Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif studi

kasus. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan

untuk mendiskripsikan atau menggambarkan fakta-fakta mengenai populasi secara

sistematis, dan akurat. Dalam penelitian deskriptif ini fakta-fakta hasil penelitian

disajikan apa adanya (Nasrudin, 2019). Sedangkan penelitian studi kasus

merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit penelitian

secara intensif, misalnya satu pasien, keluarga, kelompok, komunitas, atau

institusi (Nursalam, 2008).

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif studi kasus dengan wawancara

dan observasi yang bertujuan untuk mengetahui peran ibu dalam melatih toilet

training pada anak usia toddler (18-36 bulan) sebelum dan sesudah dilakukan

pendidikan kesehatan.

3.2 Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti.

Subjek penelitian disebut juga sebagai unit analisis, yaitu subjek yang menjadi

pusat perhatian atau sasaran peneliti (Arikunto, 2010). Subjek penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dua subjek yang sesuai dengan kriteria

inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi adalah karakteristik atau persyaratan umum

yang diharapkan peneliti untuk bisa memenuhi subjek penelitiannya (Sani, 2018).

Adapun kriteria inklusi dari fokus studi ini adalah:


1. Orangtua yang memiliki anak toddler (18-36 bulan) yang tinggal di Desa

Sumberoto Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang

2. Orangtua yang memiliki anak toddler (18-36 bulan) yang belum bisa dan

belum dilatih toilet training

3. Orangtua yang memiliki anak toddler (18-36 bulan) dan anak tidak

mengalami gangguan fisik, mental, dan kebutuhan khusus

4. Orangtua yang memiliki anak toddler (18-36 bulan) dan belum mengerti

tentang perannya dalam melatih toilet training

5. Orangtua bisa membaca dan menulis

6. Bersedia menjadi subjek penelitian

7. Orangtua dalam keadaan sehat jasmani dan rohani

Sedangkan kriteria eksklusi adalah suatu karakteristik dari populasi yang dapat

menyebabkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat

disertakan menjadi subjek penelitian (Sani, 2018). Adapun kriteria eksklusi dari

fokus studi ini adalah:

1. Orangtua yang memiliki anak toddler (18-36 bulan) dan anak mengalami

gangguan fisik, mental, dan kebutuhan khusus

2. Orangtua tidak bisa membaca dan menulis

3. Orangtua tidak bersedia menjadi subjek penelitian

4. Orangtua dalam keadaan sakit

5. Anak sudah dilatih toilet training

6. Orangtua sudah memahami perannya dalam melatih toilet training


3.3 Lokasi & waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo

Kabupaten Malang pada tanggal 4 Januari sampai 1 Februari 2021.

3.4 Fokus Studi

Fokus studi penelitian ini adalah peran ibu dalam melatih toilet training pada

anak usia toddler (18-36 bulan) sesudah diberikan pendidikan kesehatan.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang

akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya

mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian (Setiadi, 2013)

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Fokus Studi Definisi Operasional Parameter Instrumen

Peran ibu dalam Peran dan tindakan- Peran ibu dalam melatih 1. Wawancara
melatih toilet tindakan ibu dalam toilet training :
training pada memberikan latihan  Memberikan 2. Observasi
anak usia toilet training pada pendidikan dan
toddler (18-36 anak sebelum dan pengarahan
bulan) sesudah diberikan tentang toilet
pendidikan training
kesehatan  Memberikan
motivasi kepada
anak dalam
melakukan toilet
training
 Memberikan
contoh kepada
anak dalam
pelaksanaan
toilet training.
3.6 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan

data. Instrumen penelitian ini berupa : kuesioner, pedoman wawancara, formulir

observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan

sebagainya (Notoatmodjo, 2012)

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Lembar wawancara terstruktur

Berisikan data umum dan data focus yang ingin diteliti, berisi

pertanyaan-pertanyaan mengenai pengetahuan ibu tentang toilet

training, kebiasaan anak dalam BAB dan BAK, serta kebiasaan ibu

terhadap anak dalam pemenuhan kebutuhan BAB dan BAK

b. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan daftar pengecek, berisi nama subyek

dan beberapa identitas lainnya dari sasaran pengamatan. Peneliti

tinggal memberi tanda check berupa silang atau centang pada daftar

yang telah disediakan (Setiadi, 2013).

3.7 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2008).

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara

dan observasi. Wawabcara merupakan metode pengumpulan data dengan cara

mewawancarai langsung responden yang diteliti, metode ini memberikan hasil


langsung (Hidayat, 2008). Observasi merupakan suatu proses yang melibatkan

keaktifan jiwa dengan perhatian khusus melalui suatu tahapan yang meliputi

melihat, mendengar serta mencatat aktivitas atau situasi tertentu yang melekat

pada subjek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010)

Wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan secara lisan pada

subjek yang diteliti untuk memperoleh data tentang peran ibu dalam melatih toilet

training pada anak. Sedangkan observasi dilakukan peneliti secara langsung untuk

menghimpun data peran ibu dan kemampuan anak dalam buang air besar dan

buang air kecil yang benar saat berada di rumah, dilakukan sebelum dan sesudah

dilakukan pendidikan kesehatan tentang toilet training.

Adapun langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data

adalah sebagai berikut:

1. Peneliti mengurus surat izin penelitian untuk pengambilan data dari Jurusan

Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang untuk mendapatkan surat

pengantar ke Kesatuan Bangsa dan Politik

2. Menyerahkan surat izin penelitian ke Kesatuan Bangsa dan Politik dan

mendapatkan surat pengantar ke Dinas Kesehatan Kota Malang

3. Surat pengantar diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota Malang dan

mendapatkan surat izin penelitian ke Puskesmas Donomulyo

4. Memberikan surat izin penelitian untuk pengambilan data pada pihak tempat

penelitian yaitu Puskesmas Donomulyo

5. Meminta izin ke pihak Puskesmas Donomulyo untuk mencari responden di

wilayahnya
6. Peneliti memilih subjek yang sesuai dengan kriteria inklusi dengan cara

mengunjungi rumah subjek yang telah disarankan oleh petugas kesehatan

setempat

7. Hari pertama peneliti mendatangi rumah subjek penelitian untuk

memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan, teknik pelaksanaan

penelitian yang akan dilakukan, kontrak waktu, serta meminta persetujuan

kepada responden dengan mengisi inform consent. Setelah mendapatkan

persetujuan dari responden, dilanjutkan dengan wawancara kepada subjek

penelitian sesuai dengan pedoman wawancara yang sudah disiapkan dan

dilakukan observasi sesuai dengan pedoman observasi.

8. Pada pertemuan kedua peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang

toilet training yang meliputi pengetahuan seputar toilet training dengan

menggunakan metode ceramah, tanya jawab dengan menggunakan media

leaflet dan video.

9. Pada pertemuan ketiga sampai kelima dilakukan observasi di rumah

responden dengan tetap membimbing dan memberikan arahan terkait peran

yang belum dijalankan.

10. Setelah data terkumpul peneliti mengolah dan menganalisis data.

11. Peneliti menyimpulkan hasil wawancara dan observasi sebelum diberikan

pendidikan kesehatan dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dalam

bentuk narasi.
3.8 Pengolahan data dan Analisis data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

non statistik yaitu pengolahan data dengan tidak menggunakan analisis statistik,

tetapi dengan naratif non statistik dan teknik ini dapat dilakukan dengan cara

yaitu, pengambilan kesimpulan umum kemudian menjelaskan berdasarkan hasil-

hasil observasi yang khusus (Notoatmodjo, 2010). Data terkumpul dengan

menggunakan lembar wawancara dan observasi yang akan digunakan untuk

mengetahui peran ibu dan kemampuan toilet training pada anak usia toddler yang

berada di wilayah kerja Puskesmas Donomulyo dan dikumpulkan untuk diambil

kesimpulan oleh peneliti.

Data hasil observasi, dicatat dalam lembar observasi yang berbentuk tabel

dengan membubuhkan tanda centang pada kolom skoring sesuai kemampuan

subjek penelitian dalam melakukan setiap aspek yang ada dalam lembar observasi.

Skor diberikan 1 sampai 4 pada masing-masing kolom skor dengan ketentuan :

Skor 1 : Tidak pernah

Skor 2 : Jarang

Skor 3 : Sering

Skor 4 : Selalu

Setelah skoring aspek penelitian selesai, kemudian skor dijumlahkan dan

dipersentasekan dengan interpretasi sebagai berikut :

25% - 40% : Sangat Kurang

41% - 55% : Kurang

56% - 70% : Cukup


71% - 85% : Baik

86% - 100% : Sangat baik

Selanjutnya hasil analisa dimasukkan dalam tabulasi data yang telah dibagi

menjadi dua klasifikasi yaitu data sebelum dan data sesudah pengajaran setiap

harinya. Kemudian dibandingkan antara pengukuran sebelum dilakukan dan

setelah dilakukan intervensi pendidikan kesehatan untuk melihat apakah terdapat

perkembangan peran ibu dalam melatih toilet training pada anak.

3.9 Penyajian data

Penyajian data penelitian merupakan cara menyajikan data yang dilakukan

menggunakan tiga bentuk yaitu penyajian dalam bentuk teks (textular), penyajian

dalam bentuk tabel, dan penyajian dalam bentuk grafik (Notoatmodjo, 2010).

Pada penelitian ini penyajian data disajikan dalam bentuk tabel serta narasi

deskriptif yang berbentuk uraian kalimat-kalimat yang saling mendukung data

dalam tabel.

3.10 Etika Penelitian

Prinsip etik secara umum menurut Hidayat (2008) dapat dibedakan menjadi

empat, diantaranya informed consent (lembar persetujuan), anonymity (tanpa

nama), confidentiality (kerahasiaan), veracity (kejujuran).

1. Informed consent (Lembar persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan


lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent

adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui

dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati

hak pasien.

2. Anonymity (Tanpa nama)

Anonymity berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data. Peneliti tidak mencantumkan nama lengkap pada

penyajian hasil penelitian ataupun untuk kepentingan publikasi hasil

penelitian dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Hal ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan

dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaan oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan dalam hasil penelitian. Dalam penelitian ini peneliti hanya

menyajikan data-data tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian.

4. Veracity (kejujuran)

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti secara jujur tentang manfaatnya,

efeknya, dan apa yang didapat jika responden terlibat dalam penelitian ini.
LAMPIRAN 1

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN

Peran Ibu Dalam Melatih Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di (18-36
Bulan) Sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan Di Desa Sumberoto

Tanggal Wawancara: ......../......../........

DATA UMUM
A. Identitas Ibu
1. Nama :
2. Alamat :
3. Umur :
4. Pendidikan terakhir :
5. Pekerjaan :
6. Agama :
7. Riwayat Penyakit :

B. Identitas Ayah
1. Nama :
2. Alamat :
3. Umur :
4. Pendidikan terakhir :
5. Pekerjaan :
6. Agama :
7. Riwayat Penyakit :

C. Identitas Anak
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Umur :
4. Anak ke :
5. Jumlah Saudara :
6. BB/PB Lahir :
7. Riwayat Kelahiran :
8. Riwayat Penyakit :

D. Karakteristik Keluarga
1. Jumlah anggota keluarga dalam satu rumah :
2. Pendapatan keluarga tiap bulan :
3. Keadaan lingkungan fisik rumah
a. Tipe bangunan :
b. Luas rumah :
c. Kondisi rumah :
d. Kondisi lingkungan :
e. Kecukupan cahaya :
f. Lantai rumah :
g. Sumber air :

DATA FOKUS

A. Peran Ibu Dan Kemampuan Anak Sebelum Diberikan Pendidikan


Kesehatan
1. Memberikan Pendidikan dan pengarahan tentang toilet training
a. Apakah ibu sudah pernah menjelaskan tentang buang air besar/kecil
kepada anak?
Jawab:
b. Apakah ibu sudah mengingatkan kepada anak untuk tidak buang air
besar/kecil di sembarang tempat?
Jawab:
c. Dimana biasanya ibu mengajarkan anak untuk buang air besar/kecil?
Jawab:
d. Apakah ibu sudah menjelaskan fungsi toilet pada anak?
Jawab:
e. Apakah ibu sudah mengajarkan kepada anak cara menyiram
pispot/WC setelah buang air besar/kecil?
Jawab:
f. Apakah ibu sudah mengajarkan cara melepas dan memakai celana saat
anak ingin buang air besar/kecil?
Jawab:
g. Apakah ibu sudah mengajarkan kepada anak untuk mengungkapkan
keinginannya ketika buang air besar/kecil?
Jawab:
h. Bagaimana cara ibu mengajarkan kepada anak untuk mengungkapkan
keinginannya ketika buang air besar/kecil?
Jawab:
i. Apakah ibu membiasakan anak untuk buang air besar/kecil di jam-jam
tertentu?
Jawab:

2. Memberikan motivasi kepada anak


a. Pernahkah ibu memberikan pujian kepada anak yang berkaitan dengan
buang air besar/kecil?
Jawab:
b. Kapan ibu memberikan pujian pada anak yang berkaitan dengan
buang air besar/kecil?
Jawab:
c. Apa yang ibu katakan untuk mengungkapkan pujian tersebut?
Jawab:
d. Apa motivasi lain yang ibu berikan kepada anak selain memberikan
pujian?
Jawab:
e. Apa yang ibu katakan ketika anak buang air besar/kecil di celana?
Jawab:
f. Menurut ibu, apa alasan perlunya pemberian motivasi kepada anak
dalam hal buang air besar/kecil?
Jawab:

3. Memberikan contoh kepada anak dalam pelaksanaan toilet training


a. Apakah ibu sudah memberikan contoh cara cebok yang benar kepada
anak?
Jawab:
b. Apakah ibu sudah memberikan contoh cara mencuci tangan yang
benar dengan sabun kepada anak setelah buang air besar/kecil?
Jawab:
LAMPIRAN 2

LEMBAR OBSERVASI

Peran Ibu Dalam Melatih Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di (18-36
Bulan) Sesudah Dilakukan Pendidikan Kesehatan Di Desa Sumberoto

A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Alamat :
3. Umur :
4. Agama :
5. Pendidikan :
6. Pekerjaan :
7. No Hp/Telp :

B. Data Observasi

Skor
NO Parameter Aspek yang diamati
1 2 3 4
1 Memberikan Ibu menjelaskan tentang
pendidikan dan buang air besar/kecil pada
pengarahan anak
tentang toilet Ibu mengarahkan anak
training untuk buang air besar dan
kecil di toilet
Ibu menjelaskan fungsi
toilet kepada anak
Ibu mengajarkan kepada
anak untuk membuka
celananya
Ibu mengajarkan kepada
anak untuk menyiram
pispot/WC setelah buang
air besar dan buang air
kecil
2 Memberikan Ibu memberikan pujian
motivasi kepada kepada anak ketika anak
anak dalam mampu mengungkapkan
pelaksanaan keinginan untuk buang air
toilet training besar/kecil
Ibu memberikan pujian
kepada anak setelah
selesai buang air besar
maupun kecil
Ibu memberikan mainan
kesukaan anak ketika
buang air besar/kecil di
toilet
3 Memberikan Ibu memberikan contoh
contoh kepada kepada anak untuk cebok
anak dalam dengan benar
pelaksanaan Ibu memberikan contoh
toilet training cara mencuci tangan yang
benar dengan
menggunakan sabun

Ket :
1. Beri tanda centang (√) pada salah satu kolom skor (1,2,3,4)
2. Pada setiap pertanyaan terdapat empat alternative jawaban yaitu:
Skor 1 : Tidak pernah
Skor 2 : Jarang
Skor 3 : Sering
Skor 4 : Selalu
3. Observasi sebelum diberikan pendidikan kesehatan dilakukan pada tanggal
4 Januari 2021
4. Observasi setelah diberikan pendidikan kesehatan dilakukan tanggal 11
Januari 2021 s/d 1 Februari 2021

Anda mungkin juga menyukai