Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era perkembangan ekonomi nasional terdapat banyak aktifitas

di bidang perekonomian yang bertujuan untuk mencapai masyarakat adil

dan makmur berdasarkan amanat Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945. Pembangunan ekonomi nasional yang diharapkan, baik perseorangan

dan perusahaan melakukan sebuah kegiatan bisnis dibidang keuangan

maupun non keuangan dengan tujuan menggerakkan roda perekonomian.

Dalam mengembangkan perekonomian kegiatan usaha dapat dilakukan

dibidang keuangan dan non keuangan salah satunya adalah leasing. Leasing

(sewa guna usaha) adalah perjanjian (kontrak) antara lessor dan lessee untuk

menyewa suatu jenis barang modal tertentu yang dipilih/ditentukan oleh

lessee1. Leasing biasanya digunakan oleh perseorangan atau perusahaan

untuk mendapatkan barang yang diinginkan dengan memiliki hak pilih

(opsi). Pada umumnya leasing (sewa guna usaha) dapat ditemukan dalam

pengkreditan kendaraan mobil. Untuk pengkreditan kendaraan mobil, pihak

leasing telah menyediakan suatu perjanjian kredit kepada konsumen

pembeli mobil untuk menghindari wanprestasi (ingkar janji). Perjanjian

adalah suatu peristiwa di mana seorang berjanji kepada seorang lain atau di

mana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal2.

1
Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), hlm. 47.
2
Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta: Intermasa, 2005), hlm. 2.

Anda mungkin juga menyukai