Anda di halaman 1dari 28

PEDOMAN PENGORGANISASIAN GERIATRI

RS GADING MEDIKA BENGKULU

2019
KATA PENGANTAR

Ba’da salam dan bahagia. Semoga rahmat dan hidayah Allah S.W.T.

senantiasa tercurah kepada kita semua. Amin.

Indonesia menempatkan para lanjut usia (lansia) pada posisi yang dihormati,
bukan saja karena nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat,
tetapi juga karena lansia tergolong dalam kelompok yang rentan. Penghormatan
tersebut dapat berupa pemberian fasilitas dan pelayanan khusus dalam rangka
perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka sebagaimana diatur dalam Pasal
8 UU Nomor 39 Tahun 1999. Salah satu wujudnya adalah tersedianya fasilitas
dan pelayanan khusus di rumah sakit berupa kursi roda, lift khusus, toilet,
jalan/akses bagi lansia yang bertongkat, tangga, fasilitas lain, dan layanan
khusus berupa “Pelayanan Geriatri”.

Pedoman Pengorganisasian Geriatri RS Gading Medika Bengkulu ini diharapkan


dapat bermanfaat dalam rangka menentukan Tugas dan fungsi Tim geriatric
guna meningkatkan pelayanan geriatric.

Kami tidak mungkin lepas dari khilaf dan salah, untuk itu kritik dan saran sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan buku ini.

Semoga upaya kita mendapatkan rahmat, hidayah, dan ridho dari Allah S.W.T.
Amin.

Bengkulu, 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR.................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................4
B. TUJUAN ......................................................................................................6
BAB II PROFIL RUMAH SAKIT GADING MEDIKA BENGKULU .............................7-8
BAB III VISI, MISI, MOTTO, LOGO, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT ...........................9
A. VISI ............................................................................................................... 9
B. MISI .............................................................................................................. 9
C. TUJUAN .......................................................................................................9
D. MOTTO DAN LOGO RS............................................................................... 9
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS ......................................................................10
BAB V STRUKTUR ORGANISASI TIM GERIATRTI ............................................11-12
BAB VI URAIAN JABATAN .......................................................................................13
A. URAIAN TUGAS TIM GERIATRI..........................................................13-26
BAB VII PERTEMUAN/RAPAT ..................................................................................27
BAB II PENUTUP .......................................................................................................28

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai akibat dari keberhasilan pembangunan terjadi penurunan angka
kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian serta peningkatan angka harapan
hidup penduduk Indonesia. Terjadi peningkatan jumlah penduduk usia lanjut (di atas
60 tahun) di Indonesia. Dalam angka absolut, populasi usia lanjut di Indonesia yang
pada tahun 1960 baru berjumlah 4,5 juta, meningkat menjadi 8,0 juta pada tahun
1980, dan diprediksi akan menjadi 14,9 juta pada tahun 2000.
Jumlah penduduk usia lanjut pada tahun 2010 hampir sama dengan jumlah
penduduk balita.Peningkatan jumlah penduduk berusia lanjut tersebut di atas akan
menimbulkan berbagai permasalahan, terutama dalam bidang kesejahteraan pada
umumnya dan kesehatan pada khususnya, mengingat bahwa permasalahan
kesehatan pada usia lanjut berbeda dengan permasalahan kesehatan pada
golongan populasi usia lainnya.
Penyakit-penyakit pada usia lanjut cenderung bersifat multiple (beberapa penyakit
bersama-sama), merupakan gabungan antara penurunan fungsi-fungsi organ dan
berbagai proses penyakit, sehingga penyakit biasanya terjadi secara menyelinap /
tidak khas.
Pada pasien usia lanjut juga sering didapati penyakit akibat interaksi banyak
obat yang dikonsumsi dan kerentanan terhadap berbagai penyakit infeksi akut yang
meningkat serta sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor psikis dan sosial ekonomi.
Pemecahan masalah dilaksanakan dengan melaksanakan upaya-upaya kesehatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif pada semua tingkat pelayanan kesehatan
di masyarakat. Di rumah sakit dilaksanakan pengembangan pelayanan bagi usia
lanjut.
Geriatri (dari kata Geros = tua, iatrea = merumat) atau ilmu kesehatan usia
lanjut adalah bagian ilmu penyakit dalam yang mempelajari aspek-aspek
pencegahan, peningkatan, pengobatan, pemulihan serta aspek sosial dan psikologis
dari penyakit-penyakit pada usia lanjut.
Di masyarakat pelayanan kesehatan bagi usia lanjut dilaksanakan pada
Posyandu Lansia (Lanjut Usia), Panti Wredha (Pemerintah & Swasta) serta melalui
kegiatan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM).
Secara Internasional ditetapkan setiap tanggal 1 Oktober sebagai hari usia lanjut
sedunia, sedangkan dalam skala nasional di Indonesia ditetapkan tanggal 29 Mei
sebagai hari usia lanjut nasional, yang untuk tahun 1997 diresmikan sendiri oleh

4
Presiden dengan mengambil tema ”Tetap sehat, produktif dan Ceria di hari tua”. Hal
ini sejalan dengan tujuan upaya pelayanan kesehatan usia lanjut seperti yang
digariskan oleh WHO, yaitu agar para usia lanjut dapat dalam keadaan sehat,
mandiri selama mungkin di rumahnya sendiri.
Telah diketahui bahwa penyakit dan kesehatan pada usia lanjut tidaklah sama
dengan penyakit dan kesehatan pada golongan populasi usia lainnya, yaitu dalam
hal :
1. Penyakit pada usia lanjut cenderung bersifat multiple, merupakan gabungan
antara penurunan fisiologik / alamiah dan berbagai proses patologik / penyakit.
2. Penyakit biasanya berjalan kronis, menimbulkan kecacatan dan secara lambat
laun akan menyebabkan kematian.
3. Usia lanjut juga sangat rentan terhadap berbagai penyakit akut, serta diperberat
dengan kondisi daya tahan yang menurun.
4. Kesehatan usia lanjut juga sangat dipengaruhi oleh faktor psikis, sosial dan
ekonomi.
5. Pada usia lanjut seringkali didapat penyakit iatrogenik (akibat banyak obat-
obatan yang dikonsumsi).
Mengingat sifat penyakit pada usia lanjut yang sangat khusus tersebut, maka
dalam ilmu geriatri terdapat beberapa tatacara khusus yang merupakan keharusan
untuk dilakukan agar upaya kesehatan bagi usia lanjut tersebut dapat dilaksanakan
secara optimal. Tatacara khusus tersebut adalah apa yang disebut sebagai asesmen
geriatri dan cara kerja tim geriatri.
Asesmen geriatri adalah suatu proses diagnostik multidisiplin (banyak disiplin
ilmu kesehatan) yang biasanya dilaksanakan secara interdisipliner (dengan satu
tujuan) oleh seorang dokter / geriatris dan atau suatu tim interdisiplin geriatrik untuk
menentukan masalah dan kapabilitas medis, psikososial dan fungsional guna
merencanakan terapi menyeluruh serta pemantauan kesehatan jangka panjang bagi
seorang pasien usia lanjut.
Prinsip pelayanan kesehatan usia lanjut yang menyeluruh yang diinginkan
untuk dilaksanakan di Indonesia dapat dibagi atas 3 bagian yang berkesinambungan
satu sama lain, yaitu :
1. Pelayanan kesehatan usia lanjut berbasis rumah sakit (hospital based geriatric
services), karena pada dasarnya RS merupakan pusat / tempat rujukan dari
pelayanan kesehatan dasar usia lanjut. Oleh karenanya pelayanan di rumah
sakit ini seyogyanya menyelenggarakan / menyediakan semua jenis upaya
pelayanan kesehatan, mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif,
dengan sarana dan sumberdaya manusia yang lengkap. Tentu saja tergantung

5
dari kelas rumah sakit, berbagai pelayanan tersebut bisa dilaksanakan
tergantung dari kemampuan serta dana yang tersedia.
2. Pelayanan kesehatan usia lanjut oleh masyarakat berbasis rumah sakit
(hospital based community geriatric services), dimana pusat-pusat pelayanan
kesehatan usia lanjut di RS bertindak sebagai konsultan terhadap pelayanan
usia lanjut di masyarakat, dan dengan penuh tanggung jawab mengikuti
keadaan usia lanjut yang sebelumnya dirawat atau mendapat pelayanan di RS
tersebut. Termasuk dalam upaya kesehatan usia lanjut ini adalah pelayanan
diluar rumah sakit, berupa pembinaan oleh institusi yang lebih tinggi terhadap
institusi yang lebih rendah di wilayah kerjanya dalam kegiatan rujukan timbal
balik.
3. Pelayanan kesehatan usia lanjut berbasis masyarakat (community based
geriatric services), yaitu pelayanan dari masyarakat untuk masyarakat,
sehingga masyarakat sendiri diikutsertakan dalam pelayanan kesehatan usia
lanjut, tentu saja setelah diberi tambahan pengetahuan secukupnya.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum:

Pedoman pengorganisasian Geriatri RS GADING MEDIKA BENGKULU


bertujuan untuk menentukan tugas dan fungsi dari masing-masing anggota
tim geriatric dalam meningkatkan pelayanan kesehatan pada lanjut usia ini
merupakan acuan dari rencana yang akan di lakukan oleh Pelayanan Geriatri
selama satu tahun kedepan.

b. Tujuan Khusus

1) Memberikan pelayanan yang bermutu bagi pasien geriatri di RS


GADING MEDIKA BENGKULU

2) Pemenuhan standar ketenagaan : kuantitatif dan kualitatif

3) Peningkatan mutu pelayanan geriatri

4) Pemenuhan standar peralatan di pelayanan geriatri

5) Pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan sesuai standar pelayanan


geriarti

6
BAB II
PROFIL RUMAH SAKIT UMUM UMMI BENGKULU

Rumah Sakit Umum Ummi Bengkulu adalah salah satu rumah sakit tipe C di Kota
Bengkulu yang merupakan rujukan pelayanan kesehatan (provider) bagi kesehatan
masyarakat dengan memberikan menyeluruh dibidang kesehatan secara cermat dan
tepat. Dengan didukung oleh tenaga medis yang profesional dan berkompeten
dibidangnya, dan didukung dengan sarana modern dan lengkap serta ditunjang dengan tarif
yang terjangkau dengan memegang teguh pada perinsip sosial. Rumah Sakit Umum
Ummi Bengkulu akan terus menerus meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat, dan
turut membantu pemerintah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Cikal bakal berdirinya Rumah Sakit Umum Ummi Bengkulu dimulai dengan
berdirinya Rumah Bersalin (RB) Ummi yang pada saat itu berada di bawah naungan
Yayasan Al-Miftah. Pada tahun 2008, RB Ummi berganti nama menjadi Klinik Ummi Mandiri
dengan berbadan hukum PT. Ridho Mandiri. Pada saat itu, Klinik Ummi Mandiri masih
berlokasi di Jl. Kapuas, Lingkar Barat Bengkulu.
Guna meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan, sejak tanggal 29 April 2010
Klinik Ummi Mandiri pindah ke Jl. Hibrida Raya No. 01 Sidomulyo Bengkulu dengan lokasi
yang lebih luas dan jumlah tempat tidur yang lebih memadai. Klinik Ummi Mandiri beroperasi
berdasarkan Izin Penyelenggaran Klinik Rawat Inap Pelayanan Medik Dasar Kebidanan dan
Kandungan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bengkulu No.
500/901/KLINIK/DKK/IV/2010.
Dalam perkembangannya, kepercayaan masyarakat Bengkulu terhadap Klinik Ummi
Mandiri terus meningkat. Hingga akhirnya, manajemen PT. Ridho Mandiri mengajukan
permohonan pendirian Rumah Sakit Umum (RSU) Ummi Bengkulu dengan harapan rumah
sakit ini mampu memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat luas.
Berdirinya RSU Ummi Bengkulu ditandai terbitnya SK Walikota tentang Izin Pendirian
Rumah Sakit Umum Ummi Bengkulu nomor 153 tahun 2014.
Atas berkat rahmat Allah SWT izin operasional RSU Ummi Bengkulu terbit yang
ditandai dengan terbitnya Surat Keputusan Walikota Bengkulu Nomor 54 tahun 2015 tanggal
23 April 2015
Dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan bertujuan menyentuh masyarakat
kurang mampu Rumah Sakit Umum Ummi Bengkulu menerima pasien BPJS Kesehatan

7
Demikianlah sejarah singkat berdirinya Rumah Sakit Umum Ummi Bengkulu
dengan terus mengutamakan peningkatan pelayanan kesehatan bagi msyarakat dan
membantu pelayanan Pemerintah dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

8
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, LOGO, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. VISI
Visi RSUUB adalah “Menjadi Rumah sakit Unggulan di Provinsi Bengkulu”.

B. MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu berorientasi pada
kecepatan, ketepatan, keselamatan dan kenyamanan berlandaskan etika dan
profesionalisme.
2. Melaksanakan pelayanan sesuai standar prosedur operasional.
3. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten.
4. Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana dan prasarana yang memenuhi
standar keselamatan pasien.

C. TUJUAN RUMAH SAKIT


1. Meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi semua lapisan
masyarakat melalui pendekatan peningkatan pengetahuan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) dan paliatif yang dilaksanakan secara menyeluruh
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan tidak memandang
agama, golongan dan kedudukan.
2. Mewujudkan amal usaha yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan
meningkatkan kesejahteraan karyawan.

D. MOTTO & LOGO RUMAH SAKIT


1. Motto
"Melayani dengan hati"

2. Logo RS

9
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM UMMI BENGKULU

10
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI TIM GERIATRI

SKEMA PELAYANAN GERIATRI KOMPREHENSIF

1. Layanan Berbasis Rumah Sakit.


TIM GERIATRI PSIKOGERIATRI

a. POLIKLINIK RS - berbagai
a. Asesmen/pengkajian & konsultasi penyakit
Cojoint Care/
b. Kuratif (sederhana) psikologi
Perawatan Terpadu
c. Rehabilitasi - depresi
berat
b. BANGSAL AKUT -
dementia, dll
a. Pemeriksaan & konsultasi
b. Kuratif (akut)
c. Rehabilitasi
c. DAY HOSPITAL/KLINIK SIANG
a. Terapi terencana/terpadu (preventif, kuratif, rehabilitatif)
b. Rekreasi
d. BANGSAL KRONIS
a. Asesmen/pengkajian dan konsultasi
b. Kuratif (kronis)
c. Rehabilitasi

nb: Rumah Sakit yang sudah memiliki psikiater, dapat dimasukkan dalam
tim, atau rawat terpadu. Pada rumah sakit yang tidak memiliki psikiater,
diupayakan agar geriatris yang ada ditambah pengetahuannya mengenai
ilmu psikogeriatri.

2. Layanan Masyarakat berbasis rumah sakit

Asesmen Geriatrik Oleh : - Dokter


Bimbingan & Konsultasi - Psikolog
Pembinaan ( “transfer of knowledge” ) - Terapis rehabilitasi

(Placement)/ Penempatan
Rujukan

11
RUMAH SAKIT

Layanan Masyarakat

DR. PRAKTEK SWASTA PUSKESMAS DINAS SOSIAL

Mental Fisik Sosial

POSYANDU LANSIA PAGUYUBAN – PAGUYUBAN LANJUT USIA

POPULASI USIA LANJUT

catatan :
Penempatan (Placement) : Jenis pelayanan, dimana tim geriatri di rumah
sakit membantu memberikan penilaian dan
rekomendasi kepada penderita usia lanjut yang
memerlukan penempatan di institusi usia lanjut,
setelah mengadakan asesmen fisik, psikis dan
sosial yang terarah (terutama bila institusi tersebut
mendapat subsidi pemerintah).

12
BAB VI
URAIAN JABATAN

TUGAS TIM GERIATRI DI RUMAH SAKIT

5.1 TUGAS POKOK

Tugas pokok dari suatu tim geriatri di suatu rumah sakit umum adalah
memberikan pelayanan kesehatan komprehensif terhadap pasien usia lanjut, yang
berupa penegakkan diagnosis (melalui suatu asesmen geriatri), pelayanan
medikamentosa dan rehabilitasi (termasuk pelayanan psikoterapi dan pelayanan
sosial medik). Pelayanan medikamentosa pada seorang pasien usia lanjut bersifat
menyeluruh, dengan memperhatikan aspek fisiologi dan nutrisi pasien. Selain upaya
pelayanan terapi medikamentosa dan rehabilitasi, dilaksanakan juga upaya
pelayanan preventif dan promotif melalui jalur pelayanan geriatri oleh masyarakat
berbasis RS dan pelayanan rujukan.

Dari berbagai tugas pokok pelayanan kesehatan usia lanjut seperti yang telah
dikemukakan di atas, pelayanan kesehatan usia lanjut/geriatri dapat dibedakan
menjadi:

1) Pelayanan poliklinik
2) Pelayanan bangsal geriatri akut
3) Pelayanan bangsal geriatri kronis
4) Pelayanan ruang rawat jalan terpadu (day hospital)
5) Pelayanan panti rawat wredha (nursing home)
6) Pendidikan – pelatihan dan penelitian

Masing-masing pelayanan tersebut diatas serta pendidikan dan riset dikepalai


oleh seorang koordinator pelayanan. Keseluruhan pelayanan dipimpin/dikoordinir
oleh seorang Geriatris atau seorang internis/dokter umum yang telah dilatih.
Demikian pula untuk RS kelas B non pendidikan serta RS kelas C. Koordinasi ini
dilaksanakan dengan penyesuaian terhadap anggota tim/sumber daya manusia yang
ada. Dengan kata lain, jumlah dan jenis pelayanan sangat ditentukan oleh
kemampuan dan prioritas masing-masing rumah sakit.

5.2 KOORDINASI TIM GERIATRI

Di rumah sakit umum kelas A dan B pendidikan, dalam melaksanakan tugas dan
fungsi, ketua tim geriatri dibantu oleh penanggung jawab/koordinator pelayanan
untuk masing-masing pelayanan tersebut diatas. Koordinasi kerja dilaksanakan
secara fleksibel dengan pembagian tugas, sinkronisasi dan pendelegasian wewenang
yang jelas.

13
5.3 KOORDINASI PELAYANAN GERIATRI

RUMAH SAKIT UMUM KELAS A DAN B PENDIDIKAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT

KETUA TIM GERIATRI

POLIKLINIK RAWAT INAP RAWAT DAY DIKLIT


GERIATRI INAP HOSPITAL
AKUT GERIATRI
KRONIS

ANGGOTA TIM GERIATRI

5.4 TUGAS POKOK DAN URAIAN TUGAS PERSONIL TIM GERIATRI

Tim Geriatri di RS Kelas A dan B pendidikan memiliki 3 peranan:

1) Penyelengara pelayanan.
2) Penyelenggara pendidikan, pelatihan dan penelitian.
3) Penyelenggara kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

14
Uraian tugas personil tim geriatri di RS kelas B non pendidikan dan RS kelas C
dilaksanakan dengan mengacu kepada uraian-uraian tersebut di atas, disesuaikan
dengan kapasitas RS.

Uraian tugas masing-masing personil tim geriatri adalah sebagai berikut:

1) Ketua Tim Geriatri

Tugas Pokok

Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri sesuai dengan kemampuan


ketenagaan yang ada, yang mungkin berbentuk pelayanan sederhana, sedang,
lengkap atau paripurna. Menyelenggarakan dan melaksanakan kerjasama lintas
program dan lintas sektoral dengan berbagai disiplin dan sektor yang terkait.

Uraian Tugas

a. Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan tim geriatri


setiap tahunnya.
b. Menyelenggarakan pelayanan geriatri berdasarkan kemampuan ketenagaan,
sesuai kebijaksanaan yang telah ditetapkan direktur RS.
c. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, penelitian serta pengembangan
ilmu geriatri.
d. Menyelenggarakan rujukan, baik di dalam maupun ke dan dari luar Rumah
Sakit.
e. Menyelenggarakan kerjasama dengan tim/KSM lain di RS, serta hubungan
lintas program dan lintas sektoral melalui direktur RS.
f. Bertanggung jawab atas laporan berkala tim geriatri.
g. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan geriatri di RS.
h. Bertanggung jawab kepada direktur RS melalui wakil direktur pelayanan
medik atau komite medik.
i. Mengadakan supervisi dan pembinaan pelayanan geriatri di RS.

2) Koordinator Poliklinik

Tugas Pokok

Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di ruang lingkup poliklinik,


meliputi asesmen geriatri, tugas konsultatif kuratif (sederhana) serta
melaksanakan rujukan ke dan dari KSM lain bila perlu.

Uraian Tugas

a. Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan poliklinik


geriatri setiap tahunnya.

15
b. Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di poliklinik berdasarkan
kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua tim geriatri.
c. Menyelenggarakan tugas pendidikan, latihan dan penelitian serta
pengembangan sesuai kebijakan tim geriatri.
d. Menyelenggarakan kerja sama dengan KSM di RS.
e. Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas penyelenggaraan
pelayanan geriatri di poliklinik.

3) Koordinator Bangsal Geriatri Akut

Tugas Pokok

Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di ruang lingkup bangsal akut,


meliputi asesmen, tindakan kuratif, rehabilitas dan konsultatif, serta
melaksanakan rujukan ke KSM lain bila perlu.

Uraian Tugas

a. Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan bangsal


geriatri akut setiap tahunnya.
b. Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di bangsal akut berdasarkan
kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua tim geriatri.
c. Menyelenggarakan tugas pendidikan, latihan, penelitian serta pengembangan
sesuai kebijakan tim geriatri.
d. Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan dengan KSM lain di RS.
e. Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas laporan berkala dan
penyelenggaraan pelayanan geriatri di bangsal geriatri akut.

4) Koordinator Bangsal Geriatri Kronis

Tugas Pokok

Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di ruang lingkup bangsal geriatri


kronis, meliputi asesmen, kuratif, konsultatif dan rehabilitatif, serta mengadakan
rujukan ke KSM lain bila perlu.

Uraian Tugas

a. Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan bangsal


geriatri kronis setiap tahunnya.
b. Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di bangsal geriatri kronis sesuai
kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua tim geriatri.

16
c. Menyelenggarakan tugas pendidikan, latihan, penelitian dan pengembangan
sesuai kebijakan tim geriatri.
d. Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan dengan KSM lain di rumah sakit.
e. Bertanggung jawab atas laporan berkala bangsal geriatri kronis.
f. Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas penyelenggaraan pelayanan
geriatri di bangsal geriatri kronis.

5) Koordinator Day Hospital

Tugas Pokok

Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di ruang lingkup day hospital,


meliputi asesmen, kuratif, konsultatif dan rehabilitatif, serta mengadakan
rujukan ke KSM lain bila perlu.

Uraian Tugas

a. Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan day


hospital setiap tahunnya.
b. Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di ruang lingkup day hospital
berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua tim geriatri.
c. Menyelenggarakan tugas pendidikan, latihan, penelitian serta
pengembangan sesuai kebijakan tim geriatri.
d. Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan dengan KSM lain di rumah
sakit.
e. Bertanggung jawab atas laporan berkala day hospital.
f. Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas penyelenggaraan
pelayanan geriatri di lingkungan day hospital.

6) Koordinator Pendidikan, Latihan dan Penelitian

Tugas Pokok

Mengadakan koordinasi intern di lingkungan tim geriatri serta koordinasi


dengan Bagian Pendidikan dan Latihan RS atau dengan instalasi/KSM lain serta
institusi lain baik di dalam maupun di luar lingkungan RS sesuai kebijaksanaan
Direktur RS, sehingga pendidikan, latihan dan penelitian yang dilaksanakan tim
geriatri dapat berlangsung dengan baik.

Uraian Tugas

a. Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan pendidikan,


latihan, dan penelitian di lingkungan tim geriatri setiap tahunnya.

17
b. Menyelenggarakan koordinasi pendidikan, latihan, dan penelitian di ruang
lingkup tim geriatri sesuai kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua
tim geriatri.
c. Menyelenggarakan tugas pendidikan, latihan, penelitian serta
pengembangan sesuai kebijakan tim geriatri.
d. Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan dengan KSM lain di RS, institusi
lain di luar RS sesuai kebijakan direktur RS.
e. Bertanggung jawab atas laporan berkalapendidikan, latihan, dan penelitian.
f. Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas penyelenggaraan
pendidikan, latihan, dan penelitian dalam tim geriatri.

7) Geriatris/ Konsultan Geriatri/ Internis yang dilatih

Uraian Tugas

a. Sebagai Pelaksana Pelayanan


a) Bertindak sebagai staf teknis fungsional.
b) Melaksanakan semua program pelayanan geriatri, yang meliputi aspek
preventif, promotif/edukatif, kuratif dan rehabilitatif.
c) Mendistribusikan pasien ke masing-masing pelayanan dalam tim
geriatri dan/ atau merujuk ke KSM lain sesuai kebutuhan.
d) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan menentukan program
selanjutnya bagi pasien usia lanjut.
e) Mengirim kembali dan menyampaikan jawaban konsultatif kepada
dokter pengirim.
f) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program pelayanan geriatri
kepada ketua tim geriatri.
g) Melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan usia lanjut.

b. Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.


a) Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan
para medis di lingkungan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim/profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan tenaga medis dan para medis.
c. Sebagai Pelaksana Penelitian dan Pengembangan.
a) Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu geriatri.
b) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan
pengembangan ilmu geriatri.
d. Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral.
a) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerja
sama lintas program dan lintas sektoral.

18
8) Dokter umum yang telah dilatih pelayanan geriatri

Uraian Tugas

a. Sebagai Pelaksana Pelayanan.


a) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan
geriatri. Internis dengan pelatihan geriatri dapat bertindak sebagai
ketua tim.
b) Melaksanakan semua program pelayanan geriatri, yang meliputi aspek
preventif, promotif, edukatif, kuratif dan rehabilitatif.
c) Mendistribusikan pasien ke masing-masing pelayanan dalam tim
geriatri dan/ atau merujuk ke KSM lain sesuai kebutuhan.
d) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan menentukan program selanjutnya
bagi pasien usia lanjut.
e) Mengirim kembali dan menyampaikan jawaban konsultatif kepada
dokter pengirim.
f) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program pelayanan geriatri
kepada ketua tim geriatri.
g) Melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan usia lanjut.
h) Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.
i) Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan
para medis di lingkungan pelayanan geriatri.
j) Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan tenaga medis dan para medis.
b. Sebagai Pelaksana Pelatihan dan Pengembangan.
a) Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu geriatric
b) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan
pengembangan ilmu geriatri atau bidang ilmu lainnya yang berkaitan
dengan pelayanan geriatri.
c. Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral.
a) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral.

9) Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik

Uraian Tugas

a. Sebagai Pelaksana Pelayanan


a) Melaksanakan evaluasi pasien dan menegakkan diagnosis rehabilitasi
medik serta membuat program terapi rehabilitasi medik bagi pasien.

19
b) Bertanggung jawab atas pelaksanaan semua program rehabilitasi
medik pasien usia lanjut, yang meliputi aspek preventif,
promotif/edukatif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
c) Melaksanakan penyuluhan tentang rehabilitasi medik pada usia lanjut.
b. Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.
a) Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan
para medis di lingkungan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan tenaga medis dan para medis.
c) Sebagai Pelaksana Penelitian dan Pengembangan.
d) Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu geriatric
e) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan
pengembangan ilmu geriatri atau ilmu/pelayanan lainnya yang
berhubungan dengan geriatri.

c. Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral.


a) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral.

10) Perawat Geriatrik

Uraian Tugas

a. Sebagai Pelaksana Pelayanan


a) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan
geriatri.
b) Melaksanakan semua program perawatan, sesuai rencana keperawatan
yang disepakati oleh tim geriatri.
c) Membantu pelaksanaan semua program pelayanan geriatri yang
meliputi aspek preventif, promotif/edukatif, kuratif dan rehabilitatif.
d) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program
keperawatan selanjutnya bagi pasien usia lanjut.
e) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program perawatan geriatri
kepada ketua tim geriatri.
f) Melaksanakan penyuluhan tentang perawatan kesehatan usia lanjut.
g) Pencatatan pelaporan.

b. Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.

20
a) Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan
para medis di lingkungan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan tenaga medis dan para medis.
c. Sebagai Pelaksana Pelatihan dan Pengembangan.
a) Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu geriatric
b) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan
pengembangan ilmu/ pelayanan geriatri atau pelayanan lainnya yang
berhubungan dengan geriatri.
d. Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral.
a) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan
kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

11) Fisioterapis

Uraian Tugas

a. Sebagai Pelaksana Pelayanan


a) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan
geriatri.
b) Melaksanakan pelayanan fisioterapi yang diprogram oleh spesialis
rehabilitasi medik, atau disepakati bersama oleh tim geriatri.
c) Menegakkan diagnosis fisioterapi, mengusulkan program dan
modalitas fisioterapi
d) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program
fisioterapi selanjutnya bagi pasien usia lanjut.
e) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program fisioterapi, yang
meliputi penggunaan modalitas fisioterapi.
f) Melaksanakan penyuluhan tentang fisioterapi pada usia lanjut.
g) Pencatatan pelaporan.

b. Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.


a) Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan
para medis di lingkungan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan tenaga medis dan para medis.
c. Sebagai Pelaksana Pelatihan dan Pengembangan.
a) Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu geriatri.
b) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan
pengembangan ilmu/ pelayanan geriatri atau pelayanan lainnya yang
berhubungan dengan geriatri.

21
d. Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral.
a) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan
kerjasama lintas program dan lintas sektoral

12) Okupasi Terapis

Uraian Tugas

a. Sebagai Pelaksana Pelayanan


a) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan
geriatri yang membutuhkan.
b) Melaksanakan pelayanan okupasi terapis yang diprogram oleh spesialis
rehabilitasi medik, atau yang disepakati bersama tim geriatri.
Membantu pelaksanaan semua program pelayanan geriatri yang
meliputi aspek preventif, promotif/edukatif, kuratif dan rehabilitatif.
c) Menegakkan diagnosis okupasi terapi, mengusulkan program dan
modalitas okupasi terapi.
d) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program okupasi
terapi selanjutnya bagi pasien usia lanjut.
e) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program okupasi terapi, yang
meliputi penggunaan modalitas okupasi terapi.
f) Melaksanakan penyuluhan tentang okupasi terapi pada usia lanjut.
g) Pencatatan pelaporan.

b. Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.


a) Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan
para medis di lingkungan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan tenaga medis dan para medis.
c. Sebagai Pelaksana Pelatihan dan Pengembangan.
a) Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu geriatri.
b) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan
pengembangan ilmu/ pelayanan geriatri atau pelayanan lainnya yang
berhubungan dengan geriatri.
d. Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral.
a) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral.

13) Terapis Wicara (Speech Therapist)

22
Uraian Tugas

a. Sebagai Pelaksana Pelayanan


a) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan
geriatri.
b) Melaksanakan pelayanan terapi wicara yang diprogram oleh spesialis
rehabilitasi medik, atau yang disepakati bersama oleh tim geriatri.
c) Menegakkan diagnosis terapi wicara, mengusulkan program dan
modalitas terapi wicara.
d) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program terapi
wicara selanjutnya bagi pasien usia lanjut.
e) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program terapi wicara, yang
meliputi penggunaan modalitas terapi wicara.
f) Melaksanakan penyuluhan tentang terapi wicara pada usia lanjut.
g) Pencatatan pelaporan.

b. Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.


a) Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan
para medis di lingkungan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan tenaga medis dan para medis.

c. Sebagai Pelaksana Pelatihan dan Pengembangan.


a) Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu geriatri.
b) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan
pengembangan ilmu/ pelayanan geriatri atau pelayanan lainnya yang
berhubungan dengan geriatri.
d. Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral.
a) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral.

14) Pekerja Sosial Medik

Uraian Tugas

a. Sebagai Pelaksana pelayanan


a) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan
geriatri yang membutuhkan.
b) Melaksanakan pelayanan sosial medik yang diprogram oleh spesialis
rehabitasi medik, atau yang disepakati bersama oleh tim geriatri.

23
c) Menentukan permasalahan sosial medik, mengusulkan dan
melaksanakan program sosial medik.
d) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program sosial
medik selanjutnya bagi pasien usia lanjut.
e) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program sosial medik, yang
meliputi penggunaan modalitias sosial medik.
f) Melaksanakan penyuluhan tentang pelayanan sosial medik pada usia
lanjut.
g) Pencatatan pelaporan.

b. Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.


a) Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan
para medis di lingkungan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan tenaga medis dan para medis.
c) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan
pengembangan ilmu/ pelayanan geriatri atau pelayanan lainnya yang
berhubungandengan geriatri.
c. Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral.
a) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral.

15) Nutrisionis

Uraian Tugas

a. Sebagai Pelaksana Pelayanan


a) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri
yang membutuhkan.
b) Melaksanakan pelayanan nutrisi/ gizi yang diprogram oleh dokter/
geriatris, atau disepakati bersama oleh tim geriatri.
c) Menegakkan diagnosis status gizi, mengusulkan dan melaksanakan
program gizi pasien usia lanjut.
d) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program gizi
selanjutnya bagi pasien usia lanjut
e) Bertanggung jawab atas pelaksannan program gizi
f) Melaksanankan penyuluhan tentang gizi pada usia lanjut.
g) Pencatatan pelaporan.

b. Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan


a) Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan
paramedis di lingkungan pelayanan geriatri.

24
b) Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan tenaga medis dan para medis.
c. Sebagai pelaksana penelitian dan pengembangan
a) Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu geriatri.
b) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan
pengembangan ilmu/ pelayaann geriatri atau pelayanan lainnya yang
berhubungan dengan geriatri.

16) Farmasis / Asisten Farmasi

Melaksanakan fungsi kefarmasian sesuai kesepakatan tim geriatri.

Catatan :

1. Gerontologi Geros = tua, logos = ilmu; ilmu yang memperlajari berbagai


aspek mengenai usia lanjut dan proses menua.

2. Geriatri latrea = to care; atau ilmu kesehatan usia lanjut, ialah bagian
ilmu penyakit dalam yang mempelajari aspek-aspek preventif, promotif,
kuratif, rehabilitatif serta aspek sosial dan psikologis dari penyakit-penyakit
pada usia lanjut.

3. Asesmen Geriatri adalah suatu proses diagnostik multi disipliner,bekerja


secara interdisipliner untuk menentukan masalah dan kapabilitas medis,
psikologis dan fungsional guna merencanakan terapi menyeluruh dan
follow up jangka panjang.

4. Tim Geriatri adalah suatu tim multidisipliner yang bekerja secara


interdisipliner untuk menangani masalah usia lanjut. Tim ini minimal terdiri
atas Dokter Geriatris atau Internis/Dokter Umum yang dilatih, Perawat dan
Pelaksana Pelayanan Rehabilitasi Medik Sederhana, misalnya Pekerja
Sosial Medik, Fisioterapis. Sesuai dengan makin besar dan makin
kompleksnya tugas, keanggotaan tim bisa ditambah dengan Dokter
Spesialis Rehabilitasi Medik, Terapis Rehabilitasi Medik, Psikolog,
Nutrisionis, Farmasis dan lain-lain.

5. Rehabilitasi Medik suatu pelayanan kesehatan yang terpadu, dengan


pendekatan medik, psiko sosial, edukasional dan vokasional untuk mencapai
kemampuan fungsional semaksimal mungkin.

6. Konsultan dokter spesialis dan sub spesialis klinis yang bisa diminta bantuan,
pendapat/ tindakan medis/ ekspertise guna peningkatan kesehatan pasien
usia lanjut. Dapat pula dilengkapi dengan ahli hukum untuk melindungi
hak-hak pasien

25
26
BAB VII
RAPAT

A. Rapat Rutin

 Merupakan kegiatan rapat yang dilakukan secara rutin


 Meliputi rapat bulanan (laporan bulanan), rapat koordinasi bagian Ketua Tim
Geriatri
 Kelengkapan rapat : undangan, daftar hadir, notulen rapat

B. Rapat insidental

 Merupakan rapat yang diselenggarakan sewaktu-waktu apabila ada masalah


yang perlu segera dibahas atau diselesaikan
 Jam, Waktu, Materi dan peserta rapat disesuaikan dengan kebutuhan
 Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat

27
BAB VIII
PENUTUP

Poli geriatric RSU UMMI BENGKULU adalah tempat pelayanan kesehatan


Lanjut Usia di RSU UMMI BENGKULU. Pengembangan / peningkatan unit
Geriatri yang akan berdiri Tahun 2019

Memiliki TIM Asesmen Geriatri yang cukup lengkap dan tujuh dokter spesialis
penyakit dalam – Konsultan Geriatri.

Poli Geriatri ini merupakan salah satu unggulan layanan kesehatan di RSU
Ummi dan berfungsi sebagai pusat rujukan untuk masalah kesehatan pada
lanjut usia. Untuk lebih memahami dan mengikuti tata cara pelayanan geriatri,
dan persiapan Akreditasi RS dengan SNARS edisi 1, ( Standar Nasional
Akreditasi RS vol 1) sangat disarankan untuk membaca PERMENKES 79, 2014
tentang penyelenggaraan pelayanan Geriatri di RS.

28

Anda mungkin juga menyukai