Terjemah Idhotun Nasyiin

sumber : https://islamiques.
net/
1&$r9{@S$*ffiMf#ffii+:
I
ffi
#q4##
wffim.f;ffi
sumber : https://islamiques.net/
MUSTHAFA AL-GHALAYAIN
Terjemah
IZHATUN
NASYI'IN
AIih Bahasa :
H. M. FADLIL SAID AN-NADWI
Penerbit AL-HIDAYAFI Surabaya

Judul Asli :
tfgsEflgi[*Eb
Oleh : Musthafa Al-Ghalayain
Judul Indonesia :
Terjemah IZHATUN NASYI'IN

Penerjemah : H. M. Fadlil Said An-Nadwi
Penyunting : H. Ainul Ghoerry Suchaimi
Setting & Iayout : As-Sa'diyyah Design
Desain Cover : Tim As-Sa'diyyah
Penerbit : Al-Ilidayah, Surabaya
All rights reserved

PENGANTAR PENERJEMAH
' bismillaahirrahmaaBir rahiim
Puji dan syukur hanya patut dihaturkan ke hadirat Allah swt.,

shalawat dan salam semo$a terlimpahkan atas Nabi Muhammad saw',
keluarga dan para sahabatnYa.
guku ini merupatran terjemahan ddri karya Asy-Syekh Mustbafa
Al-Ghalayain yang berjudul lzhatun Nasyi'in, yaitu buku yang
membahas tentang akhlak, etika dan kemasyarakatan'
Bqku yang oituris oleh seorang peqikir dan lfolnnasi ini sesuai
dengan judulnya, berisi bimbingan untuk generasi muda muslim, &gil
*.i"oi iooiriou-individu yang bersih dari sifat-sifat yang tidak terpuji'
ueraruat mulia dan mengerti, bagaimana seharusnya. dia bersikap
menghadapi segala peristiwa yang, dislami bengsanya. Dari individu-
imiiiAu siperti itofrn akan terbentuk masyarakat dan brngsa (urnag
yang beradab dan berinoral serta menjunjung tinggi kebenaran yang
L;"i, sehingga mereka menjadi bingsa yang terap etsis. Sesungguhnya
suatl'Uangsi-itu akan hidup dan teAp hidup, selama mereka bermoral
aan beradab, jika moral bangsa itg bejat, maka hancur dan binasalah'
mereka.
umat Islam yang dulu pernah mqnjadi bangsa atau runat yang kuat
dan berwibawa, rini justru menjadilbulan bulanan kepentingan dan
keserakahm bangsa (umao lain. Bangsa lain itu telah berjuang keras
unnrk melumpuhlan bangsa dan umat yang beragama Islam dengan
segala cara'Oaii iupante zamandi antara cara itu adalah menciptakan
kordisi.uma't Istam fang bebas tidak terikat dengan norma-nolma agama
dan akhlak sebagai pegangan hidup. Dengan cara ini, mdreka
mengharapkan alian muncul generasi Islam yang daPat menuruti
kernuluau-iemauan imperalis, generasi yang pemalas, senang hidup
mewah dan berfoya-foyr, tidak peduli dengan persoalan-persoalan
penting, selalu berusaha rnencari kesenangan, selalu mementingkan
Lp"ntlng.n pribadi dengan segala, cara mengesampingkan urusan
-Genirasi
bangsa. yarlg apabila belajar, maka semata-mata untuk
kepJntingan pribadi dan kesenangannya. Apabila bekerja, maka untuk
lu
kesenangan pribadi. Apabila menjadi pejabat, juga berusaha untuk
kesenangap dan kepentingan sendiri. Apabila kondisi umat Islam seperti
ini, maka tarnatlah riwayat merella
Di tengah-tengah umat Islam dalam keadaan yang mernprihatinkan
tersebut, buku ini diluncurkan oleh seorang ulama besar Mepir, yaitu
Syekfi Musthafa Al-Ghalayain untuk menyelamatkan mereka dari jurang
kebinasaan. Isinya bukan saja menawarkan sederetan teori ilmiah,
melainkan juga'arahan operasional yang lebih praktis.
Karena demikian pentingnya buku ini, para ulama Indonesia sejak
satu abad lebih yang lalu mengajarkan kitab ini kepada para santrinya,
'merasa
d6tringga pemerintah kolonial merasa gusar, terganggu
kepentingannya dan akhirnya mereka melarang pembacaan kitab ini di
seluruh pesantren di Indonesia, tidak hanya instruksi pelarangan saja
mereka keluarkan, tetapi mereka melakukan operasional langsung
penangkapan para kiai yarig mengajarkan kitab tersebut.
Mengingat kondisi bangsa kita pada akhir-akhir ini menampakkan
gejala-gejala yang mengarah pada kehancuran, maka kami merasa
berkewajiban turut "berusaha membentenginya dengan cara
menerjemahkan kttab lzhatun Nasyi'in ke bahasa Indonesia dengan
menyertakan teks aslinya yang berbahasa Arab, tanpa menambah dan
mengurangi isi aslinya, dengan maksud agar pembaca mengetahui isi
pokok pikiran pengarang yang asli dan dapat mengembangkan sendiri,
sesuai dengan keperluan situasi dan kondisi yang ada.
Semogausaha ini ada guna danmanfaatnya, khususnya bagi geirerasi
rnuda muslim Indonesia yang memilii wawasan keagamaan dan
kebangsaan
Gresik, .1 Muharam l42l H.
H.M. Fadlil Said An-Nadwi
iV Terjemoh izhatun Nosyi'in

DAFTAR ISI
tu
Pengantar Penerjemah v
Daftar Isi ...,... vii
ix
Depan ..."""".' I
I Berani lr,fajuke
5
il 8
ru t2
IV 16
v Putus Asa ,.. 2t
vI 26
vII 32
vm Bertindak TanPa Perhitungan
36
IX Keberanian
42
x Kemaslahatanumum ".""'i" ,49
XI Kemuliaan ""':"'
56
XII LengahdanWasPada."'"
65
xIII Revolusi BudaYa ..: " "' 73
XIv Rakyat dan Pemerintah "' 79
xv 87
xvI Pembaruan ..'.'..\.
xvII Kemewahan (Pemborosan) "";" "'" "';" """" 95
102
XVIII Agama
110
xx Peradaban
116
xx "'
Nasionalisme . -...'... i. "
t25
xxI Kemerd0kaan...' ";'""' t32
xxu Macam-macam Kemerdekaan atau Kebebasan " " '
t4r
xxul t49
xxIv
xxv Otung-ot"ng yang Ambisi Menjadi Pemimpin ''"' 155
t@
xxvl Dusta dan Sabar
t70
xxvII Kesederhanaan .... -
xxvm Kedermawanan ...;.........;..... ......"........ 175

xxIx Kebahagiaan ...... 185
xxx Melaksanakan Kewajiban ..... ........ 192
xxxl Dapat Dipercaya 200
xxxu Hasud dan Dengki ..
... .: .. .. .:.. . 210
xxxu Tolong-Menolong... 218
xxxv Sanjungan dan Kritikan 226
xxxv Fanatisme 238
xxxvl Para Pewaris Bumi 248
xxxvu
)OfiVITI TunggulahsaatKehancuran.. .....!.:........ 262
xxxlx lvlenyernpurnakan Pekerjaan dengan Baik ........; . 269
XL Wanita 275
XLI
xLu Percaya ..Diri 29O
XLIU Pendidikan.......... 297
XLIV PeDutup ......:.............. 306
vi Terjemah lzhatun Nasyi'in

PENGANTAR PENGARANG
' Wa ba'du.
Ini adalah nasihat-nasihat berharga yang telah pernah saya tulis di
koranAl-Mufid, dengan judd Nasihat untuk Generasi Muda, di bawah
asuhan Abu Fayyadh. Artikel ini telah menyita perhatidn para pembaca,
memiliki kesan yang positif dan pengaruh luar biasa pada jiwa para
pembacanya. Sehingga sebagian besar mereka mengusulkan, agar artikel
tersebut dibukukan, dicetak dalam bentuk buku dan diedarkan di
kalangan masyarakat luas, khususnya mereka yang belum sempat
menelaah koran tersebut.
Setelah saya memahami keinginan mereka itu, maka saya bertekad
mengedarkannasihat-nasihat tersebut di kalangan generasi muda umat
dewasa ini, dengan harapan semoga dapat menjadi penerang dan
petunjuk bagi mereka
Wallaattul Muwaffiq.
Beirui, 1913
Musthofa Al-Gholayain
VII
n2-i
MUKADIMAH
,qrbe/,#3.ffi8y;
)i; -{43/3 t#3fr"
(
' 41UV' 2L
1t:3=-d5, i-i4)1 & b#,\fi i:U3*3

;e s,65, dse ;3;9i,*3Le At
(
Gti$,,-l{&{ W)q*VS Wff , .

:V-!"7W#4-#WW-pti+
'*W,-!ffivn+#i{;,W
4S * ,5',ie3#i,6*
*Wr46Si,,;o3q*3,1 ,/.-a -o.- t
+(ss,, J{9t #!* )*.r;3 #'Wg\ Y,o

'r^lil<-
<+(Ss,W(5t_#4&.c
efr9 UlM,*t6.t$v & YS, *19\
*il{, rii3 TW,t
I*JX'JT cffY r.ot,fus, -e&W) i
#5, -EeY
JL.,'r1!*rtJi yt{, W tjiS
Lwt"('!*rfrilA
W;JL,\33b
2
"lx
Saudara-saudara Generasi Muda!

Ini adalah berbagai nasihat yang sangat berguna. Ia bagaikan mutiara
yang berkilauan: Kalian semua akan melihatnya tersusun rapi dalam
tataDan yang indah, dan manfaaftrya sangat banyak. Ia diungkapkan
dengan kaa-kata yang penuh hikmih, dapat memberi petunjuk ke jalan
yang lurus dengan cara yang bijaksana. Ia akan menuntun ke,pada setiap
omng yang mengamalkannyx ke jalan yang benar.
Saya kemukaka{nasihat-nasihat yang berguna ini, dengan dilandasi
oleh niat yang ikfl{s dan penuh keyakinan. Ia terdiri dari berbagai
macam topik d"o p"rnb*"sirn, yeng berkaitan dengan masalah-masalah
sosid dan moral. Di samping itu, juga mengandung berbagai macam
persoalah etika dan falsafah serta hikmah.
Nasihat-nasihat ini sarat dengan pelajarah-pelajaran dan saran-
saran yang dapat dipergunaakan oleh generasi muda, untuk
mempertahankan diri dari serangan pasukan yang menyebabkan
kelemahan dan kemunduran serta bisa menolak bahaya penyakit-
penyalcit sosial dan pengaafi-pengaruh negatif jamae
Wahai, generasi muda, berpegang teguhlatr pada iiasihat-nasihat
ini. Sebab, ia akan menjadi benteng yang menyelamatkan engkau, pada
saat engliau masih muda dan akan menjadi sirnpanan berharga di saat
engkau menjadi'ttu. Semoga keselamatan diberikan kepada orang yang
mendengar, mengerti dan mengamalkan isi nasihat-nasihat ini,
X Terjemah lzhatun Nasyi'in

?wx(
BBRAM MAIU KE DEPAN
:
&,l:i4e,'Xq s t{$.i1, gt,-#,

fi*'.\s u $r'*. A;,Vi ifr
,Vi.li{;ubi,!;ir;1t3;L;,Y,izik;
Uii#e6brki,e#
i{;"t}:pi
:&;Xl,U'pU,'&)fr
Allah swt. menciptakan manusia ini, agar mereka mau bekerja untuk
mendapatkan se$uttul yang menunjang kehidupaillya, agar berusaha di
seluruh pelosok bumi; mencari hasil-hasil (kekayaan) $umi yang
manfaatnya kembali pada diri mereka sendiri dan kepada seluruh umat.
Semua itu tidak.akan tercapai, kecuali dengan keberanian dan
pengorbanan.
Sesungguhnya orang-orang baik terdahulu, tidaklah dapat mencapai
kejayaan yang luar biasa, tidak dapat menaklukkan rintangan-rintangan
sulit dan tidak pula dapat mencapai tingkat yang membuat setiap orang
menganguminya, kecuali dengan keberanian dan kobaran cita+ia yang
mulia.
Sementara orang-orang yang hidup sekarang ini tampak tertinggal,
tidak.dapat mencapai derajat seperti orang-orang terdahulu dan tidak
mampu meraih cita-cita itu disebabkan mereka tidak berani maju dan
tidak berani melakukan usaha yang baik dan berguna serta enggan
menghadapi tantangan demi tercapai keinginan. . '
Sesungguhnya semua bangsa telah bangkit dan berhasil mencapai
puncak segala cita-cia. Padatral itu sebelumnya merupakan langsa yang
hina dan nista, berserakan bagaikan debu yang berhamburan, bagaikan
gombal yang tiada berarti. Sementara kita, umat Islam, masih dalam
keadaan tidur nyenyak dan berada dalam posisi yang terlampaujauh di
belakang mereka. Padahal dulunya kita adalah bangsa yang maju dan
menjadi pelopor kgmajuan.
2 Tefiemah lzhotun Nacyi'in

*,{o: 4ir{v.
fuUEn s4(r ih, V
Y#t nituW'U'ilAi'3$iAs
Wi $GS,j,i,t3#$iZe,&j,W';Hil6
Y,!)"LX
i,, a3
tSji :ir
dan tegakkan kembali kemuliaan yang telah roboh serta bangkitkan

kembali kejayaan yang telah terkubur itu. Jangan engkau jadikan
kejayaan yang telah lenyap itu, sebagai sesuatu yang harus ditinggalkan
begitu'saja.'Apabila kalian semua tidak bangkit (untuk bekerja kpras
memperoleh kejayaan itu kembali), maka sesungguhnya saya telah
melihat kain kafan sudah terbentang dan kuburan yang telah tergali.
Jika hal inr terjadi, maka di situlah kita menantikan kematian, lalu kita
tidak lagi menjumpai penolong dan tidak pula menemukan orang yang
Berani Moju Ke Depan

Mrka, bangkitlah kalian semua dengan semangat yang dapat
mantguncang gunung-gunung yang kukuh dan menghentikan
Seringfasan kuda-kuda liar, sebelum datang suatu malapetaka dahsyat
ltrninrpa kepada kita dan sebelum terdengar oleh kita jeritan bangsa
yutg memekakkan telinga. Sedangkan kita di saat itu pula sedang
trcnaDti kematian diri sendiri dan tidak mendapati sesuatu, kecuali
bcrbagai macam bencana dan krisis di berbagai bidang.
Sebenarnya, di tanganmulah urusan umat ini. Kehidupan mereka
terletak pada keberanianmu. Oleh karena itu, majulah dengan _penuh
semangat dan keberanian, seperti haraimau yang garang. Bangkitlah
(dengan segala senungat dan kekuatan) bagai unta yang memikul muatan
dalam iringan suara genta yang membangkitkan semangat, pasti umat
ini akan hidup.
Allah adalah penolong kalian semua. Dia-lah yang memberi balasan
kepada oratrg-orang yang berani maju.
4 Tefiemah lzhotun Nosyl'in

II
SABAR
3,=,J(i' iV-l# u*#g?F)i iL-
6i- re *E ir* g,4i b.y 6.t$ "
;#S;;ttitKLr#t;,frrw'
UX; #f nVttv U il
tt6
:.v 6t1r{
t?+r*,q$. : W gfiy : ti4 ##,

"DrAhA.4,'"ibr+ifrr'#l"*
w!.f 'y*#:yli.*,t1,81,
. Sesungguhnya orang yang berakal sempurna ialah orang yang sabar
-segala
terhadap macam kesulitan, juga sanggup menghadapinya dengan
hati yang tabatr dan teguh. Orang yang berakal semputna, bukanlah
orang yang mudah bingung ketika menghadapi kesulitan dan selalu
gelisah. , !
Jiwa orang yang cerdik itu tli clalamnya mesti ada sifat atau watak
tenang dan sibar; Ia berirsaha dengan tenang dalam menyingkirkan
bencana yang menimpa dirinya dan tidak bingung dalam mencegah
bencana itu.
Adapun jiwa orang-orang yang bodoh itu selalu bingung setiap kali
menghadapi kesulitan, meskipun itu sangat kecil' Sebab, dia telah
berkeyakinan, bahwa dirinya tidak sanggup menghadapinya dan tidak
mampu menolaknya. Dia merasa tidak bisa membebaskan diri dari
persoalan yang dihadapinya. Itulah perbedaan antara dua jiwa manusia.
GW{rt6ij:fliJ;/r
:;'AJL
9t. / >
l"
Tetjemah lzhatun, Nosyi'in

Wahai, generasi muda, jadilah engkau orang-orang yang berjiwa
cerdik dan sabar. Hal itu bisa dicapai dengan membiasakan diri
mengerjakan hal-hal yang baik dan menjauhi hal-hal yang jelek,
menghias diri dengan sifat-sifat manusia yang sempurna dan bersikap
jantan. Hal yang demikian itu, mudah bagi orang yang telah diberi
petunjuk oleh Allah senang pada kemuliaan, sehingga dia menanggal-
kan semua baju dan anibut kehinaan, tidakmenuruti keinginan-keinginan
jiwa bodohnya dan akan menarik cita-cita jiwanya yang mulia.
Dengan demikian, dia akan dapat keluar dari lingkaran pola hidup
seperti binatang, menuju lingkungan kehidupan moral normal'
Allah swt. akan memberi balasan kepada orang yang sabar dalam
mendidik jiwanya dan akan-mengangkat derajat mereka; sama dengan
derajat orang-orang yang mendapat idayah dan manyelematkan mereka
dari kedudukannya yang tidak jelas.
Saya menyerukan kepada kalian semua, hendaklah bersabar dalam
mendidik jiwa kalian soilluil; Sebab, sesungguhnya hal itu menyebab-
kan kebahagiaan duqia dan akhirat.
Sabor
o
o
./*
KEMT'NAFIKAN
,it3i+649,#(wTW;,1
,W g-.V6rt {W'rd1( *,es3s 6i
Wi{',t!6t i6s,'El?î a i
,#A( ij,*i,;-'e'fi,, q)"8, "$ n -{;'l\
.U),Wt ;t :6 ;fu- rnWV . ldL nlL,4
SWUIi'iiytirr'O6r'i'^;Jitt
UYi[4W'*EV,tiV6 "*s, t $( e a,
t*ti,
'.
{tr'rlt SFloug .'or;r:Lt( *6v, Ea,
.
)V iL rs'26, ttq',Yi WV W'tf

Saya tidak melihat suatu sifat yang telah buruk dan keji di antara
sekian banyak sifat buruk dan membahayakan, -yang menjalar dalam
tubuh umat, seperti aliran listrik yang menjalar pada tubuh- daripada
sifat nifak atau kemunafikan.
Penyakit yang parah dan sangat mengancam jiwa tersebut (nifak),
lebih berbahaya terhadap umat daripada musuh bebuyutan yang selalu
mencari peluang untuk menghancurkan umat dan menggerogoti negara

mereka.
Sesungguhnya musuh yang menyer*g, diketahui oleh umat,
"p.bila
maka umat itu pasti siap siaga unttrk menangkis gang$xm mereka,
mencegah Serangan-serangan mereka dengan peralatan pertahanan
maupun senjata, untuk menyerang yang mereka miliki. AndaikaA umat
itu [dak mampu memberantas kejahatan musuh seluruhnya, maka pasti
mereka berjuang sekurat tenaga menghalau serangan-seranga1 musuh
tersebut.
fu1t, t, l. t(!rl vi
Wae$iv{!133a.-'q(liv
'u&Ay qrl;Jr}rb 6,s ifri
644yqe1;J$,&tl bt67,
d)
q4"$r{l#i,t#iw&,ilai ,
tpi! t ;;h C5 \i*#,-W,it-6 ei ?fti+t
U{l;;*d1.\i*$,-V .
"ilr5,Wo.u'3$ri49itr;i
;u;fig$s, (4s (fr. ;rt ;b
"#'{
U;q), b:ili, ZtJ$t'.6?i( w+A
t,A
<zbs
'Aft6,fi$1Vgr&W.7i*
,)i*$i 6ttt<tv
5t^tg5, U,Vryifi JW Yq
g(/j
' :iel,6EiHr'{i,*!i'l
4biiri#;'il,F-t(L1 '>x1
Kcmunatrkan 9
Adapun orang yang munafik (pfin-pfaJl adalah musuh umat yang
menyelinap di tengah+engah mereka. Mereka tidak dapat mengetahui,
bagaimana cara memeranginya, bahkan mereka tidak mengetahui, siapa
orang yang harus diberantas. orang munafik itu melemahkan kekuatan
umat.yang sebenarnya dan dapat menghimbat kebangkitan umat yang
membawa harapan baik.dan berkah. Umaf itu sebenarnya menjadi
'bingung karena penyakit yang menimpanya, yang
tidak mereka ketahui
hakikat dan surilbernya.
-Tp.bih;;;l*i.op
dalam keadaan seperti itu, tanpa menganalisa
secara cermat dan tidak melakukan penelitian yang saksama, guna
mengetahui virus yang berbahaya itu, LIu berusaha membasminya'dan
mengitahui hakikat penyakit yang dideritanya, lalu mengobatinya
dengan obat yang manjur, maka akan mengalami perpecahan dan
kebejatan moral. Di situlah kehancuran luar biasa /ang menghapug
keberadaan umat dari dunia. Lalu umat tersebut terkubur bdrsama
bangsa-bangsa yang telah binasa.
Wahai; generasi muda, saya memohonkan perlindungan kepada
Allah untuk kalian semua, agar tidak termasuk golongan orang-oftlng
munafik.
ti4.6:l'M6t#,;q#$
qgftj3a,64f vf6.i#.6iu
,lo.lt bMJ .
JAi ;1tuei, rftgi .,<)j;
Lov 5 Tiyl uj'# :,agb ta*t i'ji
&{rYCrFrla$(4u:.Wy
'ffir'#';ffit'r
'W*r /-n_.2 J'1,-"Ai
10 Terjemah lzhatunNasyi,ln
Waspadalatr, jangan sampai usaha-usaha orang-orang munafik

itu
ke
mernpengaruhi hati dan pikiran kalian, sehingga kalian terjerumus
t
dalarn.pi 3rt"t"o, yaitu api yang rnenghanguskan segala
y*g ..igt *.upro kering, yang akhirnya menghanguskan tanah air'
tempat tinggal mereka.
gr-ruh.t.t kalian semua -semoga Allah melindungi kalian sgmua-
*tuk *"*perkenalkan kepada umat, tentang orang-orTg mlllafft dan
waspadakanlah mereka terhadap tifu muSlihatnya. Maka, kalian
s,emua
akan menjadi bagian dari kaum yang baik-baik'

Allah iwt. selalu berusaha bersama grang-orang yang berusaha
menangkis tipu muslihat orang-orang yang munafik, agar umat ini
dapat
mencapai puncak kejaYaan.
Reminotlkan 11
ZI
r.yr'w W"f,iitfittl@f
-A|fit e:rffiv';hffWgtrA
iit#gl*,/"%,-ffh'$",
.,.utfl{ntk[f '-
SVlH)II-1V
AI
UjYgj, 0/61 7g;1 6ygtiTyi s ryL
i{A; ;q & * Fl rvuis "qi ew-,.

',{d(&
Amal perbuatan itu ibarat jasad. Sedangkan rohnya. berupa itfilas.
Jasad manakala ditinggal rohnya -yang penjadi sebab jasad itu bisa
tegak dan hidup-, maka jasad'tersebutmenjadi mati, tidak dapat bergerak
dan tidak ada manfaat yang dapat diharapkan daripadanya. Demikian
pula halnya amal perbuatan ,yanrtelah ditinggalkan oleh rohnya berupa
ikhlas.
Beapa sering kia melihat kaum yang berjuang. Tetapi kita belum
melihat kesan baik (manfaat) dari usaha perjungan mereka, bahkan
'sebagian
besar rncreka gagal, tidak dapat mencapai ?pa yang mereka
cita-ciakan. Ibarat orang masuk ke laut, dia hanya sampai di tepinya.
Kalaupun sudap dapat masuk ke airnya, hal itu hanyalah sampai di
tempat terdangkal. Dia belum sampai berhasil memasuki dasar lautan
itu, lalu mundur, kembali dengan hampa, rugi tenaga dan hara.
Persoalan kegagalan kamu di"atas, disebabkan keikhlasan tidak
mereka jadikan landasan dalam perjuangan. Mereka berjuang hanya
untuk mencari keunnrngan sementara, yang tidak terpuji dan kehormatan
palsu.
Sehenarnya, ada satu rahasia yang perlu diingat dalam perjuangan,
yaitu keil*rlasan. Sesungguhnya ofang yang berjuang dengan hati ikhlas,
murni unnrk kgpentingan bangsa dan negaranya, pasti orang-orang akan
cenderung dan bersimpati kepadanya. Mereka memberi dorongan
semangat, pujian dan bantuan. Sehingga, dengan dukungan tersebut
dia menjadi semakin bersemangat dan giat dalam perjuangannya serta
semakin meningkat keseriusan dan kesabaran dalam perjuangannya.
v,p1r,i,'&9, ;i'gi i, ui
"ryi
Al-lkhlos 13
J.,'l[-7d,j, '-b'.vi49.r
i:,- rt,.i
6,ifi, W :,:'ya.&:w
t ts,4^! !5,Al,ti
rt ii:. tAb 4\s !i$ Sks \4{i
7- a
'iW-tt*V'Lfrlt
o-3$ /t !1 t$ ., < <
3rb
tt
{4Wj1;45,?flU ?3l.It
aa
it(: *iuL1/i
.)i+v
:o4u{{i
C{ru s4;i *viy v i6G S.:ffi,
*
Adapun orang yang berjuang tidak ikhlas, meskipun dia

ikannya, pasti aib atau celanya akan terbongkq. Sehingga
oratrg-orang yang semula membantu, akan meninggalkannya. Orang-
orang yang semula mendularng akan:nembiarkannyabeginr saja, bahkan
mereka mencela perjuangapnya. Dengan sebab'itu, semangatnya
menjadi lemah dan niatnya menjadi kendur, lalu dengan terpaksa
msninggalL:an perjuangannya secara terpaksa. Akibafirya, dia mengalami
kerugian materiil dan moral hidup dengan penuh ketidaktenangan.
L4 Terjemah lzhatun Nacyi'in

Conto-coruoh seperti iru sangat banyak.

Betapa banyak kita menyaksikan organisasi-organisasi berdiri, akan
tetapi tidak lama kemudian berhenti, tidak tampak kegiatannya lagi.
Menghitung kejadian-kejadian seperti itu, tentulah membrlukan
beberapa halaman, yang tidak mungkin dapat dimuat semuanya dalam
buku ini.
'{5, efr 3,re}i /,6i6iq:J .';<t'

g?H)u,
yiJuliilJJT b)* d,io
;\;,l.4'',ii
/)u,\
#ltis
Wahai; generasi muda, jadilah engkau orang yang ikhlas dalam
perjuangan, engkau pasti dapat sampai paoa puncat'cita-citamu.
Waspadalah engkau, jangan. sampai menjual atau menukar
perjuanganmu dengan emas. Sebab, hal yang demikian itu merupakan
tabiat orang:oft,g munafik, yang biasa menukar agama dengan harta
kemewahan dunia dan menukar kebenaran dengan kebatilan.
Saya mohonkan perlindungan kepada Allah, agar engkau tidak
menjadi orang yang tidak ikhlas
Al-lkhlos l5
GWPUTUT AS;
! i (t$r 1y{, iy #tti ti?r v
'"ttr{F,ry*-36(r}:1,,%vs
.avtrtrppffW,o(Ar*bw
_,,-*VbFt b*t_fi5 _ Jlb( g(
e*a4+A!,6yra1flil;tW*
,,#,Wiqi*i,Xo4ifi,
+(iy{y r&,
,, u,_tp,l5
Tidaklah keputusasaan melanda
melulnutrkannya dan tidak puta
fi6u,
suatu umat! melainkan
n
suatu kaum, tecuaiiatan
,ii.ir* asa itu menghinggapi
hati
meremahka;r.,i
, .B"gp. sangat melumpuhk.";;i;;;n hati InI' resungguhnya,
*,,s-...^_^_
:::'-.'::"
kelernatran hari itu meruna;;;;;.;;;
ifft**:-.,,,."ryJN#*lfr,nx|;li**ji**m;
#i:,;xffr:H? ilffi l,,Tfl.:il"riliff :f :*Jfl
t T,::;
tidak."*rt.*i rffiil;;;;r, i.#i1"**
seperti binatang. Dia
16
apa yang dipahami oleh binatang dengan instingnya, berupa makan
rnakanan dan minum minuman yang enak serta menikmati kesenangan-
kesenangan lainnya.
'Y;,ii/ieii; ("r,(
'$,*;tI ElS b -cze$:l'd,L, il\t e i ;;,,W
I z--/. t;/tl ?
Yii4.t{iq:t
Yi{4.qr<;,i#Lrl
fii$l?tq3'rVbtv;.Wvt(b
^
jP)6JI'fr4r\
ii&ivfiSv:t1ig4i'€il
*** i'J{,y, I Y +:'ai', (c Cs
>,+,/3
,*i
eMT+,;#g Ji, )Jl -ris
e*5b,l6J*G|brb 'r:K(oWr(e
t}\il gt't*r gl
'_
#g.fut
5Jl,4,W5 tt;vdGiaiayi
1W6, LiiY!\'tg-
(1 i(, V*)*,
fiis#,u4*(&frL$ArW,5*
'rP lus' u*$W3.6'9 e tiAltl i
(8,W W e,$l b,iy.v 7, 3tA, "6*l
/ - ,/-
i*5, "41,1q,,Wk, V;" 6i q@?r6
h dW, $y5s$'+7'*, ivy ;# s .'fii
3g5,,SYi$'rW,
"fn
f,#rwvi
4v*(54ft
Putus Aso 17
Altah swt. telah menggandengka:r sifat putus asa dan kefakiran,
dalam firman-Nya:
'langanlah kamu semua berputus asa dari rahrnat Allfrh. Sebab,
sesungguhnya tidnk ada yang suka berputus asa dari rahmat Allah
itu, melainl<a4 golongan QranS-orang lcafir. "
Pcrhatikan, betapa besar dosa orang yang berputus asa itu-
Dosa tersebut bukan hanya menyengsarakan pelakunya di akhirat
nanti. Tetapi dosa tersebut menghambatnya juga dalam kehidupan di
dunia ini. Sebab, apabila dia, orang yang telah kena penyakit punrs
asa, diberi beberapa urusan yang harus dia kerjakan dengan berat, dan
hasilnya tidak segera tampak, maka engkau pasti melihatnyaberpaling
atau mundur, seperti mundur orang yang penakut menghadapi orang-
orang pemberani. Padahal kalau dia mau tekun melakukannya, rajin
mengusir perasaan yang menghalanginya dalam menyelesaikan
pekerjaan itu dan mau teguh dalam menghadapi berbagai kesulitan yang
ada serta berusaha menundukkan rintangan tersebut dengan keseriusan
yang sungguh, dengan semangat yang menyala ilan pikiran yang tajal4,
tentu persoalan tersebut dapat diselesaikannya dengan sempurna, dan
dia akan memperoleh hasil yang dia inginkan'
Tetapi, dia putus asa. Putus asa adalah sifat yang menghancurkan
i&- ':tvu6iUl$tt*:tr
cita-cita dan merobohkan sendlsendi perjuangan
(5i
Lrt *9
va
I
16 6i, SliYf AW,(W( gg4;4

";X.
,gy|e,jVuWirt - #.W #i\ Jt
# *'J#i-<l VrU,i
: tfr:'x,l'l, Afr,txi
ti^*'tin4'{t'lus
eL+ cilUil(2 S;5-GY
\e Jp Y d*'z(ji$'&WS ev;r'{Ji
(
18 Terjemah lzhatun Nosyi'in

rl5*vg,*..,"#,(,a45v
>#bW;b?6,
'S6V'
"f*)f
'^h?#tl, ilq,iL 3*j
,yy(#e4c(\t:ryryWq,
q6*,iraiffi*ftf{l*s
s #*,n3i{afr61tuei":,v
ag*, ;:,fl r$ b uary,i*i q 1, x
6r., 1t?1,# g)\i,.ii J)4, %
JWlbt"'i
'tfuit( 5a,'b!r46$, tI'K iut
er$iUvK( .(
elfi;,tgiebi,9y"fEi6
' *;1i
-v$&iqiVss,id' Vj6
''*;ar
Putus Aso 19
Kalau engkau mencoba rnonghadap'pada sebagian besar orang-
orang di lingkungan kita, yang menurut pandangan kita, bahwa mereka
itu mampu melaksanakan pekerjaan besar, yang manfaatnya kembali
kepada bangsa dan negara untuk mengurus suatu persoalan yang
befmanfaat, maka dia menolhknyh dengan alasan yang tidak jelas dan
tidak masuk akal.
Apa alasan orang yang hujahnya putus asa terhadap keberhasilan
pekerjaan dan sulitnya mencapai keberhasilan? Semua itu sungguh bukan
alasan. Sama sekali tidak benar alasan yang mereka ucapkan inr.
Tetapi, ya, hanyalah karena putus asa. Semog4 Allah menghapus
sifat putus asa dari dadakita semua. Semoga pula Altah memaafkan
orang yang biasa putus asa dan mengangkat mereka dengan cita+ita
yang luhur serta menuntun mereka pada perbuatan yang baik.
Sesungguhnya putus asa, telah menjangkiti seluruh hati manusia,
kecuali sebagian kecil saja dan telah melingkar pada jiwa semua manusia,
kecuali jiwa orang yang telah dijaga oleh Allah dengan catnyaharapan,
sehingga dapat memahami akibat; lalu berusaha memperbaikikeadaan,
agar dapat memetik hasil perjuangan di masa mendatang.
Wahai, generasi muda, janganlah kalian semua menjadi orang-
orang yang berputus asa, pemalas dan keterbelakangan.
Putus asa hanyalah suatu kematian (ketidakberdayaan) dalam hidup.
Putus asa adalah sualr bencana yang menyengsarakan setelah mati.
Singkirkanlah keputusasaan dan tegakkan kegairahan dan kesemangatan,
engkau pasti menjadi orang yang jaya dan bahagia.
20 Terjemah lzhotun Nosyi'in

wfi,qgbawff.V;i<t!
g${f* {#t'tvEi .rKU,7{;a5 4L A
z.r/t
.J{^L9U)i$i
U tinib€Pi:{ftS
;!Ai !,:,,'$sJi :tL'(,it
,rtWSs$y'&gAr$vv
7
4flrtw#$s1y&tiA4v
Oy !i,'&
W1'&, U,'{ :9v dli,'${k'* 6
:V'6 W5;d-24;6153 U)
''il4g7rv5,yq\UgrlrLfrii#b*t
Va*1'&,iri $Y L#y Wrii
/or
': -$$,LVi
,;1,'"P!",frAW$#
,
J'LliLt tlLy. 6M <lvj 5 :q, :

I
,yA t9
%i r4fuy: +Gilk
-* ",4t19*{e,$s, #(
b1c51 & d,.qp
.W$W/'V, ?yrr,!( * V6,,>'jK;r
WUJWST$S W;wi ; i ;r, 4 i cfrss
2t
ul.lfsDN untoqil qDuobat Z,Z
senl le>1eJudsuru qpl8uefuaru Euu,( er*r[ ry4er(ued ueludrueu uuderuq

qdp 'qeqag 'usu srryrd ueeserad rtsn8ueur uruc uuEuep p?qop srates
srrruq Euef urnlfqrlufuad nles qBIBs ueledn:aur '(,ofot) ueduruq 1u;1s
rrBrl?ulepx 's)IeJaru u,rrf
uupp arusrurldo es?J ru13 uedureq eduquual
' Ipnca{ 'ulul Bps {Bprl $I Jnplmu DIaraIu uu>lq?qa{uaur Euur( roqeg
' 'pufas Euenfed {BIIpIB nule p8uurad uelnq uup qnEat pellraq
Euu[ tuero-Euero dqrs qcpe>lnq nll ueqr-Iuep Eue{ dqt5 'nqesrel
uznEural sndnureur nsru )ppn uup mpuntu e>1aiau u:pur '?qu1-uqu1
Eueres srdues 'qdp lutuus rmdgsaur 'ufuuqusn ugllsflFeqe{ tuqual
uunEere:1 rurupEueu lqlpes qgqudu n{ grades tuero 4odtuolaleg
:[ssq gnllsnquraur usudulareu Bqssn e^rqpQ :used uutuep p41u[au
rIBIel uIaJeIu rlrf quncel 'ruunses uuqgfretuaru nutu {Bpu qn8Euns
-qntaonr Eue{ Euero loduroleles ufuepu IIBI?pe rul gsposred
'tuquad rsue tusd uuposred ruuns upu qpsu uues p 'ufus ufue11
.JIB
Wrrstas uup estueqai tuef 1urrm qalo uu:Iusurlp rdup ufq.req t?qq?
Euui( 'mnrun ueEuepl {ruun nul? snsnq{ ?rBcas u,fuqu1ed F;p {uun
4req 'ufquegueru uqdereqlp BsIq IIBp 4uq Euur( ([seq) Irese{ pFIIueIu
ru1 uur4ufra4 ep tue{ wufra1ad nstu.sllrsn ?^\quq 'u11ef WIet tuef
Euero gunca4 'sFe{eq Eued Eu?roeses rqHelu qpurad *0.1fi3,
,O
uqEunplrp lrqrueur ep:d1rup turoq ?suJat vues ppsq
Eued rsaq rurreJ
Sueqnl upeduep tldures Wqal Bseral.;uy uednplqe4 nual uep 'JIB qEuul
uuqEuenftadunru le8ustues tgruf 'aursqanorssu tutu?uas upud lefe8uatu
tue,( Euero qnd upurl 'ufu41c-eqc rcdecuelu sgssnraq Euu[ Euuro upu
qu1l1epp nlual 'usderatr BpB {Bpp Iq uednpqa:1 urBIBp aefrupuy
tffiayffc'i
r€r\iifif ,fi*5vtffi,w
*"tffi,*;vevfi*fr'm
Y'7
,#rgnfg*lf";;A
72. "27/7t-'(lW"7-t'1":
fnt\t?iea:4)isw)eY'e
.
LfT.qWW)r27
dan merupakan virus yang membahayakan keberlangsungan

pembangunan.
E :1,, Ur# p J, ov
q;t
5
",Vll'|.6
'J+"tla U...!rLNJl
\ftb\it A:rt ijA{;-fri, r(*9( (' fi {d i y
''*ltiti'V)''4
fiiceW*Yfl%ig,,xi5
WJ* 1;, W Lij'+i;- 6fi w(ri'^4
-r r$-i, $ ;tA. &;rl-Y, 5 _ruv W:
4lli +Gft( U xl i;l'q y, &6
iP #P-f, EAi i$i 7rS t-$ xs
: Y
?frr, # o93v, ry ;;sg*;, 2* &.v,

.lrdy,V*W,fu
Kehilangan sifatRoja' abuharapan adalah suatu penyakit tersendiri,
yang berjangkit secara meluas pada tubuh setiap anggota masyarakat
kita. Oleh karena itu, kita telah melihatjumlah orang-orang yang bekerja
hanya sedikit dan orang-orang yang sukses dalam kehidupannya juga
jarang. Bahkan mereka itu diliputi bBrbagai kerugian dan bencana
kesengsaraan hidu:. Andaikata mereka paham dan sadar, pasti mereka
segera mencampakkan sifatyang tercela itu, lalu berpegang erat dengan
sifat roja' ,atau perasaan optimisme, kemudian maju bekerja dengan
keras, sebagaimana kerja orang-orang yang berkeyakinan, bahwa di
dalam rasa putus asa itu terdapat penyakit. Sedangkan dalam roja' atau
optimisme terdapat penawar atau tobatnya.
Kemudian di sana ada sekelompok orang yang tidak mempedulikan,
betapa jauh cita-cita yang hendak mereka'capai. Mereka itu merasa
seolah-olah tidak ada penghalang yang menghadang di antara mereka
dan apa yang mereka cita-citakan. Mereka itu berjuang mempertahankan
prinsip dan keyakinannya, sebagaimana seorang hakirh mempertahankan
putusan yang dia jatuhkan. Mereka terus maju, bagaikan air bah yang
terus mengalir deras. Mereka tetap konsisten, tidak bergeser dari cita-
citanya sedikitpun. Mereka inilah kelompok manusia yang sejati dan
karena merekalah umat atau bangsa ini akan hidup.
164LriW ( g.i
'J,H,'$r,'&5,.4e41$\
1J,br'$rl&5, e.p
# q45, W ;tJl fV+V Jb,<l J
('*et
--
'4tt*5, ;7 9 i'l;s t# $/xld- fli, Y{.;aL
.Y
. 9;1
*3,{-btor$Yl3$\r# gt
'l#5, &;tngl t A*f,i(, Qt Aq
C
tA.
LJJ ,')fi${!}filb* tf! v' W6 ) Jrg U
Terjemah lzhatun Nosyi'in
-Xt e.'i ;obfS

,*WtA U.Vi-i''c,lu,\IIti &5,,x:5
..$:s,A 6
@5,'U-
;, i - rtrui |
. WK nav,'s4*)ai'i*,ta
x V,'$tb,Af
;/
';;*lîl(,'ig\i
(,-
i;itv,
' Golongan orang yang bekerja dengan semangat tersebut benar-benar
mengerti, bahwa harapan keberhasilan pekerjaan (optimisme)
merupakan pendorong utami untuk maju dan merupakan sebab tercapai
keberhasilan. Mereka itu sebenarnya.tidak pernah dapat dibuat
menganggur oleh kelemahan angan-angan dan keredupan cahaya cita-
cita.
Golongan orang di aas berkeyakinan mantap tanpa diselubungi rasa
keraguan maupun kebigungan sedikit pun, bahwa hidup disertai rasa
putus asa adalah sebuah kematian. Mereka selalu berkata: Betapa sempit
kehidupan ini, andaikata tidak ada angan-angan atau harapan yang luas.
Wahai, generasi muda, jadikanlah roja' (optimisme) sebagai syiarmu
dan angan-angan sebagai bajumu. Tinggalkanlah sikap menunda-nunda
dan abaikanlah segala godaan yang membelokkan kalian semua dari
apa yang telah menjadi cita-cita kalian semua. Jadilah kalian semua
golongan orang-orang yang memiliki harapan besar, yang bercita-cita
luhur, gemar berusaha dan giat bekerja. Allah adalah penolong kalian
semua.
Harapan 25
7r
KELICIKAN
snt(itl4#,&lipWJ,3k
JL?IU oigi dy U'fr , *qi'i, O$LY|
,s{+igo$,zq?l
'l
nfi 3 AAgY,';it&I'4r
S +fi
*{Kntt
* t4t \g vl i'fr lli A& s-b
b56Jivrt:i4j*/r;
.
336r1'.\r9tbr4
u; fi *jf *W *.ry u,# Jt, i," b'#s
5fU1 {rr$ r.V lUfr --l';* **( :n
't4o{tr
&J-SA|, sfr'$U +VW ffi3
. )V;r;+f,uY&
U'iJ5^1, +6t trX, W)6.? F:'t')A
'dgfiij :rZ fb6)4,'.t-qJt p,
ittSi,ir+I'.t i *js . r? i q6L4r'4i:1(
?6
? !fr 9'{}t WrtS,'g-qe A$ &

,/+i.6lL'L4 el
Saya telah meneliti tabiat-tabiat manusia, dan ternyata tidak saya
temukan suatu perangai dari sekian banyak perangai yang lebih
mendekati pada kehinaan, cela dan tebih dekat pada kematian dalam
kehidupan, daripada sifa licik.
Sifat licik itu tidaklah bercokol pada jiwa suatu umat, kecuali
membuat mereka hina dina. Menjadikan mereka tercela, mundur, dan
hancur, lalu mati.
Di saat umat diserang mendadak oleh lawan, lalu mereka merasa
ketakutan untuk menangkal serangan-serangan lawan, tidak berani
melawannya akibat perasaan takut telah berjangkit pada semua personel
umat, maka musuh-musuh itu akan mudah menyusup ke lapisantrmat,
masuk ke nrmah-rumah mereka dengan membuat berbagai kerusakan,
menguasai negara dan memperbudak seluruh umat, tanpa ada seorang
pun yang betani mempertahankan dan menentang kejahatan musuh
tersebut.
ini, maka negara ini akan
Jika keadaan terus berlangsung seperti
dikuasai oleh sekelompok orang jahat. Mereka dengan leluasa
melalarkan pengerusakan sawah, ladang dan melakukan pembunuhan
terhadap enak bangsa. Mereka memperlakukan umat sebagai binatang
yang tidak dapat berbicara. Andaikata umat ini tidak terkena penyakit
licik, tennr mereka akan inenghalau musuh-musuh tersebut sejauh-
jauhnya, sehingga mereka menderita kerugian. Andaikata saja tidak
ada penyakit licik pada diri umat ini, pasti mereka dapat dipukul mundur,
hingga mereka (para musuh itu) tidak berani kempali lagi.
:{iyL,,+i g & ow lfi:rt e

";il|
e?4
,v,y.$ s b,{:t,,1:tfuti{i;g
Elr 6,:i:vs, rwi|;p
z.
. ti(,*;i s,)ft4 *U.qV"J'i t Yi

Kellclkan n
4;#i3\i *#, O ?,gi,, rtiili2; *e

'r(:!iu*"g
Awl$i*'&153rtv"*!dv
t*4,ir$rr ;WU:t\1^r:tJ, lh i "^, g \
.,#io.bs*Ji
iWitY(5#L*gU WW,
Sikap diam, mernbiarkan perbuatan orang-orang yang be.rmaksud
jahat terhadap urnat adalah perilaku para pengecut. Sedangkan
menentang dan memberantas kaum yang zalim, adalah bagian dari tanda-
tanda keberadaan'kehidupan yang menyenangkan bagi umat.

Sesungguhnya kehidupan umat yang maju dAn terhormat ifu, tergantung

pada orang-orang yang berani.
Sungguh jelek, demi Tuhan yang menguasai Ka'bah,. tampilnya di
tengah-tengah kita orang-orang yang bodoh berlagalt seperti ularna,
orang-orang curang berpenampilan seperti orang yang bersih, orang
yang beku berlagak seperti orang maju dan cerdik, orang yang lemah,
tidak mampu berjuang berpenampilan seperti orang yang cakap dan
orang-orang yang mestinya sudah mati jadi bangkai, tetapi pakaiannya
seakan-akan masih hidup tegar.
Ada yang lebih buruk daripada hal di atas, yaitu sikap kita sendiri
yang rnenyerahkan segala macani persoalan kepada sekelompok
orang seperti yang tersebut di atas dengan cara munafik, semata-mata
ingin mendapatkan kcuntungan pribadi atau memang karena kelemahan
jiwa kita dan kemerosbtan akhlak kita sendiri.
Yang paling jelek lagi adalah sikap kita yang membela dan
m€mpertahankan kedudukan grang-orang zalim, yang suka merampas
hak-hak rakyat kecil dan suka menggunakan kekuasaan unnrk mengeruk
keuntungan pribadi sefta orang yang bermaksud jahat terhadap umat.
Lrbih parah lagi, bila kita menganggap si zalim tersebut sebagai
.orang-orang yang baik, mempunyai niat atau maksud baik dan jujur
aau profesional kerjanya.
Sesungguhnya sikap atau perangai seperti itu, yang sumbernya adalah
lieik, pengecut dan penakut, merupakan tindakan penipuan dan
pengharcuran terhadap umat. Sebab, perbuatan yang demikian itu berarti
menyerahkan umat kepada orang yang merusak kehidupan mereka,
mengharrcurkan sendi-sendi kehidupan sosial mereka danmerusak sendi-
sendi norma atau akhlaknya.
,fi;{*4tfrifie,)i.{'r#
3!$ ity, tti39i ,Wirgi'u ffifr
I
sti l{r.tS
Kellctkan 29
;t;yt g;W VQ$I| :?,;it tJbg

:
#tr e'&6 #ie1q'v ?$V
J.L1:4'#-t:*L,3$i3{i#iu'
Vlt:{s;tilqTq{Ev:1,qfr 'rt($fi
,13 U21 ;*t: Jg ?.p( W *i'bt+I .
.'jfi
Wahai, generasi muda, saya memohonkan perlindngan kepada

Allah untuk kalian semua, dari menjadi orang-orang yang pengecut,
bodoh dan hina. Sesungguhnya kelicikan atau sikap pengecut merupakan
induk dari segala penyakit umat.
Biasakanlah diri kalian semua dengan berani; pasti kalian semua
menjadi orang yang bisa menjaga atau mempertahankan harga diri,
jujur dalam berbicara dan berhasil dalam berjuang.
Sesungguhnya licik atau sikap pengecut, benar-benar membahayakan
umat, bahkan dapat menjadikannya hina dina. Sebab, mereka hidup di
bawah kekuasaan orang-orang zalim, diperlakukan sewenang-wenang
oleh orang-orang bodoh dan diperdayakan oleh orang-orang yang lacur.
Apabila keadaan umat tetap seperti itu, maka hancurlah masa depan
mereka.
30 Terjemoh lzhatun NasYi'it'r

Janganlah kalian semua takut dicela dalam usaha kalian menegakkan

kebenaran dan janganlah kalian jerah oleh kekuasaan orang-orang yang
zalim. S€bab sesungguhnya dalam ketakutan it[r terdapat kehancuran.
Sedangkan dalam keberanianlah terletak kehidupan yang menjanjikan.
Kalian semua kelak bakal menjadi bapak. Oleh karena itu, jadilah
kalian semua sebagai teladan yang baik untuk anak-anak kalian semua.
Jika kalian bisa seperti i.tu, maka umat ini akan hidup seperti layaknya
kehidupan orang-orang yang bahagia.
Kelicikan 3l
/ t4, /
I
vIII
BERTINDAK TANPA PERIIITT.NGAN
,14
lolaa*i{-{W!ti;-vwff
'
i* $*'* W { g ffi*, *,}, riyi
'*{ 3i1i
#,16i tlb, # *l{#. i# 3-
.
,v
,)?'yibv3j, 'aL
$gtwliKytl 1*{a JrfifU.

,ttrlta7
Gvi9,^# i1 l&t vrLt'
ttjb&tu$,t 4z ,0Jt1
l,
-e7. a,!t;\
W.*Jir tl jvtv
t
fr: 2,:*
t4'
r9
9t,
Jika sifat licik atau pengecut merupakan perangai yang hina dan
cacat yang luar biasa bagi orang yang terjangkit oleh sifat tersebut,
I
't maka tindakan tanpa berpikir tidak kalah hina dengan sifat licik, karena
i dalam dua tingkah laku itu terdapat unsur yang membahayakan secara
langsung terhadap umat manusia.
Kelicikan dalam semua pekerjaan menyebabkan kegagalan,
sedangkan kecerobohan melakukan pekerjaan sebelum diperhituugkan
secara mendalam, merupakan sebab ketidakberhasilan pula.
Kita telah menyaksikan sekelompok orang yang bersemangat bekerja
keras mengurus berbagai persoalan, tetapi tidak lama kemudian mereka
kembali tanpa membawa hasil (rugi). Mereka gagal dalam pekerjaan
yang telah mereka kerjakan tanpa pikir panjang itu' Tidak lama
kemudian, cita-cita mereka membeku.
Apa rahasia di balik semua yahg terjadi inr'l
Sesungguhnya rahasia dari semua kejadian tersebutjelas dan tampak
bagi setiap orang yang berpikir. Sebenarnya, setiap pekerjaan dari
berbagai pekerjaan itu, di antaranya ada yang kemungkinan bisa
mencapai keberhasilannya dan ada yang tidak. Orang yang berakal
adalah orang yang mempertimbangkan pekerjaan yang akan dikerjakan,
sebelum menanganinya. Apabiladia melihat, bahwa pekerjaan itu dapat
diupayakan berhasil, maka dia memusatkan perhatiannya pada pekerjaan
itu, lalu memulai mengerja(annya dengan sernangat. Tetapi, apabila
clia memperhitungkan, bahwa pekerjaan yarrg akan ditanganinya tidak
membawa hasil, maka dia tidak mau menyia-nyiakan waktu terbuang
sia-sia dalam mengerjakannya.
w&+#r6s,3t/b.:,34ri
BPrt ind ak Tonpa Pe rh itungan
,l*r:g1ti
tWrttr*fu,*
qt
lry er!)i1rt,
M lifir r* t
,
:,1
'2#9st;jv:r:*
t^Gr6li, * o n6 11,:;
GK $jf t iztil|,4, 4i,;g
.V!&,6$tttfigg
a.9#/L,g.ir,#U{A,'--
* g,yVy |
&,e{. *fi; .,lft$f
;lil4ffiffrffi,is
YffiffiffiL*?'
Kaerobohan adarah membahayakan.
Ia seperti sifat
licik. Keduanya
sama-sama tidak menghas,kan
keuntungan (kedua sifat tersebut
merupakan penyebab kegagalan).
34 Tegeal.oh lzhotun Nasyi,in

Apabila engkau melihat orang yang menyimpang dari tujuan yang

benar, dan mengikuti jalan yang tidak benar dan engkau terlambat
memberi petuqiuk atau takut memulai mernberi nasihat kepadanya,
maka orang tersebut pasti terus berada dalam keseiatan. Begitr,r pula,
apabila engkau ingin menasihati orang itu dengan keras atau
mencegahnya secara kasar, maka dia tidak akan mendengarkan
peringatanrnu. Bahkan mungkin dia malah membandel dan semakin
melampaui batas. (Apabila ini terjadi), maka lenyaplah kgfoxikan yan$
engkau idam-idamkan dan pupuslah hasil yang engkau cari-
Kecerobohan (bekerja tanpa perhitungan) adalah suahr rahasia besar
dari berbagai rahasia kegagalan dalam semua pekerjaan. Pada sifat
kecerobohan inilah ber,pusat sebab-sebab utaima hilang hasil jerih payah
kita dan lepasnya kebirhasilan dari tangan kita.
Wahai, generasi muda, hirdarilah sikap ceroboh, se-bab ia penyeyab
kegagalan- Jauhkanlah dirimu daripada cara bekerja yang tidak'disertai
\ perhitungan yang cennat, sebab hal itu berakibatjatuh dan gagal-
', Jadilah, engkau termasuk orang-oreng yang berjiwa sedang, tenhl
rengalnr menjdi bagiandari orang-o.rang yang bahagia dunia dan akhirat-
Berlln dok T anpo Perhttungon 35

1L@i Ix
KEBERANIAN
,#e1K5 1fr?'e&|dfu
kgt6:rit,rr**,ffrry
,ilAi#iV$y'Jbtl(ft;\V:
*"?Yu';*':'*
{ -tplil\q\:-^7f#
%,frW#,*,$i'o{'
.*)igi'*t?i ds,$fi\
7srli6t3#i#6'u@r
.Yi,,f)ie:"*"#i'vF
fiAtCs;,Wrr+;t?,r@b;
"
. Wi,.>(* i* :" 6$ +5,'\i;
36
#i^{;"$1u,p1-\i,frru
aL$fi loft;"63&:4Ag.GtV)r.,:i
1ryf'u, {#- fi eL; $Y(!-,F,Jli e
srtssfyli6p\J,gt t9 . !$i;
'2ftfi
Lb q. *A{ ly -fli ;i"-249 .
*:
.odYtl&$1fr'4i)h,1L
Dasar utama keberhasilan berbagai pekerjan itu terletak pada diri
pelaksana itu sendiri, yaitu rendahnya dalamjiwa pelaksana terdapat
ian yang mendorongnya terus bekerja. Dia 1i6Jxf akan mundur
berbasil mendapatkan sesuatu yang dicita-citakan.
Para pekerja (pejuang) tidak mungkin berhasil tanpa sifat atau
pe{angai yang mulia ini. Keberanian dapat membuat orang yang
."Tdliki sifat ini menguasai berbagai persoalan penting dan segala
kesdlitan dapat teratasi.
Keberanian adalah garis yang menengahi antara dua sifat yang tidak
terpuji, yaitu antara sifat pengecut dan sikap kecerobohan. Di dalam
sifat pengecut terdapat keteledoran dan di dalam sikap ceroboh terdapat
pengawuran, dalam sifat berani ada kesela:natan.
.sedangkan
Keberanian, yaitu bertindak maju ke depan dengan penuh
lêrnantapan dan mundur dengan tetp teguh.
Keberanian itu ada dua bagian, yaitu keberanian moril dan materiil.
Ked.uanya merupakan bagian dari hidup.
Keberanian material, yaitu pembelaan seseorang terhadap negara
dan dirinya sendiri dari bahaya yang ditimbulkan sendiri, dan
memenangkan musuh-musutr dalam rangki memuliakan umat. Usaha
itu dia lakukan terus hingga Allah melakukan suatu urusan yang mesti
dilakukan (kemenangan untuk dirinya dan kehancuran musuh-
musuhnya). Apabila dia menang, maka berarti dia telah berhasil.
Keberanlan 37
Apabila dia belum dapat bcrltasil rncuggapai apa yang dia cita-
citakan, maka dia tetap mendupatkan pahala schagai orang yang bekerja
dengan ikhlas.
GtF15, *Y iL#ter U"'* U.Y ti

WUI*6li 9* t
-*tiS t1a(Yt'ry-Jj,
'^b6#itifuid#ry.qKt#J,-;A"iti
hL?i o aY :\rt#Ji .e)"{, & iit {tV
w* e\?$,-p;, AL$T I i+d1r ;;g
.$i:*giy6i;vt#(
W"$i'*f,Ab,&
?l 5) )ltpK,LAb,*t:loal by
efuA4'j;tgr^3w,{*e&w
')Vrb*A1fi,,s3;ttltlilgAlrW
*9% fi 'ft di\'ifui uL)rfr stft;
r+4rti sar'{
sW # dli J,rehi
;i4 WY t qgy u6' ;
{!y(,At
5L?;:rw"4H{;':ff*3a 14 tt t
. \s,V
38 Terjemah lzhatunNasyi'in
Adapun keberanian yang bersifat moril, adalah keberanian mentlgr:i'
atau mencegah kezaliman penguasa yang zalim dan mencegah kesesataii
orang yang seqat, memberi petunjuk kepada umat dengan nasihat yang
baik, menuju jalan yang lurus dan terang.
Apabila keberanian seperti ini hilang, maka orang (penguasa) yang
zalim inr tidak henti-hentinya melakukan kezaliman, kesesatan oraug
yang sesat itu semakin meningkat dan umat ini berjalan di atas jalan
yang tidak benar. Akibatnya, dari semua ini adalah kehancuran total
bagi umat.
Apabila keberanian seperti itu telah hilartg, maka negara ini tidak
ubahnya seperti harta jarahan yang terbagi-bagi. Negara ini kehilangan
sesuatu yang kecil, hingga yang paling berhaqga. Umat berteriak-teriak,
tetapi tidak ada yang memperhatikan. Golongan perusak dan penjarah
itu terus melakukan kejahatan, tetapi tidak ada seorang pun yang
rnencegahnya. Kalau sudah demikian yang terjadi, maka negara benar-
benar dalam ancaman bahaya besar, yang membuat setiap warganya
sebagai hamba sahaya yang tidak berdaya dan harus menurut pada
tongkat komandan sang penguasa. Kemudian, muncul bencana hetrat
yang me,tghapus karatteristik umat dan menghancurkan kemerdekaan
den kebebasannya, dan membuat umat ini lenyap atau musnah.
Begitulah keadaan umat, apabila mereka terjangkiti sifat takut, dan
tidak merniliki keberanian moril maupun materiil.
5;6tdi,t9^teoi+6trj
&;fr r#t :u# Jy e,q,6 L; Li*i;
e* K{A$"rt':tV'S'J4,tJ it3lt JG
.t6J,f5'6TaTd(,',i!'
)'iir(,ii/.ffi,ffi::
v€Y#hev,u..l+,j q
e414ii#5)::ae+V{v
Reberanlan 39
9Vlbl
Av4rt5JE.,6533;$iW
. -Lr ,fr*a
iiirYti'a
?t
(J dgbl 4 ) Vu
,;i\iyf,iT:i:i'
u)et,OdiUteD SrUtrAU
e
.iliYtitrq';t5; '$)io$, '^tt;ai

'rirYJyIIU'd$I L^2i
$1,fr ,'ii#L$i Jo{3, \A5A $
,#.y, #i d} vs *;, wr Q1i,;
., 5 fr?( {,, i;i+f i$,
.$tat
i&';i3,'ri,*iTii'6t i
tfi,giJvt#i
\-) {^4 &rUL? V &i'vl'iisU
Apabila umat tersebut bertindak secara gegabah dan berjuang

mengatasi keadaan tersebut, maka besar sekali kemungkinannya tertirnpa
bencana, seperti.yang mereka rasakan ketika dalam keadaan takut,
sebab umat ap-abila mereka bertindak secaia dadakan, sebelum membuat
rencana dan persiapan, maka akibatnya buruk juga.
Apabila dipertanyakan jika seseorang itu harus rnemilih satu di antara
dua perkara, yaitu: Bertindak secara nekat sebelum membuat.
perhitungan atau bersikap apatis dantakut. Mana di antara kedua sikap
itu yang lebih baik bagi umat?
Jawabannya adalah, sesunggrihnya di dalam sikap apatis, takut dan
pengecut, sama sekali tidak ada kebAikan. Sedangkan tindakan tanpa
perhitunghn (tatwwwur) itu bila dilakukan kadang-kidang atau mungkin
membawa kesukseskan
Tetapi yang paling dapat menyelamatkan umat dari bahaya di atas
adalah penanaman jiwa berani pada diri setiap umat. Keberanian'adalah
benteng yang kukuh dan tempat berlindung yang aman.
40 Tefiemah lzhatun Nosyt'in

Wahai, generasi rnuda, berjiwalah berani. Peganglah dengan teguh,

jangan membiarkan penyakit takut dan rayuan untuk bertindak gegabah
bersarang di hati kalian. Sesungguhnya licik merupakan suatu kebodohan
dan tindakan gegabah merupakan kepongahan, sedangkan berani adalah
perangai orang-orang yang beriman.
Keberonlon
/
tfr
(,t /
td
KEMASLAHATAN IJMT]M
,:JGJ,o,$UQd-tbJ;blfr 'J;5
it1t, tffi fi irt 6$,,61, i;rz itl,;*I;u-"
#.t & t y;, -frt JA +,!t{6lpi
ci* ijtrK di, 'J;s' b'^#
-r6fi 3Y irr1a
ir|fff'53 ft,r$,iK
'.:3trlAi 44- hi "JL.tL,$"teT fr ,iV
' ?3,fiV rfi)176v t*F ",
11
3,13,6
;.qJ'Atr t, S,lr s%t 4y4*V ",
)E
'a
.?Y\3j');aLg,(ar pru
a
n6bJi#Sf\fie'f :A5
.^09 u;a1fi4y",O*'rAt"
Ada seorang rakyat pedalaman menghadap kepada Khalifah'Hisyam
bin AMul Malik seraya berkata:
42
"Hai, Amirul Mukminin, kami telah berada dalam masa paceklik

selama tiga tatrun berturut-turut. Tahun pertama telatt merrcairkan lemak,
tahun kedua telah menahan daging dan tahun ketiga menyedot sumsum
tulang belulang, (maksudnya selama tiga tahun berturut-turut rakyat
dalam keadaan menderita atau terkena krisis ekonomi). Sedangkan
engkau memiliki kelebihan banyak harta. Apabila kelebihan harta itu
untuk Allah, maka bagi-bagikan kepada hamba-hamba-Nya. Apabila
untuk orang banyak, mengapa tidak diberikan kepada mereka dan
apabila kelebihan harta tersebut untukmu, maka sedekahkanlah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersedekah. "
Khalifah Hisyam bin Abdul Malik berkata: "Hai, Arabi (orang
pedalaman), apakah ada keperluan lainnya?" Si Arabi menjawab: "Saya
datang kepadamu dari tempat yang jauh, diterpa terik matahari yang
amat panas dan kedinginan malary yang amat gelap, sama sekali bukan
karena kepentingan pribadi, tetapi derni kepentingan orang banyak."
trftalifah Hisyap bin Abdul Malik memerintahkan agar diambilkan
harta untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang, dan beliau
memerintahkan agar si Arabi itu diberi.harta yang bisa dibagi-bagikan
kepada kabilahnya.
\fr,l,r9$TLfr,"d.ff
'riq,"drfflr r.,Ciy
al, z 1/r.- z,
-w.) t'bi #
,*J i3 :y VriS rr3?* v\itl*r;'i';^1
/.1 t z. rl.'y' o
1 _4nbi )r-S
HV'69i'ri {,K gt lwv oJ ::
i;esi Lv,c(u,irli k'#'et,'otfu 6 i',
2JûtW Gd,6iJ\ L\i"ss. r^qt iV
.8.iJ\66les
Kemsslahaton Umum 43
iit S( ofi";t,5U * 3S A
6J*tVj
'-J, qN- *;' r1:lb&iv;W W

p6\,urAi6 te.
q1
u,t&.i Tj;j .
$b(,i:r# it .
I i.;Y9 #3i
\ A-i. i
'j:{tSi. g
"Jli i
v' Y' a' ititi 5, 4:6iti i;;lti?

Ln 4t*
.3139$g$fri1,YvVi
Wahai, generasi muda, sesunguhnya si Arabi, orang pedalaman
ini, memiliki jiwa yang besar, perasaan yang sehat dan kecemblruan
yang luar biasa tertrad"[ U"ngrunya sendiri dan yang lainnya. Hal itulah
yung *rry.babkan dia tidak memiliki keinginan monopoli keunulngan,
ielain untuk umum. Dia benar-benar.tahu pasti, bahwa kehidupan diri
pribadi yang mewah, sedangkan bangsanya hidup..dalam keadaan
i"rgru.u, menrpakan kehidupan yang hina, tidak terpuji dan merupakan
kehidupan yang celaka \
nagaimina mungkin, orang yhng berakal sehat bisa merasa.senang:
dalam kehidupan yang mewah, sedangkan orang-orang di sekelilingnya
dalam keadaan hiduP sengsara?
Bagaimana aia tiOat< gelisah melihat kesengsaraan telah rnelanda
penderitaan-
semui=lapisan umat. Sementara dia tidak mempedulikan
penderitaan yang dirasakan umat, dan dia tidak ikut merasakan sa$!
'
terhadap penderitaan yang mereka rasakan?

peduli
Sesunlgunnyn sikap ieperti itu (dia hidup s,elang tanpa
perasaan
terhadap ii*"t yung hidup sengsara) bagian dari kelemahan
dan rqerupatan kemaiiu, p"t"taan serta kebobrokan moral'
yang lemah"
Sesungguhnya orang yang mbrasa senang dengan kehidupan
yang
sementara umat sengsara dan dia tidak mau merasakan apa
44 Terjemah lzhotun NosYi'in

irenimpa kepada umat, berarti dia itu termasuk binatang, yang tidak
mengerti arti hidup, kecuali bersenang'senang, makan dan minum
'|i7'rui'"tJ'G, t&'44ffi 'i61;

ir##)ir$,zt & fr , x*Wy q?i
{-+-ut i#Iqi'ggi,W
';#+b,g&i$ilL^brU\iLA(e&ti
*G3#
!*,-r(!i ..*b y, l, ;
rt *+6ti y;5 & i(U ts-:i1\1
I V;fLr'
t afri? p5;4 &;4U "-t1';;;*
*,*Hi:,, ilf J/, J,, d'+4&;i'l
\i&#11a..
i
,"Êri
:ii#lttbVLEroS qi'iail
*# 3v I Y' 96 4 w:li P.
dV
"ifr;,
. eb bI brc\ &ry\ Y|44:fi;' -#
Reanslohatcn Umum
Masih ada lagi yang lebih besar sifat kebinatangannya dari yang
telah disebutkan dan lebih merusak terhadap kehidupan sosial, yaitu
orang yang berusaha mencari keuntungan pribadi dengan mengatas-
namakan kepentingan umat, adalah dia sadar, bahwa yang demikian
itu membahayakan dan merugikan kepentingan orang banyak (ibarat
anak panah menembus jantung) dan rnerupakan pukulan telak terhadap
kehidupan umat.
Sesungguhnya orang-orang (yang mempunyai kepentingan) seperti
itu merupakan beban berat bagi masyarakat dan merupakan penyakit
yang sangat berbahya, yang bersprang di tubuh masyarakat.
Bukankah orang-orang seperti sadar, bahwa perbuatannya itu akan
mendaangkan kerugian yang menimpa dirinya?
Bukankah dia sadar, bahwa dirinya salah seorang dari anggota
masyarakat yang berusaha menyengsarakan mereka?
'Tidakkah dia mengerti, bahwa bencana yang melanda masyarakat
ini akibatnya kembali kepada tiap-tiap individu? Ataukah dia menduga,
bahwa dia akan selamat dari perbuatanjahatnya dan bebas dari akibat
buruk yang ditimbulkannya?
Apabila orang yang berbuat sedemikian itu menyangka, bahwa
dirinya akan selainat, maka sangkaannya sangat keliru, sebab kita belum
pernah melihat seseorang yang membahayakan (mengorbankan) umat
unfuk mencari keuntungan (kepentingan) diri pribadinya sendiri,
melainkan bahaya perbuatannya itu pasti kembali (mengenai) dirinya
sendiri. Contoh-contoh yang demikian itu banyak sekali, tiada terhitung
jumlahnya.
,#W.eaiqPfiW ltiA'JL*(
,*91'SgL t3G4 # | q)'iJJT
^Qu,+lbvjwuQ.thL,!.A"yi
^,hLet
YtAviH)jL?.rr\LtSt jv;U+Liitj
*:),. A)5 A &Vi . \1K7:"!U 4 ii,)i
46 Terjemah lzhatun Nasyi'in
.b$q6\i+vir44i?i?6
'#li J )J I r/ai*3 A. it nSs; ..tfr
$y ^,*6
di,q{Ys lyb* G,A,'*"ia'aic,u
cl36t .trT,B aya LVrj 3\tt tjr
?#, |iW.
î,
@1 .zf$r +x JIr;( #
ff,(.Vr(t',5ffi#*tv*{Gry-
6;il*vfrj . t ;LV, \1a1( bLtt LVj
'agLfur
ip #;Yt($,Y -y.i C?v
. *:Pt;J.,-f/
;')V3, 3 eqfi,j'ijt';Ai
ili, $({t :il+,gi1le, Liki
o$'K1j,#tcvtt;*#
WUt;&'Atrt;Lt
'r4tg.3j44W
Kemaslafuaton Umum
( -,tiAr E[dt C )A &.fi't$

Ingat, di sana ada sekelompok orang yang di antara mereka dan
kebenaran telah dipasang pagar pembatas oleh Allah, dariluar tampak
terdapat rahmat di dalamnya, tetapi di dalamnya hanyalah siksaan
(penderitaan). Sebab, mereka itu sebenarnya berusaha mematahkan
umat, melemahkan kekuatannya, menghilangkan haknya darr
membiarkan umat dalam keadaan lemah dan hina. Sama sekali f,erbuatan
dan sikap jahat mereka lalarkan tidak berfaedah bagi diri mereka dan
tidak membawa keuntungan, kecuali si:kadar mendapat pujian penguasa.
.Muka manis dan s[mpatik penguasa inr hanya sesaat di hadapan mereka.
Kalau toh mereka mendapat keuntungan materi. maka keunrungan itu
tidak dapat menggemukftan dan tidak dapat menghilangkan kelaparan
(sangat tidak berani). Perbuatan mereka tersebut hanyalah kemunafftan
dan pamer.
Kemunafikan dan pamer (riya) itulah yang mendorong orang-orang
seperti kelompok kaum di atas memuji perbuatan-perbuatan orang-
orang yang egois, bahkan mereka menganggap orang-orang egois
(kalangan penguasa) itu telah bekerja dan berbuat dengan sebaik-
baiknya. Padahal mereka benar-benar sadar, bahwa mereka saling
melakukan perbuatan yang mengakibatkan keruntuhan umat,
mengupayakan sesuatu yang melemahkan unlat dan melakukan tindakan'
yang menghancurkan umat. Mereka itu sesat dan menyesatkan, mereka
itu adalah makhluk yang paling buruk dan jahat.
Wahai, generasi muda,<nenjauhlah kalian semua dari amal perbuatan
yang mereka lekukan. Selamatkan dirimu dari kejelekan perbuatan
mergka. Janganlah engkau seperti pengikut-pengikut'Abu Firas Al-
Hlndani yang berkata: ,
Jadilah engkau seperti para pengikut Abu dl-'A'la Al-Ma'arry yang
menyerukan:
"Mudah-mudahan tidak turun padaku dan tidak membasahi bumiku
hujan deras, jika hujan'itu tidak dapat memalnnurkan anah tumpah darahku. "
Tentu kalian semua akan medapatkan petunjuk ke jalan yang lurus.
"Mengapa aku harus menghubungkan perbuatanku, bukankah
kematian itu pasti datang kepadaku; Tatkala aku mati karena kehausan,
maka apakah ada nanti tetesan hujan yang turun?"
48 Te4emah lzhatun Nosyi'in

XI
KEMULIAAN :
j.L&filS,.v6lOiiqO,fi
- .qAid6'lwit.&;dr
dtJ$idw,,bqrS'#:iy
,i#Ag#t#HlSr$ij€+AU
'ur{!iJi#"&1(),?rY*1t5
'if;i,:,is'
tu,ff, *tV,W,ryt ogy"$.,#
$-
,
bqu, r-l-,,11$. &E ! Uvl UgyS y
i*v.i LQA|'"6 n6i C JL{,&i
W t rtui,P|fui'u rp l?)bv,
t1:4f64
S,'*î|XY 4 b$ kt V,i JL?a
.,*!ft)i jn;i
49
\11'15';
.'$ 1*.li t1:s i a i1 A\'v
s^
^titl
bt11,4;,;( :
ill\'ux
I
1'bj\4'.1Y / .,
$-5 )q115 t +
/1.
uli;I
/. .l 4^ 'r/ L,2,'9',
el.aS
a
v(xa &E;y.&I*YU i:iAtg*tru')i 2)E.fu A5)J .-J< ,
),e ,'+t,P *, t;65-

1,1L , <-./-
# ',^;U,
7rAVJ*U,e) &/ u/-
'';,fr i9 a,q,:ui .31xG: 317)iia v t i
' . (i.iêt\q;3$i e.
49Ut -,;13 -4Ai i* :; M 15
i6r,irqu,i*1 futrar X +k, LLil
'-,\J4 t4)*, A4 |'L3,tfip d#,+6 G
,i'cb%, W 5 4 59u.'{4- iS Ar
Wdir[staL&'!.rbiqit4
.ryr)Ji
Saya telah.melakukan pengamatan terhadap tingkah laku atau
perangai umat manusia dan melakukan penelitian tentang jiwa mereka,
hingga saya memperoleh satu kesimpulan, bahwa tidak ada seorang
pun yang tidak merigakui dirinya mulia.
Bertanyalah kepada orang yang pandai dan orang yang bodoh.
Bertanyalah kepada orang yang baik dan orang yangjahat. bertanyalah
kepada orang yang ikhlas dan orang yang munafik. Bertanyalah kepada
setiap orang yang bertingkah laku terpuji atau buruk, maka pasti setiap
orang dari mereka menjawab, bahwa dia adalah orang yang mulia.
50 Terjemah trhoiurNosyi'in
Setiap orang boleh mengaku demikian, bahwa dirinya mulia. Hanya

saja tidak setiap orang menganggap benar pengakuan-pengakuan itu,
sebelum dibuktikan kebenaran atas sesuatu penelitian saksama. Iika
tidak, maka menjadi kacau atau tidak jelas persoalan yang sebenarnya.
Baayak orang mengira, bahwa kemuliaan ini terletak pada kekayaan
yang dimiliki seseorang, dengan kadar (sedikit atau banyak) harta yang
ada. Dia bersikap besar diri, membanggakan diri dan cenderung
congkak. Meremehkan orang-orang lemah dan tidak menghargai
t
orang{mng miskin.
Anehnya, orang yeng mulia palsu bisa. mendapatkan pendukung-
pendu*ung setia. Di antaranya ada yang menjunjung kedudukan, ada
pula yang secara hina tunduk dan sujud di bawah kakinya. Kadang-
kadang mereka dengan melaku.kan penghormatan seperti itu, tidak
mendapat apa-apa yang dapat menutup dan memperbaiki kehidupan
mereka. Perbuatan yang mereka lakukan itu hanyalah karena
kemunafikan dan kehinaan. Hal itu hanyalah akibat kesalahan
(kerusakan) dalam mendidik mereka, di samping disebabkan penyakit
(kebobrokan) di dalam- akhlak mereka.
Andaikaa orang yang mengaku mulia karena melimpah kekayaannya
itu mengetahui, bahwa dia bisa berubah total oleh jaman, hingga dia
menjadi miskin sesudah kaya dan menjadi serba kekurangan setelah
mengalami serba kecukupan. Maka orang-orang yang dulu mengagung-
agungkan, berubah menjadi merendahkan'dan orang yang dulu
mendekatinya, berbalik menyakitinya, maka pasti orang tersebut
melepas sifut sombongnya dan dia tidak lagi bersikap seperti di atas.
.)iviLii-ilrrtO;Y g-u
.3$,iffif ,X irs, il.'X j,{33 lt:; l(
./*U Ai r,'b1 ":4y,yJi
"r.'Cil'Lr(
'rti,Gi:U'^:;W'v<lr3t,fivji
'Ltajvw{*u6&(rA'r$i
Kemulloan 5t
a
I
w
C zt,
*Jij#r\rv;ni
tu?,Jw
i1( g /2 j1112-,
'Jfi
9t,W l& 2,sirt-i,Wi,W, $!i,\Jn1'.
#
,)"fr"-$FiuiL"#,A,J, 'b;44- ir*i,*

?11 it!,t
gV rV 616 it^ iYi UtP,r?5 . \i'!
-, !r'.,1{i
\*VJV6
'3V
Ada pula sekelorrpok orang lain yang beranggapan, batrwa kemuliaan
ito U"rop" ketuatan^fisik yaig ada pada seseorang atau beranggapan
seperti ini, mudah sekali meremehkan orang-orang lematr, meskiprrn
mireka (orang-orang yang kuat) itu memiliki pikiran (kecerdasan) yang
luar biasa o* o"pai mencapai cita-cita tinggi, setinggi bintang orion.
Andaikata orang yaqg beranggapan seperti itu mengetahui.(sadar),
brthwa harimau teUin Uerani dan lebih tnrat daripadanya, unta itu lebih
mit aan fukuh badan serta tulang-tulangnya, lebih besar tubuhnya
dar lebih angker daripada dirinya, maka pasti orang tersebut menarik
anggapanny., dtog.o merasa rendah dtidan tidak mengunggul-
*ggotf'ao diri dengan kekuatannya.
-s"rctorpok
orang lain menduga, bahwa kemuliaan itu terletak pada
kesehatan seseoralg di saat umat sedang sakit, kemapanan hidupnya di
Saat umatmenderita, kekuatannya di saat"umat lemah, kemajuannyi di
saat umat mengalami kemu4duran, kemuliaannya di saat umat hina
dan terletak pada keagungan sQseorang pada waktu umat dalam keadaan
terhina.
52 Terjemah lzhotun NosYi'in

Andaikata sekelompok orang yang anggapannya tentang kemuliaan
seperti ini mau berpikir sedikit, pasti mereka mengetahui (sadar), bahwa
anggapan seperti itu adalah salah, keliru dan merasa bahwa diri mereka
tetap tertipu oleh nafsu dan setan. Orang yang mulia adalah orang
yang mulia sebab keinuliaan umat, dia hidup enak sebab kemakmuran
hidup umat. Apabila umat terhina, maka dia menjadi hina dan jika
umht hancur. maka dia iuea hancur.
e6&v {;${'^* {?ai4Ai|L

uqViVJ fuLi$iiI U Ur *. w g ut 9t
t-Jr\Fd\rViU
ltl;U;tf;,*wsttttgSsw-
/a
lr4
--a
** 'n-
/ r/
,vbi*:(j,velL+
'44* ql i+ (rri"rr (,4
# 14"3; t
, 'r-4^4 a
Lg6),Fk b'tii,,rdg,F
J*rfr o,'u&i*
'z'7
.*rwL.*! &#;,gwL
Kcmullaon 53
'(W:AW,'"bAi 4iil t-i" tu

irllut Uf! $ti'#'Ai
y tr4lri
i*ij+tli**,
^V,
AX',;6,*{b\{eii $i,t-
WL V^{, LiJSi L\Wv zr Yi; H
'5, !9, q$v,,hjfli 4t
F *, i,
-'LUtJ6JY.ci2;'#gg
Kernuliaan yang sejati dan keagungan yang pasti itu hanya milik
orang yang benar-benar sempurna danperkasa, bersih jiwanya, beliman
cukup dan memberi semangat dukungan kepada orang-orang yang
menyerukan giat mencari ilmu. Barangsiapa yang dapat melakukan hal
.berarti
tersebut, dia termasuk orang yang baik hatinya dan baik
akhlaknya dalam pandangan orang banyak (masyarakat).
Sangat tidak mungkin menjadi mulia, orang yang bodoh, yang
rirenyepelekan orang-orang yang pandai dan tidak mempedtlikan
orang-orang yang berpikiran sehat, tidak mau merang*ul para ulama
serta tidak senang melihat umat Islam maju dalam segala bidang.
Sama sekali tidak dapat dianggap mulia orang yrng merampas
kebebasan umat, memonopoli kekayaan umat, meremehkan dan
berusaha menghancurkan mereka, demi kepentingan pribadinya.
Orang yang mulia adalah orang yang berkhidmat pada neghra dengan
arti sebenarnya, menjunjung tinggi negaranya. Dia rela terhina dsmi
kemuliaan ne garanyadan rela mati demi berlangsung kehiifupan negara-
nya-
Wahai, generasi muda, itulah kemuliaan yang se.jati. Berpegang
teguhlah dengan sifat kemuliaan yang sejati inr, sebab itulah tali
penghubung yang kuat antara kalian semua dengan Allah. Berlindunglah

di dalam benteng yang berupa perangai yang rnulia, sebab.hal itu

merupakan benteng Allah yang kukuh.
Sesungguhnya negara telah memanggil kalian semua untuk
bertfiidmat padanya, agar menjadi baik. Oleh karena itu, penuhilah
panggilan itu. Dan 5s5ungguhnya, urirat telah rneggulurkan t ngan
mereka untuk menahan bdntuan kepadamu, maka bannrlah mereka
de4gan apa saja yang menyebabkanmerekabangkit dan banurlah rrereka
dengan kekuatan yang ada padamu, pasti engkau bisa hidup baik dan
dapat menggapai tiagkat yang tinggi-,.
Kqnulloan
2 7r'
t\<1, t5 //a
xII
LENGAH DAN WASPADA
.blgrtJe
rtL")AI o.(s'6Vt6 i . t1#3 GtY I t#

Wj,&*i ifi{i . r}+r; A}w A!,gli
.s.17f,&.-*utbh6try'i'$ital\*'
("3, JtUj VtiA aAAt tt\i e
3# ut cfrl U$S,a@i C cJit#t

'*#e,11;66##vIFlW
5;1/,j'*{{rJr4#:.Yi)t>1576'Yl
,-rxA-fi$rgqtvVwiri,
lktq'3t fuvp, *4,i:1$ ;9t
r
r
l**w**rq $+6ti6,
'1i5$4Autv,W
Keadaan umat atau bangsa itu sama dengan keadaan perorangan

(individu),.sama-sama memiliki sifat lengah dan waspada.- .
Kadang-kadang sifat kelengahan rebih menguasai pida umat, hingga
membuat mereka beku dan ferbelakang. Akan tetapi kadang-kadang
sifat kewaspadaan lebih menonjol dan membuat mereka semangat,
hingga selalu sadar dan waspada. Kedua sifat ini senantiasa bersaing
dan berebut posisi. Dua sifat itu tidak dapat berkumpul dan tidak akan
berkumpul pada satu orang dan di antara keduanyi tidak bisa saling '
mereda. Hal itu disebabkan keduanya berlawanan dan dua perkara yang
berlawanan, pasti tidak dapat berkumpul dalam satu tubuh.
_ Kemenangan yang dicapai dua sifat ini mempunyai beberapa sebab.
S-ebab+ebab ini mungkin berbeda lahirnya, titapi trd.it atnya sama..
Karena, sebab-sebab tersebut membuahkan kemenangan satu Natijah,
yaitu timbulnya kesadaran dan kewaspadaan dalam. tuuutr urn"t .t"u
kelengahan dan kebel$an kesadaran, atau kelengahan-itu berbeda tingkat
kekuatan dan kelemahannya, sesuai dengan bedanya seb'ab-sebab yang
Lengah Dan Wospoda s7

berpengaruh dalam setiap orang dari umat yang telah terjangkit sifat
itu.
'Adapun faktor yang menyebabkan umat menjadi beku, terbelakang,
mundur dan jatuh iru banyak.
Di antara sebab-sebab yang menjadikan umat ini beku dan
terbelakang, adalah kebekuan pemikiran sebagian besar pemuka-pemuka
agama dan sikap yang menghambat arus keinginan kuat umat untuk'
maju menjadi bangsa dan berpengaruh. Di antara pemuka-pemuka
(utama) agama tersebut ada yang menjadikan agirma sebagai alat untuk
mencapai maksudnya sendiri dan sebagai pengakuan untuk mencegah
pemikiran orang banyak, agar menjabol (tidak memberikan) dukungan
kepada golongan pe4baruan dan agar tidak mengikuti gagasan para
cendekiawan dan para pakar ilmu sosial, ekonomi dan politik, yang
menghendaki.segera dilakukan reformasi dalam segala bidang demi
Ulama yang berpendirian seperti itu, tid ak segan-segan mengafirkan

dan menganggap fasik orang yang tidak sejalan dengan pikirannya,
menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal, bahkan
kadang-kadang menganggap halal darah orang-orang baik. Semua itu
rnerupakan akibat keterbatdsan pengetahuan (kebodohan) rnereka,
karena mereka tertipu oieh nafsunya sendiri atau k-elenlahan akhlak
meieka, apabila mereka mau rnemahaminya.
i"h iv(jv *r" iJi 1t 5#\ Wj t-e
6h1*'J :+jJI \IW*i ?W'pj

Xifr;,WW frffii +W, u,.\i\ L.
4#A6 ry U'fi;.irs( g;* 3 t .-tjPT
uf ; ftleUef .{t,^V-f, a(rs
3'LdYb;* v?gi i,4?:"-1tu Y r ei
. 3f,AU e6Ua:E OtiS;:i
58 Tefiemoh lzhatun No"yi';o
e).bj, YdtiiperlY($YbW
>Ll)t,,rl+
,t ('r
e lr(-,t l*-.,
a
i*Q,
,.{&v#y&r$rwLw(w
/- i,6fur'q;6A,s$
%Y,tj
-; i#r'q;6A,s$iy,'a#$<l
92- r'- iL,'a
IJJ - a- -l
- -
t-Ot'
w;, -*/
W, 6-ci Acg, qH( U;* ?6tt' -
'/- t'l
)tn)l
,r>,jb)i silibi';'*f
W'i*56y9t,fieggyLK K*;,3a*
t,;L,.;536fry:a(ULtAri,et{i
"fr6i*
i 6*rit{+Ul*{r;silS
I)i
antara sebab-sebab kemunduran umat itu adalah sikap dikator
para pemimpiu dan orang yang berpengaruh, juga kezaliman dan sikap
intirnidasi (penekanan) mereka terhadap orang yang bermaksud bangkit
berspma umat membebaskan diri dari belenggu kerendahan, kebodohan
dan kemunduran menjadi bangsa rnulia, berpengetahuan dan penuh
sadar dan waspada.
Di sini, masih ada Iagi sebab-sebab lain, selain yang tersebut di
atas, yang tidak rnungkin diungkapkan dalam kitab singkat ini. Sebab-
sebab lain ini, sebagaimana sebab-sebab yang telah diuraikan, dapat
menyebabkan kemunduran dan kebekuan umat serta mendorongnya
pada kehinaan dan keterbelakangan.
'Inrtah keadaan umat ketika sedang dalam kelengahan atau'ketidak-
sadaran. Ketidaksadaran initah yarig membuatmereka dalam belenggu
penguasa yang hina.
Adapun keadaan umat ketika sadar dan waspada, tentu tidak sama
dengan yang telah disebutkan di atas. Sebab, umat yang berada dalam
Lengah Don Waspado 59

kesadaran dan kewaspadaan, saat itulah mereka menjadi.umat (bangsa)
terhormat, tinggi kedudukannya, disegani, kuat, tlan berbobot
(diperhitungkan) suaranya serta luas kekuasaryIya.
'
Suatu umat atau'bangsa tidak dapat berada dalam keadaan stiperti
itu, kecuali didahului oleh sebab-sebab yang bisa mengantarkan mereka
pada tujuan (kejayaan) yang telah diterangkan di atas.
Sebab-sebab yang membuat umat memperoleh kejayaan itu banyak
sekali.
#lw.4dwg)6'Lg,W
#9Ui'!{5,uehatiWa,#V
W 6i 5J.l--e q%ti., AV \4.i €,)
6 tg,*, r,?** lJvl :) ii*l i5 \irf $v
,Jr+r.
3 uKzl fi*, aa3',*jv r
I :,rilt;/ i
W
VW\ rWA,V rtglti'u,-i\
,i,46U{'^*YqL4 #i & - b$(
6(Api Jr9,tu;Lj : Vy* Jt7*tv
. y(Yi OiAjI 'tJf
ESri;r i Wi
$ ii6 r5;,5 at!'&
w\^;tu'i*1{'i111 cwt s;t, 6
$)tfi tl t'"iy, e(#Jt'n e$,#Y eL
g2Qeft * &/ pW -x.:SS 2lii/ij
' (
I
I
.<!*Q(q4i1u,r3 $:+;Ai
Di antara sebab.sebab itu adalah tampilnya orang-orang yang berjiwa
besar di tengah umat itu sendiri, yang merasa sakit hati atau sedih
rnelihat o*.myu dalam kebodohan, keterbelakangan dan kemunduran.
Orang-orang tersebut lalu bangkit menanAmkan di kalangan umat, nilai
cita-cita yang luhur dan cara-cara membebaskan diri dari hal-hal yang
membahayakan, menghidupkan semangat mereka dalam mempersiaptan
diri, dan berjuang mencapai kedudukan yang luhur. Jika tiba watlunya,
mereka teiah siap, maka mereka dapat mendorong atau menekan para
penguasa, pejabat dan orang-orang penting yang bertindak sewenang-
wenang, agar segera mengubah keadaan masyarakat yang telah rusak
menjadi lebih baik. Dengan cara seperti inilah hambatan-hambatan yang
rnenghadapi kemajuan umat dapat tersingkirkan.
Manatala maksud tersebut telah terselesaikan (menghentikan
kediltatoran penguasa), maka orang-orang berjiwa besar.tersebut
menyadari, bahwa apa yang baru berhasil mereka lalui, masih belum
apa-apa jika dibandingkan dengan rintangan.rintangan yang bakal
menghadang'mereka dalam perjuangan mernperbaiki umat. Sebab,
rnenyingkirgn kezaliman, kesewenang-wenangan dan reformasi sosial
dan politik itu, sama sekali belum cukup mengpgkat derajat umat,
jika mereks itu masih tetap bodoh terbelakang. Sesungguhnya
menyingkirkan kebodohan umat adalah persoalan yang lebih berat
daripada menghilangkan kezaliman'pemerintah dan sesirngguhnya
keterbelakangan dan kebekuan umat juga merupakan hambatan berat
dalam usaha menjadikan mereka hidup terhormat dan disegani.
Lengoh Dan Wospodo 6l

RinAngan kedla ini lebih sulitdihadapi daripada para penguasa diktator

dan pemuka-pcmuka ma yang kolot dan jumud.
Ê
34b$tf g'oh1i$;iW
W( j ;$i +W kt,fir J,)Llt aU&
J;trtiS<tty$ra@\LfiLfi.evi.u#
.l3gJlWW,6tv;i$f^!t;'p*#
jsrrte,{lJbS {4.V',9i
s,149:iAi u !,fit,itpi *( x6ti
*Y9Lr;4WYl6q&qVq;5'+
eW L#:all'lfii JKtStStit gf Gg;
,;yfulrwy<tior3.Arlfst*i1\?1r
,)rwi;ev$*16
4wirv*'6$.Eiatl
g;t,,6i
,bV+$s, ri$sfr eriEji
1f iAi4#1bs)r",;iVL;ratfu ,Qtr4,
x/!L-&-tu{tryb;|tii)Ai'ri.il+W;
:L;'LWW*+WiiK).6uVW,
.;fitfrir$;; {fu3t5ggi ;;t'z-t €Yi
62 Te4emai lzhatun Nallyi'i,r-
sumber : https://islamiques.net/ w
.1n*'d3$,;;f6v;.W
t6,i,t
44\, Vw 6 . 6UiELt'b4 b& ti
6ff,ujr-isSLz;i;66trKig;.q#r,
. etil!.li1r*
Apabila oraog-orang terkemuka (yang memperjuangkan umat) itu
mengetahui rintangan-rintangan yang mesti mereka hadapi, rnaka
mereka harus berpikir tentang cara-qra menghilangkan kebekuan dan
kebodotran umat. Juga paling cocok rintuk itu tidak lain adalah dsngen
cara mengabarkan gerakan revolusi (perubatran) moral yang dapat
membasmi moral penguasa yang bejat, tatanan peraturan-peraturan dan
kebiasaan-kebiasaan yang berbahaya.
Cala yang paling ampuh adalah gerakan ini selain daripada
penyebaran koran-koran yang benar, bebas danjujur, yang tidak punya
tujuan menjual kemuliaan dan harga diri dengan imbalan upah yang
tidak berarti, lang diterima oleh pemilik koran koran dengan cara tidak
terpuji dan curang. Di samping itu, juga harus digalakkan penyebaran
buku-buku yang bermanfaat di semua lapisan masyarakaf atau umat.
Sebab, mungkin sekali pengaruh buku-buku ini lebih besar daripada
pengaruh koran-koran tersebut.
Ofeh sebab itu, para pemikir wajib mgmperbanyak menulis dari
menyebarkan buku-buku yang bermanfaat, yang dapat menggugah
perasaan umat dan dapat menyadarkair mereka dari kelengahan.
Hedaknya para cendekiawan tersebut mendukung koran-koran nasional
yang jujur dan maj alah-maj al ah' yang bermanfaat dengan tulisan-tulisan
mereka. Hal itu untuk mendorong umat menggemarinya dalam rangka
meningkatkan jumlah para pembeli (pembaca)nya. Dengan cara itulah
umat akan terus berjalan menuju kejayaan dan kebahagian.
Wahai, generasi muda, sadarlah kalian semua- Janganlah engkau
menjadi golongair orang-orang yang mundur dan keterbelakang. Bacalah
Lengah Don Waspada 63

koran-koran yang nasionalismenya kental dan bacalah pula buku yang
berbobot bahasanya, pasti kalian semua menjadi orang-orang yang
berjaya.
64 Terlemah lzhatun Nacyi.'in

Wgi,U3l
"
,(
x,,I
REVOLUSI BI]DAYA
eWiK e.el(WJYe/v(
b,A*rY ffJ OiL9 uLA, U v eu)
(
. tifii [;"n]r VV u E rfrllil h

Y
#uyqis!s,4*,W,L6r#;
.,4W tu), {.a39(g,i (U*,x L H,
(LL. 5
?j #9 1,:.w*ffir *#3
wtitGr)4.Lw,#ui.wx
.q!3al#)gJa.Li6&i
W.A#jV*itr".uS;y,bJ-rsEiSrUit'^,
u%
'vU;iY.
Lg u\*y,, (fi- - cli
r;-.
*:tr i
\A $'f a)6 q\ V 5, w'
V
{ttls.* 6eu *6 {!i 5r&,,!qvS o{yr
V 6Wr U(:i!t,,,frL,9 |'U qq*v,

..;fi)i*a
Umat atau bangsa yang sedang dihinggapi suatu penyakit sosial,
maka mereka itu benar-benar membutuhkan penyembuhan. Kebutuhan
umat tersebutpada perbaikan akhlak mereka yang rusak danperbaikan
terhadap budaya mereka yang tidak baik, itu lebih serius daripada
keburuhan orang yang sakit pada obat.
Bilamana ada orang yang sedang sakit, maka keluarga dan sanak
kerabatnya pasti mendatangi seorang dokter yang mereka percayai (dapat
a). Dokter itu lalu memeriksanya dan memberikan
resep obat yang dianggap cocok untuk orang yang sakit tersebut.
Kadang-kadang umat x12u langsa seluruhnya itu rertimpa penyakit,
kecuali orang-orang yang memperoleh kasih sayang Tuhan. Tetapi
mereka ternyata enggan pergi ke dokter spesialis penyakit sosial, untuk
minta bantuan kepadanya, agar mengobati penyakitnya, meringankan
sakitnya dan meyembuhkannya dari penyakit yang menimpanya.
Keengganan bangsa yang sedang sakit untuk berobat pada dokter
spesialis penyakit sosial tersebut, bersumber pada dua perkara: Pertama,
mungkin mereka tidak mengetahui penyakitnya sama sekali, sehingga
mereka yang sedang dalam keadaan koma akibat penyakit yang
menyakitinya, menganqgap diri mereka tidak sakit dan bebas dari segala
penyakit.'Kedua, mungkin mereka itu benar-benar mengetahui, bahwa
dirinya sakit dan mengetahui obat-obat yang mereka perlukan, hanya
saja mereka itrr tidak memiliki kepercayaan dan kemantapan terhadap
adanya dolCgr yang dapat menyembuhkannya atau mereka itu enggan
berpikir (berupaya) mencari dokter.
,4 -v Atq)i{l b W atgi'j-35

W;W13. )#J,u\f,il Wi'^7, V 3w).

+\ ;6 ( "#'6 G &i'y; bl t 4W
'+V';'9WL
iu)yaYazl{r
&{{t;ArwrLLfii
,1"fu,
.Qti{rutY#AtWYbHafr(
t$M,(EiWq;-ti<lf rsrt
w,e" b,it:y t;i* av u I ;g-*
i
o
('.\;XYW "*i, by. tVS r(lf iK "i
fi:U Y4( a. t'b+;yq JtW b*
.
aG iy iLfrirt,'ti#tgul#,'ir;i -
?.*btgeoLgi)i,:d${,
V,l,W'+V$i
AJi/5fr8'*ittsr!ifit*t
.-t:.W##frlttii
4.ib,v \, #i5 SrAr u LW .{i 43 {6 -
LK4g"1t5.*|ffiWr{ifir
Rcnolrcl Budallo tt
Banyak sekali umat yang mengirimkan putra-Putrinya ke sekolah-

sekolah kedoheran, agar setelah mereka tamat, dapat mengobati tubuh
unat atau bangsanya yang sakit. Tetapi, hampir tidak ada, kecuali
. sedikit sekali dari umat yang mengirimkan putra-putrinya ke lembaga-
lembaga pendidikan yang mengajarkan moral dan ilmu sosial, agar
mer.k" nanti dapat mendidik a[trlak umatnya dan memperbaiki sistem
kehidupan sosial mereka. Keadaan yang memprihatinkan seperti itu'
tidak iain kecuali disebabkan kerusakan jiwa anggota umat itu sen$iri
yang lebih mementingkan kebutuhan materi daripada kebunrhan moril.
umat memang m€mbutuhkan kedua Solongan sarjana (dokter)
tersebtrt. Tetapi kebunrhan rnereka pada sa{ana-sa{ana yanq ahli dalam
bidang petsoilao sosial dan para pakar ilmu athlak itu lebih besar dari
kebutulun mereka pada dokter ahli pengobaun penyakit yang menoqigl:
Apabila umat telah tertimpa wabah suatu penyakit, paka wabah itu
tidakl-ah menekan korbanjiwa, kecuali sgkitar septrltrh persen dari
juqlah
keselunrhan umat. Kemudian ditentukan obat pembasmi wabah peuyakit
tersebut. Tetapi, apabila unnat telah dilanda peny.ki! t*q -ltau
trisis
moral, rnaka yang meniadi korban bisa mencapai sembilan puluh ,
sembilan persen dari keseluruhan wnat. Padahal, kalian semua pasti
mengerti, wahai, generasi' muda, bahwa menghancurkan kehidupan
p"roraogao
- inr, lebih mudah daripada rnenghancurkan kehidupan umat.
femuaian kalian tentu mengerti, bahwa umat atau lqngsa itu tidak
mungkin bisa bergerak dan banlkit, kecuali apabila di rcngah+engah
*rr"k" ada orang-orrng yang altif memperbaiki mgral bangsa itu
sendiri, mendorongnya untuk maju, menggugah kesadaran dan
rrcmacuoya utrtuk tems maju hinggadapat mencapai keagungan'
Tingkat kesadaran umat atau kemunduran mereka itu berganmng
pada keCat<apan orang-orang yang berusaha mengobati (memperbaiki)
mereka.
yfu'6rsn8\L,?tffii*?E(
q-W,V€!f &. bti # "J# Jl*rV
68 Teriemoh lzhatun NosYi'in
l
sumber : https://islamiques.net/ --T.ffi-
,,
.."!ra
,t#'Y W utio'z$': 6f WS, WL61\ oW

3*4lg\i,grWi;;fiia
\\ / - - .-,
i
6)i4,fi rlVg I by i*.',,6
W, a
;,r5;a*trqJtyrn6{tq"
g$*r+s)'*;:-t*;Els+wyr,,rr;t
.Z6vt :A.rAle J
f e tLxi effi bw
w #t/'s::' #i w,ur5, {# iA
Reuglusi Budaya
irWW{t*tV t 1J:.$rAi, yl i q(bS

.Y.*3lru#vlyuw
Umat aau bangsa mana pun tidak akan bisa bangkit, kecuali dengan
meningkatkan akhlak yang baik mereka, yang didahului dengan
membasmi akar akhlak (kebiasaan) rnereka yang bobrok serta
rnemperbaiki sistem kehidupan sosial mereka. Apabila urusan tersebut
dapat diaasi dengan baik, maka persoalan-persoalan yang lain, rnisalnya
reformasi tatanan sistem politik, ekonomi dan pembangunan, akan
mtrdatr diselesaikan.
Usaha meningkatkan moral bangsa dan memperbaiki kebobrokan
tatamn dalam masyarakat inr tktak dapat berhasil, tanpa melaksen*kan
perubahan besar-besaran dalam bidang moral yeng perlu dikobarkan
dalam jiwa selunrh umat oleh para tokoh pembaruan dari kalangan
mrjam-sarjana ilmu sosial den moral sedikit demi sedikit, sehingga
akar-akr kebobrokan moral dapat dijebot, kemudian diganti dengan
moral atau kebiasaan-kebiasaan yang baik-
itu berupa tampilnya individu umat yang baik
Creraftan moralitas
tingkah lakunya, bersih (tulus) hatinya dan jelas tujuannya, yaitu
mengubah kondisi sosial dan mordl umat. Merekalah yang harus
mengerahkan umat, ag:u meninggalkan kebiasaan buruk dan perangai
yang tidak terpuji. Mereka harus tems-menerus bergerak mernotifasi
umat dengan segala upaya, tarpa mengenal lelah, hingga mereka dapat
mencapai apa yatrg mereka cita-citakan.
Syarat utama (dalam mencapai keberhasilan gerakan moralitas) ini
adalah gerakanterselmt harus dimulai sesuai dengan kondisi, sehingga
apabila umat sekiranya telah siap untuk diajak maju, maka bawalah
para pelopor gerakan ini melontarkan pikiran-pikiran yang lurus dan
gagasan-gagasan yang tepat dan cocok dengan pertimbangan umat.
Apabila gerakan moralitas tidak dilakukan dengan cara demikian itu,
maka gerakan ini lebih mengakibatkan nasib umat itu dalam keadaan
lebih buruk daripada keadaan mereka sebelumnya.
70 Terjemoh lzhqtun Nasyi'in

(rUvi{'il
i*e':*
Jtfi'6 l,l.1Li@i'n,AY, ;,-- Ai rb Lr,k
WW v -l 3v i.W'iwv&bt r5,. t':6

,Y-i,'<t y (
r
{9r ot,r'rr.6 v1v'2L-+1
g q6,(4:;/.
"yfr1aW l (
13 i/Y,ed
q
'iifi4.ffiWJ, WLailfu, 6i#guee

'&$vrrKt\ tJ6t fr I iF'!n: *9 fi -e x
t
.Wy6ilielt*9i
9a3,5ap;46,43iJ9#
,}i;grulW bi K''K FX'?d'
Hendaklah langkah pelopor gerakan moralitas ini sama dengan

langkah yang ditempuh oleh para dokter jasmaniah dalam hal
memberikan resep-resep kepada pasiennya.
seorang dokter tidak akan memberikan makanan kepada pasiennya,
kecuali sesuai dengan perkembangan kesehatannya. Sehingga apabila
dia benar-benar sehat, maka barulah dokter memperbolehkannya makan
Reuolusi Buclaya 7l
ltSkanan yang tidak membahayakan terhadap kesehatan. Langkah-
lrngkah seperti itu hendaknya diperhatikan oleh para pelopor geralian
moralitas dalam irsahanya mengubah moral umat.
Seluruh umat pada saat ini benar-benar memerlukan adanya gerakan
moralitas, unn* memperbaiki keadaan nasib mereka dan mengentas
mereka dari dekadensi moral.
Wahai, generasi muda, engkaulah dokter-dokter penyakit sosial itu.
Engkaulah yang diharapkan menjadi pelopor gerakan moralitas ini. Di
tangianmulah segala urusan umat."Engkaulah yang bakal disertai
tanggung jawab mengubah cara berpikir umat dan menyebarkan nilai-
riilai altlak mulia di kalangan mereka.
OIeh sebab itr.r, bersiap-siaplah mulai saat ini menjadi orang-orang
lyaqggigh dan berkemauan keras. Beranggapanlah, bahwa kalian adalah
sama, bakal menjadi dokter,.penasihat dan pembimbing umat yang
tulus sera menjadi penasihat yang sejati, yang dapat mengamalkan
p€tuahnf. Jika demikian, maka kalian akan'dihargai oleh umat.

@r;'\t{( xry
RAKYAT DAN PEMERINTAH
'v6'*3
*'jAi
6n6'*3
. r/,
**r g
t'K fi **f
tt'fr to l:j
Ai 4a
4A{z1
+Y',P i 36'uL Wl,ll t,ti*S;
6i, b*
{yyrwswfur{fiiu,Al
t
7? .*ry'y 44 re,|a;r, i,,;,
1.g6
4t#gV,V
73
tai{, "+v 1+t;-+*, tfr t $j tsg

;y* ir*, *!Yb-A b Tggi'rgrt # fi
t6, Wi (iV z:14ifu d-qv" lfti
#5(\ b s^ Ly, (iti ;t )cdi lYt 4 lwi 6
# fitp u ewU b@i tu#s,Fr)ldi
q r jr6 ls ?(;ai.r_uA yyl
-lqy.Kw
'W6tiut6fr
Urusan yang dihadapi itu sama dengan urusan yang'dihadapi oleh
perorangan. Orang yang menyandarkan dirinya kepada orang lain dalam
segala urusan -unnrk mencukupi apa saja yang menjadi kebutuhannya-,
adalah orang yang telah jatuh, hina dan lemah. Begitu pula halnya,
umat yang tidak bisa mengurus persoalan dengan sendirinya dan tidak
.mau berupaya den$an sungguh untuk memperoleh kejayaan. Umat yang
demikian adalah umat yahg mundur, terbelakangan, hina dan bukanlah
umat yang bebas atau merdeka. Bahkan mereka adalah umat /ang
terbelenggu dengan nilai perbudakan.
Pemerintah itu menghendaki umat, agr mengendalikan urusan
pemerintahannya. Ia tidak ingin menyimpang dari garis yang telah
ditentukan umat sejengkal pun. Apabila ada umat yang berlindung
74 Terjemah Izhatun Nosyi'in

kepada pemerintahan dan meminta bantuan kepadanya dalam segala

persoalannya; maka umat itu berarti telah mengikat dirinya dengan
tali-tali pemerintah dan mereka harus sejalan dengan pemerintah dalam
kehidupan sosial atau intelektual, sesuai dengan'kemauan-kemauan
pemerintah. Tidak dapat diragukan lagi, bahwa pemerintah itu pastilah
telah membentuk atau menunjuk orang-orang yang sekiranya cocok
dan loyal serta dapat memenuhi kemauannya, tidak mau membentuk
atau menunjuk orang-orang yang dapat mengurus hal-hal yang
dibutuhkan umat.
Apabila tampak di lingkungan sekolah-sekolah pemerintah atau
lembaga-lembaga pemerintahan, orang-orang yang bekerja untuk
kepentingan unat -hal ini sangat jarang sekali-, maka mereka itu adalah
orang-orang yang banyak belajar hidup bermasyarakat dan bernegara
dari lingkungan'mereka, sama sekali tidak belajar dari guru-guru mereka
atau dari buku-buku kurikulum yang ditetapkan dalam pendidikan
mereka.
Apabila kita ingin menjadi umat yang baik dan maju, maki kita
wajib berusaha memajukan umat melalui umat itu sendiri, tidak melalui
pemerintah, dengan mencurahkan segala tenaga dan cita-cita, demi
tercipta umat yang maju. Sebagimana keadaan umat-umat yang rnaju
dewasa ini. Umat itu telah dapat mendirikan sekolah-sekolah, lembaga-
lembaga dan pabrik-pabrik tanpa meminta bantuan (uluran tangan) dari
pemerintah mereka. Andaikata mereka rneminta bantuan kepada
pemerintah, tentu mereka menjadi mundur, seperti keadaan kita.
LL'-IU t'eit'tl 6 fi ii iieql &14 15 t
jd,;iJr
Rokyot dan Pemerintah 75
46u, :",.o{t b\t g gg E'K!i

'^,gWJ, W 5 t3 $ U'"+je-$j .yetL
#'-\fr ','{ri Lt, i*,,*1 a4tjhi *
r;v9
W y ii;, Y,itoalg 6s, @i'
uwt{:s;*ir#*fffi.bL1
yfu,140s,9fu eLa 5 W,qq. rV v V
-*lS,Acvrit',ge#iu"yAieU jU
,/n u
6Sr',9.-u.W(&i'JltwKliq,&3;
',,&g r4 .u{l.A y.iy i 6;* g .{zr
v#;$ u#\,-rKtis, 4u e#^taey
.
A!K21:W t, glt':ttlii y'fc t d^3,

4;;aa1i 4gw tl,*ti qif i rt .,l^#,i,
d,l/yt'#J'U iJ X cAi rî, fu..,.6
.VLa
7..
Urnat atau bangsa mana pun yang menggantungkan diri kepada
pemerintah untuk keberhasilan maksud-maksudnya, rnaka uuiat itu
berarti telah masuk ke lingkaran (keluarga) pemerintah dan terikat
76 Terjemah lzhatun Nasyl'in
I
dengan ikatan-ikaannya. Manakala umat itu terikat dan butuh kepada

umat lain, berarti umat itu bukanlah umat yang merdeka. Kalau memang
demikian, maka dari mana mereka bisa maju? Bagaimana pula mereka
bisa bangkit?
Pemerintatr adalah bagian daripada umat dengan pekerjaan-pekerjaao
khu$us dan tertentu. Ia senantiasa meminta bantuan umat untuk
mengukuhkan kekuatannya dan pasti mengandalkanumat dalam segala
un$an. Sebab, yang sedikit pasti bergantung kepada yang banyak.
Kita tidak pernah mendengar kelompok yang banyak atau besar
bergaanrqg kepada kelompok kecil, kecuali jika kelompok besar (umat)
itu lernah, tertelAkang dan pengecut.
Apabila umat ingin merrllunyai peurerintahan yang baik dan maju,
maka umat iru sendirilah yang hanrs lebih dulu memperbaiki diri dan
berusaha rencari jrlm menuju kemajuan dan kebahagiaan. Sehingga,
apabila um{ telah baik dan maju, maka pemerintah ikut baik dan
maju, sebabbagianyang kecil mengihrti bagiantresar. Selain iu, kareoa
pemcriirfah banrs meruilakan gambar dan cerrrin umat. Oleh karena
inr, apqbilaumatbaik, rTekr pemerinun juga baikdan sebaliknya, bila
rakyat tidak baik, maka pemerintah juga tidak baik. Andaikaa kia
meqgcrtiratan add sebuah baik dan ratirat atau umat
rusak, 'raka pastipemerintah inr tidak lama akan trrrut rusak. Apabila
ada umat baik, sedangkan pemerintabannya nrsak, maka tidak lama
kemrdian pemerimban inr m€qiadi baik dan neqgihti perjalanan umat.
*3iI.6'y {rKZYfi ;;gi';.;{t Lj

, 3 rdutLlu3, ltij tfu;, VtLtLl V V,
t
v * {y1 *i, ti.;iit y 9 y'^,-'3 * b\W

,rK'l U fi ri1, t 71,, ll,$ri "EW,:fi ::s
.41vUf&6$KE.r*#wy6
Rakwl don Pemedntah Tl

-Sr, $l${fiA,,g;f
i;-VilKt 9
'r;clV ,'ai idt u, "{* r t; i+K M ritaiT
*ttniv't$ys&'.eur"riiwqt2.
WWWAaK-Crf*J.)!\IW#S
6gF :ll, .gw $ :,tLf, g t{.u; w@'
kingkasannya, sesungguhnya pada dasarnya pemerinahan itu itut

atau tergantung pada keadaan umat dalam hal padai dan bodohnya,
kemajuan, kemunduran, kepandaian dan kebodohannya serta kebaikan
dan kerusakannya. OIeh sebab itu, kita tidak boleh bergamung, kecudi
pada diri kita sendiri,
dan kita tidak boleh berangan-angan, kecuali
dengan kesungguhan dan keseriusan yrng telah kita curahkan, katau
memang kita ingin menjadi bangsa yang baik, agar kia mempunyai
pemerintah yang baik.
Wahai, generasi muda, kepadamulah kami berharap, hendaknya
kalian semua menjadikan tujuan kalian unfirk bertfiidmat kepada umat
dengan sebenarnya. Berusaha keras mencapai keberhasilan dan
kemajuan untuk umat, hingga kejayaan dan kemuliaan mereka yang
telah hilang kembali lagi. Sesudah itu, terbentuklah pemerintahan yang
maju, baik di bidang sosial, ilmu pengetahuan, ekonomi maupun
pembangunan. Dengan upaya seperti itulah, engkau akan menjadi
orang nasionalisme sejati.
Semoga Allah merealisasikan harapan-harapan kalian semua. Semoga
kalian semua selalu dalam lindungan <ian pertolongan Allah.
Sesungguhnya Allah itu Maha Mendengar semua doa.

u
/r'
\o
N
xv
TERTIPU OLEH PERASAAN SENDIRI
'"1i1!,VW1 C$1,;rfi5ye
q&e&Attw#,ex)WW
' fiSt'{sgs
J'
a,fiu'# s'x+U{.tai {r4 itoJ
I <iit5 Jrig($l, fi,; f.Ov@f
. AiJW",It*,W
4*,rglAt<yU. ir*6 fr.LC;i;
fur.+st*i*.i idi rt;, .Kt'*
fr*li
Mt b n, fii CVo ;Afigvfu;rJ .,gqL,

?,-Ei tSWt#, bUiy. & od s -$b|t i
. qrtil\rilt i-*
P( *ri *,qSa*1v
Oraqg yang berjiwa lemah itu umumnya memandang dlrinya tidak
dengan pandangan orang lain terhadapnya. Orang yang berjiwa lemah
selalu *"-anOaog dirinya sebagai oraog-orang agung dan mulia'
Padahal mereka sama sekali tidak memiliki sebab-sebab yang
menyebabkan mereka dianggap orang-orang nnulia.
Mereka menganggap diri mereka sebagai orang-orang pandai, tetapi
kebodohan tetap menyelimuti diri mereka, bagaikan awan tebal di hari
yang selalu rnenyelubungi bumi dan menutup selunrh permukaan langit.
Mereka menganggap dirinya sebagai manusia. Tetapi sifat-sifat
kebinaungao telah menguasai kendali jiwanya, mengendalikan hatirtya,
mdominasi wateknya, membiarkan nafsunya merusak akalnya dan
mencabik-cabik ciri atau sifat kemanusiaannya. Mereka selalu
kebingungan dalam kesesatan dan terus-menerus berada dalam
Semra itu, tiada lain karena mereka telah tertipu oleh per4saan
dirinya sendiri (ghurur) dan karena kecintaan nafsunya pada kebatilan-
Sifat ini rnerupakan perangai yang hina, yang dapat membinasakan
siftt-sifat mulia yang ada dalam jivra dan dapat menghapus harapan
mendapatkan lcebahagiaan serta menghilangkan sisa"sisa kemuliaan /ang
adapadajiwa orang-orang yang berakal sehat.
,!,, d"qi E;S a e'IkS

"#tr
i
'{v {-*L*i l@, d:$i - U#ti ;",4s0.v
i4C ii - $f C q;rw'fl S {'fri2tg
aalsi ; pi'i\L - ri\ai tt; k krt w
4^5,;:W {.AV'U{- i ilAi b 1y tb/S

ql
s
3 fu& 4 i;u*it' E?ulttie;t

, &4"3 .JLr, iir,,iif . 6)i lr?3!4
:##wt3w,;&,6w1 fiw,1?$
.rat&!;;Jts
{
I(+{'Jrtr-r ;t1i b
$'A & x-
'"+1, {lo'lt$ t:o$,W,{4{l W:1 t rl
. vtgi'r\,;A$j u\,ji
'#,U-,Yrii",":frffi;tdi
Di antara sesuatu yang menyedihkan adalah adanya sekelornpok
pernuda -yang mereka inr sebenamya merupakan tiang bangsa, sandaran
kehidupan mereka'dan penopang kemalmuran bangsa di masa dqran-,
bahkan telah kejangkitan sifat glwrur ini (tertipu oleh perasaan sendiri).
Mereka telatr membiasakan diri dengan kebiasaan ini (mbnurut hawa
nafsu yang selalu menipunya) hingga menjadi tabiat mereka, yang sulit
dihilangkan, sebab telah meresap pada jiwa merbka dan akar-akarnya
menancap ke dalam hati mereka. Akibatrya, umat menjauhi mereka
sebab perilakunya sendiri. Orang-orang yang dekat dengan mereka
menghindarinya dan orang-orang yang mempunyai tali-persahabatan
dengan mereka berbalik membencinya.
Kadang-kadang salah seorang dari sekeiompok pemuda yang
terjangkit penyakit ghurur di atas baru mempelajari beberapa masalah
kecil dari satu disiplin ilmu tertentu, yang belum sampai matang dan
Tertipu Oleh Perasoon Sendiri 8I

menddam hinlga benar-benar paham. Teapi dia sudah manperlihatkan
diri sebagai sosok cendekiawan di masanya dan sebagai pemikir di
jamannya.
. Kadang-kadang dia itu baru membaca sebagian kecil ilmu sastra
dan sejarah, teQpi dia telah menempatkan diri sebagai tokoh sastrawan
atau pujangga besar.
1y"$efir,#)(aWlpVtuW
*.3 O ds, #W\ i.6/t g-$&,-K
,XyrL/,,/-ary;*b J.$,,;e,),i {t ? 6
J";*, 6LX W *gtiv fidu, J#i
3,w wffM'UK 5 w jl|-{i;/,(E
vK .54v3it lix -t'bd g - g
#f,
3$\ J'LtlE3-* $ lQfr pV cai
otiy!'*:fr*s\tW .
e6'AGeivt( tv,Ll 0?6 3"Fj
,fetw6,.Eb;/
'$-$LVgir@i, \?fVZJ
f51 1 fsiV,-,rli;t&A.
&Y'a-'o;&!-. frl!5
3tdti",dffif , j$LrfiW@y
WrW *r{, r,lt lVI, t4rY v"<li #e
-Teriemah
82 lzhatun NasYi'in
cr|s :F J fiW,Wuf\'*1i,1$( lL "f

tl/.' &t l$i 3 !4.iW lg ee|x y;L
*; t6'x'iL?.691 b1n ;;A o0 S
JJr#,rt4t;ie4w@9li{5refue1(
o;iLs,,tiettial( $x, JW3 zi{.4?;W
e3, ?hW( Wrt,;,fii . P;4l*:gl'yU
,
#refi#(o*
Kadang-kadang salah seorani dari pemuda yang terjangkiti
penyakit
ghurur itu menyusun suaru ucapan dalam puisi, atau menulisbeberapa
,'tit.tyangdimuatbeberapakoran,tetapidalamsusunanpuisinya
.u,,," r"t"ti tidak ada bobotnya dan di dalam tulisannya sama sekali
tidak ada pesan yang menarik hati. Sebagian besar ungkapan yang dia
sebut sebagai pulsi-atau karya ilmiah iru, penuh dengan kesalahan,
baik dalarn rnakna atau lafal, atau bahkan dalam rnakna cian lafalnya'
penulis
Kendatipun demikian, dia mengaku -tanpa rasa malu- sebagai
berbakat dan penyair terkenal di jamannya, yang tidak tertandingi'
dalam
Kadang-kadang sekelornpok pemuda tersebut tampil di depan
,.pat rr*u* dqn pertemuan-pertemuan khusus. Mereka.berbicara dalam
berbagaitemadanmengembaradisetiaplembah.Satusaatengkau
melihat rnereka seolah-olah naik ke langit (sebagai astronot), di saat
pelaut).
lain engkau rnelihatnya seolah menyelam ke dasar laut (sebagai
Kadang-kadang mereka berbicara tentang peristiwa sejarah bangsa-
bangsJyang teiah silam maupun yang sedang terjadi' Kemudianmereka
Ueratitr membicarakan ilmu sastra dan sejarahnya, lalu membahas
ke
masalah ilmu-ilmu agama dan segala macamnya. Kemudian beralih
masalah faisafah dan segala macamnya. Mereka gegabah dan tanpa
yang rabun
sadar dalam tindakannya tersebut. Mereka b,agaikan unta
maianyd dan berjalan di malam yang gelap. semua itu mereka lakukan
hanya agar dianggap.oleh khalayak sebleai ceudekiawan'_
TertiPu Oleh Per-asoan Sendiri 83

Engkau akan niefifrat lagi sekelompok orang yang egois, kaki mereka
di air, sedangkan hidungnya di rangii. Mereki itu ua"lrt ampas orang-
orang yang bodoh. Mereka dengan congkak'seperti para pembesar.
Bersikap kasar seperti algojo. Duduk seperti duduk kisra dan berjalan
seperti jalan kaisar. Padahal mereka, orang-orang yang egois itu, tidak
ada apa-apanya dalam pendangan umat. Ibarat dalam suatu pertempuran,
.
mereka itu bukan anggota pasukan danbukan anggota pasukan infantri.
G'ab|gi,fi3\tdtdv{y
3' tVl iv,t:b'o;. qVt'X # (
il6 -.-u
.u,-:A(tfi * y,&j LV:! k
-,.51 sg
r
,._y:y r,y, e qw uv{! i a1; t+t*ilsl

,):{t,Hi *iq i4e
d$ {/"6,,#t 6g
dv ?uJ:,ffi $, J5:yi *fi eL :F;15
.ci^;9rV,6# 2,6; $i$i
,ufi,i;.€ tfuL y5 A;ri efl y $y
ffiv#fli s# 55,,yEr ** .
di5i #s
'?bit
b ;t9$ d(iY\ ou'*e l, *!l*i ila Afij1
^t .UWtKlGvd*
4**V;Mi6VAS,tu6q;tl
'lJoi # SlL%tli vtqa6 #A Et ;r+
.
,iib,fu, t:t: qV rLpr

'65d(
ry tfr $V, a yu,'dx|'E
,*\
/4,
',q,,X '€4 t'sbh
Apabila engkau berrdnya kepada salah seorang dari sekelompok

orang yang egois itu tentang faktor-faktor yang mendorong mereka.
dan sombong, maka pastilah dia menjawab: Ini adalah bagian dan At-
Ibq',.keenggananlu melakukan sesuatu yang dipandang rendah dan
hina. Tetapi apa sebenarnyaAl-Iba', kalau mereka itu mengerti? Padahal
Al-Iba' yang sebenarnya adalah menyucikan diri dari segala bentuk
kotoran yang bersarang di hati, membersihkan diri dari semua kotoran
dan mendorong jiwa untuk mencapai kemuliaan, agar mau menolak
kezaliman, tidak menekuni perbuatan yang kurang baik, tidak senang .
terhadap kehinaan dan tidak cende.rung pada perbuatan yang tercela.

Tetapi sebaliknya, dia mesti berpegang pada perbuatan-perbuatan yang
baik dan mengikuti jalan menuju pada akhlak yang mulia.
Sesungguhnya perbuatan yang dilakukan oleh sekelompok orang
egois tersebut, bukanlah bagian dari Al-Iba'; Tetapi yang demikian inr
menandakan, bahwa mereka itu berjiwa lemah, uerwatatlelek, berakal
tidak sempurna dan berpendidikan rendah. Mereka itu hanya
berpegangan pada khayalan-khayalannya.
Wahai, generasi muda, saya memohorytepiOa Allah, agar menjaga
kami sernua dari sifat ghurur, tertipu oleh perasaan diri sendiri. SebaL,
ghurur itu mendorong seseorang pada perbuatan-perbuatan tercela,
seperti tersebut di atas dan memperindah perbuatan-perbuatan yang
hina, hingga tampak baik olehmu , dan ghurur itu juga mendorongmu
untuk melakukan kehinaary
Tertipu aleh Perosaan Sendiri 85

Ketahuilah keterbatasanrnu dan berusahalah untuk meningfat teUitl
ke atas, dengan mencurahkan segala'keseriusan dalam usaha mendapat-
kan kemuliaan. Allah pasti merahmati setiap orang yang benar-benar
mengetahui batas kedudukan dan kemampuan, lalu berhenti (mengaloi)
keterbatasannya.
Semoga Allah menuntuffnil, menghilangkan nrnrp yang menunrpi
hatimu dan semoga Dia memberi petunjuk kepadamu pada jalan yang
paling lurus.
Terjentah lzhatun NosYirin

F sumber : https://islamiques.net/
,/
3 *#)T
A -/(
xvr
PEMBARUAN
* e $,1:v$fu,iti . Lt?,3 t'y{,t t
..*
.ffu- ifu& e {"^* 6(t,,?,'i+<i ( -t
q$s&st8x/4y'#{$t,W&fr
itt{n/r6, {\$ ( tagfus .
: 7W\.r$, 6U.
*ez.*46f,,tt+r*u.l&W
'zY*]i
wil'$Wigzs6.,#&sg$t
Yr!,k lL#tv # W W iK'^t |fi
:6s
+jv "fr :'qb.W iKfui, \ fu 5
6."ii- sfii awv'1fi a.'bffi, w iK

.lqr;aLj$ ,l$i*@,y
'rr{1$, W q$b'i$V' t
(t,rg
I SciE
J;,1i Lti.:ttV tpi vvi ?Wgi
87.
,\>qt:q*,pS *rV(,LS+
"*'iV;A + # S'u,6";r,r-t;''+ri
;#s'iv;A+#sz 6rfr {+2J
*l
'41fltqV$AAU|qWit,4*J
,'J-L$i.>lSL3i ; {,tbi.:, 4!i :,. l&,i I
'ahl( r,"3t'P,orT,&WtrX ) 4-t i(b*

i t-g-,c A
2 L2zyibjr'ip;r
jr{;{t 09 f;2t
u'ir#r,\76 T {
U;;6 X{P i WUU:fr o. iA'i'u. r,F, ty

Pembaruan adalah kehidupan. Ia merupakan hukum alam yang telah
ditentukan Allah berlaku dalam kehidupan segala sesuatu.
Segala malfiluk yang hidup, pasti mengalami pembanran (perubahan)
dalam setiap masa tertentu. Bagian.bagian (sel-sel) yang tidak cocok
untuk dipertahankan, tentu akan rusak, kemudian tumbulah yang lain
menggantikannya, yang bisa bertahan untuk hidup. Andaikata tidak
ada pembaruan atau peremajaan seperti itu, pasti makhluk yang hidup
tidak akan dapat bertahan hidup hingga sepuluh tahun lanianya. Sesudah
itu barulah sirna.
Sesunggu\nya kematian itu pasti akan datang pada setiap makhluk
yang hidup. Kematian itulah yang menghambat pembaruan atau
peremajaan makhluk itu. Virus kematian itu adakalanya lemah. Ia
bereaksi menghambat peremajaan tubuh secara bertahap, sehingga
apabila virus-vi.rus yang menyerang tubuh tersebut menjadi kalah, berarti
ia telah sampaipada rujuannya, yaitu mematikan makhluk yang semula
hidup. Adakalanyd virus kematian itu kuat, hingga menyebabkan
kematian rhendadak, yang be.rarti telah.menghambat peremajaan dalam
tubuh secara cepat sekali.
Keadaan (adpya peremajaan dan kematian secara lambat dan cepat)
itu juga berlaku'pada tumbuh-tumbuhan. Sebab, tumbuh-tumbuhan itu
termasuk makhluk yang hidup. Kebun yang dirawat dengan alat-alat
pertanian, yang memadai dan dirawat oleh'tukang kebun yang ahli,
dengan sering-sering membajak tanahnya, menyiJami tanamannya,
menata dahan-dahan tamannya dan membersihkan tanahnya dari
binatang-binatang serangga yang mengganggu dan rumput-rumput yang

nlerusak, inr berarti di dalam kebun telah mengalami proses peremajaan.

Kcbun itu aktrirnya-menghasilkan buah-buahan yang banyak dan
scmpurna serta memberikan kepada pemiliknya, buah-buah yang
paling enak dan paling baik.
'e,W {lr "dgJi'&;d'to;li*(t{1i.45

,s,aLL.{{t|h\i.aii t( ,tti,t(
f2'H
,Ltiss eUi /W Gez| 56'44i &3

'+ir:^tr$ ki, 6(tJi W i'r,'6qfil
r$,:rt\,rA*y6
) L.$rt rt$ )iit l L
.,
ory'.'ias
.*,6{l(H5'"-$U
bEAl. r. w,l. O 3t6<lr 6469'
Lt#,j 61 6dto.v &w( # o; ryli
V k{s, 6 ;it tfia\s, W'W A Wi6
Et YJLrr' i,, W W Y W Vlyr'[i,t# ;u
**bJ,')eWW'4-4{ueii$i;W
WWS,y#\yW(*f",g)(Ai
ill( Wy" iig -g 1;*1Wrtr5s,H4.
J
Pemboruan 89
.a tkt#VliAi iW ci,V g ( ti,
,Lli,16 e,K-t6#e1t^4-)W
t*l
w+vr!&')wfi4",$y(
Sedangkan kebun yang dibiarkan oleh tukang kebunnya, tidak
digarapnya, tidak mau menyirami dan tidak merawatnya, tidak mau
menghilangk4n binatang-binatang atau rumput-rumput yang dapat
menrsakpya sera tidak mau mengayunkan sabitnya unnrk membersihkan
kebun itu, maka tahahnya akan sakit, tidak dapat menyuburkan tanarnarl,
pohon-pohonnya menjadi lemah, tidak kukuh, dan dahan-dahannya
menjadi layu dan tidak bisa berubah dengan baik.
Semua itu, tiada lain hanyalah karena tid:rk ada peremajaan dalant
taniunan itu. Pembaruan atau peremajaan adalah rahasia kekekalan
dalam kehidupan.
Umat inr ibarat pohon-pohon yang hidup di kebun atau tarnan'
sedangkan pemimpin atau pembimbing mereka ibarat orang yang
menggarap taman. Apabila para pemimpin itu tidak memperhatikan
urusan pendidikan umat, membiarkan persoalan pendidikan mereka,
tidak meningkatkan pola pikirnya (kecerdesannya), tidak mau mpndidik
akhlaknya, tidak mau menyingkirkan kebiasaan-kebiasaan yang rusak
dan merusak akhlak dari lingkungan umat, tidak mau mengurus umat
dengan.cara-cara baru, hingga tidak menjemukan dan dengan sarana-
sarana yang dapat membuat umat hidup serta tidak mau menyerukan
umat agar bangkit dan hidup dengan bahagia dan terhormlt; maka
umat menjadi beku, tidak berkembang, layu dan kering, lalu tersingkir
dari arena hidup (mati).
90 Terjemoh lzhatun Nasyi'in

Pembaruan itu berlaku di dalam perkara yang abstrak, sebagaimana

hcrlaku di alam Yang kongkret.
Apabila benda yang hidup itu membutuhkan pembaruan -supaya
bisa mempertahankan kehidupan-, maka rohani umat wajib ada
pembaruan, sesuai dengan perkembangan kebutuhan-kebutuhannya.
iK, Li
zN: ?s ?*ft,
o
/o t,
'),-rt,6 lrv
j549r Uqi,& A tt g;t <J
J, tlrAti
.t$tL4stfoV"#fi-v
e;.te\s,.JrJi fi ,X 3j4-s'Qt*r$
.'!tr16t;3li
{1:1b
/,
o
>1*ry$
CiWttt ^\/.-*glvcfu,AA\
SLvJt,i'e! &4 tb*
.slr 3VI(;td
Adapun kebun yang dirawat dengan baik oleh tukangnya -dengan
perawatan yang maksimal-, pasti di antara tanaman yang bagus itu
rumbuh rumput-rumput yang merusak dan binatang-biniitang yang
mengganggu, Demikian pula halnya dengan akhlak dan adat (kebiasaan),
9l
harus terus-menerus diusahakan dijaga. Jangan sampai terkena gangguan

yang dapat mengganggu atau merusak perilaku dan kebiasaan yang
baik itu.
Tukang kebun tidakboleh membiarkan tumbuh tanam-talBman yang
merusak dan tidak boleh membiarkan Ulnatang-Linatang pE*aka,
tanaman, agar tidak merusak semua tanaman yang ada'
Umat itu hanrs selalir waspada terhadap perilaku-perilaku' yang patut
ditolak dan waspada terhadap adat (kebiasaan) yang patut dibuang,
lalu berusatra membasminya, agar bahayanya tidak menular dan merusak
akhlak umat yang terbiasa dari adat (kebiasaan) mereka yang baik.
,$,sr*frLqArfu3'"x1
fu3'"x1,:r
L?*\t,s'*fr1U, l.a
G6d+Aiayl 0t i/Wi
'"lar+"tli 3dlg i/wi,,y"3_,j\#rrgt
i xl
rtsvi& bgi r rt+YM bfi{tSil

z':uif PY.ir'Y
.Jy . drqv)
y3'Jy.'++
'43 i
4 * bS,SvJi tp;g
Ur#it
,c;4i6j6wyl
Pembanran adalah huhm Allah yang diberlalukan dalam kehidupan
di alam ini. Oleh sebab itu, Allah swt. menguttls beberapa utusan,
seorng derri seorang, yang satu digandoleh yang lain' Utusan baru
yang menggantikan yang lama inr membarui ajaran-ajaran ymF dibawa
;t6e" yang lama, dengan beberapa tambahan yang sesuai dengan
tuntutan teiOaan dan kebutuhan umat. Persoalan yang demikian itu
telah dituangkan dalam hadis:
eX^ 3 i4 # * \i $uv cf ',&)'*ii-",

: ut;/t*'Yi
"Allah mengutus pad,4 permulaan setiap seratus tahun (satu abad),
Seorang yahg ditugasi untuk melakukan pembaruan di kalangan
umat ini dalam persoalan agamnnya."
92 Terjemoh lzhatun NosYi'in

(y3!4,{:yi a )'4i aj 1"

65
W1;;"j*v Jr,i# WflLt tn ir:iv
u,) idi, EEWtstLio:&t|*t*sS
'rzlJ'i
V )aa .- - i.l*rU
\) - (_-- -L:f L
7', t lfr)i,
'2,foEJV\ It .^ fi/t i y'-t/2. A.t
,fsLQ-r;F
-)-fuijt
'J'K:([*
*+v) e, t
&6i t#ritfi ;4(*i.i,1
+firiY.
8W;.%L&t*t+i;awffisut,
r ly' "s
\,t tr*t,
#g-1,,*q'*:tf aV6, 6q6

it(hl(,ti'.
5Wt,i ,'14(t
?t!p,s."#J1 CbW.:4Uv;a#\
.rv{ifu
Manakala jiwa pembaruan telah menjalar ke dalam tubuh umat,
maka umat dengan sendirinya akan sadar dan bergerak untuk membasmi
perilaku yang jelek dan mendobrak tatanan umat yang
lelah rusak serta
adat istiadat yang telah rapuh. sehingga, umat akan bergairah, kembali
seperti masih muda yang serba sempurna.
Wahai, generasi muda, sesungguhnya umat sangat membutuhkan
pada pembaruan di segala bidang. Sebab, dalam umat, tingkah laku,
peraturan, hukum, bahasa dan segala persoalan penting mereka, dewasa
ini telah rapuh dan lapuk.
Pemboruon 93
Bangkitlah -semoga Allah menjaga dan memberimu'pertolongan-
dan hembuskanlah roh pembaruan di kalangan umat. Sebab, pembaruan
merupakan rahasia utama dalam kelangsungan hidup.
Terjemah lzhotun Nosyi'in

#
\l ), I.t O'
,/
KEMEwAHA$lJ[MBoRosAN
*yfin&utw5Sr'$iu
ttdv u$vJ ()y ffi ti'it't
6'rirY "k;,vu,v
y''$,V.d) jr$v YiiV,fi i b
,-
e,€tigtb'fi$et;"ff*
Oi &W"w, r/1ri q ;r;5 K U 5 ua
V,s4pu*ilffifr,fr0'/i!'
jAt6
pei ru;j, Ljai LL*L 5 .'{tisi
E#. 5iA9, oF i*6+:e, s itfli tW
,',6tJ?G64gr *1 y #;5y,{y, eii
L+ 6j47a; .taUeA rL()Jf *{ I
(
:ijAE . si,;,i ff-W.6; 6ii$,'r?*i U

,, ,
.#u
-)uliJXJ,rU3lJ(x;;ir \*i+j'rV
Kemewahan, apabila telah mendapatjalan yang leluasa menuju jiwa

umat, rnaka hanyhlah akan merusak umat itur. Kemewahan itu dapat
meujadikan hina terhadap kejayaannya, mencabik-cabik kekayaaonya,
rirenjatuhkan kemuliannya dan menghancurkan hasil pembangunan
umat.
Orang-orang yang hidup mewah, biasanya akhlaknya bejat. Hal itu
disebabkan mereka banyak memiliki hal-hal yang menunjang
kemewahan dan tersedia sarana-sarana yang rnendorong mereka berbuat
kefasikan dan melanggar hukum-hukum Allah.
Kemewahan menjurus pada pemboroian dan pemborosan mengarah
pada kebangkrutan. Orang-orang yang suka kemewahan, ialah orang-
orang yang lemah akalnya, lemah tubuhnya, lemah cita-citanya dan
terbelakang cara berpikirnya. Mereka tidak mengerti arti hidup, kecuali
senang-senang menuruti kemauan nafsu binatangnya dan memburu
kelezatan, seperti yang dirasakan binatang (misalnya makan, tidur dan
berhubrrngan badan). Mereka enggan berusaha melakukan sesuaru yang
bermanfaat bagi umat dan enggan berpikir tentang kemajuan negara.
Perkara yang.baik niereka anggap mungkar. Kemungkaran mereka
:rl!,gap sesuatu yang biasa dan kebaikan harus 'nt"*u kubur'

Stdangkan
kcuraksiatan, mereka sebar luaskan'
penderitaan
Apabila engkau menyerukan fnereka untuk meringankan
air rnata orang miskin
orlug-orang ying terkena bencand, mengeringkan
(karena *.n"ngl sebab kekurangan), dan mengorbankan harta untuk
kclar-rgsungan pindidikan orang-orang yang bodoh' maka tenggorokan
leher
tttcreka terasa seret, tidak dapat menelan ludah' memalingkan
tlrtn menggeleng-gelengkan kepala' Tetapi, apabila mereka.dimintai
sumbangan u",ig pelaksanaan acara-acara yang tidak terpuji
"ntri
(Jrh* p*o*g;l agama dan akal sehat), mereka pasti berlomba-lomba
cepat.
memenuhi,aiakan dan senran orang yang mengajaknya dengan
Saking mereka itu ibarat anak panah yang melesat dari btsur
""p"iny.,
dan seperti purotrn yang dikeluarkan, yang harus dilaksanakad'
\3(*t,*giei,{k-i;17;'t
+6bv
9 Y'V& Y."x Lr,w' ()?53i .'19
iwg'ag 1,,
# irYs.WuS'pe\$v
'lv,\'dt"hJ
3a6k'/44\ 66*&tr(,y
VrL-t*l,t;ys*, fi.13U#,AXr!6,W
At { f , *fli &r* y'*' ys .'r;"\3:{
-& .\1
ls 6 bilig irrfri rVL F,2 (^YI(e bKJi
t
gs;yV6V&9rqw,v1;# xVY
t&.W,
eW # Atfu W.yâ,c*?
Ke nt e io ah an (P enrboros att) 97
tqvt*r, 4fr4( WtJ, 3tA ( tfJ t:dt' WV

t,r,
, gl ,,1 $(
5t-qt4$!ii$ig a,p,&
4vgi;z:4&tr;&, w,6gi6,sAi
,\574
Tidak ada kerusakan yang merajalela di tengah-tengah umat atau
masyarakat, kecuali orang-orang yang suka berfoya-foya itulah sebagai
sumbernya. Tidak ada bencana yang melanda umat, melainkan
merekalah yang menjadi penyebab atau virusnya dan tidak ada
pelanggaran terhadap hukum.Allah yang terjadi di tengah umat,
melainkan merekalah orang-orang yang suka kemewahan dan foya:
foya sebagai dalang dan pelopornya.
Pada dasarnya, hati manusia itu cenderung menyukai k6senangan,
hingga kesenangan itu menguasai hati manusia. Kesenangan (syahwat)
tidak pernah membiarkan lubang menuju hati, melainkan segera
memasukinya dan tidak pula membiarkan kesempatan luas, kecuali ia
memenuhinya. .Kesenangan itu selalu berusaha menundukkan hati
manusia. Kegemaran menuruti hawa nafsu itu tidak lain, kecuali
disebabkan kesukaan hidup mewah. Sebab, kesukaanhidup mewah itu
selalu mendorong seseorang untuk bebas leluasa menikmati hal-hal
yang dirasa enak dan menuruti apa yang meqiadi kesenangan hawa
nafsunya serta memenuhi keinginan-keinginannya. Apabila suatu umat
telah biasa menuruti hawa nafsunya .dan sibuk dengan kesenangan-
kesenangan, meremehkan kepentingan-kepentingan umat dan melupakan
hat-hal yang menopang kehidupannya, maka tidak lama lagi umat itu
rusak, dilanda oleh berbagai musibah yang tidak henti-hentinya
menyelubungi mereka.
Perhatikanlah b.angsa-bangsa yang telah silam, engkau pasti
mengetahui, bahwa kegemaran hidup mewah yang mereka lakukan,
itulai yang telah membinasakan mereka, sehingga dapat dijadikan
pelajaran bagi generasi sesudahnya, agar tidak suka hidup nrewah..
98 Terjemah lzhatun NabYi'in

$$,r$i W/l6.v;,!i u9 i y; o.
7l.,qy, !&'A1
s's *1U1 a;*V6 71.,qy, U
V#I U:tra
# at')Ai t|',{6.33,-a;vai
_Wi"fr n$i 66 u
at. t',"., fiti
V,SES
u;68t$, rp,Wy,{*ai (* 6,nre. J J
359 i\4AT'$*5, Jw / Uy& X 6i
, i
:{,/$V.9 i;r,q* iqls$,V,;-".s

tri9 bU;# ;Xls$,V,;-".s
t4
qu; rt *iA;}t a:{t;( ur"6 ry2 '{iv
'J4(
cffvX,)4lg''offt*#iu#
.pV$Ugfi*t
Ke m ew ohan (pem b orosan )
Perhatikanlah bangsa Romawi, Persi dan Arab, yang dulunya telah
mencapai puncak kejayaan, tqlahiatuh disebabkan oleh kesukaan mereka
pada kemewahan hidup dan runtuh disebabkan mereka selalu menuruti
kemauan nafsunya. Memang, mungkin sekali sebab ini bercampur
dengan sebab-sebab lain, yang mendorong pada kehancuran. Tetapi,
sebab yang paling utarna di balik sebbb-sebab lain itu, tiada lain hanyalah
kegemran hidup mewah dan foya-fqya.
Bandinglonlah sendiri umat terdahulu dengan ketiga bangsa tersebut,
lalu selidikilah, pasti dikeatui, bahwa penyakit gemar hidup mewah
menrpakan bibit dari segala penyakit yang membinasakan mereka.
Sekarang, bandingkanlah antara akhlak orang-orang pedalaman
dengan atfilak orang-orang kota. Bandingkanlah ttrbuh penduduk desa
dengan $buh penduduk kota, lalu perhatikanlah kemuliaan jiwa,
kesetiaan, keperwiraan, kemuliaan, keberanian dan berbagai tt"gktr
laku mulia orang-orang pedalaman Cengan sikap dan tingkah laku
oreng-oratrg perkoaan. Pasti perbedaannya sangat mercolok. Sesudah
itu, apa yang menjadi sebab terjadi perbedaan iur, kegemaran hidttp
mewah sajalah yang menyebabkan terJadi kebobrokan akhlak dan
kernpuhan jasad orang-onmg perkoaaq
llr't,& .V3
'*F,WY:)L,i|,q$iq,W
egpi e-r.W b'fr?"Y6 e $$i &
100 TerJemah lzhatun Nosyi'Ip
4-.. !;i#*s, &gi$(qfi;!u V{i*sys

,le$'ff{;;}:,ti!i
.Ap?ttgil,ifl
Dengan uraian di atas, bukannya kami menyerukan kalian agar hidup
seperti orang-orang pedesaan atau pedalaman. Teapi kami menyerukan,
agar kita berakhlak seperti akhlak orang-orang pedalaman. Kami'
menyerukan dirinya sebagai manusia, agar menghindari- adat istiadat
atau tradisi yang tidak terpuji dan menjauhi tingkah lakfi yang bodoh
dan meninggalkan kegemaran hidup mewah dan foya-foya. Kegemaran
hidup mewah inilah yang menghilangkan perilaku yang mulia dan
mewariskan perilaku yang hina. Hendaknya kita bersikap tengah-tengah
(tidak terlalu royal dan tidak terlalu urerighemat), bgar tidak menjadi
kikir.
Wahai, generasi muda, waspadalah kalian semua terhadap
kesenengan dan kemewahan yang selalu menggoda hati kalian. Isyarat
serigala yang siap inenerkam'tubuhmu. Janganlah berakhlak seperti
akhlak orang-orang yang gemar hidup mewah dan foya-foya dan jangan
pula bertingkah seperti tingkah laku orang-orang melampaui batas,
agar kalian tidak tercatat sebagai golongan orang-orang yang telahjatuh.
Dalam uraian tersebut mengandung beberapa pelajaran berharga buat
kalian semua, apabila kalian semua mau memperhatikan.
Kemewahon (pemborosan) t0t

6t xuII
AGAMA
,rrlr|l,rftA({
^(
413)b,},fiL4,W1#
i43v,l4V6)-4
.'{*V*\#lg;irt,
jSviitg, llj,aN
,Mlli[4llt4 z^,1i8ii
,&birl4Q1(13
,{7r;-1yg'#1W
34i
'Pastihh keluluran itu milikiiwaymg bersih;

yang janh darijiwa itu l<ata kotor dan dusta.
Jiwa.yqrg berilmu dan benameng:
dengan aganuz, agamo itu menjadi penopang kernuliaannya.
Aganu, jika tak ada agama, pasti tidaklnh Putus;
bungl<tliungful dnri tali alam ini
LOz
(jika tak ada agama, tentu kegelapan umat ini meniadi hwet).
Dan takkan keraslah, kebengkokan persoalan mereka:
tak dapalah diluruskan kebengkoknn merila yang tangguh.
Dan pastilah merela tetap tinggal di Najed yang getap:
fun pastiloh merel<a wap tinggal di Tifuinoh yang jouh dai pennjuk. "
wifruf
:*)4.y'rytj
fl&Q,&t;tii*ar
';,qefr$ *At*r, &l t&i frAi
"rA1l1 Fto,e{ryV,
{ .rF,t#r *)f AEU,{#zt g'ffW'
,:eAi
W o9bli W r# i;"C W y
t t
t*
9 yp tih vj' fr$ 1 yirfifia"tv
. 't 3t3ti eu'{bi,
r'M'JV)i $,-,5t rg%Jf 7
(t'r r.:
t&$:r i:'+Ulr i
Agama yang benar itu, bagaikan lampu yang menerangi umat
berjalan menuju ke arah kemajuan. Sedangkan mengamalkan ajaran-
ajaran agama adalah petunjuk jalan untuk seluruh umat manusia.
Agama adalah ciptaan Allah, maka betapa janggal'bagi akal sehat,
jika sekiranya Allah memerintahkan kepada sekalian hamba-Nya untuk
melaksanakan sesuatu yang menyebabkan mereka lebih suka duduk
berdiam diri, tidak berusaha melakukan amal baik, dan yang
Agama r03
menghambar mereka mencapai kehidupan
yang layak dan ridhai Allah
swt.
Kemajuan yang baik dan benar adarah
inti utama daram jiwa agama
yar
lerr. Karaupun
maka keduanya
tidakdapatdikatakan bahwa teouarya rtuloentit,
merupakan dua saudara sekandung, yuitu
seibu' Ayahnya adarih hak
,..yut, Orn
(keben;;;i;." ibunya adarah hakiknt I
(kenyataan)
Tidak ada sesuatu pun yang dapat membahagiakan
manusia, kecuari
agama dan tidak ada sesuatu pun yang
dapat mencehraun m!ret<a,
{ecyali mengabaikan agama-.tuu b..p.gangan dengan bagian luar
(kulit) agama dan meninggalkan inti
+.in*..
{;{bifr)'€vr:
104 Terjem.ah lzhatun Nosyi'in
I sumber : https://islamiques.net/
v%fi L'*;$Av,Wi-trA&
,r6ltA,)4.t6r%:ss
Agama ibarat pedang bermata dua (dua sisinya sama-sama tajam)'
Apabila ada orang yang mengaku beragama, berusatra memperbaiki
pingamalannya (mengamalkan dengan baik, menggunakannya
iebagaimana mestinya), maka agama itu menjadi penolong dalam
menghadapi segala kesulitan dan menjadi petunjuk jalan di kala dalam
keadaan kebingungan (bagai olang yang tersesat di padang sahara) dan
alama ibarat lentera yang bgrsinar dalam kegelapan. Apabila orang
yang mengaku beragama itu salah (tidak baik) dalam menjalaril<an
sendiri
iajaran)nya, maka alam membawa petaka (bahaya) bagi dirinya
dan orang lain.
Apa yang tita saksikan tentang kesengsaraan yang dialami sebagian
besar orang-orang yang beragama itu, disebabkan hanya kebodohan
mereka sendiri terhadap ajaran agama dan hanya karena mereka menjauh
dari mutiara ajaran agamanya yang murni, bersih dari segala kotoran,
bersih dari pemikiran-pemikiran y.ang disusupkan oleh orang-orang
yang ingin merusak kemurniaan agama dan bebas dari perbuatan
Lr.ng-o*ng yang tidak mengenal agama, kecuali namanya danarnalan-
amalan luarnya saja bersih dari tujuan-tujuan orang-orang yang
menjadikan agama sebagai suatu perrnainan, untukmemenuhi keinginan
daniebagai suatu permainan, untuk memenuhi keinginan dan sebagai
alat (kendaraan) untuk nrencapai tujuan-tujuan mereka yang hina.
r05
Agama di jaman sekarang ini ibarat suatu momok atau hantu yang
tidak bernyawa dan kandungan makna kalimat-kalimat ajaiannya,
disepelekan oleh banyak orang. Ia dimanfaatkan oleh orang-orang yang
rnemakai baju agama sebagai alat untuk mempengaruhi pikiran-pikiran
orang awam, agar mau mengangungkan mereka dan untuk mengisi
kocek (koper) dengan uang dari mereka tersebut. Mereka yang
memanfaatkan untuk tujuan tersebut, sama sekali bukan orang yang
mengerti agama,. tetapi yang mereka lakukan itu merupakan kebodohan
yang parah, akhlak yang tidak terpuji, kepribadian yang hina, jauh
dari perbuatan baik dan menyimpang jauh dari tujuan agama yang
sebenarnya. Orang-orang yang menggunakan agama unnrk tujuan-tujuan
tersebut, umunnya adalah orang-orang yang suka pada khayalan,
.penganut fanatik paham taklid dan budak-budak hawa nafsu.
M {y, a ui;t ytr6Xi, *Lvuti i,y

(1-a'
3* {v MLAI ufi 6tL g &rqg.w
\3lt '2L
f"AffiV,,tLb;
*tJl; i;11,: Ve,6;,r{i$t'@&
7
'$ls1l-a'Vli','fit
bgi#L.W&!.e;]JJ"166
7
i
#,e{|i{}t#lLi5 l
i
a
N
f
,16'"$l 4tL*ifi&).:"it| i
t
.6;frW,9w6111 t
I
*L4W'*;v3,6i I
Vjli(tvj,6fi,ItCN
I06 Terjemah lzhatun Nosyi'in
\-vWuS;tlayl*
36WWt')61's,{iY;$
x'4i#
'(AAtÛXUib* '/Y
a
rq,bld@
6t$,ffifict6
trl t'
w*t*tuw612
tptviîob$\#
,W)lo+6g6ji;l#.
fi2r($t-:^rtAttfr)
,'4i4'ar#' #v*U. #j
fr ,U:u'{tAltai'b*$Lr.;*!,u"41,
uL& 4
,GiYi,tr,Wl& Wrtlsafg,
tidak
Sesungguhnya, orang-orang awam dapat disalahkan, apabila
mereka meyakini sesuatu yang tidak ada sumbernya dalam agama- Yang
patut dipersalahkan hanyalah orang-orang yang menamakan diri sebagai
kelompok elit; Merekalah yang menanamkan pada jiwa orang-orang
awam, sesuatu paham atau ajaran yang tidak sesuai dengan syariat,
mereka yang menyebarkan kepalsuan atau kebohongan yang mereka
sebut sebagai kemajuan akal pikiran (ilmu) dan nre.reka yang lerus
memperluas jarak perselisihan (perpecahan) di kalangan putra
(penduduk) negara yang telah bersatu.
Ancaman (kerusakan) agama itu timbul dari dua nracam orang
(macam orang yang pertama) ialah:
t07
"Orang yang menduga, bahwa agama Allah itu mengharusknn

meniauhi dunia;
aai Aa mengira berpaling darinya itu sangat berguta'
Tapi, andailwta dia didatanglun seribu dirham;
se geratah melepas talavanya dan
mencerailun kewaraknnnya'
harta dunia;
Ia bulwrilah orang yang zuhud sejati dan meniauhi
tulnng'
ietapi kesmg piln; @iaha) diang gapnya menghancurl<ut
Sehingga ia takut berusaha (bekeria)
yang bisa mcmbuat lrakitrya
berdaralt;
ia hanya istirahat yang dianggapnya perlu dilalatlun'
Bulcanlah dinunotun zuhttd di drtnia seseorutS;
,it beryat<aim luin lusar dott suka pat<aian tonbalan'
Seswggut@a orotg unwd sciui hqryalah orwtS;
-yl*siito
rLrrrt-r, Ari @ari hidnp bersenang-serung) dan enggin
menjadi orilrg hiru ditu.
ialah
rrrrJ* or*fk d,r" yang menjadi ancaman kerusakan agama
mengafirkan
or*g V"og menlanjurtan tJbatitan Oengan kedok agama'
slang lain, menganggap bid'ah dan fasik Grhadap
**g tl1^Tf
o*i-ot"ng m.qil"iny., bahrra dia merupakan:tTg yT! taksana tl3t'
jauh dari agalna'
paOaLt Oia seUenarnya adalah orang yanJ
jauhnya langit dan bumi.
,
u{wu,{i;-\, o,A!vi$q, 3fu$. . .,
.4iît6$
,|tg:^(:ldgq-b'lfi ,3ifr:i(
,1 v o.vaw, 51fr #)I(' bv gXri
,6itl&Yfr"^:4&*
^ll
.Yr'r'J&l-,$t#),64
,**-J-"^l$t
108 Terjemoh lzhatun NosYi'jn
<it;3,)gt||,rrtu;
wg;ti,4"lf4\La6
)]I-gfit,fi*, &p.$W, yjK4i
{/ti4:,r+;t #)t {;;41
r;6,,1W ry,
.p,:WT $ (Si, $$ St;Liu,
Waspadalah, hai, pemuda yang baik, terhadap dua rnacam orang
tersebut, karena mereka itu adalah ancaman yang membahayakanpada
3gama.
Agama adalah suatu cahaya, sedangkan perbuatan dua macam
orang tersebut merupakan kegelapan. Agama adalatr hak kebenaran,
sedangkan tindakan dua macam orang tersebut adalah batil. Agama
adalah mengajarkan kemajuan atau pembangunan, sedangkan apa yang
diserukan oleh dua macam orang tersebut mengakibatkan kehancuran.
"Janganlah engkau menduga, bahwa agama sebagai sesuotuyang
di dilo ekan kemauan rtafs u ;
Agamn Allah tidaklah mengandung bid'ah-bid'ah sepeni ilu.
Agama gdalah cahaya terang yang berkilau;
Seluruh alnm menjadi terang, tatkala aganw memancarknn cahoya.
Budi yang luhur itu mennncar dari agamn yang mengenyahkan
kegelapan hingga terbitlnh teran g.
Wahai, pemuda, berperang teguhlah terhadap agama kalian semua.
Janganlah engkau biarkan orang-orang berbuat sesuatu atas nama agama,
padaal agama tidak mengajarkan sesuatu itu, agar engkau semua
mencapai dua (ebahagiaan dan kebaikan dunia dan akhirat.
Agomo 109
{4N xIx
PERADABAN '
L426Lri,x'i,#-gt*"U\'4A(
'" M t'$.il'fu'qVi, l'4;.-, 2r'
.P,3,&V"ov'+4'd;fu '9t--sr3{ira*
^YiL3
J,11, tgt"Vt ga,,u$r,Ct? #

tfl ,4 - Wi,p Vtl/r3 i'J3'
(
W
,erfJ; k# dt W e,'uY - .V.tsr tP
WWtAq-lr6*trfi',alt'AfO*g$.
ive$;$ofr#qwry,sfl'&w
. ,W4*vv56il''l+*3
lf,ty y*s, 696 $;,A<t L4* ttt v
errLl $fi &J' vv$i i9 ti,'4191
?A U.'{ofttfrlT'Auli t6;A,
lfri il?
IyW g,6t, #ll:t!i 6;. #Ji *F e
i
110
W tfSW y r,,v6\, +At *l Y+)t

Xry{'J,-#WQ*S qWtJ C {5, Art,i$|
.'w)fi(&i
Peradaban yang benar adalah suail perilaku yang,dapat membuat
orang yang beradab sehat fisik dan akal pikirannya serta membungkus-
nya dengan pakaian yang membuatnya tampak indah mempesona di
kalangan keluarga, golongan dan masyarakat lingkungannya serta bakal
meqjadikannya bahagia di dunia dan akfiiratnya.
Barangsiapa yang mengenakan pakaian peradaban dan berusaha
' sdsuai dengan arti peradaban y4ng sebenarnya, maka diapantas disebut
orang beradab. Sebaliknya, bat'angsiapa lang memahami arti peradabaq
tidak sebagaimana semestinya -berbaju peradaban yang tidak seperti
aslinya-, maka dia termasuk orang yang keblinger (tertutup hatinya);
Telah berdiri tegak sesuatl tembok pengh4lang antara mereka dengan
kebahagiaan yang hendak dicapai, yang penghatang tersebut tidak dapat
diterobos oleh dorongan:dorongan cita-cita. Bahkan cita-cita untuk
mencapai keberhasilan menjadi kabur dan melemah, yang akhirnya
putus asa.
Peradaban tidak lain adatah akhlak terpuji, yang dapat membuahkan
kerukunan antarindividu dan persatuan antargolongan. Ia merupakan
usaha dan'amal perbuatan yang melahirkan kemajuan negara dan
meningkatkan kondisi sosial, upaya secara intensif membersikaajiwa
dari sifat-sifat tidak terpuji, untuk memperoleh kemuliaan; menahan
diri dari perbuatan yang membahayakan manusia, menghindari perangai-
perangai yang buruk, dan ia (peradaban) merupakan usaha maksimal
meringankan penderitaan orang yang susah serta upaya membangun
sekolah-sekolah (lembaga-lembaga pendidikan).
X4stiel&.,&;xr|*rqe
bl;VvoiY'f .{Ustia&i,>;6sdJW
Peradabon 111
, q *<, ikJ,U( ft ef V.3#aL{;W

?v,."&lp, &./ ft)$E ;Kit tliil r42
W.lJ-+A*:V,14@igLA;LiW j
,t*ti4;&,uryt$f rfiUur{;a
'+raiita6,V"lli:fri'-614gfi .rt$r
t
J6ttoM, aii 4,tgg'5, WW
\4brtvt;ati
:.. ,3,t@W:it*IT6,
6:fr)i3v3,V
Oh6rgK*,-ih@1ilr6y
. tdgll
,3rlW.i4fr
J4@qfi9,u',#
'f536r|rt1 W;{"ff3
'W.ft6tAi,&&ftA*U.SH
'fifiL.gl*
'|e;i1s%{fu.U13!4
'/:9, j|, 46hqt;"
fJ,'l:-, ;45sW {i
"Wir*Ms ir$ft*{*52tbv
Bangsa Timur (Asia), dahulu terkenal memiliki peradaban yang
$angat tinggi dan memiliki kekuasaan meneguhkan sendi-sendinya.
Kemudian, jaman berubah dan terjadilah apa yang menimpa peradaban
bangsa timur itu, sehingga hancur leburlah kemakmuran yang telah
dicapainya dan koyaklah kemajuapnya. Itulah Sunatullah, yang telah
ditetapkan-Nya kepada orang (bangsa) yang tidak mengamalkan norma-
norma sosial kemasyarakatan dan mereka tidak lagi bedalan di atas rel
peradaban yang benar. Akhirnya, khazanah ilmu pengetahuan dan
ll2 Terjemah lzhotun Nosyi'in

a
f sumber : https://islamiques.net/
pcradaban mereka (bangsa timur) itu berbalik pada suatu bangsa yang
rncngerti nilai keutamaan peradaban (bangsa barat). Mereka
menempatkan pada tempat yang tinggi; rnelapangkan dadanya unnrk
lnengembangkan peradaban itu, serta meningkatkannya berdasarkhn
tuntutan kemajuan dan kebutuhan, sehingga mereke dapat mencapai
kesempurnaan yang luar biasa dalam bidang peradaban, mereka terus
mengalami kemajuan yang pesat dan berhasil menguasai bangsa-bangsa
yang mundul dan mengendalikannya.
Hanya saja, peradaban mereka (bangsa barat) itu juga tidak sunyi
dari cela dan kekurangan, yang terdapat pada setiap bangsa yang meluas
kemakmurannya dan berkembang pesdt peradabannya. Meskipun
mereka tidak senang terhadap rintangan-rintangan yang menimpa
mereka di luar kesadaran mereka itu. Tetapi, engkau melihat mereka
berusaha menyingkirkan roda dan cela mereka itu dan berusaha
menurunkan peradabannya.
'+$55, *{iE
t,f$;i 6,filr ${fi t'i
4t3 €, #14 r SJsi bi)i,, *fo u
zl4llt
et.fl2P_ 8o4,
*#Mtl&€#,t w&t#U%36qA(
i;5flt&9voqls1{: r; #i Mv :t
t:il6ty5rz,.Zt'lL4% 4;t
$-Lv#t6vtu;44
1-LV; &,u;49w.'q11'4.v U
flLi.{-r 5{6l,p v, d i?, d *i i,,A
tFA6E"fi\Ni{49J,6j1q6:bw.e
.,l/J1\:r,r,63UFi$t'WuvUL'J;,€;W
4,rDUi*i$6li*;v9sb;$Jr.t3ti
Peradabon 113
i olyJi et,,r,bh$ $6iw{ilj, llls

,vAi 6;$;t 6t'Ai {r.?6 AW
'fl4v1p14'
dY,y*i, * u$;Wl #
1 yfi,.rti * $;i fr6 :ip. g{8i #v63 .
MJ 9i O t#b *6\'Jit'13 6iri'8",

M OJb{|fr!.+*i, vt 5wi gtl'li6:A
W qg, # E, 4*61 ({*s,ji:;#U'
Sttt6i*3Wru3,tWU,6#9
.')tiln) frw Ay, 6$Yr O*ILQ )4
J;iev6.45eliq1tairtiW
GL# #1,1^LAiii4,yli, v1/',&tti6, 01
i ut$iir,fis,vtfr'{trvti
timur sekarang ini telah mulai sadar dari kelengahannya,
Bangsa
mulai bangun dari tidurnya dan meniru kemajuan peradaban barat.
Sebagaimana bangsa barat meniru peradaban bangsa timur dahulu, hanya
saja, perjalanannya lamban dan usahanya larnbat. Sebagian besar
orang-orang yang mencontoh peradaban orang barat tersebut hanya
terbatas pada sisi atau kulitnya saja dan mengabaikan inti yang
sebenarnya. Apa yang mereka pelajari, hanyalah teori-teori yang tidak
bisa menggemukkan iun *"ngf,ilangkan kelaparan. tlmf itu tidak lain
ll4 Terjemah lzhotun NasYi'in

harus diamalkan, padahal mereka tidak mau mempraktikkan apa yang

meteka (orang-orang barat) praktikkan. Manfaat ilmu pengetahuan
kosmologi (ilmu modern) inr adalah untuk mencapii apa yang telah
dapat dicapai bangsa barat, berupa tercipta lapangan kerja dan pabrik-
pabrik yang mengucurkan kekayaan berlimpah pada negara, mengurangi
kemiskinan dan m,enghapus pengangguran.
Di kalangan bangsa timur masih ada sekelompok orang lagi yang
mengaku mencontotr bangsa barat, tetapi mereka itu tidak mengikuti-
nya dalam mengkaji ilmu pengetahuan yang berguna dan tidak pula
mencontoh dalam usahanya yang menghasilkan kemanfaatan. Namun,
mereka itu hanya meniru tingkah laku orang-orang barat yang rusak
dan bejat moralnya, tidak mengerti tentang peradaban selain menuruti
kesenangan, berbuat kemungkaran, berpakaian dengan beraneka mode
pakaian, berperang pada adat kebiasaan yang hina dan menghambur-
hamburkan harta untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang hina dan
mesum.
Waspadalah, hai, pemuda, terhadap pemahaman tentang peradaban
yatrg tidak sesuai dengan hakikat peradaban, Sehingga menyebabkan
engkau rugi di dunia dan kahirat, badanmu sakit dan akal pikiranmu
menja<ti rusak.
X"tuhuilrh, peradaban yang sebenarnya adalah scbagaimana yang
telah saya terangkan di atas. Pegang teguhlah dengannya, amalkanlah
tuntutan-hrntutannya, makajiwamu yang berpikiran akan dapat mencapai
tujuan, yang selanjutnya dapat memperoleh kebatragiaan yang kalian
inginkan.
Peradaban u5
'Mi
xx
NASIONALISME
lt
Wj)\ti-{&,,#bFye&v 7
aW d6,1, /pk7 {p3 i s tKjlt *:i

w
Cv., t(yt #+g:L 6'.q L6:y4
'L 6t/3 yV9 iS{,
7;J.r6r4$fi,9VV tV
W
5 /c/\3 rfi;) A t*+@11 & 5:?1, {ej
.*gwe(b6i#16i
Ubfu,e;!>e6,33-W,ffitrfr
'$i fts, v$Ygi (KJ aL*Y 7!i. J6, e)c.v
, llyt O6rv1vlfrSvgg gM1 S1ti
.d*€)Aitxr;g4tOjr6
Saya belum'pernah merasa heran sama sekali, melebihi keheranan
saya terhadap orang yang mengaku berjiwa nasionalisme dan
-mengklaim, bahwa dia telah berkorban dengan darah dan hartanya
demi negara; Namun, orang tersebut ternyata berupaya keras merusak
il6
5 sumber : https://islamiques.net/
l)cnteng-benteng ketahanan negara, dEngan berbagai macam tindakan

kcsewenang-wenangan.
Tidak setiap orang yang menganjurkan semangat nasionalisme itu
berjiwa nasionalisme sejati. Sebelum engkau melihatnyh sendiri ia telah
melakukan pekerjaan yang dapat menghidupkan negara dengan
mengorbankan segala miliknya yang berharga dan yang tidak berarti
demi kemajuan negara serta rnau berusaha bersama-sama orang lain
untuk menjunjung tinggi martabat negara dan bekerja keras bersarna
kawan-kawan senasib membela negaranya.
Adapun orang yang berusaha melakukan sesuatu yang dapat
melemahkan kekuatan negara dan rnematahkan sendi-sendinya, maka
dia masih jauh disebut orang nasionalis, walaupun dia telah berteriak-
.
teriak dengan suara yang dapat didengar ke seluruh penjuru negeri dan
berulang-ulang menyatakan: "Saya adalnh nasionalis tulen".
1rang
5,. .M!i rfut l* 6,!ei*4euJi

vHAKbrWJWWU.e{r+dp1
LK*tK3WpM,0L#iy'ttfr
ovtK,r^tr\rww&&r**;t!;.t'*,!i
-lAV 4#" 13<lf,u.$l,Lftf #t
l*,
*?Wtq5j*5.(;)lLt6tbe'&Yr,,#'+
,<rj-rr,,)A,
Nasionalisme yang sejati adalah kecintaan berusaha untuk kebaikan
negara dan bekerja demi kepentingannya, sedangkan seorang nasionalis
tulen adalah orang yang rela mati demi tegaknya negara dan rela sakit
demi kebaikan rakyatnya.
Nosionolisme tt7
Ingatlah, bahwa negara itu memiliki beberapa hak yang harus

dipenuhi penduduknya. Seorang anak, baru dianggap.sebagai anak yang
sebenarnya, apabila dia telah melaksanakan kewajiban-kewajiban
terhadap ayahnya. Begitr,r pula putra bangsa, tidak bisa disebut putra
yang baik, kecuali jika dia mau bangkit, sanggup memikul beban dan
anggung jawab untuk mengabdi pada negara, mempertahankan negara
dari rongrongan para provokator dan membendung usaha-usaha para
pengkhianat atau pejuang-pejuang palSu.
4#3lti 4irll.eK Ol?t r'S U

ti.- t "r2.^ t t tlt', - !ro^/*sl a ,, l, 314tt!
W A# A,-lj Ht, bliY bq61(i*$gti
Er 3",ryd $i,$1i 1.L" lrJigiyK*i
'i,\I\A i Mi W ir-fii Juflt,;K*
6, ;r'!#,fi1,urfii
&W, &, lt Oqi **!2v!1 U.i,$$l
#
A *Ii 0Y
- [H6{, k *.:ii, {SAI$ A r& 4-5r:i

eVjifulr b d -*-U1 At'tz L W
. Lj,Et r.,5$V Mr, i3L{1 W,s.iir re-,31 r
Di antara kewajiban-kewajiban yang hanrs dipeutrhi oleh setiap putra

bangsa adalah meningkatkan jumlah orang-orang terpelajar yang
bermoral tinggi dan baik, yang telatr tertanam luat dalam dadanya l!-ata
mutiara yang amat terkenal, Yakni:
"Cinta tannh air itu bagian dai keimatlnn".
upaya meningkatkan jumlah orang-orang ter-pelajar tersebut tidak
akan terwujud, kecuali dengan mengorbankan harta dengan niat "demi
kemaslahatan umum", mencurahkan tenaga dan pikiran untuk
llE Terjemah lzhotun NosYi'in

nrcndirikan lembaga-lembaga pendidikan yang dapat mengh.riUurf.

;iwa nasionalisme pada jiwh para pelajar, yang dapat menumbuhk
gagasan-gagisan mulia dan amal saleh dalam jiwa mereka dan yar
sanggup membangkitkan rnereka {atkala mereka menjadi dewasa- unh
hcrkhidmat, demi kepentingan negara yang sedang berada di ambar
kchancuran akibat ulah putra-putra negara yang tidak bertanggur
.jawab, yang kejahatannya melebihi kejahatan musuh-musuh yar.
scbenarnya.
3W336te$l*,t?ifi
t, gy i zfi?v
vr-t &V8,/--,
Wlt 2ly(os,- #i)L"i e
*J;y, €t
\r,r:i\i
,
iyijLh o w - 6 )i?j
tji;Lt e\+N sl?i Y^
frlufut t{îlir{l*1jw,
@3.'d"Nt:urffii_f1b'14jt$
,W i tW rtssS -,*$d?t i
46li AD
15. &I gd Y {li,'b(-, -gb$
.ix.6w3I3<15,Xp31,
Qari orang-grang terpelajar yang sedang tumbuh itu, akan keluar
gagasan dan upaya-upaya yang dapat menegaklian kehidupan umat ini,
yakni umat yang hampir lenyap -karena kebodohan dan kehinaannya-
masuk dalam catatan bangsa-bangsa yang telah punah
Manakala kaum terpelajar yang telah terdidik'dengan pendidikan
yang benar itu nrmbuh dan mulai melibatkan diri dalam kehidupan
sosial, maka di antara mereka pasti ada yang membuat kejuun hebat,
yang belum pemah dilihat mata, belum pernah terdengar oleh telinga,
bahkan belum pernah terbayangkan dalam benak pikiran manusia
sebelumnya.
Nosionolisme 119
Pendidikan yang hak (benar) merupakan roh (iwa) kehidupan

. dan
ilmu pengetahuan merupakan darah segrr suat, negara. Tidak mungkin
kita hidup bahagia tanpa pendioik o
v*g 6dnar, i"n il*u p"ooidikan
mendoqong pada usaha dan bekerji, sedangkan ilmu pengetahuan
menunjukkan pada jalan kebahagiaan.
, fitasansitmemerrukanindusiri-indusfii danperusahaanperusahaan
nasional serta perdagangan yang dikelola secara nasionar, agar
negara
dapat mencapai kemerdSkaan (independensi) dalam bidang
ekonomi
dan terbebas dari sikap menggantungkan diri kepada pif,ak asing.
Barangsiapa yang berusaha memerdekakin n.g.., dan
membebaskannya dari meminta-minta bantuan kepada pihak
ising, maka
dia adalah orang nasionalis ruren yang dihormrii otri setiap oiarg.
*:t v-15t5 VY "#:'l(4&,3y

iLVW6 7#, .
+1,1
"U3,
t)1,
'+tKt,;4463Wdt@JW
,j6-w$rU'i,$ri,;:ll
46lff;t;l,t1g3 7 -'
t20 Terjemch lzhatvn Nosyi,irr

,!'Ki A g; UgAi Afii,tlntoi #Oi

. #i, 51jl1t w . p;& a
- "t^41
Setiap akhir (hasil) usaha, pasti ada pendahuluan-pendahriluannya,
scdangkan pendahuluan kemerdekaan adalah meningkatkan pendidikan
dan pengajaran kepada generasi muda, agar mereka menjadi tangan-
tangan (pejabat-pejabat) negara yang mau bekerja, menjadi rohnya yang
kuat dan menjadi darah yang mengalir ke dalam seluruh bagian urat
negara. Oleh karena itu," tingkatkanlah pendidikan anak-anak, maka
negara pasti berjaya.
,-l.Yr I e MtK' b, .5&,$i!: d{6 99 U
,{i$t oM$:4
frtzl\Lt$iCIWiy:W'ungldl
t
ort^ *rit:,* &
,6'L4f.Wi:xLi#,e;.'li##i
,iLL 6 6n,Wd :t,-#t UL1#'r[*i
:lAW ur$#j/J* J,. ${,5 t l:vfr
,frrqlM h.'lJre tr, $A *1; si:sv
,f,A
f 4 i,.$ JM $ ry
$,bEJf
gir
.d,e$il#gg,YLV,
i:/, Nosionolisrne l2l
Cinta tanah air merupakan tabiat atau.naluri (sifat yang melekat
pada jiwa) setiap orang, yang tidak seorang pun mengingkarinya, kecuali
br"ng-otrrg pembohong dan yang cemas jiwanya' Hal yang
memalingkan seseorang dari cinta tanah air, hantalah pendidikan yang
salah satu ketidakberesan dalam cara berpikir otaknya atau adanya darah
keturunan asing, orang semacam inilah yang memprovokasi orang-
orang pribumi, agar memasuki negara tempat ia dilahirkan, dibesarkan
dan menikmati.hasil-hasil bumiirya. Darah asing itulah yang
membuatnya tiba-tiba merindukan tanah air, yang sama sekali belum
pernah dia kenal.
Tanah air kita tirlak lain adalah tempat kelahiran ayah dan leluhurnya.
Darah keturuiran asing itulah yang menjadikan dia merindukan pada
sekelompok bangsa yang belum pernah dia kenal adat istiadat, belum
dia mengerti bahasanya.dan belum pernah sama sekali terjadi ikatan
dengan mereka. Dia bersikap seperti itu, hanya karena dia merasa
bagian dari bangsa tersebut. Orang yang demikian ini, sebaiknya cukup
dengan kerinduannya itu saja, tidak perlu berusaha menjelekkan dan
membuat kerusakan negara yang memberinya tempat tinggal dan
perlindungan, lebih-lebih sesudah negeri yang dirindukan itu tidak lagi
menganggap penting leluhurnya, bahkan telah mencampakkannya F
fagaitan mencampakkan biji buah sa.ia dan orang berdarah asing itu i
ticlak perlu berbuat menghalang-halangi atau menggagalkan setiap usaha I
pribumi membangkitkan negara,
iark_w,j-6wifi,a{lg
"L{ArUw,h',, ).(,rr.i
r OtlLtt &.ffi, &5, *itl; Ahlau:, ia(l{
,4;_b{ar'n0rtebqr)fr
'*v) 'v.albqifr6w1\9.
;,)fr#!i'r
wwffi,5g6'"niaWl:$
'Qfi, oW i\! # . er;,fil,W;
g,Atl\
& #.YL[y,fr"uJ ;l# t, (F!@V U:t 36
(
t't) Terjemah Izhatun NasYi'in

6t"Xi,{^t9V.,il &Y,'''qY#\ rlIrl 1,,'*K.

ot3y
Wahai, generasi muda, semua harapan bangsa dinrmpahkan kepada
kalian, maka bangkitlah engkau, giat menuntut ilmu -semoga Allah
swt. melindungimu- dan berperangailah dengan perangai dan akhlak
orang-orang terdahulu, karena negara telah memanggilmu dan engkau
adalah orang yang dinrnggu-tunggu.
Berhati-hatilah terhadap para pengkhianat perjuangan, waspadalah
terhadap jebakan-jebakan mereka dan sadarilatr kejahatan-kejahatan aau
perbuatan-perbuatan makar mereka. Sebab, mereka itu. adalah penyakit
negarilmu yang sangat berbahaya dan rac':n yang mematikanmu.
lngatlah, bahwa tidak ada yang menyebabkan negara menjadi beranakan
dan enggan melakukan usaha perbaikan, kecuali orang-orang
pengkhianat dan pejuang-pejuang palsu tersebut, mereka itu adalah
musuh yang paling jahat dan penyakit yang paling berbahaya.
4h,p i ;t1nt;,()jsJi4W\ W ffi

;jr zsi,Vl; . 1:u{ -fir'txai i fd firc,j\j
{bfij,iwl 6w, 6 $ *LA ert,.*vt
.ii$i{X,diJ[V
.'igli.A,6q(,F9f brL
Jadilah engkau sepei'ti bencana dahsyat, penyakit ganas, maut yzng
mengerikan dan pengawas yang terus memata-matai terhadap mereka.
Hatihatilah engkau, jangan sampai terburu-buru tergiur oleh keduduk.
kan, sebelum engkau siap melancarkan perjuangan pada sasaran dan
janganlah engkau berhenti memantau orang-orang yang hendak berbuat
kerusakan.
Noslnollsme 123
Realisasikan cita-citarnu, maka negara dan bangsamu akan hidup
sejahtera bersamamu
"I r
Ii
N
E
'll
;i
a
t,
I
..
124 Tetiemah lthatun NosYi'in
I
& sumber : https://islamiques.net/
xxr
KEMERDEKAAN
.q# b;i ig-\,A H J$j .9 q fu iL
(ffi-,;Silig$AfSr%{g(
# V rl'tQly. ""FUi 9-i V fKKl
,
, ?ti,,#er gr;
AyAfi a'J ti;
rgqJJ'
'*#,f?i &,4
' $,){b* )*,.jt), )$li
*r1*, )gJL3fi+
|
-3114*
,,W4w:,ypu,g*p,j.4w
i,rkLAfii
3,WW[,.a? Wg
7 2t i, P U rJVr
r*E! .
'r- FV lVg-*#ty*)v,,!t,€34i ;j'2e.3

.t#:t
eiwt#! t; 55$( t#'J,fr aI{
. 5!#je;Wj & Vr&i dteS s i;l\i
Sesungguhnya setiap bangsa itu memiliki kematian, dan kematian
setiap urnat ini adalah hari kelenyapan (hilang) kemerdekaan umat atau
bangsa itu sendiri.
[emerdekaan adalah sebuah karunia Allah, Tuhan yang Maha-
pencipta kepada makhluk-Nya, yang diharapkan makhluk itu bisa
memanfaatkan dengan baik untuk dirinya sendiri dan orang lain.
125
Hurriyyah(kemerclekaan) dalam balrasa, bcrarti "pembahasan" dari
segala ikatan.Al-Hurr4 (orang yang merdeka) adalah lawan Al-'Abdu
(hamba sahaya), sebab dia (Al-Hurru) bebas dari ikatan perbudakan.
Al-Hurru juga berarti "pilihan". Bisa juga berarti "baik", jika
digabungkan dengan kata Ath-Thin atau Ar-Ramlu. Ramlatun Hurrun
artinya: "Pasir yang bagus ditanami". Ardhum Hurrun artinya "tanah
yang bagus".
Dari uraian makna kata Al.Hurriyyaft tersebut, engkau mengerti,
bahwa kata Al-Hurriyyah (kemerdakaan) menunjukkan pengertian suci,
bersih, bagus dan kemurnian sesuatu dari hal-hal yang mengotori dan
menodainya.
.,|r!( t&twv
* 5, t;'^;E tKx brg,{ steyr iL'
W?=p#;-73f1r61,V3iti6655Kt
{KLt"r6W: *6,F-r, r(3r o,6
7€r/Utuii6r14@i6;3:S.qtgg
!{gU6-rlrxi
6,#(rsV$r6t>/&i.tj-
'u:il.jJf r#U r51 I y - n$ *
W uY SF';;i1g' uLvli'{6,
"6b
fug i,
I
L
F. sumber : https://islamiques.net/
.rrt#r#ff)yb!_t;ilq,#ry.ry
;;fiLf;J$rgffi*JfrV1",5ct
{WrWl,,fr
\9 AN'gigs*h1i!i14',
,{( 41.1(*,
3{$?ytYi
7-'t-.-)a'
Orang yang merdeka -dalam pengertian baru dan benar-, ialah
orang yang murni pendidikannya, bersih jiwanya, berpegang teguh
dengan sifat-sifat terpuji, menjauhkan diri dari sifat-sifat tercela,
melepaskan diri dari segala bentuk ikatan perbudakan dan melaksanakan
kewajiban yang menjadi kewajibannya.
Sesungguhnyd manusia diciptakan oleh Allah swt. tidak untuk
menjadi budak atau hamba orang lain. Tidak untuk menjadi bola yang
ditendang ke sana-kemari sesuka hati, dibuat permainan tangan-tangan
penguasa, dipermainkan menurut kemauan dan kesenangan hati para
pembesar, tetapi manusia diciptakan oleh Allah swt., agar dia bekerja
dan beramal, baik secara individu atau kolektif, sesuai hukum Allah
yang berlaku, yakni kebebasan atau kemerdekaan.
Anugerah Allah yang besar berypa kemerdekaan ini tidak akan
dicabut oleh Allah -dari umat manusia-, kecuali dilebabkan rusak jiwa
dan mental mereka yang dibuat oltih orang-orang yang zalim. Mereka
yang zalim inr, tidak membiarkan mereka (bangsd yang handak drjajah)"
mencurahkan hatinya dengan ilmu pengetahuan. Sebab mereka tahu
benar, bahwa ilmu yang benar itu justru akan menunjukkan mereka
mengetahui hak-haknya. Ilmu yang benar itu bagaikan percikan api
yang mengobarkan cita-cita (membebaskan diri)'dalam jiwa mereka
dan membuat orang yang berakal peka, manakala diperalat oleh
kekuasaan yang berrindak sewenang-wenang.
z
LXb;*3!vrEAW34l$tii
i:x+ t/
Remerdekaon 127
Khalifah Umar bin Al-Khaththab r.a. bertanya kepada 'Amer bin
Al-'Ash, gubernur Mesir, tatkala anaknya berani memukul orang Mesir:
vtfl#qA?{fis:t;4$(Wt6l'
"Sej& lrapan engknu memperbudok orang-orang yang dilahirtrnn
oleh ibu-ibu merel<a dalam keadaan bebas (merdeka).'
Jlurlyly?6K{Prgy,fi
# bilf', W {4t q,.k5, t*t
9
&$/,Aeiif".*,W,FW#|
.K'{So.iKU:8Y44)i#d+
,bjAf# rft-q; W.,A^# Ej eV; K
.W4ejry,$#.r&
,
+t
t rl,g$'*?l i{$ 6 p\.,i$
#Wrtr,4W-Wi,bqW,X
.*61#fr W)i,{5,{g4sq,Gw-Vi5
,Jsywi$5_'{t?vr;4j
tit4y;, )6# a..ilfis *., tisj r.,
2tlisa,Ffi,ojf'tly;tts;,fi:1yi
s,qiyr#b#4,efu)$l.T*tt
L28 Terjemoh lzhatun Nosyi'in
I
bq:ip,d6sb7*)l;ffiuU
,-:ffi1'e$
Ingat, seseorang itu belum bisa dianggap merdeka, kecuali jika
-sempurna,
jiwanya telah mendapatkan pendidikan tumbuh dalam hatinya
kemauan keras, memiliki'ilmu tidak sedikit, kemudi3n berani
membebaskan diri dari cengkeraman dan kungkirngan orang yang
menguasainya dengan kekuatan danpakiaan. Barangsiapa yang belum
bisa seperti itu, maka.orang tersebut masih jauh dikatakan sebagai
orang yang merdeka dan antara dia dengan kebebasan atau kemerdekaan;
masi[ terhalang oleh hamparan hutan belukar yang sangat angker.
Tidak bisa disebut orang merdeka, orariS yang mefljadikan
kemerdekaan sebagai kesempatanmelakukan perbuatan yang hina, jalan
menuju keru's'akan, atau menjadika.nnya pedang untuk melenyapkan
bajatffah,t menggunakannya sebagai tombak unnrk menusuk sifat-sifat
keutamaan atau memanfaatk-annya sebagai anak panah untuk merobek-
robek kehormatan orang.
Bukanlah kemerdekaan, perbuatan seseorang yang dapat
menimbulkan bahaya pada dirinya sendiri dan orang lain, misalnya
memboroskan harta kekdyaan,.'melecehkan sifat kemanusiaan,
membelokkan perbuatan kemungkaran, melakukan pengerusakan
tatanan kernasyarakatan dengan perbuaun-perbuatan yang menyakiti
hati orang, mengadu domba, mengguqiing, bermusuhan dan perbuatan-
perbuatan lainnya, yang tidak sesuai dengan al*rlak mulia'.
Gi{j|{gb$*grith6ig6L
iA!6,;;i#)k
L't;; K, 156$ tii'l Aji, elTV
I
tnot ,al^n sikap menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak patut dikerjakan
Kemerdekoon t29
)flg #*Ls,lutt# 5 .!g eva(

qJFfqzr i tvi Jy Qi;s aL.M, /..
$S_;ili lLd td( q +v *, q35, )*;t v
b3;4.sffi-Ye)1tqgQs9"ti(i I
'r6.51F .fiA1:# (M5, rt 4i &i6
R
15 # A4$15 lhl ? i6 t',fi ,:,t, qr

--,ffiwi,ffi*'r4
($fr ,qliest&sfgrziKtsAiFiXitt
Gffi$#)it2gr<afid{6
.CW;4{aTW,t
1L-;131r,'x6iti3i o
ga,$'t*,"4$t,;,'fur6?'
\A,wi##tJL,6l/41fl
/-/ iW,Wtt
i;liJy,iifi.4tni$,Wv
'>16u*$$i
,4f;ir!;{Ltry.3grd*$*
z
lzigAi{tf,r4,i
Sebenarnya, banyak orang yang mengaku sebagai orang merdeka,
tetapi memakai pakaian budak, dia menjadi tawanan nafsunya, budak
pemiinpin atau penguasa, dan budak hawa nafsu amarah, yang jika
mendorongnya berbuat kerusakan, patuh melakukannya. Jika nafsu
amarah itu menggelitiknya, agar memfitnah dan mengancam orang

llrn, maka dengan cepat memenuhinya. Namun, apabila akal sehatnya

rrrcndorongnya untuk mengerjakan hal-hal yang dapat menghidupkan-
rrya, dan orang yang tajam pikirannya menganjurkan, agar melakukan
scsuatu yang dapat mengangkat derajatnya serta apabila para kesatria
rnengajaknya agar bangkit bersama rakyat dan mendukungnya. Maka,
tlia berpura-pura tidak mendengar seruan tersebut, atau bahkan dia
rnenempuh jalan berpolemik dengan orang yang menyerukan hal
tersebut. Kemudian dia mengklaim dirinya sebagai orang yang merdeka.
Kemanusiaan dan kebebasan tiada lain adalah dua faktor utama,
kemakmuran dan dua unsur pokok kehidupan masyarakat yang
harmonis.
Bangsa mana pun yang ingin mencapai puncak peradaban yang tinggi
dan kemakmuran yang merata, maka harus bekerja keras mendidik
individu-individu bangsa, memahami arti kebebasan dan kemgrdekaan
yang sebenarnya, harus mencekoki putra-putranya dengan nilai-nilai
luhur bangsa yang bersih dan murni.
Wahai, generasi muda, bangkitkan berjuang untuk mencapai
ke.merderaan- yang sejati, yang bebas dari campur tangan orang munafik
dan pengkhianat, karena kemerdekaan yang murni itulah jalan satu-
satunya mencapai ke.iayaan. Kemerdekaan yang sejati adalah jalan
menuju kehidupan yang bahagia.
Kemerdekaon 131
WAffi . XXII
MACAM-MACAM
TBUNNNEKAAN ATAU KEBEBASAN
4#5, tj(i? W, vtifruif $ 5,,

.qr*) {# i *
U,1!a4jli 3 6,7;tY i
ek.$w,ffiffii6{s
;i,Afl f{f 6F j#W*51
,, t*i.
JiK t##,'l1q( i".ltt;Ae fit
'.K 6 l{,fit - 4t*(YS .6ff '#A.9 y
'&K*(?W t{il5e6;fr,# fi : gt
.UWVI
rtqvJPW#:Y6r5rt*Zs
,ytil{i;jft&t rHlAiTrW
..*'#A;ivs31q'6WY
:i
132
m sumber : https://islamiques.net/
Kemerdekaan atau kebebasan itu ada beberapa macam, antara lain:

Kcmerdekaan individu, berorganisasi, bkonomi dan politik. Suatu
hangsa tidak mungkin berdiri kokoh, tanpa kemerdekaan atau kebebasan
dalam empat bidang tersebut.
Kemeidekaan lndividu, disebut juga kebebasan pribadi, yang
merupakanpeisoalan yang sangat penting. Dengan adanya kemerdekaan
individu ini, dapat tercipta kemerdekaan organisasi, sebab organisasi
itu ter.diri dari banyak individu. Karena itu, kemerdekaan organisasi
tidak akan terwujud, kecuali dengan adanya kemerdekaan individu-
individu 9.1.", organisasi tirsebut. OIeh sebab itu, umat atau bangsa
yang ingin merdeka, harus berjriang keras mendidik tiap-tiap individu
dengan pendidikan yang befsifat independen, agar terbentuk kelompok
yang independen, merdeka terdiri dari individu-individu tersebut.
Kemerdekaan individu itu meliputi kebebasan berbicara, menulis,
mencetak dan mengemukakan gagasan atau pendapat secara terbuka,
tanpa ada pengawasan, kontrol atau tuntutan, dengan syarat semua itu
tidak mengganggu atau menodai kebebasin orang lain.
\gii#.til\9,'^fi17]{#:fi ?i6
4*#;t,)$(*rg#*gifiA!,9'v
4taii,r{a$gtsali6"1rqi
,ft * !a, 4,q v'5/6{,-iv, $1 t
*#g1fi3yiti6fiJtt6,*r
'$i';lglvg'
"'
vtu5$;3itf"$t'ru
r,Vi{f
g,fg( .,y
4-,6 Xf 4.
tt . L
,
i6vLW th)Au{,F ig u Js)4
Macam-M acom Kemerdekaan atau Kebebasan r33
. Setiap orang bebas meiganut ideologi yang dia kehendaki, baik
ideologi keagamaan, ilmu pengetahuan, politik maupun sosial. Bebas
pula menyebarluaskan semua itu, asal tidak menimbulkan perpecahan
ii k laog"n rakyat dan membelanjakan atau mentasarufkan kekayaan
berupa uang, tanah bangunan dan lainnya, dengan catatan perbuatan
yang dia lakukan tidak menjurus pada pemborosan secilra bodoh. Kdlau
dia sampai menjurus pada tindakan yang bodoh, maka dia harus
dinyatakan sebaga Mahiur 'alaihi, yakni dilarang membelanjakan
hartanya.
Kesimpulan bahasan tentaflg kebebasan individu adalah, bahwa
kebebasan individu itu suatu kebebasan yang tidak boleh benturan
dengan kebebasan orang lain. Oleh sebab inr, setiap orang (individu)
wajib menjaga kebebasan orang lain, sebagaimana dia medaga
kebebasan di{ pribadinya
.firblg,,$ ti*ttryulfi!fr
{fr ,'4e4,:5f6L9Y S;ts,fa; ;Af
tJ#\#YOL(frW'uffi|l.q;w
?w.rd$agL|uLt#iv{"gdi
's*;vv$ili*b,WWc*;t&
5,brty,#rwJ$-r65rrbt$
G.$fiW*Y"#1!-rltW6#
il*w3v.r.6Kb{,.#6tr[.#${;47t
L4Yi' Ollu bii' {9t 19ft,;*'
t/*3$W-i^{, *o}V.,F 6, 4t4i
.(6|i\;<dw,w$lcji
134 . . Terjemah lzhotun Nosyi'in
6,. sumber : https://islamiques.net/
Kr,rrrdekaan berorgani.sasi, maksudnya adalah ,.,iup gotongan itu

rncrniliki hak mengadakan pertemuan atau rapat di mana saja dan kapan
sl.ja, kecuali jika dipersenjatai, maka harus dilarang, sebab perbuatan
golongan atau organisasi yang mengadakan rapat dengan membawa
scnjata tersebut, barangkali dapat menimbulkan tindakan+indakan yang
rnelanggar arti kebebasan yang sejati. Di samping itu, setiap golongan
rnemiliki hak untuk mendirikan berbagai organisasi yang berbeda-beda
visinya, baik organisagi yang bergerak di bidang keilmuan, kesustraan,
keagamaan, perindustrian, sosial maupun politik, dengan syarat
peraturan dan undang-undangnya sesuai dengan aturan dan unddng-
undang yang.telah digariskan oleh Majelis Pemusyawaratan Rakyat.
Oleh sebab itu, orang-orang yang duduk di majelis tersebut harus
terdiri dari orang-orang yang dikenal independen, berpengetahuan luas,
jujur, baik pendapatnya, dan sehat akal dan pikirannya, agar mereka
tidak meneapkan undang-undang yang membelenggu kebebasan atau
kemerdekaan rakyat dan bertentangan dengan kepentingannya.
361$wA,fi,\1iyffiga
-*tvili; tfufli
wul $fi,{ "4y #+$i
q L*ri\r A+LA( #b-3 V i$lL.tlr b
WWa ;4'V Ot,)r il3 i;,{rfi( ti*
't6j,
#/ o:J:r wJ; 5365M csa
2:
(
i,i14w {-fi ;v 6:i e>W tt h {^fr
@ ifi$g,ig*{& *t'^/i*i, #*
.63dt7iv&,,u;3
Macam-Moiont Kenterdekaan otau Kebebasqn r35

7 y i;fiir€,r\i
6 ;# br4tW ( LJJ6U(LT.
r
V #'l(A
gP
{,y
ifiW! d .*,?
A#M#,#.*gWI,ir1W (
V ii
/,1
Dtwe
r), ;lt,,i1ii1,tr
3,Yi gt iig,g*'61;Is"t5'i6,:j6jar
,Wi;nb;>LLVWt'L'rif
W,WWWhW$fly6, t)l/ ./ r u
;W,r*ittAiu2taYi*+9rr,ttU'€#
Kemerdel<nan ekonomi. Kebebasan di bidang ekonomi merupakan
kehidupan rakyat dalam bidang rnateri. Apabila rakyat tidak diberi
kebebasan di bidahg perdagangan, pertanian, pendirian pabrik dan
eksplorasi iambang untuk memanfaatkan sumter-sumber ekonomi yang
terkandung dalam bumi, maka kehidupan rakyat ini sama halnya dengan
orang'yang ditawan dan lehemya diikat dengan tali, sementara kedla
ujung tali tersebut dipegang oleh dua orang yang kuat, berbadan kekar
yang selalu menakut-nakutinya akan menarik dua ujung tali itu hingga
mencekiknya dan kedua orang itu mengancarnnya pula dengan kematian.
Demikianlah orang tawanan tu, hanya'bisa menanti kematiannya di
setiap saat.
Sisungguhnya orang Eropa iru bisa mengusai sumber kekayaan atau
peekonomian, setelah mereka berhasil melepaskan belenggu-belenggu
yang mengikAt kebebasan dan kemerdekaan perekonomian, di samping
kebebasan-kebebasan di bidang lain. Sekarang ini, perekononiian
bangsa-bangsa timur berada di tangan mereka, bangsa Eropa. Apabila
bangsa Eropa.itu hendak membunuh bangsa timur, agaknya tidak sulit,
mereka cukup menghentikan ekspor barang-barang mereka ke negara-
negara timur dan menarik kembali uang atau modal-modal yang mereka
infestasikan di negara-negara bangsa timur. rr

Sebenarnya, negara kita ini kaya, banyak kekayaan alamnya, hanya

saja miskin sumber daya manusia atau'tenaga-tenaga yang sanggup
mengelola kekayaan tersebut, untuk memenuhi kebutuhan rakyat belum
mencukupi.
Orang-orang asing itu berdatangan ke negeri kita, lalu membeli

aau menyewa tanah-tanah kitq untuk diarnbil basilnya, mungkin juga
mereka itu mendapatkan hak istimewa atau izinkhusus mengelola (dari
pihak pemerintah). Lalu mereka mengembangkan kawasan-kawasan
terEntu di negara kita ini dan melakukan eksplorasi tarnbang-tambang
yang terdapat dalam perut bumi, yang menghasilkan miliaran emas
dan perak. Sementara kita masih tetap lalai, tidak peduli, bersenang-
senang menunrti hawa nafsu dan masih saling bertengkar memutus tali
persahun.
'U${,2
'dw4(q669{,q4#i#g'v
W f5,WA i, #'& rAi*>Lir"t
8/14i/i6,Wi5bW)
,M7,&'fiW.{i-r1b,fu..
ff(,wt;b\r
,Y;Vb*!S;gi vff5,Wlh?
Macom-Mocam Kemerdekaan otau Kebiboson
/zt
,i WLr,;( Y 4,fiit a. 51 ,1,,&6
uifrw)1r , i3'
AFt (
l*;;4 g, 3i UTi y(9,$ (
s,Vi' .
ti;pfievaLi||v$yrliiwiaifi
/q * -7'-7-?
,t/ 7
tzl
a-t,/a
Wr ijbffib,atj;&a;
"ta
.W{f63dt* 7r .tf -/
a361t(H6Kat'ilAr6qun
7 -7! 7 a^.
,&3(ib Ar.4'{, d,W{V .W.
I
Kemerdeluan berpolitik, maksudnya setiap bangsa bebas dengan

sebebas-bebasnya menentulran segala persoalannya seirdiri, tanpa ada
ikatan aau tekanan bangsa lain. Berarti, umat itulah yang berkata
sepenuhnya menetapkan peraturan dan urdang-undang yang sesuai
dengannya, bebas membuat perjaqiian apa saja dengan bangsa mana
pun, menetapkan pajak atau cukai barang-barang dari negara-negara
ising yang masuk dan bebas membuat perluasan dan peningkatan
produksi sehor pertanian, perekonomian, perindustrian nasional dan
lain-lainnya, yang diperlukan sebagai bangsa yang berdaulat.
Kebebasan berpolitik ini tidak terlaksana secara sempurna, jika
bangsa.yang bersangkutan belum sepakat memantapkan tiga Inacam
kemerdekaan atau kebebasan yang disebutkan sebelumnya (yakni
kemerdekaan individu, organisasi dan ekonomi). Jika tidak demikian,
maka perjalanan baqgsa itu untuk menuju kemajuan, tentu lamban,
sebab mengalami kepincangan: Sedangkan mana mungkin orang yang
pincang itu bisa mengejar jalan orang yang kuat'
r38 Terjemah lzhatun NosYi'in

-'b\24ifr6t31*(#,#
C#t :{91 r[i, q;, 6rt
.-vfi# e,*3*,{,gtg)q-J6,i 1;1
,?.14{r - v#g 6
6.rf, i*{ {t
lg,wtl r
"ti,u\
,9vWUtq/t'#V-WVjt9.
$9v$U;
6i!r$1g,#Sqrrfii$'Jffid'W
ffiJlry?W'i j{:V,ry+aY?i
4)# 4.t<Sl.'* ({ & 6** g,
. t .
v696t b A',fr,q* OOd, q5

E!:,i 66d, .Wfi 6, t$;1 $ fif'Vt
6t\JK,6i!3:(z#jWWth
.
iQA:\i, fi_rur, itA ;Wr'*btr #16
'gfr gs* y'J+*,i, Wlfr (,
$,,,-..r
.[*J]
I a'J7
Apabila suatu bangsa ingin hidup, maka bangsa itu harus berusaha
secara maksimai menanamkan empat macam kemerdekaan tersebut
dalam jiwa seluruh warga bangsa yang bersangkutan. Sesungguhnya,
M ocom-M acom Kem erdekaon atdu Kebebssotn

bangsa yang kehilangan kemerdekaannya -yang merupakan penopang
kehidupannya-, maka bangsa itu berarti semakin lebih dekat pada
kehancuran daripada dekat pada kekekalannya.
Wahai, generasi muda, bekerjalah dengan semangal tinggi,
pelajarilah segala pelajaran dan persoalan yang berkaitan dengan
kemerdekaan yang benar. Waspadalah, jangan sampai memptmyai
pemahaman terhadap kemerdekaan, sebagaimana pemahaman orang-
orang yang tidaK mengerti teori-teori kemerdekaan. Kemudian,
berusahalah menyosialisaskan arti kemerdekaagr itu kepada bangsamu.
Berjuangtah membebaskan negaramu dari belenggu tradisi-tradisi yang
tidak baik dan moral yang bejat. Bekerjalah dengan gigih melepaskan
segala bentuk perbudakan yang melilit bangsa, semoga kalian berhasil
pembebaskan bangsa dari belenggu perbudaan, sehingga dengan
keberhasilan usaha kalian itu, bangsa menjadi merdeka dan mampu
bertahan hidup mengikuti arus kemajuan bangsa-bangsa lain di dunia.
Ingat, setiap bairgsa itu memiliki ajal, dan ajal setiap bangsa itu
apabila bangsa itu telah kehilangan kemerdekaannya.
140 Terjemah lzhatuJr Nosyi'in

';55*(
xxul
KEMAUAN
,6(9$e16,\tt(f"4*.W
.AtMlyW#ti
e(ii., /ti utS rfi{r "1, 4s'v
,y.*,U,1-!A,)difr,rVJI$4{W
'ii.**; .
ii A{Ct?s, i ttl,tr?r
.e,Vi,;*/'y8egt5rytr1"'6
3r"#6.0Y1#WLfi#$;
i;* y;k'ffw : t:it t; itX riyritfi $
$ft, :4v $t
oy*V.rii#i, z S# b
.-qjfi_'taF-;{aVV,A*3,v1t
t
A;$t'$(Ji,We'i9(Wli',#Xi
:"gEilrtlgt(Iy',$4t'z'*'t:
:WG;:q,,fl6a&,"{6*;
t4t
't1
ru\tr* t$,i#vi,U
v 3{, *,}
{sV-lfug;
tWJ : 31fi,gJ'x+ &,V
"W- ffuUS
saya belurn pernah melihat seseorang yang meneguhkan
kemauannya
untukmencapai sesuatu, melainkan s:suatu itu pasti tercapai. Tidak
sesuatu'
ada juga seseorang yang bersungguh-sungguh menggapai
melainkan dia berhasil mencapainya.
Demikianlah kenyataannya, sebab arti kemauan itu sendiri adalah
keinginan terhadap sesuatu, diikuti dengan usaha untuk mencapainya,
mencurahkan segala ke:mampuan untuk merealisasikannya,'mem-
persiapkan alat-alat atau sarana yang dapat membantu mewujudkannya
a* t ru, beke{a tanpa mengenal lelah. Tidak dapat diragukan, bahwh
sesuatu yang diinginkan itu dapat terwujud, manakala cara-cara
tersebut
di atas iiptnot i semuanya oleh orang yang mempunyai keinginan'
para uiama ahli tasawuf mengungkapkan arti kemarin di atas dengan
bahasa rnereka:
:flfivlbl 6yrargst
" SesungguhnyaAllnh itu memiliki banyak twmba, yang iilu mereka
m mei[neniaki sestntu, ma](n Atlah pun menghendakirtya'"
KalimatdiatasSecarasepintas,sepertinyaparaulamaahlirasawuf
yang
mepjadikan kernauan Allah swt. itu mengikuti kemauan hamba
mempunyaikeinginan'Tetapiparaulamatasawuftidakmengartikan
Sebab,
t<alimat di.tur, Gcuali seperti yang kami uraikan sebelumnya.
perkarayangdihasilkanitutergantungpadasebab-sebabnya..Allah
iwt. tetatr *in.tupkun, bahwa tercapainya hal-hal-yang diinginkan itu
tergantung pada kesungguhan kemauan'
bafam t.Ais Nabi Muhammad saw' Cisebutkan:
eg\rltli$t(Y
' "Semua perbuatan itu menurut niatnya'"
142 Terjemah lzhatun NcsYi'in

f idak perlu disangsikan lagi, bahwa barangsiapa yang benar tekad-

nya, baik niatnya, menghadap pada kemauanriya dengan sepenuhnya
tlan terus maju mengupayakan apa yang dia inginkan dengan hati yang
pcnuh kemauan, maka dia akan memperoleh apa yang dia cita-citakan,
dan mendapatkan apa yang diinginkannya, karena keberhasilan perkara -
yang diinginkan itubiia te.wuluC, jika ada sebab, dan sebab itu adalah
berupa kemnuan.
tiil%,1&,#ruj:I!W
4$1"Wt1i#3t{{frsfi$iu
{iLW- {5tfrw.V3w:{15 i${!s,#
d, tlf,Y A*lW,$fuW, iLtt/i
ffi ifiU;'*ittAi ofr V{6i or 56; t
ffi; iKvi,lcLllr )bVL)#,, rqi $,
jF:,19* E'lrK:i 5*7 t'6y, b,USl.,E
{6$$6$w6*so,v,#,?rv
. )gu,6d
'l:,Wt\î/i'16!itfi Y"\iiY$\,
g; tE$ y tfu ,J
AfrU x;fri Vr)riT-
".14f
5, - J)Y*!'fr i;!W ll,M;$
i-6Y' r'W$ L-;;Klifi; U ;g\,
Kemauan t43
r
6K ty,g ?,y,r1;fi6 i p t$)6e (
AW,*$A(
vvl#
'a ;9,\l*A| il e lMr fi
#WirsqlMt{3
i,)(a nr-ira.;
.uVFrW*$rtuWc- (
' Kemauan adalah melatih jiwa, agar teguh dan maju melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang dapat dikerjakan, sehingga menjaEi watak
yang melekat pada jiwa tersebut. Kemauan merupakan kebahagiaan
yang tidak ada tandingannya bagi orang yang memiliki sifat itu. Dengan
kemauan iu orang mau bekerja dan taraf hidupnya meninglrat. Dengan
kemauan itu pula dia mau meninggalkan kebiasaan-kebiasadn berbatraya
daq akhlak-akhlak tercela, mampu mengendalikan aau pemimpin bawa
nafsunya. Karena kemauan itu pula seseoiang menjadi manusia
sempurna. Manusia yang benar-befir sempurua ialah manusia yang
tidak mau dihalang-halangi oleh siapa pun dalam usahanya mencapai
cita-citaya dan tidak mau dihentikau oleh kesenangan hawa nafsunya;
demi mencapai apa yang dikehendakinya.
Sesungguhnya para nabi, ahli filsafat dan tokoh-tokoh terkemuka,
semuanya tidak mungkin dapat berhasil menyebarluaskan apa saja yang
menjadi tujuannya, berupa paham-paham (ideologi-ideologi),dan
beberapa ajaran serta tidak pula mereka itu bisa berhasil melaksanakan
proyek-proyek yang mereka inginkaq, sebagaimana yang telah tercatat
dalam lembaran sejarah, kecuali dengan adanya kemauan. Keberhasilan
mereka, semua itu hanya karena kemauan mereka yang gigih. Bagian
terpenting dalam kema'uan mereka, adalah keteguhan dan ketetapan
hati untuk terus bekerja, sehingga berhasil, meskipun'di tengah+engah
usaha itu mereka tertimpa musibah besar, yang mampu merobohkan
gunung dan meremukkan besi.
6ttS+Gt"l,;$i*{W'ty
'i! :fuA,, ;W W JyL i, &y, iiLl:ai
(
:L+ | /.,'tL;/ !fr*6 :y 5l13^fi tfil#!

ffi-f y s +!, *ritf! 4!,

rfryi,
..Jfi$ii$ij&,j,gi
'a-r.$;i"$t4,fri&*,5{
;ffr,W8tsVHWV,ifi'
.&;,V*rAiW#-a!:ij.i7gLi
:.-
Apa yang kita lihat tentang kegagalan kerja oraqg-orang Ueterja
itu, sebenarnya akibat dari tidak diperhatikannya perdidikan perrbinarn
kemauan dalam jiwa mercka. Mercka tidak bisa bcrtahar, dr. samar
menehmi apa yang sedang mereka kerjakan, bablan mcreka cendcru4g
mundur tatkala pertama kali menghadapi cobaan, padahal sabar yang
scbenarnya adalah abah ketika menghadapi awal musibah
IGrnauan itr menunhrt kesabaran, tidak ragu-ragu danmeqgaoggap
-usaha-usai'a
remeh rinUngan-rintangan yang menghalangi yang
bcrmanfaat. Hal oeperti itulah yang menjadi sebab utalna keberhasilan
pekerjaan.
,3fr,i$i,;fi111 l1f r *ss

lo- iv$tfuW t Wtl iol:{tgi$
fi
'*W ;'rW e'r*., 6i rel1 ;fr
?i:J,rrfi#+v6ft6E,-rlg",fi -
d;5ue$rft*qiK64 "rlhr
*fry\$gd:Atae_xz&41i;s
3V)4frw,3$,{!,Y5,LWW
:d'
. Kemauo, l4s
;gt:P;n$':3K'l/..v,bbtj6*
.\?.- i5llli Jyq-
Apabila kemauan itu telah meresap dalam jiwa seseorang, maka
akal pikirannya menjadi semakin bijak dan nafsu amarahnya jatuh (tidak
berperan), sedangkan manusianya medjadi sempuma derajatnya. Karena
kemauannya yang meresap pada jiwa itu benar-benar melekit dan
membekas dalam jiwa yang mulia, sehingga jiwa tersebut menjadi baik,
bersih dan bahagia.
Apabila di kalangan suahr bangsa terdapatbanyak orang yang jiwanya
telah didasari kemauan keras, maka bangsa tersebut melaju dengan
cepat pembangunan dan kpmajuannya dengan cukup mengagumkan.
Sedangkan setiap bangsa yang sendi-sendi keagungannya rap-uh dan
pilar-p1hr kemuiiannyi ambrut, semua inr disebabkan bangsa tersebut
kurang memiliki orang-orang yang berkemauan keras.
P../Pt.
'1i.
fr*F X V,ry' tf {rt--, dX
a! 4#31r;fl QYrvii'F t M o t
Mr 6$ 5 L usrfri :y, $, Jiw-{
*,fiJrfuu. d# ! yr,s$i t's,gi tiSS:
L46 Terjemah lthatun NosYi'in
ffi__
F1' sumber : https://islamiques.net/
-
,uit *j, it! ftlxi #i'i,,4{zv
.itiit(Wti6yi'6yl+tfi
Ingatlah, bahwa barangsiapa yang lemah kemauannya, maka orang
itu pasti kerdil jiwanya dan rendah derajarrya. Mudah diombang-
ambingkan hawa nafsunya dan dipermainkan oleh kemaua.n orang-.
orang kecil, lebih-lebih orang besar, sehingga dia bagaikan bola yang
ditendang ke sana-kemari, sesuai dengan keheddak'orang yang
mempermainkannya. Dia tidak ubahnya sebagai sasaran bidikan panah.
Apabila dia didatangi oleh seseorang dengan menyodorkan suatu
persoalan, dan orang itu rnendesaknya agar mengakui kebaikan
persoalan tersebut, maka dia pun menurut.
Akan tetapi, jika di kemudian hari didatangi orang lain dan
mempengaruhinya agar mengakui ketidakbaikan persoalan tersebut,
maka dia pun terpengaruh. Orang yang demikian ini adalah orang yang
tidak memiliki pendirian dan mudah terombang-ambing oleh kemauan-
kemauan orang lain serta dipermainkan oleh hawa nafsunya sendiri.
Hal ini karena dalam jiwa orang inr tidak terdapat daya yang mampu
menolak kebatilan dengan kebenaran dan tidak memiliki akal celdas
yang dapat membedakan antara perkara yang baik dan |ang buruk.
Orang seperti itu, jelas bukan termasuk manusia yang sempurna.
Suatu bangsa yang menginginkan hidup layak'dan senang, maka
mereka harus mengajari putra-putrinya menanamkan kemauan keras
dalam jiwa mereka. Sebab, kemauan keras adalah kunci kebahagiaan
(keberhasilan).
Kemouon 147
fi'"riUt!:{,$'e$u+fi
' ,'s(Y, lv ft;\, 1w)arJaag
(.v#,llvi
g{j ;1#.uz-v,w*3, g,#t,g K
#i, ffi
&Vzrifil t ffi .'b_i'D.3V
t"
6vfi5\, sgi ffi { sril

:ffI;, tr 15,
Wahai, generasi muda, kalian semua adalah tiang-tiang bangsa,
pitar-pilar keagungan dan pemimpin.pemimpin bangsa di masa
mendatang. Sebab itu, biasakanlah sejak sekarang menjadi orang yang I
berkemauan keras, jangan mempedulikan rintangan-rintangan yang
menghalangimu dalam mencapai cita-cita. Berkemauan keras itu
merupakanpangkal akhlak terpuji. Kemauan keras itu ibarat mata alfilak
yang jeli dan merupakan hatinya yang dapat berpikir.
Berkonsentrasilah pada kemauan, maka apa yang kalian inginkan
mudah tercapai. tngatlah, kata-kata:
.'rfit V|trliy6\i$25|
"seswtgguhnya Allah swt. memiliki hamba-lnrnbayang jilu mereka
mempwryai kemaunn, maka Allah mengabulkannya. "

{^WWW|
KEPE##INAN
e:foi$il*+y4#ie#
W3&6,,fr3;ifu:qriXflt*
S Kt .,"W ( #J45ij rltl' .o
# t^S
Wu,;?iffi1,#t#4':b-
.y$9(W#5,;iq.i
b-)AL6hA{&:*26,&
.r>tx*4A( o, 4,1 iiruss, + #Ai
;,1tf#S u*lft;i ig r!$ tt; tEA
unt;fiPtfu^Sfi
Hukum Allah (Sunatullah) telah menetapkan, bahwa dalam setiap
bentuk makhluk yang diciptakan Allah, pasti ada yang memimpin dan
ada yang dipimpin. Ada yang mengatur dan ada yang diatur. Hal itu
agar pemikiran-pemikiran tidak tumpang tindih dan keinginan-keinginan
tidak bersimpang siur, yang mengakibatkan keretakan kerukunan, putus
tali kasih sayang, pudar persatuan dan perselisihan.
149
Setiap golongan yang tidak memiliki pemimpin yang bisa mereka
jadikan tempat mengadukan kesulitan-kesulitan mereka itu, sama halnya
mereka sedang naik kuda (kendaraan) liar yang nakal, pada malam
hari yang gelap gulita (dalam keadaan panik dan bingung mengatasi
iesullran yang dmadapl).
kesulitan dihadapi).
'iv;tffi?:tVt?U
i;ft.t?:i,
s{;t "frT6Yti
qe,\t
ser\ix(${$#ri5*. ,t/
)ru
3,-1-krLv.ijf4#^$t*.;t1$l9t
,$ra.fittb,&ipLwfrii-
\--r)ti
4sw,*tr"W#ff,b
' iDU' YJi {,'lz(Ji Y*:JS
,.bi;rpwt+;,a^W, pW,
dtl(
blwb;'#uav,,6u,;i4r#
'i{jt (r ff at .\#. i a bbsis $t'
1 /" gi,J,
$dgr &W {tK 2tff( ex,:?t6i
{6W459y.i$&Waheizi
.rW;Wi;Ag16V-ytilg
150 Terjdmoh lzho'tun Nosyi'in
Apabila roh berfungsi sebagai ketegakan (kehidupan) rasa, maka
para pemimpin setiap bangsa adalah roh persatuan mereka dalam
' kchidupan bermasyarakat dan bernegara. Apabila para pemimpin itu
rusak, maka rusaklah umat atau. bangsa itu, dan jika mereka baik,
Inaka umat atau bangsa itu menjadi baik juga. Karena, umat akan berdiri
tcgak, kokoh dan sejahtera, manakala pemimpin-pemimpin umat itu
menggerakkannya. Jika mereka (umat) sedang loyo, lalu mereka
meluruskannya ketika bengkok, menarik tangannya ketika mereka
(umat) jatuh dan membimbingnya ketika sedang sesat.
Pemirirpin itu belum bisa dianggap sebagai pemimpin yang sejati,
kecuali dia telah memenuhi syarat-syarat kepemimpinan, yakni
berpikiran cerdas; berwawasan luas, baik pendapatnya, bisa
mengendalikan diri. perkasa, bersih atau tulus hatinya, baik perilakunya,
definawan, banyak memberikan bantuatr keuengan demi kesejahteraan
umat dan giat menyebarkan ilmu pengetatruan ke seluruh pelosok tempat
tinggal umat. Barangsiapa yang jejak perjalanannya seperti itu dan
satrggup memikul enggung jawab berat sebagaimana tersebut,'maka
dia baru bisa disebut sebagai 'tokoh dan pemimpin sejati". Jika ada
orang yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut untuk menjadi
pemimpin, maka orang itir termasuk perampas yang bodoh, tetapi
mengaku pintar ingin menjadi pemimpin, karena gila pangkat :emata.
$Wy,)fAUt#{rg?f.4W
'"JVis{i,JiiLAWrs*J'6;
{W&'i,!ifi &gi'rtv) r;fii *;
l, L &u;tfi, #3i 1*, M, Sli%ti 1
. ;1( fi ,wg $'fr'Jiî'# i.
.
'1Lwti5ufi13;*'î145(
6;{f , i#-at ufl ri' 6;i)A1 { Lar
Kepemimpinan r51
ivr,Atri't | 46A1 61, 4gr {i 416

,WG, fQAi e,Li$l, $41i,W(
'-i#)i
Banyak sekali orang yang akalnya berebut menjadipimpinan, padahal
mereka tidak memenuhi syarat-syarat me.njadi pemimpin sedikit pun.
Mereka itu tidak sadar, bahwa pemimpin bangsa itu sebenarnya adalah
juru bicara yang menyuarakan hati nurani rakyat, pemikir mereka,
tempat pengaduan rakyat ketika mereka menghadapi kesulitan dan
pelinclung mereka ketika dalam keadaan bahaya, tempat meminta
pertolongan saat dilanda krisis dan sebagai tempat sandaran rakyat di
waktu mereka menghadapi persoalan besar.
Setiap umat memiliki periode-periode yang dalam periode itu mereka
tidak dipimpin, kecuali oleh pemimpin-pemimpin yang tulus, pemimpin-
pemimpin yang baik dan reformis. Kemudian, masa berubah dan periode
kepemimpinan itu turut berubah, din keadaan berbaik. Umat itu pun
akhirnya dipimpin oleh orang-orang fasik, rendah budi pekertinya,
tidak ambil pusing dengan kebodohan dan kemaksiatan, lacur,'bodoh
dan menjadi pengikut-pengikut setan.
L5? Terjemah lzhstun Nasyi'in

F' sumber : https://islamiques.net/
!Jrta)( bt el, /,rg$iw, fi61

d6tyfi1
,
0L $fu t SE)( #y a#i
t z.t (2, /1 tKz
te 'i#^( ifli, 6.pt tzty. t'ry7?r
,-.,--.
a*rrW
Ingatlah, bahwa jaman itu berputar, umat atau bangsa (timur) telah
bangun dari tidurnya dan telah bangkit. Sadar dari f,shlaiennya, mereka
tidak rela terus-menerus menjadi tawanan orang yang berusaha
menghancurkan-dan memperbudaknya. Mereka tidak mau mengakui
pernimpin, kecuali yang berjiwa reformis.datr baik, yang rela mati
derni kehidupan ullot, senang atau susah payah demi kernampuan umat
dan sanggup hidup sengsara demi kebahagiaan umat.
Majulah, wahai, generasi muda, untuk menuntut ilmu secara
sempunu, berpegang teguhlah dcngan akhlak mulia dan rajinlah b€ramal
saleh dengan bimbingan akal yang sehat, agar engkau kelak menjadi
pemirpin bangsamu dan kepala dalam keluargamu.
4n ,r!(
5\lWAi'esga
5 *6l4tl,;5 o6 59,J, avJl(
4r 11d,./*.
,
$di
7 /' q €,5r 6i{!,%Vxr g afit
)rvxi$taJ
'v.P
"[i[oqgy,
.tifr -2
itl5,*3rq9uL(#,l
'&tW161 (1s(p-4<l
i'{raSVtrSt{w{;
Wai:lwtsL{W*i
s,11'l$LW_ '11 .$3t
ll .L^J
7 ta-,
ASr-rlS{rltl6;fi
1 L*t
Kepemimplnan 153
Lt-Zvgt4r"#.-_r$
l3,!fufuV$rfi.Ul,Vi,
Waspadalah terhadap bisikan hatimu unnrk berambisi memegang
jabatan pemimpin atau rayuan yeng merayumu dengan keenakan
memegang jabatan kepemimpinan. Sedangkan engkau belum layak
mendudukinya, engkau jusru akan menjerumuskan umatrnu ke jurang
kesengsaraan dan engkau sendiri menjadi hina dina.
Suatu bangsa takkan hidup baik tanpa pemimpin;
dantidakada guna pemimpin, jika orang-orang bodoh ampil menjadi
pemimpin.
'
Rumeh rekkan bisa lerjadi tegaj tanpa pilar;
dan tiada ani pilar yang berdiri tanpa dasar
Jika lengkap dasar2) dan pilar-pilar;
maka suatu saat ralryat inr sampai pada apa yang diharap
2Dasar berarri pondasi.
I
F-r, sumber : https://islamiques.net/
xxv
ORANG.ORANG YANG AMBISI
MENJADI PEMIMPIN
,6b3YL i# * 6i,ug( $ug lv

*jr, $iitrW GsjV, #:i,i4;
, flW *;4 51'6e, II(il rfhi, o)tavi
Jt:&;War$ St1,{gK 6{i*,3f
G6t({54WW,ffi;,
Apabila ada suatu bangsa yang tidak memiliki pemimpin yang bisa
memberi arahan kepada mereke, maka bangsa itu ibarat kafilah berjdan
di padang sahara yang penuh bukit-bukit, yairg hampir sama,' jalan-
jalannya sangat menakutkan, sangat luas hingga tidak terlihat baas-
batasnya dan seolah-olah warna tanahnya seperti wama [zngit. Nah,
kalau dalam suatu bangsa terdapat orang-orang yang berambisi meqiadi
pimpinan, batrkan jur-nlah orang seperti ini terus berkembang, maka
bangsa itu lebih semrawut,lebih banyak kekacauannya dan lebih besar
bahaya dan kerusakannya.
f,
(ig|. r'S *lt e{ifl r'gii* t, P, (3fr"
t.l
r'l
*:#6 { !trCi- {ifix fu$r i, Ial

tf
1
r i
'tj{r$, )L,ti^t i9 v C$V tI lrfj

rl,
WtU $Vty ri'fi\ iie4i {i, tli
.
'E,b{5w1#{1*.WW*i#
,FJivrS*Ui5");rfi,ryjvy,W
W{tvWeV9.,Kfi,)Jti<l(#!
6 L4, ti&,yY'tfi Iti. qtfivY ,
s.i
6 A i4ri6 .,;),$rig, r rry.ig-

i
tr{EW;5Kfie:$'s
Kecintaan terhadap jabatan kepemimpinan (ambisi menjadi
pemimpin) adalah merupakan penyakit bangsa timur yang amat
berbahaya, sedangkan berebut atau bersaing menjadi pemimpin adalah
merupakan penyakit orang timur yang kronis. Begitu juga setiap ada
pemimpin yang tathpil, pasti timbul kecemburuan.terhadapnya di hati
bangsanya rlen rasa dendam pada jiwa merbka semakin membara. I-alu,
mereka melakukan adu domba, menjelek-jelekkan pemimpin tadi,
mencurahkan segala kekuatan yang mereka miliki untuk
menjatuhkannya, menyatakan terang-terangan menentang (menjadi
oposisi) dan menghujatnya secara terang-terangan.
Apabila pemimpin tersebut pgmimpin yang sejati, maka dia tidak
mempedulikan serangan-serangan itu dan tidak menghiraukannya.
Tetapi, dia malah semakin teguh melanjutkan apa yang dia rencanakan,
berupa menciptakan kemakmuran untuk rakyatnya, tanpa

rncrnpedulikan hambatan-hambatan, pergolakan dan kesdlitan-kesulitan

scrta tidak mau mengumpulkan massa untuk unjuk kekuatannya.
Scbaliknya, apabila pemimpin tersebut guncang saat pert,rma kali
rnendapat tantangan, r4aka dia a@lah orang yang leniah kemauan dan
jiwanya. Semestinya, orang seperti ini tidak mau dijadikan pemimpin
bangsanya.
\ v^lryL,Ui'r| "{9
-f t'rA 4W
\s
414 ir* 4r63i # .
X$I xr69i W
\sY6u3v{6rfi4r5r'?Ji1
'fi{i( # J4 lfi (
{; i6'#i, 5y
!(:l# i; JfiAU: ap 0 wj i*
\ t#+ 5i 3j,A6 *3W'*'{i11
e"g.(1<s;,W!,(dgaglf
,ltg$s,,pr'ii,l $iV_j Sg {4 i^4
.;LqgJStf'^lV,Wy
Belum pernah saya melihat seseorang yang hatinya tidak
mgnginginkan untuk menjadi pemimpin..Padahal orang yang benar-
benar atrli untuk memegang jabatan kepemimpinan itu sangat sedikit
sekali. Jabatan kepemimpinan itu bukanlatl sepe4i barang yang bisa
dibeli dan bukan seperti baju, yangjika dipakai oleh seseorang, Iantas
orang itu sudah dapat, maka dianggap sebagai pemimpin.
Sesungguhnya, pemimpin itu roh umat atau bangsa, apakah ada .
suatu bangsa yang rela jika yang menjadi pimpinannya adalah orang
yang tidak mereka kenal, yang ayahnya tidak diketahui asal usulnya,
orang yang sisat jalannya, putra orang yang rusak tingkah lakunya,
Orong-Orang gang Ambisi Menjadi Pemlmpln ts7

orang yang bodoh, keturunan orang yang tolol, orang yang fasik atau
anak dari orang yang suka berbuat maksiat?
Setiap bangsa yang dipimpin oleh orang yang tidak jelas pendirian-
nya, pemerintahannya dikendalikan oleh orang-orang yang bodoh dan
pemuka-pemuka atau tokoh-tokoh mereka terdiri dari orayrg-orang yang
rendah dan berakhlak tercela, maka bangsa itu positif bobrok, kacau
dan akhirnya harrcur.
,*j,XLll( J li 6r,*q1t jlt

-26t il u At.v,lo6r r4#., JvJ
,^V.:i,-#1i ffi)i, )i,VJ ;b gF
"
z*yiK*a)si.)">tryUw-U1{t
.54, {t#Ji (j{, {*6t +;fr
X;A|UqitAy, d4,( sv.6, u\fr. jI
#
, . .
;:$ (t!1,')itl d;6, dltsi "d;i

.V, A*9 $w, qtrt| p1,6 ett#
J,e'w#),gU,{i91s$;#E
7q s &ttri iV o$,i<t Vl;i vfrs
8i',A9, #.{:frei LrK( {,;i<j, W
w'
.Pemimpin yang sejati itu, bukanlah orang yang suka bagi-bagi uang
dan merangkul tokoh-tokoh, yang tujuannya hanya agar 6rang-orang
158 Terjemoh lzhatun Nosyi'in
J
F-- sumber : https://islamiques.net/
rnenyukai dan mendukung kepemimpinannya. Namun, p.*irnpin y*g

sebenarnya ialah orang yang kepemimpinannya itu dapat mencerminkan
budi pekertinya yang luhur. Kepemimpinan yang demikian itu tidak
bakal terwujud, iecuali Oaiam diri orang yang telah'dikenal sifat-sifat
kemuliannya, tidak berlaku negatif, murni gagasannya, tegtrh hatinya,
tinggi cita-citanya, bersih jaqiinya (tanpa menginginkan timbal balik),
cerdas pikirannya, kuat fisiknya, ramah,'bersih kepribadiannya, jelas
moralnya, bersih nasabnya dari cacat moral, tanggap terhadap tunfttan
rakyat,.dan bekerja keras demi keptntingan dan kemajuan merela.
Barangsiapa yang memiliki sifat dan kepribadian seperti yang diuraikan
di atas, maka dia pasti memimpin dan memerintah orang banyak, semua
ucapan dan petuahnya pqsti didengar dan ditaati oleh rakyat, memiliki
wibawa dan kedudukan yang tinggi di kalangan mereka. '
Orang-Orang yang Ambisi Menjadi Pemimpin 159

Sungguh saya heran -dan benar-benar mengherankan saya-,
sekelompok orang yang tidak pernah berjuang, ipalagi berperang
membela legara, berusaha mati-matian mempengaruhi rakyat, agar
mereka mau mengangkatnya sebagai pimpinarr. Kelompok orang seperti
ini adalah lebih hina daripada sesuatu yang paling hina. Mereka sama
sekali tidak memiliki jasa atau keislimewaan yang dapat
mengantarkannya pada kedudukan kepemimpinan yang mereka
upayakan. Orang-orang seperri ini biasanya suka menggunjing dan
memprovokasi rakyat, agar melakukan dan merongrong pemimpin-
pemimpin umat yang sebenarnya sudak baik dan mencemarkan narna
baik pemimpin.pemimpin itu, sehingga terjddi krisis kepercayaln, yang
akhirnya terjadi kefakuman. Situasi seperti itu oleh golongan tersebut
dimanfaatkan sebagai jalan mencapai apa yeng mereliz mak3ud, yaitu
mengambil alih kekuasaan dan kepemimpinsa, sshingga mereka bisa
menjadi pemimpin. Padahal mereka tidak menyadari, bahw,a apa yang
mereka lakulsn inr sebenarnya membuka cacat dan kejabaan mereka
sendiri, yang pada akhirnya rakyat trenjauhi mereka, tidak
memperhatikannya, bahkan menrbenci dan marah kepada mereka.
lit )&J,5#,'&r,Wtu5
lAVi,;iUi d1 if , tiJy y6t j\r,rfr
7, 52il661 ;$;c;35, 4-1qtl1
'&.9-frt3tls,rg1,fi)i,sLflUJj,jS
,
hul !(g)-t 4\ * 4€1r 6
4EtgTg{5,Afi LL*EV*33g3 ^4.;Fli
# LA 6t 7$-fi _gg'et fut6. 3S, t;:t
1g4(6i.Xli ssyl.rfrg\t
6,3r"W$')#XK<u' #-LW
.fi,ti1il$ttl{Ju
Di sana ada lagi sekelompok orang lain, yang jika mengalami
kegagalan dalam usahanya (memenuhi ambisinya) merebut kelorasaan
(dari pemimpin yang sebenarnya sudah baiD, yang mereka inginkan,
maka mereka mulai bangkit memprovokasi umat denian atas nama
agarna, padahal kelompok ini sebenarnya paling ingkar dengan agama.
rlan
Mereka gampang meqgaafan orang lain sebagai kafir, ateis, sesat
fasik.
Untuk memenuhi keinginan yang sesat itu, mereka menggunakin
cara-cara yang hinn dan keji, mengbasud umat atau rdryat, agar tidak
mendulilng pemimpin yang sedang berkuasa (yang sebenarnya sudah
baik) dan sudah menjalankan tugasnya. Mereka rnempenganthi rakyat,
agar berpaling dari pemimpin yang ada itu dan mereka menyerahkan
persoalannya:kepadanya (yakni kepada golongan yang memperalat
agama trnnrk mencapai anrbisinya). umumnya, yang membenarkan
propagdnda golongan ini adalah rakyat awam yang primitif dan yang
ir"gt t pengetahuan agamanya. Narnrn, sebagian besar rdryat tidak
mal mcmpeitratitan, tidak.mau mempedulikan seruan-seruan mereka
yang penuh kebohongan dan kepalsuan yang menyesatkan'
3,t**tfiU63,rh,g$.\6
f6dill,eW$by46A)tVi)137#5
7<sittula*tfu*#tr*
Orong-Orang yang Ambisl MenJodt Pemlmpin 161

iti:fGlfiLgy;fr 4r,*fV,v+
3t:tj+
WtfiV'IU*
Z7q.u.t
7
'lVs&tsist#-F.
.WsJFi,y,flt#_*t
Wahai, generasi muda, aku mohonkan engkau perlindungan kepada
Allah, janganlah kalian merebut jabatan kepemimpinan dengan cara-
cara yang terkutuk, sebagaimana disebutkan di atas. Sebab, cara seperti
itu menyebabkan hubunganmu sebagai pemimpin dengan rakyat
terputus, rakyat menjauhimu dan engkau sendiri akan jauh dari sifat
mulia (menjadi tidak terhormat).
Jangan i.tati-t kalian memiliki sifat senang (ambisi) menjadi
pemimpin, kecuali "ti
jika jabatan itu datang sendiri atau rakyat memaksa
harus menduduki jabatan pemimpin, karena mereka memang meliharnu
sebagai orang yang mau bekerja dengan baik, bersih dan baik akhlak
serta mulia kepriadiannya.
Waspadailah, apabila di antara kalian sudah ada seorang pemimpin

yang cakap dan memiliki bakat memimpin, sementara hati kalian sudah
mantap, maka jangan sekali-kali kalian hasud kepadanya, yang akibatnya
kalian terdorong untuk berupaya menjatuhkan dan berusaha
162 Terjentah lzhatun Nosyi'in

ntcmpengaruhi orang-orang agar berpalirrg daripadanya. Tetapi,

bcrusahalah kalian membantu dan mendukung terhadap apa yang
dilakukan pemimpin yang cakap itu dan mendukung program-
programnya. Jadilah kalian sebagai tangaFtangan yang meinbantunya
tlan pendulungpendutung setianya. Apabila kalian melakukan hal itu,
makakaliantermasuk orang-orilng yarg be$uat baik demi kepentingan
umat atau bangsamu.
Orang-Orang yang Ambisi Meniadi Pemimpin 163

6UUAK(
. xxvl
DUSTA DAN BENAR
(vu-x#gAJAt,gl JA
,&{$i!,$
4
/,Y.'*A,F.9:V/Y. *fr(
q^#$t:i?;#'frAdbWAi,e
6vu)ifl W$iy.,'t{*{i,*
Wf1u;*gJ;$t,
E,{f1,W({U a4 7
.*#jlij,
b$rA.Q
A,i:,4f{8'V64
A,i:,,5
,:(,
< rf6 {':l 6$: r)(F
f.ttg)u*tztt1, *.,1{i<l
)!y J{I
Jrt).bY,tq
b95,14,*5.sfi! -/ir/
'rit
5i-
)yo*.
.^
tdgrlefirtfr,Lfr
tL1*. tjfr 6 H,^lf*z
illll x;fii'$,,,{gr#,fr/,y)3.
3 l,fr $lJfilt !"fr $ 4;4A*, #!,
3ffiwJrz's S
112' o
' -l*'J I
Benar dan dusta yang kami maksud dalam pembahasah ini, bukanlah
seperti yang dikenal oleh setiap orang selama ini, yakni dusta dan benar
dalam berkata, sebab hal seperti itu sudah jelas dan anak kecil pun
mengehi. Akan tetapi yang kami maksud benar dan dusta dalam judul
ini adalah benar dan dusta dalam perbuatan, sebab wujud dan tidak
wujud suatu perbuatan, sebenarnya hasil dari ucapan dusta atau benar.
t64
r- sumber : https://islamiques.net/
.llnganlah engkau berkata (memulai) kepada seseorang'

resungguhnyu.ngiuu adalah yang benar atau dusta, sebelum engkau
(umpamanya
,,,r,,g.Lhui benar atau dustanya dalam praktik.amalnya
rlr;rrnalkan atau tidak). Janganlah engkau menilai benar atau bohong
(praktik)
rcrhadap suatu ucapan, sebelum engkau mengetahui pengaruh
,,.rp.nitu. Sebab, ucapan itu akan menjadi besar atau kecil nilainya,
trcrgantung pada praktiknya, dan ucapan itu dinilai benar,
jika dibuktikan
olch amalan.
?61,#:1W.YAU+
'il6.l/ # iryj W',);g:{ fr frt,12t
,igll
W,#ry6h3$.f{i,U:fr
,
ig'fiWbf a,56s9 t&(Ai,,ttg:6 r'
,ii5, *s SWL*' ir<t tgrui

d,i
.Jq(Sra.Sfi4i;b,3;s
Kebenaran (kejujuran) perbuatan itu merupakan hasil kerja orang-
orang yang memiliki kemauan keras. Mereka itu tidak dapat dihalangi
oleh siapa pn dalam merealisasikan apa yarig mereka ucapkan.
Dusta don Benar 165

Engkau sering melihat banyak orang -termasuk mereka yang
mempunyai kedudukan terpandang,' karena mereka memegang jabatan
tinggi- sering mengatakan sesuatu yang tidak mereka amalkan. Apabila
engkau menuntut mereka supaya melaksanakan ucapan dan memenuhi
janji-janji mereka, maka mereka selalu mencari-cari alasan. Mereka
mengemukakan rnacam-rnacam bahasan yang sudah menjadi watak
mereka, yakni usaha membela diri dan kemunafikan, dan mereka selalu
mengulur-ulur waktu untuk memasarkan alasan-alasannya. Hal itu bisa
terjadi, hanya karena kemauan yang ada dalam jiwa mereka itu sangat
lemah dan karena tidak terlatihnya mereka berl&ta benar dan dibuktikan
dengan pelaksanaan (amal).
Apabila orang (yang pernah mengemukakan ucapan atau janji) ketika

diUnart pelatsanaannya itu menjawab tidak atau dapat memenuhi, maka
tidak ada seorang pun yang mencemoohnya. Bahkan menolak tuntutan
itu lebih baik daripada janji yang tidak ditepati. Lebih parah lagi adatah
orang yang berkaa atau berjanji akan melakukan sesuatu, kemudian
dia mundur (menghilang) dan tidak menepati janjinya. Mengingkari
janji itu sama sekali bukan kebiasaan orang-orang yang sempurna
pekertinya, dan dusa atau bohong itu adalah kebiasaan dan perangai
orang-orang yang hina dina.
6::i,,AU{tti,rl(&q,
t66 Terjemah lzhatun Nosyi'in
U't, riJi Orit 65 {g 6/ ib . gl{lt

i-UgJt'si !d&IV{,639;i, fu5 ,..
i{5 e, $ i$ %V,l61t *r;j 6, gtfri L
*,-q.JJiA,t3#,{A!F,k t.
.2€.1$(r'# vlt$f#Sufre
Setiap orang, sebelum menjanjikan sesuatu kepada orang lain,
hendaknya dia berpikir secara mendalam. Apabila dia yakin bahwa
dirinya nulmpu memenuhi apa yang akan dijanjikan, maka tidak ada
larangan dia berjanji, tetapi jika sekiranya tidak nutmpu memenuhi,
makrsebaiknya tiAat b"tjanji. Adapun-orang yang berjanji sebelum
berpikir dan angan-angan, apa dia mampu menepati janjinya atau tidak,
*L or"ng itu termaiut oi.og y"tg sangat bodoh. i
Kebanyakan orang yang bodoh itu, sering terlempar oleh

kebodohannya sendiri ke lembah kebinasaan, yang menimbulkan
penyesalan unhrk selama-lamanya.
?fi,-#6,/I,q+.5'i. fiS
'fi u ii:fr{ vr; rilg, 5i 4i, 54ir-
G4 '1;JX;{5. ),*n
6< 4JJ;îi$. )-&) e{fr Vt;l*
Li+acJULr*,*
fi! rt*4) 4i:gi it; e;3 e 6 4 .
:'&LA/r 6< lefi # U'r4 ,
"l'di
. -w iL*{ L{,W {;/J6 Jt /, frL{ fr6
Dusto dan Benor 167
r;6/iMi+ru-#,i!iKUji-Ji
.w45.-lirvtiLg
Sesudah memahami uraian di. atas, maka perhatikanlah masalah
berikut ini.
Apabila engkau heran pada suatu permasalahan, maka heranlah
terhadap suatu kelompok orang yang berkata dan berjanji, sedangkan
mereka memastikin dalam haii, bahwa mereka tidak akan menetapi
perkauan dan janjinya. Sesuatu yaqg mendorong mereka berkata bohong
dan berjanji palsu itu tidak lain adalah karena salah (rusak) pendidikan
mereka. Barangsiapa yang membiasakart s-esuatu, maka sesuatu itu akan
menjaliwatak dan tabiatnya yang sulit dihilangkan. Kebiasaan itu tetap
melekat padanya hingga dia masuk ke liang larbur.
Apabila seseorang sudah terkenal tidak pernah menepati janji dan
selalu bohong, maka orang-orang, bahkan kolega terdekatnya akan
menjauhinya, mereka tidak lagi mau mempercayai jika dia berkata dan
mereka tidak bergeming, jika dia berjanji, bahkan mereka
menganggapnya seperti fatamorgana yang tampak di padang luas, yang
dikira oleh orang yang haus sebagai air, tetapi setelah didekati ternyata
tidak ada sesuatu pun.
..? -? /<(?
iLi1fr,W(ilL.'rffii
,5-*tY
iw,w,1 *g tb f$( s i* I #l
i'i*;i,W 1
&f ,+#r;;,t?*.(rr#W'*1gi
sfryngkv +3r 41, ip tt619-
{lrgi/.r,rr*.t;.x;Jl
r68 Terjemah lzhatun Nasyi'in
Watak atau perangai yang buruk ini apabila.telah berjangkit dalam

jiwa suatu umat, maka hilanglah kepercayaan dari jiwa anak-anak
mereka, sedangkan kehilangan kepercayaan adalah pertanda lenyapnya
kehidupan.
Wahdi, genersi muda, hindarilah kebiasaan berdusta, sebab dusta
inr menyebabkan retak'(cacat) mahkota kemuliaan dan hindarilah ingkar
janji, sebab ingkar janji itu menyebabkan umat menjauhimu.
Apabila kalian mampu menepati janji, berjanjilah, apabila kalian
bisa melakukan pekerjaan, berkatalah. Jika tidak mampu, janganlah
berjanji dan jangan mengobral perkataan, agar engkau tidak dicap
sebagai pembohong.
Dusto clan Benor 169

J
xxvII
KESEDERHANAAN
Barangsiapa yang menginginkan kemuliaan, maka carilah daram

sikap sederhana (moderat).
Kesederhanaan itu berraku dalam berpikir, bermazhab, makan,
minum, berpakaian, memberi dan dalam setiap urusan yang bersifat
kongkret,atau abstrak. Semua itu merupakan keutamaan.
Barangsiapa yang menetapi jalan tengah-tengah (moderat), maka
_.
dia pasti selamat. Dan kedua ujung sikap tengdh-tengah inr tercela.
I'tidal atau moderat adalah sederhana (sikap tengah-tengah) dalam
semua permasalahan.
t70
-4ji
,,ffi'rje@t$,Wigu
.MU+W|
a)
..,-ll?/, /, l(, ,r/ t

#y*tllLj l^
,.i#* 35.# Vl6ti,,3'(,,yW

Asy-S\ajatah (keberanian) iar mulia, karena ia adalah tengah-tengah
antara dua sikap negatif. Yakni tahawwur-(btani tanpa perhitungan
auu gegabah) danjubm (penakut).
Al-htd (kederrrawanan).itu mulia, karena ia adalah tengah-tengah
atrtara dua sikap yang -tidak terpuji, yabi Isrof (boros) dan kkhil
(krkir).
Demikianlah keadaan segala sesuatu. Kalian pasti menjumpai setiap
sikap atau perbtratan terpuji pada kesederhanaan atau kemoderatan,
yakni sikap tengah-tengah antara dua sikap tercela.
,
1Wr O $e\y6-j, s\j JL., tt#str
sv,F{ iy,,y.6\ 6:# rt g\ v ffi
d'6Vls5'441i ,vi*
Kecerdasan, jika melampaui batas, bisa menyebabkan cacat datam
perbuatan, bisa mendorong pada hal-hal yang tidak patut dikerjakan
oleh orang-orang yang berakal dewasa. Tetapi, apabilakecerdasan itu
kurang, tentu menimbulkan kebodohan dan kegoblokan. .
Kesedeihonoan t7l
wgvt{lE,6^VitL,6au
dL v1i$ j{4 o e }/5 $t, U;r;l
o,(Al-;{ly,#U s;i$}:f
,-o*4L
ii*.17!1
*ev$
44l,r1@tq4r*ev
L75,#, I-t'eqr4\
"V,ryJll i
3,'Cfsw
.v€\w$
., t/ l?i
., ^4ot
Ketakwaan, jika metewati batas, rnaka akan menimbulkan waswas

ftelurangmaltapan), yang sering menyebabkan rneninggatkan ibdah
dan mengiluti perbuatan oraqg-orang fasik yang &rbaka.
Karena itu, syariat atau peraturatr dari langit (Islam) melarang
tindakan melewati baas dalam menjelankan ibadah dan mernerintahkan
bersikap tengah-tengah dalam hal ibadah. Tersebut dalam hadis Nabi
saw.:
fi\w<t3,,#w1 &$gy
"Sesunggulmya orang yang terpiiah (dari temot-ianan sqerjalawt)
itu tidak lagi tahu jahn yang lwnts dilalui dan tifuk ada l<cndaraan
yailg tercna nyaman."'
)z q,e$,g6tWJUU
.Jar3J;5.rff+t 4&y,g(,
up/
Ilmu pengetahuan, apabila semakin luas dalam diri rnanusia, maka

ilmu yang Gs.;ustru *ini*Uutt kebodohan (orang semakin banyak
"n
ilmu, semakin merasa bodoh). Kadang-kadang orang yang melampaui
batas dalam menguasai ilmu ifir, akan semakin banyak tidak mengetahui
keperluan-keperluan dirinya sendiri.
Menurut kaidah umum, batrwa segala sesuatu yang telah melamgaui
batas maksimal, pasti akanberbalik sepenuhnya.3 Kaidatr berlalu
u-mum,
untuk binatang, hrmbuh-tumbuhan, benda padat, dan hal-hal abstrak

maupun yang konglret, yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial
ataupun pe.mbangunan.
'A-Jr!,6146'?3W'&,W6
\*rr4( tIft'd$ryl$uffii
3 ztt'r# I
gF
I
W$'tS$|
gti .
g;'UIi
5
iâr .',I,,i
.
J)ry"/ #Us
3Berant itu baik; tetapi kalau berani itu kelewat batas, malah tidak baik'
Kesederhonoan r73
ffiWd,'
Wy#;,9g;ff: try.
W(*,gyqtlti,.Fyr
.6i*,0irr6g
orang yang berakaf adarah orang yang mewajibkan
ai.iny, bersikap
,
moderat, sederhana atau tengah_tJngrtiortrm

semua p"#urur*r"r,
baik masalah ekonomi, sosial maup,ri
k.ug".""n. SeUiU, .engamUif
sikap teigah"tengah atau moderri itu
*.-buat seramat. Tidak ada
sesuatu yang paring membahayakan umat,
kecuari
mengabaikan sikap
tengah-tengah atau moderat.
. |ahai, generasi.yg", berpegang teguhlah.dengan sikap moderat

(sedang). Janganrah kalian memu]arian
ietan mendorongmu bersikap
terlampau berlebihan (ekstrem) atau terrampau
kurang (konservatif).
perkara yang paling baik adalah yang
:..brb, tengah-tengah, karena di
datamnva terdapat kemuriaan, oan remuii;ffiilffi;iilri
orang-orang y3ng menginginkan iridup
mulia ","n
I
t74 Terjemoh lzhotun Nasyi,in
3
, xxYI[
KEDERMAWANAN
t"4t#tv'y-fiffqq
,r+u*tl&#ffS,tft'di1]
. ?fi d,,a;:fri4^ r$t 6t rlsY K,
$aYiit#' ii'1'!v$Y
;i$?4r5/';yitt91 css;s, A*)i
,-3/ {6 5,r, rr#J( ay3 tfi, l;;i#
qg,jr.y,3,tr eMW i#i . A16
xff S v4'! UVLS! Uyr. 79, iri$ i
' ' 'V+fh
Harta kekayaan -seperti halnya kekuasaan- inr berfungsi sebagai
pelayan bagi manusia, di saat manusia terdesak oleh kebutuhan.
Apabila engkau melihat seseorang hendak menghantam dirimu, maka
sudah pasti engkau akan mempertahankan diri dan menahan hantaman
orang iru dengan kekuatan yang engkau miliki.
t7s
Apabila engkau melihat seseorang yang memusuhi salah seorang
yang lemah, maka semangat keberanian spontan mendorongmu unruk
rnemprotesnya dan membela orang yang lemah, yang tidak berdaya itu
sebagai sedekah, berupa kekuatan buat orang yang lemah tersebut.
Semangat keberanienmu iru akan lqbih keras dan ganas, jika engkau
melihat musuh yang berdatangan hendak memerangi umat dan
menghancurkan negara suatu bangsa.
1rl 1 o./
LE*W!t,WV6%:5';Y
u$b Eigl$d)4tt a%j,, ig *'4
i53rr3WA^#' /,U?fvfly
Demikian puta hatnya, apiuita hatimu; *"*0**#5
yang akan engkau manfaatkan, maka engkau pasti sanggup
mengeluarltan sebagian hartamu untuk mendapatkan sesuatu yang
engkau butuhkan itu.
Apabila engkau menjumpai orang miskin atau lemah, yang tidak
memiliki daya kekuatan, maka sifat kesatria dan kasih sayang pasti
menggerakkanmu..Lalu engkau memberikan sesuatu sesuai kerelaan
hati untuk membantu meringankan penderitaan dan menutup kebutuhan
si miskin iru.
4)yqYa Wt*i4v6F
{i ti4* ti dwL;y3 +t 6V - J.Il i

i;x{tg4h)tu4itSr- (#5
.Gi,J:*AUlu4r!y. ake
Apabila engkau menyaksikan seluruh bangsa membutuhkan uluran
bantuan -sedangkan engkau mampu untuk memperbaiki kebobrokan
dan kekacauan mereka-, maka sudah barang tentu engkau lebih
tcrdorong untuk mengulurkan bantuan kepada mereka dan perasaan
rnuhtah memenuhi kebutuhan rnereka itu lebih kuat.
wt, i6 i{uZi{ t W. r :! *Tr{i
r:fr
q!wr;;*{L&W,jrXt*t#,
€i.r4tHt;S,W*;igW
5# )ryL5_q,vj, g;rt 5i, {3!i
tli ift bL 6*1,fi l-";'s-i, iXr
*.9$1li);ti,^5i'Jrrj,2#.,#
,EIO
Apabila sifat licik itu dapat menyebabkan orang enggan melawan
orang yang hendak berbuatjahat kepada dirinya sendiri atau lainnya,
sehingga dia selalu menjadi sasaran kejahatan ot'ang-orang yang jahat.
Maka, begitu pula sifat bakhil atau kikir, juga dapat rnenyebabkan
Kedermauanan 177
orang enggan mernberikan sesuatu yang sedang dibutuhkan orang lain,
sekalipun yang dibutuhkan itu sangat mendesak sekali. Barangsiapa
yang licik atau takut membela dirinya sendiri dari gangguan dan kikir
membelanjakan harta untuk menutup kebutuhannya sendiri, maka dia
sudah pasti lebih takut membela orang lain dan lebih kikir
membelanjakan hartanya, walaupun hanya sedikit demi kepentingan
orang lain.
ag(#i,-3ff{liou-({s
,"rtpty,rriSilYWk{V.
f! f.Yi;tiX{;'t,#_!; ;;E ii Lb
I-L*i-bqlle-\."Ki-djigftlj
qcwws i*,a*w.$391
.qw6qt*vq'i?
ijtlo:'*N,'l5$ geyt$
.f,r #lt
Sebagaimana halnya Taltawwur @erani tanpa perhitungan), sering-
senng menyebabkan tersia-sianya kehidupan orang-orang yang ingin
maju menghadapi segala rintangan, tanpa angan-angan dan perhitungan
ihr sendiri, sehingga ketieranian mereka sama sekali tidak berguna dan
tidak memberikan manfaat, maka seperti inr pulalah sifat lsrcl atau
pemborosan dan menghagrburkan harta untuk hal-hal yang tidak perlu,
ia dapat menyebabkan lenyap harta, sehingga pelalornya akan terus-
menqrus dalam keadaan susah dan cemas.,
Somua kesalahan di atas, adalah akibat diabaikannya sikap tengah-
tengah (i$idal). Karena itu, kalial harus menetapi sikap tengah-tengah,
sedang, moderat atau i'tidal.

)€,i,
s.ts'Lr-i t$l rl; lilJ|,):#s,& S
/;r&Hi,{
Orang yang kaya raya, hartanya bisa habis karena boros dan
dibelanjakan unnrk sesuatu yang tidak ada manfaatnya, baik untuk
dirinya sendiri atau umat. Akiba0rya, dia yang semula kaya raya menjadi
miskin, kosoqg kantongnya, hampa kedua tangannya dan tidak memiliki
apa-apa.
Kebakhilan itu sebenarnya menggiring seseorang pada kesengsaraan.
Orang yang kikir itu sebenarnya semakin sengsara dalam mencari harta
(emas), dan sifat kikir inr akhirnya menghalanginya untuk bisa hidup
senang danienteram. Harta kekayaan itu hanyalah suatu perantara untuk
dapat hidup berkecukupan, digunakan membantu meringankan beban
penderitaan orang-orang miskin dan mengobati kesedihan orang-orang
yang melarat.
gSt;-ALL#*r6 i.ie*tf
'u#-{,tt ggg !1, $g i KWv
- Kedermawanon t79
Seperti halnya, kekuatan tanpa keberanian, jula tidak ada gunanya,

karena yang memiliki kekuatan itu boleh jadi penakut atau berani, tetapi
tanpa perhitungan. Demikian pula halnya harta kekayaan tanpa disertai
kedermawanan, sama sekali tidak ada manfaat dan kebaikannya, sebab
pemiliknya boleh jadi kikir atau pemboros.
Jika pemboros"an itu menyebabkan harta ludes, maka kikir (tidak
mcmberikan hara) itu memaksa orangnya hidup susah. Pemborosan
dan kekikiran itu menyebabkan kehancuran dan bencana bagi orang
yang memiliki kedua sifat tersebut, yakni boros dan kikir.
,!53r2
4,;9fi2a(Qv )A:t ij$r- ,
*-f; WiLc t t#/J,, e iWG, ge(

\V;Jfri U3,*6f A i$?tgU . il,V;
. W1SEfrL,{AV,**.gr
180 Terjemah lzhotun Nasyi'in
Sederhana atau sikap tengah-tengah, yaitu berbuat kedermawanan.

Hal itu bisa mendatangkan kebahagiaan berupa harta. Allah swt.
berfirman:
vt
( :! 1;, i4uua$t; a $ iw g;
,!%#q$rilfi|'b:$i'"td
'langanlah tumu menjadilun tanganmu sendiri terbelenggu ke
lehermu, jangan pula tangan itu luntu ulurl<an sehtas-hnsrya, sebab
lwnu alun duduk dalam keadaan tercela dan pmuh peruyesalan."
Dengan demikian, bersikap sedang dan mengambil jalan tengah-
tengah dalam segala permasalahan itu mgnyebabkan terhindar dari
segenap rnatapetaka. Oleh sebab itu, hendaklah seseorang menginfakkan
hartanya untuk kepentingan diri, keluarga, orang-orang yang
membutuhkan bantuan dan prbyek-proyek yang inendatangkan
kemjnfaaun bagi orang banyak, dengan tidak berlebihan dan ddak
pula sangat batfiil.
,8,fr s;lr,JqiM5;1?fiil*;
,r401
64ry,,W'{trt'o
,yv ar,Mk#,Mfi3*.2.
.tywÎ U1u.at' 7
*.i+
ta
'<^( .^K
t
-rygy, w,#,4. \; .413, {:
(K a!$3 .>viAd|k Xqi
(
Kedermowonan 181
Perlu diketatrui, bahwa berderma inr hanrs disesuaikan dengqpjumlah

harta yang dimiliki. Banyak sekali orang yang derrnawan, yasg dianggap
oleh orang lain kikir, jika dibandingkan dengan orang hin,'begtu
sebaliknya.
Di rcngah masyarakat ini, sebenarnya ada sekelompok orang -semoga
Allah menjadikan mereka bailc yang mehganggap, bahwa kekikiran
itu bisa menyebabkan hidup kekal di dunia, sehingga apabila eqgkau
memina kepada mereka, agar mengeluarkan sebagian kecil haranya
untuk mcmbantu meringankan pederitaan orang-orang miskin atau
unfilk membiayai sebagian proyek-proyek penting, maka orang tersebut
merasa sepertinya engkau mengajaknya untuk mengangkat senjata
tombak melawan musuh, menghunus pedang dan mengorbankan nyawa
dalam sUatu pertempuran (gemetar, ketakutan dan merasa keberatan
memenuhi permintaanmu). Di antara mereka ada yang kikir terhadap
dirinya sendiri dan orang lain. Orang seperti ini adalah orang yang -
paling jelek. Di antara mereka ada yang kikir terhadap ordng lain,
tetapi royal untuk dirinya sendiri. Orang seperti ini adalah orang yang
egois (mementingkan diri sendiri), yang lemah perasaannya dan tidak -
sehat pikirannya. Orang-orang yang berjiwa seperti ini mempunyai
prinsip asal dirinya hidup, meskipun bangsanya mati, yang penting
dirinya senang, meskipun bangsanya sengsara.
182 Tefiemoh lzhatun Nasyi'in

e8r uouDfltoutapax
fir'V'
/a
ryisT
*qn'tpTtffr#tw
(6f g,fl df, g77 t9:,lffi :
'
iLffi
t
ftffi$xr.flgr*frf*fit ffiTa
fttr fr $.* tg'-,'fud,fl tfi+l?
'*
{rfi tf)tffi l,vfi
'
€F iffu
urnrelerrrusp{",nqr"u,u'fr'*''#itrl#.:H*:ffiHfi:,T#:
Euero lodruole;.'ruEuapuaru {spp wp nqu1 rlupn umd-ernd rleraur
'1?rsosuaertal uqrupteur {elulp nlaJoru ?lrqede ,rdqa1 .lnqesrst utsed
uu:1rleuauretu ruap 'leduuq Eued 4urad uup ssua ,tuun uu8uuquns
us{lrequrau uep rul ludruq arl Euuqral Euns8uq ury s)pul '(rls;uu e,truq
uu8uuueserl luJlsreq Eue{) ased upu tudrua uans p rutuepueu alareut
e>pf 'e{uturu1npueru uup duEEuul IIEIes tudec uluru 'uirurlEunurel
?JBJB Epu lBrglau EqeJatu u:p1 'efuueufsdal suBq us{soJoqrueu uep
us{Jnquruq-rnqruuqEueu Eusl( Eusro rlodruolalas r.Eq epu .eues rq
)v1rfr '
il Wi' rf, t# twsr, ,.rrfu {, ffY,
tVi rt@t' X? rf;\W?i zff td'
ih' i4fit.'ICI ttr t$TtW.fr 'O
ttl f,9t ffii fr,f )"fffiVgy$nfft
t
lewf{rttrg,ffig,1r
Wahai, generasi yang baik, menjauhlah dari kelompok orang-
orang tersebut. Tirulah jejak orang-orang dermawan yang mulia, sebab
jejak para dermaw rn inr adalah jalan yang jelas dan lurus. Sesungguhnya
kedermawanan itu adalah sikap sedang dalam membelanjakan harta. di
situlah tempat tumpukan permohonan bantuan, itulah sifat yang diidam-
idamkan r"ti.p or"ng dan medan amal orang-orang mulia.
Berpegang teguhlah dengan sifat dermawan. Berlindunglah dalam
benteng kedermawanan; jika engkau berbuat demikian, maka engkau
bersama bangsamu akan hidup senang dan bahagia.
184 Terjemah lzhotun Nosgi'in

1,5WJT
xxlx
KEBAHAGIAAN
'V1fi*#t J"gsLIr{Jt Y
ztg)yt;t*
uii>9rfi*i6u,j"$Lfi#,
.ui(Aii-;fr
diVATietr
sJ(yti, *'*i;ftl#q(L#4t()ti'
y')
6r{#y6Iy
.#)a$
?y,$i#W4,q,ii
hV)irx
$v)t1
"
,(4+W,#dy13a$,t6
ftittt{i"$,1fit5
to) A;rt
S*a'X
'jJttt'45;r,7,
W*4tL-,61 ,ft3
t
f
ry46t1,L5*4)
'/e
/*W $-#,'{.6
-S,GI &Vrj,1
;'l i
orang-crrang ahli pikir agaknya tidai pernah ,)Hî*
tafsrr atau interpretasi sutru persoalan, sebagaimana mereka berbeda
pendapat tentang tafsir kata bahagia.
Hal yang demikian itu dikarenakan bahagia itu termasuk sesuatu
yang nisbi (relatifl dan pelengkap. Bahagia itu bukan merupakan sesuatu
yang baik, yang disepakati semua orang. Namun, bahagia itu merupakan
seriuatu yang baik menurut seseorang yang memandangnya baik.
185
Mungkin si Zaidmertilai baik pada suatu perkara, dan dia mengang-
gapnya (menurut perasaannya) sebagai hil yang membahagiakan, serta
menganggap orang yang menerima sesuatu tersebut sebagai orang yang
bahagia. Tetapi Amar melihat sesuatu itu dan menganggapnya sebagai
bencana, serta menganggap orang yang menerima sesuatu tersebut
sebagai orang yang celaka.
W.\-g\lS $ - Jt?*(- *t:A 11

la- -i t - y2-1
t#il;s!r.{L,5,
v2 ?,i6.4&,iti,
,n1gt5,
ifllJi
?JPI
ifi{"Ji
4(1t, atdkiio;tie))
757
jt{It,eyJ i rvi
.J)ii$stqb
Kebahagiaan itu sama halnya dengan kecantikan. Banyak pendapat
dan pemahaman tentang itu dan interpretasinya berbeda, karena
kecondongan setiap orang memang berbeda-beda. Kepastian pemikiran
inr kembali pada perasaan dan kecenderungan masing-masing individu.
Aneka ragam perbedaan dalam menilai kebahagiaan itu, semata-mata
timbul dari aneka ragam perasaan dan kecendenrngan.
b4$, { it77}T q, g 0*61 Gi . . .
fi&s.,9 f$5D6X(dsl(-4>*
J[a7;iQti.ArU#1Jflt t*Kav6.# lLiV iY v,
e y.f ;iA
7t
l4C, t< g
,rrfilirur'rt? #J uA( at W4 .
?(Wi/+4t5,&,etr;iU
$t:t" efi t b,qL4 (9" Jl W ;$ . z t..17
r-ri

Wi6);"fi t4)3ji5, gllt( W fi \r

S*tg iefi$ &ii .Ws1 b
J5:fi1
;fijg^, *6r'# t3&, n6t E':6i
gflt ib Ol)I{" eVW, ii i&m
Sebagian orang qda yang berpendapat, bahwa kebahagiaan itu terletak
pada kebebasan makan, minum, kesenangan, pakaian, menghabiskan
waktu untuk.rekreasi dan bersenang-senang. Ada lagi yang beranggapan,
bahwa kebahagiaan itu terletak pada asal mencari uang dan menyimpan-
nya dalamkotak. Ada yang berpendapat, bahwa kebahagiaan itu terletak
pada membaca buku.buku, mendalami ilinu-ilmu yang penting-penting
dan membicarakan atau mendiskusikan tentang makna-makna yang
terkandung dalam beberapa karya sasffa. Ada lagi pendapat yang menga-
takan, kabatragiaan itu ada pada perbuatan menyendiri di tempat yang
sepi, jauh dari keramaian, menjauhi hidup mewah dan serba ada. Di
antara orang-orang yang tersebut di atas, ada orang yang menyangka,
bahwa kebahagiaan itu ada pada kekuasaan, karena dapat memilih secara
bebas siapa yang berhak diangkat menjadi pejabat dan siapa yang perlu
dilengserkan atau dipecat dari jabatannya, agar mereka loyal kepadanya,
dan menuruti kemauannya.
JZ#g, Jitsj .ri*+.')fr 1e't*Aii

*J J,'l?/ 6,@!5-ltU,'r v 4-
. i-isl6TttAtS
)1.2) iYi
'4&t5Jyl 7
,'' -ilz t
wq$'$gJvEa(uE!"H,
.?5-rAl Sti,;
L-,l7rii v;tyyt
7
r/tr5,#_;r
U tE,,J/YtfulaPt
Kebohagioon 187
Orang yang memperoleh kebahagiaan, ialah orang-orang yang
melihat (menilai) sesuatu dengan akal pikiran, kemudian dia menetapkan
garis tengah sebagai jalan yang harus dilaluinya dalam mencapai
berbagai persoalan. Jalan tengah inilah yang disebut I'tidal, yak'ni
berlaku sedang,'sedangkan I'tidal (alan tengah) dalam segala sesuanl
itu adalah yang menyebabkan tercapai kebahagiaan
Berlalar sedang dalam tial makan dan minum, merupakan kunci
utama keselamatan jasmani dari berbagai penyakit dan gangguan-
gangguan.
);JdLbt1 #ry,.gAT ir. 3t le;./i 5

LtJ,Ai I
W ;ts. #rAt55 ;!T
i;rgT JK I ri tu$'
Wz,i {!.i 4
-bLfr($tJ#15
Berlatu sedang dalam rekreasi dan mencari hiburan, menyebabkan
turnbuh kegembiraan dan pulih semangat dalam jiwa serta dapat
menghilangkan kepenatan badan. Jika tidak pernah sama sekali rekreasi
dan mencari hiburan, maka jiwa menjadi tidak bersemangat. Sebaliknya,
jika berlebihan (terlalu sering) rekreasi (pelesir) dan mencari hiburan,
akan menimbulkan kemalasan, kelelahan dan cenderung melakukan
hal-hal yang merusak moral.
\-r rL6, 4,:6J g3i nlS a- f6* YU

et- d$i 1!s, *^K'u-j? r_# J (
L
iyALtbjJ,"b*jivuj,;,
-),
6fr1t9|,Jfiei,
t6tt fl\ j vi t{fl 4*1 JLi;tU t
r88 Terjemoh lzhatun NosYi'in

#W*$t.y*#
,ftI utfztts
ttg,3L3{
s,Jk)i qg I HS, ufilI G;,f, -7<
tb
afizfi
Berlaku sedang atau sederhana dalam mencari uang dan membelanja-
kannya, dapat menunjukkan ke aratr yang baik dalam cara kerja (mencari
uang) dan mendorong. meninggalkan kerakusan dalam mengutnpulkan
harta halal dan tidak halal. Sedangkan kesederhanaan bekerja itu dapat
menunjukkan pada cara+ara menginfakkan harta, sesuai dengan hukum
agama, sehingga orang yang bersangkutan tidak menjadi orang yang
kikir dan tidak pemboros. Tetapi dia bisa hidup dengan penuh
kebahagiean dan berkeculupan.
Berlaku sedang dalam belajar dan pengkajian tentang ilmu
pengetahuan, dapat menyebabkan hati terasa senang dan dapat mengusir
kejenuhan dan kebosanan
q (Mi: V,il: ljq'fi-tl*'I;* tj

L#S ffi +'N#,'ip5, i+L.l rA1
t
./lig\A.JF56fli,#,,91
ffii-;t4L* 3, fli t)/
";fri';r5
-#rAFi& . |rui aiyry, ?V,#i,;r
$4^4*u'*,elt;yt:#
e y'J#$, *(fi t15p;t'-#- i, VIXS
.
d?fiU ry.Vtur)*1il N & :t, 19X,fr
Mencari kebutuhan'hidup di dunia dan mencari ilmu serta amal
untuk kepentingan agama (akhirat) disertai memperhatikan hal-hal yang
Kebahogiaan r89
menyehatkan badan dan menjernihkan akal pikiran itu, merupakan jalan
untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Adapun menekan hati agar jauh dari sifat-sifat tidak terpuji dan
bersih dari sifarsifat kesombongan, merupakan ketinggian harga diri
yang terpuji, yang menyebabkan jiwa menjadi mulia dan agung. Sebab,
dia tidak mau menjadi hina dan selalu menjaga dirinya jangan sampai
menjadi.sasaran penghinaan, menghina orang lain atau mementingkan
diri sendiri dan monopoli hak orang lain.
Seniua yang diterangkan di atas, berupa keterangan-keterangan

berkaitan dengan sikap sedang dalam berbagai persoalan itu, dapat
menimbulkan kebahagiaan bagi orang yang memiliki sikap sedang atau
berlaku sederhana, yang kebahigiaan tersebut membuat hidupnya
tenteram dan kehidupannya senang.
ilr
hi
LT
td
F!
,,
tr
b=
fr
fl
H
E
H
F.
r90 Terjemah lzhatun Nosyi'in

re
,k,W3 IV.?,$1u, pj, il^>tfri
.t4*4
Barangsiapa yang ingin merasakan kebahagiian dalam diri, keluarga,
h:trta kekayaan, anak keturunan, teman-teman dan semua usahanya,
rnaka harus menempuhnya melalui jalan tengah+engah atau sedang.
tintuk menempuh jalan tengah atau sedang ini, harus berpatokan pada
ajaran agama, akal pikiran dan perasaan. Tiga hal itulah patokan terbaik
dalam mengambil sikap tengah-tengah.
Wahai, generasi muda yang mulia, sesungguhnya jalan menuju
kebahagiaan itu terbentang di hadapanmu. Carilah kebahagiaan dalam
ilmu dan amal saleh serta akhlak yang terpuji. Jadilah engkau orang
yang selalu mengambil sikap tengah-tengah atau sedang dalam segala
persoalan, pasti engkau akan menjadi orang yang bahagia.
Kebahagiaon l9l
Wtiw( xxx
MELAKSANAKAN KEWAJIBAN
T :Y6,W.#q-igii6i
.)L?tyilg-,*1$u, ctt
*<**,;#W#iEtr
*{t'F, -1# -41#
6{ a
: #.i i#'ii
9(*"(Wg:WI6a$v*f;
-
O*^r*ro semua orang mau melaksanakan kewajiban raf,, *r*
dibebankan kepada mereka, niscaya mereka itu seperti berada dararn
surga yang kekal, meskipun mereka sebenarnya masih di dunia.
Muia-mula setiap orang itu mengetahui dengan sebemrnya tentang
apa saja yang menjadi tugas d4n kewajiban, yang dibebankan kepadanya.
Kemudian melatsanakannya dengan baik.
. Mengetahui kewajiban adalah $urtu persoalan yang besar, namun
melalaanakan kewajiban adalah persoalan yang lebih besat dan lebih
penting.
gl t{?S g\ir ig i
',-16*,*v affiiii8 fry, *6
L
"Ytlz fr eSSi I
!uL1{t,L2,155*:./{,
;24zl5t"tGLgfg; ,:*#beil$utWS
.'ilig&Ils'r;Air
ll, 2 tt 1 --.//-/. .
,to.t2,/c frt -L a
i,v
,t
t92
,,$er'x;,S$
*bE-J'S{
-'Jd*i *$i u#. u.,,r+*
7#li
4dr'Ji{& {g ri,
rns,
*VG <;
{59 *fll *S u= ;i: it;{,
U, ;i;l;
tu-*F)Ai
t
#qivltb;ti
ut'-,jY,)AZ,#J
Apabila di sana (di tengah+engah masyarakat) terdapat banyak.
orang yang tidak inengetahui apa yang menjadi kewajibair mereka,
lebih banyak lagi adalah or:rng yang mengeatrui tugas {an kewajibannya,
teapi mereka epggan melaksanakannya. orang yang mengetahui sesuatu
yang benar, kemudian menyeleweng dari kebenaran, adalah lebih jelek
dan lebih tercela daripada orang yang menyimpang dari kebenaran,
karena memang tidak mengerti, bahwa hal itu adalah suatu kebenaran.
Saya merasa heran kepada sebagian orang yang menghendaki
orang lain melaksanakan kewajibannya terhadap dirinya, iet pi Oi^
sendiri tidak mau mempedulikan kewajibannya terhadap orang lain '
(haknya minta dipenuhi, sedangkan dia tidak mau memenuhi hak
orang lain).
{gE(,pg# Y( >-,rtit( $fl 4llfi

i ,gSWLleJ
i9 #<.#Wrc[.1$# aS;,, 5,.0I
-j!<ti
#l g, w & {s i d*/iwt;
. lllg 6, w)* A53
)*{bfl,,iZfrs
l;ii ".(
W,w Je rs 6tt e;s,
\3A1.,',)4,5$ git| 14v #t*
, xou \ ?vdi i;l { :r*tsi 11$3
Melaksanakan Kewajiban 193
' Timbulnya kelengahan dalam melaksanakan kewajiban itu ada dua
macam penyebabnya: Yaitu mementingkpn diri iendiri dan lemah
kemauan.
Mementingkarr diri sendiri (egois) mendorong seseorang pada
perbuatan suka menghina atau melecehkan orang lain'dan memonopoli
segala kepentingan. Sebab sifat egois ini dia tidak melaksanakan
kewajiban-kewajiban terhadap .orani lain dan kewajiban-kewajiban
terhadap masyarakat serta tidak mau bekerja demi kebaikan masyarakat,
sebagaimana dia bekerja untuk kebaikan d{n kepentingan dirinya sendiri.
Lemah kemauan itu merupakan penghdlang yang menghalangi
seseorang melakukan kewajiban yang telah dibenarkan kepadanya.
Apabila secara tiba-tiba hatinya tergerak untuk melaksanakan
kewajibannya, maka pendidikannya yang keliru, yang dia terima waktu
kecil menghalangi niatnya, hendak melakukan kewajiban tersebut
(akibatnya dia tidak melakukan kewajiban apa pun).
,q*4fi\t e.$t g *xtj, & (

!*,e &t €, vraLfri el w $!5- $ r
,r;t3zA#qJvA*\j,t fi*.
W. 4Wr {4 3'!^{i4!S,,i6t fu.
6-{ 6y.A;5 *{v 6v"(fij, 6)((
)r ?wa# 6ra 55, -fiy\ J, *t jL
, ti ilt
{ltfiVS it<t W, :rtg W
'i&L.69(#-ol'
Melaksairakan kewajiban bisa mendatangkan manfaat secara umum
, dan merata. Manfaat itu tidak hanya kembali kepada diri orang yang
bersangkutan, tetapi juga kembali kepada orang lain. Sebab, jika engkau
melaksanakan apa yang telah menjadi kewajibanmu terhadap orang

llin, maka orang itu pun akan berusaha semaksimalnya untuk

rrrcngimbangimu dengan melakukan seperti apa yang kamu kerjakan,
rlan dia akan memenuhi kewajibannya terhadap dirimu. Apabila kamu
tclah mengerjakan kewajiban-kewajiban terhadap umat, dan kamu
menyerukan orang lain agar melakukan kewajibannya terhadap umat,
maka umat itu niscaya menjadi baik dan bahagia. Kebahagiaan umat
itu juga merupakan kebahagiaan setiap anggota umat itu sendiri, yang
salah satunya adalah kamu sendiri.
.# nsytljii, gt:$y ii #A ;3
. .v 5L1fr 5, llki1 Y J6' ell,tL.i
W 5# S\- &;h-C:tg ru,tlt, p
* ;,q, Gyll yq{r, rfup i rJitry\
'i* lr1')3( g6t I (,,tfr L,L.'LilI
- -&'jJ1 ir$L'gl
Penuhilah kewajiban terhadap kedua orangtuamu. Niscaya kedua
orangtuamu itu pasti mernenuhi kewajibannyh sebagai orangtua
kepadamu. Dengan demikian, kamu akan memperoleh kebahagiaan
yang kamu cita-citakan.
Kerjakanlah kewajibanmu terhadap guru-gummu, dengan cara
bersikap atau berakhlak yang baik, penuh perhatian pada pelajaran dan
berusaha sekuat tenaga memenuhi kewajiban-kewajiban yang berkaitan
dengan sekolahan, maka mereka akan lebih mencintaimu daripada
mencintai anak-anaknya sendiri.
.
6Kiii,-6x.tf t3n9 **tfY. isi

6K tV, rEAi'2t4frl rtftl u(';, 4
W bt{#;.u. #G iG, #.WL cii, ;i,It
Melaksanakan Kewajibon r95"
'z$11,tr(frtyK-
\lzbT{L.iirri;
1.o(i, !)2' :i"wv' $16
!P\-),tli.C.-r#rSl
@tr*-r!-
{**r W*$t.i3;
&\i$E*tih.&"
'8!55,&"1ft
4;&.#rV#VL1LW::tS,3 U,t',w
I
ij
6' e).5_tus0(F
:"iv gt,irs-,
6'*s,;btsit
; >t3Sy.
Laksanakanlah kewajiban terhadap teman-temanmu, dengan
cara
memberi bantuan atau pertolongan tepaoa mereka, di
saat mereka daram
leadaan sengsara, menampakkan .isa ,.*ng, ketika mereka daram
keadaan senang, siap mati membela mereka, Lt*u ,n"rrm
bahaya maut, mau hidup asar mereka bisa hidup pura (tetap
ilr*.*
setia kawan),
berusaha menyelamatkan mereka ketika t"rti-pi bahaya
dan membantu
mereka ketika mereka memerrukan bantuan. Apabila
engkau dapat
mengerjakan semur itu, maka engkau bakar memiiiu u*y"i penorong
di saat-gngkau menghadai kesuritan dan kcadaan uauayaiertimpa
musibah.
Penuhilah
kewajiban terhadap sanak keluargamu, dengan cara
menampakkan kasih sayang kepada mereka yang fakir,
dan niemenuhi
kebutuhan-kebutuban mereka. Jika hal.ini'eugkau rakul@n,
maka mereka
akan sanggup mempertaruhkan nya*.oyu demi membelamu
dan
segala yang mereka mifin, untuk mengangkat derajat
T.rg"r_bTqn
dan kedudukanmu.
&i
*rFg.A',* - 4 r.*$Jfi *gy
eV5oW6,Jffit'fiie1*&
L<MibW#,a*yur&-JFJr
.:r5'-#* {i, (WXX'L\L S, 6 3,3*s
,196 Terjemah lzhatunNosyi,in
4t$i,'#t#a"L*,{*at&
, i*d.i|#a.Pr,*ti
Kcrjakanlah kewajibanmu terhadap anak-anakrfiu, dengan cara
rrrcrrdidik mdreka dengan pendidikan yang baik, mengusahakan mereka
\upaya berakhlak mulia, yang bisa menjadikan mereka mencapai derajat
orang mulia, maka mereka (anak-anak) itu akan mengerjakan
kcwajibannya kepadamu, akan mengangkat derajatmu dan akan
mcmbantu dalam melayanimu, di saat engkau memasuki usia tua, yaitu
pada saat engkau tidak mendapatkan orang yang mau membantumu,
sclain anak-anakmu yang berpendidikan itu, yang engkau dengan susah
payah menyekolahkan mereka pada waknr kecilnya-
, Li14tfr iy - 4-u5 J, ngh &S

\4L74U,rrq*., A ;ili ai7 tA
+h)*.'#W34W.gJv,^*g
qrv qi15i5, 6f6, 4'# #i, j# fJ
n$h F{i. (w.J, {tlt 6 rK -tiiJi
ALiJfi- 6.4 ;e-"t$ 5, A;{ W
;'.fi$i
Penuhilah kewajiban terhadap istrimu, dengan cara memperlakukan-
nya sebagaimana perintah agama, yaitu dengan sikap penuh kasih,
ceria dan ramah, memberi pendidikan akhlak dan mengajarinya tentang
hal-hal yang menjadi kewajibannya. Jika melakukan hal itu, maka
istrimu akan sangat patuh kepadamu, memenuhi segala yang menjadi
kewajibannya kepadamu sebagai suami dan akan menjadi teman setiamu,
baik dalam keadaan senang maupun susah.
Mel aksanakan Kewajiban ty7

423 6VtLj evre.C **)i t & S

v. dfi I 3r\, - +fr-
;j*j. v r?$j,$,e
A - >-#lt1+11{,ig)ifl.Y%/ *i, ):6
{nV1t'?P $"-5, e^{Ip# *.61
t 1')";l
.W fi6,ir1'81. F3?C9, !, 7:4 i*
Penuhi,ah-"*,,*k-3*fi'if#l["#r::
pekerjaanmu, dengaq cara tidak melakukan pemalsuan, peniprian, tidak
menjual barang-barang yang rusak dan tidak menutup-nutupi barang
cacat, maka engkau akan menyaksikan banyak orang condong dan
senang kepadamu serta banyak orang senaxg berlangganan kepadamu.
Semua itu hanya karena engkau tepercaya. Dapat dipercaya orang, itu
merupakan perkara besar dan sangat penting, dan tidak mungkin ada
kepercayaan, kecuali dengan memenuhi kewajilian.
$,?Wvijfrt,'
*45rv '?jfrtt Mi*{qys
'i?i,(,$YsV(,Ul')-G,tt
'(l
)s)dt6,
'71lit; ls,tiU3, Et5-!i.t€!J ig j
E$16.',{ili*.}i-
;t*36A{6.'{Yr1$U-
"F3Y9/,3,4t, i'{yr't33*t>a Yg'JA
-.,
LArAdfir oS $ | 4i &A4--1j -'1 '10
W,-i# v, #,;i & c516i, Or.;#

-'ni$ e*ffil i, - # #'lz (Ut;
g
v -$;Ll 5t<dtii,GIG* .#. -v *
. bl?\ ;M i:-t St<z 6.)5 5
198 Terjemah lzhatun.Nasyi'in
Bagi pemerintah, wajib melaksanakan kewajibannya.terhadap

cara menghargai bahasa' sastra' adat
istiadat' ciri
rakyatnya, dengan
sastra dan hukum serta hak-
khas, hak-hak mereka a"f"tniiO*g seni
di'atas, maka
t'J np"urta pemerintah melaksanakan kewajiban
rli*i.. dan aktif memenuhi
rakyat akan siap mendukungnya sepenuh hati
jawab dan kewajiban mereka terhadap pemerintah'
--1ir"6ir*,
""tg"* (pihak pemerintah
kewajiban oleh masing-masing pihak
O* ta"y.tf*."r, d*Urt balik, itu adalah sebuah kebahagiann dan
k"J"6 /ang tiadabandingannya dalam kehidupan (bermasyarakat
dan bernegara).
>#t Oly.r.$y, / (Ii ($6

-Ji6l(
'+1
-$,
'q6iLri, .
. 3W, a)41 )gi| &
,U4tri€{'e$b 6ir#1q 12!'ri( t'
'f717iu
,r,tly${a;$1w x-"6\;3s
'41i5 *#
Wehai, generasi muda, kalian wajib melaksanakan apa yang telah
meiljadi kewajiban kalian semua, sebab memenuhi kewajiban itu
menrpakan roh setiap barahg yang ada di dunia ini. Ia merupakan
rahasia kemakmuran hidup sebagai sumber akhlak yang mulia.
Bersikaplah adil kepada orang lain, mereka pasti bersikap adil
kepadamg.
Kerjakanlatr kewajiban yang menjadi tanggung jawab kalian terhadap
orang lain, pasti orang lain pun akan melaksanakan kewajibannya
kepadarfiu.
lil el aksan akon Kd wajlba n 199

,4 /
I
xxxl
DAPAT DIPERCAYA
ll, ,36i &tfr\fr6i*1igj

2i'.
qtZ'A
fie$iitifrssrrqg;
,'9)it(Afjty- itifr{dt,its
';j2ir,.n'ig(ff
...--J6l(*w ij;,$,fgt AJ G,3
Andaikata sifat tsiqah (dapat dipercaya) tidak ada, maka orang-
orang ini selama hidupnya dalam keadaan penuh gelisah dan ketakutan.
Apabila leny.ap sifat tsiqah (dapat dipercaya), birarti pertanda hilang
kehidupan yang bahagia.
Stfat tsiqah itu merupakan roh segala perbuatan dan sebagai
.
keindahan (bunga) semua cita-cita.
luw
/,tby?,g r*u Hl lz.4,.1*l'+fii,fr g;
'ffftffiW:tg'bg
VV,
4liUf,&A{jttfrhi
W-ti,,Jv&11fr
i4lY5, \JI
,'Y'L$L
Apabila tsiqah (kepercayaan) telah lenyap darijiwp manusia, maka
sikap manusia ini terhadap sesamanya semakin buas dan garang, satu
sama lain enggan melihat, dan saling siap menyerang dan menerkam.
200
dalam
Tidak ada rasa percaya di antara satu sama lain' khususnya
harta kekayaan, d* oi mereka tidak bai<al pernah terjadi keakuran
"ntura
dalam segala hal.
6s vq?Ut y
t eg')*i$
{fi$ ;ifuk i$i,ed{
a!fr:ffq
iW
t
i#i
{s,i6&s&11
J1LS J, 2,4 al
q1 b6ftt. Jkl( +tii 6i3
,/-ot^, i -4.,
il#t"tih$&r6K{.J)
v i X *tv
iL4 ty
^*tt|tiil
",w ;tu $1*
(i.g; E{'r,3) 5 bb;,
F.!:a W
v
it /vn7fi$rl;i,cAtirr
'.
perekonomian' yang
Perdagangan adalah merupakan pusat kegiatan
perdagangan:
dibangun-atas dasar.saling peicaya di antala para pelaku
e"O"it"t dalam dunia pirdagangan ini tidak ada rasa sal98 percaya
Ai**".p"nf*-p"faf.ooya, maka. akan terjadi resesi dan kemacetan
to;",O"risinilahmunculkesengsaraanhidupdansemakinsempit
*n* bisa bertatran UiOup' ttat terseb;rt memang egois'
sebab'
U"r"p*
menyerahkan uang atau hartanya
;.-'* ,rrrg U"r"r."l sehat mau dipercaya? Iika ada orang mau
kepada orang yang tidak dapat
*.ryortt^ n rt*i. kepada orang yang dikenal tidak dapat dipercaya'
parah'
*"t, in, merupakan suatu bennrk kegilaan yang
14;4*'rtdlr!1fyt6 t.)$tiffs
{.i\r.!!q{L(a\K,
*ff;i*Lget. 6eVi'|$Wr
,ygfi?s{u6&tbK, a
Sebagaimana halnya lrilang sifat tsiqah 0atyti019
-t.r.ntukuo lkepgr1afaan)
materiil itu, menyeu.titun dan kehancuran harta dan
kehidupan, malia Aemitian pula halnya dalam bidang
moral'
4rs1 6 i#,tlt#.
/,1 g,:iv$L
{&,1'66#,tltll.ye:iVr'
4
7 L
,W ftfgv,{, {yAu,a[# f, Y )rt

3,W[*r |
'fi
Dapat DlPercaYa 201
oi4'ig* $,r$v_ty7 g g ewt,gu

:r{*y, o;4, "?4 LWI; ;fi\ p,
,W, b$t z';q(( W*1h,fu*,14? S
Q{g.{/,Arfi JZ"LSfr1(,{fr $(61(4,

,. )*|t%',y'#$ E($
fi
'egl'W 4
\
L,-i;
-,*-rt1
lL; .
#?^)* lui
.?5 6 tli &:F.g*St,'t(4 b 646
Apabila engkau bertemu dengan seseorang, tiba-tiba engkau
mengerti, bahwa dia tidak ilapat dipercaya, sebab orang tersebut telah
mehjualmu hanya dengan imbalan sepiring makanai atau lebih sedikit
dari itu. Atau orang itu menggunjing (ngrasanilmu bersama orang yang
dia kenal sering menggunjingmu atau orang itu jelas enggan mencegah
kejelekan yang diarahkan kepadamu sewaktu engkau pergi. Bahkan
dia takut, jika rrrembelamu atau-orang itu diam-diam berusaha keras
ingin mencuri hartamu dengan suatu tipu daya atau orang inr mengorek
rahasia-rahasiamu, kemudian membeberkannya kepada orang banyak,
maka sudah pasti tidak s4eg berteman dengannya dan engkau t€ntu
tidak ingin melanggengkan tali persahabaan dengannya. Apabila engkau
masih mengokohkan tali persahabatan dengan orang tersebut, berarti
engkau orang yang tertipu, bodoh, penakut dan tidak memiliki (lemah)
kemauan.
202 TerJemah lzhatun NosYi'in

-
&r;3, &_f;& q4!t'",9,'o)trtYi5 E4z\5
. ,*i$f
C r)L63J\ )J1),1LOV|V31g
Orang yang melakukan penipuan dalam usahanya itu bisa
melenyapkan kepercayaan orang banyak kepadanya, mereka tidak akan
tcrtarik dengan dagangannya, tidak tertarik dengan hasil karyanya dan
acuh tak acuh atau tidak mempedulikan pekerjaannya.
Orang yang penipu, psrrer, munafik, pembohong, rakus, peng-
khianat dan egois ih:, semuanya perlu dihindari dan disingkirkan, sebab
mereka tadak lagi memiliki srfat tsiqah (dapat dipercaya).
{rs 9 W h 691fr a,_*J i +t4 tl

6Wfr.JA117YVg,
i K*, )(u;/Y
aGifr & i
i*.ei#t');atgitroJj
g,t?U
,
f*
W{ ifu yW'6, e;6, ft';.v 6ti
b6 ,*#',6 ai# ry($ Jri,
-,frfr
0y#, gg$, orgl'Jt gr {Lq 6Kj -X'Ai .
3;K5 iffi JF i*u tqz & {H('&'l

.
#*w-.3Ku+l+'&&rq#
4 <);fr ,,fii)Af
-tffi 0, t'Mry{/ gv i
"r,\y{ ogg,*i(s( Jg)
Dapot Dipercoya
Penipu itu mengusahakan agar engkau menjadi tidak baik dan

terjerumus pada kemelaratan, tanpa engkau sadari. Penipu itu selalu
menampakkan kecintaan kepadamu dan mengharapkan kebaikan
untukmu. Akan tetapi.ketika engkau mengetahui tipu daya dan makar-
nya, maka segeralah menjauhinya, karena dia tidak lagi dapat dipercaya.
Orang yang pamer (riya) itu selalu memperlihatkan kepadamu
kebalikarldari hal yang sebenarnya ada pada dirinya. Dia itu sebenarnya
orang,fasik dan hina, tetdpi tampil di hadapanmu sebagai crang yang
baik dan tinggi cita-citanya. Dia sebenarnya orang yang hina dan rendah
cita+itanya, teapi menampakkan diri kepadamu seolah-olah orang yang
mulia dan mempunyai semangat kerja yang kuat. Dia itu penahan harta
smng dengan jalan tidak benar, tetapi di hadhpanmu bersikap seperti
orang yang jujur, dapat memelihara setiap harta yang dititipkan
kepadanya. Orang yang pamer senantiasa menampakkan diri kepadamu
yang tidak semestinya. Apabila engkau telah mengetahui perangai dan
kebiasaannya yang jelek itu, maka segeralah membuangnya, seperti
engkau inernbuang biji kurma, karena engkau sudah tidak memiliki
kepercayaan dengannya.
WW946,'aa@C#g
Let{ 6K* g'y. i}in iffi,lt h$-y 6it,
I
'fyr?64ru*4: ffiffi
Wrqtr-;Ml
4t:,X{;6i . ;+j )d €'r{rL Je%,1 $y r?,j1
,t+ilf I fiAfu'$Aia$q 1AJ, ;;g
Terjemah lzhotun Nosyi'in
Orang munafik itu seperti orang yang pamer (rtya)' sama-sarna

n,"oyetnbunyikan kebalikan sesrpnl yang dia tampakkan, hanya saja
alfilak orang munafik itu lebih rendah daripada atflak orang yang
;.rya. Karena, akibat kelakuan orang munafik itu tidak terbatas pada
dirinya sendiri dan orang yang dimunafiki' Orang yang riy-a- (pura-
oura) itu hanya memperlihatkan kepadaqru apa yang dia perlihatkan'
igar engkau seneng kepadanya dan supaya engkau percaya kepadanya.
Tapi orang yang mr,rnafik itu berusatra menutrlpi ideologi keagamaannya,
*
p.n soiiaf Or"
"tiran
politiknya. t-alu dia memberi pernyaaan kepada
penganut-penganut mazhab dan aliran yang bertieda-beda itu, batrwa
Oirioy" sama dengan mereka, begitu juga ideologinya, sama dengan
rdeologi mereka.
Kadang-kadang si munafik itu tidak menganut suatu ideologi salah
sahr kelompok aliran-aliran tersebut dan kadang-kadang dia cenderung
pad" soatri.dompok, padahal dia mengerti, bahwa pengilcut kelompok
in r"*"t. Lalu dia memuji-muji pemimpin-pemimpin d3a enggota
kelompok ini, dan tidak segan-segan menganggap para pengilut aliran
tersebut sebagai orang-orang yang berkedudukan tinggi dan"mulia. Dia
melakukan yang Oemitian ini, semata-mata mencari keuntungan materi
yuog *r*Luuioy. berkantong tebal (hidup kaya)' Tetapi ketika
kemunafikan orang itu diketahui oleh orang banyak, maka akari segera
dicampakkan oleh masyarakat, karena mereka sudah tidak percaya
kepadanya.
*94'r<0:i6t,*''fr 15
4i'*biffir$i$sitb*SyW -w5i
Dapat DlpercaYo , 205
.F'')1rl +'&il \4'4 iLi* ?31( 4 ?,

i
(r#5.v6zrr;om*
r--fr-tv.j F-?9-
'd*-t
^/.//
eSy#'#r{b34'3r,U -.tv
e$,K sWaifl'ug;e Sg,
[,|t5 |V1F$.Au,#l; tltt'q,*u ry
!G6nW66
'7,*6[(t6
Orang yang bohong, adakalanya karena takut pada perkara yang
tidak disukai atau ingin mendapatkan sesuau yang diinginkan. Bohong
karena dasan apa saja inr menyebabkan lenyap kepercayaan masyarakat
kepadanya, sebab ucapannya seirdiri dan menyebabkan semua ucapannya
diyakini masyarakat sebagai kebohongan, meskipun sebenarnya dia
berkata benar.
Orang yang rakus itu selalu berusaha mendapatkan apa saja yang
lebih dari yang semestinya menjadi haknya dan selalu berusaha secara
serius menganrbil hak orang lain untuk dimiliki sendiri. Jadi, oraqg
yang rakus itu tidak bisa dipercaya, kfiususnya dalam masalah hak
milik dan dia tidak bisa diserahi amanat, maka bagaimana mungkin
masyarakat wrcaya kepadanya?
4i, b), fi r, tllS $ i^t te@i vt

q . lt r',fl lt')V 2p z1r54 *.
i)i\v $A v : &i aru. Q {5 vr)
1W14*, d{K( dSg. 6 #. sJit1
":rffiri r g
eW6@t5J"b6,,f,1j.&tNi7ii*.
413(,, O{ 6$,,, At lj J( A/56 u'it
206 Terjemoh lzhotunNosyi'in
.37w.4iv #6 w, GL?/' zU3(

Adapun orang yang pengkhianat, sudah jelas tidak bisa dipercaya.
Kctiadaan sifattsiqoh pada diri pengkhianat itu lebih pasti, dibandingkan
ketiadaannya pada golongan lainnya; dan pengkhianat itu lebih dijauhi
oleh masyarakat, sebab pengkhianat itu nterupakan gabungan dari
pcrbuatan penipuan, riya, kemunafikan, kebohongan dan kerakusan.
Ini adalah pengkhianat kelas berat, dan itulah yang dimaksud dengan
pengkhianatan, yang sebenarnya dalam bahasan-bahasan tentang
khianat.
Setiap sifat tersebut adalah suatu pengkhianatan, sebab orang
menipumu, pum-pura padamu, bermunafi k kepadamu, membohongimu
atau rakus mengambil hakmu, itu nyata-nyata mengkhianatimu dan
menampakkan sikap yang tidak sebenarnya kepadamu.
-- #*-ii16g;-6,(9y
lr!4.
'-
.
Orang yang egois, yakni orang yang tidak mau memperhatikan selain
kepentinan dirinya sendiri, itu sebenarnya tertipu oleh dirinya sendiri,
sehingga dia terdorong untuk berbicara tentang dirinya dengan hal-hal
yang tidak sesuai dengan kenyataan. Orang yang tertipu oleh dirinya
sendiri itu sudah terkenal berlebihan dalam memuji dirinya sendiri dan
menyimpang dari jalan yang benar. Jika dia berkata tentang dirinya,
maka tidak bakal dipercaya dan semua ucapannya tidak mendapat
perhatian-
Dopot Dipercciya
()u
5V JyrWXt
iy, #9r 16,.*
) ?SrrUrte SL$I
A 4,W
:4]sr,W* r,fifi q;U
r:*tt *,ftj e.L,#I C rW
|L#t 5, &fE
AWl ab.&k i)V. iAW a, tr&ie-'
{.tHrd, '/
rdi
'09, ffi (JW, clrV, {*i .*k,
{}+tfri t
w,e*fuiai y,l($r( aD dfr [.,

Perlu diingat, bahwa poros kepercayaan itu ada pada tiap_tiap
individu anggota umat. Apabila kadar kejujuran dan kemuliaan jiw4
dalam umat itu besar, maka kepercayaan di antara mereka juga besar.
Dan apabila kadar dua sifat mulia tersebut rendah, maka kepercayaan
di antara mereka juga sangat rendah dan tatanan kerja pun menjadi
rumit. semua itu dapatmengusik ketenteraman dan kebahagiaan semua
umat.
'{*'i'#g'
Kepercayaan secara timbal balik di antara anggota masyarakat, itu
merupakan tali pengikat hubungan sosial, ekonomi dan politik.
sebagaimana saling percaya di antara orang iru amat diperlukan, maka
saling percaya antargolongan lebih diperlukan. Lrbih penting lagi adalah
saling percaya antarsatu bangsa dengan bangsa lain dan saling percaya
antarsatu negara dengan negara lain. Apabila kepercayaan tersebut
pudar, maka tali hubungan tentu terputus dan akhirnya tatanan
masyarakat menjadi berantakan.
208 Terjeiah .Izhatun Nosgi'in

F
) 6)
f *3 +,
6&-r,(!i fre,, Vr3fr
,
*ZJ\'"63t A',gd i /*.tit, tg tU, y
Wahai, generasi muda, biasakanlah jujur (benar) dalam bertutur

kata dan beramal. Paksakan dirimu memenuhi janji, kalian akan
memperoleh kepeicayaan dan jika engkau telah mendapat kepercayaan
dari masyarakat, nlaka kalian termasuk orang-orang yang bahagia. Hati-
hatilah, jangan sampai kalian meremehkan tsiqah atau kepercayaan,
sebab dengan modal kepercayaan inrlah kalian bisa hidup.
Dopot Dipercoyd 209

?.2
xxxII
HASUD ATAU DENGKI
J+'r&l "1,<y t 5i 11,1* o&i3w

'rUlV. ;gb 6j, ri )i r,t i e:Ai, ualr gn
,l;*r tM A{i W 3r1A q& g e7!
' 9'{Jfl1
bgang-orang yang berjiwa besar tidak mungkin memiliki sifat dengki
atau iri hati (hasud), sebab hasud itu bagian dari jiwa yang kerdil,
lemah kemauan dan watak yang jahat. Orang yang berjiwa besar,
yang enggan berbuat jahat, ialah orang yang jarak antara diri orang itu
dan akhlak atau tingkah lakujahat (hasud) ini sangatjauh.
/,
a tj:ii", hJ)W,yvts:\ f*
'44*t%(",\fi6q
LU*
!.sr.<q 4z*s ;J ,++yru
\7yA
Ada sebuah pepatah Arab:

"Orang yang hasud tidak bakal bisa berkunsa. "
Pepatah tersebut -andaikata engkau mengetahui- adalah sangat agung
dan penting. Kalimat tersebut mengandung makna dan pengertian yang
besar. Kalimat ini meskipun cukup singkat, tetapi besar maknanya dan
agung kandungan isinya.
210
,)LAt|lii,dJ/(wiK3ert
t'LC('r^1$fl, l4r$,itj J}gl, (rW
'r4 55'fr '9 rj rl#j Vtfi u_vgJi YJ6
t
fL*ti Oty3,.tKfi, Wi at a gi
^4,\ 36 5U, {4 U
: frtIt t6.tdt {r, Lti$l
Orang yang hasud itu sempit akhlaknya, tidak lapang dadanya dan
kacau pikirannya. Apabila melihat orang yang mendapat nikmat atau
menyaksikan salah seorang mendapatkan kedudukan tinggi di kalangan
masyarakat yang hal itu sudah selayaknya, maka dia berharap nikmat
yang diterima orang tersebut beralih kepada dirinya dan kedudukannya
bisa pindah kepadanya, meskipun dia harus bersusah payah
memperolehnya dari orang yang memiliki nikmat dan kedudukan
*AA( Jy, 66 - 5! sLi_vs - 6fr1

(
?F3 06'll iJ%,
((\fr( 1,5'3
b515, fut^l
;{*.ay\ (Ct( irli,::v
iltly:V!,,i;IltVG #fri
'S#,giAFffi,#Mi;,*il@\!*5\ij5;i
tfft r+rii
Yt$ GS'i$i, ilz CzLfu 4;
*7r $# -'uLltf - ffi Ji, #y 5#5, 1;A
#W )-6i i#:,,*!J1 (3/, ?Grt bM
, 2tpi W 5/ # 3i'^t'.rg {v ti
,3y.
\#i Es* \.a. *ftIT a)'t7 J, zli$t
Hosud otou Dengki 2ll
fi:#&eft35 3i1* r)fiLgidv

.;lfi
Angan-angan -sebagaimana pendapat mereka- adalah modal orang
yang bangkrut. Bagaimana mungkin orang yang tidak memiliki
kemauan, tidak memiliki harga diri dan fidak memiliki jiwa yang mulia
dapat memperoleh kecludukan yang terhormat atair clapat mencapai
nikmat orang-orang yang dihasudi. Dia der,gan angan-angan yang hina
ini, tidak akan dapat mengambil alih suatu pemberian Allah kepada
hamba-Nya dan dia tidak akan mampu merampas kedudukan orang
lain dan menguasainya: Namun, orang yang hasud itu bakal tetap "
keadaannya, yaitu jarahg mendapat nikmat, rendah kedudukannya, hina
jiwanya dan rendah pangkatnya. Apa mungkin orang seperti itu dapat
memegang kemuliaan atau masuk di gelanggang kemuliaan? Sungguh
dia dengan sifat hasud.inr tidak akan dapat menjadi penguasa, meqkipun
dia tetap iri hati selama hidupnya.
Tr\Kri\f,r
<lAyr#r#bW,rr,Tr\#Ki$
JV eJ- 2J
/' )4o dr
it4-,Wygtfi#a,,Vfi,;4i lu:.*
/.{t
J+ W, *#). A64 1&r$4{t t+i e,3;4_

/'/ MJV,$ _;
i,t#'e,31i,4,p 6,4k
G.$k )$j15
I )$i15 .
l,tw 'rt6,'{ t t)e,55 6ti, #iffi eTj

't6,'-Cl t| ai) i\7,:,\5, **:r19,.. i!'7 i
!*Afi6,'{tt /"J
9t:419t_5j,,
;:43\#- *5, pt$j OY'l 5f, V,1 t Ui$
.-*i,i)i6Ee+6J
. Adapun orang yang besar jiwanya, yaitu apabila dia melihat orang
lain dipuji, karena rnemiliki suatu kebaikan atiu melihat orang lain
menduduki kedudukan yang banyak diminati, maka hatinya tidak
bergCrak sedikit pun untuk menilengki orang itu dan ticlak berusaha

nrenurunkan orang tersebut dari kedudukannya. Tetapi, dia lordng yang

bcrjiwa besar) berusaha keras untuk dapat mencapai nikmat, seperti
yang telah dicapai oleh orang tersebut dan berjuang agar bisa
mendapatkan kedudukan seperti yang didapatkan oleh orang lain
tersebut, bahkan kalau bisa melebihinJa
e
6r&'fi 'JL1tlyi'$ K | 46W

"rgr
4\1H4WUfi',47,i{9,#*:{d13vS
qb,1*A L{ #\
îv#16 7g\'4,'tK., Ur1
6W' G-#u 3j4.
-#1$1 K;i
. 3 -,
-'iv
:Lg'!WI+)jG,IIWV.'WN5
F,,6, ri$i,1:1 ai!{t &$^f.\ b 6;Y
${i.EAAl # &.t I$t V $i!15, u;5s1
il4 { tgv,tLQ 6K* $ 6,%-rV u4
'"#ii#*'Jfeqi
Kerendahan jiwa itu mendorong orang untuk mengharapkan
lenyapnya kenikmatan dari orang lain, agar pindah kepada dirinya,
sedangkan ketinggian jiwa mendorong orang untuk berusaha, agar
mendapatkan kebaikan dan kenikmatan yang diidam-idamkan, sama
sekali tidak disertai rasa ingin berbuat keburukan (kerugian)'kepada
orang lain, sementara dirinya mendapatkan kebaikan (keuntungan).
Perbedaan dua sifat tersebut amat besar (sifat pertama disebut hasud,
sedang sifat kedua disebut ghibthah\.
Hqsud atau Dengki 213

Engkau telah rnengetahui apa yang kami uraikan, yakni tentang arti
kata hikmah:
(orang yang dengki tidnk mungkin bisa menjadi pemimpin). Karena

sifat orang yang dengki atau hasud adalah Iemah kemauan, berjiwa
kerdil, penakut dan tidak memiliki keberanian untuk bekerja keras,.
seperti kerja orang-orang terpandang. sudah sepantasnya orang yang
bersifat seperti tersebut di atas tidak menjadi pemimpin. Karena
kepemimpinan (sifat yang harus dipenuhi seseorang yang menjadi
pemimpin) dan sifat-sifat tersebut di atas adalah sangat berlawanan.
gll#fv 41t#tt,rnv,4*
#;iV-WW!rei$-$5Y*
ffi*;, 5rr,' \ affi *v
,rw!,1 ) 1
q41,#6
^# . G, l*ull 4C,a zx*-. t:g)i
,
WE16;{i#6.4"qW
Sungguh mengherankan, jika ada orang mengharapkan sesuatu yaqg
tidak dapat dicapai, kecuali dengan kesungguhan dan kerji keras,
padahal dia pemalas, tidak mau berusaha dan menganggur. Orang itu
sebenarnya mengharapkan sesuatu yang malah mendapatkan kerugian
dan kerusakan (karena rnempunyai harapan tanpa dibarengi usaha).
Itulah sifat orang,orang yang dalam hatinya terdapat sifat hasud atau
dengki. Oleh karena itu, hati-hatilah, wahai, generasi muda, jangan
sampai kalian menjadi golongan ofang-orang bodoh.
,2 45 iq t6
AIXKi4t:L t
*ut; +1{1jlKtls(i.l
6'{5 q_ JI
)iill 1 163, a;a i.&e6 si!.Z -)1i

JJ'4;>z.eirrY'o,
w e\|'ffiI t//n tt
t7i1i, *(r wu. ;# $41.'L
Zt t--4, t(
,

L,'i)3_'J? r"tl
(
6 $tg. V#{t t6{,
-rifiJt );)r'r54
('K'iLAi rk s*LAy':dl fi Oli
M$,Cnisgte1f ivrq$
Kobaran api kedengkian orang yang hasud it *O.rr**?*
pada suatu batas yang mendorongnya untuk menyakiti atau mengganggu
orang yang dihasudi, berusaha menyeng$arakan orang yang dihasudi
dan menggerakkan segala upaya untuk menimpakan berbagai kejahatan
kepadanya. Orang yang hasud itu tega melakukan yang demikian
terhadap orang yang dihasudi, hanya karena menurqti gejolak jiwanya
yang hina dengan mengira, bahwa perbpatannya itu dapat memadamkan
bara kedengkian tabiatnya yang hina dan tercela.
Apabila kedengkian itu sudah sampai pada batas ini, maka orang
yang dengki (hasud) itu sudah berubah menjadi binatang buas atau
binatang predatoy'r dan menjadi ular yang taringnya mgngandung racun
yang amat oerbahaya. Namun, sering sekali bahaya kedengkian itu
kembali pada dirinya sendiri, akhirnya diamati karena kemarahan serta
kejengkelannya sendiri dan terbakar oleh api kedengkiannya.
€P 4a !44 e6. Wlfieli fi,y<lr

N,a;fva\\iV.#,*S(##q
)q.q) i&rra 4 f41,V#?' L \rit1
48inutung predator
adalah binatang yang memakan binatang,lain
Hqsud atou Dengki 2ts

kts L 6 W I L, t6 flil.{fr:i5, ;#
Av
* iat'i#.,3*#i'"c1 gyufit &
SArt!:.fi16y,gWW:W:
. vSrYlJ gW*i
*4 rr$ f,6i'#,
t :
Perlu diingat, bahwa kedengkian (hasud) pada jdrnan dahulu
merupakan penyakit yang paling berat, yang dapat meruntuhkan
keagungan kita dan menghancurleburkan kemajuan dan peradaban kita.
Menurut hemat saya, kedengkian pada saat sekarang ini merupakan
penyakit atau wabah yang meluas di kalangan masyarakat kila.
Apabila engkau melihat seseorang melakukan sesuatu untuk
keriraslahatan negara dan kebaikan umat, maka di sana pasti anda jumpai
sejumlah orang yang menentang orang tersebut hanya semata-mata
karena kedengkian, iri hati dan menentang kebenaran. Apabila kita
tidak segera meninggalkan sifat tercela ini, maka jangan harap
mendapatkan kebaikan dan tidak ada lagi jalari menuju kebahagiaan.
Wahai, generasi muda, jauhilah sifat dengki, iri hati atau hasud,
sebab dengki itu bagian dari akhlak orang-orang hina dan termasuk
sifat orang-orang yang bodoh. Apabila engkau melihat orang yang
menegakkan kebenaran, maka dukunglah dan mudahkanlah jalannya.
Apabila engkau melihat nikmat atau'kesenangan yang dilimpahkan Allah
kepada salah seseorang hamba-fya, maka berusahalah engkau agar
216 . Terjemah lzhatu.nNosyi'in

hrsa meraih nikmat seperti itu, dengan hati bersih dan pemikiran yang
lcnrih. Dengan izin Allah kalian akan dapat mencapainya.
t$tswt$e 7A$6r)&fiA,Vu
'a- €:35W
iF, aJv 5& Ttfi * Cw
Y*-rJ 1ii$",#)sj,a-ffn,y)#
,rl
'r$6*#rq'W\65d1t
ldse Z
Berhati-hatilah, jangan sampai kalian mau didorong oleh sifat dengki
untuk memusuhi"orang yang mendapat kenikmatan, sebab dengan
kedengkian kalian tidak bakalan dapat memperoleh apa yang engkau
inginkan daripadanya. Bahkan bisa jadi kalian terjerat oleh pukat
kedengkian kalian sendiri.
Betapa baik dan adil kepunrsan Allah, Karena kedengkian itu begitu
muneul, langsung menyiksa hati si pendengki itu sendiri, kemudian
membunuhnya.
Hqsud otau Dengki 2t7

aw xxxIII
TOLONG.MENOLONG
/
g5.efr6ea#&,'"vJ,6&eL
6Wf * liLffl ,6 .
6fi4!1>+L-,'fr ljl1j
*3-,{"(Ar €fi AA* # $5 . &t$ r t\itdfi
($.q)6
47 vil,:
$vt e $fr
81',1.#
<i;'giti.$fi4.,c1#.;i**Ai#J
'6lS9 ;71t5:i1{Â J' 13 d'& lY
iaql\#1#w#6#i&5K{
e6;5;Xlt!*i,e7/Lia?$416!&-fi6
.iti$t',+y,
Jadilah kalian orang yang mau rnembantu orang lain, pasti orang
lain pun akan membantu kamu. Gemarlah berbuat laik kepada orang
Iain, sudah tentu orang lain juga gemar berbuat baik kepada kamu.
Tolong-menolong adalah salah satu persoalan yang harus. dilakukan
oleh setiap orang secara tiurbai baiik. Sedikit sekali rasanya, orang
yang tidak menginginkan iiamu rnendapatkan kebahagiaan, dan sedikit
pula orang yang tidak mau memberikan bantuan kepada kamu, jika
mereka telah mengetahui, bahwa kamu merasa senang apabila melihat
orang lain bahagia dan kalian cepat-cepat memberikan. pertolongan
218
kcpada orang lain, kecuali orang yang bejat akhlaknya dan rendah
pendidikannya. Orang-orang seperti ini, termasuk orang yang tidak
tahu cara membalas b-udi kepada orang lain, yang telah berbuat kebaikan
untuknya. Karenanya, masyarakat tidak akan sudi membantu atau
menolong orang-orang seperti itu.dan tidak akan memandangnya sebagai
orang yang patut dihormati.
z trr,, ta!\111{
,)*[fl w "t-Ult:Y"it\t'l$YWi
T7
ry,,WY'E*Vry:
er 6 r#fr ,\r#)(M CvE {t et,
ilQ. 6,V OW'FL tfS .%l
"fn\
S' !( !
,,4t-6'#t #'?X 6L", #9f ;4r'c'ta
Seringkali golongan orang tersebut datang (orang-orang yang tidak
tahu cara balas jasa dan budi baik orang lain) karena terdorong oleh
kebejaan akhlaknya, hingga tega membalas kebaikan dengan kejahatan,
menukarkan sesuatu yang hina miliknya dengan sesuatu yang baik milik
orang lain. Barangsiapa yang melakukan perangai yang bunrk seperti
itu, maka dia termasuk orang yang harus seldlu diwaspadai, termasuk
dalam peringatan:
#L€'Ar#'#uft
"Berhaii-hatilah terhadap kejahatan orang-orgng yang telah
meneimn kebailcan."'
',XV'* 3#'e$' tt *6i *+t7 lt1

'+ ;;;Ar5 ?rj,,Xt 3LG5;t ii,,rhi i ,
Tolong-Menolong 219
\-:-l wa,w.g) u34 c4

r4! Li
".US i
{|ffr (,WIi, v}fr ?@ u,,}l
v-3A zbsw
,
v fu,ftr
- q1/ z r434ti tt/.t.t
."##1;1GSJ,rKgi'sWI}
Tingkat tolong-menolong yang paling rendah adalah memberikan
pertolongan kepada orang lain, agar orang lain menolonglnu, ketika
engkau memerlukan bantuan. Sedangkan tingkat trii6ng-menolong yang
tinggi dan terpuji adalah memberikan pertolongan kepada orang lain,
tanpa mengharap balasan apa pun dari orang yang kalian torong. Bahkan
engkau nremberikan pertolongan iru hanya engkau melihat, bahwa
perbuatan tolong.menolong sebagai suatu perbuatan mulia dan
menyebabkan kernuliaan jiwa serta berpengaruh baik kepada orang
banyak, agar mereka mau meneladaninya, rit irgga tolong-menolong
itu menjadi budaya di kalangan masyarakat dalam suaru bangsa. Di
balik membudayanya sikap tolong-menolong iru timbul persaruan,
kerukunan, kesamaan visi dan persepsi.
e$gd>fiK'ufigfrrg#tL
i6,,t4* ffig .kwil lyulA * {#
'ar6ifrS&,q{-fr$ieL Gi#uf?'
YP;,*t)V.rq.wwH r ?16 i* .r'6,p
-uYi#.Yrf##{i'*
Sesungguhnya sikap dan usahamu berbuat baik kepada orang lain,
berarti engkau telah menanamkan (mengukir) r"ru iint" dalam hati
orang itu, yang tidak bisa dihapus, kecuali jika engkau berbuat jahat
kepadanya. 'l'etapi orang yang berhati mulia dan berakhlak baik, tidak
ntungkin akan melakukan perbuatan jahat sesudah dia berbuat baik.
220 Terjemah lz.hotun Nasyi'in

F, sumber : https://islamiques.net/
Apabila engkau.berbuat baik kepada seluruh umat, maka berarti

engkau ibarat orang yang membangun sebuah monumen dan panggung
(mimbar) kecintaan dalam setiap hari tiap-tiap anggota umat tersebut
yang tidak mungkin terlupakan selama umat itu masih ada. Artinya
kebaikan atau jasa baik kalian kepada masyarakat akan tetap dikenang
mereka selama-lamanya, selama mereka masih hidup.
tq $9t lgt
.#ULi#, lotl lF
{1rr&91#5,ffitw\tA)r^v
4,vii {66,-,-fl1 iff *_fl( .7555*'. J;A,
*s'"9q{G?lg;Jt6W17Afi :JrVi
I 5\rg dyi,)55 b6v, ),;,n 4!1-Y tl$l,
1!t& | ?52 &4y,8!i Jr{r3 dk+i
\ifr fii *rqsS, S-Tl *(f55 (
">fr
setiap orang atau warga suatu umat itu pasti saling membtruhkan di
antara satu dengan lainnya. Apabila semua anggota runat (masyarakaD
itu mau gotong royong (tolong-menolong), yang kuat menolong yang
lemah, yang kaya mau meringankan beban penderiaan yang miskin,
yang pandai mengajar yang bodoh, yang mengetahui jalan petunjuk
memberi tahu yang sesat, dan mencintai orang lain, sebagaimana
mencintai dirinya sendiri, maka di balik semua itu akin tercipta
kebatr,agiaan yang merata, kebangkitan dari keterpbrosokannya, dan
kesadaran dari kelengahan dan kemundurannya.
v#,auni#w6,436rfrs
r/;{, * 5^b!'ty1+t6 ivgg, u
.q6,aleWW13
Tolong-Menolong 221
3,F,,;-6,U.6,,rjrz-y;S<Sr-U-oL
,ssJtjtf,fierv
Tolong-menolong itu tidak.terbatas pada persoalan-persoalan materi
atau kebendaan saja, tetapi tolong-menolong itu umum dan mencakup
juga persoalan-persoalan moral, bahkan tolong-menolong dalam hal
moral ini justru lebih penting.
Apabila engkau melihat orang sedang kebingungan menghadapi
problemnya, maka tolonglah dia dengan memberikan gagasan atau
pemikiranmu yang baik atau dengan cara menjelaskan tentang cara-
cara penyelesaiannya.
)wv,Kgu ,i611;je 614il5

'?411(#4v,_&-rw.-4:fr)1_rj j3i##
Fbxglvr;(,6#.&,dfi(sw
-.1/
K,v,*fitLI,W#6q6:e,6frti|"
d( ipyi.AtW-,,s i Ai tX
'4,5;liU,
#&*?fl\ &$V, rfKs| # r9n;;l e
;fifr y1;i 4ja,y,4"9. frt J5t1 C

,
.i#i#v#a
{,pabila engkau melihat orang yang sedang dirundung kesedihan,
maka ringankanlah kesedihannya, dengan cara memberikan saran-
saran yang dapat menghiburnya, mengutarakan ucapan-ucapan yang
dapat menyebabkan ketenangan hatinya dan menyenangkan hatinya.
sehinga penderitaan dan tekanau kesedihannya bisa hilang.
222 Terjentah lzhotun Nasyi'in

Jil& engkau menjumpai orang yang menyimpang dari jalan

kebenaran, berlaku hina, mengalami kebingungan dalam kesesatan,
maka hendaklah engkau berupaya keras, untuk memberikan petunjuk
kepadanya melalui kata-kata yang halus, nasihat yang baik dan ucapan-
ucapan baik dan manis, sehingga apa yang engkau lakukan itu dapat
mendorongnya insaf dan mendorongnya mau menempuh jalan yang
lurus dan bisa sadar menghiasi diri dengan akhlak yang mulia,
i#,yuut.U)!-f,,!aa|{iit56:$
(4)i
4( %,Viiy1 FAflV,,
.:siga$Ie,Wyi{p}ltSd,AVrL*L,W
iu;l
6{fij, N f* 4A W)i )"_t 3 iqJt )is

v*Sttx6sv(#,1tfrwvlr1
,91j.Vlrt14iwj.{6t!go"V,&.1
.r€iSLay
Cara-cara seperti itulah yang telah dilalui dan dijalankan oleh
orang-orang saleh terdahulu. Mereka menempuh jalan gotong royong
atau tolong-menolong, baik bersifat meteriil atau moril, sehingga mereka
dapat mengungguli bangsa-bangsa lain.
Apa yang membuat kita sengsara dan bangsa-bangsa sebelum kita
itu tidak lain adalah terabaikannya sendi kehidupan bermasyarakat yang
pokok, yakni tolong-menolong. Mereka (bangsa-bangsa) menukar
budaya tolong-menolong ini dengan budaya yang bersumber dari hati
yang keras, melebihi batu dan sikap atau kebiasahn-kebiasaan yang
hina.. Akibatnya, seseorang di antara kita ibarat kalajengking yang
menyengat lainnya atau ibarat ular berbisa mematuk aku menggigii
lainnya. Padahal kita tdak diperintahkan untuk melakukan perbuatan
seperti itu bukan untuk berbuat seperti inr kita ciptakan.
Tolong-Menolong 223
I
r
tt
t
Le)$.'#ryqTiltt*€:/i4gi1,;*'
'{*{t
-i$h6kJ.6rtihwa-'
wahai, generasi muda, kita tidak diciptakan, kecuali agar kita saling
tolong-menolong memberantas kesengsaraan yang menimpa kita dan
bahu-membahu, baik dalam keadaan senang atau sengsara dan
-saling
bekerja sama mengenyahkan penderitaan yang menimp, u*it.
sesungguhnya umat ini sangat memb.tuhkan pertorongan, maka
ulurkanlah bantuan kepada mereka.
Bangsa iru bodoh, maka berilah mereka pertorongan dengan ilmu
pengetahuan
.d{4Y163.;J1$fuse,
l+.:#;$41
#,,J,e ).{""v3
$1)63id{14'îsZ
t'ta_gfre.tor ?
VJ"sile ueiii,
0tA5J+s Stfi\
W5'r-fri,lilr
wa
i(AK,a1riJSJry
<414i1(,19jkK,at{i,L;6-3.,'6
'*itT
e, L, A$ V $iG: i4byJ(t&urS lat o
.i*r)411(3
Te rje m ah lzho tun Ncrsyi'in l

Bangsa itu bobrok, maka berilah rnereka pertolougan dengan

re formasi.
Bangsa itu miskin, maka berilah mereka bantuan dengan kucuran
dana keuangan, untuk dibuat mendirikan sekolah-sekolah, untuk
menciptakan lapal\gan-lapangan kerja dan membangun pabrik-pabrik.
Apabila kalian melakukan semua itu, maka kalian termasuk putra-
putri bangsa yang baik dan digolongkan pemuka-pemuka yang mau
bekerja. Oleh karena itu, bergotong royonglah (tolong-menolong) dalam
sernua bidang tersebut,. sesungguhnya Allah swt,. menyukai orang-
orang yang tolong-menolong.
Tolong-Menolong 'r)<
,
J ,*A I
xxxlv
SANJIJNGAN DAN KRITIKAN
*y,LKtir!&*61AW3$s
'elrt:fr' w, 3Wy Wi,45 *qi.6(
,&.VLW{|";fr\Lfr 1&+$.$ Y3
. Saya telah melihat banyak orang yang senang mendengar pujian,
meskipun pujian itu berisi kebatilan (palsu), dan susah hatinya jika
mendengar kritikan, meskipun kritikan itu sarat dengan kebenaran.
Hal yang demikian, timbul dari jiwa yang sudah tertipu oleh dirinya
sendiri dan suka melakukan kebatilan.
',rkftlii4r1gj,WflJTa)4 j;rtt'
dl Ui r-rtr154 I frv &, L$& ;W
4a6'i 3 - b#6-Wlq{r,-&66JU)1
#'6it i)j uAV ttlfW - . r4I#
u
4w * +-f,: 9,8,1 6:q{i,,4?.r,7{;
.
*, rw v6u)i, @,3,a55,
Orang yang tertipu oleh dirinya sendiri itu, pasti beriang gembira
jika dipuji, menari-nari jika mendengar pujian dan bergoyang-goyang
kepalanya tatkala mendapat pujian. Pujian baginya ibarat arak yang
jika telah merasuk dalam jasadnya, maka dia mengira telah berhasil
226
memiliki bumi dan seluruh isinya. Padahal semestinya dia tidak memiliki
hak apa-apa, kecuali harus ditempeleng dan ditinju, jika yang memuji
itu jujur dan adilr Apabila ada seseorang mengritik pekerjaannya dan
meneiangkan kepadanya tentang pekerjaan yang sebenarnya, maka dia
cemberut, bermasam muka; themalingkan rnuka, dengan penuh
kesombongan, marah-marah, lalu berteriak-teriak dan menghardi|-
hardik.
Adapun orang yang berakal dan bijak, dia tidak suka dipuji oleh
siapa pun, sebab orang memuji itu pasti hanya menyebut tentang
kebaikan-kebaikan orang yang dipujinya dan pasti menutup-nutupi
kejelekannya. Padahal setiap itu sebenarnya lebih mengetahui kebaikan-
ketaikan yang dimilikinya, sehingga tidak perlu dikukuhkan (dengan
pujian-pujian). Bahkan orang yang berakal dan bijak itu merasa lebih
senang melihat ada pendapat yang menandingi atau menentangnya
melalui kritikan yang sehat atau yang bersifat membangun- Sebab
orang yang mengritik itu selalu mengemukakan kekur,angan-kekurangan
orang yang dikritik, mengungkap kekeliriruan-kekeliruan dan
Sonjungon dan Kritikan 227

menjelenterehkan kesalahan-kesalahannya, sehingga dengan' kritikan
inr dia terus mengetahui kekurangan, kekeliruan dan kesalahan dirinya.
Akhirnya dia segera menjauhi segala kekurangan dan kesalahannya.
Dengan demikian dia semakin berkurang cacatnya dan semakin bersih
dari sifat-sifat negatif. Jika demikian, maki benarlah kata-kata mutiara:
.Aflt#<I ,g6ie;i&).
"Temonnut yang sejui ialah orang yang berl<nta benar kepadamu,
but(an orang yang selnlu memberurl<an ucapanmt."
tp.+Y.t{rtlL"i6f /J{Afltfrli*ltj
up.)?p,
q3f6,6fi)?.V1.6,'631n4fi5
'rft',a
J--$$5,f 5fg, &W, {A;{;Ai
t /id<. / -/
69;
Wit
fto^t/.411lz*(t lttZtl(
,'&z$t Wtl &*ft$ ryi aigr
.'JW9lUptl35,Jt
o-/erl
u$rffi
Adaikata tidak ada laitikan, maka banyak orang-orang yang bingung
tertipu oleh nafsunya, banyak meliilukan perbuatan-perbuatan dosa,
menyimpang dari kebenaran dan banyak di antara mereka melakukan
apa saja r.nenurut kemauan hawa nafsunya. Kritik merupakan jalan
. yang Iurus danbukti paling luat (untuk menilai.adanyapenyelewengan,
pelanggaran, kesalahan dan sifat negatif lainnya). Dengan adanya kritik,
semua kebenaran akan menjadi ilurni, keutamaan menjadi tampak jelas,
kebatilan menjadi sirna d4n beuih"benih kesesatan menjadi lenyap.
,{7{g,1}!1;tgqu,t6yt*t,hyj
+e4 i._,;i66 1>:irt15#tgr{/ JG
*y- cKid,5{\*,{! {v Kv.j,ry3iJi
Terjemoh lzhstun Nasyi'in

J)+W. Wq Eftj G{^f $S lW y (

SLd
#Li#&9v##d5turb,fi+5
_-stlt ldisl L, rtfi.sT {$rW r{,<b JJiEr
t.^ l/24 ^'ll<< < . t'..ll//
.gt(4*jw,9gY*n;.',
Apabila suatu umat sudah berani melemparkan baju kebodohannya
dan membebaskan akal pikirannya dari belenggu-belenggu kelemahan,
lalu bekerja keras unruk mencapai kemakmuran, hingga mencapai
kemajuan yang pesat, maka penyebabnya tidak ada lain, kecuali
keberanian mereka menyampaikan dan menerima kritikan.
Sebaliknya, apabila suatu umat telah tertipu oleh manisnya pujian,
yang terlena sebab pujian dan terbius oleh morfin sanjungan, maka
umat itu akan tergilas oleh perubahan-perubahan jaman dan akhirnya
hancur sebab diterpa berbagai krisis.
,z /t/ a- l? 1t( ,
lASWirH
,tgfr 56$/i
/r (;(, 6f, i,Ll
6|6;I; irl Et6
v
u)g$L
WStiLL{rys,J) $,Jp|&UtXtfrUI
G6K,:4:0W:JgV4.,&311
(:rr(.:8 r ?
{3@YMr6,,JG$i4yL$y;;ffii
.J,
,ff3@1
. \.;iliu
:6t{a*,i&151L#j
hidup
Rahasia mati danumat bangsa, tergantung
suatu atau adanya
kritik. Sebab, kritik itu hakikatnya dapat membangkitkan cita-cita,
mendorong seseorang menjauhi segala kekurangan dan keburukannya,
memaksa setiap orang untuk terus bekerja, agar dia menjadi orang
terpujidi hari kemudian. Orang itu mencurahkan segala kemampuannya
untuk dapat menjadi orang yang maju tanpa kenal lelah dalam
mewujudkan amal baik yang mendatangkan kebahagiaan di dunia dan
akhirat, mendatangkan kemanfaatan dan kemaslahatan untuk dirinya
sendiri dan umat di dunia dan akhirat.
Sonjungan dan Kritik.an 229
t'
Adapun sanjungan atau pujian -terutama sanjungan yang paling buruk

adalah sanjungan yang berisi kebatilan- itu meniupkan tipuan ke lubang
hidung orang yang serumg pujian dan memasukkan setan kesombongan
dan kecongkakan di ubun-ubun orang yang senang pujian, sehingga
orang tersebut merasa kebaikannya telah mencapai setinggi langit,
melebihi bintang orion. Akibatnya, cita-cita orang itu mencari kemuliaan
merosot dan lemah, keuletan dan keteguhannya menghadapi segala
kesulitan menjadi patah. Akhirnya, ilmu pengetahuan dan pengaruhnya
itu tidak berkembang, apabila dia berilmu, berbudi pekerti. Dia menjadi
orang yang bodoh dan hina dina, seperti sampah, jika dia tidak berilmu
dan tidak berbudi pekerti.
<i rit.t $)qL,'{fr?.{ W a€i 35

<jrivt$Et o)t{t '
6i:ilr,:rrfr#ffi ;&t4|fi46$i
a$6:,
2. Y)W f/6O Ct% J*;r,
i,4* t#
*vw
tlt//^tqt//
lrsft hbT:,a&Vi,tilr4;.Hii',yj*(
'k't7f'L?
i,t5 #.j i)
iL\:115'
//- llz
r
LVit5fl,.We$tu
Ar,t7$,Ltt1t_131[315,fl,,
230 - Teriemih lzhatun Nosyi'in j
Sementara itu, di sana ad-a sekelompok orang yang enggan bekerja,

kecuali jika yakin, bahwa orang-orang akan mearuji pekerjaan dan
usahanya, mbnuju kemajuan dan keberanian mereka dalam usaha. Ada
pula sekelompbk orang yang makin bertambah semangat r-nencapai cita-
citanya,'sesudah mendengar ada pujian yang diberikan kepada mereka
dan semdkin luar biasa giatnya dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
Dalam hal ini tidak ada masalah diberikan pujian terhadap mereka dan
pekerjaan yang mereka kerjakan, agar lebih bertambah maju dan
semangat dalam melaksanakan tugas,untuk umat atau bangsa.
#W'iXi $u:l fr*{'t($s} 655

d 4-4,
*.V5 "#, LL;frJX 2# 6, :(j
Ar,UfrlY ffi it M )# :LrL{ ii'rq
bi(J- AiU Afi, t# qGiV ;ds
iJLfr, __b W'24 aAjV.W_l u,
W# t,?F l;i t jl; fli *,,&W-, ei;;Ei
.
#ry9wt16v,itti3itti.1wyi#;4fr6
!g;f +vi/\4iq iwi6, #r,p i';z
.#$ictfrovfi$,,fftg
Kami tidaklah mengecam pujian secara mutlak, tetapi yang kami
kecam adalah orang yang mengharapkan pujian orang lain, dengan
pujian yang semestinya atau tidak, dan merasa sakit hatinya, terhadap
orang lain yang mengritik tindakannya, meskipun clia melakukan suatu
perbuatan yang memang tidak boleh dibiarkan. Barangsiapa yang
sikapnya seperti. itu,.maka jelaslah, bahwa dia itu termasuk golongan
orang-orang yang gemar dipuji dengan tidak semestinya dan mereka
itu adalah orang-orang yang berada dalam perangkap akhlak yang hina
Sonjungon don Kritlkon 231

yang telah membuat banyak orang-orang tertipu dirinya binasaT'Jadi
orang yang senang dipuji itu, mestinya tidak sakit hati jika ditritik.
Apabila pujian itu dianggap sebagai pendorong semangal untuk
melakukan ainal yang baik, maka kritikan itulah yang dapat
menggerakkan hati nurani setiap orang agar menghindari hal-hal yang
mengundang pemikiran negatif atau hal-hal yang merhbuatnya
terperosok ke persoalalr-persoalan yang sangat membahayakan.
(r$$Lor#u+jflvr<tMj
,,r-rtiIl'Jr1ttrJti)tfi55tWQiiL,h
.)s.lx
Amar makruf dan nahi mungkar, yakni menganjurkan kebaikan dan
melarang keburukan, itu tidak lain -kecuali merupakan sebuah benttrk
kritik yang membangun. Andaikata tidak amar ma'ruf dan n-ahi
mungkar, maka orang yang bodoh dan orang'yang bejat moralnya eken'
berbuat apa saja menurut keinginan na*" nafsunya tanpa mempedulikan
akibatnya, semakin berani menyebarkan kebatilan dan semakin besar
saja bendera atau pengaruhnya.
6,ffi1 $ uw 6416g'5f , 143

/d:$u#fi\%,j
"6fiyt
JFl {n,rr:flU *W t iW t& I7
ijrlii,
<ffe{ {4w . tjw-Jtr !;rg riv
4iK1 i,rffiV *ttJ U taLiafi fu , Irp
,;yYV6b, )WlLtt6Y' 4 1u ;*, 5<l t
232 Terjemah Izhatun Nasyi'in

lr(Wtt$ 8Eg4{6av';i.
kelompok yang
Kemudian di antara umat ini sebenarnya ada satu
menggunakan kritik itusebagai alat untuk tujuan menjatuhkan
r.f..io*pot masyarakat dan untuk mencemarkan nama baik mereka'
Kelompokorangsepertiinitidaksegan-seganmelancarkancacian'kata-'
gosip-gosip- kepada
kata kotor atau ucapan-ucapan tidak baik berupa
Mereka tidak
orang-orang tertentu yang mereka angqap saingannya'
oran€,-orang
segai pula-melancarkan teror dan caci maki terhadap
Gllompok) yang hendak mengritiknya' Pendeknya' kalian akan
menyatsitankelompokolangsepertidiatasituselalumengarahkan
ucapan-ucapan yang jijik din kbtor, hina dan
rendah serta penuh
Sikap dan
kebatilan kipada orrng-s1.rr* yang hendak mengritiknya'
sebagai kritikan-
ucapan kelompok oranfsep.rti itu tid$lah bisa disebut
selerti itu yung puiing tepat disebut balas dendan' Perbuatan
,Sikap
'sepeiti itu jelas t"t"tt" dan menunjuktl kerendahan watak yang
diirindari oleh orang-orang yang berbudi luhur'
$ q. y V
-
;
fs ui4 o-Y
-r
ss-a
*;,ffiwn#;tr#,
Er6i; W; iAi Ul,r,xl I \<r5,
6 6,u.
Sonjungcrn don Krilikan 233

tAwt 6, ri31r6lfri 9t6w6.'i, $5

"'fi1fi3;1
Sebenarnya tujuan utama kritikan itu hanya untuk memalingkan orang
yang dikritik dari perbuatan yang salah, baik perbuatan itu dilakukan
secara sadar atau tidak Jadi sikap ceroboh dan kasar (mengabaikan
sikap lemah lembut) dalam mengemukakan kritikan itu justru
menimbulkan kecenderungan atau kefanatikan orang yang dikritik
terhddap apa yang dia lakukan, meskipun jelas sekali kesalahannya.
Tersebut dalam satu hadis:
*i Je, 6ii{ $4' )rii Y', fr ;f

" B aran g s iapa y an g rnen ganj urkan kibaikan, rnaka hendakny a
anjurannya itu dikemukalun dengan baik."

Jadi, kritik itu harus disampaikan dengan cara yang baik, agar
mernbawa hasil sebagaimana yang dimaksud. Allah berfirman:
'&3)
&ilrtrgdfS5!fli 6jd*s
t/rl4-/, /,
'8 hSir:W
i$tsy.,{*a661
e{, o,,fi \rry, g:A 6 4
t wul! <tLvu{siW, ti $5
!;A*A6i <lLrtwt6,
lYg' u!fir63,fri M Ul ,tfilV3ig
"Tidak alwn samn kebaikan dan keburulcan, tolaklnh kejalatan itu
dengan cara yang sebaik-baiknya, makn tiba-tiba orang antaramu
dan dia ada permusuhan seolah-olah tidak menjadi teman yang
sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidnk dianugerahkan, rnelninknn
kepada orang-orang yang sabar dan tidnk dianugeraltlun, melainlun
kepada orang yang mempunyai keberuntungan yang besar."
234 Terjemah lzhatun Nosyi;in

,&)#Ut5i'L{ArrgW,54#*
g# {'\ifrY \*K, w A1 J,W *i
'
+Wi;*(6{8flU
,;igfi ,-fr)61$rUA56(gUy
S$5:6P,16s(,4i'6ss*',Ki11,
g3-Jffi.WLW#zlWI
V {JG,b gv &V, J;,F r,fi lLvsj
e@fre|L'{tW V *tWV5'3, 359
:+E:15re4A$jsffiy*9':
'Wahai, generasi muda, janganlah engkau tertipu oleh ucapan
oreng-oreng yang menganggap bagus pada perbuatan kalian danjangan
'pula
tertipu oleh kata-kata manis orang-orang yang memuji-muji kalian.
Sebab, sebagian besar apa yang mereka katakan tentang dirimu itu
tidak benar, sebagidn besar orang seperti itu hanya bermaksud-untuk
menyenangkan hati kalian saja atau bertujuan agar kalian suka
memberikan sekadar sedekah beberapa rupiah kepadanya.
Janganlah sekali-kali kalian menempuh jalan yang buruk seperti di
atas itu, sebab, hal itu pasti akan membawa kalian suka berkata dusta,
padahal kalian telah mengerti betapa besar dan jelek dosa orang-orang
yang berkata bohong. Perhitungkanlah atau peganglah komentarr
orang-orang yang mau menyampaikan kritikan terhadap tindakan-
tindakan kalian dan mau menjelaskan kesalahan kalian, tentu kalian
akan mendapat petunjuk ke jalan yang paling benar dan lurus.
$onjungan dan Kritikon 235

Apabila kalian melihat pada diri orang lain sesuatu yang perlu di
/maka
kritik, luruskanlah langkah-langkah yang menuju kebenaran dan
nasihatilah dia, agar melenyapkan kesalahannya dengan bahasa dan
ucapan yang baik dan sopan.
L#g'îL5b3L63y-,)W5?:,,*ts
:"A83341{r4A,q*$'fr
Jangan sekali'kali grenggunakan kata-kata kasar, sebab kata-kata
yang kasar itu lebih menusuk daripada tusukan anak panah.dan lebih
menyakitkan daripada tikaman pedang. Perkataan yang kasar itu tidak
akan mendatangkan manfaat, bahkan bisa membuat hati orang-orang
tidak senang dan benci.
Jadilah kalian orang-orang yang lemah lembut dalam.bertutur kata
dan penuh kasih kepada sesama, maka kalian akan berhasil mendapatkan
apa yang kalian inginkan.
Tersebut dalam kata hikmah:
(g#i$*),grY{
"Air, meskipun lembut dan lemah, dapat memotong @elubangi)
batu, meskipun keraS".
236 Terjemah lzhdtun Nasyi'in

Allah swt. sudah jelas-jelas lebih menyukai ucapan-ucapan yang

halus dan ramah. Sebagaimana firman-Nya kepada dua NabiNya, yakni
Ir4usa dan Harun dalam menghadapi Fir'aun yang angkara murka itu.
Dia berfirman:
, q 1$'fiLg |YfiL{,frrJLV 3v. :
.,ft,i3t311q'frA
"Pergilah lulian berilta kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah
nul,ampaui bdas, rnlu berbicaraloh lcarnu ber&n dengan luta-
lura yang lenuh lembut, mrdah-mudahan ia sadar atau meniadi
takut kepada Alah."
Sanjungon dan Kritikan 237

/
t
xxxv
FANATISME
ILJ\GAi,5"#iAt;*+A3
43#3%9i,d"4*)rc:*gat*Yi
S, ti;-!ii.;rr1 IlJL f6 y. Gri ($
* x g*J rilr ffi-.-!r!Jrg, # 6' 3
_ :9j$6SA.lttri)i,
qdg'w";tffi:i$Er.#-
,
i$, fi 6 "dftlfiu JkFs( g-#. 4. lfrlzft
.a^t{r3uv
' Berfanatiklah terhadap kebangsaan, bahasa, agama, paham sosial
dan aliran politik yang kalian anut. Tetapi kalian jangan sakit hati, jika
melihat orang lain yang fanatik seperti kalian. Oleh karena itu,
biarkanlah orang-orang lain mempunyai fanatisme terhadap ideologinya,
sebab kalian tidak bakalan mampu mengendalikan siapa pun, dan setiap
orang itu memiliki hak asasi dan,kebebasan memeluk agama yang.dia
yakini kebenarannya, bahkan boleh memperlihat'kan fanatismenya
terhadap apa yang dikehendakinya.
Semua agama memutuskan membolehkan kepada setiap orang
memiliki jiwa yang fanatik. Begitu pula semua iliran atau mazhab yang
berkembang di kalangair masyarakat, tidak melarangnya. Cara seperti
inilah yang ditempuh oleh'bangsa-bangsa yang maju dengan pesat
238
benar. Hanya dengan fanatisme seperti inrlah umat dapat melestarikan

bahasa, rasionalismenya, akhlak-akhlak yang terpuji dan adat istiadat
yang baik. Fanatisme itulah yang mendorong mereka menjadi bangsa
yang kuat, berani dan tidak mudah goyah oleh pengaruh-pengaruh luar.
Manakala akhlak ini, yakni akhlak atau sikap fanatisme yang mulia
ini lenyap dan tidak berkembang, akibat kesalahan pendidikan yang
diterima bangsa itu, maka hilanglah ciriciri bangsa, lenyaplah kekuatan
dan keberaniannya dan akhirnya menjadi bangsa yang lemah dan sirna
dari permukaan bumi, mengikuti jejak bangsd-bangsa terdahulu. Kiranya
yang megjadi sebab kebinaSaan itu hanyalah karena matinya rasa
fanatisme, kebejatan moral dan sebab kehilangan identitasnya.
Sesungguhnya bangsa yang sempurna adalah bangsa yang berbudaya
dan berakhlak mulia.
Fanalisme 239
roqt?iJ(1',#ilk-cva.Gffi
. ar'i(35 i( gl4l't *liel U ii;
Sikap fanatisme kalian terhadap agama yang kalian anut dapat
mendorong orang lain selalu menjaga kehormatan kalian, sedangkan
sikap tidak tahu-menahu terhadap agarna, menyebabkan orang lain tidak
mau peduli kenlda kalian.
54qt*(Wi--*"rlt,''*fi6,16
W.*ZW,
.441r59:,
Pengertian fanatisme terhadap agarna adalah akttf menjalankan segala
hal yang diwajibkan oleh agama, mengikuti semua petunjuk,
melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala larangannya serta
menetapi akhlak-a[hlak yang mulia, yang menjadi tujuan utama ber-
agama. Memang, tirjuan utama beragama adalah, agar yang
bersangkutan terdorong mernupuk cita-cita menuju budi pekerti yang
luhur.
Gv,,# (p,, 5 #'?rt 3( {wr

.+i+\.J55t.l9rfty'$(41,45,41
Ai
c <# \55 eg ."i:{tv gr9 t e,, $}$.
yb 4fr.+is Atiq, i.# + $ 2{A r
4!Y"9(4,*Xt *r # bq $,ft"i'?$:YY ;Y
,q|fr *61i 5C )5, rflru'd()i 81,
240 Terjemoh lzhotun NasYi'in
r
,56 & sl6.$te&yi Es r;"rlt Gi ri6t
'u#c**'sruIl
W :.€t, & 5si*,9
"JfiIl'o*S#tltfr"Ui,*ifr,_Yw(
E15(L.Vjdr{ri"li
46.tXfie{r frtJi.
;+ N Vy$A-iu3
.Gii;)b36t'tfi**",fr3
Tidak benar sama sekali, jika fanatisme dalam agama itu diartikan
harus membenci orang yang tidak menganut agama yang kalian anut,
melakukan tipu daya untuk menyengsarakannya, melakukan usaha
keras, untuk memeras dan mencelakakannya. Semua ini sama sekali
bukan termasuk fanatisme agama. Tetapi, yang demikian itu tidak lain
hanyalah merupakan fanatisme liar,'yang membahayakan terhadap
proses kemajuan, merupakan suatu kebiadaban dan merupakan
pelanggaran hak asasi manusia. Sebab, tindakan benci kepada orang
yang berlainan agama dan melakukan teror kepadanya itu adalah
perbuatan orang-orang yang tidak mengerti tentang agama yang
dianumya, kecuali namanya saja. Dia bukan penganut sejati agama
t€rsebut. Ajaran agama dan perbuatan orang seperti itu jelas bertolak
belakang.
Adafun tindakan+indakan yang dilakukan oleh sebagian orang yang
tidak mengerti isi ajaran agame dari kalangan orang-orang yang suka
memutarbalikkan agama untuk kepentingan pribadi, maka orang-
orang seperti itu bukan orang-orang penting, tidak berarti bagi agama,
dan mereka sama sekali tidak bisa nrenjadi hujah atau bukti bagi agama.
AUah memiliki hujah yang kuat, apa yang mereka omongkan dan
Iakukan itu, tidak termasuk agama Allah sedikit pun.
*jW,rrlr ln .ggli'oy'-g {i irL

"'ax;xr#w.{'di j#u';!rt$s.dt#
Fanotisme 241
.ffi-r{i $i$
e; )6u, 6ffij W*
Y& 5
-1gt-Yaa* f , &i555 fi r'JLi
.(e#i
Sesungguhnya orang-orang yang mengaku fanatik terhadap agama
itu,sebagian besar tidak mau berpikir dan mereka sebenarnya tidak
mengenal agama. Mereka itu beragama hanya semata-mata karena
bapak-bapaknya beragama. Mereka itu tampak agamis, tetapi hakikaurya
mereka itu hanya ikut-ikutan. Kalau mereka berbicara tentang agama
yang dipeluknya, sebenarnya tidak mengerti tentang apa yang
dikatakannya, mereka bersandar pada sesuatu yang mereka tidak
memakainya, mereka marah dan membenci orang-orang yang tidak
seagama dengannya. Namun demikian, mereka itu yakin, bahwa dengan
cara beragama seperti itulah mereka akan selal aat dan dengan cara
seperti itulah mereka bisa deku kepada Allah. Sungguh, betapa buruk
apa yang mereka pikul itu dan alangkah jelek apa yang mereka lakukan.
{jfl+ql $vst 5o,t1$ 4ay avrl

'llygglC
*.offi{s*5,.?A4{#1
J* )4\,1\1
O VW44,!5914J3' .19;ft,_>.6 |

Di sana ada lagi sekelompok orang yang bukan golongan orang

awam yang bodoh,'tetapi bukan pula golongan tertentu yang tinggi
pengetahuan agarnanya. Mereka itu mengklaim sebagai orang yang
fanatik dalam beragama, tetapi tidak pernah menegakkan syiar-syiar
agama, tidak berpegang pada ajaran agama yang telah digariskan, baik
yang sunah maupun yang fardu, dan menyeru kepada orang-orang
dengan menggunakan ftrma agama yang dianutnya. Kelompok orang-
orang seperti ini mungkin hatinya kosong, tidak berisi akidah, bahkan
lebih kosong daripada kendang.
'#r*l-@7fituf-n;1!,#)lYJ
: As #w A g, ;ffia MA, $.itr\,
{rtai A: "e #
il,63 . w;iA \ii#$.,
GLi667,g$uq€,q$-t4(s.tr$1
3k8,AU3135,:;i/;1g,1,r$A1;\6#t,
#{"@1'93., CX t*,**
)n$t: U&
UL$"|SF lttti &W?&yli{Ai u .
'(ttd
Bukankah fanatisme terhadap agama, sebagaimana yang kami
ura'ikan, hanyalah berakhlak sesuai dengan tuntutan akhlak dalam
agama, menjalankan apa saja yang diperintahkan agama dan menjauhi
apa yang dilarangnya. Jadi, apa yang dilakukan oleh orang-orang'yang
mengklaim dirinya fanatik dalam beragama di atas sebenarnya mereka
itu hendak menipu orang-orang awam untuk menyesatkan pemahaman
mereka. Golongan orang-orang seperti ini tidak dapat menjadi hujah
atau tolak.ukur agama yang dipeluknya. Karena pengakuan mereka
sebagai pemeluk agama itu hanya untuk mengharapkan keuntungan
tefientu dan tindakan mereka meneror orang-orang yang tidak seagama
Fonotisme 243
dengannya, karena rnereka ingin menguasai atau menundukkan akal

pikiran mereka dan untuk mengendalikan jiwa umat sesuai dengan
kehendak hawa nafsu mereka. Allah swt. bebas dari golongan orang
seperti tersebut di atas dan scgala perbuatannya.
.vw.,J)
Fanatisme kalian terhadap kebangsaan dan bahasa kalian menjadikan
kalian sebagai pribadi yang diperhitungkan kekuatannya (disegani) oleh
bangsa lain dan sebagai orang tinggi kedudukannya dalam pandangan
bangsa lain tersebut.. Sebaliknya, sikap kalian meremehkan kebangsaan
dan bahasa kalian sendiri itu menjadikan kalian orang yang remeh dalam
pandangan orang yang tidak sama bahasa dan kebangsaannya dengan
bahasa dan kebangsaan. Persoalan ini jelas dan tidak lagi memerlukan
t.
Terjemoh lzhotun Nasyi'in

aiaq&- S( * 49 t5, ^r{"_qr'u a-5

a},
Seperti halnya interpretasi lanatisme terhadap agama yang tidak
semestinya .itu tercela -sebagaimana kalian ketahui-. Begitu pula
perlgertian fanatisme terhadap kebangsaan dan bahasa dengan
melecehkan bahasa-bahasa orang dan kebangsaannya, menimpakan teror
dan tekanan kepada mereka, itu sama sekali tidak makin fanatisme
yang terpuji dan tidak dapat dibenarkan. Oleh karena itu, wahai, generasi
muda, kalian walib menghormati bahasa dan kebangsaan orang lain,
sebagaimana kalian senang, jika ofang lai4 menghornati bahasa dan
kebangsaan kalian.
yCfr\ &-&ul\;;t1t0+%3
+14 4iE oMtt:S - e*)&+y.A-{"rViT
.
\-j, 41
| At {{J W 4*"\ g1 4 pg E
6,yAy,*q#Hy*t:#b,r,
Ufri4#{Eawi44U,lrtdswln\i
fir,Wld.l#fi'rr)fiijjl . "i36
. rt:46
uigl(vi;' 4#i'JL&i$ - e5
Kemudian, fanatisme kalian terhadap ap? yang kalian yakini benar,
berupa partai-partai politik, organisasi massa dan perjuangan kalian
membela sesuatu yang telah kalian yakini kebenarannya tersebut, adalah
suatu hal yang rienyebabkan kalian harus melaksanakan kewqiiban
yang dituntut olehnya. Karenanya, perjuangkanlah apa yartg kalian
yakini fcebenarannya dengan bukti-bukti yang jelas, dalil yang tepat,
hujah yang kuat dan dialog yang membawa manfaat, lalu bersihkanlah
diri kalian. Jangan sampai mempergunakan kata-kata yang terlampau
tidak patut didengar untuk dapat mencapai tujuan yang kalian inginkan.
Ingatlah, bahwa orang lain itu memiliki sesuatu pendapat yang wajib
kalian hormati dan dia miliki. Al.iran yang tentu dia amat senang jika
alirannya itu dihormati, sebagaimana kalian sendiri yang senang jika
pendapat dan aliran katrian dihormati. Apabila kalian mempunyai
kemampuan uptuk mempengaruhi atau menarik orang lain bergabung
dengan aliran yang kalian ikuti, dengan hujah yang tepat, bukti yarig
kuat dan kata-kata yang halus, maka laksanakanlah usaha kalian itu.
Tetapi, jika tidak mampu dengan cara-cara seperti tersebdt, maka
tinggalkanlah dan biarkan orang lain inr menjikuti pendapat dan
alirannya, karena bagaimairapun kalian tidak mungkin bisa
menguasainya.
,
d6{rtgqd:# 6Q6 # 6,: d:ts
iz- 3{# ?6i'}5 !*11/(#
irt$15.
to{lirrb,Agr
,+gy{s:t*1d 4v r{#j, f,Wi'ra,
3W o4(: t)z#, itiWl'Jrt
L
(
. b1t &v$l #.j V, iL3tl ef\ Uq t

Berhati-hatilah, jangan sampai kalian menjadikan fanatisme sebagai
lantaran untuk balas dendam, sebab hal seperti ini sama sekali bukan
watak orang-orang yang berhati mulia. Janganlah kalian membiarkan
Terjemah lzhatun NosYi'in

perbedaan pendapat, agama, kebangsaan dan bahasa menimbulkan

keresahan masyarakat, menghambat kemajuan dan merobek-robek
persatuan, khususnya jika perbedaan itu terjadi antara sesa,ma bangsa
yang satu bahasa, satu tanah air dan satu haluan politiknya.
1Y'fl , l,r-g6l W (,
lr# gl?J$,
JJ.:fli3'3-(J{tt€2fr 3fr l(,y
Afr15,:3!11(;?rcf$Wg;fi
.to\d!;i6a;rK - (Il*ft,
Wahai, generasi muda; kami mengajak kalian semua pada sikap
fanatisme yang terpuji, sebab fanatisme yang demikian itu bagaikan
duta (pembawa) kebahagiaan dan utusan menuju kemajuan.
Fanatiklah terhadap apa yang kalian yakini kebenarannya dan
berpeganglah erat-erat agama kalian, kebangsaan kalian dan bahasa
kalian dengan cara seperti yang telah kami uraikan. Semoga kalian
menjadi orang-orangyang berjaya.,
Fanatisme 247
,ffi$53
xxxvl
PARA PEWARIS BUMI
)xr6K51,r7L\r{) L4fft'{t^5;J
ai
t-ttitrlt\ t ut, o,tP
itWr,36',WUJ31'oy
LL14;11'51',4 - ,r/
tH gL6 il1 r# UL5W s # *, €1fi
t4514il1ela$S;Ae#b
'rifi-3i5i/&5/v15xww.A);a1
(iH*1ii/&5,-lUL.&WrL,eJ /t
.!,L\nLfr
Barangsiapa yang dapat memperlakukan sesuatu dengan baik, maka
dia adalah orang yang pantas menguasai sesuatu tersebut, peskipun
sesuatu itu tidak diwariskan oleh ayah atau nenek moyangnya. Sebalik-
nya, barangsiapa yang tidak d4pat memeliharanya, bahkan merusaknya,
maka apa yang ada pada kekuasaannya itu akan terlepas dari tangannya
dan berpindah ke tangan orang lain yang dapat memeliharanya dengan
baik, meskipun orang yang pertama (yang tidak bisa memelihara apa
yang dimiliki dengan baik) itu memiliki akte-akte yang menetapkan,
bahwa dialah pewaris sesuatu tersebut dan didukung oleh saksi-saksi
yang adil.
q: Li* )$,Ab,{i3r
,r.6i lr,tl
bY,E22 ),<t
UetW g, ;tt,', i df,6
UVaAttliV# J* êi
r,6;fr
'z
13
'#.a\u#irv.
,fr
a
A.1 [t3 35 *YJt ;;#'Jt \gi*;

.
lrr6341'Fi5,W
\-yq i5,L#3?gYiil46 /tt?
r
te, ;k fr (
ve 6r,'6*( aw, W\3ii
t
,t4
Segala sesuatu yang ada di alam ini adalah milik Allah swt. Allah
nrcngaturnya sesuai dengan kehendak-Nya, memindahkannya dari
orang yang dikehendaki kepada orang yang dikehendaki-Nya. Semuanya
irdalah hak Allah swt., tetapi meskipun demikian Dia menghubungkan
kchendak-Nya itu pada adanya sebab-sebab, sesuai dengan iradah-Nya.
Oleh sebab itu, barangsiapa yang berusaha menempuh sebab-sebab
untuk memperoleh sesuatu yang telah digariskan oleh Allah dan
memasuki pintu-pintu yang disediakan untuk meraihnya, maka orang
seperti itulah yang paling berhak mendapatkan warisan suatu perkara
daripada orang yang tidak layak menguasai perkara itu.
L4, VivXY;l'e.'$ #(,ar $1 EM)

.y, ?$Lrwt*t;6
Semua bangsa di ini adalah pelayan-pelayan
atas hamparan bumi
Allah swt. dan buruh-buruh yang diperintahkan bekerja demi
kemakmuran bumi. Oleh sebab itu, siapa saja yang lebih dahulu
mengabdinya, maka Allah akan melapangkan jalan bagi orang tersebut
memegang kekuasaan di permukaan bumi. Sebaliknya, siapa pun yang
tidak baik pengabdiannya dalam rflemakmurkan bumi, maka Allah akan
mencabut kekuasaan orang tersebut dengan paksa.
'4,9 OW, 6'lH;'Et GJe^x, L 1'*,
qi,i r^,i*( #(
fr +$j ;,V .titi # 6i
.+-3 ( r-E b ;jG! ( i5t3 ;)ti. Aft '&
Para Pewaris Bumi 249
ti3_;iv
UjrY;
,t{<,- 3,Y ;fr1'x*r
fr.
't1i*^€, ;43'.'M( s * 6'3,:J1
K *4,' ts 6 15 7
<5rIfiy3
34{6K{ lrstV.6j'lit
fi $y@,{)Ec>ior.Y.ej'î!'
,
# J,6L1Y 6;tE6t:sftJ1
p
,/./4r 4
S'-*fr u
33 \LK6. ry+ ;,45 ilfi
".
, 61* 6o
,i*ritAL,oF;ilry,fl3t3J,(M
\?st 4, tegitfr Ar)il 5, )g,'*VL;F
.3. 5r,Afi,5,4WJ,,5 i{r A/t$.v
.,'a,a"fi d.41,;rylq\6:lt
Apabila kaiian menunjuk seseorang sebagai pembantu untuk
melakukan suatu pekerjaan, maka kalian pasti akan selalu mengawasinya
dengan ketat. Apabila kalian menilai baik kerja orang tersebut, maka
kalian pasti mempertahankan dan menelapkannya pada pekerjaan
tersebut, bahkan jika pekerjaannya tdmbah baik, maka kalian tennmya
akan menaikkan upahnya. Sebaliknya, jika orang yang kalian tunjuk
sebagai pembantu tersebuf buruk cara kerjanya atau bahkan menyimpang
dari apa yang kalian inginkan, maka kalian masih menoleransinya untuk
pertama kalinya dengan memberi peringatan kepadanya- Tetapi, jika
orang itu tidak mengindahkan peringatan kalian (tidak berusahd
memperbaiki kerjanya) dan dia tidak lagi bisa diharapkan kebaikan
kedanya, maka sudah pasti kalian mengambil pekerjaan yang dikerjakan
orang itu dan kalian memecatnya sebagai pembantu.' Dengan menarik
pekerjaan dari tangan orang yang bisa melaksanakan dengan baik dan
memberhenlikannya sebagai pembantu itu, kalian berarti melakukan
tindakan atau kebijakan yang b,enar-benar tepat. Tetapi, apabila kalian
lengah, tidak memperhatikan keteledoran pembantu tersebut atau kalian
tidak mengetahui ketidakbaikan pekeijaan pembantu itu, maka kalian
akan mengalami kemaslahatan kalian menjadi berantakan. Tentu saja
tidak seorang pun ingin usahanya berantakan, kecuali orang yang tidak
sehat akalnya.
_
250 Terjenrah lzhatttnNosYi'in

(*s? .- .) , !,
W3.$-qe6{Hi{aq,$
G43w,Wg-ffiV,WG;(5?:
.MWS,W.J-GJ(EIfr YtVl,WiT
#69-b.g(#UJS,WtuWffir
,&<t6.+415(-r6€.Jg)61\W,il,
'WGQutgEiM
Manusia adalah khalifah Allah yang diserahi tugas memakmurkan
dan membangun bumi oleh-Nya. Apabila manusia berlaku baik di
seluruh bumi ini, mengaturnya dengan baik, membangun kawasan-
kawasan yang perlu dibangun, mengeluarkan hasil buminya dan
mengolah kekayaannya dengan cara sebaik mungkin, berbuat adil dalam
segala persoalan, menyebarkan ilmu pengetahuan di kalangan penduduk
dan tidakmeny,impang dari peraturan yang telah digariskan oleh Sang
Pencipta, yakni ,A.llah swt., maka manusia seperti itulah yang benar-
benar dinamakan khalifah Allah dan semua urusan pengendalian tugas-
tugas berada di tangan kekuasaannya.
ti16(gb+g-+5,tffi?.6J;
dt jJilfr{su; eA+,/;;Y * F,'d$t
w,rf.v6(6fi:6$,#lt13t/*,{e
,
ULa e
g-,15,
Mfi6v 41fr ($ i,v.:;fi4
.W,6V;r6:tql/9;6u/L*Wa17'ds;
Para Peworis Bumi 251
t44, 3gtJ", u:q,*6,{r5 / i iatl 4#

* tW.Ve O:* i't' r"'ilr X i;;KJi a
rs
-rt*6)fi br'r#tA\, 3 WrJ' : ;6yd
#56w'\;{*S){{,q,.;i#6uj,s
ti*i tUA. Wjj; rp,, q(z ::<
.
l;$rpfi ,s1ry A,S.UI, S,l Lt{r1,! G
?*rr{Ar;,-g.6WV7A{dAscWte
t+tA v. efr seilrg tQ;t e!;* ;t ,
-?,i3 ?r r'gi . !;g ;fri ksg. *&i

!66 gMI'y *! fuie*;z tjfr ,'3&-
n
6_t16 #.qL1 y-t&* & iy fi@;iS
|
GW&&{LiL6,fi & *tdy U,W Ltn, t
:;ofstS/rtt(WzS",
Sebaliknya, barangsiapa yang buruk perilakunya dan tidak baik dalam
melaksanakan tugas-tr.lgas yang diserahkan kepadanya, sesuai hukum-
hukum Allah serta melupakan apa yang sudah diamanatkan, maka
manusia seperti itu akan dikenai apa yang telah dialami oleh manusia.
-
yang semacam dengannya. Keadaannya berbalik total, kalau semula
mulia berubah menjadihina. Kalau seniula tinggi kedudukannya berbalik
menjadi rendah. Kalau semula berkuasa, berbalik dikuaiai (hilang
kekuasaannya). Kalau semula kaya berbalik rnenjadi miskin. Apa yang
dimilikinya (berupa kehormatan dan kekayaan) dicabut otetr ettah
dan diwariskan kepacla orang lain. Kekuasaan yang ada padanya dicabut
252 Terjeinah lzhatun Nasyi'in

r
oleh-Nya dan diberikan kepada orang lain. Hal ini sudah dijelaskan
oleh Allah dalam firman-Nya:
Oiri fi,"t{( M Jr-t{:ri g(41 4l

6*6f'4)Yeq1F
"Dan sungguh telah Kami tulis dalam Tabur sesudah Kami tulis
dalam loh Mahfudz, bahwasanrrya bumi ini diwarisi oleh harnba-
hantba-Ku yang saleh."
Yang dimaksud dengan kata-kata Ash-Shalihun (orang-orang yang
saleh) dalam ayat tersebut sdalah orang-orang yang mampu menata
atau memanage bumi dengan baik, mengatur pekerjaan-pekerjaan
dengan sempurira dan memperbaiki kondisi penduduknya, dengan cara
menyebarkan ilmu pengetahuan, menegaklcan keadilan, berhati-hati
menghadapi lawan dan menciptakan usaha-usaha yang bermanfaat,
seperti bidang pertanian, perindustrian dan perdagangqn- Jadi, kata
Ash-Shalihun tersebut, sama sekali bukan orang-orang yang sering
rukuk dan srjud, sementara enggan berusaha melalnrkan hal-hal yang
menyebabkan dapat menguasai bumi. Masalah ibadah adalah masalah
spiritul"(keagamaan), yang membuamya hanya kembali pada yang
melakukannya saja di akhirdt nanti, sedangkan urusan menata bumi
adalah persoalan material (duniawi) yang tidak mungkin ditempuh,
kecuali melalui usaha yang telah ditunjukkan oleh Allah swt. dan
perantaraan-perantaraan yang siapa saja mau menggunakan lantaran
itu, pasti dapat memegang atau menguasai kekuasaan di bumi ini-
5LAbvVfrK4\e)1,{,94e
frt1)V-fiK<44'1,&4$t@
,V'-frK1A3rL,(
?W'rr9,5.&V)T,fl\*V*WW,Y
^v/ .r& e$f ,p\*,V,ftWSg a
*3ioiIrl6v(ra6:;#i
1\)i;<lia
a
v,r"fi1it6,,agj,l.t/l;fipiyl,w5+
W,'"{QrV;
Uiig'2r;,WAl:frW
,fr,'f"UA"fiW.6*,5,',tli$tg
Para Pewails Bumi 253
W)5 3'( 1 WG,W -v :l+;tS, WE;'Wr

t viA,6,WWV"as6q/ U\E*G t
,4{:,U
""tSIt,
o& Wr g)61 gfli eV
(t'-,r;;yiYi$*3y6f"1-JargV.(A;
jiAq#,ywtiSifr .Ugiqlzp.v-u.
WW3Wfi5q:sgf;$Ys,va\n *
'V?v'&5
Wahai, generasi muda, sesungguhnya bangsamu sekarang ini telah
dilanda krisis moral yang menyebabkan mereka enggan melakukan
pekerjaan yang bermanfaat dan meninggalkan usaha qsaha yang menjadi
sebab mereka layak memakmurkan dan mewarisi bumi. gleh sebab
itulah, bangsa kalian saat sekhrang ini tertimpa kesengsaraan, berbagai
bencana, kesulitan-kesuliBn dan semakin hari semakin bertambah parah
penyakitnya. Kalianlah yang menjadi sumber kebahagiaan bangsa,
tumpuan harapan bangsa, dapat meringankan penderitaan bangsa dan
dokter-dokter yang mampu mengobati penyakit-penyakit yang berjangkit
Oleh karena itu, perbaikilah kondisi bangsa kalian, luruskan langkah

mereka, dan ajaklah mereka bekerja atau beramal yang baik. sehingga
mereka layak menjadi pewaris bumi dan pelaku-pelaku pembangunan
kemakmurannya, sehingga bangsa kalian akan kembali seperti semula,
dengan memperoleh kejayaannya di. masa lampau.. Cukuplah sudah,
apa yang diperbuat oleh musuh kalian, yang mengeruk kekayaan negara
bangsa kalian dan cukuplah kiranya apa yang diperbuat clleh lawan
dalam merusak moral, identitas dan segala sesuatu yang mcmbuat baugsa
kalian jaya.
&,{.11&W,,6gyti$(, 'ft('g
254 Terjen'toh lzhottttr Nosyi'in
Wahai, generasi muda, kalian sekali lagi kalian semua, adalah pelita
harapan, bintang penunjuk dan tumpuan harapan bangsa' Oleh sebab
itu, berbuat baiklah untuk bangsa kalian, curahkanlah segala kemampuan
kalian untuk mereka dan kobarkanlah api semangat cita-cita kalian,
maka bangsa kalian akan menjadi bangs.a yang baik, kehidupan kalian
bersama merekd menjadi baik dan kalian bersama bangsa kalian bangkit
menjadi bangsa yang besar dan maju.
Para P-ewaris Buttti 255

Wtdrw xxxvII
TRAGEDI PERTAMA
$5;rAr*39ts$$ffiW
ffi1 5'?r;$f 5, $!!t
AW,L1tj 6jM,
6!riv-*:e4h$- aArEu
U#5'i3it13!Y,'rra5(!*5isg43:y
W\'{e+;fi i'3, V.3;, W gil 4u
!9f3.5,-ls94ryfi.tg$Sg),(rffu
<rS$stf {fres,*;tqlffiJL *i
g@ir.;r$ve,ttt
Ingatlah, terhadap tragedi atau kejadiad yang pertama kali terjadi,
sebab dalam kejadian pertama itu terdapat grafika naik, turun, maju,
mundur, bahkan mati aau hidup.
Kita telah menyaksikan banyak sekali di antara orang-orang yang
tidak memperhatikan tragedi atau kejadian yang perama terjadi, mereka
tidak mempedulikan dan menganggapnya sebagai suatu persoalan biasa.
Padahal andaikata mereka mengerti, bahwa akibat r.g"1u persoalan itu
tergantung pada permulaannya, dan berjalan sesuai d.engan perjalanan
permulaannya, maka sudah barang tentu mereka'akan sadar dan
mcmperhatikan pada peristiwa-peristiwa pertama yang terjadi, mereka
akan berusaha keras mengerahkan segala kekuatan untuk.mencegah
berlangsungnya tragedi pertama itu dan menghadapinya dengan segala
256
r kekuatan untuk menolak tragedi pertama itu, bagaikan gunung kokoh
menghadapi setiap bahaya yang menyerangnya'
|5y,6Âir3t3 qv ?e\,'631 &.gi

;'1A $5, ${4)l *&" &Y'dA|,Ifu
.,.L'Jft
'J4 #W,ili,
y.fr, ru$ J;4
{tr
*a€€rV
-I *(ti 4#-, /ieg AWS ;ai
!i4,;MJ
.
4{$l xjt'r6n ?WL lc

q5Y3. +VA| *'# W* .Ll,,iSl,'t 3
l4Ai*,s7ohtMffi
Akibat atau kesudahan segala sesuatu, baik atauburuk itu mengiluti
baik-buruk permulaannya. Apabila permulaan sesuatu itu baik, maka
dapat dipastikan hasil atau akhir sesuatu itu, baik pula. Sebaliknya,
jika permulaan Sesuanl itu buruk, maka hasil atau kesudahan perkara
itu juga buruk.
Ada sebagian orang melakukan suatu usaha. Dia melaksanakan
usahanya itu dengan penuh kesungguhan.'Di saat dia giat melakukan
usahanya itu, tiba-tiba dia tertimpa suatu musibah, kecil atau besar.
lalu orang tadi menjadi ciut nyalinya untuk melaqiutkan usahanya dan
takut menyempurnakan usahanya sesuai rencana sdmula, menjadi malas
dan patah semangatnya sebelum dia meraih hasil yang dia harapkan.
Penyebab utama kegagalan seperti itu tidak ada lain kecuali ketiadaan
sifat sabar dalam diri orang tersebut dan kecil nyalinya.
Dalam hadis Nabi Muhammad saw. disebutkan:
.'$Yf,175$t'rUAl6A5
Tragedi Pertsmo 257
"IJkuron kesabaran itu semata-maro dapat ditihat pada waktu
pertomo kalinya terjadinya trogedi. "
.\irZ7flf,lf;,:,;r#
Di sana ada lagi orang yang giat melakukan suatu usaha, secara
terus-menerus menghadapi cobaan, dirundung berbagai rintangan dan
hambatan dari segala sisi. Tetapi orang ini menghadapinya dengan hati
yang teguh dan rabah, hingga dia mampu mengalahkan cobaan, rintangan
dan hambatan tersebut, dan terus maju melanjutkan usahanya, meraih
apa yang diinginkan dengan semangat yang tidak mengenal lelah, sampai
akhirnya berhasil mencapai apa yang diharapkannya. Keberhasilan qrang
tersebut hanya karena dia tetap teguh. dan sabar dalam menghadapi
tragedi yang mula-mula menimpanya, selalu waspada terhadap
rintangan-rintangan yang menghadaqgnya pada awal-awal usahanya
dan dia berusaha keras menepis segala bisikah yang menakut-nakuti
serta membuang semua keluhan hati. Dia dapat melakukan yang
demikian itu, sebab dia memiliki kebefanian dan kebiasaan sabar ketika
pertama tertimpa musibah.
258 Terjemo,h Izhatun Nosyi'in

1
, 139 i * rn*t gt &:t ue,%* slrA y

fuWujfr';C$?rde!,LiJ(
. zf,6 }Ls.L*Ji +VH e5, $,ti;)i
Apa yang kita saksikan berupa kegagalan, seba[hn besar orang
yang melakukan banyak usaha itu semata-mata disebabkan gampang
gelisah dan mengeluh tatkala menghadapi rintangan pada tahap-tahap
awal usahanya. Oleh sebab itu, waspadalah selalu dan bertabahlah
menghadapi tragedi yang pertama terjadi dalam permulaan usaha.
Sikap diam dan acuh tak acuh terhadap kerusakan yang muncul
pertama kali dalam hal yang berkaitan dengan ideologi atau akidah
yang kalian percaya itu, akan menyebabkan meluasnya kerusakan
lersebut dan menjalpr pada persoalan-persoalan yang lain.
-#t$&<;Xr*t$'ii'oA*i
\+?t?
I<a?oVJ*-L/?S'l(
-)sEA33i6(,$i&
d^3. #M
g\L|Jtru,fit\a:dyiigsd
, ,afr/i 9uY
,W $ 1'e$V.li )-16 e,& YW!
.s.Lfti!
Ketakutan atau keciutan nyali kalian dalam mempertahankan hak
kalian yang sah itu, rnenyebabkan lawan semakin berani merongrong
dan menggerogoti hak-hak kalian yang lain.
Kegemaran manusia melakukan kejahatan dan kebiasaan mereka
melakukan kemungkaran itu semata-mata karena mereka selalu
menganggap enteng pentingnya mengendalikan hawa nafsunya, yang
selalu mendorong pada perbuatan jelek pada saat mula-mula dia condong
berbuat kerusakan.
Tragedi Pertamo
Hujan itu mulanya berupa gerimis, kobaran api clalam kebakaran
berasal dari sepercik percikan bara api clan pohon yang besar-besar itu
awalnya hanyalah berupa biji yang sangat kecil.
d",+6i r, a$r!\3, ryt\ r.t5j

'.Ugio;Kri
Penyakit **;ffiffiffi^da obat-

obat terlarang (drug) itu hanya bermula dari coba-coba mencicipi segelas
arak atau secuil tablet setan itu. Begitu pula gelora cinta dalam jiwa
yang membuat gila itu, juga bermula dari panah asmara yang sekali
menancap pada pandangan pertama.
i#\wfiG, ({^4Ji q35( e.J4t5

.
.jt$tvw
Perang itu mulanya hanya berupa ucapan yang kadang-kadang sangat
sepele, lalu berkembang menjadi ketegangan dalam hubungan, kemudian
berakhir dengan pembunuhan yang *enyebabkan kematiin. permulaan
peristiwa besar dan dahsyat ini, juga karena perkara kecil yang tidak
berarti.
,G43-4j'#*rtrMi#._t\5
Jr|lll-k6&K-,td',l5
#iti,6l1t5-J'1fr1*t$/eL:&6
,Gg?'Etlrb;l5LWlgWS
,
.OV6,&\U,*
Apabila kalian segera bertindak menyingkirkan setiap tragedi yang
muncul pertama kali, sebelum tragedi melumpuhkan karian dan berusaha
menolak setiap rintangan sebelum rintangan itu menghantam kalian,
maka kalian akan selamat dari segala macam malapetaka kehancuran,

kalian akan hidup tenang tenterat'n dan berhasil dalam usaha serta
tcrhormat di kalangan masyarakat kalian.
'JF 8L6Vrr lrr'a\, tta6t W

.fi$ b ty,L, ik't5{t,"6 V',KJW-
'631t a;6, O3q rt ie| lie;dJi r,.6
(
, rei*;"jfu9l$g;troivY
,3-deF16,A\$itirffi'g
.#5 # c$,eg )5, Y#{i t'.t6'
?i)Gi
Wahai, sesungguhnya salah satu
muda,
generasi penyakit kita yang
menghalangi kita mencapai cita-cita adalah sifat mudah berkeluh kesah
ketika menghadapi tragedi pertama yang menimpa kita dan
ketidaksabaran kita ketika pertama menghadapi cobaan. Akhlak atau
watak seperti itu (mudah berkeluh kesah dan tidak sabaran) apabila
telah bersarang pada jiwa sesuatu. kaum atau bangsa, maka bangsa ifu
pasti mudah diperbudak, hina, segala usahanya sia-sia dan perbuatannya
bagaikan debu yang berhamburan diterpa angin kencang. Angin yang
melenyapkan hasil jeiih payah usaha itu, tiada lain kecuali sifat takut
dan ketidaksabaran menghadapi rintangan pertama.
v: r6-553,'j4J\, t\vLt6, ISargA

,!,54V"* 644/'J{3-, 439 |q r)A1'r4
.<A*)ir%J.tA'L6,3+15
Oleh sebab itu, kalian -semoga Allah melindungimu- harus
membiasakdn diri bersabar dan teguhkanlah jiwa kalian ketika
menghadapi tragedi pertama dalam usaha, maka kalianpasti akan merasa
gampang dan merasa ringan menghadapi tragedi berikutnya'
Selanjutnya, kalian akan selalu sukscs dalam segala usaha.
Tragecli Pertarna 261

trata
xxxvur
TT]NGGULAH SAAT KEHANCT]RAN
tA,36i$5.'4I, t'I;* 6 Sfli iV

sh6we65t"",yftW'6
\A^%tiiilsyj:g(*),ai;r6,lE;9;,*;
4r, \6 a* t, q)Vl Wg dtzlt 61
.Qi-{A*JtAr
Keberhasilan suatu pekerjaan inr, hpabila yan! menangaii memang
orang-orang yang ahli. Sebaliknya, kegagalan suatu pekerjaan itu apabila
pekerjaan tersebut diserahkan kepada-orang-orang yang bukan ahlinya.
Kita belum pernah mengetahui suatu pekerjaaq dari sekian banyak
pekerjaan, yang para pekerjanya merasa cocok dan puas serta inembawa
hasil yang memuaskan pula, kecuali para pekerja itu. Memang, orang-
orang yang ahli dalam bidangnya. Kita juga tidak pernah menyaksikan
suatu usaha baik, yang para pekerjanya gagal mewujudkannya, kecuali
para pekerjanya itu bukan orang-orang yang ahli, yakni orang-orang
yang latah dalam menangani pekerjaan. 1
@-13Jtt)gt#3t4.9"'H'et
\4Li C-,|{t W L& 6Gt/6 4t2t .
262
G-r
a
tAwfreLf
'?t ," 4e\Alv4i6$36b
7
luaJ
?rlrz
:egaij,+*,a;5LlilGV
Sesungguhnya setiap pekerjaan yang diserahkan kepada orang-
orang yang bukan ahlinya, maka akan berakhir berantakan dan orang-
orang yang menanganinya, memperoleh kegagalan dan penyesalan.
Persoalan inilah yang telah disinyalir dalam hadis Nabi saw':
1Âw6a$#0yr1fir-i11.
*Apabila
suatu perkara itu diserahkan kepada oril'y yang bulwn
ahlinya, nrilea nantilcut saia soatrrya. "
Maksud h.ata saat daliam hadis di atas adalatr saat atau masa kegagalan
dan kehancurannya.
Manakaia dunia karena para penghuninya melakukan

ini rusak,
berbagai kefasikan dan kemaksiatan, memperlebar jarak (mempertajam)
perpecahan sesudah bersatu, lebih suka melakukan tindakan anarki atau
penghancuran sesudah giat melakukan pembangunan dan mengufuri
Lrto*-tutum Allah setelah mengimaninya, maka mulailah tampak
gejala kehancurannya, makin dekat saja saat kiamat, benturan-benturan
*ut.i *rnggoyang dan disusul berbagai macam bencana secara bernrbi-
tubi. Saat itu bumi terasa bergoncang dengdn dahsyat sekali, disusul
berbagai macam tragedi yang menimpanya, hati semua orang berdebar
ketakutan dan semua pandangan tunduk ke bawah-
,{4 'r4,4e13-&65.W v,?5(
Tun g'gulah Saat Kehanc u ra n 263
,41rt /l&il i5, 3ffri$*i6 5a

/.$$-W
I
wi/.,q+V )rtT- 4$6'

vr7+a j,{rf"#., a,5 {,K 6b . {Cg
37, L!,731 -j # b'""{rf-,,tfr
(
,WVl6'Wgre;.4il,(f 56tee*9i "\JY
f,.WW#;'Wffi,
L{Kv'+t?diSGqei,t/r#ot*,
Peristiwa-peristiwa seperti terjadi dan mengguncang dunia karena
para penghuni dan penduduk bumi sudah tidak patut dan tidak layak
hidup di atasnya. Mereka telah melakukan berbagai macam penyim-
pangan dari peraturan-perauran yang dibuat oleh Allah untuk diamal-
kan. Tetapi mereka melangB:tr dan mengikuti jalan lain, dan sesungguh-
nya Allah masih memberi kesempatan, tetapi tidak membiarkan mereka.
Sekiranya sudah tidak ada harapan lain untuk kembali lagi ke jalan
yang benar, makaDia segera menyiksa orang-orang yang menyimpang
dari hukum-Nya itu, sebagai siksaan dari Yang Mahaperkasa lagi
Mahakuasa. Dia mengirimkan oring-orang tersebut ke tempat
penyiksaan dan menyiksanya, sesuai dengan dosa dan kesalahan yang
telah diperbuatnya.
.fr#,{0,#i4,55,$&61,
- -7-
,k.^' 7
al
!.t#,4tf$LLAL&;r,
13-73-'*,
f;L--er?- ;l 2. ftfeL'* rfi,!uY
?i'
'r
*Vt E t&i.fi S, );aU- 0

1€.t&,1 L,*vafal;ijj3,,
"c'.trifi
L,
264 Terlenroh lzhatun Nosyi'in

1ru;wq;#'/"@r--F,4ulvltz
.
.*)ftiV,r!7li,64gi
Semua itu sudah menjadi Sunatullah dan tidak mungkin ada scorang
pun yang dapat mengubah Sunanrllah.
fiOat ada suanr bangsa yang diSerahi suanr urusan, dan rcrcka
tidak dapat mengatur dan memilih orang dengan sebaik mungkin,
melainkan uusan itu ditarik kembali oleh orang yang menyerahinya.
Selanjutnya, urusah itu diserahkan kepada bangsa lain yang dipdang
patut dan layak diserahi. Tetapi apabila urusan itu dibiarkan tetap di
tangan orang yang tidak bisa mengaturnya dengan baik, maka
nantikanlah saat kehancurannya.
Wd?tsli{tr$nt**,gSUfii
-'J1# (2, lfi{t 5gi'g:q;! -t-F
,A4r,Af:.-alf; ,ri$,rVJ
eft{i&1;eSiavtgv#ii;
-
.
$.i-1i 517ft6 3t1€!i eY:rW
trGsuksesan dalam berbagai pekerjaan iar, apabila diserahlan bpeda
orang panrt atau layak menanganinya.
Persoalan ilmu pengetahuan, apabila diserahkan kepada orang-
orang yang bodoh, maka kebodohan scmakin merata, orang{ang yaog
bodoh tenlu akan leluasa berkuasa dau akibatnya adalah keburukan
dan kesengsaraan bertambah merata.
Apabila perindustrian dipercayakan kepada orang-orang yaqg tidal
dapai menjalankannya dehgan baik, maka akibatnya adalah kerugian,
dan semua pekerjaan menjadi berantakan.
,,$t L*i+\$, gti1li ey41 S;:,

r,$3gt+wvg{3,)gjyuw1I4}r,
T unggul oh Saot Kehoncuron
t3Ai4,i,yigsjrq6li*;tfi AU'GSG
avi
c tJ ry i-6 ;gp fAgl6J, 5;€l,J
+r'JrO\€rluc9e
.
I
{i.gWi,ifi ai-J
#,{i.x66IG!40.;; t
+ v"Lt -h 1?Y
.l6i61L#UrrL3
Apabila orang-orang fasik dan bodoh atau dangkal pengetahuan
agamanya diserahi memegang posisi penting dalam bidang bimbingan
dan penyuluhan kepada masyarakat, diserahi tugas-tugas mengajar atau
diberi jab.atan yang bertanggung jawab dalam bidang keagamaan, maka
orang-orang seperti itu jelas menyesatkan dan membawa orang banyak
ke jalan yang tidak benar. Di dalam kasus seperti.tersebut, muhgkin
juga terdapat upaya melemahkan agama dalam pandangan orang awam
dan menodai kebaikan agarna dalam pandangan orang-orang yang tidak
mengenal agama.
)JL<l6y-fru514?1.;:'r3&J
<fir,JL5-17'git9tg6grt{6-fi i
<fW'Ji-U>{5X*#t$,,;i,61*Y:{
5,&WtiL$4r@f.,1;4Y'yJW'#
, YWLI a5 A6w-s5, #M t-t/< s5-
-*3rtffi6-+p:v,iztauthqv
Manakala tugas-tugas pemerintahan diserahkan kepada oriing-
orang yang tidak berpengalaman dalam bidang pemerintahan, bahkan
mereka tidak mengetahui tugas-tugas tersebut, kecuali nama-nama
pekerjaan itu saja -atau diserahkan kepada orang-orang yang tidak
memelihara kemaslahatan bangsa dan tidak pula mengindahkpn
perjanjian-, bahkan siang malam mereka rnelakukan perbuatan-
perbuatan yang menyebabkannegara atau pemerintahan lemah. Mereka
266 Terjemoh lzhatun Nasyi'in

F
juga bekerja siang-malam hanya untuk memperkaya diri dan kepentingan
perutnya sendiri, meskipun perbuatannya itu mengarah pada
kehancuran, jika keadaan pemerintahan atau negara sudah seperti itu,
maka nantikanlah kehancurannya.
tg;4.r;:;l
l?t-'.3 ",1',r\}d \i66ti.a,5"gJ\3
$"i{6rsyV)ISrWJy
iwru,Mffi
d
'cq ;;
Iytt**36i,!il
ct,
ic.3&FrvqtiSbS
\.y*5il1 , 5qi'4 IFV
^îi ie(Gw
.r)/4(6u.v,ff\tri,rl?i
Persoalan seperti tersebut di atas sebenarnya telah diisyaratkan oleh
Rasulullah saw., dalam hadisnya:
^$tdF,,FrY*tiwt
"Mintalah bantuan l<nlian semuo untuk mengatasi semua pekerjann
kepada orang-orang yang ahli dan cocok dalam bidangrrya.'l
Apabila kita meminta pertolongan untuk mengerjakan segala macam
pekerjaan kepada orang-orang yang ahli, sesuai bidangnya, maka
pekerjaan itu akan membuahkan kesuksesan besar. Sebaliknya, apabila
pekerjaan itu kita serahkan kepada yang bukan ahli dalam bidangnya,
maka berarti kita menyerahkan pekerjaan itu pada kebinasaan dan kita
lemparkan pekerjaan itu ke jurang kehancuran.
v -7
. 6A e,{S{t A3 ft:r, G).Ji g,
Wahai, generasi muda, kami pesan kepada kalian, jangah sekali-
kali menyerahkan suatu pekerjaan dari banyak pekerjaan kalian, kecuali
kepada orang-orang yang telah memiliki keahlian dalam, bidang
Tunggulah Saat Kehoncuran 267

pekcrjaan itu. iika tidak derlikian. nraka kalian akan rnerugi dalarn
usaha, akan mengalami kegagalan dan peny,esalan.
<i$r66',{r5 * f^? 3i# "J \ au b

/d), {;,-|fr (* 66 3,(/K;, (L,9,
GII?5 45 \;3, 7f3)T a6V" 6WV
.'rA*tA(. z*r' (fi
JL, 6\, :
jyg
Berhati-hatilah kalian, jangan sampai kalian menangani suatu
peke;jaan yang bukan bidang keahlian kalian, agar kalian tidak
mengalami penyesalan yang mendalam, sedangkan orang-orang yang
menyerahkan pekerjaan itu kepada kalian, tentu mengalami kerugian.
Di kala kalian mengalami kesialan itu, kalian dan hasil kerja kalian
akan terlempar ke lembah kehinaan, dicerca dan dikutuk semtra orang.
Oleh karena itu, hindarilah hal yang demikian, jangan sekali-kali
mencoba mengerjakan pekerjaan yang kalian tidak ahli di bidangnya.
Sesungguhnya kami adalah termasuk orang-orang yang mengharapkan
baik kepqda kalian.
268 Terjentah lzhatrrn Nosyi'in

F /
22
* I
xxxIx
MENYEMPURNAKAN' PEKERJAAN
DENGAN BAIK
6./f *Ea, * r\tsyi.g,,Fi Ut

, )qtrjLfi x;r
{AUYffis,evii"YCr6'fE
i;l3ir{-E_6.#V:y45IidLgfb.
*L%'L,4t6ssiv'#6.,1iL4qri
'?li$
Menyempurnakan suatu pekerjaan dengan baik, meskipun lambat,
adalah lebih baik daripada mengerjakan secara cepat, namun hasilnya
buruk dan tidak memuaskan.
Kalian berjalan selama satu jam setiap hari dan istirahat penuh pada
jam-jam selebihnya sepanjang hari itu, hingga kalian sampai ke tujuan
dalam keadaan senang dan segar bugar, itu tentu lebih baik dariirada
kalian berjalan sehari penuh tanpa istirah4t, hingga sampai ke tempat
tujuan dengan penuh keletihan dan kepayahan.
g,', |yr& qW si:"y GWj

.>:61
W,4L'6:\ A#'-4* 3, jn Sv (W
269
\i i35 JA\ et;v ;l f A6t;'$4\ {,y,,ff,

pekerjaan setiap hari yang kalian kerjakan ,;:#r#',^^ -,'^
dengan teliti dan sempurna, itu lebih baik daripada kalian kerjakan
dengan menguras semua tenaga sehari penuh, namun akhirnya merasa
jemu dan bosan. Sebab, kejenuhan itu menyebabkan hasil pekerjaan
tidak baik, di samping itu menimbulkan kemacetan clan ketiacla-
langsungan dalam bekerja.
q):r3r f-:# 41 h. 5i * rin^Ziei

a#ffigy,k,i$&as,&i
.
/r4z s /rL-;E,k
.'&{Ua&)i
,* 64TL"i$,ri,;-
p.K
^;&^ffi,I;L rfry
ibadah kepada Allah swt. i,u
orang mukmin, pasti gemar melakukannya. Namun demikian, jika
dilakukan terus-menerus tanpa berhenti dan tenaganya dihabiskan untuk
ibadah saja, maka hal yang demikian itu justru dicela oleh agama.
Sebab, berlebihan dalam memperbanyak ibadah itu dapat menimbulkan
ketidakbaikan atau ketidaksempurnaan, yang pada akhirpya
menimbulkan kebosanan. Dalam hadis Nabi Muhammad saw.
270 ?'erjentah lzhotutr Nasyi'in

"Sesungguhnya engkau mempunyai kewajiban rcrhudap'l'uhan,

engkau mempunyai kewajiban terhadap dirimu sendiri tlan engkou
mempunyai ketuajiban terhadap istrimu, maka penuhilah kewajiban
kepada masing-masing yang berhak.
#tW*'pr({t&)t*sE1
t';1fi # Ue>1 1i5 6i ttl&, J#
, t
1;y,* A)iW {_6J1 4v- JfIt 4t:_,

L
t'16., 5,(Y
#i * O:MS 66i
g y
*y
u-e$ 5* )",Ayra, LA6 !r# .-(g
Y;'a+14 6jLi{15{i fll U!3 Jy
.N-d(t-&frifui+GiU
Kita telah menyaksikan, bahwd banyak orang melakukan pekerjaan
yang banyak dalam waktu yang amat singkat. Tetapi di kala menuai
hasil pekerjaan itu tiba, maka hasilnya sangat mengecewakan. Hal itu
karena sebagian besar orang tidak bisa memilih antara pekerjaan yang
baik dengan biaya lebih mahal dalam tempo yang igrt lama dan
pekerjaan asal-asalan dengan biaya sedikit serta selesai dalam tempo
"" yrng singkat. Apabila orang-orang itu mengambil tenaga kerja yang
asal-asalan, maka tentu mereka memberi sedikit imbalan kepadanya,
yang seimbang dengan kualitas kerjanya.
'a-',JALJIJXIW)d{o+gJr':3.ttVJ
*:ffi :*r$),e"63J.d:q!,fu.&t
U'5|af, r,sLA\;'{,, €..tiz 24"
?k hoV)V.lt;i gffi;#+f) &V

,9:Wtr|,by |
X#,;WI$149;AW,ta)#M
,JJU
Menyentpurnakon Pekerjoan Dengan Boik 271

Kita juga telah menyaksikan sebagian orang mengerjakan pekerjaan
yang sedikit dalam waktu yang lama, dengan fnaksud agar pekerjaan
yang dilakukan itu tambah baik, sempurna dan memuaskan. Kemudian
ketika waktrir mefnetik hasil tiba, mereka dapat meraih hasil pekerjaannya
dalam jumlah yang besar dan sangat memuaskan. Hal ini tidak lain
adalah hasil kerja secara baik dan sempurna.
Lrru,Me:>V)wt#g( ,
,,*#fe'ai1ti
twatt';.ry,F,Xg
U., {.r
#u-$#6#-'$tH trUOYT
;66y1',"U
)+4i\..w b 6-i 6 # * ;616',{:fi
'rtA56-;)1ie/ri4# '9;*
'.6#5.;^$S<!ti4i4t:!y'4A1v
{'fii(,1,V,}l 4*y -ifig, )8,
-i-{!Y5qHt1*) *.
Melakukan pekerjaan a.ngrn-U.ik dan sempurna itu merupakan
sesuatu yang sangat penting dalam dunia kerja dan merupakan suatu
keharusan bagi'orang yang menginginkan kesuksesan dalam pekerjaan.
Dalam hadis Nabi'saw. disebutkan:
,,ie,F.&614 hli€s
"Sesungguhnya Allah sw. telah mewaiibkan kepada hamba-l'lya,
agar berbuat baik terhadap segald sesuatu. "
Kata ihsan dalam hadis tersebut adalah bertindak secara baik dan
profesional. Barangsiapa yang melakukan pekerjaannya dengan baik
dan profesional, maka dia akan memetik hasil yang hanya diketahui
oleh orang-orang yang biasa mengerjakan pekerjaan dengan biik.
Barangsiapa yang jelek (tidak baik) dalam melakukan pekerjaannya,
maka hasilnya tidak tampak dan menimbulkan kerugian dan,penyesalan.
272 Terjemah lzhutun Nosyi in

F
./6p.61J1fft'Jt*$ iuJ
g.
*efiq#gslt*{i'6tKt
rffi.w,*sYa**rldlVu& fra*= t
tgiarE
-J)*y-9,v,
Pekerjaan itu tidak lain adalah ibarat kebun atau talnan.
Apabila kebun atau traman itu dirawat dengan baik oleh tukang kebun
dan dirawat dengan semestinya, maka kebun itu akan memberikan hasil
buah yang sangat menyenangkan. Demikian pula halnya pekerjaan-
pekerjaan yang lain.
Tergesa-gesa menyelesaikan suatu pekerjaan adalah bukan hal yang

dapat mengantarkan pada keberhasilan, tetapi justru mengakibatkan
kelambatan dan menimbulkan penyesalan. Sebaliknya, bekerja dengan
memikirkan kebaikan serta kesempurnaan pekerjaan, itulah yang
menjadi faktor penentu kesuksesan.
Tersebut dalam hadis:
JE?*i, #r4hJ6r'{A}r;fA1v6(:L
Menyempumakan Pekerjoon Dengan Batk n3

pt1i;t { e4Ai$$ $ut I sG a ;r.

:ffrt#YS
"Sesuttgguhrrya agonn Islam ini kuat, knrena masuk ke dalam dengan
sikap ramah, lemah lembut dan disiplin (istikamnh), jangan membuat
dirimu sendiri jengkel dalam beribadah kepada Allah. Sebab,
sesungguhnyayang disebut orang terputus dari rombongan adalah
orang yang tidak dapat melar[utkan perjalanan dan tidak tetap
punggunSnya. "
i*,y\ Jr*, /2qy-t q, wlLy

6' ) !:4 ja
-- cL1fi -ty
:.r4\'.lfi
ffi$'gqirg<5;+ag&;i
e
.-##i w - ji$rI p
'$ )5
Y,lCptfi\4f-,3_fr liiJS(g
.)8.58:G6i\qV35, sJ1
Wahai, generasi muda, berhati-hatilah, jangan sekaii-tali rergesa-
gesa dalam melakukan pekerjaan, tanpa memperhitungkan kebaikan
dan kesempurnaannya. Sebab, sikap tergesa-gesa yang tidak didahului
pemikiran yang matang, menyebabkan kegagalan dan kerugian.
Sedangkan perlahan-lahan dalam bekerja dengan tujuan agar hasilnya
baik adalah menyebabkan kesuksesan. Sesungguhnya manusia -sebagai-
mana* dikatakan oleh seoiang pujangga- tidak bakal ditanyai tentang
cepat atau lambatnya suatu pekerjaan, tetapi mereka hanya ditanyai
'tentang baik dan buruk amal atas pekerjaarinya.
274 Terjemoh lzhotun Nasyi'in

F
,ffi
XL
WANITA
Dalam bahasa Arab ada sebuah pepatah:
frwl*v6H
"Setiap wsnrtayang berkutang (BH) adalah bibi."
Maksud pepatah Arab tersebut adalah di antara kewajiban setiap
orang laki{aki adalah cemburu kepada setiap wanila, sebagaimana dia
cemburu kepada istrinya sendiri. Karena setiap wanita adalah saudara
.perempuan ibu dalam jenis kelamin.. Maka, dengan sendirinya setiap
wanita itu adalah bibi laki-laki tersebut.
W'lJ-v* wr*fifrae(
275
Keadaan kaum wanita dalam kehidupan sosial -senantiasa- berbeda
menurut perbedaan dan perubahan jarnan dan lingkungan. Ada yang
sudah meningkat perannya dan ada yang masih rendah. Ada yang sudah
mendapatkan kehormatan dan ada yang masih tertindas. Ada yang sudah
menjadi intelektual dan ada yang masih bodoh. Semua itu mengikuti
kemajuan dan kemunduran liirgkungan,terang dan gelap jaman.
oG.+'G'H5;849y6&'ld'(Ai
tAeflft Vt* ">VW6, 531..rP.( d3.
'{41 ifir-'Ji$ti ct'w 6 x.'# *, 4.
.
gW{gA.WL#,'re'Ldrt
u-ffiY&Ti4#\6,4y
'grtiJl
Kaum wanita tidak diciptakan, kecuali agar dia bersama kaum pria.
Keduanya bisa kerja sama dalam mengarungi bahtera kehidupan ini.
Hanya saja masing-masing dari keduanya memiliki pekerjaan atau rugas-
tugas tertentu, yang tidak boleh dilanggar bleh masing-masing jenis
tersebut. Kalau diibaratkan petani, maka lakilakilah.yang membajak
tanah, menancapkan tanaman dan menabur benih. Sedangkan yang
perempuan bertugas rnerawat benih dan tanaman dengan menyiraminya
dan menyingkirkan segala sesuatu yang mengganggu atau merusak,
yang ada di sekeliling benih dan tanaman tersebut.
g;g1tyr-wielt9yi4i6
rK*). 5,1{tJ :i;.5,,V1 f ## * ;fl ,|Ai
t$\i'iV, I t *gt |y? YS . fiqYg
e).{i;1fii3.f,agi-&45-w9i4q5j
t' :*2V & ?:VWi' =', f*ti 1<;SS, i,Jfr
' Kebun itu bagaikan rumah yang dihuni satu keluarga. Tugas laki-
Iaki tidak ada lain, kecuali berusaha bekerja untuk menghadapiseluruh
keluarga, agar mereka bisa hidup bahagia. Adapun t gr. p.i.*puuo,
hanyalah mengatur mmah tangga, mendidik menanamkan
"mk-unuf,
akhlak terpuji pada jiwa mereka dan menyingkirkan kebiasaan-kebiasaan
buruk dari hati mereka, agar nantinya dapat tercipta putra-putri terdidik
ini, suatu masyarakat yang baik, yang mampu membangkitkan umat
dan menegakkan serta mempertahankan negara.
e7t$i,*#,qry,ffi6y.-
'?g>_ld,4#4j:d,sl)IVx:r,
u,6fig544:?qs:Ax;,fii
i--JeKrb $gLiE oe\,
AITH
glGW*;rYrW'$1:GgLe
-.Ayi&Azbjs4g
Apabila kaum laki-laki mengabaikan api-yang telah menjadi tugas
dan kewajibannya, sedang kaum wanitanya telah melamjaui batas
kodratnya atau.justru tidak melakukan tanggung jawabnya, maka
keharmonisan dalam rumah tangga akan rusak dan sendi:sendi
kehidupan rumah tangga merrjadi berantakan. Situasi rumah tangga
yang seperti itu mempunyai pengaruh kepada umat dan negara. Kekuatan
umat pudar dan pertahanan negara p"t"h, sebab kebaikan umat dan
kebangkitan negara itu tergantung pada kebaikan keluarga-keluarga
dalam rumah tangga-rumah tangga.
Wanito 277
rt$r - 4f*)ri 3tea ;J c6tS

rc.;U
,{"t6_-.-tG,e.*at$4Y543r-
6$-, ffit$ r!,'.t1 g 5, (#;AA,;, 6
.6 6 ve-LTs A#3 {6:6 *",
a!r,J.
.fri4i45 d;i t1iz {"4(ot€
,{r#irj€{r{i;#,.V5i|-tA:s
UAF 45 q'$v j;6r z1r5 t t)w
.
- J-;r{i :*t*l
-;tA )tAi j4 t
Tidak dapat diragukan lagi, bahwa kebahagiaan generasi muda yang

merupakan penopang utama umat, itu lebih banyak bergantung pada
kaum ibu (wanita). Sebab, kaum ibu atau wanita apabila ingin merusak
akhlak mereka, maka rusaklah akhlak mereka dan jika ingin
memperbaiki moral mereka, maka jadilah mereka, generasi muda, itu
bermoral baik. Hal yang demikian itu disebabkan kendali pendidikan
generasi muda'berada di tangan kaum ibu atau wanita. Oleh karena
itu, kaum wanita harus diupavakan menjadi wanita terhormat, tinggi
kedudukannya" terpelajar, berpendidikan, berkepribadian baik,.mampu
mengatur kehiduiran rumah tangga, mengerti tugas dan kewajibannya
terhadap dunia rumah tangga.
J55 (S a{ira'$:i,t
(9.,
O,;S"t rt
s@LL'it$rt6.tttr*trt,
.-__>
'*/ "$
,lL^-i
V?WE,
W,,r$\dLrIA Aq4|",#ks
frtp/;r+,{t4 L<.UOI3{?3) I AJa-Lii
*)#si$
Ye6#:{ (6 {d?. 6, tjrt1, 55qfifu4
L
2lS Terjemah lzhotun Nasyi,in

}
Sesungguhnya mayoritas kaum wanita dunia timur sekarang ini dan

beberapa ratus tahun sebelutnnya, telah dibiarkan dan diperlakukan
seperti binatang ternak. Kaum laki-laki waktu itu mengansgap, bahwa
wania adalah sebuah alat yang dikendalikan kaum laki-laki, dioperasikan
sesuai keinginan mereka dengan anggapan yang keliru, bahwa mereka,
kaum wanita, iur diciptakan sebagai awaran atau budak. Kaum laki-
laki itr merampim hak-hak kaum waniu, baik hek yang berkaitan dengan
hukum mauptrn materi den mereka tidakmemberikan kebebasan belajar
atau menunut ilmu pengetahuan bagi kaum wanita.. Akibat dari semua
itu, kehidupan rumah tangga menjadi tidak harmonis, keluarga rusak
dan masyarakat menjadi pudar, karena kemunduran pribadi-pribadi
yang merupakan komponen masyarakat terkecil.
+4\4+tI(i/&t!f,tti5
VpAlffVi j36Li.)3,ffi,5,,,€$iJ
Itl
(u.W
g (+J; 36;,
#-1 . (#-#s
t*Ibb(t*st\Ai
&ei+"flilr6i
ryY I' C,|PJ. .e .' CE}{ (f3P _t t tnJ.
<'9, {6i {rr^49J1# fr erls-6t,;-f,
39,{6i{rfâgrl#fr ere$',;c,
Dunia timur sekarang ini benar-benar mulai menyadari kelemahan

dan kekurangan tersebut, dan orang-orang telah mendapat petunjuk
Allah ke jalan yang lurus mulai bangkit. Mereka itu mulai sibuk
mengupayakan pengajaran dan pendidikan anak-anak wanita mereka,
sebab bangsa timur benar-benar yakin, bahwa kaum wanita merupakan
sendi kehidupan sosial yang kokoh, dan menjadi sandaran kebangkitan
umat yang kuat. Tetapi kesadaran bangsa timur seperti ini masih sangat
lemah. Mudah-,pudahan kesadaran seperti itu terus bertambah
meningkat bersama kalian semua, wahai, generasi muda yang mulia.
Sesungguhnya para generasi muda wanita itu mempunyai hak-hakbesar
yang harus kalian penuhi, karena mereka itu adalah bibi-bibi kalian,
dan bibi itu seperti ibu, bahkan berfungsitsebagai ibu. Setiap oraig,
mesti menginginkan ibunya hidup bahagia.
sry -+VGI LLL*Ujf' Y'bl, |

:t4
r,t4iq)i+Srv)tLwt{,-jlb>vg
<;F\tX'i#,e94(t3ig-;6.-W.j
-."Y)tAi r>wy;i
Sesungguhnya kemunduran masyarakat yang kalian saksikan itu,
semata-mata timbul atau akibat langsung dari keterbelakangan,
kebodohan dan kerusakan pendidikan kaum wanita. OJeh karena itu,
perhatikanlah pendidikan anak,anak wanita, didiklah mereka (deng,an
pendidikan yang benar), maka kalian akan meraih pahala semua amal
kebaikan.

,iffr.rge,WWb {\|rv-+:'|LEl a
-lbrrtLS?$l6* ;frlt'tz-:,lftSli a5K.

w)1i4bt&*
'.
!4(^1filq,w--$ffii*wi
./re4i{#rti,*f6rls, 7AI
Ada perkara penting yang perlu diingat, yaitu sikap pemborosan,
berlebihan dan penyimpangan kaum wanita dari kesederhanaan dalam
berpakaian, pirhiasan dan lain-lainnya, sehingga menghabiskan
kekayaan laki-laki (suami) dan menimbulkan bencana dan"fitnah di
masyara(iit. Hal inr sebenarnya karena-mereka tidak mendapatkan
pelajaran ilmu-ilmu yang berguna dan tidak mendapatkqn pendidikan
yang benar, meskipuir mereka inr mengalar terpelajar.
W ;jr, (A#titUSe, Fir.li

v?
$t,1
-, \fjil. #.qvftita
'.! t ),
Q\'j '7/- 1/.t
|-t16,
7415,{f"}6
.{egi.}i!|J,$3
{,2lgi I
Wahai, generasi muda, kalian wajib mendidik pufia-puri kalian,

manakala kalian nanti sudah'menjadi kepala rumah tangga dengan
pendidikan yang benar dan mulia. Berilah mereka pelajaran berupa
ilmu pengetahuan yang bermanfaat, yang dapat mengantarkan pada
kebangkitan negara dan kemuliaan umat.
Wonita 281
WsWv XLI
BERUSAHA DAN TAWAKAL
&k,61i 6;31 9s W'Jfr *i:sY
g)r' fl#,wixq!*t
J;*Wl3g1*ir6,&
gll.,: lgJi=U :' z i7 t14rJl -f, I tirli
j/j,f6':e'fr1fij,#
it5,t6':c'fr 1fi 6 $
# :7 Ax
&5,tr( i (tttj
{,tt o64
'legi \,AtAv*#,t"4*X*Ji$/6.
l-"/t.tr.-d t
{ti;v
Kami belum pernah mengetahui orang yang picik sekali akal
- pikirannya daq lemah sekali daya nalarnya, melebihi orang yang berani
memulai melakgkan sua& uusan sebelum mempcrsiapkan segala hal
- berkaian dengannYa. lagi daripada or:mg tersebtrt di aas, yaitu
yang
Y", ada yang lebih bodoh
orang yang telah mererjuni medan pekerjaan, sebcltm. mempersiapkan
segata sezuatu yang perlu dipersiapkan, padahal dia mengetahui, bahwa
siapa saja yang bekerja sqrbrti itu, pasti berakhir dengan kegagalan,
t"-gi* Oan *rantatan-
*W6iqia*i,F,r#.5$64i
a-,r/-4
,:rl**e$Jtdt+-,"9iL5*A\:Y
*i1.-tTa-;7-t
. rllSt{lwl
UAr€6'fio:!W#
':lQs,.6*;2
N2
Ada lagi yang tidak lurang tololnya daripada kdua orang tersebut,
yaitu orang yang membiarkan segala urusannya penuh pasrah dan
bergantung sepenuhnya pada nasib dan kgten-trtan takdir, tarpa berusaln
bagaimana cara mendekatkan dirinya pada sesuanr yang jauh dan
memudahan perkara yang sulit. -)
-xii$gU;r6t'o$wi(
irilr-ee"HrtL$i*64:6
.J34 'ta,:(3
6*fW,Sfl'teCU)-223i{6
*fi:J4J-Jz#s 6t $i *gli t J, :y
Sr*3lg-Tgi>.d1rL#,J1-W
Kegagalan dalam mencapai sesuau yang dicari atau yang diciptakan
itu, muncul dari salahsanr di antara dua perkara, yerg kduanya itu
paling banyak merusak segala usaha. Dua perkara itu adalah kelicikan
finbun) dan kecerobohan (talwwwur).
Sifat licik itu memalingkan orang untuk maju berus4ha,
mendoroqgnya pasrah pada ketentuan takdir. Fadahal Allah swt. telah
membuat sebab untuk segala sesuatu. Dengan kata lain, segala sesuatu
itrr dicipakan oleh Allah melalui setab, dan sebab keberhasilan dalam
segala urusan adalah berusaha atau bekerja melalui jalur pintu yang
semestinya.
.rifr |'J5, **t23' L5 S3fri v

Wj( d9(;*V,4t{VJi *W9, a
-94, rtq.Llt
i
#K v t**S.W WAt
. *$tfJi 6;L ?.illJJi alf1i riJ,luJS
BerushadanTawakal 83
Adapuu .kecerobohan. yakni bekerla tanpa pe.'hitungan, itu
mendorong orang menCapai tujuan sebelurn mempertimbangkan atau
mernikirkan sebab-s€bab yang dapat mengantarkan pada tujuan tersebut
dan tidak mau memilih lantaran atau cara yang paling memungkinkan
dapat mencapai tujuartnya. Kecerobohan atau bertindak secara gegabah
itu seringkali membawa akibat buruk, kesengsaraan dan kecelakaan.
Pepatah Arab mengatakan:
. >*LAi &{t, ?.iW| a'Jg'ti rri|

"Barangsiapayang selnlu memikirkan akibat dari semua perbuatan,
maka bakal selamat dari berbagai macam bencana."
6#gi5, yLi ra >!3<lft"- 5, tg6;C

. ?.Grt"G v',J$6i'4,.+{-6
w
')+16u-tj$tgt'J65Y
Cara agar dapat selamat dari berbagai macam bencana itu, cukup
tidak tergesa-gesa datam bertindak, artinya tidak terburu-buru
melakukan pekerjaan, kecuali setelah mengetahui dengan tepat atau
mendekati tepat, bahwa dia tidak mengalami kegagalan dalam pekerjaan
yang akan dikerjakan. Ini bukan berarti mundur sebelum bertindak
atau mundur karena benturan cobaan pertama, dan bukan berarti
menunda karena ada keragu-raguan, lalu dijadikan alasan tidak bekerja,
maka hal yang demikian itu adalah sama dengan kelicikan $ubun),
bahkan itulah hakikat kelicikan.
,1%J
lMrUGgQe *Vtr6"4#ilii
G4, ttsi.^ri$ibrdnffiE'S*yc
. \Wy i AYLi)i$$'f,
, $avi
284 Terjemah lthatun Nasyi'in
{Âi )e M,4#9qL7s L,.W' 4Vi

t r
W il!; 3&,- " r,-4'fJt

2 ;tfffL 553 35;
Banyakjuga orang yang menangani pekerjaan-pekerjaan besar, tetapi

lama kemudian mengalami kegagalan. Untuk kasus seperti itu,'tentu
saja ada sebab-sebabnya, antara lain karena mengabaikan persiapan
dan ketiadaan sebab atau perantara-perantara yang mendukung. Dalam
pepatah Arab disebutkan:
, \-d-tl
14!2
l"z
(*i | diltlb
"Ketika dua kambing bertumbukan, maka kambing yang tak
bertanduk itu knlah."
Pepatah itu sendiri untuk orang yang mengerjakan pekerjaan tanpa
persiapan, yang tentu saja mengalami kegagalan.
6tVctq;/x(ffi;$4*$3
'e,1 jJ,JLIl
M 7irs t6j itaiirilI,;e i';t
,{14
tiJ=It"Q{fit$z$t*..),ffi
.-* i
".ffi5My",4flLtr':11_
Banyak sekali orang yang membiarkan persoalan dengan hanya
pasrah (tawakal), bahwa persoalan itu telah ditentukan dalam takdir,
Allah sudah pasti menyelesaikan urusan tersebut. Padahal yang
seharusnya, adalah dia sendirilah yang lebih dulu mengatur penyelesaian
persoalannya, kemudian pasrah atau menyerahkan kepada Dzat yang
mengaturnya, yaitu Allah swt.
Berusaha dqn Towakal 28s

. Ada seorang lakilaki t erkata kepada Nabi saw.:
35tu6vJ$t
'Saya biarlan saja unta saya itu lepas, tanpa saya itcnt dan saya
pasmh (towal<al)-'t
Mendengar perkataan lakilaki tersebut, maka Nabi saw. langsung
bersabda:
.w;4vit
'Il@tbh dulu wuanw, lalu bertawalullah,'2
,' j!#gt #.ryt, 6' .: &61, ;rrt

"#
-r!A$|Ytt#ltWfi4'\63fry.
'a;I[ia:"i454",
441 ;rr3 - 93;iti5
7.r6.,{tr#rg'rL\!-ite-$+qyj-
"fr6
5y@-5s,9!Y.r:t /i1#
$et)&vJL{iUg,*,
Dalam pepatah Arab disebutkan: '
"Kedatangan le tentpat air dengan rlomfuwa air, itu suatu pertanda

orang ya;g beratcat cerdas-"3
Maksud pepatah di atas, ialah orang yang hendak melakukan
pekerjaan itu harus mantap dan percaya-
lu*"A"yr, tawakal tarya usaha

jArtinya, berusaha dulu, lalu tawakal.
rPusraka Amani, hlm. 3@ / l.
2M Tefiemoh lzhalua NosYi'in

Pepatah lain menyebutkan:
:a/!gj6.rigj,r4
Y
"Belilah untuk dirima sendiri dan utrtuk orang-orang di pasar.'a
Maksud pepaah di atas, ialah seseorang itu hendaknya selalu berhati-
hati menjaga dirinya sendiri, sebelum melakukan suatu pekerjaan, dan
agar selalu meminta pertimbangan kepada orang-orang yang dipercaya
dqpat menunjukkan pada sesuatu yang membawa kebaikan.
{Yr xbg b g|t 5) ;F.,86

j;Yrxbsbg|ts);F l6r{*'s
*r3 |
(S'eX6r€f!frti,5tik.2$j3'rfii )ltll
61*;dil6ffit tiitr5dl.3#
i&trsfus -t l
.*;$AI
Sebagian orang ada yang ketika berhaSil meupelorcn apa yang dicita-
citakan, maka dia tidak serius mempertahankaa dan memelihara
keberhasilan itu. Ketika terlepas dari tangaDnya, maka dia menyesalinya
bagaikan di Kusa'i.s Teapi penyesalan itu sama sekali tidak ada grnanya.
g7pgr4,at%6Z#3l1fi
,A\y3
It'r iltLwsa3
JLa{ytLV54,3
4'Jtt$Sis.SsA$ Q;5$4gY
4R.t t. Amani. 303 II.

5P.-.pr.""n
-tuk orang yang selalu menyesal, karem tindakannya semntiasa dilakukan
secara gegabah. Asal perumpamaan ini adalah 'Pr$taka Amani; 304_305.
Berusoho donToutakal 2s7

, VV+ 361 L 3g :63r a* A r#5 ;LrI

143, 5315#1 JA #',$,Yli S$i
4;i.Jg. 6y . -+?1U ig 3,X rF St r
,#"#xi:
sedikit ilmu pengetahuannya dan tidak memiliki akal yang cerdas. Sebab,
akal itu sebenarnya tidak mau mendorong seseorang ke arah kenistaan
dan kepasrahan yang keterlaluan. orang yang berakal adalah orang
yang tidak enggan mendatangi suatu tempat yang ada airnya, sebelum
dia benar-benar mengetahui jalan yang harus dilewati ketika kembali
dari tempat tersebut. Orang yang berakal adalah orang yang mampu
membandingkan dua perkara yang sama-sama berbahaya, untuk diambil
yang paling ringan risiko bahaya, karena kejelekan itu masih bisa dipilih.
orang yang berhkal itu bukanlah orang yang dapat membedakan antara
perkara baik dan buruk. Tetapi, orang berakal sebenarnya adalah
orang-"yang dapat mengetahui yang terbaik di antara dua kejelekan,
sebab kejelekan sebenarnya bertingkat-tingkat, sebagian kejelekan lebih
ringan daripada yang lainnya.
, L$ri 3ul-, rd(tt qfi , Aly

. {l tti,lpyi'Jj i,osvL1"Jj ;;y
Y-4*We$6'tJ"Masi*:
- y65Ji; ;e uL73'6 .
-3 75J ry, r 66r
Wahai, generasi muda, inilah nasihat yang sengaja ditujukan kepada
kalian, yaitu:
Hendaklah kalian berhati-hati, jangan sampai kalian mengerjakan
suatu pekerjaan secara langsung, sebelum cukup sempurna persoalan
kalian dan jangan sekali-kali membiarkan suatu pekerjaan diri sekian

banyak pekerjaan kalian, karena pasrah sepenuhnya pada takdir yang

bakal datang kemudian. Jadi, orang yang berpikiran cemerlang adalah
orang yang menyadari pentingnya suatu usaha atau ikhtiar, baru
kemudian tawakal.
,w
Berusoha dan Tawakal 289

ww( xLII
PERCAYA DIRI
w
JW,:6#tAf',vAiJgAiE
7sts6 56r;@js.4zyffi4i
$I#,V,VY J$1& r' 91-1{1fi3, )4 fi
t6tiX r *fi;-fi:r (44*, # .8*L
. A/14 U#"Et C r" 6$f edL','4
Tidak ada sesuatu yang lebih membahayakan kepada seseorang
daripada kelengahannya terhadap urusan.dirinya sendiri dengan
mempercayakan sepenuhnya kepada orang lain untuk mengurusi
persoalan-persoalannya itu. Ini apabila benar-benar jelas, bahwa
orang yang dipgrcayanya inr selalu siap memenuhi panggilannya dengan
secepat mungkin dan melaksairakan perintahnya, kapan saja dipanggil
den diperintah. Adapun apabila orang yang dipercayanya mengurusi

persoalan itu masih diragukan kesetiaannya, maka mempercayakan
urusan kepada orang tirsebut merupakan salah satu bentuk kegilaan.
Dalam pepatah Arab disebutkan:
6t*"6W
"Pamanmu itulah tempat kamu mengeluarknn perbeknlanmu".
Pepatah tersebutdigunakan untuk orang menyerahkan segala urusan
kepada orang lain. Asal usul pepatah tersebut ialah: Pada suatu hari
ada seseorang hendak pergi bersama pamannya. Lalu dia berkata kepada
keluarganya: Buatkanlah untukku makanan dan letakkanlah dalam
kantong perbekalan khurjun)kltr, agar aku bisa mengambilnya sewaktu
aku butuhkan. Keluarganya tidak ingin membuatkan makanan, karena
pamaffiya yang mengajakuya pergi sudah siap makanan. Mereka hanya
bcrkata 'Ammuka khurjuka, maksudnya bersandarlah saja kepada
paman itu. Minta saja kepada parnan, bila kamri hendak makan.
, -0,5 Y$ ei* {,& r,F# 3j;3;r

i$Jt (y; r{i:,t6 rsrArS46, #I1 ry
.
(ut+ffiJ,WWt'rWJtW4i.
?.-ra)-5.*9-_9. fz$|
-
.*atd* t ) s+t L . t
i$6.fr|rpgy#-&,W14
Orang yang menggantungkan segala urusannya kepada orfng lain,

pasti dia orang yang lemah kemauannya, tumpul akalnya dan goblok.
Penyakit seperti ini apabila telah menjalar di kalangan suatu bangsa,
rnaka keutuhan bangsa akan pudar, hukum dan tata tertib menjadi rusak,
sehingga bangsa itu menjadi bangsa yang paling mundur dan
Percoya Diri 291

terbelakang. Menggantungkan atau mempercayakan urusan secara
penuh kepatla orang lain adalah menyebabkan kehancuran, sebab sifat
sepcrti itu menjadikan seseorang hina dan lemah serta membuatnya
enggan berpikir tentang apa saja yang bisa mengantarkannya mencapai
benteng pertahanan yang kuat.
i" J;C M:i : Ljat ii4n- yj!

.'d'J-f il1 {l dt g;;.t,!, - t,, :{, c;,e-L
.
o
e4*3A*gS Y :^5'"& ; b.Wl1G
ir-- 615 3-ei I &y,C,g, )r*{t46 lv
6,"a3 iw r,€ ; b*)J - Afii 91-35 I
, Wr6 &t;,G."rdl aY-l :.n

:
.W*i+'ryL*'36i
f
1f
'
Anak kecil itu tumbuh dan ftenggantungkan segala urusan pribadinya
kepada ayah dan ibunya, sampai dia mencapai usia dewasa. Dia mulai
merasakan kehidupan yang pentrh rintangan dan kesulitan, sementara
dia belum mengerti arti mandiri, karena niemang dia belum terbiasa
mandiri pada masa pertumbuhan usianya yang pertama. Setiap orang
memiliki kebiasaan. Kalau orang itu mempunyai kebiasaan
menggantungkan diri kepada orang lain, maka akan membuat bangsa
semakin sengsara dan hina.
7 W^?y iV!. t fig43 {lgr'g; 61

t'13;<,4jd:o;i "g L-4, ,:rt&
5j.6it*v{6!r i31%-lv&
-:-;_V3t&_fudr#ibAI
292 Terjgmah lzhatun Nasvi'in
'8*./.o o-4/(* ! t,
V"\fr*S;,ffit)t**1!t;*+54
'J:gi'46t-66ffi.3, 14
.i
vt/< 9, l-tgeFJs. <Lt;
oleh sebab'itu, apabila seorang anak sudah mulai timbul pikirannya,
maka kedua orangtuanya wajib membiasakan anaknya itu mandiri dalam
semua urusannya, sehingga ketika dia menginjak usia remaja, akan
menjadi prang yang berjiwa gemar mengabdi kepada bangsanya, seperti
pengabdian orang-orang besar dan kuat. Manakala pemuda-pemuda
y*g Uiut" hidup mandiri itu semakin banyak jumlahnya, maka dari
mereka inilah terbentuk bangsa yang baik ddn layak menjadi pewaris
bumi.
ffi'ffi'
J .r:6AA V
ffi'wv'
;'U3s159$ tcr 5*
.ti$/;si{tt35iJ&9t
\jas.frliwaas6;r6s
e#,$,*#,*v
4
.;i*It#0t47#6lii.
Percaya Diri 293
Kita sebenarnya sangar mem-butuhkan pemuda-pemuda yang terlatih
berpikir bebas, mandiri atau percaya kepada dirinya sehdiri, Kita ini
tidak mungkin mengalami kemunduran seperti sekarang ini, kecuali
setelah melemahnya dua sifat, yakni kebebasan birpikir dan kepercayaan
padadiri sendiri di kalangan kita.
Bangsa barat itu tidak akan mengalami kemajuan dan tidak akan
mencapai kemajuan dalam bidang peradaban, pandangan dan
pemerintahan, kecuali setelah mereka mendidik para generasi muda
mereka untuk bebas berpikir dan percaya pada diri sendiri.
Apa yang kami uraikan di atas, sama sekali bukan berarti anak-
anak harus dididik berpikir sendiri, berpikir seenaknya sendiri, tanpa
meminta pertimbangan kepada orang ahli berpikir dan ahli agama. Akan "
tetapi maksud kami adalah meqdidik anak supaya tidak mengabaikan
berpikir dan bekerja sendiri dengan kepercayaan, bahwa orang lain
sedang berpikir dan bekerja. Apabila dia menilai pemikiran atau
gagasan oraqg lain itu lebih menjamin kesuksesan usahanya, maka dia
mengikutinya dan berpegang dengannya. Apabila dia tidak melihat inr,
maka dia terus berpikir dan berusaha, sehingga pekerjaannya wujud.
ALr,6 e q, 35ii tugt1J t
- ofr ^Wyi, .J, - a!;i ltt;;;lri

Seiovi,
, .(:l;l*l5nJa
wahai, generasi muda, biasakanrah diri kalian mandiri, percaya
kepada diri sendiri dan berpikir secara,bebas, sesuai dengan apa yang
telah kami uraikan, tentu kalian akan meqiadi orang-orang yang sukses.
'{l$$t1o6q;'ciw5$31J-L6
LO)JSK. h4i6g:l \1LY,
dtTAIt &F ld4;aV, 4* # 6erLLS,
e\ii*OL;ryi1rcr+ Q*,
efiiG%-,fr"IL#
>gi i4i4$-9"1#*s
q$c@;;gl
+.w aig ;; 7,.8;#i: tt/21
U :*e arrJiA
'J-*
[6 G.< af& rr1'# . W Lfl- ar'.v L
(*;3614694#'bl
294 Terjemah lxho,tun Nosyi'in
*!p1#&e Asqg ig, W &1$ 6fi t
55't ! oeUa{y 7r ", frg}tJJ( >1,14 fij

"131, &844.66i g
r$,A " aJKr-Y
jY i La A GJw t6j . ai ;;J, €K*d-
Berhati-hatilah, j angan sekali-kali mengikuti pendapat atau pemikiran

yang mendorong kalian kejurang kegagalandanjangan tunduk kepada
orang yang belum pasti dapat membawa kalian ke jalan yang lurus.
Janganlah kalian mengikuti perintah orang yang menjamin
keselamatan kalian dari perkara yang mengkhawatirkan, padahal dia
dengantara itu justru ingin menjerumuskan kalian ke dalam persoalan
yang mengkhawatirkan itu. Tetapi turutilah perintah orang yang
menakuti (memperingatkan) kalian terhadap akibat-akibat buruk dari
tindakan kalian, agar kalian berhati-hati. Sebab, orang yang menakut-
nakuti kalian agar kalian selamat, itu sebenarnya orang yang lebih
menyayangi diri kalian daripada orang yang menjamin sblamat, tapi
engkau justru selalu ketakutan dan dalam keadaan bahaya. Dalam
pepatah Arab disebutkan:
ev 53t!€)qL{f;//t,,
"Turutilah perintah orang yang menyebabkan kantu ntenongis (clenti
keselamatan) dan janganlah menelengarkon perintah orang vong
\
Percayo Diri 295

me nyebabkott en gka u te rqav,o (vdn g akhi rnya meny esat kan) " .
Siapa saja yarig menentang nasihat di atas, maka akan mengalami
kerugian. Begitu pula orang yang tidak mau mengikuti nasihat orang
tulus. Dalam pepatah Arab disebutkan:
'
"Barangsiapa yang menentang orang yang menasihati secara tulus,
maka makan makanannya jatuh di depan serigala (maka bakal
mendapatkan keru gian). " t
Nasihat itu adalah benar dan merupakan suatu kenyataan. Maka,
janganlah kalian ragu, ikutilah apa yang telah disampaikan kepada
kalian, pasti kalian akan diberkahi oleh Allah swt.
lPustaka Amani. 3l l-ll2

XLIII
PENDIDIKAN
jQ#\u-';i'fu 'Jlfi#\ r*32 - 6L
l*s't+6$6ft?ivr-q:iy.-yb
WH,W,#
-A+ufit4q,#J,at{xfi
'ry,L1.gJfutgb,
Ws:yrt,;'&ry:?.Y.:fY,'r;*-
l4i3^:i|*€,J".4tr#
Anak;anak kita yang masih kecil sekarang ini kelak di masa
mendatang akan menjadi pemimpin-pemimpin. Apabila mereka
membiasakan diri dehgan akhlak yang baik, yang dapat meninggikan
derajat mereka dan berhasil meinpelajari ilmu-ilmu yang bermanfaat
untuk dirinya dan bermanfaat untuk negara, maka anak-anak.itu berarti
menjadi dasar yang kokoh bagi kebangkitan umat. Ini adalah perkara
yang tidak dapat dipungkuri oleh siapa pun.. Sebaliknya, apabila anak-
anak itu telah terbiasa dengan akhlak yang tidak terpuji dan enggan
rnenuntut ilmu pengetahuan yang menjadi sebab utama bangsa-bangsa
bisa hidup, maka mereka, anak-anak itu, akan menjadi bencana bagi
umat dan menjadi pengacau negara yang mereka diami.
297
Jihs W, /rrg(4 t@, 6,$ .Lff, 3A5

4{E citig l,<.@wtxji et*Si e*
S,Afi aW,**v f-f;$9,t44'$5 6X
*
--# r, gJ*,6)i a{t Lli gz ei{5 .'
.#3r;r#r1j:W#6A,#
ofrrLLu3 €{ r3iv. 14 i'6
LarS &N):
'# 6trg-, ak;t
q.tyUue g LFS
ry5
-sVi&*6a3U\+
Wahai, generasi muda, dalam bab-bab terdahulu telah kami uraikan
kepada kalian, sebagian yang perlu dalain hal-hal yang berkaitan dengan
akhlak yang baik dan sebagian akhlak yang jelek. Kami jelaskan pula
kepada kalian akhlak yang wajib kalian lakukan dan akhlak jelek yang
harus kalian jauhi. Sebagaimana orang sehat menjauhi orang yang
berpenyakit kudis, setelah itu pilihlah akhlak yang kalian anggap
bermanfaat. Kami percaya, bahwa kalian tidak akan memilih, kecuali
apa ya,ng telah kami tunjukkan kepada kalian untuk kalian pilih, sebab
kalian telah mengerti dengan benar, bahwa kami adalah pemberi nasihat
tepercaya bagi kalian.
FiIF---
.,aJ>t U kr 1l eJq43, )4r\-tr3,'+A/j

I
.
? 5 aJs'# fS !W'v * $z@EJ
'aa;, e)ke#,-J$i 5 33,li &/ JIj
\gp'vx:sd{:'uJjl,
Pendidikan adalah suatu persoalan, maka penting dan agung nilainya.
Imam Al-Ghozali berkata: Bahwa anak adalah sebuah amanat Allah
kepada kedua orangtuanya. Hati anak yang bersih dan suci itu bagaikan
suatu permata mahal, yang bersih dari segala macam lukisan dan
gambar. Apabila anak itu dibiasakan melakukan hal-hal yang baik dan
selalu diberi tahu tentang segala sesuatu yang baik, maka anak itu akan
tumbuh dengan baik, bahagia di dunia dan akhirat serta ayah-ibunya,
guru dan peruiidiknya, turut mendapatkan pahala kebaikan anak rcrsebur.
Sebaliknya, apabila anak itu dibiasakan melakukari hal-hal yang jelek
dan ditelantarkan, maka anak itu akan mehjadi orang yang celaka,
sengsara dan durhaka. Jika demikian, maka ayah-ibu dan orang yang
mengasuhnya, ikut menanggung kesalahan dhn dosa-dosa yang diperbuat
anak tersebut.
,71{:V,{{;"Lfi\WSA
.v.;{i)
Pendidikan adalah usaha menanamkan akhlak terpuji dalam jiwa
anak-anak. Akhlak yang sudah tertanam itu harus terus disirami dengan
bimbingan dan nasihat, sehingga menjadi watak atau sifat yang melekat
dalam jiwa. Sesudah itu buah tanaman akhlak itu akan tampak berupa
Pendidikan 299
amal perbuatan Yat)g lttulia clan baik scrta gct.llar be kerja dcmi kebalkan
rle !2rr;
't
d's!5,*/(*3;QeWin*5++
'
ifiJ, J1a\ d,r;i*yU, i-lJb, ;;{, ;

j:zj,vgLl\1X3fi '.Ji&t1li-GL?i
.*-Cti[ ,ifl U,tlg\ z/V:!V, -,&Ji
f
, 4t#fi1 *i*tSA\ ?.t 5A\5 tJtSfrJi 5" .
-"*3 :JA: 5 1;fr\ 44#,Ztt #/ts

Anak itu wajib diberi pendidikan tentang -.r.;"X#l
kedermawanan, kesabaran, ikhlas dalam beramal, mementingkan
kemaslahatan utnum di atas kepentingan pribadi, kemuliaan jiwa, harga
diri, keberanian yang beradab, pemahaman agama yang bersih dari
khurafat, peradaban yang bersih dari kerusakan, kebebasan berbicara
dan bertindak yang baik dan cinta tanah air.
s-i.45r5$i64)1#-U-Srg.#S
itgtistqtigLfrV'&.1)lle1vLq
<i c$5j3 dL, *6\ iva r-t ;g-#.
4J:5.3"4id'tn(1',6s,\1#!rcfi;g j
,v*i1d*,6,e'rYfrW,#7it
Terj e m oh lzhatun NosYi'in
Kita berkewajiban juga memberi pendidikan kepada anak-anak

tentang iradah, yakni kemauan yang keras, kejujuran, senang memberi
bantuan dan pertolongan kepada orang-orang yang melarat dan tertindas,
proyek-proyek yang bermanfaat dan melatihnya, biasa melakukan
kewajiban dan sebagainya, yang berkaitan dengan akhlak yang mulia.
Tenm saja kita berkewajiban menjauhkan anak-anak itu dari kebiasaan
dan akhlak yang berlawanan dengan kebiasaan dan akhlak terpuji yang
tersebut di atas.
Tetapi kenyataan keadaan di sekeliling kita sekarang ini, tidak seperti
apa yang telah kami uraikan.
&t{ - rJrGlfi 2.54 - W ti

'"6.,
*-L lA,4 : xvW L" 6$ifi i v:.>\$q ',
ryr.YW_:5.:;r1,rt-9v;Ey;:*+W
y$ti y.r;tl. a_fi5 -H {$6, tiglir t
'ff .eiF,Y
rtg '/-i)r- J, **W l.y{ "j)fr;il\'
;a}|.t*J c l*! \-r:*r4:
-fllSjAt G Jt&A I Zljld-tSU {:fr
7Ft-6 riV(i tk .'o(!. *r;# Lql?:
r
(<Jiwwr&,
.dq;'t5-+145 q;6V
Anak-anak yang masih dalam gendongan pun s,.riah ditakut-takuti
oleh ayah-ibunya dengan hantu, gendruwo dan wewe gombel, hanya
sekadar supaya mereka tidak dibuat gerak oleh jeritan atau tangisan si
anak. Padahal mereka tidak menyadari, bahwa jiwa anak kecil itu
bagaikan bahan lilin yang lembek yang dapat diukir dengan bentuk apa
saja, sesuai keinginan yang mengukir. Ia bagaikan kameraphotographi
yang mampu mencetak setiap gambar yang dijepret melalui lensanya.
Pendidikon 30r
Apabila anak itu tambah besar, maka lukisan dan gambar yang di-
torehkan oleh ayah-ibunya dalam daya hayalnya itu akan terulang
kembali kepadanya secara otomatis,. sehingga anak tersebut akan
gampang menganggap macam-macam terhadap apa yang dilihqtnya-
Akhirnya, kehidupan anak tersebut -akibat kesalahan kita- diikuti dengan
ketakutan, kelicikan dan bayangan-bayangan yang serba jelek.
3)Ult*$Jt cFrqir}tLr 4,7 til-t i;19

&^4:W-:*r,t7111W.!t#YV&r<e
5L{tSLtLU{,?*JiXV(,},?W
L#. t+' JfiL -!,Q. rffi }'ttfu9i
,
L )5' i41w'''r6b5' i##''?5'185

*2si,y UXS,it-{16 y lyes
r)$Afirel{Tgy
Apabila anak kecil itu telah melewati masa kecilnya dan menginjak
masa pertumbuhannya, mulai bisa berjalan, mulai tumbuh giginya
kemudian memasuki masa puber, sedang ayah dan ibunya baru mulai
mendidiknya, maka hal itu seperti mendidik binatang yang bodoh,
sebab tidak jarang mereka membentak-bentak, bahkan memukulnya.
Apabila kalau mendengar ucapan-ucapan ayah dan ibunya yang di-
302 Terjemoh lzhatun NosYi'in

lontarkan kepadanya, berupa ucapan-ucapan kasar, kotor, bohong dan

munafik. Tinggalkanlah dan jauhkanlah perangai-perangai buruk seperti
itu dari anak-anak. Selain itu, banyak sekali.kehidupan anak-anak di
sekolatr itu tidak lebih baik daripada kehidupannya di rumah. Khususnya,
jika guru dan pendidiknya terdiri dari orang-orang yang berwatak keras,
kasar perangainya dan rusak ketulusan hatinya, Apabila anak-anak itu
diseraHkan sepenuhnya ke sekolah seperti itu, maka dia teritu menyia-
nyiakan apayang didapatinya dari segalanya.
)eih$,tgAvtogt4sq,e6J
)*fi 3g #)* tqWrFYiS/.t1;,/
-
611\tL:(-5qd1it#469j*,vLlxti)t
{t6t;fr S'Vbl6UrE*s6,#:s
{irEW 3;7 a;VJa*ii q, Ai3)1
tGE6;K;ti{gWLltWrA
.
Ji$ rSfil r.isin a Jqii,,'r"tt6
Apabila anak-anak (tunas-tunas bangsa) itu tumbuh menjadi besar
dan dewasa, maka kehidupan anak-anak di tengah bangsanya itu
sebenarnya tidak ubahnya gambar yang diperbesar dari kehidupannya
di lingkungan rumah dan sekolah. Adakalanya anak itu dapat
menciptakan kebahagiaan bagi kehidupan bangsanya, jika dia
mendapatkan pendidikan dan asuhan yang benar dan baik, baik di1
lingkungan rumah maupun sekolah. Mungkin juga anak itu kelak akan
menyengsarakan kehidupan umatnya, jika dia mendapatkan pendidikan
dan asuhan yang salah dan keliru.
Oleh karena itu, seluruh umat atau bangsa haruslah memperhatikan
pendidikan anak secara serius, agar nanti menjadi pembantu kalian,
dan berjuang bersama kalian mengentas kalian dari lembah kehinaan,
kelemahan dan ketrodohan.
Pendldtkan 303
j\{i tj I;fr , 6Ji+V,tt(A, :ifiJ

.*)AIUlGEV*I13,'dtAt
4t *,,Yi, 6tqoL
r
3 eAA $11
.2)&"*4
Kalian wahai, generasi muda, biasakanlah diri kalian berlaku sesuai
dengan akhlak yang baik dan majulah terus menuntut ilmu yang
bermanfaat.
Sesungguhnya lapangan kerja berada di hadapan kalian, maka
bersiap-siaplah kalian terjun ke dalamnya.
t*t7it:'+
4i. {u;{E-o
.%#1#5,4€c56#_
-:-, =a
,6*(iI6aW,
-*-/ dr$,a$&'tfraJ\-
'€Airs
wsrS)w|j"-4w
MyiW;,4
304 Tefiemah lzhotun Nosyi'in
Sekarang, persiapan untuk berkhidmat kepada bangsa, dan di sana

nanti -setelah berlaku masa kanak-kanak- ada kompetisi. Kalian nanti
bakal menyaksikan siapa yang bakal menang, Siapa saja sekarang ini
yang sUngguh-sungguh dalam persiapan, maka pasti akan berhasil di
hari esok. Perbuatan apa pun yang clikerjakan pemuda pada usia
sekarang ini, pasti dia mendapati hasilnya di hari-hari tuanya.
Wahai, nrnas bangsa, jika kalian di tanya, apa yang kalian persiapkan
sekarang ini untuk menyongsong hari esok? Pekerjaan apa yang kalian
kerjakan sekarang, agar bangsamu bahagia di masa mendatang?
.Berilah jawaban pertanyaan itu, aku telah mempersiapkan cita-cita
yahg luhur, ketangkasan, ilmu pengetahuan, akhlak yang mulia,
kegairahan, semangat dan rasa cinta pada tanah air.
Semoga Allah memberkati kalian, merealisasikin cita-cita kami pada
kalian. Sebab kalianlah negara akan makmur dan sebab kalian pula
bangsa ini bisa menikmati kehidupan yang baik.
Pendidikan 30s
qt6X3l{ XLIv
PENUTUP
qri)i#V- &Mi,**'"VlW
6v'4 c*bd
656y 'V,r'ib,,r;tl
'OfrJt$1 #w.G
Allah
Semoga keselamatan dan kesejahteraan tetapdilimpahan oleh
kepada kalian semua, wahai, generasi muda. Demikian juga rahmat
dan berkah-Nya.
Sesungguhnya teman kalian -pemberi nasihat- ingin berpamitan,
meskipun terasa berat sekali, sebagai perpisahan orang yang sangat
mencintai kalian, sangat mengharapkan keberhasilan kalian, dengan
harapan agar kalian tidak mengesampingkan atau melupakan kitab yang
beriii nasiharnasihat ini. Sebab, roh penelaahan adalah pengamalap
apa yang telah dibaca. Dunia fana ini meniadi terancam bahaya, hanya
karena tidak mengamalkan apa yang telah diketahuinya'
'Jfri Lfrrt+ ;4, a; ifr 49i 3v,

;rtt (cV . Vi.g3 fit*yy eTil 6, W
306 Tefiemah lzhatun NosYi'in
k
L6*V'.3s, u639 yeS;t t;Lt# !

"#*t5.W)J*"ilqJ,q;p;;*j;g
: VW t i StA, -trU"y, .rL*rJ
fsGt?tl\sa
V-tg;}S**Yt:3)
t
n%tfrFr;UJi(a
-
;.iilp
at7ai,
a*i*.E[rtf.Fili
o /^ o,1 -'t
|1#1 1:i*
5r^fi
AtStS;l*,*Xt!$
f-}ltJJ:JZ &;',tt $l)-
q#6/nte^bo-a%S
g;tdx|t,4,.ff: l'bt|A4
{ij
;2 K, lJr1ti,ydis,b,
q'.+l*r[il'Jt,YYfa$q
gt1fi(laarL!*nK
9 g-l|CIrf,#iSVtCl
-#Vt*3'*lciyFS
sJfu$ra$,rx'4
(;2Saj7!i1v:6
={iE
\*W\-JS:;!;{I",G-
\grl-a--:,;lg#e(6fr&
! --;;W\qYjrSj
penutul,
Sungguhnya bangsa i.ni telah memanggil kalian, maka jawablah

mereka dengan tindakan nyata, berupa melakukan pekerjaan yang
menyebabkan bangsa itu hidup dan melakukan usaha memperbaiki
kondisi mereka. Keuhuilah, bahwa kalian tidak akan dapat menikmati
kebahagiaan hidup tanpa adanya kebahagiaan hidup, kekalahan,
kekuatan atau ketahanan adalah meratanya kemakmuran dari besarnya
kekuasaan bangsa kalian. Oleh'karena itu, teguhkanlah hatikalian dan
bekerjalah dengan keras, sebab bekerja keras itu mendatangkan
kebahagiaan dalam hidup.
Jika kalian ingin hidup mulia;
ditakuti kekuatannya dan kuat pusakanya.
Maka janganlah kalian mengharap bisa tanpa keteguhan;
yang dapat menumpulkan pedang yang amat tajarn.
Meninggalkan cedera padanya sepanjang. masa;
yang membuat dokter bingung mencarai abatnya.
Hai, generasi muda, apakah ada gerakan yang mendekatkan;
pada cita-cita yang jauhnya bukan kepalang?
Apakah ada kekuatan dari kalian yang dapat mcngantarkan;
pada ketinggian bintang-bintang yang cemerlang.
Apakah ada kemauan, ketabahan dan kanletan;
yang berguna untuk merobohkan gunung yang menjulang.
Telah lama kia berada dalam kebodohan;
Iupa pada akhlak yang mencegah ke$naan.
Banyak sudah para pemberi peringatan.
n:rmun peringatan itu tak mampu menyadarkan.
,t$\i*&5{'-341,/J'
,
)-i.-E*,2;ffi1tL
jlil|tgb$'29
;\fr
13.13
)=rA!t,FIt6i&4$3*/r
308 Tcrjcaah lxha)un Noryi'ln
r
Wahai.generasi muda, bangkitlah menuju keagungan dan berjalanlah
mencari kemuliaan, sesungguhnya aku; :
Aku tahu, keagungan yang dicari telah terpampang;
menanti pencarinya di depan halaman.
Bergegaslah kepadanya dan tinggalkan kelambatan;
kerjakanlah seperti orang yang paham jalan.
Tidakkah mengherankan, jika kita tetap tiduran;
terbelenggu dan jauh dari kemuliaan.
Kami hanya menasihati kalian, dan pemberitahuan;
buat bangsa yang membenci kejumudan dan kebekuan.
Muharam l42lE.
Pcnutup 309

Terjemah Idhotun Nasyiin

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Terjemah Idhotun Nasyiin

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

sumber : https://islamiques.

H. M. FADLIL SAID AN-NADWI

Penerbit AL-HIDAYAFI Surabaya

Terjemah IZHATUN NASYI'IN

All rights reserved

Puji dan syukur hanya patut dihaturkan ke hadirat Allah swt.,

Gresik, .1 Muharam l42l H.

H.M. Fadlil Said An-Nadwi

iV Terjemoh izhatun Nosyi'in

xxvm Kedermawanan ...;.........;..... ......"........ 175

vi Terjemah lzhatun Nasyi'in

1t:3=-d5, i-i4)1 & b#,\fi i:U3*3

Gti$,,-l{&{ W)q*VS Wff , .

+(ss,, J{9t #!* )*.r;3 #'Wg\ Y,o

Saudara-saudara Generasi Muda!

X Terjemah lzhatun Nasyi'in

&,l:i4e,'Xq s t{$.i1, gt,-#,

2 Tefiemah lzhotun Nacyi'in

dan tegakkan kembali kemuliaan yang telah roboh serta bangkitkan

Berani Moju Ke Depan

4 Tefiemah lzhotun Nosyl'in

t?+r*,q$. : W gfiy : ti4 ##,

Tetjemah lzhatun, Nosyi'in

)V iL rs'26, ttq',Yi WV W'tf

mencari peluang untuk menghancurkan umat dan menggerogoti negara

Waspadalatr, jangan sampai usaha-usaha orang-orang munafik

akan menjadi bagian dari kaum yang baik-baik'

mencapai puncak kejaYaan.

UjYgj, 0/61 7g;1 6ygtiTyi s ryL

i{A; ;q & * Fl rvuis "qi ew-,.

Adapun orang yang berjuang tidak ikhlas, meskipun dia

L4 Terjemah lzhatun Nacyi'in

Conto-coruoh seperti iru sangat banyak.

'{5, efr 3,re}i /,6i6iq:J .';<t'

16 6i, SliYf AW,(W( gg4;4

18 Terjemah lzhatun Nosyi'in

20 Terjemah lzhotun Nosyi'in

J'LliLt tlLy. 6M <lvj 5 :q, :

ul.lfsDN untoqil qDuobat Z,Z

senl le>1eJudsuru qpl8uefuaru Euu,( er*r[ ry4er(ued ueludrueu uuderuq

dan merupakan virus yang membahayakan keberlangsungan

\ftb\it A:rt ijA{;-fri, r(*9( (' fi {d i y

?frr, # o93v, ry ;;sg*;, 2* &.v,

-Xt e.'i ;obfS

? !fr 9'{}t WrtS,'g-qe A$ &

:{iyL,,+i g & ow lfi:rt e

. ti(,*;i s,)ft4 *U.qV"J'i t Yi

4;#i3\i *#, O ?,gi,, rtiili2; *e

28 Terjemah lzhatun Nosyi'in

Sesungguhnya kehidupan umat yang maju dAn terhormat ifu, tergantung

;t;yt g;W VQ$I| :?,;it tJbg

Wahai, generasi muda, saya memohonkan perlindngan kepada

30 Terjemoh lzhatun NasYi'it'r

Janganlah kalian semua takut dicela dalam usaha kalian menegakkan

$gtwliKytl 1*{a JrfifU.

34 Tegeal.oh lzhotun Nasyi,in

Apabila engkau melihat orang yang menyimpang dari tujuan yang

Berlln dok T anpo Perhttungon 35

GtF15, *Y iL#ter U"'* U.Y ti

.iliYtitrq';t5; '$)io$, '^tt;ai

Apabila umat tersebut bertindak secara gegabah dan berjuang

40 Tefiemah lzhatun Nosyt'in

Wahai, generasi rnuda, berjiwalah berani. Peganglah dengan teguh,

"Hai, Amirul Mukminin, kami telah berada dalam masa paceklik

?frr, # o93v, ry ;;sg;, 2 &.v,

. ti(,;i s,)ft4 U.qV"J'i t Yi

4;#i3\i #, O ?,gi,, rtiili2; e

GtF15, Y iL#ter U"' U.Y ti

v(xa &E;y.&IYU i:iAtgtru')i 2)E.fu A5)J .-J< ,

,)"fr"-$FiuiL"#,A,J, 'b;44- iri,

6h1'J :+jJI \IWi ?W'pj

v * {y1 i, ti.;iit y 9 y'^,-'3 b\W