Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Pasar Dan Harga

Abdulloh Kafa bihi-Aslam-Iis Iswanti-Mega Paulina

EkonomiSyariah2C
IAIBUNGABANGSACIREBON
Jl.WidarasariIII,Sutawinangun,Kedawung,
KabupatenCirebon,JawaBarat45153

Mekanisme PasarModal Dan HargaSaham

abstract Abstrak

Abstract In the 13th century AD Islamic Pada abad ke-13 M para pemikir Islam
thinkers emerged in many fields of muncul dalam berbagai bidang disiplin
scientific discipline. Among them ilmu. Di antara mereka munculIbnu
appeared Ibn Taimiyah who is an Islamic Taimiyah yang merupakan seorang
tokohIslam yang mengembangkan
figure who developed many disciplines in
banyak disiplin ilmu di bidang-bidang
certain fields, each in the field of tertentu,masing-masing di
economics. In his mind many things are bidangekonomi. Dalam benaknya banyak
related to microeconomics and hal yang berkaitandengan mikroekonomi
macroeconomics and the problems that dan makroekonomi serta masalah-
occur at that time. And he founded in masalah yangterjadi pada saat itu. Dan
terms of social and fiqh (Islamic) aspects. beliau mendirikan dari segi sosial dan
fiqh (Islam). IbnuTaimiyah melakukan
Ibn Taimiyah did a lot of discussions
banyak haldiskusi tentang perawatan dan
about care and regulating prices by the pengaturan hargaoleh pemerintah saat
government at that time. He also stated itu. Dia juga menyatakan bahwa dengan
that in strong conditions between kuatkondisi antara permintaan dan
demand and supply. He also realizes that penawaran. Dia juga menyadari bahwa
if the preparation of goods will diminish, jika persiapanbarang akan berkurang, itu
akansemakin mempengaruhi harga
it will increasingly affect the price of the
barang tersebut.Oleh karena itu, sangat
item. Therefore, it is very important to
penting untuk melihat hubungan antara
see the relationship between price and harga danPasokan.
supply.
berbagai faktor yang kompleks (AlArif,
Rianto & Amalia, 2014).

Pemikir islam seperti Ibn Taimiyah


PENDAHULUAN
memilikipandangan bahwa dalam pasar
Pasar merupakan tempat dimana terjadi terdapat berbagaimacam problematika
pertukaran jasa maupun barang yang yang harus dihadapi, mulaidari
sudah terjadi secara alamiah sejak awal penetapan harga yang adil serta
peradabanmanusia. Dalam Islam, pasar mekanismeyang terdapat dalam pasar
ditempatkan dalamkedudukan yang tersebut. Seperti halnya yang terjadi
penting untuk menunjang kebutuhan pada masa sekarang sekarangini, saat
perekonomian yang dilakukan oleh penetapan harga tidak dipegang
manusia. Sebagaimana pada olehpemerintah maka banyak sekali
masaRasulullah pasarmemiliki peranan harga barangyang tidak stabil akibat
yang penting dalam membangun adanya monopoli perdagangan yang
peradaban masyarakat islam pada masa terjadi di pasar.Akibatnya
itu. banyakmasyarakat dari kalangan tertentu
yang sulitmendapatkan barang tersebut
Bahasan yang menjadi sentral para karena adanyaperubahan harga yang
tokopemikir islam yaitu mekanisme pasar tidak stabil. Hal tersebutmengakibatkan
dan segalaproblematika yang ada. kondisi pasar menjadi tidak stabildan
Sebagaimana Rasulullahmenganggap berdampak buruk pada kehidupan
mekanisme yang ada dalam sehari-hari.
pasarmerupakan sesuatu yang harus
dihormati,termasuk harga yang diberikan Ibn Taimiyah mencoba mengurai
oleh pasarmerupakan harga yang adil. berbagaiproblematika tersebut dan
Beliau juga menolakadanya price mencari solusi yangefektif dengan
intervention, karena jika perubahanharga membawa pemerintah
yang terjadi didalam pasar kedalamnya.Tetapi dalam hal ini
diakibatkanoleh mekanisme pasar yang pemerintah tidakboleh semena-mena
wajar, maka tidakadaalasan apapun dalam melakukan penetapanharga. Saat
untuk meolak harga yangtelah terjadi hal tersebut maka akan
ditetapkan oleh pasar (Irawan, 2016). terjadireaksi penolakan terhadap
pemerintah dan berujung pada
Perubahan harga yang terjadi dalam demonstrasi. Ibn Taimiyahberharapbila
suatupasar bukan semata-matakarena pemerintah masuk ke dalam
adanya ketidakadilan oleh pedagang mekanismepasar terutama dalam
maupun penjual sebagaimanabanyak melakukan penetapanharga yang adil,
orang berpikir seperti itu (Karim,2006). masyarakat pun menjadi lebihsejahtera
Hal tersebut menunjukkan bahwa karena setiap kebutuhannya
suatuharga yang ada merupakan hasil dapatterpenuhi.
interaksi antarahukum permintaan
danpenawaran yang terbentuk karena
Pasar modal Paradigma lama tentang tujuan
perusahaan yang hanya untuk
Pasar modal adalah tempat bertemunya menghasilkan laba yang sebesarbesarnya
pihak yang membutuhkan dana, seperti sudah kurang relevan lagi di masa
perusahaan-perusahaan yang ingin sekarang karena tanggung jawab
memperluas usaha, menambah modal perusahaan tidak hanya kepada pemilik
baru, dengan pihak yang memiliki saja. Tanggung jawab kepada seluruh
kelebihan dana, dengan harapan stakeholder menjadi sangat penting
memperoleh keuntungan dari dana sehingga hal ini menuntut perusahaan
tersebut. untuk menimbang semua strategi yang
Salah satu instrumen yang diambil dan dampaknya kepada
diperdagangkan di pasar modal adalah stakeholder tersebut. Berdasarkan hal ini
saham. Seperti halnya hargaharga barang maka tujuan yang sesuai adalah untuk
pada pasar tradisional yang dapat memaksimalkan nilai suatu perusahaan.
mengalami fluktuasi, harga-harga saham Kinerja perusahaan yang diukur dengan
yang diperdagangkan di pasar modalpun rasio-rasio keuangan tidak dapat
mengalami fluktuasi. Namun tidak seperti dipertanggungjawabkan karena rasio
harga-harga barang yang diperdagangkan keuangan yang dihasilkan sangat
di pasar tradisional yang cenderung bergantung pada metode atau
konstan dan hanya berubah karena perlakuan akuntansi yang digunakan.
kondisi tertentu seperti perubahan harga Dengan adanya distorsi akuntansi ini
musiman, kenaikan harga BBM, dan maka pengukuran kinerja berdasarkan
sebagainya, harga-harga saham yang laba per saham (earning per share),
diperdagangkan di pasar modal dapat tingkat pertumbuhan laba (earnings
naik ataupun turun dalam hitungan growth) dan tingkat pengembalian (rate
menit. of return) tidak efektif lagi, karena
Banyak hal yang mempengaruhi penilaian pengukuran berdasarkan rasio ini tidak
terhadap suatu saham, namun pada dapat diandalkan dalam mengukur nilai
umumnya kinerja perusahaan cukup tambah yang tercipta dalam periode
berpengaruh terhadap kenaikan ataupun tertentu, maka kritik diajukan tentang
penurunan dari harga saham tersebut. seberapa valid pengukuran kinerja
Kinerja perusahaan biasanya diukur dari berdasarkan ratio keuangan dapat
kemampuan perusahaan menghasilkan menunjukan kinerja sebenarnya dari
laba dari kegiatan operasionalnya. manajemen perusahaan.

Besar-kecilnya laba yang bisa dihasilkan Dalam perkembangan pemikiran di


menunjukkan kemampuan perusahaan bidang manajemen, maka terciptalah
memenuhi kewajibankewajibannya suatu pendekatan atau metode baru
seperti biaya-biaya operasional, hutang untuk mengukur kinerja operasional
dan bunga pinjaman, serta pengembalian suatu perusahaan yang memperhatikan
modal dalam bentuk dividen. Hal inilah kepentingan dan harapan penyedia
yang diinginkan oleh para investor. dana (kreditor dan pemegang saham),
yang disebut dengan teknik pengukuran
Nilai Tambah Ekonomis(EVA) dan Nilai Adanya research gap pada beberapa
Tambah Pasar(MVA). Nilai Tambah penelitian mengenai Nilai Tambah
Ekonomis(EVA) dan Nilai Tambah Ekonomis (EVA) dan Nilai
Pasar(MVA) diperkenalkan oleh Stern
Stewart & Co, sebuah perusahaan Tambah Pasar(MVA) maka dilakukan
penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk
keuangan di Amerika.
mengetahui pengaruh dari Nilai Tambah
Hasil penelitian mengenai Nilai Tambah Ekonomis(EVA) dan Nilai Tambah
Ekonomis (EVA), Nilai Tambah Pasar(MVA) terhadap harga saham.
Pasar(MVA) yang dilakukan Thenmozhi
(2000) menyatakan bahwa Nilai Tambah KAJIAN PUSTAKA
Ekonomis (EVA), Nilai Tambah
Harga Saham
Pasar(MVA) berpengaruh terhadap
harga saham. Sartono (2008:9) menyatakan bahwa
harga saham terbentuk dipasar modal
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil dan ditentukan oleh beberapa faktor
penelitian Sakir (2009) menunjukan Nilai seperti laba per lembar saham atau
Tambah Ekonomis(EVA) berpengaruh earning per share, rasio laba terhadap
signifikan terhadap harga saham di harga per lembar saham atau price
Jakarta earning ratio, tingkat bunga bebas resiko
yang diukur dari tingkat bunga deposito
Islamic Indeks (JII), kedua penelitian
pemerintah dan tingkat kepastian operasi
didukung oleh hasil penelitian Mursalim
perusahaan.
(2009) menunjukan bahwavariabelNilai
Tambah Ekonomis(EVA) dan Nilai Nilai Tambah Ekonomis (Economic
Tambah Pasar(MVA) berpengaruh Value Added)
terhadap nilai perusahaan yang
Metode Nilai Tambah Ekonomis pertama
tercermin dari harga saham.
kali dikembangkan oleh Stewart & Stern
Hasil dari penelitian yang telah seorang analis keuangan dari perusahaan
dikemukakan Thenmozhi (2000), Sakir Stern Stewart & Co pada tahun 1993.
(2009), danMursalim (2009) Model Nilai Tambah Ekonomis
bertentangan dengan penelitian yang menawarkan parameter yang cukup
dilakukan oleh Sasongko dan Wulandari objektif karena berangkat dari konsep
(2006)menyatakan bahwa Nilai Tambah biaya modal (cost of capital) yakni
Ekonomis(EVA) tidak berpengaruh mengurangi laba dengan beban biaya
terhadap harga saham. Penelitian modal, dimana beban biaya modal ini
tersebut dikuatkan oleh hasil mencerminkan tingkat resiko
Patel(2010)dalam jurnalnya menunjukan perusahaan. Beban biaya modal ini juga
bahwavariabelNilai Tambah mencerminkan tingkat kompensasi atau
Ekonomis(EVA) tidak berpengaruh return yang diharapkan investor atas
terhadap harga saham. sejumlah investasi yang ditanamkan di
perusahaan. Hasil perhitungan Nilai
Tambah Ekonomis yang positif
merefleksikan tingkat return yang lebih segalanya diinvestasikan ke dalam
tinggi daripada tingkat biaya modal. perusahaan oleh para pemegang saham.

Ada beberapa pengertian Nilai Berdasarkan hasil perhitungan Nilai


Tambah Ekonomis menurut beberapa Tambah Pasar dapat dibuat kontrak
ahli yaitu sebagai berikut, Brigham untuk menentukan besarnya bonus
(2006:68) menyatakan bahwa Nilai kinerja bagi pengelola. Masalahnya, Nilai
Tambah Ekonomis Tambah Pasar adalah ukuran kumulatif
jangka panjang. Padahal bonus kinerja
(Economic Value Added) adalah nilai yang
biasanya perlu dibayar tiap tahun.
ditambahkan oleh manajemen kepada
Sebagai pendekatan bagi penciptaan nilai
pemegang saham selama satu tahun
setiap tahunnya, diperkenalkan konsep
tertentu. Sedangkan Rahardjo (2009:142)
Economic Value Added (EVA) atau konsep
mendefinisikan Nilai Tambah Ekonomis
Nilai Tambah Ekonomis.
sebagai laba usaha dikurangi dengan
pajak dan biaya bunga atas hutang serta Kemudian dalam hal ini Nilai Tambah
dikurangi cadangan untuk biaya modal. Ekonomis adalah laba operasional bersih
setelah pajak dikurangi biaya modal.
Nilai Tambah Ekonomis
Biaya modal telah mencakup biaya bunga
(Economic Value Added) adalah ukuran hutang dan biaya ekuitas (biaya modal
kinerja keuangan yang lebih mampu sendiri). Jika laba ini lebih besar dari
menangkap laba ekonomis perusahaan biaya modal, maka terciptalah nilai
yang sebenarnya daripada ukuran-ukuran tambah bagi perusahaan. Dalam jangka
lain. EVA juga merupakan ukuran kinerja panjang, penciptaan nilai tahunan ini
yang secara langsung berhubungan akan tercermin dalam Nilai Tambah
dengan kekayaan pemegang saham dari Pasar.
waktu ke waktu.
Peningkatan Nilai Tambah Pasar (MVA)
dapat dilakukan dengan cara
meningkatkatkan Nilai Tambah Ekonomis
(EVA) yang merupakan pengukuran
Nilai Tambah Pasar (Market Value
internal kinerja operasional tahunan,
Added)
dengan demikian Nilai Tambah Ekonomis
(EVA) mempunyai hubungan yang kuat
Sartono (2008:103) menyatakan bahwa
dengan Nilai Tambah Pasar (MVA).
kemakmuran pemegang saham
Young dan O’Byrne (2001:27)
dimaksimumkan dengan menyatakan bahwa jika nilai Nilai
memaksimumkan kenaikan nilai pasar Tambah Pasar tinggi menunjukkan
dari modal perusahaan di atas nilai modal perusahaan telah menciptkan kekayaan
yang disetor pemegang saham. Kenaikan yang substansial bagi pemegang saham.
ini disebut Nilai Tambah Pasar. Nilai Tambah Pasar negatif berarti nilai
dari investasi yang di jalankan
Hasil perhitungan jumlah Nilai Tambah manajemen kurang dari modal yang
diserahkan kepada perusahaan oleh
Pasar dimana nilai total perusahaan telah
pasar modal yakni kekayaan telah di
terapresiasi diatas jumlah nilai uang yang
musnahkan.
Sartono (2008:105) menyatakan bahwa Manfaat lebih Nilai Tambah Ekonomis
Tujuan utama perusahaan adalah dari pada Nilai Tambah Pasar. Nilai
memaksimalkan kesejahteraan Tambah Ekonomis secara umum lebih
pemegang saham yang dilakukan bermanfaat dibanding Nilai Tambah
dengan memaksimalkan selisih antara Pasar untuk mengevaluasi kinerja
market value of equity dan jumlah yang material sebagai bagian dari incentive
ditanamkan investor kedalam compensation program dengan dua
perusahaan. Selisih tersebut disebut alasan sebagai berikut: Nilai Tambah
sebagai Nilai Tambah Pasar (MVA). Nilai Ekonomis menunjukan nilai tambah atau
Tambah Pasar digunakan untuk value added yang terjadi pada tahun
mengukur seluruh pengaruh kinerja tertentu sedangkan Nilai Tambah Pasar
manajerial sejak perusahaan berdiri mencerminkan kinerja perusahaan
hingga sekarang. Nilai Tambah Pasar selama hidupnya dan Nilai Tambah
lebih banyak digunakan untuk Ekonomis dapat diterapkan untuk
mengevaluasi kinerja top manajemen. perusahaan secara keseluruhan karena
alasan ini Nilai
Nilai Tambah Ekonomis, Nilai
Tambah Pasar dan harga saham Tambah Pasar lebih banyak digunakan
untuk mengevaluasi kinerja top
Sartono, (2008:105) menyatakan bahwa
manajemen selama jangka yang panjang.
Nilai Tambah Ekonomis dan Nilai
Tambah Pasarmempunyai dua Penelitian pengaruh Nilai Tambah
hubungan yaitu sebagai berikut yaitu Ekonomis (EVA) dan Nilai Tambah
hubungan yang tidak selalu searah dan Pasar(MVA) terhadap harga saham
manfaat lebih nilai tambah ekonomis dilakukan oleh Thenmozhi (2000)
dari pada nilai tambah pasar. dalamjurnalnya menunjukan bahwa
variabel Cash Flow Return on Investment
Hubungan yang tidak selalu searah
(CFROI), Shareholder Value Added (SVA),
antara hubungan Nilai Tambah
Nilai Tambah Ekonomis (EVA) dan Nilai
Ekonomis dan Nilai Tambah Pasar. Jika
Tambah Pasar(MVA) and Cash Value
perusahaan memiliki Nilai Tambah
Added (CVA) berpengaruh terhadap
Ekonomis negatif, maka Nilai Tambah
harga saham.
Pasar mungkin saja akan bernilai negatif
dan sebaliknya jika Nilai Tambah Hasil penelitian Thenmozhi (2000)
Ekonomis positif maka belum tentu Nilai didukung oleh hasil penelitian Sakir
Tambah Pasar perusahaan akan positif. (2009) dalam jurnalnya menunjukan Nilai
Karena harga saham sebagai salah satu Tambah Ekonomis (EVA)berpengaruh
komponen Nilai Tambah Pasar akan terhadap harga saham di Jakarta Islamic
lebih banyak ditentukan oleh kinerja Indeks (JII),
masa depan dan bukan kinerja masa
lalunya sehingga Nilai Tambah kedua penelitian didukung oleh hasil
Ekonomis negatif dapat saja Nilai penelitian Mursalim (2009) menunjukan
Tambah Pasar positif. bahwavariabelNilai Tambah
Ekonomis(EVA) dan Nilai Tambah Pasar
berpengaruh terhadap nilai perusahaan penelitian kausalitas melalui pendekatan
yang tercermin dari harga saham. kuantitatif. Penelitian kausalitas dengan
pendekatan kuantitatif berusaha untuk
Hasil dari penelitian yang telah membuktikan hipotesis tentang
dikemukanan Thenmozhi (2000),
pengaruh suatu variabel terhadap
Sakir (2009), danMursalim (2009)
bertentangan dengan penelitian yang variabel lainnya. Penelitian ini
dilakukan oleh Sasongko dan Wulandari menggunakan data kuantitatif.
(2006)dalam jurnalnya yang
menggunakan variabel Return on Asset, Penelitian ini menggunakan
Return on Equity, Return on Sales, populasi dari seluruh
Earning Per Share, Basic Earning Power, perusahaanperusahaan yang bergerak di
Nilai Tambah Ekonomis, hanya EPS sektor retail yang listing BEI. Jumlah
(Earning Per Share) yang mempunyai populasi penelitian ini adalah sebanyak
pengaruh terhadap harga saham.
15 perusahaan retail yang listing di BEI,
penelitian tersebut dikuatkan oleh hasil
Patel(2010)dalam jurnalnya menunjukan sampel pada penelitian ini adalah
bahwavariabelEconomics Value Added sebagian populasi, karena penelitian ini
(EVA) Tidak berpengaruh terhadap harga meneliti pada tahun
saham.
2006-2011 dan yang terus mengeluarkan
Hipotesis laporan keuangan selama periode 2006-
2011 maka yang sesuai dengan jangka
Hipotesis adalah dugaan sementara dari
waktu tersebut terdiri dari 7 perusahaan
suatu penelitian yang harus diuji
retail yaitu sebagai berikut : HERO (Hero
kebenarannya. Dari perumusan masalah
Supermarket Tbk), MAPI (Mitra
dan uraian sebelumnya, maka hipotesis
Adiperkasa Tbk), MPPA (matahari putra
yang dikemukakan ada dua hipotesis
prima Tbk), RALS (Ramayana lestari
sebagai berikut sentosa Tbk), RIMO (Rimo catur lestari
Tbk), SONA (Sona Topas Tourism Industry
Hipotesis 1 : “ Nilai Tambah Tbk), TKGA (Toko Gunung Agung Tbk).
Ekonomis (EVA)
berpengaruh Penelitian ini menggunakan variabel
terhadap harga dependen dan variabel independen.
saham di sektor
Variabel dependen yang digunakan
ritel”
dalam penelitian ini adalah harga saham.
Hipotesis 2 : ” Nilai Tambah Pasar
(MVA) Di lain sisi, variabel independen yang
terhadap harga saham digunakan dalam penelitian ini dua
di sektor ritelsecara variabel, yaitu Nilai Tambah Ekonomis
simultan dan parsial. ” (EVA) dan Nilai Tambah Pasar (MVA).
METODE
Berikut ini penjelasan mengenai definisi
Masalah atau fenomena pengaruh Nilai operasional variabel yang akan
Tambah Ekonomis (EVA) dan Nilai digunkanan dalam penelitian. Secara
Tambah Pasar (MVA) terhadap harga garis besar definisi operasional dari
saham dengan menggunakan jenis variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dijelaskan sebagai pendek + pinjaman jangka panjang +
berikut Nilai Tambah Ekonomis, Nilai ekuitas pemegang saham)
Tambah Pasar dan Harga saham
Nilai Tambah Pasar
Nilai Tambah Ekonomis didefinisikan sebagai berikut:
didefnisikan sebagai berikut:
Menghitung besarnya nilai pasar
Nilai Tambah Ekonomis (Economic Value perusahaan yang didapat melalui harga
Added) adalah ukuran kinerja keuangan saham dikalikan dengan jumlah saham
yang lebih mampu menangkap laba yang beredar dan menghitung modal
ekonomis perusahaan yang sebenarnya yang di investasikan perusahaan yang
daripada ukuran-ukuran lain dan Nilai didapat melalui harga nominal saham di
tambah pasar atau MVA (Market Value kalikan dengan jumlah saham yang
Added) adalah perbedaan antara nilai beredar.
pasar ekuitas dengan ekuitas (modal
Harga saham didefinisikan sebagai
sendiri) ke perusahaan oleh para
pemegang saham. berikut:

Faktor-faktor yang mempengaruhi


Adapun langkah-langkah dalam
Nilai Tambah Ekonomis pergerakan harga saham atau indeks
adalah sebagai berikut: harga saham, antara lain: faktor internal
EVA = NOPAT – (WACC x dan faktor eksternal.

Invested Capital) Faktor internal antara lain


Pengumuman tentang pemasaran,
Cara menghitung sebagai berikut :
pengumuman pendanaan (financing
NOPAT = EBIT (1 – Tarif Pajak) Cara announcements), Pengumuman badan
menghitung WACC sebagai berikut: direksi manajemen

WACC = WACC = Wd. kd ( 1 – t (management-board of director


announcements), pengumuman
) + Ws. Ks Dimana: pengambilalihan diversifikasi,
pengumuman investasi (investment
WACC : Biaya modal rata – rata
announcements), pengumuman
tertimbang
ketenagakerjaan (labour
Wd : Proporsi hutang dalam announcements), pengumuman
struktur modal kd : Cost of debt
laporan keuangan perusahaan,
Ws : Proporsi saham biasa
Faktor eksternal antara lain
dalam struktur modal ks : Tingkat Pengumuman dari pemerintah,
pengembalian yang diinginkan investor Pengumuman hukum (legal
announcements), Pengumuman industri
Dan Invested Capital = Long Term sekuritas (securities announcements),
Liabilities dan Equitas (pinjaman jangka Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi
nilai tukar juga merupakan faktor yang
berpengaruh signifikan pada terjadinya 1,934 berada pada area bebas
pergerakan harga saham di bursa efek autokorelasi. Oleh karena itu data
suatu negara serta berbagai isu baik dari tersebut berdistribusi normal.
dalam negeri dan luar negeri.

Teknik analisis data untuk menguji


hipotesis digunakan regresi linear ganda.
Tahap-tahap analisis data antara lain
melakukan pengukuran variabel-variabel
yang akan dianalisis, melakukan empat
uji asumsi klasik (normalitas, uji
multikolinearitas, autokorelasi dan uji
heteroskedastisitas). Tahap penelitian
selanjutnya melakukan analisis regresi
linear berganda, menentukan koefisien
determinasi (R2) dan pembuktian
hipotesis (uji F dan uji t dengan level
signifikansi (α) = 5%).

HASIL

Pengukuran data pada masingmasing


variabel dapat dideskripsikan secara
statistic yaitu jumlah N atau data dalam
penelitian ini adalah 30. Untuk variabel
independen yaitu variabel Nilai Tambah
Ekonomis (EVA) mempunyai nilai rata-
rata sebesar 1,049 dan nilai standar
deviasinya 5,552. Nilai rata-rata Nilai
Tambah Pasar (MVA) yaitu 7,822 dan
nilai standar deviasinya 8,615.

Pengujian Normalitas
menghasilkan grafik histogram
menunjukkan data berdistribusi
normal. Grafik histogram
data transformasi menunjukkan bahwa
data sudah berdistribusi normal.
Selanjutnya, pengujian multikolinearitas
menghasilkan nilai VIF (Variance Inflation
Factor) masing-masing 1 > VIF < 10 pada
variabel Nilai Tambah Ekonomis dan Nilai
Tambah Pasar. Ini menunjukkan bahwa
tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Pada uji autokorelasi menunjukkan angka
Pengujian terakhir yaitu pengujian
heteroskedastisitas menghasilkan grafik
scatterplot menyebar rata berada di atas
dan di bawah 0 dan tidak berbentuk pola
tertentu. Jadi dapat dikatakan data
terbebas dari gejala heteroskedastisitas.
Setelah data sudah lolos uji asumsi klasik,
data memenuhi asumsi klasik BLUE (Best
Linear Unbiased Estimated). Data yang
sudah tidak bias lebih akurat untuk diuji
regresi.

U nstandardized
K -S
coefficients
Sig Sig
Std.
Tabel 1 angka hasil analisis regresi berganda

N Adj. R Durbin

o Model F . Square Wtson Sig. B Erro t . VIF


(2tailed)r

1 .000 .779
Regresion 1.934 .37
a
5
14.343

382.82 82.49 4.64 .00


2 (Constan) 6 5 1 0

.00 .85 .39 1.08


EVA 9.930
0 9 8 8

.00 4.82 .00 1.08


MVA 3.595
0 5 0 8
Persamaan regresi linear berganda yang Tambah Pasar mencerminkan kinerja
didapatkan dari hasil analisis tersebut: perusahaan dari eksternal perusahaan
Y = 382,82 + 3,595X2Keterangan: sehingga dapat memberikan informasi yang
Y : Harga Saham akurat kepada investor sehingga nilai Nilai
Tambah Ekonomis dan Nilai Tambah Pasar
X2 : Nilai Tambah Pasar (MVA)
berpengaruh terhadap harga saham.
Koefisien determinasi (R2) menghasilkan nilai
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
adjusted R2 memperlihatkan nilai 0.779. Hal ini
dilakukan oleh Thenmozhi (2000)
berarti variabel Nilai Tambah Ekonomis dan
dalamjurnalnya menunjukan bahwa variabel
Nilai Tambah Pasar dapat mempengaruhi
Cash Flow Return on Investment (CFROI),
variabel harga saham sebesar 79,9% dan 20,1%
Shareholder Value Added (SVA),
dipengaruhi oleh variabel lainnya. Uji simultan
atau uji F menunjukkan nilai Fhitung sebesar Nilai Tambah Ekonomis (EVA), Nilai Tambah
14,343 dengan signifikansi 0%. Karena Pasar (MVA) and Cash Value Added(CVA).
signifikansi < 5% (0,05), maka Ho diterima. mempengaruhi terhadap harga saham.
Sehingga dapat diartikan bahwa Hasil penelitian Thenmozhi (2000) didukung
variabel Nilai Tambah Ekonomis dan
oleh penelitianSakir (2009) dalam jurnalnya
Nilai Tambah Pasar secara (simultan)
menunjukan Nilai Tambah Ekonomis (EVA)
berpengaruh terhadap harga saham. Uji parsial
atau uji t menunjukkan bahwa variabel EVA berpengaruh signifikan terhadap harga saham
tidak berpengaruh terhadap harga saham yaitu di Jakarta Islamic
nilai signifikasi variabel diatas 5% yaitu 0,398,
MVA dari uji t menunjukkan berpengaruh Indeks (JII), dan kedua penelitian di atas
terhadap pengembalian saham karena nilai didukung oleh Mursalim (2009) menunjukan
signifikasinya dibawah 5% yaitu 0.000. bahwavariabelNilai Tambah Ekonomis (EVA)
dan Nilai Tambah Pasar (MVA)berpengaruh
PEMBAHASAN Pengaruh Nilai Tambah
terhadap nilai perusahaan yang tercermin dari
Ekonomis (EVA) dan Nilai Tambah Pasar
(MVA) terhadap Harga Saham secara harga saham.
Simultan
Pengaruh Nilai Tambah Ekonomis (EVA)
Berdasarkan uji F yang mempunyai nilai 14.343 terhadap harga saham
dengan nilai signifikansi 0,000. Nilai signifikansi
Berdasarkan analisis data dan pengujian
0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan
hipotesis yang telah dilakukan dalam
bahwa semua variabel independen yaitu Nilai
penelitian ini, dapat diketahui bahwa Nilai
Tambah Ekonomis dan Nilai Tambah Pasar
Tambah Ekonomis (EVA) tidak berpengaruh
berpengaruh secara bersama-sama (simultan)
terhadap harga saham.
terhadap harga saham.
Hasil penelitian jika dikaitkan dengan rumus
Karena variabel Nilai Tambah Ekonomis dan
Nilai Tambah
Nilai Tambah Pasar adalah pencerminan dari
kinerja perusahaan dimana Nilai Tambah Ekonomis sendiri yang mana Nilai Tambah
Ekonomis mencerminkan kinerja perusahaan Ekonomis = Nopat – Capital Charger dimana
dari internal perusahaan sedangkan Nilai nopat adalah laba bersih perusahaan setelah
pajak dan capital charger yang memiliki saham dipengaruhi oleh informasi pasar.
komposisi terbesar adalah modal, hutang dan Informasi pasar disini merupakan informasi
beban. kinerja perusahaan dimasa yang akan datang.

Nilai capital charge yang lebih tinggi daripada Hasil penelitian ini mendukung penelitian
nopat menunjukan bahwa perusahaan Thenmozhi (2000) dalam jurnalnya
menanggung hutang yang tinggi. Hutang menunjukan bahwa variabel Cash Flow Return
tersebut digunakan perusahan untuk membuat on Investment(CFROI), Shareholder Value
investasi baru dalam hal ini perusahaan ritel Added(SVA), Nilai Tambah Ekonomis(EVA),
membuka gerai baru, dimasa awal pembukaan Nilai Tambah Pasar(MVA) and Cash Value
gerai baru tentu belum bisa menghasilkan laba Added(CVA). Dan Mursalim (2009)
secara maksimal. Ini dikarenakan pembukaan menunjukan bahwavariabelNilai Tambah
gerai baru membutuhkan modal yang tidak Pasar(EVA) dan Nilai Tambah
sedikit untuk kegiatan operasionalnya. Pasarberpengaruh terhadap nilai perusahaan
yang tercermin dari harga saham.
Nilai Tambah Ekonomis tiap perusahaan jika
dilihat dan dibandingan dengan harga saham KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
tidak selalu searah hal ini yang membuat hasil
pengolahan data pada penelitian ini Nilai Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan,
Tambah Ekonomis tidak berpengaruh terhadap maka dapat diambil kesimpulan sebagai
harga saham. berikut: Nilai Tambah Ekonomis(EVA) dan Nilai
Tambah Pasar (MVA) terhadap harga saham.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian
Sasongko dan Wulandari (2006)dalam jurnalnya Nilai Tambah Ekonomis (EVA) dan Nilai
yang menggunakan variabel Return on Asset, Tambah Pasar (MVA) berpengaruh terhadap
Return on Equity, Return on Sales, Earning Per harga saham secara simultan. Nilai Tambah
Share, Basic Earning Power, Economic Value Ekonomis(EVA) tidak berpengaruh terhadap
Added, hanya EPS (Earning Per Share) yang harga saham secara parsial.
mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Nilai Tambah Pasar (MVA) berpengaruh
Kedua penelitian tersebut dikuatkan oleh hasil terhadap harga saham secara parsial
Patel(2010)dalam jurnalnya menunjukan
bahwavariabelNilai Tambah Ekonomis (EVA) Saran
Tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Saran yang diberikan terkait melalui penelitian
Pengaruh Nilai Tambah Pasar (MVA) ini adalah:
terhadap harga saham
Bagi pihak perusahaan
Berdasarkan analisis data dan pengujian
hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian Pihak perusahaan harus mampu
ini, dapat diketahui bahwa Nilai Tambah memaksimalkan nilai perusahaan karena
Pasar(MVA) berpengaruh terhadap harga dengan nilai perusahaan yang baik yang
saham. Nilai Tambah Pasarberpengaruh tercermin dari harga saham perusahaan
terhadap harga saham karena pergerakan harga tersebut sehingga para investor bersedia
menanamkan modalnya.
Bagi pihak investor Husnan, Suad dan Pudjiastuti Enny. 2006.
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Bagi pihak investor dalam memilih emiten Yogyakarta:UPP STIM YKPN.
sebaiknya tetap memperhatikan kinerja Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),
perusahaan seperti MVA yang dapat Standar Akuntansi Keuangan, Salemba
mempengaruhi harga saham. Empat, Jakarta, 2010.
Iramani dan Febrian. 2005. “Financial Value
Bagi penelitian selanjutnya Added: Suatu Paradigma dalam
Pengukuran Kinerja dan Nilai Tambah
Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan
Perusahaan”. Jurnal Akuntansi dan
penelitian dengan menambahkan ukuran
Keuangan Vol. 7 No. 1 Mei
kinerja di luar Nilai Tambah Ekonomis dan Nilai
Tambah Pasar seperti REVA dan FVA 2005. Hal. 8-11.

DAFTAR PUSTAKA Jogiyanto. 2001. Analisis & Desain Sistem


Informasi: pendekatan terstruktur teori
Alwi, Z. Iskandar. 2003. Pasar Modal Teori dan praktek aplikasi bisnis. Andi,
Dan Aplikasi. Edisi pertama. Yogyakarta.
Jakarta: Yayasan Pancur Siwah.
Baridwan, Zaky & Legowo, Ary. 2002. Asosiasi Patel, Ritesh dan Patel Mitesh. 2012. “Impact
Antara Economic Value Added (EVA), of Economic value added (EVA) on Share
Market Value Added (MVA) dan Rasio price: A study of Indian Private Sector
Profitabilitas Terhadap Harga Saham. banks”. International Journal of
Jurnal Tema, Vol III, No.2 September.
Contemporary Business Studies Vol: 3,
Fakultas Ekonomi Unibraw Malang. Hal.
No: 1. January, 2012. Hal.4-7.
5-6.
Malhotra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran
Bursa Efek Indonesia. 2012. Pendekatan
www.idx.com, diakses 10 Mei 2012.
Brigham, Eugene F. dan Houston. Terapan. Jakarta: PT. Indeks.

2006. Dasar-Dasar Manajemen Mursalim. 2009. “Economic Value Added dan


Keuangan, alih bahasa Ali Market Value Added dampaknya
terhadap nilai perusahaan”. Jurnal
Akbar Yulianto, Buku satu, Edisi sepuluh keuangan dan perbankan, Vol. 13 3
Jakarta: Salemba Empat.
September 2009, Hal. 498-505.
Govindarajan, Vijay. 2008. Sistem Pengendalian
Manajemen. Rahardjo, Budi. 2009. Laporan
Keuangan Perusahaan. Gajah Mada
Jakarta: Salemba Empat. University Press.
Rudianto.2006. Akuntansi Manajemen. Jakarta:
Hansen, Don R, dan Mowen
PT.Grasindo.
Maryanne M. 2009. Akuntansi
Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.
Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Tanpa nama. 2012.
teori dan Aplikasi edisi 4. Yogyakarta: www.duniainvestasi.com, diakses 10
BPFEYOGYAKARTA. Mei 2012.
Thenmozhi, M. 2000. ”Market Value Addedand
Sakir, A. 2009. “Pengaruh Economic Value share price behaviour an empirical study
Added (EVA) Terhadap Harga Saham of BSE Sensex Companies”. Delhi Business
Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Review Vol. 1, No. 1, Jan.2000. Hal. 3-6.
Islamic Index Bursa Efek
Tunggal, Amin Widjaja. 2001. Economic Value
Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Added/EVA. Harvarindo.

Trisnawati, Ita. 2009. ”Economic Value Added,


arus kas operasi,

Bisnis Vol. 8, No. 2, Agustus 2009: 150– Residual Income, Earnings,


165.
Operating Leverage dan Market
Sasongko, Noer. dan Wulandari, Nila. 2006.
Value Added terhadap Return”. Jurnal
“PengaruhEVA dan Rasio-Rasio
bisnis dan akuntansi, Vol. 11, No. 1, April 2009,
Profitabilitas Terhadap harga saham”.
Hal. 65-78. www.finance.yahoo.com, diakses 3
Jurnal. Empirika, Vol. 19 No. 1, Juni 2006.
Agustus 2012.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif
Young, S. David dan Stephen F.
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
O’Byrne. 2001. EVA dan Manajemen
Sujiyanto,Agus Eko. 2009. Aplikasi Statistic
Berdasarkan Nilai.
Dengan SPSS 16.0. Jakarta: Prestasi
Pustaka. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai