perjanjian yaitu hubungan hukum antara subjek hukum yang satu dengan
subjek hukum yang lain dalam bidang harta kekayaan, di mana subjek
hukum yang satu berhak atas prestasi dan begitu juga subjek hukum
2. Asas-Asas Perjanjian
14
Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta: Intermasa, 2005), hlm. 2.
15
A. Qirom Meliala, Pokok-Pokok Hukum Perikatan Beserta Perkembangannya,
(Yogyakarta: Liberty, 1985), hlm. 8.
29
16
Salim, Hukum Kontrak Teori & Teknik Penyusuntan Kontrak, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2006, Cet. Keempat), hlm. 27.
melakukan perjanjian agar terhindar dari ingkar janji (wanprestasi).
empat asas yang dijadikan sebagai saka guru hukum kontrak, yaitu:
b. Asas Konsensualisme
simbiosis mutualisme.
17
Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian Asas Proposionalitas dalam Kontrak
Komersial, hlm. 15.
30
18
Hendry P. Panggabean, Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik van Omstandigheden)
sebagai Alasan (baru) untuk Pembatalan Perjanjian (Berbagai Perkembangan Hukum di
Belanda), (Yogyakarta: Liberty, 1992, Cet. Pertama), hlm. 7.
a. Asas Kebebasan Berkontrak
suatu hal paling mendasar dalam melakukan suatu kontrak bagi pelaku
Gunawan Widjaja.
19
Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian Asas Proposionalitas dalam Kontrak
Komersial, hlm. 108.
20
Ibid
mengadakan suatu perjanjian diperbolehkan untuk menyusun dan
apa saja, sepanjang isi prestasi yang tercantum bukan hal yang dilarang.
suatu perjanjian.
21
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian,
32
maka segala sesuatu yang telah disepakati dan disetujui oleh para pihak
harus
33
23
Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian Asas Proposionalitas dalam Kontrak
Komersial, hlm. 122.
24
Ibid, hlm. 12.
dilaksanakan olehnya sebagaimana dikehendaki oleh mereka. Sebaliknya
jika para pihak dalam melakukan prestasinya tidak terlaksana secara baik,
maka pihak lain dalam perjanjian yang telah disepakati berhak untuk
berlaku. Hal tersebut bisa terjadi karena asas pacta sunt servanda bisa
Maka dari itu asas pacta sunt servanda adalah asas bahwa hakim
atau pihak ketiga harus menghormati substansi kontrak yang dibuat oleh
yang lain dengan mempunyai dasar hukum yang ada pada Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata. Asas iktikad baik (good faith) pada Pasal 1338
menjadi tolak ukur dari pengertian iktikad baik tersebut. Apabila melihat
dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan iktikad baik
34
Berbeda
25
M. Muhtarom, Asas-Asas Hukum Perjanjian; Suatu Landasan dalam Pembuatan
Kontrak, Jurnal SUHUF, Vol. 26, No. 1, (Mei, 2014), hlm. 52.
halnya dengan kamus hukum Fockema Andrea dijelaskan arti dari iktikad
baik atau geode trouw adalah maksud, semangat yang menjiwai para
hubungan hukum.
kemauan baik atau kejujuran orang itu pada saat ia mulai menguasai
mendapatkan hak milik atas barang itu telah terpenuhi. Iktikad baik harus
iktikad baik (good faith) pada perjanjian kedua pihak harus berlandaskan
3. Unsur-Unsur Perjanjian
sebuah perjanjian agar pada sebuah perjanjian itu sah. Unsur essentialia
35
yang wajib dilakukan oleh salah satu atau lebih pihak, yang mencerminkan
suatu perjanjian26.
pembawaan atau melekat pada perjanjian. Unsur naturalia pasti ada dalam
ketentuan yang dapat diatur secara menyimpang oleh para pihak sesuai
26
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, (Bandung: PT. Citra Aditya, Cet.
Ketiga, 2000), hlm. 224-225.
27
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, (Yogyakarta: Liberty, 2009),
hlm. 118-119.
hakikatnya bukan merupakan suatu bentuk prestasi yang harus
yang telah diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Adapun isi dari Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tersebut
Dari keempat unsur tersebut, dalam ilmu hukum dapat dibagi menjadi dua
golongan. Unsur pertama disebut sebagai unsur subjektif, dimana unsur subjektif
tersebut29. Sedangkan unsur yang kedua yaitu dinamakan unsur objektif, unsur
objektif ini adalah unsur yang berhubungan langsung dengan objek perjanjian30.
28
Kartini Muljadi & Gunawan Widjaja, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 8.
29
Kartini Muljadi & Gunawan Widjaja, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, hlm. 93.
30
Kartini Muljadi & Gunawan Widjaja, Ibid, hlm. 93.
hapusnya perikatan.
waktu tertentu.
f. Karena diputuskan oleh salah satu pihak, yaitu jika salah satu pihak
kontra prestasi.
B. Lembaga-lembaga Pembiayaan
maka hanya sedikit orang yang tahu tentang lembaga pembiyaan. Hal
(PAKDES 88).
bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana
bukan bank yang secara khusus didirikan untuk melakukan fungsi dan
39
penyediaan dana atau barang modal yang termasuk salah satu dari
Pembiayaan.
sebagai berikut:
1. Pengertian Leasing
juga masih umum digunakan dipakai dalam bidang sewa- menyewa rumah
atau gedung perkantoran. Padahal, istilah yang biasa pada iklan adalah
sisa yang telah disepakati bersama. Pada definisi dari Surat Keputusan
Bersama ini lebih menekankan pada penggunaan barang modal, jadi bukan
a) Lessor
b) Lessee
45
c) Kreditur Lender
Kreditur atau Lender atau juga disebut sebagai Debt- Holders atau
d) Supplier
3. Jenis-Jenis Leasing
Jenis-jenis leasing ini bisa dibedakan menjadi dua bagian yang utama.
a. Financial Lease
dari itu biaya sewa yang telah dibayarkan oleh lessee harus
b. Operating Lease
46
biasa. Akan tetapi, jangka waktu sewanya lebih pendek dari umur
Tujuan utama dari adanya operating lease ini yaitu menjual barang
sehingga untuk ini dapat diberikan syarat- syarat yang lebih ringan.
financial lease.