Anda di halaman 1dari 18

Social Exchange Theory

&
Equity Theory
Kelompok 1:

M Nuh Sudrajat K N (03052012017)


Solehuddin Al-Ayubi (03052012022)
Riska Siti Fatimah (03052012021)
Eko Wahyu Prabu A (03502012016)
Anisa Andika (03052012014)
Muh Husam Ash-Shiddiq (03052012018)
Today’s Menu
• Social Exchange Theory
• Definition
• Profit & Cost
• Comparison Level
• Relationship Development Theory (T&K)

• Equity Theory
• Definition
• Inequity
• Modern Interpretation in Organization (Adams)
Social Exchange Theory
(Thibault & Kelly 1959)
• “Teori Ekonomi akan
Hubungan”
• T&K (1959) mendeskripsikan suatu
hubungan romatis menggunakan
teminologi ekonomi
• “Individu berada dalam suatu
hubungan untuk saling bertukar”
• “…to maximize reward (profit) and
to minimize cost” (Min-Max
Principle)
Social Exchange Theory
(Thibault & Kelly 1959)
• Profit & Cost bersifat
sangat subjektif
• Reward dipertukarkan dalam suatu
hubungan
• The Prisoner’s Dilemma

• Reward: emotional support,


companionship, seks, dll.
• Cost: waktu, tingkat stress,
energi, kompromisasi, dll.
• Opportunity cost
Social Exchange Theory:
Comparison Level (CL)
• Mengukur tingkat profit
dalam suatu hubungan
• Seberapa besar reward yang
seseorang anggap pantas untuk ia
dapatkan dalam suatu hubungan

• Sangat bertautan dengan tingkat


self-esteem
• Semakin tinggi, semakin besar reward
yang seseorang harapkan dari suatu
hubungan.
Social Exchange Theory:
Comparison Level (CL)
• Dipengaruhi oleh:
• Hubungan yang sebelumnya
• Norma sosial
• Pop Culture: film, drama, novel, dll.

• Hubungan dianggap worthy


untuk dijalankan ketika tingkat
perbandingan (CL) lebih besar
atau sama dengan pengalaman
subjektif di hubungan
sebelumnya.
Social Exchange Theory:
Comparison Level for Alternatives (CLalt)
• Apakah hubungan potensial yang lain
atau tidak berhubungan sama sekali
lebih menguntungkan dari hubungan
yang sedang dijalani?
• “more profit, less cost”

• Bergantung pada situasi dalam


hubungan yang sedang dijalani
• Individu cenderung mempertahankan
suatu hubungan jika alternatifnya tidak
lebih baik dari apa yang sudah ia miliki.

• Alternatif hanya muncul saat


seseorang merasa tidak puas dengan
hubungannya
Social Exchange Theory:
Teori Perkembangan Hubungan
• Sampling Stage
• Eksplorasi cost & reward dari suatu
hubungan
• Melalui “coba-coba” atau observasi

• Bargaining Stage
• Permulaan dari suatu hubungan
• Pertukaran terjadi (social exchange
commerce)
• Dinamika hubungan di uji
Social Exchange Theory:
Teori Perkembangan Hubungan
• Commitment stage
• Hubungan menjadi lebih stabil
• Cost & reward menjadi lebih
terprediksi
• Cost turun & reward naik

• Institutionalization Stage
• Hubungan menjadi ajeg
• Tata cara pertukaran dalam hubungan
terbentuk dan bertahan hingga Clalt
muncul.
Today’s Menu
• Social Exchange Theory
• Definition ✓
• Profit & Cost ✓
• Comparison Level ✓
• Relationship Development Theory (T&K) ✓

• Equity Theory
• Definition
• Inequity
• Modern Interpretation in Organization (Adams)
Equity Theory
• Perpanjangan dari Social
Exchange Theory
• Manusia cenderung puas akan
hubungannya jika reward yang
mereka dapatkan dari hubungan
tersebut lebih besar atau sama
dengan cost yang mereka
keluarkan

• Manusia tidak berusaha


melakukan “minmaxing”, tetapi
agar hubungan mereka adil.
Equity Theory
• Social exchange commerce
dalam Equity Theory:

Reward Partner A – Cost Partner A


=
Reward Partner B – Cost Partner B

• Reward & Cost masih bersifat


sangat subjektif!
Equity Theory
• Reward & Cost masih bersifat
sangat subjektif!
• Over-benefiting: rasa bersalah, malu
• Over-compensating: marah, benci,
merasa dipermalukan

• Rasio Reward & Cost bagi masing-


masing partner dalam suatu
hubungan harus cenderung setara
• Dicapai melalui tradeoffs dan
kompromisasi
Equity Theory:
Konsekuensi dari Inekuitas
• Inekuitas menyebabkan
ketidakpuasan pada seluruh
pihak

• Equity berubah seiring dengan


dinamika suatu hubungan
• Cost cenderung besar pada awal
suatu hubungan dan cenderung
menurun seiring berjalannya suatu
hubungan
Equity Theory:
Konsekuensi dari Inekuitas
• Bagaimana cara mengatasinya?
• Berbasis behavioural:
• Partner dengan cost besar dan
merasa hubungan tersebut dapat
diselamatkan harus berusaha
menyeimbangkan neraca hubungan

• Berbasis kognitif:
• “hubungan tersebut lebih seimbang
dari yang sebelumnya saya
persepsikan” -> Cognitive Dissonance
Equity Theory:
Modern Interpretation in Organization
(John Stacey Adams)
• Teori keseimbangan berfokus pada rasio input-output dalam organisasi. Input diwakili oleh
kontribusi kita terhadap organisasi; output segala sesuatu yang kita terima dari organisasi. Teori ini
mengasumsikan bahwa ketika kita terlibat dalam hubungan pertukaran dengan organisasi, dan
mengevaluasi keadilan dari apa yang kita dapatkan dari pertukaran ini dengan membandingkan
rasio input-output kita sendiri dengan yang lain, untuk menentukan apakah kita dibayar
kurang/underpaid atau dibayar lebih.

• Menurut Adams, ketidakadilan menciptakan ketegangan sebanding dengan ketidakseimbangan. Ini


adalah ketegangan yang memotivasi individu untuk mengurangi kesenjangan tersebut. Akibatnya,
semakin tinggi perasaan ketidakadilan, semakin kuat motivasi untuk mengurangi itu.

• Bagaimana mengurangi ketidakadilan? Jika Anda merasa dibayar kurang/underpaid, Anda dapat
meningkatkan produktivitas dan meminta kenaikan gaji, atau Anda dapat menurunkan kinerja, atau
berpikir untuk berhenti. Anda dapat mengurangi kesenjangan dengan proses mental seperti
mengubah referensi Anda. Jika Anda merasa dibayar lebih, Anda dapat meningkatkan produktivitas
Anda. Ketidaksetaraan negatif (bayaran yang kurang) dirasakan lebih mendalam daripada
ketidakadilan positif (bayaran yang lebih).
Equity Theory:
Modern Interpretation in Organization
(John Stacey Adams)
• Teori keseimbangan dapat membantu menjelaskan perilaku organisasi. Karyawan yang merasa
keputusan kompensasi terhadap mereka adil akan menampilkan kepuasan kerja yang lebih besar
dan menunjukkan komitmen terhadap organisasi. Selain itu, teori keadilan memainkan peran dalam
hubungan pekerja-manajemen mengenai negosiasi serikat pekerja.
• Orang mengukur total input dan hasil. Ini berarti seorang ibu rumah tangga yang bekerja dapat
menerima kompensasi moneter yang lebih rendah dengan imbalan lebih terhadap jam kerja yang
fleksibel.
• Karyawan yang berbeda menganggap nilai-nilai pribadi untuk masukan dan hasil. Dengan
demikian, dua karyawan dengan pengalaman dan kualifikasi yang sama melakukan pekerjaan yang
sama untuk upah yang sama mungkin memiliki persepsi yang sangat berbeda terhadap kesepakatan
keadilan.
• Karyawan dapat menyesuaikan untuk kondisi daya beli dan pasar lokal. Dengan demikian seorang
karyawan di tempat tertentu dapat menerima kompensasi lebih rendah daripada rekannya di tempat
lain jika biaya hidupnya berbeda.
• Persepsi karyawan terhadap input dan hasil dari diri mereka sendiri dan orang lain mungkin salah,
dan persepsi perlu dikelola secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai