Anda di halaman 1dari 23

DESKRIPTIFISASI BAHASA DI KANAL YOUTUBE

NEX CARLOS
Karya Tulis Ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Bahasa Indonesia”
Dosen Pengampu:
Anis Setyawati, M.Pd.

Disusun Oleh:
Mukrim Al-Ghozali (204190127)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


PROGRAM STUDY TADRIS BAHASA INGGRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
TAHUN AKADEMIK 2019
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Ilmiah yang berjudul “Deskriptifisasi Bahasa di Kanal Youtube

Nex Carlos” telah disetujui dan disahkan pada :

Hari : Minggu

Tanggal : 30 November 2019

Disetujui dan disahkan oleh:

Dosen Pembimbing

Anis Setyawati, M.Pd.

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum .Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-


Nya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“DESKRIPTIFISASI BAHASA DI KANAL YOUTUBE NEX CARLOS”
tepat pada waktunya. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi kita Muhammad SAW yang kita harapkan syafaatnya diakhir zaman.
Aamiin. Karya ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran
bahasa Indonesia.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran
konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan karya ilmiah ini di kemudian
hari. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Akhir kata, semoga karya
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya. Aamiin...

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Ponorogo, 29 November 2019

Penulis

Mukrim Al-Ghozali

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I..............................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................6
C. Tujuan Penulisan..............................................................................6
D. Manfaat Penulisan............................................................................6
E. Sistematika.......................................................................................7
BAB II............................................................................................................9
KAJIAN PUSTAKA......................................................................................9
A. Pengertian Bahasa Deskriptif...........................................................9
B. Penggunaan Bahasa Deskriptif......................................................11
C. Pengaruh Bahasa Deskriptif terhadap Penonton...........................13
BAB III.........................................................................................................14
METODOLOGI PENELITIAN...................................................................14
A. Jenis Penelitian...............................................................................14
B. Sumber Penelitian..........................................................................15
C. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................16
D. Teknik Pengumpulan Data.............................................................16
E. Teknik Analisis..............................................................................16
F. Prosedur Penelitian............................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman modern ini, perkembangan teknologi sangat berpengaruh

terhadap kehidupan. Media sosial timbul karena teknologi yang begitu

canggih. Media sosial adalah media online yang meliputi blog, jejaring

sosial, forum dan dunia virtual, yang sangat bermanfaat pada era saat ini.

Media sosial juga dapat kita gunakan untuk mencari informasi dan

pengetahuan, mencari berita terbaru yang masih hangat diperbincangkan,

eksperimen, sejarah, dan lain-lain. Pesatnya perkembangan media sosial saat

ini membuat semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk

memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan

modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan

media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses media sosial dengan

jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar,

tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai

pengguna sosial media bisa dengan bebas menambahkan, memodifikasi,

baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model konten lainnya.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, semakin mudah

pula seseorang bisa mengakses berbagai macam video, gambar, ebook,

1
ataupun artikel. Akibatnya banyak yang menggunakan media internet

sebagai tempat pelarian untuk mencari hal-hal baru. Seseorang dapat dengan

mudah mencari dan berbagi informasi. Pengguna media sosial harus bijak

dalam menggunakannya dan bisa menyaring informasi yang ada di media

sosial karena tidak semua informasi di media sosial benar adanya. Ada ulah

beberapa onum yang tidak bertanggung jawab sengaja menyebarkan berita

hoax.

Interaksi sesama manusia saat ini telah di pengaruhi media sosial.

Media sosial dapat memudahkan kita dalam berkomunikasi, tetapi di sisi

lain media sosial membuat penggunanya menjadi kurang dalam hidup

bersosial. Akibatnya, akan membuat pengguna tersebut mempunyai sifat

egois dan kurang peka terhadap lingkungannya. Media sosial sedikit demi

sedikit membawa kita ke suatu pola budaya yang baru dan mulai

menentukan pola pikir kita bahkan dapat membuat seseorang menjadi

ketergantungan.

Dengan adanya media sosial, kita juga bisa menjadikannya sebagai

media untuk berbagi pengalaman dan mempublikasikan hasil karya. Kita

bisa melihat pendapat orang lain mengenai pengalaman dan karya kita.

Penyampaiannya harus dengan bahasa yang baik dan sopan karena media

sosial ini bisa diakses oleh semua kalangan umur, dari anak kecil, remaja,

hingga orang tua. Dalam bermedia sosial, ada beberapa aturan. Contoh

aturannya seperti, menyebarkan berita yang belum tentu benar atau hoax,

2
mengumpat, dan mencaci orang lain. Aturan mengenai bermedia sosial

sudah dimuat dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi

Eletronik). Pidana penjara dan denda bisa diberikan kepada pelanggar aturan

tersebut. Walaupun terlambat, kehadiran aturan hukum baru tersebut dapat

dilihat sebagai bentuk respons pemerintah untuk menjerat orang-orang yang

tidak bertanggung jawab dalam menggunakan internethingga merugikan

masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Menurut Menkominfo

Muhammad Nuh,sedikitnya ada tiga hal mendasar penyalahgunaan internet

yang dapat menghancurkan keutuhan bangsa secara keseluruhan, yakni

pornografi, kekerasan, dan informasi yang mengandung hasutan SARA.

Media sosial yang dapat kita gunakan untuk berbagi hasil karya yang

berupa gambar, video maupun desain kepada pengguna lainnya adalah

Youtube. Youtube juga sangat cocok bagi kita yang ingin mencari informasi

tanpa harus membaca artikel. Pada umumnya video-video di Youtube

adalah video klip, acara TV, film serta video buatan para penggunanya

sendiri. Manfaat lain dari penggunaan Youtube adalah bahwa isinya dapat

disiarkan ke jutaan pemirsa. Youtube tersedia hamper di setiap negara di

dunia dan dikunjungi setiap hari oleh jutaan orang. Kita juga bisa

mengakses Youtube dari smartphone yang akan mempermudah kita dalam

mencari informasi dan pengetahuan baru dimanapun dan kapanpun.

YouTube diprakarsai oleh tiga orang mantan perusahaan paypal yaitu

Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Hurley merupakan alumnus

3
design di University IndianaPennsylvania, sedangkan Chen dan Karim

alumnus ilmu komputer di University IllinoisUrbana-Champaign. Nama

domain ‘YouTube.com’ sendiri diaktifkan pada 15 Februari 2005, dan pada

bulan-bulan berikutnya website mulai dibangun. Mereka mempublikasikan

preview dari website pada Mei 2005, atau 6 bulan sebelum launching secara

resmi.

Seperti halnya internet, Youtube juga diibaratkan pisau bermata dua,

positif dan negatif, tergantung sikap yang diambil oleh penonton.

Pemanfaatan Youtube ini dapat berdampak positif bagi penggunanya bila

digunakan untuk mencari hal positif , seperti tutorial ataupun mengunggah

video yang kita punya. Namun di sisi lain, apabila Youtube hanya

digunakan untuk mencari video yang tidak etis maka hal tersebut dapat

berdampak negatif bagi pengguna. Pengguna media sosial, terutama yang

masih dibawah umur, perlu pendampingan dari orang tua. Orang tua harus

mengawasi konten apa yang dilihat oleh anaknya di Youtube. Youtube

sudah menyediakan fitur pengawasan atau filterisasi tersebut agar

memudahkan peran orang tua dalam pengawasan anaknya dalam aktivitas di

Youtube.

Di dalam Youtube, ada banyak konten yang tersedia. Salah satu

konten yang mempunyai banyak viewer adalah konten review makanan.

Dalam mereview makanan, pereview mendeskripsikan semua hal tentang

makanan tersebut. Mulai dari tampilan, rasa, suasana tempat, dan

4
sebagainya. Hal itu bertujuan memberi tahu atau menyebarluaskan deskripsi

dari objek makanan yang direview. Penyampaian deskripsi juga dapat

menarik minat khususnya penonton untuk mendatangi tempat dan mencoba

makanan yang direview apakah benar adanya sesuai yang dideskripsikan

oleh pereview atau tidak. Dengan banyaknya penonton, dapat

mendatangkan pelanggan dan menguntungkan bagi pedagang. Pereview

tersebut mendapat pendapatan dari Youtube karena sudah mengunggah

video. Dalam hal ini semua pihak mendapat keuntungan dengan

kemungkinan mendapat kerugian kecil selama review yang diberikan bagus.

Dalam kegiatan mereview, khususnya makanan, biasanya

menggunakan bahasa yang deskriptif yang mudah dimengerti, tidak terlalu

formal, dan biasanya menggunakan penggambaran atau membandingkan

dengan makanan lain. Saat mendeskripsikan sesuatu dan hal itu

disampaikan untuk umum, tentunya harus menggunakan bahasa yang baik

dan benar dengan tujuan agar tidak merugikan pihak yang bersangkutan

karena review yang disampaikan.

Dalam karya ilmiah ini, saya akan membahas tentang bahasa

deskriptif, terutama yang terdapat di kanal Youtube Nex Carlos. Dengan

mengetahui bahasa deskriptif, diharapkan menjadi tambahan pengetahuan

khususnya untuk penulis dan pembaca karya ilmiah ini. Kita juga bisa

mempraktikkan penggunaa bahasa deskriptif tersebut. Kita bisa membuat

video review makanan dan mengunggahmya di Youtube. Dengan

5
mengunggah video di Youtube, kita mendapat penghasilan setelah

memenuhi ketentuan yang diatur oleh Youtube. Sekarang ini, banyak

inovasi makanan yang baru, sehingga membuka peluang bagi kita untuk

melakukan review makanan. Selain itu kita perlu mengetahui pengaruh atau

dampak bahasa deskriptif terhadap penonton, apakah review kita menarik

atau malah membuat penonton kurang tertarik dengan review yang kita

berikan. Hal itu tentunya berpengaruh juga terhadap penjual makanan yang

kita review. Oleh karena itu, kita akan membahas bagaimana cara berbahasa

deskriptif yang baik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah penelitian

ini adalah “Deskriptifisasi Bahasa di Kanal Youtube Nex Carlos”

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana penggunaan

Bahasa Deskriptif yang ada di Kanal Youtube Nex Carlos.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis

a. Dengan mengetahui tentang bahasa deskriptif, pembaca akan

menambah pengetahuan tentang bahasa.

b. Dapat mengetahui pengaruh bahasa deskriptif terhadap penonton.

c. Dapat menetahui penggunaan bahasa deskriptif.

6
2. Manfaat Praksis

Dengan mengetahui tentang bahasa deskriptif, pembaca dapat

menggunakan bahasa deskriptif dengan baik saat diperlukan.

E. Sistematika

Pada karya ilmiah ini, akan dijelaskan hasil penelitian secara

sistematis dan bertahap. Untuk mempermudah penelitian ini, peneliti

membagi pembahasan dalam bab-bab agar mempermudah pemahaman

pembaca. Adapun sistematika penulisan hasil penelitian ini sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN. Bab ini meliputi: latar belakang masalah yang

berisi dorongan penulis untuk melakukan penelitian, perumusan masalah

yang berisi masalah atau pembatasan masalah yang akan dibahas, tujuan

penulisan berisi tujuan yang sesuai dengan masalah yang diangkat, manfaat

penulisan yang berisi manfaat yang didapat pembaca setelah membaca

karya tulis ini, sampai terahir kepada sistematika yang berisi penjelasan

mengenai sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, dilanjutkan bab kedua yang berisi tentang

referensi yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan untuk dikutip

atau dijadikan dasar dari sebuah ide penelitian tentang bahasa deskriptif.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN, dalam bab ketiga ini, akan

dijelaskan mengenai metode penelitian, mulai dari jenis metode yang

7
digunakan, sumber data, metode pengumpulan data, teknik analisis data

serta waktu dan lokasi penelitian.

BAB IV : HASIL PENELITIAN, bab ini berisi data yang diperoleh dari

hasil penelitian bahasa deskriptif yang berdasarkan pada rumusan masalah.

BAB V : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN, dalam bab ini akan

dilakukan pembahasan dan kajian mengenai data hasil penelitian.

BAB VI : PENUTUP, bab yang terakhir adalah bab penutup. Dalam bab ini,

peneliti akan menjelaskan kesimpulan yang didapat dari penelitian yang

dilakukan agar mempermudah pemahaman pembaca.

8
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Bahasa Deskriptif

Arti “Bahasa” secara harfiah adalah sarana yang digunakan setiap

manusia sebagai alat komunikasi dan interaksi dengan makhluk hidup.

Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem lambang

bunyi yang arbiter1, yang digunakan oleh semua orang atau anggota

masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan megidentifikasi diri dalam

bentuk percakapan yang baik, tingkah laku, dan sopan santun yang baik.

Bahasa juga dapat diartikan sebagai simbol atau lambang yang dihasilkan

oleh ujaran manusia dalam rangka menjalankan fungsi bahasa. Bahasa

adalah sistem simbol dan tanda. Yang dimaksud dengan sistem simbol

adalah hubungan simbol dengan makna yang bersifat konvensional.

Sedangkan yang dimaksud dengan sistem tanda adalah bahwa hubungan

tanda dan makna bukan konvensional tetapi ditentukan oleh sifat atau ciri

tertentu yang dimiliki benda atau situasi yang dimaksud.

Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang dapat

disampaikan melalui lisan, tulisan maupun media lain yang sudah disepakati

oleh pihak yang berkomunikasi. Bahasa yang disampaikan melalui lisan

1
Arbiter bermakna tidak adanya hubungan wajib antara lambing Bahasa (bunyi) dengan
pengertian yang dimaksud oleh lambing tersebut.

9
dapat disebut dengan bahasa primer sedangkan bahasa yang diutarakan

dengan menggunakan selain lisan disebut dengan bahasa sekunder.

Bahasa Indonesia merupakan Bahasa Melayu yang dijadikan bahasa

resmi Republik Indonesia dan Bahasa Persatuan Bangsa Indonesia. Bahasa

Melayu diangkat menjadi Bahasa Indonesia karena Bahasa Melayu telah

digunakan sebagai bahasa penghubung (lingua franca) di Nusantara dan

sangat sederhana karena tidak memiliki tingkatan bahasa sehingga mudah

dipelajari. Bahasa Indonesia secara sosiolgis resmi digunakan sebagai

Bahasa Persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928. Namun secara yuridis,

Bahasa Indonesia diakui setelah kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal

18 Agustus 1945. Menurut Nababan bahwa bahasa itu seperti orang

bernafas yang tidak pernah dipikirkan. Manusia menggunakan bahasa

tatkala manusia dalam kondisi sadar maupun saat tertidur, ini menunjukkan

bahwa bahasa memegang peran luar biasa dalam alur kehidupan manusia

baik sebagai personal, anggota masyarakat, maupun makhluk Tuhan. Tidak

dapat dibayangkan jika dunia tanpa bahasa pasti akan terasa hampa.

Bahasa mempunyai fungsi dan peran sebagai berikut :

1. Sebagai alat komunikasi.

2. Sebagai alat mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.

3. Sebagai alat kontrol sosial.

4. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.

10
5. Mewujudkan seni.

Kata “deskripsi” berasal dari kata latin “decribere” yang berarti

menggambarkan atau memberikan suatu hal. Dari segi istilah,

deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan dan

menggambarkan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sehingga

pembaca dapat mencitra (mendengar, melihat, mencium, dan

merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya.

Selain digambarkan melalui tulisan, Deskripsi dapat digambarkan

secara langsung dengan komunikas kepada lawan bicara.

Kata “Deskriptif” menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

berarti bersifat deskripsi atau bersifat menggambarkan apa adanya. Bahasa

Deskriptif adalah bahasa yang digunakan untuk melukiskan atau

menggambarkan sesuatu berdasarkan pengalaman pancaindra dengan kata-

kata secara jelas dan terperinci. Tujuan dari Bahasa Deskriptif ini adalah

untuk memberikan deskripsi dan perincian atau detail tentang suatu objek

sehingga penerima seakan-akan ikut merasakan atau mengalami apa yang

dideskripsikan.

B. Penggunaan Bahasa Deskriptif

Dalam melakukan pendeskripsian objek, dapat digambarkan atau

diungkapkan dengan pendapat berdasarkan fakta. Penggunaan diksi akan

membuat deskripsi lebih menarik. Diksi adalah pemilihan kata yang tepat

11
dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan

sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).

Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada

dalam benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat

digunakan dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa

makna kata yang sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam kalimat

(Ukun Suryaman, 1998:8). Lebih dari itu, bisa saja menimbulkan dampak

atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam kalimat yang berbeda.

Berdasarkan hal itu dapat dikatakan bahwa diksi memegang peran penting

sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dengan mengharapkan efek

agar sesuai. Diksi merupakan pemilihan kata dan kejelasan lafal untuk

memperoleh efek tertentu dalam bahasa lisan dan tulisan. Untuk

mendapatkan efek tertentu itu, seseorang yang akan berbicara atau menulis

harus memilih kata yang dapat mewakili gagasannya dengan tepat.

Disamping itu, ia juga memerlukan kemampuan untuk membedakan

nuansa-nuansa makna dari gagasan yang disampaikan dan menemukan kata

yang sesuai dengan konteks pemakaiannya.

Penggunaan kata umum dan kata khusus akan mempermudah

pemahaman penerima deskripsi. Penggunaan kata umum lebih dibatasi,

mengingat kata umum kurang memberi daya imajinasi, sugesti, dan impresi

kepada pembaca atau penerima deskripsi. Sedangkan, kata khusus adalah

kata-kata yang pemakaiannya dan maknanya bersifat spesifik dan sempit.

12
C. Pengaruh Bahasa Deskriptif terhadap Penonton

a. Penggunaan diksi akan membuat deskripsi lebih menarik.

b. Membuat penonton seakan-akan ikut merasakan atau mengalami apa

yang dideskripsikan.

c. Penggunaan kata umum dan khusus akan mempermudah pemahaman

penonton tentang apa yang dideskripsikan.

d. Dapat membuat penonton mengikuti atau membuktikan apa yang

dideskripsikan.

13
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Sebagai karya ilmiah, maka tidak bisa dilepaskan dari penggunaan

metode. Secara umum metode penelitian atau metode ilmiah adalah sebuah

prosedur atau langkah-langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau

ilmu.2 Secara terperinci Almack mendefisikan metode ilmiah sebagai

sebuah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,

pengesahan, dan penjelasan kebenaran.3 Dari pengertian tersebut dapat

dikatakan bahwa adanya metode penilitian memiliki fungsi yang sangat

penting dan menjadi pedoman untuk mengerjakan suatu penelitian, agar

dapat menghasilkan karya tulis yang maksimal.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah metode

penelitian kualitatif (Qualitative Research). Metode ini dilakukan untuk

mendapat pemahaman secara mendalam tentang objek dan jenis data yang

dikumpukan adalah data kualitatif.

Alasan pengambilan metode penelitian kualitatif ini adalah karena

penelitian ini mencoba meneliti tentang Bahasa Deskriptif di kanal Youtube

2
Suryana, Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan kualitatif, (Buku
Ajar, PDF, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), Bab III.
3
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitin Praktis, (Yogyakarta: Teras, 2011), h. 4.

14
Nex Carlos. Selain itu, penulis ingin menambah wawasan yang lebih luas

tentang bahasa, khususnya Bahasa Indonesia.

B. Sumber Penelitian

Data dapat diartikan sebagai fakta atau keterangan-keterangan yang

akan diolah dalam kegiatan penelitian.4 Menurut sumber datanya, data

penelitian dapat digolongkan sebagai data primer dan data sekunder. Data

primer atau data tangan pertama, adalah data yang diperoleh langsung dari

subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat

pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang

dicari. Data sekunder atau data tangan ke dua, yaitu data yang diperoleh

lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek

penelitiannya.5

a. Data primer, pada penelitian kualitatif ini, sumber yang didapat adalah

dari media sosial Youtube. Penelitian ini bersumber pada video-video

yang diunggah di kanal Youtube Nex Carlos. Penulis hendak meneliti

penggunaan Bahasa Deskriptif yang ada dalam video-video tersebut.

b. Data Sekunder, dalam penelitian ini terdapat beberapa data pendukung

lainnya yang didapat dari internet.

4
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitin Praktis …, h. 80.
5
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. 91.

15
C. Waktu dan Tempat Penelitian

a. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian untuk karya ilmiah ini dilaksanakan

sejak dikeluarkannya tugas penulisan karya ilmiah dalam kurun waktu

kurang lebih satu bulan sebelum pelaksanaan Ujian Akhir Semester.

b. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian karya ilmiah ini dilaksanakan di

rumah penulis karena penelitian ini dilakukan melalui media sosial

yang diakses menggunakan perangkat elekronik.

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Herdiansyah, teknik pengumpulan data yaitu cara

memperoleh data dalam melakukan kegiatan penelitian. Menurutnya,

penelitian kualitatif dikenal beberapa teknik pengumpulan data yang umum

digunakan. Beberapa teknik tersebut, antara lain wawancara, observasi,

studi dokumentasi dan focus grup discussion. Namun pada penelitian ini

peneliti menggunakan teknik pengamatan melalui media sosial Youtube.6

E. Teknik Analisis

Analisis data dilakukan secara kualitatif, yaitu data yang berupa suatu

kalimat atau penyataan yang diinterpretasikan untuk mengetahui makna

serta untuk memahami keterkaitan dengan permasalahan yang sedang

diteliti. Menurut Nasution dalam bukunya Sugiyono, analisis telah mulai

6
Herdiansyah, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT. Ghlia Indonesia, 2010), h. 131.

16
sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan,

dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.

Menurut Miles dan Huberman dalam bukunya Sugiono, kegiatan

dalam analisis data dalam penelitian ini, yakni:

a. Kegiatan reduksi data (data reduction). Pada tahap ini peneliti memilih

hal-hal yang pokok dari data yang didapat dari lapangan, merangkum,

memfokuskan pada hal-hal yang penting dan dicari tema dan polanya.

Proses reduksi ini dilakukan secara bertahap, selama dan setelah

pengumpulan data sampai laporan hasil. Penulis memilah-milah data

penting yang berkaitan dengan focus penelitian dan membuat kerangka

penyajiannya.

b. Penyajian data (data display). Setelah mereduksi data, maka langkah

selanjutnya adalah mendisplay data. Di dalam kegiatan ini, penulis

menusun kembali data berdasarkan klasifikasi dan masing-masing topic

kemudian dipisahkan, kemudian topic yang sama disimpan dalam satu

tempat, masing-masing tempat dan diberi tanda, hal ini untuk

memudahkan dalam penggunaan dan agar tidak terjadi kekeliruan.

c. Data yang dikelompokkan pada kegiatan kedua kemudian diteliti kembali

dengan cermat, dilihat mana yang telah lengkap dan data yang belum

lengkap yang masih memerlukan data tambahan, dan kegiatan ini

dilakukan pada saat kegiatan berlangsung.

17
d. Setelah data dianggap cukup dan telah sampai pada titik jenuh atau telah

memperoleh kesesaian, maka kegiatan yang selanjutnya yaitu menyusun

laporan hingga pada akhir pembuatan kesimpulan.7

F. Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian untuk karya ilmiah ini dibagi menjadi

beberapa tahap, diantaranya :

1. Rancangan Penelitian

Pada tahap ini, penulis merancang penelitian, mulai dari perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat yang didapat dari penelitian,

pelaksanaan penelitian, sampai pada penulisan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap ini, penulis melakukan penelitian berdasarkan rancangan

penelitian dan melakukan pengumpulan data.

3. Analisis Data

Tahap ini dilakukan setelah data terkumpul pada tahap penelitian.

Tahap ini bertujuan untuk menganalisis data yang sudah didapat ketika

penelitian agar diperoleh kesimpulan hasil dari penelitian tersebut.

4. Penulisan

Pada tahap ini, hasil penelitian dan analisis data akkan dibuat dalam

bentuk tulisan dengan tujuan agar dapat dibaca dan menjadi bahan

referensi pada penelitian mengenai Bahasa Deskriptif.

7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D…, h. 245-252

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.Youtube.com/channel/UC3yFi2eTanFWEE3_ln3XoaQ

http://lindasukmahayati.blogspot.com/2017/03/penelitian-sosial-pengaruh-
media-sosial.html

http://dampakYoutube.blogspot.com

http://dewiku012.blogspot.com/2014/05/diksi-dalam-karya-tulis-ilmiah.html

https://caridokumen.com/download/makalah-bahasa-
indonesia_5a44c229b7d7bc7b7a837958_pdf

https://www.academia.edu/36225536/Contoh_makalah_bahasa_Indonesia

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/5133/13/BAB%20III.pdf

Suryana. 2010. Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif


dan kualitatif (Buku Ajar, PDF, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010).

Tanzeh, Ahmad. 2011. Metodologi Penelitin Praktis. Yogyakarta: Teras.

Azwar, Saifuddin. 2014. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Herdiansyah. 2010. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PT. Ghlia Indonesia.

19

Anda mungkin juga menyukai