Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA FARMASI

“PENENTUAN VISKOSITAS CAIRAN NON NEWTON DENGAN VISKOMETER


STORMER”

DISUSUN OLEH :

NAMA : MAYANG UTARI

NIM : 1900070

PRODI : D-III IIB

HARI PRATIKUM : JUMAT (14.00-17.00)

KELOMPOK : VII (TUJUH)

DOSEN PEMBIMBING : BENNI ISKANDAR, M.Si.,Apt

ASISTEN DOSEN :

1. DELLAVIANA ARISKA
2. ANRIANI WIDYA NINGSIH
3. NOLA AYUNDA PUTR I
4. JIHAN FAHIRA
5. HAMIDA NUR AZRI
6. YOLANDA MAHARANI
7. NIA APRILIANI SUHARI
8. CAHYA PURWANINGSIH

PROGRAM STUDI D-III FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIVERSITAS RIAU

2020
OBJEK VIII

Judul : PENENTUAN VISKOSITAS CAIRAN NON NEWTON DENGAN


VISKOMETER STORMER

I. Tujuan
Menentukan viskositas zat cair Non Newton dengan viscometer stormer
Memahami sifat alir zat cair
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi suatu viskositas

II. Alat dan Bahan


a. Alat
- Viskometer stormer
- Gelas beker
- Gelas ukur
- Batang pengaduk
- Neraca analitik balance
- Lumpang dan alu
- Stopwatch
b. Bahan
- Air
- Gliserin dalam berbagai konsentrasi
- Pati 3%
- Suspensi trisulfa
- Sirup 150 ml
- Gliserin
- Propilenglikol
III. Cara Kerja
1. Buatlah larutan yang akan ditentukan viskositasnya
2. Isi wadah (A) dengan cairan yang akan ditentukan viskositasnya
3. Naikkan alas wadah (A) sehingga Bob (C) dapat terbenam didalam sediaan
4. Beri beban tertentu dan lepaskan kunci pengatur putaran (E) sehingga beban turun
dan mengakibatkan Bob juga berputar
5. Catat waktu yang dibutuhkan Bob berputar 100 kali yakni tepat pada saat jarum R
menunjukkan angka nol
6. Dengan menaikkan dan menurunkan beban sedikit demi sedikit maka didapat
pengukuran pada berbagai RPM
7. Buat kurva aliran RPM sebagai sumbu tegak dan berat beban sebagai sumbu datar
8. Untuk menghitung RPM =
100
RPM = × 60
t( detik)
9. Lakukan perhitungan viskositas dengan cara
KV × w
=
v (RPM )
Dimana :
 = viskositas (cps)
kv = konstanta alat
w = bahan (gram)
v = RPM
KV alat ditentukan dengan menggunakan gliserin sebagai cairan uji dengan
prosedur kerja yang sama dengan penentuan viskositas dan perhitungan sebagai
berikut :
×v
KV =
w
 = viskositas gliserin (400 cps)
IV. Perhitungan
PENENTUAN VISKOSITAS CAIRAN NON-NEWTON DENGAN VISKOMETER
STORMER

A. Gliserin

Beban Waktu Beban Waktu


(Gram) (menit) (Gram) (menit)
50 15.27 100 6.15
60 13.29 90 7.10
70 9.20 80 8.10
80 8.40 70 9.15
90 7.22 60 10.00
100 6.15 50 11.29

B.Suspensi

Beban Waktu Beban Waktu


(Gram) (menit) (Gram) (menit)
50 11.39 100 4.38
60 9.28 90 5.14
70 7.25 80 6.16
80 6.20 70 7.20
90 5.15 60 9.25
100 4.38 50 11.20
A. RPM Gliserin

Beban Waktu RPM Beban Waktu RPM


(Gram) (menit) 100 (Gram) (menit) 100
× 60 × 60
t(detik) t( detik)
50 15.27 100 100 6.15 100
× 60 = 6,472 × 60 = 16
927 375
60 13.29 100 90 7.10 100
× 60 = 7,416 × 60 = 13, 953
809 430
70 9.20 100 80 8.10 100
× 60 = × 60 = 12,244
560 490
10,714
80 8.40 100 70 9.15 100
× 60 = × 60 = 10,810
520 555
11,538
90 7.22 100 60 10.00 100
× 60 = × 60 = 10
442 600
13,574
100 6.15 100 50 11.29 100
× 60 = 16 × 60 = 8,708
375 689

Viskositas gliserin :

 = 400 cps

Beban KV Beban KV
(Gram) ×v (Gram) ×v
w w

50 400 x 6,472 100 400 x 16


= = 64
50 100
51,776
60 400 x 7,416 90 400 x 13,953
= 49,44 = 62,013
60 90
70 400 x 10,714 80 400 x 12,244
= = 61,22
70 80
61,222
80 400 x 1 1,538 70 400 x 10,810
= = 61,771
80 70
57,69
90 400 x 13,574 60 400 x 10
= = 66,667
90 60
60,328
100 400 x 16 50 400 x 8,708
= 64 = 69,664
100 50

B. RPM Suspensi

Beban Waktu RPM Beban Waktu RPM


(Gram) (menit) 100 (Gram) (menit) 100
× 60 × 60
t( detik) t(detik)
50 11.39 100 100 4.38 100
× 60 =8,583 × 60 =21,582
699 278
60 9.28 100 90 5.14 100
× 60 × 60 =19,108
568 314
=10,563
70 7.25 100 80 6.16 100
× 60 × 60 =15,957
445 376
=13,483
80 6.20 100 70 7.20 100
× 60 × 60 =13,636
380 440
=15,789
90 5.15 100 60 9.25 100
× 60 × 60 =10,619
315 565
=19,047
100 4.38 100 50 11.20 100
× 60 × 60 = 8,823
278 680
=21,582

KV suspensi =
∑ RPM gliserin
12
=
6,472+ 7,416+10,714+11,538+13,574 +16+16+13,953+12,244 +10,810+10+8,708
12
137,429
= =11,452
12

Beban  Beban 
(Gram) KV × w (Gram) KV × w
v ( RPM ) v ( RPM )

50 11,452×50 100 11,452×100


= 66,713 = 53,062
8,583 21,582
60 11,452× 60 90 11,452× 90
= 65,049 = 53,939
10,563 19,108
70 11,452×70 80 11,452× 80
= 59,455 = 57,414
13,483 15,957
80 11,452× 80 70 11,452×70
= 58,025 = 58,788
15,789 13,636
90 11,452× 90 60 11,452× 60
= 54,112 = 64,706
19,047 10,619
100 11,452×100 50 11,452×50
=53,062 = 64,898
21,582 8,823

“GRAFIK RPM DENGAN BERAT BEBAN”

Kurva Aliran RPM dengan Berat


Beban
60
50
40 RPM Suspensi Turun
RPM Gliserin Turun
30
RPM Suspensi Naik
RPM

20 RPM Gliserin Naik


10
0
50 gr 60 gr 70 gr 80 gr 90 gr 100
gr

Berat Beban

V. Pembahasan

Kekentalan atau viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida


yang merupakan gesekan antara molekul – molekul cairan satu dengan yang lain.
Suatu jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang
rendah, dan sebaliknya bahan – bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki
viskositas yang tinggi.
Pada praktikum kali ini melakukan percobaan tentang penentuan viskositas cairan
Non Newton dengan viskometer stormer, yang bertujuan untuk memahami sifat alir
suatu zat serta menentukan viskositas suatu zat cair Non Newton. Penetuan viskositas
ini ditentukan dengan menggunakan alat viskometer stormer. Viskometer ini bekerja
dengan menggunakan rotor khusus berbentuk dayung yang berputar dengan motor
internal. Dayung harus terendam dalam silinder cairan yang akan diuji kemudian
berputar. Kecepatan disesuaikan untuk mendapatkan jumlah yang benar dari beban
untuk rotor. Ketika kecepatan menurun, demikian juga beban pada cairan dan ketika
peningkatan kecepatan,peningkatan beban. Variasi sederhana memungkinkan untuk
mendapatkan berbagai data untuk viskositas pada fluida yang sama serta pembacaan
yang optimal bagi setiap cairan.
Dengan sampel yang digunakan gliserin dan suspensi. Dimana pada gliserin
komponen yang dihitung yaitu RPM dan juga KV dimana menggunakan beban 50 gr,
60 gr, 70 gr, 80 gr, 90 gr dan juga 100 gr. Sedangkan viskositas dari gliserin 400 cps.
Sedangkan pada suspensi komponen yang dihitung yaitu RPM dan juga viskositas
nya dengan menggunakan beban yang sama seperti pada gliserin. KV pada suspensi
dapat dicari dengan cara menjumlahkan RPM pada gliserin kemudian dibagi 12.
Beban pada gliserin maupun suspensi memiliki 2 macam beban yaitu beban naik dan
juga beban turun.
Gliserin dan suspense termasuk ke dalam tipe aliran system non newton. Gliserin
digunakan sebagai control positif karena RPM dari gliserin yang akan digunakan
untuk menentukan KV pada suspense, sampel uji termasuk pada cairan non-newton
dengan tipe aliran pseudoplastik, ada pemberian harga tegangan geser  yang rendah,
jadi setelah  diberi pengaruhgaya geser, akan terjadi aliran (asal kurva di titik nol).
Pada kerja gaya geser yang lebih tinggi, aliran mula-mula terhambat (bagian kurva
yang cembung) berubah menjadi perilaku ideal atau nyaris ideal (bagian lurus dari
kurva). Jadi viskositas turun dengan menaiknya beban geseran, dan system menjadi
lebih encer. 

Untuk penentuan viskositas dengan menggunakan viskometer stormer hasil


yang di peroleh menunjukkan viskositas larutan uji semakin berkurang dengan
adanya pngadukan, jadi semakin besar gaya putar rotor menyebabkan larutan uji
semakin encer. Hal ini menunjukkan bahwa untuk sampel termasuk dalam aliran
pseudoplastis.

Berdasarkan grafik sifat aliaran (rheogram) cairan non newton , Aliran pseudoplastis.
Viskositas cairan pseudoplastis akan berkurang dengan meningkatnya rate of shear.

Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas suatu cairan antara lain :

1.      Temperatur, semakin tinggi temperatur suatu cairan maka viskositasnya akan


semakin rendah.

2.      Tekanan, viskositas cairan akan naik dengan adanya tekanan, sedangkan


viskositas gas tidak di pengaruhi oleh tekanan.

3.      Kehadiran zat lain, penambahan zat dalam larutan tertentu akan menaikkan
viskositas larutan tersebut.

VI. Kesimpulan
 Viskometer stormer digunakan untuk mengukur viskositas cairan non newton
dengan menghitung besarnya gaya putar rotor yang di celupkan dalam sampel
 Cairan non newton memiliki viskositas yang berbeda pada variasi kecepatan
geser, sehingga untuk mengukur viskositasnya dilakukan dengan mengukur pada
beberapa kecepatan geser.
 Sampel larutan non newton (Gliserin dan suspense) termasuk kedalam aliran
pseudoplastis karena viskositasnya semakin turun dengan adanya pengadukan.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu viskositas yaitu :
Tekanan
Temperatur
Kehadiran zat lain

VII. Saran

Diharapkan kepada praktikan agar lebih teliti sehingga tidak ada kesalahan
dalam praktikum. Sebaiknya selama praktikum, praktikan harus menjaga kebersihan
laboratorium. Diharapkan untuk praktikum selanjutnya, lebih mengefektifkan waktu
dengan membagi beberapa praktikum kepada masing-masing kelompok. Alat-alat
laboratorium agar segera dilengkapi untuk menunjang jalannya praktikum.

VIII. Daftar Pustaka

Anonim, 2012.Penuntun Praktikum Farmasi Fisika.,Makassar:Universitas Muslim


Indonesia

Martin, Alfred. 2008.Farmasi Fisika II .Jakarta:UI Press


Srihadayati, Gita. Juni 2017. STUDI PERBANDINGAN VISKOSITAS SAOS SAMBAL
ANEKA MERK PRODUK. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Cokroaminoto Palopo. Volume 5 No. 2

Tungandi, Robert. 2010. Penuntun Praktikum Fisika Farmasi. Jurusan Farmasi


Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo.

Yazid, Estien, 2004.Kimia Fisika untuk Paramedis.Yogyakarta :Andi

Lampiran Jurnal

Anda mungkin juga menyukai