Anda di halaman 1dari 27

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS PENDIDIKAN
JL. Nyaman No.1 Kelurahan Tengah Cibinong telp. (021) 8753191
Cibinong 16914

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN REHABILITASI RUANG KELAS


SDN LUMBUNG

LOKASI

KECAMATAN KEMANG
KABUPATEN BOGOR

KONSULTAN PERENCANA

`
SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1
STANDAR YANG BERLAKU

Semua pekerjaan dalam Syarat-syarat ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan
memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan SKSNI, SNI,
dan Standar Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan setempat lainnya yang
berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain :

A. SNI 2847;2019 BUKU STANDAR BETON SNI 2019


B. SNI 3564:2014 CAT TEMBOK/PLAFOND GYPSUM/GRC EMULSI
C. SNI 8406-3:2018 CAT KAYU/BESI
D. SNI ISO 12944-5:2012 CAT DAN PERNIS – PERLINDUNGAN DARI
KOROSI PADA STRUKTUR BAJA DENGAN
SISTEM PENGECATAN PELINDUNG
E. SNI 03-7065-2005 PERATURAN UMUM INSTALASI AIR
F. SNI 03-7065 2005 PEDOMAN PLUMBING INDONESIA
G. SNI 0225:2011/Amd 1:2013 PERSYARATAN UMUM INSTALASI
LISTRIK – PUIL
H. PUPR 25/2020 SANDAR DAN PEDOMAN PENGHADAAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI TERINTEGRASI RANCANG BANGUN
MELALUI PENYEDIA
I. PP16/2021 BANGUNAN GEDUNG NEGARA
J. Dan Peraturan Lainnya Yang Berlaku

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar yang tersebut


diatas, maupun standar-standar Internasional yang berlaku atas pekejaan-pekerjaan
tersebut atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar Persyaratan Teknis dari Negera-
negara asal bahan/pekerjaan yang bersangkutan.

Pasal 2
MEREK-MEREK DAGANG

Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari bahan yang
disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud perbandingan
terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas.

Hal - 1

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
Pasal 3
DATA UMUM LAPANGAN KERJA

3.1. Lingkup Pekerjaan


a) Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Rehabilitasi Ruang Kelas SDN
Lumbung Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor.
b) Pelaksana harus menyelenggarakan seluruh pekerjaan termasuk mendatangkan
semua bahan-bahan yang diperlukan, pemasangan sampai pembersihan
halaman dan bangunan setelah selesai pekerjaan.
c) Pelaksana harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar bestek,
syarat-syarat detail, serta tunduk kepada perintah Pemberi Tugas sebagai wakil
Pemberi Tugas.
d) Pelaksana harus menyediakan peralatan yang cukup dan memadai sesuai
besarnya volume pekerjaan.

3.2. Titik-Titik Ukur


Seluruh titik-titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran
setempat, yaitu titik-titik ukur yang ada di lapangan kegiatan seperti yang
direncanakan dalam gambar-gambar grading dan seperti yang disetujui Ahli.

3.3. Data Fisik


Data sehubungan dengan kegiatan-kegiatan yang ada, dan lain-lain yang diterakan
pada gambar-gambar dimaksudkan sebagai informasi umum dan titik-titik tolak
untuk pelaksanaan pekerjaan ini oleh Pelaksana.
Penawaran yang diserahkan oleh Pelaksana, harus sudah meliputi semua biaya
untuk pelaksanaannya sesuai dengan ketinggian-ketinggian yang ditentukan pada
gambar-gambar.

Pasal 4
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN

Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya
permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.
Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada
Pemberi Tugas dan dalam jangka waktu yang cukup, bila dipertimbangkan bahwa perlu
mengadakan penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.

Pasal 5
PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN

Bila Pelaksana tidak berada di tempat pekerjaan dimana Pemberi Tugas bermaksud
untuk memberikan petunjuk-petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk harus diturut dan
dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh Pelaksana.

Hal - 2

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
Pasal 6
PENGUKURAN

Pelaksana harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis-garis dasar yang telah
disetujui oleh Pemberi Tugas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran-
pengukuran yang dibuatnya.
Pelaksana harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-
juru ukur (Surveyor) bila dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran untuk setiap
bagian pekerjaan yang memerlukannya.

Pasal 7
PEKERJAAN PERSIAPAN

Yang dimaksud dengan Pekerjaan Persiapan adalah :


Mendatangkan dan pengolahan semua bahan, pengerahan tenaga kerja, mengadakan
peralatan dan sebagainya, yang pada umumnya langsung atau tidak langsung termasuk
di dalam usaha menyelesaikan dengan baik dan menyerahkan pekerjaan yang sempurna
dan lengkap.

7.1. Papan Nama Kegiatan

7.1.1. Pemasangan papan nama kegiatan sebagaimana tersebut diatas


dipancangkan dilokasi kegiatan pada tempat yang mudah dilihat umum.

7.1.2. Pemasangan papan nama kegiatan dilakukan pada saat dimulainya


pelaksanaan pekerjaan dan dicabut kembali setelah mendapat
persetujuan Pemimpin Kegiatan.

7.1.3. Ukuran / tulisan / warna / isi dan sebagainya ditetapkan berdasarkan


keputusan Pemberi Tugas.

Hal - 3

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
CONTOH PAPAN NAMA
TAHUN ANGGARAN
REHABILITASI SDN KABUPATEN TAHUN 2022
BOGOR
(1) (5)
NOMOR KEGIATAN
NAMA PEKERJAAN :
REHABILITASI RUANG KELAS SDN (6)
LUMBUNG
KECAMATAN KEMANG
(7)

(2)
PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN PELAKSANAAN

MULAI :
(3) SELESAI :
(8)

140 40

Keterangan :

Ukuran ………………………………………………….. 180 x 90 cm


Tinggi tepi papan bawah dari permukaan tanah …………. 200 cm

Warna Dasar :
- Kolom …………….. Putih
- Tulisan & garis …… Hitam.

7.2. Pekerjaan Bouwplank.


Untuk pekerjaan Bouwplank digunakan papan kayu 2/20 dengan panjang + 3m’.
Tanda-tanda sumbu / As harus ditentukan secara teliti dibuat dengan jelas.
Ukuran-ukuran pokok lainnya harus dilakukan sesuai dengan ukuran yang
tercantum dalam gambar kerja, apabila terdapat perbedaan atau keraguan pada
gambar maka Pelaksana harus melaporkannya secara tertulis kepada pengawas
lapangan supaya dapat memberikan keputusan

7.3. Pekerjaan Bongkaran


7.3.1. Pemberitahuan

Hal - 4

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
a. Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan
harus memberitahukan kepada Pemberi Tugas guna pemeriksaan
awal dan izin Pelaksanaan Pekerjaan.
b. Waktu pemberitahuan 2 x 24 jam sebelum memulai Pekerjaan.

7.3.2. Pemeriksaan
Pelaksana Pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan lokasi
dan segala akibat yang mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan
Pekerjaan pembongkaran. Persetujuan izin memulai pelaksanaan
pekerjaan setelah pemeriksaan kondisi lokasi bersama-sama Pemberi
Tugas dan Pelaksanaan Pekerjaan.

7.3.3. Pengamanan Peralatan


Pelaksana pekerjaan harus mengamankan / melindungi peralatan kantor
yang ada di dalam ruangan dari kerusakan atau cacat lainnya akibat
pekerjaan pembongkaran, jika hal tersebut di atas terjadi, maka segala
Modifikasinya menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.

7.3.4. Pembongkaran
a. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat
guna dan aman. Pengawasan agar dilakukan terhadap timbulnya
debu, suara atau getaran yang mempengaruhi sekitar lingkungan
sekelilingnya. Pembongkaran harus mencapai syarat yang telah
ditentukan, kebersihan, keamanan atau persyaratan lain.
b. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan baik untuk
bagian bangunan yang tidak dibongkar atau kesiapan pekerja-
pekerjanya. Bagian-bagian yang tidak dibongkar harus tetap utuh dan
bila terjadi kerusakan menjadi tanggung jawab Pelaksana
Pembongkaran.
c. Puing-puing hasil bongkaran harus segera dibuang keluar dari lokasi
Pekerjaan.
d. Semua bongkaran seperti lampu dan lain sebagaimana yang masih
utuh dan dapat dipergunakan kembali, diserahkan kepada Pemberi
Tugas.

Hal - 5

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
Pasal 8
PEKERJAAN GALIAN TANAH

8.1. Semua galian harus dilaksanakan sesuai seperti dinyatakan dalam gambar-
gambar dan syarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan, seperti galian
lubang pondasi, saluran-saluran pembuangan septictank dan lain sebagainya.
8.2. Dasar dari semua galian pondasi harus Waterpass. Bilamana pada dasar setiap
galian terdapat akar-akar pohon, dan lain-lain yang dapat merusak/mengurangi
mutu beton atau bagian-bagian yang gembur maka ini harus digali keluar, sedang
lubang-lubang tersebut diisi kembali dengan pasir urug disiram dan dipadatkan,
sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
8.3. Dalamnya semua galian harus mendapatkan pemeriksaan dan persetujuan
Pemberi Tugas Lapangan. Pelaksana wajib melaporkan hasil pekerjaan galian
tanah yang selesai kepada Pemberi Tugas Lapangan sebelum dimulai pekerjaan
pondasi.
Penyimpangan dari ketetapan ini akan menjadi tanggung jawab dan resiko
Pelaksana.
8.4. Terhadap kemungkinan menggenangnya air di dalam galian, baik pada waktu
menggali maupun pada waktu mengerjakan pondasi, harus disediakan pompa air
atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus untuk
menghindari terkumpulnya air tersebut.
8.5. Pelaksana harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar
tidak longsor dengan memberikan suatu dinding pengaman atau penunjang-
penunjang sementara.
8.6. Semua tanah yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah
tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat
instruksi Pemberi Tugas Lapangan.
8.7. Bagian-bagian yang diurug kembali harus diurug dengan tanah yang bersih dari
segala kotoran. Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan penimbrisan.
8.8. Truk dan kendaraan proyek yang keluar ke jalan umum harus dibersihkan
(khususnya roda) dari kotoran atau tanah.
8.9. Di bawah pasangan pondasi setempat , lajur pondasi beton maupun batu kali
diurug pasir setebal 5 cm dipadatkan.
8.10. Di bawah lantai kerja harus diurug dengan pasir urug setebal 5 cm dan
dipadatkan.

Pasal 9
URUGAN

1. Dibawah pasangan pondasi pelat setmpat dan pondasi batu kali diurug pasir setebal
5 cm padat
2. Dibawah plat lantai dasar jika ada harus diurug dengan pasir urug setebal 5 cm padat
3. Dibawah Lantai kerja harus diurug dengan pasir 5 cm padat

Hal - 6

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
4. Dasar lantai denah yang menurut pertimbangan Direksi Lapangan kurang baik dan
tidak sesuai jika ditempuh perbaikan, maka dilakukan cara Pancangan pasir
(zandpaaltjes) atau dengan lapisan adukan kapur kalkpuddelaag atau lain cara yang
menurut pertimbangan Direksi Lapangan adalah yang paling tepat dan paling baik

Urugan pasir berfungsi menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban,
sehingga beban yang dipikul permukaan tanah merata. Urugan pasir bawah fondasi
adalah pengurugan yang ditempatkan di permukaan lobang fondasi yang digali,
sedangkan pengurugan bawah lantai adalah pengurugan permukaan tanah asli
sebeleum pemasangan keramik lantai. Ketebalan urugan pasir yang dipadatkan 5 - 10
cm sesuai dengan kondisi tanah. Satuan perhitungan urugan pasir adalah m3.

Pasal 10
BETON COR DITEMPAT

10.1 Lingkup Pekerjaan


Pengadaan dan pemasangan dari beton biasa, beton bertulang dengan
penulangannya, bekisting, finishing dan pekerjaan-pekerjaan lain sehubungan
dengan persyaratan, pekerjaan dan sesuai dengan gambar-gambar.

10.2 Bahan-Bahan
Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
1. Agregat.
Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang terhalus sampai kasar pada
umumnya harus sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Agregat harus disimpan sedemikian rupa sehingga bebas dari kontaminasi
oleh bahan-bahan yang dapat merusak.
Agregat harus (pasir) dan agregat kasar (koral) harus disimpan dalam tempat-
tempat yang terpisah.
2. Semen
Semen yang dipakai harus dari mutu S-S seperti disyaratkan. Pelaksana
harus mengusahakan agar satu merk semen saja yang dipakai untuk seluruh
pekerjaan beton.
Semen ini harus dibawa ketempat pekerjaan dalam zak yang tertutup oleh
pabrik dan terlindung serta harus dalam jumlah sesuai dengan urutan
pengirimannya.
Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat-tempat rapat air dengan
lantai terangkat, dan ditumpuk dalam urutan pengiriman, Semen yang rusak
atau tercampur apapun tidak boleh dipakai.
3. Pembesian/Penulangan
Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa,
sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab maupun
basah.

Hal - 7

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
Juga besi penulangan harus disimpan berkelompok berdasarkan ukuran
masing-masing.
Besi Penulangan rata harus sesuai dengan persyaratan, dengan mutu baja U-
24 U-42 ( 175 / 225 kg/cm3).
4. Kawat Pengikat
Harus berukuran minimal 1 mm seperti yang disyaratkan.
5. Air
Air harus bersih sesuai dengan persyaratan.
6. Bekisting
Bekisting dibuat dari kayu jenis “Borneo” atau jenis lain yang setaraf dan
disetujui Pemberi Tugas terpasang kuat, tidak berubah posisi maupun bentuk
selama pengecoran dilaksanakan.

10.3 Pelaksanaan
1. Proporsi
Kecuali bila disebutkan lain, maka campuran dari beton harus sedemikian
rupa sehingga mencapai kekuatan tekan karakteristik benda uji kubus pada
umur 28 hari sebesar 175 (untuk K3, KP, RB, BP, BS, BL) / 225 (untuk SL, K1,
K2, B1, B2, Plat) kg/cm2.

2. Pengecoran Beton
Sebelum pengecoran dimulai Pelaksana harus sudah mempersiapkan seluruh
stek-stek maupun anker-anker yang diperlukan.
Beton yang telah mengeras, kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain harus
dibuang dari dalam bekisting, alat-alat pengaduk (beton molen) ataupun alat-
alat pembawa.
Penulangan harus dimatikan pada posisinya, diperiksa sebelum pengecoran
dilakukan, agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada waktunya.
Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan SKSNI T-15-1991-03 buku
Standar Beton 1991 kecuali dipersyaratkan lain.
Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,5 meter.

Pasal 11
PEKERJAAN BETON

11.1. Umum
11.1.1. Mutu beton dari pekerjaan beton bertulang menggunakan beton K-175
dan K-225, dimensi dan ukuran seperti pada rencana gambar sepanjang
tidak ada perubahan.
11.1.2. Pelaksanaan tunduk dan mengikuti sepenuhnya pada Peraturan Beton
Bertulang Indonesia PBI 1971.
11.2. Persiapan
11.2.1. Produk besi harus jelas dari pabrik mana besi tersebut serta data-data
yang mendukungnya.

Hal - 8

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
11.2.2. Besi tulangan harus baru, bersih dan panjang utuh 12 m.
11.2.3. Dimensi tulangan diukur keadaan fisik.
11.2.4. Pemotongan besi tulangan cara dingin dengan alat pemotong
mesin/gunting manual.
11.2.5. Pembengkokan/pembentukan tulangan sesuai dengan shop drawing
yang telah disepakati.
11.2.6. Pemasangan tulangan harus rapih, lurus dan kokoh serta diikat oleh
kawat beton yang cukup rapat dan kuat sehingga tidak berubah posisi.
11.2.7. Beton decking harus semutu dengan betonnya.
11.2.8. Sambungan - sambungan tulangan/overlapping harus memenuhi
persyaratan PBI 1971.
11.3. Bekisting dan Perancah
11.3.1. Perancah dapat dibuat dari kayu dolken.
11.3.2. Bekistng untuk kolom terbuat dari papan-papan atau multipleks 9 mm.
11.3.3. Bekisting harus kuat menahan beban yang terjadi dan tidak boleh
berubah bentuk. Bekisting harus menjamin konstruksi yang dicetak
sesuai gambar.
11.3.4. Penyetelan bekisting harus teliti, baik letak as maupun kedudukannya,
vertikal maupun horisontal.
11.4. Sparing-Sparing
11.4.1. Sparing-sparing yang masuk dalam sloof, kolom, balok dan meja beton
harus dipasang sebelum pengecoran beton dilakukan.
11.4.2. Sparing-sparing meliputi sparing-sparing elektrikal, mekanikal, plumbing
dan lain-lain.
11.4.3. Pemasangan sparing dari pipa galvanize harus ditunjang kuat-kuat
supaya letaknya tidak berubah pada saat pengecoran.
11.4.4. Sparing untuk pipa air harus dipasang konstruksi anti rembes air.

11.5. Persiapan Pekerjaan Pengecoran


11.5.1. Setelah pembesian selesai dan telah diperiksa oleh Pengawas, atau
telah sesuai gambar dan peraturan-peraturan yang ada, jika ada
kesalahan-kesalahan lain dan telah diperbaiki seperlunya maka
pengecoran dapat dilakukan setelah mendapat izin dari Direksi
Pengawas pekerjaan.
11.5.2. Untuk melakukan pengecoran harus ada persiapan-persiapan,
diantaranya pembersihan, peralatan, penerangan, persiapan molen
adukan /pemesanan ready mix tepat pada waktu yang telah ditentukan,
persiapan tenaga dan lain-lain.
11.5.3. Bagian yang akan dicor harus dibersihkan dari segala kotoran dengan
semprotan kompresor dan dibasahi air sampai jenuh tetapi tidak ada
genangan air.
11.5.4. Semua peralatan harus tersedia lengkap dan cukup agar berjalan baik,
misalnya cetakan kubus beton dan lain-lain.

Hal - 9

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
11.5.5. Penerangan harus tersedia cukup bila pengecoran berlangsung
sampai malam hari.
11.5.6. Adukan mortel dari pabrik dipersiapkan dengan dihitung sesuai
kebutuhan dan pengadaannya.
11.5.7. Pelaksana Jasa Konstruksi harus menyediakan dan mempekerjakan
tenaga-tenaga yang cukup untuk melakukan pengecoran dengan
keahlian yang berpengalaman.
11.5.8. Pelaksana Jasa Konstruksi harus mengajukan skenario/cara
pengecoran kepada Pengawas untuk dibahas, kemudian diambil
kesimpulan cara yang akan dipakai. Cara inilah yang kemudian harus
dituruti oleh Pelaksana Jasa Konstruksi, termasuk rencana dukungan
alat-alat dan tenaga kerjanya.
11.6. Tempat Penghentian Pengecoran
11.6.1. Penghentian pengecoran balok dan kolom harus mengikuti cara-cara
yang telah ditentukan di dalam PBI 1971.
11.6.2. Lokasi penghentian pengecoran harus dilaporkan kepada Direksi
Pengawas pekerjaan.
11.7. Tata Cara Pengecoran
11.7.1. Cara-cara pengecoran harus dilakukan seperti skenario yang telah
disepakati bersama, dan apabila menyimpang dari itu maka segala
sesuatu yang terjadi menjadi tanggung jawab Pelaksana Jasa
Konstruksi sepenuhnya. Direksi Pengawas pekerjaan berhak
menghentikan pekerjaan jika terjadi penyimpangan-penyimpangan.
11.7.2. Slump harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas.
11.7.3. Kontraktor harus merencanakan desain mixnya sesuai dengan mutu
beton yang direncanakan dan harus mendapatkan persetujuan dari
Pengawas pekerjaan.
11.7.4. Semua alat-alat dan tenaga harus mencukupi sehingga pengecoran
dapat berjalan dengan lancar.
11.7.5. Semua pekerjaan pengecoran harus dipadatkan dengan menggunakan
alat pemadat beton (vibrator) sampai semua gelembung-gelembung
udara keluar. Pemadatan ini harus dikerjakan dengan teliti.
11.7.6. Pembuatan benda uji dilakukan oleh Kontraktor. Banyaknya benda uji
sesuai dengan banyaknya pengecoran dan sesuai PBI 1971.
11.7.7. Pengecoran harus rapih, bersih dan skematis serta tidak boleh
menimbulkan kesan kotor, sembarangan dan acak-acakan.
11.7.8. Harus dipersiapkan pula pengamanan-pengamanan jika sewaktu-waktu
turun hujan lebat pada saat pengecoran sedang berlangsung.
11.8. Pembukaan Bekisting Kolom
11.8.1. Jika tidak ada ketentuan lain, bekisting kolom dapat dibuka paling cepat
setelah usia 7 (tujuh) hari.
11.8.2. Pembukaan bekisting balok dan plat lantai dapat dibuka paling cepat
setelah usia 21 hari.

Hal - 10

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
11.8.3. Untuk membuka bekisting, Kontraktor harus mendapat izin dari
Pengawas lapangan.
11.8.4. Pembukaan bekisting tidak boleh dengan cara-cara yang dapat
merusak beton.
11.8.5. Bahan-bahan bekas bongkaran bekisting seperti dolken dan papan
multipleks yang masih baik kondisinya, dapat dipakai lagi tetapi jika
kondisinya sudah rusak, dilarang untuk dipakai lagi.

Pasal 12
PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH

12.1. Lingkup Pekerjaan


Bahan ini meliputi pengadaan dan pemasangan batu belah sesuai dengan
gambar dan persyaratan disini.

12.2. Bahan-Bahan
1. Batu
Batu yang dipergunakan harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat /
retak, dan cara pengerjaanya harus dilakukan menurut cara terbaik.

2. Pasir
Dasar galian harus diurug dengan pasir setebal 10 cm dan dipadatkan dengan
alat timbris tangan terbuat dari logam atau stemper.

3. Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 semen : 5 pasir

12.3. Pemasangan
1. Batu kosong
Batu tanpa adukan (aanstamping) setinggi 15 cm, harus dipasang tegak lurus,
rapat dan diisi pada rongga-rongga batu.

2. Pondasi batu kali


Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-
bentuk yang ditunjukkan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh
dengan adukan sehingga semua hubungan batu melekat satu sama lain
dengan sempurna.
Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke tempatnya
hingga teguh.
Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga atas batu untuk mendapatkan
massa yang kuat dan integral di beberapa sisi luar dan dalam.
Batu yang akan dipasang dibasahi dahulu, lalu dibentuk menjadi bidang luar
yang harus sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk Ahli. Anker/stek
dipasang dengan cara dibungkus campuran batu kali dengan adukan 10 cm

Hal - 11

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
sekelilingnya, sedalam 20 cm tiap 1 m’ dengan diameter anker/stek minimum
10 cm.

Pasal 13
PASANGAN BATU BATA

13.1 Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan
semua pekerjaan pasangan batu bata seperti yang tertera pada gambar.
Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian,
bentuk–bentuk seperti yang terlihat dalam gambar-gambar persyaratan disini.

13.2 Bahan-Bahan
13.2.1 Bata harus baru, terbakar, keras, terbuat dari tanah liat yang terpilih
sesuai dengan persyaratan berlaku.
Bilamana tidak terdapat bahan yang sesuai standar tersebut diatas,
maka Pemberi Tugas dapat menentukan jenis-jenis yang ada
dipasaran lokal dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukannya.

13.2.2 Adukan / Spesi untuk seluruh dinding bata harus berupa campuran 1
semen : 5 pasir.
Spesi khusus berupa “trasraam” dengan campuran 1 semen : 3 pasir
digunakan mulai permukaan beton sloof sampai setinggi 20 cm diatas
permukaan lantai.

13.2.3 Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada
Pemberi Tugas dan Persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus
sudah didapat sebelum bahan yang dimaksud dibawa kelapangan
kerja untuk dipasang.
Pengambilan contoh atas bahan-bahan yang telah berada dilapangan
akan dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Pemberi
Tugas guna keperluan pengujian.
Bahan yang tidak sesuai akan ditolak dan segera disingkirkan dari
lapangan.

13.3 Pengerjaan dan Penyimpangan


Bahan-bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan dengan cara-cara yang
disetujui Pemberi Tugas, untuk menghindarkan dari segala hal yang dapat
mengakibatkan kerusakan terhadap bahan tersebut.

13.4 Pelaksanaan
Pemasangan batu bata yang dilaksanakan harus dipasang rata, tegak dan lajur
dan penaikannya diukur tepat dengan tiang lot, dan kecuali bilamana tidak

Hal - 12

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
diperlihatkan dalam gambar-gambar maka setiap lajur naik, bata harus putus
sambungan dengan lajur bawahnya.
Sebelum pekerjaan pemasangan dilaksanakan bata/batako harus
direndam/dibasahi dengan air dahulu. Beton untuk sloof dan ringbalk dipasang
untuk setiap dinding maksimum 12 m2.
Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang belum selesai, harus
ditutup (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang
disetujui oleh Pemberi Tugas.

Pasal 14
PLESTERAN DAN ADUKAN

14.1 Lingkup Pekerjaan


Dalam hal ini meliputi seluruh pekerjaan plester dan adukan seperti yang
dijelaskan dalam gambar-gambar pelaksanaan.

14.2 Bahan-Bahan
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
1. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih, dan bebas dari tanah liat,
Lumpur atau campuran-campuran lain.

2. Portland Cement
Portland cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang
membatu dan dalam zak yang tertutup.

3. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti minyak,
asam, dan unsur organik kecuali ditunjukkan lain, Pelaksana harus
menyediakan air kerja atas biaya sendiri.

14.3 Perencanaan
1. Campuran Adukan dan Plester
Perbandingan adukan dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1
minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu

Plester/adukan dengan campuran 1 pc : 5 ps digunakan pada daerah-


daerah seluruh dinding bata seperti ditunjukkan dalam gambar.
Plester/adukan dengan campuran 1 pc : 3 ps digunakan pada daerah-
daerah basah untuk kedap air seperti daerah toilet setinggi 160 cm dari
lantai sebagaimana ditunjukkan dengan gmbar.
2. A c i a n
Acian dibuat dalam campuran 1 pc : 2 air (volume) dan digunakan hanya pada
dinding-dinding yang akan di cat.

Hal - 13

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
14.4 Pelaksanaan
1. U m u m
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai,
Bersihkan semua permukaan yang akan diplester dari bahan-bahan yang
akan merusak plesteran dan disiram air hingga jenuh.
Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah Pengawas, dengan tebal
plesteran, kecuali bila dinyatakan lain adalah 20 mm dengan toleran minimum
15 mm dan maksimum 25 mm.

2. Pencampuran
Membuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dapat
dilaksanakan bila ada izin dari Pengawas.

3. Pelaksanaan Adukan/Plesteran
Adukan/Spesi untuk seluruh dinding bata harus berupa campuran 1 semen :
5 pasir.
Spesi khusus berupa “transraam” dengan campuran 1 semen : 2 pasir
digunakan mulai permukaan beton sloof sampai setinggi 20 cm diatas
permukaan lantai, sedangkan untuk dinding-dinding kamar mandi/WC setinggi
160 cm.

Pasal 15
PEKERJAAN PELAPIS LANTAI

15.1. Lingkup Pekerjaan


1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang
bermutu baik.
2. Pasangan lantai keramik ini dipasang pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, berikut plint lantai.

15.2. Persyaratan Bahan


1. Lantai keramik yang digunakan :
- Jenis : * Polos ex. accura ukuran : 30x30 cm untuk lantai,
(atau sesuai petunjuk dalam gambar).
- Bahan Pengisi : Grout semen berwarna/IGI grout.
- Bahan Perekat : Adukan spesi 1 pc : 3 pasir pasang.
-Warna : Putih polos mulia.

2. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus


diserahkan contoh-contohnya kepada Pemberi Tugas.
15.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Sebelum dimulai pekerjaan Pelaksana diwajibkan membuat shop drawing
mengenai pola keramik.

Hal - 14

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
bernoda.
3. Adukan pasangan/pengikat dengan aduk campuran 1 pc : 3 pasir pasang dan
ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula
digunakan acian PC murni dan ditambah bahan perekat.
4. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak
mengandung asam alkali) sampai jenuh.
5. Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan yang
benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan
didaerah basah dan teras.
6. Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar
detail atau sesuai petunjuk Pemberi Tugas. Perhatikan lubang instalasi dan
drainage/bak kontrol sebelum pekerjaan dimulai.
7. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus
sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
8. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan
seperti yang telah disyaratkan diatas.Warna sama dengan keramik yang
dipasang.
9. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik
khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
10. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda
pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
11. Keramik yang terpasang harus dibersihkan dari sentuhan/beban selama
3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
12. Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-
siarnya bertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang
sama pula.

Pasal 16
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM

16.1. Pekerjaan Kusen Alumunium

1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen bovenlight
seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari
Pelaksana.
2. Persyaratan Bahan
a. Kusen alumunium yang digunakan :
- Bahan : Dari bahan alumunium framing system. Buatan alexindo.

Hal - 15

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
- Bentuk Profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/ Pemberi
Tugas.
Untuk kusen jendela dan curtain wall luar dibuat dengan sistem
frameless.
- Warna Profil : Ditentukan kemudian (contoh warna diajukan Pelaksana).
- Lebar Profil : 10 cm (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar).
- Pewarnaan : polos.

b. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-


syarat dari pekerjaan alumunium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan.
c. Konstruksi kusen alumunium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam
detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
d. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesi-kuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan.
e. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi
unit-unit, jendela, pintu partisi dll, profil harus diseleksi lagi warnanya
sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama..
Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian rupa
sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu
mempunyai toleransi ukuran sebagai beikut :
- Untuk tinggi dan lebar 1 mm
- Untuk diagonal 2 mm

f. Accessories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari
vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan alumunium harus
ditutup caulking dan sealant, angkur-angkur untuk rangka/kusen alumunium
terbuat dari steel plate tebal 2 - 3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari
(13) mikron sehingga dapat bergeser.

g. Bahan Finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan daun pintu yang bersentuhan
dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya
harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive
treatment dengan insulating war-nish seperti asphaltic varnish atau bahan
insulation lainnya.

Hal - 16

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pelaksanaan Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-
gambar dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat
contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil alumunium yang
berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain).
b. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai,
dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Konsultan
Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
c. Semua frame/kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara
fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar
hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Pemotongan alumunium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan
untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
e. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup,
rivet, stap dan harus cocok.
Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang
sesuai dengan gambar.
f. Angkur-angkur untuk rangka/kusen alumunium terbuat dari steel plate
setebal 2 - 3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
g. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap
sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air
sebesar 1000 kg/m2.
Celah antara kaca dan sistem kusen alumunium harus ditutup oleh sealant.
h. Disyaratkan bahwa kusen alumunium dilengkapi oleh kemungkinan-
kemungkinan sebagai berikut:
1. Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.
2. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dll.
3. Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
4. Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus
dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai maupun langit-langit.
5. Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.
i. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kusen
alumunium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka
permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chormium untuk
menghindari kontak korosi.
j. Toleransi pemasangan kusen alumunium disatu sisi dinding adalah 10 - 25
mm yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
k. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada
ruang yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu
dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin.
Penggunaan ini pada swing door dan double door.

Hal - 17

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
l. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi
sealant supaya kedap air dan kedap udara.
m. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan
air hujan.

16.2. Pekerjaan Pintu Dan Jendela Kaca Rangka Alumunium

1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu rangka kayu kamper medan dan
panel multiplex 9 mm dan daun jendela rangka alumunium panil kaca seperti
yang ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan Rangka
- Dari bahan alumunium framing system, dari produk dalam negeri yang ex.
alexindo, Intalan atau setaraf disetujui Perencana/Konsultan
Pengawas. Type yang dipergunakan untuk rangka kaca luar adalah jenis
frameless.
- Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang telah
disetujui Perencana/Pemberi Tugas.
- Warna profil alumunium polos
- Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan
seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan oleh Perencana/Pemberi
Tugas.
- Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-
syarat dari pekerjaan aluumunium serta memenuhi ketentuan-ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan.
- Daun pintu dengan konstruksi panel multiplex rangka kayu kamper medan
seperti yang ditujukan dalam gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.
b. Penjepit Kaca
Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan
memenuhi persyaratan yang ditentukan dari pabrik, pemasangan
disyaratkan hanya 1 (Satu) sambungan serta harus kedap air dan bersifat
structural seal.
c. Bahan Panil Kaca Daun Jendela
- Bahan untuk kaca interior dan exterior menggunakan :
Merk Tens type One Way tebal 5 mm Warna ditentukan kemudian oleh
Perencana.
- Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat, bebas
sulfida maupun bercak-bercak lainnya, dari produk Tens (ex. lokal) atau
yang setara.

Hal - 18

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-
lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu ditempat pekerjaan
harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik,
tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
c. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka alumunium dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak
boleh ada cacat bekas penyetelan.
d. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
e. Daun pintu
1. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan
Perencana / Konsultan Pengawas tanpa meninggalkan bekas cacat
pada permukaan yang tampak.
2. Untuk daun pintu panel multiplex setelah dipasang harus rata dan tidak
bergelombang dan tidak melintir.

Pasal 17
PEKERJAAN KACA

17.1. Lingkup Pekerjaan


1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan kaca meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
detail gambar.

17.2. Persyaratan Bahan


1. Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya
mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat
diperoleh dari proses-proses tarik tembus cahaya, tarik, gilas dan
pengambangan (float glass).

2. Toleransi lebar dan panjang


Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang
ditentukan oleh pabrik.

3. Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi
potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximum yang
diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.

Hal - 19

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
4. Cacat-cacat
- Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari
pabrik.
- Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi
gas yang terdapat pada kaca).
- Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat
mengganggu pandangan.
- Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah baik sebagian atau
seluruh tebal kaca).
- Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar
ke arah luar/masuk).
- Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah cacat
garis timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan kaca
yang berubah dan mengganggu pandangan.
- Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
- Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA.
- Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi
yang ditentukan oleh pabrik. Untuk ketebalan kaca 5 mm kira-kira 0,3 mm.

5. Bahan Kaca
- Bahan kaca dari jenis Clear Glass dan kaca es harus sesuai SNI 0047-1989-
A.Digunakan setaraf produk PT. ASAHI MAS.

6. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat


persetujuan Pemberi Tugas.

17.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan


1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian
dan syarat pekerjaan dalam buku ini.
2. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
3. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Pemberi Tugas.
4. Bahan yang terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan
diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan
kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan
menggunakan lem aci.
5. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat
pemotong kaca khusus.
6. Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk
kedalam alur kaca pada kusen.
7. Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan cairan pembersih kaca.
8. Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa melalui
kusen, harus diisi dengan lem silikon warna transparan cara pemasangan dan

Hal - 20

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan
pabrik.
9. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak
diperkenankan retak dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda
dan bekas goresan.

Pasal 18
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

18.1. Lingkup Pekerjaan


1. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun
pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan
hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu alumunium dan daun
jendela alumunium seperti yang ditunjukkan/disyaratkan dalam detail gambar.

18.2. Persyaratan Bahan


1. Semua "hard ware" yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau
penggantian hardware akibat dari pemilihan merk, Pelaksana wajib
melaporkan hal tersebut kepada Pemberi Tugas untuk mendapatkan
persetujuan.
2. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal. Tanda pengenal
ini dihubungkan dengan cincin kesetiap anak kunci.

18.3. Perlengkapan Pintu Dan Jendela


1. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu
a. Semua pintu menggunakan peralatan kunci silinder setaraf merk
LOGO/FINO.
b. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu.
Dipasang setinggi 90 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk Pemberi Tugas.

2. Pekerjaan Engsel
a. Engsel atas dipasang + 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang + 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
b. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang + 28 cm dari
permukaan pintu, engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua
engsel tersebut.
c. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
d. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.

Hal - 21

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
Pasal 19
PEKERJAAN PENUTUP ATAP

19.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan, bahan dan alat yang dipakai dalam
pekerjaan penutup atap sesuai dengan gambar rencana.

19.2. Bahan-Bahan

b. Penutup atap menggunakan :


 Atap Bitumen Onduline Tile Shaded Red (garansi 5 tahun)
 Nok Atap Bitumen Shaded Red
 Nok Tepi Atap Bitumen Shaded Red

c. Penutup plafond
 Rangka Plafond Hollow Galvalume 20x40x0,35 + 40x40x0,35mm Modul
60x60 cm
 Plafond Gypsum Board 120x240 cm tebal 9 mm
 Plafond PVC/ Kangbang / Golden lebar 20 cm tebal 10 mm (garansi 5 tahun)
 List Plafond Kayu 1x4 cm
d. Bahan Lain :
 Listplank GRC tebal 8 mm tumpangsari
 Listplank Capit Gunting GRC Capit Gunting GRC tebal 8 mm

19.3. Pengerjaan

1. Uraian Umum
Pengerjaan harus bertaraf kelas satu. Semua pengerjaan ini harus diselesaikan
bebas dari puntiran dan tekukan. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang
tepat, sehingga dalam pemasangan tidak akan memerlukan
penyambung/pengisi.
Semua kelengkapan atau barang-barang/pekerjaan lain yang perlu demi
kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan
dalam gambar-gambar ataupun persyaratan teknis, harus diadakan. Bahan-
bahan pelengkap harus dari jenis yang sama dengan barang yang
dipasangkan, dan harus dari jenis yang paling cocok untuk maksud itu.

2. Jaminan
Bahan yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari pabrik yang sudah dikenal
disertai sertifikat pengujian dari Lembaga Pengujian Bahan.

Hal - 22

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
3. Gambar Kerja (Shop Drawings)
a. Siapkan satu gambar kerja yang menyeluruh untuk struktur, serahkan 3
copy untuk Konsultan Pengawas yang dikirimkan 14 hari sebelum
pelaksanaan untuk mendapatkan persetujuan ahli.
b. Cantumkan semua informasi sambungan-sambungan yang tidak
tercantum pada gambar kontrak dan semua penjelasan dilapangan,
termasuk detail-detail pemasangan, dasar-dasar perhitungan lubang baut,
keling-keling dan dimensi lainnya.
c. Setelah mendapat persetujuan, tidak boleh diadakan perubahan gambar
lagi kecuali dengan persetujuan ahli.

4. Perubahan-perubahan dan Tambahan-tambahan Perubahan-perubahan dan


bagian-bagian atau tambahan-tambahan pada detail, atau keduanya beserta
uraian yang menyebabkannya harus diberikan beserta gambar kerja untuk
disetujui.
Perubahan-perubahan yang disetujui pengganti-pengganti dan penambahan
yang perlu untuk bagian-bagian yang perlu dari pekerjaan harus
dikoordinasikan oleh Pelaksana dan dilaksanakan tanpa penambahan biaya.

5. Tanggung Jawab Atas Kesalahan-kesalahan Pelaksana harus bertanggung


jawab atas semua kesalahan-kesalahan dalam detail pembuatan dan
pemasangan yang tidak sempurna dari semua bagian-bagian struktur.

6. Contoh-contoh
Untuk benda-benda ini sebelum pemakaiannya harus diperlihatkan kepada
Konsultan Pengawas berupa contoh untuk disetujui.

Pasal 20
PEKERJAAN ELEKTRIKAL

20.1. U m u m
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan
tenaga kerja, pemasangan, pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan
training bagi calon operator.
Sehingga seluruh sistem elektikal dapat beroperasi dengan sempuna.

20.2. Lingkup Pekerjaan


Sistem penerangan dan stop kontak.
- Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi pelindung kabel
serta berbagai accessories lainnya, seperti : box untuk saklar dan stop
kontak, junction box, fleksible conduit, bends/elbows, socket dan lain-lain.
20.3. Gambar Kerja Referensi Dan Standard Lain
1. Gambar-gambar Kerja

Hal - 23

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
Setelah daftar bahan dan persesuaian dengan keadaaan-keadaan
lapangan/lokasi pemakaian disetujui oleh Direksi Pelaksana masih harus
menyerahkan gambar-gambar kerja untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Dalam gambar kerja ini lebih dijelaskan katalog dari manufacture, dimensi-
dimensi data performance nama badan usaha yang menyediakan spareparts
dan after sales service untuk material-material tertentu.
Dalam gambar kerja ini dengan jelas terlihat dan dijamin bekerjanya alat-
alat/peralatan-peralatan didalam sistem secara keseluruhan.
Bila dirasakan perlu adanya perubahan-perubahan ataupun penyimpangan-
penyimpangan dari pada sistem yang direncanakan sehubungan dengan
daftar bahan yang diajukan tanpa merubah fungsi sistem. Serta maksud dari
sistem semula/sebenarnya dapatlah diajukan dengan memberi alasan-alasan
persetujuan yang tepat.
Perubahan diatas haruslah mendapat persetujuan dari Direksi dan tidak
membawa akibat tambahan biaya bagi pemilik.

2. Standar dan Referensi


Standar dan Referensi yang digunakan disini adalah sesuai dengan standar :
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik tahun 1977 (PUIL).
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 023/PT/1978
tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL).
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 024/PRT/1978
tentang Syarat-syarat Penyambungan Listrik (SPL).

3. Peralatan yang disebut dengan Merk dan Penggantinya


Bahan-bahan, perlengkapan, perlatan, fixture dan lain-lain yang disebutkan
serta dipersyaratkan ini, Pelaksana wajib/harus menyediakan sesuai dengan
peralatan yang disebutkan dalam gambar kerja dengan persetujuan Perencana.

4. Perlindungan Pemilik
Atas penggunaan bahan, material, sistem, sertifikat lisensi dan lain-lain oleh
Pelaksana.
Direksi dijamin dan dibenarkan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis
lainnya.

5. Bobokan
Pelaksana harus menutup dan merapihkan kembali setiap bobokan yang
dilakukan pada konstruksi bangunan, yang disebabkan pekerjaan-pekerjaan
instalasi elektrikal.

Hal - 24

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
Pasal 21
PEKERJAAN PENGECATAN

21.1 Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi pengadaan cat dan pengecatan pada seluruh permukaan
plafond dan permukaan-permukaan lain sesuai dengan gambar-gambar serta
yang ditunjukkan Pemberi Tugas.

21.2 Bahan-Bahan
Cat yang akan digunakan untuk dinding interior menggunakan cat penutup “ex.
Propan”
Cat yang akan digunakan untuk dinding exterior menggunakan cat penutup “ex.
Propan”
Cat yang akan digunakan untuk plafond menggunakan cat penutup “ex. Propan”
Cat Kayu digunakan cat “Seiv”.

21.3 Persetujuan Ahli


Semua cat dipakai harus mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas sebelum
boleh dipakai didalam pekerjaan.
Cat didatangkan ke lapangan pekerjaan dalam kaleng-kaleng asli dari pabrik,
lengkap dengan label perusahaan, merk dan sebagainya.

21.4 Pelaksanaan
Pelaksanaan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai
yang dijelaskan oleh pabrik pembuat cat.
Pelaksana harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas aturan pemakaian cat dari
pabrik pembuat cat yang disetujui oleh Pemberi Tugas.

Hal - 25

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
Pasal 22
PENUTUP

22.1 Sebelum Penyerahan Pertama, Pelaksana wajib meneliti semua bagian pekerjaan
yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih di pel,
halaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna harus
disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
22.2 Segala peraturan yang tercantum dalam Bestek ini dan gambar-gambar
merupakan lampiran dalam Kontrak yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan
satu kesatuan, untuk hal ini Pelaksana dianggap mengerti.
22.3. Meskipun telah ada pengawasan dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan
dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan Pelaksana, untuk itu
Pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
22.4 Selama Masa Pemelihraan, Pelaksana wajib merawat, mengamankan dan
memperbaiki segala cacat yang timbul sehingga sebelum peneyerahan Kedua
pekerjaan tersebut dinyatakan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS).
22.5 Peraturan ini sebagai pedoman dari pelaksanaan pembangunan dan sebagai
landasan Kontrak. Dengan sendirinya hasilnya akan tergantung pada
pelaksanaanya.

Bogor, ………………… 2022


CV. FADEL PUTRA

YEYEN SURYANA, ST.


Direktur

Hal - 26

Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor

Anda mungkin juga menyukai