DINAS PENDIDIKAN
JL. Nyaman No.1 Kelurahan Tengah Cibinong telp. (021) 8753191
Cibinong 16914
SPESIFIKASI TEKNIS
LOKASI
KECAMATAN KEMANG
KABUPATEN BOGOR
KONSULTAN PERENCANA
`
SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal 1
STANDAR YANG BERLAKU
Semua pekerjaan dalam Syarat-syarat ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan
memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan SKSNI, SNI,
dan Standar Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan setempat lainnya yang
berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain :
Pasal 2
MEREK-MEREK DAGANG
Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari bahan yang
disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud perbandingan
terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas.
Hal - 1
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
Pasal 3
DATA UMUM LAPANGAN KERJA
Pasal 4
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN
Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya
permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.
Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada
Pemberi Tugas dan dalam jangka waktu yang cukup, bila dipertimbangkan bahwa perlu
mengadakan penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.
Pasal 5
PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN
Bila Pelaksana tidak berada di tempat pekerjaan dimana Pemberi Tugas bermaksud
untuk memberikan petunjuk-petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk harus diturut dan
dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh Pelaksana.
Hal - 2
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
Pasal 6
PENGUKURAN
Pelaksana harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis-garis dasar yang telah
disetujui oleh Pemberi Tugas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran-
pengukuran yang dibuatnya.
Pelaksana harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-
juru ukur (Surveyor) bila dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran untuk setiap
bagian pekerjaan yang memerlukannya.
Pasal 7
PEKERJAAN PERSIAPAN
Hal - 3
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
CONTOH PAPAN NAMA
TAHUN ANGGARAN
REHABILITASI SDN KABUPATEN TAHUN 2022
BOGOR
(1) (5)
NOMOR KEGIATAN
NAMA PEKERJAAN :
REHABILITASI RUANG KELAS SDN (6)
LUMBUNG
KECAMATAN KEMANG
(7)
(2)
PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN PELAKSANAAN
MULAI :
(3) SELESAI :
(8)
140 40
Keterangan :
Warna Dasar :
- Kolom …………….. Putih
- Tulisan & garis …… Hitam.
Hal - 4
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
a. Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan
harus memberitahukan kepada Pemberi Tugas guna pemeriksaan
awal dan izin Pelaksanaan Pekerjaan.
b. Waktu pemberitahuan 2 x 24 jam sebelum memulai Pekerjaan.
7.3.2. Pemeriksaan
Pelaksana Pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan lokasi
dan segala akibat yang mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan
Pekerjaan pembongkaran. Persetujuan izin memulai pelaksanaan
pekerjaan setelah pemeriksaan kondisi lokasi bersama-sama Pemberi
Tugas dan Pelaksanaan Pekerjaan.
7.3.4. Pembongkaran
a. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat
guna dan aman. Pengawasan agar dilakukan terhadap timbulnya
debu, suara atau getaran yang mempengaruhi sekitar lingkungan
sekelilingnya. Pembongkaran harus mencapai syarat yang telah
ditentukan, kebersihan, keamanan atau persyaratan lain.
b. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan baik untuk
bagian bangunan yang tidak dibongkar atau kesiapan pekerja-
pekerjanya. Bagian-bagian yang tidak dibongkar harus tetap utuh dan
bila terjadi kerusakan menjadi tanggung jawab Pelaksana
Pembongkaran.
c. Puing-puing hasil bongkaran harus segera dibuang keluar dari lokasi
Pekerjaan.
d. Semua bongkaran seperti lampu dan lain sebagaimana yang masih
utuh dan dapat dipergunakan kembali, diserahkan kepada Pemberi
Tugas.
Hal - 5
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
Pasal 8
PEKERJAAN GALIAN TANAH
8.1. Semua galian harus dilaksanakan sesuai seperti dinyatakan dalam gambar-
gambar dan syarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan, seperti galian
lubang pondasi, saluran-saluran pembuangan septictank dan lain sebagainya.
8.2. Dasar dari semua galian pondasi harus Waterpass. Bilamana pada dasar setiap
galian terdapat akar-akar pohon, dan lain-lain yang dapat merusak/mengurangi
mutu beton atau bagian-bagian yang gembur maka ini harus digali keluar, sedang
lubang-lubang tersebut diisi kembali dengan pasir urug disiram dan dipadatkan,
sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
8.3. Dalamnya semua galian harus mendapatkan pemeriksaan dan persetujuan
Pemberi Tugas Lapangan. Pelaksana wajib melaporkan hasil pekerjaan galian
tanah yang selesai kepada Pemberi Tugas Lapangan sebelum dimulai pekerjaan
pondasi.
Penyimpangan dari ketetapan ini akan menjadi tanggung jawab dan resiko
Pelaksana.
8.4. Terhadap kemungkinan menggenangnya air di dalam galian, baik pada waktu
menggali maupun pada waktu mengerjakan pondasi, harus disediakan pompa air
atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus untuk
menghindari terkumpulnya air tersebut.
8.5. Pelaksana harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar
tidak longsor dengan memberikan suatu dinding pengaman atau penunjang-
penunjang sementara.
8.6. Semua tanah yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah
tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat
instruksi Pemberi Tugas Lapangan.
8.7. Bagian-bagian yang diurug kembali harus diurug dengan tanah yang bersih dari
segala kotoran. Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan penimbrisan.
8.8. Truk dan kendaraan proyek yang keluar ke jalan umum harus dibersihkan
(khususnya roda) dari kotoran atau tanah.
8.9. Di bawah pasangan pondasi setempat , lajur pondasi beton maupun batu kali
diurug pasir setebal 5 cm dipadatkan.
8.10. Di bawah lantai kerja harus diurug dengan pasir urug setebal 5 cm dan
dipadatkan.
Pasal 9
URUGAN
1. Dibawah pasangan pondasi pelat setmpat dan pondasi batu kali diurug pasir setebal
5 cm padat
2. Dibawah plat lantai dasar jika ada harus diurug dengan pasir urug setebal 5 cm padat
3. Dibawah Lantai kerja harus diurug dengan pasir 5 cm padat
Hal - 6
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
4. Dasar lantai denah yang menurut pertimbangan Direksi Lapangan kurang baik dan
tidak sesuai jika ditempuh perbaikan, maka dilakukan cara Pancangan pasir
(zandpaaltjes) atau dengan lapisan adukan kapur kalkpuddelaag atau lain cara yang
menurut pertimbangan Direksi Lapangan adalah yang paling tepat dan paling baik
Urugan pasir berfungsi menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban,
sehingga beban yang dipikul permukaan tanah merata. Urugan pasir bawah fondasi
adalah pengurugan yang ditempatkan di permukaan lobang fondasi yang digali,
sedangkan pengurugan bawah lantai adalah pengurugan permukaan tanah asli
sebeleum pemasangan keramik lantai. Ketebalan urugan pasir yang dipadatkan 5 - 10
cm sesuai dengan kondisi tanah. Satuan perhitungan urugan pasir adalah m3.
Pasal 10
BETON COR DITEMPAT
10.2 Bahan-Bahan
Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
1. Agregat.
Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang terhalus sampai kasar pada
umumnya harus sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Agregat harus disimpan sedemikian rupa sehingga bebas dari kontaminasi
oleh bahan-bahan yang dapat merusak.
Agregat harus (pasir) dan agregat kasar (koral) harus disimpan dalam tempat-
tempat yang terpisah.
2. Semen
Semen yang dipakai harus dari mutu S-S seperti disyaratkan. Pelaksana
harus mengusahakan agar satu merk semen saja yang dipakai untuk seluruh
pekerjaan beton.
Semen ini harus dibawa ketempat pekerjaan dalam zak yang tertutup oleh
pabrik dan terlindung serta harus dalam jumlah sesuai dengan urutan
pengirimannya.
Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat-tempat rapat air dengan
lantai terangkat, dan ditumpuk dalam urutan pengiriman, Semen yang rusak
atau tercampur apapun tidak boleh dipakai.
3. Pembesian/Penulangan
Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa,
sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab maupun
basah.
Hal - 7
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
Juga besi penulangan harus disimpan berkelompok berdasarkan ukuran
masing-masing.
Besi Penulangan rata harus sesuai dengan persyaratan, dengan mutu baja U-
24 U-42 ( 175 / 225 kg/cm3).
4. Kawat Pengikat
Harus berukuran minimal 1 mm seperti yang disyaratkan.
5. Air
Air harus bersih sesuai dengan persyaratan.
6. Bekisting
Bekisting dibuat dari kayu jenis “Borneo” atau jenis lain yang setaraf dan
disetujui Pemberi Tugas terpasang kuat, tidak berubah posisi maupun bentuk
selama pengecoran dilaksanakan.
10.3 Pelaksanaan
1. Proporsi
Kecuali bila disebutkan lain, maka campuran dari beton harus sedemikian
rupa sehingga mencapai kekuatan tekan karakteristik benda uji kubus pada
umur 28 hari sebesar 175 (untuk K3, KP, RB, BP, BS, BL) / 225 (untuk SL, K1,
K2, B1, B2, Plat) kg/cm2.
2. Pengecoran Beton
Sebelum pengecoran dimulai Pelaksana harus sudah mempersiapkan seluruh
stek-stek maupun anker-anker yang diperlukan.
Beton yang telah mengeras, kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain harus
dibuang dari dalam bekisting, alat-alat pengaduk (beton molen) ataupun alat-
alat pembawa.
Penulangan harus dimatikan pada posisinya, diperiksa sebelum pengecoran
dilakukan, agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada waktunya.
Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan SKSNI T-15-1991-03 buku
Standar Beton 1991 kecuali dipersyaratkan lain.
Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,5 meter.
Pasal 11
PEKERJAAN BETON
11.1. Umum
11.1.1. Mutu beton dari pekerjaan beton bertulang menggunakan beton K-175
dan K-225, dimensi dan ukuran seperti pada rencana gambar sepanjang
tidak ada perubahan.
11.1.2. Pelaksanaan tunduk dan mengikuti sepenuhnya pada Peraturan Beton
Bertulang Indonesia PBI 1971.
11.2. Persiapan
11.2.1. Produk besi harus jelas dari pabrik mana besi tersebut serta data-data
yang mendukungnya.
Hal - 8
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
11.2.2. Besi tulangan harus baru, bersih dan panjang utuh 12 m.
11.2.3. Dimensi tulangan diukur keadaan fisik.
11.2.4. Pemotongan besi tulangan cara dingin dengan alat pemotong
mesin/gunting manual.
11.2.5. Pembengkokan/pembentukan tulangan sesuai dengan shop drawing
yang telah disepakati.
11.2.6. Pemasangan tulangan harus rapih, lurus dan kokoh serta diikat oleh
kawat beton yang cukup rapat dan kuat sehingga tidak berubah posisi.
11.2.7. Beton decking harus semutu dengan betonnya.
11.2.8. Sambungan - sambungan tulangan/overlapping harus memenuhi
persyaratan PBI 1971.
11.3. Bekisting dan Perancah
11.3.1. Perancah dapat dibuat dari kayu dolken.
11.3.2. Bekistng untuk kolom terbuat dari papan-papan atau multipleks 9 mm.
11.3.3. Bekisting harus kuat menahan beban yang terjadi dan tidak boleh
berubah bentuk. Bekisting harus menjamin konstruksi yang dicetak
sesuai gambar.
11.3.4. Penyetelan bekisting harus teliti, baik letak as maupun kedudukannya,
vertikal maupun horisontal.
11.4. Sparing-Sparing
11.4.1. Sparing-sparing yang masuk dalam sloof, kolom, balok dan meja beton
harus dipasang sebelum pengecoran beton dilakukan.
11.4.2. Sparing-sparing meliputi sparing-sparing elektrikal, mekanikal, plumbing
dan lain-lain.
11.4.3. Pemasangan sparing dari pipa galvanize harus ditunjang kuat-kuat
supaya letaknya tidak berubah pada saat pengecoran.
11.4.4. Sparing untuk pipa air harus dipasang konstruksi anti rembes air.
Hal - 9
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
11.5.5. Penerangan harus tersedia cukup bila pengecoran berlangsung
sampai malam hari.
11.5.6. Adukan mortel dari pabrik dipersiapkan dengan dihitung sesuai
kebutuhan dan pengadaannya.
11.5.7. Pelaksana Jasa Konstruksi harus menyediakan dan mempekerjakan
tenaga-tenaga yang cukup untuk melakukan pengecoran dengan
keahlian yang berpengalaman.
11.5.8. Pelaksana Jasa Konstruksi harus mengajukan skenario/cara
pengecoran kepada Pengawas untuk dibahas, kemudian diambil
kesimpulan cara yang akan dipakai. Cara inilah yang kemudian harus
dituruti oleh Pelaksana Jasa Konstruksi, termasuk rencana dukungan
alat-alat dan tenaga kerjanya.
11.6. Tempat Penghentian Pengecoran
11.6.1. Penghentian pengecoran balok dan kolom harus mengikuti cara-cara
yang telah ditentukan di dalam PBI 1971.
11.6.2. Lokasi penghentian pengecoran harus dilaporkan kepada Direksi
Pengawas pekerjaan.
11.7. Tata Cara Pengecoran
11.7.1. Cara-cara pengecoran harus dilakukan seperti skenario yang telah
disepakati bersama, dan apabila menyimpang dari itu maka segala
sesuatu yang terjadi menjadi tanggung jawab Pelaksana Jasa
Konstruksi sepenuhnya. Direksi Pengawas pekerjaan berhak
menghentikan pekerjaan jika terjadi penyimpangan-penyimpangan.
11.7.2. Slump harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas.
11.7.3. Kontraktor harus merencanakan desain mixnya sesuai dengan mutu
beton yang direncanakan dan harus mendapatkan persetujuan dari
Pengawas pekerjaan.
11.7.4. Semua alat-alat dan tenaga harus mencukupi sehingga pengecoran
dapat berjalan dengan lancar.
11.7.5. Semua pekerjaan pengecoran harus dipadatkan dengan menggunakan
alat pemadat beton (vibrator) sampai semua gelembung-gelembung
udara keluar. Pemadatan ini harus dikerjakan dengan teliti.
11.7.6. Pembuatan benda uji dilakukan oleh Kontraktor. Banyaknya benda uji
sesuai dengan banyaknya pengecoran dan sesuai PBI 1971.
11.7.7. Pengecoran harus rapih, bersih dan skematis serta tidak boleh
menimbulkan kesan kotor, sembarangan dan acak-acakan.
11.7.8. Harus dipersiapkan pula pengamanan-pengamanan jika sewaktu-waktu
turun hujan lebat pada saat pengecoran sedang berlangsung.
11.8. Pembukaan Bekisting Kolom
11.8.1. Jika tidak ada ketentuan lain, bekisting kolom dapat dibuka paling cepat
setelah usia 7 (tujuh) hari.
11.8.2. Pembukaan bekisting balok dan plat lantai dapat dibuka paling cepat
setelah usia 21 hari.
Hal - 10
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
11.8.3. Untuk membuka bekisting, Kontraktor harus mendapat izin dari
Pengawas lapangan.
11.8.4. Pembukaan bekisting tidak boleh dengan cara-cara yang dapat
merusak beton.
11.8.5. Bahan-bahan bekas bongkaran bekisting seperti dolken dan papan
multipleks yang masih baik kondisinya, dapat dipakai lagi tetapi jika
kondisinya sudah rusak, dilarang untuk dipakai lagi.
Pasal 12
PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH
12.2. Bahan-Bahan
1. Batu
Batu yang dipergunakan harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat /
retak, dan cara pengerjaanya harus dilakukan menurut cara terbaik.
2. Pasir
Dasar galian harus diurug dengan pasir setebal 10 cm dan dipadatkan dengan
alat timbris tangan terbuat dari logam atau stemper.
3. Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 semen : 5 pasir
12.3. Pemasangan
1. Batu kosong
Batu tanpa adukan (aanstamping) setinggi 15 cm, harus dipasang tegak lurus,
rapat dan diisi pada rongga-rongga batu.
Hal - 11
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
sekelilingnya, sedalam 20 cm tiap 1 m’ dengan diameter anker/stek minimum
10 cm.
Pasal 13
PASANGAN BATU BATA
13.2 Bahan-Bahan
13.2.1 Bata harus baru, terbakar, keras, terbuat dari tanah liat yang terpilih
sesuai dengan persyaratan berlaku.
Bilamana tidak terdapat bahan yang sesuai standar tersebut diatas,
maka Pemberi Tugas dapat menentukan jenis-jenis yang ada
dipasaran lokal dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukannya.
13.2.2 Adukan / Spesi untuk seluruh dinding bata harus berupa campuran 1
semen : 5 pasir.
Spesi khusus berupa “trasraam” dengan campuran 1 semen : 3 pasir
digunakan mulai permukaan beton sloof sampai setinggi 20 cm diatas
permukaan lantai.
13.2.3 Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada
Pemberi Tugas dan Persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus
sudah didapat sebelum bahan yang dimaksud dibawa kelapangan
kerja untuk dipasang.
Pengambilan contoh atas bahan-bahan yang telah berada dilapangan
akan dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Pemberi
Tugas guna keperluan pengujian.
Bahan yang tidak sesuai akan ditolak dan segera disingkirkan dari
lapangan.
13.4 Pelaksanaan
Pemasangan batu bata yang dilaksanakan harus dipasang rata, tegak dan lajur
dan penaikannya diukur tepat dengan tiang lot, dan kecuali bilamana tidak
Hal - 12
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
diperlihatkan dalam gambar-gambar maka setiap lajur naik, bata harus putus
sambungan dengan lajur bawahnya.
Sebelum pekerjaan pemasangan dilaksanakan bata/batako harus
direndam/dibasahi dengan air dahulu. Beton untuk sloof dan ringbalk dipasang
untuk setiap dinding maksimum 12 m2.
Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang belum selesai, harus
ditutup (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang
disetujui oleh Pemberi Tugas.
Pasal 14
PLESTERAN DAN ADUKAN
14.2 Bahan-Bahan
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
1. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih, dan bebas dari tanah liat,
Lumpur atau campuran-campuran lain.
2. Portland Cement
Portland cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang
membatu dan dalam zak yang tertutup.
3. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti minyak,
asam, dan unsur organik kecuali ditunjukkan lain, Pelaksana harus
menyediakan air kerja atas biaya sendiri.
14.3 Perencanaan
1. Campuran Adukan dan Plester
Perbandingan adukan dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1
minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu
Hal - 13
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
14.4 Pelaksanaan
1. U m u m
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai,
Bersihkan semua permukaan yang akan diplester dari bahan-bahan yang
akan merusak plesteran dan disiram air hingga jenuh.
Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah Pengawas, dengan tebal
plesteran, kecuali bila dinyatakan lain adalah 20 mm dengan toleran minimum
15 mm dan maksimum 25 mm.
2. Pencampuran
Membuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dapat
dilaksanakan bila ada izin dari Pengawas.
3. Pelaksanaan Adukan/Plesteran
Adukan/Spesi untuk seluruh dinding bata harus berupa campuran 1 semen :
5 pasir.
Spesi khusus berupa “transraam” dengan campuran 1 semen : 2 pasir
digunakan mulai permukaan beton sloof sampai setinggi 20 cm diatas
permukaan lantai, sedangkan untuk dinding-dinding kamar mandi/WC setinggi
160 cm.
Pasal 15
PEKERJAAN PELAPIS LANTAI
Hal - 14
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
bernoda.
3. Adukan pasangan/pengikat dengan aduk campuran 1 pc : 3 pasir pasang dan
ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula
digunakan acian PC murni dan ditambah bahan perekat.
4. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak
mengandung asam alkali) sampai jenuh.
5. Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan yang
benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan
didaerah basah dan teras.
6. Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar
detail atau sesuai petunjuk Pemberi Tugas. Perhatikan lubang instalasi dan
drainage/bak kontrol sebelum pekerjaan dimulai.
7. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus
sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
8. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan
seperti yang telah disyaratkan diatas.Warna sama dengan keramik yang
dipasang.
9. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik
khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
10. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda
pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
11. Keramik yang terpasang harus dibersihkan dari sentuhan/beban selama
3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
12. Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-
siarnya bertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang
sama pula.
Pasal 16
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM
1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen bovenlight
seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari
Pelaksana.
2. Persyaratan Bahan
a. Kusen alumunium yang digunakan :
- Bahan : Dari bahan alumunium framing system. Buatan alexindo.
Hal - 15
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
- Bentuk Profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/ Pemberi
Tugas.
Untuk kusen jendela dan curtain wall luar dibuat dengan sistem
frameless.
- Warna Profil : Ditentukan kemudian (contoh warna diajukan Pelaksana).
- Lebar Profil : 10 cm (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar).
- Pewarnaan : polos.
f. Accessories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari
vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan alumunium harus
ditutup caulking dan sealant, angkur-angkur untuk rangka/kusen alumunium
terbuat dari steel plate tebal 2 - 3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari
(13) mikron sehingga dapat bergeser.
g. Bahan Finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan daun pintu yang bersentuhan
dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya
harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive
treatment dengan insulating war-nish seperti asphaltic varnish atau bahan
insulation lainnya.
Hal - 16
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pelaksanaan Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-
gambar dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat
contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil alumunium yang
berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain).
b. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai,
dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Konsultan
Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
c. Semua frame/kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara
fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar
hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Pemotongan alumunium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan
untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
e. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup,
rivet, stap dan harus cocok.
Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang
sesuai dengan gambar.
f. Angkur-angkur untuk rangka/kusen alumunium terbuat dari steel plate
setebal 2 - 3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
g. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap
sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air
sebesar 1000 kg/m2.
Celah antara kaca dan sistem kusen alumunium harus ditutup oleh sealant.
h. Disyaratkan bahwa kusen alumunium dilengkapi oleh kemungkinan-
kemungkinan sebagai berikut:
1. Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.
2. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dll.
3. Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
4. Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus
dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai maupun langit-langit.
5. Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.
i. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kusen
alumunium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka
permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chormium untuk
menghindari kontak korosi.
j. Toleransi pemasangan kusen alumunium disatu sisi dinding adalah 10 - 25
mm yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
k. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada
ruang yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu
dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin.
Penggunaan ini pada swing door dan double door.
Hal - 17
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
l. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi
sealant supaya kedap air dan kedap udara.
m. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan
air hujan.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu rangka kayu kamper medan dan
panel multiplex 9 mm dan daun jendela rangka alumunium panil kaca seperti
yang ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan Rangka
- Dari bahan alumunium framing system, dari produk dalam negeri yang ex.
alexindo, Intalan atau setaraf disetujui Perencana/Konsultan
Pengawas. Type yang dipergunakan untuk rangka kaca luar adalah jenis
frameless.
- Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang telah
disetujui Perencana/Pemberi Tugas.
- Warna profil alumunium polos
- Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan
seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan oleh Perencana/Pemberi
Tugas.
- Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-
syarat dari pekerjaan aluumunium serta memenuhi ketentuan-ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan.
- Daun pintu dengan konstruksi panel multiplex rangka kayu kamper medan
seperti yang ditujukan dalam gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.
b. Penjepit Kaca
Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan
memenuhi persyaratan yang ditentukan dari pabrik, pemasangan
disyaratkan hanya 1 (Satu) sambungan serta harus kedap air dan bersifat
structural seal.
c. Bahan Panil Kaca Daun Jendela
- Bahan untuk kaca interior dan exterior menggunakan :
Merk Tens type One Way tebal 5 mm Warna ditentukan kemudian oleh
Perencana.
- Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat, bebas
sulfida maupun bercak-bercak lainnya, dari produk Tens (ex. lokal) atau
yang setara.
Hal - 18
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-
lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu ditempat pekerjaan
harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik,
tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
c. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka alumunium dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak
boleh ada cacat bekas penyetelan.
d. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
e. Daun pintu
1. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan
Perencana / Konsultan Pengawas tanpa meninggalkan bekas cacat
pada permukaan yang tampak.
2. Untuk daun pintu panel multiplex setelah dipasang harus rata dan tidak
bergelombang dan tidak melintir.
Pasal 17
PEKERJAAN KACA
3. Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi
potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximum yang
diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.
Hal - 19
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
4. Cacat-cacat
- Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari
pabrik.
- Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi
gas yang terdapat pada kaca).
- Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat
mengganggu pandangan.
- Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah baik sebagian atau
seluruh tebal kaca).
- Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar
ke arah luar/masuk).
- Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah cacat
garis timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan kaca
yang berubah dan mengganggu pandangan.
- Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
- Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA.
- Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi
yang ditentukan oleh pabrik. Untuk ketebalan kaca 5 mm kira-kira 0,3 mm.
5. Bahan Kaca
- Bahan kaca dari jenis Clear Glass dan kaca es harus sesuai SNI 0047-1989-
A.Digunakan setaraf produk PT. ASAHI MAS.
Hal - 20
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan
pabrik.
9. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak
diperkenankan retak dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda
dan bekas goresan.
Pasal 18
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
2. Pekerjaan Engsel
a. Engsel atas dipasang + 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang + 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
b. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang + 28 cm dari
permukaan pintu, engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua
engsel tersebut.
c. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
d. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
Hal - 21
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
Pasal 19
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan, bahan dan alat yang dipakai dalam
pekerjaan penutup atap sesuai dengan gambar rencana.
19.2. Bahan-Bahan
c. Penutup plafond
Rangka Plafond Hollow Galvalume 20x40x0,35 + 40x40x0,35mm Modul
60x60 cm
Plafond Gypsum Board 120x240 cm tebal 9 mm
Plafond PVC/ Kangbang / Golden lebar 20 cm tebal 10 mm (garansi 5 tahun)
List Plafond Kayu 1x4 cm
d. Bahan Lain :
Listplank GRC tebal 8 mm tumpangsari
Listplank Capit Gunting GRC Capit Gunting GRC tebal 8 mm
19.3. Pengerjaan
1. Uraian Umum
Pengerjaan harus bertaraf kelas satu. Semua pengerjaan ini harus diselesaikan
bebas dari puntiran dan tekukan. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang
tepat, sehingga dalam pemasangan tidak akan memerlukan
penyambung/pengisi.
Semua kelengkapan atau barang-barang/pekerjaan lain yang perlu demi
kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan
dalam gambar-gambar ataupun persyaratan teknis, harus diadakan. Bahan-
bahan pelengkap harus dari jenis yang sama dengan barang yang
dipasangkan, dan harus dari jenis yang paling cocok untuk maksud itu.
2. Jaminan
Bahan yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari pabrik yang sudah dikenal
disertai sertifikat pengujian dari Lembaga Pengujian Bahan.
Hal - 22
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
3. Gambar Kerja (Shop Drawings)
a. Siapkan satu gambar kerja yang menyeluruh untuk struktur, serahkan 3
copy untuk Konsultan Pengawas yang dikirimkan 14 hari sebelum
pelaksanaan untuk mendapatkan persetujuan ahli.
b. Cantumkan semua informasi sambungan-sambungan yang tidak
tercantum pada gambar kontrak dan semua penjelasan dilapangan,
termasuk detail-detail pemasangan, dasar-dasar perhitungan lubang baut,
keling-keling dan dimensi lainnya.
c. Setelah mendapat persetujuan, tidak boleh diadakan perubahan gambar
lagi kecuali dengan persetujuan ahli.
6. Contoh-contoh
Untuk benda-benda ini sebelum pemakaiannya harus diperlihatkan kepada
Konsultan Pengawas berupa contoh untuk disetujui.
Pasal 20
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
20.1. U m u m
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan
tenaga kerja, pemasangan, pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan
training bagi calon operator.
Sehingga seluruh sistem elektikal dapat beroperasi dengan sempuna.
Hal - 23
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
Setelah daftar bahan dan persesuaian dengan keadaaan-keadaan
lapangan/lokasi pemakaian disetujui oleh Direksi Pelaksana masih harus
menyerahkan gambar-gambar kerja untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Dalam gambar kerja ini lebih dijelaskan katalog dari manufacture, dimensi-
dimensi data performance nama badan usaha yang menyediakan spareparts
dan after sales service untuk material-material tertentu.
Dalam gambar kerja ini dengan jelas terlihat dan dijamin bekerjanya alat-
alat/peralatan-peralatan didalam sistem secara keseluruhan.
Bila dirasakan perlu adanya perubahan-perubahan ataupun penyimpangan-
penyimpangan dari pada sistem yang direncanakan sehubungan dengan
daftar bahan yang diajukan tanpa merubah fungsi sistem. Serta maksud dari
sistem semula/sebenarnya dapatlah diajukan dengan memberi alasan-alasan
persetujuan yang tepat.
Perubahan diatas haruslah mendapat persetujuan dari Direksi dan tidak
membawa akibat tambahan biaya bagi pemilik.
4. Perlindungan Pemilik
Atas penggunaan bahan, material, sistem, sertifikat lisensi dan lain-lain oleh
Pelaksana.
Direksi dijamin dan dibenarkan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis
lainnya.
5. Bobokan
Pelaksana harus menutup dan merapihkan kembali setiap bobokan yang
dilakukan pada konstruksi bangunan, yang disebabkan pekerjaan-pekerjaan
instalasi elektrikal.
Hal - 24
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
Pasal 21
PEKERJAAN PENGECATAN
21.2 Bahan-Bahan
Cat yang akan digunakan untuk dinding interior menggunakan cat penutup “ex.
Propan”
Cat yang akan digunakan untuk dinding exterior menggunakan cat penutup “ex.
Propan”
Cat yang akan digunakan untuk plafond menggunakan cat penutup “ex. Propan”
Cat Kayu digunakan cat “Seiv”.
21.4 Pelaksanaan
Pelaksanaan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai
yang dijelaskan oleh pabrik pembuat cat.
Pelaksana harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas aturan pemakaian cat dari
pabrik pembuat cat yang disetujui oleh Pemberi Tugas.
Hal - 25
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor
Pasal 22
PENUTUP
22.1 Sebelum Penyerahan Pertama, Pelaksana wajib meneliti semua bagian pekerjaan
yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih di pel,
halaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna harus
disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
22.2 Segala peraturan yang tercantum dalam Bestek ini dan gambar-gambar
merupakan lampiran dalam Kontrak yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan
satu kesatuan, untuk hal ini Pelaksana dianggap mengerti.
22.3. Meskipun telah ada pengawasan dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan
dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan Pelaksana, untuk itu
Pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
22.4 Selama Masa Pemelihraan, Pelaksana wajib merawat, mengamankan dan
memperbaiki segala cacat yang timbul sehingga sebelum peneyerahan Kedua
pekerjaan tersebut dinyatakan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS).
22.5 Peraturan ini sebagai pedoman dari pelaksanaan pembangunan dan sebagai
landasan Kontrak. Dengan sendirinya hasilnya akan tergantung pada
pelaksanaanya.
Hal - 26
Spesifikasi Teknis
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN Lumbung
Kec. Kemang Kab. Bogor