KE PROVINSI LAMPUNG
PADA MASA RESES PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2018 – 2019
TANGGAL 2 NOPEMBER 2018
I
I
II
II
II
II
II
II
II
II
II
I
I
1
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR – RI
KE PROVINSI LAMPUNG
PADA MASA RESES PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2018 – 2019
TANGGAL 2 NOPEMBER 2018
I. PENDAHULUAN
A. DASAR KUNJUNGAN KERJA
Komisi II DPR RI telah melakukan kunjungan kerja pada masa reses ke
Provinsi Lampung. Rencana semula rapat dilakukan di Kantor Gubernur
Provinsi Lampung sebagai salah satu langkah pengawasan Komisi II DPR RI
terhadap pelaksanaan Persiapan dan Kesiapan Pemilu 2019, pelaksanaan
reformasi birokrasi dan pelayanan publik, serta pelaksanaan program kerja
mitra Komisi II DPR RI. Namun, mengingat Gubernur, Wakil Gubernur dan
Sekda dinyatakan berhalangan hadir dalam acara tersebut, maka rapat
dipindahkan ke Kantor Wilayah BPN Lampung.
Pada kunjungan kerja Komisi II DPR RI ini dihadiri oleh mitra kerja Komisi
II DPR RI, diantaranya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara RI,
Arsip Nasional RI, Kementerian Sekretaris Kabinet, Ombusdman RI,
Kementerian Dalam Negeri RI, Kementerian ATR/BPN, KPU, Bawaslu.
Saat ini, beberapa isu penting yang menjadi perhatian Komisi II DPR RI
adalah mengenai persiapan pelaksanaan Pemilu 2019, Kualitas Pelayanan
Publik, Penyelesaian Konflik Pertanahan, serta Pelaksanaan penataan tanah
di daerah. Persiapan pelaksanaan Pemilu terus dilaksanakan dalam upaya
meningkatkan kualitas pelaksanaan Pemilu 2019. Sesuai dengan Arah
Kebijakan yang diamanatkan dalam UU no 7 tahun 2017 mengenai Pemilu,
Persiapan dan Kesiapan Pemilu 2019 yang dilakukan oleh Penyelenggara
Pemilu merupakan prasyaratt untuk dapat menghasilkan Pemilu yang
berkualitas. Pemilu 2019 merupakan Pemilu serentak yang pertama kali
diselenggarakan di Indonesia, berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi
No. 14/PUU-XI/2013 yang ditindaklanjuti dengan disyahkannya UU no. 7
tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Rumitnya pelaksanaan Pemilu
serentak ini tentu saja memerlukan persiapan yang lebih matang dan
terstruktur dengan baik. Oleh karena itu, pemerintah pusat dan pemerintah
daerah harus dapat bersinergi agar dapat mewujudkan pelaksanaan Pemilu
yang Jujur, Adil dan Rahasia. Sesuai dengan amanah Undang-Undang No. 7
Tahun 2017 tentang Pemilu bahwa setiap warga negara berhak
menggunakan hak pilihnya, maka focus utama dalam Persiapan dan
Kesiapan Pemilu 2019 adalah besaran prosentase masyarakat yang telah
mendapatkan KTP E, serta keseuaian DPT dengan data yang dimiliki
Dukcapil.
2
Paralel dengan hal tersebut, reformasi birokrasi terus dilaksanakan dan
diperluas terutama dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Sesuai dengan Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi 2015-2019 sasaran
reformasi birokrasi antara lain: Birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi
yang efektif dan efisien, dan birokrasi yang memiliki pelayanan publik yang
berkualitas. Selain itu, pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi
informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut
birokrasi pemerintahan untuk melakukan reformasi agar dapat disesuaikan
dengan dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah pusat dan
pemerintah daerah harus dapat melakukan perubahan mind set, budaya, dan
struktur kelembagaan agar dapat mewujudkan reformasi birokrasi yang
bersih, kompeten, dan melayani. Sesuai dengan amanah Undang-Undang
No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan publik bahwa setiap warga negara
berhak mendapatkan pelayanan publik dari penyelenggara pelayanan publik.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah sebagai penyelenggara pelayanan
publik harus dapat melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance).
Tim kunjungan kerja kerja Komisi II DPR RI ke Provinsi Lampung
berjumlah 14 orang anggota yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI
B. WAKTU KUNJUNGAN KERJA
Kunjungan kerja dilaksanakan pada tanggal 2 Nopember s/d 4 Nopember
2018. Komisi II DPR RI telah melakukan kunjungan kerja kerja ke Kantor
Wilayah BPN Provinsi Lampung dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi
pengawasan DPR RI terhadap pelaksanaan Persiapan dan Kesiapan Pemilu
2019, Pelayanan Publik, dan Penataan Tanah.
II. HASIL KUNJUNGAN
a. Kunjungan ke Kantor Wilayah BPN Provinsi Lampung
Pemaparan Tertulis Gubernur Provinsi Lampung
1. Provinsi Lampung merupakan Provinsi dengan jumlah penduduk
terbanyak ke-2 di Sumatera setelah Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan data BPS jumlah penduduk Provinsi Lampung tercatat
lebih dari 8,2 juta jiwa, bahkan jika berdasarkan data registrasi
penduduk jumlah penduduk Provinsi Lampung telah mencapai 9,5 juta
jiwa.
3
kawasan industri dan pariwisata, serta peningkatan pelayanan publik
melalui pendidikan dan kesehatan.
5
2. KEMAJUAN PENANGANAN KONFLIK PERTANAHAN DI PROVINSI
LAMPUNG:
a. Penanganan konflik sudah mengalami kemajuan yang signifikan
dan bahkan beberapa kasus sudah dapat diselesiakan;
b. Bersama-sama instansi terkait seperti Pemda, Polres dan
Kodim melakukan upaya sosialisasi keapada warga masyarakat
dan perusahaan pemegang HGU agar dapat menjaga suasana
kondusif dan tidak melakukan tindakan anarkhi yang
menimbulkan konflik fisik sambil menunggu upayaupaya
penyelsaian konflik;
3. Beberapa kasus yang sudah dapat diselesaikan:
6
sebanyak 87 bidang kiranya dapat dipertimbangkan untuk
dikeluarkan dari aset TNI AL/Prokimal
7
hasil tata batas tersebut BPN dapat menerbitkan sertipikat
kepemilikan tanah di luar batas dimaksud;
2). Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Selatan,Direktur
Jenderal Penanganan Masalah Agraria, Pemanfaatan Ruang
dan Tanah berdasarkan surat Nomor 572/37.3-800/IX/2018
tanggal 25 September 2018 yang ditujukan kepada Direktur
Jenderal Planologi yang pada intinya menyerahkan
penyelesaian tuntutan masyarakat atas tanah kawasan hutan
kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
1. Sertipikat Hak Pengelolaan (HPL) No. 01/SI, No. 02/SI dan No.
03/SI, atas nama Pemerintah Daerah Propinsi Lampung:
a. Jumlah Bidang
b. Anggaran
13
2) Sementara biaya pembuatan dan kelengkapan alas hak/bukti
perolehan tanah serta kewajiban pembayaran pajak (BPHTB
dan PPh) menjadi tanggung jawab pemilik tanah/pemohon.
15
Sedangkan sarana dan prasarana gedung Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional dan Kantor Pertanahan di Kabupaten/Kota dapat dilihat pada table
3.
16
juga dilaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan
dengan Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.
17
Penyataan BPHTB Terhutang dan/atau Surat Keterangan PPh
Terhutang.
20
a. Pemerintah Provinsi Lampung berkerja sama dengan BPKP
Perwakilan Lampung telah meminta kepada seluruh desa untuk
dapat mengunakan sistem aplikasi siskeudes yang dibuat oleh
BPKP.
b. Pemerintah Provinsi Lampung telah membentuk dan melatih
Satuan Tugas Siskeudes di tiap Kabupaten .
c. Sampai saat ini dari 2.435 desa di Provinsi Lampung sudah 2.157
desa yang sudah melaksanakan sosilaisasi siskuedes, hanya
sebanyak 278 desa yang belum melaksanakan sosialisasi
siskeudes.
5. Adapun sistem pengawasan dana desa yang selama ini dilakukan oleh
Pemerintah Desa, Pemeritah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi
Lampung dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Pemerintah Provinsi Lampung telah membentuk dan melatih
Satuan Tugas Siskeudes di tiap Kabupaten .
b. Pemerintah Provinsi melakukan pengawasan :
1) Proses pencairan diupayakan agar sesuai dengan tahapan
2) Melakukan monitoring dan evaluasi dengan mengambil sampel
dari tiap kabupaten
3) Melaksanakan rapat evaluasi rutin dengan kabupaten tentang
proses dana desa
4) Kabupaten membentuk tim evaluasi dan monitoring dimasing-
masing kabupaten
11. Diskusi
12. Pertanyaan dari Bpk. Henry Yosodiningrat. FPDIP:
a. Konflik lahan antara rakyat dengan TNI AU telah selesai kami
perjuangkan, dan saat ini sedang dalam proses sertipikasi.
b. Beberapa waktu lalu saya didatangi sekelompok masyarakat dari
Lampung, yang berasal dari 3 desa:Bantar Negeri, 90% telah
diterbitkan sertipikat tanah. Kemudian oleh Kemenhut, dgn alas an
abrasi, mematok 300 m dari garis pantai secara sepihak. Oleh
karena itu saya mengharap dilakukan pengukuran ulang.
Berdasarkan hal itu kami sebagai wakil masyarakat
memperjuangkan kepemilikan lahan ini.
21
c. Ada tanah 150 Ha, dalam hal ini saya mengutip surat dari Kakanwil
BPN Lampung, milik keluarga besar di Lampung yang dikuasai
rakyat melalui tratib seluas 100 ha. Saya melakukan pengukuran
ke lokasi untuk melakukan pengukuran. Namun, kakan Lampung
Utara meminta bukti pajak kepada pemilik lahan.
d. Saya menanggapi terkait dengan KTP El ada perangkat KTP El
yang rusak di beberapa kabupaten. Dari 12 perangkat, hanya 2
yang berfungsi dengan baik. sehingga jika dihubungkan dengan
upaya percepatan perekaman data, maka perlu dicari solusi untuk
memperbaiki perangkat KTP El yang rusak.
13. Jawaban:
a. Mengenai Astra kesetra, kementerian BPN telah mengirimkan
surat,
b. Kasus lampung Timur, akan kami pelajari dulu dgn
berkoordinasi dgn PPKH
c. Tanah keluarga ini, memang sdh ada yang jadi perkampungan.
Usul yang bisa disertipikatkan adalah Kawasan yang masih
dikuasai pemilik dulu.
14. Pertanyaan dari Bpk H. Zulkifli Anwar, FDemokrat:
a. Sudah sering kali kami berkomunikasi dengan BPN dalam hal
pertanahan. Dapil 1 ini kursial sekali. Contoh, ini akan terjadi
keributan besar, karena Jalan Tol sumatera ada di Dapil 1.
Banyak kades yang ditangkap karena menerbitkan sporadic,
namun disyahkan BPN, yang diklaim oleh perusahaan. Contoh
PT. Lamtoro Gung. 500 Ha lahan diklaim oleh penusaha
lainnya.
b. HGU yang telah berakhir masanya, harusnya dikembalikan
kepada rakyat, tetapi tetap dikuasai pengusaha.
c. BPN bisa diadukan dan dipenjarakan jika terbukti melakukan
penympangan kewenangan
d. HGU yang diberikan pada Pelindo II adalah milik rakyat,
e. Di Teginanang, Kanwil BPN yang menghalangi ganti rugi
diberikan pada rakyat.
f. Pak Taufik merupakan Bupati tahun 2005. 25 maret 2005
menandatangani perpanjangan pt. PN VII yang HGUnya habis
desember 2004.
22
15. Jawaban
a. Kebetulan untuk kasus jalan tol ini ada 15 ribu bidang, dan 700
bidang bersengketa yang uangnya dititipkan di pengadilan.
Kami berupaya lebih pro pada masyarakat
b. Syarat perpanjangan HGU dilakukan 2 thn sebelum berakhir.
Masyarakat dapat menggunakan HGU yang diterlantarkan.
16. Pertanyaan dari Bpk. Ir. H. Endro Suswantoro, FPDIP
a. Saran kami Kanwil BPN berkomunikasi aktif dengan BPN kantor
Kabupaten/kota. Karena banyak sekali kepala desa tidak
mengetahui mengenia PTSL,
b. Desa Sumber agung, pengukurannya banyak yang meleset.
c. Pesawaran,
d. Kaitannya dengan adanya PTSL ini, perlu dipikirkan juga
Gudang arsip.
e. Saya berkeliling Lampung dan melihat sosialisasinya memang
rendah sekali.
f. Di bandar Lampung KTP Elnya invalid,
17. Jawaban
a. Biasanya kades memang selalu diikutsertakan dalam sosialisasi
PTSL
b. Mengenai pemilik Sumber Agung, nanti kami tanyakan pada
kakannya
c. Kalau biaya di luar SKB yang menetapkan nilainya 200 ribu,
kami tidak dapat melakukannya.
d. Mengenai info saat Prona lahan sudah diikutsertakan, lalu saat
PTSL ditolak, nanti kami pelajari.
e. GK jalan kereta api, penduduknya sdh ribuan/
f. Desa Margosari di Pringsewu tahun depan akan dilaksanakan
PTSL
g. Mengenai Sukapura, nanti dicek dulu. Untuk arsip,
h. Program PTSL dilaksanakan bertahap hingga tahun 2019
i. Terkait dengan anggaran, memang perlu pengawasan intensif
j. Terkait dengan alih fungsi Kawasan, nanti akan ditentukan
dengan Perda tata ruang.
23
18. Pertanyaan dari Bpk Tamanuri, F-Nasdem
a. Memperhatikan misi menjadikan Lampung sebagai lumbung
padi, bendungan di Way Rarum yang ada saat ini hanya
mampu mengairi 8000 ha
b. Beberapa desa di Lampung berada dalam penguasaan KLHK
19. Jawaban :
a. Lampung telah ditetapkan menjadi lumbung padi nasional,
namun kami menghadapi permasalahan ketersediaan air karena
catchment areanya buruk dan alih fungsi lahan.
b. Daerah tingkat 2, harusnya membuat perda untuk melindungi
Kawasan pertanian.
20. Jawaban Dinas Dukcapil Prov. Lampung
a. Perekaman di kabupaten-kota telah dilakukan terhadap….jiwa.
b. Total sudah 91% penduduk Lampung yang telah terekam KTP
El
c. Perbedaan data KPU dengan Disdukcapil sebesar 1,2 jt orang.
d. Yang sdh terekam itu artinya mereka sdh memiliki KTP el,
e. 9 perangkat ini rusak, hanya pada bagian tertentu. Namun
statusnya menjadi rusak
f. 605 perangkat baik jika digabungkan
21. Kemendagri
a. Pengadaan alat dilakukan pusat dan didistribusikan ke daerah,
dan menyediakan anggaran pemeliharaan. Klo perrangkat baru
penganggarannya ada di pemerintah daerah.
25
d. Pertanyaan kepada komisi II DPR RI, menjanjikan dan memberikan
materi, tidak termasuk barang pemberian yang merupakan atribut
kampanye, serta biaya/uang makan, transport, biaya pertemuan dan
uang hadiah. Apakah harus dalam bentuk barang atau bisa uang tunai.
3. Pimpinan Tim Kunker
a. 1,6 juta masyarakat yang memiliki hak pilih belum terekam KTP El.
Kekhawatiran Komisi II DPR RI adalah hilangnya hak pilih warga.
Tensi pemilu di Lampung dan dinamika politiknya cukup tinggi.
Sehingga KPU dan Bawaslu jangan berseberangan. Karena hal ini
berbahaya.
b. Terkait dengan pasal 286 mengenai uang makan dan transport dalam
bentuk uang. Mohon bantuan Pak Rambe untuk menjawabnya
c. Terkait dengan pengawasan Bawaslu, karena tidak disebutkan dalam
UU, maka dilaporkan di Bukit Tinggi bahwa Bawaslu melarang
menampilkan foto caleg.
d. Pemasangan atribut kampanye sebelum masa kampanye. Hanya di
Bandar Lampung yang tidak bisa dieksekusi
4. Penjelasan Pak Rambe Kamarulzaman, FPG:
a. Masa kampanye adalah 23/9/2018- April 2019
b. Kampanye dinyatakan dalam pertemuan terbatas, pasal 286 ini
menyangkut yang boleh diberikan pada seseorang. Bahan kampanye
60 ribu. jenisnya harus jelas dan waktunya kapan dilakukan
c. Bagaimana Parpol silaturahmi, Pendidikan politik adalah subtantif.
d. Biaya makan dalam bentuk makanan, tetapi biaya transportasi dalam
bentuk uang
e. Iklan foto kampanye, ditentukan zonanya, tetapi kalau di dalam
pekarangan rumah pribadi, boleh.
f. Kpu membuat jukni terkait dgn psl2 yg normanya menjadi abu2 atau
pasal karet. (HK, ketua)
KOMISI II DPR RI
27
28