Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PROFESI DAN PROFESIONALISME BIDAN


DOSEN PEMBIMBING
HENI HERIANI, SST.,M.KM

Disusun Oleh :
Kelompok 1
DEWI SRI RAHAYU
FIZRI RAHMA NURUL INAYAH
HILDA DELITA
NANDA RENISA
NUR AZIZAH
RIFA AULIA ARIPIANI
RISKA MAHINDA
SHEILA RAHCMAWATI
SHINTA RACHMANIAR GUMILAR
SITI AISYAH

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN TINGKAT I


STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS
JL.K.H AHMAD DAHLAN NO.20
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan taufik dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang profesionalis dan profesionalisme bidan, ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada
Ibu Heni Heriani, SST.,M.M. Selaku Dosen mata kuliah Konsep Kebidan STIKes
Muhammadiyah Ciamis.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai profesionalis dan profesionalisme bidan. Penulis juga menyadari
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat
ini, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan, kata-kata yang
kurang berkenan dan penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.

Ciamis, 24 September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... 2

Daftar Isi ............................................................................................................................. 3

Bab I
Pendahuluan ........................................................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 4

1.3 Tujuan ................................................................................................................ 4

Bab II

Tinjauan Pustaka ................................................................................................................. 5

2.1 Pengertian Profesi

2.2 Pengertian Ciri - Ciri Bidan

2.2.1 Profesionalisme Bidan ........................................................................ 6

2.2.2 Jabatan Profesionalisme ....................................................................... 6

2.2.3 Ciri – Ciri Jenis Pekerjaan Profesional ................................................ 7

2.2.4 Persyaratan Keprofesionalan Bidan .................................................... 9

2.2.5 Bidan Sebagai Profesi ......................................................................... 9

2.2.6 Upaya Yang Dilakukan Untuk Mencapai Bidan Yang Profesional... 10

2.2.7 Kewajiaban Bidan Sebagai Profesi .................................................... 12

2.2.8 Perilaku Profesional Bidan .......................................................................... 15

Bab III

Penutup ............................................................................................................................. 16

3.1 Kesimpulan .................................................................................................16

3
3.2 Saran ............................................................................................................... 16

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 17

4
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bidan merupakan suatu profesi kesehatan yang bekerja untuk pelayanan masyarakat
dan berfokus pada Kesehatan Reproduksi Perempuan, Keluarga Berencana, kesehatan bayi
dan anak balita, serta Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Profesi bidan mempunyai standar
tersendiri seperti profesi-profesi lainnya. Standar Profesi ini terdiri dari Standar
Kompetensi Bidan Indonesia, Standar Pendidikan, Standar Pelayanan Kebidanan, dan
Kode Etik Profesi.
Saat ini masyarakat acap kali merasakan ketidakpusaan terhadap pelayanan bahkan
tidak menutup kemungkinan mengajukan tuntutan dimuka pengadilan. Apabila seorang
bidan merugikan pasien dan dituntut oleh pasien tersebut akan merupakan berita yang
tersebar luas di masyarakat melalui media elektronik dan media massa lainnya. Hal
tersebut menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan. Untuk itu dibutuhkan suatu
pedoman yang menyeluruh dan integratif tentang sikap dan perilaku yang harus dimiliki
oleh seorang bidan.
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa Pengertian Profesionalis?
B. Apa Ciri – Ciri Jenis Pekerjaan Profesional?
C. Apa Persyaratan Keprofesionalan Bidan ?
D. Apa Upaya Yang Dilakuakan Untuk Mencapai Bian Profesional?
E. Apa Kewajiban Bidan Terhadap Profesinya?
F. Apa Perilaku Professional Bidan?
1.3 Tujuan
A. Untuk Mengetahui Pengertian Profesionalis?
B. Untuk Mengetahui Ciri – Ciri Jenis Pekerjaan Profesional?
C. Untuk Mengetahui Persyaratan Keprofesionalan Bidan ?
D. Untuk Mengetahui Upaya Yang Dilakuakan Untuk Mencapai Bian Profesional?
E. Untuk Mengetahui Kewajiban Bidan Terhadap Profesinya?
F. Untuk Mengetahui Perilaku Professional Bidan?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Profesi

1) Schein,E.H(1962)
Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma
yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
2) Daniel Bell(1973)
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang
diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang
dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut
dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan
mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan
moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat
3) Kamus Besar Bahasa Indonesia
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan,
kejuruan, dan sebagainya) tertentu
4) K.Bertens
Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan
nilai-nilai bersama
5) Siti Nafsiah
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk mencari nafkah
hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang lain (orang
banyak) yang harus diiringi pula dengan keahlian, ketrampilan, profesionalisme, dan
tanggung jawab.
2.2 Pengertian Ciri - Ciri Bidan

2.2.1 Profesionalisme Bidan


Profesionalisme berarti memiliki sifat profesional / ahli secara popular
seorang pekerja apapun sering dikatakan profesional, seorang profesional dalam

6
bahasa keseharian adalah seorang pekerja yang terampil atau cakap dalam kerjanya
biarpun keterampilan tersebut produk dari fungsi minat dan belajar dari kebiasaan.
2.2.2 Jabatan Profesionalisme
Predikat profesional sering diberikan pada seseorang yang bekerja dibidang
manapun juga. Seorang pekerja profesional dalam bahasa kesehariannya adalah
seorang pekerja yang terampil atau cakap dalam kerjanya, biarpun keterampilan
atau kecakapan tersebut produk dari fungsi minat dan belajar dari kebiasaan.
Pengertian jabatan profesional perlu dibedakan dari jenis pekerjaan yang
menuntut dan dapat dipenuhi lewat pembiasaan melakukan keterampilan tertentu
(magang, keterlibatan langsung dalam situasi kerja di lingkungannya).
Seorang pekerja profesional perlu dibedakan dari seorang teknisi, keduanya
(pekerja sosial dan teknisi) dapat saja terampil dalam unjuk kerja (misalnya :
menguasai teknik kerja yang sama dapat memecahkan masalah-masalah teknisi
dalam bidang kerjanya).
2.2.3 Ciri – Ciri Jenis Pekerjaan Profesional
a. Memerlukan persiapan atau pendidikan khusus bagi pelakunya (membutuhkan
pendidikan pra jabatan yang relevan)
b. Kecakapan seorang pekerja profesional dituntut memenuhi syarat yang telah
dibakukan oleh pihak yang berwenang (misalnya organisasi profesional,
konsorsium, dan pemerintah)
c. Jabatan tersebut mendapat pengakuan dari masyarakat atau negara.

Dari ciri-ciri jenis pekerjaan profesional diatas bidan tergolong jabatan


professional. Secara rinci ciri-ciri jabatan profesional (termasuk bidan) adalah
sebagai berikut :
a. Bagi pelakunya secara nyata dituntut berkecakapan kerja (keahlian) sesuai
dengan tugas-tugas khusus serta tuntutan dari jenis jabatannya.
b. Kecakapan atau keahlian seseorang pekerja profesional bukan sekedar hasil
pembiasaan atau latihan rutin, tetapi perlu didasari oleh wawasan keilmuan
yang mantap. Jabatan profesional menuntut pendidikan, dimana pendidikan

7
ini terprogram secara relevan dan berbobot, terselenggara secara efektif,
efisien dan tolak ukur evaluatifnya terstandar.
c. Pekerja profesional dituntut berwawasan sosial yang luas, sehingga pilihan
jabatan serta kerjanyadidasari olehkerangka nilai tertentu, bersikap positif
terhadap jabatan dan perannya, dan bermotivasi serta berusaha untuk berkarya
sebaik-baiknya. Hal ini mendorong pekerja profesional yang bersangkutan
untuk meningkatkan (menyempurnakan) diri serta karyanya.
d. Jabatan Profesional perlu mendapat pengesahan dari masyarakat dan atau
negaranya. Jabatan profesional memiliki syarat-syarat serta kode etik yang
harus dipenuhi oleh pelakunya, hal ini menjamin kepantasan berkarya dan
seklaigus merupakan tanggung jawab sosial profesional tersebut.

Jabatan bidan merupakan jabatan profesional. Jabatan dapat ditinjau dari


2 aspek, yaitu :
a. Jabatan Struktural
Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tugas ada dan diatur
berjenjang dalam suatu organisasi.
b. Jabatan fungsional
Jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau serta dihargai dari aspek
fungsinya yang vital dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan juga
berorientasi kualitatif.
Dalam konteks inilah jabatan bidan adalah jabatan fungsional profesional
sehingga bidan mendapat tunjangan fungsional.
2.2.4 Persyaratan Keprofesionalan Bidan
a. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis.
b. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan sebagai tenaga profesional.
c. Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat.
d. Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh pemerintah.
e. Mempunyai perandan fungsi yang jelas.
f. Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur
g. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah
h. Memiliki kode etik kebidanan

8
i. Memiliki etika kebidanan
j. Memiliki standar pelayanan
k. Memiliki standar praktek.
l. Memiliki standar praktek yang mendasari dan mengembangkan profesi sesuai
dengan kebutuhan pelayanan.
m. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan
kompetensi.
2.2.5 Bidan Sebagai Profesi
Sebagai anggota profesi, bidan mempunyai ciri khas yang khusus. Sebagai
pelayan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan.
Bidan mempunyai ciri tugas yang sangat unik, yaitu:
a. Selalu mengedepankan fungsi ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya.
b. Memiliki kode etik dengan serangkaian pengetahuan ilmiah yang didapat
melalui proses pendidikan dan jenjang tertentu
c. Keberadaan bidan diakui dan memiliki organisasi profesi yang bertugas
meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
d. Anggotanya menerima jasa atas pelayanan yang dilakukan dengan tetap
memegang teguh kode etik profesi.
Hal tersebut akan terus diupayakan oleh para bidan sehubungan dengan
anggota profesi yang harus memberikan pelayanan profesional. Tentunya harus
diimbangi dengan kesempatan memperoleh pendidikan lanjutan, pelatihan, dan
selalu berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan.
2.2.6 UpayaYang Dilakukan Untuk Mencapai Bidan Yang Profesional
Bidan yang professional merupakan idaman bagi seluruh perempuan yang
sudah terlanjur menjadi bidan. Berbagai upaya dapat dilakukan, antara lain dengan
cara ;
a. Memperkuat organisasi profesi.
Mengupayakan agar organisasi profesi bidan / Ikatan Bidan (IBI) dapat terus
melaksanakan kegiatan organisasi sesuai dengan :
1) Pedoman Organisasi.
2) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

9
3) Standar Profesi ( Standar Organisasi, Standar pendidikan berkelanjutan,
Standar kompetensi, Standar pelayanan, Kode etik dan Etika kebidanan ).
b. Meningkatkan kualitas pendidikan bidan.
Melalui berbagai jalur pendidikan, baik secara formal maupun non formal.
Secara formal, rencana pendidikan bidan Harni Kusno dalam makalah
Profesionalisme Bidan menyongsong Era Global, sebagai berikut :
1) Pendidikan saat ini ( D III Kebidanan, D IV Bidan Pendidik ).
2) Rencana pendidikan bidan kedepan ( S1 Kebidanan, S2 Kebidanan dan S3
Kebidanan ).
Secara non formal, dapat dengan cara :
1) Pelatihan - pelatihan untuk mencapai kompetensi bidan ( LSS, APN,
APK, dll).
2) Seminar – seminar, lokakarya dll.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan bidan
Bidan berada pada setiap tatanan pelayanan termasuk adanya bidan
praktek mandiri/ bidan praktek swasta ( BPS ). Peningkatan kualitas pelayanan
bidan adalah dengan cara :
1) Fokus pelayanan kepada ibu/ perempuan dan bayi baru lahir.
2) Upaya peningkatan kualitas pelayanan dilaksanakan melalui pelatihan klinik
dan non klinik, serta penerapan model sebagai contoh : Bidan Delima,
Bidan Keluarga, Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik/
SPMKK.
3) Kebijakan dalam pelayanan kebidanan antara lain : Kep.Menkes no. 900
tahun 2002 tentang Kewenangan Bidan, Kep.Menkes no 369/ 2007 tentang
Standar Profesi Bidan, Jabatan Fungsional Bidan, Tunjangan Jabatan
Fungsional Bidan.
d. Peningkatan Kualitas Personal Bidan
Peningkatan kualitas personal dan universal kebidanan sudah dimulai sejak
dalam proses pendidikan bidan, setiap calon bidan sudah diwajibkan untuk
mengenal, mengetahui, memahami tentang peran, fungsi dan tugas bidan.

10
Setiap bidan harus dapat mencapai kompetensi profesional, kompetensi
personal dan universal, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1) Sadar tentang pentingnya ilmu pengetahuan / iptek, merasa bahwa
proses belajar tidak pernah selesai, belajar sepanjang hayat/ life long learning
dalam dunia yang serba berubah dengan cepat.
2) Kreatif, disertai dengan sikap bertanggungjawab dan mandiri. Bidan
kreatif yang bertanggungjawab dan mandiri akan memiliki harga diri dan
kepercayaan diri sehingga memumgkinkan untuk berprakarsa dan bersaing
secara sehat.
3) Beretika dan solidaristik.
Bidan yang beretika dan solidaristik, dalam setiap tindakannya akan selalu
berpedoman pada moral etis, berpegang pada prinsip keadilan yang hakekatnya
berarti memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya / bersifat
tenggangrasa.
2.2.7 Kewajiban Bidan Terhadap Profesi
a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya
dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelatyanan
yang bermutu kepada masyarakat. Seperti:
Dalam hal ini yang dijaga adalah image dari pihak luar atau
masyarakat mencegah orang luar memandang rendah atau remeh
suatu profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan
melarng berbagai bentuk tindak tanduk atau kelakuan anggota
profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi di dunia luar.
Dari segi ini kode etik juga disebut kode kehormatan. Bidan sangat
wajib untuk menjaga nama baik bidan sebagai profesinya dalam
bertutur kata yang baik dan sopan saat berkomunikasi dengan klien
serta di tuntut untuk mampu bertingkah laku yang bernartabat, yang
sesuai dengan kode etik di dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu yang berlandaskan SOP (Standar Opersi Prsedur).
Menjadi panutan dalam hidupnya
Berpenampilan yang baik

11
Tidak membeda-bedakan pangkat, jabatan dan golongan
Menjaga mutu pelayanan profesinya sesuai dengan standar yang telah
ditentukan
dalam menjalankan tugasnya bidan tidak diperkenankan mencari
keuntungan pribadi dengan menjadi agen promosi suatu produk
menggunakan pakaian dinas dan kelengkapannya hanya dalam waktu
dinas
b. Setiap harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan
profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Seperti:
Dimana bidan berhak untuk memperoleh ilmu dalam melanjutkan
pendidikannya yang lebih tinggi guna untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan, kualifikasi ataupun keterampilannya sehingga dapat
melaksanakan pelayanan kesehatan dengan baik dan benar yang akan
diberikan bagi setiao kliennya.
mengembangkan kemampuan di lahan praktik
mengikuti pendidikan formal
mengikuti pendidikan berkelanjutan melalui penataran, seminar,
lokakarya, symposium, membaca majalah, buku dan lain-lain secara
pribadi
c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan
sejenisnya yang dapat meniingkatkan mutu dan citra profesinya. Seperti:
1. Membantu pembuatan perencanaan penelitian kelompok
2. Membantu pelaksanaan proses penelitian dalam kelompok
3. Membantu pengolahan hasil penelitian kelompok
4. Membantu pembuatan laporan penelitian kelompok
5. Membantu perencanaan penelitian mandiri
6. Melaksanakan penelitian mandiri
7. Mengolah hasil penelitian
8. Membuat laporan penelitian

12
2.2.8 Perilaku Profesional Bidan
1. Bertindak sesuai keahliannya
2. Mempunyai moral yang tinggi
3. Bersifat jujur
4. Tidak melakukan coba-coba
5. Tidak memberikan janji yang berlebihan
6. Mengembangkan kemitraan
7. Terampil berkomunikasi
8. Mengenal batas kemampuan
9. Mengadvokasi pilihan ibu

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bidan merupakan profesi yang sebagai tenaga kesehatan dan berfokus pada Reproduksi
Perempuan, Keluarga Berencana, kesehatan bayi dan anak balita, serta Pelayanan Kesehatan
Masyarakat. Profesi bidan mempunyai standar tersendiri seperti profesi-profesi lainnya.
Standar Profesi ini terdiri dari Standar Kompetensi Bidan Indonesia, Standar Pendidikan,
Standar Pelayanan Kebidanan, dan Kode Etik Profesi.Yang memiliki keahlian dan
kecakapan dalam hal tersebut. Hal ini juga tidak terlepas dari tanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya.
3.2 Saran
Berdasarkan data diatas, penuis menyarankan beberapa hal terkait proses pembelajaran
diatas, seperti berikut ini:
1. Profesi bidan diharapkan mampu bertindak seprofesional mungkin.
2. Seorang bidan harus memiliki landasan kemanusian dan profesionalisme dalam
melaksanakan tugasnya.
3. Seorang bidan juga harus cakap dan menguasai ilmu sebelum bertindak dalam
tugasnya kepada masyarakat

14
DAFTAR PUSTAKA

https://fatmawati326.blogspot.com/2012/12/makalah-bidan-sebagai-profesi.html
https://ademuklis.wordpress.com/2014/01/29/profesi-menurut-para-ahli/
https://iirdamayenti.blogspot.com/2013/11/profesi-dan-profesionalisme-bidan.html
https://fatmawati326.blogspot.com/2012/12/makalah-bidan-sebagai-profesi.html

15

Anda mungkin juga menyukai