BAB I
Pendahuluan
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menambah pengetahuan dan informasi tentang asuhan keperawatan pada kasus Katarak
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui tentang definisi, etiologi, anatomi fisiologi, Patofisiologi dari Katarak
b. Mengetahui tanda dan gejala diagnosa banding, komplikasi, penatalaksanaan dari
Katarak
c. Mengetahui pemeriksaan penunjang, asuhan keperawatan dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan dari Katarak
E. Manfaat
a. Bagi Penyusun
Menambah pengetahuan dan wawasan keperawatan, tinjauan pustaka dari Katarak
b. Bagi Pembaca
Menambah pengetahuan dan informasi secara singkat tentang Tinjauan kepustakaan dan
asuhan keperawatan.
c. Bagi Pendidikan
Menambah referensi dan sumber bacaan secara singkat tentang Katarak
BAB II
Tinjauan Pustaka
Fisiologi : Mata merupakan indra penglihatan, dibentuk untuk menerima rangsangan berkas-
berkas cahaya pada retina, lantas dengan perantaraan serabut-serabut nervus optikus,
mengalihkan rangsangan ke pusat penglihatan pada otak, untuk ditafsirkan.
F. Etiologi
1. Kongenital merupakan salah satu kelainan herediter sebagai akibat dari infeksi virus
prenatal
2. Proses penuaan
3. Degenerasi, gangguan metabolic, radiasi
4. Pengaruh zat kimia, infeksi dan penyakit mata lainnya
5. Penyebab yang lain bisa meliputi trauma, infeksi pada traktur uvea, penyakit sistemik
seperti Diabetes Melitus dll. (Prof. dr. H Sidarta Ilyas, SpM, Ilmu Penyakit Mata Th 2004)
G. Patofisiologi
Katarak merupakan kondisi penurunan ambilan O2. Penurunan air, peningkatan kandungan
kalsium dan berubahnya protein yang dapat larut menjadi tidak dapat larut. Lensa berisi 65
% air, 35 % protein dan mineral penting. Pada proses penuaan lensa secara bertahap
kehilangan air dan mengalami peningkatan dalam ukuran dan densitasnya.
BAB III
Tinjauan Kasus
A. PENGKAJIAN
1. Biodata Pasien
a. Nama : Tn. S
b. Umur : 75 tahun
c. Alamat : Wonoriyo 1/1 Karanganyar
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Pensiunan PNS
f. No Register : 1261195
g. Dx Medis : Katarak Matur Sinistra
h. Tindakan Operasi : Small Insicion Katarak
i. Kamar Op/Tanggal : Selasa, 26/ 12 /2011, Kamar 1.
j. Jenis Asuransi : ASKES gol IV
2. Biodata Penanggung Jawab
a. Nama : Ny. H
b. Umur : 40 tahun
c. Alamat : Wonoriyo 1/1 Karanganyar
d. Pekerjaan : IRT
e. Pendidikan : SMA
f. Hubungan dengan pasien : Anak
PRE OPERASI
a. Data Fokus
1) Pasien mengatakan pengelihatannya tidak jelas pada mata kiri
2) VUD : 73/60, VUS : 1/60
3) Pasien tampak gelisah
4) Td : 170/90 mmHg
5) N : 78x/menit
6) Pasien mengatakan takut karena belum pernah dilakukan operasi sebelumnya
b. Analisa Data Pre Operasi :
No Hari/tanggal Data focus Etiologi Masalah kep.
1. Selasa, 6 Des 2011
DS : pasien mengatakan pengelihatannya tidak jelas pada mata kiri
DO : VUD : 73/60, VUS : 1/60
Katarak Gangguan Persepsi Sensori : pengelihatan
2 Selasa, 6 Des 2011
DS : Pasien mengatakan takut karena belum pernah dilakukan operasi sebelumnya
DO :
• Pasien tampak gelisah
• TD : 170/90 mmHg
• N : 78x/menit Kurang informasi Ansietas
Objektif :
• Pasien tampak tenang
Assessment : masalah teratasi
Panning : lanjutkan intervensi
g) Cuci tangan steril (Sterille Handwashing) Mencuci tangan dengan cairan
hibiscrub dengan membersihkan kotoran-kotoran pada telapak tangan dan kuku memakai
sikat khusus selama ± 5 menit diatas air yang mengalir. Bilas tangan dengan alcohol 70 %.
h) Memakai jas operasi steril ( Gawning )
i) Memakai sarung tangan steril ( Gloving )
j) Menata instrumen katarak di atas meja mayo
k) Prinsip dalam menata instrumen katarak adalah sebagai berikut:
a. Instrumen katarak sebaiknya ditata di atas wadah tertentu (stainles) yang steril sehingga
tidak ada kontak langsung dengan linen pengalas/penutup meja mayo.
b. Posisi instrumen memudahkan perawat instrumen dalam bekerja serta tidak
menyulitkan operator ketika akan mengambil sendiri.
c. Urutkan instrumen sesuai dengan prioritas dan fungsinya. instrumen yang pertama
digunakan diletakkan paling dekat ke operator.
d. Pisahkan instrumen yang tidak digunakan lagi dengan instrumen yang masih di
pakai.
l) Jenis Instrumen katarak yang disiapkan untuk ekstraksi katarak ekstra kapsuler adalah :
• Pembuka mata / wire Specullum = 2 (dewasa + anak)
• Pinset atson chirurgis = 1
• Needle holder makro = 1
• Arteri klem( pean ) = 2
• Klem preparasi = 1
• Gunting konjunctiva = 1
• Pinset kornea = 1
• Blade Breaker = 1
• Gunting kornea = 1
• Sendok lensa = 1
• Pemutar lensa = 1
• Muscle hook = 1
• Spatel iris = 1
• Needle holder mikro = 1
• Gunting vannas = 1
• Ultrata = 1
• Simcoe = 1
m) Menata bahan medis habis pakai yang telah disiapkan pada meja instrument, didekatkan
dan prioritaskan bahan medis yang pertama akan digunakan untuk disipkan lebih dahulu.
n) Bahan medis yang perlu disiapkan lebih awal sebelum operasi dimulai antara lain:
Memotong silet dengan blade breaker
Menyiapkan trepan blue ± 0,3 cc dalam spuit 1 cc
Menyiapkan spuit 1 cc yang telah diisi dengan cairan RL untuk CCC.
Menyiapkan spuit 2,5 cc yang telah diisi dengan cairan RL untuk hidrodeseksi.
Menyiapkan lidocain dalam spuit 1cc untuk anestesi sub konjungtiva seandainya anestesi
retrobulber kurang berhasil.
Menyiapkan vitrasen
Menyiapkan spuit 1 atau 2,5 cc untuk I/A Sebelum dipakai untuk irigasi/aspirasi, cairan
RL dioplos dulu dengan gentamycin dengan perbandingan 1 : 1.000.
4. Kronologi/Urutan Operasi
a) Desinfektasi dan irigasi mata dengan larutan betadine + RL dengan perbandingan 7 : 3
memakai spuit 10 cc.
b) Pasang duk tutup pada bagian bawah (mulut ke bawah) dan bagian atas (menutupi
kepala, kecuali mata) serta pasang doek lubang pada mata yang akan dioperasi.
c) Pasang wire specullum pada mata yang akan dioperasi.
d) Kendali palpebra superior dengan menggunakan benang atraumatic silk no. 4-0
cutting.
e) Lakukan irisan/buat takik corneal dengan blade breaker sepanjang kurang lebih
140o.
f) Infiltrasi trepan blue ke dalam COA dan ditunggu selama 2 menit agar trepan blue dapat
mengisi seluruh ruang dibawah capsul anterior lensa.
g) Lakukan perobekan kapsul anterior lensa dengan ultrata dilanjutkan dengan
CCC (Continous Circulair Capsuloreksis) dengan spuit 1 cc isi RL yang ujung
jarumnya telah dibengkokkan terlebih dahulu.
h) Lakukan hidrodeseksi dengan spuit 2,5 cc yang telah diisi dengan RL untuk
memisahkan kapsul lensa dengan nucleus lensa.
i) Lakukan irigasi aspirasi (I/A). Tembus irisan/takik corneal yang telah dibuat dengan
blade breaker dan gunting kornea sepanjang takik (dg gunting kornea)
j) Pasang preplace kendor dengan needle holder mikro + benang Ethilon 10-0 pada tangan
kanan dan pinset kornea pada tangan kiri.
k) Keluarkan nukleus lensa dengan simcoe dibantu dengan pemutar lensa sebagai
second instrument, selanjutnya simcoe diganti dengan saat mengeluarkan/evakuasi lensa.
l) Jahit kornea pada jam 11,12,1, dengan benang Ethilon 10-0. tangan kanan memegang
needle holder mikro sementara tangan kiri memegang pinset kornea. Untuk membuat
simpul jahitan pinset kornea diganti dengan pinset Keelman Mac. Pharson. Benang
dipotong dengan gunting vanas, simpul ditanam dengan pinset Keelman.
m) Lakukan irigasi aspirasi (I/A)dengan simcoe sampai bersih. Masukkan vitrasen
secukupnya pada COA untuk melindungi endotel kornea dan membentuk COA space
sebelum insersi IOL.
n) Masukkan Intra Oculer Lens (IOL) dengan menggunakan pinset Keelman Mac. Pharson.
o) Posisikan IOL dengan memutarnya menggunakan pemutar lensa (Lens rotator). 18.
Jahit kornea sampai rapat dengan benang Ethilon 10-0.
p) Injeksi / masukkan miostat ke dalam COA dengan spuit 1 cc dan jarumnya telah diganti
dengan jarum udara.
q) Lakukan irigasi aspirasi ulang sampai bersih dari vitrasen, miostat, maupun sisa masa
lensa, capsul anterior, dan korteks.
r) Injeksi gentamycin + dexametason dengan perbandingan 1:1 dalam spuit 1 cc secara
subconjunctiva.
s) Berikan salep mata Kemicitine / Chloramfenicol secukupnya.
t) Pasang kassa steril dan di plester.
2 Kurang pengetahuan tentang perawatan post operasi b.d Kurang terpaparnya informasi
Setelah dilakukan perawatan post operasi diruang RR masalah Kurang pengetahuan
tentang perawatan post operasi dapat teratasi dengan kriteria :
• Pasien dan keluarga mengetahui perawatan pasca operasi
a. Berikan pendidikan kesehatan post operasi katarak.
b. Jelaskan pada pasien aktivitas yang diijinkan pada post operasi.
c. Jelaskan tentang perawatan mata
Obyektif :
- pasien sadar penuh
- gerakan terkontrol
Assessment : Masalah teratasi
Planning : pertahankan kondisi yang aman sampai ada serah terima dengan perawat
ruangan.
2 Selasa, 6 Des 2011 a. Memberikan pendidikan kesehatan post operasi.
b. Menjelaskan pasien aktivitas yang diperbolehkan: untuk tidak boleh banyak bergerak,
untuk menghindari ketegangan, untuk tidak boleh mengangkat benda berat selama kurang
lebih satu bulan.
c. Menjelaskan tentang perawatan mata kepada pasien.
Subjektif : pasien mengatakan mengerti akibat kasa penutup mata jika diraba.
Objektif : pasien nampak paham setelah diberikan penjelasan.
Assesment :masalah teratasi sebagian.
Planning :pasien diserahkan ke perawat ruangan.