Anda di halaman 1dari 61

TUGAS AKHIR

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BAKSO RUSUK


JOSS DENGAN ANALISIS TOOLS SWOT

Oleh:
YEHEZKIEL EBERHARD SAGALA
201813007

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LOGISTIK


POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI
BEKASI
2021
TUGAS AKHIR

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BAKSO RUSUK


JOSS DENGAN ANALISIS TOOLS SWOT

Oleh:
YEHEZKIEL EBERHARD SAGALA
201813007

Tugas Akhir
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Ahli Madya pada
Program Studi Manajemen Logistik

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LOGISTIK


POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI
BEKASI
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Analisis Strategi Pemasaran Bakso Rusuk Joss dengan


Analisis Tools SWOT
Nama Mahasiswa : Yehezkiel Eberhard Sagala
NIM : 201813007
Program Studi : Manajemen Logistik
Peminatan : Administrasi Perkebunan

Disetujui:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Aris Purwanto, S.T.,M.T. Ir. M. Hudori, M.T., I.P.M.


NIDN. 8886460018 NIDN. 0426017702

Diketahui:

Ketua Jurusan Kepala Program Studi


Perkebunan Kelapa Sawit Manajemen Logistik

Yuliyanto, S.Si., M.Si. Ir. M. Hudori, M.T.,I.P.M.


NIDN. 0409077504 NIDN. 0426017702

Tanggal Lulus: 13 September 2018 Tanggal Ujian : 13 September 2018

iii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir dengan Judul Analisi Strategi
Pemasaran Bakso Rusuk Joss Dengan Analisis Tools SWOT adalah benar hasil
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing, dan belum pernah diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang
dikutip atau dirujuk dari karya yang telah diterbitkan maupun tidak diterbitkan
dari penulis lain, telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar
pustaka di bagian akhir dari Tugas Akhir ini. Dengan ini saya melimpahkan hak
cipta kepada Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi.

Bekasi, 13 September 2021

Yehezkiel Eberhard Sagala


NIM. 201813007

iv
ABSTRAK

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman jenis kuliner


yang dapat dikembangkan menjadi sebuah industri makanan tradisional
diberbagai daerah di Indonesia. Salah satu makan tradisional yang sering kita
jumpai adalah bakso. Bakso Rusuk Joss adalah rumah makan yang terletak di
Mutiara Gading Timur yang memiliki banyak pesaing dalam memasarkan produk
nya. Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi pemasaran suatu badan usaha. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength), dan peluang
(opportunity), namus secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weakness) dan ancaman (Treats) sehingga dapat terbentuk nya pemasaran yang
baik. Hasil perhitungan skor pada Matrik IFE yaitu 3,253 dan hasil perhitungan
pada Matrik EFE yaitu 2,798, hasil dari matrik IFE dan EFE di masukkan ke
dalam matrik IE sehingga mendapatkan hasil pada daerah I dan IV yang berarti
Growth and Build. Strategi yang cocok pada daerah I dan IV adalah Strategi
Intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk.
Kata Kunci: SWOT, IFE,EFE,IE.

v
ABSTRACT

Indonesia is a country that has a variety of culinary types that can be developed
into a traditional food industry in various regions in Indonesia. One of the
traditional foods that we often encounter is meatballs. Bakso Rusuk Joss is a
restaurant located in Mutiara Gading Timur which has many competitors in
marketing its products. SWOT analysis is a systematic identification of various
factors to formulate a marketing strategy for a business entity. This analysis is
based on the logic that can maximize strength (strength) and opportunity
(opportunity), but simultaneously can minimize weaknesses (weakness) and
threats (Treats) so that good marketing can be formed. The result of the
calculation of the score on the IFE Matrix is 3.253 and the calculation result on
the EFE Matrix is 2.798, the results of the IFE and EFE matrices are entered into
the IE matrix so that you get results in areas I and IV which means Growth and
Build Strategies that are suitable in areas I and IV are intensive strategies such
as market penetration, market development and product development.
Keywords: SWOT,IFE,EFE,IE.

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan kasih karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas
Akhir dengan judul Analisa Strategi Pemasaran Bakso Rusuk Joss dengan
Analisis Tools SWOT.
Dengan selesainya Tugas Akhir ini, penulis juga tidak lupa mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan semangat
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, yakni:
1. Kedua orang tua, Bapak D. Sagala dan Ibu Dina Daud selaku orang tua
penulis yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan kepada
penulis.
2. Bapak Ir. St. Nugroho Kristono, M.T. selaku Direktur Politeknik Kelapa
Sawit Citra Widya Edukasi
3. Bapak Yuliyanto, S.Si.,M.Si., selaku Ketua Jurusan Perkebunan Kelapa
Sawit, dan Bapak Ir. M. Hudori, M.T., I.P.M selaku Kepala Program Studi
Manajemen Logistik, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi.
4. Bapak Aris Purwanto S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing pertama yang
telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyusun laporan ini
dengan baik dan benar.
5. Bapak Ir. M. Hudori, M.T., I.P.M. selaku dosen pembimbing kedua yang
telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyusun laporan ini
dengan baik dan benar.
6. Bakso Rusuk Joss, yang telah menyediakan tempat untuk melaksanakan
penelitian Tugas Akhir.
7. Kepada Olivia Eka Kristian, Michael Noel Arlyin Manik, Asyraf Aulia
Ramadhan, Raihan Erlangga yang telah memberikan dukungan dan
semangat.
8. Seluruh teman dari Manajemen Logistik 2018, khususnya pada
konsentrasi Administrasi Perkebunan, yang telah membuat begitu banyak
semangat dalam penulisan Tugas Akhir ini.
9. Semua pihak yang telah membantu selama proses penulisan Tugas Akhir

vii
Penulis juga menyadari bahwa dalam Tugas Akhir ini masih memiliki
banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun agar dapat menjadi masukan bagi penulis dalam penulisan
selanjutnya. Semoga laporan ini dapat memberikan informasi dan manfaat yang
berharga bagi para pembaca.

Bekasi,.............

Yehezkiel Eberhard Sagala


NIM. 201813007

viii
RIWAYAT HIDUP

Yehezkiel Eberhard Sagala, lahir di Bekasi pada tanggal 9 Agustus 2000


dan merupakan anak ke dua dari dua bersaudara yang dilahirkan dari pasangan
Bapak Dimson Sagala dan Ibu Dina Daud. Penulis memulai pendidikan formal
di Taman Kanak-Kanak (TK) Cikini, yang selesai pada tahun 2006. Kemudian
penulis melanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar (SD) di SD Swasta Cikini, yang
selesai pada tahun 2012. Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP
Swasta Cikini, yang selesai pada tahun 2015. Jenjang Sekolah Menengah Atas
(SMA) di SMA Negeri 4 Berau dan mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) yang selesai pada tahun 2018. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas,
Penulis melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi program Diploma III di
Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi pada program studi Manajemen
Logistik.
Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam Organisasi Himpunan
Mahasiswa Program Studi Manajemen Logistik (HIMANLOG) sebagai anggota
periode 2018-2019 dan sebagai ketua periode 2019-2020, aktif di Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Ikatan Pencak Silat Indonesia sebagai anggota periode 2018-
2020.
Penulis pernah mengikuti pelatihan dasar kedisiplinan (LATSAR) Subang
periode 2018. Penulis pernah melakkukan kunjungan ke PT. Dan kegiatan terakir,
penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan selama tiga bulan di PT Unggul
Widya Teknologi Lestari (WIDYA Group) Sulawesi Barat.

ix
DAFTAR ISI

COVER LUAR.........................................................................................................i

COVER DALAM....................................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii

PERNYATAAN.....................................................................................................iv

ABSTRAK...............................................................................................................v

ABSTRACT..............................................................................................................vi

KATA PENGANTAR...........................................................................................vii

RIWAYAT HIDUP................................................................................................ix

DAFTAR ISI............................................................................................................x

DAFTAR TABEL..................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................3
1.3 Batasan Masalah..............................................................................3
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................................3
1.4.1 Tujuan Penelitian.....................................................................3
1.4.2 Manfaat Penelitian...................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5

2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran.........................5


2.1.2 Manajemen Pemasaran............................................................6
2.2 Strategi Pemasaran...........................................................................8
2.3 Analisis SWOT................................................................................9
2.3.1 Pengertian SWOT...................................................................9
2.3.2 Matrik SWOT........................................................................12
2.3.3 Matrik IFE dan EFE..............................................................14

x
2.3.4 Matrik IE...............................................................................16
2.4 Bakso..............................................................................................18
2.5 Penelitian Terdahulu......................................................................18
BAB III METODOLOGI....................................................................................21

3.1 Waktu dan Tempat.........................................................................21


3.2 Populasi dan Sampel Penelitian.....................................................21
3.3 Definisi Variabel Penelitian...........................................................22
3.4 Data yang Dibutuhkan....................................................................22
3.5 Metode Pengumpulan Data dan Alat Penelitian............................23
3.6 Metode Pengumpulan Data............................................................24
3.7 Flowchart........................................................................................25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................26

4.1 Gambaran umum perusahaan.........................................................26


4.1.1 Sejarah Perusahaan................................................................26
4.1.2 Menu......................................................................................26
4.1.3 Harga.....................................................................................27
4.1.4 Waktu Buka...........................................................................27
4.2 Hasil Pengumpulan Data................................................................27
4.2.1 Data Hasil Wawancara..........................................................27
4.2.2 Data Responden.....................................................................29
4.3 Pengolahan Data.............................................................................30
4.3.1 MATRIK IFE (Internal Factor Evaluation).........................30
4.3.2 Matrik EFE............................................................................32
4.3.3 Matrik IE...............................................................................34
4.3.4 Matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Threats 36
BAB V SIMPULAN DAN SARAN....................................................................40

5.1 Simpulan........................................................................................40
5.2 Saran...............................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................42

LAMPIRAN..........................................................................................................44

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Matrik IFE................................................................................15

Tabel 2.2 Matrik EFE..........................................................................................16

Tabel 4.1 Hasil Wawancara SWOT pada Aspek Kekuatan (Strength)..........28

Tabel 4.2 Hasil Wawancara SWOT pada Aspek Kelemahan (Weakness).....28

Tabel 4.3 Hasil Wawancara SWOT pada Aspek Peluang (Opportunity)........28

Tabel 4.4 Hasil Wawancara SWOT pada Aspek Ancaman (Threat)..............28

Tabel 4.5 Hasil Responden pada Aspek Kekuatan (Strength).........................29

Tabel 4.6 Hasil Responden pada Aspek Kelemahan (Weakness)....................29

Tabel 4.7 Hasil Responden pada Aspek Peluang (Opportunity)......................30

Tabel 4.8 Hasil Responden pada Aspek Ancaman (Threat)............................30

Tabel 4.6 Hasil Matrik IFE.................................................................................31

Tabel 4.7 Hasil Matrik EFE................................................................................33

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Matrik SWOT.................................................................................14

Gambar 2.2 Total Nilai Matrik IE.....................................................................17

Gambar 3.1 Alamat Bakso Rusuk Joss..............................................................21

Gambar 3.2 Flowchart.........................................................................................25

Gambar 4.1 Hasil Matrik IE...............................................................................35

Gambar 4.2 Hasil Matrik SWOT.......................................................................39

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1...........................................................................................................45

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman jenis
kuliner yang dapat dikembangkan menjadi sebuah industri makanan
tradisional diberbagai daerah di Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa
Indonesia memiliki potensi yang besar pada bisnis ritel makanan yang
menjadi keistimewaan bagi negara Indonesia. Dari Sabang sampai
Merauke kita bisa menemukan kuliner-kuliner makanan tradisional di
Indonesia, salah satu makanan tradisional yang sering kita jumpai adalah
bakso.
Bakso adalah salah satu makanan olahan daging tradisional di
Indonesia yang terbuat dari olahan daging dan tepung berbentuk bulat dan
umumnya ditemukan pada masakan Indonesia. Bakso biasanya disajikan
dengan kuah kaldu panas, dicampur mie, ditaburi bawang goreng dan
seledri. Bakso sangat diminati oleh seluruh lapisan masyarakat dari
kalangan bawah, menengah, hingga atas. Di Indonesia makanan ini dapat
ditemui dimana saja, mulai dari gerobak pedagang kaki lima hingga
restoran mahal.
Persaingan yang semakin tinggi di antara pedagang bakso
disebabkan oleh semakin banyak kedai bakso yang beroperasi. Persaingan
yang tinggi mengharuskan para pengusaha bakso semakin kreatif
mengembangkan ide untuk menarik minat beli konsumen. Para pedagang
tidak hanya berlomba membuat rasa yang nikmat serta menyediakan
tempat yang menarik dan nyaman. Para pedagang bakso juga berlomba-
lomba menuangkan ide dan kreasi barunya untuk membuat jenis yang
berbeda mulai dari nama dan bentuknya.
Untuk mengatasi masalah ketatnya persaingan dalam memasarkan
produk bakso, pemilik usaha perlu mengenali kekuatan dan kelemahan
usaha-usaha lainnya baik yang menjual produk makanan yang sama
maupun tidak, dalam persaingan hal ini akan membantu dalam mengenali

1
2

diri, serta memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau
meminimalkan resiko persaingan agar industri tersebut terlihat lebih
unggul dibandingkan industri pesaing. Karena hal tersebut maka
perusahaan, memerlukan perencanaan bisnis yang akurat. Sehingga dapat
memusatkan perhatian posisi dibisnis tersebut, mengetahui ke arah mana
industri tersebut akan pergi, bagaimana mencapainya serta tindakan apa
yang perlu dilakukan agar dapat memaksimalkan kekuatan dan merebut
peluang yang ada. Karena itu perencanaan bisnis yang baik merupakan alat
yang penting untuk menjalankan bisnis yang efektif dan efisien. Selain
perencanaan, dibutuhkan juga analisis terhadap bisnis yang dijalani untuk
mendukung berhasilnya sebuah perencanaan tersebut dan analisis yang
biasanya digunakan oleh perusahaan atau badan usaha ialah analisis
SWOT.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi pemasaran suatu badan usaha.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strenght), dan peluang (Oppurtunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemaham (weaknesses), dan ancama (Treats) (Rangkuti,
1999). Melalui Analisis SWOT inilah dapat terbentuk pemasaran yang
baik. Pemasaran adalah usaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
konsumen melalui penciptaan produk, baik barang maupun jasa yang
kemudia dibeli oleh konsumen yang memiliki kebutuhan melalui suatu
pertukaran. Penciptaan produk tersebut didasarkan pada keinginan dan
kebutuhan pasar (Kasmir, 2007). Pemasaran ini sangat diperlukan dalam
suatu badan usaha mengingat kegiatan pemasaran dimulai dari
perencanaan, penentuan produk, harga, distribusinya dengan maksud
memuaskan kepentingan konsumen. Dalam kegiatan pemasaran
diperlukan juga konsep strategi, sehingga produk yang dikeluarkan dapat
langsung di konsumsi oleh konsumen.
Bakso Rusuk Joss adalah industri rumah makan yang telah berdiri
pada tahun 2015. Ditengah persaingan industri rumah makan saat ini
Bakso Rusuk Joss tetap terus berjalan dan terus berkembang. Hal ini
3

dikarenakan industri rumah makan ini menerapkan strategi pemasaran


dalam memasarkan produknya sehingga dapat mencapai tujuan dan terus
berkembang.
Oleh karena itu penelitian ini dilakukan agar rumah makan bakso
rusuk joss bisa mengatasi masalah ketatnya persaingan dalam memasarkan
produk bakso.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah diatas, maka
rumusan masalah dalam penilitian ini adalah “ Bagaimana strategi
pemasaran yang dilakukan oleh RM. Bakso Rusuk Joss dengan
menggunakan metode analisis SWOT?”
1.3 Batasan Masalah
Berdasarakan rumusan masalah, penulisan tugas akhir ini perlu
dilakukan pembatasan masalah agar dalam pelaksanaan penelitian ini
tertuju pada tujuan penelitian, yakni sebagai berikut:
1. Data yang digunakan adalah data kuesioner bakso rumah makan Bakso
Rusuk Joss, Perumahan Mutiara Gading Timur, Kecamatan Mustika
Jaya, Kabupaten Bekasi.
2. Penelitian ini hanya melakukan analisis strategi pemasaran bakso
menggunakan metode analisis SWOT.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.4.1 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka
penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui strategi pemasaran yang
dilakukan oleh RM. Bakso Rusuk Joss dengan menggunakan metode
analisis SWOT."
1.4.2 Manfaat Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan akan diperoleh
informasi yang dapat bermanfaat antara lain:
1. Bagi Penulis:
4

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaiamana


strategi pemasaran menggunakan analisis tool SWOT.
5

2. Bagi Perusahaan:
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan di
dalam pengambilan keputusan mengenai strategi pemasaran yang akan di
gunakan dan dapat menjadi kekuatan untuk bersaing dengan perusahaan
lain.
3. Bagi Pihak Lain
Sebagai referensi bagi orang yang akan melakukan penelitian
dimasa yang akan datang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran


2.1.1 Pengertian Pemasaran
Dalam suatu industri rumah makan, pemasaran memegang
peranan yang sangat penting, karena melalui pemasaran,
perusahaan mampu mengkomunikasikan produknya kepada
konsumen dengan baik demi kelangsungan hidup perusahaan
dalam suatu industri.
Pemasaran adalah kepentingan semua orang, baik itu
memasarkan barang, jasa, properti, orang, tempat, acara, informasi,
ide, atau organisasi. Karena telah mempertahankan posisinya yang
dihormati di antara siswa, pendidik, dan pebisnis, Manajemen
Pemasaran tetap up-to-date dan kontemporer (Kotler & Keller,
2012).
Pemasaran adalah jawaban untuk bagaimana bersaing atas
dasar selain harga. Karena kelebihan kapasitas, pemasaran menjadi
lebih penting dari sebelumnya. Pemasaran adalah departemen
manufaktur pelanggan perusahaan bukanlah seni menemukan cara
cerdas untuk membuang apa yang anda buat. Seni menciptakan
nilai pelanggan yang asli. Ini adalah seni membantu pelanggan
Anda menjadi lebih baik. Kata kunci pemasar adalah kualitas,
layanan, dan nilai (Kotler P. , 2003).
Pemasaran adalah aktivitas, sekumpulan lembaga, dan
proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan,
dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien,
mitra, dan masyarakat luas (Kotler & Keller, Marketing
Management, 2012)
Tujuan Pemasaran adalah untuk mengetahui dan
memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau layanan
tersebut cocok dan menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran

5
6

menghasilkan pelanggan yang siap membeli. Semua yang


dibutukan kemudian adalah membuat produk atau layanan tersedia.
Pemasaran adalah kinerja kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, memberi harga, mempromosikan, dan
mengarahkan arus barang dan jasa perusahaan kepada konsumen
atau pengguna di lebih dari satu wilayah untuk mendapatkan
keuntungan (Cateora, Gilly, & Graham, 2011).
Pemasaran suatu proses sosial dan manajerial di mana
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptkan pertukaran ami produk dan nilai
dengan orang lain ada kebutuhan manusia kondisi kekurangan
yang dirasakan (Kotler P. , Principle of Marketing, 1999).
Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengindetifikasi
kebutuhan dan keinginan yang tidak terpenuhi, menentukan dan
mengukur besarnya dan potensi keuntungannya, menentukan pasar
sasaran mana yang dapat dilayani dengan baik oleh organisasi,
memutuskan produk, layanan yang sesuai, dan program untuk
melayani pasar yang dipilih ini, dan mengajak semua orang di
organisasi untuk berpikir dan melayani pelanggan (Kotler P. ,
Marketing Insights, 2003).

2.1.2 Manajemen Pemasaran


Manajemen Pemasaran adalah pemasaran teks terkemuka
karena konten dan organisasinya secara konsisten mencerminkan
perubahan dalam teori dan praktik pemasaran. Memperkenalkan
konsep bahwa perusahaan harus mendukung pelanggan dan pasar.
Tetapi ada sedikit penyebutan tentang apa yang sekarang telah
menjadi topik mendasar seperti segmentasi, berita, dan positioning.
Konsep seperti ekuitas merek, analisis nilai pelanggan, database
pemasaran, jaringan nilai, manajemen rantai pasokan, dan
komunikasi pemasaran terintegrasibukan (Kotler & Keller,
Marketing Management, 2012).
7

Manajemen Pemasaran adalah seni dan sains dalam


memilih pasar sasaran dan mendapatkan, mempertahankan, dan
menumbuhkan pelanggan melalui penciptaan, komunikasi, dan
penyampaian nilai pelanggan superior (Kotler P. , Marketing
Insights, 2003).

Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis,


perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang
dirancang untuk membuat, membangun dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk
tujuan mencapai tujuan organisasi. Jadi, manajemen pemasaran
melibatkan pengelolaan permintaan, yang pada gilirannya
melibatkan pengelolaan hubungan pelanggan (Kotler P. , Principle
of Marketing, 1999).
Manajemen Pemasaran adalah suatu usaha untuk
merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan
mengorganisasikan, mengarahkan, mengkodinir) serta mengawasi
atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi
agar tercapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Di dalam
fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu
analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan
pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang
untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus
dihadapi (Ir. Agustina Shinta, 2011).
Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang
usaha. Dalam manajemen terdapat fungsi penganalisisan,
perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta pengawasan. Tahap
perencanan merupakan tahap yang menentukan kelangsungan dan
kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan
merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau pada
kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan
8

program, kebijakan, dan prosedur untuk mencapai tujuan


pemasaran (Kotler P. , Marketing Insights, 2003).
Manajemen Pemasaran adalah upaya sadar untuk mencapai
hasil pertukaran yang diinginkan dengan target pasar (Kotler P. ,
2000)
Manajemen Pemasaran adalah proses menganalisis
menerapkan mengkoordinasi dan mengendalikan program yang
melibatkan konsepsi penetapan harga, promosi dan distribusi
produk jasa dan ide yang dirancang untuk menciptakan dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan target pasar
untuk tujuan mencapai tujuan organisasi (Mullins & Walker,
2010).
Manajemen Pemasaran adalah kegiatan analisis,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian berbagai program
yang disusun dalam pembentukan, pembangunan, dan
pemeliharaan laba hasil dari transaksi/pertukaran melalui sasaran
pasar untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang
(Assauri, 2013).
2.2 Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran adalah suatu proses sosial atau manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan
diinginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain. Pengertian tersebut menunjukkan
bahwa strategi pemasaran mengandung aspek sosial baik secara individu
maupun berkelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya,
akibat adanya kebutuhan dan keinginan tersebut maka terciptalah suatu
interaksi yang disebut transaksi pertukaran barang dan jasa. Tujuannya
adalah bagaimana memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen baik
terhadap individu maupun kelompok (Kotler & Keller, Manajemen
Pemasaran Edisi Ketiga Belas, 2008).
Strategi Pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang
berkaitan dengan mengalirkan barang dan jasa dari produsen sampai ke
9

konsumen. Dalam hal ini banyak keputusan strategi pemasran yang harus
dibuat jauh sebelum produk itu dihasilkan, seperti keputusan mengenai
produk yang dibuat, pasarnya, harganya dan promosinya. Keputusan
mengenai produk itu harus dikaitkan dengan sasaran pasar yang dituju
demikian pula mengenai tingkat harga jual yang direncanakan serta
kegiatan iklan jauh sebelum barang atau jasa di produksi (Assauri S. ,
2003)
Strategi Pemasaran sangat mutlak dan penting sekali dalam
pengembangan sebuah perusahaan strategi pemasaran bukan merupakan
variabel bebas melainkan harus terkait dengan tujuan dan sasaran
perusahaan secara keseluruhan. Tujuan dan sasaran pemasaran harus
merupakan bagian integral dari keseluruhan kegiatan-kegiatan perusahaan.
Dengan kata lain, agar bidang pemasaran mampu memainkan peranannya
dengan tingkat efektivitas yang tinggi, perumusan dan penentuannya harus
memperhatikan keunggulan kompetitif perusahaan, sarana dan prasarana
yang dimiliki dan proaktif tidaknya perusahaan memanfaatkan peluang
yang timbul (Assauri S. , Manajemen Pemasaran, 2004)
Strategi Pemasaran adalah proses manajerial dibidang pemasaran
untuk mengembangkan dan menjaga agar tujuan, skill, knowledge,
resource, sesuai dengan peluang dan ancaman pada pasar yang selalu
berubah-ubah dan bertujuan untuk menyempurnakan usaha dan produk
perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan (Suliyanto,
2010)
2.3 Analisis SWOT
2.3.1 Pengertian SWOT
Hampir setiap badan usaha maupun pengamat bisnis dalam
pendekatannya banyak menggunakan analisis SWOT.
Kecenderungan ini tampaknya akan terus meningkat, terutama dalam
era perdagangan bebas abad 21, yang satu sama lain saling
berhubungan dan saling tergantung.
Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis
untuk mengevaluasi suatu bisnis usaha. Analisis ini melibatkan
10

penentujuan tujuan usaha dan mengidentifikasi faktor-faktor internal


dan eksternal yang baik untuk mencapai tujuan usaha.
Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis
yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan
(weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) yang terjadi
dalam proyek atau di sebuah usaha bisnis, atau mengevaluasi lini-lini
produk sendiri maupun pesain untuk melakukan analisis, ditentukan
tujuan usaha atau mengindetifikasi objek yang akan dianalisis.
Kekuatan dan kelemahan dikelompokkan ke dalam faktor internal,
sedangkan peluang dan ancaman diidentifikasi sebagai faktor
eksternal (Rangkuty, 2013).
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strenght), dan peluang (Opportunity), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (Weakness), dan ancaman (Threat)
Analisis SWOT adalah instrument analisis yang ampuh
apabila digunakan dengan tepat telah diketahui pula secara luas
bahwa SWOT merupakan akronim untuk kata-kata kekuatan
(Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity) dan
ancaman (Threat) (Siagian, 2000).
Analisis SWOT dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap
keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (Kotler &
Keller, Manajemen Pemasaran, 2009).
Analisis SWOT adalah salah satu instumen analisis
lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang dikenal luas.
Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif
akan meminimalkan kelemahan dan ancamana. Bila diterapkan
secara akurat, asumsi sederhana ini mempunya dampak yang besar
atas rancangan suatu strategi yang berhasil (Robinson, 1997)
Dari beberapa pengertian di atas, penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa analisis SWOT merupakan salah satu metode
11

yang menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah,


proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan factor internal dan
eksternal yaitu streght,opputunity,weakness,threat. Analisis SWOT
merupakan singkatan dari strenght, opportunities, weaknesesses,
threats dimana penjelasannya sebagai berikut:
1. Kekuatan (Strenght)
Kekuatan (Strenght) adalah sumberdaya keterampilan
atau keunggulan lain relatif pesaing dan kebutuhan pasar yang
dilayani oleh perusahaan atau organisasi. Kekuatan adalah
kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompratif bagi
perusahaan di pasar.
Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya keungan,
citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli dan pemasok, dan
faktor-faktor lain. Faktor-Faktor kekuatan yang dimaksud dengan
faktor-faktor yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau organisasi
antara lain kompetisi khusus yang terdapat dalam organisasi yang
berakibat pada pemilikan keunggulan kompratif oleh unit di
pasaran. Dikatakan demikian karena satuan bisnis memiliki
sumber keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang
membuatnya lebih kuat daripada pesaing dalam memuaskan
kebutuhan pasar yang sudah direncanakan akan dilayani oleh
satuan usaha yang bersangkutan (Siagian, Manajemen Strategi,
1995).
2. Kelemahan (weakness)
Kelemahan (weakness) adalah keterbatasan atau
kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas
yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan atau
organisasi. Fasilitas sumber daya keuangan, kapabilitas
manajemen, keterampilan pemasaran, citra merek dapat
merupakan sumber kelemahan (Robinson, 1997)
Faktor-faktor kelemahan, jika orang berbicara tentang
kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu perusahaan, yang
12

dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber,


keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius
bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan.
Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekurangan
kemampuan tersebut bisa terlihat dari sarana dan prasarana yang
dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan
pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang
tidak atau kurang diminati oleh pengguna atau calon pengguna
dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai
(Siagian, Manajemen Strategi, 1995).
3. Peluang (Opportunities)
Peluang (Opportunities) adalah situasi penting yang
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan atau organisasi.
Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu
sumber peluang. Identifikasi segmen pasar yang tadinya
terabaikan, perubahan pada situasi persaingan atau peraturan,
perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan
pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang bagi
perusahaan atau organisasi. Faktor peluang adalah berbagai
situasi tersebut antara lain:
a. Kecenderungan suatu segmen pasar yang belum mendapat
perhatian.
b. Identifikasi suatu segmen pasar yang belum mendapat
perhatian.
c. Perubahan dalam kondisi persaingan
d. Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang
membuka berbagai kesempatan baru dalam kegiatan
perusahaan.
e. Hubungan dengan para pembeli yang akrab
f. Hubungan dengan pemasok yang harmonis.
4. Ancaman (Threat)
13

Ancaman (Threat) adalah situasi penting yang tidak


menguntungkan dalam lingkungan perusahaan atau organisasi.
Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang
yang di inginkan organisasi. Masuknya pesaing baru, lambatnya
pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar
pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi serta
peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi
keberhasilan perusahaan. Ancaman merupakan kebalikan
pengertian peluang, dengan demikian dapat dikatakan bahwa
ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan suatu satuan bisnis, jika tidak di atasi, ancaman
akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik
untuk masa sekarang maupun masa depan. Ringkasnya, peluang
dalam lingkungan eksternal mencerminkan kemungkinan dimana
ancaman adalah kendala potensial (Hitt, 1997).

2.3.2 Matrik SWOT


Matrik TOWS atau SWOT adalah alat yang dipakai untuk
menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya (Rangkuty, 2013).
Matriks SWOT adalah perangkat pencocokan yang penting
yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi:
Strategi SO (Strenght-Opportunities), Strategi WO (Weakness-
Opportunities), Strategi ST (Strenght-Threats) dan Strategi WT
(Weakness-Threats) (David, 2004).
Martiks SWOT adalah merupakan matching tool yang
penting untuk membantu para manajer mengembangkan 4 tipe
strategi. Keempat strategi yang dimaksud adalah penting yang
membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi: Strategi
SO (Strenght-Opportunities), Strategi WO (Weakness-
14

Opportunities), Strategi ST (Strenght-Threats) dan Strategi WT


(Weakness – Threath). Pada matrik ini menentukan key success
factors untuk lingkungan internal dan eksternal merupakan bagian
yang sulit sehingga dibutuhkan judgement yang baik (Umar, 2008)
Masing-masing 4 Tipe Strategi tersebut: (Umar H. , 2010)
a. Strategi SO (Strenght-Opportunities)
strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kegiatan yang dimiliki untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST (Strenght-Threats)
Strategi ini dibuat berdasarkan kekuatan-kekuatan yang
dimiliki perusahaan untuk mengantisipasi ancaman-ancaman
yang ada.
c. Strategi WO (Weakness-Opportunities)
Strategi ini di terapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT (Weakness – Threath)
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif,
berusaha memininalkan kelemahan-kelemahan perusahaan
serta sekaligus menghindari ancaman-ancaman

Strenght (S) Weakness (W)


1.Daftar Kekuatan 1.Daftar Kelemahan
2.... 2....
3.... 3....
Opportunties (O) Strategi S-O Strategi W-O
1. Daftar Peluang Menggunakan Mengatasi Kelemahan
2.... kekuatan untuk untuk memanfaatkan
3.... memanfaatkan peluang
peluang
Threats (T) Strategi S-T Strategi W-T
1.Daftar Ancaman Menggunakan Meminimalkan
15

2.... kekuatan untuk kelemahan dan


3.... menghindari ancaman menghindari ancaman
Gambar 2.1 Matrik SWOT (David, 2004)
2.3.3 Matrik IFE dan EFE
Matrik IFE adalah alat perumusan strategi meringkas dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai bidang
fungsional dalan suatu usaha. Matrik ini juga menjadi landasan untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan di antara bidang-bidang ini
(David, 2004)
Tabel 2.1 Tabel Matrik IFE
No. Kekuatan (Strengh) Bobot Rating Skor
1. ........ - - -
2. ........ - - -
3. Dst - - -
No. Kelemahan (Weakness)
1. ....
2. ....
3. ....
Total 1
Dalam melakukan pembobotan dan pemberian nilai dalam setiap
aspek pada analisis faktor internal (Internal Factor Evaluation) dapat
dilakukan dengan tahapa kerja sebagai berikut: (Umar H. , 2010)
a. Tentukan faktor- faktor penting dari kondisi internal suatu industri
yang akan diteliti, kelompokkan ke dalam kekuatan- kekuatan dan
kelemahan- kelemahan. Kolom bobot merupakan tingkat kepentingan
tiap- tiap faktor, pembobotan 0,20 sangat penting, 0,15 penting, 0,10
cukup penting, 0,05 tidak penting dan jika dijumlahkan akan
bernilai1,00.
b. Rating merupakan nilai kondisi internal setiap organisasi. Nilai 4 untuk
kondisi sangat baik, nilai 3 untuk kondisi baik, nilai 2 untuk kondisi
biasa saja, dan nilai 1 untuk kondisi buruk. Faktor- faktor bernilai 3
16

dan 4 hanya untuk kelompok strengths, sedangkan bernilai 2 dan 1


untuk kelompok weaknesses
c. Nilai tiap- tiap faktor merupakan hasil kali antara bobot dan rating.
Jika seluruh nilai dijumlahkan, maka dapat diketahui nilai IFE dari
organisasi tersebut.
Matrik EFE adalah membuat perencanaan strategi yang dapat
meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya,
demografi, lingkungan, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan.
Perusahaan harus mampu merespon secara ofensif maupun defensif
terhadap faktor-faktor tersebut dengan merumuskan strategi yang dapat
memanfaatkan peluang untuk meminimalkan dampak dari potensi
ancaman (David, 2004)
Tabel 2.2 Matrik EFE
No. Peluang (Opportunity) Bobot Rating Skor
1. ........ - - -
2. ........ - - -
3. Dst - - -
Sub total
No. Ancaman (Threat)
1. .... - - -
2. .... - - -
3. .... - - -
Sub Total
Total 1

Jika telah menyelesaikan analisis faktor- faktor internal, hal yang


sama juga dilakukan untuk menganalisis faktor- faktor eksternal, dengan
cara yang sama.
a. Tentukan faktor- faktor penting dari kondisi eksternal suatu industri
yang akan diteliti, kelompokkan ke dalam peluang – peluang dan
ancaman – ancaman. Kolom bobot merupakan tingkat kepentingan
tiap-tiap faktor, pembobotan 0,20 sangat penting, 0,15 penting, 0,10
17

cukup penting, 0,05 tidak penting dan jika dijumlahkan akan


bernilai1,00.
b. Rating merupakan nilai tanggap/ antisipasi manajemen organisasi
terhadap kondisi lingkungan tersebut. Pemberian nilai rating untuk
faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi
rating 4 tetapi jika peluangnya kecil diberi rating 1). Pemberian nilai
rating ancaman adalah kebalikannya. Jika ancamannya sangat besar,
ratingnya adalah 1, tetapi jika ancamannya sedikit nilai ratingnya 4.
c. Nilai tiap- tiap faktor merupakan hasil kali antara bobot dan rating.
Jika seluruh nilai dijumlahkan, maka dapat diketahui nilai IFE dari
organisasi tersebut
2.3.4 Matrik IE
Matrik IE adalah alat untuk menentukan posisi suatu perusahaan
didasarkan pada analisis internal dan eksternal perusahaan. Tujuan
penggunaan model model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis
yang lebih detail (David, 2004)
Melalui matrik IE dapat diidentifikasi menjadi tiga daerah utama,
yaitu:
a. Daerah pertama, yaitu sel I,II, dan IV merupakan tahap tumbuh dan
membangun. Strategi yang sesuai untuk daerah ini adalah strategi
intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan
pengembangan produk.
b. Daerah kedua, yaitu sel III,V, dan VII merupakan tahap pertahankan
dan pelihara. Strategi yang cocok digunakan adalah strategi penetrasi
pasar dan mengembangkan produk.
c. Daerah ketiga, yaitu sel VI, VIII, dan IX paling baik dikelola dengan
strategi panen atau divestasi
TOTAL SCORE IFE
4.0 Kuat 3.0 Rata-rata 2.0 Lemah 1.0
I II III
18

IV V VI

VII VIII IX

Gambar 2.2 Total Nilai Matrik IE (David, 2004)


Matrik internal eksternal (IE) bermanfaat untuk memposisikan
perusahaan ke dalam matriks yang terdiri dari 9 Sel. Matrik IE terdiri dari
dua dimensi, yaitu: total skor dari IFE pada sumbu X dan total skor dari
matriks EFE pada sumbu Y. Pada sumbu X IE, total nilai IFE yang di
boboti dari 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah; 2,0
sampai 2,99 di anggap sedang; sedangkan nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap
kuat. Demikian pula pada sumbu Y, total nilai EFE yang diberi bobot dari
1,0 sampai 1,99 dianggap rendah; nilai 2,00 sampai 2,99 dianggap sedang;
sedangkan nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap tinggi.
Matrik IE dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang
mempunyai dampak strategis berbeda:
a. Grow and Build Strategies, berada pada sel I,II, dan IV. Strategi yang
cocok diterapkan adalah strategi insentif (penetrasi pasar, penciptaan
pasar dan pembangunan produk) dan strategi integrasi (integrasi ke
belakang, integrasi ke depan dan integrasi horizontal).
b. Hold and Maintaining Strategies, berada pada sel III, V, dan VII.
Strategi yang digunakan adalah strategi penetrasi pasar dan
pembangunan produk.
c. Harvest and Divest Strategies berada pada sel VI, VIII, dan IX.
Strategi yang digunakan adalah untuk melepaskannya
Perusahaan yang di anggap paling sukses adalah perusahaan yang
mampu menghasilkan bisnis yang berada pada sel I.
2.4 Bakso
Bakso adalah campuran daging sapi giling yang dicampur tepung
tapioca dan dibentuk mirip bola-bola kecil, biasanya menggunakan daging
sapi tapi banyak juga yang menggunakan daging ikan, ayam, udang, dan
kerbau. Bakso disajikan dalam keadaan panas dengan kuah bening
19

biasanya juga ditambahkan mie dan bihun serta telur kemudian di taburi
bawang goreng (Yasir, 2019).
Bakso adalah produk olahan daging, dimana daging tersebut telah
dihaluskan terlebih dahulu dan dicampur dengan bumbu-bumbu, tepung
dan kemudian dibentuk seperti bola-bola kecil lalu direbus dalam air
panas. Produk olahan daging seperti bakso telah banyak dikenal oleh
seluruh lapisan masyarakat. Secara teknis pengolahan bakso cukup mudah
dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Bila ditinjau dari upaya kecukupan
gizi masyarkat, bakso dapat dijadikan sebagai sarana yang tepat, karena
produk ini bernilai gizi tinggi dan disukai oleh semua lapisan masyarakat
(Widyaningsih & Murtini, 2006).
Bakso adalah produk gel dari protein daging, baik daging sapi,
ayam ikan maupun udang. Bakso dibuat dari daging giling dengan bahan
tambahan utama garam dapur, tepung tapioka, dan bumbu, berbentuk bulat
seperti kelereng dengan berat 25-30g per butir. Setelah dimasak bakso
memiliki tekstur yang kenyal sebagai ciri spesifikasinya. Kualitas bakso
sangat bervariasi karena perbedaan bahan baku dan bahan tambahan yang
digunakan, proporsi daging dengan tepung dan proses pembuatannya
(Widyaningsih & Murtini, 2006)
2.5 Penelitian Terdahulu
a. (Pasaribu, 2018)
Penelitian ini bertujuan untuk menetukan dan menganalisis strategi
pemasaran yang dilakukan oleh PT. Arma Anugerah (Aroma Bakery and
Cake Shop). Metode penelitian yang digunakan berupa analisis SWOT dan
metode analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data kemudian
dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui apa saja
kekuatan,kelemahan,peluang, dan ancaman dari strategi pemasaran yang
dilakukan perusahaan.
b. (Mayang & Ratnawati, 2020)
Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan alternative strategi
pemasaran bersaing yang unggul dan kebijakan perusahaan yang tepat
20

dengan menggunakan metode analisis SWOT (Strenght, Weakness,


Opportunity, Threat) di kantor Pos Magelang 56100. Analisis SWOT
dilakukan dengan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) yang
mendeskripsikan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan dan
matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) yang menguraikan faktor-
faktor peluang dan ancaman perusahaan dan matriks IE (Internal External)
yang menunjukkan posisi perusahaan saat ini.
c. (Afrillita, 2013)
Penelitian ini bertujuan untuk mengindetifikasi dan menjeleskan kekuatan
dan kelemahan (lingkungan internal) serta peluang dan ancaman
(lingkungan eksternal) serta merumuskan strategi pemasaran sepeda motor
yyang tepat melalui analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities,
dan Threats) pada PT.Samekarindo Indah Samarinda.
d. (Rahmayati, 2015)
Penelitian ini membahas identifikasi kekuatan dan kelemahan (lingkungan
internal) serta peluang dan ancaman (lingkungan eksternal) serta
merumuskan strategi pemasaran udang beku yang tepat melalui analisis
SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) pada PT.
Mustika Mina Nusa Aurora Tarakan, Kalimantan Utara. Metode penelitian
yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui
observasi, wawancara, studi kepustakaan dan internet. Teknik analisis data
yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.

e. (Srinadi, 2016)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat
dan berdaya saing dengan terlebih dahulu mengindentifikasi, menilai
faktor-faktor internal perusahaan dan eksternal lingkungan yang
mempengaruhi perusahaan tersebut. Metode yang digunakan adalah
analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat). Penelitian ini
dilakukan dengan metode survey (wawancara) pada pemilik dan staff
perusahaan dan konsumen perusahaan.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada periode 5 Maret 2021 –
31 Maret 2021.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Bakso Rusuk Joss
Perumahan Mutiara Gading Timur, Mustika Jaya, Bekasi.

Gambar 3.1 Alamat Bakso Rusuk Joss

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi adalah keseluruhan karakteristik atau unit hasil
pengukuran yang menjadi objek penelitian (Riduwan, 2007). Populasi
dalam penelitian ini adalah produk yang dikonsumsi masyarakat di Rumah
Makan Bakso Rusuk Joss.

21
22

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki


oleh populasi (Arikunto & Suharsimi, 2006). Sampel penelitian yang
digunakan dalam kajian ini adalah data kuesioner peneleti.
3.3 Definisi Variabel Penelitian
1. Faktor Internal
a. Kekuatan (Strengh) adalah sumberdaya keterampilan atau
keunggulan lain relatif pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani
oleh perusahaan atau organisasi. Kekuatan adalah kompetisi khusus
yang memberikan keunggulan kompratif bagi perusahaan di pasar.
b. Kelemahan (Weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan
dalam sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius
menghambat kinerja efektif perusahaan atau organisasi. Fasilitas
sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan
pemasaran, citra merek dapat merupakan sumber kelemahan.
2. Faktor Eksternal
a. Peluang (Opportunity) adalah situasi penting yang
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan atau organisasi.
Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber
peluang. Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan,
perubahan pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan
teknologi, serta membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok
dapat memberikan peluang bagi perusahaan atau organisasi
b. Ancaman (Threat) adalah situasi penting yang tidak
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan atau organisasi.
Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang yang di
inginkan organisasi.
3.4 Data yang Dibutuhkan
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah:
1. Data wawancara dengan manajer strategi pemasaran
2. Data Responden kuesioner dari manajer strategi pemasaran, supervisor
dan karyawan
23

3.5 Metode Pengumpulan Data dan Alat Penelitian


Pada saat melakukan observasi ada banyak data dan informasi yang
dilakukan peneliti dengan menggunakan beberapa metode. Seperti metode
observasi, wawancara, dan studi literatur. Metode tersebut digunakan
untuk mengumpulkan data dan informasi terkait penyelesaian tugas akhir.
Berikut adalah uraian masing-masing metode.
a. Metode Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung ke rumah makan bakso rusuk joss dan
mencatat setiap informasi yang di dapatkan dari pengamatan langsung di
lapangan. Tujuannya adalah dapat melihat secara langsung bagaimana
strategi pemasaran yang digunakan oleh Rumah Makan Bakso Rusuk Joss.
b. Metode Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
tanya jawab langsung kepada narasumber yang terpercaya yaitu Manajer
Strategi pemasaran dan Supervisor. Data yang diperoleh yaitu Kekuatan,
Kelemahan, Peluang dan Ancaman pada Rumah Makan Bakso Rusuk Joss.
c. Metode Literatur
Merupakan teknik pengumpulan data dengan membaca dan
mempelajari literatur-literatur yang bersumber dari buku dan jurnal yang
berkaitan dengan kajian ini. Bertujuan untuk memperkuat argumentasi dari
penulis.
d. Survey
Survey yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner.
Kuesioner adalah sebuah cara atau teknik yang digunakan seorang
peneliti untuk mengumpulkan data dengan menyebarkan sejumlah lembar
kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh para
responden. Pada metode ini, pertanyaan-pertanyaan ditulis dalam format
kuesioner, lalu di sebarkan kepada responden untuk dijawab, kemudian
dikembalikan kepada peneliti (Maryati, 2006)
24

Pernyataan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan


respons (responden) sesuai dengan permintaan peneliti. Tujuan penyebaran
kuesioner ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah
dan diharapkan responden memberikan jawaban yang sesuai dengan
kenyataan dalam pengisian daftar pernyataan (Sukmalanana, 2008)

3.6 Metode Pengolahan Data


Untuk menguraikannya dengan cara menemukan informasi terlebih
dahulu harus membuat suatu tahapan penelitian/kajian agar proses
penyelesaian masalah yang dilakukan secara tepat. Berikut adalah tahapan
penelitian yang dilakukan oleh penulis saat menyusun Tugas Akhir:
1. Observasi ke lapangan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengamati secara langsung kondisi yang ada dilapangan yaitu
melakukan pengamatan langsung kondisi strategi pemasaran serta
kondisi rumah makan Bakso Rusuk Joss Mutiara Gading Timur.
2. Wawancara adalah cara yang dilakukan dengan menanyakan secara
langsung ke narasumber dengan melakukan wawancara ke Manajer
Operasional dan Pemasaran Rumah Makan Bakso Rusuk Joss.
3. Pengumpulan data adalah data SWOT yang diperoleh dari hasil
wawancara kemudian disusun dan siap untuk diolah.
4. Mengolah data adalah data yang sudah dikumpulkan berupa hasil
wawancara Kekuatan (Strenght), Kelemahan (Weakness), Peluang
(Opportunity) dan Ancaman (Threat).
5. Analisis permasalahan adalah data yang sudah diperoleh diolah ke
dalam Matriks SWOT, kemudian diolah ke Matriks IFE/EFE dan
terakir ke matriks IE. Setelah di hitung dan diolah kemudian di analisis
permasalahan tersebut untuk menemukan solusi dari permasalah
tersebut.
6. Pembahasan kajian adalah melakukan pembahasan mengenai
informasi secara luas berserta solusi penyesuaian masalah.
Pembahasan kajian ini didukung dengan literatur untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut.
25

7. Kesimpulan dan saran adalah setelah mengumpulan data dan


menganalisisnya maka informasi pun ditemukan. Dari informasi
tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk perusahaan.

3.7 Flowchart

Gambar 3.2 Flowchart


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum perusahaan


4.1.1 Sejarah Perusahaan
Rumah Makan Bakso Rusuk Joss merupakan salah satu
jenis usaha dalam bidang kuliner yang didirikan oleh Bapak Isa
Juarsa pada tahun 2015. Usaha ini awalnya didirikan di Ruko
Perumahan Mutiara Gading Timur, Jl. Mustika Jaya No.20, Bekasi
Timur, Kec. Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat. Saaat ini
Bakso Rusuk Joss telah memiliki beberapa cabang baik di
Jabodetabek hingga di Bandung dan Pekan Baru.
Bakso yang ada di rumah makan ini memiliki bentuk yang
unik dari pada bakso yang ada dirumah makan lain pada umum
nya. Bakso Rusuk dan Bakso Lava merupakan ciri khas Rumah
makan Bakso Rusuk Joss.
Bakso Rusuk Joss mempunyai target pasar untuk semua
kalangan seperti kalangan pelajar, mahasiswa, muda-mudi,
karyawan hingga pengusaha yang ada di Kota Bekasi. Salah satu
strategi pemasaran yang dilakukan oleh Rumah Makan Bakso
Rusuk Joss adalah pengelola Rumah Makan Bakso Rusuk Joss
sering melakukan inovasi produk dan mengadakan event serta
promosi. Selain itu pengunjung dapat menikmati fasilitas gratis
lainnya, seperti free wifi, gratis air putih dan gratis teh tawar.
4.1.2 Menu
Menu yang disediakan Rumah Makan Bakso Rusuk Joss
adalah aneka bakso mulai dari ukuran jombo di antaranya Bakso
Rusuk Setan, Bakso Beranak Mini, Bakso Beranak Jombo, Bakso
Lava, Bakso Buaya, Bakso Mekar Jumbo, Bakso Bambu Bakar.
Selain itu, beberapa bakso ukuran standar seperti Bakso Original,
Bakso Urat, Bakso Urat Joss, Bakso Keju, Bakso Kuah Rendang,
Bakso Jablay, Bakso Tektek, Bakso Rusuk Ori, Mie Ayam Bakso.

26
27

Ada juga Bakso Pizza, Steak Bakso Blackpper, Bakso Kuah Saos
Padang, Bakso Kuah Tomyam, Bakso Rusuk Hotplate, Bakso
Rusuk Hotplate Jablay, Bakso Hotplate Telor Ceplok. Bakso Rusuk
Joss juga menyediakan beberapa mulai dari juice, teh, milo,
cappucino, hingga minumana dengan campuran nata decoco, buble
gel.
4.1.3 Harga
Harga yang ditawarkan oleh Rumah Makan Bakso Rusuk
Joss bervariasi Harga bakso berkisar Rp.18.000- Rp.185.000.
Untuk kategori minuman Rp.10.000 – Rp.20.000
4.1.4 Waktu Buka
Rumah Makan Bakso Rusuk Joss buka setiap hari pada jam
makan siang yaitu pukul 9.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.

4.2 Hasil Pengumpulan Data


Pada pengumpulan data yang telah dilaksanakan dengan menyebar
beberapa kuesioner kepada 4 (tiga) orang responden maka selanjutnya
untuk dilakukan analisis data. Pada penelitian ini responden yang berasal
dari 3 jabatan yang berbeda yaitu Manajer Strategi Pemasaran dan
Operasional, Supervisor, dan Karyawan. Teknik pengambilan dilakukan
dengan menyebar beberapa kuesioner kepada 4 orang yang bersangkutan.
Analisis data tersebut menggunakan analisis tool Strenght, Weakness,
Opportunity, Threat (SWOT).
4.2.1 Data Hasil Wawancara
Data hasil wawancara yang digunakan bertujuan untuk
mengetahui SWOT yang digunakan oleh rumah makan Bakso
Rusuk Joss. Hasil wawancara SWOT yang digunakan dapat dilihat
pada Tabel 4.1 – 4.4.
28

Tabel 4.1 Hasil Wawancara SWOT pada Aspek Kekuatan (Strength)

No Jawaban
1 Memiliki Pemimpin yang berjiwa sosial dan bertanggung jawab dan
mampu memotivasi karyawan
2 Pelayanan yang diberikan sangat bagus
3 Produk yang dijual beragam dan berkualitas
4 Bahan baku tersedia dengan baik
5 Alat pemasaran yang dimiliki memadai
6 Menggunakan bahan baku yang masih segar
7 Menggunakan sistem pemesanan online
8 Memiliki resep rahasia
9 Menggunakan sistem pembayaran online dan debit
10 Inovasi produk yang cepat

Tabel 4.2 Hasil Wawancara SWOT pada Aspek Kelemahan (Weakness)

No Jawaban
1 Harga beberapa produk yang dijual di anggap mahal oleh konsumen
2 Masih menggunakan sistem pembayaran manual pada kasir
3 Tempat nya masih sederhana
4 Minimnya lahan parkir untuk kendaraan roda 4
5 Kapasitas untuk menampung konsumen masih minim

Tabel 4.3 Hasil Wawancara SWOT pada Aspek Peluang (Opportunity)

No Jawaban
1 Dengan membuka outlet baru
2 Berada ditempat yang strategis
Kalangan anak muda dan artis suka mencoba-coba dan meriview kuliner
3 unik
4 Kebanyakan masyarakat indonesia menyukai kuliner bakso
5 Promosi dengan menggunakan berbagai media
6 Bahan baku tersedia langsung dari vendor

Tabel 4.4 Hasil Wawancara SWOT pada Aspek Ancaman (Threat)

No Jawaban
1 Beberapa produk bisa ditiru dengan mudah
2 Harga kompetitor lebih murah untuk beberapa jenis produk
3 Semakin banyak berdirinya usaha sejenis
29

4.2.2 Data Responden


Data hasil responden yang digunakan bertujuan untuk
mengetahui tingkat signifikan dari beberapa responden yang telah
dipilih yang nantinya akan digunakan untuk menentukan bobot dan
rating. Hasil responden dapat dilihat pada Tabel 4.5 – 4.8.

Tabel 4.5 Hasil Responden pada Aspek Kekuatan (Strength)


No Jawaban W A F P
1 Memiliki Pemimpin yang berjiwa sosial dan 3 3 4 4
bertanggung jawab dan mampu memotivasi karyawan
2 Pelayanan yang diberikan sangat bagus 4 4 4 3
3 Produk yang dijual beragam dan berkualitas 4 3 4 4
4 Bahan baku tersedia dengan baik 3 4 4 3
5 Alat pemasaran yang dimiliki memadai 3 3 3 3
6 Menggunakan bahan baku yang masih segar 3 4 4 4
7 Menggunakan sistem pemesanan online 3 4 4 3
8 Memiliki resep rahasia 4 4 4 4
9 Menggunakan sistem pembayaran online dan debit 3 3 3 3
10 Inovasi produk yang cepat 4 4 4 4

Tabel 4.6 Hasil Responden pada Aspek Kelemahan (Weakness)


No Jawaban W A F P
1 Harga beberapa produk yang dijual di anggap mahal 1 2 2 2
oleh konsumen
2 Masih menggunakan sistem pembayaran manual pada 2 2 2 2
kasir
3 Tempat nya masih sederhana 2 2 1 1
4 Minimnya lahan parkir untuk kendaraan roda 4 2 1 2 2
5 Kapasitas untuk menampung konsumen masih minim 1 1 1 1
30

Tabel 4.7 Hasil Responden pada Aspek Peluang (Opportunity)


No Jawaban W A F P
1 Dengan membuka outlet baru 4 4 1 2
2 Berada ditempat yang strategis 3 4 3 3
3 Kalangan anak muda dan artis suka mencoba-coba dan 3 4 4 4
meriview kuliner unik
4 Kebanyakan masyarakat indonesia menyukai kuliner 4 4 1 4
bakso
5 Promosi dengan menggunakan berbagai media 4 3 3 2
6 Bahan baku tersedia langsung dari vendor 3 1 1 1

Tabel 4.8 Hasil Responden pada Aspek Ancaman (Threat)


No Jawaban W A F P
1 Beberapa produk bisa ditiru dengan mudah 2 2 2 2
2 Harga kompetitor lebih murah untuk beberapa jenis 2 2 1 2
produk
3 Semakin banyak berdirinya usaha sejenis 2 2 2 2

Keterangan:
1. Responden ke 1: Pak Widi (Manager Area dan Kemitraan)
2. Responden ke 2: Pak Asep (Supervisor)
3. Responden ke 3: Mba Fitri (Karyawan Dapur)
4. Responden ke 4: Mba Pupah (Waiter)

4.3 Pengolahan Data


4.3.1 MATRIK IFE (Internal Factor Evaluation)
Analisa lingkungan internal dilakukan melalui identifikasi
faktor internal perusahaan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Setelah di identifikasi, maka dilakukan
pembobotan dan pemberian rating pada masing-masing variabel.
Berdasarkan hasil pembobotan dan rating menggunakan matrik IFE
dapat diketahui bahwa total skor matrik IFE adalah 3,253. Total
skor tersebut menunjukkan posisi yang kuat. . Tabel hasil matrik
IFE dapat dilihat pada Tabel 4.6
31

Kekuatan pada rumah makan ini berdasarkan rata-rata


rating tertinggi yaitu memiliki resep rahasia dan inovasi produk
yang cepat dengan nilai masing-masing 4,00, sedangkan kekuatan
dengan nilai rata-rata terendah yaitu alat pemasaran yang dimiliki
memadai dan menggunakan sistem pembayaran online dan debit
dengan nilai 3,00. Kekuatan utama pada rumah makan ini
berdasarkan skor tertinggi adalah memiliki resep rahasia dan
inovasi produk yang cepat dengan skor 0,366. Memiliki resep
rahasia merupakan sumber kekuatan utama bagi rumah makan ini,
dengan ada nya resep rahasia rumah makan bakso rusuk joss dapat
membuat produk dengan kualitas yang enak sehingga dapat
mempertahankan jumlah konsumen dan menstabilkan pendapatan.
Inovasi produk yang cepat merupakan salah satu kekuatan utama
bagi rumah makan bakso rusuk joss, dengan adanya inovasi
produk, masyarakat tidak cepat bosan dengan menu yang itu-itu
saja

Tabel 4.6 Hasil Matrik IFE


No. Jawaban Bobot Rating Skor
1. Memiliki Pemimpin yang berjiwa sosial 0,080 3,50 0,280
dan bertanggung jawab dan mampu
memotivasi karyawan
2. Pelayanan yang diberikan sangat bagus 0,086 3,75 0,321
3. Produk yang dijual beragam dan 0,086 3,75 0,321
Kekuatan (Strength)

berkualitas
4 Bahan baku tersedia dengan baik 0,080 3,50 0,280
5 Alat pemasaran yang dimiliki memadai 0,069 3,00 0,206
6 Menggunakan bahan baku yang masih 0,086 3,75 0,321
segar
7 Menggunakan sistem pemesanan online 0,080 3,50 0,280
8 Memiliki resep rahasia 0,091 4,00 0,366
9 Menggunakan sistem pembayaran online 0,069 3,00 0,206
dan debit
10 Inovasi produk yang cepat 0,091 4,00 0,366
Sub total 0,817 2,947
32

No. Bobot Ratin Skor


Jawaban
g
Kelemahan (Weakness)

1. Harga beberapa produk yang dijual di 0,040 1,75 0,070


anggap mahal oleh konsumen
2. Masih menggunakan sistem pembayaran 0,046 2,00 0,091
manual pada kasir
3. Tempat nya masih sederhana 0,034 1,50 0,051
4. Minimnya lahan parkir untuk kendaraan 0,040 1,75 0,070
roda 4
5. Kapasitas untuk menampung 0,023 1,00 0,023
konsumen masih minim
Sub Total 03 0,306
Total 1,000 3,253

Kelemahan yang paling berpengaruh pada rumah makan ini


berdasarkan rata-rata rating yaitu Kapasitas untuk menampung
konsumen masih minim dengan nilai 1,00. Kelemahan utama pada
rumah makan ini berdasarkan skor tertinggi yaitu masih
menggunakan sistem pembayaran manual pada kasir dengan skor
0,091. Harga beberapa produk yang dijual di anggap mahal oleh
konsumen, tempatnya masih sederhana dan minimnya lahan parkir
untuk kendaraan roda 4 juga merupakan faktor kelemahan rumah
makan. Konsumen lebih menekankan kepada pada kualitas yang
mereka terima dari suatu merek sebagai nilai yang paling penting
dari suatu produk atau dapat dikatakan harga kurang penting dari
kualitas.
4.3.2 Matrik EFE
Analisis matrik EFE merupakan hasil dari identifikasi
faktor-faktor eksternal berupa peluang dan ancaman yang
berpengaruh pada Rumah Makan Bakso Rusuk Joss. Hasil
perkalian antara rata-rata pembobotan dan penilaian rating akan
menghasilkan total skor. Berdasarkan hasil pembobotan dan rating
33

menggunakan matrik EFE dapat diketahui bahwa total skor matrik


EFE adalah 2,798.Tabel hasil matrik EFE dapat dilihat pada Tabel
4.7 Total skor tersebut menunjukkan pada posisi nilai rata-rata dari
hasil olahan matriks EFE yang dilakukan baik dari ancaman
ataupun dari peluang.
Peluang pada perusahaan ini berdasarkan rata-rata rating
tertinggi yaitu Kalangan anak muda dan artis suka mencoba-coba
dan mereview kuliner unik dan peluang dengan nilai 3,75 dan
peluang dengan nilai terendah yaitu Bahan baku tersedia langsung
dengan nilai 1,50. Peluang utama pada perusahaan ini berdasarkan
skor tertinggi yaiitu Kalangan anak muda dan artis suka mencoba-
coba dan mereview kuliner unik dengan skor 0,605. Kalangan
anak muda dan artis suka mencoba-coba dan mereview kuliner
unik ini memiliki pengaruh peluang yang sangat besar karena pihak
rumah makan sering melakukan inovasi pada produk.

Tabel 4.7 Hasil Matrik EFE


No Jawaban Bobot Rating Skor
1. Dengan membuka outlet baru 0,118 2,75 0,325
2. Berada ditempat yang strategis 0,140 3,25 0,454
Peluang (Opportunity)

3. Kalangan anak muda dan artis suka 0,161 3,75 0,605


mecoba-coba dan me-review kuliner
unik
4. Kebanyakan masyarakat Indonesia 0,140 3,25 0,454
menyukai kuliner bakso
5. Promosi dengan menggunakan berbagai 0,129 3,00 0,387
media
6. Bahan baku tersedia langsung dari 0,065 1,50 0,097
vendor
Sub Total 0,753 2,323
No Jawaban Bobot Rating Skor
Ancaman (Threat)

1. Beberapa produk bisa ditiru dengan 0,086 2,00 0,172


mudah
2. Harga Kompetitor lebih murah untuk 0,075 1,75 0,132
beberapa jenis produk
3. Semakin banyak berdirinya usaha sejenis 0,086 2,00 0,172
Sub Total 0,247 0,476
34

Total 1,000 2,798

Ancaman pada perusahaan berdasarkan rata-rata rating yang


berpengaruh kuat yaitu harga kompetitor lebih murah untuk
beberapa jenis produk dengan nilai 1,75 dan untuk ancaman yang
memberikan pengaruh lemah yaitu beberapa produk bisa ditiru
dengan mudah dan semakin banyak berdirinya usaha sejenis
dengan nilai 2,00. Ancaman utama rumah makan berdasarkan
perhitungan total skor diperoleh beberapa produk bisa ditiru dengan
mudah dan semakin banyak berdirinya usaha sejenis dengan skor
0,172. Murah nya harga kompetitor untuk beberapa jenis produk
dapat menyebabkan beralihnya pelanggan ke pesaing lain
merupakan salah satu ancaman yang dapat mengancam
keberlangsungan suatu usaha, karena di takutkan para konsumen
akan beralih ke pesaing lain sehingga dapat menurunkan profit
rumah makan.
4.3.3 Matrik IE
Matrik Internal Eksternal (IE) ini bertujuan untuk
mengetahui dan menentukan strategi pemasaran yang sesuai
digunakan. Input pada matrik IE ini adalah total rata-rata
tertimbang yang berada pada matrik IFE dan matriks EFE. Total
nilai tertimbang matrik IFE diletakkan di sumbu vertikal dan total
nilai tertimbang matrik EFE di letakkan disumbu horizontal.
Berdasarkan analisis yang dilakukan sebelumnya, total skor pada
matrik IFE sebesar 3,253, yang artinya Rumah Makan Bakso
Rusuk Joss memiliki posisi internal yang kuat. Hal ini berarti
kekuatan yang dimiliki Bakso Rusuk Joss dapat mengatasi
kelemahan dengan sangat baik. Pada matrik EFE, total skor nya
sebesar 2,798, yang menunujukkan Rumah Makan Bakso Rusuk
Joss mempunya posisi ekternal rata-rata. Hal ini berarti Rumah
Makan Bakso Rusuk Joss cukup baik dalam merespon peluang dan
meminimalisir ancaman. Total dari matrik IFE dan matrik EFE
35

kemudian dipetakan dalam matrik IE, sehingga dapat diketahui


posisi perusahaan. Matrik IE dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Total rata-rata tertimbang


Matrik IFE

Kuat Rata-rata Lemah


3,00-4,00 2,00-2,99 1,00-1,99

Kuat 3,00-4,00 I II III


Total rata-rata

Matrik EFE
tertimbang

Rata-rata 2,00-2,99 IV V VI

Lemah 1,00-1,99 VII VIII IX

Gambar 4.1 Hasil Matrik IE

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa Rumah Makan


Bakso Rusuk Joss berada pada daerah I dan IV yaitu Growth and
Build, hal ini berarti Rumah Makan Bakso Rusuk Joss memiliki
peluang untuk terus tumbuh dan terus membangun. Strategi yang
cocok untuk daerah ini adalah strategi intensif seperti penetrasi
pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk.
Strategi penetrasi pasar menekankan terhadap pemasaran
produk yang saat ini sedang dijalankan dengan pertimbangan telah
dimilikinya keahlian dan keterampilan dalam pengoperasian
pemasaran baik untuk pelanggan yang ada maupun untuk
pelanggan baru. Kegiatan yang dilakukan mengubah dan
meningkatkan program periklanan dan promosi baik media cetak
maupun media elektronik. Media elektronik yang aktif dan selalu
memberikan informasi adalah dari twitter, facebook, instagram dan
tiktok. Media cetak yang digunakan untuk promosi adalah flyer,
pamflet dan brosur. Penetrasi pasar lain yang dilakukan adalah
36

selalu mengupdate pada media sosial mengenaik variasi menu dan


keunggulan untuk menarik lebih konsumen.
Strategi pengembangan pasar di lakukan untuk menarik
lebih banyak pelanggan baru untuk produk yang sudah ada.
Kegiatan yang dilakukan seperti memperbesar wilayah pemasaran
dengan membuka berbagai outlet barunya di berbagai kota. Strategi
pengembangan pasar menargetkan pelanggan di luar segmen sasat
ini. Dalam hal ini, rumah makan memanfaatkan nama mereka yang
telah ada untuk menciptakan penjualan di segmen. Dengan
melakukan strategi pengembangan pasar tentu saja rumah makan
ini akan mendapatkan pelanggan baru, penjualan nya meningkat
dan pertumbuhan perusahaan.
Strategi pengembangan produk yaitu dijalankan dalam
rangka memodifikasi produk yang sudah ada atau menciptakan
jenis produk baru yang masih terkait dengan produk yang sekarang.
Pengembangan produk pada Rumah Makan Bakso Rusuk Joss di
lakukan dengan melakukan inovasi atau penciptaan produk baru
yang dilakukan setiap 3 bulan sekali . Produk tersebut di modifikasi
mulai dari segi rasa, ukuran dan harga. Gagasan strategi ini dipilih
untuk dijalankan dengan tujuan untuk dapat memberikan kepuasan
kepada pelanggan.
4.3.4 Matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Threats)
Alternatif strategi pengembangan didapatkan melalui
Matriks SWOT dengan memformulasikan strategi berdasarkan
penggabungan antara faktor internal dan eksternal. Matriks SWOT
bertujuan untuk memberikan alternatif strategi utama di antaranya
strategi S-O (Strength-Opportunity), W-O (Weakness-Oppurtunity),
S-T (Strength-Threat) dan W-T (Weakness-Threat). Berdasarkan
Matriks SWOT telah didapatkan beberapa alternatif strategi untuk
Rumah Makan Bakso Rusuk Joss seperti pada Gambar 4.2
1. Strategi S-O (Strength-Opportunities)
37

Strategi S-O menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan


peluang. Strategi pertama yaitu mempertahankan kualitas dan
pelayanan produk untuk menarik konsumen atau pelanggan.
Kekuatan produk rumah makan adalah banyak varian rasa, rasa
yang enak dan pelayanan yang baik terhadap konsumen ditambah
memiliki peluang yaitu masyarakat menyukai kuliner bakso dan
suka mencoba-mencoba kuliner unik, maka dipilihan strategi yaitu
memperhankan kualitas dan pelayanan produk. Dengan demikian
diharapkan dengan strategi mempertahankan kualitas dan
pelayanan produk tetap membuat konsumen sebagai pelanggan
tidak meninggalkan produk tersebut. Strategi kedua yaitu
meningkatkan kemampuan manajemen dan kerja sama untuk
mencapai tujuan rumah makan. Strategi ketiga yaitu pembukaan
cabang dan jaringan distribusi untuk memperluas jangkauan
pemasaran.
2. Strategi W-O (Weakness-Opportunity)
Strategi W-O meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan
peluang. Produk rumah makan ini memiliki peluang kalangan anak
muda dan artis suka mencoba-coba dan meriview kuliner unik,
masyarakat yang menyukai kuliner bakso dan juga promosi dengan
menggunakan berbagai media namun adanya kelemahan yaitu
harga beberapa produk di anggap mahal dan juga masih
menggunakan sistem pembayaran manual pada kasir maka strategi
yang bisa diterapkan yaitu memanfaatkan kemajuan teknologi
terutama media untuk membantu kegiatan promosi pemasaran
rumah makan pada strategi keempat. Kelemahan lainnya pada
rumah makan ini ialah tempatnya masih sederhana, maka dapat di
tentukan strategi kelima yaitu penjajakan daerah pemasaran baru
yang memiliki potensi terhadap peningkatan penjualan produk
serta menjaga hubungan baik dengan penyedia bahan baku dan
wilayah sekitar rumah makan.
3. Strategi S-T (Strength-Threat)
38

Strategi S-T menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.


Beralihnya konsumen pada pesaing yang di sebabkan beberapa
produk yang bisa ditemukan dengan mudah, serta harga untuk
beberapa produk yang lebih murah, banyak berdirinya usaha
sejenis, namun dengan kekuatan berupa produk yang dijual
beragam dan berkualitas, memiliki resep rahasia dan melakukan
inovasi 3 bulan sekali maka strategi keenam yang dapat diterapkan
yaitu mempertahankan citra rumah makan dan meningkatkan
kualitas produk. Strategi keenam ini diharapkan mampu
memperkecil kerugian tempat usaha. Strategi ke tujuh untuk lebih
mempermudah pelanggan untuk mendapatkan produk salah
satunya adalah dengan meningkatkan pelayanan delivery online
terhadap konsumen
4. Strategi W-T (Weakness-Threats)
Strategi W-T berfungsi untuk menimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman. Untuk meminimalkan kelemahan rumah
makan berupa harga beberapa produk yang mahal, sistem manual
pada kasir, tempatnya masih sederhana dan minim untuk
menampung konsumen dan lahan parkir yang tidak begitu luas.
Cara mengatasi ancaman berupa beralihnya konsumen kepada
pesaing, beberapa produk bisa ditiru dengan mudah, harga
beberapa produk yang lebih murah serta munculnya pesaing baru
yang sejenis, maka strategi pemasaran yang dapat diterapkan yaitu
melayani pangsa pasar yang lebih luas dengan menyediakan pake
khusus.
Strategi ke delapan ini diharapkan dapat membuat
pelanggan tidak berpalingg atau berpindah ke tempat lain. Strategi
ini adalah dengan menyediakan paket khusus atau porsi untuk
menjangkau ataupun memperluas pangsa pasar pada kalangan
konsumen menengah ke bawah. Strategi ini juga dapat membuat
rumah makan mendapatkan pelanggan baru dan keuntungan lebih.
39

Strategi kesembilan adalah meningkatkan fasilitas rumah


makan merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan pada
rumah makan Bakso Rusuk Joss. Strategi ini dapat dilakukan untuk
meminimalkan kelemahan berupa area parkir untuk kendaraan roda
4 yang kurang luas dan tempat yang masih sederhana dan minim,
menambah fasilitas lain yang membuat konsumen nyaman seperti
mushola,dan kipas angin untuk ruangan luar serta perawatan rutin
terhadap fasilitas lainnya seperti AC untuk ruangan dalam.
IFE( INTERNAL FAKTOR EVALUATION)
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1.Memiliki Pemimpin yang berjiwa 1. Harga beberapa
sosial dan bertanggung jawab dan produk yang dijual
mampu memotivasi karyawan di anggap mahal
2. Pelayanan yang diberikan sangat oleh konsumen
bagus 2. Masih
3. Produk yang dijual beragam dan menggunakan sistem
berkualitas pembayaran manual
4. Bahan baku tersedia dengan baik pada kasir
5. Alat pemasaran yang dimiliki 3. Tempat nya masih
memadai sederhana
6.Menggunakan bahan baku yang 4. Minimnya lahan
masih segar parkir untuk
7. Menggunakan sistem pemesanan kendaraan roda 4
online 5. Kapasitas untuk
8. Memiliki resep rahasia menampung
9. Menggunakan sistem pembayaran konsumen masih
online dan debit minim
10. Inovasi produk yang cepat
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O
1.Dengan membuka 1. Mempertahankan kualitas dan 4.Memanfaatkan
outlet baru pelayanan produk untuk menarik kemajuan teknologi
EFE ( EKTERNAL FACTOR EVALUATION)

2. Berada ditempat yang konsumen atau pelanggan terutama media


strategis (S2,S3,S4,S6,S7,S8,S9,S10,O2,O3,O4) untuk membantu
3. Kalangan anak muda 2. Meningkatkan kemampuan kegiatan promosi
dan artis suka mencoba- manajemen dan kerja sama untuk pemasaran rumah
coba dan meriview mencapai tujuan rumah makan (S1,O6) makan (W1, W2,
kuliner unik 3. Pembukaan cabang dan jaringan O3,O4,O4)
4. Kebanyakan distribusi untuk memperluas jangkauan 5. Penjajakan daerah
masyarakat indonesia pemasaran (S5,O1,O3,O4,O5) pemasaran baru yang
menyukai kuliner bakso memiliki potensi
5. Promosi dengan terhadap
menggunakan berbagai peningkatan
media penjualan produk
6. Bahan baku tersedia serta menjaga
langsung dari vendor hubungan baik
dengan penyedia
bahan baku dan
wilayah sekitar
rumah makan (W3,
W4, W5, O1,O2,O6)
Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T
40

1.Beberapa produk bisa 6. Mempertahankan citra rumah makan 8. Melayani pangsa


ditiru dengan mudah dan meningkatkan kualitas produk pasar yang lebih luas
2. Harga kompetitor (S1,S3,S4,S6,S8,S10,T1,T2,T3) dengan menyediakan
lebih murah untuk 7. Meningkatkan pelayanan delivery paket atau porsi
beberapa jenis produk online terhadap konsumen atau khusus pada
3. Semakin banyak pelanggan (S2, S5,S7,S9,T3) makanan
berdirinya usaha sejenis (W1,T1,T2)
9. meningkatkan dan
menambah fasilitas
rumah makan
(W2,W3,W4,W5,T3)
Gambar 4.2 Hasil Matrik SWOT
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN
Strategi yang dapat diterapkan oleh Rumah Makan Bakso Rusuk
Joss adalah strategi intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar,
dan pengembangan produk. Hal ini dilakukan dengan alternatif strategi:
a. Mempertahankan kualitas dan pelayanan produk untuk menarik
konsumen atau pelanggan .
b. Meningkatkan kemampuan manajemen dan kerja sama untuk
mencapai tujuan rumah makan
c. Pembukaan cabang dan jaringan distribusi untuk memperluas
jangkauan pemasaran
d. Memanfaatkan kemajuan teknologi terutama media untuk
membantu kegiatan promosi pemasaran rumah makan
e. Penjajakan daerah pemasaran baru yang memiliki potensi
terhadap peningkatan penjualan produk serta menjaga
hubungan baik dengan penyedia bahan baku dan wilayah
sekitar rumah makan
f. Mempertahankan citra rumah makan dan meningkatkan kualitas
produk
g. Meningkatkan pelayanan delivery online terhadap konsumen
atau pelanggan
h. Melayani pangsa pasar yang lebih luas dengan menyediakan
paket atau porsi khusus pada makanan
i. Meningkatkan dan menambah fasilitas rumah makan

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada Rumah Makan Bakso Rusuk
Joss antara lain:

41
42

1. Melakukan evaluasi strategi dalam jangka waktu tertentu untuk melihat


apakah strategi yang sudah dilaksanakan sudah sesuai dengan
perencanaan atau perlu adanya perubaha.
2. Meningkatkan dan Menambah Fasilitas seperti menambah kipas angin
untuk ruangan yang berada di luar, serta melakukan perawatan rutin
AC untuk ruangan didalam.
3. Memaksimalkan pemanfaatan teknologi seperti penggunaan media
massa dan internet dan senantiasa memperbarui informasi terbaru
tentang perusahaan maupun produk yang dihasilkan.

Saran yang bisa diberikan untuk penelitian berikutnya yaitu


melakukan penelitian strategi pemasaran di Rumah Makan Bakso Rusuk
Joss dengan menggunakan metode lain seperti AHP/ANP
DAFTAR PUSTAKA

Afrillita, N. (2013). Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran


Sepeda Motor Pada PT. SAMEKARINDO INDAH DI SAMARINDA.
Jurnal Administrasi Bisnis, 1.
Arikunto, & Suharsimi. (2006). Prosedur Suatu Penelitian Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Assauri, S. (2003). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Gajah Mada.
Assauri, S. (2004). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Assauri, S. (2013). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Cateora, P. R., Gilly, M. C., & Graham, J. L. (2011). International Marketing.
New York: Mc Graw-Hill.
David. (2004). Manajemen Strategi:Konsep. Edisi Tujuh. Jakarta:
PT.Prenhallindo.
Hitt, M. A. (1997). Manajemen Strategi Menyongsong Era Persaingan
Globalisasi. Jakarta: Erlangga.
Ir. Agustina Shinta, M. (2011). Manajemen Pemasaran. Malang: Universitas
Brawijaya Press (UB Press).
Kasmir. (2007). Kewirausahaan . Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kotler. (1997). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT.Prehallindo.
Kotler, P. (1999). Principle of Marketing. New York: Prentice Hall Europe.
Kotler, P. (2000). Marketing Management Millenium Edition. Prentice-Hall.
Kotler, P. (2003). Marketing Insights. Canada: Simultancously.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2008). Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas.
Jakarta: Prehallindo.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Marketing Management. New York: Prentice
Hell.
Maryati. (2006). Sosiologi. Jakarta: Esis.
Mayang, A., & Ratnawati, S. (2020). Analisis SWOT Dalam menentukan Strategi
Pemasaran . Jurnal Ilmu Manajemen, 1.

43
44

Mullins, W. J., & Walker, C. O. (2010). Manajemen Pemasaran. Jakarta:


Mcgraw.
Pasaribu, H. F. (2018). Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran
Pada PT. ARMA ANUGERAH ABADI MEDAN. Ekonomi Islam, 1.
Rahmayati. (2015). Analisis SWOT dalam menentukan strategi pemasaran udang
beku PT. Mustika Mina Nusa Aurora Tarakan, Kalimantan Utara. Jurnal
Galung Tropika, 1.
Rangkuti, F. (1999). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuty, F. (2013). Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Riduwan. (2007). Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan, Sosial,
Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Robinson, P. (1997). Manajemen Strategis Formulasi, Implementasi dan
Pengendalian . Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Siagian, S. P. (1995). Manajemen Strategi. Jakarta: Bumi Aksara.
Siagian, S. P. (2000). Manajemen Strategi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Srinadi, N. L. (2016). Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Strategi
Pemasaran Kompetitif. Jurusan Sistem Komputer, 1.
Sukmalanana. (2008). Metode dan Teknik Penulisan Karya Ilmiah (Tesis dan
Disertasi). Jakarta: Universitas Suryadharma.
Suliyanto. (2010). Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Umar. (2008). Manajemen Strategi in Action. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Umar, H. (2010). Desain Penelitian Manajemen Strategi. Jakarta: Rajawali Pers.
Widyaningsih, & Murtini. (2006). Alternatif Pengganti Formalin Pada Produk
Pangan. Surabaya: Trubus Agrisarana.
Yasir, A. (2019, September 20). Bakso merupakan kuliner nasional Indonesia.
Diambil kembali dari https://osc.medcom.id/community/bakso-
merupakan-kuliner-nasional-indonesia: https://osc.medcom.id
LAMPIRAN

45
46

Lampiran 1

Anda mungkin juga menyukai