Anda di halaman 1dari 13

Kelas XII MIPA 4 Kelompok 2

BATAS PEMANFAATAN ALAM


Nama kelompok:
1. M. khairi hirzan
2. Rasyiqa zata dini
3. Difa wahyu fradania
4. Gabriel richard holomon
Pengertian alam di melayu riau
Pengertian
Alam bagi masyarakat Melayu Riau adalah suatu hal sentral bagi kehidupan
mereka. Di sanalah tempat mereka mencari penghidupan dan bisa bertahan hidup.
Namun hormat mereka kepada alam bukan hanya karena mereka bisa
memanfaatkan saja, melainkan juga kewajiban untuk terus menjaga. Kewajiban
tersebut tercermin dari pepatah (atau petatah petitih) generasi tua yang
menyatakan jika alam binasa, adatpun juga akan binasa.

Riau dikenal sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah sumber
daya alam melimpah. Sumber daya alam utama di Provinsi Riau adalah minyak dan
gas bumi (pertambangan), karet (perkebunan), serta kelapa sawit (perkebunan).
Selain pertambangan dan perkebunan, Riau juga memiliki sumber daya alam di
bidang pertanian serta perikanan.
Kearifan Lokal Melayu dari segi
pemanfaatan Sumber Daya Alam

Kearifan Lokal Melayu & segi


pemanfaatan Sumber Daya Alam
Secara praktis, upaya penjagaan alam bisa dibagi menjadi pemanfaatan
SDA (resource use) dan upaya pelestarian SDA (resource conservation).
Berikut ini adalah contoh-contoh dari kearifan lokal dari segi pemanfaatan
sumber daya alam:
1. Penggunaan endoteknologi (alat-alat tradisional) dalam menangkap
ikan dan kerang di perairan Indragiri Hilir, Kuantan, dan Kampar. Contohnya
dengan menggunakan jaring, jala, luka/bubu, sawuak-sawuak, rawai,
posok, tanggok bambu, simotiak, dan tongkah.
2. Tradisi-tradisi upacara adat sebagai wujud hormat kepada alam
sebelum diambil manfaatnya oleh masyarakat. Contohnya tradisi
menyemah (menyembelih hewan) sebelum membuka hutan di hutan adat
Desa Dosan, Kabupaten Bengkalis dan upacara semah laut sebelum
melaut di Desa Panglima Raja, Indragiri Hilir
1. Restriksi pemanfaatan alam, yang dapat berupa:
(a). Meminta izin kepada kepala adat (ninik mamak) sebelum pergi ke
hutan atau melaut. Ini adalah wujud dari kontrol sosial agar tidak terjadi
eksploitasi terhadap alam;
(b). Menentukan kawasan boleh menebang bakau di Desa Panglima Raja,
Inhil sebagai kesadaran fungsi strategis bakau dalam mencegah abrasi
pantai dan peran perlindungan di ekosistem pantai;
(c). Menentukan musim tertentu untuk melaut di Desa Panglima Raja, Inhil
agar tidak terjadi eksploitasi pada sumber daya alam perairan;
(d). Larangan menebang kayu di hutan, tetapi memperbolehkan
pemetikan buah yang tidak disertai pemotongan kayu di Rimbo Larangan
Jake, Kuantan Singingi;
(e). Denda jika memotong kayu untuk keperluan komersial berupa wajib
memotong kambing/lembu/kerbau di Rimbo Larangan Jake, Kuantan
Singingi.
Upaya Pelestarian SDA
Larangan memanfaatkan baik hutan maupun perairan dengan
anggapan wilayah keramat, contohnya di Hutan Tali Tanjung, Desa
Dosan, Kabupaten Bengkalis; hutan Rimbo Tujuh Danau di Desa Buluh
Cina, Kampar; dan Hutan Lindungan Sentajo, Kuantan
Pengelolaan alam, seperti:
(a). Penanaman vegetasi tepian sungai (bambu, waru, dan sungkai) di
Lubuk Larangan Pangkalan Indarung, Kuantan Singingi;
(b). Penanaman bibit agar hutan makin asri di Hutan Lindungan Sentajo,
Kuantan;
(c). Kegiatan rutin membersihkan sampah di hutan Rimbo Tujuh Danau,
Desa Buluh Cina, Kampar.
Komitmen di masyarakat agar bisa menjaga kelestarian sumber daya
alam, seperti:
(a). Larangan menangkap induk ikan kaloso (arwana) dan ikan-ikan
kecil di Lubuk Larangan Pangkalan Indarung, Kuantan;
(b). Tidak membuang sampah di perairan bagi masyarakat Desa Buluh
Cina, Kampar;
(c). Pemberantasan illegal logging yang dilakukan pihak luar dengan
menggunakan hokum adat di sejumlah wilayah Riau, contoh nyatanya di
Hutan Lindungan Sentajo, Kuantan;
(d). Larangan membunuh lumba-lumba di perairan danau Desa
Panglima Raja, Indragiri Hilir.
Kerusakan Keseimbangan Sumber
Daya Alam

Ketersediaan sumber daya alam di permukaan bumi sangat beragam


dan penyebaran tidak merata. Ada sumber daya alam yang melimpah
ruah dan ada pula yang jumlahnya terbatas atau sangat sedikit.
Bahkan ada yang sekali diambil akan habis. Bila terjadi
ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dan persediaan sumber
daya alam, maka lingkungan hidup bisa berubah. Perubahan sebagai
akibat kegiatan manusia hasilnya bisa baik, bisa juga buruk.Contoh
perubahan lingkungan ke arah yang buruk adalah pencemaran
lingkungan ( pencemaran udara, air, dan tanah ), pembukaan hutan,
danpermasalahan di bidang sosial.
Oleh karena itu, butuh jembatan atau kerjasama antara
masyarakat adat dengan pemerintah setempat serta antara semua
komponen masyarakat Riau agar upaya konservasi alam menjadi
sebuah upaya bersama (kolektif) yang butuh kepastian dan tindak
nyata.
Beberapa diantara upaya tersebut adalah:
·Pengembangan kelembagaan masyarakat lokal
Peningkatan apresiasi budaya lokal dalam pemanfaatan dan
konservasi alam, yang disertai penggalian dari nilai budaya itu sendiri
Thank you

Rasyiqa Khairi Diva Gabriel

Anda mungkin juga menyukai