DISUSUN
OLEH :
RIZKI TRI HARYONO
21175017
1. Latar belakang
- Pada pertemuan pertama perawat melakukakan pengkajian terhadap klien.
- Pertemuan ini perawat telah melakukan kontrak waktu dan tempat untuk menjalin
hubungan saling percaya antara perawat dan klien.
2. Rencana keperawatan
- Diagnosa keperawatan : Belum ditegakkan diagnosa
- Tujuan umum: Setelah dilakukan komunikasi diharapkan perawat mampu
melakukan pengkajian sesuai format pengkajian.
- Tujuan khususnya: Untuk melakukan kontrak waktu pertemuan selanjutnya.
3. Rencana kegiatan
a. Topik : Pengkajian
b. Metode : Diskusi Tanya jawab
c. Media : Tidak ada
d. Waktu : 30 menit
e. Strategi pelaksanaan
No Alokasi Waktu Kegiatan
1. Latar belakang
a. Pada pertemuan pertama perawat melakukakan pengkajian terhadap klien.
b. Pertemuan ini perawat telah melakukan kontrak waktu dan tempat untuk menjalin
hubungan saling percaya antara perawat dan klien.
2. Rencana keperawatan
a. Diagnosa keperawatan : Belum ditegakkan diagnosa
b. Tujuan umum: Setelah dilakukan komunikasi diharapkan perawat mampu
melakukan pengkajian sesuai format pengkajian.
c. Tujuan khususnya: Untuk melakukan kontrak waktu pertemuan selanjutnya.
3. Rencana kegiatan
f. Topik : Pengkajian
g. Metode : Diskusi Tanya jawab
h. Media : Tidak ada
i. Waktu : 30 menit
j. Strategi pelaksanaan
No Alokasi Waktu Kegiatan
1. Latar belakang
a. Pada pertemuan pertama perawat melakukakan skoring prioritas masalah terhadap
klien.
b. Pertemuan ini perawat telah melakukan kontrak waktu dan tempat untuk menjalin
hubungan saling percaya antara perawat dan klien.
2. Rencana keperawatan
a. Diagnosa keperawatan : Manajemen Kesehatan keluarga tidak efektif,
b. Tujuan umum: Setelah dilakukan komunikasi diharapkan perawat mampu
melakukan pengkajian sesuai format pengkajian.
c. Tujuan khususnya: Untuk melakukan kontrak waktu pertemuan selanjutnya.
3. Rencana kegiatan
k. Topik : Skoring Prioritas Masalah
l. Metode : Diskusi Tanya jawab
m. Media : Tidak ada
n. Waktu : 30 menit
o. Strategi pelaksanaan
No Alokasi Waktu Kegiatan
A. KONSEP KELUARGA
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri dengan
anggotanya terdiri dari dua individu atau lebih, yang asosiasinya dicirikan oleh istilah-
istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yang
berfungsi demikian macam sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai sebuah
keluarga.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan.
2. Tipe Keluarga
a. Tipe Keluarga Tradisional
a. The nuclear family (keluarga inti), keluarga yang terdiri dari suami, istri dan
anak.
b. The dyad family, keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang
hidup bersama dalam satu rumah
c. Keluarga usila, keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan
anak sudah memisahkan diri
d. The childless family, keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan
untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena
mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada Wanita
e. The extended family (keluarga luas/besar), keluarga yang terdiri dari tiga
generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family
disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll).
f. The single-parent family (keluarga duda/janda), keluarga yang terdiri dari
satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui
proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)
g. Commuter family, kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah
satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar
kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-
end).
5. Fungsi Keluarga
Ada 5 fungsi dasar keluarga, yaitu:
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal, keluarga yang
merupakan basis kekuatan, sumber energi yang berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga, keluarga saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut
dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga
dengan cara saling mengasuh, saling menghargai, ikatan dan identifikasi. Apabila
fungsi afektif tidak terpenuhi. maka akan timbul keretakan keluarga, masalah anak
atau masalah keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar dalam lingkungan sosial.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga berencana
maka fungsi ini sedikit terkontrol.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarga seperti kebutuhan akan makanan, pakaian dan tempat berlindung (rumah).
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan,
yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan merawat anggota
keluarga yang sakit. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti
sanggup menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.
Adapun tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :
a. Mengenal masalah.
b. Membuat keputusan tindakan yang tepat.
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.
e. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat.
d. Pengawas Kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite atau
kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian
tentang kesehatan keluarga
e. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah
kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka hubungan
perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan
dapat dipercaya
f. Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerja dama dengan pelayanan rumah sakit
atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga
yang optimal
g. Fasilitator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat
kesehatannya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka
perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sistem rujukan,
dana sehat, dan lain-lain)
h. Penemu kasus
Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi
ledakan atau wabah
B. KONSEP BALITA
Pada usia Toddler dan prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak
usia toddler dan prasekolah ini sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa
prilaku yang dulunya tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah
usia yang rentan berbagai penyakit yang akan mudah menyerang anak usia ini dan
menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang jika kondisi kesehatan
anak tidak ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan yang juga usaha- usaha
pencegahan adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan.
Berkaitan dengan uraian diatas maka dalam makalah ini penulis menguraikan
beberapa masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia ini serta usaha
pencegahan dan penanganannya terutama yang berkaitan dengan tindakan keperawatan
dan menyangkut satu masalah yang paling menonjol sehingga muncul satu diagnosa
keperawatan.
1. Konsep Dasar
Periode Eraly Childhood yaitu sejak umur 1 tahun sampai dengan 6 tahun dibagi
atas :
a. Toddler : umur 1 /sd 3 tahun
b. Preschool : umur 3 s/d 6 tahun
2. Perkembangan Fungsi Mental dan personality
a. Fase oral (0-1 tahun)
1) Positif
1) Memberikan kepuasan/kesenangan
2) Menghisap, menelan, memainkan bibir
3) Makan kenyang, tidur
2) Negatif
a) Mengigit, mengeluarkan air liur
b) Marah, menangis.
b. Fase anal (1-3 tahun) : Dengan tubuh memberi kepuasan berkisar sekitar anus
1) Positif : BAB/BAK dan senang melakukannya sendiri
2) Negatif : Anak akan menahan dan mempermainkannya
c. Fase phalic (3-6 tahun) : Memegang genetalia, Oedipus complex
1) Positif : Egosentris : sosial interaksi, Mempertahankan keinginanya.
3. Perkembangan Psikosial (Ericson)
a. Percaya vs tidak percaya (0-1 tahun)
1) Semua kebutuhan mutlak tergantung pada orang lain
2) Rasa aman dan percaya mutlak pada lingkungan
b. Otonomi vs rasa malu-malu/ragu-ragu (1-3 tahun)
1) Alat gerak dan rasa, telah matang
2) Perkembangan otonomi berfokus pada peningkatan kemampuan mengontrol
tubuhnya, diri dan lingkungan.
3) Menyadari bahwa ia dapat menggunakan kekuatannya untuk bergerak dan
membuat sesuatu sesuai dengan keinginannya.
c. Inisiatif vs rasa bersalah (3-6 tahun)
1) Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan
2) Rasa inisiatif mulai menguasai anak
3) Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas
4) Kemampuan anak berbahasa meningkat
5) Rasa kecewa dan bersalah.
jam protein.
Manifestasi klinik :
Stadium kataralis
Batuk ringan pada
malam hari, anorexia,
Stadium spasmodik
Batuk bertambah
berat dan terjadi
paroximal berupa
batuk-batuk khas,
keringat, dilatasi
pembuluh darah leher
dan muka, muka
merah, sianosis.
Stadium konvalensi
Pada minggu ke-4
berat nya serangan
batuk berkurang nafsu
makan timbul kembali,
ronchi difus mulai
menghilang.
6. Parasitis intestinal 1. Piperazin sitrat Memberikan
Askariasis (antepar) penyuluhan pada
Agent 2. Hexilresorsinol orangtua penting-nya
Askaris lumbricoides. 3. Oleumkenopodii menjaga higienis dan
Sumber : 4. Santonin sanitasi lingkungan.
Faeces 5. Pirantel
Masa Inkubasi : pamoat
2-3 minggu (combantrin)
Manifestasi Klinis : 6. Papain (fellardon
Infeksi ringan,
asimptoma tik infeksi
berat, anorexia,
iritabilitas, ketakutan,
perut besar,
penurunan berat
badan, demam dan
kolik.
Infeksi parah;
gangguan usus, usus
buntu, perforasi usus
dengan peritonitis,
gangguan empedu,
paru dan pneumonitis.
l.
E. BIMBINGAN SELAMA FASE TODDLER DAN PRE SCHOOL (BALITA)
Usia 24 – 36 Bulan
−Bicarakan pentingnya peniruan
pada anak dan perlunya
melibatkan anak dalam berbagai
aktifitas.
−Bicarakan tentang pendekatan
yang dilakukan untuk toilet
training dan harapan-harapan
yang realistik.
−Tekankan keunikan proses berfikir
pada toddler, terutama bahasa
yang digunakan, pemahaman yang
kurang tentang waktu dan
ketidakmampuan melihat peristiwa
dari perspektif orang lain.
−Tekankan untuk menanamkan
kedisiplinan secara kongkrit.
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga (KK) : Junaidi
2. Alamat dan telepon : Dusun Meunasah Tuha, Gampong Leupung Ulee Alue
3. Komposisi keluarga
4. Genogram :
5. Tipe keluarga :
Tipe keluarga ini adalah The nuclear family (keluarga inti), dimana keluarga yang ada
didalam rumah terdiri dari suami, istri dan anak.
6. Suku bangsa :
Asal suku bangsa keluarga ini dari suku Aceh.
7. Agama :
Agama yang dianut oleh keluarga ini adalah agama Islam.
8. Status sosial ekonomi keluarga :
Pendapatan keluarga ini berasal dari kepala keluarga yang bekerja sebagai pekerja
bangunan.
9. Aktivitas rekreasi keluarga.
Keluarga bapak J sering berkumpul bersama menonton TV sebagai aktivitas hiburan
mereka dan juga sering pulang dan bermalam dikampung tempat orang tua mereka dan
sering juga berkumpul dengan tentangga sebelah rumah.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
10. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Keluarga bapak J mempunyai 2 orang anak, dimanaa nak pertama perempuan berumur
3 tahun dan anak kedua laki-laki berumur 8 bulan, maka keluarga bapak J berada pada
tahap III yaitu keluarga anak usia pra sekolah.
11. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga bapak J yang belum terpenuhi dimana anak pertama
(An.N) sudah berusia 3 tahun yang akan memasuki sekolah dan anak kedua (An.M)
masih berusia 8 bulan yang masih Panjang untuk memasuki dunia pendidikan maka
dari itu bapak J harus mempersiapkan biaya untuk kebutuhan anak pertama dan anak
kedua serta kebutuhan istri dan rumah tangga.
12. Riwayat keluarga inti.
Bapak J sering mengalami sakit lambung sampai perut terasa seperti masuk
angin, dan jika sakit Tn.J hanya membeli obat diapotek.
Ibu N pada keluarga ini mengeluh sakit lambung jika makannya telat. Sejauh ini
tidak pernah mengonsumsi obat lambung karena bisa sembuh dengan makan saja.
An.N Anak pertama dalam keluarga ini An.N juga mengalami tumbuh bintik-
bintik merah pada kulit tetapi tidak separah adeknya ditambah dengan batuk dan ibu N
mengatakan hanya memberi obat minum sirup yang dibeli di apotek untuk mengobati
batuk pada anak.
An.M anak kedua dalam keluarga ini mengalami gata-gatal pada kulit dan
tumbuh bintik bintik merah ibu N mengatakan hanya di beri salap yang dibeli diapotek
untuk mengobati gatal pada kulitanak serta jika malam ibu N mengatakan anak susah
tidur.
Ibu N mengatakan dari anak pertama sampai anak kedua belum pernah diberi
vaksin apapun dikarena kan tidak diizinkan oleh bapak J sebagai kepala keluarga.
13. Riwayat keluarga sebelumnya.
Keluarga dari belah Tn.J memiliki Riwayat sakit lambung yaitu ayah
kandungnya. Sedangkan keluarga dari belah Ny.N ibunya memiliki riyawat sakit
lambung juga dan ayah Ny.N memiliki Riwayat hiperkolesterolemia. Sejauh ini Tn.J
dan Ny.N masih memiliki kedua orang tua yang lengkap.
III. Pengkajian lingkungan
14. Karakteristik rumah
Ket:
K : Kamar :Jendela D : Dapur
RT : Ruang Tamu
Tempat tinggal bapak J dengan keluarga adalah rumah yang sangat sederhana
dengan tipe rumah 36 tetapi efektif ditempati oleh 4 orang. Rumah bapak J tidak
memiliki perkarangan yang luas karena disebelah kanan terdapat rumah orang dan
didepan juga terdapat rumah orang dengan jarak kurang dari 2 meter dan disebelah kiri
jalan setapak dan dibelakang juga rumah orang. Rumah bapak J memiliki 4 pintu, 1
didepan dan 1 dibelakang serta masing 1 kamar 1 pintu, 4 jendela dan kamar mandi
diluar rumah. Jarak septik tank dengan sumber air sekitar 4 meter dan keluarga bapak J
menggunakan air PDAM. Lingkungan rumah tidak terlalu bersih karena sempit dan
banyak hewan ternak berkeliaran seperti ayam dan bebek.
An.M :
Peran formal : Sebagai anak kedua
Peran informal : Sebagai obat hati oleh ayah, ibu dan kakak
22. Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn.J menganut agama Islam dan norma yang berlaku di masyarakat
dan adat istiadat orang Aceh. Tn.J dan Ny.N selalu mengajarkan pentingnya bersikap/
sopan santun dengan orang lain kepada anak-anaknya dan Tn.J selalu memprioritaskan
keluarga kecilnya.
Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga mempercayai bahwa ini adalah
cobaan yang Allah berikan agar keluarga dapat lebih kuat. Keluarga selalu berusaha
dan bertawakal saat menghadapi musibah apapun.
IV. Fungsi keluarga
23. Fungsi efektif
Keluarga Tn.J dan Ny.N selalu menyayangi dan perhatian kepada anak-anaknya
dan juga selalu mencontohkan sikap yang baik dalam kehidupan misalnya selalu
membuang sampah pada tempatnya, mengajarkan membersihkan mainan setelah selesai
digunakan serta mulai mengajarkan etika sopan santun.
24. Fungsi sosialisasi
Interaksi Tn.J dengan anak istrinya terjalin dengan sangat baik, saling
mendukung, bahu membahu, dan saling ketergantungan. Keluarga mengajarkan dan
menanamkan perilaku sosial kepada An.N dengan cara selalu diarahkan untuk bermain
dengan anak-anak lainnya dan tidak pernah memberikan gadget sebagai pengalihan
kebosanan anak.
25. Fungsi perawatan Kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal kesehatan
Ny.N sebagai ibu mengatakan kurang mengerti dengan penyakit yang sering
dialami keluarganya. Baik itu mengenai pengertian, tanda gejala, etiologi maupun
pencegahan dan perawatannya. Ny.N mengatakan bahwa dirinya belajar banyak
dari pengalaman serta pengobatan-pengobatan yang pernah dilakukan seperi
gasgritis yang pernah dia rasakan. Begitu juga dengan penyakit anaknya Ny.N tidak
tahu apa penyebabnya.