Anda di halaman 1dari 7

FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS

LANGKAH 1: PENETAPAN TOPIK


Topik : Penumpukan (keterlambatan penyiapan) resep obat rawat inap
Latar Belakang ; 1. Sebagai solusi untuk menurunkan keluhan pasien rawat inap salah satunya yaitu lamanya mendapatkan obat, terutama penyiapan obat pulang
2. Mencegah kejadian tidak diharapkan terhadap penyiapan obat
3. Menertibkan alur resep pasien rawat inap dan kesepakatan waktu tunggu obat rawat inap
Tujuan : 1. Mengenali kemungkinan keterlambatan/kesalahan pada setiap proses penyiapan resep obat pasien rawat inap
2. Melakukan perubahan prosedur terkait kemungkinan keterlambatan/kesalahan

LANGKAH 2: PEMBENTUKAN TIM FMEA


Ketua : dr. Sofia Djamal (Ketua Tim Manris)
Wakil ketua : dr. H. Tommy Hendra, MKM (Ketua Tim PMKP)
Sekretaris : Chyntia Novina farnedi, SKM ( Sekretaris Tim Manris)
Anggota : Nurhayati, Amd. Keb (Sekretaris Tim PMKP)
apt. Ferunnisa Amalia Lubis,S.Farm (Kepala Farmasi)
apt. Fahma Sari Tanjung, S. Farm
apt. Aulya Deswarni, S. Farm
Mia Handayani Dalimunthe, S. Farm
Nurkaiyah, S. Farm
Rosdiana Parinduri, AMK (Karu Ranap Lantai 3)
M. Rifki Nasution, AMK (Karu Ranap Lantai 2)
Nurfauziah, Am.Keb (Karu Nifas Lantai 4)
Puspita Sari (Karu ICU/NICU)
Aji Mahesa Dewa, S. Kom (IT)
Hadivo Absai, ST (IT)
Pelaksanaan : Agustus 2022
LANGKAH 3: ALUR PROSES DAN SUB PROSES TELAAH OBAT PASIEN RAWAT INAP
TAHAPAN PROSES PELAYANAN OBAT
1. PERESEPAN OBAT 1. PENYIAPAN OBAT 3. PENYERAHAN OBAT

Tahapan sub proses: Tahapan sub proses: Tahapan sub proses:


1. Dokter menuliskan resep 1. Petugas farmasi melakukan telaah resep 1. Petugas farmasi menghubungi perawat
2. Perawat ruangan entry obat ke sistem 2. Petugas farmasi menginput billing obat ruangan bahwa obat telah siap dan perawat
dan mengantarkan resep ke farmasi di sistem ruangan datang ke farmasi lantai 1
Lantai 1 3. Petugas farmasi menyiapkan obat 2. Cross check obat oleh perwat dan petugas
3. Resep diterima petugas farmasi 4. Double check antar petugas farmasi farmasi
5. Obat dikemas 3. Petugas farmasi menyerahkan obat ke
perawat
4. Obat diberikan kepada pasien oleh perawat

TAHAPAN SUBPROSES PERESEPAN OBAT

1. Dokter menuliskan resep 2. Perawat ruangan entry obat ke sistem dan 3. Resep diterima petugas farmasi
mengantarkan resep ke farmasi Lantai 1
1. Petugas farmasi melakukan telaah resep 2. Petugas farmasi menginput billing obat 3. Petugas farmasi menyiapkan obat
di sistem
Failure mode: Failure mode: Failure mode:
1. Tulisan dokter sulit dibaca 1. Jaringan sistem terganggu 1. Resep yang datang menumpuk
Failure mode: tidak mencamtumkan aturan
2. Dokter Failure mode:ke farmasi di lantai 1
2. Jarak Failure mode:obat di farmasi kosong
2. Stok
1. Petugas
pakai farmasi salah membaca resep 1.
3. Sistem
Terjadi error 1. Konsentrasi petugas
penumpukan resep di farmasi 3. Konfirmasi ke doktermenurun
terkait resep
2.
3. Konfirmasi
Kelengkapanresep
resepobat ke dokter
kurang lama,
(numero 2.
4. Salah
Resep input billingdengan resep rawat
tercampur 2. Double check tidak dilakukan
membutuhkan waktu lama
karena teleponjenis
sering tidak diangkat 3.
yang diminta, sediaan obat) jalan 4. Tata letak obat
Pelayanan reseptidak
rawatsesuai
jalanpada
, rawat inap ,
tempatnya
OK, IGD menjadi satu
TAHAPAN SUBPROSES PENYIAPAN OBAT
TAHAPAN SUBPROSES PENYERAHAN OBAT

1. Petugas farmasi 2. Cross check obat oleh 3. Petugas farmasi 4. Obat diberikan kepada pasien
Failue mode:
menghubungi perawat perawat dan petugas menyerahkan obat ke oleh perawat
1. Perawat tidak/lama
bahwa obat telah siap dan farmasi perawat
perawat datang ke farmasi memberikan obat ke pasien

Failure mode: Failure mode: Failure mode:


1. Telepon sibuk/tidak 1. Konsentrasi petugas 1. Obat tidak sesuai
diangkat menurun permintaan
2. Perawat tidak segera 2. Tidak dilakukan cross
mengambil obat check

LANGKAH 4: IDENTIFIKASI PRIORITAS MODUS KEGAGALAN


RPN
POTENSIAL
PROSES SUB O POTENSIAL EFFECTS S D (Risk
NO FAILURE MODE CAUSES FOR CURRENT CONTROL
PROSES (Occurence) OF FAILURE (Severity) (Detection) Priority
FAILURE
Number)
1. PERESEPAN OBAT
Dokter 1. Tulisan dokter Petugas farmasi 2 Pelayanan tertunda 1 Revisi alur SPO penerimaan 2 4
menuliskan resep sulit dibaca tidak mengecek obat rawat jalan
2. Dokter tidak kelengkapan resep
mencamtumkan saat serah terima
aturan pakai resep masuk
3. Kelengkapan
resep kurang
(numero yang
diminta, jenis
sediaan obat)

1.Sistem error
1. Jaringan sistem
2.Pelayanan resep 1. Pemeliharaan sistem
Perawat ruangan terganggu
menjadi satu terintegrasi
entry obat ke 2. Resep
antara rawat 2. Perlu pengajuan
sistem dan tercampur 4 Pelayanan tertunda 3 12 144
jalan dan rawat pemisahan letak farmasi
mengantarkan dengan resep
inap untuk rawat jalan dan
resep ke farmasi rawat jalan
3.Beban kerja rawat inap
tinggi
1. Perlu pengajuan
1. Resep yang
Pelayanan resep pemisahan letak farmasi
Resep diterima datang
menjadi satu untuk rawat jalan dan
petugas farmasi menumpuk 4 Pelayanan tertunda 3 12 144
antara rawat jalan rawat inap
2. Stok obat di
dan rawat inap 2. Penetapan waktu tunggu
farmasi kosong
obat pasien rawat inap
2. PENYIAPAN OBAT
1. Petugas farmasi
salah membaca
resep
Petugas farmasi Konsentrasi
2. Konfirmasi
melakukan telaah petugas menurun 2 Pelayanan tertunda 1 Pengawasan ditingkatkan 2 4
resep ke dokter
resep
lama, karena
telepon sering
tidak diangkat
Petugas farmasi 1. Sistem error Tidak ada
menginput billing 2. Salah input pemeliharaan
3 Kerugian rumah sakit 3 Pengawasan ditingkatkan 9 81
obat di sistem billing sistem terintegrasi

1. Double check
tidak dilakukan
Petugas farmasi
2. Tata letak obat
menyiapkan obat Beban kerja tinggi 2 Terjadinya KTD 2 Pemenuhan SDM 4 16
tidak sesuai
pada tempatnya

3. PENYERAHAN OBAT
Petugas farmasi 1. Telepon Beban kerja tinggi 3 Pelayanan tertunda 1 Pemenuhan SDM 3 9
menghubungi sibuk/tidak
perawat bahwa diangkat
obat telah siap 2. Perawat tidak
dan perawat segera
datang ke farmasi mengambil obat

1. Konsentrasi
Cross check obat petugas
Pemenuhan SDM
oleh perawat dan menurun
Beban kerja tinggi 2 Terjadinya KTD 1 Sosialisasi ulang SPO serah 2 4
petugas farmasi 2. Tidak dilakukan
terima obat
cross check

Petugas farmasi 1. Obat tidak


menyerahkan obat sesuai Sosialisasi ulang SPO serah
Berpotensi KPC 2 Proses memakan waktu lebih lama 1 2 4
ke perawat permintaan terima obat

1. Perawat
Obat diberikan tidak/lama
kepada pasien memberikan Sosialisasi ulang SPO serah
Beban kerja tinggi 2 Komplain pasien dan keluarga 1 2 4
oleh perawat obat ke pasien terima obat

LANGKAH 5 : IDENTITAS AKAR MASALAH DARI SETIAP KEGAGALAN

PENANGGUNG
NO FAILURE MODE AKAR MASALAH TINDAK LANJUT
JAWAB
Tidak ada pemeliharaan sistem
1. Sistem error Lakukan pemeliharaan sistem terintegrasi IT
terintegrasi
Penumpukan resep di farmasi Pelayanan resep menjadi satu Karu Farmasi
2. Penetapan waktu tunggu obat pasien rawat inap
antara rawat jalan dan rawat inap Karu Ranap terkait
Resep tercampur dengan resep Pelayanan resep menjadi satu Pengajuan pemisahan letak farmasi untuk rawat jalan dan
3. Karu Farmasi
rawat jalan antara rawat jalan dan rawat inap rawat inap
LANGKAH 6: REDESAIN PROSES

NO SEBELUM REDESAIN SESUDAH REDESAIN


1 Pemelihaaran sistem dilakukan jika hanya saat terjadi masalah Pemeliharaan sistem dilakukan secara rutin
Tidak ada penetapan waktu tunggu obat pasien rawat inap, Penetapan waktu tunggu obat pasien rawat inap adalah 180 menit dihitung dari resep
2
terutama pasien dan keluarga yang PBJ lama menunggu obat diterima petugas farmasi sampai obat diterima perawat
3 Letak farmasi menjadi satu antara rawat jalan dan rawat inap Proses pengajuan pemisahan farmasi untuk rawat inap

LANGKAH 7: ANALISIS DAN TES PROSES BARU

BUKTI KEGIATAN YANG HARUS


NO TINDAKAN OLEH SIAPA UNTUK DIMANA
TERSEDIA
Dilakukannya Pemeliharaan sistem dilakukan
1 IT Farmasi Form monitoring
secara rutin
Penetapan waktu tunggu obat pasien rawat Karu Farmasi Farmasi
2 SPO penerimaan obat rawat inap
inap Karu Ranap terkait Rawat Inap
Pengajuan pemisahan farmasi untuk rawat
3 Karu Farmasi Farmasi Surat pengajuan
inap

LANGKAH 8: IMPLEMENTASI DAN MONITORING PROSES BARU

NO HASIL KEGIATAN TINDAKAN YANG DIAMBIL SELANJUTNYA PENANGGUNG JAWAB


Pemeliharaan sistem sudah dilakukan secara Melakukan monitoring dan evaluasi agar kegiatan berjalan IT
1
rutin dengan baik Karu Farmasi
Penetapan waktu tunggu obat pasien rawat Resep obat segera disiapkan sebelum 180 menit dari waktu Karu Farmasi
2
inap sudah dilakukan tunggu dan kepatuhan SPO penerimaan obat rawat inap Karu Ranap terkait
Pengajuan pemisahan farmasi untuk rawat
3 Menunggu persetujuan Direktur Karu Farmasi
inap
LEMBAR REKOMENDASI

LEMBAR REKOMENDASI

Direktur RSU Madani Medan

dr.H.Depi Masri,MARS
NIK 10214001

Anda mungkin juga menyukai