Anda di halaman 1dari 8

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab M asalah

Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No. telah
masalah penyebab masalah
diidentifikasi
1 Motivasi belajar Hasil kajian literatur setelah dilakukan
rendah analisis terhadap
Proses pembelajaran biologi
hasil kajian literatur
yang dilaksanakan di
dan hasil
sekolah, akan dipengaruhi
wawancara, serta
beberapa hal yang berkaitan
dikonfirmasi melalui
dengan semangat maupun
observasi dapat
motivasi belajar yang dimiliki
diketahui bahwa
peserta didik. Pentingnya
penyebab masalah
motivasi menjadi salah satu
motivasi belajar
kunci dalam mencapai
siswa rendah
tujuan pembelajaran.
adalah:
Motivasi belajar adalah
keinginan atau dorongan 1. Metode
yang ada pada diri seseorang mengajar
agar melakukan suatu guru yang
tindakan yang kurang
dikehendakinya. Hasil belajar inovatif
akan menjadi optimal jika
2. Guru hanya
motivasi yang diberikan
menggunakan
tepat. Semakin tinggi
metode
motivasi yang ada dalam diri
ceramah
peserta didik, maka semakin
tinggi hasil belajar yang 3. Guru tidak
diperolehnya (Sardiman, memiliki
2012: 85). waktu yang
cukup untuk
Menurut Sari dkk.,
merancang
(Sasmita dkk, 2020: 68),
Model
penyebab rendahnya
pembelajaran
motivasi belajar peserta
yang inovatif
didik adalah rendahnya
kedisiplinan belajar, peserta 4. Guru masih
didik yang tidak terlibat aktif berfokus pada
dalam kegiatan pembelajaran padatnya
di kelas, kurangnya tingkat materi
keaktifan peserta didik
yang ditandai dengan
kurang mendengarkan
penjelasan guru, kurangnya
perhatian terhadap tugas
individu dan kelompok,
rasa ingin tahu yang rendah,
serta tidak memiiki
keberanian untuk bertanya
dan menjawab. Motivasi luar
yang diberikan oleh guru
mempengaruhi keseriusan
peserta didik dalam
kegiatan belajar. Karena
dengan motivasi tersebut,
peserta didik aktif dalam
belajar dan dengan sepenuh
hati menerima materi
sehingga lebih mudah
memahami pelajaran.
Hasil wawancara :
Sebagian siswa memiliki
motivasi belajar yang rendah,
hal ini disebabkan oleh
1. Materi yang disajikan
tidak menarik (PAKAR,
GURU, KEPSEK)
2. Materi sulit dipahami
(GURU)
3. Inovasi pembelajaran
guru masih terbatas
sehingga cara mengajar
guru tidak menarik
(KEPSEK, PAKAR))
4. Sarana pembelajaran
terbatas (PAKAR)
2. Hasil Penialaian Hasil kajian Literatur setelah dilakukan
siswa rendah analisis terhadap
 Slameto (2010)
hasil kajian literatur
menyebutkan faktor-
dan hasil
faktor yang memengaruhi
wawancara, serta
hasil belajar sebagai
dikonfirmasi melalui
berikut: a. Faktor internal
observasi dapat
adalah faktor yang ada
diketahui bahwa
dalam diri individu yang
penyebab hasil
sedang belajar. Faktor
penilaian siswa
internal meliputi: faktor
rendah adalah:
jasmaniah dan faktor
psikologis. b. Faktor 1. Siswa tidak
eksternal adalah faktor tepat waktu
yang ada di luar individu. dalam
Faktor eksternal meliputi: mengumpulkan
faktor keluarga, faktor tugas
sekolah, dan faktor
2. Siswa hanya
masyarakat
mengcopy paste
 menurut Sudjana dalam tugas dari
Barus & Ridwan (2017), temannya
hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan 3. LKPD siswa
yang dimiliki peserta didik yang terlalu
setelah menerima padat dan tidak
pengalaman belajarnya. menarik
Hasil belajar meliputi nilai 4. Siswa sulit
kognitif, psikomotorik, menerima
dan afektif peserta didik materi
yang meningkat setelah pembelajaran
proses belajar mengajar sehingga pada
berlangsung. Hasil belajar saat evaluasi
peserta didik ditentukan siswa
dari peserta didik itu mengalami
sendiri yang ingin kesulitan
membangun menjawab
pengetahuannya
Hasil wawancara:
Sebagian siswa memiliki hasil
penialaian yang rendah
disebabkan oleh
1. Cara mengajar guru yang
monoton (KEPSEK, PAKAR)
2. LKPD yang padat (GURU)
3. Terlambat dalam
mengumpulkan tugas(GURU)
4. Siswa copy paste/salin tanpa
membaca isi tugas tersebut
(GURU)

3. Kesulitan Hasial Kajian literasi setelah dilakukan


menjalani analisis terhadap
kerjasama Anak memiliki motivasi belajar
hasil kajian literatur
dengan orang yang tinggi apabila orang tua dan hasil
tua siswa memberikan perhatian yang wawancara, serta
lebih serta meluangkan waktu dikonfirmasi melalui
untuk anaknya, ketika anak observasi dapat
kurang mendapat perhatian dari diketahui bahwa
orang tua, semangat belajarnya kesulitan menjalani
kerjasama dengan
akan turun, hal ini sejalan
orang tua siswa
dengan pendapat Slameto adalah
(2010:105)
1. Kurangnya
Hasil wawancara: komunikasi
Kesulitan menjalin kerjasama antar pihak
dengan orang tua siswa sekolah
disebabkan oleh: dengan wali
murid
1. Tidak ada alat
komunikasi (GURU)
2. Berhalangan hadir untuk
memenuhi surat
panggilan orang tua
(GURU)
4. Kurangnya Hasil kajian literature setelah dilakukan
model analisis terhadap
pembelajaran  Permasalahan dalam
hasil kajian literatur
pembelajaran dapat
sehingga ketika disebabkan oleh banyak dan hasil
KBM hal, baik dari siswa, bukuwawancara, serta
berlangsung atau media yang dikonfirmasi melalui
terasa monoton digunakan dalam observasi dapat
pembelajaran, guru dan diketahui bahwa
cara mengajar (Pramana kurangnya model
et al., 2020; Puspita et al.,
pembelajaran
sehingga ketika
 Permasalahan yang
KBM berlangsung
bersumber dari buku atau
secara monoton
media dapat disebabkan
adalah:
karena penjelasan yang
keliru, tampilan yang 1. Guru tidak
kurang menarik, merancang
membosankan ataupun pembelajaran
kemungkinan adanya yang inovatif
kesalahan konsep dalam
2. Guru tidak
buku atau media yang
Merancang
digunakan. Guru
media yang
merupakan komponen
menarik
yang sangat berpengaruh
dalam proses
pembelajaran. Namun
permasalahan
pembelajaran juga dapat
bersumber dari guru.
Bahan pembelajaran yang
disampaikan guru akan
membentuk dan
mempengaruhi konsep
pada siswa (Agustami et
al., 2017; Mentari et al.,
2017).
 Model pembelajaran yang
direkomendasikan
kemendikbud sesuai
Kurikulum 2013 seperti
(1) Model pembelajaran
saintifik, (2) Pembelajaran
Berbasis Masalah, (3)
Pembelajaran Berbasis
Proyek, dan (4) Discovery
Learning/Inquiry
Hasil wawancara:
Kurangnya model pembelajaran
sehingga ketika KBM
berlangsung terasa monoton
disebabkan oleh:
1. Guru masih
menggunakan metode
ceramah (PAKAR,
KEPSEK, GURU)
2. Guru jarang
menggunakan media pada
saat pembelajaran
(PAKAR, GURU)
3. Materi yang disampaikan
terlalu padat (GURU)
4. Gaya mengajar guru
dirasakan kurang
menarik bagi siswa
(GURU)
4. Siswa tidak Hasil kajian literatur hasil kajian literatur
aktif dalam dan hasil
pembelajaran  Munawaroh (2022:66-67)
wawancara, serta
mengungkapkan, “Upaya
dikonfirmasi melalui
yang dapat dilakukan
observasi dapat
pendidik untuk
diketahui bahwa
memotivasi peserta didik
siswa tidak aktif
diantaranya:
dalam pembelajaran
menginformasikan
adalah:
pentingnya/manfaat
mempelajari suatu topik 1. Guru tidak
tertentu, menggunakan
menginformasikan Variasi model
tujuan/kompetensi yang
pembelajaran
akan dicapai dari proses
pembelajaran yang 2. Guru kurang
dilakukannya,
memberi
memberikan humor,
menggunakan media apresiasi
pembelajaran, dan juga terhadap
memberi siswa yang
reward/hadiah/pujian aktif
 Menurut Surtikanti dan
Santoso (2007),
pembelajaran yang
berkualitas adalah
terlibatnya peserta didik
secara aktif dalam
pembelajaran.
Keterlibatan yang
dimaksud adalah aktivitas
mendengarkan, komitmen
terhadap tugas,
mendorong berpartisipasi,
menghargai
kontribusi/pendapat,
menerima tanggung
jawab, bertanya kepada
pengajar atau teman dan
merespons pertanyaan
Hasil wawancara
Siswa tidak aktif dalam
pembelajaran disebabkan oleh:
1. Guru masih dominan/
teacher centre (PAKAR,
GURU, KEPSEK)
2. Pembelajaran tidak
bervariasi di kelas
(PAKAR, GURU)
3. Tidak melibatkan semua
siswa dalam kegiatan
pembelajaran (GURU,
PAKAR)
4. Kurang memberikan
pujian dan teguran positif
kepada siswa yang aktif
(GURU)
5. Siswa kurang kajian literatur hasil kajian literatur
mampu Menurut Brookhart dan hasil
menjawab soal- (Sumaryanta, 2018:500) wawancara, serta
soal HOTS dikonfirmasi melalui
menyatakan bahwa HOTS
dengan benar observasi dapat
berkaitan dengan tiga hal, yaitu:
diketahui bahwa
transfer, berpikir kritis, dan
Siswa kurang
pemecahan masalah. mampu menjawab
a. Transfer merupakan soal-soal HOTS
kemampuan siswa dengan benar
memanfaatkan apa yang adalah
telah dipelajari dalam 1. Guru tidak
kehidupan. membiasakan
b. Berpikir kritis siswa untuk
dimaksudkan sebagai menganalisis
berpikir rasional dan masalah
reflektif serta difokuskan 2. Guru masih
pada pengambilan mengajar
keputusan untuk secara
konvensional
mempercayai serta
melakukan sesuatu atau
tidak.
c. Pemecahan masalah
merupakan kemampuan
siswa memanfaatkan apa
yang telah dimiliki untuk
memecahkan
permasalahan yang
sebelumnya belum
ditemukan (tidak rutin)
Newman dan Wehlage
(Hamidah: 2018:75),
mengatakan bahwa kemampuan
berpikir tingkat tinggi memiliki
peranan yang sangat penting
terutama dalam menunjang
prestasi akademik siswa.
Dengan HOTS siswa dapat
membedakan ide atau gagasan
secara jelas, berargumen dengan
baik, mampu memecahkan
masalah, mampu
mengkonstruksi penjelasan,
mampu berhipotesis dan
memahami hal-hal kompleks
menjadi lebih jelas.
Hasil wawancara
Siswa kurang mampu menjawab
soal-soal HOTS dengan benar
1. Siswa tidak dibiasakan
untuk menganalisis
permasalahan (GURU)
2. Banyak guru mengajar
menggunakan ceramah
jadi siswa tidak terbiasa
dengan pertanyaan
menganalisis (GURU,
PAKAR, KEPSEK)
3. Cara mengajar guru yang
masih LOTS (PAKAR)
6. guru belum Kemendikbud (2020) hasil kajian literatur
bisa memahami menyatakan teknologi dibidang dan hasil
teknologi yang pendidikan mengalami wawancara, serta
berkembang ketertinggalan dibandingkan dikonfirmasi melalui
pesat saat inI observasi dapat
dari perkembangan teknologi
diketahui bahwa
bidang finance maupun e -
guru belum bisa
commerce. Hal itu karena memahami
adanya keterbatasan
teknologi yang
kemampuan dalam mengelola
berkembang pesat
TIK dan kurangnya dukungan saat inI
pemerintah dalam memberikan
1. Kurang
fasilitas serta pelatihan
update
pelatihan yang belum merata dengan
khususnya di daerah 3T teknologi
(terdepan,terpencil dan
2. Media
tertinggal). pembelajaran
Hasil wawancara membosanka
n
1. Materi PPT guru copy
paste dan tidak menarik 3. Banyak siswa
tampilannya (GURU) yang masih
2. Tidak ada variasi media sangat
pembelajaran (GURU, gaptekssss
PAKAR)
3. Siswa tidak bisa
mengoperasikan laptop
(GURU)

DAFTAR PUSTAKA

Sasmita, dkk. 2020. Peran Guru Kelas Untuk Meni ngkatkan Motivasi
Belajar Peserta didikDi Sekolah Dasar. Jurnal Literasi Pendidikan
Dasar, Vol. 1, No. 1.

https://ummaspul.e-journal.id/JENFOL/article/download/318/149

http://journal.moripublishing.com/index.php/biochephy

https://jom.untidar.ac.id/index.php/mathlocus/article/download/892/536

Anda mungkin juga menyukai