Tujuan Pembelajaran:
Setelah Mengikuti Workshop ini Peserta mampu
memahami konsep patient safety, insiden keselamatan pasien dan
cara menganalisisnya (RCA) sesuai standar akreditasi kemenkes
2022
Pendidikan &
Penilian tenaga
KPS 8 pelatihan
keperawatan KPS 16 KPS berkelanjutan
Proses seragam,
Penilaian OPPE
KPS 11 obyektif, berbasis bukti
Yang seragam KPS 12
utk memberi
kewenangan klinis
PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN
Proses manajemen
Informasi MRMIK 1
MRMIK
Kebutuhan data tepat MFK 7 Proses pengadaan
waktu, format alat medis
memenuhi harapan
pengguna MRMIK 4
MFK
Proses memastikan
MFK 8 semua sistem utilitas
Pelaporan dan PKPO berfungsi efisien dan
tindak lanjut efektif
kesalahan obat
PKPO 7.1
PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN
AKP
Proses transportasi
pasien RI, RJ AKP 6 AKP 5.6 Regulasi proses
rujukan
Kebutuhan data
tepat waktu, format Pendidikan klinis
memenuhi harapan menyesuaikan dgn
pengguna MRMIK 4 PPK PPK 3 jumlah staf, variasi & jmlh
pasien, teknologi dan
fasilitas
Kegiatan PPI
terintegrasi dgn
PMKP PPI 12 PPI PPI 1.1 Penetapan IPCN yg
Kompeten
PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN
Menerapkan proses
mengurangi risiko
cidera akibat jatuh di SKP 6.1
RI Proses menjamin
SKP 1 ketepatan identitas
Proses mengurangi risiko Komunikasi
cidera akibat jatuh efektif antar
SKP 6
SKP 2 PPA, pelaporan
nilai kritis, POCT
Kebersihan tangan SKP & HO
Proses
(HH) SKP 5 meningkatkan
SKP 3 keamanan obat
dan high alert
Verifikasi pra tmsk LASA
operasi, lokasi, time SKP 4 Proses
SKP 3.1 meningkatkan
out & sign out
keamanan
elektrolit
Definisi Insiden Insiden Keselamatan Pasien
Keselamatan Pasien yang selanjutnya disebut
Menurut PMK 11 Th 2017 Insiden, adalah setiap kejadian
yang tidak disengaja dan
kondisi yang mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan
cedera yang dapat dicegah pada
pasien.
The Iceberg Phenomenome
Insiden Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (KMK 1128 STANDAR
AKREDITASI KEMENKES 2022)
Kondisi Potensial
Kejadian Nyaris Kejadian Tidak Kejadian Tidak
Cedera
Cedera (KNC) Cedera (KTC) Diharapkan (KTD)
Significans (KPCS)
Suatu kondisi (selain Terjadinya insiden Insiden keselamatan Insiden keselamatan
dari proses penyakit yang belum sampai pasien yang sudah pasien yang
atau kondisi pasien terpapar ke pasien. terpapar pada pasien menyebabkan
itu sendiri) yang namun tidak cedera pada
berpotensi menyebabkan pasien.
menyebabkan cedera.
kejadian sentinel
Kejadian sentinel
Seorang Cleaning
Service sedang
membersihkan lantai
tidak memasang tanda
peringatan
Kejadian Tidak Cidera
Insiden yg
mengakibatkan cedera yg
Tahap diagnostic kesalahan atau
tidak diharapkan pada
keterlambatan diagnose menggunakan cara
pasien.
pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau
karena suatu tindakan tidak bertindak atas hasil pemeriksaan atau
(commission) atau tidak observasi
mengambil suatu Tahap pengobatan : prosedur pengobatan,
tindakan yg seharusnya pelaksanaan terapi, metode penggunaan obat,
diambil (omission) dan dan keterlambatan merespon hasil
bukan karena underlying pemeriksaan asuhan yang tidak layak
disease/kondisi pasien. kegagalan berkomunikasi, kegagalan alat
atau system yang lain.
Laporan POCT lebih dari 30 menit
Sentinel
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
2. ________________________ 5. _________________________
3. ________________________ 6. _________________________
Observasi langsung
Kunjungan langsung untuk mengetahui keadaan, posisi, hal2
yg berhubungan dengan insiden.
Dokumentasi
Untuk mengetahui apa yang terjadi sesuai data, observasi
dan inspeksi
Interviews
Untuk mengetahui kejadian secara langsung untuk
pengecekan pada hasil observasi dan data dokumentasi
Observasi Langsung : __________________________________
__________________________________
Dokumentasi : 1. …………………………………………………….
2. …………………………………………………….
Form Pengumpulan Data
(langkah 3) 3. …………………………………………………….
4. ……………………………………………………
5. ……………………………………………………
1. ………………………………………………………
2. ………………………………………………………
3. ………………………………………………………dst
Penjelasan ttg dokumentasi:
Semua bukti yang berhubungan dengan insiden sebaiknya dikumpulkan
sesegera mungkin.
1. Semua catatan medis (mis : cat keperawatan, medis, dll)
2. Hasil pemeriksaan yang berhubungan & penunjang diagnosis mis Xray,
CT Scan)
3. Dokumentasi dan formulir mengenai insiden (Incident Report)
4. Kebijakan & Prosedur (SOP)
5. Integrated care pathway yg berhubungan
6. Pernyataan-pernyataan dan observasi
7. Lakukan interview dengan siapa saja yang terlibat insiden
8. Bukti fisik ( contoh: tata ruang bangsal, dll)
9. Daftar staf yg terlibat
10. Informasi mengenai kondisi yang dapat mempengaruhi insiden (contoh:
pergantian jaga, ada tidaknya staf yang terlatih,dll)
Sangat membantu bila kronologi insiden dipetakan dalam sebuah bagan. Ada
berbagai macam cara :
1. Kronologi Narasi
Kronologi insiden sangat berguna pada laporan akhir insiden
2. Timeline
Metode untuk menelusuri rantai insiden secara kronologis. Memungkinkan
Investigator untuk menemukan bagian dalam proses dimana masalah terjadi
3. Tabular Timeline
Sama dengan Timeline tetapi lebih detail menginformasikan Good practice, CMP
4. Time Person Grids
Memungkinkan untuk melacak gerak / kehadiran orang sebelum dan sesudah
insiden.
Penjelasan Tabular Timeline
Merupakan pengembangan Timeline yang berisi 3 data dasar : tanggal, waktu, cerita
kejadian asal dan dilengkapi 3 data lain yaitu : informasi tambahan, praktek yg baik (good
practice) dan masalah / CMP (care management problem)
Kapan digunakan Tabular Timeline ?
Pada tiap tipe insiden. Berguna pada kejadian yang berlangsung lama
Bagaimana melengkapi Tabular Timeline ?
Mengisinya seperti garis waktu diagram, dimana waktu dan tanggal kejadian
kemudian pada baris berikutnya diisi kejadian, informasi tambahan, Good Practice
dan masalah.
Nilai Positif :
Membantu pemeriksaan dengan memetakan kronologi dalam bentuk diagram
sehingga mudah dibaca
Teknik ini memudahkan identifikasi kekurangan secara cepat
Tambahan informasi dapat dimasukkan tanpa perlu merubah format.
Nilai Negatif :
Beberapa orang lebih suka pada pemetaan kasus karena lebih fleksibel dan dinamis
FORM TABULAR TIMELINE
WAKTU /
KEJADIAN
KEJADIAN
INFORMASI
Form 4 TAMBAHAN
Tabular
Timeline
Good Practice
MASALAH
PELAYANAN
MASALAH
PELAYANAN
Penjelasan Time Person Grid
Alat pemetaan tabular yang dapat membantu pencatatan pergerakan orang
(Staf, Dokter, pengunjung, pasien dll) sebelum, selama dan sesudah kejadian.
Membantu investigator mengetahui keberadaan seseorang pada saat kejadian
/insiden.
Kapan menggunakan Time Person Grid ?
Jika dalam suatu Insiden terdapat keterlibatan banyak orang dalam kejadian
tersebut dan Investigator ingin memastikan keberadaan mereka dalam insiden
Berguna pada keadaan jangka pendek
Dapat dipetakan ke dalam garis waktu sehingga dapat dipakai untuk
mengetahui kerangka waktu spesifik yang lebih detil
Bagaimana melengkapi Time Person Grid?
Buatlah tabel yang berisi beberapa baris dan kolom
Dari tabel tersebut, kolom sebelah kiri berisi daftar staf yang terlibat
Kolom berikutnya berisi perjalanan waktu (jam, menit) pada baris atasnya
Kemudian pada baris dibawah waktu berisi keterangan tempat atau
kegiatan staf yang terlibat
Nilai positif:
Dapat digunakan pada waktu yang pendek
Dapat mengidentifikasi keberadaan seseorang dan adanya celah
informasi
Pemetaan dapat dalam bentuk garis waktu yang efektif
Nilai negatif:
Hanya dapat digunakan pada waktu yang pendek
Orang tidak dapat selalu mengingat waktu dimana ia berada
Terfokus pada individu
FORM TIME PERSON GRID
WAKTU/
STAF YANG
TERLIBAT
Form Identifikasi 3
CMP Langkah 5
Mengapa
Mengapa
Form Analisis
Informasi
Langkah 6
Mengapa
Mengapa
Mengapa
Faktor
Eksternal
Faktor Staf Faktor Tugas diluar RS Faktor Tim
Faktor Pasien
Faktor
Faktor
KET: Organisasi
Faktor Lingkungan
Untuk pengisian lihat Faktor Kontributor &
Komunikasi Kerja
Manajemen
FAKTOR KONTRIBUTOR, KOMPONEN & SUBKOMPONEN DALAM INVESTIGASI INSIDEN KLINIS
1. FAKTOR KONTRIBUTOR EKSTERNAL DILUAR RS
Komponen
a. Regulator dan Ekonomi
b. Peraturan & Kebijakan Depkes
c. Peraturan Nasional
d. Hubungan dengan Organisasi lain
Komponen SubKomponen
Organisasi & Manajemen a. Struktur Organisasi
b. Pengawasan
c. Jenjang Pengambilan Keputusan
Kebijakan, Standar & Tujuan a. Tujuan & Misi
b. Penyusunan Fungsi Manajemen
c. Kontrak Service
d. Sumber Keuangan
e. Pelayanan Informasi
f. Kebijakan diklat
g. Prosedur & Kebijakan
h. Fasilitas & Perlengkapan
i. Manajemen Risiko
j. Manajemen K3
k. Quality Improvement
Administrasi Sistem Administrasi
Budaya Keselamatan a. Attitude Kerja
b. Dukungan manajemen oleh seluruh staf
SDM a. Ketersediaan
b. Tingkat Pendidikan & Keterampilan Staf yang Berbeda
c. Beban Kerja yang optimal
Diklat Manajemen Training/Pelatihan/Refreshing
3. FAKTOR LINGKUNGAN KERJA
Komponen SubKomponen
Desain dan Bangunan a. Manajemen Pemeliharaan
b. Penilaian Ergonomik
c. Fungsionalitas
Lingkungan a. Housekeeping
b. Pengawasan Lingkungan Fisik
c. Perpindahan Pasien antar Ruangan
Perlengkapan a. Malfungsi Alat
b. Ketidaktersediaan
c. Manajemen Pemeliharaan
d. Fungsionalitas
e. Desain, Penggunaan & Maintenanace Peralatan
Personal a. Kepribadian
b. Bahasa
c. Kondisi Sosial
d. Keluarga
Pengobatan Mengetahui risiko yang berubungan dengan pengobatan
Form Rekomendasi
& Rencana Tindakan
Langkah 7
KESIMPULAN
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih
aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
Insiden keselamatan pasien yg terjadi harus terlapor kepada Komite atau tim
keselamatan pasien maksimal 2x24 jam (Internal)
Kejadian sentinel dan KTD dilaporkan ke KNKP melalui SP2KPN yg telah
dilakukan Analisa penyebab, rekomendasi dan tindak lanjutnya (Eksternal)
RCA adalah sebuah tools yg didesign utk memahami akar penyebab masalah
Referensi
• Hasri, E. T. (2015). Peningkatan Keamanan High-Alert Medication.
https://www.mutupelayanankesehatan.net/index.php/component/content/articl e/1680
https://www.mutupelayanankesehatan.net/index.php/component/content/artic le/1680
• Nurdiana dan Sulistyani, D. Ed. (2016). Buku saku keperawatan. Jakarta: Bidang Keperawatan RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo
• NHS Foundation Trust. (2015). Patient Identification Policy.
.http://www.southernhealth.nhs.uk/_resources/assets/inline/full/0/71283.pdf
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien.
• World Health Organization. (2011). WHO Patient Safety Curricullum Guide: Multi Professional Edition.
(http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/44641/26/9789241501958_ind.pdf Diterbitkan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2011
• Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan. (2015). Panduan Kurikulum Keselamatan Pasien Edisi Multi-Profesional.
• IPSG 2 Peningkatan komunikasi yang efektif. https://www.scribd.com/document/242148577/Komunikasi-SBAR-
TBAK? doc_id=242148577&download=true&order=437759807
• Pedoman obat high alert. https://dlscrib.com/download/pedoman-obat-highalert_
58afcc2d6454a7406ab1e8d9_pdf
• Surat Dir. MAY No. YM.01.02/VI.2/1372/2021 tanggal 24 Mei 2021 mengenai Aplikasi Pelaporan Insiden Keselamatan
Pasien RS
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/ /2022 Tentang Standar Akreditasi
Rumah Sakit