Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

TB PARU

PUSKESMAS GEBANG RAYA

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG

TAHUN 2021
KERANGKA ACUAN LOKAKARYA MINI LINTAS SEKTOR

I. Pendahuluan
Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi
yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat
menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin
serta dimana saja, penyakit TBC merupakan satu dari 10 penyebab kematian dan
penyebab utama agen infeksius. Di tahun 2017, TB menyebabkan sekitar 1,3 juta
kematian (rentang, 1,2-1,4 juta) di antara orang dengan HIV negatif dan terdapat
sekitar 300.000 kematian karena TB (rentang, 266.000-335.000) di antara orang
dengan HIV positif. Diperkirakan terdapat 10 juta kasus TB baru (rentang, 9-11 juta)
setara dengan 133 kasus (rentang, 120-148) per 100.000 penduduk.

II. Latar Belakang


Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia ini tidak lain berkaitan dengan
memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan
kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat
tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Hal ini juga tentunya mendapat
pengaruh besar dari daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah
kuman yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


a. Umum

Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit TBC pada pekerja untuk
mencapai peningkatan kemampuan hidup sehat agar tercapai produktivitas yang
optimal.
b. Khusus
1. Menambah wawasan/pengetahuan tentang penyakit TBC
2. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan peran serta masyarakat dalam
penanggulangan TBC.
3. Mempermudah dam memperlancar pelayanan pada penderita TBC Paru
4. Memutuskan rantai penularan TBC ParuMenurunkan angka kesakitan dan
kematian TBC Paru.

IV. CARA PELAKSANAAN :


A. Upaya Promotif
Peningkatan pengetahuan pekerja tentang penanggulangan TBC di tempat
kerja melalui: pendidikan & pelatihan petugas pemberi pelayanan kesehatan di
tempat kerja, penyuluhan, penyebarluasan informasi

B. Upaya Preventif
Adalah upaya untuk mencegah timbulnya penyakit atau kondisi yang
memperberat penyakit TBC.
a. Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan upaya yang dilaksanakan untuk
mencegah timbulnya penyakit pada populasi yang sehat.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalan upaya untuk menemukan penyakit TBC
sedini mungkin mencegah meluasnya penyakit, mengurangi bertambah
beratnya penyakit.
Pengawasan dan penyuluhan untuk mendorong pasien TBC bertahan
pada pengobatan yang diberikan (tingkat kepatuhan) dilaksanakan oleh
seorang "Pengawas Obat" atau juru TBC
Pengamatan langsung mengenai perawatan pasien TBC di rumah
(kunjungan rumah)
Case-finding secara aktif, mencakup identifikasi TBC pada orang yang
dicurigai dan rujukan pemeriksaan dahak dengan mikroskopis secara
berkala.
Membuat "Peta TBC", sehingga ada gambaran lokasi tempat kerja yang perlu
prioritas penanggulangan TBC bagi pekerja
Pengelolaan logistik

c. Upaya kuratif dan rehabilitatif


Adalah upaya pengobatan penyakit TBC yang bertujuan untuk
menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan
menurunkan tingkat penularan. Obat TBC diberikan dalam bentuk kombinasi
dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan dosis yang tepat selama 6-8
bulan dengan menggunakan OAT standar yang direkomendasikan oleh WHO
dan IUATLD (International Union Against Tuberculosis and Lung Disease).
Pelaksanaan minum obat & kemajuan hasil pengobatan harus dipantau.

V. SASARAN :
Pasien TB Paru

Masyarakat

KADER

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGAIATAN

HARI
NO JENIS KEGIATAN
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

1 Edukasi, penyebar luasan informasi √ √ √ √ √ √


2 Menegakkan diagnosis √ √ √ √ √ √

3 Pemberian obat dengan strategi DOTS √ √ √ √ √ √


Pengawasan dan penyuluhan untuk
mendorong pasien TBC bertahan pada
4 √ √ √ √ √ √
pengobatan yang diberikan (tingkat
kepatuhan)
 

BULAN
NO JENIS KEGIATAN
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER

1 KIE PMO TBC √ √ √


VII. MONITORING, EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Monitoring, evaluasi ketetapan jadwal pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan
setiap bulan, dilaporkan oleh penanggung jawab program ditujukkan kepada
pengendalian data Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN DOKUMENTASI


1. Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan.
2. Dokumentasi berupa data dan foto kegiatan

Anda mungkin juga menyukai