Anda di halaman 1dari 85

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM SARJANA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


DENGAN PENDEKATAN OUTCOME-BASED EDUCATION OBE
DAN IMPLEMENTASI PROGRAM MERDEKA BELAJAR-KAMPUS M
ERDEKA (MBKM)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TAHUN 2021

i
IDENTITAS TIM PENYUSUN DOKUMEN KURIKULUM

Penasehat : Dekan Fakultas Keperawatan


Dr. Dudut Tanjung, S.Kp. M. Kep., Sp. KMB
Penanggung Jawab : Wakil Dekan I
Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat
Wakil Dekan II
Cholina Trisa Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.KMB
Wakil Dekan III
Ikhsanuddin Ahmad Harahap, S.Kp, MNS
Ketua : Erniyati, S.Kp., MNS
Sekretaris : Lufthiani, S.Kep., Ns., M.Kes
Anggota : Dr. Siti Zahara Nasution, S.Kp., MNS
Evi Karota Bukit, S.Kp., MNS
Dr. Rika Endah Nurhidayah, S.Kp., M.Pd
Jenny Marlindawani Purba, S.Kp., MNS., Ph.D
Nunung Febriani Sitepu, S.Kp., MNS
Iwan Rusdi, S.Kp., MNS
Dwi Karina Ariadni, S.Kep., Ns., M.Kep
Fatwa Imelda, S.Kep. Ns., M.Biomed
Nur Fitri Ekawahyuni, S.Sos
Jefry Irmanda, SKM
Nugraha, S.Kom

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, dokumen


kurikulum Program Studi Ilmu Keperawatan tahap Sarjana dan Profesi tahun 2021 dapat
diselesaikan. Penyusunan ini dilakukan selain sebagai hasil kegiatan peninjauan kurikulum
yang rutin dilakukan setiap 5 tahun, juga untuk merespon trend perkembangan kebijakan
kurikulum PT yang ditetapkan pemerintah dan AIPNI, peningkatan kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan yang bermutu. Penyusunan kurikulum dilakukan dengan mengacu
pada KKNI dan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam
Permendikbud nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan
menggunakan pendekatan Outcome Based Education (OBE) dan pembelajaran Merdeka
Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) Kurikulum ini diperlukan untuk mengikuti
perkembangan pengetahuan dan globalisasi yang menuntut perbaikan kurikulum Pendidikan
Ners Indonesia.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada tim
penyusun Kurikulum PS Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners serta pada semua pihak yang
telah memberikan kritik dan saran untuk membantu penyempurnaan dari penyusunan
kurikulum ini. Kurikulum ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Semoga kurikulum ini
dapat bermanfaat bagi kita dalam rangka melaksanakan pembelajaran di perguruan tinggi
yang sesuai dengan SN-DIKTI dan mencapai MBKM.

Medan, Nopember 2022


Ketua Program studi, Ketua Tim Penyusun,

Lufthiani, S.Kep., Ns., M.Kes Erniyati, S.Kp.,


MNS

iii
IDENTITAS PROGRAM STUDI

Nama Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara


Fakultas : Keperawatan
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Akreditasi :A
Jenjang Pendidikan : Sarjana
Gelar Lulusan : S.Kep

Visi :
Menjadi institusi pendidikan terdepan yang menghasilkan Ners kompetitif dan unggul da
lam tataran dunia global dengan pendekatan holistic caring pada tahun 2020-2024.

Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi keperawatan untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang holistic caring, mengaplikasikan ilmu berlandaskan kajian ilmiah,
moral dan hati nurani.
2. Melaksanakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
untuk menghasilkan penelitian dan pengabdian masyarakat yang mendukung
penerapan holistic caring serta berpartisipasi aktif mendeseminasikan hasil hasil
penelitian dan pengabdian masyarakat dengan penerapan hasil kajian multidisiplin
bidang unggulan kompetitif pada local wisdom dan arts (ethnic) yang aplikatif dan
bermanfaat bagi perubahan kehidupan masyarakat luas yang lebih baik.
3. Menghasilkan lulusan Ners yang memiliki kemampuan akademik dan profesional
dalam mengelola asuhan keperawatan dan sumber daya pelayanan keperawatan yang
holistic caring dan tata nilai utama BINTANG (Bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa dalam Bingkai Kebhinekaan, Inovatif yang berintegritas, Tangguh dan Arif).
4. Memperkuat kinerja tenaga pendidik dan kependidikan sehingga pencapaian
kompetensi keperawatan dengan pendekatan holistic caring dapat tercapai, mampu
bekerja dengan berpedoman pada kecendikiawanan dan nilai-nilai etika profesi,
menjalin kerjasama yang bermartabat dan saling menguntungkan dengan stake holder
dalam tataran global dalam upaya pengembangan, pemberdayaan, dan pemanfaatan
bidang unggulan kompetitif local wisdom dan arts (ethnic).

iv
DAFTAR ISI

Halaman

IDENTITAS TIM PENYUSUN KURIKULUM ………………………………………. i


KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… ii
IDENTITAS PROGRAM STUDI…………………………………………………….... iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………….. v
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………….
BAB 1. LATAR BELAKANG…………………………………………………………... 1
1.1. Evaluasi Kurikulum dan Tracer Study………………………………………………… 2
1.2. Landasan Perancanaan dan Pengembangan Kurikulum………………………… 4

BAB 2. RUMUSAN VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN UNIVERSITY 8


VALUE……………………………………………………………………………………
2.1. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Universitas……………………………………… 8
2.2. Visi, dan Misi Fakultas Keperawatan……………………………………………. 9
2.3. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi……………………………………………. 10
2.4. University Value………………………………………………………………………….. 11

BAB 3. PROFIL DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN………………… 14


3.1. Profil Lulusan…………………………………………………………………….. 14
3.2. Capaian Pembelajaran Lulusan…………………………………………………… 14
3.3. Penetapan Bahan Kajian………………………………………………………….. 16
3.4. Keselarasan Capaian Pembelajaran Lulusan dengan Mata Kuliah……………….. 43

BAB 4. MATRIKS DAN PETA KURIKULUM………………………………………. 44


4.1. Struktur Kurikulum……………………………………………………………….. 44
4.2. Penetapan Bobot Mata Kuliah…………………………………………………….. 47
4.3. Peta Kurikulum……………………………………………………………………. 48
4.4. Struktur Mata Kuliah……………………………………………………………… 50
4.5. Implementasi Hak Merdeka Belajar di Luar Program Studi……………………… 53

BAB 5. STRATEGI DAN EVALUASI PEMBELAJARAN………………………….. 57

5.1. Metode Pembelajaran…………………………………………………………….. 57


BAB 6. MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN KURIKULUM…………………….. 61
6.1. Perencanaan……………………………………………………………………….. 61
6.2. Pelaksanaan………………………………………………………………………… 62
6.3. Evaluasi…………………………………………………………………………… 76
6.4. Peningkatan ……………………………………………………………………….. 77

v
6.5. Pengendalian……………………………………………………………………….. 77
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Beban SKS per semester pada Kurikulum Sarjana Keperawatan FKep
USU Tahun 2017 3
Tabel 3.1 ……………………………………………................ 14
Tabel 3.2 Deskripsi Profil Lulusan 15
Tabel 3.3 ……………………………………………….
Matriks Keselerasan Profil Sarjana Keperawatan dengan CPL 23
Tabel 4.1 ……….
Matriks Bahan Kajian dan Makuliah pada Kurikulum Sarjana 44
Tabel 4.2 Keperawatan Tahun 2021 ……………………………………………
Matriks Keselarasan CPL dan Mata Kuliah pada Kurikulum Sarjana 45
Tabel 4.4 Keperawatan F.Kep USU Tahun 2021
………………………………... 51
Table 5.1 Komposisi Matakuliah Kurikulum Sarjana Keperawatan FKep USU
Tahun 2021 84
…………………………………………………………….
Sebaran Matakuliah di Setiap Semester pada Kurikulum Sarjana
Keperawatan Tahun 2021 …………………………………………….
Kriteria Kegiatan di Luar Kampus untuk Mendapatkan Pengakuan 20
SKS
……………………………………………………………………..

vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.3 Peta Kurikulum Sarjana Keperawatan Tahun 49


Gambar 6.1 2021…………………….
Alur Perencanan Pelaksanaan Kurikulum MBKM di Program Studi 62
Gambar 6.2 Sarjana Keperawatan F.Kep USU 63
Gambar 6.3 ……………………………………… 64
Gambar 6.4 Pelaksanaan Pembelajaran MBKM Alternatif 1 65
Gambar 6.5 ……………………….
Pelaksanaan Pembelajaran MBKM Alternatif 2 66
Gambar 6.6 ……………………….
Alur Proses Pertukaran Pelajar MBKM 68
Gambar 6.7 ………………………………..
Alur Proses Magang MBKM Mahasiswa Sarjana Keperawatan F.Kep 69
Gambar 6.8 USU
……………………………………………………………………. 70
Gambar 6.9 Alur Proses Asistensi Mengajar MBKM Mahasiswa Sarjana
Keperawatan FKep USU 71
Gambar ……………………………………………….
6.10 Alur Proses Penelitian/Riset MBKM Mahasiswa Sarjana Keperawatan 72
FKep USU
Gambar ……………………………………………………………… 73
6.11 Alur Proses Proyek Kemanusian MBKM Mahasiswa Sarjana
Keperawatan FKep USU ………………………………………………
Alur Proses Proyek Kewirausahaan MBKM Mahasiswa Sarjana
Keperawatan FKep USU ………………………………………………
Alur Proses Proyek Independen MBKM Mahasiswa Sarjana

vii
Keperawatan FKep USU ………………………………………………
Alur Proses Proyek KKNT MBKM Mahasiswa Sarjana Keperawatan
FKep USU
………………………………………………………………

viii
BAB I
LATAR BELAKANG

I.1 Evaluasi Kurikulum dan Tracer Study


1.1.1 Dasar- dasar Perubahan
Kurikulum sebagaimana yang dinyatakan dalam Permendikbud No. 3 tahun 20
20 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) adalah seperangkat rencana dan peng
aturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Permendik
bud tersebut mendorong program studi di perguruan tinggi untuk secara periodik melakukan
evaluasi terhadap kurikulum yang digunakan.
Hasil evaluasi kurikulum menjadi bahan pertimbangan untuk mempertahankan
keberlanjutan kurikulum atau melakukan dekonstruksi dan penyusunan kurikulum yang baru.
Berdasarkan hasil evaluasi kurikulum dirumuskan profil lulusan beserta deskripsinya yang m
enjadi tujuan penyelenggaraan program studi dikenal dengan Program Educational Objective
(PEO) atau istilah lain yang sejenis. Profil lulusan yang ditetapkan menjadi arah dalam perum
usan CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan atau Learning Outcome/Student Outcome (LO/S
O)). Kurikulum dikembangkan lebih lanjut dengan mengidentifikasi dan menetapkan bahan k
ajian dan matakuliah yang distrukturkan dalam setiap semester di masa studi. Pengembangan
dan implementasi kurikulum merujuk kepada SPMI dan SPME.
1.1.2 Tracer Study
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara
telah melakukan tracer study terhadap lulusan yang telah menggunakan kurikulum 2016 yang
berjalan saat ini (lihat Table 1). Hasilnya digunakan sebagai umpan balik untuk penyusunan k
urikulum baru yang sesuai dengan tuntutan MBKM. Evaluasi kurikulum diperoleh dari
beberapa sumber kegiatan, yaitu meliputi (1) telaah terhadap hasil monitoring evaluasi proses
pembelajaran, (2) telaah terhadap umpan balik dari mahasiswa, dosen, alumni, dan pengguna
lulusan yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner (3) forum group discussion. Sampai
saat ini, baru sebagian kegiatan tersebut yang telah dilaksanakan. Di antaranya adalah telaah
umpan balik yang diperoleh dari alumni yang sudah bekerja dan yang melanjutkan studi.
Secara keseluruhan evaluasi kurikulum masih perlu dikaji ulang pelaksanaannya untuk
mendapatkan informasi yang lebih relevan dengan penyusunan kurikulum baru. Selain itu
perlu juga melibatkan sumber umpan balik lainnya, yaitu dosen, mahasiswa dan pengguna
lulusan.

9
Alumni PS Ilmu Keperawatan F.Kep USU yang telah bekerja dalam tracer study ini
sebanyak 234 orang, 3 terbanyak tahun lulusan adalah 2017 (24%), 2018 (33%) dan 2019
(28%). Selebihnya (15%) adalah lulusan antara tahun 2007 - 2016 dan luusan tahun 2020.
Temuan lain yang perlu dicermati dalam penyusunan kurikulum adalah sbb.:
a. Tempat bekerja alumni tersebut seluruhnya di dalam negeri, tersebar di 22 propinsi dan
meliputi 5 pulau terbesar di Indonesia. Propinsi terbanyak sebagai tempat kerja alumni
adalah Sumatera Utara (65%), Riau (8%), DKI Jakarta (6%) dan Jawa Barat (4%).
b. Jenis instansi tempat alumni bekerja : (1) berdasarkan kepemilikannya adalah 56%
swasta, 28% pemerintah/BUMN/BUMD, 9% LSM, 4% multilateral dan 3% wiraswasta
(2) berdasarkan jenis pelayanannya : 79% berkaitan dengan pelayanan kesehatan
langsung (64% rumah sakit, 11% klinik/praktek dokter, 4% puskesmas), 4% di pelayanan
kesehatan tidak langsung/kantor pelayanan kesehatan, 9% di industry kesehatan dan 8%
di instansi non kesehatan.
c. Sembilan puluh lima persen alumni menyatakan bahwa bidang pekerjaan yang dijalani
memiliki keeratan dengan bidang keilmuan, hanya 5% yang menyatakan kurang dan tidak
sama sekali.
d. Berdasarkan kesesuaian tingkat pendidikan, 88% alumni menyatakan memiliki bidang
pekerjaan dengan tingkat pendidikan yang sesuai dan 11% setingkat lebih tinggi. Hanya
9% yang lebih rendah dan 4% tidak diperlukan.
e. Pengaruh metode pembelajaran yang sangat besar terhadap kemampuan alumni
melaksanakan dengan bidang pekerjaan secara berurutan adalah praktikum (55%), diskusi
(45%), kerja lapangan (44%), kuliah (42%), magang (41%), dan terakhir adalah
demonstrasi (33%). Sementara itu metode partisipasi dalam proyek riset 60% hanya
memberikan pengaruh yang cukup saja.
f. Rata-rata penghasilan yang diperoleh alumni dari pekerjaannya per bulan 3 juta rupiah
dengan besara terendah tiga ratus ribu rupiah dan tertinggi 14 juta rupiah. Urutan besaran
penghasilan terbesar adalah sbb.: 3 juta (61%), 2 juta (55%), 1 juta (14%) dan 4 juta
(13%).
g. Tuntutan kompetensi yang sangat tinggi secara berurutan adalah etika (33%), kerjasama
tim (30%), komunikasi (25%), pengembangan diri (21%), penguasaan bidang ilmu
(16%), teknologi informasi (15%), kemampuan berbahassa Inggris (5%).
h. Alasan alumni bekerja pada bidang yang tidak sesuai dengan keilmuannya adalah
memunyai pekerjaan dengan prospek yang lebih baik (6%), awal meniti karir (5%), lebih
menyukai bidang yang sesuai dengan pendidikannya (4%) dan dekat dengan rumah (4%)

10
Hasil evaluasi terhadap kurikulum yang sedang berjalan (Kurikulum Program Studi Sarjana
Keperawatan Tahun 2016) menunjukkan bahwa beban kredit keseluruhan adalah 146 SKS
(68% teori/pembelajaran di kelas dan 32% pembelajaran praktek), dilaksanakan dalam 8
semester dengan karakteristik sbb.:
a. Keseluruhan SKS terbagi menjadi 84 matakuliah, terbagi menjadi 45 matakuliah teori
dan 39 matakuliah praktek laboratorium/klinik/lapangan
b. Muatan MK bidang ilmu keperawatan termasuk tugas akhir 119 SKS (82 %),
c. Muatan MK bidang ilmu lainnya 27 SKS (18%) meliputi Bahasa Indonesia (2 SKS),
Pancasila (2 SKS), Agama (2 SKS), Kewarganegaraan (2 SKS), Kewirausahaan (3
SKS), Bahasa Inggris (8 SKS), Biostatistik (2 SKS), Metodologi Penelitian (4 SKS),
Manajemen Sistem Informasi (2 SKS)
d. Beban per semester yang terjadwal adalah pada kisaran 12-21 SKS
Tabel 1.1 Beban SKS per semester pada Kurikulum Sarjana Keperawatan
FKep USU Tahun 2017
SKS MK SKS MK
Semester SKS SKS Praktek Total
Bidang Ilmu Bidang Ilmu
ke- Teori Lab/Klinik SKS
Kep Lain
1 17 2 19 15 4
2 15 6 21 17 4
3 12 7 19 16 3
4 13 6 19 13 6
5 16 3 19 12 7
6 13 5 18 14 4
7 8 11 19 16 3
8 5 7 12 12 0
Total 99 (68%) 47 (32%) 146 119 (82%) 27 (18%)

Selain itu Program Studi juga telah melaksanakan diskusi dengan alumni, perseptor dan
pengguna dan pengelola pelayanan kesehatan secara daring pada tanggal 10 Agustus 2021.
Hasil dari kegiatan tersebut ditujukan untuk mendapatkan umpan balik terhadap kurikulum
capaian pembelajaran lulusan yang diharapkan. Hasil umpan balik dapat dirumuskan sbb.:
a. Mahasiswa diupayakan lebih awal terpapar dengan situsi klinik sehingga lebih siap
memasuki pendidikan profesi atau pun dunia kerja di rumah sakit
b. Capaian belajar praktek lebih diperjelas sehingga memudahkan perseptor dalam
memberikan bimbingan di setiap jenjang pendidikan (Sarjana dan Profesi) atau pun
bidang keilmuan keperawatan (Dasar, KMB, Maternitas, Anak, Jiwa, Keluarga,
Gerontik dan Komunitas) dan disosialisasikan kepada perseptor

11
c. Penguasaan praktek dan keprofesian lebih ditingkatkan
d. Kemampuan berbahasa asing perlu ditingkatan dan diperluas tidak hanya bahasa
Inggris, tetapi juga bahasa Jepang dan bahasa Arab
e. Masa studi dapat lebih dipersingkat sebagaimana kurikulum AIPNI terbaru
f. Unggulan lulusan program studi dalam holistic caring lebih dipertajam

Selain itu hasil survey yang dilakukan AIPNI pusat terhadap penerapan kurikulum
sebelumnya (AIPNI tahun 2015, PSIK FKep USU diterapkan tahun 2017) menghasilkan
kesimpulan tentang perlu adanya penambahan bahan kajian untuk bahasa asing,
gawatdarurat (BTCLS), kepemimpinan (manajemen) dan system informasi serta
penambahan mata kuliah unggulan.

1.1 Landasan Perancanaan dan Pengembangan Kurikulum


Kurikulum merupakan inti yang ada dalam pendidikan atau dapat diistilahkan sebagai
jantung pendidikan, karena didalamnya terdapat isi materi, metodologi pembelajaran dan
media yang harus digunakan. Ada beberapa landasan utama dalam pengembangan suatu
kurikulum, jika landasan-landasan ini digunakan sebaik-baiknya dalam pembentukan
kurikulum maka akan terbentuklah kurikulum yang kuat dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang selalu berkembang. Landasan yang mendasari pengembangan kurikulum,
yaitu:
1.2.1. Landasan Fisiologis
Manusia adalah mahluk spiritual yang cerdas, bertujuan dan mampu menggunakan kema
mpuan rasionalnya untuk menentukan pilihan. Oleh karena itu proses penddikan diarahkan pa
da upaya pembentukan karakter, bakat insani dan kebajikan sosial yang mengembangkan ke
mampuan berpikir dan menyiapkan keterampilan. Pendidik bertanggung jawab untuk mencipt
akan lingkungan yang kondusif dan memiliki keunggulan. kompetitif baik dalam segi intelekt
ual maupun moral, sehingga dapat dijadikan panutan bagi peserta didik.
Kurikulum juga dikembangkan secara komprehensif meliputi pengetahuan yang bersifat
sains, sosial, maupun muatan nilai-nilai yang diorganisasikan dalam bentuk mata kuliah.
Pengelola pendidikan atau pembelajaran harus menguasai pembelajaran, metode, media, dan
strategi serta teknik pembelajaran.
Pendidikan adalah proses rekonstruksi yang berlangsung secara terus menerus dan
diarahkan pada upaya untuk memperoleh pengalaman yang berguna dalam memecahkan
masalah baru dalam kehidupan individu maupun sosial. Oleh karena itu kurikulum memuat

12
pengalaman-pengalaman yang telah teruji, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta
didik. Peran pendidik adalah memimpin dan membimbing peserta didik untuk belajar tanpa
harus terlampau jauh mendikte.
1.2.2. Landasan Sosiologis
Pendidikan adalah proses mempersiapkan individu agar menjadi warga masyarakat
yang diharapkan, pendidikan adalah proses sosialisasi, dan berdasarkan pandangan
antrofologi, pendidikan adalah “enkulturasi” atau pembudayaan. “Dengan pendidikan, kita
tidak mengharapkan muncul manusia-manusia yang lain dan asing terhadap masyarakatnya,
tetapi manusia yang lebih bermutu, mengerti, dan mampu membangun masyarakatnya. Oleh
karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi,
karakteristik kekayaan, dan perkembangan masyarakat tersebut”
Oleh karena itu kurikulum harus mampu memfasilitasi peserta didik agar mereka
mampu bekerja sama, berinteraksi, menyesuaikan diri dengan kehidupan di masyarakat dan
mampu meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai mahluk yang berbudaya.
1.2.3. Landasan Psikologis
Kurikulum mampu mendorong secara terus menerus keingintahuan mahasiswa dan da
pat memotivasi belajar sepanjang hayat, memfasilitasi mahasiswa belajar sehingga mampu m
enyadari peran dan fungsinya dalam lingkungannya, menyebabkan mahasiswa berpikir kritis,
dan berpikir tingkat dan melakukan penalaran tingkat tinggi (higher order thinking), mengopt
imalkan pengembangan potensi mahasiswa menjadi manusia yang diinginkan, memfasilitasi
mahasiswa belajar menjadi manusia yang paripurna, yakni manusia yang bebas, bertanggung
jawab, percaya diri, bermoral atau berakhlak mulia, mampu berkolaborasi, toleran, dan menja
di manusia yang terdidik penuh determinasi kontribusi untuk tercapainya cita-cita dalam pem
bukaan UUD 1945.
1.2.4. Landasan Historis
Kurikulum mampu memfasilitasi mahasiswa belajar sesuai dengan zamannya, mewari
skan nilai budaya dan sejarah keemasan bangsa-bangsa masa lalu, dan mentransformasikan d
alam era di mana dia sedang belajar, mempersiapkan mahasiswa agar dapat hidup lebih baik
di abad 21, memiliki peran aktif di era industri 4.0.

1.2.5. Landasan Yuridis

13
Landasan hukum yang menjadi dasar atau rujukan pada tahapan perancangan, pengembangan
pelaksanaan, dan evaluasi, serta sistem penjaminan mutu perguruan tinggi yang akan menja
min pelaksanaan kurikulum dan tercapainya tujuan kurikulum:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Le
mbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negar
a Republik Indonesia Nomor 4586).
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Ne
gara Republik Indonesia Nomor 5336)
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012, tentang Kerangka Kualifika
si Nasional Indonesia (KKNI)
d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 201
3, tentang Penerapan KKNI Bidang Perguruan Tinggi
e. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 6
2 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
f. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 59 tahun 2018, tentan
g Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar dan Tata Cara Penulisan Gelar di
Perguruan Tinggi
g. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 123 Tahun 2019 tentang
Magang dan Pengakuan Satuan Kredit Semester Magang Industri untuk Program Sarjana
dan Sarjana Terapan.
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 tahun 2020, tentang Standar Nasion
al Pendidikan Tinggi
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 5 tahun 2020, tentang Akreditasi Pro
gram Studi dan Perguruan Tinggi
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 7 Tahun 2020 tentang Pendirian Peru
bahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin
Perguruan Tinggi Swasta.
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 tahun 2020, tentang Rencana Strat
egis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

UU No. 12 Tahun 2012 tentang PT yang memuat pengertian kurikulum pendidikan


tinggi pada pasal 35 ayat 1 sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

14
dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan PT. Kurikulum yang dikembangkan prodi haruslah
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan Menteri. Dalam Pasal 29 UU PT dinyatakan
acuan pokok dalam penetapan kompetensi lulusan pendidikan akademik, pendidikan vokasi,
dan pendidikan profesi adalah Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). KKNI telah
diatur melalui Peraturan Presiden No. Tahun 2012. Pengembangan kurikulum juga mengacu
pada SNPT untuk setiap PS yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak
mulia, dan keterampilan, pada saat ini SNPT yang berlaku adalah Permendikbud No. 03
Tahun 2020 menggantikan Permenristekdikti No 44 tahun 2015.
Standar proses yang ada dalam SN-Dikti menjadi dasar kebijakan MBKM di PT.
Mahasiswa mendapat kesempatan untuk mendapatkan pengalaman belajar di luar program
studinya dan diorientasikan untuk mendapatkan keterampilan abad 21 yang diperlukan di era
Industri 4.0 antara lain komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, berpikir kreatif, juga logika
komputasi dan kepedulian. Peran penting kurikulum dalam penyelenggaraan pendidikan di
perguruan tinggi juga diatur dalam Permendikbud No. 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi
Program Pendirian, Perubahan, Pembubaran PT Negeri, dan Pendirian, Perubahan,
Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta. Perguruan tinggi memiliki visi, misi, tujuan dan
strategi serta nilai nilai yang dikembangkan untuk mewujudkan keunggulan lulusannya.
Karena itu pengembangan kurikulum juga selaras dengan kebijakan di PT masing-masing,
sehingga lulusan setiap PT dapat memiliki keunggulan dan penciri yang membedakan dari
lulusan PT lainnya.

15
BAB II
RUMUSAN VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI,
DAN UNIVERSITY VALUE

2.1 Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Universitas


2.1.1 Visi Universitas Sumatera Utara
Menjadi perguruan tinggi yang memiliki keunggulan akademik sebagai barometer ke
majuan ilmu pengetahuan yang mampu bersaing dalam tataran dunia global”.
2.1.2 Misi Universitas Sumatera Utara
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis otonomi yang menjadi wadah bagi
pengembangan karakter dan profesionalisme sumber daya manusia yang didasarkan
pada pemberdayaan yang mengandung semangat demokratisasi pendidikan yang
mengakui kemajemukan dengan orientasi pendidikan yang menekankan pada aspek
pencarian alternatif penyelesaian masalah aktual berlandaskan kajian ilmiah, moral,
dan hati nurani;
b. Menghasilkan lulusan yang menjadi pelaku perubahan sebagai kekuatan modernisasi
dalam kehidupan masyarakat luas, yang memiliki kompetensi keilmuan, relevansi dan
daya saing yang kuat, serta berperilaku kecendekiawanan yang beretika,
c. Melaksanakan, mengembangkan, dan meningkatkan pendidikan, budaya penelitian
dan program pengabdian masyarakat dalam rangka peningkatan mutu akademik
dengan mengembangkan ilmu yang unggul, yang bermanfaat bagi perubahan
kehidupan masyarakat luas yang lebih baik.
2.1.3 Tujuan Universitas Sumatera Utara
a. Menghasilkan lulusan bermutu yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, humaniora, dan seni, berdasarkan moral, agama, serta mampu bersaing di
tingkat nasional dan internasional;
b. Menghasilkan penelitian inovatif yang mendorong pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, humaniora, dan seni dalam lingkup nasional dan internasional;
c. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada penalaran dan karya
penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan pemberdayaan masyarakat secara inovatif agar
masyarakat mampu menyelesaikan masalah secara mandiri dan berkelanjutan;

16
d. Mewujudkan kemandirian yang adaptif, kreatif, dan proaktif terhadap tuntutan
masyarakat dan tantangan pembangunan, baik secara nasional maupun secara
internasional;
e. Meningkatkan mutu manajemen pembelajaran secara berkesinambungan untuk
mencapai keunggulan dalam persaingan dan kerja sama nasional dan internasional;
f. Menjadi kekuatan moral dan intelektual dalam membangun masyarakat madani
Indonesia;
g. Mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.
2.1.4 Strategi Universitas
a. Menguatkan visi dan komitmen;
b. Merestruktur dan membangun tatakelola lembaga;
c. Meningkatkan inovasi dan kreatifitas;
d. Mengembangkan pembelajaran unggul bertaraf internasional;
e. Selalu mengedepankan keunggulan akademik TALENTA;
f. Mengoptimalkan dan menyempurnakan sistem informasi terintegrasi;
g. Meningkatkan kuantitas dan kualitas dan menyempurnakan sarana dan
prasarana;
h. Menciptakan suasana akademik yang kondusif;
i. Meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat;
j. Meningkatkan kualitas SDM;

2.2 Visi dan Misi Fakultas Keperawatan


2.2.1. Visi

Menjadi Fakultas Keperawatan yang memiliki keunggulan akademik sebagai baro


meter kemajuan lmu pengetahuan yang mampu bersaing dalam tataran dunia globa
l dengan pendekatan holistic caring sehingga dapat meningkatkan daya saing yang
kuat dalam bidang keperawatan tahun 2020-2024.
2.2.2. Misi

a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi keperawatan sehingga menghasilkan


sumber daya manusia yang holistic caring, mengaplikasikan ilmu ber-
landaskan kajian ilmiah, moral dan hati nurani.

17
b. Menghasilkan lulusan Ners yang memiliki kemampuan akademik dan/atau
profesional dalam mengelola asuhan keperawatan dan sumber daya pelayanan
keperawatan yang holistic caring dan tata nilai utama BINTANG (bertakwa
kepada Tuhan yang Mahaesa dalam bingkai kebhine-kaan, inovatif yang
berintegritas, tangguh dan arif).
c. Melaksanakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan untuk menghasilkan penelitian dan pengabdian masyarakat yang
mendukung penerapan holistic caring serta berpartisipasi aktif
mendeseminasikan hasil hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dengan
penerapan hasil kajian multidisiplin bidang unggulan kompetitif pada local
wisdom dan arts (ethnic) yang aplikatif dan bermanfaat bagi perubahan
kehidupan masyarakat luas yang lebih baik.
d. Memperkuat kinerja tenaga pendidik dan kependidikan sehingga pencapaian
kompetensi keperawatan dengan pendekatan holistic caring dapat tercapai,
mampu bekerja dengan berpedoman pada kecendikiawanan dan nilai-nilai
etika profesi, menjalin kerjasama yang bermartabat dan saling menguntungkan
dengan stake holder dalam tataran global dalam upaya pengembangan,
pemberdayaan, dan pemanfaatan bidang unggulan kompetitif local wisdom
dan arts (ethnic).

2.3. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi


2.3.1. Visi
Menjadi institusi pendidikan terdepan yang menghasilkan Ners kompetitif dan unggul da
lam tataran dunia global dengan pendekatan holistic caring pada tahun 2020-2024.
2.3.2. Misi :
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi keperawatan sehingga menghasilkan sumber
daya manusia yang holistic caring, mengaplikasikan ilmu ber-landaskan kajian ilmiah,
moral dan hati nurani.
b. Menghasilkan lulusan Ners yang memiliki kemampuan akademik dan profesional
dalam mengelola asuhan keperawatan dan sumber daya pelayanan keperawatan yang
holistic caring dan tata nilai utama BINTANG (Bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa dalam Bingkai Kebhinekaan, Inovatif yang berintegritas, Tangguh dan Arif).
c. Melaksanakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
untuk menghasilkan penelitian dan pengabdian masyarakat yang mendukung

18
penerapan holistic caring serta berpartisipasi aktif mendeseminasikan hasil hasil
penelitian dan pengabdian masyarakat dengan penerapan hasil kajian multidisiplin
bidang unggulan kompetitif pada local wisdom dan arts (ethnic) yang aplikatif dan
bermanfaat bagi perubahan kehidupan masyarakat luas yang lebih baik.
d. Memperkuat kinerja tenaga pendidik dan kependidikan sehingga pencapaian
kompetensi keperawatan dengan pendekatan holistic caring dapat tercapai, mampu
bekerja dengan berpedoman pada kecendikiawanan dan nilai-nilai etika profesi,
menjalin kerjasama yang bermartabat dan saling menguntungkan dengan stake holder
dalam tataran global dalam upaya pengembangan, pemberdayaan, dan pemanfaatan
bidang unggulan kompetitif local wisdom dan arts (ethnic).
2.3.3. Tujuan
a. Menyelenggrakan pendidikan tinggi yang berkualitas dengan memperhatikan kualitas
pembelajaran
b. Menghasilkan lulusan Ners yang berkualitas yang holistic caring dan memenuhi
standar kompetensi
c. Menghasilkan karya inovatif keperawatan dari kegiatan penelitian dan pengabdian
masyarakat dengan fokus local wisdom dan arts (ethnic) yang dilaksanakan
oleh sivitas akademika, mensosialisasikan ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan tekonologi kesehatan
terkini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan dan asuhan
keperawatan yang berkualitas
d. Membentuk sivitas akademika (pendidik dan kependidikan) yang unggul dalam
pelaksanaan tridarma perguruan tinggi bidang keperawatan

2.4. University Value


Penggerak seluruh sivitas USU dalam kerja penyusunan kurikulum PS di lingkungan
USU adalah TALENTA BINTANG. Istilah tersebut merupakan singkatan yang menjadi
unggulan dan nilai-nilai Universitas sebagaimana yang dituangkan dalam renstra USU 2020-
2024 dan Rencana Jangka Panjang (RJP) USU 2015-2039. TALENTA merupakan
kependekan dari Tropical science and medicine, Agroindustry, Local wisdom, Energy
(sustainable), Natural resources (biodiversity, forest, marine, tourism), Technology
(appropriate) dan Arts (ethnic) dan BINTANG kependekan dari Bertaqwa, Inovatif yang
berintegritas, Tangguh dan Arif). Gerak penyusunan kurikulum PS di lingkungan USU juga

19
diarahkan mengacu pada dokumen Panduan Dekonstruksi dan Penyusunan Kurikulum PT
USU dengan Pendekatan OBE-MBKM.
Istilah Insan USU berkeunggulan TALENTA diartikan sebagai berikut:
1. Tropical Science and Medicine, Sumatera Utara berada dikawasan tropis yang
memiliki penyakit infeksi dan noninfeksi yang hanya ada dikawasan tropis saja
(endemik) sehingga menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Universitas Sumatera
Utara dalam mengembangkan pencegahan dan pengobatan yang sesuai dengan daerah
tropis dengan melibatkan berbagai bidang keilmuan
2. Agroindustry, Sumatera Utara memiliki daerah pertanian yang subur mulai dari
sayur-sayuran, buah-buahan, kelapa sawit hingga kakao. Namun pemanfaatannya
selama ini hanya sebagai bahan mentah tanpa nilai tambah. Universitas Sumatera
Utara memiliki tugas untuk membangun dan mengembangkan bidang agroindustry
dari hulu ke hilir dengan berbagai macam pendeketan seperti pendekatan pertanian,
ekonomi, budaya, keteknikan, MIPA, social politik dan hokum dalam
pengembangannya.
3. Local Wisdom, Sumatera Utara memiliki keragaman suku yang luar biasa, Local
wisdom di sumatera utara menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga
dan memelihara tradisi turun temurun. Universitas Sumatera Utara berupaya untuk
memanfaatkan dan memelihara Local wisdom di sumatera utara agar tidak hanya
menjadi ciri khas suatu suku, tetapi dapat diberdayakan untuk masyarakat Sumatera
Utara sendiri dengan memanfaatkan berbagai bidang keilmuan.
4. Energy (sustainable), Masalah ketersediaan sumber energi merupakan masalah yang
sedang dihadapi dunia sekarang dan masa depan, sehingga diperlukan sumber energi
alternatif yang dapat menentukan keberlangsungan sumber energy kedepannya.
Universitas Sumatera Utara diharapkan dapat menjadi Universitas yang
mengembangakn sumber energi alternative yang dapat dimanfaatkan masyarakat
kedepannya.
5. Natural Resources (Biodiversity, Forest, marine, mine, tourism), Sumber daya alam
yang berlimpah mencakup keanekaragaman hayati, hutan, laut, tambang, dan bentang
alam dengan keunikan yang dimiliki Sumatera Utara. Sumber sandang, pangan, dan
papan, serta obat-obatan baru dapat berasal dari keanekaragaman hayati di hutan dan
di laut. Bahan tambang yang terkandung di bumi Sumatera Utara belum dieksplorasi
secara optimal sehingga potensi bahan tambang dan turunannya belum dimanfaatkan
dengan baik oleh rakyat. Nanoteknologi dan advanced material dapat dikembangkan

20
dari sumber daya alam yang beragam ini. Bentang alam yang indah memiliki potensi
untuk dikelola sebagai tujuan wisata. Bidang keilmuan seperti pertanian, MIPA,
keteknikan, ilmu budaya, sosial, hukum, dan ekonomi dapat memberikan sumbangan
yang sangat berarti dalam mengembangkan kemanfaatan dan keberlanjutan sumber
daya alam ini.
6. Technology (appropriate), Teknologi tepat guna merupakan teknologi praktis yang
dapat langsung digunakan oleh masyarakat. Teknologi ini dapat berupa program, alat,
dan jasa. Pengembangan teknologi ini memerlukan kerja sama yang baik antara
perancang dan pengguna. Oleh karenanya, penting dilibatkan pendekatan social
budaya dalam penerapannya. Bidang keilmuan seperti keteknikan, TIK, MIPA,
hukum, dan ekonomi merupakan cabang ilmu yang sangat berperan dalam
pengembangan teknologi ini.
7. Arts (ethnic), Sumatera Utara dengan keberagaman etnis menyumbang keragaman
seni dan budaya. Banyak hal yang bersifat seni etnis dapat mewarnai kehidupan. Seni
yang ada, termasuk seni etnis, belum dikaji secara optimal. Telaah seni perlu
melibatkan disiplin ilmu, antara lain, antropologi, sosiologi, ilmu budaya, keteknikan,
TIK, dan MIPA.

21
BAB 3
PROFIL DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN

3.1. Profil Lulusan


Profil lulusan Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Keperawatan USU adalah
care provider, communicator, and health educator and promote manager and leader,
researcher and inovator. Kemampuan yang diharapkan dimiliki lulusan untuk masing-
masing profil tersebut dideskripsikan dalam Table 3.1

Tabel 3.1 Deskripsi Profil Lulusan


No Profil Lulusan Deskripsi
1 Care provider Kemampuan merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan
pada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam rentan
g sehat sakit di tatanan klinik, keluarga, dan komunitas untuk me
menuhi kebutuhan dasar manusia secara komprehensif dan berbas
is bukti dengan pendekatan holistic caring
2 Communicator Kemampuan mendemonstrasikan komunikasi efektif pada sistem
klien dan kolaborasi tim kesehatan dengan pendekatan holistic
caring
3 Health Educato Kemampuan melakukan edukasi dan promosi pada sistem klien u
r and Promoter ntuk mencapai kemandirian dalam merawat dirinya dengan
pendekatan holistic caring
4 Manager and L Kemampuan menganalisis pengorganisasian asuhan keperawatan
eader dan berkoordinasi dengan tim kesehatan dengan menunjukkan sik
ap kepemimpinan untuk mencapai tujuan perawatan klien.
5 Researcher Kemampuan menerapkan langkah-langkah pendekatan ilmiah dal
am menyelesaikan masalah keperawatan.
6 Inovator Kemampuan mengembangkan inovasi dalam bidang keperawatan

3.2. Capaian Pembelajaran Lulusan

Standar kompetensi lulusan pada kurikulum ini dinyatakan sebagai capaian pembelajaran
yang terdiri dari komponen sikap, keterampilan umum dan pengetahuan serta keterampilan
khusus. Rumusan CPL 2 komponen yang pertama diadopsi dari SN-DIKTI. Sementara
rumusan 2 komponen yang kedua dirumuskan berdasarkan hasil taracer study dan juga
mengadopsi 9 rumusan CPL yang telah disepakati AIPNI pada kurikulum OBE – MBKM
tahun 2021, mengintergrasikan tata nilai Universitas yaitu BINTANG dan unggulan PS
sebagaimana yang dituangkan pada visi – misi PS, yaitu unggul dengan pendekatan holistic
caring. Berdasarkan keseluruhan hal tersebut maka capaian pembelajaran lulusan Ners USU
adalah sebagai berikut:

22
1) Mampu menerapkan tata nilai BINTANG dalam menjunjungan tinggi nilai
kemanusiaan, profesional, etika, hukum, moral dan budaya dalam keperawatan
2) Mampu menjalankan pekerjaan profesi keperawatan berdasarkan pemikiran logis,
kritis, sistematis dan kreatif, inovatif serta bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial
serta bertanggungjawab secara ilmiah kepada masyarakat profesi dan klien
3) Mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan tehnologi keperawatan dengan
memperhatikan nilai humaniora berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam
pemberian asuhan keperawatan.
4) Mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan sebagai upaya peningkatan kualitas
asuhan keperawatan dalam tatanan klinik maupun komunitas
5) Mampu melaksanakan edukasi dengan keterampilan komunikasi dalam
asuhan keperawatan dan informasi ilmiah
6) Mampu menganalisis pengorganisasian asuhan keperawatan dan berkoordinasi
dengan tim kesehatan dengan menunjukkan sikap kepemimpian untuk mencapai
tujuan perawatan klien
7) Mampu melakukan penelitian ilmiah di bidang ilmu dan teknologi
keperawatan untuk memecahkan masalah kesehatan
8) Mampu menghasilkan, mengomunikasikan, dan melakukan inovasi pada
bidang ilmu dan teknologi keperawatan
9) Mampu mengembangkan keahlian professional melalui pembelajaran seumur hidup

Keselarasan 9 (sembilan) profil dengan capaian pembelajaran lulusan Sarjana Keperawatan


diilustrasikan pada Table 3.2

Tabel 3.2. Matriks Keselarasan Profil Sarjana Keperawatan dengan CPL

Capaian Pembelajaran Lulusan


No Profil Lulusan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Care provider √ √ √ √ √ √
2 Communicator √ √ √ √
3 Health educator and pro
√ √ √ √
moter
4 Manajer and leader √ √ √ √ √
5 Researcher √ √ √ √ √ √
6 Inovator √ √ √ √

23
3.3. Bahan Kajian
Kajian (subject matters) yang dimaksud dalam buku kurikulum ini adalah pengetah
uan dari disiplin ilmu tertentu atau pengetahuan yang dipelajari oleh mahasiswa dan dapat did
emonstrasikan oleh mahasiswa (Anderson & Krathwohl, 2001:12-13). Bahan kajian ini dapat
berupa satu atau lebih cabang ilmu berserta ranting ilmunya, atau sekelompok pengetahuan y
ang telah terintegrasi dalam suatu pengetahuan baru yang sudah disepakati oleh forum prodi s
ejenis sebagai ciri bidang ilmu prodi tersebut.
Bahan kajian yang telah diidentifikasi diperlukan bagi lulusan dijadikan sebagai
pondasi untuk membentuk matakuliah. Tabel 3.3 mendeskripsikan matriks bahan kajian dan
mata kuliah pada kurikulum Sarjana Keperawatan FKep USU tahun 2021. Sebagian besar
bahan kajian mengacu pada dokumen kurikulum pendidikan Ners AIPNI tahun 2021. Bahan
kajian lainnya yang diidentifikasi adalah yang ditujukan untuk memberikan penguatan
holistic caring. Selain itu bahan kajian lainnya merupakan penciri yang diwajibkan
Universitas.
Tabel 3.2. Matriks Bahan Kajian dan Mata Kuliah pada
Kurikulum Sarjana Keperawatan FKep USU
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
1. Laras ilmiah dan ragam bahasa Bahasa Indon
a. Persiapan penyajian lisan esia
b. Daftar Rujukan
c. Topik dan tesis
d. Penyajian lisan
2. Kerangka tulisan
a. Jenis tulisan
b. Paragraf
c. Pengembangan paragraf
d. Kutipan dan sistem rujukan
e. Format makalah ilmiah
f. Bagian pendahuluan
g. Bagian isi
h. Bagian penutup
i. Tanda baca dan ejaan
j. Kalimat efektif
k. Cara mengacu
l. Tanda-tanda koreksi
3. Ringkasan, ikhtisar dan abstrak
a. Membaca kritis
b. Sintesis
1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan Dasar Manusia menurut Henderson: Pemenuhan K
a. Bernapas dengan normal; ebutuhan Das
b. Makan dan minum yang adekuat; ar Manusia
c. Eliminasi;
d. Bergerak dan dapat mempertahankan postur tubuh dengan baik;

24
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
e. Tidur dan Istirahat
f. Berpakaian;
g. Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal;
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan melindungi kulit;
i. Menghindari bahaya lingkungan dan menghindari cedera orang lain;
j. Berkomunikasi dengan orang lain untuk mengungkapkan perasaan
emosi, kebutuhan, ketakutan, atau pendapat;
k. Mempercayai keimanan/ Ketuhanan.
l. Pekerjaan dan penghargaan
m. Hiburan atau rekreasi
n. Belajar menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu dan dapat
memanfaatkan fasilitas Kesehatan yang ada.
2. Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia:
a. Kebersihan dan Perawatan Diri
b. Integritas Kulit dan Luka
c. Mobilitas dan Imobilitas
d. Aktifitas dan Latihan
e. Istirahat dan Tidur
f. Manajemen Nyeri
g. Nutrisi
h. Eliminasi Urin dan Fekal
i. Oksigenasi
j. Keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa
1. Konsep Caring Konsep Dasar
a. Pengertian caring Keperawatan
b. Teori keperawatan tentang caring
c. Aplikasi caring dalam kehidupan sehari-hari dan praktik keperawatan
d. Perbedaan caring dan curing
2. Pelayanan Keperawatan dalam Sistem Pelayanan Kesehatan: Sistem Klien, Ti
ngkatan pelayanan kesehatan
3. Keperawatan sebagai suatu profesi
a. Peran perawat profesional
b. Standar praktik keperawatan profesional
4. Interprofessional education dan interprofessional collaboration
a. Konsep interprofessional education and collaborative practice (IPE& IPC)
b. Team and team work: Team work culture of the IPE team that facilitates
or inhibits collaboration,
c. Communication in IPE Team: hierarchy within the IP team, and
communication effectiveness.
d. Values and Ethics for Interprofessional Practice
5. Etik dan legal dalam keperawatan
a. Prinsip moral dan etika
b. Ethic of care
c. Kode etik keperawatan dan isu etik dalam praktik keperawatan
d. Prinsip-prinsip legal dalam praktik
e. Aspek hukum dalam keperawatan
f. Pelindungan hukum dalam praktik keperawatan
g. Nursing advocacy
h. Pengambilan keputusan legal etis

25
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
1. Tugas hidup manusia Agama
a. Hakikat penciptaan manusia
b. Proses penciptaan manusia
c. Tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan
d. Tugas manusia terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan
2. Konsep agama dan kehidupan beragama
a. Hakikat agama
b. Komponen dalam beragama (hal yang dilarang dan diperintahkan)
c. Nilai agama dalam kehidupan profesi keperawatan dan sosial masyarakat
3. Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama
a. Manajemen menghadapi respon sakit dan penyakit (simpati, empati,
penguatan)
b. Konsistensi dalam beribadah dalam berbagai kondisi sakit
4. Manajemen Sakratul Maut
a. Pendampingan masa kritis
b. Langkah-langkah sakaratul maut
c. Perawatan Jenazah
d. Adab terhadap jenazah: Tata cara mengafani
5. Pentingnya mengetahui perkembangan teknologi
a. Perkembangan agama dari waktu ke waktu
b. Pentingnya umat beragama mengikuti perkembangan teknologi
c. Perkembangan agama-agama saat ini
d. Dampak perkembangan IPTEK terhadap nilai-nilai agama
1. Biologi sel dan konsep genetika Ilmu Biomedi
a. Prinsip-prinsip fisika dalam keperawatan: Prinsip biomekanika k Dasar
dalam keperawatan
2. Biolistrik pada tubuh manusia
a. Prinsip-prinsip biokimia dalam tubuh manusia: keseimbangan asam
basa, cairan tubuh, metabolisme karbohidrat, protein, lipid, purin, dan
pirimidin
b. Gizi: zat gizi makro dan mikro, angka kecukupan gizi yang dianjurkan,
kebutuhan gizi individu, penilaian status gizi individu, dasar-dasar diet
klinik
3. Struktur dan fungsi tubuh manusia secara umum:
a. Istilah-istilah dalam anatomi dan pembagian region tubuh
b. Macam-macam jaringan
c. Sistem persarafan
d. Sistem endokrin
e. Sistem reproduksi
f. Sistem perkemihan
g. Sistem integumen
h. Sistem muskuloskeletal
i. Sistem respirasi
j. Sistem kardiovaskuler
k. Sistem pencernaan dan metabolisme tubuh
l. Sistem imun dasar
4. Konsep biolistrik
a. Atom & ion, muatan listrik, potensial, arus & hambatan listrik
b. Potensial listrik pada berbagai keadaan sel (transduksi sinyal; potensial

26
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
membrane istirahat, depolarisasi, hiperpolarisasi, potensial aksi)
c. Penghantaran impuls di dalam tubuh &Transmisi sinaps: potensial end
plate, pembentukan Excitarory Post Synaptic Potensial (EPSP) dan
Inhibitory Post-Synaptic Potensial (IPSP)
d. Penggunaan listrik untuk tubuh
5. Lengkung refleks
a. Pengertian homeostasis & sistem pengendalian tubuh: mekanisme
umpan balik positif & negative
b. Pengertian dan komponen lengkung refleks
6. Keseimbangan cairan elektrolit
a. Kompartemen dan komposisi cairan tubuh
b. Teori asam basa
c. Derajat keasaman larutan (pH)
d. Larutan elektrolit dan non elektrolit
e. Sistem Buffer tubuh
f. Larutan isotonik, hipotonik, dan hipertonik
1. Falsafah, Paradigma dan paradigma keperawatan Falsafah dan
a. Definisi Teori dan Teori Teori Kepera
b. Keperawatan watan
c. Komponen suatu teori
d. Hubungan paradigma dan teori keperawatan
e. Jenis atau tingkatan teori
f. Teori keperawatan terpilih (Nightingale, Henderson, Peplau, Watson,
Orem, Roy, etc)
g. Teori middle range dalam Keperawatan
2. Konsep holistic care: holisme, humanisme
3. Konsep berubah
4. Konsep sistem dan Pendekatan sistem
1. Konsep komunikasi secara umum Komunikasi
- Pengertian komunikasi Dasar Kepera
- Komponen komunikasi watan
- Bentuk komunikasi
- Tujuan dan fungsi komunikasi
2. Jenis – jenis komunikasi
a. Komunikasi verbal
- Kata dan makna
- Pengaruh kata terhadap Tindakan
b. Komunikasi nonverbal
- Bentuk komunikasi nonverbal
- Menafsirkan pesan nonverbal
3. Konsep Komunikasi efektif
a. Faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi:
- Kredibilitas pemberi pesan
- Isi pesan
- Kesesuaian dengan isi pesan
- Kejelasan pesan
- Kesinambungan dan konsistensi
- Saluran

27
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
- Kapabilitas sasaran
b. Komunikasi dalam konteks sosial dan latar belakang budaya (cultural
diversity) serta keyakinan
c. Komunikasi multidisiplin dalam pelayanan Kesehatan
d. Perspektif, Trend dan isu komunikasi dalam pelayanan Kesehatan
e. komunikasi efektif dalam hubungan interpersonal dengan klien, keluarga,
kelompok, sesama perawat dan tenaga kesehatan lainnya
1. Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia: Pendidikan Pa
2. Pancasila sebagai dasar negara: ncasila
a. Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
b. Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD NRI tahun 1945
c. Implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang
Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Hankam
3. Pancasila sebagai Ideologi negara:
a. Pengertian Ideologi
b. Pancasila dan Ideologi Dunia
c. Pancasila dan Agama
4. Pancasila sebagai Sistem Filsafat
5. Pancasila sebagai Sistem Etika
6. Pancasila sebagai dasar nilai Pengembangan Ilmu:
a. Nilai ketuhanan sebagai dasar pengembangan ilmu
b. Nilai kemanusiaan sebagai dasar pengembangan ilmu
c. Nilai persatuan sebagai dasar pengembangan ilmu
d. Nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan ilmu
e. Nilai keadilan sebagai dasar pengembangan ilmu
Keterampilan dasar dalam keperawatan Keterampilan
1. Pengukuran tanda vital Dasar Kepera
2. Pemeriksaan fisik watan
3. Pengkajian keperawatan (anamnesa dan pengumpulan data sekunder)
4. Persiapan pasien untuk pemeriksaan penunjang
5. Prosedur persiapan pemeriksaan penunjang
6. Pengendalian infeksi dasar
7. Safe patient handling
8. Infeksi nosocomial
9. Prinsip pemberian medikasi
10. Prosedur pemberian medikasi oral
11. Prosedur pemberian medikasi parenteral
12. Prosedur pemberian medikasi topikal
13. Prosedur pemberian medikasi suppositoria
14. Prinsip perawatan luka
15. Prosedur perawatan luka sederhana
Konsep berpikir kritis dalam keperawatan Proses Kepera
1. Proses keperawatan 5 tahap : pengkajian, diagnosis, perencanaan, implemen watan dan Ber
tasi dan evaluasi pikir Kritis
2. Proses Diagnosis:
a. pengumpulan data, analisis data, perumusan masalah dan pengambilan ke
putusan
b. Komponen diagnosa keperawatan
c. Klasifikasi Diagnosa keperawatan (NANDA, NOC, NIC)

28
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
d. 3S (SDKI-SLKI-SIKI)
3. Konsep berfikir kritis:
a. Berfikir kritis dalam proses keperawatan
b. Komponen-komponen dalam proses keperawatan
c. Membandingkan terminologi berfikir kritis, clinical reasoning, dan clinic
al judgment
d. Tahapan-tahapan proses penyelesaian masalah
e. Tahapan-tahapan yang digunakan untuk membuat keputusan
f. Identifikasi Langkah Langkah untuk meningkatkan ketrampilan klinis
g. Mengaplikasikan proses berfikir kritits pada masalah kehidupan nyata
h. Mendiskusikan penggunaan berfikir kritis dalam keperawatan
i. Menjelaskan prinsip prinsip prioritas untuk asuhan keperawatan
4. Pengambilan Keputusan Klinik
a. Keputusan klinis: Problem solving, critical thinking, clinical judgement, d
an clinical decision-making
b. Persepsi membuat keputusan klinis: a matrix model, berfikir kreatif untuk
bekerja dalam sistem yang holistic, belajar seumur hidup dalam membuat
keputusan, memprioritaskan keputusan selama perjalanan pengobatan pasi
en, merefleksikan judgement dan keputusan dalam supervisi klinis.
1. Konsep dasar patologi dan patofisiologi Ilmu Dasar K
a. adaptasi, jejas, dan penuaan sel eperawatan
b. kelainan kongenital
c. pertumbuhan sel dan diferensiasi
d. respon radang
2. Agen-agen infeksius: virus, bakteri, jamur, parasit, riketsia, dan clamidia
a. faktor-faktor yang mempengaruhi transmisi agen-agen infeksius
b. perbedaan proses infeksi berbagai agen infeksius
c. kondisi yang melemahkan pertahanan pejamu melawan mikroorganisme
d. infeksi oportunistik
e. pengontrolan pertumbuhan mikroorganisme
f. menurunkan jumlah mikroorganisme kontaminan & mencegah transmisi
3. Peran perawat dalam pemeriksaan untuk data penunjang pasien (pemeriksaan
laboratorium, rontgen, dll)
1. Farmakologi dalam keperawatan Farmakologi
2. Penggolongan obat-obatan Keperawatan
3. Farmakodinamika dan farmakokinetik,
4. Indikasi dan kontra indikasi obat
5. Efek / efek samping obat
6. Interaksi obat
7. Cara pemberian dan perhitungan dosis
8. Toxicologi obat
9. Obat dan dampaknya terhadap system tubuh
a. System saraf
b. System pernafasan
c. System kardiovasculer
d. System pencernaan
e. System endokrin
f. System tubuh yang lain (kemoterapi)
10. Herbal and dietary supplement therapy

29
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
11. Mengevaluasi alasan alasan pasien non adherent dengan treatment obat.
1. Peran perawat dalam pendidikan dan promosi kesehatan Kebijakan Promosi
pemerintah tentang promosi Kesehatan Kesehatan
a. Pengantar Pendidikan Kesehatan bagi Klien dan
b. Konsep dan teori belajar, mengajar Pendidikan
c. Domain belajar Kesehatan
d. Komunikasi dalam proses pembelajaran klien
e. Klien sebagai peserta didik dan Kebutuhan pendidikan kesehatan klien
2. Promosi Kesehatan
a. Pengertian promosi kesehatan
b. Konsep dan prinsip dalam promosi kesehatan
c. Paradigma dalam promosi Kesehatan
d. Model dalam promosi Kesehatan
e. Faktor – faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan dan promosi
Kesehatan
3. Pengembangan program pendidikan kesehatan klien:
a. Identifikasi kebutuhan belajar klien
b. Tujuan pendidikan kesehatan klien
c. Prinsip, metode, teknik dan strategi pendidikan
d. Media pembelajaran
e. Implementasi pendidikan kesehatan klien
f. Evaluasi pendidikan kesehatan klien
1. PKn sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan K
a. Latar belakang dan tujuan pembelajaran PKn di PT ewarga-negar
b. Nilai –nilai Pancasila sebagai orientasi (core value) PKn aan
2. Identitas Nasional
3. Negara dan Konstitusi
4. Hak dan Kewajiban Warga Negara
5. Demokrasi Indonesia
6. Negara dan Konstitusi
7. Negara Hukum dan HAM
8. Geopolitik/ wawasan nusantara
9. Geostrategi Indonesia/ Ketahanan
10. Integrasi Nasional
1. Konsep komunikasi terapeutik : prinsip dasar dalam komunikasi terapeutik, Komunikasi T
helping relationship dan tujuan komunikasi terapeutik erapeutik Kep
2. Karakteristik perawat yang memfasilitasi hubungan terapeutik erawatan
3. Self Awareness (kesadaran intrapersonal dalam hubungan interpersonal
4. Menghadirkan diri secara terapeutik
5. Dimensi respon dan Tindakan
6. Tahap dan teknik komunikasi terapeutik
7. Hambatan dalam komunikasi terapeutik
8. Komunikasi terapeutik pada anak
9. Komunikasi terapeutik pada lansia
10. Komunikasi terapeutik pada klien di IGD
11. Komunikasi terapeurik pada klien di ICU
12. Komunikasi terapeutik mengatasi a. klien yang marah – marah, b. klien yang
komplain, c. klien yang rewel
13. Aplikasi komunikasi terapeutik pada klien, keluarga, kelompok ataupun

30
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
tenaga kesehatan
1. Konsep dan ruang lingkup keperawatan medikal bedah, peran perawat Keperawatan
medikal bedah, dan standar pelayanan keperawatan medikal bedah Dewasa Siste
2. Anatomi, fisiologi, fisika & biokimia terkait sistem pernafasan, m Pernafasan,
kardiovaskuler &hematologi Kardio-vaskul
3. Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada gangguan sistem: er, dan Hemat
a. pernafasan (TB Paru, kanker paru, asma, Pneumonia, PPOK & covid 19); ologi
b. kardiovaskuler (hipertensi, penyakit jantung coroner, gagal jantung);
c. hematologi (anemia, leukemia, DHF).
4. Asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi secara komprehensif meliputi bio-
psiko-sosio-spiritual) sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologic
5. Pendidikan kesehatan pada masalah gangguan sistem pernafasan,
kardiovaskular dan hematologi.
6. Pencegahan primer, sekunder dan tersier pada masalah gangguan sistem
pernafasan, kardiovaskular dan hematologi.
7. Persiapan, pelaksanaan dan paska pemeriksaan diagnostik dan
laboratoriumpada masalah gangguan sistem pernafasan, kardiovaskular dan
hematologi.
8. Hasil-hasil penelitian tentang penatalaksnaan gangguan sistem pernafasan,
kardiovaskuler dan hematologi.
9. Trend dan issue terkait gangguan sistem pernafasan, kardiovaskuler dan
hematologi
10. Manajemen kasus pada gangguan sistem pernafasan, sistem kardiovaskuler,
sistem hematologic
11. Peran dan fungsi perawat : Fungsi advokasi perawat pada kasus dengan
gangguan sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi pada klien
dewasa
12. Intervensi keperawatan pada sistem pernafasan, kardiovaskuler dan
hematologi
a. Pemasangan infuse
b. Terapi intra vena
c. Perekaman dan interpretasi EKG
d. Nebulisasi/terapi inhalasi
e. Teknik fisioterapi dada
f. Teknik postural drainage
g. Prosedur suctioning
h. Terapi O2
i. Perawatan WSD,
j. Teknik pengambilan darah arteri dan interpretasi analisa gas darah
k. Perawatan trakheostomi
l. Tourniquet test
m. Transfusi
1. Teknologi informasi dalam keperawatan ; Sistem Inform
2. Batasan teknologi informasi umum dengan layanan keperawatan, asi Keperawat
3. Peran teknologi informasi bagi layanan pemberian asuhan keperawatan, an
4. Dampak teknologi informasi pada pengguna asuhan keperawatan
5. Sistem teknologi pelayanan kesehatan: a. Sistem informasi, b. Manajemen
sistem informasi, c. Manfaat dan hambatan menggunakan sistem informasi, d.

31
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
Aplikasi sistem informasi dalam pelayanan pasien
1. Konsep Psikososial dalam Keperawatan Psikososial da
a. Konsep diri n Budaya dala
b. Kesehatan spiritual m Keperawata
c. Konsep seksualitas n
d. Konsep stres adaptasi
e. Konsep kehilangan, kematian dan berduka
2. Konsep Budaya dalam Keperawatan
a. Antropologi Kesehatan
b. Transkultural dalam Keperawatan
1. Lingkup Kesehatan Perempuan Keperawatan
a. Anatomi dan fisiologi reproduksi : 1) Sistem reproduksi perempuan, 2) Maternitas
Respon seksual
b. Kehamilan
1) Kehamilan, konsepsi, dan perkembangan janin
2) Anatomi dan Fisiologi Kehamilan
3) Nutrisi Ibu dan Janin
4) Asuhan keperawatan pada ibu hamil
c. Persalinan : 1) Faktor esensial dan proses persalinan, 2) Manajemen nyeri,
3) Pengkajian janin 4) Asuhan keperawatan intranatal
d. Post partum : 1) Fisiologi post partum, 2) Asuhan keperawatan pada post
partum, 3) Home visit
e. Remaja : 1) Seksualitas pada remaja 2) Kehamilan pada remaja, 3) Menjadi
orang tua pada masa remaja
f. Prinsip-prinsip etika keperawatan: otonomi,, beneficience, justice, non
maleficience moral right, nilai dan norma masyarakat Nursing advocacy
2. Asuhan Keperawatan Sistem Reproduksi
a. Pengkajian Sistem Reproduksi
b. Diagnosa keperawatan pada gangguan Sistem Reproduksi
c. Perencanaan/ implementasi/ evaluasi keperawatan pada gangguan Sistem
Reproduksi
d. Dokumentasi asuhan keperawatan
3. Pengkajian dan Promosi Kesehatan Wanita
4. Upaya-upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier pada sistem
reproduksi
a. Exercise
b. Kegel exercise
c. Nutrisi
d. Manajemen stress
5. Trend dan Issue Keperawatan maternitas: Family centered maternity care
6. Evidence based practice dalam keperawatan maternitas
7. Manajemen kasus pada Sistem Reproduksi (klasifikasi kasus sistem
reproduksi dan prioritas masalah sistem reproduksi).
8. Keterampilan antenatal, meliputi:
a. Manuver Leopold dan penghitungan denyut jantung janin
b. Mengukur tinggi fundus uteri kehamilan
c. Menentukan usia kehamilan
d. Menghitung taksiran partus
e. Menghitung taksiran berat janin

32
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
f. Senam hamil
9. Keterampilan intranatal, meliputi:
a. Melakukan periksa dalam
b. Melakukan observasi kemajuan persalinan (partograf)
c. Melakukan observasi kontraksi
d. Manajemen nyeri persalinan
e. Melakukan amniotomi
f. Melakukan episiotomi
g. Menolong kelahiran bayi
h. Membersihkan jalan nafas bayi segera setelah lahir
i. Menghitung nilai Apgar bayi
j. Melahirkan plasenta dan memeriksa kelengkapannya
k. Mencegah perdarahan pada kala IV
l. Menjahit luka episiotomi (perineorafi)
m. Memfasilitasi bonding & attachment (inisiasi dini)
n. Memasang CTG (cardiotocography)
10. Keterampilan Post Natal, meliputi:
a. Melakukan pemeriksaan umum nifas
b. Teknik menyusui
c. Melakukan perawatan perineal
d. Manajemen laktasi
e. Memandikan bayi baru lahir dan merawat tali pusat
f. Memberikan perawatan bayi sehari-hari
g. Memberikan edukasi kesehatan
h. Melakukan konseling keluarga
i. Senam nifas
1. Patofisiologi dan penatalaksanaan (pemeriksaan penunjang dan implikasi Keperawatan
terapi dalam keperawatan) terkait masalah-masalah kesehatan wanita pada Kesehatan Re
masa reproduksi produksi
a. Gangguan perdarahan
1) Perdarahan awal kehamilan, perdarahan kehamilan lanjut.
2) Perdarahan pada pasca persalinan
3) Syok Hemoragi
4) Gangguan pembekuan pada masa kehamilan
b. Infeksi Maternal
1) Penyakit Menular seksual
2) Infeksi TORCH
3) Infeksi Virus (Covid-19)
4) Infeksi Human Papilomavirus
5) Infeksi traktus genetalis
6) Infeksi pasca partum
7) Infeksi HIV
c. Penyakit pada masa kehamilan
1) DM
2) Hyperemisis gravidarum
3) Hypertensi pada kehamilan
4) Gangguan kardiovaskuler pada masa kehamilan
5) Anemia
d. Persalinan berisiko : 1) Distosia, 2) Prematur, 3) Postmatur

33
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
e. Keluarga Berencana
f. Gangguan menstruasi:
1) Amenorea Hipogonadotropi
2) Dismenore
3) Endometriosis
g. Infeksi: Penyakit radang panggul
h. Infertilitas : ) Investigasi infertilitas wanita, 2) Investigasi infertilitas pria
i. Klimakterium : 1) Gejala klimakterium, 2) Gejala pasca klimakterium
j. Trauma melahirkan : 1) Inkontinensia urine, 2) Fistula Genetalia
k. Keganasan:
1) Kanker payudara
2) Keganasan organ-organ reproduksi (Kanker serviks, kanker
endometrium, ovarium)
l. Kekerasan terhadap perempuan
2. Asuhan Keperawatan Sistem Reproduksi
a. Pengkajian Sistem Reproduksi
b. Diagnosa keperawatan pada gangguan Sistem Reproduksi
c. Perencanaan/implementasi/evaluasi keperawatan pada gangguan Sistem
Reproduksi
d. Dokumentasi asuhan keperawatan
3. Sistem layanan kesehatan untuk pasien dengan gangguan sistem
Reproduksi(rujukan, PMO, Gakin, Jamkesmas)
4. Pengkajian dan Promosi Kesehatan Wanita
5. Upaya-upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier pada sistem
reproduksi
a. Sadari
b. Apus Vagina
c. Observasi Pap Smear
d. Observasi IVA
e. Observasi Pemeriksaan Kolposkopi
f. Observasi hasil USG
g. Interpretasi hasil Laboratorium
h. Persiapan Operasi
i. Persiapan Kemoterapi
j. Persiapan Radioterapi
k. Pemeriksaan Refleks
l. Observasi cairan vagina
n. Observasi Edema
6. Trend dan Issue Keperawatan maternitas terkait masalah-masalah kesehatan
wanita
7. Evidence based practice dalam keperawatan maternitas
8. Manajemen kasus pada Sistem Reproduksi (klasifikasi kasus sistem
reproduksi dan prioritas masalah sistem reproduksi)
9. Prosedur yang terkait
a. Membantu melakukan pemeriksaan pap smear, IVA
b. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
c. Memberikan penyuluhan alat kontrasepsi
d. Memasang alat kontrasepsi dalam rahim
e. Memberikan injeksi kontrasepsi

34
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
f. Melakukan konseling keluarga
1. Anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan biokimia terkait sistem endokrin, Keperawatan
imunologi, pencernaan, perkemihan dan reproduksi pria Dewasa Siste
2. Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada gangguan a. sistem m Endokrin,
endokrin (DM, gangguan tiroid), Imunologi,
b. sistem imunologi (rematik, SLE, HIV-ADS), Pencernaan, P
c. sistem pencernaan (Apendisitis, kanker kolorektal, hepatitis, sirosis erkemihan da
hepatis, ileus obstruksi, cholelythiasis/cholesystitis, gastritis) n Reproduksi
d. sistem perkemihan (penyakit ginjal kronik, urolithiasis) Pria
e. sistem reproduksi (BPH, Ca Prostat)
3. Persiapan, pelaksanaan dan paska pemeriksaan diagnostik dan laboratorium
pada masalah gangguan sistem endokrin, imunologi, pencernaan,
perkemihan dan reproduksi pria
4. Asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi secara komprehensif meliputi bio-
psiko-sosio-spiritual) sistem endokrin, imunologi, pencernaan , perkemihan
dan reproduksi pria
5. Pendidikan kesehatan dan upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier
pada masalah gangguan sistem endokrin, imunologi, pencernaan ,
perkemihan dan reproduksi pria
6. Hasil-hasil penelitian tentang penatalaksnaan gangguan sistem endokrin,
imunologi, pencernaan , perkemihan dan reproduksi pria
a. Trend dan issue
b. Evidence based practice
3. Manajemen kasus pada gangguan sistem endokrin, imunologi, pencernaan ,
perkemihan dan reproduksi pria
4. Peran dan fungsi perawat serta fungsi advokasi pada kasus dengan
gangguan sistem endokrin, imunologi, pencernaan, perkemihan dan
reproduksi pria
5. Intervensi keperawatan:
a. Pengukuran Ante Brachial Index (ABI)
b. Pemeriksaan GDS
c. Injeksi sub kutan (dalam pemberian insulin)
d. Pemasangan Nasogastric Tube (NGT)
e. Bilas lambung (gastric Lavage)
f. Menentukan jenis dan jumlah kalori dalam diet
g. Restriksi cairan
h. Wash-out / Enema
i. Colostomy care
j. Pemasangan kateter urin
k. Dialysis
l. Irigasi bladder
m. Bladder training
n. Pemberian obat kemoterapi
o. Manejemen nyeri
p. Pemeriksaan CCT

1. Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga Keperawatan


a. Mortality, morbidity anak sehat da

35
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
b. Filosofi kep. anak: FCC, Atraumatic Care n sakit akut
c. Peran perawat anak
d. Tren isue keperawatan anak
2. Tumbuh Kembang
a. Pengertian Tumbuh Kembang
b. Pola dan prinsip tumbuh kembang
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
d. Tumbuh kembang anak berdasarkan tingkat usia (neonatus s.d remaja)
1) Perkembangan fisiologikal
2) Perkembangan psikoseksual
3) Perkembangan psikososial
4) Perkembanagn kognitif
5) Perkembangan moral
e. Masalah perkembangan pada anak setiap tingkat usia
f. Anticipatory guidance
g. Health promotion
h. Sex education,
3. Peran bermain dalam perkembangan
a. Klasifikasi permainan
b. Fungsi bermain
c. Mainan
4. Komunikasi
a. Proses komunikasi
b. Komunikasi pada anak sesuai tahap tumbuh kembang
c. Tehnik berkomunikasi dengan anak sesuai tahap tumbuh kembang
d. Komunikasi dengan orangtua
e. Komunikasi pada anak dengan kebutuhan khusus
5. Konsep imunisasi
6. Pengkajian fisik dan perkembangan anak
a. Pemeriksaan fisik
1) Pengukuran pertumbuhan
2) Pengukuran fisiologis (head to toe)
b. Pemeriksaan perkembangan
1) Denver II
2) SDIDTK
6. Patofisiologi, farmakologi dan asuhan keperawatan pada anak dengan ganggu
an nutrisi dan dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dal
am konteks keluarga):
a. Obesitas,
b. KKP
c. Gagal tumbuh
7. Patofisiologi, farmakologi dan asuhan keperawatan pada bayi risiko tinggi dan
dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia (dalam konteks kel
uarga):
a. Prematuritas
b. BBLR,
c. RDS,
d. asphyxia,
e. Hiperbilirubinemia

36
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
8. Patofisiologi, farmakologi dan asuhan keperawatan pada anak dengan ganggu
an sistem tubuh dan dampaknya terhadap pemenuhan kebuhan dasar
a. Sistem respirasi: ISPA, Pneumonoa, bronchitis, bronchiolitis, Covid-19
b. Sistem digestive: Diare, sindrome malabsorpsi, thypoid
c. Sistem neurologi: Kejang demam, Epilepsi, Meningitis, Ensefalitis,
Hydrosefalus
d. Sistem integument: Dermatitis, Luka bakar
9. Intervensi keperawatan pada bayi dan anak :
10. Keterampilan umum
a. Tehnik berkomunikasi dengan anak sesuai tahapan usia
b. Terapi bermain
c. Metode restrain dan pelukan terapeutik
d. Pemasangan infus
e. Pemberian tranfusi darah
f. Perhitungan cairan
g. Pemberian obat yang aman
1) Penentuan dosis obat
2) Pemberian obat oral
3) Pemberian obat intramuskular
4) Pemberian obat subkutan dan intradermal
5) Pemberrian obat intravena
6) Pembeian obat melalui rektal
h. Pemberian edukasi kepada keluarga
1. Keterampilan khusus
a. Prosedur perawatan bayi risiko tinggi
1) Perawatan bayi baru lahir
2) Memandikan bayi
3) Perawatan tali pusat
4) Ballard score
5) PMK
6) Perawatan bayi yang dilakukan Phototherapy
7) Cara menyusui yang benar dan tepat
8) Pemberian MP ASI
9) Pemberian edukasi kepada keluarga
b. Prosedur perawatan fungsi pernapasan:
1) Pemantauan TTV
2) Terapi oksigen
3) Terapi inhalasi
4) Suctioning
5) Fisioterapi dada
6) Pemberian edukasi kepada keluarga
c. Prosedur perawatan fungsi pencernaan
1) Pemasangan NGT
2) Pemberian nutrisi melalui NGT
3) Pemberian nutrisi parenteral total (TPN)
4) Pengukuran antropometri
5) Pemberian edukasi kepada keluarga
d. Prosedur perawatan fungsi neurologi:

37
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
1) Mengatasi kejang pada anak
2) Pemberian edukasi kepada keluarga
e. Pemeriksaan fisik pada anak (head to toe)
f. Skreening perkembangan anak: Denver II dan SDIDTK
11.Simulasi pendidikan:
a. Anticipatory guidance pada infant-remaja
b. Health promotion pada infant- remaja
12. Fungsi advokasi perawat
a. Child abuse dan Neglect
b. Tipe-tipe child abuse
c. Pencegahan child abuse dan neglect
d. Legal issue terkait child abuse dan neglect
13. Pengkajian dan demonstrasi:
a. Mendemonstrasikan dan mendokumentasikan asuhan pada balita sakit
dengan pendekatan MTBS
b. Melakukan asuhan pada bayi muda sakit dengan pendekatan MTBM
1. Sejarah keperawatan jiwa dan Trend serta issue dalam keperawatan jiwa Keperawatan
global kesehatan Jiw
2. Proses terjadinya gangguan jiwa dalam perspektif keperawatan jiwa a dan psikosos
3. Konsep stres, rentang sehat sakit jiwa, koping ial
4. Konseptual model dalam keperawatan jiwa: Prevensi primer, sekunder dan
tertier
5. Peran perawat jiwa
6. Pelayanan dan kolaborasi interdisiplin dalam kesehatan dan keperawatan jiwa
7. Proses keperawatan jiwa
8. Sosiokultural dalam konteks asuhan perawatan jiwa
9. Legal dan etik dalam konteks asuhan perawatan jiwa
10. Askep Sehat Jiwa sepanjang rentang kehidupan: ibu hamil, bayi, todler,
prasekolah, usia sekolah, remaja, dewasa, lansia
11. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan kecemasan, ketidakberdayaan
dan keputusasaan dan distress spiritual
1. Prinsip dan konsep keselamatan pasien Keselamatan
2. Pengaruh faktor lingkungan dan manusia pada keselamatan pasien Pasien dan Ke
3. Cara untuk meningkatkan keselamatan pasien dengan menggunakan metode selamatan Kes
peningkatan kualitas ehatan Kerja
4. EBP untuk peningkatankeselamatan pasien
5. Budaya dalam lingkup kerja perawat dalam peningkatan keselamatan pasien
6. Penyebab terjadinya adverse eventsterkait prosedur invasif
7. K3 dalam keperawatan: pentingnya, tujuan, manfaat, & etika.
8. Ruang lingkup K3 dalam keperawatan
9. Kebijakan K3 yang berkaitan dengan keperawatan di Indonesia
10. Konsep dasar K3: sehat, kesehatan kerja, risiko &hazard dalam pemberian
asuhan keperawatan (somatik, perilaku, lingkungan, ergonomik,
pengorganisasian pekerjaan, budaya kerja)
11. Risiko &hazard dalam proses keperawatan (pengkajian – perencanaan,
implementasi, evaluasi)
12. Peran manajemen risiko dalam keselamatan pasien: Proses dan hirarki
13. Manajemen risiko K3 di dalam dan luar gedung
14. Mengenali, dan berespons terhadap adverse events

38
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
15. Penggunaan teknologi dalam peningkatan keselamatan pasien
16. Peran kerja tim untuk keselamatan pasien
17. Peran pasien dan keluarga sebagai partner di pelayanan kesehatan untuk
mencegah terjadinya bahaya dan adverse events
18. Penyakit akibat kerja pada perawat: penyakit menular & tidak menular
19. Penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja pada perawat
20. Upaya pencegahan penyakit akibat kerja pada perawat
21. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada tahap
pengkajian – perencanaan – implementasi - evaluasi asuhan keperawatan
22. Upaya memutus rantai infeksi: precaution, medication safety
23. Upaya mencegah hazard fisik-radiasi-kimia
24. Upaya mempertahankan ergonomik pada posisi berbaring, duduk, berdiri,
dan berjalan
25. Upaya mencegah hazard psikososial
1. Pengantar bahasa Inggris untuk profesi kesehatan Bahasa Inggri
2. Berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis termasuk aspek-aspek tat s dalam Keper
a-bahasa dan kosakata ke dalam ruang lingkup pelayanan dan pekerjaan kep awatan
erawatan baik dalam praktik klinik/komunitas maupun pada pembelajaran di
kelas dan atau di laboratorium.
1. Anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan biokimia terkait sistem sistem Keperawatan
muskuloskeletal, sistem integumen, sistem persepsi sensori, sistem Dewasa Siste
persarafan m Muskulosk
2. Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada gangguan: eletal, Integu
a. sistem muskuloskeletal (fraktur, dislokasi), men, Persepsi
b. sistem integumen (luka bakar), Sensori dan P
c. sistem persepsi sensori (glaukoma, katarak,otitis, ersarafan
d. sistem persarafan (Stroke, tumor otak)
3. Asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi secara komprehensif meliputi bio-
psiko-sosio-spiritual) sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori,
persarafan
4. Persiapan, pelaksanaan & paska pemeriksaan diagnostik & laboratorium
pada masalah gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi
sensori, persarafan
5. Asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi secara komprehensif meliputi bio-
psiko-sosio-spiritual) sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori,
persarafan
6. Pendidikan kesehatan dan upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier
pada masalah gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi
sensori, persarafan
7. Hasil-hasil penelitian tentang penatalaksnaan gangguan sistem
muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori, persarafan
a. Trend dan issue
b. Evidence based practice
8. Manajemen kasus pada gangguan sistem muskuloskeletal, integumen,
persepsi sensori, persarafan
9. Peran dan fungsi perawat serta fungsi advokasi pada kasus dengan
gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori, persarafan

39
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
10. Intervensi keperawatan:
a. Body movement / body mechanic
b. Ambulasi dini
c. Penggunaan alat bantu jalan
d. Fiksasi dan imobilisasi
e. ROM exercise
f. Wound care
g. Irigasi mata
h. Tetes mata
i. Irigasi telinga
j. Tetes telinga
k. Pemeriksaan neurologi dasar: GCS, Pupil, Fungsi motoric, Fungsi
sensibilitas, Fungsi saraf kranial, Tanda rangsang meningeal.
l. Mengkaji risiko dekubitus (Skala Norton/ Skala Braden)
1. Masalah Penelitian Metodologi P
a. Identifikasi topik penelitian enelitian
b. Sumber penemuan masalah penelitian
c. Identifikasi masalah
d. Tipe masalah penelitian
e. Kriteria masalah
f. Karakteristik permasalahan
g. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan permasalahan
h. survei literature
i. Perumusan masalah
2. Penulisan tinjauan pustaka
3. Kerangka teori dan hipotesis
4. Jenis penelitian
a. Ruang lingkup penelitian keperawatan
b. Kuantitatif dan Kualitatif
c. Case report, study kasus dan Literature review
5. Populasi, sample dan sampling:
a. Pengertian populasi, sampel dan sampling
b. Menghitung besar sampel (sample size)
c. Desain sampel : probability dan non probability sampling
6. Instrumen penelitian:
a. Jenis instrument penelitian
b. Uji validitas dan reliabilitas instrument
7. Metode dan Jenis data:
a. Metode observasi, wawancara
b. Jenis data: primer, sekunder
c. Metode kuesioner dan Pengukuran
8. Analisis data:
a. Mengolah dan menganalisis data
b. Uji hipotesis
c. Menentukan uji statistic
9. Menyusun proposal penelitian
a. Proposal penelitian
b. Tujuan proposal
c. Jenis proposal

40
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
d. Manfaat proposal
10. Etika penelitian:
a. Kepentingan etik penelitian
b. Prinsip dasar etik penelitian keperawatan
c. Uji Etik
11. Penyajian hasil Penelitian dan Pembahasan:
a. Analisis data kuantitif, kualitatif maupun hasil literature review sesuai ra
ncangan penelitian
b. Penyajian data dan analisis hasil penelitian
c. Pembahasan hasil penelitian
12. Teknik Penulisan Ilmiah
a. Judul
b. Abstrak
c. Daftar tabel, gambar, lampiran
d. Sitasi
e. Daftar Pustaka
f. Parafrase
g. Summary Penulisan Daftar Pustaka
13. Pembuatan Manuskrip
1. Konsep perawatan anak dengan penyakit kronis/ terminal Keperawatan
2. Patofisiologi, farmakologi dan asuhan keperawatan pada anak dan Anak Sakit Kr
keluarga dengan gangguan sistem tubuh dan dampaknya terhadap pemenuhan onis dan Term
kebutuhan dasar: inal
a. Sistem Kardiovaskuler : demam rematik
b. Sistem Genitourinari : NS, GNA, GNC, GGA, GGC
c. Sistem Hematologi : Anemia, Leukemia, talasemia, ITP, retinoblastoma
d. Sistem Imunologi : HIV AIDS, DHF, SLE
e. Sistem Endokrin : DM Juvenil
3. Patofisiologi, farmakologi dan asuhan keperawatan pada anak dan
keluarga dengan Kelainan Kongenital pada berbagai sistem tubuh dan
dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar:
a. Sistem Kardiovaskuler : ASD/VSD, PDA, TOF
b. Sistem Digestive: Hirschprung, atresia ani, atresia ductus hepaticus,
labioskizis dan /atau palatoskizis, hirschprung.
c. Sitem Genitourinari : Hypospadia, Wilms tumor
d. Sistem Muskuloskletal : CTEV, DDH
e. Sistem Neurologi : Cerebral plasy
4. Asuhan keperawatan pada anak dg berkebutuhan khusus:
a. Retardasi mental
b. Down syndrome
c. Autisme
d. ADHD
5. Perioperative care pada anak
6. Intervensi keperawatan pada bayi dan anak dengan sakit kronis/terminal:
a. Pemberian kemoterapi
b. Pemberian desferal
c. Perawatan oral mucositis
d. Perawatan colostomi
e. Perawatan luka

41
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
f. Pemberian makan pada bayi/anak dengan labio dan/atau palatoskizis
g. Perawatan paliatif
h. Pendidikan kesehatan pada anak dan keluarga
1. Asuhan keperawatan klien yang mengalami harga diri rendah dan isolasi Keperawatan
sosial Psikiatri
2. Asuhan keperawatan klien yang mengalami waham dan halusinasi
3. Asuhan keperawatan klien yang mengalami perilaku kekerasan dan resiko
bunuh diri
4. Asuhan keperawatan klien yang mengalami defisit perawatan diri
5. Asuhan keperawatan jiwa klien dan keluarga akibat covid-19 dan penyakit
kronis: HIV-AIDS
6. Asuhan keperawatan pada anak dengan kebutuhan khusus, korban
pemerkosaan, Korban KDRT, Korban trafficking, Narapidana, Anak jalanan
7. Konsep recovery: Karakteristik recovery, Model dan Supportive
environment
8. Manajemen pelayanan keperawatan jiwa profesional klinik dan komunitas
9. Terapi modalitas: Farmakologi, terapi somatic dan psikofarmaka, TAK,
terapi keluarga, terapi okupasi dan rehabilitasi, dan terapi lingkungan
10. Asuhan keperawatan jiwa pada kelompok khusus serta pada klien pengguna
NAPZA
1. Perspektif keperawatan Keperawatan
2. Konsep perawatan paliatif Paliatif
3. Etik – legal dalam perawatan paliatif
4. Kebijakan nasional terkait perawatan paliatif
5. Prinsip komunikasi dalam perawatan paliatif
6. Patofisiologi berbagai penyakit kronik dan terminal
7. Pengkajian fisik dan psikologis
8. Tinjauan spiritual tentang perawatan paliatif
9. Tinjauan sosial dan budaya tentang perawatan paliatif
10. asuhan keperawatan pada pasien terminal illnes (palliative care)
11. Manajemen nyeri
12. Terapi komplementer diberbagai seting yankes
1. Pengantar kesehatan komunitas dan konsep dasar keperawatan komunitas : Konsep Keper
a. Pengertian kesehatan, indikator sehat, karakteristik dan perilaku sehat awatan Komu
b. Kesehatan komunitas : pengertian komunitas, tahapan pencegahan (tujuan nitas
dan strategi serta pelayanan kesehatan utama)
2. Dasar Epidemiologi dan Kependudukan
3. Komunitas sebagai klien :
a. Pengertian Keperawatan Komunitas
b. Sejarah perkembangan keperawatan komunitas
c. Prinsip Keperawatan Komunitas
d. Teori dan Model Konseptual dalam Keperawatan Komunitas
4. Asuhan keperawatan komunitas
a. Peran, Fungsi,dan Etika Perawat dalam Keperawatan Komunitas
b. Proses keperawatan komunitas
c. Standar Praktik dalam Keperawatan Komunitas
d. Program evaluasi : definisi, tujuan, manfaat, tahapan, metode/alat
e. Proses belajar mengajar di komunitas
f. Terapi komplementer di komunitas

42
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
5. Program/kebijakan kesehatan dalam menanggulangi masalah kesehatan utama
di Indonesia :
a. Konsep Pembangunan Kesehatan di Indonesia
b. Sistem Pelayanan Kesehatan dan Kebijakan Era Otonomi Daerah
c. Pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan pemukiman
(Tuberkulosis, AIDS, ISPA, Covid-19)
d. Program pembinaan kesehatan komunitas (Gizi Masyarakat, Program dan
pengembangan kota sehat, dll.)
e. Puskesmas
f. PHN
6. Issue dan trend dalam pelayanan keperawatan komunitas:
a. Issue dan trend dalam pendidikan, penelitian keperawatan komunitas
b. Issue dan trend dalam keprofesian terkait keperawatan komunitas
1. Ilmu statistik Biostatistik
a. Statistik Deskriptif:
b. Pengertian statistik, data & variabel
c. Jenis data & skala pengukuran
d. Perbedaan statistik deskriptif dengan inferensial
2. Teknik penyajian data
a. Penyajian data:
b. Tujuan, prinsip, dan penyajian data
c. Bentuk penyajian data kuantitaif dan kualitatif
d. Tabel frekuensi
3. Uji Statistik Bivariat
a. Tendensi sentral:
1) Ukuran tengah (mean, median, mode)
2) Ukuran variasi (range, interquartil, varian, SD, COV)
b. Ukuran posisi (quartil, persentil, desil)
c. Probabilitas: Permutasi kombinasi
1) Distribusi Probabilitas:
a) Distribusi normal
b) Distribusi binomial
d. Distribusi sampling: Pengertian
1) populasi,
2) sampel dan distribusi sampling
3) Pengertian standar erorr
4) Sentral Limit Theorem
e. Statistik inferensial:
1) Konsep statistik inferensial,
2) Langkah-langkah pengujian hipotesis
3) Uji beda 2 mean: Konsep dan aplikas uji hipotesis perbedaan 2 mean
4) Uji komparatif: Uji tanda/ peringkat (Wilcoxon dan Mann Whitney)
f. Uji beda proporsi:
g. Uji beda > dari 2 proporsi:
h. Uji Validitas & Reliability Instrument
i. Korelasi:
1) Korelasi Pearson
2) Korelasi Spearman
1. Kepemimpinan, peran, dan fungsi manajemen keperawatan Kepemim-pin

43
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
a. Teori, konsep, dan prinsip dasar kepemimpinan-manajemen keperawatan an dan manaje
b. Fungsi, peran, dan tanggung jawab manajer keperawatan men keperawa
c. Gaya kepemimpinan: perbedaan dan penggunaannya tan
d. Penerapan teori, konsep, prinsip kepemimpinan-manajemen di ruang raw
at & Puskesmas
2. Perencanaan manajemen keperawatan
a. Konsep dasar, tujuan, syarat, komponen perencanaan
b. Jenis perencanaan yang disusun kepala ruang rawat
c. Proses penyusunan rencana penyelesaian masalah manajemen
d. Perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di ruang rawat dan
Puskesmas standar akreditasi nasional dan internasional
3. Fungsi pengorganisasian
a. Konsep dasar, tujuan, dan prinsip pengorganisasian
b. Berbagai jenis struktur organisasi dalam keperawatan
c. Perbedaan budaya dan iklim organisasi
d. Implementasi pengorganisasian keperawatan di ruang rawat dan
Puskesmas: kewenangan klinik perawat
4. Ketenagaan keperawatan sesuai dengan kebutuhan ruang rawat
a. Konsep dasar, prinsip, dan tujuan ketenagaan
b. Variabel dalam ketenagaan
c. Cara penghitungan jumlah tenaga dalam suatu shift
d. Alokasi dan penjadwalan tenaga keperawatan setiap shift
e. Peningkatan kualitas ketenagaan sesuai standar akreditasi
f. Jenis metode penugasan dalam ruang rawat
5. Fungsi pengarahan
a. Konsep dasar dan tujuan pengarahan
b. Kegiatan manajer keperawatan pada fungsi pengarahan
c. Indikator pengarahan yang baik
d. Langkah supervisi ruang rawat
e. Praktik pengarahan kepala ruangan sesuai standar akreditasi
6. Pengendalian mutu asuhan dan pelayanan keperawatan
a. Konsep dasar dan tujuan pengendalian
b. Indikator mutu asuhan keperawatan
c. Jenis pengendalian ruang rawat
d. Proses menjaga mutu asuhan keperawatan di ruang rawat
e. Pengenalan penilaian akreditasi/sertifikasi
7. Konflik dalam asuhan-pelayanan keperawatan ruang rawat
a. Jenis-jenis konflik di ruang rawat
b. Tahapan konflik
c. Teknik manajemen konflik dalam pengelolaan ruang rawat
8. Konferensi & timbang terima sesuai konsep manajemen
a. Konferensi keperawatan
b. Timbang terima
c. Ronde keperawatan
9. Manejemen dan pengaturan alur kerja dalam pelaksanaan penangangan
pasien Covid-19
10. Advokator bagi manajemen rumah sakit dalam efektifitas dan efisiensi proses
pelayanan dan penyembuhan pasien
11. Adaptasi Intrapersonal dan mengelola emosi dalam menangani burn out

44
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
untuk pasien Covid-19
1. Filosofi, konsep holistic dan proses keperawatan kegawat daruratan Keperawatan
a. Konsep keperawatan gawat darurat- Gawat Darura
b. Peran dan fungsi perawat gawat darurat t
c. Etik legal dan cultural sensitif dalam keperawatan gawat darurat
d. Efek kondisi kegawat daruratan terhadap pasien dan keluarga
e. Isu End of life di keperawatan gawat darurat.
f. Mekanisme trauma
2. Proses Keperawatan pada pasien di area Keperawatan gawat darurat
a. Proses keperawatan gawat darurat
b. Pengkajian primer dan sekunder (Primary survey dan Secondary Survey)
c. Triage
3. Pengelolaan asuhan keperawatan dengan kasus kegawat-daruratan mencakup:
intervensi kolaborasi dan mandiri (Medical, farmakologi & diet) kasus
sebagai berikut:
a. Syok: hypovolemia; hiperglikemia; Sepsis
b. Kegawatdaruratan non-trauma:
1) Angina
2) Acute Miocard Infark
3) Cardiac Arrest
4) Status Asthmaticus
5) Respiratory Failure.
6) Stroke
7) Perdarahan abdomen: Melena.
8) Acute Kidney Disease
9) overdosis dan keracunan
c. Kegawatdaruratan trauma
1) Trauma Kepala (Head Injury)
2) Luka Bakar
3) Trauma abdomen dan pelvis
4) Trauma Muskuloskeletal
5) Trauma dada
4. Simulasi pendidikan kesehatan kasus kegawatan, kedaruratan, dan
kegawatdaruratan:
a. AMI
b. Stroke
c. Diabetes
d. Pencegahan injury pada kecelakaan lalu lintas
5. Penelitian terkini terkait Pengelolaan / asuhan keperawatan untuk kasus:
a. AMI
b. Stroke
c. Diabetes
d. Pencegahan injury pada kecelakaan lalu lintas
e. Luka bakar
6. Manajemen kasus secara komprehensif pada pasien yang mengalami
kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan karena gangguan gangguan
berbagai sistem, terutama pada 10 besar kasus sbb:
a. Shock
b. AMI

45
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
c. Stroke
d. Diabetes
e. Status asmatikus
f. Trauma kepala
g. Luka bakar
h. Trauma musculoskeletal : Fraktur
i. HIV AIDS
j. COVID-19
7. Fungsi advokasi dan komunikasi pada kasus kegawatan, kedaruratan
a. Peran perawat Gawat Darurat
b. Komunikasi dalam keperawatan gawat darurat.
c. Ethical framework (Kerangka fikir) untuk pengambilan keputusan etis
d. Dilema etis di area keperawatan gawat darurat
e. Fungsi advokasi pada pasien dengan kegawat daruratan.
8. Intervensi keperawatan pada kegawat daruratan sesuai dengan standar yang
berlaku
a. Primary survey dan secondary survey (Pengkajian di area keperawatan gawat
darurat).
b. Triase
c. Pembidaian
d. Pembebasan jalan nafas dan control servikal
e. BCLS
1. Konsep keluarga dan keperawatan keluarga Keperawatan
a. Konsep keluarga Keluarga
b. Konsep keluarga sejahtera
c. Konsep keperawatan keluarga
d. Ruang lingkup keperawatan keluarga
e. Trend dan isu keperawatan keluarga
f. Proses keperawatan keluarga
g. Asuhan keperawatan Keluarga sesuai kebutuhan tumbuh kembang
h. Asuhan keperawatan Keluarga dengan masalah kesehatan yang lazim di I
ndonesia
2. Asuhan keperawatan keluarga
a. Konsep asuhan keperawatan keluarga
b. Pengkajian keluarga
c. Perumusan masalah keperawatan keluarga
d. Diagnosis keperawatan keluarga
e. Prioritas diagnosis keperawatan keluarga
f. Perencanaan keperawatan keluarga :
1) Direct care
2) Penyuluhan
3) Pemenuhan ADL
4) Konseling keperawatan keluarga
g. Implementasi dan evaluasi keperawatan Keluarga
1. Promosi Kesehatan: Perawatan Ag
a. Konsep promosi kesehatan regat Komunit
b. Program promosi kesehatan as
1) Konsep perawatan di rumah
2) Konsep Nusantara sehat

46
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
3) Konsep Kesehatan Pariwisata
2. Keperawatan Kesehatan Sekolah :
a. Konsep keperawatan kesehatan sekolah
b. Asuhan keperawatan kesehatan sekolah
c. Program Usaha Kesehatan Sekolah
3. Askep Agregat dalam Komunitas: Kesehatan Anak dan Remaja
4. Askep Agregat dalam Komunitas: Kesehatan Wanita dan Pria
5. Askep Agregat dalam Komunitas (masyarakat, panti wreda):
a. Pengkajian: Status fungsional, Status kognitif, Skala depresi, Risiko jatuh,
Keseimbangan
b. Diagnosa keperawatan
c. Rencana/implementasi (pendidikan kesehatan, TAK, direct care)
1) Pemenuhan kebutuhan dasar lansia
2) ROM/mobilisasi/ambulasi
3) Pemenuhan kebutuhan psikososial
d. Evaluasi
6. Askep Kesehatan Komunitas Populasi Rentan
a. Anak jalanan
b. Area bencana
c. Area kerja (industri sederhana/rumah tangga)
d. Correctional setting
e. Area rural
7. Askep komunitas dengan masalah kesehatan populasi: Penyakit Infeksi dan
pandemik COVID 19
8. Askep Komunitas Masalah Kesehatan Populasi: Penyakit Kronik
9. Terapi komplementer:
10. Jenis – Jenis Terapi Komplementer :
a. Mind body techniques : teknik relaksasi, imagery
b. Body movement Therapy : senam/olahraga, ROM, mobilisasi/ambulasi
c. Energetic-touch therapy : message sederhana
d. Spiritual therapy
e. Nutritional/medicinal therapies (berdasar hasil riset)
f. Lifestye and disease prevention
11. Fokus Terapi Komplementer
12. Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer
13. Teknik Terapi Komplementer

1. Filosofi, konsep holistic dan proses keperawatan kritis Keperawatan


a. Konsep keperawatan kritis Kritis
b. Peran dan fungsi perawat kritis
c. Proses keperawatan pada area keperawatan kritis
d. Efek kondisi kritis terhadap pasien dan keluarga
e. Isu End of life di keperawatan kritis Psikososial aspek dari keperawatan
kritis
2. Asuhan kep kasus kritis pada berbagai sistem dengan memperhatikan aspek
legal dan etis
a. Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada kasus kritis dan
implikasinya dengan keperawatan di berbagai system tubuh
b. Asuhan keperawatan kritis (pengkajian, analisa data, diagnosis

47
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi secara komprehensif
meliputi bio-psiko-sosio-spiritual) pada berbagai sistem
c. Legal etis pada asuhan keperawatan kritis
3. Analisa kasus dengan mengintegrasikan hasil penelitian:
a. Hasil-hasil penelitian terkait pada masalah pada kasus kritis berbagai syst
em
b. Trend dan issue terkait masalah pada kasus kritis berbagai system (HIV
AIDS, COVID-19, SARS, Flu burung, dll)
c. Evidence based practice dalam penatalaksanaan masalah pada kasus
kritis berbagai system tubuh
4. Pendidikan kesehatan pada kasus kritis
5. Pencegahan primer, sekunder, dan tersier pasien kritis karena gangguan pada
berbagai sistem tubuh.
6. Keterampilan tindakan keperawatan pada kasus kritis berbagai sistem tubuh
7. Peran dan fungsi advokasi perawat pada kasus kritis
8. Penggunaan dan perawatan pasien dengan ventilasi mekanik:
a. Prinsip-prinsip penatalaksanaan ventilasi mekanik
b. Indikasi dan efek samping penggunaan ventilator mekanik
9. Perawatan pasien dengan menggunakan ventilator mekanik
1. Konsep dan teori menua dalam Keperawatan gerontik Keperawatan
a. Konsep dasar keperawatan gerontik Gerontik
b. Teori-teori penuaan
c. Perubahan bio-psiko-sosial-spiritual-kultural yang lazim terjadi pada
proses menua
d. Program nasional kesehatan lansia
e. Isu-isu, strategi dan kegiatan untuk promosi kesehatan dan kesejahteraan
lansia serta dukungan terhadap orang yang terlibat merawat lansia.
2. Komunikasi terapeutik sesuai dengan masalah dan perkembangan lanjut usia
a. Komunikasi dengan lansia
b. Komunikasi dengan kelompok keluarga dengan lansia
c. Masalah komunikasi yang umum terjadi pada lansia
d. Perumusan diagnosis keperawatan pada lansia dengan masalah
komunikasi
e. Perencanaan tindakan keperawatan pada lansia dengan masalah
komunikasi
3. Asuhan keperawatan gerontik
a. Asuhan Keperawatan (pengkajian, analisis data, diagnosis keperawatan,
intervensi) pada lansia dengan perubahan fisiologis
b. Asuhan Keperawatan (pengkajian, analisis data, diagnosis keperawatan,
intervensi) pada lansia dengan perubahan psiko, sosial, dan spiritual pada
lansia

1. Sistem penanggulangan bencana terpadu. Keperawatan


a. Pengantar keperawatan bencana Bencana
b. Dampak bencana terhadap kesehatan
c. Sistem penanggulangan bencana terpadu
d. Sistem pelayanan kesehatan
e. Aspek etik dan legal dalam keperawatan bencana
f. Perencanaan penanggulangan bencana

48
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
g. Pengembangan dan perencanaan kebijakan
h. Pandemi Covid-19
2. Teknik penilaian dan surveilen bencana
a. Konsep dan model-model Triase bencana
b. Penilaian sistematis sebelum, saat, dan setelah bencana pada korban,
survivor, populasi rentan, dan berbasis komunitas
c. Surveilen bencana
d. Dokumentasi dan pelaporan hasil penilaian bencana
3. Pencegahan dan penanggulangan dampak buruk bencana (mitigasi bencana)
a. Persiapan dan mitigasi bencana
b. Aplikasi pendidikan kesehatan dalam pencegahan dan penanggulangan
dampak buruk bencana
c. Pemberdayaan masyarakat
d. Pendidikan dan kesiapsiagaan
e. Evidence based practice pada keperawatan bencana

4. Prosedur aman dalam pertolongan korban bencana dan penanggulangan


bencana
a. Pengelolaan kegawatdaruratan bencana (4 Cs: Command, Control,
Coordination and Communication)
b. Perawatan terhadap individu dan komunitas
c. Perawatan psikososial dan spiritual pada korban bencana
d. Perawatan untuk populasi rentan (lansia, wanita hamil, anak-anak, orang
dengan penyakit kronis, disabilitas, sakit mental)
e. Pemenuhan kebutuhan jangka panjang
5. Perencanaan penanggulangan bencana di berbagai area dan pemberdayaan
masyarakat:
a. Aplikasi pengelolaan penanggulangan bencana dengan pendekatan
komprehensif pada setiap fase (Prevention, Mitigation, Planning /
Response / Recovery)
b. Pengurangan resiko, pencegahan penyakit dan promosi kesehatan
c. Komunikasi dan penyebaran informasi
d. Perawatan psikososial dan spiritual pada korban bencana
e. Perawatan untuk populasi rentan (lansia, wanita hamil, anak-anak, orang
dengan penyakit kronis, disabilitas, sakit mental)
f. Perlindungan dan perawatan bagi petugas dan caregiver
g. Kerjasama tim inter dan multidisiplin
h. Pemberdayaan masyarakat
6. Kesehatan Matra

1. Masalah Penelitian Skripsi


a. Keilmuan
b. Kasus
c. Masalah (sesuai keilmuan, spider web / k teori, keaslian penelitian)
d. Konsep / Teori
e. Latar Belakang (Pendahuluan)
f. Penentuan Judul
2. Metode Penelitian: DSVIA
a. Desain: Kuantiatif/ Kualitatif

49
Bahan Kajian/Pengetahuan yang dipelajari Mata Kuliah
b. Sampel; Populasi-sample-sampling;
c. Variabel;
d. Instrumen;
e. Analisis
3. Penulisan
a. proposal,
b. laporan penelitian,
c. manuskrip dalam jurnal
d. Sitasi

3.4. Keselarasan Capaian Pembelajaran Lulusan dengan Mata Kuliah

Capaian pembelajaran lulusan yang telah ditetapkan merupakan aspek terpenting dalam
mengevaluasi matakuliah yang sedang berjalan. Untuk itu dibuat matriks antara butir-butir
capaian pembelajaran lulusan dengan mata kuliah untuk mengevaluasi tiap-tiap matakuliah
dengan mengkaji seberapa jauh keterkaitan setiap matakuliah yang mencakup materi
pembelajaran, bentuk tugas, bentuk dan soal ujian, dan penilaian. Matriks tersebut terdiri dari
kolom yang berisi matakuliah yang sudah ada (matakuliah yang sedang berjalan), dan bagian
baris berisi capaian pembelajaran lulusan yang telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan dengan
menilai kesesuaian matakuliah dengan butir-butir capaian pembelajaran lulusan. Butir yang
sesuai dengan matakuliah tertentu ditandai sebagai bagian dari kurikulum yang baru.

50
MK 4
MK 19

Perawatan Matern Skripsi





0




itas
51
MK 3

Keperawatan Benca
Psikososial dan B





9
MK 18

na
udaya dalam Kep

erawatan
MK 3

Keperawatan Geronti





8

k
MK 17

Sistem Informasi

Keperawatan
MK 3

Keperawatan kritis





7

Perawatan dewas
MK 16

a System kardiova




MK 36

skuler, respiratori Keperawatan Keluar


Lanjutan Tabel 4.1. Matriks kegayutan CPL dengan Mata Kuliah pada pada Kurikulum PSIK Tahap Sarjana Keperawatan





ga
Komunikasi Terap
MK 15

eutik Keperawata


Tabel 4.1. Matriks keselarasan CPL dengan Mata Kuliah pada Kurikulum PSIK Tahap Sarjana Keperawatan

MK 3

n Keperawatan Gawat





5

Darurat
MK 14

Kewarganegaraan

Kepemimpinan dan
MK 34

(PKn)
manajemen keperaw


atan
MK 13

Farmakologi Kepe



MK 3

rawatan Biostatistik



3

Pendidikan dan Pr
MK 12

MK 3

omosi Keperawat Perawatan agregat k











2

an omunitas
MK 11

MK 3

Ilmu Dasar Keper Konsep Keperawata







1

awatan n Komunitas
MK

Proses Keperawat Keperawatan paliatif


30
MK 10






an dan Berpikir Kri




tis
Keperawatan psikiatr
MK
29





i
MK 9

Keterampilan Das




ar Keperawatan perawatan Anak saki MK 2






8
t kronis dan terminal
MK 8

Pancasila

Metodologi Penelitia

MK
27




n
MK 7

Komunikasi Dasar Perawatan Dewasa s






Keperawatan

MK 26
istem musculoskelet






al, integume persepsi
sensori & persarafan
MK 6

Falsafah dan Teor






i Keperawatan
Bahasa Inggris keper

MK
25


awatan
MK 5

Ilmu Biomedik Da

sar

MK 2
Keselamatan Pasien



4
dan K3
MK 4

Agama


Perawatan Kesehata

MK 23
n jiwa dan psikososia






l
MK 3

Konsep Dasar Ke





perawatan

MK 22
Perawatan anak seh






Pemenuhan Kebu at dan sakit akut
MK 2
tuhan Dasar Manu






sia
Perawatan dewasa si

MK 21
stem endokrin, penc

MK 1






Bahasa Indonesia ernaan, perke-mihan


& munologi
Capaian

CPL 1
CPL 2
CPL 3
CPL 4
CPL 5
CPL 6
CPL 7
CPL 8
CPL 9

CPL 1
CPL 2
CPL 3
CPL 4
CPL 5
CPL 6
CPL 7
CPL 8
CPL 9
Pembelajaran Capaian Pembelajaran
Lulusan Lulusan
BAB IV

MATRIKS DAN PETA KURIKULUM

Merujuk kepada buku “Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi di Era In


dustri 4.0 untuk Mendukung Merdeka Belajar-Kampus Merdeka” dan buku “Panduan
Dekonstruksi dan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Universitas Sumatera Utara
dengan Pendekatan Outcome-Based Education (OBE) dan Implementasi Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka” maka kegiatan pembelajaran di Universitas Sumatera Utara d
apat dikategorikan sebagai berikut:
a. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada program studi terkait di Universitas
b. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada program studi yang berbeda di lingkun
gan Universitas Sumatera Utara (Implementasi MBKM)
c. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada program studi yang sama di universitas
lain, di dalam dan di luar negeri (implementasi MBKM)
d. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada program studi yang berbeda di universit
as lain, di dalam dan di luar negeri (implementasi MBKM)
e. Pembelajaran pada institusi non-perguruan tinggi, di dalam dan di luar negeri (imple
mentasi MBKM).
Berdasarkan lima bentuk kegiatan pembelajaran tersebut, ada tiga pola yang dapat di
adopsi oleh seluruh Prodi S1 di seluruh Universitas Sumatera Utara yang menjadi sasara
n implementasi program MBKM, yaitu pola 7-0-0, 5-2-0 dan 6-1-0. Ketiga pola tersebut
dideskripsikan sebagai berikut:
a. 7-0-0: Kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama 7 semester di dalam universita
s.
b. 5-2-0 : Kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama 5 semester di dalam universit
as, 1 semester di luar universitas, dan 1 semester kembali mengikuti kegiatan pembe
lajaran di dalam universitas.
c. 6-1-0 : Kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama 6 semester di dalam universit
as, 1 semester di luar universitas
Implementasi MBKM dilakukan dengan transfer kredit dan pertukaran mahasiswa.
Transfer kredit akan memberikan pengakuan beban kerja dan prestasi mahasiswa yang
diperolehnya dari perguruan tinggi lain atau lembaga lain yang diperolehnya melalui
program MBKM atau pun kerja sama Program Studi atau Fakultas dengan Program
Studi sejenis di Universitas lain.
52
4.1 Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum dirancang sebagai panduan untuk penyusunan kurikulum
merdeka belajar. Mata kuliah dikelompokkan dalam mata kuliah sebagaimana yang
dipaparkan dalam struktur dan komposisi dasar matakuliah, yang terdiri atas : Agama
dan ke-Indonesiaan, Kearifan Lokal, Dasar Keilmuan, Literacy Skills, Seni dan
Kebugaran (recreational courses), Internasionalisasi, Jiwa Kewirausahaan
(Entepreneurial Mindset), Capaian Pembelajaran Program Studi termasuk enrichment
courses, dan Merdeka Belajar
a. Kelompok mata kuliah Agama dan ke-Indonesiaan mencakup mata kuliah untuk
membentuk insan berakhlak mulia, bertaqwa kepada Tuhan YME dalam bingkai
kebhinnekaan, dan mengkristalisasi kesadaran kolektif terhadap penghayatan dan
pengamalan nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan kecintaan kepada bangsa dan
Negara Indonesia
b. Kelompok mata kuliah Kearifan Lokal mencakup mata kuliah yang memberikan
dasar kesadaran kolektif terhadap nilai-nilai kearifan lokal untuk dapat digunakan
dalam menghadapi benturan budaya dan globalisasi
c. Kelompok mata kuliah Dasar Keilmuan mencakup mata kuliah untuk memberi
dasar yang baik bagi berpikir terintegrasi/lintas disiplin dan pengembangan ilmu dan
pengetahuan lanjutan
d. Kelompok mata kuliah Literacy Skills mencakup mata kuliah berpikir analitik dan
multiple problem solving dalam menghadapi masalah kekinian ditunjang dengan
kemampuan memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia
e. Kelompok matakuliah Seni dan Kebugaran (recreational courses) mencakup mata
kuliah yang memberikan keseimbangan kegiatan berpikir dengan seni dan kebugaran
sehingga mahasiswa sehat secara jasmani dan rohani
f. Kelompok mata kuliah Internasionalisasi mencakup mata kuliah Bahasa Inggris
yang memberikan kemampuan berbahasa asing, khususnya bahasa inggris kepada
mahasiswa.
g. Kelompok matakuliah Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurial Mindset) berisi mata
kuliah Kewirausahaan untuk mengasah keterampilan entrepreneur ekonomi dan
sosial sesuai bidang keilmuan mahasiswa

53
h. Kelompok matakuliah Capaian Pembelajaran Program Studi (termasuk
enrichment courses) mencakup mata kuliah keilmuan dan keahlian bidang yang
diberikan untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana bidang tertentu
i. Kelompok mata kuliah atau kegiatan Merdeka Belajar mencakup mata kuliah atau
kegiatan setara yang diambil mahasiswa dari luar program studi di fakultas dan di
luar fakultas di universitas, atau yang diambil mahasiswa di luar universitas termasuk
institusi negeri dan swasta baik dalam maupun luar negeri, serta kerja mandiri untuk
memberikan bekal kemandirian menciptakan lapangan kerja dan kesiapan dalam
mencari pekerjaan mencakup 8 (delapan) kegiatan, yaitu magang/praktik kerja,
proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian, kegiatan
kewirausahaan, studi/proyek independen, dan proyek kemanusiaan
4.2. Penetapan Bobot Mata Kuliah

Jumlah SKS pada kurikulum inti tahap Sarjana yang ditetapkan AIPNI pada
tahun 2021 adalah 118 SKS, terbagi menjadi 81 (69%) teori dan 37 (31%) praktek).
Dengan demikian institusi perlu menambahkan minimal 26 SKS agar memenuhi
jumlah minimal SKS pada tahap Sarjana, yaitu 144 SKS. Penambahan SKS
dilakukan dengan mempertimbangkan ketentuan dari Universitas tentang Kurikulum
OBE – MBKM.
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, Panduan Dekonstruksi dan
Penyusunan Kurikulum OBE – MBKM USU mewajibkan setiap PS untuk memuat 9
kelompok mata kuliah yang meliputi (1) agama dan ke-Indonesiaan, (2) dasar
keilmuan, (3) kearifan lokal (4) keterampilan literasi (5) seni dan kebugaran
(recreational courses), (6) internasionalisasi, (7) jiwa kewirausahaan (entrepreneurial
mindset), (8) karakter keilmuan program studi termasuk enrichment courses dan (9)
merdeka belajar. Kegiatan merdeka belajar mencakup 9 (sembilan) program
kegiatan, yaitu magang/praktik kerja, proyek di desa, kampus mengajar, pertukaran
pelajar, penelitian, kegiatan kewirausahaan, studi/proyek independen, proyek
kemanusiaan, dan bela negara.
Selain itu, Universitas juga metetapkan dengan ketentuan sbb.:
1) Mata kuliah wajib universitas, fakultas, dan program studi ditetapkan sekitar 100-
105 SKS untuk mencapai kompetensi minimum lulusan.

54
2) Matakuliah literacy skill, kearifan lokal, seni dan kebugaran, dan
internasionalisasi diajukan oleh PS dan dapat diganti disesuaikan dengan
perubahan kurikulum PS dan ditetapkan melalui keputusan rektor.
3) Mata kuliah-mata kuliah yang diusulkan oleh PS tidak boleh dengan prasyarat.
4) Kelompok-kelompok MK yang diwajibkan oleh universitas dapat diambil oleh
mahasiswa dari PS yang berbeda sebagai bentuk merdeka belajar, kredit
transfer/pertukaran pelajar di luar prodi dalam universitas.
5) PS tetap menyediakan MK pilihan (elective & enrichment courses) sebanyak 44-
48 SKS
Telaah terhadap kurikulum AIPNI tahun 2021 dengan ketentuan yang ditetapkan
Universitas menghasilkan kesimpulan sbb.:
a. Kelompok MK Agama dan ke-Indonesiaan sudah terpenuhi 8 sks,
b. MK Dasar Keilmuan sudah terpenuhi yaitu IBD 3 sks dan praktikum 1 sks,
c. MK Literacy Skills 3 sks belum terpenuhi,
d. MK Kearifan Lokal 2-3 sks belum terpenuhi,
e. Seni dan kebugaran 2 sks belum terpenuhi,
f. Internasionalisasi kurang 2 sks (Bahasa Inggris Kep 2 sks) seharusya 4-5 sks,
g. MK Jiwa Kewirausahaan 3 sks belum terpenuhi.
Setelah dilakukan penyesuaian terhadap kurikulum inti Sarjana Keperawatan
AIPNI dengan ketentuan wajib USU maka komposisi SKS pada kurikulum PSIK FKep
USU tahap Sarjana dideskripsikan pada table 4.2.

Tabel 4.2. Komposisi Matakuliah Kurikulum S1 Kep FKep USU Tahun 2021
SKS
PS lain di USU atau
No. Kelompok Mata Kuliah
PS RS/Lembaga/Institusi
di luar USU
1 Agama dan Ke-Indonesiaan 0 8
2 Dasar Keilmuan 4 0
3 Literacy Skills 0 4
4 Kearifan Lokal (local w isdom) 0 2
5 Seni dan Kebugaran (recreational courses) 0 2
6 Internasionalisasi 0 4
7 Jiwa Kewirausahaan (entrepreneurial mindset) 0 3
8 Karakter Keilmuan PS termasuk enrichment course
103 6
dan tugas akhir/skripsi
9 Elective course 2 4
10 IPE-IPC 0 2
Sub-total 109 (76%) 35 (24%)
Total 144

55
Sebagaimana terlihat pada table 4.2., selama menjalani pendidikan, dari total 144
sks, 76% pembelajaran dilakukan di dalam PS. Sisanya 24% pembelajaran dilakukan di
luar PS dalam Universitas atau di rumah sakit atau pun wahana praktek untuk
memberikan penguatan pada unggulan lulusan PS. Pada table tsb terlihat bahwa
mahasiswa PS diberikan peluang mendapatkan pengalaman belajar di luar PS
sebagaimana yang diharapkan dengan kurikulum MBKM.

4.3. Peta Kurikulum

Organisasi MK disusun dengan mempertimbangkan tahapan pembelajaran yang


direncanakan dalam memenuhi CPL, ketepatan letak MK yang disesuaikan dengan
keruntutan tingkat kemampuan dan integrasi antar MK baik secara vertical maupun
horizontal, beban belajar mahasiswa secara normal antara 8-10 jam per hari perminggu
yang setara dengan 17-21 SKS per semester.

56
PETA KURIKULUM

3 3 2 2 2 2 2 4 20

Internasi- Internasi-
Jiwa onalisasi onalisasi Kearifan Elective BTCLS/
VII Literacy Skills Skripsi
Kewirausahaan (Bahasa (Jepang, Lokal Course PPGD
Inggris) Arab)

2 2 2 2 1 3 1 3 1 2 1 1 21

Menjelang Ajal dan

Menulis Ilmiah
Keerawatan
Keperawatan

Paliatif
Elective Seni Elective
VI Agregat Keperawatan Gerontik Keperawatan Keluarga IPE
Course Kebugaran Course
Komunitas

3 1 2 3 3 1 2 2 3 1 21

Biostatistik
Kepemimpinan dan Konsep
Keperawatan Keperawatan Keperawatan
V Manajemen Keperawatan Keperawatan Dewasa Bencana IPE
Komunitas Psikiatri Kritis
Keperawatan

4 2 3 1 2 2 2 1 2 1 1 21

Holistic in Pediatric

Holistic in Elderly
Keselamatan
Keperawatan
Pasien dan Keperawatan Keperawatan Keperawatan
Anak Sakit

Care

Care
IV Metodologi Penelitian Keselamatan Keperawatan Dewasa Kesehatan
Kronis dan
Kesehatan Jiwa Gawat
Kesehatan Reproduksi & Psikososial Darurat
T erminal
Kerja

3 3 1 2 3 1 3 1 2 1 1 21

Holistic in Maternal
Holistic in Adult
Psikososial
Komunikasi Sistem
Budaya Keperawatan Keperawatan Anak

Care

Care
III Terapetik Keperawatan Dewasa Informasi
dalam Maternitas Sehat dan Sakit Akut
Keperawatan Kesehatan
Kesehatan

2 2 2 1 2 3 3 4 1 20
Komunikasi Dasar

Holistic Nursing
Keerawatan

Keterampilan
Science

Pendidikan Ilmu Dasar Farmakologi Falsafah dan Teori


II Agama Dasar
KWN Keperawatan Keperawatan Keperawatan
Keperawatan

2 2 2 1 3 1 3 3 3 20

Promosi
Pemenuhan Proses
Pendidikan Bahasa Konsep Dasar Kesehatan dan
I Kebutuhan Dasar Ilmu Biomedik Dasar Keperawatan dan
Pancasila Indonesia Keperawatan Pendidikan
Manusia Berfikir Kritis
Kesehatan

144

Gambar 4.3. Peta Kurikulum Sarjana Keperawatan Tahun 2021

Keterangan Warna :
  Muatan Universitas (14 sks) dapat diambil di luar PS dalam USU
  Bidang Keilmuan PS (109 sks) diambil di dalam PS
  Keunggulan PS (6 sks) dilaksanakan di dalam PS
  IPE (2 sks) dilaksanakan bersama PS Farmasi
  Ke-Indonesiaan (8 sks) dilaksanakan di luar PS di dalam USU
  Elective course (6 sks) 2 sks dilaksanakan di PS dan 4 sks di luar PS dan 2 sks di luar USU

57
4.4. Struktur Mata Kuliah

Mata kuliah disusun dalam 8 semester, masing-masing semester memberikan peluang


bagi mahasiswa untuk mengambil beban 20 sks di 7 semester pertama dan 4 sks di
semester akhir. Mahasiswa dapat mengajukan pembimbing skripsi setelah lulus 100 sks
dengan IPK minimal 2,00 (Pertor USU tahun 2021, bagian ketujuh, pasal 41). Detailnya
dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.4. Sebaran MK di setiap Semester pada Kurikulum S1 Kep Tahun 2021
Semester I
No Nama Kode SKS T P
1 Pendidikan Pancasila USU1107 2 2  
2 Bahasa Indonesia USU1109 2 2  
3 Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia KEP1101 3 3  
4 Praktikum Pemenuhan KDM KEP1102 1   1
5 Ilmu Biomedik Dasar KEP1103 3 3  
6 Praktikum IBD KEP1104 1   1
7 Proses keperawatan dan berpikir kritis KEP1105 3 3  
8 Konsep Dasar Keperawatan KEP1106 3 3  
9 Falsafah dan Teori Keperawatan KEP1107 2 2  
Jumlah   20 18 2

Semester II
No Nama Kode SKS T P
1 Agama Islam USU1101 2 2  
  Agama Kristen Protestan USU1102
  Agama Katolik USU1103
  Agama Hindu USU1104
  Agama Budha USU1105
  Agama Konghucu USU1106
2 Pendidikan Kewarganegaraan USU1108 2 2  
3 Falsafah dan Teori Keperawatan KEP1201 1 1  
4 Komunikasi Dasar Keperawatan KEP1202 2 1 1
5 Keterampilan Dasar Keperawatan KEP1203 3 1 2
6 Ilmu Dasar Keperawatan KEP1204 3 2 1
7 Farmakologi Keperawatan KEP1205 3 2 1
8 Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan KEP1206 3 2 1
9 Enrichment course (Konsep Holistic Care)  KEP1207 1 1  
Jumlah 20 14 6

Semester III
58
No Nama Kode SKS T P
1 Komunikasi terapeutik keperawatan KEP2101 3 2 1
2 Keperawatan dewasa sistem pernafasan, KV KEP2102 4 3 1
& hematologi
3 Psikososial dan budaya dalam Keperawatan KEP2103 2 2  
4 Keperawatan maternitas KEP2104 4 3 1
5 Keperawatan Anak sehat dan sakit akut KEP2105 4 3 1
6 Sistem informasi keperawatan KEP2106 2 1 1
7 Enrichment course (Aplikasi Holistic Care KEP2107 1   1
pada Kep.MB)
8 Enrichment course (Aplikasi Holistic Care KEP2108 1   1
pada Kep.Mat)
Jumlah 21 14 7

Semester IV
No Nama Kode SKS T P
1 Metodologi penelitian   4 3 1 
2 Keselamatan pasien dan Keselamatan KEP2201 2 1 1
Kesehatan Kerja
3 Keperawatan dewasa sistem endokrin, KEP2202 4 3 1
imunologi, pencernaan, perkemihan dan
reproduksi pria
4 Keperawatan kesehatan reproduksi KEP2203 2 1 1

5 Keperawatan anak sakit kronis dan terminal KEP2204 2 2  


6 Keperawatan kesehatan jiwa dan psikososial KEP2205 3 2 1
7 Keperawatan Gawat Darurat KEP2206 2 1 1
9 Enrichment course (Aplikasi Holistic Care KEP2207  1   1
pada Kep. Anak)
10 Enrichment course (Aplikasi Holistic Care KEP2207  1   1
pada Kep.Jiwa)
Jumlah 21 13 8

Semester V
No Nama Kode SKS T P
1 Kepemimpinan dan manajemen keperawatan KEP3101 4 3 1
2 Konsep Keperawatan Komunitas KEP3102 2 2
3 Keperawatan Psikiatri KEP3103 3 2 1
4 Keperawatan dewasa sistem muskuloskeletal, KEP3104 4 3 1
integumen, persepsi sensori dan persyarafan
5 Keperawatan Bencana KEP3105 2 1 1
6 Keperawatan Kritis KEP3106 3 2 1
7 Biostatistik KEP3107 2 2
8 Interprofessiona Education (IPE) I 1 1
Jumlah 21 16 5

59
Semester VI
No Nama Kode SKS T P
1 Elective Course-1 2 2
2 Elective Course-2 2 2
3 Seni dan Kebugaran 2 1 1
4 Keperawatan Agregat Komunitas KEP3201 3 2 1
5 Keperawatan Gerontik KEP3202 4 3 1
6 Keperawatan Keluarga KEP3203 4 3 1
7 Keperawatan Kritis KEP3204 3 2 1
8 Keperawatan Paliatif KEP3205 2 1 1
9 Penulisan Ilmiah KEP3206 1 1
10 Interprofessiona Education (IPE) II 1 1
Jumlah 21 14 7

Semester VII
No Nama Kode SKS T P
1 Literacy Skills 3 3
2 Jiwa Kewirausahaan 3 3
3 Internasionalisasi (Inggris) 2 2
4 Internasionalisasi (Arab/Jepang) 2 2
5 Kearifan Lokal 2 2
6 Elective Course (Non Keperawatan)   2 2

7 Keterampilan Keahlian Khusus (BTCLS,   2 2


PPGD, Home Care, dll)
8 Skripsi KEP4101 4 0 4
Jumlah 20 16 4

Warna Kelompok Mata Kuliah


  Mata Kuliah Keindonesiaan
Muatan Unversitas
  Mata Kuliah Bidang Keilmuan Keperawatan yang diadopsi dari kurikulum S1
Keperawatan AIPNI tahun 2021
  Enrichment Course, dalam rancangan kurikulum ini diarahkan untuk
mendukung dhasilkannya lulusan yang memiliki keunggulan dalam
mengaplikasikan holistic caring
  Elective Course

4.5. Implementasi Hak Merdeka Belajar di Luar Program Studi

60
Perencanaan implementasi hak belajar mahasiswa di luar PS merupakan
implementasi kebijakan merdeka belajar – kampus merdeka. Berdasarkan peta dan
struktur kurikulum yang telah dibuat, peluang mahasiswa untuk belajar di luar dapat
diimplementasikan. Implementasi Hak Merdeka Belajar Mahasiswa pada PS diterapkan
melalui pola 6-1-0, yang memberi kesempatan (merdeka) untuk belajar di luar kampus
selama 1 semester yaitu pada semester 7. Mahasiswa diberikan kebebasan mengambil sk
s di luar program studi sebanyak 1- 2 semester, yaitu diberi kesempatan mengambil
mata kuliah di luar PS dan/atau melaksanakan aktivitas pembelajaran di luar perguruan
tinggi. Berbagai bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi, di antaranya melakukan
magang/ praktik kerja di industri atau tempat kerja lainnya, melaksanakan proyek
pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti
pertukaran mahasiswa, melakukan penelitian, melakukan kegiatan kewirausahaan,
membuat studi/ proyek independen, dan mengikuti program kemanusisaan. Semua
kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan bimbingan dari dosen.

4.5.1. Belajar di luar PS di USU


Rancangan kurikulum ini memunginkan mahasiswa belajar di beberapa PS di
luar PS Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan USU. Secara keseluruhan memiliki
bobot 24 SKS, 8 sks meliputi meliputi mata kuliah ke-Indonesiaan dan 16 sks meliputi
mata kuliah muatan Universitas. Berikut adalah nama-nama matakuliah tersebut beserta
bobot sksnya:
(1) Pendidikan Pancasila (2 sks)
(2) Bahasa Indonesia (2 sks)
(3) Agama (2 sks)
(4) Pendidikan Kewarganegaraan (2 sks)
(5) Seni dan Kebugaran (2 sks)
(6) Literacy Skills (4 sks)
(7) Jiwa Kewirausahaan (3 sks)
(8) Internasionalisasi (4 sks)
(9) Kearifan Lokal (2 sks)
(10) IPE (2 sks)

4.5.2. Belajar di PS yang sama (Ilmu Keperawatan) di luar USU

61
Pendekatan rancangan kurikulum MBKM memberi peluang mahasiswa untuk
mendapatkan pengalaman belajar di luar PS. Mekanisme adalah sbb. : mahasiswa
melakukan konsultasi dengan dosen Pembimbing Akademik-nya masing-masing agar
mendapatkan arahan yang benar terkait kesesuaian mata kuliah yang akan diambil
capaian pembelajaran lulusan yang telah ditetapkan PS. Kemudian mahasiswa yang
bersangkutan mengajukan usulan pengambilan mata kuliah di luar Universitas melalui
portal MBKM.
Pengalaman belajar di PS yang sama di luar Universitas dapat dilakukan dengan
mengambil MK bidang keilmuan keperawatan yang dalam rancangan kurikulum ini
terdiri dari 25 jenis MK sebagai berikut :
(1) Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
(2) Proses Keperawatan dan Berfikir Kritis
(3) Konsep Dasar Keperawatan
(4) Falsafah dan Teori Keperawatan
(5) Komunikasi Dasar Keperawatan
(6) Keterampilan Dasar Keperawatan
(7) Ilmu Dasar Keperawatan
(8) Komunikasi Terapetik Keperawatan
(9) Keperawatan Dewasa (I, II, III)
(10) Psikososial Budaya dalam Keperawatan
(11) Keperawatan Maternitas
(12) Kepearawatan Anak
(13) Sistem Informasi Keperawatan
(14) Keperawatan Kesehatan Reproduksi
(15) Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikososial
(16) Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
(17) Kosnep Keperawatan Komunitas
(18) Keperawatan Psikiatri
(19) Keperawatan Gawat Darurat
(20) Keperawatan Bencana
(21) Keperawatan Agregat Komunitas
(22) Keperawatan Gerontik
(23) Keperawatan Keluarga

62
(24) Keperawatan Kritis
(25) Keperawatan Paliatif
(26) Elective course (nursing)
(27) Keterampilan Keahlian Khusus Keperawatan

4.5.3. Belajar di PS yang berbeda di luar USU


Pengalaman belajar di PS yang berbeda luar di luar Universitas dapat dilakukan
dengan mengambil mata kuliah pendukung yang dalam rancangan kurikulum ini terdiri
dari 24 jenis mata kuliah, yaitu :
(1) Ilmu Biomedik Dasar
(2) Farmakologi Keperawatan
(3) Sistem Informasi Keperawatan
(4) Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kesehatan Kerja
(5) Biostatsitik
(6) Menulis Ilmiah
(7) Elective course (non nursing)
4.5.4. Belajar di luar PT
Pengalaman belajar di luar di luar Universitas dalam rancangan kurikulum ini
dilakukan dengan menempatkan mahasiswa di wahana praktek baik di rumah sakit atau
tatanan klinik lainnya atau instansi atau pelayanan kesehatan lainnya, seperti puskesmas
atau masyarakat. Mata kuiah yang dialokasikan untuk ini terdiri dari 5 jenis mata kuliah,
muatan unggulan PS terkait holistic caring, yaitu :
(1) Holistic caring in fullfiling basic human needs for adult health
(2) Holistic caring in fullfiling basic human needs for women health
(3) Holistic caring in fullfiling basic human needs for pediatric health
(4) Holistic caring in fullfiling basic human needs for eldery health
(5) Holistic caring in fullfiling basic human needs for family health
Kurikulum dengan pendekatan OBE dan implementasi MBKM ditetapkan
dengan kondisi sebagai sebagai berikut:
1. Matakuliah wajib universitas, fakultas, dan program studi ditetapkan
sekitar 111-112 SKS untuk mencapai kompetensi minimum lulusan.
2. Matakuliah literacy skill, kearifan lokal, seni dan kebugaran, dan i
nternasionalisasi diajukan oleh fakultas atau program studi dan dapa

63
t diganti disesuaikan dengan perubahan kurikulum program studi dan d
itetapkan melalui keputusan rektor.
3. Matakuliah-matakuliah yang diusulkan oleh fakultas atau program stud
i tidak boleh dengan prasarat.
4. Kelompok-kelompok matakuliah yang diwajibkan oleh universitas dapat
diambil oleh mahasiswa dari program studi yang berbeda sebagai bentu
k merdeka belajar kredit transfer/pertukaran pelajar di luar prodi d
alam universitas.
5. Program studi tetap menyediakan matakuliah pilihan (elective and enr
ichment courses program studi sebanyak 40 SKS.

Dalam melaksanakan kurikulum, Program Studi Ilmu Keperawatan mengado


psi pola 7-0-0 untuk mahasiswa yang mengikuti seluruh proses perkuliahan
di dalam universitas dan pola 6-1-0 untuk mahasiswa yang melakukan kegia
tan pembelajaran di dalam dan di luar universitas.

64
BAB 5

STRATEGI DAN EVALUASI PEMBELAJARAN

1.1. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan untuk memfasilitasi aktivitas pem
belajaran mahasiswa yang berorientasi pada capaian pembelajaran yang diberikan. Metode Pe
mbelajaran yang diterapkan di Program Studi Ilmu Keperawatan secara garis besar terdiri ata
s kegiatan:
1.1.1. Kuliah /ceramah
Metode ceramah adalah suatu bentuk penyajian bahan pengajaran melalui peneranga
n dan penuturan lisan oleh dosen kepada mahasiswa tentang suatu topik materi. Cara
penyampaian materi pembelajaran dengan mengutamakan interaksi antara dosen dan
mahasiswa. Seorang dosen menyampaikan materi pembelajarannya melalui proses
penerangan dan penuturan secara lisan kepada mahasiswa. Proses penyampaian tersebut
bias dibantu atau dilengkapi dengan menggunakan alat bantu, seperti gambar, video, dan
lainnya
Metode ceramah didalamnya sangat mengutamakan ucapan dari seorang dosen. Oleh
karena itu, seorang dosen jika menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi
pembelajarannya harus menggunakan vokal atau ucapan yang jelas agar mahasiswa
mengerti dengan apa yang disampaikan dan kalimat yang diucapkan mudah dipahami oleh
mahasiswa serta apa yang disampaikan oleh dosen tersebut jangan monoton sehingga
metode ceramah termanfaatkan dengan baik. Metode ini tidak hanya bias dilakukan dengan
tatap muka langsung namun juga dapat dilakukan secara daring dengan memanfaatkan
media aplikasi Zoom dan Google Meet.
1.1.2. Pembelajaran kolaboratif,
Pembelajaran kolaboratif adalah pembelajaran selalu diikuti dengan diskusi, sharing,
debat dengan pendapat yang kondusif dan memperkaya wawasan, mahasiswa bekerja
dalam kelompok untuk saling membantu untuk memecahkan masalah-masalah yang
kompleks. Jadi hakikatnya sosial dan penggunaaan kelompok yang sejawat menjadi aspek
utama dalam pembelajaran kolaboratif. Metode kolaboratif ini memberi mahasiswa
tanggung jawab untuk mempelajari materi pembelajaran dan menjabarkan isinya dalam
sebuah kelompok. Dosen hanya sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran itu sendiri.

65
Pembelajaran kolaboratif adalah pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelompok,
namun tujuannya bukan untuk mencapai kesatuan yang didapat melalui kegiatan kelompok,
namun, mahasiswa dalam kelompok didorong untuk menemukan beragam pendapat atau
pemikiran yang dikeluarkan oleh tiap individu dalam kelompok. Pembelajaran tidak terjadi
dalam kesatuan, namun pembelajaran merupakan hasil dari keragaman atau perbedaan.
Metode kolaboratif ini lebih jauh dan mendalam dibandingkan hanya sekedar koperatif.
Dasar dari metode kolaboratif adalah teori interaksional yang memandang belajar sebagai
suatu proses membangun pemahaman melalui interaksi social. Pembelajaran kolaboratif
dalam keperawatan merupakan suatu proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran
interaktif dengan melibatkan beberapa profesi kesehatan secara kolaboratif melalui IPE
(Interprofessional education) dengan tujuan untuk mengembangkan praktik kolaboratif
antar profesi pendidikan. Interprofessional education terjadi ketika dua atau lebih multidisip
lin ilmu belajar tentang praktek kolaborasi untuk meningkatkan kerjasama dan mutu pelaya
nanaan kesehatan.
1.1.3. Fieldtrip
Metode Fieldtrip ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak mahasisw
a ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar universitas untuk mempelajari atau menyelidik
i sesuatu seperti lahan praktik rumah sakit, puksesmas, atau wilayah binaan maupun
laboratorium keperawatan. Metode field trip adalah metode belajar dan mengajar di mana
mahasiswa dengan bimbingan dosen diajak untuk mengunjungi rumah sakit maupun lahan
praktik komunitas di masyarakat dengan maksud untuk mengetahui gambaran tentang
pembelajaran klinik sebelum mahasiswa memasuki tahap profesi. Metode field trip diangga
p peneliti sebagai salah satu metode yang efektif digunakan sebagai metode pembelajaran k
hususnya dalam melatih keterampilan menulis karangan deskripsi mahasiswa, karena denga
n mengamati lingkungan secara nyata mahasiswa akan lebih bersemangat dalam mengemba
ngkan ide, pendapat, dan gagasannya ke dalam bentuk tulisan.
1.1.4. Praktikum
Praktikum merupakan suatu bentuk pembelajaran yang dilakukan pada suatu tempat
tertentu dimana mahasiswa berperan secara aktif dalam menyelesaikan rubrik/problem
yang diberikan melalui penggunaan alat, bahan, metode tertentu. Metode praktikum dapat
membantu mahasiswa dalam memahami konsep-konsep ilmiah, membuat keterkaitan
antara teori dengan praktek, membantu mengembangkan skills observasi menggunakan alat
dan membantu membangun pemahaman penyelidikan ilmiah.

66
Pembelajaran praktikum dilakukan mahasiswa bersama dosen fasilitator praktikum d
alam rangka memperkuat teori-teori pengetahuan yang didapat dengan cara pengalaman bel
ajar lain. Pembelajaran praktikum keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah unt
uk mengembangkan berbagai teknik dalam mengontrol lingkungan belajar.
Tujuan pengalaman belajar praktikum adalah memberikan kesempatan belajar kepad
a peserta didik untuk : 1) Memahami, menguji, dan menggunakan berbagai konsep utama d
ari program teorities untuk diterapkan pada praktik klinik, 2) Mengembangkan ketrampilan
teknikal, intelektual, dan interpersonal, sebagai persiapan untuk memberikan asuhan kepera
watan kepada klien. Pembelajaran praktikum memungkinkan peserta didik belajar sambil m
elakukan sendiri, 3) Menemukan berbagai prinsipdan mengembangkan wawasan melalui lat
ihan praktik yang bertujuan untuk menerapkan ilmu-ilmu dasar ke dalam praktik keperawat
an.  
1.1.5. Studi Kasus
Metode studi kasus adalah suatu desain pembelajaran berbasis kasus. Pengalaman
belajar diawali dengan mengidentifikasi kasus-kasus, mengidentifikasi alternative
penyelesaian masalah yang ada pada kasus dan meakukan investigasi kasus menggunakan
berbagai sumber belajar dan diakhiri dengan menyusun laporan kasus. Metode ini dapat jug
a digunakan untuk mengembangkan berpikir kritis dan menemukan solusi baru dari satu top
ik yang dipecahkan. Metode ini dapat dikembangkan atau diterapkan pada mahasiswa, man
akala mahasiswa memiliki pengetahuan awal tentang masalah
Di dalam kehidupan manusia sebagai pribadi maupun makhluk sosial menemukan ba
nyak kasus yang dihadapi, yang perlu dipecahkan. Metode studi kasus ini mendorong penet
apan masalah, investigasi dan persuasi yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Oleh karena i
tu, satu dari elemen terpenting metode studi kasus adalah termasuk didalamnya diskusi seca
ra kolaboratif isu yang ada pada kasus. Dengan cara itu, mahasiswa dapat mengidentifikasi
apa yang mereka ketahui dan apa yang perlu mereka ketahui dengan tujuan untuk memaha
mi kasus dan menetapkan masalah untuk diinvestigasi. Dengan adanya diskusi kolaboratif t
ersebut, mahasiswa tentu berinteraksi dengan sesamanya (teman sekelompok) dalam melak
ukan langkah-langkah pembelajaran studi kasus. Terlebih lagi saat mahasiswa melakukan k
egiatan memecahkan masalah dan mengambil keputusan, interaksi antar mahasiswa sangatl
ah dibutuhkan.
1.1.6. E-learning

67
Metode E-Learning merupakan suatu cara dalam proses belajar mengajar yang meng
gunakan media elektronik dan menggunakan internet sebagai perantara dalam proses belaja
r mengajar tersebut. Konsep pembelajaran dengan menggunakan Komputer dan Jaringan m
emungkinkan proses pengembangan pengetahuan tidak hanya terjadi di dalam ruangan kela
s saja dimana guru secara terpusat memberikan pelajaran secara searah, tetapi dengan bantu
an peralatan komputer dan jaringan, para mahasiswa dapat secara aktif dilibatkan dalam pro
ses belajar-mengajar. Mereka bisa terus berkomunikasi dengan sesamanya kapan dan diman
a saja dengan cara akses ke sistem yang tersedia secara online.
Sistem seperti ini tidak saja akan menambah pengetahuan seluruh mahsiswa, akan tet
api juga akan turut membantu meringankan beban dosen dalam proses belajar-mengajar, ka
rena dalam sistem ini beberapa fungsi dosen dapat diambil alih dalam suatu program komp
uter. Universitas Sumatera Utara sendiri telah melakukan proses pembelajaran ini yang
diintergrasikan dalam web www.elearning.usu.ac.id.

68
BAB 6
MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN KURIKULUM

Bab ini secara umum berkaitan dengan rencana pelaksanaan kurikulum dan perangkat
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Rancangan proses pembelajaran yang meliputi : 1)
perencanaan, 2) pelaksanaan dan 3) evaluasi kurikulum.
f.1. Perencanaan

Rancangan kurikulum disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi,


kebutuhan stakeholder, seiring dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
yang tertuuang dalam Permendikbud No 3 tahun 2020 tentang Merdeka Belajar-Kampus Mer
deka (MBKM). Perencanaan kurikulum disusun dengan mengacu pada standar Sistem
Penjaminan Mutu Internal bidang Pendidikan yang terdiri dari standar penyusunan
kurikulum, standar kompetensi lulusan, isi pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian
pembelajaran, serta standar sarana prasarana pembelajaran, Proses perancangan kurikulum
juga dilengkapi dengan Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi MBKM,
peraturan akademik Universitas Sumatera Utara. Kurikulum yang dirancang akan
dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2021-2022 sesuai dengan kalender akademik
yang berlaku yang dilengkapi dengan jadwal kuliah-praktikum, SK mengajar, SK PJMK, daft
ar sarana/prasarana perkuliahan, dan juga perangkat pembelajaran (RPS, SAP, kontrak perkul
iahan).
Rancangan pelaksanaan kurikulum MBKM di Program Studi Sarjana Keperawatan
diarahkan pada pemenuhan hak mahasiswa untuk mendapatkan kesempatan belajar di prodi
lain dalam USU atau di prodi sama atau prodi lain pada PT yang berbeda. Perencanaan
pelaksanaan kurikulum secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 1. Rancangan
kurikulum untuk melaksanakan kegiatan MBKM disusun sebagai berikut:
a. Mahasiswa wajib menempuh minimal 6 semester atau minimal 118 sks pada prodi
sendiri. Mahasiswa wajib menempuh mata kuliah inti prodi yang mendukung
ketercapaian profil lulusan secara langsung. Pada bagian ini, mahasiswa juga wajib
mengambil mata kuliah yang telah ditetapkan oleh prodi sebagai mata kuliah yang wajib
diambil oleh mahasiswa.

69
b. Mahasiswa difasilitasi untuk menempuh mata kuliah di prodi lain di USU selama 1
semester atau setara dengan 20 sks. Mata kuliah yang diambil di luar PS diarahkan untuk
memenuhi capaian pembelajaran yang tercantum dalam profil lulusan atau untuk
memberikan pengayaan/perluasan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
mahasiswa sesuai dengan minat, bakat, dan perkembangan teknologi.
c. Mahasiswa difasilitasi untuk menempuh mata kuliah yang sama pada PS yang sama
atau berbeda di luar USU atau melaksanakan kegiatan lain yang masuk dalam
kategori kegiatan MBKM sebanyak (maksimal) 2 semester atau setara dengan 40
sks. Mata kuliah yang diambil pada prodi yang sama atau berbeda di luar USU
diarahkan untuk memperkuat kompetensi sesuai dengan keilmuan dan mendukung
pencapaian profil lulusan. Sedangkan mahasiswa yang mengambil magang, asistensi
mengajar, penelitian, kewirausahaan, proyek kemanusiaan, KKNT dan proyek
independen diarahkan untuk memperdalam kompetensi dan mendapatkan
pengalaman belajar secara langsung dari kehidupan masyarakat/operasional
organisasi/perusahaan.

Gambar 6.1 Alur Perencanan Pelaksanaan Kurikulum MBKM


di Program Studi Sarjana Keperawatan F.Kep USU

f.2. Pelaksanaan

Kurikulum yang telah dirancang akan dilaksanakan mengacu pada Dokumen Standar
Pendidikan PS Sarjana Keperawatan USU, yang terdiri dari standar isi pembelajaran, standar
proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran didukung dengan standar pengelolaan
pembelajaran, standar sarana dan prasarana pembelajaran serta pembiayaan pembelajaran.
Pelaksanaan kurikulum dimonitoring secara berkala. Bukti monitoring dapat berupa daftar ha

70
dir mahasiswa, daftar hadir dosen, berita acara perubahan jadwal kuliah, check list sarana/pra
sarana perkuliahan, data hasil kegiatan perkuliahan yang meliputi kehadiran mahasiswa, dose
n dalam perkuliahan, serta kesesuaian materi perkuliahan dengan perolehan nilai mahasiswa,
serta instruksi kerja yang berkaitan dengan KKN, dan juga praktikum.
Pada pelaksanaannya tidak semua mahasiswa wajib mengambil kurikulum OBE
MBKM ini. Kurikulum ini berlaku bagi mahasiswa yang berminat menjalankan program
MBKM. Konsekuensi biaya yang timbul dari pelaksanaan kurikulum OBE MBKM
ditanggung oleh mahasiswa. Kurikulum OBE MBKM terdiri dari 3 bagian
a. Alternatif 1, Pembelajaran regular yaitu mahasiswa tetap di dalam program studi dengan
mengambil mata kuliah pilihan yang ada di dalam program studi pada semester 6 dan 7.

Gambar 6.2 Pelaksanaan Pembelajaran MBKM Alternatif 1

b. Alternatif 2, Pembelajaran 20-40 sks yang setara dengan 6-12 bulan yang dilaksanakan
dengan mengambil 1 atau 2 pilihan dari 8 pilihan yang disediakan dalam kurikulum
OBE MBKM yaitu:
1) Pertukaran Pelajar
2) Magang
3) Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan
4) Penelitian/Riset
5) Proyek Kemanusiaan
6) Kegiatan Wirausaha
7) Proyek Independen

71
8) Membangan Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT)

Gambar 6.3 Pelaksanaan Pembelajaran MBKM Alternatif 2

Secara umum penyetaraan bobot kegiatan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dapat
dikelompokkan menjadi 3 1 bentuk yaitu:
1) Bentuk bebas (free form) berdasarkan pembagian learning outcome
2) Bentuk terstruktur (structured form) berdasarkan dengan penyetaraan mata kuliah
3) Bentuk blended (campuran 1 dan 2).
Program Studi S1 Keperawatan menggunakan bentuk bebas (free form) dan tidak
dilakukan penyetaraan dengan mata kuliah yang ada dalam kurikulum program studi.
Mahasiswa yang mengambil kurikulum merdeka/merdeka belajar diharuskan
mengambil 1-2 pilihan dari 8 pilihan yang ditawarkan. Masing-masing pilihan berbobot 20
sks. Kedua pilihan tersebut diambil pada semester 6 dan 7. Pilihan yang bisa diintegrasikan
dengan tugas akhir skripsi adalah yang mengandung unsur perancangan, pengembangan, dan
penelitian meliputi :
1) Penelitian di luar Universitas Sumatera Utara
2) Magang di lahan praktik rumah sakit
3) Kewirausahaan
4) Proyek independen
5) Kuliah Kerja Nyata jika memang memerlukan adanya proyek, perancangan atau
pengembangan dalam pelaksanannya

72
a) Pertukaran Pelajar
Pertukaran pelajar diselenggarakan untuk membentuk beberapa sikap mahasiswa yang
tedapat didalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 3
Tahun 2020, yaitu menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain, serta bekerja sama dan memiliki
kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
Tujuan pertukaran pelajar antara lain:
1) Belajar lintas kampus (dalam dan luar negeri), wawasan mahasiswa tentang ke-Bhinneka
Tunggal Ika akan makin berkembang, persaudaraan lintas budaya dan suku akan semakin
kuat.
2) Membangun persahabatan mahasiswa antar daerah, suku, budaya, dan agama, sehingga
meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
3) Menyelenggarakan transfer ilmu pengetahuan untuk menutupi disparitas pendidikan baik
antar perguruan tinggi dalam negeri, maupun kondisi Pendidikan tinggi dalam negeri
dengan luar negeri.
Beberapa bentuk kegiatan belajar yang bisa dilakukan dalam kerangka pertukaran belajar
adalah sebagai berikut:
1) Pertukaran Pelajar dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi yang
berbeda, bentuk pembelajaran yang dapat diambil mahasiswa untuk memperkaya
pengalaman dan konteks keilmuan yang didapat di perguruan tinggi lain yang mempunyai
kekhasan atau wahana penunjang pembelajaran untuk mengoptimalkan CPL.
2) Pertukaran Pelajar antar Program Studi pada Perguruan Tinggi yang berbeda,
bentuk pembelajaran yang dapat diambil mahasiswa pada perguruan tinggi yang berbeda
untuk menunjang terpenuhinya capaian pembelajaran baik yang sudah tertuang dalam
struktur kurikulum program studi, maupun pengembangan kurikulum untuk memperkaya
capaian pembelajaran lulusan.

73
Durasi yang dibutuhkan dalam program pertukaran pelajar minimal 1 semester (6 bulan).
Proses program pertukaran pelajar dapat dilihat pada Gambar 2:

b) Magang/Praktik Kerja
Program magang memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa, pembelajaran
langsung di tempat kerja (experiential learning). Selama magang mahasiswa akan
mendapatkan hardskills (keterampilan, complex problem solving, analytical skills, dsb.),
maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dsb.). Sementara industri
pangan mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya bisa langsung di-recruit, sehingga
mengurangi biaya recruitment dan training awal/ induksi. Mahasiswa yang sudah mengenal
tempat kerja tersebut akan lebih mantab dalam memasuki dunia kerja dan karirnya. Melalui
kegiatan ini, permasalahan industri akan mengalir keperguruan tinggi sehingga
mengembangkan bahan ajar dan pembelajaran dosen serta topik-topik riset di perguruan
tinggi akan makin relevan
Tujuan program magang antara lain:
1) Program magang 1-2 semester, dengan kredit 20-40 sks akan memberikan pengalaman
yang cukup kepada mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential
learning). Selama magang mahasiswa akan mendapatkan hardskills (keterampilan
complex problem solving, analytical skills, dsb.), maupun soft skills (etika profesi/kerja,
komunikasi, kerjasama, dsb.).
2) Industri mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya bisa langsung direkrut, sehingga
mengurangi biaya rekrutmen dan training awal/induksi. Mahasiswa yang sudah mengenal
tempat kerja tersebut akan lebih mantap dalam memasuki dunia kerja dan karirnya.

74
3) Industri yang dapat dijadikan tempat magang adalah industri menengah sampai besar
yang kelayakannya ditentukan oleh dosen pembimbing dan ketua program studi.
4) Permasalahan industri akan mengalir ke perguruan tinggi sehingga memperbaharui bahan
ajar dan pembelajaran dosen serta topik-topik riset di perguruan tinggi akan makin
relevan.
5) Mahasiswa akan belajar memecahan permasalahan riil di dunia kerja.
6) Kegiatan magang dapat diintegrasikan dengan tugas akhir jika dalam pelaksanaan
magang tersebut terdapat aspek penelitian, perancangan, dan pengembangan.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui kerja sama dengan mitra antara lain
perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan
rintisan (start up). Topik magang yang dilakukan mahasiswa harus sesuai dengan capaian
pembelajaran program studi. Proses program magang dapat dilihat pada Gambar 3:

Gambar

Fokus dari program merdeka belajar adalah pada capaian pembelajaran (learning
outcomes). Kurikulum Pendidikan Tinggi pada dasarnya bukan sekedar kumpulan mata
kuliah, tetapi merupakan rancangan serangkaian proses Pendidikan/pembelajaran untuk
menghasilkan suatu learning outcomes (capaian pembelajaran). Secara umum penyetaraan
bobot kegiatan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dapat dikelompokkan menjadi 2 bentuk
yaitu bentuk bebas (free form) dan bentuk terstruktur (structured form). Program Studi akan
menyetarakan hasil kegiatan magang dalam bentuk bebas. Bentuk penyetaraan ini dinyatakan
sebagai tambahan mata kuliah (mata kuliah pilihan) dalam transkip. Magang juga dapat

75
diintegrasikan sebagai tugas akhir jika memenuhi kriteria tugas akhir yaitu mengandung
unsur penelitian, pengembangan, atau perancangan. Kegiatan magang ini disetarakan sebagai
mata kuliah
a. MBKM magang (20 sks) jika tidak diintegrasikan dengan tugas akhir
b. MBKM magang (40 sks) jika tidak diintegrasikan dengan tugas akhir diambil masing-
masing 20 sks di semester ganjil dan genap dengan catatan total sks yang diambil tidak
boleh lebih dari 160 sks
c. Jika diintegrasikan dengan tugas akhir maka menjadi mata kuliah MBKM magang
terintegrasi skripsi (14 sks) untuk kegiatan magang 20 sks (6 sks skripsi dan 14 sks
MBKM magang non skripsi), dan untuk kegiatan magang 40 sks terintegrasi skripsi
menjadi mata kuliah MBKM magang 14 sks dan mata kuliah MBKM magang 20 sks
yang diambil di semester yang berbeda.
c) Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan
Kegiatan pembelajaran dalam bentuk MBKM Mengajar dilakukan oleh mahasiswa di
satuan pendidikan seperti sekolah dasar, menengah, maupun atas. Sekolah tempat praktek
mengajar dapat berada di lokasi kota maupun di daerah terpencil. Proses program asistensi
mengajar dapat dilihat pada Gambar 4:
Tujuan program asistensi mengajar di satuan pendidikan antara lain:
a. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang pendidikan
untuk turut serta mengajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara menjadi guru di
satuan pendidikan.
b. Membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan, serta relevansi pendidikan
dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi dan perkembangan zaman.

76
Gambar 6.2

d) Penelitian/Riset Ilmiah

Mahasiswa dapat membangung cara berpikir kritis, hal yang sangat dibutuhkan untuk
berbagai rumpun keilmuan pada jenjang pendidikan tinggi melalui penelitian. Dengan
kemampuan berpikir kritis, mahasiswa akan lebih mendalami, memahami, dan mampu
melakukan metode riset secara lebih baik. Bagi mahasiswa yang memiliki minat dan
keinginan berprofesi dalam bidang riset, peluang untuk magang di laboratorium pusat riset
merupakan dambaan mereka. Selain itu, Laboratorium/ Lembaga riset terkadang kekurangan
asisten peneliti saat mengerjakan proyek riset yang berjangka pendek (1 semester). Proses
program penelitian/riset ilmiah dapat dilihat pada Gambar 5:
Riset mahasiswa merdeka belajar juga dapat dilakukan di luar perguruan tinggi sebagai
kerjasama antar perguruan tinggi dan mahasiswanya merupakan joint research student.
Tujuan riset di perguruan tinggi lain ini untuk memberikan wawasan yang lebih luas,
berinteraksi dengan berbagai situasi, dan pengalaman riset di perguruan tinggi lain terutama
di luar negeri. Tujuan program penelitian/riset antara lain:
a. Penelitian mahasiswa diharapkan dapat ditingkatkan mutunya. Selain itu, pengalaman
mahasiswa dalam proyek riset yang besar akan memperkuat pool talent peneliti secara
topikal.
b. Mahasiswa mendapatkan kompetensi penelitian melalui pembimbingan langsung oleh
peneliti di lembaga riset/pusat studi atau peneliti/dosen dari perguruan tinggi lain
c. Meningkatkan ekosistem dan kualitas riset di laboratorium dan lembaga riset Indonesia
dengan memberikan sumber daya peneliti dan regenerasi peneliti sejak dini.

77
e) Proyek Kemanusiaan
Perguruan tinggi selama ini banyak membantu mengatasi bencana melalui program-
program kemanusiaan. Pelibatan mahasiswa selama ini bersifat voluntary dan hanya
berjangka pendek. Selain itu, banyak lembaga Internasional (UNESCO, UNICEF, WHO,
dsb) yang telah melakukan kajian mendalam dan membuat pilot project pembangunan di
Indonesia maupun negara berkembang lainnya. Mahasiswa dengan jiwa muda, kompetensi
ilmu, dan minatnya dapat menjadi “foot soldiers” dalam proyek-proyek kemanusiaan dan
pembangunan lainnya baik di Indonesia maupun di luar negeri. Proses program proyek
kemanusiaan dapat dilihat pada Gambar 6: Tujuan program proyek kemanusiaan antara lain:
a. Menyiapkan mahasiswa unggul yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika.
b. Melatih mahasiswa memiliki kepekaan sosial untuk menggali dan menyelami
permasalahan yang ada serta turut memberikan solusi sesuai dengan minat dan
keahliannya masing-masing.

f) Kegiatan Wirausaha

Kebijakan Kampus Merdeka mendorong pengembangan minat wirausaha mahasiswa


dengan program kegiatan belajar yang sesuai. Kegiatan pembelajaran dalam bentuk

78
wirausaha baik yang belum maupun sudah ditetapkan dalam kurikulum program studi.
Persyaratan diatur dalam pedoman akademik yang dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi. Proses
program proyek kewirausahaan dapat dilihat pada Gambar 7 Tujuan program kegiatan
wirausaha antara lain:
a. Memberikan mahasiswa yang memiliki minat berwirausaha untuk mengembangkan
usahanya lebih dini dan terbimbing.
b. Menangani permasalahan pengangguran yang menghasilkan pengangguran intelektual
dari kalangan sarjana.

g) Proyek Independen

Banyak mahasiswa yang memiliki passion untuk mewujudkan karya besar yang
dilombakan di tingkat internasional atau karya dari ide yang inovatif. Idealnya, studi/proyek
independen dijalankan untuk menjadi pelengkap dari kurikulum yang sudah diambil oleh
mahasiswa. Perguruan tinggi atau fakultas juga dapat menjadikan studi independen untuk
melangkapi topik yang tidak termasuk dalam jadwal perkuliahan, tetapi masih tersedia dalam
silabus program studi atau fakultas.

79
Kegiatan proyek independent dapat dilakukan dalam bentuk kerja kelompok lintas
disiplin keilmuan. Studi/proyek independen dapat menjadi pelengkap atau pengganti mata
kuliah yang harus diambil. Ekuivalensi kegiatan studi independen ke dalam mata kuliah
dihitung berdasarkan kontribusi dan peran mahasiswa yang dibuktikan dalam aktivitas
dibawah koordinasi dosen pembimbing. Alur proses program studi/proyek independen dapat
dilihat pada Gambar 8.

h) Membangan Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT)

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat diluar
kampus, yang secara langsung bersama-sama masyarakat mengidentifikasi potensi dan
menangani masalah sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi desa/daerah dan
meramu solusi untuk masalah yang ada di desa. Kegiatan KKNT diharapkan dapat mengasah
softskill kemitraan, Kerjasama tim lintas disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan
leadership mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah perdesaan.

80
KKNT dalam kegiatan merdeka belajar ini bisa dilaksanakan untuk membantu industri
rumah tangga atau industri kecil yang ada di desa sesuai kompetensi keilmuan program
studimahasiswa. Sejauh ini perguruan tinggi sudah menjalankan program KKNT, hanya saja
Satuan Kredit Semesternya (SKS) belum bisa atau dapat diakui sesuai dengan program
kampus merdeka yang pengakuan kreditnya setara 6 – 12 bulan atau 20 – 40 SKS, dengan
pelaksanaannya berdasarkan beberapa model. Diharapkan juga setelah pelaksanaan KKNT,
mahasiswa dapat menuliskan hal-hal yang dilakukannya beserta hasilnya dalam bentuk tugas
akhir. Alur proses program KKNT dapat dilihat pada Gambar 9.

Tujuan program membangun desa/kuliah kerja nyata antara lain:


a. Kehadiran mahasiswa selama 6–12 bulan dapat memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang
dimilikinya bekerjasama dengan banyak pemangku kepentingan di lapangan.
b. Membantu percepatan pembangunan di wilayah pedesaan bersama dengan
Kementerian Desa PDTT.

81
Agar pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, program “hak belajar
di luar program studi” dapat berjalan dengan mutu yang terjamin, maka perlu ditetapkan
beberapa mutu, antara lain :
1. Mutu kompetensi peserta.
2. Mutu pelaksanaan.
3. Mutu proses pembimbingan internal dan ekternal.
4. Mutu sarana dan pasarana untuk pelaksanaan.
5. Mutu pelaporan dan presentasi hasil.
6. Mutu penilaian.
Beberapa kriteria yang dianjurkan untuk kegiatan di luar kampus untuk menjaga mutu
dan mendapatkan sks penuh dapat dibaca pada table 5.1 di halaman berikut.
Table 5.1 Kriteria Kegiatan di Luar Kampus untuk Mendapatkan Pengakuan 20 SKS
No. Kegiatan Kriteria untuk dapat SKS penuh (20 sks)
1 Pertukaran Pelajar Jenis mata pelajaran yang diambil harus memenuhi ketentuan yang
ditetapkan prodi asal untuk lulus (mis. memenuhi kurikulum dasar,
memenuhi persyaratan kuliah umum, memenuhi persyaratan dsb)
2 Magang 1. Tingkat kemampuan yang diperlukan untuk magang harus setara
dengan level sarjana(bukan tingkat SMA kebawah)
2. Mahasiswa menjadi bagian dari sebuah tim(terlibat secara aktif di
kegiatan tim)
3. Mahasiswa mendapatkan masukan terkait performa kinerja setiap 2
bulan
4. Harus memberikan presentasi di akhir magang kepada salah satu
pimpinan perusahaan
3 Asistensi Mengajar Menentukan target yang ingin dicapai selama kegiatan (mis.
di Satuan Pendidikan meningkatkan kemampuan numeric siswa, dst) dan pencapaiannya
dievaluasi di akhir kegiatan
4 Penelitian/Riset 1. Jenis penelitian (tingkat kesulitan) harus sesuai dengan tingkat
sarjana
2. Harus terlibat dalam pembuatan laporan akhir/presentasi hasil
penelitian
5 Proyek Kemanusiaan 1. Berdedikasi untuk 1 atau 2 proyek utama, dengan fokus:
⁻ Pemecahan masalah sosial (mis. kurangnya tenaga kesehatan di
daerah, sanitasi yang tidak memadai)
⁻ Pemberian bantuan tenaga untuk meringankan beban korban
bencana
2. Menghasilkan dampak yang nyata di akhir kegiatan (mis. menjadi
tenaga medis di tengah serangan wabah)
6 Kegiatan 1. Memiliki rencana bisnis dan target (jangka pendek dan panjang)
kewirausahan 2. Berhasil mencapai target penjualan sesuai dengan target rencana
bisnis yang ditetapkan di awal
3. Bertumbuhnya SDM di perusahaan sesuai dengan rencana bisnis
7 Proyek Independen 1. Jenis studi independen (tingkat kesulitan) harus sesuai dengan tingkat

82
No. Kegiatan Kriteria untuk dapat SKS penuh (20 sks)
sarjana
2. Topik studi independen tidak ditawarkan di dalam kurikulum
PT/prodi pada saat ini
3. Mahasiswa mengembangkan objektif mandiri beserta dengan desain
kurikulum, rencana pembelajaran, jenis proyek akhir, dll yang harus
dicapai di akhir studi
8 KKNT 1. Berdedikasi untuk 1 atau 2 proyek utama, dengan fokus:
⁻ Peningkatan kapasitas kewirausahaan masyarakat, UMKM, atau
BUM Desa
⁻ Pemecahan masalah sosial (mis. kurangnya tenaga kesehatan di
desa, pembangunan sanitasi yang tidak memadai)
2. Menghasilkan dampak yang nyata di akhir kegiatan (mis. irigasi desa
yang lebih memadai, koperasi desa menghasilkan keuntungan lebih
banyak)

f.3. Evaluasi

Pelaksanaan kurikulum akan dievaluasi secara berkala mengacu pada standar


monitoring dan evaluasi pelaksanaan kurikulum. Kegiatan monitoring yang telah dilakukan
akan dievaluasi oleh pimpinan prodi beserta tim setiap semester. Evaluasi yang dilakukan
meliputi kinerja dosen dalam perkuliahan dan praktikum, kesesuaian pelaksanaan dengan
rancangan kurikulum, dan capaian pembelajaran lulusan. Hasil evaluasi digunakan sebagai
bahan perbaikan atau peningkatan pada pengambilan keputusan tindakan selanjutnya.
Evaluasi tidak hanya dilakukan di tingkat program studi, tetapi juga dilakukan secara
menyeluruh di tingkat universitas melalui Audit Mutu Internal yang dilakukan setiap
tahunnya.
Evaluasi kurikulum merupakan upaya untuk mengetahui dan menggali informasi
terkait proses dan hasil dari implementasi kurikulum untuk kemudian dilakukan penilaian
atas kualitas yang dihasilkan dengan menggunakan pendekatan yang relevan dan tepat.
Tujuan evaluasi kurikulum di Program Studi Ilm Keperawatan USU adalah untuk
mengembangan dan melakukan perbaikan kurikulum di Program Studi Ilmu Keperawatan
USU, meninjau kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan perencanaan yang
telah ditetapkan, menyediakan sumber informasi kemajuan yang terjadi selama prose
akademik berjalan, memberikan masukan, ide dan pandangan tentang kurikulum yang lebih
baik dimasa mendatang yang dapat berasal dari guru besar, stakeholders dan lainnya.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum diawali dengan proses persiapan yaitu menyusun
jadwal evaluasi kurikulum Program Studi Ilmu Keperawatan USU, menentukan tim dan
personil evaluasi kurikulum, serta mempersiapkan instrumen evaluasi dan administrasi yang

83
dianggap perlu. Setelah melakukan proses persiapan, tim kurikulum memonitoring dan
evaluasi terhadap kurikulum lama yang dengan mempertimbangkan masukan yang datang
dari pengguna lulusan, alumni dan mahasiswa melalui tracer study, RPS (Rencana
Pembelajaran Semester) dan kompetensi lulusan.
Pelaksanaan tracer study di kalangan Universitas Sumatera Utara (USU) dikoordinasi
oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan USU melalui website universitas. Website yang d
igunakan USU untuk melakukan studi penelusuran lulusan adalah www.tracerstudy.usu.ac.id.
Sejak tahun 2013 hingga sekarang, tracer study di USU dilakukan secara online yang dikoord
inir oleh Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian USU. Langkah pertama yang dilakukan saat
melakukan tracer study adalah Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kealumnian akan
mengeluarkan surat yang berisikan informasi pengisian tracer study on link melalui media so
sial. Informasi ini kemudian diteruskan ke fakultas untuk selanjutnya diteruskan kepada para
alumni. Output yang diterima dari hasil tracer study berupa grafik dan informasi terkait jawa
ban para alumni dari pertanyaan yang disajikan.
Pertanyaan yang disajikan dalam tracer study berpedoman pada form tracer study yang
dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai pelaksanaan tracer study dit
ambah dengan panduan yang diberikan oleh Unit Pengembangan Pendidikan (UPP) USU. Per
tanyaan tracer study terdiri dari 17 pertanyaan dan 5 diantaranya merupakan pertanyaan man
datory yang wajib diisi. Pertanyaan tersebut terkait dengan data pekerjaan dan tanggapan alu
mni terhadap pembelajaran yang didapatkan selama perkuliahan dan pengaruh pembelajaran t
ersebut terhadap bidang pekerjaan serta pengembangan diri di dalam pekerjaannya. Selain unt
uk para alumni, kuesioner juga diberikan kepada para pengguna alumni untuk mendapatkan t
anggapan pengguna alumni terhadap alumni yang .bekerja di instansi/perusahaannya.
Hasil tracer study selanjutnya dianalisis oleh Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian US
U dan hasil analisis ditulis dalam bentuk laporan tracer study yang akan disosialisasikan pada
masing-masing fakultas dan program studi. Hasil tracer study digunakan sebagai materi dala
m peninjauan kurikulum lama untuk mengubah menjadi kurikulum terbaru. Hasil evaluasi
kurikulum kemudian dilaporkan kepada Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan USU untuk
ditindak lanjuti menjadi draft kurikulum hasil evaluasi tersebut.
f.4. Peningkatan
Ketika hasil evaluasi menunjukkan perlu adanya pengendalian berupa koreksi.
Pengendalian dilakukan melalui SPMI dibawah pengendalian Unit Manajemen Mutu (UMM)
Universitas Sumatera Utara dengan melibatkan Gugus Jaminan Mutu (GJM) Fakultas
Pertanian dan Gugus Kendali Mutu (GKM) Program Studi Ilmu Keperawatan. Program Studi

84
melakukan pengendalian dengan cara, membandingkan antara pelaksanaan dengan penetapan
dan menampung masukan dari pengguna lulusan dengan cara pemutkahiran kurikulum
dengan menambah atau perubahan mata kuliah yang dibutuhkan oleh mahasiswa, lulusan
juga pengguna lulusan
f.5. Pengendalian
Peningkatan akan dilakukan melalui kegiatan SPMI dengan memperhatikan laporan
Audit Mutu Internal (AMI) tahunan yang dilakukan melalui rapat tindak lanjut (RTL) yang
dilakukan oleh GKM dan GJM. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan terjadi perbaikan
secara terus-menerus (continous improvement). Ketika semua unsur yang dimulai dari
perencanaan, penetapan, evaluasi dan pengendalian telah dilaksanakan, maka perbaikan
Standar Pendidikan yang terdiri dari standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran,
standar penilaian pembelajaran didukung dengan standar pengelolaan pembelajaran, standar
sarana dan prasarana pembelajaran serta pembiayaan pembelajaran berakhir, Standar
Pendidikan ditingkatkan untuk siklus berikutnya.
Selain itu standar pendidik dan tenaga kependidikan juga terus dikembangkan
berdasarkan hasil evaluasi dan pengendalian yang telah dilakukan untuk menjamin kualitas
SDM Program Studi antara lain dengan cara sebagai berikut:
a. Mengikutsertakan pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan jenjang
pendidikan
b. Mengikutsertakan pendidik dan tenaga kependidikan pada pelatihan–pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi
c. Memperbaiki sistem penerimaan dosen agar input yang diperoleh lebih baik
d. Memperbaiki sistem penerimaan tenaga kependidikan agar lebih berkualitas
e. Umpan balik pengguna dan hasil dari workshop kurikulum menjadi umpan balik mutu
pendidikan di Program Studi.
f. Perbaikan mutu berkelanjutan juga dilakukan melalui evaluasi eksternal LAMPTKes,
atau lembaga akreditasi internasional.

85

Anda mungkin juga menyukai