Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGERTIAN FMEA

1. Bentuk tim FMEA : Orang-orang yang terlibat dalam suatu proses


2. Tetapkan tujuan, keterbatasan, dan jadwal tim
3. Tetapkan peran dari tiap anggota tim
4. Gambarkan alur proses yang ada sekarang
5. Kenalilah Failure modes pada proses tersebut
6. Kenalilah penyebab terjadinya failure untuk tiap model kesalahan/kegagalan
7. Kenalilah apa akibat dari adanya failure untuk tiap model kesalahan/kegagalan
8. Lakukan penilaian untuk tiap model kesalahan/kegagalan
Sering tidaknya terjadi (occurrence) : (OCC)
0 : tidak pernah, 10 : sangat sering
Kegawatannya (severity) : (SV)
0 : tidak gawat, 10 : sangat gawat
Kemudahan untuk (terdeteksi) : (DT)
0 : mudah dideteksi, 10 : sangat sulit dideteksi
9. Hitung Risk Priority Number (RPN) dengan mengkalikan : OCC x SV x DT
10. Tentukan batasan (cut-off point) RPN yang termasuk prioritas
11. Tentukan kegiatan untuk mengatasi ( desugn action/solution )
12. Tentukan cara memvalidasi apakah solusi tersebut berhasil
13. Gambarkan alur yang barudengan adanya solusi tersebut
B. FMEA UNTUK KONDISI POTENSI CIDERA (KPC)

1. Bentuk tim FMEA yaitu orang-orang yang terlibat dalam suatu proses
Timnya : - drg.Mariana Damaiyanti
- dr. Maya Maharani
- Surtini

2. Tetapkan tujuan, keterbatasan, dan jadwal tim


Tujuan :
- Untuk mengenali model kesalahan (eror)
- Mengenali eror dengan mencari penyebab permasalahan
- Mengenali eror yang bisa terjadi
- Mencari solusi dengan melakukan perubahan

3. Tetapkan peran dari tiap anggota tim


Ketua : drg. Mariana Damaiyanti
Sekretaris : dr.Maya Maharani
Anggota : Surtini

4. Gambarkan alur proses

beri salam dan persilahkan pasien


duduk dan jelaskan pemeriksaan
yang akan dilakukan

Pilih pembuluh darah pada lipat siku yang


paling besar

Letakan lengan pasien diatas meja dan ikat


dengan tourniquet

Mencari lokasi pembuluh darah yang akan


ditusuk

Bersihkan lokasi dengan kapas alkohol dan


biarkan mengering

Tusuk jarum dengan posisi miring menghadap


ke atas dan membentuk sudut ±15⁰

Isap perlahan-lahan agar darah masuk kedalam


spuit dan letakkan kapas kering pada
tempat tusukan dan jarum ditarik kembali
5. Kenalilah failure modes pada proses tersebut
Eror yang bisa terjadi di LAB pada saat Pengambilan Darah Vena yaitu terjadi hematom
setelah pengambilan darah vena

6. Kenalilah penyebab terjadinya failure untuk tiap model kesalahan/kegagalan


Penyebab Eror
- Faktor Pasien : - Kelainan pembekuan darah
- Penekanan pada tempat pengambilan sampel kurang kuat
- Kecemasan pasien
- Faktor Petugas : - Kesalahan memasukan jarum tidak pas pada vena
- Penusukan lebih dari satu kali pada tempat yang sama

7. Kenalilah apa akibat dari adanya failure untuk tiap model kesalahan/kegagalan

Akibat/dampak eror :

- Pasien tidak nyaman


- Pasien terasa sakit
- Pasien menjadi takut

8. Lakukan penilaian untuk tiap model kesalahan/kegagalan


Sering tidaknya terjadi (occurrence) : (OCC)
1. Kelainan Pembekuan Darah : OCC : 2
SV : 4
DT : 7
OCC x SV x DT : 63
2. Penekanan pada tempat pengambilan sampel kurang kuat : OCC : 1
SV : 2
DT : 3
OCC x SV xDT : 6

3. Kecemasan pasien : OCC : 8


SV : 5
DT : 2
OCC x SV x DT : 80
4. Kesalahan memasukan jarum tidak pas ada vena : OCC : 3
SV : 2
DT : 1
OCC x SV x DT : 6
5. Penusukan lebih dari satu kali pada tempat yang sama : OCC : 1
SV : 1
DT : 1
OCC x SV x DT : 1
9. Hitung Risk Priority Number (RPN) dengan mengkalikan : OCC x SV x DT
RPN : 8 x 5 x 2 = 80

10. Tentukan batasan (cut-off point) RPN yang termasuk prioritas

11. Tentukan kegiatan untuk mengatasi (design action/solution)


Setelah selesai tindakan dilakukan memberi salam dan persilahkan pasien duduk dan
jelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan lalu memberikan edukasi kepada pasien tentang
pengambilan spesimen darah agar pasien tidak cemas

12. Tentukan cara memvalidasi apakah solusi tersebut berhasil


Evaluasi desain baru dengan cara dilakukan scoring kembali untuk melihat nilai RPN yaitu
apakah ada penurunan tingkat, kemudian dilakukan evaluasi 3 bulan kemudian.
13. Gambarkan alur yang baru dengan adanya solusi tersebut

Desain Lama Desain Baru


SOP tanpa ada edukasi kepada pasien SOP ditambah edukasi kepada pasien
tentang pengambilan spesimen darah agar tentang pengambilan spesimen darah agar
pasien tidak cemas pasien tidak cemas

beri salam dan persilahkan pasien


duduk dan jelaskan pemeriksaan
yang akan dilakukan

Memberikan edukasi kepada pasien


tentang pengambilan spesimen darah agar
pasien tidak cemas

Pilih pembuluh darah pada lipat siku yang


paling besar

Letakan lengan pasien diatas meja dan ikat


dengan tourniquet

Mencari lokasi pembuluh darah yang akan


ditusuk

Bersihkan lokasi dengan kapas alkohol dan


biarkan mengering

Tusuk jarum dengan posisi miring menghadap


ke atas dan membentuk sudut ±15⁰

Isap perlahan-lahan agar darah masuk kedalam


spuit dan letakkan kapas kering pada
tempat tusukan dan jarum ditarik kembali

Anda mungkin juga menyukai