Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 DESKRIPSI PROYEK


Judul proyek : Panti Asuhan Anaak
Topik : Arsitektur Modern
Tema :
Sifat proyek : Fiktif
Pemilik : Swasta
Lokasi : Jabodetabek

1.2 LATAR BELAKANG

Pengertian panti asuhan adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan social, memberikan
pelayanan pengganti orang tua atau wali, mental dan sosial kepada anak asuh sehingga
memperoleh pengembangan kepribadian sesuai dengan yang diharapkan sebagai bagian dari
generasi bangsa dan sebagai insan yang akan turut serta dalam pembangunan nasional
(Depsos RI 2004). Panti asuhan anak saat ini tidak hanya ditempati oleh anak yatim piatu,
melainkan terbuka untuk anak anak terlantar, korban perceraian orang tua, dan kekerasan.
Anak anak panti sosial diasuh oleh pengasuh yang menggantikan peran orang tua, menjaga,
dan memberikan bimbingan kepada anak.

arsitektur modern adalah gaya arsitektur statis yang berkembang pada masa pra-industrial
sebagai bentuk dari revolusi dari gaya arsitektur tradisional. Gaya arsitektur ini biasanya
dikaitkan dengan gaya arsitektur yang berkembang pada era 1920 hingga 1950an.
Berkembangnya arsitektur modern adalah lahirnya karya arsitektur modern “Fallingwater
House” karya Frank Lloyn Wright yang dikenal sebagai tokoh arsitektur modern.
1.3 PERMASALAHAN
Terdapat beberapa permasalahan yang sering ditemukan pada panti asuhan anak ini yaitu,
seperti :
 Kurangnya ruang terbuka hijau (taman) atau fasilitas di luar ruangan yang di
bututuhkan oleh seorang anak-anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
 Kurangnya ventilasi udara dan penerangan yang tidak memadai atau memenuhi
standar
 Jumlah kamar tidur anak yang disediakan tidak sesuai dengan banyak nya jumlah
anak dalam panti asuhan dan Luas ruangan yang tidak sesuai dengan jumlah anak

1.4 MAKSUD DAN TUJUAN


1. Membuat suatu perancangan dan perencanaan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan
2. Mengetahui dan memahami definisi dari Panti Asuhan Anak dan Arsitektur Modern
3. Mengetahui fasilitas dan fungsi yang terdapat di Panti Asuhan Anak
4. Menentukan kebutuhan ruang pada Panti Asuhan Anak
5. Menerapkan konsep Arsitektur Modern pada perancangan Panti Asuhan Anak

1.5 METODE PENYELESAIAN PENELITIAN


Adapun metode penyelesaian penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif.
Metode Penelitian Kualitatif Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman
secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian
generalisasi. Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiri yang menekankan
pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun deskripsi tentang
suatu fenomena; fokus dan multimetoda, bersifat alami dan holistik; mengutamakan kualitas,
menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara naratif.
BAB II

ISI

2.1 Panti Asuhan Anak

i. Pengertian Panti Asuhan Anak


Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) atau yang sering kita sebut sebagai
panti asuhan adalah salah satu lembaga yang memberikan pelayanan sosial
kepada anak yatim, yatim piatu, dan anak terlantar, hal ini menurut Kepmensos
No.50/HUK/2004. Lembaga ini jelas memiliki tujuan mulia agar anak-anak bisa
mendapatkan kehidupan yang layak, paling tidak hingga anak iu beranjak dewasa,
sampai ia mampu bekerja untuk mencukupi kehidupannya sendiri. Anak-anak
panti asuhan diasuh oleh pengasuh yang menggantikan peran orang tua dalam
mengasuh, menjaga dan memberikan bimbingan kepada anak agar menjadi
manusia dewasa yang berguna dan bertanggung jawab atas dirinya dan terhadap
masyarakat di kemudian hari. (Santoso, 2005).

ii. Fungsi Panti Asuhan Anak


 Sebagai lembaga penyedia akses pendidikan dari pada sebagai lembaga
alternatif terakhir pengasuhan anak yang tidak dapat diasuh oleh orang tua
atau keluarganya.
 Sebagai tempat untuk mengembangkan kretifitas
 Sebagai peran pengganti orang tua dalam mengasuh, menjaga dan
memberikan bimbingan kepada anak
 Dll.

iii. Persyratan fasilitas Panti Asuhan Anak


1. Lembaga kesejahteraan sosial anak harus menyediakan fasilitas yang
lengkap, memadai, sehat, dan aman bagi anak untuk mendukung
pelaksanaan pengasuhan.
2. Lembaga harus dibangun di tengah-tengah masyarakyat yang
memungkinkan anak-anak mengakses berbagai fasilitas yang
dibutuhkannya seperti sekolah, pusat pelayanan kesehatan, tempat
rekreasi, pusat kegiatan anak dan remaja, perpustakaan umum, tempat
penyaluran hobi.
3. Harus menyediakan tempat tinggal yang memenuhi kebutuhan dan privasi
anak
4. Menyediakan kamar tidur dengan ukuran 9 m2 untuk 2 anak, yang
dilengkapi lemari untuk menyimpan barang pribadi anak.
5. Menyediakan kamar mandi anak laki-laki dan perempuan secara terpisah,
toilet yang aman, bersih dan terjaga privasinya untuk anak laki-laki dan
perempuan.

2.2 Arsitektur Modern

i. Pengertian Arsitektur Modern

Arsitektur modern adalah suatu bangunan dengan gaya karakteristik


serupa yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala macam
ornamen. Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “Age of the
Master : A Personal view of Modern Architecture”, tahun 1978, perkembangan
arsitektur modern menekankan pada kesederhanaan suatu desain dengan
menganut Form Follows Function (bentuk mengikuti fungsi) Arsitektur modern
timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat manusia
cenderung untuk sesuatu yang ekonomis. Arsitektur modern pertama kali muncul
pada tahun 1900, pada tahun 1940 gaya ini telah diperkuat dan dikenal dengan
gaya Internasional dan menjadi bangunan yang dominan dalam abad ke 20.
Arsitektur modern timbul karena adanya kemajuan dalam bidang
teknologi yang membuat manusia cenderung lebih memlih sesuatu yang praktis
dan ekomonis. Arsitektur Modern memiliki prinsip yaitu fungsional dan efisiensi.
Fungsional yang artinya bangunan tersebut harus mewadahi aktifitas penghuninya
dan efisiensi harus mampu diterapkan ke berbagai hal seperti efisiensi biaya,
efisiensi waktu pengerjaan dan aspek free maintenance pada bangunan.
ii. Ciri-Ciri Arsitektur Modern
 Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditiadakan. Penambahan
ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien karena dapat dianggap
tidak memiliki fungsi.
 Bentuk arsitektur yang mengikuti fungsi
 Nihilism, penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos,
sederhana dan bidang-bidang kaca lebar.
 Kejujuran bahan jenis bahan atau material yang digunakan diekspos secara
polos, ditampilkan apa adanya dan tidak ditutup-tutupi sedemikian rupa
hingga hilang karakter aslinya.
iii. Prinsip Arsitektur Modern Menurut Le Corbusier
 Elemen Penopang
Yang di maksud elemen penopang adalah elemen penopang yang disebar
dalam jarak interval tertentu yang sama, tanpa memikirkan bagaimana
pola tata ruang dalam bangunannya. Contohnya pondasi, dimana
sebelumnya bangunan bertumpu tanpa perhitungan matematik, digantikan
oleh pondasi-pondasi (pilar) tunggal dan dinding dengan struktur penahan
sendiri.
 Taman Atap
 Rancangan Bebas Denah Dasar
 Jendela Horizontal
 Desain Bebas Fasad
BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

3.1 Berdasarkan permasalahan yang di tulis di atas terbagi atas 3 aspek, yaitu :
i. Aspek Lingkungan
Kurangnya ruang terbuka hijau atau fasilitas kegiatan di luar ruangan membuat
anak-anak menjadi sulit melakukan kegiatan bersosialisasi dengan masyarakyat
sekitar. Misalnya dengan ketidakadaan taman bermain di luar akan membuat anak-
anak lebih sulit untuk bersosialisasi karena keterbatasan lahan dan dapat
mengakibatkan terjadinya kecelakaan pada anak.
ii. Aspek Manusia
Kurang nya jumlah kamar tidur anak membuat anak-anak menjadi tidak nyaman
dan tidak memiliki privasi sendiri karena kurang nya kamar membuat anak-anak
harus tidur dalam 1 kamar dengan jumlah yang banyak dan juga luas ruangan yang
tidak memenuhi standarisasi membuat anak-anak menjadi tidak nyaman. Ukuran
standar kamar adalah 9 m2 untuk 2 orang.
iii. Aspek Bangunan
Kurangnya ventilasi udara dapat menyebabkan anak-anak menjadi tidak nyaman
di dalam ruangan jika keadaan panas dan membutuhkan pendingin ruang agar anak-
anak menjadi nyaman, karena itu di butuhkan ventillasi ventilasi di setiap ruangan
untuk menghemat penggunaan pendingin ruangan. Dan juga di dalam ruangan harus
memiliki pencahayan yang cukup terutama di ruang ruangan tertentu. Seperti ruang
baca, perpustakaan, ruang belajar.

Anda mungkin juga menyukai