PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
ISLAH LATIFAH
NIM : 16.02.0070
Bismillahirrahmanirrahim
SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW,
Guru (study kualitatif di SDIT An Najm Pondok Gede Bekasi)” ini disusun dengan
tujuan untuk melengkapi persyaratan pembuatan skripsi program studi strata satu
Agama Islam AlQudwah Depok. Dalam penulisan proposal skripsi ini tentu masih
Depok, 2019
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kajian Teori.................................................................................. 10
B. Penelitian yang Relevan............................................................... 36
C. Kerangka Berfikir ........................................................................ 41
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terjadi begitu pesat. Salah satu persoalan pendidikan yang sedang dihadapi
bangsa adalah persoalan mutu pendidikan pada suatu jenjang dan satuan
manajemen sekolah.
tersesat, juga tidak selamat di dunia dan akhirat. Imam Syafi’i pernah
berkata “bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau harus menahan
juga menjelaskan :
من أراد الدنيا فعليه بالعلم ومن أراد األخرة فعليه بالعلم ومن أرادهما فعليه
بالعلم
Darda ia berkata :
)كن عالما أو متعلما أو مستمعا أو محبا وال تكن خامسا فتهلك (رواه البيهقي
yang belajar, atau orang yang mendengarkan ilmu, atau orang yang
mencintai ilmu, dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka
Dan yang paling istimewa bagi seorang yang berilmu, Allah SWT
Mujadilah : 11
1
Muhammad Abdurrahman Bin Abdurrahim Al-Mubarakfuri, Tuhfah Al-Ahwadzi Syarh Jami‟ At-
Tirmidzi (Darul Fayha’ : Beirut , 1432 H) sumber: http://rumaysho.com/
Artinya : “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan
pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan”.2
selalu diusahakan dari waktu ke waktu baik dari segi sarana dan prasarana,
2
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya (Bandung : CV. Penerbit
Diponegoro,2010) hlm.543
3
Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : PT.Bumi Aksara,2010), hlm. 53.
dengan yang tertuang dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang
teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai
(Tilaar, 2003).5
pembelajaran yang diinginkan tentu yang optimal. Hal ini sejalan dengan
profesional.
4
UU No. 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional dan UU No 14 Tahun 2005, pasal 40 no.2 (
Jakarta : Transmedia Pustaka,cet ke-2 2008) hal.20
5
Budiman. Peranan penerapan sertifikasi guru terhadap kinerja guru(integrasi psikologi industri
dan organisasi islami). (Jurnal psikologi Islami, Vol.4 no.1,2018) hal 74-75
Guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam sistem
pertama dan utama. Figur yang satu ini akan menjadi sorotan yang
proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu upaya
dilihat dari korelasi pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran
tidak ada (celaan) atasmu kalau Dia tidak membersihkan diri (beriman).
mengabaikannya. ”6
mendidik umatnya untuk dapat masuk Islam. Suatu ketika ada seorang
murid yang buta namun haus akan ilmu dan datang kepada Rasullah Saw
6
Departemen Agama RI, op.cit., hlm.585
7
Fitriani Lubis, Profesionalisme Guru Dalam Alquran Kajian Surah „ Abasa.( Jurnal Edu
Riligia, Vol 2 no 3,2018), 430–441
Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
undang No. 14 tahun 2005 Bab 1 pasal 1 dijelaskan bahwa guru adalah
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
mendidik. Bila tidak punya motivasi maka ia tidak akan berhasil untuk
mendidik atau jika dia mengajar karena terpaksa saja karena tidak ada
kemauan yang berasal dari dalam diri guru, karena motivasi menjadi
semangat dan motivasi yang dipunyai oleh guru, maka kinerja guru tidak
keterampilan dan prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
8
Op cit, Bab II pasal 4.hal.63
9
Ibid, Bab I pasal 1, hal.60
10
guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Sedangkan
10
Ibid, Bab 1 ayat 1 pasal 10, hal.61
11
Permendiknas RI No.16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi Guru,(
sumber : http://vervalsp.data.kemdikbud,go.id/) hal.3
12
Febrialismanto. Analisis Kompetensi Profesional Guru Pg Paud Kabupaten Kampar Provinsi
Riau.( Jurnal PG- PAUD Trunojoyo. Vol. 6 edisi 2, 2017) hal.124
Guru memikul tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan,
disamping itu dia harus membuat pintar anak muridnya secara akal
Guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik,
berarti guru bukan hanya memperoleh pendidikan formal tetapi juga harus
kompetensi dasar belum optimal. Hal ini terlihat dari kompetensi dasar
yang digunakan itu-itu saja setiap kali guru menyampaikan materi di kelas.
seperti diatas sangat menarik, mengingat guru adalah faktor kunci didalam
B. Fokus Penelitian
sekolah.
C. Pertanyaan Penelitian
Bekasi?
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Sekolah
4. Bagi Guru
5. Bagi Masyarakat.
A. Kajian Teori
1. Kompetensi Guru
a. Pengertian Kompetensi
13
Muh. Ilyas Ismail, Kinerja dan Kompetensi Guru ( Jurnal Lentera Pendidikan, Vol.13 No.1,
2010), hlm. 53
14
Elga Andina, Efektifitas pengukuran Kompetensi Guru (Jurnal Masalah-masalah Sosial , Vol.9
No.2, 2018) hlm. 206
desired condition. Kompetensi merupakan perilaku yang
sebaik-baiknya.16
15
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional ( Bandung : PT REMAJA
ROSDAKARYA,2017), hlm.14
16
Rita Mariyana, Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter untuk
Anak Usia Dini ( Jurnal Ilmu Pendidikan PEDAGOGIA vol 12 (1), 2016), hlm. 3
f) Kurikulum tahun 2004 , kompetensi merupakan
17
Eko Setiawan, Kompetensi Pedagogis dan profesional Guru PAUD dan SD/MI (Jakarta :
ESENSI divisi Penerbit Erlangga, 2018) hlm. 28
18
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan (Bandung :
ALFABETA, cv ,2013) hlm. 23
bagian - bagian yang dapat diaktualisasikan serta diwujudkan dalam
b. Pengertian Guru
Secara etimologi (asal usul kata), istilah “Guru” berasal dari bahasa
19
Kompri, Standarisasi Kompetensi Kepala Sekolah : Pendekatan Teori untuk Praktik
Profesional, (Jakarta: Kencana,2017) hlm.1-4
20
Sutomo, Upaya peningkatan kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran melalui bimbingan berkelanjutan di UPT SDN Petahunan 1 kecamatan Gadingrejo
Kota Pasuruan. (Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol.3 No.1 ,2017) hlm.86
guru dikukuhkan sebagai jabatan fungsional berdasarkan keputusan
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, sebutan
guru mencakup:
a. Guru itu sendiri, baik guru kelas, guru bidang studi, maupun guru
21
Oding Supriadi, Profesi Kependidikan. (Yogyakarta: LaksBang PRESSindo, 2013) hlm.29
22
Musriadi, Profesi Kepenidikan Secara Teoritis dan Aplikatif Panduan Praktis Bagi Pendidik
dan Calon Pendidik, (Yogyakarta: Deepublish, 2016) hlm. 40-41
profesional, sesuai dengan tuntukan masyarakat yang semakin
berkembang. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri
guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada
suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu. Dalam rangka ini guru
dan menuntun siswa dalam belajar. Berkaitan dengan ini, sebenernya guru
yang dicita-citakan. Oleh karena itu, setiap rencana kegiatan guru harus
khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang
khusus, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus menguasai betul
23
Sadirman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011)
hlm.125
lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan
kemampuan yang lebih, dimana dengan koleksi itu dia dapat merubah
Kehadiran guru tidak tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam
24
Moh. Uzer Usman,op.cit, hlm.5
25
Rusydi Ananda, dkk., Inovasi Pendidikan (Medan: CV Widya Puspita, 2017), hlm.33
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan
siapa saja yang telah menerjunkan diri menjadi guru. Semua peranan yang
1. Korektor
Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik
2. Inspirator
Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi
3. Informator
kurikulum.
4. Organisator
Sebagai organisator selain adalah sisi lain dari peranan yang
5. Motivator
6. Inisiator
7. Fasilitator
8. Pembimbing
Peranan guru yang tidak kalah pentingnya dari semua peran yang telah
9. Demostrator
didik pahami.
dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik
11. Mediator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan
12. Supervisor
13. Evaluator
26
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif suatu pendekatan teoritis
psikologis (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm.43-48
keberhasilan belajar mengajar tersebut berdasarkan kriteria yang
kehidupan anak didik dalam arti sempit dan bangsa dalam arti luas.
Dalam pengamatan hampir tidak ada guru yang benar yang tidak
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
27
Amrizul, Upaya meningkatkan kompetensi Guru dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajara (RPP) melalui Work Shop dan bimbingan berkelanjutandi SDN 01 Lunang
Kecamatan Lunang. (Jurnal Penelitian Guru Indonesia, Vol.3 No 1,2018), hlm.35
28
Mintarsih Danumiharja, Profesi Tenaga Kependidikan (Yogyakarta: Deepublish,2014), hlm. 25
e. Mengkomunikasikan semua informasi dari dan / atau kepeserta didik
pada saat ini bukan sebagai pengajar tetapi juga sebagai pengelola proses
motivasi pada peserta didik dan juga membimbing peserta didik terutama
29
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan Problema, solusi, dan reformasi pendidikan di indonesia
(Jakarta: PT. Bumi aksara, 2010), hlm. 22
adalah tugas guru sebagai suatu profesi. Tugas guru sebagai pendidik
Tugas kemanusiaan salah satu segi dari tugas guru. Sisi ini tidak
kemanusiaan kepada anak didik. Dengan begitu anak didik di didik agar
pendidik. Guru harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak
30
Syaiful Bahri Djamarah, op.cit., hlm. 37
belajar yang sebaik-baiknya bagi peserta didik, inilah tergolong kategori
Proses belajar dan hasil belajar para peserta didik bukan hanya
ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulum, akan tetapi
setiap guru akan menunjukan kualitas guru yang sebenarnya. Hal ini
31
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Penerbit Bumi Aksara,2011) hlm.30
32
Siti Nafsul muthmainnah dan Marsigit, Gaya mengajar Guru Pemula dan Guru Profesional
dalam pembelajaran matematika SMP di Klaten (Jurnal Pendidikan dan kebudayaan, Vol.3 No.2
,2018), hlm..206-207
mengelola program pembelajaran; (3) mengelola kelas; (4) menggunakan
profesional adalah:
33
Rusman, model-model pembelajaran (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2016)hlm. 51
3. Bertanggung jawab memantau kemampuan belajar siswa
propesinya.34
guru akan selalu berhadapan dengan siswa yang memiliki karakteristik dan
pengetahuan dan teknologi yang secara tepat berubah sebagai ciri dari
layak.35
34
Connie Chairunnisa, Manajemen pendidikan dalam multi perspektif (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2016)hlm. 271
35
Moh. Uzer Usman,op.cit., hal.14
Dalam UU No.14 tahun 2005tentang Guru dan Dosen Pasal
keprofesionalan.36
selama ini diserahkan kepada guru itu sendiri. Jika guru itu mau
kualitasnya sendiri.38
36
Syaiful Sagala,op.cit., hlm.23
37
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru (Bandung: Rosdakarya 2013,cet.ke-7),
hal.25
38
Syaiful Sagala, op.cit., hal.31
konten, menguasai penggunaan alat latihan, mencatat secara akurat,
1. Kompetensi pedagogik
2. Kompetensi kepribadian
4. Kompetensi profesional40
39
Elga Andina, op.cit., hlm.208
40
Rusman, op.cit., hlm. 51
guru, oramg tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar
41
Elga Andina, op.cit., hlm. 209-210
42
Eko setiawan, op.cit., hal.21
mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang
adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki
43
Ibid, hal.34
44
Moh. Uzer Usman, op.cit., hlm.15
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
yakni jabatan yang hanya dapat dilakukan oleh orang- orang yang
yang mendasar.
45
Eko setiawan, op.cit., hal.35
46
Ibid, hlm.38
Standar dapat dipahami sebagai kriteria minimalyang harus
juga beberapa persoalan atau tugas prinsip yang semua guru harus
sekolah-masyarakat.48
47
Syaiful Sagala, op.cit., hlm.17
48
Ibid, hal. 18
luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum
49
Permendiknas RI No.16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi Guru,(
sumber : http://vervalsp.data.kemdikbud,go.id/ ) hal.3
50
Febrialismanto, Analisis Kompetensi Profesional Guru Pg Paud Kabupaten Kampar Provinsi
Riau.( Jurnal PG- PAUD Trunojoyo. Vol. 6 edisi 2, 2017), hal.124
(3) Kemampuan menyusun program pengajaran, yang mencakup
dan
prose pembelajaran.51
51
Eko setiawan, op.cit., hlm.38
52
Syaiful Sagala,op.cit., hlm.24-25
kependidikan, (2) menguasai bahan pengajaran, (3) menyusun
dan (5) menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan.53
bidang studi.54
sebagai berikut :
53
Moh. Uzer Usman, op.cit., hlm.18-19
54
Wahyudi, Standar Kompetensi Profesional Guru ( Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora
Vol.1 No.2 Oktober 2010), hlm.108
(2) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf
bervariasi.
pembelajaran.
55
Agus Dudung, Kompetensi Profesional Guru,( Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan
Vol.5 No.1, 2018), hlm.13
56
Eko setiawan,op.cit., hlm.42
Kompetensi merupakan landasan untuk mengetahui
kompetensi sosial.57
akademik berikut tes pedagogik, tes bidang studi, dan tes bakat
57
Elga Andina, op.cit., hlm.204
Gambar 2.1. Skema Pengukuran Kompetensi Guru
peningkatan kompensasi
2010 : 3).58
mutu guru. Peningkatan mutu guru terfokus pada dua hal, yakni
guru.59
Sertifikasi guru ada dua yakni sertifikasi guru dalam jabatan dan
kompetensi yang terdiri atas dua tahap yaitu tes tertulis dan tes
59
Muammar, Puji Dwi Darmoko, Srifariyati dan Muntoha, Dampak Tunjangan sertifikasi
terhadap kinerja guru. (Jurnal Madaniyah,Vol.1 edisi XII,2017) hlm.25
appraisal (penilaian atasan). Materi tes didasarkan pada indikator
pendidik.61
60
Martinis Yasmin dan Maisah, Standarisasi Kinerja Guru. (Jakarta : Gaung Persada,2010),
hlm.150-154
61
Daharti, R., Susilowati, I., Sutanto, H, Strategi Peningkatan Kompetensi Guru Dengan
Pendekatan Analysis Hierarchy Process (JEJAK Journal of Economics and Policy, 6(1), 2013),
hlm.81
Tujuan sertifikasi sangat jelas yaitu untuk meningkatkan
Process, paling tidak ada empat (4) program yang dapat dijadikan
62
Agus Dudung, op.cit., hal.18
Program In Service Training yaitu suatu aktivitas yang berupa
sebagai berikut:
63
Daharti1, R., Susilowati, I., Sutanto, H, op.cit., hlm.86-87
baik maka dilembaga tersebut juga mempersiapkan gurunya menjadi
faktor yang sangat dominan dan penting dalam pendidikan formal pada
teladan, bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Oleh karena itu, guru
pembelajaran.66
64
Aulia Wilda Isro, Analisis Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran Sentra dan Lingkaran Di
Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal II Kepatihan. (Jurnal PEDAGOGIA Vol.2
N0.1,2013), hal.1-2
65
Nurul Huda, Analisis Kompetensi Profesional Guru Biologi Madrasah Aliyah Negeri Di Kota
Medan.( Jurnal Sabilarrasyad Vol.1 no 1,2016) hlm.140-141
66
Zulkifli Matondang, Kompetensi Profesional Guru SMK Bidang Keahlian Teknik
4. Hernita Pasongli, Hasmawati dan Riski Nuri Amelia, dalam jurnalnya
belajar siswa. Hal ini dapat dipahami karena guru merupakan sumber
daya yang aktif, sedang sumber daya yang lain bersifat pasif. Sebaik-
68
Irmawati, Analisis Kompetensi Profesional Guru Di Sekolah Menengah Pertama.( Jurnal
EKLEKTIKA Vol. 1 No.1,2013) hlm.43-44
karena itu, guru yang menjadi figur bagi anak didik dan masyarakat
aktif. Hal ini diharapkan agar guru sebagai tenaga profesional dapat
berkelanjutan.
69
Ardiansyah Harahap, Analisis Kompetensi Profesionalisme Guru Pendidikan Sejarah Di Man
Nagasaribu T.A 2018/2019. (Jurnal Tarombo Pendidikan Sejarah IPTS, Vol.1 No.1,2019), hlm.18
Kualitas pendidikan merupakan hal yang signifikan bagi keberhasilan
lembaga pendidikan.70
tersebut.71
70
Diah Ayu, Analisis Kompetensi Profesional Guru Administrasi Perkantoran Dalam Proses
Pembelajaran Di Smk Tamtama Prembun Kabupaten Kebumen. (Economic Education Analysis
Journal Vol.2 No.2,2013), hlm.10
71
Febrialismanto, Analisis Kompetensi Profesional Guru Paud Kabupaten Siak Provinsi Riau.
(Jurnal PG- - PAUD Trunojoyo. Vol.4, No 2,2017), hlm.103-104
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru untuk
C. Kerangka Berfikir
berkembang. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri
guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada
72
Hengki Frengki Manullang, Fauziyah Harahap, Ely Djulia, Analisis Kompetensi Profesional
Guru Biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang. (Jurnal Pendidikan Biologi, Vol.6
No.2,2017) hlm.312
73
Maimunah. Analisis Kompetensi Profesional Guru Sekolah Dasar Negeri 001 Sungai Pinang.
(Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran), vol.3 (6),2019) hlm.1239 dan 1241
tercapainya tujuan pendidikan. Kompeten atau tidaknya seseorang sebagai
tinggi semangat dan motivasi yang dipunyai oleh guru, maka kinerja guru
yang di persyaratkan.
diserahkan kepada guru itu sendiri. Jika guru itu mau mengembangkan
menentukan dari suatu proses pendidikan adalah pendidik itu sendiri. Hal
guru.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
sekolah.
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
2019/2020, pada bulan Desember 2019 sampai dengan bulan April 2020
3. Jadwal Penelitian
Tabel 3.1
Bulan
NO Keterangan Des Jan Feb Mar Apr Mei
pihak sekolah
5. Pengumpulan Data
6. Pengolahan Data
7. Penyelesaian Skripsi
8. Sidang Skripsi
C. Metode Penelitian
dalam bentuk kata-kata baik tertulis maupun lisan, dan objeknya adalah
manusia.
perilaku, dan juga tentang fungsi organisasi, gerakan sosial atau hubungan
tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks yang alamiah dan
D. Sumber Data
76
Salim dan Syahrum, Metodologi Penelitian Kualitatif (Konsep dan Aplikasi dalam Ilmu Sosial,
Keagamaan dan Pendidikan), (Bandung: Citapustaka Media,2012) hlm: 41
An Najm Pondok Gede Bekasi, yaitu antara lain kepala sekolah,
menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang
maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data.77
B E G
A
H
C
F
Gambar 3.1
Rancangan penelitian
77
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D)
(Bandung: CV. ALFABETA, 2011) hlm. 220
Teknik menunjukan suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam
1. Wawancara (interview)
wawancara.79
a. Wawancara terstruktur
oleh responden.80
80
Rusydi Ananda dan Tien Rafida, Pengantar Evaluasi Program Pendidikan,
(Medan: Perdana Publishing, 2017), hlm: 108-109.
81
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2014),
hal: 190-191.
2. Studi dokumentasi.
3. Observasi.
berlangsung.83
82
Satori Djam’an, Profesi Keguruan.(Jakarta : Universitas Terbuka,2010), hlm.149
83
Ibid, hlm. 153
84
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta : PT. Rineka
Cipta,2010) hlm. 229
Tujuan dari obaservasi ini untuk mengumpulkan data tentang
Bekasi.
1. Reduksi data
85
Ibid ,. hlm. 246
86
Ibid,. hlm. 247
telah diperoleh di lapangan serta dapat mempermudah peneliti ketika
2. Penyajian data
3. Penarikan kesimpulan
kualitatif akan dapat menjawab fokus masalah sejak awal, tetapi juga
mungkin juga tidak sebab fokus masalah dalam penelitian kualitatif masih
belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu
menjadi jelas.88
87
Ibid,. Hlm. 249
88
Ibid., hlm. 252
G. Pemerikasaan Keabsahan Data
1. Ketekunan pengamatan
data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
2. Triangulasi
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu.
89
Satori Djam’an, op.cit., hlm.64
partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data
dokumen autentik.91
90
Indranata, Iskandar. Metode Penelitian. (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia 2008), hlm.138
91
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D)
(Bandung: CV. ALFABETA, 2011) hlm. 270 - 275
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Rusydi dan Tien Rafida. 2017. Pengantar Evaluasi Program Pendidikan.
Medan : Perdana publishing.
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Penerbit Bumi Aksara