Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KMB II

OLEH

ANI SURYANI

NIM 201000414201056

DOSEN :

Ns. DWI APRIADI, M.Kep

INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKIT TINGGI

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT

2022
1. Buatlah woc pohon masalah pada kasus diatas
POHON MASALAH (WOC) PADA TB PARU

Batuk Bersin

Percikan Dahak

Kuman TB
Mencapai Lobus
Paru

Tb Paru

Bakteri Masuk
Alveol

Peleoasan Stimulasi Sel Goblet


Peradang
Piragen Endogen dan Sel Mukosa
an
iL-1 Reseptor nyeri di Stimulasi sel gablet
IL i-TNF Bekerja
operon dan sel mukosa
iL-6

Hipotalamus Meningkatkan Sel mucus berlebih


Merangsang saraf vagus Ekspresi Leptin

Sinyal Mencapai SSp Saraf Eferon Negatif Feedback Akumulasi secret pada
Ke hipotalamus saluran pernapasan
meningkat
Pembentukan
Nyeri Anoreksa
prostaglandin otak
Ketidakefektipan
Ketidakseimbangan bersihan jalan
Merangsang Hipotalamus Nutrisi Kurang dari nafas
meningkatkan suhu kebutuhan Tubuh Respon batuk

Meningkatkan suhu Pengeluaran


Basal doplet

Hipertermi Resiko penularan


infeksi
2. Buatlah Analisa data dari kasus diatas
ANALISA DATA
Nama pasien : Tn. P Tgl masuk : 23 Juni 2022
Umur : 38 Tahun
No Data Masalah Etiologi
1. Ds :  Invasi kuman TB Hipetermi
 Pasien mengeluh  Menempel di saluran
demam pernafasan dan paru
Do :  Radang air way/infeksi
 Pasien tampak lemah parenkim paru
pucat,berkeringat,men  Reaksi imunologi
ggigil  Merangsangkan
TTV : 90/60 termoregulator di
S : 42 C
0 hypotalamus
N : 90 x/m  Reaksi peningkatan suhu
RR : 26 x/m tubuh
 hipetermi

2. Ds :  Peningkatan ekspresi Intake yang


 Pasien mengeluh leptin tidak adekuat
badan lemas  Negatif feedback ke
 Nafsu makan hipotalamus
menurun  Anoreksia
 Mencret 3x  Ketidakseimbangan
sehari,konsistensi cair nutrisi kurang dari
 Mual muntah kebutuhan tubuh
Do :
 Pasien tampak lemah
 Pasien tampak tidak
menghabiskan
makanan
 Pasien tanpak pucat
 Pasien tampak
menghabiskan 3
sendok makan saja
3. Ds :  Peningkatan sel mukosa Bersihan nafas
 Pasien mengeluh  Akumulasi sekret pada tidak efektif
batuk saluran nafas
Do :  Bersihan jalan nafas tidak
 Pasien tampak efektif
mengeluarkan dahak
 Pasien tampak
menggunakan obat
bantu nafas
 Pernafasan cepat dan
dalam
RR : 26 x/m
4. Ds :  Gastroenteritis akut Devisit volume
 Pasien mengeluh  Hiperperistaltik usus cairan
mencret 3x sehari  Usus tidak menyerap
konsistensi cair makanan
 Diare
Do :  Kehilangan caira tubuh
 Pasien tanpak lemah
 Pasien sering
terbangun karna BAB
 Bising usus 20x/menit
 Bibir kering
3. Tentukan diagnosa keperawatan prioritas

 Hipetermi b/d peningkatan kecepatan metabolisme sekunder terhadap infeksi paru


 Ketidakseimbangan nutrisi k/d kebutuhan tubuh b/d kelemahan, anoreksia
 Kersihan jalan nafas tidak efektif b/d peningkatan sekret
 Devisit volume cairan k/d kebutuhan tubuh b/d kehilangan cairan aktif

4. Buatlah SLKI DAN SIKI sesuai dengan diagnosa keperawatan diatas

 Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d proses infeksi.


Luaran: control gejala meningkat.
 Kemampuan memonitor munculnya gejala sendiri meningkat
 Kemampuan memonitor lama bertahannya gejalan meningkat
 Kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia meningkat
Intervensi: dukungan kepatuhan program pengobatan
 Identifikasi kepatuhan menjalani pengobatan program pengobatan
 Buat komitmen menjalani pengobatan program dengan baik
 Buat jadwal pendampingan dengan keluarga untuk bergantian menemani pasien
menjalani program pengobatan jika perlu
 Deficit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan
Luaran: status nutrisi membaik
 Porsi makanan yang dihabiskan, kekuatan otot pengunyah, kekuatan otot
menelan peningkat
 Perasaan cepat kenyang, nyeri abdomen, diare menurun
 Berat badan IMT, frekuensi makan, nafsu makan, tebal lipatan kulit tripes, dan
membrane mukosa membaik

Intervensi: pemantauan nutrisi

 Identifikasi factor yang mempengaruhi asuhan gizi ( pengetahuan, gangguan


menelan dan penggunaan obat-obatan)
 Identifikasi perubahan berat badan
 Identifikasi kemampuan menelan
 Monitor asupan oral
 Monitor hasil laboratorium
 Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
Luaran: toleransi aktifitas meningkat
 Frekuensi nadi, kemudahan dalam melakukan aktifitas sahri-hari, kecepatan
berjalan, kekuatan tubuh bagian atas dan bawah meningkat
 Dispnea saat aktifitas, dan setelah aktifitas, perasaan lemah menurun
 Warna kulit, tekanan darah, frekuensi napas membaik
Intervensi: terapi aktifitas
 Identifikasi defisit tingkat aktifitas
 Identifikasi sumber daya untuk aktifitas yang diinginkan
 Identifikasi strategi meningkat partisipasi dalam aktifitas
 Identifikasi maksa aktifitas rutin (bekerja) dan waktu luang
 Fasilitasi fokus pada kemampuan bukan deficit yang dialami
 Libatkan keluarga dalam aktifitas, jika perlu
 Diare b.d proses infeksi
Luaran: tingkat infeksi menurun
 Kebersihan tangan, badan dan nafsu makan meningkat
 Demam, kemerahan, nyeri menurun
Intervensi: pengontrolan infeksi
 Identifikasi pasien-pasien yang mengalami infeksi menular
 Terapkan kewaspadaan universal (mis: cuci tangan aseptic, gunakan alat
pelindung diri seperti masker, sarung tangan)
 Tempatkan pada ruang isolasi untuk pasien yang mengalami penurunan imunitas
 Berikan tanda khusus untuk mengidentifikasi pasien dengan penyakit menular
 Gangguan integritas kulit b.d perubahan status nutrisi, penurunan mobilitas fisik
Luaran: integritas kulit meningkat
Intervensi: pelaporan status kesehatan
 Identifikasi data demografis yang penting (mis: usia, jenis kelamin)
 Identifikasi kemampuan dalam menerapkan perawatan
 Jelaskan riwayat kesehatan masa lalu yang relevan
 Jelaskan diagnosa keperawatan dan medis saat ini
 Jelaskan rencana diet, pengobatan dan latihan yang termasuk dalam program
perawatan.

Anda mungkin juga menyukai