Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN PERENCANAAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN

KESELAMATAN PASIEN

I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan sebenarnya bukanlah hal yang baru. Pada
tahun (1820 –1910) Florence Nightingale seorang perawat dari Inggris menekankan pada aspek-
aspek keperawatan pada peningkatan mutu pelayanan. Salah satu ajarannya yang terkenal sampai
sekarang adalah “ hospital should do the patient no harm”, Rumah Sakit jangan sampai
merugikan atau mencelakakan pasien.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit pelayanan yang ada dan seluruh
staf Puskesmas berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan peduli terhadap
keselamatan pasien, pengunjung dan masyarakat Bonjol.
Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib direncanakan,
dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti di seluruh jajaran yang ada di Puskesmas
Bonjol, Kepala Puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, danseluruh staf.
Puskesmas Bonjol yang merupakan Puskesmas Rujukan dari puskesmas lain, yang menangani
berbagai macam penyakit haruslah meperhatikan kualitas layanan dan keamanan pasien dan
keluarga/pengunjung
Oleh karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien, yang menjadi
acuan dalam penyusunan program-program mutu dan keselamatan pasien di unit kerja untuk
dilaksanakan pada tahun 2017.

II. TUJUAN

A. Tujuan umum:
Mendorong pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada pasien yang memenuhi standar pelayanan
keselamatan pasien dan memberikan kepuasan kepada pasien

B. Tujuan khusus:
1. Memastikan bahwa pelayanan diberikan sesuai dengan SOP
2. Menjamin pemberian pelayanan sesuai dengan standar pelayanan medik,keselamatan pasien
dan dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan kebutuhan
3. Mengupayakan peningkatan kemampuan pemberi layanan kesehatan

III. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan Tim peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien Puskesmas Bonjol dilakukan
melalui pemantauan dan peningkatan indikator klinis dan keselamatan pasien.Pemantauan indikator
klinis dan kegiatan pencatatan hasil sasaran mutu dari pelayanan indikator klinis dipantau setiap bulan
dan diukur tiap 6 bulan.
IV.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Rangkaian kegiatan yang akan dilakukan untuk pemantauan indikator klinis tersebut adalah :

1. Pencatatan setiap indikator klinis dilakukan oleh perawat dan petugas di setiap unit pelayanan
yang terkait dengan indikator klinis masing-masing
2. Indikator klinis tersebut dicatat dan direkap oleh koordiantor unit
3. Untuk pemantauan dan pelaporan insiden keselamatan pasien dilaporkan di Tim Manajemen mutu
4. Ketua Tim mutu bertanggung jawab mengkoordinasi pengumpulan data dan indikator klinis yang
sudah dicatat dan direkapitulasi oleh setiap unit pelayanan dan dianalisa pada akhir bulan

V. SASARAN
Sasaran mutu setiap poli/unit di Puskesmas Bonjol

VII. JADWAL PELAKSAAN KEGIATAN

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1. Rapat Tim mutu X
Penetapan Indikator
2. X
klinis
Perhitungan indikator
3. X
klinis
Form Pencatatan dan
4. X
pelaporan
Evaluasi pemantauan
5. X
sasaran
6. Rapat koordinasi X

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Setiap bulan Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien melakukan evaluasi
pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien di unit kerja
2. Setiap 6 bulan Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan pasien membuat laporan
pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
3. Evaluasi untuk melihat pencapaian program dan rencana program dilaksanakan setiap akhir
tahun.

IX. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan,pelaporan dan evaluasi kegiatan ini merupakan laporan dan Evaluasi Pelaksanaan
kegiatan.Pencatatan dilakukan setiap hari,.dihitung setiap bulan,pelaporan setiap 6 bulan sekali dan
kemudian dievaluasi setiap tahun.
X.SUMBER DANA

Data pelaksanaan kegiatan berasal dari dana APBD Pemerintah Kabupaten pasaman

Bonjol,13 Maret 2017

KEPALA PUSKESMAS BONJOL

LUSI HASTUTY

Anda mungkin juga menyukai