Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MANDIRI

Para peserta pelatihan yang kami banggakan, mata pelatihan Program Bangga Kencana yang
telah Saudara pelajari melalui Modul dan Bahan Tayang pada portal E-Elearning, tentunya perlu
dilakukan pendalaman dan praktek agar apa yang sudah diperoleh dapat diimplementasikan.
Oleh sebab itu, untuk mengetahui sejauh mana Saudara dapat mengimplementasikan materi yang
telah diperoleh, maka perlu diberikan tugas mandiri sebagai berikut:

 Berdasarkan pengalaman Saudara bertugas di BKKBN, uraikanlah salah satu isu terkait
pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana yang perlu menjadi
prioritas untuk di tanggapi di wilayah Saudara.
 Berikan alasan mengapa Saudara memilih isu tersebut dan jelaskan langkah-langkah
yang dapat dilakukan untuk menghadapinya.
 Silahkan saudara mencantumkan data apabila diperlukan.
PERNIKAHAN DINI SEBABKAN STUNTING

Pernikahan dini menjadi salah satu factor penyebab stunting di Indonesia, terutama di
Wilayah Binaan saya tepatnya di Kecamatan Cipayung. Pernikahan dini di Cipayung didasari
dari beberapa Faktor, antara lain : Pergaulan yang bebas, terjadinya Urbanisasi yang tinggi
sehingga banyak dari anak-anak yang mengalami pelecehan seksual, rendahnya pengetahuan
mengenai Kesehatan Reproduksi, masalah Ekonomi Keluarga.

Disamping itu Pernikahan Dini juga banyak mempengaruhi Keadaan Wanita atau calon
Ibu nantinya. Dimulai dari Gangguan Psikologis, terjadinya komplikasi kehamilan seperti
Prematur/BBLR, Masalah Ekonomi karena tidak terencananya kehamilan, Kekerasan Rumah
Tangga karena kurang matangnya pola pikir, serta mempengaruhi Tingginya Tingkat Penceraian
di daerah tersebut. Dan kontribusi pernikahan dini terhadap stunting disebabkan karena
pertumbuhan sang ibu belum matang, sehingga pertumbuhan bayi itu menjadi tidak optimal.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pencegahan pernikahan dini di


Kalangan Remaja menurut saya, antara lain :

1. Memberdayakan anak-anak dengan berbagai informasi, keterampilan dan jejaring


pendukung. Program ini berfokus pada diri anak dengan cara Pelatihan, membangun
keterampilan, berbagi informasi, menciptakan lingkungan yang aman. Program ini
bertujuan agar anak memiliki pengetahuan yang baik mengenai “Who Am I” dan mereka
mampu mengatasi kesulitan social dan ekonomi baik jangka pendek maupun panjang.
Adapun beberapa Pelatihan yang dapat diberikan ke anak-anak tersebut adalah Pelatihan
Vokasional untuk Peningkatan Penghasilan, Pelatihan Kespro/PUP untuk kesehatan
seksual dan reproduksi, Pelatihan Peer Group untuk Pemuda/I menunjang KIE atau
penyuluhan anak perempuan yang beresiko menikah dini.
2. Dibentuknya Kelas Orang Tua yang memiliki Remaja. Adapun tujuan dari program ini
untuk menciptakan lingkungan yang baik. Karna ditangan Keluarga lah keputusan
pernikahan anak dilakukan atau tidak. Untuk mendukung program ini perlu dilakukan
beberapa step by step antara lain : Pertemuan Tatap Muka dengan orang tua untuk
memperoleh dukungan, edukasi terhadap kelompok atau komunitas mengenai
konsekuensi pernikahan anak, kampanye yang dilakukan oleh pemimpin masyarakat
mengenai Pernikahan Anak, Hak-hak Anak serta Kesehatan Reproduksi Anak via
Spanduk atau media social.

Anda mungkin juga menyukai