Anda di halaman 1dari 5

ALUR PENATALAKSANAAN PASIEN

DALAM KONDISI GADUH GELISAH


PKM-SWB/
Nomor Dokumen
SOP-

Nomor Revisi 01

SOP Tanggal Terbit


September
2021

PEMERINTAH
PROVINSI DKI Halaman 1/5
JAKARTA
PUSKESMAS
KECAMATAN dr.Lusi Widiastuti,MKM
NIP.197405302006042016
SAWAH BESAR

1. Pengertian Keadaan gaduh gelisah atau agitasi adalah peningkatan


aktivitas mental dan motorik seseorang sedemikian rupa
sehingga sukar dikendalikan. Merupakan suatu kondisi gawat
darurat psikiatri yang berpotensi mencelakai pasien atau orang
di sekitar pasien sehingga membutuhkan evaluasi dan
intervensi medis segera.
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam memberikan penanganan yang tepat
pada pasien yang berada dalam kondisi gaduh gelisah.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 130 Tahun 2019 Tentang
Kesehatan Jiwa.
4. Referensi 1. Undang-undang no. 18 tahun 2014 mengenai Kesehatan
Jiwa
2. Ebert, Michael H. 2007. Current Diagnosis and Treatment :
Psychiatry. McGrawHill.
3. Holder, Sarah D. 2014. Schizophrenia. Americam Family
Physician. Am Fam Physician. 2014 Dec 1;90(11):775-782.
5. Alat dan Bahan 1. Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar
2. Alat Tulis Kantor
3. Tensimeter
4. Termometer
5. Spuit 3 cc
6. Haloperidol IM, 1 ampul
7. Diazepam IM, 1 ampul
8. Renstrain (Tali Fiksasi)
9. Surat Rujukan eksternal ke RS Jiwa yang dituju
6. Prosedur / 1. Keluarga Pasien / perlapor melaporkan kondisi pasien dan
langkah-langkah
kejadian kepada petugas penyedia layanan kesehatan jiwa
di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar.
2. Petugas Fasilitas Pelayanan Kesehatan / Petugas
Kesehatan memastikan identitas dan domisili pasien
dengan meminta Kartu Tanda Pengenal Pasien, Karti
Keluarga dan Kartu BPJS pasien.
3. Apabila pasien merupakan orang tanpa identitas, pelapor /
tokoh masyarakat setempat juga diharuskan melaporkan
kejadian kepada dinas social setempat, sehingga proses
perujukan pasien ke Fasilitas Kesehatan Lanjut dapat
didampingi prosesinya oleh petugas daari dinas sosial
setempat.
4. Setelah mengonfirmsi identitas pasien dan pasien sudah
dipastikan sebagai warga kecamatan sawah besar, maka
keluarga pasien akan diarahkan untuk melaporkan
kejadian ke puskesmas kelurahan setempat. Apabila
memungkinkan, keluarga pasien diminta membawa pasien
ke fasilitas Kesehatan setempat. Apabila kondisi pasien
tidak memungkinkan untuk dibawa secara mandiri ke
Fasilitas Kesehatan terdekat, maka penanggungjawab
program jiwa di kelurahan setempat Bersama tokoh
masyarakat/ anggota pengawas keamanan setempat
bertugas melihat dan mengasesmen kondisi pasien lebih
lanjut.
5. Setelah dilakukan asesmen terhadap pasien, terlebih
dahulu tenaga kesehatan disarankan untuk dapat
melakukan pendekatan terhadap pasien secara lisan /
emosional terlebih dahulu. Hal yang perlu diperhatikan dan
dilakukan seorang petugas Kesehatan saat menghadapi
pasien dalam kondisi gaduh gelisah antara lain :
- Sikap petugas tenang, sabar dan tidak boleh
memperlihatkan kemarahan.
- Lakukan kontak dengan pasien, tenangkan dengan
kata-kata yang menyejukkan, upayakan untuk

No. Dokumen : PKM-SWB/SOP-22


No. Revisi : 01
Halaman : 2/5
membangun rapport dan ciptakan suasana rasa aman.
- Dengar dan perhatikan hal-hal yang menjadi pokok
pikiran pasien, bila perlu menngajak bicara dengan
pasien tentang perasaan, harapan dan keinginannya.
6. Bila sikap dan kata-kata petugas tidak banyak berperan,
segera lakukan tindakan berupa :
- Fiksasi kimia
• Causa Psikotik :
- Injeksi Haloperidol 5 mg IM
• Causa Non Psikotik :
- Injeksi Diazepam 10 mg IM / IV
- Fiksasi fisik / pengekangan dengan cara :
• Inform Consent singkat kepada keluarga secara
umum.
• Lakukan evaluasi adanya cedera atau luka pada
pasien pada area yang akan mengalami
pengikatan.
• Pilih alat pengikat yang aman dan nyaman,
terbuat dari bahan katun
• Pengikatan dilakukan oleh beberapa orang,
minimal 5 orang dimana satu orang memegang
kepala pasien, 2 orang ekstremitas atas dan 2
orang ekstremitas bawah).
• Pengikatan dilakukan di tempat tidur bukan di sisi
tempat tidur dengan posisi terlentang, kedua kaki
lurus, satu lengan di samping badan, satu lengan
ke arah kepala.Ikatan sebaiknya tidak terlalu
kencang, juga tidak longgar untuk mencegah
cedera.
• Beri bantal di daerah kepala
7. Setelah kondisi pasien dan lingkungan sekitar sudah dapat
dikendalikan, petugas Kesehatan melakukan anamnesis
lebih dalam ke keluarga pasien untuk menentukan
kemungkinan penyebab terjadinya episode gaduh gelisah
terhadap pasien.
8. Setelah diagnosis ditegakkan dan dilakukan asesmen serta

No. Dokumen : PKM-SWB/SOP-22


No. Revisi : 01
Halaman : 3/5
pemeriksaan fisik secara detail, dokter penanggungjawab
bertugas melaporkan kejadian dan melakukan perujukan ke
fasilitas tingkat lanjut yang memiliki fasilitas rawat inap
kejiwaan untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.
9. Apabila hal ini adalah kejadian pertama yang dialami
pasien, maka dilakukan follow up pengobatan dan
pendampingan psikologis terhadap keluarga pasien agar
keluarga siap untuk menerima pasien kembali di tengah
keluarga setelah perawatan kejiwaan selesai dilakukan.
10. Diagram alir

11. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis Pasien


2. Form resep
3. Form laboratorium
4. Surat pernyataan pelayanan di FKTP
5. Register pelayanan Unit Layanan Jiwa dan konseling
12. Unit terkait 1. Unit Pendaftaran + RM
2. Unit Layanan KB, Catin

No. Dokumen : PKM-SWB/SOP-22


No. Revisi : 01
Halaman : 4/5
3. Unit Layanan ISPA
4. Unit Laboratorium
5. Unit layanan Penyakit Tidak Menular
6. Unit Layanan Pemeriksaan Umum
7. Unit Layanan Pemeriksaan Remaja
8. Unit Layanan Kesehatan Ibu
9. Unit Layanan 24 jam
10. Unit Layanan Gawat Darurat
11. Unit Apotik

10. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Terbit

No. Dokumen : PKM-SWB/SOP-22


No. Revisi : 01
Halaman : 5/5

Anda mungkin juga menyukai