TARGET SASARAN
No INDIKATOR Defenisi Operasional
TAHUN 2022 SATUAN
-22-
kepuasan pasien adalah kegiatan
pengukuran secara komperensif
tentang tingkat kepuasan pasien
6 Kepuasan pasien 76.61 Pasien
terhadap kualitas layanan yang
diberikan oleh penyelenggara
pelayanan publik
-23-
TARGET INDIKATOR MUTU PRIORITAS
UPTD PUSKESMAS LUBUK RUKAM
TARGET
UPAYA
NO KEGIATAN/INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL TAHUN SATUAN
KESEHATAN
2022
UKM ESENSIAL
Kesehatan Ibu, anak dan
1
Keluarga Berencana
a. Kesehatan Ibu Penanganan komplikasi penanganan komplikasi kebidanan, penyakit menular, maupun 80 Orang
kebidanan (PK) tidak menular serta masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil,
bersalin, dan nifas yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi
c. Kesehatan Anak Balita 1 Pelayanan kesehatan anak anak balita usia 12-59 bulan mendapatkan pelayanan kesehatan 100 Balita
dan Anak Pra balita (12-59 bulan) di fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta
Sekolah 2 Pelayanan kesehatan balita (0- balita usia 0-59 bulan mendapatkan pelayanan kesehatan di 86 Balita
59 bulan) fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta
3 Pelayanan kesehatan Anak pra nak pra skeolah (60-72 buan) mendapatkan pelayanan kesehatan 86 Anak
sekolah (60-72 bulan) di fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta
2 Sekolah setingkat SMP/ jumlah Sekolah setingkat SMP/MTs /SMPLB di wilayah kerja 100 Sekolah
MTs/SMPLB yang puskesmas yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan
melaksanakan pemeriksaan kesehatan minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun ajaran
penjaringan kesehatan
3 Sekolah setingkat SMA/ MA/ jumlah Sekolah setingkat SMA/MA/ SKM/ SMALB di wilayah 100 Sekolah
SMK/ SMALB yang kerja puskesmas yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan
melaksanakan pemeriksaan kesehatan minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun ajaran
penjaringan kesehatan
4 Pelayanan Kesehatan pada Seluruh peserta didik baru kelas I SD/MI/ SDLB baik negeri 75 Orang
Usia Pendidikan Dasar kelas I maupun swasta yang dilakukan penjaringan kesehatan di wilayah
setingkat SD/ MI/ SDLB kerja Puskesmas
5 Pelayanan Kesehatan pada Seluruh peserta didik baru kelas VII SMP/ MTs/ SMPLB baik 75 Orang
Usia Pendidikan Dasar kelas negeri maupun swasta yang dilakukan penjaringan kesehatan di
VII setingkat SMP/ MTs/ wilayah kerja Puskesmas
-22-
SMPLB
6 Setiap anak pada usia Setiap anak pada usia pendidikan dasar (7-15 tahun) yang 75 Orang
pendidikan dasar mendapatkan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar melalui
skrining kesehatan sesuai kegiatan skrining kesehatan dan tindak lanjut hasil skrining yang
standar dilakukan pada anak kelas 1 s/d 9 di sekolah dan usia 7-15
tahun di luar sekolah (Panti, Lapas, Posrem)
7 Pelayanan Kesehatan pada Seluruh peserta didik baru kelas X SMA/ MA/SMK/ SMALB baik 75 Orang
Usia Pendidikan Dasar Kelas negeri maupun swasta yang dilakukan penjaringan kesehatan di
X setingkat SMA/ MA/ SMK/ wilayah kerja Puskesmas
SMA LB
8 Pelayanan kesehatan remaja setiap remaja (usia 10-18 tahun) yang mendapatkan pelayanan 80 Remaja
kesehatan sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas baik di
dalam gedung atau di luar gedung (posrem)
e. Pelayanan Keluarga 1 KB aktif (Contraceptive peserta Kb baru dan lama yang masih aktif memakai alkon tersu 80 Orang
Berencana (KB) Prevalence menerus hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau
Rate/ CPR) mengakhiri kesuburan
2 KB pasca persalinan Ibu yang mulai menggunakan alat kontrasepsi langsung ssudah 100 Orang
melahirkan (sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan)
3 Ibu hamil yang diperiksa HIV Ibu hamil yang diperiksa 3 E (HIV, sipilis, hepatitis) sebanyak 1 100 Orang
kali selama kehamilan
2. PROMOSI KESEHATAN
a. Tatanan Sehat
Masyarakat wajib melakukan
perilaku bersih dan sehat (PHBS) sesuai dengan tatanan
1 Rumah Tangga Sehat yang Rumah tangga sehat adalah keadaan rumah tangga yang 83 Rumah Tangga
memenuhi minimal 11 mencapai strata Utama dan Paripuma ( RT yang memenuhi
indikator PHBS Minimal 11 ( sebelas) Indikator PHBS tatanan rumah tangga
2 Institusi Pendidikan yang Yang Meliputi 9 Indikator Phbs Yaitu Tidak Merokok ditempat 65 Institusi Pendidikan
memenuhi minimal 9 indikator kerja, membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat
PHBS (klasifikasi IV) kerja,melakukan olah raga secara teratur,mencuci tangan dengan
air bersih dan sabun, memberantas jentik nyamuk ditempat
kerja,mengunakan Air bersih, mengunakan jamban sehat,
membuang sampah pada tempatnya, dan mengunakan alat
pelindung diri
-23-
3 TTU yang memenuhi minimal 6 Ada 6 indikator PHBS TTU Yaitu, Mengunakan Air Bersih, 60 TTU
indikator PHBS (klasifikasi IV) Jamban, Membuang Sampah Pada Tempatnya, Tidak Merokok Di
Tempat Umum, Tidak meludah sembarangan, dan Memberantas
Jentik Nyamuk
4 Tempat Kerja yang memenuhi Tempat Kerja Yang Ber PHBS Yaitu (Kantor,Pabrik, Tempat Usaha 60 Tempat Kerja
minimal 8 indikator PHBS dll). Yang Meliputi 9 Indikator Phbs Yaitu Tidak Merokok ditempat
Tempat- Tempat Kerja kerja, membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat
(klasifikasi IV) kerja,melakukan olah raga secara teratur,mencuci tangan dengan
air bersih dan sabun, memberantas jentik nyamuk ditempat
kerja,mengunakan Air bersih, mengunakan jamban sehat,
membuang sampah pada tempatnya, dan mengunakan alat
pelindung diri (APD)
5 Pondok Pesantren yang Idikator PHBS Pondok Pesantren yaitu, Mencuci tangan dengan 60 Ponpes
memenuhi minimal 9 indikator air yang mengalir dan mengunakan sabun, mengkonsumsi
PHBS Pondok Pesantren jajanan sehat dikantin, mengunakan jamban yang bersih dan
(klasifikasi IV) sehat, olah raga yang teratur dan terukur, memberantas jentik
nyamuk, tidak merokok , menimbang berat badan dan tinggi
badan, dan membuang sampah pada tempatnya
-24-
b. Intervensi/ Penyuluhan
Kesehatan
2 Kegiatan intervensi pada kegiatan penambahan pengetahuan yang di peruntukkan bagi 60 Sekolah
Institusi masyarakat melalui penyebaran pesan pesan kesehatan
Pendidikan minimal 2 kali
dalam setahun
3 Kegiatan intervensi pada TTU Untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola 60 TTU
minimal 2 kali dalam setahun tempat tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk
menerapkan PHBS
4 Kegiatan intervensi pada Upaya Untuk Memberdayakan para pekerja agar tahu. Mau dan 60 Tempat Kerja
Tempat Kerja minimal 2 kali mampu menerapkan prilaku hidup sehat serta berperan lebih
dalam setahun aktif dalam mewujudkan tempat kerja yang sehat
5 ) Kegiatan intervensi pada kegiatan penambahan pengetahuan yang di peruntukkan bagi 60 PonPes
Pondok Pesantren minimal 2 masyarakat melalui penyebaran pesan pesan kesehatan
kali dalam setahun
c. Pengembangan UKBM
-25-
1 Posyandu PURI (Purnama Salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat 85 Posyandu
Mandiri) (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan
bersama masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu, bayi, dan balita.
* Posyandu Purnama yaitu Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-
rata kader sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima
kegiatannya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program
tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana
sehat yang dikelola oleh masyarakat yang kepesertaannya masih
kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu.
* posyandu mandiri yaitu Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-
rata kader sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima
kegiatannya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan
program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan
dari dana sehat yang dikelola oleh
masyarakat yang kepesertaannya lebih dari 50% KK di wilayah
kerja Posyandu.
-26-
2 Poskesdes beroperasi dengan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat yang memberikan 100 Poskesdes
strata Madya, Purnama, dan pelayanan kesehatan dasar buka setiap hari dan dapat diakses
Mandiri dengan mudah oleh penduduk di wilayah tersebut. Poskesdes
dikelola oleh 1 orang bidang dan minimal 2 orang kader.
d. Penyuluhan NAPZA
(Narkotika Psikotropika
dan Zat Adiktif)
e. Pengembangan Desa
Siaga Aktif
-27-
2 Desa Siaga Aktif PURI Desa /kelurahan yang mendukung dapat mengakses pelayanan 50 Desa
(Purnama kesehatan setiap hari, mengembangkan UKBM, melaksanakan
Mandiri) survielans, mamapu menanggulangi kegawatdaruratan serta
bencana dengan PHBS
3 Pembinaan Desa Siaga Aktif Desa/kelurahan yang mendukung dapat mengakses pelayanan 60 Desa
kesehatan setiap hari, mengembangkan UKBM, melaksanakan
survielans, mamapu menanggulangi kegawatdaruratan serta
bencana dengan PHBS
f. Promosi Kesehatan
2 Promosi kesehatan untuk Ilmu seni, dan upaya membantu masyarakat memiliki gaya hidup 12 Kali
program prioritas melalui yang sehat secara optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan
pemberdayan masyarakat di sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual,
bidang kesehatan (kegiatan di dan intelektual
luar gedung Puskesmas)
minimal 12 kali dalam setahun
-28-
g. Program Pengembangan
2 Poskestren Aktif Program di Luar kegiatan esensial yang berorientasi pada 60 Poskestren
pemberdayaan masyarakat dengan menekankan penerapan
prilaku hidup bersih dan sehat
3 Pembinaan tingkat Jumlah pembinaan pada kader posbindu PTM yang d berikan 6 Kali
perkembangan Posbindu PTM pembinaan terkait juknis pelaksanaan posbindu PTM
minimal 6 kali dalam setahun
3. KESEHATAN
LINGKUNGAN
-29-
1 Persentase desa/kelurahan Desa/kelurahan yang seluruh penduduknya tidak lagi melakukan 70 desa/kelurahan
Stop Buang Air Besar praktek buang air besar sembarangan dibuktikan melalui proses
Sembarangan (SBS) verifikasi
2 Persentase Sarana Air Minum Sarana air minum yang dilakukan tinjauan dokumen RPAM 70 Sarana Air Minum
yang Diawasi/Diperiksa (Rencana Pengamanan Air Minum), inspeksi kesehatan
Kualitas Air Minumnya sesuai lingkungan dan diperiksa kualitas air minumnya oleh
Standar sanitarian/petugas kesling puskemas.
-30-
3 Jumlah Fasyankes yang Fasyankes yang memiliki pengelolaan limbah medis sesuai 100 Fasyankes
Memiliki Pengelolaan Limbah standar adalah Fasyankes yang telah melakukan pemilahan,
Medis sesuai Standar pewadahan, pengangkutan yang memenuhi syarat, penyimpanan
sementara B3 di tempat penyimpanan B3 (TPSB3) yang berizin
serta telah melakukan pengolahan secara mandiri sesuai
persyaratan atau berizin dan atau bekerjasama dengan pihak
pengelola limbah B3 yang berizin
4 Jumlah Tempat dan fasilitas Tempat dan Fasilitas Umum (TFU) yang dilakukan pengawasan 80 TFU
umum yang dilakukan sesuai standar adalah tempat dan fasilitas umum (pasar, sekolah,
pengawasan Puskesmas, tempat ibadah) yang dilakukan pengawasan oleh
puskesmas dengan cara melakukan Inspeksi Kesehatan
Lingkungan (IKL) minimal 1 kali dalam kurun waktu setahun
5 Persentase Tempat dan Tempat dan Fasilitas Umum (TFU) yang dilakukan pengawasan 70 TFU
Fasilitas umum (TFU) yang sesuai standar(memenuhi syarat kesehatan) berdasarkan hasil
Dilakukan Pengawasan sesuai IKL
Standar
6 Persentase Tempat Pengelolaan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang dilaksanakan pengawasan 80 TPP
Pangan (TPP) yang dilakukan melalui inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) minimal 2 kali dalam
pengawasan 1 tahun
-31-
7 Persentase Tempat Pengelolaan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang memenuhi syarat 52 TPP
Pangan (TPP) yang Memenuhi kesehatan adalah TPP yang dilaksanakan pengawasan melalui
Syarat sesuai Standar inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) dan memenuhi syarat sesuai
standar. TPP: rumah makan/restoran/jasaboga/ sentra pangan
jajanan, depot air minum
8 Jumlah desa/kelurahan yang Desa/Kelurahan yang melaksanakan 4 tatanan yaitu pemukiman 60 Desa/Kelurahan
melaksanakan program sarana dan prasarana umum, masyarakat sehat yang mandiri dan
Kabupaten/Kota Sehat (KKS) ketahanan pangan, kawasan pendidikan dan kawasan pasar,
memiliki SK pokja desa/kelurahan, dan memiliki rencana kerja
1 Pemberian kapsul vitamin A Bayi usia 6-11 bulan mendapatkan kapsul vitamin A 80 Bayi
(warna biru) dosis tinggi pada (warna biru) dosis tinggi
bayi umur 6-11 bulan
-32-
2 Pemberian kapsul vitamin A Balita usia 12-59 bulan mendapatkan kapsul vitamin A 80 Balita
(warna merah) dosis tinggi (warna merah) dosis tinggi sebanyak 2 kali dalam setahun
pada balita umur 12-59 bulan
2 (dua) kali setahun
b. Penanggulangan
Gangguan Gizi
1 Pemberian PMT pada balita Balita kurus mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan 85 Balita Kurus
kurus (PMT) selama 90 hari
2 Ibu Hamil KEK yang mendapat Ibu hamil KEK mendapatkan makanan tambahan selama 90hari 85 Bumil KEK
PMT- Pemulihan
3 Balita gizi buruk mendapat Balita gizi buruk mendapatkan perawatan (rawat inap maupun 65 Balita
perawatan sesuai standar tata rawat jalan di fasyankes)
laksana gizi buruk
-33-
3 Balita Bawah Garis Merah Proporsi balita Bawah Garis Merah terhadap balita yang 31 Balita
(BGM) ditimbang di wilayah kerja Puskesmas pada periode satu
tahun
4 Rumah Tangga mengkonsumsi Proporsi rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium 85 Rumah Tangga
garam beryodium sesuai standar SNI terhadap jumlah seluruh rumah tangga yang
diperiksa di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu
satu tahun
5 Ibu Hamil Kurang Energi Proporsi ibu hamil KEK terhadap jumlah ibu hamil KEK yang ada 13 Bumil
Kronis (KEK) di wilayah kerja Puskesmas dalam satu tahun
6 Bayi usia 6 (enam) bulan Bayi mencapai umur 5 bulan 29 hari mendapat ASI eksklusif 6 50 Bayi
mendapat ASI Eksklusif bulan
7 Bayi yang baru lahir mendapat Bayi baru lahir (minimal 1 jam)yang mendapat IMD 88 Bayi
IMD(Inisiasi Menyusu Dini)
8 Balita pendek (Stunting) Balita dengan indeks tinggi badan menurut umur (TB/ U) dengan 18.4 Balita
nilai z-score < -2SD terhadap jumlah balita yang
diukur di wilayah kerja Puskesmas dalam satu tahun
-34-
5. PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
PENYAKIT
a. Diare 1 Pelayanan Balita Diare Jumlah penemuan kasus diare pada balita Balita Perkiraan 100 Balita
penderita diare balita = 843/1000 x jumlah balita
2 Penggunaan oralit pada balita Persentase Jumlah kasus diare balita yang ditemukan dan 100 Balita
diare diberikan oralit (ditatalaksana sesuai standar)
3 Penggunaan Zinc pada balita Persentase Jumlah kasus diare balita yang ditemukan dan 100 Balita
diare diberikan zink (ditatalaksana sesuai standar)
4 Pelaksanaan kegiatan Layanan Persentase jumlah puskesmas yang memiliki pojok oralit 100 Kegiatan
Rehidrasi Oral Aktif (LROA)
2 Jumlah kasus pnemonia dan Persentase jumlah kasus pneumonia dan pneumonia berat yang 100 Orang
pnemonia berat ditangani diberikan tatalaksana sesuai standar (dihitung nafas/dilihat
TDDK)
c. Kusta
1 Jumlah kasus baru yang Penemuan kasus baru kusta yang ditemukan dan diobati.Target 100 Orang
ditemukan dan diobati CDR : <5/ 100.000 x jumlah penduduk
-35-
2 Pemeriksaan kontak dari kasus Persentase jumlah kasus kusta baru yang dilakukan pemeriksaan 100 Orang
Kusta baru kontak serumah dan kontak erat lainnya di sekitar lingkungan
rumah penderita
3 Angka kecacatan tingkat 2 Persentase kasus baru kusta yang diberikan tatalaksana sesuai 100 Orang
standar
4 RFT penderita Kusta Persentase penderita kusta yang menyelesaikan pengobatan Kusta 100 Orang
Tepat Waktu
5 Pengawasan pasca RFT Persentase jumlah kasus kusta baru yang dilakukan pemeriksaan 100 Orang
kontak serumah dan lingkungan bagi penderita pasca RFT yang
dilakukan setahun sekali, selama 3 tahun untuk penderita PB
dan 5 tahun untuk penderita MB
6 Penderita baru pasca Penderita kusta baru yang telah 100 Pasien
pengobatan dengan score menyelesaikan pengobatan, kecacatannya tidak bertambah
kecacatannya tidak bertambah
atau tetap
7 Proporsi tenaga kesehatan Persentase jumlah tenaga kesehatan kusta yang sudah terlatih P2 100 Nakes
Kusta tersosialisasi Kusta
8 Kader kesehatan Kusta Persentase jumlah kader kesehatan yang sudah terlatih P2 Kusta 100 Kader
tersosialisasi
9 SD/ MI telah dilakukan Jumlah SD/MI yang merupakan lokus kusta yang dilakukan 80 Sekolah
screening Kusta screening kusta
-36-
Paru 1 Semua kasus TB yang 100 Kasus TB
ditemukan dan diobati
-37-
4 Jumlah pasien TB yang 100 Orang
mengetahui status HIV-nya
-38-
h Pencegahan dan 1 Cuci luka terhadap kasus 100 Orang
Penanggulangan Rabies gigitan HPR
-39-
4 Imunisasi Booster DPT-HB-HIB 92 Anak Sekolah
-40-
5 Laporan W2 (mingguan) yang Laporan W2 yang masuk 100 Laporan
tepat waktu sebelum hari selasa pukul 24.00
n. Pencegahan dan 1 Desa/ Kelurahan yang Jumlah desa / kel melaksanakan 100 Desa
Pengendalian melaksanakan kegiatan kegiatan Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas
Penyakit Tidak Menular Posbindu PTM
3 Setiap warga negara Indonesia Jumlah orang usia 15–59 tahun di wilayah kerja Puskesmas yang 100 Orang
usia 15-59 tahun mendapatkan mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam
skrining kesehatan sesuai kurun waktu satu tahun
standar
3 Perempuan usia 30-50 tahun Jumlah perempuan usia 30-50 tahun yg mendapatkan pelayanan 80 orang
yg mendapatkan pelayanan pemeriksaan IVA Test dan SADANIS di FKTP
pemeriksaan IVA Test dan
SADANIS di FKTP
4 Perempuan usia 30-50 tahun Jumlah perempuan usia 30-50 tahun yang IVA Testnya Positif 100 pasien
yang IVA Testnya Positif yang yang harus d rujuk ke FKTL targetnya harus 100% dari jumlh
harus d rujuk ke FKTL perempuan yg positif IVA
6. PELAYANAN
KEPERAWATAN
KESEHATAN
MASYARAKAT
(PERKESMAS)
1 Rasio Kunjungan Rumah (RKR) KK
-41-
2 Individu dan keluarganya dari Keluarga
keluarga rawan yang mendapat
keperawatan kesehatan
masyarakat (Home care)
UKM PENGEMBANGAN
1. PELAYANAN
KESEHATAN JIWA
1 Pelayanan Kesehatan 1 Pemberdayaan kelompok Jumlah desa/kel dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat 10 Kelompok Masyarakat
Jiwa Harus 100 %) masyarakat terkait program terkait program keswa diwilayah kerja
kesehatan jiwa Puskesmas
2 Setiap orang dengan gangguan Jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat di wilayah 100 Pasien
jiwa (ODGJ) berat mendapat kerja Puskesmas yg mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
pelayanan kesehatan sesuai standar dlm kurun waktu satu tahun
standar Prev / Estimasi ODGJ Berat 0,2 % x Jumlah Penduduk
3 Penanganan kasus ODGJ berat Jumlah kasus ODGJ berat baru di wilayah kerja Puskesmas 30 Pasien
melalui rujukan ke RS/ dirujuk ke RS/ Spesialis dalam kurun waktu satu tahun
Spesialis
4 . Kunjungan rumah pasien Jumlah pasien ODGJ berat di wilayah kerja Puskesmas yg 80 Pasien
ODGJ berat dilakukan kunjungan rumah oleh petugas kesehatan dalam
kurun waktu satu tahun
-42-
5 Setiap Orang Dengan Jumlah ODGJ ringan atau GME di wilayah kerja Puskesmas 40 Pasien
Gangguan Jiwa (ODGJ) ringan mendapat pelayanan kesehatan dlm kurun waktu satu tahun
atau Ganguan Mental
Emosional (GME) mendapat
pelayanan kesehatan sesuai
standar
2. UPAYA KESEHATAN
GIGI MASYARAKAT
(UKGM)
1 Pembinaan kesehatan gigi di Jumlah posyandu yang dilakukan pembinaan/ pemeriksaan gigi 100 Posyandu
posyandu dan mulut dalam
kurun waktu satu tahun
2 Pembinaan kesehatan gigi Jumlah PAUD/TK yang dilakukan pembinaan /pemeriksaan gigi 100 PAUD/TK
pada PAUD/TK dan mulut dalam kurun waktu satu tahun
3 Pembinaan dan bimbingan Jumlah SD/MI yang dilakukan pembinaan dan bimbingan sikat 100 SD/MI
sikat gigi massal pada SD / MI gigi massal dalam kurun waktu satu tahun
4 Murid SD/MI mendapat Jumlah murid SD/MI yang mendapat perawatan /jumlah anak 100 Anak Sekolah
perawatan kesehatan gigi SD/MI yang diperiksa dalam kurun waktu satu tahun
5 Gigi tetap yang dicabut Jumlah gigi tetap yang dicabut dalam kurun waktu satu tahun 100 Gigi
6 Gigi tetap yang ditambal Jumlah gigi tetap yang ditambal permanen dalam kurun waktu 100 Gigi
permanen satu tahun
3. PELAYANAN
KESEHATAN
TRADISIONAL,
KOMPLEMENTER DAN
ALTERNATIF
-43-
1 Pembinaan ke penyehat Semua penyehat tradisional yang dibina diwilayah UPTD PKM 55 Hattra/Orang
tradisional Kabupaten OKU baik yang belum dan telah memiliki STPT (Surat
Terdaftar Penyehat Tradisional dengan tujuan untuk memberikan
informasi dan edukasi kepada penyehat tradisional untuk
mengurus STPT dan mengutamakan keselamatan pasien yang
berobat
2 Penyehat tradisional yang Semua penyehat tradisional yang memiliki STPT (Surat Terdaftar 58 Hattra/Orang
mempunyai STPT Penyehat Tradisional) diwilayah UPTD PKM Kabupaten OKU
3 Kelompok Asuhan Mandiri Asman TOGA yang merupakan upaya masyarakat untuk 57 Kelompok
yang terbentuk memelihara kesehatannya dan mengatasi masalah kesehatan
ringan secara mandiri dengan memanfaatkan TOGA
4 Terbentuknya TOGA Sekolah Lomba TOGA adalah upaya pemerintah untuk menggerakkan 52 Toga
masyarakat dalam memanfaatkan ramuan TOGA dan pelestarian
budaya leluhur
5 Terlaksananya Lomba TOGA Lomba TOGA adalah upaya pemerintah untuk menggerakkan 65 Toga
masyarakat dalam memanfaatkan ramuan TOGA dan pelestarian
budaya leluhur
-44-
6 Jumlah Fasilitas Kesehatan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer adalah 57 Faskes
Tradkom Diwilayah Kerja penerapan kesehatan tradisional yang memanfaatkan ilmu
Puskesmas biometris dan biokultur dalam penjelasannya serta manfaat dan
keamanannya terbukti secara ilmiah pelayanan akupresur dan
hypnotherapy
4. PELAYANAN UPAYA
KESEHATAN SEKOLAH
1 Jumlah Sekolah yang Sekolah di wilayah kerja puskesmas yang melaksanakan 3 trias 100 Sekolah
melaksanakan UKS UKS yaitu pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dan
pembinaan lingkungan sekolah sehat
3 Sekolah yang ada dokter puskesmas melakukan pembentukan dan pembinaan dokter 100 Sekolah
kecil/Kader Kesehatan Remaja kecil/ kader kesehatan remaja minimal sebanyak 10 % dari
jumlah murid sekolah binaan
5. PELAYANAN
KESEHATAN INDERA
a. Mata 1 Penemuan dan penanganan Jumlah penemuan kasus refraksi yg mendapatkan pelayanan 40 Px
Kasus refraksi. kesehatan
2 Penemuan kasus penyakit Jumlah penemuan kasus mata yang ada di puskesmas yg 40 Px
mata di Puskesmas mendptkan skrining kesehatan sesuai standar
-45-
3 Penemuan kasus katarak pada Jumlah kasus katarak pada usia diatas 45 tahun yg mendpatkan 40 Px
usia di atas 45 tahun pelayanan kesehatan
4 Pelayanan rujukan mata Jumlah kasus mata yang dirujuk ke rumah sakit dalam kurun 40
waktu setahun
b. Telinga 1 Penemuan kasus yang rujukan umlah kasus yang dirujuk dr puskesmas ke spesialis melalui 40 Kasus
ke spesialis di Puskesmas pemeriksaan fungsi pendengaran dalam kurun waktu 1 tahun
melalui pemeriksaan fungsi
pendengaran
2 Penemuan kasus penyakit Jumlah deteksi atau skrining kasus telinga di FKTP dalam kurun 40 Kasus
telinga di Puskesmas waktu 1 tahun
3 Penemuan Kasus Serumen Jumlah penemuan kasus serumen prop dalam kurun wktu 1 40 Kasus
prop tahun
6. PELAYANAN
KESEHATAN LANSIA
1 Jumlah Posyandu Lansia Aktif Jumlah posyandu yang memberikan pelayanan kesehatan untuk 100 Posyandu
lansia
2 Persentase Lansia (≥ 60 tahun ) Jumlah lansia yang mendapt pelayanan skrining kesehatan sesuai 90 Lansia
mendapat skrining sesuai standar di bagi jumlah sasaran lansia x 100
standar
3 Jumlah Lansia (≥ 60 tahun ) Jumlah lansia ≥ 60 tahun yang dirujuk FKTP di bagi jumlah 100 Lansia
yang dirujuk ke FKTP sasaran ≥ 60 lansia x 100%
4 Persentase lansia mendapatkan Jumlah lansia mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 90 Lansia
pelayanan kesehatan sesuai kesehatan di bagi jumlah sasaran lansia x 100%
standar
7. PELAYANAN
KESEHATAN KERJA
1 Persentase petugas puskesmas Pelaksanaan K3 internal di Puskesmas yaitu petugas puskesmas
yang menggunakan APD sesuai yang menngunakan APD sesuai standar
standar 80 orang
-46-
2 Persentase petugas puskesmas
yang melakukan pengukuran
kebugaran
30 orang
Pelaksanaan K3 internal di Puskesmas yaitu petugas puskemsas
yang melakukan pegukuran kebugaran minimal 1 kali dalam
setahun
3 Pelaksanaan hasil identifikasi Pelaksanaan K3 internal di Puskesmas yaitu melaksanakan
faktor risiko K3 internal rekomendasi hasil identifkasi faktor risiko K3 internal Puskesmas
Puskesmas
60 bh
4 Deteksi dini PM,PTM,PAK pada Pelaksanaan K3 internal di Puskesmas yaitu pelaksanaan Deteksi
pekerja Puskesmas dini PM,PTM,PAK pada pekerja Puskesmas
80 orang
5 Persentase Pos UKK yang Tempat kerja informal yang di lakukan pembentukan pos UKK
terbentuk 65 Tempat kerja
6 PersentasePos UKK yang dibina Tempat kerja informal yang di lakukan pembinaan pos UKK
80 Pos UKK
7 Persentase tempat kerja formal Pelaksanaan pembinaan program kesehatan kerja di tempat kerja
yang dilakukan pembinaann formal (GP2SP, K3 Perkantoran)
kesehatan kerja 40 Tempat kerja
8. PELAYANAN
KESEHATAN OLAH RAGA
1 Persentase jemaah haji yang Pemeriksaan kebugaran padajemaah haji pada tahun berjalan
melaksanakan pemeriksaan atau H-1 keberangkatan
kebugaran 90 orang
2 Persentase sekolah yang Sekolah yang ada diwilayah kerja puskesmas yang dilakukan
dilaksanakan pemeriksaan pemeriksaan kebugaran anak sekolah
kebugaran 65 Sekolah
3 Persentase Kelompok olahraga Pembinaan kelompok olahraga pada masyarakat Ibu hamil,
yang dibina Lansia, kelompok olahraga masyarakat
60 kelompok
-47-
9. PELAYANAN
KESEHATAN MATRA
1 Seluruh jemaah haji jemaah haji yang mendapatkan pembinaan, pemeriksaan 100 CJH
mendapatkan pelayanan kesehatan dan vaksinasi sesuai dengan kuota yang ditetapkan
kesehatan pada tahun berjalan
2 Persentase jemaah haji jemaah haji yang memperoleh vaksinasi atau profilaksis terhadap 100 CJH
memperleh perlindungan atau penyakit meningitis meningkokus setelah dilakukan pemeriksaan
proteksi terhadap penyakit kesehatan
meningitis meningkokus
sebelumkeberangkatan
10. UPAYA KESEHATAN
PERSEORANGAN (UKP)
1 Pelayanan Non Rawat 1 Persentase Kunjungan Rawat Indikator untuk mengetahui tingkat aksesibilitas atau 15 Kunjungan
Inap Jalan Umum/Angka Kontak pemanfaatan pelayanan primer di FKTP oleh Peserta serta upaya
FKTP terhadap kesehatan Peserta pada setiap 1000 peserta
terdaftar di FKTP yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Angka kontak adalah perbandingan jumlah Peserta terdaftar
yang melakukan kontak dengan FKTP
dengan total jumlah peserta terdaftar di FKTP dikali
1000 (seribu).
-48-
2 Rujukan Rawat Jalan Non merupakan indikator untuk mengetahui kualitas pelayanan di 2 Kasus
Spesialistik FKTP sehingga sistem rujukan terselenggara sesuai indikasi
medis dan kompetensi FKTP, merupakan perbandingan antara
jumlah rujukan kasus non spesialistik dengan jumlah seluruh
rujukan oleh FKTP dikali 100%
3 Setiap penderita hipertensi Jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan 100 Orang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
kesehatan sesuai standar
4 Setiap penderita diabetes jumlah penderita diabetes melitus yang mendapatkan pelayanan 100 Orang
mellitus mendapatkan kesehatan sesuai standar
pelayanan kesehatan sesuai
standar
3. Pelayanan Kefarmasian
1 Kesesuaian item obat yang Kepatuhan dokter pemberi pelayanan dalam meresepkan obat 100% Obat
tersedia dengan item obat yang telah disepakati pada pertemuan Tim perencanaan Obat
dalam kesepakatan Tim terbadu Tingkat Kabupaten
Perencanaan Obat Terpadu
( TPOT)
-49-
2 Indikator Ketersediaan Obat Tersedianya item Obat dan vaksin yang dijadikan sebagai 100%
(40 Item) dan Vaksin (5 Item) indikator ada atau tidak ada nya obat dan vaksin di Puskesmas
untuk program pelayanan Kesehatan dasar. Pemantauan
dilakukan terhadap 40 item obat dan 5 item vaksin yang sudah di
tentukan sebagai indikator (sebelum tgl 28/bln)
3 Penggunaan Obat Rasional Puskesmas yang melaksanakan penggunaan obat secara rasional 100%
melalui penilaian terhadap penatalaksanaan peresepan tanpa
antibiotik pada kasus ISPA non Pneumonia dan Diare Non
spesifik. Penilaian penggunaan item obat/ resep yang diberikan
pada kasus ISPA non Pneumonia dan Diare non spesifik (sebelum
tgl 5/bln)
4 Pelaksanaan stok opname dan Puskesmas yang melakukan Stok Opname dan pengiriman 100%
laporan stok opname obat laporan stok opname obat setiap akhir bulan
4 Pelayanan Laboratorium 1 Kesesuaian jenis pelayanan Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar baku 100 Jenis
laboratorium dengan standar yang telah ditetapkan
-50-
2 Ketepatan waktu tunggu Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium adalah tenggang 100 Waktu
penyerahan hasil pelayanan waktu mulai pasien diambil sampel sampai dengan menerima
laboratorium hasil yang sudah diekspertisi <120 menit. Jumlah kumulatif
waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium pada hari berjalan
per Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium pada
hari berjalan
3 Kesesuaian hasil pemeriksaan keseluruhan proses atau tindakan yang dilakukan untuk 100 Hasil Pemeriksaan
baku mutu internal (PMI) menjamin ketelitia dan ketepatan hasil pemeriksaan
4 Pemeriksaan Hemoglobin pada Jumlah Ibu hamil yang diperiksa Hemoglobin 100 Bumil
ibu hamil
5 Pemeriksaan test kehamilan Jumlah Ibu yang diperiksa dengan test kehamilan 100 Orang
6 Pemeriksaan Urine Protein Jumlah Ibu hamil yang diperiksa Urine Protein 100 Bumil
pada ibu hamil
7 Pemeriksaan darah tersangka persentase kasus suspek menggunakan rapid tes DBD adalah 100 orang
DBD dengan RDT jumlah kasus yang diperiksa menggunakan rapid tes DBD dibagi
jumlah seluruh yang diperiksa kali 100
8 Pemeriksaan darah malaria Pemeriksaan darah malaria adalah pemriksaan yg di lakukan 100 Sediaan
dengan rapid malaria atau mikroskopis, untk menegakan hasil
positif atau neg malaria
-51-
9 Pemeriksaan sputum TB Pemeriksaan sputum TB adalah pemeriksaan yg dilakukan untuk 100 Orang
penegakan diagnosis tb baik dengan alat TCM ataupun
mikroskopis, juga untuk pemeriksaan follow up pengobatan tb
10 Pemeriksaan Gula darah pada jumlah orang yang dilakukan pemeriksaan kadar gula darah usia 100 Orang
usia ≥ 15 tahun diatas 15 tahun
-52-
LAMPIRAN 3
-23-
LAMPIRAN 4
-26-
sentinel, KTD dan KNC dan KNC
dan KNC
Melakukan Hasil analisis PDSA
analisis kejadian KTD
kejadian KTD dan KNC
dan KNC
Melakukan Laporan PDSA
tindak lanjut pelaksanaan
tindak lanjut
3 Manajemen Identifikasi Melaksanakan Teridentifikasinya Pertemuan
risiko analisis risiko identifikasi risiko - risiko pembahasan
pelayanan analisis risiko pelayanan obat risiko - risiko
obat pelayanan pelayanan
obat obat
Melakukan Hasil analisis PDSA
analisis risiko risiko - risiko
pelayanan pelayanan obat
obat
Menyususn Laporan rencana PDSA
rencana tindak lanjut
tindak lanjut
Melakukan Laporan PDSA
tindak lanjut pelaksanaan
tindak lanjut
4 Diklat PMKP Terlaksananya Permintaan ke Terlaksananya Permintaan ke
diklat PMKP Dinkes untuk diklat PMKP Dinkes untuk
pelaksanaan pelaksanaan
diklat PMKP diklat PMKP
5 Peningkatan Tercapainya Identifikasi Teridentifikasinya Pertemuan
mutu sasaran mutu risiko risiko - risiko pembahasan
pelayanan pelayanan pelayanan pelayanan risiko - risiko
laboratorium laboratorium laboratorium laboratorium pelayanan
laboratorium
Analisis dan Hasil analisis dan PDCA
tindak lanjut tindak lanjut
risiko pelayanan
laboratorium
Pengendalian Terkendalinya Permintaan ke
bahan bahan berbahaya Dinkes untuk
berbahaya di di laboratorium pengendalian
laboratorium bahan
berbahaya di
laboratorium
Pemantauan Petugas Dilakukan
-27-
penggunaan laboratorium audit
APD di memakai APD pengguunaan
laboratorium APD tiap 3
bulan
Pelaksanaan Peralatan Kaliberasi alat
pemantapan laboratorium tiap 3 bulan
mutu intenal sekali
Pelaksanaan Petugas Mengikuti
pemantapan laboratorium pelatihan atau
mutu seminar
eksternal tentang
pelaksanaan
laboratorium
6 Peningkatan Tercapainya Identifikasi Teridentifikasinya Pertemuan
mutu sasaran mutu risiko risiko - risiko pembahasan
pelayanan pelayanan pelayanan pelayanan obat risiko - risiko
obat obat obat pelayanan
obat
Analisis risiko Hasil analisis dan PDCA
dan tindak tindak lanjut
lanjut
Pemantauan Petugas apotek Audit tiap 3
kebersihan bulan sekali
penyediaan
obat
7 Peningkatan Tercapainya Monitoring ANC dilakukan Audit tiap 3
mutu sasaran mutu pelaksanaan oleh tenaga bulan sekali
pelayanan pelayanan prosedur ANC kebidanan
ANC ANC Meningkatkan Peningkatan Pelatihan
kemampuan keterampilan persalinan
deteksi dini tenaga tenaga
risiko kesehatan kebidanan
persalinan
-28-
klinis sasaran pasien sasaran
keselamatan keselamatan
pasien pasien
Menyusun Tersusun Pertemuan
pedoman pedoman pembahasan
penilaian penilaian kinerja panduan
kinerja pelayanan klinis penilaian
pelayanan kinerja klinis
klinis
Mencatat data Terkumpulnya Pencatatan
melalui data melalui sensus harian
sensus harian sensus harian
Melaksanakan Terkumpulnya Pertemuan
penilaian data indikator pembahasan
kinerja kinerja capaian
pelayanan pelayanan klinis indikator
klinis pelayanan
klinis
Melakukan Hasil analisis PDSA
analisis kinerja
kinerja pelayanan klinis
pelayanan
klinis
Melaksanakan Laporan PDSA
tindak lanjut pelaksanaan
hasil analisis tindak lanjut
kinerja
pelayanan
klinis
-29-
Melaksanakan Terkumpulnya Mencatat data
pencatatan data kejadian kejadian
dan pelaporan sentinel, KTD sentinel, KTD
sentinel, KTD dan KNC dan KNC
dan KNC
Melakukan Hasil analisis PDSA
analisis kejadian KTD
kejadian KTD dan KNC
dan KNC
Melakukan Laporan PDSA
tindak lanjut pelaksanaan
tindak lanjut
3 Manajemen Identifikasi Melaksanakan Teridentifikasinya Pertemuan
risiko analisis risiko identifikasi risiko - risiko pembahasan
pelayanan analisis risiko pelayanan obat risiko - risiko
farmasi pelayanan pelayanan
obat obat
Melakukan Hasil analisis PDSA
analisis risiko risiko - risiko
pelayanan pelayanan obat
obat
Menyususn Laporan rencana PDSA
rencana tindak lanjut
tindak lanjut
Melakukan Laporan PDSA
tindak lanjut pelaksanaan
tindak lanjut
4 Diklat PMKP Terlaksananya Permintaan ke Terlaksananya Permintaan ke
diklat PMKP Dinkes untuk diklat PMKP Dinkes untuk
pelaksanaan pelaksanaan
diklat PMKP diklat PMKP
5 Peningkatan Tercapainya Identifikasi Teridentifikasinya Pertemuan
mutu sasaran mutu risiko risiko - risiko pembahasan
pelayanan pelayanan pelayanan pelayanan risiko - risiko
laboratorium laboratorium laboratorium laboratorium pelayanan
laboratorium
Analisis dan Hasil analisis dan PDSA
tindak lanjut tindak lanjut
risiko pelayanan
laboratorium
Pengendalian Terkendalinya Permintaan ke
bahan bahan berbahaya Dinkes untuk
berbahaya di di laboratorium pengendalian
laboratorium bahan
-30-
berbahaya di
laboratorium
Pemantauan Petugas Dilakukan
penggunaan laboratorium audit
APD di memakai APD pengguunaan
laboratorium APD tiap 3
bulan
6 Peningkatan Tercapainya Identifikasi Teridentifikasinya Pertemuan
mutu sasaran mutu risiko risiko - risiko pembahasan
pelayanan pelayanan pelayanan pelayanan obat risiko - risiko
obat obat obat pelayanan
obat
Analisis risiko Hasil analisis dan PDSA
dan tindak tindak lanjut
lanjut
Pemantauan Petugas apotek Audit tiap 3
kebersihan bulan sekali
penyediaan
obat
-31-
-69-