Anda di halaman 1dari 13

BAB 3

DESKRIPSI PROYEK

3.1. Lokasi Proyek


Lokasi proyek pada perancangan Resort ini berada pada Desa Sirombu
Kecamatan Sirombu Kabupaten Nias Barat. Berikut ini penjelasan mengenai
lokasi proyek.
Lokasi : Desa Sirombu
Kecamatan : Sirombu
Kabupaten : Nias Barat
Ibukota : Onolimbu
Provinsi  : Sumatera Utara
Batas Wilayah :  Utara :  Kabupaten Nias Utara
 Selatan : Kabupaten Nias Selatan
 Barat : Samudera Indonesia
 Timur : Kabupaten Nias dan Gunungsitoli 
Luas Wilayah : 544,09 km2
Jumlah Penduduk : 127.120 Jiwa 
Wilayah Administrasi: Kecamatan : 8, Desa :105
Berikut gambar peta wilayah lokasi proyek.

Gambar 3.1. Peta Kabupaten Nias Barat

34
3.1.1. Kebijaksanaan Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nias Barat
Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Nias Barat Tahun 2014
penataan ruang wilayah kabupaten Nias Barat meliputi pengembangan sistem
Kota-kota, pengembangan sektor ekonomi, pengembangan prasarana kabupaten,
Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan
mengembalikan keseimbangan ekosistem serta pengembangan kawasan
budidaya1.

3.1.2. Rencana Struktur Ruang Wilayah meliputi


Rencana struktur ruang wilayah kabupaten Nias Barat meliputi:
1. Sistem Perkotaan
2. Sistem jaringan transportasi
3. Sistem jaringan energi
4. Sistem jaringan sumber daya air
5. Sistem jaringan telekomunikasi
6. Sistem jaringan prasarana lingkungan\

3.1.3. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan Pusat Pelayanan Kawasan (PPL)
Pusat Kegiatan Loal (PKL), yaitu merupakan kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan
yang ditetapkan dalam RTRWP (Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi), Pusat
Pelayanan Kawasan (PPK), yaitu merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi
untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.
Sistem pusat pelayanan adalah sebagai berikut:
a. PKL mencakup kawasan perkotaan Lahomi.
b. PPK meliputi kawasan perkotaan Fadoro, Tetesua (Sirombu)

3.1.4. Kawasan Peruntukan Pariwisata


Kawasan peruntukkan pariwisata bertujuan untuk menyelenggarakan jasa
pariwisata atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana
1
Badan Perencanaan Pembangunan daerah Kabupaten Nias Barat

35
pariwisata, dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut. Usaha pariwisata
digolongkan ke dalam usaha jasa pariwisata, pengusahaan objek dan daya tarik
wisata serta usaha sarana pariwisata.
Kawasan peruntukkan pariwisata sebagaimana dimaksud diatas ditetapkan
sebagai berikut:
a. peruntukan pariwisata budaya:
- Pengembangan kawasan pariwisata berupa kawasan cagar budaya ini
direncanakan di obyek peninggalan bersejarah yang terdapat di Kecamatan
Lahomi berupa peninggalan rumah adat dan batu megalitikum yang perlu
dijaga.
b. Peruntukan pariwisata alam:
- Wisata bahari diarahkan di Kecamatan Sirombu, Mandrehe Barat dan
Kecamatan Moro’o dengan penerapan teknologi plus hotel dengan
melibatkan investor (penanam modal)
- Ekowisata (wisata berwawasan lingkungan) diarahkan di Pulau Asu, Pulau
Bawa dan Pulau-pulau yang berpotensi lainnya di Kepulauan Hinako
Kecamatan Sirombu.
3.1.5. Penetapan Kawasan Strategis
Kawasan strategis kabupaten berfungsi sebagai berikut:
1. Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau
mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan
yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah
kabupaten;
2. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi
masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah
kabupaten yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap
wilayah kabupaten bersangkutan;
3. Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa
terakomodasi di dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang;

36
4. Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama
RTRW kabupaten;dan
5. Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten.
Kawasan strategis sebagaimana dimaksud diatas terdiri dari:
a. Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi
meliputi;
- Kawasan Pariwisata meliputi Pulau Hinako dan Kecamatan Sirombu.
- Kawasan Industri meliputi Kecamatan Mandrehe Barat dan Kecamatan
Sirombu.
- Kawasan Perkotaan meliputi Kecamatan Lahomi.
b. Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan sosial budaya
meliputi;
- Kawasan Cagar Budaya batu megalit dan rumah adat tradisional meliputi
Kecamatan Mandrehe dan Kecamatan Lahomi.
c. Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup meliputi;
- Kawasan rawan bencana alam tsunami meliputi Kecamatan Sirombu,
Kecamatan Mandrehe Barat dan Kecamatan Moro’o.

3.2. Rencana Sistem Prasarana Di Wilayah Kabupaten Nias Barat


3.2.1. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Transportasi
Darat dan Laut
Baik sarana maupun prasarana transportasi digunakan untuk mempermudah
dalam sistem pergerakan, dimana moda transportasi digunakan untuk melawan
jarak sedangkan prasarana transportasi digunakan untuk memperlancar
pergerakan. Kelancaran transportasi di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan sarana dan prasarana transportasi.
Pengembangan sistem jaringan transportasi diarahkan untuk meningkatkan
aksesibilitas penduduk, pelaku pembangunan dan pelaku ekonomi terhadap pusat-
pusat kegiatan produksi atau pusat-pusat pelayanan dan pemasaran, baik yang

37
berada di dalam maupun di luar wilayah Kabupaten Nias Barat yang dilakukan
dengan cara meningkatkan dan mengembangkan prasarana dan sarana transportasi
darat, laut, dan udara. Sistem jaringan transportasi Kabupaten Nias Barat yang
direncanakan mencakup Sistem Jaringan Transportasi Darat, Sistem dan Sistem
Jaringan Transportasi Laut. Kedua sistem jaringan tersebut akan sangat
menentukan struktur dan pola ruang Kabupaten Nias Barat sampai dengan tahun
2030, karena faktor yang paling menentukan dalam pembentukan struktur kota
adalah jaringan transportasi, khususnya jaringan transportasi berupa jaringan jalan
raya. Sedangkan sistem jaringan transportasi laut lebih terkait kepada sistem
perpindahan antar moda transportasi.
Sistem prasarana utama wilayah yang diuraikan dalam sub bab ini adalah:
sistem jaringan transportasi darat dan transportasi laut, yang masing-masing
diuraikan berikut.
a. Transportasi Darat.
Pola jaringan pergerakan transportasi dipertimbangkan berdasarkan
kebijakan transportasi makro/regional yang dipengaruhi oleh interaksi sistem
transportasi regional maupun Kabupaten Nias Barat khususnya. Transportasi darat
di dukung oleh ketersediaan jaringan jalan yang baik serta terminal sebagai tempat
naiknya turunnya penumpang.
1) Jaringan Jalan.
Kabupaten Nias Barat merupakan Kabupaten yang baru terbentuk tahun
2008. Jaringan jalan pada Kabupaten Nias Barat terdir dari:
a. Jaringan strategis nasional
Jaringan jalan strategis nasional adalah Gunungsitoli-Tuhemberua-Lahewa-
Faekhuna’a (Afulu-Sirombu)-Lolowau-Teluk Dalam.
b. Jaringan jalan kolektor 2
1. Dola-Duria
2. Siwalawa II-Sirombu
3. Fabaliwa-Batas Nias Barat.
c. Jaringan jalan kolektor 3
1. Hilimbuasi-Mandrehe

38
2. Lasara Bagawu-Simaeasi.
d. Jaringan jalan lokal.
1. Moi-Lasara Siwalubanua 22. Lahagu-Hiliwa’ele I
2. Hilimbuasi-Tahara 23. Sihare’o-Harefa
3. Hili’uso-Tarahoso 24. Sihare’o-Ononamolo Talafu
4. Hili’uso-Awela 25. Lahagu-Lolomboli
5. Hilimbowo-Lologolu 26. Balodano-Tarahoso
6. Ehosakhozi-Sisarahili Ma’u 27. Lolohia-Sisobandrao
7. Soi’iwa Ambukha-Hili’awawo 28. Hilifadolo-Sitolubanua Fadoro
8. Fadoro-Hiliwaele 29. Sitolu Ewali-Siwawo
9. Lologolu-Lahagu 30. Loloanaa Hilifadolo-Hilisoromi
10. Tetehosi-Hayo 31. Hilifadolo-Hiliwaele
11. Tetehosi-Iraonogambo 32. Sitolu Ewali-Lolomboli
12. Fadoro-Onolimbu 33. Sitolu Ewali-Te’olo
13. Orahili-Sisobambowo 34. S. Fadoro-Sisarahili
14. Gunung Cahaya-Sisobambowo 35. Hiliwa’ele-Sisobahili Sitoluewali
15. Tugala Gawu-Togimbogi 36. Lawelu-Hilibadalu Sisobawino

16. Togi De’u-Sisobaoho 37. Lologolu-Hilisangawola

17. Balo Fondrato-Halamona 38. Bukit Tinggi-Lakhene


39. Sisobandrao-Mandrehe
18. Pulau Bawa-Keliling
40. Onolimbu-Lawelu
19. Fadoro-Tugalagawu
41. Sitolubanua-Anaoma
20. Sirombu-Onolimbu Raya
42. Sitolubanua-Hilimberua Na’a.
21. Doli-Doli-Lahagu

Terminal angkutan yang menjadi bagian dari sistem jaringan transportasi darat,
meliputi:
a. Terminal tipe C terdapat di Kecamatan Sirombu dan direncanakan di
Kecamatan Lahomi yang melayani transportasi antar kecamatan
b. Terminal Sirombu yang berstatus sebagai Terminal Tipe C diusulkan
menjadi Terminal Tipe B.

39
b. Transportasi Laut.
Pelabuhan laut sebagaimana dimaksud meliputi pelabuhan pengumpan
lokal di Kecamatan Sirombu beserta fasilitas pendukungnya dan pembangunan
dermaga penyeberangan di kepulauan Hinako. Ruang laut di sekitar pelabuhan
yang ditetapkan sebagai jalur pelabuhan. Alur pelayaran di laut ditetapkan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.3. Kecamatan Sirombu


Sirombu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Nias Barat, Sumatera
Utara, Indonesia, yang letaknya di pesisir barat dari Pulau Nias berbatasan dengan
Samudera Hindia, Kecamatan Mandrehe dan Kecamatan Lölöwa'u. Sirombu juga
dapat bermakna Desa Sirombu, salah satu desa yang berada di dalam wilayah
kecamatan Sirombu.
Kecamatan Sirombu memiliki luas wilayah 223,80 km² terletak di
koordinat 00 59 10,0 N dan 97 30 04,0 E. Sirombu hanya berjarak sekitar 76 km
dari Kota Gunungsitoli yang dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam. Perjalanan
melalui laut juga bisa dilakukan ke Sirombu karena kecamatan ini memiliki
Pelabuhan Laut, oleh masyarakat setempat menyebutnya sebagai Dermaga
Sirombu.
Ibukota kecamatan Sirombu adalah Tetesua, di sinilah terdapat kantor-
kantor pemerintahan kecamatan Sirombu seperti kantor camat, kantor polsek,
kantor koramil dan sejumlah fasilitas pendidikan antara lain: SD Negeri No.
071184 Tetesua, SMP Negeri 1 Sirombu dan SMA Negeri 1 Sirombu.

Gambar 3.2. Peta Kecamatan Sirombu

40
Sebelum peristiwa tsunami yang menimpa Nias pada tahun 2005,
kecamatan sirombu memiliki pasar yang dikenal dengan nama pasar Sirombu.
Pasar ini terletak di pesisir pantai barat Nias Barat tepatnya di Desa Sirombu yang
berjarak 4 km dari Tetesua. Kini pasar Sirombu sudah direlokasi yang hanya
berjarak kurang lebih sekitar 100 meter dari Kantor Camat Sirombu di Tetesua
yang dibangun oleh IOM (International Organisation for Migration) sebanyak 100
unit loods tertutup. Hanya ada satu pekan yang dibuka setiap hari sabtu di
Kecamatan Sirombu yaitu Pekan Beringin atau dikenal dengan istilah "Harimbale
Mbawa Dasi" yang berjarak sekitar 12 km dari Tetesua.

Untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nias,


khususnya Sirombu maka kecamatan Sirombu telah dimekarkan menjadi dua
kecamatan yaitu Kecamatan Sirombu dan Kecamatan Lahomi. Setelah dilakukan
pemekaran, Kecamatan Lahomi ini menjadi ibukota Kabupaten Nias Barat

3.4. Pariwisata di Sirombu

Kecamatan Sirombu memiliki andalan pariwisata antara lain:

a. Delapan Pulau Kecil di Kepulauan Hinako semuanya berpantai berpasir putih


(disebut Nene) dan berbatu karang (disebut Hogo Gara) antara lain Pulau
Hinako, Pulau Bawa, Pulau Asu, Pulau Bogi, Pulau Heruanga, Pulau Imana,
Pulau Langu dan Pulau Hamutala. Pulau-pulau ini umumnya tidak banyak
dihuni sehingga masih alami bahkan ada yang tidak berpenghuni sama sekali,
kecuali Pulau Hinako yang memiliki penghuni lebih banyak dari tujuh pulau
lainnya.

Gambar 3.3. Foto Pulau Asu Gambar 3.4. Pantai Pulau Hinako
Sumber: Dok. Pribadi Sumber: Dok. Pribadi

41
b. Selancar (Surfing) dan Penyelaman (Diving) di Kepulauan Hinako yakni di
Pulau Bawa dan Pulau Asu.

Gambar 3.5. Ombak untuk surfing dan kegiatan snorkeling


Sumber: Dok. Pribadi

c. Muara Bawa Sawa di Desa Bawa Sawa yang terletak di Pulau Bawa, dimana
air tawar terhubung langsung dengan lautan.
d. Danau Bawa yang terletak di Pulau Bawa, danau ini masih asri terletak di
tengah-tengah Pulau Bawa.

e. Dermaga Sirombu yakni pelabuhan laut di Desa Sirombu yang menghadap


Samudera Hindia. Pelabuhan laut ini juga merupakan tempat berlabuhnya
para nelayan dan menjual hasil tangkapannya.

Gambar 3.6. Pelabuhan Sirombu dan suasana pagi hari


Sumber: Dok. Pribadi

f. Sungai Baela, sungai yang melintasi Kecamatan Sirombu yang bermuara ke


laut pesisir barat Nias Barat.

42
g. Gua Jepang di Pulau Hinako, gua ini sepanjang memiliki panjang sekilat 5
km dan tembus ke pantai.

Gambar 3.7. Pelabuhan Pulau Asu Gambar 3.8. Turist mancanegara


Sumber: Dok. Pribadi Sumber: Dok. Pribadi

Gambar 3.9. Suasana Pantai Sirombu


Sumber: Dok. Pribadi

43

Gambar 3.10. Kegiatan mancing


Sumber: Dok. Pribadi
Gambar 3.11. Kegiatan Olahraga Surfing
Sumber: Dok. Pribadi

Gambar 3.12. Wisatawan mancanegara


Sumber: Dok. Pribadi

Gambar 3.13. Peta Struktur Ruang Kabupaten Nias Barat

44
(Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan daerah Kabupaten Nias Barat)

Gambar 3.14. Peta Pola Ruang Kabupaten Nias Barat


(Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan daerah Kabupaten Nias Barat)

Gambar 3.15. Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Nias Barat


(Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan daerah Kabupaten Nias Barat)

45
Gambar 3.16. Peta Kawasan Strategis Kabupaten Nias Barat
(Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan daerah Kabupaten Nias Barat)

46

Anda mungkin juga menyukai