DISUSUN OLEH :
GLEEN STEVVANNY
F 112 20 031
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
dengan judul “Keselamatan Lalu Lintas dengan studi kasus Tempat Paralayang Desa Salena”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Mata Kuliah Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Ibu Dr. Ratna Ramlan., ST, MT.
Gleen Stevvany
2
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2
3
BAB I
PENDAHULUAN
Keselamatan adalah kondisi terhindarnya dari bencana, aman sentosa, sejahtera, tidak
kurang suatu apapun, sehat, tidak mendapat gangguan, kerusakan, beruntung, tercapai
maksudnya, apa yang diusahakan tidak gagal (Poerwadarminta 1976). Arti selamat dapat juga
berarti suatu keadaan yang aman serta terhindar dan terlindungi secara fisik, sosial, pekerjaan
atau berbagai konsekuensi lain dari kegagalan, kerusakan, kesalahan, kecelakaan, kerugian
atau berbagai kejadian lain yang diinginkan. Sedangkan keselamatan lalu lintas dan angkutan
jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu
lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan, dan/atau lingkungan.(Widyawan &
Rukman, 2020)
Kecelakaan lalu lintas merupakan peristiwa yang terjadi pada suatu pergerakan lalu lintas
akibat adanya kesalahan pada sistem pembentuk lalu lintas yang melibatkan manusia sebagai
pengemudi, kendaraan, jalan, dan lingkungan sekitar. Masalah keselamatan lalu lintas sudah
menjadi isu dunia yang bukan saja merupakan masalah transportasi, namun juga menjadi
masalah sosial kemasyarakatan. Dampak utama kecelakaan fatal lalu lintas adalah kematian.
Pada tanggal 11 Mei 2011 disepakati oleh seluruh negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa
(PBB) untuk membuat program Decade of Action for Road Safety (DoA) 2011-2020. Target
aksi ini untuk mengurangi jumlah korban meninggal dunia pada tahun 2020 sebesar 50%.
Berdasarkan data Korlantas Polri, jumlah kecelakaan fatal lalu lintas tahun 2010 di Indonesia
mencapai angka 31.234 jiwa, prediksi yang dilakukan sampai dengan tahun 2020 mencapai
angka 37.493 jiwa.(Hendratmoko, 2018)
Berdasarkan data Global Status Report on Road Safety 2015 (WHO), menyatakan bahwa
di seluruh dunia jumlah total kematian akibat faktor lalu lintas jalan mencapai angka 1,25 juta
per tahun.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Gambar 2.1. Faktor Manusia (Kondisi Pengendara/Pengemudi)
(sumber : wikimapia.org)
6
Gambar 2.3. Faktor Sarana (Kondisi Kendaraan)
(sumber : wikimapia.org)
7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Studi Kasus yang diambil dalam makalah ini adalah Ruas Jalan di Desa Salena,
Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Alasan pemilihan tempat Studi
Kasus adalah karena, belakangan ini lokasi Paralayang itu sedang naik daun jadi banyak
masyarakat yang datang berkunjung kesana sekedar untuk bersantai. Jalan menuju puncak
paralayang salena yang sangat menanjak dan terdapat tikungan yang sangat curam/tajam sering
terjadi kecelakaan dan korbannya adalah wisatawan yang berkunjung ke Puncak. Sepanjang
ruas jalan menuju puncak paralayang ini juga tidak dilengkapi dengan Guard Rail atau pagar
pengaman jalan ataupun rambu lalu lintas.
3.1. Analisis Data
Penulis mencoba mengaitkan studi kasus ini dengan salah satu penelitian sebelumnya
yang mencoba meneliti seberapa besar resiko para siswa SD di Makassar terhadap
Kecelakaan Lalu Lintas.(Lukmana et al., 2018) Berdasarkan survey di lokasi
menunjukkan bahwa kebanyakan masyarakat yang datang ke lokasi paralayang Salena
adalah para Remaja sampai orang dewasa.
3.2. Pengalaman Kecelakaan Masyarakat
Berdasarkan survey sudah lebih dari 5 kali kecelakaan yang terjadi di sepanjang ruas
jalan menuju puncak paralayang terutama di spot-spot tikungan yang curam. Posisi
kecelakaannya pun dalam posisi penurunan/meninggalkan lokasi paralayang tersebut.
Pada kondisi kecelakaan yang terjadi rata-rata adalah pengemudi sepeda motor dibanding
kendaraan roda empat.
3.3 Geometrik Jalan
Tipikal permasalahan yang terjadi di Indonesia baik di jalan lurus maupun di tikungan
adalah jalan berlubang dan ketidaklengkapan marka. Dikutip dalam salah satu jurnal
tentang Audit Keselamatan Jalan sebagai dasar implementasi perencanaan karakteristik
Jalan bahwa dari hasil audit tikungan, yang perlu diperhatikan ketika merencanakan
tikungan agar lebih berkeselamatan yaitu konsistensi dari radius tikungan. Keseuaian
perencanaan radius pada suatu segmen jalan dapat menurunkan angka kecelakaan karena
pengemudi akan lebih mudah dalam mengambil kecepatan operasional tertentu.
Pemasangan rambu peringatan mengenai jenis tikungan yang akan dilewati oleh
pengemudi dapat memberikan informasi tentang apa yang akan dihadapi sehingga
pengemudi dapat mengambil keputusan menjadi lebih cepat. Selain itu khusus untuk
8
daerah tanjakan, pada tikungan perlu dilengkapi marka garis lurus dan rambu batas
kecepatan serta rambu dilarang menyiap karena keterbatasan jarak pandang pengemudi.
Jarak pandang henti juga menjadi perhatian pada tikungan dengan jari-jari di bawah
standar minimal. Pada tikungan tajam, sebaiknya diberikan pita penggaduh agar
kewaspadaan dari pengemudi meningkat. (Suwarto, Fardzanela ; Nugroho, 2019)
9
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil materi yang telah ada maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Rata-rata menunjukkan bahwa kebanyakan masyarakat yang datang ke lokasi paralayang
Salena adalah para Remaja sampai orang dewasa.
2. Jumlah korban kecelakaan transportasi dan total kecelakaan tiap tahun akan bertambah
jika tidak segera dilakukan penanganan.
3. Faktor yang menyebabkan kecelakaan ialah :
a. Faktor Manusia (Kondisi Pengendara/Pengemudi)
b. Faktor Prasarana (Kondisi Jalan)
c. Faktor Sarana (Kondisi Kendaraan)
d. Faktor Lingkungan (Kondisi Cuaca)
10
DAFTAR PUSTAKA
Fahza, A., & Widyastuti, H. (2019). Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas pada
Ruas Jalan Tol Surabaya-Gempol. Jurnal Teknik ITS, 8(1), 54–59.
https://doi.org/10.12962/j23373539.v8i1.42123
Hendratmoko, P. (2018). Teori Nilai Keselamatan Transportasi Jalan. Jurnal Keselamatan
Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety), 5(2), 29–36.
https://doi.org/10.46447/ktj.v5i2.47
Lukmana, A., Ramli, M. I., & Hustim, M. (2018). Keselamatan Lalu Lintas Siswa Sekolah
Dasar Karuwisi Ii Kota Makassar. Jurnal Transportasi, 18(1), 11–20.
http://103.36.68.33/index.php/journaltransportasi/article/view/2969
Suwarto, Fardzanela ; Nugroho, A. (2019). Audit Keselamatan Jalan Sebagai Dasar
Implementasi Perencanaan Karakteristik Jalan. Jurnal Proyek Teknik Sipil, 2(1), 20–24.
Widyawan, S., & Rukman. (2020). Analisis Kinerja Simpang Bersinyal untuk Meningkatkan
Keselamatan pada Simpang Depok Kota Depok. Airman: Jurnal Teknik Dan
Keselamatan Transportasi, 2(1), 29–37. https://doi.org/10.46509/ajtkt.v1i2.16
11