Anda di halaman 1dari 8

ISSN: 2303-2197 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.

6,Juni, 2018

STUDI MOLEKULER GEN oxa-23 PADA ISOLAT BAKTERI Acinetobacter baumannii


RESISTEN TERHADAP ANTIBIOTIK KARBAPENEM DI RSUP SANGLAH
DENPASAR

Nyoman Try Yuliani Pertiwi, Ni Nyoman Sri Budayanti2


1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
2
Divisi Mikrobiologi Bagian / SMF Mikrobiologi Klinik / RSUP Sanglah Denpasar

ABSTRAK
Acinetobacter baumannii merupakan bakteri gram negatif yang berkaitan dengan resistensi berbagai jenis
obat dan sebagian besar infeksi yang terjadi di rumah sakit termasuk penggunaan ventilator pada pasien
pneumonia, meningitis, peritonitis, infeksi saluran kencing, dan infeksi luka. Proses resistensi antibiotik
dimediasi oleh gen oxa terutama subtipe gen oxa-23 yang memiliki prevalensi tertinggi penyebab resistensi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi gen oxa-23 pada isolat A.baumannii yang resisten di
RSUP Sanglah Denpasar dengan menggunakan teknik molekuler. Penelitian ini menggunakan desain cross
sectional dengan menggunakan 30 isolat yang diambil dari darah (11,76%) sputum (14,7%) sputum selang
(35,29%) urin (17,65%) pus (2,94%) luka (5,88%) dan lain-lain (11,76%). Penelitian ini mendapatkan hasil
sejumlah 16 isolat positif gen oxa-23 dari total 30 isolat bakteri Acinetobacter baumannii sebanyak 5 isolat
berasal dari sputum selang, 3 isolat berasal dari darah, 2 isolat berasal dari sputum, 1 isolat dari urin, 1 isolat
berasal dari lukan dan 4 isolat berasal dari spesimen yang lainnya. Hasil penelitian ini adalah 47,05% isolat
Acinetobacter baumannii yang resisten dengan antibiotik karbapenem positif menunjukan gen oxa-23.
Kata kunci: Acinetobacter baumannii, oxa-23
ABSTRACT

Acinetobacter baumannii is a gram negative bacterial that connected with multidrugs-resistant and most of
infection that happen in hospitals, included ventilator uses on pneumonia, meningitis, peritonitis, urinary
bladder infection and wound infection. Antibiotic resistant is mediated by oxa gene and has subtype of oxa-
23 gene that founded as the highest prevalence of resistant. Aim of this study was to know the prevalence of
oxa-23 gene among Acinetobacter baumannii isolate that resistant in RSUP Sanglah Denpasar by molecular
technical (PCR). A cross sectional study was conducted with total sample 30 isolates from blood (11.76%),
sputum (14,7%), hose sputum (35.29%), urine (17.65%), puss (2.94%), wound (5.88%), and others
(11.76%). A total of 16 isolated showed the presence of oxa-23 gene from 30 isolates of Acinetobacter
baumannii with a total amount of 5 isolates from hose sputum, 3 isolates from the blood, 2 isolates from
sputum, 1 isolate from urine, 1 isolate from wound and 4 isolates from other speciments. The result of this
experiment is 47,05% Acinetobacter baumannii isolate that resistant with carbapenem antibiotic positive
gene oxa-23.
Keywords: Acinetobacter baumannii, oxa-23, PCR

PENDAHULUAN penggunaan ventilator pada pasien

Acinetobacter baumannii pneumonia, meningitis, peritonitis, infeksi

merupakan bakteri gram negatif yang saluran kencing, dan infeksi luka.1 Bakteri

berhubungan dengan resistensi berbagai A.baumannii menempati peringkat ketiga

jenis obat dan sebagian besar infeksi yang sebagai penyebab tersering dari penyakit

terjadi di rumah sakit termasuk pneumonia yang didapatkan di rumah

1 http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum
ISSN: 2303-2197 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.6,Juni, 2018

sakit pada 10 negara di benua Asia dan penentu resistensi obat atau mutasi yang
tersering ditemukan pada penggunaan mempengaruhi ekspresi dari porin atau
ventilator pada infeksi pneumonia. Angka bisa juga dengan mekanisme efflux pump
kematian kasus penyakit infeksi yang yang dapat mengurangi aktifitas dari agen
disebabkan oleh bakteri A.baumannii antimikroba terkait.3 Hal ini
mencapai 23% pada pasien rawat inap di menunjukan bahwa membrane luar
rumah sakit dan 43% pada pasien dalam bakteri A. baumannii berperan sebagai
perawatan intensif.2 Adanya peningkatan penghalang terhadap penetrasi antibiotik
insiden infeksi A.baumannii juga disertai tersebut. Mekanisme utama yang
dengan peningkatan kejadian resistensi mendasari resistensi berbagai jenis
terhadap antibiotik, peningkatan antibiotik dapat digabungkan menjadi ;
morbiditas dan mortalitas akibat infeksi produksi enzim yang terhidrolisasi seperti
bakteri ini. Wabah infeksi nosokomial contohnya beta-laktamase terhidrolisis
yang terjadi secara berulang dipercepat oleh berbagai jenis beta-laktamase (kelas
dengan beberapa faktor intrinsik seperti; A sampai D beta laktamase), perubahan
toleransi bakteri terhadap pengeringan, pada protein pengikat penicillin yang
kelangsungan hidup dan pertumbuhan menghalangi aktifitas beta-laktamase,
pada berbagai suhu dan derajat keasaman, perubahan pada struktur dan nomor
resistensi terhadap berbagai jenis protein porin yang menghasilkan
antibiotik yang membantu pada penurunan permeabilitas terhadap
penyebaran isolat antar pasien di antibiotik melalui membrane terluar dari
lingkungan rumah sakit. sel bakteri dan aktifitas dari efflux pump
Bakteri A.baumannii telah yang kemudian mengurangi konsentrasi
dianggap sebagai organisme penyebab antibiotik pada sel bakteri. A. baumannii
resistensi berbagai jenis obat karena dapat dengan mudah mengekspresikan
meningkatnya kegagalan sebagian besar resistensi terhadap antibiotik
terapi utama. Kedua mekanisme resisten bersprektrum luas beta-laktam (generasi
secara didapat atau intrinsik dapat ketiga cephalosporins, carboxypenicillins
menyebabkan resistensi berbagai jenis dan karbapenems).4
obat. Kemampuan untuk mendapatkan
Data di Rumah Sakit Umum Pusat
perlawanan terhadap mekanisme obat
(RSUP) Sanglah periode bulan Juli-
karena unsur genetik yang membawa
Desember 2014 didapatkan tingkat

2 http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum
ISSN: 2303-2197 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.6,Juni, 2018

kepekaan bakteri A. baumannii sebesar 39 gen oxa yang paling spesifik pada spesies
%, dengan tingkat resistensi terhadap obat ini.2,3
golongan karbapenem yaitu imipenem
Saat ini telah ditemukan subgroup
sebanyak 50 dari 217 bakteri yang
poligenik dari gen oxa pada bakteri A.
ditemukan dan pada meropenem sebanyak
baumannii yaitu ; oxa-23-like, oxa-40-
37 dari 217 bakteri yang ditemukan.
like, oxa-51-like, dan oxa-58-like.5
(SMF mikrobiologi klinik FK
Diantara gen oxa tersebut didapatkan
UNUD/RSUP Sanglah, 2015) Secara
data bahwa, gen oxa - 23 diakui sebagai
umum karbapenem lebih aktif dan resisten
sumber utama resistensi karbapenem
terhadap beta-laktamase spectrum luas
karena penyebaran yang luas dari
dan kromosom AmpC beta-laktamase
produksi oxa-23 pada isolat A. baumannii.
aktif karena memiliki karakteristik dari
Berdasarkan tingginya resistensi bakteri
rantai lateral yang terkandung di stuktur
A. baumannii terhadap antibiotik
kimiawinya. Resistensi komponen ini di
golongan karbapenem yang di dominasi
mediasi oleh enzim karbapenemases yang
oleh gen oxa-23 maka penulis ingin
memiliki tiga kelas molekular
melakukan studi prevalensi gen oxa-23
berdasarkan klasifikasi Ambler. Ketiga
pada isolat A. baumannii di Rumah Sakit
kelas tersebut adalah kelas A yang
Umum Pusat Sanglah Denpasar.
termasuk beta-laktamase yang memiliki
serin pada sisi yang aktif dan dihambat
oleh asam klavulanat. Kelas A merupakan BAHAN DAN METODE
bagian dari kelompok fungsional Bush 2F Jenis penelitian ini adalah
dan telah terdeteksi terutama di deskriptif observasional cross sectional
Enterobacteriaceae. Kelas B meliputi yang dilakukan selama bulan Februari -
metallo-beta-laktamase (MBL) yang November 2015. Penelitian dilakukan di
merupakan bagian dari gugus fungsional Laboratorium Biomol Fakultas
3. Kelas D yang merupakan kelas molekul Kedokteran Universitas Udayana untuk
ketiga disebut jenis oxa-karbapenemases proses Polymerase Chain Reaction
yang termasuk dalam kelompok (PCR). Subkultur dilakukan di bagian
fungsional 2D. Penyebaran beta- Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
lactamase dengan aktifitas karbapenemase Universitas Udayana.
pada bakteri A. baumannii dimediasi oleh

3 http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum
ISSN: 2303-2197 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.6,Juni, 2018

Sampel penelitian diambil dari proses pre-denaturasi, denaturasi,


isolat bakteri A. baumannii yang resisten annealing dan final ekstensi untuk
terdapat antibiotik golongan karbapenem menyempurnakan panjang pita. Proses
di Laboratorium Mikrobiologi klinik selanjutnya adalah elektroforesis dan
Rumah Sakit Umum Sanglah Denpasar kemudian hasilnya dianalisis dengan
Bali. Kriteria inklusi yang digunakan menggunakan Gel Doc (UV
yaitu stok isolat bakteri A. baumannii translumination) dan hasilnya dikatakan
yang resisten pada tahun 2013-2015 di positif jika ditemukan pita sebesar 1.058
laboratorium mikrobiologi klinik RSUP bp.
Sanglah dan non-duplicated sampel HASIL
Kriteria ekslusi adalah Stok bakteri yang Sejumlah 30 isolat klinis bakteri
pada waktu ditumbuhkan tidak murni dan Acinetobacter telah diuji dalam
isolat bakteri yang heterogen. penelitian ini. Seluruh isolat

Jumlah sampel yang didapatkan dari Instalasi Laboratorium

dibutuhkan sejumlah 20 isolat yang Mikrobiologi Rumah Sakit Umum

diambil dari Laboratorium Mikrobiologi Pusat Sanglah pada tahun 2013 dan

Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah. 2015. Distribusi data sampel tersedia

Sampel yang didapat kemudian di dalam tabel 1 sebagai berikut

lakukan subkultur dan isolasi DNA untuk


mendapatkan DNA murni selanjutnya
akan dilakukan proses PCR dengan
Jenis sampel Total sampel
menggunakan primer oxa-23 (F) : Tabel selang
Sputum 1. Isolat klinis 11 (35,29%)
bakteri
GATGTGTCATAGTATTCGTCGT dan Acinetobacter baumannii
Sputum 3 (14,7%)
oxa-23 (R) TCACAACAACTAAAAGC Darah 4 (11,76%)
Urin 5 (17,65%)
ACTGT7. Cara kerja PCR dengan melalui
Luka 2 (5,88%)
Pus 1 (2,94%)
Lain-lain 4 (11,76%)
Total 30 (100%)

4 http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum
ISSN: 2303-2197 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.6,Juni, 2018

Tabel 2 Tabel optimasi

Optimasi Temperatur Waktu Siklus Hasil

Pre-denaturasi 94-950 C 2 menit 1x Dari 5 isolat yang


I Denaturasi 94-95 C 0 dilakukan penelitian
1 menit terdapat 4 isolat positif
0
Analling 52 C 1 menit 35x gen oxa-23.
0
Ekstensi 72 C 1,5 menit (Gambar 1)
Final ekstensi 720 C 7 menit 1x

Pre-denaturasi 94-950 C 2 menit 1x Dari 4 isolat yang


II Denaturasi 94-95 C 0 dilakukan penelitian
1 menit terdapat 4 isolat positif
0
Analling 57 C 1 menit 35x gen oxa-23.
0
Ekstensi 72 C 1,5 menit (Gambar 2)
0
Final ekstensi 72 C 7 menit 1x

PEMBAHASAN Sebuah penelitian yang dilakukan


di Rumah Sakit Universitas Larissa di
Hasil penelitian dikatakan positif Thessaly, Yunani pada bulan Juli 2012 –
Desember 2011 dengan jumlah sampel
ditemukan band sebesar 1.058 bp. Pada
sebanyak 174 menunjukan bahwa
gambar 1, hasil isolat positif gen oxa-23
frekuensi isolat gen oxa-23 mengalami
sejumlah 4 isolat dari total 5 isolat diteliti. peningkatan pada tingkat resistensi
karbapenem di bakteri A. baumannii.6
Dari jumlah spesimen yang diteliti
didapatkan hasil 16 isolat positif dari 30
total isolat dan menghasilkan prevalensi
sebanyak 47,05%. Hasil ini mendukung
penelitian yang dilakukan di UGD Rumah

5 http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum
Gambar 1. Optimasi
ISSN: 2303-2197 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.6,Juni, 2018

Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta pada dipengaruhi oleh tingkat kebersihan pada
tahun 2011 yang ditemukan prevalensi suatu tempat atau negara tersebut.
resistensi antibiotik golongan karbapenem
Bakteri Acinetobacter baumannii
mencapai 50,5% dari 42 isolat resisten
dapat menyebabkan resistensi terhadap
antibiotik karbapenem.8 berbagai antibiotik pada bermacam jenis
infeksi seperti; bakterimia, infeksi saluran
Tabel 3. Hasil Penelitian kemih, meningitis dan infeksi luka.9 Pada
hasil penelitian ini, isolat yang
Jenis Sampel Positif (%)
menunjukan hasil pita positif terdiri dari 3
Sputum selang 5 (14,7%)
isolat bersumber dari darah, 1 isolat
Sputum 2 (5,88%) bersumber dari urin, 2 isolat bersumber
Darah 3 (8,82%) dari sputum, 5 isolat bersumber dari
Urin 1 (2,94%) sputum selang, 1 isolat bersumber dari
Luka 1 (2,94%) luka dan 4 isolat bersumber dari spesimen
Pus 0 (0%) yang lain. Data tersebut sesuai dengan
data surveilans yang dilakukan di benua
Lain- lain 4 (11,76%)
eropa pada tahun 2009 yang munjukan
Total 16 (47,05%) bahwa Acinetobacter spp sebagai
penyebab penyakit pneumonia sampai

Dibandingkan dengan hasil dengan 21,8%, infeksi aliran darah hingga

penelitian yang dilakukan Byung-Chan 17,1% dan infeksi saluran kemih sejumlah

Jeon dkk di Korea pada tahun 2005, 11,9%, dimana hasil menunjukan bahwa

mendapatkan hasil positif gen oxa-23 sumber gen oxa-23 paling banyak

sebanyak 36 dari 52 isolat yang resisten ditemukan pada sputum selang.

antibiotik karbapenem dan mendapatkan SIMPULAN


prevalensi sebesar 69,2%. Perbedaan
Simpulan penelitian ini adalah
jumlah prevalensi tersebut dipengaruhi
dari 30 isolat bakteri Acinetobacter
oleh jumlah sampel yang berbeda dan
baumannii dari instalasi klinis
lokasi dilakukannya penelitian memiliki
Laboratorium Mikrobiologi RSUP
beberapa faktor yang menyebabkan
Sanglah didapatkah hasil bahwa 16
bakteri Acinetobacter baumanniii
isolat positif gen oxa-23 (47,05%).
memiliki daya tahan hidup lebih baik dan

6 http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum
ISSN: 2303-2197 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.6,Juni, 2018

Hasil positif didapatkan dari 3 isolat Antimicrob Chemother .65. 2010.


p: 233-238.
yang bersumber dari darah, 1 isolat
6. Liakopoulos A, Miriagou V,
bersumber dari urin, 2 isolat bersumber Katsifas EA, Karagouni AD,
Daikos GL, Tzouvelekis LS,
dari sputum, 5 isolat bersumber dari
Petinaki E. 2012. Identification of
sputum selang, 1 isolat bersumber dari OXA-23-producing Acinetobacter
baumannii in Greece, 2010 to
luka dan 4 isolat bersumber dari
2011. Euro Surveill. 17(11). 2012.
spesimen yang lain. p: 1-3
7. Byung-Chan Jeon, Seok Hoon
DAFTAR PUSTAKA
Jeong, Il Kwon Bae, Su Bong
Kwon, Kyungwon Lee, Dongeun
1. K. Prashanth, T. Vasanth, R. Young, dkk. 2005. Investigation of
Saranathan, Abhijith R. Makki and a Nosocomial Outbreak of
Sudhakar Pagal. 2012. Antibiotic Imipenem-Resistant Acinetobacter
Resistance, Biofilms and Quorum baumannii Producing the OXA-23
Sensing in Acinetobacter Species, β-Lactamase in Korea. 2005.
Antibiotic Resistant Bacteria. A 43(5), p: 2241-2245.
Continuous Challenge in the New 8. Anis Karuniawati, Yulia R.
Millennium. 2012. p: 180-212. Saharman, Delly C.Lestari. 2011.
2. Lisa L. Maragakis, Trish M. Perl. Detection of Carbapenemase
2008. Acinetobacter baumannii : Encoding Genes in
Epidemiology, Antimicrobial, Enterobacteriae, Pseudomonas
Resistance, and Treatment aeruginosa and Acinetobacter
Options. Antimicrobial baumannii Isolated from Patients
Resistance. 2008. p:1254-1263. at Intensive Care Unit Cipto
3. Smith Clyde A., Antunes Nuno Mangunkusumo Hospital. The
Tiago, K. StewartNichole, Indonesian Jurnal of Internal
TothMarta, KumarasiriMalika, Medicine. 2011. p:101-106.
ChangMayland, 9. Fournier PE, Richet H. 2006. The
MobasheryShahriar, epidemiology and control of
VakulenkoSergei B. 2013. Acinetobacter baumannii in health
Structural Basis for care facilities. Clin Infect Dis. 42.
Carbapenemase Activity of the 2006. p: 692–9.
OXA-23 b-Lactamase from
Acinetobacter baumannii.
Chemistry & Biology .20. 2013. p:
1107–1115.
4. Rasmussen Jan Walther,
HøibyNiels . 2006.OXA-type
carbapenemases. Journal of
Antimicrobial Chemotherapy .57.
2013. p: 373–383
5. Higgins P, Dammhayn C, Hackel
M, Seifert H . 2010. Global spread
of carbapenem-resistant
Acinetobacter baumannii. J

7 http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum
ISSN: 2303-2197 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.6,Juni, 2018

8 http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum

Anda mungkin juga menyukai