Anda di halaman 1dari 24

PENGGUNAAN ALAT BANTU RUMPON DALAM

PENGOPERASIAN PURSE SEINE KM. MINA MARITIM 129,


DI PERAIRAN HALMAHERA. MALUKU UTARA

TUGAS AKHIR

Oleh:

ASPIKAL
1622020564

PROGRAM STUDI PENANGKAPAN IKAN


JURUSAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
2019

ii
HALAMAN PENGESAHAN

PENGGUNAAN ALAT BANTU RUMPON DALAM PENGOPERASIAN


PURSE SEINE KM. MINA MARITIM 129,
DI PERAIRAN HALMAHERA. MALUKU UTARA

TUGAS AKHIR

Oleh:

ASPIKAL
1622020564

Tugas Akhir ini Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Studi Pada Program Studi
Penangkapan Ikan Jurusan Teknologi Penangkapan Ikan Politeknik Pertanian
Negeri Pangkep

Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II

Hasmawati S.Pi, M.Si Adam Rachman, S.Pi, M.Si


NIP. 196811261993032001 NIP. 196808121995121001

Mengetahui:

Direktur, Ketua Jurusan,

Dr.Ir. Darmawan, M.P Syamsul Marlin Amir ST,M.Si


NIP. 196702021998031002 NIP. 197905072005011001

Tanggal Ujian : 19 Juli 2019

iii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

Judul : Penggunaan Alat Bantu Rumpon Dalam Pengoperasian Purse


Seine KM. Mina Maritim 129, Di Perairan Halmahera. Maluku
Utara

Nama : Aspikal

Nim : 1622020564

Program studi : Penangkapan Ikan

Jurusan : Teknologi Penangkapan Ikan

Menyetujui,
Tim penguji:

1. Hasmawati, S.Pi, M.Si (.................................)

2. Adam Rachman, S.Pi, M.Si (................................)

3. Syamsul Marlin Amir, ST, M.Si (................................)

4. Andi Imran Anshari, S.Pi, M.Si (................................)

Mengetahui,
Ketua Program Studi,

Muhammad Aras, S.Pi, M.Si


NIP. 197905072005011009

iv
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak pernah terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar diploma disuatu perguruan tinggi

Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diberikan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Pangkep, 19 Juni 2019


Yang menyatakan

Aspikal

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kepada ALLAH SWT atas berkat dan

rahmat hidayah-Nya sehingga diberikan kemudahan dalam menyelesaikan tugas

akhir yang telah saya jalani. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada

baginda Nabi Muhammad SAW. Atas suri teladannya. Alhamdulillah penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “penggunaan alat bantu rumpon

dalam pengoprasian purse seine KM. MINA MARITIM 129, di perairan

Halmahera”.

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat

akademik Politeknik Pertanian Negeri Pangkep untuk menempuh gelar ahli

madya perikanan.

Dengan terselesaikannya laporan tugas akhir ini tidak lepas peran serta

berbagai pihak yang telah memberikan banyak bantuan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan dengan sebaik-baiknya dengan segala kerendahan hati

penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih banyak kekurangan, tetapi

penulis berusaha memperbaiki dan menyajikan sebuah laporan tugas akhir yang

baik sehingga dapat berguna bagi penulis maupun pembeca.

Penulis menyadari bahwa terselesaikan sebuah laporan tugas akhir ini

berkat berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu

izinkan penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta Nabi

Muhammad SAW.

2. Kedua orang tua Muh. Rapi dan Rosmah yang telah mendukung dan

memberi motivasi dalam penulisan laporan tugas akhir ini.

vi
3. Dr. Ir. Darmawan, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri

Pangkep.

4. Syamsul Marlin Amir, ST, M.Si selaku Ketua Jurusan Teknologi

Penangkapan Ikan.

5. Hasmawati, S.Pi, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Adam Rachman,

S.Pi, M.Si selaku Pembimbing II.

6. Dosen, PLP dan staf Jurusan Teknologi Penangkapan Ikan

7. Kepada Nakhoda dan Awak Kapal KM. MINA MARITIM 129

8. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Teknologi Kelautan dan Perikanan

(HIMATKP) dan rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan

sumbangsi selama penyusunan Tugas Akhir ini.

Semoga dengan tersusunnya laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata

sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

supaya menjadi lebih baik di masa mendatang.

Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas segala dukungan, arahan,

bimbingan dan bantuan dari pihak-pihak terkait sehingga laporan ini dapat

tersusun dengan baik.

Pangkep, 19 Juni 2019

Aspikal

vii
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN...................................................................... iv

KATA PENGANTAR.................................................................................. v

DAFTAR ISI................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xi

ABSTRAK.................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................... 1


1.2 Tujuan dan Kegunaan.................................................................... 2

BAB II TINJAUN PUSTAKA


2.1 Pengertin Umum Purse seine........................................................ 3
2.2 Deskripsi Alat Tangkap Purse seine.............................................. 4
2.3 Alat Bantu Penangkapan Puerse Seine.......................................... 5
2.4 Sifat dan Jenis Ikan Disekitar Rumpon......................................... 9
2.5 Tingkah Laku Ikan Disekitar Rumpon.......................................... 10
2.6 Keuntungan Penggunaan Rumpon................................................ 11

BAB III METODELOGI

3.1 Waktu Dan Tempat........................................................................ 12


3.2 Metode Pengambilan Data............................................................. 12

viii
Hal
BAB IV HASIL PEMBAHASAN
4.1 Alat Tangkap Purse Seine di KM. Mina Maritim 129 ................. 13
4.2 Alat Bantu Pengoprasian............................................................... 14
4.3 Pemasangan Alat Bantu Rumpon.................................................. 17
4.4 Operasi Penangkapan dengan Menggunakan Rumpon................. 18
4.5 Hasil Tangkapan di KM. Mina Maritim 129 ................................ 19

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan.................................................................................... 25
5.2 Saran.............................................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 26

LAMPIRAN.................................................................................................. 28

RIWAYAT HIDUP....................................................................................... 32

ix
DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 4.1 Komponen alat tangkap Purse seine............................................. 13

Tabel 4.2 Bagian Alat Tangkap Purse Seine................................................ 14

Tabel 4.3 Hasil Tangkapan Rumpon A......................................................... 20

Tabel 4.4 Hasil Tangkapan Rumpon B......................................................... 21

Tabel 4.5 Hasil Tangkapan Rumpon C......................................................... 23

x
DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 2.1. Ilustrasi pengoprasian Purse seine..................................................... 4

Gambar 2.2. Bagian-bagian Jaring................................................................ 5

Gambar 2.3. Rumpon.................................................................................... 6

Gambar 3.1. Peta daerah penangkapan......................................................... 12

Gambar 4.1. Rakit Baambu........................................................................... 15

Gambar 4.2. Daun kelapa.............................................................................. 16

Gambar 4.3. Tali penghubung....................................................................... 16

Gambar 4.4. Pemberat................................................................................... 17

Gambar 4.5. Rumpon................................................................................... 17

Gambar 4.6. Hasil tangkapan rumpon A....................................................... 20

Gambar 4.7. Hasil tangkapan rumpon B....................................................... 22

Gambar 4.8. Hasil tangkapan rumpon C....................................................... 23

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Surat Izin Penangkapan Ikan.................................................... 29

Lampiran 2. Bagian-bagian alat tangkap...................................................... 29

Lampiran 3. Tabel Jumlah Hasil Tangkapan................................................ 31

xii
ABSTRAK

Aspikal. 1622020564. Penggunaan Alat Bantu Rumpon Dalam Pengoperasian


Purse Seine, di Perairan Halmahera di KM. Mina Maritim 129, (Dibimbing oleh
Hasmawati dan Adam Rachman).

Perairan Halmahera merupakan salah satu fishing ground dimana sebagian


nelayan didaerah tersebut mengoprasikan alat tangkap purse seine dengan
menggunakan alat bantu penangkapan berupa rumpon sebagai media tangkap
dalam operasi penangkapan ikan. Tujan yang hendak dicapai dalam penulisa tugas
akhir ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan alat bantu rumpon pada KM.
Mina Maritim 129.
Pengambilan data dilakukan dari tanggal 21 Januari 2019 sampai dengan 13
April 2019 di pertairan Halmahera Pada titik koordinat 01047’59”LU–
127058’8”BT, 01049’17”LU–128012’25”BT, dan 01055’20”LU– 128010’20”BT.
Peranan alat bantu rumpon dalam pengoprasian alat tangkap purse seine
yaitu sebagai alat bantu untuk menangkap ikan yang dipasang dilaut dangkal
maupun dilaut dalam. Pemasangan rumpon tersebut bermaksud untuk
mengumpulkan gerombolan ikan (schooling) disekitar rumpon, sehingga mudah
untuk ditangkap.
Pengoperasian purse seine selama 10 trip, dapat kita ketahui jumlah hasil
tangkapan tertinggi rumpon A pada trip 10 (2.500 kg), dan terendah pada trip 1
(500 kg). Untuk rumpon B hasil tertinggi pada trip 4 (2.500 kg), dan terendah
pada trip 2 (900 kg). Sedangkan rumpon C memperoleh hasil tertinggi pada trip 9
(2.300 kg), dan hasil terendah berada pada trip 6 (1.600 kg).

Kata kunci : Purse Seine dan Rumpon

xiii
1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Purse seine biasanya disebut dengan jaring kantong karena bentuk jaring

tersebut waktu dioperasikan menyerupai sebuah kantong. Purse seine kadang-

kadang disebut juga dengan jaring kerut karena pada bagian bawah jaring (tali ris

bawah) dilengkapi dengan tali kerut yang gunanya untuk menyatukan bagian

bawah jaring sewaktu operasi dengan cara menarik tali kerut tersebut. Alat

tangkap ini bersifat aktif karena pengoperasiannya bersifat menghalangi,

mengurung serta mempersempit ruang gerak baik ke samping (horizontal)

maupun ke arah dalam (vertical), Tomasila dan Usemahu (2004).

Wilayah Indonesia yang sebagian besar terdiri dari perairan, mengandung

sumber daya laut dalam sub-sektor perikanan merupakan hal yang sangat penting.

Potensi ini dapat dijadikan sebagai komoditi ekspor yang dapat menambah devisa

negara, selain itu juga dapat mendukung perkembangan ekonomi dan pendapatan

perkapita masyarakat (Departemen pertanian, 2003).

Salah satu upaya penangkapan ikan dengan metode yang efektif dan

berhasil guna adalah metode penangkapan dengan menggunakan purse seine.

Metode ini adalah cara penangkapan ikan dengan melakukan pelingkaran jaring

pada gerombolan ikan (schoaling). Posisi gerombolan ikan didapatkan dengan

cara mrengejar atau mengumpukan gerombolan ikan tersebut pada suatu tempat

dengan menggunakan alat bantu penangkpan ikan seperti rumpon sebagai alat

bantu dari metode purse seine.

Purse seine disebut juga “pukat cincin” karena alat ini dilengkapi dengan

cincin dimana “pukat cincin” atau “tali kerut” dilakukan didalam lubang cincin.
2

Fungsi cincin dalam tali kerut / tali kolor ini penting terutama pada waktu

pengoprasian jaring. Sebab dengan adanya tali kerut tersebut jaring yang tadinya

tidak berkantong akan terbentuk kantong pada tiap akhir penangkapan (Nomura,

1975).

Perairan Halmahera merupakan salah satu fishing ground dimana sebagian

nelayan didaerah tersebut mengoprasikan alat tangkap purse seine dengan

menggunakan alat bantu penangkapan berupa rumpon dan lampu sebagai media

tangkap dalam operasi penangkapan ikan. Penggunaan rumpon dan lampu

digukan untuk mengumpulkan ikan didasarkan pada tingkah laku ikan yang suka

mengikuti benda-benda yang terapung di air. Untuk mendapat hasil tangkapan

yang memuaskan, keahlian serta pengalaman dalam menggunakan alat bantu

rumpon dan lampu yang baik dan cocok untuk diterapkan pada daerah pengkapan

dengan menggunakan purse seine sangat dibutuhkan. Alanisis tersebut didasarkan

pada hasil fakta hasil tangkapan dan kemudahan metode diperbandingkan dengan

metode penangkapan lainnya.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan

alat bantu rumpon dalam pengoperasian purse seine pada KM. Mina Maritim 129.

Adapun kegunaan dari penulisan tugas akhir ini yaitu sebagai bahan

informasi untuk menambah wawasan mahasiswa atau masyarakat yang

berkecimpung di bidang perikanan penangkapan ikan khususnya alat tangkap

purse seine.
3

BAB II. TINJAUN PUSTAKA

2.1 Pengertian Umum Purse Seine

Purse seine merupakan salah satu jenis alat tangkap untuk ikan-ikan

Pelagis. Prinsip kerja alat ini adalah melingkari gerombolan ikan dengan jaring

tersebut membentuk dinding vertikal, dengan demikian gerak ikan secara

horizontal dapat dihalangi, sedangkan bagian bawah jaring dikerucutkan untuk

mencegah gerak ikan kearah bawah, (Musbir 1988).

Prese Seine disebut juga “pukat cincin” karena alat ini dilengkapi dengan

cincin dimana “pukat cincin” atau “tali kerut” dilakukan didalam lubang cincin.

Fungsi cincin dalam tali kerut / tali kolor ini penting terutama pada waktu

pengoprasian jaring. Sebab dengan adanya tali kerut tersebut jaring yang tadinya

tidak berkantong akan terbentuk kantong pada tiap akhir penangkapan

(Permana, 2010).

Pukat cincin (purse seine) merupakan alat tangkap ikan yang tergolong

brukuran besar, membutuhkan nelayan berjumlah banyak, Persiapan purse seine

dengan kelengkapannya (desaine, konstruksi, dan alat bantu penangkapannya),

kemampuan mendeteksi gerombolan ikan secara tepat dan keterampilan untuk

mengoperasikannya merupakan faktor penting untuk terhindar dari resiko

kegagalan dalam setiap operasi penangkapan ikan dengan menggunakan purse

seine, mengigat pengoperasian purse seine harus aktif mencari, mengejar, dan

mengurung ikan pelagis yang bergerombol dan bergerak cepat dalam jumlah besar

atau melalui alat pengumpul ikan (rumpon dan lampu) (Zorachman dan

Wahyono, 2005).
4

Menurut Josephus (2011) operasi penangkapan ikan dengan pukat cincin

dilakukan pada malam hari, dengan menggunakan alat bantu rumpon (rakit) dan

perahu lampu seperti tipe perahu yang digunakan untuk meletakkan lampu laguna

yang menyerupai lampu pertomaks berfungsi untuk memikat ikan supaya

berkumpul dalam satu area penangkapan. Ayodya (1981) mengemukakan tujuan

penangkapan purse seine adalah ikan-ikan yang merupakan pelagic schooly

spesies (membentuk kumpulan padat) dan berada dekat permukaan air (sea

surface) atau jenis-jenis ikan yang mempunyai sifat terkait suatu atraktor seperti

rumpon dan cahaya lampu.

Gambar 2.1 Ilustrasi pegoperasian purse seine


Sumber : Hedar 2011

2.2 Deskripsi Alat Tangkap Purse Seine

Menurut Sadhori (1995), konstruksi jaring purse seine yang digunakan

oleh nelayan terdiri dari empat bagian utama yaitu bagian kantong, badan, sayap

dan tepi jaring (selvadge), yang secara keseluruhan alat ini berbentuk persegi.

Selain dari bagian utama jaring purse seine, ada pula bagian-bagaian purse seine

diantaranya adalah tali temali, pemberat, pelampung dan cincin. Sedangkan

menurut Sudirman dan Mallawa (2004), pada garis besar nya purse seine terdiri

dari kantong (bag bunt), badan jaring, tipe jaring, pelampung (float corck), tali
5

pelampung (floant line), sayap (wing), pemberat (sinker), tali penarik (purse line),

dan tali cincin (purse ring).

Fungsi mata jaring (mesh) dan jaring yaitu sebagai dinding penghadang

dan bukan sebagai penjerat ikan (Ayodya, 1981) banyaknya float dan sinker harus

harus ditentukan dengan perbandingan yang sesuai, sehingga total daya apapun

dari float lebih besar dari total berat jaring dalam air. Jadi harus ada extra

bouyancy yang berguna untuk mencegah jaring supaya tidak tenggelam ketika

dilakukan pelingkaran jaring dan juga untuk menjaga jaring dari pengaruh

keadaan lingkungan seperti arus, angin, gelombang dan sebagainya (Sudiman dan

Mallawa, 2004).

Gambar 2.2. Bagian-bagian jaring


Sumber : Permana 2010

2.3 Alat Bantu Penangkapan Purse Seine

Menurut Heru Santoso dan Fermanas Bawelu (2014), Alat bantu

penangkapan merupakan alat yang digunakan untuk kelancaran serta

memudahkan kapal purse seine dalam pengoprasiannya. Adapaun alat-alat yang

digunakan yaitu, Rumpon, power blok, gardan, kapal lampu (lighth boot) dan alat-

alat navigasi. Alat navigasipun terdiri dari : global position system (GPS), echo

sounder, radio/SSB.
6

1. Rumpon

Rumpon adalah suatu alat bantu dalam kegiatan penangkapan ikan yang

dipasang dan ditempatkan pada perairan laut di lokasi daerah penangkapan

(fishing ground) agar ikan-ikan tertarik untuk berkumpul disekitar rumpon

sehingga mudah untuk ditangkap dengan alat penangkap ikan. Ikan-ikan

kecil berkumpul disekitar rumpon karena terdapat lumut dan plankton

yang menempel pada atraktor rumpon. Ikan ikan kecil ini mengundang

ikan-ikan lebih besar untuk memangsanya dan demikian seterusnya sampai

ikan tuna juga berada pada sekitar rumpon pada jarak tertentu (food

chains) Alat bantu tersebut menjadi alat tangkap yang operasionalnya

lebih efektif (menghemat bahan bakar / perbekalan). Rumpon ini terdiri

dari beberapa bagian antara lain:

Gambar 2.3. Rumpon


Sumber: Heru Santoso dan Fermanas Bawelu, 2014

a. Ponton

Ponton merupakan pelampung yang terdapat pada rumpon

yang berfungsi sebagai tanda.


7

b. Gara-gara

Gara-gara merupakan gugusan daun palem atau daun kelapa yang

diikatkan pada satu tali yang berfungsi sebagai penghasil plankton

yang dapat memikat ikan-ikan kecil. Selanjutnya gerombolan ikan-ikan

kecil tersebut memancing datangnya ikan yang lebih besar datang

dan berkumpul di sekitar rumpon. Daun palem dipilih karena sifatnya

yang lentur dan tidak mudah rusak.

c. Pemberat

Dalam sebuah rangkaian rumpon yang terdapat pada KM. Timur Laut

00 terdapat sekitar enam buah pemberat dimana setiap pemberat

memiki berat sekitar 200 kg. pemberat tersebut memiliki fungsi agar

rumpon yang telah dijatuhkan tidak hanyut dengan arus. Pemberat ini

dipasang sesuai dengan kedalaman perairan supaya rumpon tidak

mudah terbawa arus air laut.

d. Tali penghubung

Tali penghubung adalah rangkaian tali yang menghubungkan ponton

dengan pemberat dasar. Panjang tali ini disesuaikan dengan kedalaman

perairan tersebut.

2. Power blok

Dalam operasi penangkapan ikan pada kapal purse seine alat yang sangat

membantu dalam melakukan hauling adalah power block

3. Gardan

Dalam proses penangkapan ikan pada kapal purse seine hal yang paling

penting adalah proses penarikan tali kerut agar jaring cepat menutup dan
8

ikan tidak lepas. Proses penarikan tali kerut ini harus dilakukan dengan

cepat agar ikan yang sudah berada di dalam jaring tidak dapat melepaskan

diri dari jaring.

4. Kapal Lampu (light boat)

Kapal lampu adalah alat bantu penangkapan yang berfungsi untuk

mengumpulkan ikan di suatu tempat, sebelum dilakukan suatu

operasi penangkapan. Cahaya lampu sudah mulai digunakan untuk

mempermudah proses penangkapan ikan, baik yang digunakan oleh

nelayan tradisional maupun nelayan modern. Penggunaan cahaya lampu

ini bertujuan untuk menarik perhatian ikan yang bersifat fototaksis

positif untuk berkumpul di sekitar kapal di mana rumpon dipasang. Jenis

ikan yang tertarik pada cahaya (phototaksis positif) adalah jenis- jenis

ikan pelagis kecil seperti : tembang, lemuru, teri, kembung, selar,

tongkol, cakalang dan lain-lain. Penggunaan lampu untuk penangkapan

dengan alat tangkap purse seine adalah untuk mengoptimalkan usaha

penangkapan. Dalam hal ini yang perlu diusahakan adalah bagaimana

agar rambatan cahaya lampu dapat terbias secara sempurna. Untuk itu

pengetahuan mengenai dasar perairan, kejernihan air, dan kekuatan

lampu yang digunakan perlu diperhatikan.

5. Alat Navigasi

a. Global Positioning System (GPS) Dalam sebuah kapal khususnya kapal

penangkap ikan tidak dapat dipisahkan dengan alat navigasi khususnya

GPS. Banyak hal penting yang dilakukan yang berhubungan dengan

GPS diantaranya : Menentukan posisi kapal serta membuat alur


9

pelayaran mencatat dan menentukan posisi rumpon yang telah maupun

akan ditancapkan.

b. Echo Sounder merupakan alat bantu yang sangat penting dalam

mendeteksi adanya gerombolan-gerombolan ikan,agar mempermudah

mengetahui adanya ikan-ikan sebelum melakukan setting.

c. Radio/SSB (Single Side Band) Alat ini sangat berfungsi untuk

melakukan antara suatu kapal dengan kapal lain. Karena pengoperasian

alat tangkap purse seine menggunakan alat bantu berupa kapal

lampu,sehingga setiap kapal harus menggunakan alat bantu berupa

radio.

2.4 Sifat dan Jenis Ikan disekitar Rumpon

Menurur Subani, (1986) mengemukakan bahwa ikan-ikan yang berkumpul

disekitar rumpon menggunakan rumpon sebagai tempat berlindung juga untuk

mencari makan dalam arti luas tetapi tidak memakan daun-daun rumpon tersebut.

Selanjutnya dijelaskan bahwa adanya ikan di sekitar rumpon berkaitan dengan

pola jaringan makanan dimana rumpon menciptakan suatu arena makan dan

dimulai dengan tumbuhnya bakteri dan mikroalga ketika rumpon dipasang.

Kemudian mahluk renik ini bersama dengan hewan-hewan kecil lainnya, menarik

perhatian ikan-ikan pelagis ukuran kecil. Ikan-ikan pelagis ini akan memikat ikan

yang berukuran lebih besar untk memakannya.

Sebagai tempat berlindung (Subani, 1986), menyatakan bahwa ikan-ikan

tertentu yang berada disekitar rumpon berenang pada sisi depan atau belakang

atraktor di lihat dari arah arus. Kadang-kadang mereka bergerak ke kiri dan ke

kanan tetapi selalu kembali ketempat semula demikian juga terhadap arus (sifat
10

ikan umumnya berenang menentang arus). Sedangkan dari arah lapisan yang

lebih dalam terdapat ikan pemangsa yang berenang ke pertengahan atau

permukaan perairan untuk memangsa ikan yang berukuran lebih kecil. Perilaku

bergerombol dari ikan dengan adanya rumpon maka pemangsa akan mengalami

kesulitan dalam menyambar mangsanya karena ikan yang lemah terlindungi oleh

adanya ikan lain dan atraktor.

Keberhasilan penangkapan ikan ditunjang oleh pengetahuan terhadap

distribusi, tingkah laku ikan, ruaya ikan, kebiasaan makan ikan, pola

penyelamatan diri, dan kecepatan renang serta sebagai pola tingkah laku ikan

yang memungkinkan ikan dapat tertangkap (Gunarso, 1985). Selanjutnya ikan

yang tertarik berkumpul disekitar rumpon adalah jenis ikan Layang (Decapterus

ruselli) Tongkol (Euthynnus sp), Tembang (Sardinella fimbriata), serta jenis ikan

predator jenis Cakalang (Katsuwonus pelamis) dan jenis ikan Tuna (Thunnu sp).

2.5 Tingkah Laku Ikan di Sekitar Rumpon

Samplos dan Sproul (1985) mengemukakan teori tentang tertariknya ikan

yang berada di sekitar rumpon disebsabkan karena :

a. Rumpon sebagai tempat berteduh (shading place) bagi beberapa ikan

jenias tertentu,

b. Rumpon sebagai tempat mencari makan (feeding ground) bagi ikan-

ikan,

c. Rumpon sebagai substrat untuk meletakkan telurnya bagi ikan-ikan

tertentu,

d. Rumpon sebagai tempat berlindung (shelter) dan predator bagi ikan-

ikan tertentu,
11

e. Rumpon sebagai tempat titik acuan navigasi (meeting poit) bagi ikan-

ikan tertentu.

Adanya ikan disekitar rumpon berkaitan pula dengan pola rantai makanan

dimana rumpon menciptakan suatu arena makan dan dimulai dengan tumbuhnya

bakteri dan mikroalga ketika rumpon mulai dipasang. Selanjutnya mahluk renik

dan hewan-hewan kecil (Subani, 1972). Berdasarkan hasil analisa isi perut ikan-

ikan yang berada disekitar rumpon didapatkan bahwa ikan-ikan kecil yang

berkumpul disekitar rumpon tidak memakan daun-daun rumpon tetapi memakan

jenis-jenis planton disekitar rumpon (Subani, 1986).

2.6 Keuntungan Penggunaan Rumpon

Penggunaan rumpon sebagai alat bantu penangkapan ikan sangat efektif

dan efisien. Alat bantu ini dapat membentuk plasma perikanan, sehingga jumlah

tekendali. Penggunaan purse seine dengan alat bantu rumpon dapat meningkatkan

produktifitas penangkapan khususnya ikan pelagis besar. Perkembangan alat

tangkap purse seine dengan alat bantu rumpon dikawasan Indonesia timur

mengalami perkebangan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dengan adanya

penambahan armada purse seine sebanyak 11.368 unit untuk mencapai target

pemasukan devisa pada tahun 2003 (Departemen pertanian, 2003).

Keuntungan lain dari alat bantu rumpon adalah biaya investasi untuk per-

unitnya relatif murah dengan daya tahan mencapai satu tahun. Di bandingkan

dengan alat bantu lain, seperti lampu yang memiliki biaya operasi yang tinggi dan

perawatan yang relatif lebih rumit dari pada rumpon (Rahman, 2003).
12

BAB III. METODELOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Pengambilan data dilakukan dari tanggal 21 Januari 2019 sampai dengan

13 April 2019 di pertairan Halmahera Pada titik koordinat 01047’59”LU–

127058’8”BT, 01049’17”LU–128012’25”BT, dan 01055’20”LU– 128010’20”BT.

Bertempat di Bitung Sulawesi Utara, di KM Mina Maritim 129.

3.2 Metode Pengambilan Data

• Interview atau wawancara langsung dengan nahkoda sebagai pembimbing

lapangan dan anak buah kapal.

• Observasi atau pengamatan langsung dengan cara berperan aktif selama

pengoperasian purse seine di KM. Mina Maritim 129.

• Studi pustaka yang berhubungan dengan pengoperasian purse seine yang

menggunakan alat bantu rumpon.

Gambar 3.1 Peta daerah penangkapan


Sumber: KM. Mina Maritim 129

Anda mungkin juga menyukai