Final Gender CW - Indonesia
Final Gender CW - Indonesia
Kutipan Pasal 72 :
Sanksi pelanggaran Undang-undang Hak Cipta (UU No. 10 Tahun 2012)
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud da-
lam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal (49) ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara mas-
ing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1. 000.000,00 (satu
juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 5.
000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu Ciptaan atau hasil barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana
dimaksud ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
ANALISA PENGARUSUTAMAAN
GENDER DAN SOSIAL EKONOMI
dalam Proyek Cross Cutting Capacity Development (CCCD)
di Model DAS Mikro (MDM) Way Khilau, Provinsi Lampung
Christine Wulandari
Perpustakaan Nasional RI:
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Penulis:
Christine Wulandari
Editor:
Idi Bantara
Ratnawati
Eko Hadikuncoro
ISBN: 978-602-5857-52-2
Penerbit
Pustaka Ali Imron
Sitasi
Wulandari, C. 2020. Analisa Pengarusutamaan Gender dan Sosial Ekonomi
dalam Proyek Cross Cutting Capacity Development (CCCD) di Model DAS
Mikro (MDM) Way Khilau, Provinsi Lampung. BDAS Way Seputih-Way
Sekampung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, GEF-UNDP, dan
University Lampung. Bandar Lampung...... halaman.
Kepala Balai
Christine Wulandari
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Tujuan ................................................................................................ 5
1.2. Tujuan
Tujuan dari kajian ini adalah menganalisis dinamika perubahan
pola peran wanita dalam kehidupan sehari-hari, dukungannya
terhadap perekonomian dan kelembagaan, serta pengaruhnya
terhadap perubahan iklim, keanekaragaman hayati, dan degradasi
lahan setelah adanya intervensi Proyek CCCD SCU Lampung di
MDM Way Khilau, Desa Bayas Jaya, Provinsi Lampung.
C. Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer diperoleh melalui Focus Group Discussion (FGD)
perwakilan kelompok dengan tetap memperhatikan Standard
Operation Procedure (SOP) Covid19. Para peserta FGD memakai
masker dan mencuci tangan sebelum FGD dimulai. Selain itu,
kelompok yang diminta hadir pun dibuat bergiliran dengan tujuan
tetap memperhatikan adanya social distancing selama FGD
berlangsung. Selain itu data primer didapat dengan survei langsung
ke lapangan.
D. Metode Analisis
1. Analisis Deskriptif
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis secara
deskriptif dan dijabarkan secara holistik merujuk pada Permen LHK
Nomor P.7/MENLHK/Setjen/Kum.1/ 2/2018 tentang Pedoman
Kajian Kerentanan, Risiko, dan Dampak Perubahan Iklim. Sesuai
dengan Permen LHK tersebut ada 4 kategori dalam melakukan
kajian, yaitu :
1. Tingkat tapak (lokasi tertentu pada MDM)
2. Tingkat mikro (tingkat desa lokasi MDM)
3. Tingkat meso (tingkat kabupaten dan provinsi)
4. Tingkat makro (nasional)
Khusus untuk kajian yang dijabarkan dalam buku ini
berdasarkan 3 dari 4 kategori tersebut, yaitu selain tingkat makro
atau nasional.
Keterangan: jika keduanya tidak ada aktivitas (0: 0); jika salah satu
pihak berperan/terlibat dan lainya tidak (1: 0); jika ada
keseimbangan aktivitas dan peranan (1:1); jika salah satu
pihak berperan lebih (1:2)
10%
Tidak Sekolah
SD
SMP
SMA
Perguruan tinggi
63%
Pendapatan/bul
87%
90
80
70
60 Pertanian
50 Non Pertanian
40
30 22%
20 13%
10 3% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
0
<2jt 2-3jt 3-4jt 4-5jt 5-6jt >6jt
Sumber Dana
77%
80
70
60
50 CCCD
40 33% Pribadi
30
15% 13%
20
6%
10 3%
0
Agroforestri Ternak Kolam Ikan
Gambar 10. KWTH Melati Jaya Gambar 11. KWTH Berkah Jaya
80
60
Satwa yang ditemui di
40 Lahan Agroforestri
20
0
Burung Monyet Tupai Musang Babi
Tidak
memengaruhi Menguntungkan
26% untuk produksi
kopi luwak
Merugikan 15%
karena
dianggap
hama
54%
9%
5%
sumber pakan sumber pakan sumber pakan Dll (seperti Tidak ada
monyet ayam hutan burung tupai, babi
hutan dan
musang)
B. Potensi Resiko
Dalam mengelola dan mengimplementasikan suatu proyek
pembangunan di lapangan tentu akan ditemukan adanya berbagai
potensi resiko yang hendaknya diantisipasi atau ditanggulangi.
Potensi resiko dalam analisis gender dan sosial ekonomi di Desa
Bayas Jaya meliputi aspek lingkungan, manajemen, dan sumberdaya
manusianya.
Berdasarkan aspek lingkungan, potensi-potensi resiko yang
dapat diinformasikan adalah:
(1.) resiko atas ketersediaan air bersih yang digunakan untuk
MCK masyarakat. Saat ini bertumpu pada fasilitas PAMSIMAS dan
belum disertai dengan kelembagaan yang memadai, (2.)
keanekaragaman satwa yang belum dipahami dengan baik oleh
masyarakat tentang manfaatnya terhadap keseimbangan ekosistem.
Saat FGD, masih banyak masyarakat yang berpendapat bahwa satwa
adalah hama sehingga perlu diberantas, (3.) perlu pelatihan dan
pengembangan sarana pengelolaan sampah. Hal ini diperlukan
karena pengelolaan sampah yang belum baik dan berdampak pada
resiko kesehatan maupun kebersihan sungai.
B. Rekomendasi
(1.) perlu segera disusun kebijakan yang menjadi payung program
pemberdayaan masyarakat berbasis pengarustamaan gender
dalam program-program pengelolaan sumberdaya alam di desa
Bayas Jaya terkait isu perubahan iklim, keanekaragaman hayati
dan penanggulangan degradasi lahan. Program pemberdayaan