KURIKULUM
SEKOLAH DASAR NEGERI BONGKOT
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
Telah Diperiksa
dan Dinyatakan Layak Untuk Mendapat Pengesahan
Mengetahui
Kepala UPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Peterongan
1
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM
SEKOLAH DASAR NEGERI BONGKOT
TAHUN PELAJARAN 2015-2016
Dengan izin Allah Subhanahu Wata’alah dan pertimbangan Komite SDN Bongkot serta
Pembinaan dari Pengawas TK/SD Kec. Peterongan maka:
KURIKULUM SDN BONGKOT 2015-2016
Kami tetapkan dan kami syahkan untuk dipergunakan pada tahun ajran ini.
Ditetapkan/disahkan
Di Jombang
Tanggal 25 Juni 2015
Mengesahkan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Jombang
2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
Rahmat dan hidayah – Nya, SD Negeri Bongkot Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang
sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standart
Nasional Pendidikan. Sekolah Dasar Negeri Bongkot dapat mengembangkan standart isi menjadi
Kurikulum SDN Bongkot . Kurikulum ini merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu
pendidikan yang diarahkan untuk mengembangkan potensi dan prestasi peserta didik sesuai
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi, Seni , Pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa serta Paradigma pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Penyusunan kurikulum ini , melalui proses diskusi , workshop dan pembentukan tim
penyusun dan pengembangan kurikulum sesuai dengan bidang keilmuan. Para Pengembang
melakukan serangkaian kegiatan kajian berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22, 23 dan 24 Tahun 2006.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung, sehingga penyusunan kurikulum ini dapat berjalan dengan
lancar dan tidak mengalami banyak kesulitan yang berarti.
Semoga Allah SWT tetap memberikan petunjuk terhadap upaya yang telah, sedang, dan
akan kita lakukan untuk peningkatan mutu pendidikan khususnya di SDN Bongkot Kecamatan
Peterongan Kabupaten Jombang.
Sebagaimana manusia biasa yang tidak lepas dari sifat kekurangan, oleh karena itu segala
saran dan kritik dalam penyusunan Kurikulum ini sangat kami harapkan untuk kesempurnaannya,
terima kasih.
ISTIKOMAH, S. Pd.
NIP. 19640616 199403 2 005
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ..................................................................................... 6
2. Landasan Penyusunan KTSP................................................................. .7
3. Prinsip Pengembangan KTSP ............................................................... 8
4. Fungsi dan Tujuan Penyusunan KTSP ................................................... 10
A. Fungsi Penyusunan KTSP ................................................................ 10
B. Tujuan Penyusunan KTSP ............................................................... 11
C. Visi Sekolah .................................................................................... 11
D. Misi Sekolah ..................................................................................... 11
E. Tujuan Sekolah ................................................................................. 12
4
2. Pengembangan RPP
A. Pengertian ............................................................................................. 61
B. Komponen RPP .................................................................................... 62
C. Prinsip Penyusunan RPP ...................................................................... 63
D. Pedoman Penyusunan RPP .................................................................. 64
E. Langkah – langkah Penyusunan RPP .................................................. 65
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 69
B. Saran ................................................................................................... 69
C. Lampiran – lampiran ............................................................................ 70
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
1. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pelaksanaan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan
kerangka dasar Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK), dan
Kompetensi Dasar (KD).
6
2. Landasan Penyusunan KTSP
a. Landasan Filosofis
Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya
yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang
bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang
mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini
dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan,
kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi
pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum sekolah ini.
b. Landasan Yuridis
7
d) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor; 22 Tahun
2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Dalam dokumen ini dibahas standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, yang secara keseluruhan mencakup:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan,
2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar danmenengah,
3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak
terpisahkan dari standar isi, dan
4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
j) Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Derah Kabupaten Jombang.
k) Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Pendidikan Kabupaten Jombang Sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan
Bupati Nomor 32 tahun 2011.
8
l) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang Nomor 2502 Tahun
2015 tentang Pelaksanaan Penumbuhan Budi Pekerti melalui Kegiatan Non
Kurikuler bagi Satuan Pendidikan di Kabupaten Jombang.
a. Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik, dan
tuntutan lingkungan, serta budaya dan karakter bangsa. Memiliki posisi sentral berarti
kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
9
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan
antarsemua jenjang pendidikan.
10
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dapat terealisasi
dengan baik.
B. VISI SEKOLAH
C. Misi
2.1. Menanamkan keyakinan/ akidah melalui pengamalan ajaran agama.
2.6. Mengembangkan ketrampilan di bidang IPTEK, bahasa, olahraga dan seni budaya
sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa.
2.7. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan.
D. TUJUAN SEKOLAH
3.1. Dapat mengamalkan ajaran agama sebagai hasil proses pembelajaran dan kegiatan
pembiasaan;
3.2. Memiliki akhlak mulia, santun, rasa percaya diri, mandiri, disiplin berlandaskan
moral spiritual.
3.3. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk
melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi;
3.4. Meraih prestasi akademik maupun non akademik minimal tingkat kecamatan
Peterongan, baik olimpiade ataupun kegiatan yang lain;
3.5. Memiliki ketrampilan di bidang IPTEK, bahasa, olahraga dan seni budaya sesuai
dengan bakat, minat dan potensi siswa.
11
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap
mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standart kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan standart kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Struktur Kurikulum SD Negeri Bongkot terdiri dari tiga komponen, yaitu mata
pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Kelompok mata pelajaran menurut
peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 , menyatakan banhwa kurikulum untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-masing
seperti diungkapkan di dalam PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat
(1) Pasal 7 sebagai berikut ini.
Kelompok
Cakupan Melalui
Mapel
Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan Kegiatan keagamaan,
Akhlak Mulia akhlak mulia dimaksudkan untuk pembelajaran kewarganegaraan
membentuk peserta didik menjadi dan pembinaan
manusia yang beriman dan bertakwa kepribadian/akhlak mulia,
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta pembelajaran ilmu pengetahuan
berakhlak mulia. Akhlak mulia dan teknologi, estetika, jasmani,
mencakup etika, budi pekerti, atau olahraga dan kesehatan, dan
moral sebagai perwujudan dari pengembangan
pendidikan agama. diri/ekstrakurikuler
Kelompok mata pelajaran
Kewarganegara Kegiatan keagamaan,
kewarganegaraan dan kepribadian
an dan pembinaan kepribadian/akhlak
dimaksudkan untuk peningkatan
Kepribadian mulia, pembelajaran
kesadaran dan wawasan peserta didik kewarganegaraan, bahasa, seni
akan status, hak, dan kewajibannya dan budaya, dan pendidikan
12
Kelompok
Cakupan Melalui
Mapel
dalam kehidupan bermasyarakat, jasmani, dan pengembangan
berbangsa, dan bernegara, serta diri/ekstrakurikuler
peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk
wawasan kebangsaan, jiwa dan
patriotisme bela negara, penghargaan
terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta
perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
Kelompok mata pelajaran ilmu - Kegiatan pembelajaran bahasa,
Ilmu
pengetahuan dan teknologi pada SDN matematika, ilmu pengetahuan
Pengetahuan
Bongkot dimaksudkan untuk alam, ilmu pengetahuan sosial,
dan Teknologi
memperoleh kompetensi dasar ilmu keterampilan/kejuruan,
pengetahuan dan teknologi serta dan/atau teknologi informasi
membudayakan berpikir ilmiah secara dan komunikasi, serta muatan
kritis, kreatif dan mandiri. lokal yang relevan.
- Pembentukan Team Pembina
Matapelajaran MIPA
Kelompok mata pelajaran estetika
Estetika Kegiatan bahasa, seni dan
dimaksudkan untuk meningkatkan budaya, keterampilan, dan
sensitivitas, kemampuan muatan lokal yang relevan, dan
mengekspresikan dan kemampuan pengembangan
mengapresiasi keindahan dan harmoni. diri/ekstrakurikuler
Kemampuan mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan serta
harmoni mencakup apresiasi dan
ekspresi, baik dalam kehidupan
individual sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga
mampu menciptakan kebersamaan
yang harmonis.
Kelompok mata pelajaran jasmani,
Jasmani, Olah Kegiatan pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan pada SDN
Raga, dan olahraga, pendidikan kesehatan,
Bongkot dimaksudkan untuk
Kesehatan. ilmu pengetahuan alam, dan
meningkatkan potensi fisik serta muatan lokal yang relevan, dan
membudayakan sportivitas dan pengembangan
kesadaran hidup sehat. diri/ekstrakurikuler
Budaya hidup sehat termasuk
kesadaran, sikap, dan perilaku hidup
sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan
13
Kelompok
Cakupan Melalui
Mapel
seperti keterbebasan dari perilaku
seksual bebas, kecanduan narkoba,
HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang
potensial untuk mewabah.
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kwarganegaraan.
3. Bahasa Indonesia.
4. Matematika.
5. Ilmu Pengetahuan Alam.
6. Ilmu Pengetahuan Sosial.
7. Seni Budaya dan Ketrampilan.
8. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188/ 188/KPST/ 013/ 2005,
tentang penyelenggaraan muatan lokal untuk pendidikan dasar dan menengah di Jawa Timur
adalah Bahasa Daerah ( Jawa ). Dengan demikian Muatan Lokal untuk SDN Bongkot Pada
Tahun ajaran ini adalah:
a. Bahasa Jawa;
b. KMDM; dan
c. Bahasa Inggris.
14
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi, dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta
didik.
a. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SDN Bongkot merupakan “ IPA Terpadu “
dan “ IPS Terpadu “.
b. Pembelajaran pada kelas I s/d III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan
pada kelas IV s/d VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
c. Jam Pembelajaran Untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum SDN Bongkot menambah maksimum empat jam pembelajaran
perminggu secara keseluruhan.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran di SDN Bongkot kelas 1 s/d 6 tiap jam
pertemuan adalah 35 menit
4. Matematika 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3
7. Seni Budaya dan Ketrampilan 4
8. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
4
B. Mulok :
a. Bahasa Jawa 2
b. KMDM 2
c. Bahasa Inggris 2
C. Pengembangan Diri 2 *)
32 33 34 38
*) Ekuivalen 2 Jam Pembelajaran.
15
Keterangan :
1. 1 ( satu ) jam pelajaran alokasi waktu 35 menit.
2. Kelas 1,2, dan 3 pendekatan tematik, alokasi waktu permata pelajaran diatur sendiri oleh
SD.
3. Kelas 4,5 dan 6 Pendekatan mata pelajaran.
4. Sekolah dapat memasukkan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan global yang
merupakan bagian dari mata pelajaran yang diunggulkan.
5. Mengenai pembelajaran tematik sekolah dapat menentukan alokasi waktu permata
pelajaran sedangkan dalam PBM menggunakan pendekatan Tematik.
B. MUATAN KURIKULUM
1. Mata Pelajaran
b) Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak – hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang
cerdas , terampil , dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
o Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan .
o Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab , dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
o Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter – karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa
– bangsa lainnya.
o Berinteraksi dengan bangsa – bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
c) Bahasa Indonesia
Pembelajaran Bhs. Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara
16
lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan
manusia Indonesia.
Mata Pelajaran Bhs. Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut. :
o Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulisan.
o Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
dan bahasa Negara.
o Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan.
o Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan sosial.
o Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
o Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
d) Matematika
Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern ,
mempunyai peran penting dalam memajukan daya pikir manusia. Matematika diberikan
kepada semua peserta didik untuk membekali dengan kemampuan berfikir logis, malitis,
sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
o Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah.
o Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi , menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
o Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol , tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
o Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan , yaitu memiliki
rasa ingin tahu , perhatian , dan minat dalam mempelajari matematika , serta sikap
ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
o Memiliki kemampuan untuk mengikuti kejuaraan/Oliempiade baik tingkat
kecamatan maupun tingkat kabupaten.
17
e) Ilmu Pengetahuan Alam
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut
penerapkannya di dalam kehidupan sehari – hari untuk memenuhi kebutuhan manusia
melalui pemecahan masalah yang dapat diidentifikasi. Dan juga untuk menumbuhkan
kemampuan berfikir bekerja dan bersikap ilmiah.
18
g) Pendidikan Seni Budaya dan Ketrampilan
Memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis
dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multi
kecerdasan . Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang
memungkinkan seseorang hidup secara beradap serta toleran dalam masyarakat dan
budaya yang majemuk.
Mata Pelajaran Seni budaya dan Ketrampilan meliputi aspek – aspek sebagai
berikut :
o Seni rupa, mencakup pengetahuan, Ketrampilan dan nilai dalam menghasilkan karya
seni berupa lukisan , patung, ukiran, cetak mencetak, dan sebagainya.
o Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasahi olah vocal, memainkan alat
musik, apresiasi karya musik.
o Seni tari, mencakup ketrampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa
rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
o Seni drama, mencakup ketrampilan pementasan dengan memadukan seni musik,
seni tari dan peran .
19
2. Muatan Lokal
Sesuai dengan surat Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188/ KPS/ 013/ 2005 dan
Surat Keputusan Bupati Jombang Nomor 36 tahun 2015 tanggal 20 Nopember 2015 tentang
penetapan mata pelajaran mulok dilingkungan kabupaten Jombang, maka mulok di SDN
Bongkot sebagai berikut :
c. Bahasa Inggris
Mata pelajaran Bahasa inggris bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan: (1)
Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk
language accompanying action dalam konteks sekolah, dan (2) Memiliki kesadaran
tentang hakikat dan pentingnya bahasa inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa
dalam masyarakat global.
Pelaksanaan pembelajaran Mulok dialokasikan 2 jam pelajaran.
3. Pengembangan Diri
3.1 Pengembangan Diri Terprogram.
a. Kepramukaan
Kegiatan kepramukaan bertujuan untuk:
- Sebagai wahana bagi peserta didik untuk melatih berorganisasi.
- Melatih kedisiplinan siswa.
- Melatih peserta didik agar terampil dan mandiri
Mekanisme pelaksanaan:
20
Kegiatan ini ditangani oleh pelatih yang sudah mengikuti kursus kursus mahir tingkat
dasar.
Mekanisme Pelaksanaan :
JADWAL KEGIATAN
Tabel 2
No Jenis Kegiatan Hari Waktu
1. Kepramukaan Sabtu ( Fakultatif )
2. Keagamaan :
- Seni Baca Al-Qur’an Selasa
- Tartil Al-quran Kamis
3. Olahraga
- Sepak bola Minggu
- Volly bolly Minggu
Kesenian
- Tari Tradisional Kamis, Sabtu
4. Komputer
o Alokasi Waktu
Kegiatan pengembangan diri ( terprogram ) hanya di berikan mulai di kelas IV s/d VI
dialokasikan 2 jam pelajaran ( Ekuivalen 2 x 35 menit ).Kecuali kepramukaan diikuti
mulai kelas I s/d VI.
o Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai secara kualitatif dan dilaporkan secara berkala
kepada sekolah, dan orang tua siswa.
21
3.2. Penumbuhan Budi Pekerti
Pedoman pelaksanaan penumbuhan budi pekerti melalui kegiatan non kurikuler bagi
satuan pendidikan dikabupaten jombang
Mingguan
No Kegiatan
1 Upacara Bendera pada setiap hari Senin dengan seragam sesuai dengan Permendikbud Nomor 45
Tahun 2014
2 Olah Fisik atau Senam Kesegaran Jasmani minimal seminggu sekali sesuai dengan jadwal kegiatan
sekolah
3 Kegiatan bersih lingkungan seminggu sekali sesuai dengan jadwal kegiatan sekolah
4 Peserta didik melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap menu makanan dan minuman yang
memenuhi standar kesehatan yang tersedia di kantin sekolah
Bulanan
No Kegiatan
1 Mengadakan kegiatan do’a bersama yang diikuti oleh semua peserta didik, guru, TU dan Kepala
Sekolah
Tahunan
No Waktu Kegiatan Ket
1 Awal Tahun Pelajaran 1. Upacara Bendera Pembukaan
Kegiatan MOPDB atau Hari
Pertama Masuk Sekolah
2. Mengadakan pertemuan dengan Meningkatkan Pertisipasi
orang tua peserta didik untuk orang tua / wali untuk
menumbuhkan budi
menyosialisasikan : visi, misi, pekerti peserta didik
aturan sekolah, materi pelajaran
dan rencana capaian belajaran
peserta didik untuk
Meningkatkan partisipasi orang
tua/wali untuk menumbuhkan
budi pekerti peserta didik
3. Mengadakan kegiatan Latihan
Dasar Kepemimpinan (LDK)
2 Tengan Semester 1. Melaksanakan kunjungan ke
tempat-tempat sumber belajar
2. Melaksanakan kegiatan sosial
keagamaan yang melibatkan
peserta didik
3. Mengadakan lomba peduli
lingkungan dan kelas sehat
3 Akhir Semester 1. Mengadakan lomba bidang olah
raga, seni, iptek dan imtaq
2. Mengadakan pameran karya
peserta didik dengan
mengundang orang tua/wali
peserta didik
3. Mengadakan kegiatan
23
kepramukaan yang dikemas
dalam bentuk perkemahan atau
outbond activity (peserta didik,
guru, Kepala Sekolah dan
komite sekolah atau orang
tua/wali peserta didik)
Insidental
No Kegiatan
1 Pembiasaan dengan melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati hari besar nasional
2 Pembiasaan merayakan hari besar nasional dengan mengkaji atau mengenalkan pemikiran dan
semangat yang melandasinya melalui berbagai media dan kegiatan
3 Pembiasaan memperingati hari besar keagamaan dengan kegiatan yang sederhana dan hikmat
4 Pembiasaan mengadakan aksi sosial (menjenguk teman sakit, menyantuni yatim/piatu/yatim piatu,
para jompo dan sejenisnya)
5 Membiasakan belajar kelompok di lingkungan sekolah dan atau rumah yang diketahui guru dan atau
orang tua/wali peserta didik
6 Membiasakan penggunaan air, listrik, telepon secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif dari
dan oleh peserta didik
7 Membiasakan peserta didik membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan klasifikasi sampah
8 Membiasakan peserta didik menabung dalam berbagai bentuk (rekening bank, celengan dll).
25
pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai
yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus
dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada dua jenis
yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah,
guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah
sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan
juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin).
Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan
dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan
budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang
semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam
jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu
perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada
indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika
seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan
yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang
dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian
yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang
dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat
memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif
sebagai berikut ini.
a) BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
26
b) MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
c) MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
d) MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
INDIKATOR
NILAI
1-3 4-6
Religius: Mengenal dan mensyukuri tubuh dan Mengagumi sistem dan cara kerja
bagiannya sebagai ciptaan Tuhan organ-organ tubuh manusia yang
Sikap dan perilaku
melalui cara merawatnya dengan baik. sempurna dalam sinkronisasi fungsi
yang patuh dalam
organ.
melaksanakan
ajaran agama yang
Mengagumi kebesaran Tuhan karena Bersyukur kepada Tuhan karena
dianutnya, toleran
kelahirannya di dunia dan hormat memiliki keluarga yang
terhadap
kepada orangtuanya. menyayanginya.
pelaksanaan ibadah
agama lain, serta
Mengagumi kekuasaan Tuhan yang Merasakan kekuasaan Tuhan yang telah
hidup rukun dengan
telah menciptakan berbagai jenis menciptakan berbagai keteraturan
pemeluk agama
bahasa dan suku bangsa. dalam berbahasa.
lain.
Senang mengikuti aturan kelas dan Merasakan manfaat aturan kelas dan
sekolah untuk kepentingan hidup sekolah sebagai keperluan untuk hidup
bersama. bersama.
Toleransi: Tidak mengganggu teman yang Menjaga hak teman yang berbeda
berlainan agama dalam beribadah. agama untuk melaksanakan ajaran
Sikap dan tindakan
agamanya.
yang menghargai
27
INDIKATOR
NILAI
1-3 4-6
perbedaan agama, Mau bertegur sapa dengan teman yang Menghargai pendapat yang berbeda
suku, etnis, berbeda pendapat. sebagai sesuatu yang alami dan insani.
pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain Membantu teman yang mengalami Bekerja sama dengan teman yang
yang berbeda dari kesulitan walaupun berbeda dalam berbeda agama, suku, dan etnis dalam
dirinya. agama, suku, dan etnis. kegiatan-kegiatan kelas dan sekolah.
Disiplin: Datang ke sekolah dan masuk kelas Menyelesaikan tugas pada waktunya.
pada waktunya.
Tindakan yang
menunjukkan
Melaksanakan tugas-tugas kelas yang Saling menjaga dengan teman agar
perilaku tertib dan
menjadi tanggung jawabnya. semua tugas-tugas kelas terlaksana
patuh pada berbagai
dengan baik.
ketentuan dan
peraturan.
Duduk pada tempat yang telah Selalu mengajak teman menjaga
ditetapkan. ketertiban kelas.
Kerja keras: Mengerjakan semua tugas kelas Mengerjakaan tugas dengan teliti dan
dengan sungguh-sungguh. rapi.
Perilaku yang
menunjukkan upaya
Mencari informasi dari sumber di luar Mencari informasi dari sumber-sumber
sungguh-sungguh
buku pelajaran. di luar sekolah.
dalam mengatasi
berbagai hambatan
Menyelesaikan PR pada waktunya. Mengerjakan tugas-tugas dari guru pada
belajar, tugas, dan
waktunya.
menyelesaikan
tugas dengan
Menggunakan sebagian besar waktu Fokus pada tugas-tugas yang diberikan
sebaik-baiknya.
di kelas untuk belajar. guru di kelas.
Kreatif: Membuat suatu karya dari bahan yang Membuat berbagai kalimat baru dari
tersedia di kelas. sebuah kata.
Berpikir dan
melakukan sesuatu
Mengusulkan suatu kegiatan baru di Bertanya tentang sesuatu yang
yang menghasilkan
kelas. berkenaan dengan pelajaran tetapi di
cara atau hasil baru
luar cakupam materi pelajaran.
berdasarkan
sesuatu yang telah
Menyatakan perasaannya dalam Membuat karya tulis tentang hal baru
dimiliki.
gambar, seni, bentuk-bentuk tapi terkait dengan materi pelajaran.
komunikasi lisan dan tulis.
28
INDIKATOR
NILAI
1-3 4-6
Mandiri: Melakukan sendiri tugas kelas yang Mencari sumber untuk menyelesaikan
menjadi tanggung jawabnya. tugas sekolah tanpa bantuan
Sikap dan prilaku
pustakawan sekolah.
yang tidak mudah
tergantung pada
Mengerjakan PR tanpa meniru Mengerjakan PR tanpa meniru
orang lain dalam
pekerjaan temannya. pekerjaan temannya.
menyelesaikan
tugas-tugas.
Rasa ingin tahu: Bertanya kepada guru dan teman Bertanya atau membaca sumber di luar
tentang materi pelajaran. buku teks tentang materi yang terkait
Sikap dan tindakan
dengan pelajaran.
yang selalu
berupaya untuk
Bertanya kepada sesuatu tentang Membaca atau mendiskusikan gejala
mengetahui lebih
gejala alam yang baru terjadi. alam yang baru terjadi.
mendalam dan
meluas dari sesuatu
Bertanya kepada guru tentang sesuatu Bertanya tentang beberapa peristiwa
yang dipelajari,
yang didengar dari radio atau televisi. alam, sosial, budaya, ekonomi, politik,
dilihat, dan
teknologi yang baru didengar.
didengar.
Bertanya tentang berbagai peristiwa Bertanya tentang sesuatu yang terkait
yang dibaca dari media cetak. dengan materi pelajaran tetapi di luar
yang dibahas di kelas.
Semangat Turut serta dalam upacara peringatan Turut serta dalam panitia peringatan
kebangsaan: hari pahlawan dan proklamasi hari pahlawan dan proklamasi
kemerdekaan. kemerdekaan.
Cara berpikir,
bertindak, dan
Menggunakan bahasa Indonesia ketika Menggunakan bahasa Indonesia ketika
berwawasan yang
ada teman dari suku lain. berbicara di kelas.
menempatkan
kepentingan bangsa
Menyanyikan lagu Indonesia Raya Menyanyikan lagu-lagu perjuangan.
dan negara di atas
dan lagu-lagu wajib.
kepentingan diri dan
kelompoknya.
Mengagumi banyaknya keragaman Menyukai berbagai upacara adat di
bahasa di Indonesia. nusantara.
Mengakui persamaan hak dan Bekerja sama dengan teman dari suku,
kewajiban antara dirinya dan teman etnis, budaya lain berdasarkan
sebangsa dari suku, etnis, budaya lain. persamaan hak dan kewajiban.
Cinta tanah air: Mengagumi keunggulan geografis dan Mengagumi posisi geografis wilayah
kesuburan tanah wilayah Indonesia. Indonesia dalam perhubungan laut dan
Cara berpikir,
udara dengan negara lain.
bersikap, dan
berbuat yang
Menyenangi keragaman budaya dan Mengagumi kekayaan budaya dan seni
menunjukkan
seni di Indonesia. di Indonesia.
kesetiaan,
kepedulian, dan
Menyenangi keragaman suku bangsa Mengagumi keragaman suku, etnis, dan
penghargaan yang
dan bahasa daerah yang dimiliki bahasa sebagai keunggulan yang hadir
tinggi terhadap
Indonesia. di wilayah negara Indonesia.
bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya,
Mengagumi keragaman hasil-hasil Mengagumi sumbangan produk
ekonomi, dan
pertanian, perikanan, flora, dan fauna pertanian, perikanan, flora, dan fauna
politik bangsa.
Indonesia. Indonesia bagi dunia.
Mengagumi laut serta perannya dalam Mengagumi peran laut dan hasil laut
kehidupan bangsa Indonesia. Indonesia bagi bangsa-bangsa di dunia.
Menghargai Mengerjakan tugas dari guru dengan Rajin belajar untuk berprestasi tinggi.
prestasi: sebaik-baiknya.
Sikap dan tindakan
Berlatih keras untuk berprestasi dalam Berlatih keras untuk menjadi pemenang
yang mendorong
olah raga dan kesenian. dalam berbagai kegiatan olah raga dan
dirinya untuk
kesenian di sekolah.
menghasilkan
sesuatu yang
Hormat kepada sesuatu yang sudah Menghargai kerja keras guru, kepala
berguna bagi
dilakukan guru, kepala sekolah, dan sekolah, dan personalia lain.
masyarakat,
personalia sekolah lain.
mengakui, dan
menghormati
Menceritakan prestasi yang dicapai Menghargai upaya orang tua untuk
keberhasilan orang
orang tua. mengembangkan berbagai potensi
lain.
dirinya melalui pendidikan dan kegiatan
lain.
30
INDIKATOR
NILAI
1-3 4-6
Cinta damai: Tidak menggunakan kekuatan fisik Mendamaikan teman yang sedang
dalam berselisih dengan teman. berselisih.
Sikap, perkataan,
dan tindakan yang
Berbicara dengan kata-kata yang tidak Menggunakan kata-kata yang
menyebabkan orang
mengundang amarah teman. menyejukkan emosi teman yang sedang
lain merasa senang
marah.
dan aman atas
kehadiran dirinya
Tidak mengambil barang teman. Ikut menjaga keamanan barang-barang
di kelas.
Gemar membaca: Membaca buku atau tulisan yang Membaca buku dan tulisan yang terkait
diwajibkan guru. dengan mata pelajaran.
Kebiasaan
menyediakan waktu
Membaca buku-buku cerita yang ada Mencari bahan bacaan dari
untuk membaca
di perpustakaan sekolah. perpustakaan daerah.
berbagai bacaan
yang memberikan
Membaca koran atau majalah dinding. Membaca buku novel dan cerita
kebajikan bagi
pendek.
dirinya.
Membaca buku yang ada di rumah Membaca buku atau tulisan tentang
tentang flora, fauna, dan alam. alam, sosial, budaya, seni, dan
teknologi.
Peduli sosial: Membagi makanan dengan teman. Mengunjungi rumah yatim dan orang
jompo.
Sikap dan tindakan
yang selalu ingin
Berterima kasih kepada petugas Menghormati petugas-petugas sekolah.
memberi bantuan
kebersihan sekolah.
kepada orang lain
dan masyarakat
Meminjamkan alat kepada teman yang Mmbantu teman yang sedang
yang membutuhkan.
tidak membawa atau tidak punya. memerlukan bantuan.
Peduli lingkungan: Buang air besar dan air kecil di WC. Membersihkan WC.
Sikap dan tindakan
Membuang sampah di tempatnya. Membersihkan tempat sampah.
yang selalu
berupaya mencegah
Membersihkan halaman sekolah. Membersihkan lingkungan sekolah.
kerusakan
lingkungan alam di
Tidak memetik bunga di taman Memperindah kelas dan sekolah dengan
sekitarnya dan
sekolah. tanaman.
mengembangkan
upaya-upaya untuk
Tidak menginjak Ikut memelihara taman di halaman
memperbaiki
sekolah.
kerusakan alam rumput di taman sekolah.
yang sudah terjadi.
Menjaga kebersihan rumah Ikut dalam kegiatan menjaga kebersihan
31
INDIKATOR
NILAI
1-3 4-6
lingkungan
Tanggung Jawab: Menyerahkan tugas tepat waktu Mengerjakan tugas yang diberikan guru
Sikap dan Melaksanakan tugas dengan senang Mengerjakan tugas sesuai petunjuk
tindakannya dalam hati
Mengerjakan tugas berdasarkan hasil
melaksanakan tugas
Rajin belajar membaca dan menulis karya sendiri
penuh tanggung
jawab dan Konsekuensi terhadap putusan
mengerjakan tindakannya.
dengan senang hati
32
Map Standar Kompetensi Indikator Berdasarkan Jenjang Kelas
Nilai
el Kompe- Dasar 1-3 4-6
tensi
Menenerapk Menjelaskan Senang Anak meminta Anak menanyakan
an hak anak hak anak membaca bantuan kepada kata/kalimat/isi dari
di rumah untk bermain guru dalam buku/tulisan yang dibacanya
dan di dan membaca
sekolah belajar dan
dengan
pendapatnya
Melaksanaka Senang Anak membaca Anak membaca buku anak-
n hak anak di membaca buku anak-anak anak tentang sesuatu terkait
rumah dan di yang di mata pelajaran
sekolah perpustakaan
Menerapkan Mengikuti Disiplin Memilih dengan Mengembalikan buku
kewajiban tata tertib di tertib buku bacaan perpustakaan pada waktunya
anak di rumah dan di sekolah untuk
rumah dan sekolah dibaca
di Masuk kelas Membeli
sekolah dengan teratur makanan/minuman/barang di
kantin sekolah dengan tertib
Peduli sosial
Komunikatif
37
Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang
Strategi
Diri ditanamkan
Jujur
B. Kegiatan Demokratis Latihan terprogram (kepemimpinan,
Ekstrakurikuler: Disiplin berorganisasi)
1. Kepramukaan Kerja sama
Rasa Kebangsaan
Toleransi
Peduli sosial dan
lingkungan
Cinta damai
Kerja keras
2. UKS dan PMR Peduli sosial Latihan terprogram
Toleransi
Disiplin
Komunikatif
3. Komputer Disiplin Latihan rutin
Kerja sama Latihan terprogram
Kerja keras
Cinta damai
Menghargai prestasi
Jujur
Peduli sosial dan
lingkungan
4. Olahraga Sportifitas Melalui latihan rutin (antara lain:
Menghargai prestasi bola voli, basket, tenis meja,
Kerja keras badminton, pencak silat, outbond)
Disiplin
Jujur
5. Kerohanian Religius Beribadah rutin
Rasa kebangsaan Peringatan hari besar agama
Cinta tanah air Kegiatan keagamaan
6. Seni Disiplin Latihan rutin
budaya/Sanggar Jujur Mengikuti vokal grup
seni Peduli budaya Berkompetisi internal dan eksternal
Peduli sosial Pagelaran seni
Cinta tanah air
Semangat kebangsaan
7. Kepemimpinan Tanggung jawab Kegiatan OSIS
38
Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang
Strategi
Diri ditanamkan
Keberanian Kepramukaan
Tekun Kegiatan kerohanian
Sportivitas Kegiatan KIR
Disiplin Kegiatan PMR
Mandiri
Demokratis
Cinta damai
Cinta tanah air
Peduli lingkungan
Peduli sosial
Keteladanan
Sabar
Toleransi
Kerja keras
Pantang menyerah
Kerja sama
8. Festival sekolah Kreativitas Pasar seni
Etos kerja Pagelaran seni atau musik
Tanggung jawab Pameran karya ilmiah
kepemimpinan Bazaar
Kerja sama Pasar murah
Karya seni
Peringatan hari-hari besar
agama/nasional
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta
didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
39
antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam di SDN
Bongkot ditetapkan sebagai berikut:
Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta
di SDN Bongkot maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.
6. Ketuntasan Belajar
40
Peserta didik yang belum dapat mencapai KKM yang dikriteriakan untuk setiap mata
pelajaran harus mengikuti program perbaikan ( remidi ) hingga mencapai KKM yang
dipersyaratkan.
Peserta didik yang telah mencapai KKM lebih mengikuti program pengayaan. Satuan
pendidikan ini menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar), ada perlakuan
khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai ketuntasan. Peserta didik
yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remedial, sedangkan peserta didik
yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan.
1. Program Remedial (Perbaikan)
a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar dan/atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial.
f. Nilai remedial tidak dapat melampaui KKM.
2. Program Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.
41
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Daerah
2. Bahasa Inggris 70 %
C. Pengembangan Diri 70 %
1. Pramuka B
2. Kesenian B
3. Olahraga B
7. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
a. Kenaikan Kelas
Peserta Didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang
diikuti.
Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk kelompok mata
pelajaran IPTEK
Tidak terdapat nilai dibawah KKM maksimal 3 mata pelajaran pada semester yang
diikuti.
Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian , kelakuan dan kerajinan
pada semester yang diikuti, dan
Mengikuti kegiatan belajar mengajar minimal 75 % dengan ketentuan: ketidak
hadiran tanpa keterangan maksimal 25% dari seluruh ketidakhadiran.
1) Kelulusan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 72
ayat (1) menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan
menengah apabila:
a. Peserta Didik dinyatakan lulus dari SDN Bongkot Kecamatan Peterongan setelah
menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memiliki nilai minimal baik untuk seluruh kelompok mata pelajaran, agama dan akhlak
mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, serta jasmani, olah raga dan
kesehatan.
c. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
42
dengan rerata nilai 4,50
43
BAB III
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender Pendidikan
Kurikulum SD Negeri Bongkot Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang pada setiap
jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan yang dikembangkan
sekolah pada setiap tahun ajaran.
Keterangan :
JME Jumlah Minggu Efektif
HES Hari Efektif Sekolah
HEF Hari Efektif Fakultatif
KTS Kegiatan Tengah Semester
LU Libur Umum
LHB Hari Hari Besar
LS Libur Semester
LPP Libur Permulaan Puasa
LHR Libur Hari Raya
Waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah kalender tersebut
secara rinci.
45
BAB IV
PROFIL SEKOLAH
PROFIL SDN BONGKOT KECAMATAN PETERONGAN
PROFIL SEKOLAH
46
c. Ruang Guru : 1 dengan kondisi : Rusak ringan.
d. Gudang : 1 dengan kondisi : Rusak berat.
12. Data Guru
Tingkat Pendidikan
No. Status Guru
SD MI D1 D2 D3 S1 S2
1 Guru Tetap - - - `1 - 9 -
2 Guru Tidak Tetap - - - - - 2 -
3 Guru Bantu Sementara - - - - - -
Jumlah - - - 1 - 11 -
13. Ruang Perpustakaan : ada / Rusak ringan.
14. Air Bersih : Sumur
Debit Air : Cukup
15. Dana Ops dan Perawatan : BOS
16. AKTE Yayasan : tidak ada
17. Susunan Pengurus : tidak ada
18. Fotocopy AKTE Yayasan : tidak ada
19. Fotocopy Bukti Kepemilikan
Tanah dan Bangunan : ada
1. Data Perpustakaan :
Buku Perpustakaan yang dimiliki.
- Buku Sumber / referensi = eksemplar
- Buku bacaan Pengayaan = eksemplar
- Buku Bacaan lainya = eksemplar
47
- Lemari & rak diruang kelas : 10 buah, baik
- Papan Statistik : buah, baik
- Rak Sepatu siswa : buah, baik
- Sains Siswa
- Matematika Siswa
- Kesenian Siswa
- Keagamaan Siswa
ISTIKOMAH, S.Pd,
NIP. 19640616199403 2 005
48
49
STRUKTUR ORGANISASI SDN BONGKOT
SISWA
50
BIODATA GURU DAN KARYAWAN SDN BONGKOT
BESERTA TUPOKSINYA
51
1. Nama : ELLY ASTUTI, S. Pd.
2. NIP : 19660416 199912 2 001
3. Tempat / Tgl. Lahir : Jombang, 16 April 1966
4. Pangkat / Gol Ruang : Penata Tk.I/ III D
5. Agama : Islam
6. Jenis Kelamin : Perempuan
7. Jabatan : Guru kelas V
8. Pendidikan : S1 Pendidikan Matematika
9. Alamat : Mancar Peterongan
10. Hp : 0321-6990068/081-216960195
11. Email : ellymancar@yahoo.com
52
Nama : WIWIK INDAHWATI, S. Pd
NIP : -
Tempat / Tgl. Lahir : Jombang, 1 Juli 1977
Pangkat / Gol Ruang : -
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Jabatan : Guru kelas II
Pendidikan : S1 PGSD
Alamat : Bongkot Peterongan
Hp : 085645100330
Email : wiwikindahwati@yahoo.com
Nama : KARSUN
NIP : 19650324 199007 1 001
Tempat / Tgl. Lahir : Jombang, 24 Maret 1965
Pangkat / Gol Ruang : Pengatur Tk. I / II d
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Jabatan : Penjaga sekolah
Pendidikan : SMA
Alamat : Bongkot Peterongan
Hp : 0815 1530 6256
Email : -
53
BAB V
PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP
I. PENGEMBANGAN SILABUS
A. Pengrtian silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran suatu kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar , materi pelajaran , indikator pencapaian
kompetensi , penilaian , alokasi waktu dan sumber belajar.
54
tersedia pada struktur kurikulum.
D. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau ber
kelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah dengan memanfa’atkan forum Kelompok
Kerja Guru ( KKG ) di Pusat Kegiatan Guru ( PKG )
a. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik siswa , kondisi sekolah dan lingkungannya.
b. Apabila guru karena sesuatu hal belum dapat melakukan pengembangan silabus secara
mandiri , maka pengembangan silabus dilakukan secara bersama melalui Kelompok
Kerja Guru ( KKG ) dan silabus digunakan secara bersama oleh sekolah tersebut.
c. Dinas pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk
sebuah tim yang terdiri dari para guru yang berpengalaman dibidangnya masing -
masing.
55
a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik,
khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta
didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi
pembelajaran.
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur yang
mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik
dan materi.
4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar,
sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).
Kata kerja operasional pada KD benar – benar terwakili dan teruji akurasinya pada
deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator.
5. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan,
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah :
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta
didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi
seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan
dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan
kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengtahui kesulitan
siswa.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. tindak lanjut berupa perbaikan
proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik
yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas
observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik
wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
56
6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu
efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kasulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi
dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata
untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
7. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik,
alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar
serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
57
58
3. Kompetensi dasar
Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dala suatu pelajaran.
4. Indikator pencapaian kompetensi
Adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator
pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran
Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai
dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar
Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir –
butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7. Alokasi waktu
Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.
8. Metode pembelajaran
Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan.
Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta
karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata
pelajaran.
9. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran
yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta
didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian
dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.
10. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator
pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta
materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
59
C. Prinsip – prinsip penyusunan RPP
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal,
tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya
belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.
5. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian,
dasn sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
mengakomodasi pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek
belajar, dan keragaman budaya.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematik, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
D. Pedoman Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dasar : PP RI No. 19 Th. 2005, Panduan BSNP, Permendiknas RI No. 41/2007
1. a. RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar
(jika akan menggabungkan lebih dari satu kompetensi dasar perlu disertai dengan
pemetaan)
b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun
oleh satuan pendidikan.
c. Alokasi waktu yang diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang
bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pembelajaran dan banyaknya pertemuan.
Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan
dalam satu atau beberapa kali pertemuan tergantung pada karakteristik kompetensi
dasarnya.
2. Persyaratan RPP
3.1. Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak menimbulkan penafsiran ganda dan
mengandung perilaku hasil belajar)
3.2. Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik)
3.3. Pengorganisasian materi ajar (keruntutan, sistematika materi dan kesesuaian dengan
alokasi waktu)
3.4. Pemilihan sumber/media pembelajaran (sesuai dengan tujuan, materi)
60
3.5. Kejelasan skenario pembelajaran (langkah – langkah kegiatan pembelajaran: awal,
inti, dan penutup)
3.6. Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode dan
alokasi waktu pada setiap tahap)
3.7. Kesesuaian teknik dengan tujuan pembelajaran
3.8. Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman penskoran)
3. RPP dokumen kurikulum tidak perlu ditanda tanganni oleh guru ybs dan
diketahui/disahkan oleh kepala sekolah, tetapi RPP Perangkat Pembelajaran wajib ditanda
tangani oleh guru dan diketahui/disahkan oleh kepala sekolah.
4. RPP Perangkat Pembelajaran dikembangkan dari RPP dokumen kurikulum.
E. Langkah – langkah Penyusunan RPP
Langkah – langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP), dimulai
dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode
Pembelajaran, Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian
Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing – masing namun semua merupakan
suatu kesatuan.
Penjelasan tiap – tiap komponen adalah sebagai berikut :
1. Mencantumkan Identitas
Terdiri dari : Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, dan Alokasi Waktu.
Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus. (Standar
Kompetensi – Kompetensi Dasar – Indikator adalah suatu alur pikir yang saling
terkait tidak dapat dipisahkan).
c. Indikator merupakan :
Ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta
didik telah mencapai kompetensi dasar.
Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku
yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan
potensi daerah.
Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi.
Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
d. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian suatu kompetensi dasar, dinyatakan
dalam jam pelajaran dan banyakya pertemuan (contoh : 2 x 45 menit). Karena itu,
waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau
beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya.
2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Misalnya :
Kegiatan pembelajaran : “Mendapat informasi tentang system peredaran darah pada
manusia”.
61
Pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan
Pembelajaran, misalnya peserta didik dapat:
Mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia
Menyebutkan bagian – bagian jantung
Merespon dengan baik pertanyaan – pertanyaan yang diajukan oleh teman – teman
sekelasnya
Mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh
guru.
Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan
pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat
memberikan hasil.
3. Menentukan Materi Pembelajaran
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator.
Contoh :
Indikator : Peserta didik dapat menyebutkan ciri – ciri kehidupan
Materi Pembelajaran :
Ciri – ciri Kehidupan :
Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, tumbuh dan
berkembangbiak.
4. Menentukan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar – benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai
model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau
strategi yang dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang
diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik :
a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya : pendekatan proses, kontekstual,
pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.
b. Metode – metode yang digunakan, misalnya : ceramah, inkuiri, observasi, tanya
jawab, e-learning dan sebagainya.
5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran
a. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah – langkah
kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah – langkah kegiatan memuat unsur
kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Langkah – langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Orientasi : memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan
dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan
ilustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi dan
sebagainya.
b. Apersepsi : memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang
akan diajarkan.
c. Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa bumi,
bidang – bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dsb.
62
d. Pemberian Acuan : biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari.
Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan urutan materi pelajaran secara
garis besar.
e. Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah – langkah pembelajaran).
2. Kegiatan Inti
Berisi langkah – langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat
mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing – masing.
Langkah – langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat
menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan
pembelajaran dan indikator.
Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran
Kerja Siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau noncetak. Khusus untuk
pembelajaran berbasis ICT yang yang online dengan koneksi internet, langkah –
kerja peserta didik harus dirumuskan detil mengenai waktu akses dan alamat
website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus ditempuh jika koneksi
mengalami kegagalan.
3. Kegiatan Penutup
i. Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan.
ii. Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan tes
tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik untuk mengulang kembali
simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan
mengambil ± 25% peserta didik sebagai sampelnya.
iii. Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar
kelas, di rumah atau tugas sebagai bahan remidi/pengayaan.
b. Langkah – langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh
rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih,
menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam
setiap pertemuan.
6. Memilih Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media,
narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa
langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam
silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang
sebenarnya.
Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan
halaman yang diacu.
Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder
penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang
digunakan sebagai acuan pembelajaran.
7. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian dalam bentuk instrumen penilaian. Prosedur dan
instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian
kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
63
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kurikulum SDN Bongkot dinyatakan berlaku sejak tanggal disyahkan oleh Kepala
Sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten Jombang
2. Kurikulum SDN Bongkot dibuat berdasarkan acuan penyusunan KTSP yang
dikeluarkan oleh BNSP
3. Kurikulum ini akan diadakan penyempurnaan setiap awal tahun ajaran disesuaikan
dengan situasi dan kondisi daerah dan pusat.
B. Saran
Kurikulum SDN Bongkot ini dibuat sesuai dengan kemampuan sumber daya yang
ada pada kami. Kami yakin disana-sini masih banyak kekeruangan. Oleh karena itu kritik dan
saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan kurikulum ini.
Untuk selanjutnya mudah-mudahan kurikulum dapat dijadikan pedoman bagi seluruh
tenaga pendidik dan kependidikan di SDN Bongkot dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaaran maupun ektrakurikuler di sekolah.
64
LAMPIRAN
65