ف ظَ ْه ِر َك
َ ك َخ ْل
َ ُك َو َع َمل
َ ي َع ْي نَ ْي َ ُن لِتَ ُك ْن ذُنُ ْوب
َ ْ َك ب ََّ ََُي ب
1
QS. Al Isra‟ (17:109)
2
QS. Maryam (19:58)
3
HR. Turmudzi (1633) dari Abu Hurairah Radhiyallahu „anhu. Albani:SHAHIH
“Ada 7 golongan yang dilindungi oleh Allah pada hari yang tiada
perlindungan kecuali perlindungan-Nya . . . , dan seseorang yang mengingat
Allah sendirian lalu berlinang air matanya.”4
Orang yang menangis karena mengingat dosanya berarti ia mengakui
kekhilafannya sebagai hamba Allah Ta’aala. Ia akan merasa dirinya selalu
kurang dalam beramal saleh. Perasaan seperti ini jelas akan membawa kepada
sikap positif, yaitu dorongan untuk terus-menerus memperbanyak amal saleh
dan meninggalkan perbuatan dosa dan maksiat. Sebaliknya, perasaan puas
terhadap amal saleh yang diperbuat justru akan mematikan semangat untuk
beramal saleh lebih banyak lagi. Pendek kata, mengingat dosa lebih baik
daripada menghitung-hitung amal saleh.
Menangis karena dosa diawali oleh kesadaran bahwa Allah Ta’aala
mengetahui semua perbuatan manusia baik yang positif maupun negatif. Allah
Ta’aala akan membalas setiap dosa yang diperbuat manusia. Siksa yang kekal di
neraka akan dirasakan oleh orang yang berlumuran dosa dan tidak pernah
bertobat dari dosa-dosanya.
Bagi seorang mukmin, keyakinan bahwa kehidupan akhirat adalah
kehidupan yang kekal dan abadi mestinya menjadi pendorong untuk mengingat
dosa yang pernah diperbuat dan menggantinya dengan amal saleh.
Menangislah di dunia karena dosa-dosa, niscaya di akhirat nanti termasuk
kelompok orang yang wajahnya berseri-seri. Dan, kita berlindung kepada Allah
swt dari nasib orang yang ketika di dunia tertawa ria dengan dosanya
sementara di akhirat nanti menangis memohon ampun atas dosanya.
4
HR. Bukhari (629), Muslim (2427), Turmudzi (2568), Ibnu Hibban (4486), Ahmad (9915), Malik
(1746) dari Abu Hurairah Radhiyallahu „anhu.
وقلبك من، كم لك على املعاصي مصر؟ مَّت يكون منك املتاب؟ جسمك ابللهو عامر،َي ىذا
. وعند الكرب تبكي على زمان الشباب، ضيّعت الشباب يف الغفلة،التقوى خراب
“Oh ini, berapa lama kamu bertahan di atas dosa? Kapan kamu akan
bertobat? Ragamu penuh dengan kesenangan sedang hatimu kosong dari
ketakwaan, kamu habiskan masa muda dalam kelalaian dan saat tua nanti
kamu akan menangisi masa muda.”5
، َي مطرودا بذنوبو عن الباب، َي من ضيّع يف الغفلة أَيم الشباب،سوف ابملتاب حَّت شاب
ّ َي من
5
Bahr ad Dumu‟ (59)
6
Idem (102)