Anda di halaman 1dari 27

RINGKASAN MATERI

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

DISUSUN OLEH:

Jevan Patrick Meturan

B1D221068

21 C

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

2022
A. MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BERBUDAYA DAN DAPAT
MENGEKSPRESIKAN NILAI

Pada hakekatnya manusia telah diberi anugrah oleh Allah SWT berupa akal dan
nafsu,akal dan nafsu inilah yang mendorong manusia untuk menciptakan sesuatu yang
dapat mewujudkan cita-cita atau penghargaannya. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut
manusia telah menciptakan sains, teknologi dan seni sebagai salah satu sarana sehingga
sejak saat itu kehidupan manusia mulai berubah. Selain itu sains, teknologi, dan seni juga
telah mempengaruhi peradapan manusia dalam kehidupannya terutama dalam bidang
budaya.Dalam kehidupannya manusia menjalani banyak aktifitas, mulai dari aktifitas
pribadi,keluarga, etnis/suku, kelompok dan masyarakat

1. Hakikat manusia sebagai mahluk berbudaya


Kebudayaan mempunyai kegunaan sangat besar bagi
manusia,sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai :  Suatu hubungan pedoman
antarmanusia atau kelompoknya, Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan
kemampuan lain. Sebagai pembimbing kehidupan manusia, Pembeda manusia dan
binatang, Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan
berperilaku didalam pergaulan, Pengantar agar manusia dapat mengerti bagaimana
seharusnya bertindak, berbuat,menentukan sikapnya jika berhubungan dengan
orang lain.

2. Apresisasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan


Manusia dan Kemanusiaan merupakan prinsip atau nilai yang
berisi keharusan/tuntutan untuk berkesusaian dengan hakikat dari manusia. Hakikat
manusia bisa dipandang secara segmental atau dalam arti persial. Misalkan manusia
dikatakan sebagai Homoeconomicus, homo faber, homo socius, homo homini
lupus, zoon politicon dan sebagainya.
Prinsip kemanusiaan mengandung arti adanya penghargaan
dan penghormatan terhadap harkat dan martabat yang luhur. Semua manusia adalah
luhur,karena itu manusia tidak harus dibedakan perlakuannya hanya karena
perbedaan suku,ras, keyakinan, status sosial ekonomi, asal usul dan sebagainya.
Dengan demikian,sudah sewajarnya antar sesama manusia tidak saling menindas,
tetapi salingmenghargai dan saling menghormati dengan pijakan prinsip
kemanusiaan. 

3. Manusia Sebagai Kebudayaan Dalam bahas Inggris, kebudayaan disebut culture,


yang berasal dari kata latincolere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Dalam bahasa
Belanda, culture bisadiartikan sebagai mengolah tanah atau bertani. Dengan
demikian bisa kata budaya ada hubungan nya dengan kemampuan manusia dalam
mengelola sumber-sumber kehidupan, dalam hal pertanian.Definisi kebudayaan
telah banyak di kemukakan oleh banyak ahli

B. ETIKA DAN ESTETIKA BUDAYA, KONSEP-KONSEP DASAR MANUSIA SERTA


MENEMUKAN SOLUSI BAGI PROBLEM KEBUDAYAAN"

a. Pengertian
Kata etika berasal dari bahasa Yunani yaku ethos Secara retimologis, etika adalah
ajaran tentang baik buruk, yang diterima umum tentang ap sa bunta kewajibar dan
sebagainya. Etika bisa disamakan artinya dengan moral (mores dalam bahasa latin),
akhlak atau kesusilaan. Etika berkaitan dengan masalah nilai, karena etika pada pokoknya
membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susila, atau tidak
susila, baik dan buruk perbuatan manusia.
b. Pengertian Estetika
Estetika dapat dikatakan sebagai teori keindahan atau seni Estetika berkaitan dengan nilai
indah jelek (tidak indah). Nilai estetika berarti nilai tentang keindahan. Keindahan dapat
diberimakna secara luas, secara sempit, dan estetik murni.
a) Secara luas, keindahan mengandung ide kebaikan. Bahwa segala sesuatu yang baik
termasuk yang abstrak maupun yang nyata yang mengandung ide kebaikan adalah
indah.. Indah dalam arti luas mencakup hampir seluruh yang ada, apakah merupakan
hasil seni, alam, moral dan intelektual.
b) Secara sempit, yaitu indah yang terbatas pada lingkup persepsi penglihatan (bentuk
dan warna)
c) Secara estetik murni, menyangkut pengalaman seseorang dalam hubungan.dengan
segala sesuatu yang diresapinya melalui penglihatan, pendengaran, perabaan dan
perasaan yang semuanya dapat menimbulkan persepsi(anggapan).
c. pengertian budaya
Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau
sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
a) Suatu budaya atau kebudayaan dapat diidentifikasi dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
-Dinamis, artinya dapat berubah. sepanjang waktu.
- Universal, kendati universal
b) perwujudannya memiliki ciri khusus tergantung situasi dan lokasinya.
c) Selektif, artinya mencerminkan pola perilaku pengalaman manusia secara
terbatas.
d) Etnosenrik, menganggap budaya sendiri sebagai budaya yang terbaik.
Bersifat adaptif.
e) Konsep Tentang Manusia
Konsep dasar tentang manusia di bagi menjadi tiga bagian yaitu :
- Manusia sebagai system
- Manusia sebagai adaptif
- Manusia sebagai Holistik

C. HAKIKAT FUNGSI DAN PERAN MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAHLUK


SOSIAL

D. DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL SERTA MENEMUKAN SOLUSI TERHADAP


DILEMA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT

1. Dinamika Interaksi Sosia


Interaksi social merupakan hubungan yang dinamis, yang menyangkut hubungan
timbal balik antar individu, antar kelompok maupun antar orang dengan kelompok
manusia. Ciri – ciri sebuah interaksi sosial :

a) Pelakunya lebih dari satu orang

b) Adanya komunikasi antar pelaku melalui kontak sosial


c) Mempunyai maksud dan tujuan, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut
dengan yang diperkirakan pelaku.

d) adanya dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang
berlangsung.

Kontak social dapat terjadi dalam 3 bentuk :

a. Kontak antar individu

b. Kontak antar individu dengan suatu kelompok

c. Kontak antar kelompok dengan kelompok lain.

Bentuk – bentuk interaksi social adalah akomodasi, Kerjasama, persaingan dan


pertikaian. Secara luas, dapat dikatakan:
1. Interaksi sosial yang sifatnya positif – asosiatif ( Kerjasama, akomodasi, assimilasi,
dan akulturasi )
2. Interaksi sosial yang sifatnya negative – disasosiatif (persaingan, kontroversi,
pertikaian, permusuhan)

2. Dilema Antara Kepentingsn Individu dan Kepentingan Masyarakat

a) Pandangan individualisme

1) Individualisme berpangkal dari konsep dasar ontologis bahwa manusia pada


hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas

2) Pandangan individualism berpendapat bahwa kepentingan individu harus


diutamakan. Paham individualism menghasilkan ideologi liberalism

3) Liberalisme berasal dari kata liber artinya bebas atau merdeka. Liberalisme
memberi kebebasan manusia untuk beraktivitas dalam rangka pemenuhan
kebutuhan hidup, baik dalam politik, ekonomi, dan social budaya.

b) Pandangan sosialisme
1) Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang
diutamakan. Masyarakat tidak sekedar kumpulan individu. Masyarakat
merupakan entitas besar dan berdiri sendiri, dimana individu- individu berada.

2) Sosialisme paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil,


selaras, bebas dan sejahtera bebas dari penguasaan individu atas hak milik dan
alat- alat produksi.

3) Dalam negara Indonesia yang berfalsafah Pancasila, hakikat manusia


dipandang memiliki sifat pribadi sekaligus social secara seimbang.

E. KONSEP NILAI DAN KEYAKINAN DALAM BERAGAMA


1. Integrasi nilai dalam keyakian dengan beragama
Nilai diartikan sebagai suatu keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar bagi
seseorang maupun sekelompok masyarakat yang dijadikan pijakan dalam bertindak,
nilai mungkin dapat dirasakan dalam diri seseorang yang masing-masing sebagai
daya pendorong atau prinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam kehidupan. Nilai
juga dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku, sikap dan pola pikir. Nilai
dalam diri seseorang dapat ditanamkan melalui suatu proses sosialisasi, melalui
sumber-sumber yang berbeda misalkannya keluarga, lingkungan, pendidikan, dan
agama.
Dengan demikain dapat ditarik sebuah garis lurus setelah memahami teori di atas
bahwa nilai-nilai keagamaan dibutuhkan oleh peserta didik agar tidak hanya
mengetahui pelajaran agama Islam saja, akan tetapi bagaimana mereka mampu
menginternalisasikan atau menghayati ajaran agama Islam. Bisa dikatakan bahwa
keberhasilan pembelajaran di sekolah tidak hanya dilihat dari ranah afektif, dan
kognitif saja, akan tetapi akan lebih penting lagi ke ranah psikomotor.
Nilai-nilai keberagaman menurut ajaran islam adalah diantaranya:
a. Nilai aqidah
Aqidah adalah dimensi ideologi atau keyakinan dalam Islam. Ia menunjuk
kepada beberapa tingkat keimanan seorang muslim terhadap kebenaran Islam,
terutama mengenai pokok-pokok keimanan Islam.
Suatu nilai ibadah terletak pada dua hal yaitu: sikap batin (mengakui
dirinnya sebagai hamba Allah) dan perwujudannya dalam betuk ucapan dan
tindakan. Nilai ibadah bukan hanya merupakan nilai moral, etika, tetapi sekaligus
didalamnya terdapat unsur-unsur benar atau tidak benar dari sudut pandang
teologis.
b. Nilai Syariah
Syariah merupakan aturan Allah SWT yang dijadikan refrensi oleh
manusia dalam menata dan mengatur kehidupannya baik kaitanya hubungan
manusia dengan Allah SWT, dalam hubungannya dengan sesama mahluk lain,
baik dengan sesama manusia, maupun dengan alam sekitar.
Nilai syariah disini menunjuk pada praktek keagamaan, seberapa tingkat
kepatuhan seorang muslim dalam mengerjakan kegiatan-ritual keagamaan.
Kaitannya dengan penerapan nilai-nilai religiusitas di sekolah ialah bagaimana
seluruh komponen sekolah dapat mengajarkan kepada peserta didik untuk
memahami agama Islam secara kaffah (utuh). Dan mampu mengamalkan secara
baik dan benar.
c. Nilai Ahlak
Ahklak adalah bentuk plural dari khuluq yang artinya tabiat, budi pekerti,
kebiasaan. Akhlak merupakan seperangkat nilai keagamaan yang harus
direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan keharusan, siap
pakai, dan bersumber pada wahyu Illahi. dengan demikian nilai akhlak harus
diwujudkan dalam kehidupan agar menajdi suatu kebiasaan yang baik dan
menjadi nilai pedoman dalam berperilaku dan berbuat. Dimensi di atas meliputi
perilaku suka menolong, bekerjasama, berderma (sedekah), berlaku jujur,
disiplin, memaafkan, amanah, rendah hati, disiplin, dan lain sebagainya.
Dengan demikian hubungan ketiga nilai diatas adalah sebuah kesatuan integral
yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Aqidah merupakan hal yang
pokok, yang menopang segenap perilaku seorang muslim.
2. Konsep sakit dan penyakit menurut agama
Istilah penyakit (disease) dan kedaan sakit (illness) sering tertukar dalam
penggunaannya sehari-hari padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Penyakit ialah
istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang
menghasilkan kekurangan kapasitas. Penyakit terjadi ketika keseimbangan dalam tubuh
tidak dapat dipertahankan. Keadaan sakit terjadi pada saat sesorang tidak lagi berada
dalam kondisi sehat yang normal. Contohnya pada penyakit asma, ketika tubuhnya
mampu beradabtasi dengan penyakitnya maka orang tersebut tidak berada dalam keadaan
sakit.
F. HAKIKAT DAN PERADABAN MAKHLUK BERADAP DAN MASYARAKAT
BERADAP SERTA EVOLUSI BUDAYA DAN WUJUD PERADABAN
1. Hakikat Peradaban
Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti,
luhur, mulia, berakhalak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia.
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang
telah mecapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang telah maju.
Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Kebudayaan pada
hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kemampuan cipta (akal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan.
Kemampuan rasa manusia melalui alatalat indranya menghasilkan beragam barang
seni dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan karsa manusia menghendaki
kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai
aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab. Peradaban tidak hanya
menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya fisik, seperti barang,
bangunan, dan benda-benda. Kebudayaan merupakan keseluruhan dari budi daya
manusia, baik cipta, karsa, dan rasa. Adab artinya sopan. Manusia sebagai makhluk
beraberdab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan,
berahlak dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada manui.
Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil society, dari asal kata
cociety civilis.istilah masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil,
masyarakat warga, atau masyarakat madani.
Pada mulanya, civil society berasal dari dunia barat. Adalah datao answer
ibrahim(mantan wakil perdana mentri malaysia)yang pertama kali
memperkenalkan istilah masyarakat madani sebagaia istilah lain dari civil society.
Nurcholish madjid mengindonesiakan civil society (inggris) dengan masyarakat
madani.
2. Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial Budaya
Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya
latau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu.
Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda,
bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya
untuk mengantisipasi tantangan tadi. Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi
dua, yaitu masa prasejarah (masa sebelum manusia mengenal tulisan sampai manusia
mengenal tulisan), masa sejarah (masa manusia telah mengenal tulisan).
a. Hakikat manusia sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosial
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani,
unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seorang individu adalah perpaduan
antara faktor genotype dan fenotipe. Faktor genotype adalah faktor yang dibawa
individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan dibawa individu sejak lahir.
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi
antara potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir
dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan
perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari
lingkungan. Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa
alasan, yaitu:
1) Manusia tunduk pada norma sosial, aturan
2) Perilaku manusia mengharapkan penilaian dari orang lain
3) Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
4) Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia -
Manusia dikatakan sebagai mahluk sosial karena:
a) Manusia tunduk pada aturan dan norma sosial Perilaku manusia
mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
b) Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
c) Potensi manusia akan berkembang bila berada di tengah-tengah
masyarakat.
Menurut George Herbert Mead, pada tahap pertama, play stage, seorang
anak kecil mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di
sekitarnya. Peranan orang dewasa lain dengan siapa ia sering berinteraksi.
Game stage, seorang anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus
dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan
oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi. Contoh dari Mead, ialah keadaan
sebuah pertandingan: seseorang anak yang bermain dalam suatu pertandingan
tidak hanya mengetahui apa yang diharapakan orang lain darinya, tetapi juga
apa yang diharapkan dari orang lain yang ikut bermain. Pada tahap ketiga
Sosialisasi, seseorang dianggap telah mampu mengambil peranan-peranan
yang dijalankan orang lain dalam masyarakat mampu mengambil peranan
generalized others.
Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam bahasa inggris in salah
satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devide artinya terbagi.
Menurut pendapat Dr. A Lysen individu berasal dari bahasa latin individum,
yang artinya tak terbagi. Manusia lahir merupakan mahkluk individual yang
makna tidak terbagi atau tidak terpisah antara jiwa dan raga. Individu dalam
tingkah laku menurut pola pribadinya memiliki tiga kemungkinan;
a) Menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya
b) Takluk terhadap kolektif
c) Mempengartuhi masyarakat Dalam sebuah massa manusia cenderung
menyingkirkan individualitasnya karena tingka lakuknya adalah hampir
identik dengan tingkah laku massa bersangkutan.
Dalam hubungan ini dapat dicirikan, apabila manusia dalam tindakan-
tindakannya menjurus kepada kepentingan pribadi maka disebut manusia
sebagai makhluk individu, sebaliknya apabila tindakan-tindakannya
merupakan hubungan dengan manusia-manusia lainnya, maka manusia itu
dikatakan mahkluk sosial. Pengalaman menunjukan bahwa jika seseorang
pengabdiannya kepada diri sendiri besar, maka pengabdiannya kepada
masyarakat kecil. Sebaliknya jika seseorang pengabdianya kepada diri sendiri
kecil, maka pengabdiannya kepada masyarakat besar.
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa yang dapat meningkatkan
ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai ia adalah dirinya sendiri, disebut
sebagai proses individualias, atau kadang-kadang juga diberi nama proses
aktualisasi diri. Dalam perkembangannya, manusia sebagai mahkluk individu
tidak bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi yang khas dengan
corak kepribadiannya. Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi
beberapa faktor. Mengenal hal tersebut ada tiga pandangan yaitu:
a) Pandangan nativistik menyetakan bahwa pertumbuhan individu semata
mata ditentukan atas dasar faktor dari dalam individu sendiri, seperti bakat
dan otensi, termasuk pula hubungan atau kemiripan dengan orang tuanya.
Missal, jika ayahnya seniman maka sang anak akan menjadi seniman pula
b) Pandangan empiristik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-
mata didasarkan atas faktor lingkungan. Lingkunganlah yang akan
mmentukan pertumbuhan seseorang. Pandangan ini bertolak belakang
dengan pandangan nativistik.
c) Pandangan konvergensi yang menyatakan bahwa pertumbuhan individu
yang dipengaruhioleh faktor diri individu dan lingkungan. Bakat anak
merupakan potensi yang harus disesuaikan dengan ciptakannya
lingkungan yang baik sehingga ia bisa tumbuh secara optimal.
Pandangan ini berupaya menggabungkan kedua pandangan sebelumnya.
Sebagai mahkluk individu manusia juga tidak mampu hidup sendiri, artinya
manusia juga hatrus hidup bermasyarakat. Adapun yang menyebabkan
manusia selalu bermasyarakat antara lain Karena adanya dorongan kesatuan
biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya;
a) Hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum
b) Hasrat untuk membela diri
c) Hasrat untuk mengadakan keturunan
Hal ini dinyatakan semenjak manusia lahir yang dinyatakan untuk
mempunyai dua keinginan pokok, yaitu:
a) Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya
b) Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya
b. Fungsi dan peran manusia sebagai mahkluk sosial
Sebagai mahkluk individu manusia berfungsi untuk mewujudkan hal-hal sebagai
berikut:
1) Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya
2) Mengupaya terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia
3) Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani
4) Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.
Peranan manusia sebagai mahkluk sosial, manusiamanusia dikatakan sebagai
makhluk sosial dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan
(interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial untuk hidup berkelompok
dengan orang lain. Kebutuhan untuk berteman dengan orang lain, sering kali
didasari atas kesamaan ciri atau kepentingannya masing-masing. Misalnya, orang
kaya cenderung berteman lagi dengan orang kaya. Orang yang berprofesi sebagai
artis, cenderung untuk mencari teman sesama artis lagi. Dengan demikian, akan
terbentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat yang didasari oleh
kesamaan ciri atau kepentingan.
Bentuk umum proses-proses sosial adalah interaksi sosial yang dapat juga
dinamakan prosessosial, karena interaksi sosial merupakan syarat utama
terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya
interaksi sosial, yaitu:

a) Faktor imitasi

b) Faktor sugesti

c) Faktor identifikasi

d) Faktor simpati
Dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial,
yaitu:

a) Proses asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus, yaitu akomodatif,


asimilasi, dan akulturasi.

b) Proses disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi“contravention” dan


pertentangan pertikaian

Berdasarkan sifat kodrat manusia sebagai individu, yang dapat diketahui


bahwa manusia memilki harhat dan martabat yang mempunyai hak-hak
dasar,dimana setiap manusia memiliki potensi diri yang khas,dan setiap manusia
memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dirinya.

G. PERADABAN GLOBAL SERTA DAPAT MENENTUKAN SOLUSI


PROBLEMATIKA PERADABAN
Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti,
luhur, mulia, berahlak, yang semuannya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia.
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang
telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang maju. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, mempengaruhi
peradaban semua bangsa dan menjadi bangsa itu dianggap lebih maju dari bangsabangsa
lain pada zamannya.

1. Dinamika Peradaban Global


Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat
tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah
mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai
beradab atau mencapai peradaban yang tinggi. Jadi, evolusi kebudayaan bisa
mencapai sampai pada taraf tinggi yaitu: peradaban.
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan
bertahap dan berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap
tersebut, yang dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol,
meliputi tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi.
2. Problematika peradaban pada kehidupan manusia
Arus modernisasi dan globalisasi adalah sesuatu yang pasti terjadi dan sulit untuk
dikendalikan, terutama karena begitu cepatnya informasi yang masuk keseluruh
belahan dunia, hal ini membawa pengaruh bagi seluruh bangsa di dunia, termasuk
didalamnya bangsa Indonesia. Dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, maka dunia menjadi sempit, ruang dan waktu menjadi sangat relative
dan tidak relavan.

3. Solusi untuk mengatasi problematika peradaban


a) Prioritas pada masalah
Penyimpangan seperti sudah benar-benar bertentangan dengan nilai-nilai, asumsi,
keyakinan atau pengalaman hidup kita. Karena penyimpangan itu pasti banyak
kalau dicari apalagi dicari-cari, maka sebaiknya kita perlu membuat prioritas
penyelesaian penyimpangan.
b) Konseptualisasi
Agar kemauan kita itu menjadi pemahaman bersama, kita perlu
mengkonsepkannya, menyatakannya dalam bentuk pedoman yang bisa dipahami
orang lain
c) Membuka fasilitas dan peluang pembelajaran
Pengalaman kita bersama menunjukkan bahwa untuk membuat orang melakukan
sesuatu, ini membutuhkan effort yang jauh lebih banyak dibanding dengan
membuat orang yang tidak tahu menjadi tahu. Yang terakhir ini cukup dengan
diberi tahu melalui mulut atau tulisan.
H. HAKIKAT KEBERAGAMAN DAN KESETARAAN MANUSIA KEMAJEMUKAN
DALAM DINAMIKA SOSIAL BUDAYA SERTA KERAGAMAN DAN
KESETARAAN SEBAGAI KEKAYAAN SOSIAL BUDAYA
1. Makna Keberagaman Manusia
Keragaman berasal dari kata ragam. Keragaman menunjukkan adanya banyak
macam, banyak jenis. Keragaman manusia dimaksudkan bahwa setiap manusia
memiliki perbedaan. Perbedaan itu ada karena manusia adalah makhluk individu yang
setiap individu memiliki ciri-ciri khas tersendiri. Perbedaan itu terutama ditinjau dari
sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan Hasrat.
Keragaman manusia bukan berarti manusia itu bermacam-macam layaknya binatang
atau tumbuhan. Keragaman manusia dimaksudkan adalah setiap manusia memiliki
perbedaan.
2. Makna kesetaraan Manusia
Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat. Kesetaraan atau kesederajatan
menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi
atau lebih rendah satu sama lain. kata sederajat atau setara yang menurut KBBI
artinya adalah sama tingkatan atau pangkat, kedudukan. Dengan demikian konteks
kesederajatan di sini adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman
yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan
hierarki. Kesetaraan atau kesederajatan tidak sekedar bermakna adanya persamaan
kedudukan manusia. Kesederajatan adalah suatu sikap mengakui adanya persamaan
derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban sebagai sesama manusia.
3. Kemajemukan dalam politik sosial budaya
Mengkategorikan masyarakat majemuk disuatu kota berdasarkan dua hal yaitu
pembelahan horizontal dan pembelahan vertikal Secara Horizontal, masyarakat
majemuk dikelompokkan berdasarkan:
a) Etnik dan rasa tau asal usul keturunan
b) Bahasa daerah
c) Adat istiadat atau perilaku
d) Agama
e) Pakaian, makanan, dan budaya material lainnya.
Secara Vertikal, masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan :
a) Penghasilan atau ekonomi
b) Pendidikan
c) Pemukiman
d) Pekerjaan
e) Kedudukan sosial politik
4. Problematika Keragaman dan Kesetaraan Serta Solusinya Dalam Kehidupan
Keragaman masyarakat adalah suatu kenyataan sekaligus kekayaan dari bangsa.
Van De Berghe menjelaskan bahwa masyarakat majemuk atau masyarakat yang
beragam selalu memiliki sifat-sifat dasar.Hal-hal yang dapat dilakukan untuk
memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negatif dari keragaman, yaitu:
a) Semangat religious Semangat nasionalisme
b) Semangat pluralisme
c) Semangat humanisme
d) Dialog antar umat beragama
5. Problem Kesetaraan Serta Solusinya Dalam Kehidupan Kesederajatan atau kesetaraan
adalah suatu sikap untuk mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan kewajiban
sebagai sesama manusia. Indikator kesedarajatan adalah sebagai berikut:
a) Adanya persamaan derajat dilihat dari agama, suku bangsa, ras, gender, dan
b) Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang
golongan layak.
c) Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu, dan anggota
masyaraka
d) Problematika yang terjadi dalam kehidupan.
6. Mengidentifikasi perwujudan masyarakat bermoral dan taat hukum serta dapat
menemukan solusi problematika nilai moral dan hukum
a. Perwujudan masyarakat bermoral dan taat hukum
Moral adalah salah satu bagian dari nilai yaitu nilai moral. Nilai moral terbentuk
berdasarkan kebiasaan-kebiasaan masyarakat tersebut. Nilai moral berkaitan
dengan baik-buruk perbuatan manusia. Pada dasamya, manusia yang bermoral
undakannya senantiasa di dasari oleh nilai-nilai moral. Tindakan manusia yang
dilakukan secara sadar mautau serta Tindakan tersebut berkenan dengan nilai-
nilai normal merupakan wujud dan Tindakan yang bermoral.
Nilai sangat penting dalam kehidupan manusia sebab nilai bersifat
normative dan menjadi motivator Tindakan manusia. sebagai norma, nilai di bagi
menjadi beberapa macam, salah satunya adalah norma hukum. Dalam buku ilmu
sosial budaya dasar di jelaskan bahwa Norma hukum adalah norma atauperaturan
yang timbul dan hukum yang berlaku jadi norma hukum atau hukum diperlukan
untuk mengatur kepentingan individu atau kelompok di dalam masyarakat.
b. Problematika Nilai, Moral, dan Hukum
Pada hakekatnya perilaku atau perbuatan manusia baik secara pribadi
maupun hidup bermasyarakat selalu terikat pada norma moral dan norma hakum.
Norma moral dan norma hukum yang diciptakan dalam suatu masyarakat
bernegara bertujuan untuk mewujudkan kehidupan yang damai. tertib, aman, dan
sejahtera. Meskipun tujuan dan fungsi hukum telah jelas, di Indonesia masih
banyak problematika yang berkaitan dengan nilai-nilai hukum, diantaranya
adalah:
1) Pelanggaran etik
Salah satu problematika yang terjadi adalalah pelanggaran terhadap norma
moral atau sering disebut pelanggaran etik. Pelanggaran etik adalah
pelanggaran yang dilakukan disuatu kegiatan atau profesi.
2) Pelanggaran hukum
Pada dasarnya hukum adalah seperangkat aturan yang di buat untuk ditaati
oleh masyarakat agar tercipta keadilan dan keseimbangan di dalam
masyarakat. Akan tetapi kesadaran hukum di Indonesia masih sangat rendah,
pernyataan tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya pelanggaran-
pelanggaran hukum yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
f) Solusi Problematika Nilai, Moral, dan Hukum
Solusi yang dapat ditawarkan untuk menanggulangi problematika nilai moral dan
hukum diantaranya adalah:
 Pencegahan (perventif)
Solusi ini ditawarkan untuk mencegah terjadinya problematika nilai, moral dan
hukum Salah satunya adalah menanamkan pendidikan karakter yang baik sejak
dini.
 Penanganan setelah terjadi
Solusi atau langkah-langkah yang mungkin dapat dilakukan apabila pelanggaran
terhadap nilai, moral dan hukumsudah terjadi. Diantaranya dengan memberikan
sanksi bagi pelaku pelanggaran atau bahkan memecat pegawai dan pekerjaannya
jika di melakukan pelanggaran terhadap kode etik.
I. PENEMUAN SOLUSI PROBLEMATIKA KEAGAMAAN SERTA MEMAHAMI
HAKIKAT, FUNGSI, NILAI, MORAL, DAN HUKUM SERTA, KEADILAN,
KETERTIBAN, DAN KESEJAHTERAAN
Nilai merupakan sesuatu yang diharapkan oleh manusia. Manusia akan
melakukan usaha untuk mencapai nilai yang diharapkan. Nilai menjadi orientasi dalam
setiap tindakan manusia. Nilai-nilai tersebut menjadi prinsip yang berlaku di suatu
masyarakat tentang apa yang baik, benar dan berharga yang seharusnya dimiliki dan
dicapai oleh masyarakat.
Moral adalah salah satu bagian dari nilai,yaitu nilai moral. Nilai moral terbentuk
berdasarkan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang diwujudkan menjadi aturan-aturan
yang ditaati oleh masyarakat tersebut. Nilai moral berkaitan dengan nilai baik-buruk
perbuatan manusia. Tindakan bermoral adalah tindakan yang menjunjung tinggi nilai
pribadi manusia, harkat dan martabat manusia.
Hukum dan moral mempunyai kaitan yang erat karena hukum merupakan
perwujudan dari moralitas. Hukum sebagai norma harus berdasarkan pada nilai moral.
Jika hukum tidak didasarkan pada moralitas suatu bangsa maka hukum tersebut akan
kehilangan kekuatanya dan penerapanya tidak akan sesuai,karena sudah menyimpang
dari nilai-nilai dasar suatu bangsa.
1. Problematika keberagaman serta solusinya dalam kehidupan Keragaman masyarakat
Indonesia merupakan ciri khas yang membanggakan. Namun demikian, keragaman
tidak serta-merta menciptakan keunikan, keindahan, kebanggaan, dan hal-hal yang
baik lainnya. Keberagaman masyarakat memiliki ciri khas yang suatu saat bisa
berpotensi negatif bagi kehidupan bangsa tersebut.
2. Problematika kesetaraan serta solusinya dalam kehidupan
Kesetaraan atau kesederajatan dapat dimaknai dengan adanya persamaan kedudukan
manusia. Kesederajatan adalah suatu sikap untuk mengakui adanya persamaan
derajat, hak, dan kewajiban sebagai sesama manusia.
Hakikat fungsi nilai moral dan hukum
Nilai erat hubungannya dengan manusia, dalam hal etika maupun estetika.
Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan memaknai nilai dalam dua konteks:
Memandang nilai sebagai sesuatu yang objektif
Memandang nilai sebagai sesuatu yang subjektif
Hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai moralitas, hukum akan kosong tanpa
moralitas. Meskipun hubungan hukum dan moral begitu erat, namun hukum dan moral
tetap berbeda, sebab dalam kenyataannya mungkin ada hukum yang bertentangan dengan
moral atau ada undang-undang yang immoral, yang berarti terdapat ketidak cocokan
antara hukum dengan moral.
Keadilan ketertiban dan kesejahteraan
Keadilan pada hakikatnya adalah memperlakukan seseorang atau pihak lain sesuai
dengan haknya. Yang menjadi hak setiap orang adalah diakui dan diperlakukan sesuai
dengan harkat dan martabatnya, sama derajatnya, dan sama hak dan kewajibannya, tanpa
membedakan suku, keturunan, dan agamanya.
Ketertiban merupakan suatu asas dan standard yang dibentuk oleh badan pembuat
undang- undang atau oleh pengadilan sebagai suatu dasar atau asas yang penting bagi
suatu negara dan semua masyarakat yang mana berfungsi untuk menjaga batasan-batasan
norma yang ada di masyarakat.
Kesejahteraan dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik
kondisi manusia dimana orangnya dalam keaadaan makmur dalam keaadaan sehat dan
damai.
J. PERWUJUDAN MASYARAKAT BERMORAL DAN TAAT HUKUM SERTA
DAPAT MENEMUKAN SOLUSI PROBLEMATIKA NILAI MORAL DAN HUKUM
1. Perwujudan masyarakat bermoral dan taat hukum
Moral adalah salah satu bagian dari nilai yaitu nilai moral. Nilai moral terbentuk
berdasarkan kebiasaan-kebiasaan masyarakat tersebut. Nilai moral berkaitan dengan
baik-buruk perbuatan manusia. Pada dasamya, manusia yang bermoral undakannya
senantiasa di dasari oleh nilai-nilai moral. Tindakan manusia yang dilakukan secara
sadar mautau serta Tindakan tersebut berkenan dengan nilai-nilai normal merupakan
wujud dan Tindakan yang bermoral.
Nilai sangat penting dalam kehidupan manusia sebab nilai bersifat normative dan
menjadi motivator Tindakan manusia. sebagai norma, nilai di bagi menjadi beberapa
macam, salah satunya adalah norma hukum. Dalam buku ilmu sosial budaya dasar di
jelaskan bahwa Norma hukum adalah norma atauperaturan yang timbul dan hukum
yang berlaku jadi norma hukum atau hukum diperlukan untuk mengatur kepentingan
individu atau kelompok di dalam masyarakat.
2. Problematika Nilai, Moral, dan Hukum
Pada hakekatnya perilaku atau perbuatan manusia baik secara pribadi maupun
hidup bermasyarakat selalu terikat pada norma moral dan norma hakum. Norma
moral dan norma hukum yang diciptakan dalam suatu masyarakat bernegara
bertujuan untuk mewujudkan kehidupan yang damai. tertib, aman, dan sejahtera.
Meskipun tujuan dan fungsi hukum telah jelas, di Indonesia masih banyak
problematika yang berkaitan dengan nilai-nilai hukum, diantaranya adalah:
a. Pelanggaran etik
Salah satu problematika yang terjadi adalalah pelanggaran terhadap norma moral
atau sering disebut pelanggaran etik. Pelanggaran etik adalah pelanggaran yang
dilakukan disuatu kegiatan atau profesi.
b. Pelanggaran hukum
Pada dasarnya hukum adalah seperangkat aturan yang di buat untuk ditaati oleh
masyarakat agar tercipta keadilan dan keseimbangan di dalam masyarakat. Akan
tetapi kesadaran hukum di Indonesia masih sangat rendah, pernyataan tersebut
dibuktikan dengan masih banyaknya pelanggaran-pelanggaran hukum yang
dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
c. Solusi Problematika Nilai, Moral, dan Hukum
Solusi yang dapat ditawarkan untuk menanggulangi problematika nilai moral dan
hukum diantaranya adalah:

1) Pencegahan (perventif)
2) Solusi ini ditawarkan untuk mencegah terjadinya problematika nilai, moral
dan hukum Salah satunya adalah menanamkan pendidikan karakter yang baik
sejak dini.
3) Penanganan setelah terjadi
4) Solusi atau langkah-langkah yang mungkin dapat dilakukan apabila
pelanggaran terhadap nilai, moral dan hukumsudah terjadi. Diantaranya
dengan memberikan sanksi bagi pelaku pelanggaran atau bahkan memecat
pegawai dan pekerjaannya jika di melakukan pelanggaran terhadap kode etik.
K. HAKIKAT DAN MAKNA SAINS TEKNOLOGI DAN SENI BAGI MANUSIA
SERTA DAMPAK PENYALAGUNAAN IPTEK PADA KEHIDUPAN SOSIAL
BUDAYA
1. Makna Manusia, Sains, teknologi dan seni
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna
dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang lain. Dikatakan paling sempurna karena
manusia dibekali akal sekaligus nafsu. Meskipun manusia mempunyai nafsu tetapi
yang paling berperan adalah akal.
Sains menurut P. Medawar sains dalam istilah Inggris berarti science, berasal dari
bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ilmu pengetahuan. Pengertian pengetahuan
adalah sebagai istilah filsafat yang tidak sederhana dan mudah dipahami secara umum
karena memiliki bermacam-macam pandangan serta teori yang melingkupi makna
pengetahuan tersebut.
Teknologi berasal dari kata techne dan logia, kata Yunani Kuno techne berarti
seni kerajinan. Dari kata techne, kemudian lahirlah perkataan technikos yang berarti
orang yang memiliki keahlian tertentu. Dengan perkembangan keterampilan tersebut
menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah, dan metode yang
pasti. Sehingga keterampilan tersebut menjadi teknik.
Menurut bahasa "'seni" berarti indah, tetapi menurut istilah "seni" merupakan
suatu manisfestasi dan pancaran rasa keindahan, pemikiran, kesenangan yang lahir dari
dalam diri seseorang untuk menghasilkan suatu aktiviti. Wujud dari lahirnya suatu
karya seni adalah hasil dari ide-ide para seniman yang berlandaskan daya imajinasi,
pengetahuan, pendidikan dan inspirasi serta tenaga seniman itu sendiri.
2. Peranan Sains, Teknologi, dan Seni bagi kehidupan Manusia
a) Berperan terhadap kebutuhan pokok, Sandang, Pangan, Papan.
b) Berperan terhadap peningkatan kesehatan. Saat ini ketika ada orang yang organ
tubuhnya sudah tidak dapat berfungsi lagi, maka upaya cangkok mata, cangkok
hati, cangkok ginjal.
c) Berperan terhadap penyediaan energi. Ditemukannya alat-alat untuk mengolah
potensi alam untuk diubah menjadi energi. Seperti pemanfaatan air, gelombang
laut, angin untuk menggerakkan generator yang dibutuhkan untuk menghasilkan
energi
d) Berperan terhadap Komunikasi dan transportasi. Terpenuhinya kebutuhan manusia
yang semakin baik yaitu penemuan teknik modern bidang penerbangan, teknik
kimia, teknik sipil, dan teknik mekanik yang menghasilkan bahan-bahan dasar
untuk industri, mesin-mesin yang sangat kompleks, pesawat terbang yang canggih
dan lain sebagainya.
Dampak Penyalahgunaan Sains, Teknologi dan Seni pada Kehidupan Sosial Budaya.
a) Perbedaan kepribadian pria dan Wanita
b) Tekanan kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan. Sebagai konsekuensi
globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negative pada aspek
budaya :
1) masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
2) Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya
pemenuhan berbagai keinginan material
3) Pola interaksi antar manusia yang berubah.
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar
biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya
menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan
ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan
Walaupun memiliki manfaat perkembanagan ini juga memiliki dampak negatif
seperti Media elektronik, misalnya TV yang selalu menayangkan kebudayaan luar, hal ini
dengan mudah mengubah pola pikir masyarakat khususnya para generasi muda. Mereka
cenderung melupakan kebudayaan sendiri dan beralih ke budaya luar.
Perkembangan sains, teknologi dan seni berdampak positif dan negative dan
meliputi bidang- bidang tersebut
a) Bidang informasi dan komunikasi
b) Bidang ekonomi dan industri
c) Bidang pendidikan
d) Bidang politik

L. MENEMUKAN SOLUSI PROBLEMATIKA PENYALAGUNAAN IPTEK


DIINDONESIA SERTA MENJELASKAN HAKIKAT DAN MAKNA LINGKUNGAN
BAGI MANUSIA

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) ialah cabang ilmu yang wajib
dipahami dalam mewujudkan sumber energi manusia yang bermutu. Sejarah
menampilkan kalau kemajuan sesuatu bangsa didetetapkan oleh kemampuan ilmu
pengetahuan serta teknologi. Kemampuan Ilmu Pengetahuan serta Teknologi tidak bisa
jadi terjalin secara instant melainkan membutuhkan usaha yang tidak berubah ubah serta
terus menerus. IPTEK merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Serta Teknologi,
ialah sesuatu sumber data yang bisa tingkatkan pengetahuan maupun pengetahuan
seorang dibidang teknologi. Bisa pula dikatakan, definisi IPTEK yakni ialah seluruh
suatu yang berhubungan dengan teknologi, baik itu temuan yang terkini yang
bersangkutan dengan teknologi maupun pertumbuhan dibidang teknologi itu sendiri
IPTEK di satu sisi sungguh sangat membantu kita selaku manusia dalam
mengerjakan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, seperti :

1. Mengetik laporan kerja dengan computer


2. Menelepon orang lain dengan handphone
3. Mendengarkan musik dengan mp3 player
4. Mengetahui berita dengan televise
5. Mengetahui waktu dengan jam
6. Bepergian ke manapun dengan sepeda motor, mobil, dan kendaraan lainnya
7. Mendinginkan ruangan dengan ac
a. Problematika pemanfaatan IPTEK di Indonesia
IPTEK di mamfaatkan oleh manusia terutama dalam memudahkan pemenuhan
kebutuhan hidup contoh sederhana adalah dengan di kembangkan sarana transportsi,
manusia bisa bergerak dan melakukan mobilisasi dengan cepat. IPTEK memberi
rahmat dalmarti memicu kemjuan dan kesejahteraan. Namun demikian pemamfaatan
IPTEK oleh manusia dapat pula berdampak buruk bagi kehidupan dan lingkungan
hidup manusia itu sendiri. Gejala negativ itu sebagai akibat dari penyalahguanaan,
ataupun tidak mempunyai manusia dalam pengendalian kekuatan teknologi itu
sendiri.
b. Pemanfaatan IPTEK di Indonesia
1) Memberi kesempatan pada manusia untuk mengejar masalah sosial seperti
etika, estetika, pendidikan, dan keadilan; untuk menciptakan budaya; dan
untuk memperbaiki kondisi manusia.
2) Mempermudah komunikasi.
3) Waktu yang digunakan lebih efisien.
4) Mempermudah pekerjaan manusia.
5) Dapat membantu manusia dalam meningkatkan dan memanfaatkan sumber
energi baru yang berguna untuk kelangsungan hidup manusia.
6) Mengurangi pemakaian bahan alami yang semakin langka.
7) Sumber daya alam yang ada di bumi ini lebih mudah dikelola dengan optimal
dan berkualitas.
8) Banyaknya industri baru dan perusahaan baru yang dapat memberikan
lapangan pekerjaan, sehingga bisa mengurangi penggangguran
9) Dapat membawa manusia ke zaman yang lebih maju dan modern
c. Manfaat IPTEK juga berperan dalam bidang
1. Informasi dan Komunikasi
2. Ekonomi dan Industri
3. Sosial Budaya
4. Bidang Politik
d. Hakikat makna lingkungan bagi manusia
Manusia hidup pasti mempnyai hubungan dengan lingkungan hidupnya.
Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian
barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah
berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan.
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimafaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan
untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
M. KUALITAS PENDUDUK DAN LINGKUNGAN TERHADAP KESEJAHTERAAN
PENEMUAN SOLUSI PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
SERTA MENGIDENTIFIKASI ISU-ISU PENTING RENTANG LINTAS BUDAYA
DAN BANGSA
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki
peranan yang lebih kompleks dan riil. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya.
Penduduk adalah individu atau sekumpulan individu yang bertempat tinggal di
suatu wilayah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Penduduk meliputi warga
asli dan warga asing. Di Indonesia, penduduk memiliki durasi bertempat tinggal minimal
6 bulan ataupun kurang dari 6 bulan dengan tujuan pasti menetap.
Dr. Kartomo mengungkapkan pengertian tentang penduduk adalah sejumlah
orang yang mendiami suatu daerah tertentu. Apabila di daerah didiami oleh banyak orang
dan menetap di sana, maka itu bisa diartikan sebagai penduduk terlepas warga negara
atau pun bukan.
1. Kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan
a. Hubungan penduduk dengan lingkungan
Petumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan masalah lingkungan
hidup. Penduduk dengan segala aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap
lingkungan. Demikian pula makin meningkatnya upaya pembangunan
menyebabkan makin meningkat dampak terhadap lingkungan hidup. Dampak
lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan. Lingkungan hidup bisa berdampak
positif dan negatif bagi kesejahteraan penduduk.
b. Hubungan lingkungan terhada kesejahteraan manusia
Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat
hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup.
Dengan demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup
manusia.
Jadi dapat disimpulkan kualitas penduduk dan kulaitas lingkungan sangat
berpengaruh terhadap kesejahteraan.
2. Problematika lingkungan social budaya
Problema sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang
abnormal, amoral, berlawanan, dengan hokum, dan bersifat merusak. Problema
sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu
diteliti, diperbaiki, bahkan untuk dihilangkan. Problema sosial yang terjadi dan
dihadapi masyarakat banyak dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan
pengangguran.
2. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
3. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan
disorganisasi.
4. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan,
kenakalan anak, konflik ras, dan konflik keagamaan.
Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya
merupakan isu global yang menjadi keprihatinan umat manusia sedunia. Merupakan
isu global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi umat manusia dalam suatu
Negara atau wilayah tertentu, tetapi melanda ke berbagai  belahan dunia. Berikut ini
adalah isu-isu yang mengenai lingkungan dan isu mengenai kemanusiaan, yaitu :
1. Isu tentang lingkungan
2. Isu tentang kemanusaian

Anda mungkin juga menyukai