Anda di halaman 1dari 6

RUMAH SAKIT UMUM Madani MEDAN

Jl. A. R. Hakim No. 168 Medan Telp : 0617345911, 0617361357, 0617347043, Fax : 0617347043
email :madani.rsu@gmail.com Website : WWW.RSU-MADANI-MEDAN.COM

NOTULEN DISKUSI
Hari/Tanggal : Selasa/ 31 Mei 2022

Sifat : Tertutup

Tempat : Unit IPSRS

Acara : Penanganan Kecelakaan Kerja di Unit IPSRS

Penyaji : Penanggungjawab K3 RS

Peserta : Seluruh pegawai unit IPSRS RSU Madani

Susunan Acara : 1. Pembukaan

2. Diskusi

3. Sesi Tanya-Jawab

4. Kesimpulan

5. Penutup

6. Lampiran

Hasil Acara :

1. Pembukaan

Diskusi dibuka oleh K3RS yang dilaksanakan pada pukul 14.00 wib

2. Diskusi

Diskusi disampaikan oleh K3RS. Faktor penyebab kecelakaan ada 3, yaitu kondisi tidak aman
(unsafe condition) dan tindakan tidak aman (unsafe action) dan faktor manusia itu sendiri (human
error). Kondisi tidak aman (unsafe condition) adalah kondisi lingkungan kerja baik alat, material, atau
lingkungan yang tidak aman dan membahayakan. Tindakan tidak aman (unsafe action) adalah tindakan
yang dapat membahayakan pekerja itu sendiri maupun orang lain yang dapat menyebabkan terjadinya
kecelakaan. kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia dan selebihnya adalah karena kondisi tidak
aman dan kelalaian manusia itu sendiri.
RUMAH SAKIT UMUM Madani MEDAN
Jl. A. R. Hakim No. 168 Medan Telp : 0617345911, 0617361357, 0617347043, Fax : 0617347043
email :madani.rsu@gmail.com Website : WWW.RSU-MADANI-MEDAN.COM

Contohnya lingkungan kerja yang tidak aman berupa lantai yang licin, penempatan peralatan
masak yang tidak sesuai sehingga ruangan menjadi sempit mengakibatkan pekerja tersandung dan
terjatuh, serta lingkungan kerja yang tidak teratur. Sedangkan 20% karena tindakan tidak aman manusia
yang meliputi faktor umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, perilaku pekerja, tidak
menggunakan APD, pelatihan K3 yang pernah diikuti, serta masa kerja.

Unit IPSRS adalah salah satu unit yang berada di RS yang berfungsi untuk melaksanakan teknis
instalasi, pemeliharaan dan perbaikan, agar fasilitas yang menunjang pelayanan kesehatan di rumah
sakit yaitu sarana, prasarana, dan peralatan alat kesehatan RS selalu dalam keadaan layak pakai guna
menunjang pelayanan kesehatan yang prima.

Kejadian kecelakaan kerja di unit IPSRS bisa meliputi terpeleset, tersandung, terjatuh dari
tangga, tersengat listrik, terpercik api las, dan lainnya. Salah satu contoh penanganan untuk kecelakaan
kerja di unit IPSRS adalah mata terpercik las. Unit IPSRS adalah salah satu unit yang berada di RS yang
berfungsi untuk melaksanakan teknis instalasi, pemeliharaan dan perbaikan, agar fasilitas yang
menunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit yaitu sarana, prasarana, dan peralatan alat kesehatan RS
selalu dalam keadaan layak pakai guna menunjang pelayanan kesehatan yang prima.

Kejadian kecelakaan kerja di unit IPSRS bisa meliputi terpeleset, tersandung, terjatuh dari
tangga, tersengat listrik, terpercik api las, dan lainnya. Salah satu contoh penanganan untuk kecelakaan
kerja di unit IPSRS adalah mata terpercik las.

Pertolongan Pertama Saat Mata Terpercik Las

Kejadian ini dapat terjadi kemungkinan dapat disebabkan penggunaan APD atau alat pelindung
diri yang tidak digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan gram atau percikan dari las serta gas
atau suhu panas dari aktivitas las menyebabkan insiden selama melakukan pekerjaan. Pada saat
melakukan aktivitas pengelasan dan tidak menggunakan APD, maka gram dan faktor risiko lain dapat
meningkatkan terjadinya cedera pada daerah kulit, mata, atau anggota gerak dan bagian tubuh lain.
Risiko cedera yang dapat muncul ini dapat berupa:

1. Luka penetrasi atau ulkus pada kornea mata


RUMAH SAKIT UMUM Madani MEDAN
Jl. A. R. Hakim No. 168 Medan Telp : 0617345911, 0617361357, 0617347043, Fax : 0617347043
email :madani.rsu@gmail.com Website : WWW.RSU-MADANI-MEDAN.COM

2. Infeksi pada mata


3. Makula kornea dimana timbul jejas luka dari cedera pada kornea
4. Luka bakar pada kulit
5. Iritasi pada pada kulit
6. Sakit kepala
7. Gangguan penglihatan

Apabila mengalami keluhan mata terasa ngeres atau terasa risih, dan perih, serta ada luka bakar
pada kulit, maka kondisi ini dapat merupakan kondisi kegawatan pada mata yang dapat berisiko infeksi
dan gangguan penglihatan. Keluhan mata terasa ada pasirnya dapat disebabkan mata mengalami
peradangan dan masuknya benda asing atau gram pada mata. Karena percikan las bersuhu panas, maka
dapat dengan mudah gram atau benda asing dari las masuk melukai permukaan kornea, sehingga
menyebabkan benda asing atau gram melekat kuat pada mata. Hal ini menyebabkan mata terasa ngeres,
seperti ada pasir, berair, merah, panas dan perih.

Maka, langkah terbaik yang harus dilakukan adalah melakukan konsultasi dan kunjungan ke
dokter mata atau ke IGD. Hal ini diperlukan untuk penanganan sedini mungkin sehingga kondisi kulit
yang luka bakar dan cedera pada mata dapat segera ditangani. Dimana penanganan dengan
membersihkan benda asing atau gram yang menempel atau melekat pada kornea mata atau bola mata
akan membantu mengurangi peradangan dan keluhan nyeri atau perih. Selanjutnya dokter akan
memastikan apakah ada luka atau tidak pada mata, bila ada luka, maka akan dirawat dan dievaluasi
pemulihan luka dalam beberapa hari selanjutnya. Risiko infeksi pada mata dan risiko gangguan
kerusakan kornea juga akan dievaluasi secara berkala. Sedangkan luka bakar akan dirawat untuk
mencegah luka infeksi pada kulit.

Penanganan pertama dapat dilakukan, seperti:

1. Membersihkan mata dengan air galon atau air suling


2. Menutup mata dengan melekatkan mata menggunakan plester untuk mengurangi iritasi
3. Merawat luka bakar dengan antiseptik
4. Menutup luka bakar saat keluar rumah
RUMAH SAKIT UMUM Madani MEDAN
Jl. A. R. Hakim No. 168 Medan Telp : 0617345911, 0617361357, 0617347043, Fax : 0617347043
email :madani.rsu@gmail.com Website : WWW.RSU-MADANI-MEDAN.COM

5. Menghindari kontak luka bakar dengan air


6. Hindari mengucek mata dan memegang luka bakar

Namun, untuk memastikan semua ini dan mendapatkan penanganan yang sesuai, melakukan kunjungan
sesegra mungkin ke dokter mata atau IGD akan sangat membantu perawatan. Penanganan mandiri akan
berisiko menyebabkan komplikasi jangka panjang bila dilakukan tanpa pengawasan dan instruksi
langsung dari dokter.

Terpeleset terjadi karena kurangnya gesekan antara alas kaki yang pekerja gunakan dan
permukaan lantai. Penyebab umum terpeleset di antaranya karena permukaan lantai yang basah atau
berminyak; bahan-bahan kering yang jika tercecer dapat menyebabkan lantai kerja menjadi licin, seperti
debu, tepung, pasir, serbuk kayu, dan sebagainya; bahan lantai yang terlalu licin dan alas kaki yang
licin. Berbeda denga terpeleset, tersandung terjadi ketika kaki menabrak sebuah benda dan pada saat
bersamaan tubuh tetap bergerak sehingga mengakibatkan pekerja kehilangan keseimbangan. Penyebab
umum tersandung di antaranya material yang melintang di area lantai kerja, seperti kabel, selang, kawat,
atau benda lain; pencahayaan yang buruk; permukaan lantai kerja tidak rata; dan tangga yang rusak atau
ketinggian anak tangga yang tidak sama. Sedangkan terjatuh terjadi ketika pekerja kehilangan
keseimbangan. Terjatuh bisa diakibatkan dari tidak adanya pembatas yang menahan agar orang tidak
jatuh atau tidak adanya alat pelindung diri yang menahan orang dari jatuh.

Terpeleset, tersandung, dan terjatuh dapat menimbulkan cedera yang serius di area pergelangan
kaki, lutut, dan punggung. Bahkan kecelakaan terpeleset dan tersandung dapat menyebabkan cedera
patah tulang. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah bahaya terpeleset, tersandung,
dan terjatuh di tempat kerja antara lain menggunakan alas kaki yang tidak licin dan nyaman
disesuaikandengan kondisi area kerja, fokus dalam mengorganisir dan mengatur pekerjaan, memasang
pelapis lantai anti slip atau mengganti pelapis lantai yang sudah aus, menjaga area kerja tetap bersih,
rapi, dan aman, memastikan area kerja memiliki pencahayaan yang baik agar pandangan lebih jelas
sehingga dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi kerja, dan pengurangan kesalahan kerja.

Pemasangan tanda peringatan, rambu, atau alat pengaman lainnya juga menjadi hal yang penting
untuk membatasi akses ke area yang menimbulkan kemungkinan bahaya. Selain itu, pemasangan rambu
RUMAH SAKIT UMUM Madani MEDAN
Jl. A. R. Hakim No. 168 Medan Telp : 0617345911, 0617361357, 0617347043, Fax : 0617347043
email :madani.rsu@gmail.com Website : WWW.RSU-MADANI-MEDAN.COM

peringatan bahaya terpeleset, tersandung dan terjatuh di tempat berisiko juga dapat membantu
mengingatkan pekerja akan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh yang terdapat di area kerja.
Jangan lupa untuk menggunakan alat pelindung jatuh yang tepat dan memadai. Sistem perlindungan
bahaya jatuh adalah komponen yang penting dalam perencanaan dan pencegahan bahaya terjatuh.
Pastikan pekerja menggunakan alat pelindung jatuh yang tepat dan peralatan dalam kondisi baik saat
bekerja.

3. Sesi Tanya-Jawab

Pertanyaan 1 : Mengapa pihak RS tidak menyediakan APD dengan lengkap di ruangan IPSRS?

Pertanyaan 2 : Bagaimana dengan pekerja unit IPSRS yang tidak mempunyai BPJS jika terjadi
kecelakaan kerja? Apakah mereka tetap harus mendaftar ke resepsionis? Dan biaya pengobatannya
ditanggung oleh siapa?

4. Kesimpulan

Ada beberapa kecelakaan kerja yang sering terjadi di unit IPSRS antara lain, terpeleset,
tersandung, terjatuh, tersengat listik, serta terpercik las dan lainnya yang dimana beberapa contoh
kecelakaan itu terjadi akibat dari lingkungan ruangan instal yang tidak aman (unsafe condition).
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah bahaya terpeleset, tersandung, terjatuh,
tersengat listrik, terpercik api las dan lainnya menggunakan APD yang sesuai dengan kebutuhan. Alas
kaki yang tidak licin dan nyaman, menggunakan sarung tangan disesuaikan dengan kondisi area kerja,
fokus dalam mengorganisir dan mengatur pekerjaan, memasang pelapis lantai anti slip atau mengganti
pelapis lantai yang sudah aus, menjaga area kerja tetap bersih, rapi, dan aman, memastikan area kerja
memiliki pencahayaan yang baik agar pandangan lebih jelas sehingga dapat meningkatkan
produktivitas, efisiensi kerja, dan pengurangan kesalahan kerja. Dan untuk penanganannya bisa
dilakukan pertolongan pertama dan apabila kondisi yang terlalu buruk bisa langsung dibawa ke IGD
agar dilakukan penanganan dengan benar.

5. Penutup

Diskusi ditutup oleh K3RS pada pukul 15.00 wib


RUMAH SAKIT UMUM Madani MEDAN
Jl. A. R. Hakim No. 168 Medan Telp : 0617345911, 0617361357, 0617347043, Fax : 0617347043
email :madani.rsu@gmail.com Website : WWW.RSU-MADANI-MEDAN.COM

6. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai