Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2019

Tahapan Alur dalam Kumpulan Cerpen Kaki Langit


dan Rancangan Pembelajarannya di SMP
Oleh
Lailatul Rohmah
Munaris
Bambang Riadi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
e-mail : lailatulrohmah196@gmail.com

Abstract
The aim of this research were to describe the anthologies plot stages of Kaki Langit short
story in Horison Magazine 2015 and to create it’s learning design for Junior High School.
This research used qualitative descriptive method and text analysis data collection
technique. The result of this research showed that the progressive plot is the mainly used
plot. These short stories used regular plot from the situating stage to the ending stage,
While the flashback plot is only used in Tembang Canting Kinanti and Lelaki Jagoan Tiban
short story, that start from a conflict then back to the situating stage and ending stage.
Findings can be used to create the learning design for the element of literature work
materials at the ninth grade that is arranged based on basic Basic Competence 3.5 and 4.5
about instrumental elements of literature in on short story in Indonesian lesson curriculum
2013.
Keywords: plot stages, short story, design learning

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan alur dalam kumpulan cerpen Kaki
Langit yang terdapat pada majalah Horison edisi 2015 dan membuat rancangan
pembelajarannya di SMP. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif
kualitatif dengan menggunakan teknik analisis teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar cerpen yang diteliti menggunakan jenis alur lurus (progresif), cerpen-cerpen
ini menggunakan tahapan alur yang teratur, mulai dari tahap penyituasian hingga tahap
penyelesaian sedangkan penggunaan jenis alur sorot balik (flashback) hanya terdapat pada
cerpen yang berjudul Tembang Canting Kinanti dan Lelaki Jagoan Tiban, tahapan alur
yang digunakan pada kedua cerpen tersebut dimulai dari konflik kemudian kembali pada
tahap penyituasian dan diakhiri dengan tahap penyelesaian. Hasil penelitian ini dapat dibuat
rancangan pembelajaran yang disusun berdasarkan Kompetensi Dasar 3.5 dan 4.5 tentang
unsur pembangun karya sastra pada teks cerpen pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum
2013.

Kata kunci: tahapan alur, cerpen, rancangan pembelajaran.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2019

1. PENDAHULUAN kapkan masa atau rencana mendatang, (2)


alur sorot balik/mundur adalah alur cerita
Cerita pendek atau yang sering kita kenal dengan tolehan kembali ke masa lalu, dan
dengan istilah cerpen merupakan cerita (3) alur campuran adalah alur yang meng-
berbentuk prosa yang pendek (Suyanto, gabungkan alur maju dan alur mundur
2012: 46). Poe (dalam Nurgiyantoro, (Handayani, et.al, 2013).
2015: 12) menyatakan bahwa cerpen
adalah sebuah cerita yang selesai dibaca Cerpen yang menjadi objek peneli-
dalam sekali duduk, kira-kira berkisar tian ini adalah Cerpen Kaki Langit
antara setengah sampai dua jam. dalam Majalah Horison edisi 2015.
Cerpen kaki langit merupakan kumpulan
Cerpen memiliki salah satu unsur pem- hasil lomba cipta cerpen para siswa Se-
bangun dari dalam (intrinsik) yang mem- kolah Menengah Pertama dan sederajat
buat cerita dalam cerpen menjadi mena- yang diselenggarakan oleh Se-kretariat
rik, yaitu alur. Alur adalah cerita yang Direktorat Jendral Pendidikan Dasar,
berisi urutan kejadian, namun tiap keja- Kementerian dan Kebudayaan RI pada
dian itu hanya dihubungkan secara sebab tahun 2014 yang dimuat dalam majalah
akibat, peristiwa yang satu disebabkan Horison edisi 2015. Cerpen kaki langit
atau menyebabkan terjadi peristiwa lain- dalam majalah Horison ini berjumlah
nya (Stanton dalam Nurgiyantoro, 2013: lima belas cerpen yang memiliki tahapan
167). Alur memiliki struktur pembangun dua jenis alur yang berbeda, yaitu alur
bertahap, yaitu tahap penyituasian (Situa- lurus (progressif) dan sorot balik (flash-
tion), tahap pemunculan Konflik (Gene- back). Alur lurus adalah alur yang memi-
rating Circumtances), tahap peningkatan liki klimaks di akhir cerita dan meru-
Konflik (Rising Action), Klimaks (Cli- pakan jalinan/rangkaian peristiwa dari
max) dan tahap Penyelesaian (Denoue- masa kini ke masa lalu yang berjalan
ment). teratur dan berurutan sesuai dengan
urutan waktu kejadian dari awal sampai
Menurut Labon dkk (dalam Aminuddin,
akhir cerita. Secara runtut, cerita dimulai
2014: 85) gerak tahapan alur cerita seperti
dari tahap awal, (penyituasian, penge-
gelombang. Gelombang tersebut dapat
nalan, pemunculan konfliks), tengah
dilihat pada gambar berikut.
(konflik meningkat, klimaks), dan akhir
(penyelesaian) sedangkan alur sorot balik
(Flashback) adalah alur yang terjadi ka-
rena pengarang mendahulukan akhir
cerita dan kembali ke awal cerita.
Pembelajaran mengenai cerpen ada pada
pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum
Menurut Nurgiantoro (2015: 213)
2013 kelas 9 KD 3.5 Mengidentifikasi
pembedaan alur berdasarkan kriteria
unsur pembangun karya sastra dalam
urutan waktu yang pertama disebut se-
teks cerpen yang dibaca atau didengar
bagai alur lurus, alur sorot balik dan alur
dan 4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pem-
campuran. Pengertian alur-alur tersebut,
bangun karya sastra dengan bukti yang
yaitu (1) alur lurus/maju adalah alur cerita
didukung dari cerpen yang dibaca atau
yang dimulai dari masa kini, lalu diung-

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 2
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2019

didengar. Guru dapat menggunakan hasil 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


penelitian ini untuk merancang pembe-
lajaran sekaligus menjadikan Cerpen Tahapan alur pada kumpulan cerpen kaki
Kaki Langit sebagai bahan ajar materi langit dalam majalah Horison edisi 2015
unsur pembangun cerpen khususnya diperoleh beberapa data berupa kutipan
pada tahapan alur. cerpen yang digunakan untuk mengetahui
Adapun beberapa peneliti yang telah tahapan alur cerpen kaki langit yang ter-
meneliti tentang alur antara lain Alur diri atas 15 cerpen. Hasil penelitian, dapat
dalam novel Hujan Bulan Juni karya dijabarkan pembahasan sebagai berikut.
Sapardi Djoko Damono dan Rancangan
1. Cerpen Tarian Salju Karaban
Pembelajarannya di SMA oleh Nadya
Oktami dan Pengaluran dan Penokohan Peneliti menemukan 10 peristiwa yang
Novel Sepatu Dahlan serta Implikasinya ada dalam cerpen Tarian Salju Karaban,
Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai berikut.
oleh Reni Handayani.
P1: April pindah Bersama orang tuanya
2. METODE ke Desa Karaban
P2: April mendengar cerita kuntilanak
Desain penelitian yang digunakan dalam penunggu pohon randu.
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. P3: April berjalan menyusuri Desa
Penelitian kulitatif adalah penelitian yang P4: April bertemu dengan Ayu
bermaksud untuk memahami fenomena P5: Ayu menceritakan tentang hutan ka-
tentang apa yang dialami oleh subjek puk yang akan digunduli dan dija-
penelitian, misalnya perilaku, persepsi, dikan perumahan elite
motivasi, tindakan dan lain-lain, secara P6: Ayu menceritakan bagaimana almar-
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam hum kakeknya dulu berjuang mela-
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu wan petinggi daerah untuk melarang
konteks khususnya alamiah dan dengan penebangan randu.
memanfaatkan berbagai metode alamiah P7: Ayu menyalahkan diri sendiri karena
(Moleong, 2011: 6). tidak mampu melanjutkan perjua-
Data yang digunakan berupa kutipan ngan kakeknya untuk melindungi hu-
peristiwa-peristiwa atau teks yang terda- tan kapuk seperti yang dilakukan
pat pada kumpulan cerpen kaki langit kakeknya dulu.
dalam majalah Horison. Sumber data pe- P8: April mengikuti perlombaan di Bra-
nelitian ini yaitu cerpen kaki langit dalam zil
majalah Horisonedisi 2015. P9: April kembali ke Desa Karaban dan
berpamitan kepada Ayu
Teknik pengumpulan dan analisis data P10:April kembali ke kota Bersama a-
dalam penelitian ini adalah teknik analisis yahnya.
teks. Analisis teks tersebut digunakan un-
tuk mendeskripsikan alur yang terdapat Berikut ini tabel hasil analisis tahapan
pada cerpen kaki langit dalam majalah alur cerpen Tarian Salju Karaban.
Horison edisi 2015.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 3
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2019

P7: muncul tokoh lain dalam cerita yang


No Peristiwa Tasrif Aristoteles membeberkan kebenaran kematian
Ganang, kakak Wawan.
1 P1, P2, P3 Situation
P8: muncul fakta bahwa kematian ka-
Generating Tahap awal
2 P4 kaknya gilang dikarenakan sakit jan-
Circumtances
tung yang dideritanya
3 P5 Rising Action Tahap P9: wawan murka kepada Mbah Suro
4 P6, P7 Climax tengah karena akibat ucapan Mbah Suro,
5 P8, P9,P10 Denouement Tahap akhir keluarganya menderita selama ku-
rang lebih 5 tahun.
Berdasarkan hasil analisis tersebut cerpen P10:Wawan memberikan pelajaran kepa-
Tarian Salju Karaban menggunakan alur da Mbah Suro dengan membuka se-
lurus (Progresif). Berdasarkan kriteria buah kebenaran tentang kematian
kepadatan, cerpen ini memiliki alur yang kakaknya, Ganang.
padat. Karena hubungan peristiwa pada
cerpen tersebut terjalin sangat erat. Berikut ini tabel hasil analisis tahapan
Sedangkan berdasarkan kriteria isi, alur cerpen Gugurnya Sehelai Daun.
cerpen ini merupakan jenis alur pemikiran
karena cerpen ini membahas tentang No Peristiwa Tasrif Aristoteles
masalah masalah yang sering timbul
dalam kehidupan manusia. 1 P1, P2 Situation
Generating Tahap awal
2. Cerpen Gugurnya Sehelai Daun 2 P3, P4,P5
Circumtances
Peneliti menemukan 10 peristiwa yang
3 P6,P7 Rising Action Tahap
ada dalam cerpen Gugurnya Sehelai
4 P8,P9 Climax tengah
Daun, sebagai berikut.
Tahap
P1: sekumpulan anak sedang bermain 5 P10 Denouement
akhir
bola
P2: Wawan menendang bola ke gawang Berdasarkan hasil analisis tersebut cerpen
P3: bola yang ditendang Wawan menge- Gugurya Sehelai Daun menggunakan alur
nai pohon kamboja lurus (Progresif). Berdasarkan kriteria
P4: kepercayaan warga terhadap pohon jumlah, cerpen ini termasuk dalam cerpen
kamboja yang ada di dekat makam yang beralur tunggal karena dalam cerpen
P5: muncul tokoh Mbah Suro, seorang ini hanya menampilkan satu alur saja.
yang diyakini oleh warga sebagai Berdasarkan kriteria kepadatan, cerpen ini
orang sakti yang percaya bahwa memiliki alur yang padat. Karena
Wawan adalah korban pohon kam- hubungan peristiwa pada cerpen tersebut
boja selanjutnya setelah kakaknya, terjalin sangat erat. Sedangkan berdasar-
Ganang. kan kriteria isi, cerpen ini merupakan
P6: Wawan merasakan ketidakadilan pa- jenis alur pemikiran karena cerpen ini
da hidup dimana ia akan menjadi membahas tentang masalah masalah yang
korban pohon kamboja selanjutnya sering timbul dalam kehidupan manusia.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 4
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2019

3. Cerpen Tembang Canting Kinanti Berdasarkan hasil analisis tersebut cerpen


Tembang Canting Kinanti menggunakan
Peneliti menemukan 9 peristiwa yang ada
alur sorot-balik (flashback). Berdasarkan
dalam cerpen Tembang Canting Kinanti,
kriteria jumlah, cerpen ini termasuk
sebagai berikut.
dalam alur tunggal karena hanya memiliki
P1: Mengisahkan peristiwa masa lalu di satu alur saja. Berdasarkan kriteria
mana terjadi kerusakan yang dilaku- kepadatan, cerpen ini memiliki alur yang
kan oleh pemerintah kolonial Belan- padat. Karena hubungan peristiwa pada
da. cerpen tersebut terjalin sangat erat. Se-
P2: Kinanti sedang membatik. dangkan berdasarkan kriteria isi, cerpen
P3: Kinanti kesulitan mengenali warna ini merupakan jenis alur pemikiran karena
P4: Kinanti tergoda dengan tawaran Bu cerpen ini membahas tentang masalah
Lastri masalah yang sering timbul dalam
P5: Seorang pria berjas memarahi ibu kehidupan manusia.
Kinanti karena batiknya tidak sesuai 4. Cerpen Lelaki Jagoan Tiban
dengan pesanan.
P6: Terjadi perdebatan antara ibu dan Peneliti menemukan 10 peristiwa yang
Kinanti ada dalam cerpen Lelaki Jagoan Tiban,
P7: Ibu menceritakan asal mula kampung sebagai berikut.
batik dan mengapa Kinanti diberi
nama itu. P1: Kemunculan Mintoro secara tiba-tiba
P8: Kinanti meemberitahu ibunya bahwa di tengah prosesi ritual.
sebenarnya ia buta warna P2: Warga berkumpul di rumah Mintoro.
P9: Kinanti berjanji akan mewujudkan P3: Mbah Kasan Tabri mendapat bisikan
impian neneknya dulu untuk mem- bahwa penghuni hutan pakel me-
buat batik kembali berjaya. nginginkan Mintoro
P4: Cerita tentang kepercayaan warga
Berikut ini tabel hasil analisis tahapan tentang hutan pakel yang diyakini
alur cerpen Tembang Canting Kinanti. angker
P5: Mintoro dibawa ke hutan kemudian
No Peristiwa Tasrif Aristoteles ditinggalkan
P6: Terjadi kemarau panjang yang me-
Tahap resahkan warga
1 P1 Climax
Tengah P7: Diadakannyan upacara minta hujan
P8: Kembalinya Mintoro saat upacara
2 P2 Situation
berlangsung
Tahap awal P9: Mintoro melakukan ritual minta hu-
Generating
3 P3, P4 jan dengan mengorbankan dirinya
Circumtances
sendiri
4 P5 Rising Action Tahap P10:Akhirnya hujan turun
5 P6, P7,P8 Climax tengah
Berikut ini tabel hasil analisis tahapan
6 P9 Denouement Tahap akhir alur cerpen Lelaki Jagoan Tiban.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 5
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2019

No Peristiwa Tasrif Aristoteles No Peristiwa Tasrif Aristoteles


Tahap
1. P1 Climax 1 P1 Situation
Tengah
Generating Tahap awal
2. P2 Situation 2 P2,P3
Tahap Circumtances
Generating awal
3 P3,P4 3 P4 Rising Action Tahap
Circumtances
4 P5 Climax tengah
4 P5, P6 Rising Action Tahap
Tahap
tengah 5 P6 Denouement
5 P7, P8,P9 Climax akhir
Tahap Berdasarkan hasil analisis tersebut cerpen
6 P10 denouement
akhir Merpati Origami menggunakan alur lurus
Berdasarkan hasil analisis tersebut cerpen (progressif). Berdasarkan kriteria jumlah,
Lelaki Jagoan Tiban menggunakan alur cerpen ini termasuk dalam cerpen yang
sorot-balik (flashback). Berdasarkan kri- beralur tunggal karena dalam cerpen ini
teria kepadatan, cerpen ini memiliki alur hanya menampilkan satu alur saja.
yang padat. Karena hubungan peristiwa Berdasarkan kriteria kepadatan, cerpen ini
pada cerpen tersebut terjalin sangat erat. memiliki alur yang padat. Karena hubu-
Sedangkan berdasarkan kriteria isi, cer- ngan peristiwa pada cerpen tersebut ter-
pen ini merupakan jenis alur pemikiran jalin sangat erat. Sedangkan berdasarkan
karena cerpen ini membahas tentang kriteria isi, cerpen ini merupakan jenis
masalah masalah yang sering timbul da- alur pemikiran karena cerpen ini mem-
lam kehidupan manusia. bahas tentang masalah masalah yang
sering timbul dalam kehidupan manusia.
5. Cerpen Merpati Origami
6. Cerpen Laila
Peneliti menemukan 6 peristiwa yang ada
dalam cerpen Merpati Origami, sebagai Peneliti menemukan 7 peristiwa yang ada
berikut. dalam cerpen Laila, sebagai berikut.

P1: Kehidupan disebuah perumahan. P1: Kehidupan Fang bersama Kakeknya,


P2: Kedatangan tetangga baru Kong Liong
P3: Perkenalan tokoh utama Cruise dan P2: Kesi memberi informasi kepada Kong
Caleum Liong
P4: Caleum menderita sakit ginjal P3: Fang terjebak pada kerusuhan yang
P5: Perdebatan tokoh utama Cruise ketika terjadi
hendak mendonorkan ginjalnya untuk P4: Kong Liong bersembunyi di rumah
Caleum Kesi
P6: Caleum kembali dari rumah sakit P5: Kong Liong kembali kerumah untuk
mengambil foto istrinya
Berikut ini tabel hasil analisis tahapan P6: Kong Liong dibunuh sekelompok
alur cerpen Merpati Origami. orang
P7: Fang dan Kesi melarikan diri ke
Jogjakarta

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 6
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2019

Berikut ini tabel hasil analisis tahapan P5: Aling pergi ke Belitung untuk memu-
alur cerpen Laila. lai kehidupan baru
P6: Aling berpisah dengan sahabatnya
No Peristiwa Tasrif Aristoteles Aisyah
P7: Aling meninggalkan makam setelah
1. P1 Situation selesai sembahyang.
Generating Tahap awal
2 P2 Berikut ini tabel hasil analisis tahapan
Circumtances alur cerpen Kelabu di Atas Pusara.
3 P3,P4,P5 Rising Action Tahap
4 P6 Climax tengah No Peristiwa Tasrif Aristoteles
5 P7 Denouement Tahap akhir 1 P1 Situation
Berdasarkan hasil analisis tersebut cerpen Generating Tahap awal
2 P2
Laila menggunakan alur lurus (progress- Circumtances
sif). Berdasarkan kriteria jumlah, cerpen 3 P3 Rising Action Tahap
ini termasuk dalam cerpen yang beralur 4 P4 Climax tengah
tunggal karena dalam cerpen ini hanya
5 P5,P6,P7 Denouement Tahap akhir
menampilkan satu alur saja. Berdasarkan
kriteria kepadatan, cerpen ini memiliki
alur yang padat. Karena hubungan Berdasarkan hasil analisis tersebut cerpen
peristiwa pada cerpen tersebut terjalin Kelabu di Atas Pusara menggunakan alur
sangat erat seolah kita dipaksa untuk terus lurus (progressif). Berdasarkan kriteria
mengikutinya. Sedangkan berdasarkan jumlah, cerpen ini termasuk dalam cerpen
kriteria isi, cerpen ini merupakan jenis yang beralur tunggal karena dalam cerpen
alur peruntungan karena pada cerpen ini ini hanya menampilkan satu alur saja.
mengungkapkan nasib dan peruntungan Berdasarkan kriteria kepadatan, cerpen ini
yang menimpa tokoh Fang. memiliki alur yang padat. Karena hubu-
ngan peristiwa pada cerpen tersebut ter-
7. Cerpen Kelabu di Atas Pusara jalin sangat erat sehingga pembaca seolah
dipaksa terus mengikutinya. Sedangkan
Peneliti menemukan 7 peristiwa yang ada berdasarkan kriteria isi, cerpen ini me-
dalam cerpen Kelabu di Atas Pusara, rupakan jenis alur peruntungan. Karena
sebagai berikut. cerpen ini berisi tentang nasib dan pe-
P1: Aling berada di pemakaman, melaku- runtungan yang dialami oleh tokoh Aling.
kan ritual sembahyang untuk kedua 8. Cerpen Immaah… Immmaah….
orangtuanya.
P2: Aling Mengingat kejadian masalalu Peneliti menemukan 5 peristiwa yang ada
yang menyebabkan kedua orang tua- dalam cerpen Immaah… Immmaah…., se-
nya meninggal bagai berikut.
P3: Kerusuhan yang terjadi akibat krisis
moneter yang dialami bangsa Indone- P1: Surya dalam perjalanan pulang
sia P2: Surya melihat septu bola dsebuah to-
P4: Orangtua Aling dibunuh ko

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 7
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2019

P3: Surya melihat anak perempuan di de-


pan toko No Peristiwa Tasrif Aristoteles
P4: Surya membelikan baju muslimah 1. P1 Situation
P5: Surya memberikan baju itu kepada Tahap
Generating awal
seorang anak perempuan. 2 P2,P3
Circumtances
Berikut ini tabel hasil analisis tahapan 3 P4,P5 Rising Action Tahap
alur cerpen Immaah… Immmaah….. 4 P6,P7 Climax tengah
Tahap
5 P8 Denouement
No Peristiwa Tasrif Aristoteles akhir

1. P1 Situation Berdasarkan hasil analisis tersebut cerpen


Tahap Pel Istimewa menggunakan alur lurus
Generating awal (progressif). Berdasarkan kriteria jumlah,
2 P2
Circumtances cerpen ini termasuk dalam cerpen yang
3 P3 Rising Action Tahap beralur tunggal karena dalam cerpen ini
tengah hanya menampilkan satu alur saja. Ber-
4 P4 Climax
dasarkan kriteria kepadatan, cerpen ini
Tahap memiliki alur yang padat. Karena hubu-
5 P5 Denouement
akhir ngan peristiwa pada cerpen tersebut ter-
jalin sangat erat sehingga pembaca seolah
Berdasarkan hasil analisis tersebut cerpen dipaksa terus mengikutinya. Sedangkan
Immaah… Immmaah…. menggunakan berdasarkan kriteria isi, cerpen ini me-
alur lurus (progressif). rupakan jenis alur pemikiran karena
9. Cerpen Pel Istimewa cerpen ini berisikan masalah yang terjadi
pada kehidupan manusia.
Peneliti menemukan 8 peristiwa yang ada
dalam cerpen Pel Istimewa, sebagai be- 10. Cerpen Catatan dalam Botol
rikut. Peneliti menemukan 6 peristiwa yang ada
P1: Uli mengepel mushola dalam cerpen Catatan dalam Botol, seba-
P2: Ayah Uli jatuh sakit gai berikut.
P3: Seorang laki-laki meginginkan ga- P1: Hobi Pelangi
gang pel istimewa P2: Orang tua Pelangi meninggal karena
P4: Uli menjual gagang pel istimewa kecelakaan pesawat
P5: Uli membawa Ayah berobat P3: Rindu sakit
P6: Sakit Ayah makin parah P4: Rindu meninggal
P7: Ayah dibawa ke rumah sakit P5: Pelangi tinggal di panti asuhan
P8: fakta mengenai mitos gagang pel is- P6: Pelangi tinggal bersama paman Rusdi
timewa di Solo.
Berikut ini tabel hasil analisis tahapan Berikut ini tabel hasil analisis tahapan
alur cerpen Pel Istimewa. alur cerpen Catatan dalam Botol.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 8
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2019

P8: Bulan dan Jingga hidup bersama


No Peristiwa Tasrif Aristoteles
sesuai pesan mendiang Bundanya.
1. P1 Situation
Berikut ini tabel hasil analisis tahapan
Generating Tahap awal alur cerpen Bulan Jingga.
2 P2
Circumtances
3 P3 Rising Action Tahap No Peristiwa Tasrif Aristoteles
4 P4 Climax tengah
1. P1,P2 Situation
5 P5, P6 Denouement Tahap akhir Tahap
Generating awal
2 P3
Circumtances
Berdasarkan hasil analisis tersebut cerpen
Catatan dalam Botol menggunakan alur 3 P4,P5,P6 Rising Action
Tahap
lurus (progressifi). Berdasarkan kriteria tengah
jumlah, cerpen ini termasuk dalam cerpen 4 P7 Climax
yang beralur tunggal karena dalam cerpen Tahap
ini hanya menampilkan satu alur saja. 5 P8 Denouement
akhir
Berdasarkan kriteria kepadatan, cerpen ini
memiliki alur yang padat. Karena hubu-
ngan peristiwa pada cerpen tersebut ter- Berdasarkan hasil analisis tersebut cerpen
jalin sangat erat sehingga pembaca seo- Bulan Jingga menggunakan alur padat.
lah dipaksa terus mengikutinya. Sedang- Berdasarkan kriteria jumlah, cerpen ini
kan berdasarkan kriteria isi, cerpen ini termasuk dalam cerpen yang beralur tung-
merupakan jenis alur pemikiran karena gal karena dalam cerpen ini hanya me-
cerpen ini berisikan masalah yang ada nampilkan satu alur saja. Berdasarkan
kriteria kepadatan, cerpen ini memiliki
dalam kehidupan manusia.
alur yang padat. Karena hubungan peris-
11. Cerpen Bulan Jingga tiwa pada cerpen tersebut terjalin sangat
erat sehingga pembaca seolah dipaksa
Peneliti menemukan 8 peristiwa yang ada terus mengikutinya. Sedangkan berdasar-
dalam cerpen Bulan Jingga, sebagai be- kan kriteria isi, cerpen ini merupakan
rikut. jenis alur peruntungan. Karena cerpen ini
berisi tentang nasib dan peruntungan yang
P1: Bulan menunggu janji ibunya untuk
dialami oleh tokoh Bulan.
kembali
P2: Bulan bertemu dengan Jingga Biru 12. Cerpen Airmata Nayang dari
P3: Bulan bertemu dengan Bunda secara Ranah Betung
kebetulan
P4: Bulan mengutarakan kekecewaan Peneliti menemukan 10 peristiwa yang
kepada sang Bunda ada dalam cerpen Airmata Nayang dari
P5: Jingga adalah adik tiri Bulan Ranah Betung, sebagai berikut.
P6: Jingga meninggalkan Bunda dan
Jingga P1: Desa Ranah Betung
P7: Jingga menyampaikan pesan terakhir P2: Tekat ayah menyekolahkan Nayang
Ibunya sebelum meninggal sampai Perguruan Tinggi
P3: Nayang meminta restu ayahnya

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 9
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2019

P4: Nayang menjadi mahasiswa di Uni- 13. Cerpen Tapal Batas


versitas Islam Riau
P5: Nayang mendapat beasiswa S2 di Peneliti menemukan 8 peristiwa yang ada
Australia dalam cerpen Tapal Batas, sebagai
P6: Nayang pulang ke Ranah betung berikut.
untuk memberikan kabar gembira P1: Dinda dan ayahnya pergi ke Ka-
kepada sang ayah limantan Utara untuk menemui sau-
P7: Ayah Nayang meninggal dunia dara almarhumah ibunya.
P8: Nayang membaca surat dari almar- P2: Dinda dan ayahnya sampai di Pulau
hum ayahnya Sebati, Nuk-Nukan, Kalimantan Uta-
P9: Janji Nayang kepada ayahnya untuk ra.
membangun Desa Ranah Betung P3: Pakcik Hilman bercerita tentang per-
P10:Desa Ranah Betung menjadi maju. kembangan pulau yang semakin me-
Berikut ini tabel hasil analisis tahapan nurut karena terjadi eksodus besar-
alur cerpen Airmata Nayang dari Ranah besaran.
Betung. P4: Dinda dan sepupunya, Fahri me-
lakukan perjalanan ke pasar
P5: Terkejutnya Dinda melihat transaksi
No Peristiwa Tasrif Aristoteles
yang digunakan dengan menggu-
1. P1,P2 Situation nakan Bahasa tetangganya yakni Ma-
Tahap
Generating laysia dan uang yang digunakan ada-
2 P3 awal
Circumtances lah uang Ringgit.
3 P4,P5,P6 Rising Action Tahap P6: Fahri menegur seorang pedagang
tengah yang menggunakan bendera merah
4 P7,P8 Climax putih sebagai alas dagang
Tahap P7: Terjadi perdebatan antara Fahri de-
5 P9,P10 Denouement
akhir ngan pedagang
Berdasarkan hasil analisis tersebut cerpen P8: Kesadaran Dinda setelah melakukan
Air Mata Nayang dari Ranah Betung perjalanan menyusuri negeri tapal
menggunakan alur lurus (progressif). batas.
Berdasarkan kriteria jumlah, cerpen ini
termasuk dalam cerpen yang beralur Berikut ini tabel hasil analisis tahapan
tunggal karena dalam cerpen ini hanya alur cerpen Tapal Batas.
menampilkan satu alur saja. Berdasarkan
kriteria kepadatan, cerpen ini memiliki No Peristiwa Tasrif Aristoteles
alur yang padat. Karena hubungan
peristiwa pada cerpen tersebut terjalin
1. P1 Situation
sangat erat sehingga pembaca seolah
Tahap awal
dipaksa terus mengikutinya. Sedangkan Generating
2 P2,P3
berdasarkan kriteria isi, cerpen ini me- Circumtances
rupakan jenis alur peruntungan. Karena 3 P4,P5,P6 Rising Action Tahap
cerpen ini berisi tentang nasib dan pe- tengah
runtungan yang dialami oleh tokoh Na- 4 P7 Climax
yang. Tahap
5 P8 Denouement
akhir

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 10
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2019

Berdasarkan hasil analisis tersebut cerpen P8: Gilang berubah sejak kejadian ber-
Tapal Batas menggunakan alur lurus temu dengan seorang ibu tua pada
(progresssif). Berdasarkan kriteria jum- mimpinya.
lah, cerpen ini termasuk dalam cerpen
yang beralur tunggal karena dalam cerpen Berikut ini tabel hasil analisis tahapan
ini hanya menampilkan satu alur saja. alur cerpen Tamparan Menarik Diri.
Berdasarkan kriteria kepadatan, cerpen ini
memiliki alur yang padat. Karena hubu- No Peristiwa Tasrif Aristoteles
ngan peristiwa pada cerpen tersebut ter-
jalin sangat erat sehingga pembaca seolah
1 P1 Situation
dipaksa terus mengikutinya. Sedangkan
Tahap awal
berdasarkan kriteria isi, cerpen ini meru- Generating
2 P2
pakan jenis alur pemikiran karena cerpen Circumtances
tersebut berisi tentang masalah yang ada P3, P4,
3 Rising Action
dalam kehidupan manusia. P5 Tahap
tengah
14. Cerpen Tamparan Menarik Diri 4 P6 Climax

Peneliti menemukan 8 peristiwa yang ada 5 P7,P8 Denouement Tahap akhir


dalam cerpen Tamparan Menarik Diri,
sebagai berikut. Berdasarkan hasil analisis tersebut cerpen
Tamparan Menarik Diri menggunakan a-
P1: Gilang telat berangkat sekolah dan
lur lurus (progressif). Berdasarkan krite-
sering melompat pagar untuk bisa
ria jumlah, cerpen ini termasuk dalam
masuk ke dalam sekolah.
cerpen yang beralur tunggal karena dalam
P2: Gilang Pingsan terkena lemparan bo-
cerpen ini hanya menampilkan satu alur
la ketika bermain basket di lapangan
saja. Berdasarkan kriteria kepadatan, cer-
bersama temannya, Vero.
pen ini memiliki alur yang padat. Karena
P3: Gilang terkejut ketika melihat dirinya
hubungan peristiwa pada cerpen tersebut
berada di sebuah tempat yang sangat
terjalin sangat erat sehingga pembaca
kumuh dan bau.
seolah dipaksa terus mengikutinya. Se-
P4: Seorang ibu tua memberitahunya
dangkan berdasarkan kriteria isi, cerpen
bahwa dia berada pada abad ketiga
ini merupakan jenis alur pemikiran karena
puluh dua.
cerpen ini berisikan masalah yang ada
P5: Ibu tua itu menjelaskan bahwa semua
dalam kehidupan manusia.
sampah yang ada sekarang ini adalah
ulah dari perbuatan manusia terda- 15. Cerpen Wayang untuk Nilam
hulu.
P6: Gilang sadar bahwa ia memiliki Peneliti menemukan 12 peristiwa yang
kebiasaan buruk dan tidak berfikir ada dalam cerpen Wayang untuk Nilam,
bahwa kebiasaannya itu akan ber- sebagai berikut.
dampak pada kehidupan manusia
P1 : Tekad Nilam mengembngkan budaya
pada masa yang akan datang.
Indonesia.
P7: Gilang sadar dari pingsan.
P2 : Nilam tinggal bersama ayahnya yang
bekerja sebagai dalang..

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 11
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2019

P3 : Ayah mengajak Nilam melihat tem- Berdasarkan hasil analisis tersebut cerpen
pat kerja ayahnya. Wayang untuk Nilam menggunakan alur
P4 : Nilam terkejut melihat sanggar ayah- lurus (progressif). Berdasarkan kriteria
nya yang sepi pengunjung. jumlah, cerpen ini termasuk dalam cerpen
P5 : Nilam meminta izin kepada ayahnya yang beralur tunggal karena dalam cerpen
untuk menjadi pendalang seperti ini hanya menampilkan satu alur saja.
ayahnya walaupun nilam penderita Berdasarkan kriteria kepadatan, cerpen ini
autis. memiliki alur yang padat. Karena hubu-
P6 : Ayah selalu mengajak Nilam berlatih ngan peristiwa pada cerpen tersebut
memainkan wayang terjalin sangat erat sehingga pembaca
P7 : Ayah mendapatkan kabar bahwa aka seolah dipaksa terus mengikutinya.
nada lomba dalang untuk pemula dan berdasarkan kriteria isi, cerpen ini
Nilam akan mengikutinya. merupakan jenis alur tokohan. Karena
P8 : Banyak orang memandang rendah cerpen ini lebih menyaran pada sifat to-
Nilam yang berbeda dengan orang koh yang menjadi fokus perhatian.
kebanyakan.
P9 : Nilam berhasil membuktikan kepada 2. Rancangan Pembelajaran
semua orang bahwa keterbatasan ti-
Salah satu materi yang diajarkan pada
dak menghalanginya untuk meraih
pembelajaran sastra di SMP, yaitu pem-
mimpi layaknya manusia normal.
belajaran mengenai unsur-unsur intrinsik.
P10:Nilam menjadi juara lomba dalang
Pembelajaran unsur-unsur intrinsik ter-
tingkat pemula.
sebut biasanya membahas tentang tema,
P11:Ayahnya memberikan hadiah wa-
alur, tokoh, dan penokohan, latar, sudut
yang kesukaan Nilam yang ia lihat
pandang, gaya bahasa, dan amanat. Unsur
sejak pertama pergi ke sanggar ayah-
intrinsik tersebut menjadi acuan terhadap
nya.
pembahasan sebuah karya sastra.
P12:Nilam bangga bisa menjadi penda-
lang perempuan pertama yang me- Pada penelitian ini, penulis menganalisis
ngidap autis. cerpen Kaki Langit yang berjudul “Tam-
paran Menarik Diri” sebagai materi ajar
Berikut ini tabel hasil analisis tahapan
dalam rancangan pembelajaran sastra di
alur cerpen Wayang untuk Nilam. Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ke-
giatan menganalisis ini dirujuk dari Kuri-
No Peristiwa Tasrif Aristoteles
kulum 2013.
1. P1,P2 Situation
Tahap 4. SIMPULAN DAN SARAN
Generating awal
2 P3, P4
Circumtances Simpulan
3 P5, P6, P7 Rising Action Tahap
Berdasarkan penelitian yang telah di-
4 P8, P9, P10 Climax tengah
lakukan, didapatkan beberapa kesimpulan
Tahap berikut.
5 P1, P12 Denouement
akhir
1. Sebagian besar cerpen menggunakan
jenis alur (progressif), sementara peng-

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 12
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2019

gunaan jenis alur solot balik (flash- Handayani, R. et. al. (2013). Jurnal Kata:
back) hanya terdapat pada cerpen yang Pengaluran dan Penokohan Novel
berjudul “Tembang Canting Kinanti” Sepatu Dahlan serta Implikasinya
dan “Lelaki Jagoan Tiban”.
Terhadap Pembelajaran Bahasa
2. Rancangan pembelajaran yang sesuai Indonesia. Universitas Lampung.
untuk siswa SMP Kelas IX, yaitu pem-
belajaran dengan KD 3.5 Mengiden- Moeloeng, Lexy J. (2011). Metodologi
tifikasi unsure pembangun karya sastra Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
dalam teks cerpen yang dibaca atau di- Remaja Rosdakarya.
dengar dan 4.5 Menyimpulkan unsur-
unsur pembangun karya sastra dengan Nurgiyantoro, B.( 2015). Teori
bukti yang didukung dari cerpen yang Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah
dibaca atau didengar. Mada University Press.
Saran Oktami, N. (2016). Alur dalam novel
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti Hujan Bulan Juni karya Sapardi
menyarankan menyarankan sebagai be- Djoko Damono dan Rancangan
rikut. Pembelajarannya di SMA.
Bandarlampung: Universitas
1. Guru bidang studi mata pelajaran Ba-
hasa Indonesia dapat menggunakan Lampung.
rancangan pelaksanaan pembelajaran
Ramadhan, C. G., et al. (2015).
ini dalam mengajar dengan menggu-
nakan cerpen berjudul “Tamparan Me- Menghadapi Tantang Kita. Jakarta:
narik Diri” sebagai media pembelaja- Majalah Horison.
ran.
2. Hasil penelitian ini dapat membantu Suyanto, E. (2012). Perilaku Tokoh
peneliti selanjutnya dalam usahanya dalam Cerpen Indonesia. Bandar
menambah wawasan yang berkaitan Lampung: Universitas Lampung
dengan analisis unsur pembangun cer-
pen khusunya tahapan alur cerita.
Peneliti menyarankan kepada peneliti
selanjutnya, jika ingin meneliti cerpen
dalam majalah Horison, dapat mela-
kukan penelitian mengenai unsur pem-
bangun sastra yang lain, seperti peno-
kohan atau gaya bahasa.

DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. (2014). Pengantar Apresiasi
Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 13

Anda mungkin juga menyukai