Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN SANITARIAN

KESEHATAN LINGKUNGAN

UPTD PUSKESMAS BANDAR 2


JL. RAYA SIMPAR – BANDAR NO. 01 DESA SIMPAR, KEC. BANDAR, KAB. BATANG

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page I


KATA PENGANTAR

Dalam rangka percepatan universal akses sanitasi, tantangan yang dihadapi Indonesia
masih sangat besar khususnya bagi masyarakat ekonomi rendah. Peningkatan sanitasi yang
berkualitas merupakan salah satu intervensi kegiatan sensitif yang diyakini memberikan dampak
kesehatan lingkungan. Sebagai upaya implementasi kesehatan lingkungan dalam penanganan
akses sanitasi perlu dilakukan upaya-upaya percepatan melalui program intervensi kesehatan
lingkungan dalam rangka peningkatan kualitas sanitasi di Desa dan dilaksanakan sebagai
perwujudan pengentasan kemiskinan yang menjadi salah satu kendala pencapain akses sanitasi
melalui peningkatan akses terhadap infrastruktur dasar permukiman yang dapat menciptakan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Penerbitan Buku Pedoman Sanitarian Melalui Peningkatan
Kualitas Sanitasi Lingkungan ini, mempunyai maksud untuk memberikan acuan/arahan dalam
pelaksanaan teknis kegiatan di lapangan bagi seluruh pelaku baik dari petugas Puskesmas, Desa
dan Masyarakat. Serta bertujuan agar masyarakat dan para pemangku kepentingan mengerti dan
memahami mekanisme pelaksanaan kegiatan. Sebagai tujuan lainnya adalah meningkatkan peran
serta, membina dan memfasilitasi masyarakat atau kelompok masyarakat Program Intervensi
Kesehatan Lingkungan Melalui Peningkatan Kualitas Sanitasi Lingkungan. Dengan di susunnya
Buku Pedoman pelaksanaan ini, diharapkan pelaksana kegiatan dapat memahami tata laksana
dan kaidah-kaidah yang ada serta menerapkannya dengan baik di lapangan.

Sanitarian Puskesmas Bandar 2

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page II


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL I

KATA PENGANTAR II

DAFTAR ISI III

DAFTAR TABEL IV

DAFTAR GAMBAR V

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1


B. Tujuan 2
C. Sasaran 2
D. Ruang Lingkup 2
E. Batasan Operasional 2

BAB II. STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Lingkungan 4


B. Distribusi Ketenagaan 4
C. Jadwal Kegiatan 5

BAB III. STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang 6
B. Standar Fasilias 8

BAB IV. TATA LAKSANA UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Lingkup Kegiatan 9
B. Strategi / Metode 9
C. Langkah Kegiatan 10

BAB V. LOGISTIK 15

BAB VI. KESELAMATAN SASARAN 16

BAB VII. KESELAMATAN KERJA 18

BAB VIII. PENGENDALIAN MUTU 19

BAB XI. PENUTUP 20

LAMPIRAN 21

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page III


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Kualifiakasi Sumber Daya Manusia 4


Tabel 2.2 Tabel Distribusi Sumber Daya Manusia 4
Tabel 3.1 Tabel Sarana Penunjang 8
Tabel 4.1 Tabel Jadwal Target Program Kegiatan 14
Tabel 5.1 Tabel Realisasi Sarana dan Prasarana Sanitarian 15
Tabel 6.1 Tabel Identifikasi dan Pencegahan Risiko Keselamatan Sasaran 17
Tabel 7.1 Tabel Identifikasi dan Pencegahan Risiko Keselamatan Kerja 18

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page IV


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Gambar Denah Gedung Utama Puskesmas Bandar 2 6


Gambar 3.1 Gambar Denah Ruang Promkes 7
Gambar 3.3 Skema Alur Pelayanan Kesehatan Lingkungan 8

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page V


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2015 tentang Kesehatan. Ketentuan mengenai
penyelenggaraan kesehatan lingkungan selanjutnya diatur dalam pasal 22 ayat (2) dan ayat (3)
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, yang pengaturannya ditujukan dalam
rangka terwujudnya kualitas lingkungan yang sehat tersebut melalui upaya pencegahan penyakit
dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko kesehatan lingkungan di permukiman, tempat
kerja, tempat rekreasi serta tempat dan fasilitas umum. Sampai saat ini penyakit yang terkait
kualitas lingkungan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena meningkatnya
penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan,
Pemerintah telah menetapkan Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Dalam pengaturan Puskesmas ditegaskan bahwa salah satu upaya kesehatan masyarakat
yang bersifat esensial adalah berupa Pelayanan Kesehatan Lingkungan. Upaya kesehatan
masyarakat esensial tersebut harus diselenggarakan oleh puskesmas.
Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu pelayanan wajib puskesmas termasuk di
Puskesmas Bandar 2 yang mempunyai peranan strategis mendukung peningkatan pencapaian
target lintas program dan diharapkan berdampak pada peningkatan kinerja puskesmas. Hal ini
dilakukan untuk mewujudkan visi Puskesmas yaitu “MEMBERIKAN PELAYANAN
KESEHATAN YANG BERORIENTASI PADA KEBUTUHAN MASYARAKAT MENUJU
KECAMATAN BANDAR SEHAT “ dengan misi sebagai berikut :
1. Mampu menjadi penggerak dan fasilitator pembangunan kesehatan di wilayah kerja,
2. Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perseorangan
secara komprehensif, berkesinambungan, dan bermutu,
3. Meningkatkan profesionalisme pelaku pelayan kesehatan dan tata kelola puskesmas yang
akuntabel, selektif dan efisien,
4. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dalam melakukan kegiatan petugas selalu membudayakan tata nilai SIMPAR yaitu Semangat,
Ikhlas, Maju, Percaya diri, Aktif, dan Responsif sesuai bidang yang dilakukan yaitu kesehatan
lingkungan.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 1


B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan tenaga kesehatan lingkungan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan
lingkungan.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman dalam melaksanakan konseling di Puskesmas Bandar 2
b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan di
Puskesmas Bandar 2
c. Sebagai pedoman dalam tindakan/intervensi kesehatan lingkungan di Puskesmas
Bandar 2
C. Sasaran
1. Penanggung jawab Puskesmas
2. Tenaga Kesehatan Lingkungan
3. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
D. Ruang Lingkup
1. Kegiatan di dalam ocial Puskesmas meliputi :
- Konseling
- Pemeriksaan kebersihan
- Pengawasan pembakaran sampah dan IPAL
2. Kegiatan di luar ocial Puskesmas meliputi :
- Inspeksi Kesehatan lingkungan
- Intervensi Kesehatan Lingkungan
- Inspeksi TTU
- Pengawasan
E. Batasan Operasional
Pelayanan Kesehatan Lingkungan merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan yang
dilakukan melalui penyehatan dan peningkatan kualitas lingkungan. Upaya-upaya kesehatan
lingkungan yang dilaksanakan di Puskesmas Bandar 2 meliputi :
1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyakarat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif
tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan
untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi,
maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
faktor risiko lingkungan.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 2


3. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan untuk memperoleh
pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di
Puskesmas.
4. Faktor Risiko Lingkungan adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang berkaitan dengan kualitas
media lingkungan yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap terjadinya penyakit
dan/atau gangguan kesehatan.
5. Konseling adalah hubungan komunikasi antara Tenaga Kesehatan Lingkungan dengan pasien
yang bertujuan untuk mengenali dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan yang
dihadapi.
6. Inspeksi Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan secara
langsung terhadap media lingkungan dalam rangka pengawasan berdasarkan standar, norma,
dan baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat.
7. Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan, dan
pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia,
biologi, maupun sosial.
8. Tenaga Kesehatan Lingkungan adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan minimal
Diploma Tiga di bidang kesehatan lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan-undangan.
Beberapa ketentuan perundang-undangan yang diperlukan sebagai dasar Penyelenggaraan
penyelengggaraan Upaya Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Bandar 2 adalah sebagai berikut:
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Pedoman
Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan;

4. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Peraturan Menteri Kesehatan No 13 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/Per/III/2010 tentang Pengendalian
Vektor;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010 tentang Tatalaksana


Pengawasan Kualitas Air Minum;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 tentang Pedoman


Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi


11. Peraturan Menteri Kesehatan No 32 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
Tenaga Sanitarian.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 3


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Lingkungan


Sesuai dengan pasal 88 dan pasal 96 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan disebutkan bahwa tenaga kesehatan yang diijinkan berprofesi minimal
berijazah Diploma Tiga (D III). Berikut ini Kualifikasi Sumber Daya Manusia dan realisasi
tenaga upaya kesehatan lingkungan yang ada di Puskesmas Bandar 2 adalah:

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi

Kesehatan - Pendidikan diploma III Lulusan S1 Kesehatan Masyarakat


kesehatan lingkungan
Lingkungan (Kesehatan Lingkungan)

- Memiliki Surat Tanda Memiliki STR


Regristasi

- Memiliki Surat Ijin Kerja Memiliki SIK

Tabel 2.1 Tabel Kualifikasi Sumber Daya Manusia

B. Distribusi Ketenagaan
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan Kesehatan Lingkungan
mulai dari Kepala puskesmas, penanggung jawab UKP, penanggung jawab UKM, dan seluruh
karyawan. Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas adalah petugas Sanitarian.
Pengaturan dan penjadwalan tenaga puskesmas dalam upaya kesehatan Lingkungan
dilaksanakan lintas program dan dikoordinir oleh Petugas Promkes sesuai dengan kebutuhan dan
kesepakatan.

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi

Kesehatan Sanitarian Kepala Puskesmas


Lingkungan UKP, UKM
ADMIN
Cleaning service
Tabel 2.2 Tabel Distribusi Sumber Daya Manusia

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 4


C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan lingkungan dilakukan ocial oleh para pemegang
program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan/lintas ocial, dengan
persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan lingkungan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan
di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan pada awal bulan
sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan lingkungan di
koordinasikan oleh Kepala Puskesmas Bandar 2.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 5


BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

GUDANG MUSHOLA AULA


DAPUR

TEMPAT BERMAIN ANAK RUANG GIZI


Freeze
r B3

TOILET
KARYAWA
N CTPS RUANG
PROMKES
TAMAN
RUANG GIGI

MTBS RUANG
RUANG RM IMUNISASI

PENDAFTARAN
RUANG
GUDANG OBAT LABORATORIUM

FARMASI RUANG TB

R. TUNGGU PASIEN
TOILET
PERIKSA UMUM PASIEN

RUANG KB/IVA

IGD RUANG KIA

PINTU MASUK

Gambar 3.1 Gambar Denah Gedung Utama Puskesmas Bandar 2

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 6


Ruang Konseling

Almari File

Kesling
Meja
Kursi

Keswa
Meja

Kursi
Kursi

Kesling
Meja

Promkes

Kursi
Meja
PINTU
MASUK

Gambar 3.2 Gambar Denah Ruang Promkes

Pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan di dalam gedung dilakukan oleh Penanggung


jawab program Kesehatan Lingkungan yang menempati ruang bersebelahan dengan ruang gizi,
berada dalam satu ruang dengan ruang Promkes Puskesmas Bandar 2. Adapun pelaksanaan rapat
koordinasi program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dilakukan di ruang pertemuan
Puskesmas Bandar 2.
Sedang kegiatan luar gedung petugas dapat mengunjungi sasaran dengan ikut kegiatan ke
desa (pemeriksaan rumah, SAB, Saluran pembuangan, Jamban, dll) ke Tempat-tempat Umum
(sekolah, tempat ibadah, dll) dan kegiatan lain yang bersifat dan berhubungan dengan kesehatan
lingkungan.
1. Ukuran Ruang (Gabung dengan Ruang Promkes)
a. Luas ruangan 5 m x 3 m
b. Pintu Ukuran 2,1 m x 1,2 m
c. Atap dan langit-langit kuat dan berwarna terang, mudah dibersihkan dan ketinggian dari
lantai 2,5 m.
d. Dinding terbuat dari material keras, rata dan tidak berpori, tidak silau, kedap air dan
mudah dibersihkan.
e. Lantai kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna terang dan mudah dibersihkan.
f. Pintu dan jendela lebar dan dapat dibuka secara maksimal.
2. Prasarana
a. Dilengkapi dengan tempat sampah tertutup.
b. Ventilasi cukup dan sirkulasi udara terjaga.
c. Pencahayaan cukup terang

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 7


Skema Alur Pelayanan Kesehatan Lingkungan

RUANG RUANG GIZI &


DATANG PENDAFTARAN KESLING

POLI UMUM APOTEK

PULANG
Gambar 3.3 Skema Alur Pelayanan Kesehatan Lingkungan

B. Standar Fasilitas
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Bandar 2 memiliki sarana penunjang antara lain :
Pelayanan Kesehatan Lingkungan Sarana Prasana
( Dalam Gedung )  Meja
Konseling  Kursi
Pengawasan Kebersihan  Media informasi cetak atau elektronik
 Buku panduan
 Buku catatan kegiatan
 Checklist kebersihan
( Luar Gedung )  Sanitarian kit
Inspeksi Sanitasi  Leaflet
Intervensi / Tindakan  Form check
 Buku catatan kegiatan.
Tabel 3.1 Tabel Sarana Penunjang

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 8


BAB IV
TATA LAKSANA UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Lingkup Kegiatan
Kegiatan Kesehatan Lingkungan yang dilakukan meliputi :
1. Kegiatan di Dalam Gedung
a. Konseling
1) Konseling dilakukan oleh tenaga kesehatan lingkungan
2) Konseling terhadap pasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan
yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan dilaksanakan secara terintegrasi
dengan pelayanan perawatan pengobatan
3) Dalam hal Pasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan tidak memungkinkan untuk menerima
Konseling, konseling dapat dilakukan terhadap keluarga yang mendampingi
4) Konseling dapat menggunakan alat peraga, percontohan, media cetak atau
elektronik.
a. Pengawasan kebersihan / sampah / IPAL
1) Kegiatan pengawasan Kebersihan lingkungan Puskesmas
2) Kegiatan pengawasan pembakaran sampah
3) Kegiatan Pengawasan pengolahan air limbah
2. Kegiatan Luar Gedung
a. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
1) Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan Lingkungan
(sanitarian, entomolog dan mikrobiolog) yang membawa surat tugas dari Kepala
Puskesmas dengan rincian tugas yang lengkap.
2) Dalam pelaksanaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tenaga Kesehatan Lingkungan
sedapat mungkin mengikutsertakan petugas Puskesmas yang menangani program
terkait atau mengajak serta petugas dari Puskesmas Pembantu, Poskesdes, atau
Bidan di desa.
3) Kegiatan meliputi Perumahan ( termasuk hasil konseling ), TTU, TPM, TP3
b. Intervensi/tindakan kesehatan lingkungan
Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan, dan
pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik,
kimia, biologi, maupun ocial
B. Strategi / Metode
1. Metode Konseling
b. identifikasi prilaku/kebiasaan;
c. identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan;

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 9


c. dugaan penyebab; dan
d. saran dan rencana tindak lanjut
2. Metode Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara/metode sebagai berikut:
a. pengamatan fisik media lingkungan;
b. pengukuran media lingkungan di tempat;
c. uji laboratorium; dan/atau
d. analisis risiko kesehatan lingkungan.
3. Metode Intervensi Kesehatan Lingkungan
a. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
b. Perbaikan dan Pembangunan Sarana
c. Pengembangan Teknologi Tepat Guna
d. Rekayasa Lingkungan
C. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan di Dalam Gedung
a. Konseling
1) Perencanaan (P1)
a) Membuat Jadwal
b) Persiapan
 Menyiapkan ruangan;
 Menyiapkan daftar pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan;
 Menyiapkan media informasi dan alat peraga bila diperlukan seperti poster,
lembar balik, leaflet, maket (rumah sehat, jamban sehat, dan lain-lain) serta
alat peraga lainnya.
2) Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
Dalam pelaksanaan, Tenaga Kesehatan Lingkungan menggali data/informasi
kepada Pasien atau keluarganya, sebagai berikut:
a) Umum, berupa data individu/keluarga dan data lingkungan;
b) Khusus, meliputi:
 identifikasi perilaku/kebiasaan;
 identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan;
 dugaan penyebab; dan
 saran dan rencana tindak lanjut.
Ada enam langkah dalam melaksanakan Konseling yang biasa disingkat
dengan “SATU TUJU” yaitu :
SA = Salam, Sambut:
 Beri salam, sambut Pasien dengan hangat.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 10


 Tunjukkan bahwa Anda memperhatikannya, mengerti keadaan dan
keperluannya, bersedia menolongnya dan mau meluangkan waktu.
 Tunjukkan sikap ramah.
 Perkenalkan diri dan tugas Anda.
 Yakinkan dia, bahwa Anda bisa dipercaya dan akan menjaga kerahasiaan
percakapan anda dengan Pasien.
 Tumbuhkan keberaniannya untuk dapat mengungkapkan diri.
T – tanyakan :
 Tanyakan bagaimana keadaan atau minta Pasien untuk menyampaikan
masalahnya pada Anda.
 Dengarkan penuh perhatian dan rasa empati.
 Tanyakan apa peluang yang dimilikinya.
 Tanyakan apa hambatan yang dihadapinya.
 Beritahukan bahwa semua keterangan itu diperlukan untuk menolong mencari
cara pemecahan masalah yang terbaik bagi Pasien.
U-Uraikan :
Uraikan tentang hal-hal yang ingin diketahuinya atau anda menganggap perlu
diketahuinya agar lebih memahami dirinya, keadaan dan kebutuhannya untuk
memecahkan masalah. Dalam menguraikan anda bisa menggunakan media
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) supaya lebih mudah dipahami.
TU – Bantu :
Bantu Pasien mencocokkan keadaannya dengan berbagai kemungkinan yang
bisa dipilihnya untuk memperbaiki keadaannya atau mengatasi masalahnya.
J – Jelaskan :
Berikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai cara mengatasi permasalahan
yang dihadapi Pasien dari segi positif dan negatif serta diskusikan upaya untuk
mengatasi hambatan yang mungkin terjadi. Jelaskan berbagai pelayanan yang dapat
dimanfaatkan untuk memecahkan masalah tersebut.
U – Ulangi :
Ulangi pokok-pokok yang perlu diketahui dan diingatnya. Yakinkan bahwa
anda selalu bersedia membantunya. Kalau Pasien memerlukan percakapan lebih
lanjut yakinkan dia bahwa anda siap menerimanya.
3) Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 )
Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
a) melakukan penilaian terhadap komitmen Pasien (Formulir tindak lanjut
konseling) yang telah diisi dan ditandatangani untuk mengambil keputusan yang
disarankan, dan besaran masalah yang dihadapi;
b) menyusun rencana kunjungan untuk Inspeksi Kesehatan Lingkungan sesuai hasil
Konseling; dan

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 11


c) menyiapkan langkah-langkah untuk intervensi.
b. Pengawasan kebersihan / sampah / IPAL
1) Persiapan (P1)
a) Membuat jadwal pemeriksaan baik kebersihan / pembakaran sampah maupun
IPAL
b) Menyiapkan dan membawa form kegiatan pemeriksaan dan alat tulis
2) Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
a) Memeriksa baik kebersihan / pembakaran sampah maupun IPAL
b) Mengisi form kegiatan pemeriksaan dan alat tulis yang sdh ada
3) Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 )
Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
a) Petugas mencatat hasil dan melaporkan hasil kegiatan
b) Petugas menganalisa hasil
c) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti
2. Kegiatan di Luar Gedung
a. Inspeksi Sanitasi
1) Perencanaan (P1)
a) Membuat jadwal Inspeksi Sanitasi baik dari hasil Konseling maupun hasil tahun
sebelumnya
b) Tenaga Kesehatan Lingkungan membuat janji kunjungan rumah dan
lingkungannya dengan Pasien dan keluarganya apabila dari hasil konseling
memerlukan tindak lanjut. ( Jika Hasil Konseling )
c) Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan lapangan yang
diperlukan (formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan, formulir pencatatan status
kesehatan lingkungan, media penyuluhan, alat pengukur parameter kualitas
lingkungan)
d) Melakukan koordinasi dengan perangkat desa/kelurahan (kepala desa/lurah,
sekretaris, kepala dusun atau ketua RW/RT) dan petugas kesehatan/bidan di
desa.
2) Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
a) Melakukan pengamatan media / pemeriksaan :
 Lingkungan sarana usaha / pasien dan perilaku pelaku usaha / masyarakat
sekitar.
 Pengukuran media lingkungan di tempat, uji laboratorium, dan analisis risiko
sesuai kebutuhan ( Jika diperlukan ).
 Melakukan penemuan penderita lainnya ( Jika dari Konseling )
 Melakukan pemetaan populasi berisiko ( Jika dari Konseling )
b) Memberikan saran tindak lanjut kepada sasaran (TTU, TPM, TP3, keluarga
pasien dan keluarga sekitar). Saran tindak lanjut dapat berupa Intervensi

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 12


Kesehatan Lingkungan yang bersifat segera. Saran tindak lanjut disertai dengan
pertimbangan tingkat kesulitan, efektifitas dan biaya.
3) Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 )
Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
a) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
b) Petugas menganalisa hasil kegiatan
c) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti
b. Intervensi Kesehatan Lingkungan
1) Perencanaan ( P1)
a) Membuat jadwal dengan dasar hasil Konseling dan hasil Inspeksi Sanitasi
b) Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan lapangan yang
diperlukan (formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan, formulir pencatatan status
kesehatan lingkungan, media penyuluhan, alat pengukur parameter kualitas
lingkungan)
c) Melakukan koordinasi dengan perangkat desa/kelurahan (kepala desa/lurah,
sekretaris, kepala dusun atau ketua RW/RT) dan petugas kesehatan/bidan di
desa.
2) Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
a) Intervensi Kesehatan Lingkungan harus mempertimbangkan tingkat risiko
berdasarkan hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan.
b) Intervensi Kesehatan Lingkungan dilakukan oleh Pasien sendiri.
c) Dalam hal cakupan Intervensi Kesehatan Lingkungan menjadi luas, maka
pelaksanaannya dilakukan bersama pemerintah, dan masyarakat/swasta
3) Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 )
Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
a) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
b) Petugas menganalisa hasil kegiatan
c) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti
Adapun untuk kegiatan pemantauan evaluasi upaya kesehatan lingkungan :
1. Kepala Puskesmas bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu Pelayanan Kesehatan
Lingkungan di Puskesmas.
2. Untuk meningkatkan mutu Pelayanan Kesehatan Lingkungan dilakukan pemantauan
dan evaluasi Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.
3. Pemantauan dan evaluasi Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas mencakup
Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas dan pelaksanaan pengawasan kualitas
media lingkungan dalam rangka program kesehatan.
4. Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dibahas dalam pertemuan
integrasi lintas program Puskesmas secara berkala.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 13


5. Hasil pemantauan dan evaluasi digunakan untuk mengukur kinerja Pelayanan Kesehatan
Lingkungan di Puskesmas yang sekaligus menjadi indikator dalam penilaian akreditasi
Puskesmas.
Berikut merupakan jadwal target program kegiatan upaya kesehatan lingkungan :
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Inspeksi TTU (Tempat Tempat Umum)
Inspeksi dan Pembinaan TPM (Tempat
2
Pengolahan Makanan-minuman)
Inspeksi Sarana Air Bersih (SAB) / Sarana
3
Air Minum (SAM)
Pengawasan dan Pembinaan Sarana
4
Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP)
5 Implementasi Hygiene Sanitasi Pangan
6 Konseling Sanitasi
7 Kampanye Hygiene Sanitasi di Sekolah
Kampanye Hygiene Sanitasi di
8
Masyarakat
9 Pendataan Rumah Sehat dan STBM
Pemicuan 5 Pilar STBM / Percepatan
10
Desa ODF
11 Monitoring Pasca Pemicuan
Tabel 4.1 Tabel Jadwal Target Program Kegiatan

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 14


BAB V
LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanannya


dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab program kemudian diajukan sesuai dengan alur
yang berlaku di masing-masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan kesehatan Lingkungan
direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai dengan
tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
Kegiatan di dalam maupun di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana
antara lain :
No Kegiatan Upaya Perlengkapan Realisasi
1 Konseling Meja Ada
Kursi Ada
Alat tulis Ada
Buku panduan Ada
Buku catatan kegiatan Ada
Media informasi cetak atau elektronik Ada
Komputer/Laptop Ada
2 Inspeksi Kesehatan Form checklist Ada
Lingkungan Leaflet Ada
Senter Tidak ada
Alat pembasmi nyamuk Tidak ada
Sanitarian kit Ada
Blok Grill Tidak ada
Kit Sampling Air Ada
Kit Sampling Makanan Ada
3 Intervensi Kesehatan Senter Fasilitasi Peminjaman
Lingkungan Meteran di Dinas Kesehatan
Alat peraga Percontohan Kab. Batang
Cetakan closet
Cetakan Buis Beton
Genteng kaca
Tabel 5.1 Tabel Realisasi Sarana dan Prasarana Sanitarian
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator kesehatan lingkungan berkoordinasi
dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini lokakarya Puskesmas untuk
mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh koordinator kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan
bendahara puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk selanjutnya
dibuat perencanaan kegiatan ( POA – Plan Of Action ).

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 15


BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan Risiko atau dampak, baik Risiko
yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun Risiko yang terjadi pada petugas
sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat
tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak program
kesehatan lainnya. Tahapan-tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Risiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi risiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Identifikasi
risiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan.
Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang
akan dilaksanakan.
2. Analisis Risiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap risiko atau dampak dari
pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan
langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani risiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Risiko dan Meminimalisasi Risiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis Risiko, tahap selanjutnya adalah menentukan
rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya Risiko atau dampak yang mungkin
terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan Risiko yang mungkin
terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi
Risiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini perlu dilakukan
untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi Risiko atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang berjalan.
Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan sudah berjalan sesuai dengan
perencanaan, apakah ada kesenjangan atau ketidaksesuaian pelaksanaan dengan
perencanaan. Sehingga dengan segera dapat direncanakan tindak lanjutnya. Tahap yang
terakhir adalah melakukan Evaluasi kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah
tujuan sudah tercapai.
Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan perlu diperhatikan
keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang
dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan. Berikut ini merupakan tabel
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 16
identifikasi dan pencegahan risiko keselamatan pada kelompok sasaran kegiatan yang dilakukan
petugas sanitarian :

Upaya Identifikasi Risiko Pencegahan Risiko

Konseling - -

Inspeksi Kesehatan
- -
Lingkungan

Intervensi kesehatan Terpapar bahan kimia Menggunakan APD ( Masker ,


Lingkungan Sarung Tangan )

Tabel 6.1 Tabel Identifikasi dan Pencegahan Risiko Keselamatan Sasaran

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 17


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut
Safety, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi
keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang
aman, bebas dari risiko kecelakaan dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari
pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan kerja lebih
terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap risiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan telah
mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar
tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan prasarana
kesehatan, maka Risiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat. Petugas kesehatan
merupakan orang pertama yang terpajan terhadap masalah kesehatan, untuk itu`semua petugas
kesehatan harus mendapat pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi. Sebelum
bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat.
Menggunakan desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar, mengelola limbah infeksius
dengan benar dan harus menggunakan alat pelindung diri yang benar.
Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan program kesehatan lingkungan perlu
diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor dengan melakukan
identifikasi Risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan. Upaya pencegahan Risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap kegiatan yang
akan dilaksanakan
Upaya Identifikasi Risiko Pencegahan Risiko
Konseling Risiko tertular penyakit Menggunakan APD;
CTPS
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Terpapar bahan kimia Menggunakan APD
Intervensi Kesehatan Lingkungan Kecelakaan Kerja Menggunakan APD

Tabel 7.1 Tabel Identifikasi dan Pencegahan Risiko Keselamatan Kerja

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 18


BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur
dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan aktifitas
pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan
yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai
berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator Kesling
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan dibahas
pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 19


BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelaksanaan kesehatan lingkungan ini dibuat untuk memberikan petunjuk


dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan di Puskesmas Bandar 2, penyusunan pedoman
disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-
inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan,
kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil
yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan lingkungan di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan dari
kebijakan yang telah ditentukan.

Sanitarian Puskesmas Bandar 2

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 20


LAMPIRAN

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Bandar 2Page 21

Anda mungkin juga menyukai