Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS ANJIR PASAR
JL.Trans Kalimantan, Km.26,5, Kec. Anjir Pasar .KP.70565

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUKESMAS RAWAT INAP ANJIR PASAR
Nomor : / /UKP/Aps/2017

TENTANG

HAK PASIEN UNTUK MEMILIH TENAGA KESEHATAN


DI UPT PUSKESMAS ANJIR PASAR

KEPALA UPT PUSKESMAS ANJIR PASAR

MENIMBANG : a. bahwa dalam rangka mendapatkan pelayanan yang optimal


sesuai dengan kebutuhan pasien / keluarga pasien maka
pasien / keluarga pasien mempunyai hak untuk memilih
tenaga kesehatan yang dibutuhkan bila memungkinkan.
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut pada butir a,
perlu ditetapkan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Anjir
Pasar.

MENGINGAT : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik
Indonesia )
2. PERMENKES RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS ANJIR PASAR


TENTANG HAK PASIEN UNTUK MEMILIH TENAGA
KESEHATAN DI PUSKESMAS ANJIR PASAR

PERTAMA : hak pasien untuk memilih tenaga kesehatan yang dimaksud bila
memungkinkan / tersedia tenaga kesehatan yang diinginkan;

KEDUA : apabila dikemudian hari terdapat perubahan dalam keputusan ini


akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya;

KETIGA : keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan;

Ditetapkan di : Anjir Pasar


Padatanggal : 02 Januari 2017

KEPALA UPT PUSKESMAS


ANJIR PASAR

YASDI FITRI, SKM


LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR :
TENTANG : SISTEM PELAYANAN RUJUKAN

Prosedur Rujukan Pasien dari Puskesmas ke RS

A. Prosedur Klinis :
 Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medik
untuk menentukan diagnosa utama dan diagnosa banding
 Memberikan tindakan stabilisasi sesuai kasus berdasarkan Standar Prosedur
Operasional (SPO)
 Memutuskan unit pelayanan tempat rujukan dan memastikan bahwa unit
pelayanan tujuan dapat menerima pasien
 Untuk pasien gawat darurat harus didampingi tenaga kesehatan yang kompeten
dibidangnya dan mengetahui kondisi pasien
 Pasien (pada poin 4) diantar dengan kendaraan ambulan dan diserah terimakan
oleh petugas, agar petugas dan kendaraan pengantar tetap menunggu sampai
pasien di IGD mendapat kepastian pelayanan, apakah akan dirujuk atau
ditangani di fasilitas pelayanan kesehatan setempat.
 Rujukan kasus yang memerlukan standar kompetensi tertentu (sub spesialis ),
pemberi pelayanan kesehatan tingkat I ( Puskesmas ) dapat merujuk langsung ke
rumah sakit rujukan yang memiliki kompetensi tersebut.

B. Prosedur Administratif
 Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan medis
 Membuat rekam medis pasien
 Menjelaskan / memberikan Informed Consent (persetujuan / penolakan rujukan)
 Membuat surat rujukan pasien
 Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien
 Menyiapkan sarana transportasi
 Menghubungi Rumah sakit yang akan dituju dengan menggunakan sarana
komunikasi dan menjelaskan kondisi pasien
 Pengiriman dan penyerahan pasien disertai surat rujukan ketempat rujukan yang
dituju

C. Prosedur operasional menerima rujukan balik pasien


1. Prosedur Klinis
 Memperhatikan anjuran tindakan yang disampaikan oleh Rumah sakit
yang terakhir merawat pasien tersebut
 Melakukan tindak lanjut atau perawatan kesehatan masyarakat dan
memantau kondisi klinis pasien sampai sembuh

2. Prosedur Administratif
Meneliti isi surat balasan rujukan dan mencatat informasi tersebut dibuku
register pasien rujukan, kemudian menyimpannya dalam rekam medis pasien
yang bersangkutan dan memberi tanda tanggal / jam telah ditidaklanjuti

3. Prosedur pengelolaan pasien di ambulan


 Pasien yang dirujuk didampingi oleh petugas kesehatan yang mampu
mengawasi dan antisipasi kegawatdaruratan
 Di dalam ambulan tersedia sarana prasarana life saving (sesuai kondisi
pasien)
 Adanya komunikasi antar petugas yang ada di ambulan dengan rumah
sakit perujuk
 Perkembangan dan tindakan yang diberikan terhadap pasien di dalam
ambulan dicatat dalam catatan perkembangan pasien / surat rujukan

Anda mungkin juga menyukai