0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan3 halaman
Dokumen ini memberikan pedoman tentang prosedur pemeriksaan keamanan vaksin sebelum pelayanan imunisasi. Prosedur tersebut meliputi pengecekan label, alat pemantau suhu, tanggal kadaluarsa, dan indikator pembekuan pada vaksin. Vaksin yang tidak layak akan dikembalikan ke dinas kesehatan dengan membuat berita acara. Tujuannya untuk memastikan vaksin yang digunakan aman dan efektif.
Dokumen ini memberikan pedoman tentang prosedur pemeriksaan keamanan vaksin sebelum pelayanan imunisasi. Prosedur tersebut meliputi pengecekan label, alat pemantau suhu, tanggal kadaluarsa, dan indikator pembekuan pada vaksin. Vaksin yang tidak layak akan dikembalikan ke dinas kesehatan dengan membuat berita acara. Tujuannya untuk memastikan vaksin yang digunakan aman dan efektif.
Dokumen ini memberikan pedoman tentang prosedur pemeriksaan keamanan vaksin sebelum pelayanan imunisasi. Prosedur tersebut meliputi pengecekan label, alat pemantau suhu, tanggal kadaluarsa, dan indikator pembekuan pada vaksin. Vaksin yang tidak layak akan dikembalikan ke dinas kesehatan dengan membuat berita acara. Tujuannya untuk memastikan vaksin yang digunakan aman dan efektif.
SPO:………..2017 SPO No. Revisi : 00 Tanggal Terbit : 12 Januari 2017 Halaman : 1/3
PUSKESMAS Budi Istianah.SKM
Andoolo Utama NIP. 1972o6o11995032005
A. PENGERTIAN Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan
kepada bayi dan anak terhadap penyakit tertentu. Sebagai acuan pemeriksaan Vaksin sebelum Pelayanan B. TUJUAN Imunisasi 1. UU Kesehatan 2009 : ps 132 (3) Setiap anak berhak C. KEBIJAKAN memperoleh imunisasi
2. Kepmenkes NO : 1611/MENKES/SK/XI/2005
3. UU Perlindungan Anak no 23 / 2002
a. Pasal 4: Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh,
berkembang, serta mendapat perlindungan
b. Pasal 8: Setiap anak berhak memperoleh pelayanan
kesehatan
c. Pasal 77 : Setiap orang yang dengan sengaja
melakukan tindakan
1. penelantaran terhadap anak yang mengakibatkan
anak mengalami sakit / penderitaan, baik fisik, mental, maupun sosial,
2. dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/atau denda paling byk Rp. 100.000.000,(seratus juta rupiah)
D. REFERENSI 1. Buku Panduan Program Imunisasi
1. Vaksin E. PERLENGKAPAN/PERSIAPAN 2. Buku Pencatatan Vaksin F. PROSEDUR 1. Periksa label vaksin dan pelarut. Jika label tidak ada, jangan gunakan vaksin atau pelarut tersebut.
2. Periksa alat pemantau botol vaksin (VVM). Jika vaksin
sudah masuk kriteria C dan D jangan dipergunakan.
3. Periksa tanggal kadaluarsa, jangan gunakan vaksin dan
pelarut jika tanggal kadaluarsa telah lewat.
4. Periksa alat pemantau suhu beku dalam lemari es. Jika
indikator ini menunjukkan adanya pembekuan atau anda menduga bahwa vaksin yang sensitif beku (vaksin- vaksin DTP, DT, TT, HepB, DTP/HB-Hib ) telah membeku, anda sebaiknya melakukan tes kocok.
5. Kembalikan Vaksin yang rusak ke Dinas Kesehatan
dengan membuat Format Berita Acara Pengembalian Vaksin G. BAGAN ALIR Periksa label vaksin dan pelarut. Jika label tidak ada, jangan gunakan vaksin atau pelarut tersebut
Periksa alat pemantau botol
vaksin (VVM). Jika vaksin sudah masuk kriteria C dan D jangan dipergunakan
Periksa tanggal kadaluarsa, jangan
gunakan vaksin dan pelarut jika tanggal kadaluarsa telah lewat
Periksa alat pemantau suhu beku
dalam lemari es. Jika indikator ini menunjukkan adanya pembekuan atau anda menduga bahwa vaksin yang sensitif beku (vaksin-vaksin DTP, DT, TT, HepB, DTP/HB-Hib ) telah membeku, anda sebaiknya melakukan tes kocok.
Kembalikan Vaksin yang
rusak ke Dinas Kesehatan dengan membuat Format Berita Acara Pengembalian Vaksin
H. HAL-HAL YANG PERLU 1. Termometer Lemari Es Vaksin tidak Rusak
DIPERHATIKAN 2. Lemari Es Vaksin Tidak Rusak 1. Format Berita Acara Pengembalian Vaksin I. DOKUMEN TERKAIT 2. Buku Pencatatan Lemari Es Vaksin 1. Puskesmas Andoolo Utama J. UNIT TERKAIT 2. Dinas Kesehatan