Anda di halaman 1dari 126

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan
dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan
atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Lentera
Ramadhan
Lentera Ramadhan

Penulis:
Mukran H. Usman, Lc., M.H.I

ISBN:
978-623-95888-3-0

Editor:
Muhammad Dhiyaul Haq, Lc.

Perancang Sampul:
WI~Printing

Cetakan Pertama Februari 2021


Cetakan Kedua Februari 2022

Dicetak dan diterbitkan oleh :


PT. WAHDAH NUSA MEDIA
(WI~PRINTING)
Jl. Abdullah Daeng Sirua No.78 B Makassar
Kata Pengantar

ِ ِ ِ ِ ‫ب‬ ِ
َ ْ ‫الس ََل ُم َعلَى أَ ْشَرف األَنْبِيَاء َوال ُـم ْر َسل‬
، ‫ْي‬ َّ ‫الص ََلةُ َو‬
َّ ‫ َو‬، ‫ْي‬ َ ِ ‫ـح ْم ُد هلل َر‬
َ ْ ‫العالَـم‬ َ ‫ال‬
ٍ ‫ ومن تَبِعهم ِبِِحس‬، ‫نَبِيِنَا وحبِيبِنَا مـح َّم ٍد وعلَى آلِِه وصحبِ ِه أَجـمعِْي‬
‫ان إِ ََل‬ َ ْ ْ َُ ْ ََ َْ َ ْ ْ َ َ ََ َ ُ ْ ََ
ِ ‫يـوِم‬
‫ أ ََّما بـَ ْع ُد‬، ‫الديْ ِن‬ َْ
Kehadiran bulan Ramadan selain sebagai bulan umat
Islam melaksanakan ibadah puasa, bulan Ramadan juga
merupakan bulan dimana umat Islam melaksanakan kegiatan-
kegiatan dakwah seperti ceramah tarawih, kajian duha, kajian
jelang berbuka, dan berbagai kegiatan dakwah keilmuan yang
lainnya.
Suasana dan kemeriahan kegiatan dakwah ini kemudian
mengajak kepada para dai-dai untuk mengambil bagian dari
berbagai kegiatan dakwah tersebut sebagai bentuk tanggung
jawab bersama dalam pengajaran dan pembinaan nilai dan
kandungan-kandungan ajaran Islam dengan berusaha
mengedepankan pembawaan pada materi dan tema ceramah
ataukah taklim yang sejuk, menyenangkan dan membahagiakan,
serta mengandung nilai ukhuwah persaudaraan umat dan
kebangsaan.
Atas dasar semangat dakwah masyarakat muslim
Indonesia pada bulan Ramadan tersebut, dan atas dasar
panggilan dakwah dan panggilan keumatan dan kebangsaan,
maka kami pribadi berupaya bisa membantu para dai-dai dalam
menunaikan panggilan dan amanah dakwah dengan memberikan
bekal serta bahan-bahan ceramah ataukah taklim dan kajian-
kajian Ramadhan yang semoga bisa memudahkan para dai-dai
tersebut menjalankan dan melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dakwahnya masing-masing.
v
Dan dengan izin serta ridha dan taufik dari Allah, maka
penulis mempersembahkan kepada para dai-dai yang kami cintai
dan banggakan sebuah buku dakwah yang kami beri judul
Lentera Ramadan yang mengumpulkan 30 bahan pilihan
ceramah dan taklim Ramadan.
Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat untuk para dai-
dai dalam menjalankan aktifitas dakwahnya untuk membawa
kepada perubahan pemahaman dan keilmuan Islam yang lebih
baik dan lebih membangun umat dan bangsa, Amiin Yaa Rabbal
Aalamin.

Makassar, 09 Rajab 1442 H/ 21 Februari 2021 M.

Mukran H. Usman, Lc., M.H.I

vi
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................... v


Daftar Isi ............................................................................ vii
1. Bulan Kegembiraan .................................................... 1
2. Iman dan Ramadan ..................................................... 5
3. Melangkah di Bulan Kemuliaan ................................. 9
4. Meraih Rahasia Ramadan ........................................... 14
5. Tarawih dalam Kemuliaan .......................................... 17
6. Perhiasan Akhlak ........................................................ 21
7. Mengejar Hidayah ....................................................... 24
8. Waktu dan Kehidupan ................................................. 27
9. Kesabaran dalam Ibadah ............................................. 31
10. Mengejar Hati yang Bersih ......................................... 34
11. Tuntunan Lisan ........................................................... 38
12. Amanah yang Dikhianati ............................................ 41
13. Penuntun Jalan Hidayah ............................................. 46
14. Teladan dalam Doa ..................................................... 50
15. Infak dalam Al-Qur’an ................................................ 54
16. Sedekah dalam Hadis Nabi ......................................... 58
17. Doa yang Indah ........................................................... 62
18. Ruang Kemuliaan ........................................................ 66
19. Nilai dan Pengaruh Ibadah .......................................... 70
20. Menuntunmu pada 10 Hari Terakhir
Ramadan...................................................................... 74
21. Berbuat Baiklah Kepada Kedua Orang
Tuamu ......................................................................... 78
22. Al-Qur’an dalam Penghujung Ramadan ..................... 82
23. Jadilah Hamba yang Bersyukur .................................. 86
24. Keagungan dalam Al-Qur’an ...................................... 90
25. Iman dan Silaturahim .................................................. 94
26. Berilah Maaf Ketika Marah ........................................ 98
27. Malam Kemuliaan itu Ada .......................................... 101
vii
28. Meraih Rahmat Allah .................................................. 105
29. Apa Setelah Ramadan? ............................................... 109
30. Hari Idul Fitri dalam Kesempurnaan .......................... 113
Daftra Pustaka…………………………………………... 117

viii
30 Bahan Ceramah Ramadan

1. Bulan Kegembiraan

Satu bentuk kegembiraan yang dianjurkan dalam


lembaran kehidupan manusia adalah kegembiraan dengan
keutamaan nikmat serta karunia yang Allah Ta’ala berikan
kepada kita. Bahkan, Allah secara jelas dan nyata dalam kalam-
Nya memerintahkan kepada kita untuk bergembira atas
keutamaan serta kelebihan yang Allah tetapkan dan berikan
kepada kita. Dengarkanlah firman Allah Ta’ala,
ِ ِ‫ض ِل ه‬
َ ‫اَّلل َوبَِر ْْحَتِ ِه فَبِ َذل‬
‫ك فَلْيَ ْفَر ُحوا‬ ْ ‫قُ ْل بَِف‬
“Katakanlah, dengan karunia Allah dan rahmat-Nya,
hendaklah dengan itu mereka bergembira.” (QS. Yunus: 58).
Banyak dan tidak terhitung karunia serta nikmat yang
Allah berikan dan Allah sempurnakan untuk kita umat Islam,
maka oleh sebab itulah sepatutnya untuk kita senantiasa
menampakkan rasa gembira atas karunia tersebut, terkhusus
ketika Allah memberikan kesempatan serta umur kepada kita
untuk membersamai akan keberadaan karunia tersebut. Allah
Ta’ala berfirman,

‫ضلِ ِه‬
ْ َ‫اَّللُ ِم ْن ف‬ َ ‫ني ِِبَا‬
‫آَت ُه ُم ه‬ ِ
َ ‫فَ ِرح‬
“Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia
Allah yang diberikan-Nya kepada mereka,” (QS. Ali-Imran:
170).
Bulan Ramadhan adalah merupakan satu dari sekian
banyak karunia yang telah Allah tetapkan bagi hamba-hamba-
Nya yang beriman kepadanya, bulan yang sepatutnya untuk kita
bergembira atasnya, karena begitu sangat pemurahnya Allah
pada bulan kemuliaan ini, dan kemurahan Allah tersebut dapat

1
30 Bahan Ceramah Ramadan

kita lihat dalam beberapa urusan dunia kita ataukah urusan


akhirat kita.
Pertama: Kemurahan Allah pada bulan kemuliaan ini
yang patut untuk kita bergembira atasnya adalah, pada bulan ini
Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu
neraka. Rasulullah dalam sabdanya beliau mengatakan,

‫اب ا ْْلَ ِحي ِم‬ ِِ ِ ِِ


ُ ‫ َوتُ ْغلَ ُق فيه أَبْ َو‬،‫اب ا ْْلَنهة‬
ُ ‫تُ ْفتَ ُح فيه أَبْ َو‬
“Pada bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, dan
pintu-pintu neraka ditutup.” (HR. Ahmad).
Kedua: Kemurahan Allah pada bulan kemuliaan ini yang
patut untuk kita bergembira atasnya adalah, ada satu malam pada
bulan yang mulia ini, bahwa kadar keagungan ibadah yang kita
lakukan di malam tersebut sama dengan kadar beribadah selama
seribu bulan. Dengarkanlah sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi
wa Sallam,

ِ ْ‫فِ ِيه لَْي لَةٌ َخ ْْي ِمن أَل‬


‫ف َش ْهر‬ ْ ٌ
“Di dalam bulan Ramadhan, terdapat sebuah malam
yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan.” (HR. Ahmad).
Ketiga: Kemurahan Allah pada bulan kemuliaan ini yang
patut untuk kita bergembira atasnya adalah, bahwa pahala
ibadah puasa adalah pahala ibadah yang Allah khususkan untuk
diri-Nya, Allah Ta’ala yang akan membalasnya tanpa batas.
Dengarkanlah sabda Rasulullah dalam sebuah hadis qudsi. Allah
Ta’ala berkata,

‫َج ِزي بِِه‬


ْ ‫ص ْوُم ِِل َوأ َََن أ‬
‫ال ه‬

2
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Amalan puasa itu adalah untuk-Ku, dan Aku sendiri yang


akan membalasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Keempat: Kemurahan Allah pada bulan kemuliaan ini
yang patut untuk kita bergembira atasnya adalah, bahwa bau
mulut orang yang berpuasa, lebih Allah cintai dibanding bau
minyak kesturi. Dengarkan sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi
wa Sallam,

ِ ‫يح الْ ِمس‬ ِ ِ‫صائِِم أَطْيب عِنْ َد ه‬


‫ك‬ ْ ِ ‫اَّلل م ْن ِر‬ َُ ‫وف فَِم ال ه‬
ُ ُ‫ََلُل‬
“Bau mulut orang yang berpuasa lebih Allah cintai
dibanding bau minyak kesturi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kelima: Kemurahan Allah pada bulan kemuliaan ini yang
patut untuk kita bergembira atasnya adalah, bahwa Allah Ta’ala
akan mengampuni dosa-dosa kita yang telah lalu, dengan ibadah
salat tarawih yang kita lakukan. Dengarkanlah sabda Rasulullah
Sallallahu Alaihi wa Sallam,

‫هم ِم ْن ذَنْبِ ِه‬ ِ ِ ‫اَن و‬


ْ َ ‫ضا َن إِميَ ا‬
َ ‫احت َس ااًب غُفَر لَهُ َما تَ َقد‬ َ ‫َم ْن قَ َام َرَم‬
“Barangsiapa berpuasa mendirikan qiyam Ramadan atas
dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya
yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari).
Demikianlah beberapa bentuk kemurahan Allah kepada
hamba-hamba-Nya yang beriman kepadanya pada bulan yang
mulia ini, semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-Nya
yang bergembira dengan beradanya kita pada bulan yang agung
ini, Amiin Yaa Rabbal Aalamin.

3
30 Bahan Ceramah Ramadan

Lentera Penutup
Sangat disayangkan bila kita hanya bergembira dengan
datangnya nikmat dunia kepada kita, sementara kita tidak
bergembira dengan nikmat dan karunia akhirat yang Allah
tawarkan kepada kita. Sungguh, sangatlah rendah diri kita bila
cuman bergembira dengan apa yang kita raih dari urusan dunia
kita. Dengarkanlah firman Allah Ta’ala,
ِ
ٌ‫َوفَ ِر ُحوا ًِب ْْلَيَاة الدُّنْيَا َوَما ا ْْلَيَاةُ الدُّنْيَا ِِف ْاْل ِخَرةِ إِهَّل َمتَاع‬
“Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal
kehidupan dunia itu dibanding dengan kehidupan akhirat
hanyalah kesenangan yang sedikit.” (QS. Ar-Ra’du: 26).

4
30 Bahan Ceramah Ramadan

2. Iman dan Ramadan

Ramadan adalah merupakan satu madrasah imaniyah yang


dengannya seorang hamba akan memiliki karakter dan sifat
iman yang baru. Betapa tidak, satu bulan hamba tersebut
mendapatkan berbagai bimbingan dan tuntunan amal kebajikan
untuk menjadi jiwa-jiwa yang beriman, jiwa-jiwa yang patuh,
jiwa-jiwa yang tunduk, serta jiwa-jiwa yang cinta untuk
membersihkan diri dari berbagai bentuk dosa dan maksiat.
Dengarkanlah firman Allah Ta’ala,

ِ ُّ ‫اَّللُ ُُِي‬
َ ‫ب الْ ُمطهه ِر‬
‫ين‬ ٌ ‫فِ ِيه ِر َج‬
‫ال ُُِيبُّو َن أَ ْن يَتَطَه ُروا َو ه‬
“Di dalamnya itu ada orang-orang yang ingin
membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bersih.” (QS. At-Taubah: 108).
Keimanan kepada keagungan Ramadan beserta amal
ibadahnya akan membentuk pribadi yang terus berusaha
mencari keridhaan Rabb-Nya, keridhaan tanpa batas, keridhaan
yang tulus, keridhaan yang akan menjadikan wajah mereka
bahagia dan tentram. Allah Ta’ala berfirman,
ِ ‫السج‬ ِ ِ ِ ْ ‫اَّللِ وِر‬ ِ ْ َ‫ي ب تَغُو َن ف‬
‫ود‬ ُ ُّ ‫اه ْم ِِف ُو ُجوه ِه ْم م ْن أَثَِر‬
ُ ‫يم‬
َ ‫ض َو ااَن س‬ َ ‫ض اًل م َن ه‬ َْ
“Mereka mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas
sujud.” (QS. Al-Fath: 29).
Berikut beberapa sifat keimanan yang akan terbentuk
dengan petunjuk Ilahi di dalam bulan kemuliaan ini, di dalam
bulan berkah dan mubarak ini.

5
30 Bahan Ceramah Ramadan

Pertama: Sifat keimanan yang akan terbentuk dari


madrasah Ramadhan ini adalah, Ramadan akan membentuk sifat
kejujuran yang kuat kepada Allah, kejujuran untuk berbuat dan
terus berbuat dari perkara-perkara kebaikan, janji-janji kebaikan
yang telah ia ikrarkan kepada Allah melalui hati dan lisannya.
Dengarkanlah firman Allah tentang kejujuran hati dan lisan serta
perbuatan orang beriman kepada Allah,

‫اَّللَ َعلَْي ِه‬


‫اه ُدوا ه‬
َ ‫ص َدقُوا َما َع‬ ٌ ‫ني ِر َج‬
َ ‫ال‬
ِِ ِ
َ ‫م َن الْ ُم ْؤمن‬
“Di antara orang-orang beriman itu, ada orang-orang
yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah.”
(QS. Al-Ahzab: 23).
Kedua: Sifat keimanan yang akan terbentuk dari
madrasah Ramadhan ini adalah, Ramadan akan membentuk
pribadi yang penyabar, pribadi yang mampu menahan serta
mampu mengendalikan dirinya dari pada terjatuh pada berbagai
bentuk dosa dan kesalahan. Betapa tidak, setan yang selalu
mendorong manusia untuk berbuat dosa, setan yang selalu
menyuruh manusia untuk menjauhi sifat sabar, maka pada bulan
yang mulia ini, Allah Ta’ala memberikan ruang yang sempit
kepada mereka, serta melemahkan pengaruh kekuasaan mereka
kepada orang yang berpuasa. Dengarkanlah apa yang
disabdakan oleh nabi kita. Beliau bersabda,

‫ت‬ ِ ‫ و‬،‫إِذَا جاء رمضا ُن فُتِحت أَب واب ا ْْلن ِهة وغُلِ َقت أَب واب النها ِر‬
ْ ‫صف َد‬
َُ ُ َْ ْ َ َ ُ َْ ْ َ َ ََ َ َ
‫ني‬ ِ
ُ ‫الشهيَاط‬
“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu
neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (HR. Muslim).
Ketiga: Sifat keimanan yang akan terbentuk dari
madrasah Ramadhan ini adalah, Ramadhan akan membentuk

6
30 Bahan Ceramah Ramadan

pribadi yang dermawan, yang suka bersedekah dan berinfak,


apatahlagi sedekah dan infak yang diperuntukkan untuk berbuka
puasa bagi saudara-saudara seislam dan seiman yang miskin
atau yang fakir. Dengarkanlah sabda Rasulullah,

‫صائِِم َشْي ئاا‬


‫َج ِر ال ه‬ ِ ‫ غَْي أَنهه َّل ي ْن ُق‬،ِ‫من فَطهر صائِما َكا َن لَه ِمثْل أَج ِره‬
ْ ‫ص م ْن أ‬
ُ َ ُ َْ ْ ُ ُ ‫َْ َ َ ا‬
“Siapa yang memberi makan berbuka kepada orang yang
sedang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala orang
tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa
tersebut sedikitpun juga.” (HR. Tirmidzi).
Keempat: Sifat keimanan yang akan terbentuk dari
madrasah Ramadan ini adalah, Ramadan akan membentuk
pribadi yang cinta kepada Al-Qur’an serta dekat kepada Al-
Qur’an. Tentu, kedekatan seorang muslim dengan Al-Qur’an di
bulan Ramadhan sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi
disekitar kita pada bulan Ramadan, yaitu bulan dimana begitu
sangat ramai majlis-majlis Al-Qur’an, baik itu di masjid, di
rumah, bahkan kadang di perkantoran dan mungkin juga di
dalam kendaraan. Dan sungguh, kemudahan dekat dengan Al-
Qur’an di bulan Ramadan sangat tidak lepas dari, bahwa Al-
Qur’an diturunkan pada bulan yang mulia. Allah Ta’ala
berfirman,

‫ضا َن اله ِذي أُن ِزَل فِ ِيه الْ ُق ْرآ ُن‬


َ ‫َش ْه ُر َرَم‬
“Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-
Qur’an.” (QS. Al-Baqarah: 185).
Demikian empat sifat keimanan pribadi muslim yang akan
terbentuk dalam diri, jiwa dan perilaku seorang muslim yang
mengisi hari-hari Ramadan dengan penuh iman dan senantiasa
berharap akan rahmat Allah.

7
30 Bahan Ceramah Ramadan

Lentera Penutup
Tingkatan paling teragung yang akan dicapai oleh setiap
muslim yang mengisi setiap detak lembaran waktu Ramadan
adalah nilai dan cahaya ketakwaan. Dengarkanlah firman Allah
Ta’ala.

‫ين ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم‬ ِ‫ه‬


َ ‫ب َعلَى الذ‬
ِ ِ
َ ‫ب َعلَْي ُك ْم الصيَ ُام َك َما ُكت‬
ِ
َ ‫آمنُوا ُكت‬
َ ‫ين‬
ِ‫ه‬
َ ‫ََي أَيُّ َها الذ‬
‫لَ َعله ُك ْم تَته ُقو َن‬
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

8
30 Bahan Ceramah Ramadan

3. Melangkah di Bulan Kemuliaan

Melangkah dengan penuh kebaikan di bulan Ramadan


adalah merupakan sebuah karunia yang sangat agung bagi
seorang muslim. Betapa tidak, bulan yang hanya sekali datang
dalam setahun ini menyimpan berbagai mutiara kebaikan,
mutiara keagungan dan kemulian, mutiara ibadah dan akhlak,
mutiara keluhuran dan keikhlasan, serta mutiara persaudaraan
dan ukhuwah. Iya…itulah bulan penuh keberkahan yang telah
dikabarkan oleh Rasulullah dalam sebuah sabda beliau. Beliau
bersabda,

‫ض ُاﻥ َش ْه ٌر ُمبَ َاﺭ ٌﻙ‬


َ ‫قَ ْد َجَاﺀ ُك ْم َﺭ َم‬
“Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang
diberkahi.” (HR. Ahmad).
Kebaikan yang ada pada bulan Ramadhan sungguh tidak
terbatas, yang mengetahui batasan kebaikan yang ada pada
bulan ini hanyalah Allah Ta’ala, pemilik segala kebaikan
tersebut, pemilik segala kemuliaan dan keagungan tersebut.
Allah Ta’ala berfirman,

‫هك َعلَى ُك ِل َش ْيء قَ ِد ٌير‬ ِ


َ ‫بِيَد َك ا َْلَْْيُ إِن‬
“Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ali Imran: 26).
Berikut beberapa amal kebajikan, atau akhlak, ataukah
sifat kebaikan yang seyogyanya setiap muslim meraih dan
melakukannya, serta berusaha untuk tidak luput ataukah lalai
dalam menunaikannya.

9
30 Bahan Ceramah Ramadan

Pertama: Hendaknya setiap muslim pada bulan yang


mulia ini untuk menjadikannya sebagai bulan Qur’an, bulan
dirinya memperbanyak membaca Al-Qur’an. Betapa tidak…
seluruh isi Al-Qur’an adalah petunjuk dan hidayah, ilmu dan
kehidupan, serta kebahagiaan dan kelapangan. Allah Ta’ala
berfirman,

ِ ‫دى لِلن‬
‫هاس َوبَيِنَات ِم َن ا ْْلَُدى‬ ِِ ِ‫ه‬
‫ضا َن الذي أُنْ ِزَل فيه الْ ُق ْرآ ُن ُه ا‬
َ ‫َش ْه ُر َرَم‬
ِ َ‫والْ ُفرق‬
‫ان‬ ْ َ
“Bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai
petunjuk bagi manusia, dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu, dan pembeda antara yang hak dan yang batil.”
(QS. Al-Baqarah: 185).
Kedua: Hendaknya setiap muslim pada bulan yang mulia
ini untuk menjadikannya sebagai bulan qiyam, bulan dimana
seorang muslim menjaga salat tarawih dan menunaikan dengan
sebaik-baiknya. Sungguh nilai dan pahala salat tarawih di
malam-malam bulan kemuliaan ini begitu sangat agung.
Dengarkanlah satu sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa
Sallam tentang keutamaan salat tarawih ketika ditunaikan pada
malam-malam bulan Ramadhan. Rasulullah bersabda,

‫هم ِم ْن ذَنْبِ ِه‬ ِ ِ ‫اَن و‬


ْ َ ‫ضا َن إِميَ ا‬
َ ‫احت َس ااًب غُفَر لَهُ َما تَ َقد‬ َ ‫َم ْن قَ َام َرَم‬
“Barangsiapa mendirikan salat pada bulan Ramadan atas
dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya
yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari).
Ketiga: Hendaknya setiap muslim pada bulan yang mulia
ini untuk menjadikannya sebagai bulan sedekah, bulan seorang
muslim memperbanyak mengeluarkan zakat hartanya, baik
dalam bentuk zakat wajib, atau zakat dalam bentuk infak dan

10
30 Bahan Ceramah Ramadan

sedekah. Dan sungguh…. pahala dan ganti yang lebih baik yang
akan didapatkan oleh seorang hamba yang menyedekahkan
sebagian hartanya pada bulan yang mulia ini. Dengarkanlah
firman Allah tentang balasan dari amalan sedekah,
ِ ِ
َ ‫َوَما أَن َف ْقتُ ْم من َش ْيء فَ ُه َو ُُيْل ُفهُ َوُه َو َخ ْْيُ الهرا ِزق‬
‫ني‬
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah
akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-
baiknya.” (QS. Saba’: 39).
Keempat: Hendaknya setiap muslim pada bulan yang
mulia ini untuk menjadikannya sebagai bulan meminta ampunan
dan taubat dari Allah Ta’ala. Begitu banyak dosa, kelalaian,
kekhilafan, serta mungkin maksiat kita yang kita lakukan siang
dan malam, pagi dan petang, bahkan mungkin kita juga
bermaksiat dikala sakit atau dikala susah. Sungguh satu karunia
Allah kepada kita, ketika di bulan yang mulia ini kita diberi
kemudahan untuk muhasabah, intropeksi, serta bertaubat dari
dosa dan kesalahan kita. Allah Ta’ala yang Maha Pengampun
akan menghapus dosa-dosa kita, bahkan memberi pahala surga
kepada kita, ketika kita datang kepadanya dengan betul-betul
dan sungguh-sungguh berharap akan ampunan-Nya. Allah
Ta’ala berfirman,

‫وحا َع َسى َربُّ ُك ْم أَ ْن يُ َك ِفَر َعْن ُك ْم‬ ‫ص ا‬


ِ‫َي أَيُّها اله ِذين آمنُوا تُوبوا إِ ََل ه‬
ُ َ‫اَّلل تَ ْوبَةا ن‬ ُ َ َ َ َ
‫َسيِئَاتِ ُك ْم َويُ ْد ِخلَ ُك ْم َجنهات ََْت ِري ِم ْن ََْتتِ َها ْاْل َْْنَ ُار‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada
Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan
Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu, dan
memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai.” (QS. At-Tahrim: 8).

11
30 Bahan Ceramah Ramadan

Kelima: Hendaknya setiap muslim pada bulan yang mulia


ini untuk menjadikannya sebagai bulan saling memberi maaf
kepada saudara kita, kerabat kita, tetangga kita, dan kepada
seluruh orang yang mungkin kita pernah saling bermusuhan atau
bertengkar. Dengarkanlah firman Allah tentang bagaimana
Allah sangat menyukai perbuatan memberi maaf kepada orang
lain,

ِ ِ ُّ ‫اَّلل ُُِي‬ ِ ْ ‫ف َعْن ُهم و‬


‫ني‬
َ ‫ب املُ ْحسن‬ َ‫اص َف ْح إ هن ه‬ َ ْ ُ ‫اع‬
ْ َ‫ف‬
“Maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka,
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. Al-Maidah: 13).
Demikianlah lima perkara penting yang seyogyanya kita
jadikan sebagai amalan yang kita prioritaskan pada bulan
kemuliaan ini, dan semoga Allah memudahkan hati dan jiwa kita
dalam menunaikan dan melaksanakan kelima perkara tersebut,
Amin Ya Rabbal Aalamin.

Lentera Penutup
Bila ingin hati dan jiwa mudah menerima kebenaran, bila
ingin pendengaran dan penglihatan mudah menerima cahaya
kebaikan, dan bila ingin diri kita menggapai segala berkah dan
kemuliaan bulan yang mulia ini, maka perbanyaklah berdoa
kepada Dzat pemberi dan pengabul doa bagi hamba-Nya yang
meminta dan bermunajat kepada-Nya. Dengarkanlah firman
Allah Ta’ala,

‫ب لَ ُك ْم‬ ِ ‫ال ربُّ ُكم ادع ِوِن أ‬


ْ ‫َستَج‬
ْ ُ ْ ُ َ َ َ‫َوق‬

12
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya akan Ku-kabulkan


bagi kalian.” (QS. Ghafir: 60).

13
30 Bahan Ceramah Ramadan

4. Meraih Rahasia Ramadan

Rahasia kemuliaan hari-hari Ramadan sungguh tiada


terbilang dan tiada terhingga, rahasia kemuliaan yang ketika
seorang hamba meraihnya, maka jaminan kebahagian akan
menyertai kehidupannya, jaminan hidup yang tenang akan
terbentang lebar dalam benang nafas kehidupannya, dan jaminan
terbesar yang akan diraihnya pada bulan kemuliaan ini adalah
jaminan ampunan dari Sang pemilik rahasia kemulian tersebut
yaitu Allah Ta’ala. Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda tentang jaminan ampunan Allah Ta’ala,

‫هم ِم ْن ذَنْبِ ِه‬ ِ ِ ‫اَن و‬


ْ َ ‫ضا َن إِميَ ا‬
َ ‫احت َس ااًب غُفَر لَهُ َما تَ َقد‬ َ ‫ص َام َرَم‬
َ ‫َم ْن‬
“Barangsiapa berpuasa Ramadan atas dasar iman dan
mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu
akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Butuh komitmen yang kuat dan yang mendalam untuk
dapat meraih rahasia kemuliaan Ramadhan yang begitu banyak,
komitmen serta janji yang tangguh dan teguh untuk meraihnya
dari hamba-hamba yang beriman. Komitmen yang terkadang
harus mengorbankan malam hari kita untuk bermunajat dan
tunduk kepada Rabb semesta alam. Allah Ta’ala berfirman
tentang mereka,

‫َكانُوا قَلِيًلا ِم ْن اللهْي ِل َما يَ ْه َجعُو َن‬


“Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam.”
(QS. Az-Zariyat: 17).

14
30 Bahan Ceramah Ramadan

Berikut beberapa komitmen dari orang-orang beriman


untuk meraih rahasia-rahasia kemuliaan Ramadan yang begitu
banyak dan yang tidak terhingga.
Pertama: Komitmen dari orang-orang beriman untuk
meraih rahasia-rahasia kemuliaan Ramadan adalah, mereka
adalah orang yang senantiasa menyambung apa yang Allah
perintahkan kepada mereka untuk disambungkan dan berusaha
dengan segala upaya untuk tidak memutuskan apa yang Allah
larang untuk diputuskan. Allah Ta’ala berfirman,

ِ ‫صلُو َن ما أَمر ه‬
ِ‫ي‬
َ ُ‫اَّللُ بِه أَ ْن ي‬
‫وص َل‬ ََ َ َ
“Mereka adalah orang-orang yang menghubungkan apa-
apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan.” (QS. Ar-
Ra’d: 21).
Kedua: Komitmen dari orang-orang beriman untuk
meraih rahasia-rahasia kemuliaan Ramadan adalah, mereka
adalah orang-orang yang tiada satu tanda kebesaran Allah, tiada
satu perintah Allah, tiada satu syariat dan ketentuan Allah,
melainkan mereka berupaya mengambil pelajaran darinya.
Allah Ta’ala berfirman tentang mereka,

ِ ‫إِهَّنَا ي تَ َذ هكر أُولُواْ اْلَلْب‬


‫اب‬َ ْ ُ َ
“Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat
mengambil pelajaran.” (QS. Ar-Ra’d: 19).
Ketiga: Komitmen dari orang-orang beriman untuk
meraih rahasia-rahasia kemuliaan Ramadan adalah, mereka
adalah orang-orang yang terus berpegang kepada janji yang
telah mereka ikrarkan, janji suci dalam ketaatan dan ketundukan
kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman tentang teguhnya mereka
dalam memegang janji mereka,

15
30 Bahan Ceramah Ramadan

َ َ‫ضو َن الْ ِميث‬ ِ ِ ِ‫ه‬


‫اق‬ ُ ‫ين يُوفُو َن بِ َع ْهد اَّلل َوَّلَ يِن ُق‬
َ ‫الذ‬
“Mereka adalah orang-orang yang memenuhi janji Allah
dan tidak merusak perjanjian.” (QS. Ar-Ra’d: 20).
Keempat: Komitmen dari orang-orang beriman untuk
meraih rahasia-rahasia kemuliaan Ramadan adalah, mereka
adalah orang-orang yang takut kepada Rabb mereka dari
perbuatan dosa dan maksiat, dan mereka juga takut kepada hari
penghisaban apabila amalan mereka tidak mendapatkan
timbangan kebaikan yang banyak. Allah Ta’ala berfirman,

ِ ‫وَُيْ َشو َن رهَّبم وَُيَافُو َن سوء اْلِس‬


‫اب‬ َ َ ُ َ ُْ َ ْ َ
“Dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada
hisab yang buruk.” (QS. Ar-Ra’d: 21).
Demikian empat komitmen orang-orang beriman untuk
dapat meraih rahasia kemuliaan Ramadan yang tiada terhingga.
Semoga Allah mengaruniakan kepada kita keempat bentuk
komitmen tersebut.

Lentera Penutup
Kunci keberhasilan dari semua komitmen tersebut adalah
bersabar di atas komitmen tersebut, dan berupaya menggapai
keridhaan-Nya semata. Allah Ta’ala berfirman.

‫ص ََبُواْ ابْتِغَاء َو ْج ِه َرَّبِِ ْم‬ ِ‫ه‬


َ ‫ين‬
َ ‫َوالذ‬
“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan
Tuhannya.” (QS. Ar-Ra’d: 22).

16
30 Bahan Ceramah Ramadan

5. Tarawih dalam Kemuliaan

Sebuah karunia yang sangat besar apabila seorang hamba


diberi kemudahan untuk melaksanakan salat tarawih pada
malam-malam Ramadan. Betapa tidak, seorang yang akan
menjalankannya harus berhadapan dengan sifat malas yang
kadang muncul begitu kuat, atau harus berhadapan dengan
keinginan untuk segera membaringkan diri di pembaringan,
ataukah berhadapan dengan keinginan- keinginan untuk santai
dan lain-lainnya. Maka… tiada kata dan tiada ucap yang pantas
untuk anda sampaikan kecuali ungkapan,
ِ ِ ِ ِ‫ِِ ه‬
ُ‫اَّلل‬
‫ي لَ ْوَّلَ أَ ْن َه َد َاَن ه‬
َ ‫ا ْْلَ ْم ُد هَّلل الذي َه َد َاَن ْلََذا َوَما ُكنها لنَ ْهتَد‬
“Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami
kepada hidayah ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat
petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk.” (QS. Al-
A’raf: 43).
Teruslah memuji Allah tanpa batas di waktu yang mulia
ini, di bulan yang mulia ini, di malam-malam kemuliaan ini, dan
dikala engkau selesai menunaikan salat tarawih bersama jamaah
kaum muslimin, karena sesungguhnya… hamba yang paling
mulia pada hari kiamat kelak adalah hamba yang banyak memuji
Allah Ta’ala. Dengarkanlah sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi
wa Sallam,

‫ادو َن‬ ِ ِ‫باد ه‬ِ ِ‫إِ هن أفْضل ع‬


ُ ‫اَّلل يَ ْوَم القيَ َامة اْلَ هم‬ ََ
“Hamba yang paling mulia pada hari kiamat adalah
hamba yang paling banyak memuji Allah.” (HR. Tabrani).

17
30 Bahan Ceramah Ramadan

Mengapa salat tarawih yang mampu kita tunaikan dengan


jumlah rakaat melebihi jumlah rakaat salat fardu yang lima kali
sehari semalam kita tunaikan patut dan seyogyanya kita banyak
memuji Allah setelah menunaikannya?.
Pertama: Mengapa kita seyogyanya banyak memuji
Allah setelah kita selesai menunaikan salat tarawih dengan
jumlah rakaat yang banyak?, jawabannya adalah…karena
sesungguhnya, ibadah salat tarawih akan menghapus dosa-dosa
kita yang lalu dengan izin Allah dan dengan rahmat Allah.
Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

‫هم ِم ْن ذَنْبِ ِه‬ ِ ِ ‫اَن و‬


ْ َ ‫ضا َن إِْميَ ا‬
َ ‫احت َس ااًب غُفَر لَهُ َما تَ َقد‬ َ ‫َم ْن قَ َام َرَم‬
“Siapa saja yang melakukan qiyam di malam hari
Ramadan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha
Allah, maka maka dosanya yang lalu pasti diampuni.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Kedua: Mengapa kita seyogyanya banyak memuji Allah
setelah kita selesai menunaikan salat tarawih dengan jumlah
rakaat yang banyak?, jawabannya adalah…karena
sesungguhnya, salat malam dan masuk di dalamnya adalah salat
tarawih, merupakan hidangan malam hari bagi orang-orang
saleh terdahulu, merupakan cara mendekatkan hamba kepada
Allah, serta menghapus dosa dan menghindarkan diri dari dosa.
Dalam sebuah riwayat disebutkan,

ٌ‫ني قَ ْب لَ ُك ْم َوُه َو قُ ْربَةٌ إِ ََل َربِ ُك ْم َوَم ْك َفَرة‬ِِ ‫علَي ُكم بِِقي ِام اللهي ِل فَإِنهه دأَب ال ه‬
َ ‫صاْل‬ ُ َ ُ ْ َ ْ َْ
‫ات َوَمنْ َهاةٌ لِ ِْْل ِْث‬
ِ َ‫لِل هسيِئ‬

“Hendaknya kalian melakukan salat malam, karena salat


malam adalah hidangan orang-orang salih sebelum kalian, dan

18
30 Bahan Ceramah Ramadan

mendekatkan kepada Tuhan kalian, menghapus keburukan,


serta mencegah dosa.” (HR. Tirmidzi).
Ketiga: Mengapa kita seyogyanya banyak memuji Allah
setelah kita selesai menunaikan salat tarawih dengan jumlah
rakaat yang banyak?, jawabannya adalah…karena
sesungguhnya, ibadah salat malam dan termasuk di dalamnya
salat tarawih akan mengangkat hamba tersebut ke tempat yang
terpuji di sisi Allah Ta’ala. Dengarkanlah firman Allah,
ِ
‫ك َم َقاما ََْم ُمودا‬
َ ُّ‫ك َرب‬ َ َ‫َوِم ْن اللهْي ِل فَتَ َه هج ْد بِِه ََنفلَةا ل‬
َ َ‫ك َع َسى أَ ْن يَْب َعث‬
“Dan pada sebahagian malam hari tahajudlah kamu
sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan
Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-
Isra’: 79).
Keempat: Mengapa kita seyogyanya banyak memuji
Allah setelah kita selesai menunaikan salat tarawih dengan
jumlah rakaat yang banyak?, jawabannya adalah…karena
sesungguhnya, pada waktu malam… dan termasuk di dalamnya
adalah malam-malam Ramadan, ada satu saat yang apabila
seorang hamba berdoa pada waktu tersebut, maka pasti Allah
Ta’ala akan mengabulkannya. Rasulullah bersabda,

‫اعةا ََّل يُ َوافِ ُق َها َر ُج ٌل ُم ْسلِ ٌم يَ ْسأ َُل ه‬


‫اَّللَ َخ ْ اْيا ِم ْن أ َْم ِر الدُّنْيَا‬ َ ‫إِ هن ِِف اللهْي ِل لَ َس‬
ِ
َ ‫َو ْاْل ِخَرةِ إِهَّل أ َْعطَاهُ إِ هَيهُ َوذَل‬
‫ك ُك هل لَْي لَة‬
“Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat,
tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu ia memohon
kebaikan kepada Allah Azza wa Jalla baik kebaikan dunia
maupun akhirat, kecuali Allah memperkenankannya. Demikian
itu terjadi pada setiap malam.” (HR. Muslim).

19
30 Bahan Ceramah Ramadan

Demikian empat balasan dari lelah dan letih, serta


kesabaran kita dalam menunaikan ibadah salat tarawih pada
malam-malam kemuliaan di bulan Ramadan ini. Dan semoga
Allah Ta’ala menerima amal ibadah salat tarawih yang telah kita
tunaikan, Amiin Yaa Rabbal Aalamin.

Lentera Penutup
Bersabar dalam ketaatan salat tarawih sampai pada rakaat
terakhir bersama imam, maka akan tercatat menjadi salat
sepanjang malam. Dengarkanlah sebuah hadis mengatakan,

‫ب لَهُ قِيَ ُام لَْي لَة‬ ِ َ ‫من قَام مع ا ِإلم ِام ح هَّت ي ْنص ِر‬
َ ‫ف ُكت‬ َ َ َ َ ََ َ َْ
“Siapa yang berdiri bersama imam sampai selesai,
dicatat baginya salat semalam penuh.” (HR. Tirmidzi).

20
30 Bahan Ceramah Ramadan

6. Perhiasan Akhlak

Akhlak yang baik adalah perhiasan terindah bagi seorang


muslim, perhiasan yang akan mengangkat derajat seorang
muslim, dan perhiasan yang akan menjadi saksi bagi orang lain
tentang kepantasan dan ketidak pantasan bagi setiap manusia.
Iya….itulah nilai akhlak yang dengannya nabi Sallallahu Alaihi
wa Sallam mendapatkan langsung persaksian dan pernyataan
dari Allah tentang akhlak yang baik dan indah yang dimiliki oleh
Rasulullah. Dengarkanlah firman Allah,

‫هك لَ َعلَى ُخلُق َع ِظيم‬


َ ‫َوإِن‬
“Dan sesungguhnya kamu Muhammad benar-benar
berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qolam: 4).
Betapa tingginya dan agungnya nilai akhlak, sehingga
nilai akhlak yang baik tersebut menjadi sesuatu yang paling
berat timbangan amalnya bagi seorang muslim pada hari kiamat
kelak. Dengarkanlah sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa
Sallam,

‫وض ُع ِِف املِ َيز ِان أَثْ َق ُل ِم ْن ُح ْس ِن اَلُلُ ِق‬ ِ


َ ُ‫َما م ْن َش ْيء ي‬
“Tidak ada suatu amal kebajikan yang lebih berat
timbangannya bagi seorang mukmin melebihi beratnya
timbangan amal akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi).
Untuk menjadi pribadi muslim yang memiliki akhlak yang
baik tentu membutuhkan motivasi dan penyemangat, maka
dengarkanlah beberapa penyemangat untuk menjadi muslim
yang memiliki akhlak yang mulia dari lisan nabi kita
Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallam.

21
30 Bahan Ceramah Ramadan

Pertama: Bahwa akhlak yang baik dari seorang muslim,


akan menyampaikan muslim tersebut kepada derajat muslim
yang selalu salat dan selalu berpuasa. Dengarkanlah sabda
Rasulullah,

‫إِ هن الْ ُم ْؤِم َن لَيُ ْد ِرُك ِِبُ ْس ِن ُخلُ ِق ِه َد َر َجةَ ال ه‬


‫صائِِم الْ َقائِِم‬
“Sesungguhnya seorang mukmin dengan akhlaknya yang
baik akan mencapai derajat orang yang selalu berpuasa dan
menunaikan salat.” (HR. Abu Daud).
Kedua: Bahwa akhlak yang baik menjadi salah satu
penyebab dari banyaknya orang-orang beriman dimasukkan
oleh Allah ke dalam surga-Nya. Dengarkanlah sabda Rasulullah,

‫و ُح ْس ُن ا َْلُلُ ِق‬، ِ ِ
َ ‫أَتَ ْد ُرو َن أَ ْكثَ َر َما يُ ْدخ ُل ا ْْلَنهةَ؟ تَ ْق َوى هللا‬
“Tahukah kalian salah satu amal yang paling banyak
membuat manusia masuk surga?, yaitu taqwa kepada Allah dan
akhlak yang baik.” (HR. Ahmad).
Ketiga: Bahwa akhlak yang baik, maka akan menjadikan
dirinya sebagai manusia terbaik dari manusia yang tidak
memiliki akhlak yang baik. Dengarkanlah sabda Rasulullah,

ِ
ْ ‫إِ هن م ْن أ‬
ْ ‫َخ َِْيُك ْم أ‬
‫َح َسنَ ُك ْم ُخلُاقا‬
“Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang
paling baik akhlaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Keempat: Bahwa akhlak yang baik adalah sifat yang
selalu nabi kita berdoa memintanya kepada Allah Ta’ala.
Dengarkanlah salah satu doa Rasulullah meminta akhlak yang
baik,

22
30 Bahan Ceramah Ramadan

‫ت َخلْ ِقي فَ َح ِس ْن ُخلُِقي‬


َ ْ‫الله ُه هم َح هسن‬
“Ya Allah, sebagaimana Engkau baguskan badanku,
maka perbaikilah akhlakku juga.” (HR. Ahmad).
Masih banyak hadis-hadis nabi yang dapat membuat kita
termotivasi dan terdorong untuk terus menjadi muslim yang
berakhlak baik, namun beberapa ucapan nabi yang telah
disebutkan di atas sudah cukup menjadi perpustakaan akhlak
yang patut dan seyogyanya kita menjadikannya sebagai
referensi kepribadian akhlak kita.

Lentera Penutup
Tebarkan salam, beri makan orang yang butuh, sambung
silaturahim, bangun di waktu malam untuk salat…, semua hal
itu menunjukkan bahwa anda adalah orang yang memiliki
akhlak. Dengarkanlah sabda Rasulullah,

‫هاس نِيَ ٌام تَ ْد ُخلُوا‬ ُّ َ ‫ َو‬،‫ َو ِصلُوا ْاْل َْر َح َام‬،‫ َوأَطْعِ ُموا الطه َع َام‬،‫أَفْ ُشوا ال هس ًَل َم‬
ُ ‫صلوا َوالن‬
‫ا ْْلَنهةَ بِ َس ًَلم‬
“Tebarkan ucapan salam, berilah makan, sambung
silaturahim, dan bangunlah di waktu malam untuk salat, maka
perbuatan-perbuatan baik tersebut akan memasukkanmu ke
dalam surga Allah.” (HR. Ahmad).

23
30 Bahan Ceramah Ramadan

7. Mengejar Hidayah

Bulan Ramadan merupakan salah satu bulan hidayah,


bulan petunjuk pada iman dan Islam, pada kebaikan dan
kebenaran. Sebuah tanda kebaikan pada seorang hamba ketika
tiba bulan Ramadan dirinya mendapati kemudahan untuk
beramal kebajikan, karena sesungguhnya… kemudahan tersebut
datangnya dari Allah Ta’ala untuk menjadikannya sebagai
hamba yang baik. Allah Ta’ala berfirman,

ِ ‫اَّلل أَ ْن ي ْه ِديهُ ي ْشرح ص ْدره لِ ِْل ْس‬ ِ


‫ًلم‬ َُ َ ْ َ َ َ َ ُ‫فَ َم ْن يُِرد ه‬
“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan
kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk
memeluk agama Islam.” (QS. Al-An’am: 125).
Bulan Ramadan adalah bulan hidayah, bahkan… Allah
memilih bulan Ramadan sebagai bulan diturunkannya Al-
Qur’an yang merupakan sumber hidayah teragung dan tersuci,
yang tiada apapun yang dapat mengalahkan keagungan dan
kesuciannya. Allah Ta’ala berfirman,

ِ َ‫هاس وب يِنَات ِمن ا ْْل َدى والْ ُفرق‬ ِ ِِ ِ


‫ان‬ ْ َ ُ َ َ َ ِ ‫ضا َن الهذي أُنْ ِزَل فيه الْ ُق ْرآ ُن ُه ادى للن‬
َ ‫َش ْه ُر َرَم‬
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda antara yang
hak dan yang batil.” (QS. Al-Baqarah: 185).
Hidayah iman dan Islam tentu adalah merupakan karunia
yang tidak terhingga nilainya, yang tiadalah arti semua
kehidupan kita jika hidayah iman dan Islam tidak menyapa
kehidupan kita. Kejar dan carilah hidayah, karena dia tidak

24
30 Bahan Ceramah Ramadan

datang tanpa ada usaha dan kesungguhan mencarinya. Nah…


berikut beberapa cara untuk menggapai hidayah tersebut.
Pertama: Untuk mendapatkan dan meraih hidayah serta
petunjuk dari Allah, perbanyaklah membaca Al-Qur’an serta
mentadabburinya. Dengarkanlah firman Allah Ta’ala,

‫إِ هن َه َذا الْ ُق ْرآ َن يَ ْه ِدي لِلهِِت ِه َي أَقْ َوُم‬


“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk
kepada jalan yang lebih lurus.” (QS. Al-Isra’: 9).
Kedua: Untuk mendapatkan dan meraih hidayah serta
petunjuk dari Allah, perbanyaklah melihat kebesaran Allah pada
alam semesta, pada penciptaan langit dan bumi, serta pada
pergantian siang dan malam. Dengarkanlah firman Allah,

ِ ‫ُوِل ْاْلَلْب‬ ِ ِ ِ ‫ضو‬ ِ


‫اب‬َ ِ ‫هها ِر َْلَ ََيت ْل‬ ْ َ ِ ‫إِ هن ِِف َخلْ ِق ال هس َم َاوات َو ْاْلَْر‬
َ ‫اخت ًَلف اللهْي ِل َوالن‬
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda
kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali-
Imran: 190).
Ketiga: Untuk mendapatkan dan meraih hidayah serta
petunjuk dari Allah, perbanyaklah berzikir kepada Allah, di
waktu lapang ataukah di waktu sempit, di waktu sehat ataukah
di waktu sakit. Dengarkanlah firman Allah,

‫وب‬ ِ ِ‫أََّل بِ ِذ ْك ِر ه‬
ُ ُ‫اَّلل تَطْ َمئ ُّن الْ ُقل‬
“Ingatlah Allah, karena dengan banyak mengingat Allah
hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28).

25
30 Bahan Ceramah Ramadan

Keempat: Untuk mendapatkan dan meraih hidayah serta


petunjuk dari Allah, perbanyaklah meminta doa kepada Allah,
agar senantiasa berada pada jalan yang benar dan petunjuk yang
benar. Dengarkan satu hadis qudsi, Allah Ta’ala berkata,

‫استَ ْه ُد ْونِ ْي أ َْه ِد ُك ْم‬


ْ َ‫ضال إَِّله َم ْن َه َديْتُهُ ؛ ف‬
ِ ِ
َ ‫ََي عبَاد ْي ! ُكلُّ ُك ْم‬
“Wahai hamba-Ku, sungguh kalian tidak akan mendapat
petunjuk kecuali petunjuk dari-Ku, maka mintalah selalu
petunjuk itu dari-Ku.” (HR. Muslim)
Demikian empat perkara yang dengannya Insya Allah kita
akan mendapatkan petunjuk dari Allah untuk berada pada jalan
kebenaran dan jalan yang lurus. Semoga Allah
mengistiqomahkan kita sampai Allah memanggil kita pada jalan
kebenaran, jalan Islam dan iman, Amiin Yaa Rabbal Aalamin.

Lentera Penutup
Pemilik segala hidayah dan petunjuk kebenaran adalah
Allah, maka cari dan kejarlah hidayah serta petunjuk kebenaran
tersebut dari pemilik mutlaknya, adapun manusia, mereka
sebatas mengajak dan menyampaikannya, sementara yang
menentukkannya adalah Allah. Dengarkanlah firman Allah,

‫ك ُه َد ُاه ْم َولَكِ هن اَّللَ يَ ْه ِدي َمن يَ َشاء‬


َ ‫س َعلَْي‬ ‫ه‬
َ ‫لْي‬
“Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat
petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada
siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 272).

8. Waktu dan Kehidupan


26
30 Bahan Ceramah Ramadan

Berkesempatan menapaki hari-hari mulia bulan


Ramadhan adalah sebuah karunia yang tidak seorangpun dapat
mengukur nilai agungnya kesempatan tersebut. Iya…itulah
kesempatan yang tidak pantas untuk kita sia-siakan, kesempatan
yang tidak layak untuk kita biarkan berlalu tanpa mengambil
nilai kemuliaan darinya. Sungguh…karena begitu agungnya
hari-hari di bulan kemuliaan ini, sampai ada satu waktu, tepatnya
pada sepuluh malam terakhir di bulan yang mulia ini, amal
ibadah pada waktu tersebut menyamai ibadah seribu bulan.
Dengarkanlah satu sabda Rasulullah,

ِ ْ‫فِ ِيه لَْي لَةٌ َخ ْْي ِمن أَل‬


‫ف َش ْهر‬ ْ ٌ
“Di dalam bulan Ramadan, terdapat sebuah malam yang
lebih baik dibandingkan 1000 bulan.” (HR. Ahmad).
Waktu tidak pernah bersalah, waktu tidak pernah berdusta,
waktu tidak pernah berkhianat, tetapi… manusialah yang
kadang melalaikan waktu, manusialah yang kadang mendustai
waktu, dan manusia juga yang kadang mengkhianati waktu.
Dengarkanlah sabda Rasulullah,

ِ ‫ان َمغْبُو ٌن فِي ِه َما َكثِْيٌ ِم َن النه‬


ِ ، ‫اس‬
ُ‫الص هحةُ َوالْ َفَراغ‬ ِ َ‫نِعمت‬
َْ
“Dua kenikmatan, kebanyakan manusia lalai pada
keduanya, nikmat kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari).
Untuk kita lebih menjaga waktu-waktu kita dalam
kebaikan dan amal saleh, maka setiap kita seyogyanya mengenal
dan memahami akan kedudukan dan kemuliaan waktu, termasuk
waktu-waktu yang ada pada bulan yang mulia ini.

27
30 Bahan Ceramah Ramadan

Pertama: Agar kita lebih memuliakan waktu yang Allah


berikan kepada kita, maka sangat penting kita memahami bahwa
waktu pada hakikatnya merupakan tanda akan Kemaha Kuasaan
Allah Ta’ala, tanda akan Kemaha Agungan Allah. Dengarkanlah
firman-Nya,

ِ ْ َ‫ههار آيَت‬
‫ني‬ َ َ ‫َو َج َع ْلنَا اللهْي َل َوالن‬
“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda
yang agung.” (QS. Al-Isra’: 12).
Kedua: Agar kita lebih memuliakan waktu yang Allah
berikan kepada kita, maka sangat penting kita menyadari bahwa
waktu yang termasuk di dalam maknanya adalah umur kita,
bahwa sesungguhnya…tidak akan bergeser kedua telapak kaki
seorang manusia pada hari kiamat kelak sampai ia dimintai
pertanggung jawaban tentang waktu umur yang telak diberikan
kepadanya. Dengarkanlah sabda Rasulullah,
ِِ ِ ِ
َ ‫ َح هَّت يُ ْسأ ََل َع ْن عُ ُم ِره ف‬،‫ول قَ َد َما َعْبد يَ ْوَم الْقيَ َامة‬
ُ‫يما أَفْ نَاه‬ ُ ‫ََّل تَ ُز‬
“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba
pada hari kiamat sampai dia dimintai pertanggungjawaban
tentang umurnya kemana dihabiskannya.” (HR. Tirmidzi).
Ketiga: Agar kita lebih memuliakan waktu yang Allah
berikan kepada kita, maka sangat penting kita mengetahui
bahwa waktu yang meliputi masa sehat, masa muda, masa kaya,
masa lapang, masa hidup….semua itu tidak ada yang kekal, ada
saat dimana ia akan hilang dan pergi untuk selamanya.
Dengarkanlah sabda Rasulullah,

‫ َوغِنَاءَ َك‬،‫ك‬ ِ
َ ‫ك قَ ْب َل َس َق ِم‬
َ َ‫ َو ِص هحت‬،‫ك‬ َ ‫ك قَ ْب َل هَرِم‬َ َ‫ َشبَاب‬:‫ا ْغتَنِ ْم َخَْ اسا قَ ْب َل َخَْس‬
ِ
‫ك‬َ ِ‫ك قَ ْب َل َم ْوت‬َ َ‫ َو َحيَات‬،‫ك‬ َ َ‫ َوفَ َراغ‬،‫قَ ْب َل فَ ْق ِرَك‬
َ ‫ك قَ ْب َل ُشغْل‬
28
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Manfaatkanlah lima keadaan sebelum datang lima


keadaan yang lain, masa mudamu sebelum masa tuamu,
sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu
luangmu sebelum waktu sempitmu, dan hidupmu sebelum
matimu.” (HR. Hakim).
Keempat: Agar kita lebih memuliakan waktu yang Allah
berikan kepada kita, maka sangat penting kita mengetahui
bahwa waktu umur yang Allah berikan kepada setiap manusia
tidaklah panjang, kebanyakan dari manusia berada pada batas
umur 60 sampai 70 tahun saja. Dengarkanlah sabda Rasulullah,

‫ك‬ ِ ‫ وأَقَلُّهم من ََي‬،‫الستِني إِ ََل ال هسبعِني‬


ِ ‫أَ ْعمار أُهم ِِت ما بني‬
َ ‫وز ذَل‬
ُ ُ ْ َ ُْ َ َ ْ َ َ َْ َ َُ
“Umur umatku antara enam puluh hingga tujuh puluh
tahun, dan sedikit diantara mereka yang melebihi itu.” (HR.
Tirmidzi).
Demikianlah empat sebab mengapa kita sebagai seorang
muslim sangat dituntut dan berkewajiban untuk menjaga dan
memanfaatkan dengan sebaik-baiknya kesempatan waktu yang
Allah berikan kepada kita. Semoga kita menjadi hamba-hamba-
Nya yang tidak melalaikan dan membuang-buang waktu yang
sungguh kebanyakan manusia lalai atasnya, Amiin Yaa Rabbal
Aalamin.

Lentera penutup
Apabila telah datang waktu sore kepadamu, maka jangan
menunda untuk beramal sampai datangnya waktu pagi,

29
30 Bahan Ceramah Ramadan

demikian pula sebalik…bila waktu pagi telah datang, maka


jangan menunda untuk beramal sampai waktu petang datang.
Dengarkanlah apa yang dikatakan oleh Ibnu Umar,

ِ ‫ت فًَلَ تَ ْن تَ ِظ ِر ال ه‬
َ‫ت فًَلَ تَ ْن تَظ ِر املَ َساء‬ ْ ‫ َوإِذَا أ‬،‫اح‬
َ ‫َصبَ ْح‬ َ َ‫صب‬ َ ‫إِذَا أ َْم َسْي‬
“Jika engkau memasuki waktu sore, maka jangan
menunggu waktu pagi untuk beramal. Dan jika engkau
memasuki waktu pagi, maka jangan menunggu waktu sore untuk
beramal.” (HR. Bukhari).

30
30 Bahan Ceramah Ramadan

9. Kesabaran dalam Ibadah

Salah satu sifat yang dengannya seorang muslim akan


meraih kebaikan yang banyak dan melimpah dalam setiap amal
salehnya adalah sifat sabar. Bahkan, kebaikan yang akan dia
dapatkan adalah kebaikan tanpa batas, kebaikan yang tidak
terhingga. Dengarkanlah firman Allah Ta’ala,

‫َج َرُه ْم بِغَ ِْْي ِح َساب‬


ْ ‫صابُِرو َن أ‬
‫إِهَّنَا يُ َو هَّف ال ه‬
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah
yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar:
10).
Dalam setiap amal saleh apapun yang engkau ingin
kerjakan, dalam setiap kebaikan apapun yang engkau ingin
lakukan, maka… selalulah engkau membawa bekal serta air
kesabaran, karena dengan bekal tersebutlah engkau akan mampu
menjalani amal saleh dan kebaikan dalam keridhaan, dalam
ketenangan dan juga dalam kebahagiaan. Benarlah firman Allah
Ta’ala,
ِ‫ص ًَلة‬ ‫استَعِينُوا ًِبل ه‬
‫ص َِْب َوال ه‬ ْ ‫َو‬
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.” (QS.
Al-Baqarah: 45).
Begitu sangat butuhnya kita dengan yang namanya
kesabaran, terutama dalam menjalani hari-hari puasa kita, hari-
hari yang sangat agung dan mulia yang telah Allah karuniakan
kepada kita. Maka …agar kita lebih terdorong untuk menjaga
amal ibadah puasa kita untuk lebih baik dan lebih baik lagi,

31
30 Bahan Ceramah Ramadan

sangat penting untuk kita memperhatikan beberapa perkara


dalam kaitannya dengan sifat kesabaran.
Pertama: Kesabaran itu datangnya dari Allah, Allah yang
memberikan sifat sabar itu kepada hamba-hamba-Nya yang di
kehendaki-Nya, sehingga… ketika engkau memiliki sifat
kesabaran, maka pada hakikatnya itu adalah bentuk penjagaan
Allah kepada dirimu. Dengarkanlah firman Allah,
ِ‫وما صَب َك إَِّله ًِبَّلل‬
ُْ َ َ َ
“Dan sungguh kesabaran itu tiada lain datangnya dari
Allah.” (QS. An-Nahl: 127)
Kedua: Kesabaran adalah merupakan bagian terpenting
dari sifat manusia yang sangat baik dan utama, sifat yang
menandakan akan keteguhan dan kekuatan hati manusia
tersebut, keteguhan dan kekuatan untuk menahan segala amarah
keburukan dan amarah dosa. Dengarkanlan firman Allah Ta’ala,

‫ك لَ ِم ْن َع ْزِم ْاْل ُُموِر‬ ِ


َ ‫ص َََب َو َغ َفَر إِ هن ذَل‬
َ ‫َولَ َم ْن‬
“Tetapi, orang yang bersabar dan memaafkan,
sesungguhnya perbuatan yang demikian itu termasuk hal-hal
yang diutamakan.” (QS. Asy-Syura: 43).
Ketiga: Kesabaran pada perkara kebaikan yang hati berat
untuk melaksanakannya, yang mungkin disebabkan oleh cuaca
yang dingin, udara yang panas, atau lapar dan haus yang harus
ditahan, maka sesungguhnya…pada kesabaran seperti itu akan
memberi kebaikan yang begitu banyak. Dengarkanlah satu
riwayat,

‫ص َِْب َعلَى َما تَكَْرهُ َخ ْ اْيا َكثِ ْ اْيا‬


‫َو ْاعلَ ْم أَ هن ِِف ال ه‬

32
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Dan ketahuilah, bahwa di dalam kesabaran yang engkau


benci terdapat banyak kebaikan.” (HR. Ahmad).
Keempat: Kesabaran pada perkara kebaikan akan menjadi
cahaya yang terang dan lembut untuk menjadi penerang pada
kehidupan. Dengarkanlah sabda Rasulullah,

ِ ‫وال ه‬
ٌ‫ص َْبُ ضيَاء‬ َ
“Dan sabar itu adalah cahaya.” (HR. Muslim).
Demikianlah empat hakikat kesabaran beserta
keutamaannya yang terdapat dalam setiap amal saleh dan
kebaikan yang kita kerjakan. Semoga Allah senantiasa
mengaruniakan kepada kita sifat yang mulia tersebut, Amiin
Yaa Rabbal Aalamin.

Lentera Penutup
Meniti jalan kesabaran dalam kebaikan bukan cuman
dalam saat-saat tertentu saja, tetapi… menitilah pada jalan
kesabaran dalam ketaatan dan kebaikanmu sampai tiba
waktunya engkau dipanggil oleh Allah Ta’ala. Allah berfirman,

‫ني‬ ِ ‫واعب ْد ربهك ح هَّت َيْتِي‬


ُ ‫ك الْيَق‬
َ َ َ َ َ َ ُْ َ
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu ajal
atau kematian.” (QS. Al-Hijr: 99).

33
30 Bahan Ceramah Ramadan

10. Mengejar Hati yang Bersih

Kebersihan dan kesucian hati menjadi penentu utama


untuk menggapai puncak tertinggi dari suatu ibadah, serta untuk
meraih keridhaan Rabb semesta alam. bahkan…kelelahan dan
keletihan seolah tidak memberi pengaruh pada aktifitas suatu
ibadah. Bagaimana tidak, karena bila hati bersih dan suci, maka
amal ibadah juga menjadi baik dan bersih, demikian pula
sebaliknya. Dengarkanlah sabda Rasulullah,

ْ ‫صلَ َح ا ْْلَ َس ُد ُكلُّهُ َوإِذَا فَ َس َد‬


‫ت فَ َس َد ا ْْلَ َس ُد‬ َ ‫ت‬
ْ ‫صلَ َح‬ ْ ‫إِ هن ِِف ا ْْلَ َس ِد ُم‬
َ ‫ضغَةا إِذَا‬
ِ
‫ب‬ُ ْ‫ُكلُّهُ أََّلَ َوه َى الْ َقل‬
“Sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging,
apabila segumpal daging itu baik maka baik pula seluruh jasad,
namun apabila segumpal daging itu rusak maka rusak pula
seluruh jasad. Perhatikanlah, bahwa segumpal daging itu
adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Menjaga terus kebersihan dan kesucian hati tentu adalah
sebuah kewajiban setiap pribadi muslim yang ingin meraih
kebahagiaan dalam ibadah dan amal salehnya. Allah sangat
mencintai hamba-Nya yang terus berupaya menjaga hati serta
mensucikan. Bahkan, kelak di akhirat nanti Allah cuman mau
menerima hamba-hamba-Nya yang datang kepada-Nya dengan
hati yang bersih dan suci. Dengarkanlah firman Allah,

﴾89﴿ ‫اَّللَ بَِقلْب َسلِيم‬


‫﴾ إِهَّل َم ْن أَتَى ه‬88﴿ ‫ال َوََّل بَنُو َن‬
ٌ ‫يَ ْوَم ََّل يَنْ َف ُع َم‬
“Di hari harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali
orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”
(QS. Asy-Syu’ara: 88-89).

34
30 Bahan Ceramah Ramadan

Sungguh menjaga hati agar tetap bersih dan suci, serta agar
hati terus baik dan mudah tentu membutuhkan perkara-perkara
agar kebersihan dan kesuciannya tersebut tetap terjaga dan
terpelihara. Berikut beberapa perkara tersebut,
Pertama: Agar hati menjadi bersih, suci dan lembut dalam
kebaikan dan amal saleh, maka perbanyaklah membaca Al-
Qur’an. Sungguh, Al-Qur’an yang Allah turunkan benar-benar
akan melunakkan hati yang keras dan melembutkan hati yang
kasar. Dengarkanlah firman Allah,

‫ين َُيْ َش ْو َن‬ ِ ‫يث كِتاًب ُّمتش ِاَّبا همث ِاِن تَ ْقشعُِّر ِمنْه جلُ ه‬ ِ ِ
َ ‫ود الذ‬
ُ ُ ُ َ َ َ ‫َح َس َن ا ْْلَد َ ا َ َ ا‬ ْ ‫اَّللُ نَهزَل أ‬
‫ه‬
‫ود ُه ْم َوقُلُوَُّبُْم‬ ِ
ُ ُ‫ني ُجل‬
ُ ‫َرهَّبُْم ثُه تَل‬
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik
yaitu Al-Qur’an, yang serupa ayat-ayatnya lagi berulang-ulang,
gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada
Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka.”
(QS. Az-Zumar: 23).
Kedua: Agar hati menjadi bersih, suci dan lembut dalam
kebaikan dan amal saleh, perbanyaklah berzikir dan memuji
Allah. Dengarkanlah firman Allah,

ِ ِ ِ
ُ ُ‫أََّلَ بِذ ْك ِر اَّلل تَطْ َمئ ُّن الْ ُقل‬
‫وب‬
“Dan dengan mengingat Allah hati menjadi tenang dan
damai.” (QS. Ar-Ra’d: 28).
Ketiga: Agar hati menjadi bersih, suci dan lembut dalam
kebaikan dan amal saleh, selalulah melihat kepada orang-orang
yang mungkin lebih rendah darimu pada perkara-perkara dunia,
sungguh hal tersebut akan menjadikan hati itu bersih dan suci.
Dengarkanlah sabda Rasulullah,

35
30 Bahan Ceramah Ramadan

ِ
ْ ‫ فَ ُه َو أ‬،‫ َوََّل تَنْظُُروا إِ ََل َم ْن ُه َو فَ ْوقَ ُك ْم‬،‫َس َف َل منْ ُك ْم‬
‫َج َد ُر أَ ْن‬ ْ ‫انْظُُروا إِ ََل َم ْن ُه َو أ‬
‫اَّللِ َعلَْي ُك ْم‬
‫ََّل تَ ْزَد ُروا نِ ْع َمةَ ه‬
“Lihatlah orang yang berada di bawah kalian dan jangan
melihat orang yang berada di atas kalian, karena hal itu lebih
pantas agar kalian tidak menganggap rendah nikmat Allah yang
telah dianugerahkan kepada kalian.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Keempat: Agar hati menjadi bersih, suci dan lembut
dalam kebaikan dan amal saleh, perbanyaklah mengingat
kematian, karena dengan banyak mengingat kematian, maka hati
yang tidak pernah berhenti mengejar dunia, pasti akan sadar dan
terbangun dari kelalaiannya. Dengarkanlah sabda Rasulullah,

ِ ِ ِ ِ
َ ‫أَ ْكث ُروا ذ ْكَر َهاذِم الله هذات يَ ْع ِِن الْ َم ْو‬
‫ت‬
“Perbanyaklah mengingat penghancur kelezatan, yaitu
kematian.” (HR. Tirmidzi).
Demikian empat perkara yang dapat merubah hati yang
keras menjadi lembut, hati yang lupa menjadi sadar, dan hati
yang buruk menjadi baik. Semoga Allah Ta’ala mengaruniakan
kepada kita kebersihan hati dan kesucian hati, Amin Yaa Rabbal
Aalamin.

Lentera Penutup
Memiliki hati yang bersih adalah sebuah karunia yang
agung, karunia yang mulia, maka…perbanyaklah berdoa untuk
diberikan hati yang bersih dan suci dalam menjalani ketaatan

36
30 Bahan Ceramah Ramadan

dan kebaikan kepada Allah Ta’ala. Dengarkanlah satu doa yang


diajarkan nabi untuk kita amalkan,
ِ
َ ِ‫ت قَلِِْب عَلَى دين‬
‫ك‬ ِ ُ‫َي م َقلِب الْ ُقل‬
ْ ِ‫وب ثَب‬ َ ُ َ
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah
hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Tirmidzi).

37
30 Bahan Ceramah Ramadan

11. Tuntunan Lisan

Manusia dengan lisannya dapat menjadi mulia, manusia


juga dengan lisannya bisa menjadi buruk. Ketika manusia
senantiasa menjaga lisannya, maka dia akan meraih kemuliaan
dan kebaikan yang banyak. Namun, ketika manusia tersebut
tidak menjaga dengan baik lisannya, maka lisannya tersebut
akan menjadi sumber segala dosa dan kesalahan. Perhatikan
sabda Rasulullah,

‫آد َم ِِف لِ َسانِِه‬


َ ‫أَ ْكثَ ُر َخطَ َاَي إِبْ ِن‬
“Kebanyakan kesalahan yang terjadi pada anak cucu
adam adalah pada lisannya.” (HR. Tabrani).
Menjaga lisan sama halnya menjaga kebaikan dan
keselamatanmu di akhirat kelak, karena sesungguhnya lisan
pada akhirnya nanti akan memberikan persaksian kepada yang
menggunakannya, yaitu manusia. Perhatikan firman Allah
Ta’ala,

‫يَ ْوَم تَ ْش َه ُد َعلَْي ِه ْم أَلْ ِسنَ تُ ُه ْم َوأَيْ ِدي ِه ْم َوأ َْر ُجلُ ُه ْم ِِبَا َكانُوا يَ ْع َملُو َن‬
“Pada hari ketika lidah, tangan dan kaki mereka menjadi
saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”
(QS. An-Nur: 24).
Sungguh, perintah menjaga lisan adalah perintah Ilahi,
perintah Rabb Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk
diucapkan oleh manusia. Berikut beberapa kaidah Ilahiyah
berkenaan dengan lisan beserta ucapannya.

38
30 Bahan Ceramah Ramadan

Pertama: Kaidah Ilahiyah tentang lisan, bahwa tiada


satupun ucapan kata, atau kalimat yang keluar dari lisan
melainkan ucapakan kata atau kalimat tersebut akan tercatat
segera oleh para pengawas dari kalangan malaikat Allah dalam
buku amal-amal ucapan. Dengarkanlah firman Allah Ta’ala,

‫يب َعتِي ٌد‬ِ ِ ِ ِ ُ ‫ما ي ْل ِف‬


ٌ ‫ظ م ْن قَ ْول إهَّل لَ َديْه َرق‬ َ َ
“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan
ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS.
Qaf: 18).
Kedua: Kaidah Ilahiyah tentang lisan, bahwa siapa yang
menyatakan bahwa dirinya beriman kepada Allah dan hari
pembalasan amal-amal, maka hendaklah selalu berucap yang
benar, dan bila tidak mampu atau ragu berucap, maka lebih baik
baginya diam tanpa berucap. Perhatikan sabda Rasulullah,
ِ ِ ِ ِ ِ
‫ت‬ ْ َ‫َم ْن َكا َن يُ ْؤم ُن ًِبهلل َواليَ ْوم اْلخ ِر فَلْيَ ُق ْل َخ ْْيا أ َْو لي‬
ْ ‫ص ُم‬
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
maka hendaklah dia berkata baik atau hendaklah dia diam.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Ketiga: Kaidah Ilahiyah tentang lisan, bahwa hakikat
keislaman yang teragung bagi seorang muslim adalah, ketika
saudaranya muslim yang lain terjaga dari keburukan lisannya.
Perhatikan sabda Rasulullah,
ِ‫املسلِم من سلِم املسلِمو َن ِمن لِسانِِه وي ِده‬
ََ َ ْ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ُ ْ
“Muslim sejati adalah, muslim yang saudaranya selamat
dari keburukan lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari dan
Muslim).

39
30 Bahan Ceramah Ramadan

Keempat: Kaidah Ilahiyah tentang lisan, bahwa lisan


yang baik dalam ucap dan kata, akan menghantarkan seseorang
kepada kemuliaan dan keagungan surga Allah. Perhatikan sabda
Rasulullah,

ْ ‫ني ِر ْجلَيْ ِه أ‬
َ‫َض َم ْن لَهُ ا ْْلَنهة‬ ِ
َ ْ َ‫ض َم ْن ِِل َما ب‬
َ ْ َ‫ني َْلْيَ يْه َوَما ب‬ ْ َ‫َم ْن ي‬
“Siapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara
dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya, niscaya
aku menjamin surga baginya.” (HR. Bukhari).
Demikian empat kaidah Ilahiyah tentang lisan, semoga
Allah senantiasa menjaga setiap kata dan ucap yang keluar dari
lisan-lisan kita, yang sungguh bukanlah perkara mudah untuk
menjaga lisan agar selalu dalam ucapan kebaikan dan ucapan
keridhaan.

Lentera Penutup
Banyak ucap dan kata yang kadang kita tidak dapat lagi
memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk, maka
untuk menjaga selamatnya diri kita dari keburukan lisan, maka
berucaplah ketika itu baik, dan apabila buruk…maka diamlah,
karena diammu adalah keselamatanmu. Perhatikan sabda
Rasulullah,

‫ت ََنَا‬
َ ‫ص َم‬
َ ‫َم ْن‬
“Barangsiapa yang diam, niscaya dia selamat.” (HR.
Tirmidzi).

40
30 Bahan Ceramah Ramadan

12. Amanah yang Dikhianati

Sungguh amanah Allah pada diri manusia sangatlah begitu


banyak, yang setiap kita hendaknya menjaga amanah-amanah
Allah yang ada pada diri kita tersebut dengan sebaik-baiknya
dan dengan seutama-utamanya. Dan salah satu amanah Allah
pada diri kita yang tanpanya hidup kita tidak akan memiliki
banyak arti adalah amanah pendengaran. Iya….itulah amanah
yang agung, itulah amanah yang dengannya manusia bisa
memahami banyak hal yang dibutuhkannya dalam menjaga
kehidupan di dunia. Sungguh…karena begitu agungnya amanah
tersebut, Allah akan memintai pertanggung jawaban kerjanya
semasa manusia itu menggunakannya. Dengarkanlah firman
Allah,

َ ِ‫صَر َوالْ ُف َؤ َاد ُك ُّل أُولَئ‬


‫ك َكا َن َعْنهُ َم ْسئُواَّل‬ َ َ‫إِ هن ال هس ْم َع َوالْب‬
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabannya.” (QS.
Al-Isra’: 36).
Pendengaran menjadi satu amanah Allah yang menjadi
landasan iman, dan menjadi landasan akal dalam menerima
segala informasi kehidupan. Manusia tidak akan mungkin
mengetahui perintah Allah tanpa adanya pendengaran, manusia
tidak akan mendengar larangan Allah tanpa adanya
pendengaran. Dan manusia tidak akan mendapati kandungan Al-
Qur’an yang begitu menakjubkan tanpa adanya pendengaran.
Perhatikan firman Allah,

﴾2﴿ ‫آمنها بِِه‬ ِ ُّ ‫﴾ ي ه ِدي إِ ََل‬1﴿ ‫آَن عجبا‬ ِ


َ َ‫الر ْشد ف‬ َْ ‫إِ هَن ََس ْعنَا قُ ْر ا َ َ ا‬

41
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur’an


yang menakjubkan. Yang memberi petunjuk kapada jalan yang
benar, lalu kami beriman kepadanya.” (QS. Al-Jin: 1-2).
Sungguh amanah pendengaran bagi sebagian manusia
menjadi penghalang baginya untuk mendapatkan karunia
hidayah, diantara contohnya adalah,
Pertama: Kaum nabi Nuh yang menutup telinga-telinga
mereka karena benci mendengar ajakan kebenaran dari nabi
Nuh. Allah Ta’ala berfirman tentang mereka,

‫َصابِ َع ُه ْم ِِف آذَاْنِِ ْم‬ ِ ِ


َ ‫َوإِِِن ُكله َما َد َع ْوُُتُْم لتَ ْغفَر َْلُْم َج َعلُوا أ‬
“Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka
kepada iman agar Engkau mengampuni mereka, mereka
memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya.” (QS. Nuh:
7).
Kedua: Kebencian pendengaran dari orang-orang yang
tidak beriman terhadap Al-Qur’an. Allah Ta’ala berfirman
tentang mereka,

ِ ‫ال اله ِذين َك َفروا ََّل تَسمعوا ِْل َذا الْ ُقر‬
‫آن‬ْ َ َُْ ُ َ َ َ‫َوق‬
“Dan orang-orang yang kafir berkata, Janganlah kamu
mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Qur’an ini.” (QS.
Fussilat: 26).
Semoga Allah menjauhkan diri-diri kita dari dua sifat
manusia yang menghalangi pendengaran mereka untuk
menerima kebenaran.
Kemudian, pendengaran yang merupakan karunia Allah
untuk mendengar berbagai kebaikan dan kebenaran,
pendengaran juga perlu untuk kita pakai dalam merespon

42
30 Bahan Ceramah Ramadan

berbagai suara atau panggilan dari manusia, hewan ataukah


berita yang ada disekitar kita. Diantaranya adalah,
Pertama: Responlah dengan memuji Allah ketika engkau
mendengar suara ayam jantan. Rasulullah bersabda,

ِ ِ ْ َ‫ فَاسأَلُوا هللا ِمن ف‬،‫الدي َك ِة‬


ِ ‫إِذَا ََِسعتم ِصي‬
ْ ‫ فَإِ هْنَا َرأ‬،‫ضله‬
‫َت َمل اكا‬ ْ َ ْ َ ‫اح‬ َ َ ْ ُْ
“Bila engkau mendengar suara ayam jantan maka
mintalah karunia kepada Allah karena ia melihat malaikat.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Kedua: Responlah dengan meminta perlindungan dari
Allah ketika engkau mendengar suara anjing ataukah suara
keledai pada malam hari. Rasulullah dalam satu riwayat
dikatakan,

‫ب َوَْنِْي َق ا ْْلَ ِم ِْْي ًِبللهْي ِل فَتَ َع هوذُ ْوا ًِبهللِ ِمنْ ُه هن فَإِ هْنُ هن يََريْ َن َما‬
ِ َ‫إِذَا ََِس ْعتُم نُباح الْكًِل‬
ََ ْ
‫َّلَ تََرْو َن‬
“Apabila kamu mendengar anjing menggonggong dan
mendengar keledai meringkik, mintalah perlindungan kepada
Allah. Sesungguhnya mereka melihat apa yang tidak kamu
lihat.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Ketiga: Responlah suara azan dengan menjawab yang
semisal yang kita dengar. Nabi dalam satu sabda beliau,

ُ ‫إِذَا ََِس ْعتُ ُم الْ ُم َؤِذ َن فَ ُقولُوا ِمثْ َل َما يَ ُق‬


‫ول‬
“Jika kalian mendengar seorang muadzin, maka
ucapkanlah seperti apa yang dia ucapkan.” (HR. Muslim).
Keempat: Responlah berita merebaknya penyakit dengan
menghindarinya. Perhatikan sabda Rasulullah,

43
30 Bahan Ceramah Ramadan

ِ ِ
َ ُ‫إِذَا ََس ْعتُ ْم ًِبلطهاعُون ِِب َْرض فًَلَ تَ ْد ُخل‬
‫وها‬
“Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka
janganlah kalian memasukinya.” (HR. Bukhari).
Kelima: Responlah berita kehilangan di masjid dengan
petunjuk Rasulullah. Dengarkanlah sabda Rasulullah,

‫ك ؛ فَإِ هن‬ ‫ ََّل َرهد َها ه‬: ‫ضالهةا ِِف الْ َم ْس ِج ِد فَلْيَ ُق ْل‬
َ ‫اَّللُ َعلَْي‬ ِ
َ ‫َم ْن ََس َع َر ُج اًل يَنْ ُش ُد‬
‫ب ِْلََذا‬ ِ
َ ُْ‫الْ َم َساج َد ََلْ ت‬
“Barangsiapa yang mendengar seseorang mengumumkan
barang hilang di masjid, maka katakanlah kepadanya, semoga
Allah tidak mengembalikan barang tersebut kepadamu, karena
masjid tidak dibangun untuk itu.” (HR. Muslim).
Demikianlah perkara yang berkenaan dengan amanah
pendengaran, semoga amanah tersebut dapat kita tunaikan
sebagaimana yang sesuai dengan perintah Allah dan sesuai
petunjuk Rasulullah.

Lentera Penutup
Diantara sifat manusia yang akan membawanya kepada
siksa neraka jahannam adalah ketika manusia itu tidak
menggunakan amanah telinganya dengan sebaik-baiknya.
Dengarkanlah firman Allah,
ِ ِ ‫َولََق ْد ذَ َرأْ ََن ِْلَ َهن َهم َكثِ اْيا ِم َن ا ْْلِ ِن َوا ِإل‬
ٌ ُ ‫وب َّله يَ ْف َق ُهو َن َّبَا َوَْلُْم أ َْع‬
‫ني‬ ٌ ُ‫نس َْلُْم قُل‬
‫ص ُرو َن َِّبَا َوَْلُْم آذَا ٌن َّله يَ ْس َمعُو َن َِّبَا‬ ِ ‫َّله ي ب‬
ُْ

44
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka


jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai
hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat
Allah, dan mereka mempunyai mata tetapi tidak
dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah,
dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya
untuk mendengar ayat-ayat Allah.” (QS. Al-A’raf: 179).

45
30 Bahan Ceramah Ramadan

13. Penuntun Jalan Hidayah

Sungguh karunia penglihatan adalah satu karunia yang


sangat agung dan sangat mulia. Karunia yang patut setiap hamba
yang memilikinya untuk senantiasa bersyukur kepada Allah.
Betapa tidak, Allah Ta’ala menyempurnakan bentuk penciptaan
kita dengan melengkapi dua perangkat penglihatan yang
sungguh sangat mahal. Perhatikan firman Allah,

َ‫ص َار َو ْاْلَفْئِ َدة‬ ِ


َ ‫قُ ْل ُه َو الهذي أ‬
َ ْ‫َنشأَ ُك ْم َو َج َع َل لَ ُك ُم ال هس ْم َع َو ْاْلَب‬
“Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati.” (QS. Al-Mulk: 23).
Demikian pula firman Allah pada ayat yang lain. Allah
Ta’ala berfirman,

َ‫ص َار َو ْاْلَفْئِ َدة‬ ِِ ِ ِِ


َ ْ‫ثُه َس هواهُ َونَ َف َخ فيه م ْن ُروحه َو َج َع َل لَ ُك ُم ال هس ْم َع َو ْاْلَب‬
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke
dalamnya ruh ciptaan-Nya, dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati.” (QS. As-Sajdah: 9).
Karunia penglihatan merupakan karunia yang dengannya
manusia bisa melihat, manusia bisa membaca, dan manusia bisa
meraih berbagai ilmu pengetahuan, karena pada awal manusia
terlahir ke muka bumi ini sama sekali tidak memiliki ilmu dan
pengetahun. Namun, dengan karunia penglihatan yang Allah
berikan maka manusia bisa memiliki ilmu dan pengetahun.
Dengarkanlah firman Allah,

46
30 Bahan Ceramah Ramadan

‫ون أُهم َهاتِ ُك ْم َّل تَ ْعلَ ُمو َن َشْي ئاا َو َج َع َل لَ ُك ْم ال هس ْم َع‬


ِ ُ‫َخرج ُكم ِمن بط‬
ُ ْ ْ َ َ ْ ‫اَّللُ أ‬ ‫َو ه‬
‫ص َار َواْلَفْئِ َدةَ لَ َعله ُك ْم تَ ْش ُك ُرو َن‬
َ ْ‫َواْلَب‬
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”
(QS. An-Nahl: 78).
Agar karunia penglihatan menjadi jalan dan sarana
hidayah untuk manusia, maka Allah Ta’ala dalam beberapa ayat
dalam Al-Qur’an memberikan cara bagaimana manusia
menggunakan karunia penglihatan tersebut menjadi nikmat
untuk menuju jalan hidayah dan jalan kebaikan.
Pertama: Cara Allah dalam menuntun manusia menuju
jalan hidayah dan jalan kebaikan melalui karunia penglihatan
adalah, Allah memerintahkan manusia untuk menggunakan
penglihatan mereka untuk mengambil hidayah dengan melihat
kepada bagaimana Allah menciptakan unta, bagaimana Allah
meninggikan langit, bagaimana Allah menancapkan gunung,
dan bagaimana Allah menghamparkan bumi. Perhatikan firman
Allah,
ِ ‫﴾ وإِ ََل ال هسم ِاء َكي‬17﴿ ‫اإلبِ ِل َكيف خلِ َقت‬
‫ت‬
ْ ‫ف ُرف َع‬
َ ْ َ َ ْ ُ َ ْ ِْ ‫أَفًَل يَْنظُُرو َن إِ ََل‬
‫ت‬ ِ
ْ ‫ف ُسط َح‬ ِ ُ‫﴾ وإِ ََل ا ْْلِب ِال َكيف ن‬18﴿
ِ ‫﴾ َوإِ ََل ْاْل َْر‬19﴿ ‫صبَت‬
َ ‫ض َكْي‬ َ ْ َ َ
﴾20﴿
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta
bagaimana dia diciptakan, Dan langit bagaimana ia
ditinggikan, Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan,
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan.” (QS. Al-Ghosiyah: 17-
20).

47
30 Bahan Ceramah Ramadan

Kedua: Cara Allah dalam menuntun manusia menuju


jalan hidayah dan jalan kebaikan melalui karunia penglihatan
adalah, perintah Allah kepada manusia untuk melihat kerajaan
langit dan kerajaan bumi. Perhatikan firman Allah,

‫اَّللُ ِم ْن َش ْيء‬ ِ ‫وت ال هسمو‬


ِ ‫ات َواْل َْر‬
‫ض َوَما َخلَ َق ه‬ ََ
ِ ‫أَوََل ينظُروا ِِف ملَ ُك‬
َ ُ َ َْ
“Dan apakah mereka tidak melihat kerajaan langit dan
bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah.” (QS. Al-A’raf:
185).
Ketiga: Cara Allah dalam menuntun manusia menuju
jalan hidayah dan jalan kebaikan melalui karunia penglihatan
adalah, perintah Allah untuk menundukkan pandangan atau
memalingkan pandangan pada hal yang Allah larang dan
haramkan. Perhatikan firman Allah,

‫صا ِرِه ْم‬ ِ ُّ ُ‫قُل لِلْم ْؤِمنِني ي غ‬


َ ْ‫ضوا م ْن أَب‬ ََ ُ
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman,
hendaklah mereka menahan pandanganya.” (QS. An-Nur: 30).
Keempat: Cara Allah dalam menuntun manusia menuju
jalan hidayah dan jalan kebaikan melalui karunia penglihatan
adalah, perintah Allah untuk melihat orang-orang yang telah
Allah kunci mata hati mereka dari kebenaran, agar mereka tidak
mengikutinya. Perhatikan firman Allah,

‫اَّللُ َعلَى عِلْم َو َختَ َم َعلَى َسَْعِ ِه َوقَلْبِ ِه َو َج َع َل‬ َ ‫ت َم ِن هاَّتَ َذ إِ َْلَهُ َه َواهُ َوأ‬
‫َضلههُ ه‬ َ ْ‫أَفَ َرأَي‬
‫ص ِرهِ غِ َش َاوةا‬َ َ‫َعلَى ب‬
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan
hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya
berdasarkan ilmu-Nya, dan Allah telah mengunci mati

48
30 Bahan Ceramah Ramadan

pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas


penglihatannya?.” (QS. Al-Jasiyah: 23).
Demikian empat perkara dalam Al-Qur’an tentang
bagaimana Allah menjadikan dari karunia penglihatan untuk
mendapatkan hidayah kebaikan dan hidayah kebenaran. Semoga
Allah menjadikan penglihatan selalu dalam kebaikan dan
ketaatan, Amiin Yaa Rabbal Aalamin.

Lentera Penutup
Penglihatan itu dua, penglihatan yang ada di kepala dan
penglihatan yang ada di hati. Bila penglihatan di kepala buta
maka itu sungguh tidak begitu membahayakan, namun apabila
penglihatan di hati itu buta, maka sungguh bahaya itu sangat
dekat. Dengarkanlah firman Allah,

ِ
‫الص ُدوِر‬
ُّ ‫وب الهِِت ِِف‬ َ ْ‫فَإِ هْنَا َّل تَ ْع َمى ْاْلَب‬
ُ ُ‫ص ُار َولَك ْن تَ ْع َمى الْ ُقل‬
“Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta,
tetapi yang buta ialah mata yang ada di dalam dada mereka.”
(QS. Al-Hajj: 46).

49
30 Bahan Ceramah Ramadan

14. Teladan dalam Doa

Banyak perkara dalam kehidupan kita yang mungkin tidak


terlalu mendapatkan tempat atau bahkan tidak mendapatkan
respon yang positif dari kita. Padahal, perkara tersebut mungkin
sederhana bagi kita, namun agung dan mulia disisi Allah Ta’ala.
Iya…itulah sebagian kenyataan yang ada, dan diantara hal yang
sederhana untuk kita kerjakan, namun agung dan mulia disisi
Allah adalah berdoa. Sungguh, karena begitu agungnya dan
mulianya berdoa, sampai Allah menjadikan diantara tanda
kesombongan seorang manusia adalah ketika dia enggan dan
malas untuk berdoa. Perhatikan firman Allah,

‫ين يَ ْستَكَِْبُو َن َع ْن عِبَ َادِِت َسيَ ْد ُخلُو َن‬ ِ‫ِ ه‬ ِ ‫ال ربُّ ُكم ادع ِوِن أ‬
َ ‫ب لَ ُك ْم إ هن الذ‬
ْ ‫َستَج‬
ْ ُ ْ ُ َ َ َ‫َوق‬
ِ
َ ‫َج َهن َهم َداخ ِر‬
‫ين‬
“Dan Tuhanmu berfirman, berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang
yang sombong yang tidak mau berdoa kepada-Ku akan masuk
neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60).
Karena begitu agungnya dan mulianya berdoa, sampai
kemudian Allah secara langsung berpesan kepada Rasulullah
untuk menyampaikan kepada hamba-hamba-Nya, bahwa Allah
akan sangat dekat kepada setiap hamba yang berdoa kepada-
Nya. Dengarkanlah firman Allah Ta’ala,

ِ ‫هاع إِذَا دع‬


‫ان‬ ِ ‫وإِذَا سأَلَك عِب ِادي ع ِِن فَإِِِن قَ ِر‬
َ َ ِ ‫يب َد ْع َوةَ الد‬
ُ ‫يب أُج‬
ٌ َ َ َ َ َ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat.

50
30 Bahan Ceramah Ramadan

Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia


memohon kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 186).
Manusia memang terkadang membutuhkan motivasi
dalam beramal kebaikan, termasuk di dalamnya adalah berdoa.
Maka… sebaik-baik motivasi adalah dengan mengingatkan dan
memberi contoh tauladan terbaik dari manusia-manusia pilihan
Allah, para rasul dan nabi-nabi Allah yang begitu sangat dekat
dengan amalan berdoa dalam setiap detak dan nafas kehidupan
mereka. Lihat dan perhatikan para nabi-nabi Allah yang amal
doa mereka diabadikan oleh Allah beserta isi permintaan mereka
dalam doa tersebut.
Pertama: Amal doa yang dilakukan oleh nabi Ayyub
beserta isi dan kandungan permintaan doa beliau kepada Allah
untuk disembuhkan dari penyakit yang dideritanya. Perhatikan
firman Allah,

‫ني‬ ِِ ِ ِ ِ َ ُّ‫وأَي‬
َ ‫ت أ َْر َح ُم الهراْح‬
َ ْ‫ِن الضُُّّر َوأَن‬
َ ‫وب إ ْذ ََن َدى َربههُ أَِن َم هس‬ َ
“Dan ingatlah kisah nabi Ayyub, ketika ia menyeru
Tuhannya, Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa
penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di
antara semua penyayang.” (QS. Al-Anbiya: 83).
Kedua: Amal doa yang dilakukan oleh nabi Zakaria
beserta isi dan kandungan permintaan doa beliau kepada Allah
untuk diberi keturunan yang baik. Perhatikan firman Allah,

‫ُّع ِاء‬
َ ‫يع الد‬
ِ َ ‫ك ذُ ِريهةا طَيِبةا إِن‬
ُ ‫هك ََس‬ َ َ ْ‫ب ِِل ِم ْن لَ ُدن‬ ِ َ َ‫ك َد َعا َزَك ِرهَي ربههُ ق‬
ْ ‫ال َرب َه‬ َ
ِ
َ ‫ُهنَال‬
“Di sanalah Zakariya berdoa kepada Tuhannya seraya
berkata, Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak
yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.” (QS.
Ali-Imran: 38).

51
30 Bahan Ceramah Ramadan

Ketiga: Amal doa yang dilakukan oleh nabi Ibrahim


beserta isi dan kandungan permintaan doa beliau kepada Allah
untuk menjadikan kota Makkah sebagai kota yang aman serta
diberi kemudahan rezki untuk penduduknya. Perhatikan firman
Allah,

‫آم َن ِمْن ُه ْم ًِب هَّللِ َوالْيَ ْوِم‬ ِ ِ ِ


َ ‫اج َع ْل ََٰه َذا بَلَ ادا آمناا َو ْارُز ْق أ َْهلَهُ م َن الث َهمَرات َم ْن‬
ْ ‫ب‬ ِ‫ر‬
َ
ِ
‫ْاْلخ ِر‬
“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman
sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada
penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan
hari kemudian.” (QS. Al-Baqarah: 126).
Keempat: Amal doa yang dilakukan oleh nabi Musa
beserta isi dan kandungan permintaan doa beliau kepada Allah
untuk melapangkan dada dan memudahkan urusannya.
Perhatikan firman Allah,

﴾26﴿ ‫﴾ َويَ ِس ْر ِِل أ َْم ِري‬25﴿ ‫ص ْد ِري‬ ِ‫ر‬


َ ‫ب ا ْشَر ْح ِِل‬َ
“Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan
mudahkanlah untukku urusanku.” (QS. Taha: 25-26).
Kelima: Amal doa yang dilakukan oleh nabi Sulaiman
beserta isi dan kandungan permintaan doa beliau kepada Allah
untuk dikaruniai sebuah kerajaan yang tidak dimiliki oleh
siapapun. Perhatikan firman Allah,
ِ ِ ِ ِ ِ
‫اب‬
ُ ‫ت الْ َوهه‬ َ ‫َحد ِم ْن بَ ْعدي إِن‬
َ ْ‫هك أَن‬ َ ‫ب ِِل ُملْ اكا ََّل يَْن بَغي ْل‬
ْ ‫َرب ا ْغف ْر ِِل َوَه‬
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah
kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun

52
30 Bahan Ceramah Ramadan

sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha


Pemberi.” (QS. Shad: 35).

Demikian lima contoh teladan dalam doa dari para nabi-


nabi Allah yang semoga dapat memotivasi diri kita untuk tidak
mengabaikan atau meremehkan kekuatan doa dalam
menghadapi problema atau tantangan hidup yang kita alami dan
juga yang dialami oleh umat dan bangsa hari ini. Amiin Yaa
Rabbal Aalamin.

Lentera Penutup
Karena doa adalah ibadah, maka berdoalah kepada Allah
dengan penuh rendah diri dan dengan penuh kelembutan dan
kesyahduhan. Mari renungkan firman Allah,

‫ين‬ ِ ُّ ‫ضُّر اعا َو ُخ ْفيَةا إِنههُ َّلَ ُُِي‬


َ ‫ب الْ ُم ْعتَد‬ َ َ‫ْادعُواْ َربه ُك ْم ت‬
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan
suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55).

53
30 Bahan Ceramah Ramadan

15. Infak dalam Al-Qur’an

Banyak cara Allah mengingatkan kepada hamba-hamba-


Nya untuk melakukan persiapan dalam menyongsong hari
akhirat, hari ketika segala apa yang manusia perbuat tidak lagi
memiliki arti dan nilai. Sungguh, begitu sangat adilnya dan
pemurahnya Allah Ta’ala yang begitu sangat menginginkan agar
semua kita meraih kemuliaan di akhirat kelak. Dan, salah satu
amal saleh yang Allah ingatkan untuk kita perbuat dengan
sesungguh-sungguhnya sebelum datangnya hari pembalasan dan
penghisaban tersebut adalah berinfak atau bersedekah.
Perhatikan firman Allah Ta’ala,

‫اه ْم ِسًّرا َو َع ًَلنِيَةا ِم ْن‬ ِ ِ ِ ِ ‫قُل لِعِب ِاد ه‬


ُ َ‫ص ًَلةَ َويُْنف ُقوا ِمها َرَزقْ ن‬
‫يموا ال ه‬ُ ‫ين َآمنُوا يُق‬ َ ‫ي الذ‬ َ َ ْ
ِ ِ ِ
‫قَ ْب ِل أَ ْن ََيِِْتَ يَ ْوٌم ََّل بَْي ٌع فيه َوََّل خ ًَل ٌل‬
“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah
beriman, hendaklah mereka mendirikan salat, menafkahkan
sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara
sembunyi ataupun terang-terangan, sebelum datang hari kiamat
yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan persahabatan.”
(QS. Ibrahim: 31).
Sesungguh-sungguhnya dalam berinfak atau bersedekah
dalam makna, bahwa yang kita infaqkan dan sedekahkan
tersebut adalah dari harta yang baik yang kita miliki. Perhatikan
firman Allah tentang perintah dalam berinfak dengan harta
terbaik yang kita miliki.

ِ ‫َخَر ْجنَا لَ ُك ْم ِم َن ْاْل َْر‬ ِ ِ ِ ِ ِ‫ه‬


‫ض‬ ْ ‫آمنُوا أَنْف ُقوا م ْن طَيِبَات َما َك َسْب تُ ْم َوِمها أ‬
َ ‫ين‬
َ ‫ََي أَيُّ َها الذ‬

54
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah di jalan


Allah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian
dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.” (QS. Al-
Baqarah: 267).
Dan, Sesungguh-sungguhnya dalam berinfak atau
bersedekah dalam makna, bahwa yang kita infaqkan dan
sedekahkan tersebut adalah bukan dari harta kita yang buruk,
yang sekiranya harta itu diberikan kepada kita, maka kitapun
menolaknya. Perhatikan lanjutan firman Allah pada surah Al-
Baqarah pada ayat di atas.

‫ضوا فِ ِيه‬ ِِِ ِ ِ ِ‫وََّل تَي همموا ا َْلب‬


ُ ‫يث مْنهُ تُْنف ُقو َن َولَ ْستُ ْم ِِبخذيه إِهَّل أَ ْن تُ ْغ ِم‬
َ َ ُ َ َ
“Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu
kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak
mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya.” (QS. Al-Baqarah: 267).
Amalan infak atau sedekah begitu sangat agung dan mulia.
Karena begitu agungnya amalan infak atau sedekah tersebut,
Allah Ta’ala secara jelas menyebutkan dalam beberapa ayat-
Nya dalam Al-Qur’an akan kemuliaan dan keagungan infak atau
sedekah dalam kebaikan dan amal saleh.
Pertama: Keagungan dan kemuliaan amalan infak dan
sedekah dalam Al-Qur’an adalah, bahwa pahala amalan infak
dan sedekah langsung dapat dirasakan oleh yang melakukan
amalan tersebut. Perhatikan firman Allah,

‫َوَما تُْن ِف ُقوا ِم ْن َخ ْْي فَِِلَنْ ُف ِس ُك ْم‬


“Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan di
jalan Allah, maka pahalanya itu untuk kamu sendiri.” (QS. Al-
Baqarah: 272).

55
30 Bahan Ceramah Ramadan

Kedua: Keagungan dan kemuliaan amalan infak dan


sedekah dalam Al-Qur’an adalah, bahwa Allah Ta’ala akan
melipat gandakan pahala mereka. Perhatikan firman Allah,
ِ ِ ‫ص ِدقِني والْم ه‬ ِ
‫َجٌر‬
ْ ‫ف َْلُْم َوَْلُْم أ‬
ُ ‫اع‬
َ‫ض‬ َ ُ‫ضا َح َسناا ي‬
‫اَّللَ قَ ْر ا‬
‫ضوا ه‬ُ ‫صدقَات َوأَقْ َر‬ ُ َ َ ‫إ هن الْ ُم ه‬
ٌ‫َك ِري‬
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-
laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah
dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan balasannya
bagi mereka, dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.”
(QS. Al-Hadid: 18).
Ketiga: Keagungan dan kemuliaan amalan infak dan
sedekah dalam Al-Qur’an adalah, bahwa Allah Ta’ala
menjadikan infak dan sedekah sebagai persyaratan untuk
mendapatkan kebajikan yang sempurna. Perhatikan firman
Allah,

‫لَ ْن تَنَالُوا الِْ هَب َح هَّت تُْن ِف ُقوا ِِمها َُِتبُّو َن‬
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang
sempurna, sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang
kamu cintai”. (QS. Ali-Imran : 92).
Keempat: Keagungan dan kemuliaan amalan infak dan
sedekah dalam Al-Qur’an adalah, bahwa orang yang berinfak
dan bersedekah, pada hakikatnya dia telah mampu keluar dari
jebakan setan untuk berbuat kikir dan pelit, serta menakut-nakuti
dengan kefakiran bila berinfak. Perhatikan firman Allah,

‫الشْهيطَا ُن يَعِ ُد ُك ُم الْ َف ْقَر َو ََيْ ُم ُرُك ْم ًِبلْ َف ْح َش ِاء‬

56
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Setan menakut-nakuti kemiskinan kepadamu, dan


menyuruh kamu berbuat kikir.” (QS. Al-Baqarah: 268).
Demikian empat keagungan dan kemuliaan amalan infak
dan sedekah yang Allah Ta’ala firmankan dalam Al-Qur’an.
Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita sebagai hamba-hamba-
Nya yang mudah untuk berinfak dan bersedekah.

Lentera Penutup
Berinfak boleh secara terang-terangan, dan boleh juga
secara diam-diam atau tidak terang-terangan, dan kedua cara
tersebut Insya Allah baik selama terus berusaha menjaga
keikhlasan. Perhatikan firman Allah,
ِ ِ ِ ِ ‫إِ ْن تُب ُدوا ال ه‬
‫وها الْ ُف َقَراءَ فَ ُه َو َخ ْْيٌ لَ ُك ْم‬ َ ‫ص َدقَات فَنع هما ه َي َوإِ ْن َُّتْ ُف‬
َ ُ‫وها َوتُ ْؤت‬ ْ
“Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah
baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu
berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu
lebih baik bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 271).

57
30 Bahan Ceramah Ramadan

16. Sedekah dalam Hadis Nabi

Berbagai cara Allah mengingatkan kepada orang-orang


beriman untuk melakukan persiapan dalam menjemput hari
kiamat, hari ketika segala apa yang manusia perbuat tidak lagi
memiliki nila dan arti. Sungguh, begitu sangat adilnya dan
pemurahnya Allah Ta’ala yang begitu sangat menginginkan agar
semua kita meraih kemuliaan di akhirat kelak. Dan, salah satu
amal saleh yang Allah ingatkan untuk kita perbuat dengan
sesungguh-sungguhnya sebelum datangnya hari pembalasan dan
penghisaban tersebut adalah berinfak atau bersedekah.
Perhatikan firman Allah Ta’ala,

‫اه ْم ِسًّرا َو َع ًَلنِيَةا ِم ْن‬ ِ ِ ِ ِ ‫قُل لِعِب ِاد ه‬


ُ َ‫ص ًَلةَ َويُْنف ُقوا ِمها َرَزقْ ن‬
‫يموا ال ه‬ُ ‫ين َآمنُوا يُق‬ َ ‫ي الذ‬ َ َ ْ
ِ ِ ِ
‫قَ ْب ِل أَ ْن ََيِِْتَ يَ ْوٌم ََّل بَْي ٌع فيه َوََّل خ ًَل ٌل‬
“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah
beriman, Hendaklah mereka mendirikan salat, menafkahkan
sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara
sembunyi ataupun terang-terangan, sebelum datang hari kiamat
yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan persahabatan.”
(QS. Ibrahim: 31).
Sesungguh-sungguhnya dalam berinfak atau bersedekah
dalam makna, bahwa yang kita infaqkan dan sedekahkan
tersebut adalah dari harta yang baik yang kita miliki. Perhatikan
firman Allah tentang perintah dalam berinfak dengan harta
terbaik yang kita miliki.

ِ ‫َخَر ْجنَا لَ ُك ْم ِم َن ْاْل َْر‬ ِ ِ ِ ِ ِ‫ه‬


‫ض‬ ْ ‫آمنُوا أَنْف ُقوا م ْن طَيِبَات َما َك َسْب تُ ْم َوِمها أ‬
َ ‫ين‬
َ ‫ََي أَيُّ َها الذ‬

58
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah di jalan


Allah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian
dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.” (QS. Al-
Baqarah: 267).
Dan, Sesungguh-sungguhnya dalam berinfak atau
bersedekah dalam makna, bahwa yang kita infaqkan dan
sedekahkan tersebut adalah bukan dari harta kita yang buruk,
yang sekiranya harta itu diberikan kepada kita, maka kitapun
menolaknya. Perhatikan lanjutan firman Allah pada surah Al-
Baqarah pada ayat di atas.

‫ضوا فِ ِيه‬ ِِِ ِ ِ ِ‫وََّل تَي همموا ا َْلب‬


ُ ‫يث مْنهُ تُْنف ُقو َن َولَ ْستُ ْم ِِبخذيه إِهَّل أَ ْن تُ ْغ ِم‬
َ َ ُ َ َ
“Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu
kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak
mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya.” (QS. Al-Baqarah: 267).
Amalan infak atau sedekah begitu sangat agung dan mulia.
Karena begitu agungnya amalan infak atau sedekah tersebut,
maka kita akan mendapati banyak hadis nabi kita Sallallahu
Alaihi wa Sallam yang menyebutkan akan kemuliaan dan
keagungan infak atau sedekah dalam kebaikan dan amal saleh.
Pertama: Keagungan dan kemuliaan amalan infak dan
sedekah dalam hadis nabi adalah, bahwa ganjaran amalan infak
dan sedekah dapat memadamkan amarah Allah. Perhatikan
riwayat berikut ini,

ِ ‫ضب الهر‬ ِ ِ
‫ب‬ َ َ ‫ص َدقَةُ الس ِر تُطْفىءُ َغ‬
َ
“Sedekah secara sembunyi-sembunyi itu memadamkan
amarah Tuhan.” (Sahih Al-Targib li Al-Albani).

59
30 Bahan Ceramah Ramadan

Kedua: Keagungan dan kemuliaan amalan infak dan


sedekah dalam hadis nabi adalah, bahwa amalan sedekah dapat
menghapus kesalahan sebagaimana air yang dapat
memadamkan api. Perhatikan riwayat berikut ini,
ِ ِ ِ
ُ‫هار الْ َماء‬
َ ‫ص َدقَةُ تُطْف ُئ ا َْلَطيئَةَ َك َما يُطْف ُئ الن‬
‫َوال ه‬
“Sedekah dapat memadamkan kesalahan sebagaimana
air dapat memadamkan api.” (Sahih Al-Targib li Al-Albani).
Ketiga: Keagungan dan kemuliaan amalan infak dan
sedekah dalam hadis nabi adalah, bahwa setengah biji kurma
yang kita sedekahkan dengan ikhlas karena Allah, maka
setengah biji kurma itu menjadi penjaga bagi kita dari siksa api
neraka. Perhatikan hadis nabi berikut ini,

‫هار َولَ ْو بِ ِش ِق َتََْرة‬


َ ‫فَاته ُقوا الن‬
“Jagalah diri kalian dari neraka, meskipun hanya dengan
sedekah setengah biji kurma.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Keempat: Keagungan dan kemuliaan amalan infak dan
sedekah dalam hadis nabi adalah, bahwa sedekah menjadi sebab
bertambahnya harta kita. Perhatikan hadis nabi berikut ini,

‫ص َدقَةٌ ِم ْن َمال‬
َ ‫ت‬
ْ‫ص‬َ ‫َما نَ َق‬
“Tidaklah sedekah itu mengurangi harta.” (HR. Muslim).
Kelima: Keagungan dan kemuliaan amalan infak dan
sedekah dalam hadis nabi adalah, bahwa akan datang kepada
orang yang bersedekah dua malaikat yang mendoakan ganti
yang lebih baik dari apa yang telah disedekahkan hamba
tersebut. Perhatikan hadis nabi,

60
30 Bahan Ceramah Ramadan

‫ الله ُه هم أ َْع ِط‬: ‫َحد ُُها‬ ِ ‫ان ي نْز‬ ِ ِ ِ ِ ُ َ‫صبِح الْعِب‬ ِ


ُ ‫يقول أ‬
ُ َ‫ ف‬، ‫َّلن‬ َ ‫اد فيه إَّله ملَ َك‬ ُ ْ ُ‫َما م ْن ْيوم ي‬
‫ الله ُه هم أ َْع ِط ِمُْ ِسك ا تَلَف ا‬: ‫اْلخ ُر‬
َ ‫قول‬ ُ َ‫ وي‬، ‫ُمنْ ِفق ا َخلف ا‬
“Tidaklah para hamba berada di pagi hari, melainkan
pada pagi itu terdapat dua malaikat yang turun. Salah satunya
berdoa, Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang berinfak,
sedang yang lain berkata, Ya Allah, berikanlah kebinasaan
harta kepada orang yang menahan hartanya.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Demikian lima keagungan dan kemuliaan amalan infak
dan sedekah yang disebutkan dalam hadis-hadis nabi Sallallahu
Alaihi wa Sallam. Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita sebagai
hamba-hamba-Nya yang mudah untuk berinfak dan bersedekah.

Lentera Penutup
Banyak orang yang engkau harus berikan sedekah
disekitar kehidupanmu, namun…utamakanlah bersedekah
kepada kerabat terdekatmu yang kurang mampu. Perhatikan
sabda Rasulullah,

ُ ُ‫ َوابْ َدأْ ِِبَ ْن تَع‬، ‫ص َدقَِة َما َكا َن َع ْن ظَ ْه ِر غِ اًن‬


‫ول‬ ‫َخ ْْيُ ال ه‬
“Sebaik-baik sedekah adalah yang meninggalkan
kecukupan, dan mulailah bersedekah dari orang yang ada di
bawah tanggung jawabmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

61
30 Bahan Ceramah Ramadan

17. Doa yang Indah

Allah Ta’ala Maha Mengetahui akan kebutuhan hamba-


hamba-Nya dalam meniti kehidupan di dunia ini. Allah Ta’ala
Maha Mengerti apa yang baik dan terbaik untuk setiap detak
langkah kehidupan hamba-hamba-Nya. Iya… Allah Maha
Mengetahui segalanya, sehingga Allah tidak ingin hamba-Nya
tersebut tersesat, bingung ataukah putus asa menghadapi
berbagai kondisi dan keadaan yang sulit yang dihadapi oleh
hamba-Nya tersebut, maka… Allah Ta’ala melalui kalam-Nya
membuka peluang dan kesempatan agar hamba-Nya meminta
apa saja yang dia butuhkan dan dia inginkan. Perhatikan firman
Allah,

ِ ‫هاع إِذَا دع‬


‫ان‬ ِ ‫وإِذَا سأَلَك عِب ِادي ع ِِن فَإِِِن قَ ِر‬
َ َ ِ ‫يب َد ْع َوةَ الد‬
ُ ‫يب أُج‬
ٌ َ َ َ َ َ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia
memohon kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 186).
Kesempatan dan peluang meminta kepada Allah
mencakup segala keinginan hamba-Nya tersebut, bila Allah
berkehendak, maka semua Allah akan berikan. Termasuk, bila
hamba tersebut meminta ampunan dari dosa yang mungkin
sudah setinggi awan di langit dia lakukan. Dengarkanlah sebuah
hadis qudsi, Allah Ta’ala berkata.

‫ك َوََّل أ ًَُبِِل‬ ِ
ُ ‫استَغْ َف ْرتَِِن غَ َف ْر‬
َ َ‫ت ل‬ ْ ‫ك َعنَا َن ال هس َماء ثُه‬
َ ُ‫ت ذُنُوب‬
ْ َ‫آد َم لَ ْو بَلَغ‬
َ ‫ََي ابْ َن‬
“Wahai anak Adam, Seandainya dosa-dosamu sampai
setinggi awan di langit, kemudian engkau memohon ampunan

62
30 Bahan Ceramah Ramadan

kepada-Ku, niscaya Aku ampuni dan Aku tidak peduli dosa mu


yang setinggi awan tersebut.” (HR. Tirmidzi).
Ketika anda meminta sesuatu kepada Dzat pemilik
segalanya, maka alangkah indahnya dan baiknya bila cara
memintanya dengan cara yang indah dan baik pula. Bukankah
Allah itu indah, dan suka pada hal-hal yang indah juga.
Perhatikan hadis nabi,

‫ال‬ ُّ ‫َجْي ٌل ُُِي‬


َ ‫ب ا ْْلَ َم‬ َِ ‫إِ هن هللا‬
َ
“Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai
keindahan.” (HR. Muslim).
Dan salah satu makna dari keindahan adalah adab yang
baik ketika meminta atau berdoa kepada Allah. Berikut ini
beberapa adab dalam berdoa kepada Allah.
Pertama: Agar doa kita sesuai dengan tuntunan adab yang
benar dan baik dalam berdoa, perbanyaklah berdoa disaat
engkau sedang sujud. Perhatikan sabda nabi berikut ini.

ِ ِ ِ ِ
َ ‫ب َما يَ ُكو ُن الْ َعْب ُد م ْن َربِه َو ُه َو َساج ٌد فَأَ ْكث ُروا الد‬
َ‫ُّعاء‬ ُ ‫أَقْ َر‬
“Waktu yang paling dekat antara seorang hamba dengan
Allah adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah berdoa di
waktu tersebut.” (HR. Muslim)
Kedua: Agar doa kita sesuai dengan tuntunan adab yang
benar dan baik dalam berdoa, bahwa ketika anda berdoa, maka
tanamkan keyakinan sedalam-dalamnya bahwa Insya Allah doa
saya dikabulkan. Perhatikan sabda Rasulullah.

‫اَّللَ َوأَنْتُ ْم ُموقِنُو َن ًِب ِإل َجابَِة‬


‫ْادعُوا ه‬

63
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doa


tersebut akan dikabulkan.” (HR. Tirmidzi).
Ketiga: Agar doa kita sesuai dengan tuntunan adab yang
benar dan baik dalam berdoa, awalilah setiap doa kita dengan
puji-pujian kepada Allah. Perhatikan sabda Rasulullah.

‫ َوالثهنَ ِاء َعلَْي ِه‬،‫ َعهز َو َج هل‬،ِ‫اَّلل‬


‫يد ه‬ ِ ‫إِذَا صلهى أَح ُد ُكم فَلْي ب َدأْ بِتح ِم‬
ْ َ َْ ْ َ َ
“Apabila seseorang di antara kalian berdoa, hendaklah ia
memulainya dengan mengagungkan Allah dan memuji-Nya.”
(HR. Ahmad).
Keempat: Agar doa kita sesuai dengan tuntunan adab
yang benar dan baik dalam berdoa, janganlah seseorang berdoa
dengan keinginan doanya langsung diistijabah saat itu juga,
inilah perbuatan yang tidak dianjurkan dalam berdoa. Perhatikan
sabda Rasulullah.

‫ب ِِل‬
ْ ‫ت فَلَ ْم يُ ْستَ َج‬ ُ ‫َح ِد ُك ْم َما ََلْ يَ ْع َج ْل يَ ُق‬
ُ ‫ول َد َع ْو‬ َ ‫اب ْل‬
ُ ‫يُ ْستَ َج‬
“Akan dikabulkan doa kalian selagi tidak terburu-buru,
seseorang berkata, Aku telah berdoa, namun tidak kunjung
dikabulkan.” (HR. Bukhari).
Demikian empat adab yang dituntunkan oleh nabi kita
Sallallahu Alaihi wa Sallam dalam kaitannya dengan petunjuk
dalam berdoa yang baik dan benar. Semoga Allah Ta’ala
memudahkan kita dalam mengamalkan adab doa tersebut disaat
kita meminta sesuatu kepada-Nya.

64
30 Bahan Ceramah Ramadan

Lentera Penutup
Berdoalah yang baik-baik, dan jangan berdoa yang
menunjukkan akan keputusasaan dalam menjalani hingar-bingar
kehidupan. Perhatikan sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa
Sallam.

ِ ِ ِ ِ ِ ‫َّلَ ي تَم هًن أَح ُد ُكم الْمو‬


ُ ‫ َوإ هما ُمسيئاا فَلَ َعلههُ يَ ْستَ ْعت‬، ‫ت إ هما َُْمسناا فَلَ َعلههُ يَ ْزَد ُاد‬
‫ب‬ َ َْ ُ َ َ َ
“Seseorang tidak boleh menginginkan segera mati. Sebab
bila dia orang saleh, maka ia bisa menambah amal kebaikan.
Sebaliknya bila ia bergelimang dosa, maka ia bisa bertobat.”
(HR. Bukhari).

65
30 Bahan Ceramah Ramadan

18. Ruang Kemuliaan

Sebuah karunia yang besar dan agung bagi seorang hamba


ketika Allah mengaruniakan kepadanya tempat kehidupan yang
baik. Tempat kehidupan yang menjadi ruang awal bagi
perjalanan hidup seorang hamba, yang bisa membuatnya
menjadi seorang yang baik, dan bisa juga menjadikan dirinya
seorang yang buruk. Iya…itulah ruang yang manusia lahir dan
tumbuh darinya, dan ruang itu adalah “rumah”, rumah tempat
dimana kita besar dan hidup sampai sekarang. Perhatikan firman
Allah,

‫اَّللُ َج َع َل لَ ُك ْم من بُيُوتِ ُك ْم َس َكناا‬


‫َو ه‬
“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai
tempat tinggal.” (QS. An-Nahl: 80).
Rumah yang menjadi tempat tinggal kita sekarang ini,
tentu sudah menjadi suatu kewajiban untuk menjadikannya
sebagai tempat dan ruang keimanan, menjadi tempat dan ruang
kesalehan, terutama bagi pemimpin tempat dan ruang tersebut
yang kembali kepadanya semua amanah dan tanggug jawabnya.
Perhatikanlah sabda Rasulullah,

‫ول َع ْن َرعِيهتِ ِه‬


ٌ ُ‫َوُكلُّ ُك ْم َم ْسئ‬
“Dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungan
jawabannya dari hal-hal yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari).
Hadirnya rumah sebagai ruang keimanan dan kesalehan
maka akan membawa umat dan bangsa tersebut sebagai bangsa
yang kuat dan jaya. Sehingga, kewajiban setiap kita yang
menjadi pemimpin pada ruang dan tempat kita hidup tersebut

66
30 Bahan Ceramah Ramadan

yaitu rumah kita, untuk melakukan hal yang baik dan yang
menjayakan kita. Dan hal-hal tersebut adalah,
Pertama: Jadikan rumah kita sebagai ruang dan tempat
yang paling banyak kita dirikan salat-salat sunnah di dalamnya.
Perhatikan sabda Rasulullah,

ِ ِ ِ ِ ‫ فَإِ هن خْي‬،‫ص ًَلةِ ِِف ب يوتِ ُكم‬


َ ‫ص ًَلة الْ َم ْرء ِِف بَْيته إِهَّل ا ْْلَ َم‬
َ‫اعة‬ َ َْ َ ْ ُُ ‫َعلَْي ُك ْم ًِبل ه‬
“Lakukan selalu salat di dalam rumah-rumah kalian.
Sesungguhnya sebaik-baik salat seseorang adalah ketika
dilaksanakan di rumahnya sendiri kecuali salat wajib
berjamaah.” (HR. Ad-Darimi).
Kedua: Jadikan rumah kita sebagai ruang dan tempat yang
paling banyak kita membaca Al-Qur’an di dalamnya. Dengarkan
sabda Rasulullah,

‫ت ﺍله ِذ ْﻱ تُ ْقَُرﺃ فِْي ِه‬


ِ ‫ِﺇهﻥ ﺍلشهيطَ َاﻥ ي ْن ِفر ِمن ﺍلْب ي‬، ‫ََّل ََْتعلُوﺍ ب ي وتَ ُكم م َقابِر‬
َْ َ ُ َ ْ َ َ ْ ْ ُُ ْ َ
‫ُس ْوَﺭُﺓ ﺍلْبَ َقَرِﺓ‬
“Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai
kuburan, sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang
dibacakan surah Al-Baqarah.” (HR. Muslim).
Ketiga: Jadikan rumah kita sebagai ruang dan tempat yang
paling banyak kita berzikir, baik itu dengan tasbih, tahlil ataukah
takbir serta puji-pujian yang lain kepada Allah Ta’ala.
Perhatikan sabda Rasulullah,

‫ َمثَ ُل اْلَ ِي‬، ‫ت اله ِذي َّلَ يُ ْذ َك ُر هللاُ فِ ِيه‬


ِ ‫ والب ي‬، ‫ت اله ِذي ي ْذ َكر هللا فِ ِيه‬
َْ َ ُ ُ ُ
ِ ‫مثَل الب ي‬
َْ ُ َ
‫ت‬ِ ِ‫واملي‬
َ

67
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Perumpamaan rumah yang digunakan untuk berzikir


kepada Allah dengan rumah yang tidak digunakan untuk
berzikir kepada Allah, bagaikan orang hidup dan orang mati.”
(HR. Bukhari).
Keempat: Jadikan rumah kita sebagai ruang dan tempat
yang selalu dikunjungi dan diziarahi oleh orang-orang beriman
dan saleh. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

ِ َ‫ى ولِمن دخل ب ي َِّت م ْؤِمن ا ولِلْم ْؤِمنِني والْم ْؤِمن‬


‫ات‬ ِِ ِ ِ
ُ َ َ ُ َ ُ َ َْ َ َ َ َ َ ‫هرب ا ْغف ْر َل َولوال َد ه‬
“Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan orang
yang masuk ke rumahku dengan beriman, dan semua orang
yang beriman laki-laki dan perempuan.” (QS. Nuh: 28).
Demikian empat hal penting dalam kaitannya untuk
menjadikan rumah kita sebagai ruang dan tempat melahirkan
kebaikan untuk umat dan bangsa. Semoga Allah Ta’ala
mengaruniakan kita rumah dan tempat tinggal yang baik, yang
saleh dan yang menjadikan kita semakin dekat dan dekat kepada
Allah Ta’ala.

Lentera Penutup
Karunia memiliki rumah yang baik dan saleh adalah
sebuah keutamaan dan tanda kebaikan yang banyak. Maka,
jadikanlah rumah anda tempat untuk terus membuktikan rasa
syukur atas karunia tempat dan ruang yang baik tersebut. Dan,
niscaya rasa syukur tersebut akan menambah nikmat dan karunia
yang lebih banyak lagi. Dengarkanlah firman Allah,

َ ‫لَئِن َش َك ْرُُْت ْلَ ِز‬


‫يدنه ُك ْم‬

68
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan


menambah nikmat kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7).

69
30 Bahan Ceramah Ramadan

19. Nilai dan Pengaruh Ibadah

Menuntun diri dalam ibadah kepada Allah adalah sebuah


langkah penuh tantangan, membawa diri dalam ibadah adalah
sebuah usaha penuh ujian, dan mengorbankan hidup dalam
ibadah adalah sebuah amal bertabur nilai dan pahala. Betul ada
tantangan.. betul ada ujian…dan betul ada cobaan dalam setiap
hentakan langkah menuju ibadah kepada Allah. Perhatikan hadis
nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam.

ِ ‫هت النهار ًِبلشههو‬


‫ات‬ ِ ‫هت ا ْْلنهةُ ًِبلْم َكا ِرهِ وحف‬
ِ
ََ ُ ُ َ َ َ ‫ُحف‬
“Surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci oleh
jiwa, dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai
syahwat.” (HR. Muslim).
Karena demikian hebatnya tantangan dalam ibadah, dan
karena demikian besarnya ujian dalam ibadah, maka
berusahalah dalam setiap langkah ibadahmu untuk saling
menguatkan dan saling menegarkan. Perhatikan firman Allah
Ta’ala,

‫اص ْوا ًِبل ه‬


‫ص َِْب‬ َ ‫اص ْوا ًِب ْْلَ ِق َوتَ َو‬
َ ‫َوتَ َو‬
“Dan saling nasehat menasehatilah supaya mentaati
kebenaran, dan saling nasehat menasehatilah supaya menetapi
kesabaran.” (QS. Al-Ashr: 3).
Sungguh Allah Ta’ala Maha Adil, sungguh Allah Ta’ala
Maha Pemurah, karena dibalik semua kesulitan dalam ibadah,
dan dibalik semua tantangan dalam amal ibadah, maka disana
ada nilai, disana ada pelajaran serta pengaruh yang baik untuk
kelangsungan hidup hamba tersebut. Berikut beberapa nilai dan

70
30 Bahan Ceramah Ramadan

pengaruh dari ibadah dan amal saleh yang dikerjakan oleh


seorang hamba.
Pertama: Pengaruh dan nilai dari ibadah dan amal saleh
yang dikerjakan oleh seorang hamba adalah, bahwa Allah Ta’ala
akan memperbaiki keadaan amal-amal ibadah seorang hamba
secara terus menerus sampai Allah Ta’ala telah menetapkan
baginya kemuliaan dan keutamaan. Perhatikan firman Allah
Ta’ala,

‫صلِ ْح لَ ُك ْم أ َْع َمالَ ُك ْم‬


ْ ُ‫ي‬
“Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-
amalanmu.” (QS. Al-Ahzab: 71).
Kedua: Pengaruh dan nilai dari ibadah dan amal saleh
yang dikerjakan oleh seorang hamba adalah, bahwa Allah Ta’ala
akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik, serta
ganjaran derajat nilai amal yang lebih baik dan lebih besar dari
amal ketaatan yang dia kerjakan. Perhatikan firman Allah
Ta’ala,
ِ ِ ِ ‫من ع ِمل‬
ُ ‫صاْلاا م ْن ذَ َكر أ َْو أُنْثَى َوُه َو ُم ْؤم ٌن فَلَنُ ْحيِيَ نههُ َحيَاةا طَيِبَةا َولَنَ ْج ِزيَن‬
‫هه ْم‬ َ َ َ َْ
ْ ‫َجَرُه ْم ِِب‬
‫َح َس ِن َما َكانُوا يَ ْع َملُو َن‬ ْ‫أ‬
“Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami
beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97).
Ketiga: Pengaruh dan nilai dari ibadah dan amal saleh
yang dikerjakan oleh seorang hamba adalah, bahwa dengan

71
30 Bahan Ceramah Ramadan

ibadah dan amal salehnya, maka itu akan menjadi pembersih dan
pensuci untuk dirinya. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

‫ص َدقَةا تُطَ ِه ُرُه ْم َوتَُزكِي ِه ْم َِّبَا‬ ِِ ِ


َ ‫ُخ ْذ م ْن أ َْم َواْل ْم‬
“Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan
dan menyucikan mereka.” (QS. At-Taubah: 103).
Keempat: Pengaruh dan nilai dari ibadah dan amal saleh
yang dikerjakan oleh seorang hamba adalah, bahwa ibadah dan
amal saleh yang dikerjakan oleh seorang hamba, akan menjadi
penghalang antara dirinya dengan perbuatan keji dan mungkar.
Perhatikan firman Allah Ta’ala.

‫ص ًَلةَ تَ ْن َهى َع ِن الْ َف ْح َش ِاء َوالْ ُمْن َك ِر‬


‫إِ هن ال ه‬
“Sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan keji
dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut: 45).
Demikian empat nilai dan pengaruh dari setiap ibadah dan
amal saleh yang kita kerjakan. Semoga kita terus termotivasi
untuk memberikan amal dan ibadah terbaik kita kepada Allah,
Amiin Yaa Rabbal Aalamin.

Lentera Penutup
Nilai tertinggi dari suatu amal saleh dan ibadah kepada
Allah adalah nilai takwa. Demikianlah apa yang Allah tegaskan
tentang nilai tertinggi dari sebuah ibadah yang merupakan buah
dari ibadah yang teragung dan termulia yaitu ibadah puasa.
Allah Ta’ala berfirman,

‫ين ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعله ُك ْم تَته ُقو َن‬ ِ‫ه‬


َ ‫ب َعلَى الذ‬
ِ
َ ‫ام َك َما ُكت‬
ِ
ُ َ‫ب َعلَْي ُك ُم الصي‬
ِ
َ ‫ُكت‬

72
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana


diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

73
30 Bahan Ceramah Ramadan

20. Menuntunmu pada 10 Hari Terakhir


Ramadan

Seorang muslim yang ingin menggapai kemuliaan


Ramadan tentu haruslah terus bersemangat dan bahkan semakin
kuat dalam menjaga serta merawat kebersamaan kebaikannya
bersama ramadhan. Hari-hari Ramadan terus berjalan menuju
hari akhirnya, maka seorang muslim tentu juga dituntut untuk
lebih berjuang mengasah semangat dan mengasah jiwa juang
kebaikan sampai pada akhirnya mendapatkan ridha Allah.
Iya…itulah yang telah dicontohkan oleh nabi kita Sallallahu
Alaihi wa Sallam tentang bagaimana beliau semakin
menguatkan semangat kebaikan beliau ketika memasuki sepuluh
hari terakhir Ramadan. Perhatikan hadis tentang hal tersebut,

‫ظ أ َْهلَهُ َو َج هد َو َش هد الْ ِمْئ َزر‬ ْ ‫َكا َن إِذَا َد َخ َل الْ َع ْش ُر أ‬


َ ‫َحيَا اللهْي َل َوأَيْ َق‬
“Apabila memasuki sepuluh malam akhir Ramadan,
Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam menghidupkan malam,
membangunkan keluarganya serta mengencangkan kainnya.”
(HR. Ahmad).
Semangat yang dibalut dengan iman tentu menjadi dasar
utama dalam mencapai puncak suatu ibadah, semangat yang
dibalut dengan takwa tentu menjadi panduan dan penuntun
utama dalam mengisi hari-hari dan waktu-waktu dengan
kebaikan. Maka sangatlah agung akan perintah Allah kepada
kita untuk senantiasa membalut, memandu dan menuntun kita
dengan takwa. Dengarkanlah firman Allah Ta’ala,

‫َوتََزهو ُدوا فَإِ هن َخ ْ َْي الهز ِاد الته ْق َوى‬

74
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal


adalah takwa”. (QS. Al-Baqarah: 197).
Agar kita betul-betul benar dan punya semangat untuk
menjalani sepuluh hari terakhir Ramadan dengan tekad
menggapai ridha dan ampunan Allah, maka berikut ini beberapa
tuntunan dan panduan amalan apa yang perlu untuk kita
prioritaskan dalam menunaikannya.
Pertama: Tuntunan dan panduan amalan nabi kita pada
sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan adalah melakukan
i’tikaf di masjid. Perhatikan berikut ini hadis tentang bagaimana
nabi kita melaksanakan amalan tersebut,
ِ ِ ِ ِ ‫أَ هن النِهِب صلهى ه‬
‫ضا َن َح هَّت‬ ُ ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسله َم َكا َن يَ ْعتَك‬
َ ‫ف الْ َع ْشَر ْاْل ََواخَر م ْن َرَم‬ َ ‫ه‬
‫تَ َوفهاهُ ه‬
ُ‫اَّلل‬
“Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam beri’tikaf pada sepuluh
hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya beliau.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Kedua: Tuntunan dan panduan amalan nabi kita pada
sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan adalah mempersiapkan
diri dan berjaga-jaga untuk menanti datangnya malam lailatul
qadar terutama pada malam-malam ganjil. Perhatikan sabda
Rasulullah berikut ini,

ِ ‫ََتهروا لَي لَةَ الْ َق ْد ِر ِِف الْ ِوتْ ِر ِمن الْع ْش ِر اْْلَو‬
‫اخ ِر‬ َ َ َ ْ َْ
“Carilah lailatul qadar pada malam ganjil dari sepuluh
malam terakhir dari bulan Ramadan.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Ketiga: Tuntunan dan panduan amalan nabi kita pada
sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan adalah memperbanyak

75
30 Bahan Ceramah Ramadan

berdoa terkhusus doa yang pernah diajarkan oleh nabi kepada


Aisyah Radiyallahu anha ketika Aisyah menanyakan doa yang
sebaiknya dibaca ketika mendapati malam lailatul qadar. Nabi
mengajarkan doanya yaitu,

‫ف َع ِِن‬
ُ ‫اع‬ ُّ ‫هك َع ُفو َُِت‬
ْ َ‫ب الْ َع ْف َو ف‬ َ ‫الله ُه هم إِن‬
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan
mencintai kemaafan, maka maafkanlah saya.” (HR. Ibnu
Majah).
Keempat: Tuntunan dan panduan amalan nabi kita pada
sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan adalah banyak
bersedekah, karena hal itu menandakan bahwa diri kita adalah
adalah hamba yang murah hati. Dan adalah nabi Sallallahu
Alaihi wa Sallam ketika berada pada sepuluh hari terakhir dari
Ramadan maka semakin besar kemurahan hati beliau.
Perhatikan hadis berikut ini,

‫َج َو ُد َما يَ ُكو ُن َِّف‬ ِ ‫َج َوَد الن‬ ِ‫ول ه‬


ْ ‫هاس َوَكا َن أ‬ ْ ‫اَّلل صلى هللا عليه وسلم أ‬ ُ ‫َكا َن َر ُس‬
‫يل‬ ِ ِ ِ
ُ ‫ني يَلْ َقاهُ ج َْب‬
َ ‫ضا َن ح‬ َ ‫َرَم‬
“Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam adalah orang
yang paling murah hati, lebih-lebih ketika bertemu Jibril di
bulan Ramadan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikian empat amalan yang hendaknya masing-masing
kita mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya untuk meraih
kemuliaan dan keutamaan pada sepuluh hari terakhir dari bulan
yang mulia ini.

Lentera Penutup

76
30 Bahan Ceramah Ramadan

Rasulullah adalah sebaik-baik teladan tentang bagaimana


mengisi sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan, maka
berteladanlah selalu kepada beliau termasuk dalam hal
kesungguhan dan semangat beliau dalam memanfaatkan hari-
hari mulia tersebut. Allah Ta’ala berfirman,

‫ُس َوةٌ َح َسنَةٌ لِ َم ْن َكا َن يَ ْر ُجو ه‬


‫اَّللَ َوالْيَ ْوَم ْاْل ِخَر‬ ِ‫ول ه‬
ْ ‫اَّلل أ‬
ِ ‫لََق ْد َكا َن لَ ُكم ِِف رس‬
َُ ْ
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap
rahmat Allah dan kedatangan hari akhirat.” (QS. Al-Ahzab:
21).

77
30 Bahan Ceramah Ramadan

21. Berbuat Baiklah Kepada Kedua Orang


Tuamu

Manusia dengan segala apa yang dia capai, dan dengan


segala apa yang dia telah raih, maka semua itu tidak terlepas dari
keberadaan dua sosok manusia yang telah membesarkan,
mendidik dan menuntunnya menjadi manusia yang lemah
menjadi kuat, manusia yang jahil menjadi berilmu, dan manusia
yang tidak punya apa-apa menjadi manusia yang memiliki.
Iya…itulah orang tua, itulah ayah dan ibu, itulah dua manusia
yang Allah setarakan perintah bersyukur kepada-Nya dan
perintah bersyukur kepada kedua orang tua. Perhatikan firman
Allah Ta’ala,
ِِ
َ ْ‫أ َِن ا ْش ُك ْر ِِل َول َوال َدي‬
‫ك‬
“Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu
bapakmu.” (QS. Lukman: 14).
Dari kedua orang tualah manusia belajar segala apa yang
menjadi kebutuhan hidupnya, dari kedua orang tualah manusia
mengambil bekal dalam menempuh perjalanan dunia yang
berliku dan penuh tantangan. Iya…keduanya telah memberikan
segalanya, keduanya telah mengajarkan segalanya, maka
balaslah kebaikan tersebut dengan ketaatan dan kepatuhan
kepada keduanya, balaslah kebaikan tersebut dengan ihsanmu
dan dengan perbuatan baikmu kepada keduanya. Perhatikan
firman Allah Ta’ala,

‫ك أَهَّل تَ ْعبُ ُدوا إِهَّل إِ هَيهُ َوًِبلْ َوالِ َديْ ِن إِ ْح َس ا‬


‫اَن‬ َ ُّ‫ض َٰى َرب‬
َ َ‫َوق‬

78
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu


jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat
baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al-Isra’:
23).
Agar kebaikan dan segala apa yang telah orang tua berikan
kepada kita menjadi ladang pahala untuk mereka dan menjadi
ladang kebaikan untuk kita, maka lakukanlah beberapa perkara
berikut ini terhadap orang tua kita masing-masing.
Pertama: Berbuatlah kebaikan kepada orang tua dengan
menjaga mereka dimasa usia lanjut mereka dan jangan pernah
sekalipun melontarkan kata kasar atau bentakan kepada
keduanya. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

‫َح ُد ُُهَآ أ َْو كِ ًَل ُُهَا فَ ًَل تَ ُقل هْلَُمآ أُف َوََّل تَ ْن َه ْرُُهَا َوقُل‬ ِ َ ِ‫إِهما ي ب لُغَ هن ع‬
َ ‫ند َك ٱلْك َََب أ‬ َْ
‫هْلَُما قَ ْواَّل َك ِرمياا‬
“Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-
duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-
Isra’: 23).
Kedua: Berbuatlah kebaikan kepada kedua orang tua
dengan mencari dan mengejar keridhaan dari keduanya. Karena
keridhaan Allah kepada hamba-Nya bergantung keridhaan orang
tua kepada hamba tersebut. Perhatikan sabda Rasulullah,

‫ضا الْ َوالِ َديْ ِن َو َس ْخطُهُ َِّف َس ْخ ِط ِه َما‬ ِ ‫ضا الهر‬


ِ ‫ب َِّف‬
َ ‫الر‬ َ ‫ِر‬

79
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Ridha Rabb terletak pada ridha kedua orang tua, dan


murka Rabb terletak pada kemurkaan kedua orang tua.” (HR.
Tabrani).
Ketiga: Berbuatlah kebaikan kepada kedua orang tua
dengan tidak durhaka kepada keduanya, karena sikap durhaka
kepada kedua orang tua merupakan dosa yang menempati urutan
kedua setelah dosa kesyirikan. Perhatikan sabda Rasulullah,

،ِ‫اإل ْشَر ُاك ًِب هَّلل‬ َ َ‫اَّللِ! ق‬


ِْ :‫ال‬ ‫ول ه‬ َ ‫ بَلَى ََي َر ُس‬:‫ قَالُوا‬.‫أَََّل أُنَبِئُ ُك ْم ِِبَ ْك ََِب الْ َكبَائِِر؟ ثًََل اًث‬
‫وق الْ َوالِ َديْ ِن‬
ُ ‫َوعُ ُق‬
“Maukah aku kabarkan kepada kalian mengenai dosa-
dosa besar yang paling besar? Beliau bertanya 3x. Para
sahabat mengatakan, tentu wahai Rasulullah. Nabi bersabda,
syirik kepada Allah dan durhaka kepada orang tua.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Keempat: Berbuat baiklah kepada kedua orang tua
dengan selalu memperlihatkan kepada keduanya sikap rendah
diri serta sikap sayang kepada keduanya. Perhatikan firman
Allah,

‫ٱلذ ِل ِم َن ٱلهر ْْحَِة‬


ُّ ‫اح‬ ِ ‫و‬
َ َ‫ض َْلَُما َجن‬
ْ ‫ٱخف‬
ْ َ
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua
dengan penuh kesayangan.” (QS. Al-Isra’: 24).
Demikianlah empat perkara kebaikan yang patut untuk
dilakukan oleh seorang anak kepada kedua orang tua. Semoga
Allah menjadikan diri kita sebagai anak yang berbakti,
menyayangi serta menghormati kedua orang tua kita, Amiin Yaa
Rabbal Aalamin.

80
30 Bahan Ceramah Ramadan

Lentera Penutup
Jangan pernah ada hari dalam hidupmu tidak mendoakan
kebaikan untuk kedua orang tuamu, jangan pernah ada siang
atau malam yang engkau lalui tanpa mendoakan kemuliaan bagi
keduanya. Sungguh…panjatkanlah selalu doa kemuliaan rahmat
Allah atas keduanya serta ampunan Allah kepada keduanya.
Allah Ta’ala berfirman,

‫صغِ اْيا‬ ِ ‫وقُل هر‬


َ ‫ب ْٱر َْحْ ُه َما َك َما َربهيَ ِاِن‬ َ
“Dan ucapkanlah doa kepada kedua orang tuamu, wahai
Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al-Isra’: 24).

81
30 Bahan Ceramah Ramadan

22. Al-Qur’an dalam Penghujung Ramadan

Kehidupan akan menjadi gelap tanpa ada cahaya yang


meneranginya, kehidupan akan menjadi kering tanpa ada yang
membasahinya, dan kehidupan akan menjadi mati tanpa adanya
jalan dan petunjuk hidayah. Dialah Al-Qur’an pelita dalam
kegelapan, dialah Al-Qur’an penyejuk dan pelembut kehidupan,
dan dialah Al-Qur’an petunjuk dan jalan menuju hidayah. Allah
Ta’ala berfirman,

‫إِ هن ََٰه َذا ٱلْ ُق ْرءَا َن يَ ْه ِدى لِلهَِّت ِه َى أَقْ َوُم‬


“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk
kepada jalan yang lebih lurus.” (QS. Al-Isra’: 9).
Sungguh, pada Al-Qur’an ada kemuliaan dan keagungan,
sungguh pada Al-Qur’an ada kehidupan dan keberkahan, dan
sungguh pada Al-Qur’an ada rahmat dan kasih sayang Allah
Ta’ala. Dengarkanlah firman-Nya yang agung,

‫اب أَنْ َزلْنَاهُ ُمبَ َارٌك فَاتهبِعُوهُ َواته ُقوا لَ َعله ُك ْم تُ ْر َْحُو َن‬ ِ
ٌ َ‫َوَه َذا كت‬
“Dan Al-Qur’an adalah kitab yang Kami turunkan yang
diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi
rahmat.” (QS. Al-An’am: 155).
Jadikanlah hari-hari mu dipenghujung bulan yang mulia
ini untuk dekat dengan Al-Qur’an, jadikanlah waktu-waktu mu
pada penghujung musim keberkahan ini dalam kebersamaan
dengan Al-Qur’an. Sungguh, kemuliaan dan keagungan Al-
Qur’an adalah kemuliaan dan keagungan tanpa batas, kemuliaan

82
30 Bahan Ceramah Ramadan

dan keagungan yang mengalahkan dunia beserta isinya.


Perhatikan beberapa kemuliaan dalam kebersamaan dengan Al-
Qur’an.
Pertama: Kebersamaan selalu bersama Al-Qur’an
menjadi sebab terangkatnya dan mulianya derajat suatu kaum.
Perhatikan sabda Rasulullah,

ِِ ‫اب أقْ واما وي‬ ِ ِ


َ َ َ َ ِ َ‫إ هن هللاَ يَ ْرفَ ُع َّبَ َذا الكت‬
َ ‫ض ُع به آخ ِر‬
‫ين‬
“Sesungguhnya Allah dengan Al-Qur`an ini mengangkat
suatu kaum, dan menghinakan kaum yang lainnya.” (HR.
Muslim).
Kedua: Kebersamaan selalu bersama Al-Qur’an menjadi
sebab bagi yang selalu membacanya akan mendapatkan syafaat
atau pertolongan dari Al-Qur’an, disaat manusia sangat butuh
akan adanya syafaat. Perhatikan sabda Rasulullah,

‫َص َحابِه‬ ِ ِ ِ ِ
ْ ‫اقْ َرءُوا الْ ُق ْرآ َن فَإِنههُ ََيْتى يَ ْوَم الْقيَ َامة َشف ايعا ْل‬
“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an, karena Al-Qur`an akan
datang pada hari kiamat kelak sebagai pemberi syafaat bagi
orang-orang yang rajin membacanya.” (HR. Muslim).
Ketiga: Kebersamaan selalu bersama Al-Qur’an menjadi
sebab kedudukan dan derajatnya kelak di akhirat setinggi dan
sebanyak bacaan Al-Qur’an semasa dia di dunia. Perhatikan
sabda Rasulullah,

‫ فَإِ هن‬، ‫ت تَُرتِ ُل ِِف الدُّنْيَا‬ ِ ِ ِ ‫ال لِص‬


ِ ‫اح‬
َ ‫ اقْ َرأْ َو ْارتَ ِق َوَرت ْل َك َما ُكْن‬: ‫ب الْ ُق ْرآن‬ َ ُ ‫يُ َق‬
‫آخ ِر آيَة تَ ْقَرأُ َِّبَا‬
ِ ‫ك عِْن َد‬
َ َ‫َمْن ِزلَت‬

83
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an, bacalah dan


naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana bacaan tartilmu di
dunia, karena kedudukanmu nanti di akhir ada pada ayat yang
kamu baca.” (HR. Tirmidzi).
Keempat: Kebersamaan selalu bersama Al-Qur’an
menjadi sebab manusia tersebut menjadi sebaik-baiknya dan
seutama-utamanya manusia. Perhatikan sabda Rasulullah,

ُ‫َخ ْْيُُك ْم َم ْن تَ َعله َم الْ ُق ْرآ َن َو َعله َمه‬


“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an
dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Demikianlah empat perkara keutamaan berkaitan dengan
kebersamaan bersama Al-Qur’an, keutamaan dan kemuliaan
tanpa batas, keutamaan dan kemuliaan yang sungguh patut
untuk kita raih dan kita dapatkan. Semoga Allah Ta’ala terus
menguatkan diri-diri kita pada penghujung bulan yang mulia ini
untuk senantiasa dekat dengan Al-Qur’an, Amiin Yaa Rabbal
Aalamin.

Lentera Penutup
Maha Pemurahnya Allah kepada hamba-hamba-Nya yang
dengan membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka hamba
tersebut mendapatkan satu kebaikan, bahkan Allah lipat
gandakan menjadi lebih banyak lagi. Sungguh yang demikian itu
terdapat dalam kebaikan membaca Al-Qur’an. Perhatikan sabda
Rasulullah,

‫ َواْلَ َسنَةُ بِ َع ْش ِر أ َْمثَ ِاْلَا‬،ٌ‫اب هللاِ فَلَهُ بِِه َح َسنَة‬


ِ َ‫من قَرأَ حرفاا ِمن كِت‬
ْ َْ َ ْ َ

84
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka dia


mendapat satu pahala. Dan setiap pahala itu dilipatkan menjadi
10 kali lipatnya.” (HR. Tirmidzi).

85
30 Bahan Ceramah Ramadan

23. Jadilah Hamba yang Bersyukur

Sekian banyak dan beragam karunia Allah pada diri kita.


Sekian banyak dan beragam nikmat Allah pada kehidupan kita.
Namun… sudahkah karunia dan nikmat tersebut terucap dalam
lisan syukur kita, sudahkah karunia dan nikmat tersebut
tertanam dalam hati syukur kita, dan sudahkah karunia dan
nikmat tersebut terpancar dalam wajah syukur kita. Iya… garis
Ilahi menetapkan untuk semua karunia dan nikmat tersebut
wajib untuk kita ucapkan dalam lisan syukur kita, wajib untuk
kita tanamkan dalam hati syukur kita, dan wajib untuk kita
pancarkan dari wajah syukur kita sebagai bentuk penghambaan
yang sempurna kita kepadanya. Perhatikan firman Allah Ta’ala,
۟
‫َوٱ ْش ُك ُروا ِهَّللِ إِن ُكنتُ ْم إِ هَيهُ تَ ْعبُ ُدو َن‬
“Dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah: 172).
Garis ketetapan Ilahi untuk kita menjadi hamba-hamba
yang bersyukur tentu adalah garis ketetapan Ilahi yang baik,
garis ketetapan Ilahi yang sempurna, serta garis dan ketetapan
Ilahi yang merupakan tanda bahwa Allah memilih kita dan
menunjuki kita pada jalan yang lurus. Perhatikan firman Allah
Ta’ala,

‫اجتَ بَاهُ َوَه َداهُ إِ َ ََٰل ِصَراط ُم ْستَ ِقيم‬ ِِ ِ ِ


ْ ۚ ‫َشاكارا ْلَنْعُمه‬
“Lagi yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah
memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.” (QS.
An-Nahl: 121).

86
30 Bahan Ceramah Ramadan

Karena begitu butuhnya kita untuk menjadi hamba yang


bersyukur, karena begitu agung dan mulianya kita ketika kita
menjadi hamba yang senantiasa bersyukur dengan lisan, hati dan
anggota badan kita. Maka hendaknya setiap kita mengetahui
akan perkara keutamaan dan kemuliaan dari sifat syukur
tersebut.
Pertama: Keutamaan dan keagungan dari pada sifat
syukur adalah, bahwa sifat syukur merupakan sifat yang pertama
yang Allah perintahkan kepada manusia untuk menunaikannya.
Perhatikan firman Allah Ta’ala,

‫ني أ َِن ا ْش ُك ْر‬ ِ ِ ِ


َ ‫اإلنْ َسا َن بَِوال َديْه َْحَلَْتهُ أ ُُّمهُ َو ْهناا َعلَى َو ْهن َوف‬
ِ ْ ‫صالُهُ ِِف َع َام‬ ِْ ‫صْي نَا‬ ‫َوَو ه‬
ِ ‫ك إِ َه‬ ِِ
ُ‫ِل الْ َمصْي‬ َ ْ‫ِِل َول َوال َدي‬
“Dan Kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat
baik kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-
Kulah kembalimu.” (QS. Lukman: 14).
Kedua: Keutamaan dan keagungan dari pada sifat syukur
adalah, bahwa ketika seorang hamba bersyukur kepada Allah,
maka Allah akan meridhai hamba tersebut dan juga meridhai
perbuatan syukurnya tersebut. Mari perhatikan firman Allah,

َ ‫َوإِ ْن تَ ْش ُك ُروا يَ ْر‬


‫ضهُ لَ ُك ْم‬
“Dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu
kesyukuranmu itu.” (QS. Az-Zumar: 7).

87
30 Bahan Ceramah Ramadan

Ketiga: Keutamaan dan keagungan dari pada sifat syukur


adalah, bahwa Allah akan menjauhkan azab dan siksanya dari
hamba-Nya yang bersyukur. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

‫يما‬ِ ِ ‫اَّلل بِع َذابِ ُكم إِ ْن َش َكرُُت وآمْن تم وَكا َن ه‬


‫اَّللُ َشاكارا َعل ا‬ َ ُْ َ َ ْ ْ ْ َ ُ‫َما يَ ْف َع ُل ه‬
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur
dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha
Mengetahui.” (QS. An-Nisa’: 147).
Keempat: Keutamaan dan keagungan dari pada sifat
syukur adalah, bahwa sifat syukur akan menambah karunia dan
nikmat Allah kepada hamba-Nya yang bersyukur tersebut.
Perhatikan firman Allah Ta’ala,

َ ‫َوإِ ْذ ََتَذه َن َربُّ ُك ْم لَئِ ْن َش َك ْرُُْت َْلَ ِز‬


‫يدنه ُك ْم‬
“Dan ingatlah juga, ketika Tuhanmu memaklumkan,
sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
nikmat kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7).
Demikian empat keutamaan dan keagungan yang akan
diraih dan diperoleh oleh hamba-hamba Allah yang senantiasa
bersyukur atas karunia dan nikmat yang Allah berikan
kepadanya. Semoga Allah senantiasa menuntun dan
membimbing kita kepada sifat yang mulia dan agung ini, Amiin
Yaa Rabbal Aaalamin.

Lentera Penutup
Diantara keutamaan dan kemuliaan yang dimiliki oleh
rasul yang pertama, yaitu nabi Nuh Alaihissalam adalah bahwa
Allah menyematkan pada dirinya sebagai hamba yang

88
30 Bahan Ceramah Ramadan

bersyukur, yang patut untuk kita teladani dan kita contohi.


Perhatikan firman Allah,

‫ورا‬ ِ
‫إنههُ َكا َن َعْب ادا َش ُك ا‬
“Sesungguhnya dia adalah hamba Allah yang banyak
bersyukur.” (QS. Al-Isra’: 3).

89
30 Bahan Ceramah Ramadan

24. Keagungan dalam Al-Qur’an

Hidup tanpa tuntunan dan petunjuk Allah adalah sebuah


kebinasaan, hidup tanpa cahaya dan penerang dari Allah adalah
kegelapan, dan hidup tanpa bimbingan, arahan dan peringatan
wahyu Ilahi adalah jalan menuju kerusakan. Maka oleh sebab
itulah, Allah Ta’ala menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk,
penerang dan pemberi peringatan yang agung yang dirangkai
dengan hikmah dan kelembutan. Perhatikan firman Allah
Ta’ala,

‫ني نَ ِذ ايرا‬ ِ ِ ِ ِِ ِ
َ ‫تَبَ َارَك الهذي نَهزَل الْ ُف ْرقَا َن َعلَ َٰى َعْبده ليَ ُكو َن للْ َعالَم‬
“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan
kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan
kepada seluruh alam.” (QS. Al-Furqan: 1).
Karena begitu agungnya dan mulianya Al-Qur’an, dan
karena begitu butuhnya manusia akan cahaya dan petunjuk Al-
Qur’an, maka Allah pun menjadikan Al-Qur’an beserta manusia
yang menyampaikan Al-Qur’an tersebut sebagai rahmat bagi
sekalian manusia beserta penduduk bumi dan alam yang lainnya.
Perhatikan firman Allah Ta’ala,

ِ ِ
َ ‫اك إِهَّل َر ْْحَةا للْ َعالَم‬
‫ني‬ َ َ‫َوَما أ َْر َسلْن‬
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk
menjadi rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107).
Agar kita semakin memahami dan mengetahui akan
keagungan dan kebesaran Al-Qur’an, berikut beberapa
keagungan Al-Qur’an yang sangat penting untuk kita lebih
mengenalnya lebih dekat dan lebih mendalam.

90
30 Bahan Ceramah Ramadan

Pertama: Keagungan dan kemuliaan Al-Qur’an yang


penting untuk kita memahaminya lebih dalam adalah, bahwa Al-
Qur’an merupakan kalam Ilahi yang dengannya dapat
menyembuhkan dan menghilangkan segala penyakit keburukan
yang berada dalam hati dan jasad kita. Perhatikan firman Allah
Ta’ala,

ُّ ‫هاس قَ ْد َجاءَتْ ُك ْم َم ْوعِظَةٌ ِم ْن َربِ ُك ْم َو ِش َفاءٌ لِ َما ِِف‬


‫الص ُدوِر‬ ُ ‫ََي أَيُّ َها الن‬
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu
pelajaran dari Tuhanmu, dan penyembuh bagi penyakit-
penyakit yang berada dalam dada.” (QS. Yunus: 57).
kedua: Keagungan dan kemuliaan Al-Qur’an yang
penting untuk kita memahaminya lebih dalam adalah, bahwa
dalam Al-Qur’an sama sekali tidak ada kebatilan dan keburukan
yang terdapat dalam kandungan makna atau kata, atau bahkan
huruf-hurufnya. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

َِ ‫ني ي َدي ِه وََّل ِمن خلْ ِف ِه ۖ تَنْ ِزيل ِمن حكِيم‬ ِ ِ ِِ


‫ْحيد‬ َ ْ ٌ َ ْ َ ْ َ ِ َْ‫ََّل ََيْتيه الْبَاط ُل م ْن ب‬
“Yang tidak datang kepadanya Al-Qur’an kebatilan baik
dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari
Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (QS. Fussilat:
42).
Ketiga: Keagungan dan kemuliaan Al-Qur’an yang
penting untuk kita memahaminya lebih dalam adalah, bahwa Al-
Qur’an menjelaskan segala apa yang menjadi landasan
kehidupan manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia
dan di akhirat kelak. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

‫اَن لِ ُك ِل َش ْيء‬
‫اب تِْب يَ ا‬ ِ َ ‫ونَهزلْنَا علَي‬
َ َ‫ك الْكت‬ َْ َ

91
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al-Qur’an)


untuk menjelaskan segala sesuatu.” (QS. An-Nahl: 89).
Keempat: Keagungan dan kemuliaan Al-Qur’an yang
penting untuk kita memahaminya lebih dalam adalah, bahwa Al-
Qur’an merupakan kitab yang penuh keberkahan, serta menjadi
penjelas dan pembenar pada kitab-kitab yang pernah Allah
turunkan sebelum kitab-kitab tersebut mengalami perubahan
pada isi dan kandungannya. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

‫ني يَ َديِْه‬ ِ ِ ‫و َٰه َذا كِتاب أَنْزلْناه مبارٌك م‬


َ َْ‫صد ُق الهذي ب‬
َ ُ َ َُ ُ َ َ ٌ َ َ َ
“Dan ini Al-Qur’an adalah kitab yang telah Kami
turunkan yang diberkahi, membenarkan kitab-kitab yang
diturunkan sebelumnya.” (QS. Al-An’am: 92).
Demikian empat keagungan dari pada Al-Qur’an yang
perlu untuk kita memahaminya lebih dalam, agar kita semakin
mencintainya dan dekat kepadanya, terutama pada bulan yang
mulia ini. Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita sebagai hamba-
hamba-Nya yang dekat dan cinta kepada Al-Qur’an, Amiin Yaa
Rabbal Aalamin.

Lentera Penutup
Al-Qur’an dengan segala keagungan, kemuliaan dan
keberkahannya akan selalu mendapatkan penjagaan dari Allah
Ta’ala dari berbagai usaha buruk dan jahat untuk merusak atau
menyimpangkan makna, hikma dan kandungannya. Perhatikan
firman Allah Ta’ala,

‫الذ ْكَر َوإِ هَن لَهُ َْلَافِظُو َن‬


ِ ‫إِ هَن َنن نَهزلْنا‬
َ ُْ

92
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an,


dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS.
Al-Hijr: 9).

93
30 Bahan Ceramah Ramadan

25. Iman dan Silaturahim

Menjaga kehidupan yang harmonis, kehidupan yang


penuh ikatan persaudaraan dengan sesama manusia, tentu
menjadi tanggung jawab setiap muslim. Bahkan, seorang
muslimlah yang sepantasnya terus menjadi contoh serta teladan
dalam menjaga kehidupan yang harmonis dan kehidupan yang
penuh ikatan persaudaraan tersebut. Perhatikan sabda
Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,
ِ‫املسلِم من سلِم املسلِمو َن ِمن لِسانِِه وي ِده‬
ََ َ ْ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ُ ْ
“Yang disebut dengan muslim sejati adalah, muslim yang
ketika muslim lainnya selamat dari keburukan lisan dan
tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dan dalam hadis yang lain disebutkan,

‫هاس َعلَى ِد َمائِ ِه ْم َوأ َْم َواْلِِ ْم‬ ِ ِ


ُ ‫َوالْ ُم ْؤم ُن َم ْن أَمنَهُ الن‬
“Seorang mukmin yang sempurna yaitu, ketika manusia
merasa aman darah mereka dan harta mereka dari
gangguannya.” (HR. Ahmad).
Seorang muslim memiliki tanggung jawab menjadi
penyambung kebaikan untuk orang lain, dan menjadi
penyambung Islam dan iman kepada orang lain. Maka oleh
sebab itulah, mengapa seorang muslim yang membawa kebaikan
kepada orang lain pahala yang dia dapatkan mengalahkan
kemewahan harta yang paling megah. Dengarkan sabda
Rasulullah berikut ini,
ِ
‫هع ِم‬ َ َ‫ك ِم ْن أَ ْن يَ ُكو َن ل‬
َ ‫ك ُْحُْر الن‬ َ ِ‫اَّللُ ب‬
َ َ‫ك َر ُجًلا َخ ْْيٌ ل‬ ‫ى ه‬ َ ‫ْلَ ْن يَ ْهد‬
94
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Sungguh jika Allah memberi hidayah pada seseorang


lewat perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta merah.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Diantara sekian banyak amalan yang dengannya seorang
muslim dapat dengan mudah menyambung kebaikan, dapat
dengan mudah menyambung Islam, iman dan persaudaraan serta
ukhuwah adalah bersilaturahim. Sungguh, amalan ini sangat
besar pengaruhnya dalam menghadirkan kehidupan yang
harmonis, kehidupan yang bersahabat serta kehidupan yang
damai dan tentram.
Agar kita semakin termotivasi untuk melakukan amalan
silaturahim, berikut beberapa keutamaan dan kemuliaannya.
Pertama: Bahwa amal silaturahim akan memperpanjang
umur dan memberikan tambahan rezki dan karunia dari Allah
kepada hamba yang melakukannya. Dengarkan sabda
Rasulullah,

ِ ‫ وي ْنساَ لَه ِِف أَثَِرهِ فَ ْلي‬،‫ط لَه ِِف ِرْزقِ ِه‬


‫ص ْل‬ َ ْ ُ َ َُ ْ ُ َ ‫ب أَ ْن يُْب َس‬
‫َح ه‬
َ ‫َم ْن أ‬
“Barangsiapa yang suka untuk dilapangkan rizkinya dan
dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung
silaturahim.” (HR. Bukhari).
Kedua: Bahwa amal silaturahim merupakan tanda
kuatnya iman seorang hamba dan tanda akan keimanannya
tentang hari pembalasan amal ibadah. Perhatikan sabda
Rasulullah,
ِ ِ ِ ِ ِ‫من كا َن ي ْؤِمن ه‬
ُ‫ًبَّلل واليَوم اْلخ ِر فَلْيَص ْل َرْحَه‬ ُ ُ َ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir,
hendaknya dia menyambung tali silaturahim.” (HR. Bukhari).

95
30 Bahan Ceramah Ramadan

Ketiga: Bahwa hamba yang memutuskan tali silaturahim,


menjadi penyebab amal salehnya tidak diterima ketika amalnya
dibawah ke hadapan Allah. Perhatikan sabda Rasulullah berikut
ini,

‫اط ِع َرِحم‬
ِ َ‫َخيس لَي لَةَ ا ْْلمع ِة فَ ًَل ي ْقبل عمل ق‬
ُ ََ ُ َ ُ َ ُ ُ ْ َ ‫ض ُك هل‬
ِ َ ‫إِ هن أ َْع َم‬
َ ‫ال بَِِن‬
ُ ‫آد َم تُ ْعَر‬
“Sesungguhnya amalan anak cucu Adam disodorkan pada
setiap hari kamis malam Jum'at, kemudian tidak akan diterima
amalan orang yang memutuskan hubungan silaturahim”. (HR.
Ahmad).
Keempat: Bahwa akibat buruk akan menimpa orang yang
memutuskan amal silaturahim, yaitu dapat menjadi penyebab
terhalangnya hamba tersebut dengan mudah masuk ke dalam
surga. Perhatikan sabda Rasulullah,

ِ َ‫ََّل ي ْدخل ا ْْلنهةَ ق‬


‫اط ٌع‬ َ ُُ َ
“Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan
silaturahim.” (HR. Muslim).
Demikian empat hal yang berkenaan dengan amal
silaturahim, semoga kita Allah Ta’ala memudahkan diri kita
untuk mengamalkan amal silaturahim ini, Amiin Yaa Rabbal
Aalamin.

Lentera Penutup
Sungguh, salah satu perkara yang Allah Ta’ala
peringatkan bagi mereka yang Allah berikan karunia kekuasaan
adalah menjaga silaturahim. Karenanya Allah mengingatkan hal
tersebut dalam firman. Allah berfirman,

96
30 Bahan Ceramah Ramadan

ِ ‫فَ َه ْل َع َسْي تُ ْم إِ ْن تَ َولهْي تُ ْم أَ ْن تُ ْف ِس ُدوا ِِف ْاْل َْر‬


‫ض َوتُ َق ِطعُوا أ َْر َح َام ُك ْم‬
“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan
membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan
kekeluargaan?.” (QS. Muhammad: 22).

26. Berilah Maaf Ketika Marah

97
30 Bahan Ceramah Ramadan

Banyak cara dan jalan untuk menjadi manusia yang baik,


banyak cara dan jalan untuk menjadi pribadi yang bijak, dan
banyak cara dan jalan untuk menjadi hamba yang bermartabat
serta memiliki kemuliaan. Iya…, salah satu jalan menuju
kebaikan, menuju kebijakan, martabat dan kemuliaan adalah
dengan menjadi pribadi yang pemaaf. Dengarkanlah sabda
Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,

‫َوَما َز َاد هللاُ َعْب ادا بِ َع ْفو إِهَّل عًِّزا‬


“Allah tidak menambah kepada seorang hamba karena
sifat maafnya, kecuali kemuliaan.” (HR. Muslim).
Tuntunlah dirimu menjadi pribadi pemaaf, bimbinglah
jiwamu menjadi jiwa pemaaf, dan pakailah pakaian pemaaf
tersebut kepada siapapun yang engkau hadapi dalam perjalanan
nafas kehidupanmu. Perhatikan firman Allah Ta’ala untuk
memakai sifat pemaaf dalam kondisi dan situasi apapun. Allah
Ta’ala berfirman,
ِ ‫خ ِذ الْع ْفو وأْمر ًِبلْعر‬
‫ف‬ ُْ ْ ُ َ َ َ ُ
“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang
mengerjakan yang ma'ruf.” (QS. Al-A’raf: 199).
Sungguh, menjadi pribadi pemaaf adalah sebuah
penghargaan serta anugrah yang Allah berikan kepada hamba-
Nya sebagai jalan menuju kebaikan dan keutamaan yang begitu
banyak. Berikut beberapa kemuliaan serta keutamaan bagi yang
mendapatkan karunia sebagai pribadi dan jiwa pemaaf.
Pertama: Pribadi muslim yang memiliki jiwa dan hati
pemaaf sungguh akan mendapatkan karunia dari Allah berupa
ampunan serta rahmat dan kasih sayang Allah kepadanya.
Perhatikan firman Allah Ta’ala,

98
30 Bahan Ceramah Ramadan

‫ص َف ُحوا أَََّل َُِتبُّو َن أَ ْن يَغْ ِفَر ه‬


‫اَّللُ لَ ُك ْم‬ ْ َ‫َولْيَ ْع ُفوا َولْي‬
“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada.
Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu?.” (QS.
An-Nur: 22).
Kedua: Pribadi muslim yang memiliki jiwa dan hati
pemaaf sungguh akan mendapatkan tanggungan pahala tanpa
batas dari Allah Ta’ala kepadanya atas sifat pemaaf yang agung
tersebut. Perhatikan firman Allah Ta’ala,
ِ‫اَّلل‬
‫َج ُرهُ َعلَى ه‬
ْ ‫َصلَ َح فَأ‬
ْ ‫فَ َمن َع َفا َوأ‬
“Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka
pahalanya atas tanggungan Allah.” (QS. As-Syura: 40).
Ketiga: Pribadi muslim yang memiliki jiwa dan hati
pemaaf sungguh pada dirinya terdapat sifat kebajikan yang
Allah samakan dengan sifat suka berinfak di waktu lapang dan
sempit, yang dengannya Allah Ta’ala menggolongkan dirinya
sebagai orang-orang yang baik. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

ِ ‫ني َع ِن الن‬ِ َ ‫اظ ِمني الْغَي‬


ِ ِ ‫اله ِذين ي ْن ِف ُقو َن ِِف ال هسهر ِاء وال ه‬
ُ‫اَّلل‬
‫هاس َو ه‬ َ ‫ظ َوالْ َعاف‬ْ َ ‫ضهراء َوالْ َك‬ َ َُ
‫ني‬ ِ ِ ُّ ‫ُُِي‬
َ ‫ب الْ ُم ْحسن‬
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali-Imran: 134).
Keempat: Pribadi muslim yang memiliki jiwa dan hati
pemaaf sungguh sifat tersebut merupakan sifat yang
menandakan akan ketakwaan hamba tersebut. Perhatikan firman
Allah Ta’ala,

99
30 Bahan Ceramah Ramadan

‫ب لِلته ْق َوى‬
ُ ‫َوأَ ْن تَ ْع ُفوا أَقْ َر‬
“Dan sifat pemaafan kamu itu lebih dekat kepada takwa.”
(QS. Al-Baqarah: 237).
Demikian empat keutamaan serta kemuliaan bagi hamba
Allah yang pada diri dan pribadinya Allah beri kerunia berupa
kemudahan untuk memberi maaf dan berlapang dada atas
kesalahan dan kekeliruan orang lain pada dirinya. Semoga Allah
Ta’ala menjadikan diri kita sebagai pribadi-pribadi yang
memiliki sifat pemaaf, sifat yang agung ini, Amiin Yaa Rabbal
Aalamin.

Lentera Penutup
Sifat pemaaf sungguh merupakan sifat yang sangat wajib
untuk selalu kita hadirkan pada diri kita, sifat yang apabila kita
marah, maka wajib untuk kita hadirkan sifat ini dalam rangka
menghindari perkara kejahatan yang bisa saja timbul ketika kita
marah. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

‫ضبُوا ُه ْم يَ ْغ ِف ُرو َن‬


ِ ‫وإِذَا ما َغ‬
َ َ
“Dan apabila mereka marah, mereka memberi maaf.”
(QS. As-Syura: 37).

27. Malam Kemuliaan Itu Ada

100
30 Bahan Ceramah Ramadan

Keberkahan di malam-malam Ramadan seolah tiada batas,


keutamaan di malam-malam Ramadan seolah tiada henti.
Namun, sungguh ada satu malam pada malam kemuliaan ini
yang menjadi kunci bagi semua malam yang ada pada malam-
malam Ramadan. Iya…, itulah malam teragung, itulah malam
termulia, malam dimana Allah menurunkan Al-Qur’an, malam
dimana Allah akan mengganjar pahala semalam setara dengan
pahala seribu bulan. Allah Ta’ala berfirman tentang malam
tersebut.

‫﴾ لَْي لَةُ الْ َق ْد ِر‬2﴿ ‫﴾ َوَما أ َْد َر َاك َما لَْي لَةُ الْ َق ْد ِر‬1﴿ ‫إِ هَن أَنْ َزلْنَاهُ ِِف لَْي لَ ِة الْ َق ْد ِر‬
﴾3﴿ ‫ف َش ْهر‬ ِ ْ‫َخ ْْي ِمن أَل‬
ْ ٌ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya Al-Qur'an
pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari pada
seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3).
Malam kemuliaan tersebut yang Allah karuniakan kepada
umat Islam, dan yang Allah karuniakan kepada umat Rasulullah
Sallallahu Alaihi wa Sallam, hendaknya setiap kita berlomba
dan berlari menuju kemuliaan tersebut. Allah Ta’ala berfirman,

‫س الْ ُمتَ نَافِ ُسو َن‬ ِ


َ ‫َوِِف ذَل‬
ِ َ‫ك فَلْيَ تَ نَاف‬
“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang
berlomba-lomba.” (QS. Al-Mutaffifin: 26).
Karena begitu agungnya dan mulianya malam tersebut,
Allah Ta’ala mengkhusukannya dan melebihkannya dari semua
malam yang Allah ciptakan. Perhatikanlah beberapa kemuliaan
dan keagungan malam tersebut.

101
30 Bahan Ceramah Ramadan

Pertama: Malam kemuliaan yang Allah beri nama dengan


malam lailatul qadar tersebut secara khusus Allah beri nama
sebagai malam berkah dan keberkahan. Perhatikan firman Allah
Ta’ala,

ِِ ِ ِ
َ ‫إ هَن أَنْ َزلْنَاهُ ِِف لَْي لَة ُمبَ َارَكة إ هَن ُكنها ُمْنذر‬
‫ين‬
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada
malam yang diberkahi.” (QS. Ad-Dukhan: 3).
Kedua: Malam kemuliaan yang Allah beri nama dengan
malam lailatul qadar tersebut adalah malam dimana Allah
menetapkan segala urusan yang berkaitan dengan hamba-
hamba-Nya dengan penuh hikmah dan dengan penuh keadilan.
Perhatikan firman Allah Ta’ala,

‫فِ َيها يُ ْفَر ُق ُك ُّل أ َْمر َحكِيم‬


“Pada malam itu dijelaskan segala urusan dengan penuh
hikmah.” (QS. Ad-Dukhan: 4).
Ketiga: Malam kemuliaan yang Allah beri nama dengan
malam lailatul qadar tersebut adalah malam dimana para
malaikat-malaikat Allah yang mulia, yang senantiasa taat
kepada-Nya dan suci dari dosa dan maksiat, pada malam
tersebut turun ke langit dunia untuk memberi kemuliaan dan
mengatur segala urusan kepada hamba yang beriman dan yang
menunaikan ibadah pada malam tersebut. Perhatikan firman
Allah Ta’ala,

‫وح فِ َيها ِبِِ ْذ ِن َرَّبِِ ْم ِم ْن ُك ِل أ َْمر‬ُّ ‫تَنَ هزُل الْ َم ًَلئِ َكةُ َو‬
ُ ‫الر‬
“Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril
dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.” (QS.
Al-Qadr: 4).

102
30 Bahan Ceramah Ramadan

Keempat: Malam kemuliaan yang Allah beri nama


dengan malam lailatul qadar tersebut adalah malam yang penuh
kesejahteraan sampai terbit fajar pada pagi hari dari malam
kemuliaan tersebut. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

‫َس ًَل ٌم ِه َي َح هَّت َمطْلَ ِع الْ َف ْج ِر‬


“Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.”
(QS. Al-Qadr: 5).
Demikian empat keagungan dari malam kemuliaan yaitu
malam lailatul qadr yang Allah firmankan dalam ayat-ayat-Nya
dalam Al-Qur’an. Semoga Allah Ta’ala mengaruniakan kepada
kita untuk berada pada malam kemuliaan tersebut dalam
ketaatan, ibadah dan amal saleh, Amiin Yaa Rabbal Aalamin.

Lentera Penutup
Allah Maha Mengetahui akan kelemahan, kelalaian, dan
dosa kita. Namun…, begitu Maha Adilnya Allah yang telah
memberi satu malam kepada kita, yang kapan kita menunaikan
ibadah dengan sepenuh-penuhnya keikhlasan, maka Allah akan
mengampuni segala kelalaian, maksiat dan dosa kita. Perhatikan
sabda Rasulullah tentang kemuliaan malam tersebut.

‫هم ِم ْن ذَنْبِ ِه‬ ِ ِ ‫اَن و‬


ْ َ ‫َم ْن قَ َام لَْي لَةَ ال َق ْد ِر إِميَ ا‬
َ ‫ غُفَر لَهُ َما تَ َقد‬،‫احت َس ااًب‬
“Barangsiapa yang berdiri menunaikan salat pada malam
lailatul qadar dengan penuh keimanan dan pengharapan
pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

103
30 Bahan Ceramah Ramadan

28. Meraih Rahmat Allah

Pribadi muslim yang dekat dengan rahmat dan kasih


sayang Allah adalah ketika hamba tersebut adalah hamba yang

104
30 Bahan Ceramah Ramadan

memiliki kepribadian yang baik, kepribadian yang indah serta


bijak. Iya…itulah rahmat Allah yang begitu sangat dibutuhkan
oleh manusia dalam meniti kehidupan yang penuh dengan
berbagai persoalan dan perseteruan. Perhatikan firman Allah
Ta’ala,

ِِ ِ ‫اَّللِ قَ ِر‬
‫ني‬
َ ‫يب م َن الْ ُم ْحسن‬
ٌ ‫ت ه‬ َ َ‫إِ هن َر ْْح‬
“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-
orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A’raf: 56).
Rahmat dan kasih sayang Allah yang akan menjadi
pembuka segala kebaikan, rahmat dan kasih sayang Allah yang
menjadikan manusia kuat, sabar dan teguh dalam meniti jalan
kehidupan, sungguh… karunia rahmat tersebut hanyalah Allah
berikan kepada hamba-hamba-Nya yang Allah kehendaki yang
disebabkan oleh kebaikan dan kemuliaan hamba tersebut.
Perhatikan firman Allah Ta’ala,

‫ض ِل الْ َع ِظي ِم‬ ‫ص بَِر ْْحَتِ ِه َم ْن يَ َشاءُ ۚ َو ه‬


ْ ‫اَّللُ ذُو الْ َف‬ ُّ َ‫اَّللُ َُيْت‬
‫َو ه‬
“Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya
untuk diberi rahmat-Nya, dan Allah mempunyai karunia yang
besar.” (QS. Al-Baqarah: 105).
Bagaimana menjadi muslim yang dekat dengan rahmat
dan kasih sayang Allah?, bagaimana menjadi muslim yang
mudah mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah?, nah…
berikut ini beberapa cara dan jalan menuju rahmat dan kasih
sayang Allah.
Pertama: Agar kita dekat dengan rahmat dan kasih sayang
Allah, maka keimanan serta hijrah dijalan Allah adalah sebab
utama dekatnya kita dengan rahmat Allah. Perhatikan firman
Allah Ta’ala berikut ini,

105
30 Bahan Ceramah Ramadan

ِ‫اَّلل‬ ِ‫إِ هن اله ِذين آمنُوا واله ِذين هاجروا وجاه ُدوا ِِف سبِ ِيل ه‬
‫ت ه‬ َ ِ‫اَّلل أُوَٰلَئ‬
َ َ‫ك يَ ْر ُجو َن َر ْْح‬ َ َ َ َ َُ َ َ َ َ َ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang
yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu
mengharapkan rahmat Allah.” (QS. Al-Baqarah: 218).
Kedua: Agar kita dekat dengan rahmat dan kasih sayang
Allah, maka janganlah melakukan kerusakan ataukah keburukan
kepada alam dan manusia. Perhatikan firman Allah Ta’ala,
ِ‫اَّلل‬ ِ ِ‫ض ب ع َد إ‬ ِ
‫ت ه‬ َ َ‫ص ًَلح َها َو ْادعُوهُ َخ ْوفاا َوطَ َم اعا ۚ إِ هن َر ْْح‬
ْ ْ َ ِ ‫َوََّل تُ ْفس ُدوا ِِف ْاْل َْر‬
‫ني‬ ِِ ِ ‫قَ ِر‬
َ ‫يب م َن الْ ُم ْحسن‬ ٌ
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,
sesudah Allah memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya
dengan rasa takut dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya
rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat
baik.” (QS. Al-A’raf: 56).
Ketiga: Agar kita dekat dengan rahmat dan kasih sayang
Allah, maka bersikaplah lemah lembut kepada setiap manusia,
bersikaplah santun dan penuh adab kepada siapapun.
Perhatikanlah firman Allah Ta’ala,

‫ك‬ ِ‫ضو۟ا ِمن حول‬ َ ‫نت فَظًّا غَلِي‬


ِ ْ‫ظ ٱلْ َقل‬ ِ ِ‫فَبِما ر ْْحة ِمن ه‬
َ ْ َ ْ ُّ ‫ب لَٱن َف‬ َ ‫نت َْلُْم ۖ َولَ ْو ُك‬
َ ‫ٱَّلل ل‬ َ ََ َ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku
lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras
lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu”. (QS. Ali-Imran : 159).
Keempat: Agar kita dekat dengan rahmat dan kasih
sayang Allah, maka jangan pernah berputus asa dari kesulitan

106
30 Bahan Ceramah Ramadan

hidup yang kita alami, atau berputus asa dari ketetapan Allah
dan takdir Allah kepada kita. Perhatikan firman Allah Ta’ala,
ِ‫اَّلل‬
‫َسَرفُوا َعلَ َٰى أَنْ ُف ِس ِه ْم ََّل تَ ْقنَطُوا ِم ْن َر ْْحَِة ه‬ ِ ‫قُل َي عِب ِاد ه‬
ْ ‫ين أ‬
َ ‫ي الذ‬
َ َ َْ
“Katakanlah hai hamba-hamba-Ku yang malampaui
batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus
asa dari rahmat Allah.” (QS. Az-Zumar: 53).
Demikianlah empat perkara yang menjadikan kita dekat
dan mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah yang begitu
sangat kita butuhkan dalam memberikan ketenangan dan
kebahagian dalam hidup kita. Semoga kita semua termasuk
hamba-hamba-Nya yang mendapat karunia yang agung tersebut,
Amiin Yaa Rabbal Aalamin.

Lentera Penutup
Apabila Allah Ta’ala ingin memberikan kebaikan kepada
manusia dengan rahmat-Nya, maka tidak ada seorangpun yang
mampu menahan atau menolaknya. Allah Ta’ala berfirman,

‫ك َْلَا‬ ِ ‫اَّللُ لِلن‬


َ ‫هاس ِم ْن َر ْْحَة فَ ًَل ِمُْ ِس‬ ‫َما يَ ْفتَ ِح ه‬
“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia
berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat
menahannya.” (QS. Fatir: 2).

107
30 Bahan Ceramah Ramadan

108
30 Bahan Ceramah Ramadan

29. Apa Setelah Ramadan?

Tidak ada satupun perkara disisi Allah yang kekal abadi,


tidak ada satupun perkara disisi Allah yang berjalan tiada henti,
dan tidak ada satupun perkara bagi Allah yang terus bergerak
tanpa batas. Iya…, segala perkara ada batasnya, segala urusan
ada waktu hentinya, dan semua musafir akan sampai pada
penghujung perjalanan dimana dia berjalan. Itulah salah satu
kandungan dan makna dari firman Allah Ta’ala,

‫ودات‬
َ ‫أ هََي اما هم ْع ُد‬
“Hari-hari yang terbatas.” (QS. Al-Baqarah: 184).
Dan dengarkanlah firman Allah Ta’ala,

ِْ ‫ك ذُو ا ْْلًََل ِل و‬
﴾27﴿ ‫اإل ْكَرِام‬ َ ِ‫﴾ َويَْب َقى َو ْجهُ َرب‬26﴿ ‫ُك ُّل َم ْن َعلَْي َها فَان‬
َ
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal
Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”
(QS. Ar-Rahman: 26-27).
Diantara perkara yang hari ini kita merasakan berlalu
begitu singkat, berjalan begitu cepat, dan datang lalu pergi tanpa
terasa adalah, makhluk dan ciptaan Allah yang bernama hari.
Iya… itulah hari, yang pergi, berlalu dan menghilang begitu
singkat dan begitu cepat. Sungguh, pada yang demikian itu
hendaknya kita sebagai orang beriman dapat mengambil
pelajaran serta hikmah dari cepatnya hari tersebut pergi dan
meninggalkan kita. Dengarkanlah firman Allah Ta’ala,

‫صا ِر‬ ِ ‫ك لَعِ َْبَةا ِْل‬


َ ْ‫ُوِل ْاْلَب‬
ِ
َ ‫هه َار إِ هن ِِف َٰذَل‬
َ ‫اَّللُ اللهْي َل َوالن‬
‫ب ه‬ ِ
ُ ‫يُ َقل‬

109
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya


pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi
orang-orang yang mempunyai penglihatan.” (QS. An-Nur: 44).
Sungguh, hari-hari Ramadhan akan berlalu, hari-hari
Ramadhan akan pergi, namun… sebagai seorang muslim tentu
tidak akan pernah berhenti untuk bergerak, berjalan, dan
menembus berbagai kebaikan setelah Ramadhan pergi untuk
menyapa kita kembali di tahun yang akan datang Insya Allah.
Berikut beberapa hal yang seyogyanya untuk kita harus lalukan
setelah Ramadhan berlalu.
Pertama: Setelah Ramadhan berlalu, tetaplah menjadi
muslim yang sejati, muslim yang senantiasa menjaga iman dan
istiqomah di atas iman tersebut. Perhatikan nasihat nabi
Sallallahu Alaihi wa Sallam kepada sahabat yang mulia Sufyan
bin Abdullah. Nabi mengatakan,

‫استَ ِق ْم‬ ِ
ْ ‫ت ًِبهلل ثُه‬
ُ ْ‫قُ ْل أ ََمن‬
“Katakanlah Aku beriman kepada Allah, kemudian
istiqomahlah.” (HR. Muslim).
Kedua: Setelah Ramadhan berlalu, teruslah lisan kita
untuk senantiasa memuji Allah atas kemurahan Allah dan
rahmat Allah, sehingga bulan Ramadhan berlalu kita masih
diberi kekuatan dalam beramal kebajikan, kita masih diberi
kesempatan untuk menjadi muslim yang taat, semua itu tidak
lain adalah merupakan fadilah dan rahmat yang Allah
karuniakan kepada kita. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

‫اَّللِ َعلَْي ُك ْم َوَر ْْحَتُهُ ََّلتهبَ ْعتُ ُم الشْهيطَا َن إِهَّل قَلِ ايًل‬
‫ض ُل ه‬
ْ َ‫َولَْوََّل ف‬

110
30 Bahan Ceramah Ramadan

“Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada


kamu, tentulah kamu mengikuti syaitan, kecuali sebahagian
kecil saja di antaramu.” (QS. An-Nisa’: 83).
Ketiga: Setelah Ramadhan berlalu, teruslah dalam
ketaatan kepada Allah, teruslah menjaga nafas kehambaan kita,
karena sesungguhnya… ketaatan kita kepada-Nya adalah
ketaatan yang semoga Allah abadikan sampai diri kita dipanggil
menghadap kepada-Nya. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

‫ني‬ ِ ‫واعب ْد ربهك ح هَّت َيْتِي‬


ُ ‫ك الْيَق‬
َ َ َ َ َ َ ُْ َ
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu ajal
kematian”. (QS. Al-Hijr: 99).
Keempat: Setelah Ramadhan berlalu, teruslah memuji
dan mengagungkan Allah atas limpahan nikmat yang terus
mengalir dan terus Allah berikan kepada kita, nikmat Islam dan
nikmat iman sungguh begitu agung untuk terus kita
semayamkan dalam jiwa kita akan besarnya nikmat Allah pada
diri kita. Perhatikan firman Allah,

ِ َ‫اَّلل ميَُ ُّن علَي ُكم أَ ْن ه َدا ُكم لِ ِْْلمي‬


‫ان‬ ْ َ ْ ْ َ ُ‫بَ ِل ه‬
“Dia-lah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan
menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-
orang yang benar.” (QS. Al-Hujurat: 17).
Demikianlah empat perkara yang seyogyanya untuk kita
lakukan setelah Ramadhan berlalu dari waktu kita, dan semoga
Allah menjaga iman dan amal saleh setelah kita keluar dari bulan
yang mulia ini, Amiin Yaa Rabbal Aalamin.

Lentera Penutup

111
30 Bahan Ceramah Ramadan

Bekal dalam menjalani hari-hari setelah Ramadhan tentu


harus kita perkuat, dan sebaik-baik bekal dalam menjalani masa,
waktu dan hari-hari setelah bulan yang mulia ini dengan
menyiapkan bekal takwa. Perhatikan firman Allah Ta’ala,

‫َوتََزهو ُدوا فَإِ هن َخ ْ َْي الهز ِاد الته ْق َوى‬


“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal
adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197).

30. Hari Idul Fitri dalam Kesempurnaan

112
30 Bahan Ceramah Ramadan

Hati terasa sedih dengan akan berpisahnya kita dengan


bulan Ramadhan, dan hati juga merasa gembira dengan akan
datangnya hari kita berhari raya. Iya… dua perasaan yang
berbeda, dua hati yang berbeda, dan dua rasa yang berbeda, yang
kemudian Allah Ta’ala satukan dua hal yang berbeda tersebut
dalam firman-Nya.

‫ْملُوا الْعِ هدةَ َولِتُ َكَِبُوا ه‬


‫اَّللَ َعلَ َٰى َما َه َدا ُك ْم َولَ َعله ُك ْم تَ ْش ُك ُرو َن‬ ِ ‫ولِتُك‬
َ
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya, dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-
Baqarah: 185).
Bulan kemuliaan yang agung akan pergi, dan bulan kita
berhari raya akan datang, bulan kita mendulang pahala akan
berlalu, dan bulan melanjutkan amal saleh akan kita lanjutkan.
Iya…dua sisi kehidupan yang saling bersambung, dua sisi
kehidupan yang saling mengikat, maka katakan kepada kedua
sisi kehidupan tersebut sebagaimana yang Allah katakan,

‫ك فَ ْليَ ْفَر ُحوا ُه َو َخ ْْيٌ ِِمها ََْي َمعُو َن‬ ِ ِ‫ض ِل ه‬


َ ‫اَّلل َوبَِر ْْحَتِ ِه فَبِ ََٰذل‬ ْ ‫قُ ْل بَِف‬
“Katakanlah, dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya,
hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan
rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan.” (QS. Yunus: 58).
Untuk menjemput hari kemenangan dan kegembiraan
tersebut, dan untuk menyempurnakan perjumpaan kita dengan
hari raya tersebut, maka sempurnakanlah apa yang harus dan
wajib disempurnakan, dan persiapkanlah apa yang perlu untuk
dipersiapkan.

113
30 Bahan Ceramah Ramadan

Pertama: Untuk sempurnanya kita memasuki hari


kemenangan dan kegembiraan tersebut, maka tunaikanlah zakat
fitra pada malam ini dan besok pagi sebelum pelaksanaan salat
idul fitri. Perhatikan sabda Rasulullah,

‫ول اَ هَّللِ صلى هللا عليه وسلم َزَكاةَ اَلْ ِفطْ ِر; طُ ْهَرةا لِل ه‬
,‫صائِِم ِم َن اَلله ْغ ِو‬ ُ ‫ض َر ُس‬َ ‫فَ َر‬
ِ ِ‫ وطُ ْعمةا لِلْمساك‬,‫ث‬
‫ني‬ ِ
َ َ َ َ َ‫َوالهرف‬
“Bahwa Rasulullah Shallallaahu Alaihi wa Sallam
mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang
berpuasa dari perkataan yang tidak berguna dan kotor, dan
sebagai makanan bagi orang-orang miskin.” (HR. Abu
Dawud).
Kedua: Untuk sempurnanya kita memasuki hari
kemenangan dan kegembiraan tersebut, maka jadikanlah hari
dan malam terakhir Ramadhan ini sebagai hari dan malam untuk
memberi maaf kepada orang yang pernah bersalah kepada kita,
ataukah kita yang bersalah kepadanya. Perhatikan sabda
Rasulullah tentang larangan bermusuhan,

ِ ‫ََّل َُِي ُّل لِمسلِم أَ ْن ي هجر أَخاه فَو َق ثًََل‬


‫ث لَيَال‬ ْ ُ َ َُ ْ َ ُْ
“Tidak halal bagi muslim memutuskan persahabatan
dengan saudaranya lebih dari tiga malam.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Ketiga: Untuk sempurnanya kita memasuki hari
kemenangan dan kegembiraan tersebut, persiapkanlah pakaian
terbaik kita dan keindahan diri kita dalam menyambut hari raya
kemenangan dan kegembiraan tersebut, terutama ketika kita
akan pergi menunaikan salat idul fitri. Perhatikan firman Allah
Ta’ala,

114
30 Bahan Ceramah Ramadan

۟
‫ند ُك ِل َم ْس ِجد‬
َ ِ‫يََٰبًَِٓن ءَ َاد َم ُخ ُذوا ِزينَ تَ ُك ْم ع‬
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di
setiap memasuki mesjid.” (QS. Al-A’raf: 31).
Keempat: Untuk sempurnanya kita memasuki hari
kemenangan dan kegembiraan tersebut, perbanyaklah bertakbir
yang dibarengi dengan ucapan Laa Ilaaha Illallah, yang kita
mulai dari malam idul fitri sampai tiba pelaksanaan salat idul
fitri. Perhatikan firman Allah,

‫َولِتُ َكَِبُوا ه‬
‫اَّللَ َعلَ َٰى َما َه َدا ُك ْم‬
“Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu.” (QS. Al-Baqarah:
185).
Demikian empat perkara yang perlu untuk kita lakukan
agar segala kesempurnaan yang berkenaan dengan bulan
Ramadhan dan hari raya idul fitri dapat kita raih dan kita capai
dengan sebaik-baiknya dan kita raih dan capai dengan seutama-
utamanya, Amiin Yaa Rabbal Aalamin.

Lentera Penutup
Untuk menambah semakin sempurnanya persiapan diri
kita dalam menyambut hari kemenangan dan kegembiraan
tersebut, maka kerjakanlah sunnah-sunnah Rasulullah yang
berkenaan dengan pelaksanaan salat idul fitri, diantaranya
adalah; sebelum berangkat ke tempat salat maka sebaiknya
memakan beberapa kurma, berjalan menuju tempat salat dengan
berjalan kaki dan itu lebih utama, membawa dan mengajak

115
30 Bahan Ceramah Ramadan

seluruh keluarga menuju tempat salat idul fitri, serta terus


bertakbir dalam perjalanan menuju tempat salat.

Daftar Pustaka

116
30 Bahan Ceramah Ramadan

Al-Qur’an Al-Karim
Abu Daud Sulaiman Al-Sijistani, Al-Jami’ Al-Sahih Sunan Abi
Daud, Beirut: Dar Ihya Al-Turots Al-Arabi.
Abu Abdillah Al-Hakim Muhammad bin Abdillah, Al-
Mustadrak Ala As-Sahihain, Beirut: Darul Kutub Al-
Ilmiyah, 1990.
Ahmad bin Muhammad bin Hambal Asy-Syaibani, Musnad Al-
Imam Ahmad bin Hambal, Beirut, 2001.
Ahmad bin Ali bin Hajar Abu Al-Fadl Al-Asqalani, Fathul
Baari Syarhu Sahih Al-Bukhari, Beirut: Darul Ma’rifah,
1379.
Abu Muhammad Ad-Darimi Al-Samarkandi, Sunan Ad-Darimi,
Saudi Arabia: Darul Mugni Lii Al-Nasyri wa Al-Tauzi’,
2000
Ibnu Majah Abu Abdillah Muhammad Al-Qazawaini, Sunan
Ibnu Majah, Darun Ihya Al-Kutub Al-Arabiyah, t.th.
Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mugirah Abu
Abdillah Al-Bukhari, Sahih Al-Bukhari, Riyad: Dar Tauqu
Al-Najatu, 1422 H.
Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mugirah Abu
Abdillah Al-Bukhari, Al-Adabu Al-Mufrad, Beirut: Darul
Basya’ir Al-Islamiyah, 1989.
Muslim bin Al-Hajjaj Abu Al-Hasan Al-Qusyairi Al-Naisaburi,
Sahih Muslim, Beirut.

117
30 Bahan Ceramah Ramadan

Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin Dahhak At-
Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, Mesir, 1975.
Sulaiman bin Ahmad Al-Tabrani, Mu’jam Al-Awshot, Al-
Qohiroh: Dar Al-Haramain.

118

Anda mungkin juga menyukai