Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT DBD (P2DBD)

PADA PUSKESMAS JATIRAYA TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia ditujukan untuk menciptakan masyarakat dengan
derajat kesehatan yang optimal dan mandiri. Hal ini sejalan dengan dengan Visi bidang kesehatan Prov.
Sulawesi Tenggara yaitu Menciptakan masyarakat Sultra untuk hidup sehat, mandiri dan berkeadilan.
Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan memegang peran penting untuk mendukung
pembangunan kualitas sumber daya manusia yang semakin meningkat memasuki era pasar global.
Berdasarkan UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dijelaskan bahwa penyelenggaraan
kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan dapat dilakukan antara lain melalui pemberantasan
penyakit dan penyakit Demam Berdrah Dengue (DBD) menjadi salah satu sasaran dalam program
pencegahan dan penaggulangan penyakit di tingkat puskesmas.
Data Puskesmas Jatiraya menunjukkan bahwa angka kesakitan penyakit DBD tahun 2012
sebanyak 8 kasus dan tahun 2013 sebanyak 13 kasus. Terjadinya peningkatan kasus dimungkinkan
karena minimnya pola hidup bersih dan sehat masyarakat, banyaknya genangan air pada musim hujan dan
kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

II. VISI DAN MISI


A. Visi
Angka kesakitan DBD pada Puskesmas Jatiraya menurun sampai dengan 20% pada tahun 2014.
B. Misi
1. Meningkatkan cakupan rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
3. Membangun kemitraan dengan institusi pendidikan dan sektor informal dalam upaya promosi
kesehatan.
4. Meningkatkan kinerja petugas surveilens dan petugas kesling.
5. Meningkatkan kemampuan penanggulangan penderita DBD.
6. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung dalam upaya program P2 DBD

III. KAJIAN FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN LINGKUNGAN INTERNAL


Kajian faktor lingkungan internal meliputi identifikasi dan analisis tentang faktor kekuatan (strenght) dan
faktor kelemahan (weakness). Sedangkan faktor lingkungan eksternal meliputi identifikasi dan analisis
faktor peluang (opportunity) dan faktor ancaman (threat).
a. Analsiis lingkungan internal
1. Faktor kekuatan
 Tenaga medis dan paramedis untuk penanganan penderita DBD tersedia dalam jumlah yang
cukup.
 Tersedia tenaga promosi dan kesling dalam jumlah yang cukup.
 Letak puskesmas yang strategis dan dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat dengan
transportasi umum.
 Tersedia alokasi dana yang bersumber dari bantuan Operasional Kegiatan (BOK).
 Kerjasama yang baik antar petugas lintas program.
2. Faktor Kelemahan
 Kurangnya sarana transportasi petugas untuk melakukan survei ke lokasi.

b. Analisis lingkungan eksternal
1. Faktor peluang
 Respon yang positif dari masyarakat dalam setiap kegiatan P2DBD.
 Dukungan lintas sektoral (lurah, camat).
 Kemajuan media komunikasi dan informasi untuk mendukung upaya promosi kesehatan.
2. Faktor ancaman
 Keterlambatan penanganan penderita karena perilaku masyarakat yang cenderung mengobati
sendiri dan mendiamkan pasien lebih lama hingga makin parah.
 Lingkungan perumahan masyarakat yang rentan banjir karena berada disekitar sungai
wanggu

IV. ISU-ISU PENGEMBANGAN


Dengan mengacu pada visi, misi, analisis lingkungan internal dan eksternal,maka isu utama untuk
pengembangan program P2 DBD:
1. Lingkungan Internal
a. Strategi S-O
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan tenaga promosi dan kesling melalui pelatihan.

b. Strategi W-O
Meningkatkan dukungan dana dari berbagai sumber untuk peningkatan dan pengembangan
program P2DBD dan penyediaan sarana transportasi petugas.

2. Lingkungan Eksternal
a. Strategi S-T
Memberikan reward kpd rumah tangga percontohan yang memenuhi standar PHBS per
triwulan
Menyediakan media pengaduan penderita DBD via alat komunikasi (sms/tlp) dan kotak saran
b. Strategi W-T
Meningkatkan kewaspadaan jentik nyamuk pada musim penghujan.
Membentuk jaringan kerjasama dengan puskesmas lain yang berada pada wilayah
berdekatan.
V. MATRIKS SWOT

Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)


Faktor Lingkungan Internal  Tenaga medis dan paramedis untuk penanganan  Kurangnya sarana transportasi petugas untuk
penderita DBD tersedia dalam jumlah yang melakukan survei ke lokasi.
cukup. 
 Tersedia tenaga promosi dan kesling dalam
jumlah yang cukup.
 Letak puskesmas yang strategis dan dapat
dijangkau dengan mudah oleh masyarakat
dengan transportasi umum.
 Tersedia alokasi dana yang bersumber dari
bantuan Operasional Kegiatan (BOK).
 Kerjasama yang baik antar petugas lintas
Faktor Lingkungan Eksternal program.

Peluang (Opportunity) Strategi S-O Strategi W-O


 Respon yang positif dari masyarakat dalam setiap  Meningkatkan kemampuan dan keterampilan  Meningkatkan dukungan dana dari berbagai
kegiatan P2DBD. tenaga promosi dan kesling melalui pelatihan. sumber untuk peningkatan dan pengembangan
 Dukungan lintas sektoral (lurah, camat). program P2DBD dan penyediaan sarana
 Kemajuan media komunikasi dan informasi untuk transportasi petugas.
mendukung upaya promosi kesehatan.

Ancaman (Threat) Strategi S-T Strategi W-T


 Keterlambatan penanganan penderita karena  Memberikan reward kpd rumah tangga  Meningkatkan kewaspadaan jentik nyamuk pada
perilaku masyarakat yang cenderung mengobati percontohan yang memenuhi standar PHBS per musim penghujan
sendiri dan mendiamkan pasien lebih lama hingga triwulan  Membentuk jaringan kerjasama dengan
makin parah.  Menyediakan media pengaduan penderita DBD puskesmas lain yang berada pada wilayah
 Lingkungan perumahan masyarakat yang rentan via alat komunikasi (sms/tlp) dan kotak saran berdekatan.
banjir karena berada disekitar sungai wanggu
VI. STRATEGI PENGEMBANGAN
Strategi pengembangan yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Meningkatkan keterampilan dan keahlian petugas promosi dan kesling melalui pelatihan-pelatihan.
2. Menyediakan media pengaduan terkait kasus DBD via telepon/sms dan kotak pengaduan/saran.
3. Mengembangkan model promosi via sosial media.
4. Menyediakan dana untuk pengadaan alat transportasi petugas (motor) untuk melakukan survey ke
lapangan.

VII. TUJUAN
Tujuan Jangka Pendek
1.
Tujuan Jangka Panjang
1. Menurunkan jumlah kasus kematian , khususnya pada penderita DBD pada tahun 2012
2. Meningkatkan kualitas pelayanan programmer

VIII. STRATEGI UMUM DAN GENERIK

IX. PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN UTAMA

X. EVALUASI DAN PENGENDALIAN

Anda mungkin juga menyukai