A. Latar Belakang
STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Salah satu indicator STBM adalah
pengelolaan sampah. Pada dasarnya bumi kita penuh dengan sampah yang merugikan
bagi manusia. Tetapi faktanya manusia sendirilah yang menyebabkan sampah merugikan
diri mereka. Di Indonesia sendiri sudah banyak wilayah-wilayah yang terkena bencana-
bencana alam karena sikap manusia yang tidak peduli akan sampah padahal sampah
anorganik yang jika dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Karena jika sampah menumpuk dapat merugikan manusia, contohnya sampah yang
dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran air dan menyebabkan banjir dan
bencana lainnya yang merugikan dan merusak alam atau wilayah tempat manusia tinggal.
diuraikan membutuhkan waktu yang amat sangat lama mencapai berjuta-juta tahun
namun jika tidak dimanfaatkan sampah plastik akan menumpuk dan merugikan manusia
dimasa yang akan datang oleh karena itu sikap keterampilan perlu diasah untuk proses
pemanfaatan sampah yang berdampak positif dan menyelamatkan bumi untuk masa
depan.
Menurut Abas dan Endang Aris(2010:153) menyatakan bahwa “sampah adalah sisa
atau sesuatu hal yang dibuang atau seringkali tidak dikehendaki kehadirannya dan tidak
memiliki nilai ekonomis” Menurut Tim Penulis Panebar Surabaya menyatakan bahwa
“sampah sesuatu barang yang terbuang atau dibung dari sumber hasil aktivitas manusia
yang yang belum memiliki nilai ekonomis” oleh karena itu sampah perlu dimanfaatkan
agar bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena tangan manusia memiliki
keterampilan yang bisa mengubah dan membuat hal-hal baru yang dianggap tinggi dan
telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses
kembali menjadi barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran dengan bahan
baku baru dan additive untuk meningkatkan kualitas. Pemanfaatan limbah plastik
merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas
tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor.
Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun
B. Tujuan
1. Kader mampu memanfaatkan sampah dan mengolah sampah menjadi barang
yang lebih bermanfaat dan bernilai jual
2. Kader mampu memberdayakan masyarakat untuk mengolah sampah sehingga
permasalahan sampah di Desa Gaji yang tadinya bermasalah menjadi bermanfaat.
C. Peserta Pertemuan
Peserta pertemuan sebanyak 15 orang yang terdiri dari kader kesehatan.
Mengetahui
Kepala Puskesmas Guntur II
Kegiatan Orientasi Natural Leader STBM dihadiri oleh 15 orang penjamah Kader
Kesehatan di wilayah Puskesmas Guntur II
Susunan Acara:
1. Pembukaan
2. Sambutan dari Kepala Desa
3. Arahan dari Puskesmas
4. Praktek Pengolahan Sampah
5. Penutup
Hasil:
1. Kegiatan Orientasi Natural Leader STBM dibuka oleh sambutan dari Kepala Desa Gaji
2. Arahan dari Puskesmas
Penjelasan materi oleh Fika Hariyanti. Materi yang disampaikan berupa pengelolaan
sampah yang harus dimuali dari pemilahan sampah dari sumber sampah. Sampah
yang sudah terpilah dapat dimanfaatkan sesuai jenisnya. Sampah organik dapat
dijadikan kompos atau pakan ternak sedangkan sampah an organic dapat
dimanfaatkan diolah atau dijual. Diharapakan setelah pertemuan ini Desa Gaji
membentuk Bank Sampah sehingga pengelolaan sampah dapat dikoordinir dan dapat
bermanfaat bagi warga.
3. Praktek Pengolahan Sampah
kader dilatih mengolah sampah koran bekas menjadi tas
4. Kesepakatan/ Kesimpulan
a. Akan dibentuk kepengurusan bank sampah
Mengetahui
Kepala Puskesmas Guntur II