Anda di halaman 1dari 59

87

BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Data dan Uji Coba

1. Teknik Analisis Kebutuhan (Define)

Pada bab III telah diuraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam

penelitian ini. Tahap tersebut meliputi analisis pendahuluan/Kebutuhan

(define), disain, dan mengembangkan (develop), dan (4) penyebaran

(dessiminate). Selanjutnya pada tahap pengembangan terdapat beberapa

prosedur yang terdiri dari tahap pengukuran validitas, praktikalitas, dan

efektifitas, serta dilakukan juga revisi terhadap saran dan perbaikan yang

didapatkan dari proses validitas, praktikalitas, dan efektivitas.

Sebelum melakukan desain Media Pembelajaran Elearning

Center Berbasis Web Dengan Penerapan Metode Drill untuk mata

pelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri 1 Ranah Pesisir terlebih

dahulu sebelumnya dilakukan tahap define yaitu analisis kebutuhan

(Needs assessment). Kegiatan ini dimulai dari melakukan pengamatan

langsung terhadap karakteristik siswa, analisis materi, analisis

ketersediaannya sarana dan prasaran yang memadai untuk pelaksanaan

tes formatif berbasis komputer. Uraian hasil analisis kebutuhan yaitu :

a. Analisis Karakteristik Siswa

Menganalisis karakteristik siswa yang meliputi latar belakang

siswa, kemampuan siswa dan pengalaman siswa yang bertujuan

untuk membantu peneliti dalam mengembangkan media

pembelajaran elearning center berbasis web dengan penerapan

87
88

metode drill yang akan digunakan dalam mata pelajaran Matematika

Kelas VIII SMP. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek

penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ranah Pesisir,

yang diperkirakan berusia ±14-15 tahun. Peserta didik yang berusia

±14-15 tahun telah memasuki fase berfikir secara formal

operasional.

Fase berfikir secara formal operasional merupakan sebuah

tahap dimana peserta didik telah mampu memahami makna secara

abstrak serta memahami konsep-konsep formal dan teori-teori yang

dilandasi oleh prinsip-prinsip yang mengikatnya, serta peserta didik

juga mampu merumuskan hipotesis, sehingga dengan begitu jika

dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Media

Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web Dengan Penerapan

Metode Drill, peserta didik mampu melaksanakan pemelajaran

dengan mengaitkan pengalamannya mengoperasikan komputer

dengan pengalaman belajar yang telah mereka laksanakan.

Sebagaimana Syah menuliskan dalam bukunya tentang

pendapat Piaget, Lawrence Kohlberg (2007:40) yang menyebutkan

bahwa masa remaja awal dan masa setelah remaja sudah memiliki

persepsi yang jauh lebih maju daripada sebelumnya, meliputi

kognitif formal operasional, perkembangan moral dan sosial.

Adapun perubahan itu dapat dilihat dari ciri-ciri diantaranya:

1) Perkembangan Kognitif
89

Kemampuan berfikir abstrak, berfikir yang lebih liberal

dan bijaksana dalam mengambil keputusan tentang cara

pemecahan masalah dan integritas baru dalam memecahkan

masalah bukan hanya berdasarkan analisis logika.

Perkembangan kognitif dalam tahap ini seorang remaja telah

memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara stimultan

(serentak) maupun beruntut dua ragam kemampuan kognitif,

yaitu : kapasitas menggunakan hipotesis dan kapasitas

menggunakan prinsip-prinsip abstrak.

2) Perkembangan Kreatifitas

Kemampuan berfikir sangat erat kaitannya dengan

kemampuan kreatifitas, makin tinggi perkembangan fungsi

kognitif maka akan semakin tinggi kreatifitas orang tersebut

3) Perkembangan Emosi

Pada tahap ini kemenduaan dalam masa transisi telah

berkurang, walaupun tingkat emosional belum stabil, selalu

ingin menjadi pusat perhatian, bersemangat dan memiliki energi

yang besar. Kebutuhan akan teman dan panutan masih tinggi.

Pada tahap ini kemenduaan dalam masa transisi telah berkurang,

walaupun tingkat emosional belum stabil, selalu ingin menjadi

pusat perhatian, bersemangat dan memiliki energi yang besar.

Kebutuhan akan teman dan panutan masih tinggi.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dianalisis bahwa

pada tahap usia 14-15 tahun, peserta didik mampu berfikir secara
90

abstrak, yakni mampu untuk menggabungkan dua atau lebih

kemampuan kognitif dan mampu untuk mengkoordinasikan

kemampuan berfikir secara baik dan stimultan (serentak). Maka

dengan begitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

Media Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web Dengan

Penerapan Metode Drill dapat diterapkan pada peserta didik yang

duduk dijenjang pendidikan SMP kelas VIII, yaitu peserta didik

yang berada pada rentang usia 14-15 tahun.

b. Analisis Materi

Analsis konsep bertujuan untuk mengetahui konsep materi

yang dikaitkan dengan tuntutan kurikulum. Dengan demikian tahap

define bertujuan menentukan masalah dasar yang dibutuhkan dalam

pengembangan media pembelajaran elearning center berbasis web

dengan penerapan metode Drill dalam pembelajaran matematika

materi pokok Persamaan Garis Lurus. Pada tahap ini perlu

dilakukannya analisis kurikulum SMP K-13 yaitu KI dan KD

langkah – langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Analisis Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi inti dalam mata pelajaran matematika SMP

adalah sebagai berikut :

a) KI - 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya

b) KI - 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun,


91

percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

c) KI – 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

d) KI – 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah

konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi inti diuraikan menjadi kompetensi dasar

sehingga pencapaian kompetensi inti dilakukan melalui proses

pembelajaran. Selanjutnya kompetensi dasar dikelompokan

menjadi empat bagian rinci, yaitu : (1) kompetensi dasar sikap

spritual mendukung KI-1, (2) Kompetensi dasar sikap sosial

mendukung KI-2, (3) kompetensi dasar pengetahuan mendukung

KI-3, dan (4) kompetensi dasar keterampilan mendukung KI-4.

Uraian kompetensi dasar yang rinci ini diperlukan untuk

memastikan bahwa capaian pembelajaran tidak berhenti pada

pengetahuan, melainkan harus berlanjut ke keterampilan, dan

bermuara pada sikap.


92

2) Analisis Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Dasar yang akan dijadikan dasar

pengembangan media pembelajaran elearning center berbasis

web ini adalah :

a) Menganalisis fungsi linier (sebagai persamaan garis lurus)

dan menginterpretasikan garifknya yang dihubungkan

dengan masalah kontekstual.

b) Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan

linier sebagai persamaan garis lurus.

c. Analisis Sarana dan Prasarana

Sebelum merancang media pembelajaran elearning center

berbasis web dengan penerapan metode drill dalam pembelajaran

matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Ranah Pesisir, sebelumnya

peneliti juga harus mempertimbangkan ketersediaan sarana dan

prasarana yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran elearning center berbasis web

dengan penerapan metode drill.

SMP Negeri 1 Ranah Pesisir memiliki dua labor komputer.

Labor pertama terdiri dari 1 unit PC Komputer Server dan 30 unit

PC komputer User, dan labor ke dua terdiri dari 1 unit PC Komputer

Server dan 21 unit PC komputer USer. Masing-masing labor telah

terkoneksi dengan jaringan internet. Selain itu infrastruktur pada

tiap-tiap labor tertata dengan rapi dan nyaman. Pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran elearning


93

center berbasis web dengan penerapan metode drill dilakukan pada

labor pertama menggunakan server dengan teknologi cloud

computing, dan aplikasi yang digunakan yaitu proxmox sebagai

cloud computing untuk instalasi server elearning dengan Ixc

container menggunakan image ubuntu 16.04.5.1 LTS. CMS

menggunakan Moodle 3.7. Saat penelitian dilaksanakan media

pembelajaran elearning center di instal pada jaringan local sekolah,

hal ini bertujuan agar akses terhadap media lebih lancar tanpa

kendala bandwith. Selain itu, pada SMP Negeri 1 Ranah Pesisir juga

difasilitasi dengan WIFI sekolah yang sudah terintegrasi dengan

jaringan elearning center, sehingga dengan fasilitas yang ada peserta

didik dapat juga mengakses elearning di luar labor seperti dari kelas

khususnya hanya untuk mempelajari materi yang disiapkan pada

elearning center serta untuk mengulang kuis jika belum tercapainya

kkm. Berdasarkan data mengenai sarana dan prasarana pada SMP

Negeri 1 Ranah Pesisir, maka dapat diketahui bahwa pembelajaran

dengan media pembelajaran elearning center berbasis web dengan

penerapan metode drill dapat dilaksanakan, mengingat jumlah siswa

pada masing-masing kelas yaitu berkisar ±25-30 siswa.

2. Analisis Perancangan (Design). Media Pembelajaran Elearning

Center Berbasis Web Dengan Penerapan Metode Drill

Analisis design media pembelajaran elearning center berbasis

web dengan Penerapan metode drill terdapat 2 pembahasan yaitu:

a. Tahap Analisis Spesifikasi Teknis


94

Hasil analisis tahap perancangan media pembelajaran

elearning center berbasis web dengan penerapan metode drill ini

dibagi dalam dua tahap yaitu, tahap analisis spesifikasi teknis dan

tahap analisis kerja media pembelajaran elearning center berbasis

web. Tahap analisis spesifikasi teknis bertujuan untuk mengetahui

persyaratan minimal sebuah personal computer (PC) untuk dapat

mengakses media pembelajaran elearning center berbasis web yang

disajikan secara online.

Media pembelajaran elearning center berbasis web ini dapat

diakses melalui sebuah PC dengan prosesor minimal dual core dan

Smart Phone Android atau Apple, namun fasilitas labor pada SMP

Negeri 1 Ranah Pesisir sudah di lengkapi dengan PC Komputer

dengan prosesor core i5, RAM 4GB, Hardisk 1 Tera dan Lcd 18,5.

PC yang digunakan untuk media pembelajaran elearning center

berbasis web harus tersambung pada internet.

Agar PC dapat tersambung pada jaringan internet dan intranet

sekolah maka PC memerlukan perangkat tambahan seperti Modem,

Router Mikrotik, SwitcHub dan perangkat untuk jaringan Wi-Fi

Unifi AP AC LR. Media pembelajaran elearning center berbasis

web dapat diakses melalui berbagai jenis browser seperti Mozilla

Firefox, Google Chrome, Opera, dan lain sebagainya. Namun untuk

penyeragaman tampilan akses maka peneliti memilih browser

Google Chrome. Jika jaringan internet mengalami gangguan, maka

media pembelajaran elearning center berbasis web ini dapat diakses


95

melalui jaringan intranet sekolah karena dalam penelitian ini server

yang digunakan berbasis lokal untuk meminimalisir masalah

koneksi.

b. Tahap Analisis Kerja Program

Tahap analisis kerja program dilakukan untuk mengetahui

kerja dari media pembelajaran elearning center berbasis web yang

telah dibuat. media pembelajaran elearning center berbasis web

didesign untuk mempermudah guru dalam menciptakan kondisi

pembelajaran yang efektif. Selain itu media pembelajaran elearning

center berbasis web memudahkan peserta didik mengkontekstual

kan materi pelajaran. Selanjutnya media pembelajaran elearning

center berbasis web didesign untuk mempermudah proses belajar

peserta didik secara terbimbing dengan melakukan pengulangan-

pengulangan materi yang belum dipahami oleh peserta didik, hingga

peserta didik paham akan materi tersebut. Disamping itu media

pembelajaran elearning center berbasis web juga dirancang untuk

mempermudah proses latihan dan evaluasi, karena pada media

pembelajaran elearning center berbasis web juga dilengkapi fitur

pelaksanaan latihan dan tes secara online. Secara berkesinambungan

hal ini akan bermanfaat dalam meminimalisir tindak kecurangan

yang terjadi pada saat proses tes. Adapun hasil identifikasi dari tahap

analisis kerja media pembelajaran elearning center berbasis web

antara lain :

1) Bagi Guru
96

a) Pada saat guru akan menggunakan media pembelajaran

elearning center berbasis web dengan alamat

https://elearning.smpn1ranahpesisir.sch.id, Maka guru

harus login terlebih dahulu menggunakan NIP sebagai

username serta tahun-bulan-tanggal sebagai password

default. Dengan contoh format 19670827. Setelah guru

login maka guru bisa mengganti password sesuai dengan

keinginan guru.

b) Setelah guru login maka akan muncul matapelajaran yang

diampu guru tersebut sesuai dengan pengaturan

pembelajaran yang dibuat oleh admin

c) Kemudian guru mengklik matapelajaran yang muncul untuk

melakukan aktivitas pembelajarannya yaitu: mangatur siswa

yang diperbolehkan mengikuti pembelajaran dengan cara

klik menu asignroll peserta pembelajaran.

d) Setelah guru mengatur peserta pembelajaran guru mengatur

materi yang akan di sampaikan dengan cara klik tambah

sebuah aktivitas atau sumber daya. Materi bisa berbentuk

Teks, Video, Ebooks,Scorm dan Animasi

e) Guru membuat tambah sebuah aktivitas chat agar bisa

digunakan untuk saling berkomunikasi antara siswa dengan

siswa guru dengan siswa baik secara personal maupun

secara keseluruhan
97

f) Setelah persiapan materi guru melakukan persiapan input

bank soal untuk kuis maupun ulangan materi yang diujikan

serta membuat petunjuk tatacara kuis dan ujian

g) Setelah persiapan bank soal guru mengatur kapan waktu

pembelajaran dibuka dan soal kuis bisa diikuti

h) Guru mengklik Activity report untuk melihat laporan hasil

kuis dan ujian siswa. Disini guru bisa melihat mana siswa

yang mencapai kkm atau tidak

2) Bagi Siswa

a) Pada saat siswa akan menggunakan media pembelajaran

elearning center berbasis web. Maka terlebih dahulu siswa

harus melakukan login dengan mengakses alamat

https://elearning.smpn1ranahpesisir.sch.id. Siswa login

menggunakan NISN sebagai username dan NISN sebagai

password default. Setelah siswa login siswa bisa mengganti

password sesuai keinginan sendiri.

b) Setelah berhasil login, siswa diharuskan untuk membaca

petunjuk penggunaan media pembelajaran elearning center

berbasis web yang ditampilkan pada bagian atas materi

sebelum pembelajaran dimulai. Setelah siswa selesai

membaca petunjuk, maka siswa dapat memulai

pembelajaran.

c) Dalam belajar secara online siswa bisa melakukan chating

dengan teman untuk bertanya jika ada materi yang tidak


98

paham atau chating ke guru langsung. Untuk diberikan

penjelasan

d) Setelah melakukan pembelajaran disetiap pokok bahasan

siswa mengerjakan kuis dengan soal sebanyak 5 soal

multiple choice yang sudah disiapkan guru. Siswa bole

melakukan pengulangan kuis sampai mendapatkan nilai

kuis di atas kkm

e) Pada saat siswa menjawab soal kuis/tes, maka siswa

menginputkan jawaban dengan cara mengklik jawaban yang

dianggap benar, dan slanjutnya klik tomol next untuk

melanjutkan ke soal berikutnya. Soal ditampilkan secara

acak. Antara siswa A, B, dan C, urutan soal tidak akan

sama. Selain itu, penyelesaian soal dibatasi oleh waktu.

Waktu akan berhitung mundur. Jika waktu pengerjaan soal

habis, otomatis system akan memfinishkan seluruh jawab

f) Disaat waktu habis siswa akan langsung mengetahui skors

yang didapat

g) Ujian akhir materi / UH 3 materi Persamaan garis. Dalam

ujian uni siswa akan mendapatkan token terlebih dahulu

baru bisa mengikuti ujian dalam artian siswa harus berada

dalam kontrol guru agar bisa memonitor siswa yang sedang

ujian secara langsung.

3) Bagi Admin
99

a) Pada saat admin akan mengoprasikan Media pembelajaran

elearning center berbasis web, maka terlebih dahulu admin

harus melakukan Login sebagai user pengguna Media

pembelajaran elearning center berbasis web. Admin dapat

melakukan Login dengan cara memasukkan ID dan

Pasword yang telah diinputkan sebelumnya. Hal ini

bertujuan sebagai bentuk pengamanan dari elearning center.

Karena tidak semua orang yang dapat mengaksesnya.

b) Setelah admin berhasil melakukan login, elearning center

akan menampilkan lembar kerja bagi admin, dimana admin

dapat bekerja untuk mengatur seluruh aspek dan alur kerja

dalam pembelajaran.

c) Pada lembar kerja admin, admin dapat melakukan tugas-

tugas nya, salah satunya yaitu menginputkan data-data

siswa, dan guru pada elearning center.

d) Pada lembar kerja admin, selanjutnya admin mendaftarkan

user login bagi siswa-siswa dan guru-guru yang telah

diinputkan data nya pada elearning center.

e) Pada lembar kerja admin, terdapat fitur bagi admin untuk

dapat mengatur data-data soal yang telah dibuat oleh guru

sebelumnya. Admin dapat menghapus soal-soal yang

dianggap sudah kadarluarsa. Admin juga dapat membantu

guru dalam melakukan editing soal.


100

f) Pada lembar kerja admin, terdapat fitur untuk

mengklasifikasikan siswa kedalam kelas belajar.

3. Tahap Pengembangan Media Pembelajaran Elearning Center

Berbasis Web Dengan Penerapan Metode Drill

Pada tahap pengembangan ini hal yang dilakukan adalah

melakukan uji validitas media pembelajaran elearning center berbasis web

dengan penerapan metode drill yang dikembangkan. Pengambilan data

dilakukan dengan memberikan angket kepada dua orang validator.

Validator pertama adalah validator ahli media, validator kedua adalah

validator ahli konten (isi materi pembelajaran matematika). Masing-

masing validator memberikan penilaian terhadap aspek-aspek yang

berbeda yaitu sesuai dengan keahlian masing-masing.

a. Validasi Oleh Ahli Media

Validasi media pembelajaran elearning center berbasis web

dengan penerapan metode drill dilakukan oleh ahli media, validator

memberikan penilaian sesuai dengan keahliannya masing-masing

yaitu dengan mengisi angket yang telah disusun oleh peneliti.

Validator memberikan penilain dengan cara memberikan tanda

centang (√) pada kolom penilaian yang telah disediakan. Terdapat

empat pilihan jawaban yakni Sangat valid (4), valid (3), kurang valid

(2), dan tidak valid (1)

Terdapat limah puluh enam pertanyaan yang mewakili

penilaian validasi media oleh ahli media. Lima puluh enam pertanyaan

tersebut merupakan pengembangan dari empat indicator kevalidan


101

media elearning, yakni : indicator Interactivity (Interaktivitas),

indicator Indenpendency (Kemandirian), indicator Accessibility

(Aksibilitas), dan indicator Enrichment (Pengayaan).

b. Validasi Oleh Ahli Konten (ISI)

Validasi selanjutnya adalah validasi konten (isi). Validasi

konten (isi) dilakukan oleh ahli konten, Validator konten (isi)

memberikan penilaian sesuai dengan keahliannya, yaitu menilai

tentang aspek konten. Validator mengisi angket yang telah disusun

oleh peneliti. Validator memberikan penilain dengan cara memberikan

tanda centang (√) pada kolom penilaian yang telah disediakan.

Terdapat empat pilihan jawaban yakni Sangat valid (4), valid (3),

kurang valid (2), dan tidak valid (1).

Terdapat dua puluh delapan pertanyaan yang mewakili

penilaian validasi konten oleh ahli materi. Dua puluh delapan

pertanyaan tersebut merupakan pengembangan dari empat indicator

kevalidan materi, yakni : (1) aspek kelayakan isi, (2) aspek

kebahasaan, (3) aspek penyajian, dan (4) aspek grafika.

c. Uji Praktikalitas

1) Uji praktikalitas media pembelajaran elearning center berbasis

web berdasarkan kepraktisan bagi peserta didik

Praktikalitas berkaitan dengan kemudahan dalam

menggunakan media pembelajaran elearning center berbasis web

sebagai sarana pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran

Matematika kelas VIII SMP semester ganjil. Data dikumpulkan


102

melalui lembar kuisioner kepada siswa. Lembar kuisioner diisi ketika

peserta didik telah melakukan pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran elearning center berbasis web.

Setiap peserta didik yang menjadi subjek penelitian

memberikan penilaian terhadap kepraktisan media pembelajaran

elearning center berbasis web yaitu dengan mengisi angket yang telah

disusun oleh peneliti. Peserta didik memberikan penilain dengan cara

memberikan tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan.

Terdapat empat pilihan jawaban yakni Sangat praktis (4), praktis (3),

kurang praktis (2), dan tidak praktis (1). Hasil penilaian dari masing-

masing aspek yang diberikan oleh tiap peserta didik dilakukan

perhitungan, yaitu dengan cara melakukan perhitungan mencari

jumlah persentase penilaian menurut aspek penilaian yang dibuat.

Terdapat sepuluh pertanyaan yang mewakili penilaian

kepraktisan oleh peserta didik. Sepuluh pertanyaan tersebut

merupakan pengembangan dari empat indicator kepraktisan, yakni :

(1) aspek Kemudahan dalam penggunaan menu, (2) aspek Pengaruh

terhadap penguasaan materi, (3) aspek Motivasi belajar siswa, dan (4)

aspek Soal latihan

2) Uji praktikalitas media pembelajaran elearning center berbasis

Web berdasarkan kepraktisan bagi guru mata pelajaran

Praktikalitas media pembelajaran elearning center berbasis

web tidak hanya dilihat dari kepraktisan bagi siswa, praktikalitas

media pembelajaran elearning center berbasis web juga dilihat dari


103

kepraktisan bagi guru. Data diperoleh dari angket yang diisi oleh

praktisi. Praktisi yang dimaksud disini adalah dua orang guru mata

pelajaran Matematika SMP Negeri 1 Ranah Pesisir yaitu Bapak

Jamarukis, S.Pd, dan Bapak Jhoni Aprianto, S,Pd. Angket diisi untuk

melihat kepraktisan Media Pembelajaran elearning center berbasis

web sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Matematika

kelas VIII SMP semester ganjil.

Setiap praktisi memberikan penilaian terhadap kepraktisan

media pembelajaran elearning center berbasis web yaitu dengan

mengisi angket yang telah disusun oleh peneliti. Praktisi memberikan

penilain dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kolom yang

telah disediakan. Terdapat empat pilihan jawaban yakni Sangat praktis

(4), praktis (3), kurang praktis (2), dan tidak praktis (1). Terdapat

sebelas pertanyaan yang mewakili penilaian kepraktisan oleh guru.

Sebelas pertanyaan tersebut merupakan pengembangan dari empat

indicator kepraktisan, yakni : (1) aspek Kemudahan dalam

penggunaan menu, (2) aspek Pengaruh terhadap penguasaan materi,

(3) aspek Motivasi belajar siswa, dan (4) aspek pelaksanaan evaluasi.

Hasil penilaian dari masing-masing aspek yang diberikan oleh tiap

praktisi dilakukan perhitungan, yaitu dengan cara melakukan

perhitungan mencari jumlah persentase penilaian menurut aspek

penilaian yang dibuat.


104

4. Penyebaran (Dessiminate)

Pada tahap penyebaran media pembelajaran elearning center

berbasis web dengan penerapan metode driil akan diuji

keefektivitasannya. Adapun sekolah yang dituju dalam penyebaran adalah

SMP Negeri 1 Ranah Pesisir Kelas VIII 1.

a. Uji Efektivitas

Uji efektivitas media pembelajaran elearning center berbasis

web dengan penerapan metode drill dalam pembelajaran matematika

kelas VIII SMP instrument yang digunakan untuk melihat efektifitas

media pembelajaran elearning center berbasis web sebagai media

pemebelajaran pada mata pelajaran Matematika kelas VIII SMP

semester ganjil adalah instrumen soal dengan 20 butir soal untuk test

akhir materi persamaan garis lurus. Dalam empat kali pertemuan, yaitu

masing-masing pertemuan terdapat 5 soal untuk melaksanakan

evaluasi hasil belajar peserta didik . Untuk melihat efektifitas media

pembelajaran elearning center berbasis web dilakukan proses

pembelajaran pada mata pelajaran Matematika di kelas VIII 1 dengan

menggunakan media pembelajaran elearning center berbasis web

dengan penerapan metode drill. Setelah dilaksanakan pembelajaran

anak di berikan latihan, selanjutnya guru membantu siswa untuk

menyatukan konsep terhadap materi yang telah dipelajari, setelah itu

guru memberikan 5 soal tes kuis sebagai alat ukur untuk melihat hasil

belajar peserta didik setelah melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran elearning center berbasis web.


105

Selama empat kali pertemuan guru memantau perkembangan hasil

belajar siswa. Pada pertemuan ke 4 setelah menggunakan media

pembelajaran elearning center berbasis web melakukan ujian materi

persamaan garis lurus, untuk melihat apakah ada peningkatan atau

tidak. Jika terdapat persentase peningkatan hasil belajar yang

signifikan sesuai dengan aturan Ngain Score maka media pembelajaran

elearning center berbasis web dengan penerapan metode drill dapat

dikatakan efektif sebagai media pembelajaran.

B. Analisis Data

Sebelumnya telah dipaparkan proses pengembangan Media

Pembelajaran elearning center berbasis web melalui tiga tahap, yaitu uji

validitas, praktikalitas, dan efektivitas. Untuk memaknai hasil dari data yang

diperoleh, maka berikut akan dipaparkan analisis data dari hasil uji coba

validitas, praktikalitas, dan efektivitas.

a. Analisis Data Validitas Media

Validasi aspek media dilakukan oleh Bapak Dr. Hendra

Hidayat, S.Pd, M.Pd. pada tanggal 9 September 2019. Penilaian

terhadap validitas Media Pembelajaran Elearning Center Berbasis

Web dilakukan dengan memberikan angket kepada ahli media. Ada

empat indicator yang menjadi penilaian kevalidan media oleh validator

ahli media, empat indicator tersebut dikembangkan menjadi lima puluh

enam pertanyaan yang divalidasi oleh Bapak Dr. Hendra Hidayat,

S.Pd, M.Pd. sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya.


106

Adapun data dari aspek penilaian oleh ahli media

digambarkan dalam table sebagai berikut :

Table 9. Hasil Validasi Media

NO Indikator/Aspek Penilaian Skor Persentase


1 Interactivity (Interaktivitas) 43 77%
2 Enrichment (Pengayaan) 49 87.5%
3 Indenpendency (Kemandirian) 44 78.5%
4 Accessibility (Aksibilitas) 38 67.8%
Total Skor 174
Persentase 77.67%

Berdasarkan penilaian dari validator media, secara keseluruhan

penilaian mengenai media pembelajaran elearning center berbasis

web, dapat dikategorikan valid. Dari tabel diatas dapat diketahui

bahwa indicator interaktivitas dengan sebaran empat belas pertanyaan

memiliki skor penilaian 43 dan persentase untuk indicator

interaktivitas yaitu sebesar 77%. Sementara untuk indicator

Enrichment (Pengayaan) dengan sebaran empat belas pertanyaan

memiliki skor penilaian 49 dan persentase untuk indicator

interaktivitas yaitu sebesar 87.5%.

Selanjutnya untuk indicator Indenpendency (Kemandirian)

dengan sebaran empat belas pertanyaan memiliki skor penilaian 44 dan

persentase untuk indicator interaktivitas yaitu sebesar 78.5%. indicator

terakhir untuk validasi media adalah indicator Accessibility

(Aksibilitas) dengan sebaran empat belas pertanyaan memiliki skor


107

penilaian 38 dan persentase untuk indicator interaktivitas yaitu sebesar

67.8%.

Dari penjelasan diatas, dapat diketahui dari empat indicator

penilaian media yang dinilai oleh validator diperoleh total skor 174.

Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh persentase kevalidan

media sejumlah 77.67%. Merujuk pada table kriteria kevalidan pada

halaman ...., maka Media Pembelajaran elearning center berbasis web

dengan penerapan metode drill dapat dikatakan valid. Meskipun media

telah memenuhi kriteria valid, namun ada beberapa perbaikan yang

disarankan oleh validator dalam rangka penyempurnaan aplikasi media

pembelajaran elearning center berbasis web.

Adapun beberapa saran yang diberikan oleh validator terkait

perbaikan media pembelajaran elearning center berbasis web antara

lain sebagai berikut : (1) desain interface pada design logo diperbaiki,

(2) penambahan video pengenalan elearning pada halaman utama, (3)

desain interface pada halaman utama untuk dapat di inovasi”, (4)

lengkapi petunjuk penggunaan bagi pengguna secara spesifik.

Demi kesempurnaan produk yang dikembangkan, maka saran

beserta perbaikan yang disarankan oleh validator dilaksanakan oleh

peneliti. Produk yang dikembangkan dilakukan revisi sesuai masukan

dan saran yang diberikan.

Adapun bentuk sebelum dan sesudah revisi seperti gambar di

bawah ini:
108

Gambar 4.

Pada gambar 4 diatas logo elearning center sebelum dilakukan revisi

dengan warna dominan biru pada design halam depan.

Gambar 5.

Pada gambar 5 di atas halaman depan belum terdapat video tentang

pengenalan elearning center


109

Gambar 6.

Pada gambar 6 di atas masih terdapat belum adanya petunjuk dalam

pembelajaran elearning center.

Adapun revisi dalam design pengembangan elearning center

web base metode drill seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 7.

Pada gambar 7 sudah dilakukannya perbaikan pada design logo yang

lebih smooth. Serta design halaman depan menjadi warna hijau


110

Gambar 8

Pada gambar 8 sudah dilakukan perbaikan untuk halaman depan

dengan menambahkan video tentang pengenalan elearning center.

Gambar 9

Pada gambar 9 sudah dilakukan perbaikan dengan menambahkan

petunjuk pembelajaran menggunakan elearning center.

Setelah dilakukan perbaikan atau revisi sesuai saran validator

media, maka kembali dilakukan perhitungan dari kevalidan media


111

elearning. Adapun penilaian kevalidan setelah dilaksanakan revisi

pertama adalah seperti yang tertera pada table dibawah berikut:

Tabel 10. Revisi dari Saran Ahli Media

NO Indikator/Aspek Penilaian Skor Persentase


1 Interactivity (Interaktivitas) 50 89%
2 Enrichment (Pengayaan) 53 94.6%
3 Indenpendency (Kemandirian) 50 89%
4 Accessibility (Aksibilitas) 51 91%
Total Skor 204
Persentase 91%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa indicator interaktivitas

dengan sebaran empat belas pertanyaan memiliki skor penilaian 50 dan

persentase untuk indicator interaktivitas yaitu sebesar 89%. Sementara

untuk indicator Enrichment (Pengayaan) dengan sebaran empat belas

pertanyaan memiliki skor penilaian 53 dan persentase untuk indicator

interaktivitas yaitu sebesar 94.6%.

Selanjutnya untuk indicator Indenpendency (Kemandirian)

dengan sebaran empat belas pertanyaan memiliki skor penilaian 50 dan

persentase untuk indicator interaktivitas yaitu sebesar 89%. indicator

terakhir untuk validasi media adalah indicator Accessibility

(Aksibilitas) dengan sebaran empat belas pertanyaan memiliki skor

penilaian 51 dan persentase untuk indicator interaktivitas yaitu sebesar

91%.

Dari penjelasan diatas, dapat diketahui secara keseluruhan

penilaian mengenai revisi media pembelajaran elearning center


112

berbasis web, dapat dikategorikan sangat valid. Dari empat indicator

penilaian media yang dinilai oleh validator diperoleh total skor 204.

Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh persentase kevalidan

media sejumlah 91%. Merujuk pada table kriteria kevalidan pada

halaman ...., maka Media Pembelajaran elearning center berbasis web

dengan penerapan metode drill setelah dilakukan revisi dapat

dikatakan sangat valid.

b. Analisi Data Validitas Konten (ISI)

Validasi selanjutnya adalah validasi konten (isi). Validasi

konten (isi) dilakukan oleh ahli konten, Validator konten (isi)

memberikan penilaian sesuai dengan keahliannya, yaitu menilai

tentang aspek konten. Validator mengisi angket yang telah disusun

oleh peneliti. Validator memberikan penilain dengan cara memberikan

tanda centang (√) pada kolom penilaian yang telah disediakan.

Terdapat empat pilihan jawaban yakni Sangat valid (4), valid (3),

kurang valid (2), dan tidak valid (1).

Terdapat dua puluh delapan pertanyaan yang mewakili

penilaian validasi konten oleh ahli materi sebagaimana yang telah

dipaparkan sebelumnya. Dua puluh delapan pertanyaan tersebut

merupakan pengembangan dari empat indicator kevalidan materi,

yakni : (1) aspek kelayakan isi, (2) aspek kebahasaan, (3) aspek

penyajian, dan (4) aspek grafika. Adapun data hasil validasi isi

(konten) oleh ahli konten (isi), maka dapat dilihat pada table dibawah

berikut:
113

Tabel 11. Validasi Ahli Konten (Isi)

N Indikator/Aspek Penilaian Skor Persentase


O
1 Aspek Kelayakan 26 92.8%
2 Aspek penyajian 18 75%
3 Aspek Kebahasaan 18 64%
4 Aspek Grafika 20 62.6%
Total Skor 82
Persentase 73,2%

Berdasarkan penilaian dari validator konten, secara

keseluruhan penilaian mengenai konten pada media pembelajaran

elearning center berbasis web, dapat dikategorikan valid. Dari tabel

diatas dapat diketahui bahwa aspek kelayakan, dengan sebaran tujuh

pertanyaan memiliki skor penilaian 26 dan persentase untuk indicator

interaktivitas yaitu sebesar 92.8%. Sementara untuk aspek penyajian

dengan sebaran enam pertanyaan memiliki skor penilaian 18 dan

persentase untuk indicator interaktivitas yaitu sebesar 75%.

Selanjutnya untuk aspek kebahasaan dengan sebaran tujuh

pertanyaan memiliki skor penilaian 18 dan persentase untuk indicator

interaktivitas yaitu sebesar 64%. Aspek terakhir untuk validasi konten

adalah aspek grafika dengan delapan pertanyaan memiliki skor

penilaian 20 dan persentase untuk indicator interaktivitas yaitu sebesar

62.6%.

Dari penjelasan diatas, dapat diketahui dari empat indicator

penilaian konten yang dinilai oleh validator diperoleh total skor 82.
114

Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh persentase kevalidan

media sejumlah 73.2%. Merujuk pada table kriteria kevalidan dibawah

berikut :

Tabel 12. Persentase dan Kategori Validitas Pengembangan


Media Pembelajaran Elearning Center Matematika
SMP Berbasis Web

No. Persentase Validitas Kategori


1. 75,01% s.d 100% Sangat Valid
2. 50,01 % s.d 75 % Valid
3. 25,01 % s.d 50 % Kurang Valid
4. 0 % s.d 25 % Tidak Valid

Maka dapat diketahui konten yang tertuang pada Media

Pembelajaran elearning center berbasis web dengan penerapan

metode drill dapat dikatakan valid. Meskipun media telah memenuhi

kriteria valid, namun ada beberapa perbaikan yang disarankan oleh

validator dalam rangka penyempurnaan. Adapun beberapa saran yang

diberikan oleh validator terkait perbaikan konten pada Media

Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web antara lain sebagai

berikut : (1) soal latihan berbentuk esay untuk mengukur kemampuan

pemahaman konsep lebih dibuat kebentuk soal kontekstual, beserta

rubrik penilaiannya, (2sediakan alokasi waktu untuk pembelajaran

offline agar dapat melakukan refleksi disetiap indikator/KD.

Demi kesempurnaan produk yang dikembangkan, maka saran

beserta perbaikan yang disarankan oleh validator dilaksanakan oleh

peneliti. Produk yang dikembangkan dilakukan revisi sesuai masukan

dan saran yang diberikan.


115

Adapun data hasil revisi yang dilakukan setelah validasi oleh

ahli konten adalah seperti yang tertera pada table dibawah berikut:

Tabel 13. Hasil Revisi Validasi Konten

NO Indikator/Aspek Penilaian Skor Persentase


1 Aspek Kelayakan 26 92.8%
2 Aspek penyajian 18 75%
3 Aspek Kebahasaan 28 100%
4 Aspek Grafika 32 100%
Total Skor 104
Persentase 92.85%

Berdasarkan penilaian dari validator konten, secara

keseluruhan penilaian mengenai revisi konten pada Media

Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web, dapat dikategorikan

sangat valid. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa aspek kelayakan,

dengan sebaran tujuh pertanyaan memiliki skor penilaian 26 dan

persentase untuk indicator interaktivitas yaitu sebesar 92.8%.

Sementara untuk aspek penyajian dengan sebaran enam pertanyaan

memiliki skor penilaian 18 dan persentase untuk indicator

interaktivitas yaitu sebesar 75%.

Selanjutnya untuk aspek kebahasaan dengan sebaran tujuh

pertanyaan memiliki skor penilaian 28 dan persentase untuk indicator

interaktivitas yaitu sebesar 100%. Aspek terakhir untuk validasi konten

adalah aspek grafika dengan delapan pertanyaan memiliki skor

penilaian 32 dan persentase untuk indikator interaktivitas yaitu sebesar

100%.
116

Dari penjelasan diatas, dapat diketahui dari empat indikator

penilaian konten yang dinilai oleh validator setelah dilakukannya revisi

diperoleh total skor 104. Setelah dilakukan perhitungan, maka

diperoleh persentase kevalidan media sejumlah 92.85%. Merujuk pada

table kriteria kevalidan dibawah berikut :

Tabel 14. Hasil Revisi Persentase dan Kategori Validitas


Pengembangan Media Pembelajaran Elearning
Center Matematika SMP Berbasis Web
No. Persentase Validitas Kategori
1. 75,01% s.d 100% Sangat Valid
2. 50,01 % s.d 75 % Valid
3. 25,01 % s.d 50 % Kurang Valid
4. 0 % s.d 25 % Tidak Valid

Merujuk pada table kriteria kevalidan di atas, maka revisi

konten pada media pembelajaran elearning center berbasis web dapat

dikatakan sangat valid.

1. Analisis Data Praktikalitas

a. Praktikalitas media pembelajaran elearning center berbasis web bagi

siswa

Data praktikalitas penggunaan media pembelajaran elearning

center berbasis web bagi siswa diperoleh melalui lembar kuisioner

yang diisi siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan Media

Pembelajaran elearning center berbasis web. Jumlah responden yang

mengisi angket kepraktisan adalah sejumlah dua puluh tujuh orang.

Setiap peserta didik yang menjadi subjek penelitian

memberikan penilaian terhadap kepraktisan media pembelajaran

elearning center berbasis web yaitu dengan mengisi angket yang telah
117

disusun oleh peneliti. Peserta didik memberikan penilain dengan cara

memberikan tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan.

Terdapat empat pilihan jawaban yakni Sangat praktis (4), praktis (3),

kurang praktis (2), dan tidak praktis (1). Hasil penilaian dari masing-

masing aspek yang diberikan oleh tiap peserta didik dilakukan

perhitungan, yaitu dengan cara melakukan perhitungan mencari

jumlah persentase penilaian menurut aspek penilaian yang dibuat.

Terdapat sepuluh pertanyaan yang mewakili penilaian

kepraktisan oleh peserta didik. Sepuluh pertanyaan tersebut

merupakan pengembangan dari empat indicator kepraktisan, yakni :

(1) aspek Kemudahan dalam penggunaan menu, (2) aspek Pengaruh

terhadap penguasaan materi, (3) aspek Motivasi belajar siswa, dan (4)

aspek Soal latihan.

Berikut dijelaskan tabel persentase distribusi jawaban

responden.

Tabel 15 . Data angket Praktikalitas Siswa

NO Indikator/Aspek Penilaian Skor Persentase


1 Aspek Kemudahan dalam 304 93.82%
penggunaan menu
2 Aspek Pengaruh terhadap 193 89%
penguasaan materi
3 Aspek Motivasi Belajar 391 90.5%
Siswa
4 Aspek Soal Latihan 96 88.8%

Berdasarkan pada hasil pengolahan data yang telah dilakukan

terhadap data yang di peroleh secara langsung dari responden maka

dapat dijelaskan bahwa penilaian siswa terhadap kepraktisan media

pembelajaran elearning center berbasis web yang tertuang pada empat


118

indicator/aspek penilaian pada lembar angket media pembelajaran

elearning center berbasis web dapat dijabarkan sebagai berikut : yaitu

aspek kemudahan dalam penggunaan media, diperoleh persentase

hasil sebanyak 93.82% maka dapat interpertasikan pada aspek ini

diperoleh penilaian sangat praktis. Selanjutnya pada aspek Pengaruh

terhadap penguasaan materi, diperoleh persentase hasil sebanyak 89%

maka dapat interpertasikan pada aspek ini diperoleh penilaian praktis.

Aspek berikutnya yaitu Motivasi Belajar Siswa diperoleh persentase

hasil sebanyak 90.5% maka dapat interpertasikan pada aspek ini

diperoleh penilaian sangat praktis. Sementara untuk aspek Soal

Latihan diperoleh persentase hasil sebanyak 88.8% maka dapat

interpertasikan pada aspek ini diperoleh penilaian sangat praktis.

Pembahasan diatas, merujuk dari tabel persentase dan kategori

praktikalitas pengembangan media pembelajaran elearning center

matematika SMP berbasis web, sebagaimana yang dijelaskan sebagai

berikut:

Tabel 16. Persentase dan Kategori Praktikalitas Pengembangan


Media Pembelajaran Elearning Center Matematika
SMP Berbasis Web

No Persentase Praktikalitas Kategori


.
1. 75,01% s.d 100% Sangat Praktis
2. 50,01 % s.d 75 % Praktis
3. 25,01 % s.d 50 % Kurang Praktis
4. 0 % s.d 25 % Tidak Praktis
119

b. Praktikalitas media pembelajaran elearning center berbasis web bagi

guru

Data kepraktisan media pembelajaran elearning center

berbasis web bagi guru diperoleh melalui penyebaran angket

kepraktisan media pembelajaran elearning center berbasis web kepada

dua orang praktisi. Dua orang praktisi disini yaitu dua orang guru

Matematika SMPN 1 Ranah Pesisir.

Setiap praktisi memberikan penilaian terhadap kepraktisan

media pembelajaran elearning center berbasis web yaitu dengan

mengisi angket yang telah disusun oleh peneliti. Praktisi memberikan

penilain dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kolom yang

telah disediakan. Terdapat empat pilihan jawaban yakni Sangat praktis

(4), praktis (3), kurang praktis (2), dan tidak praktis (1). Terdapat

sebelas pertanyaan yang mewakili penilaian kepraktisan oleh guru.

Sebelas pertanyaan tersebut merupakan pengembangan dari empat

indicator kepraktisan, yakni : (1) aspek Kemudahan dalam

penggunaan menu, (2) aspek Pengaruh terhadap penguasaan materi,

(3) aspek Motivasi belajar siswa, dan (4) aspek pelaksanaan evaluasi.

Hasil penilaian dari masing-masing aspek yang diberikan oleh tiap

praktisi dilakukan perhitungan, yaitu dengan cara melakukan

perhitungan mencari jumlah persentase penilaian menurut aspek

penilaian yang dibuat

Adapun data dari aspek penilaian oleh ketiga praktisi

digambarkan dalam table sebagai berikut :


120

Tabel 17. Hasil Penilain Praktikalitas Media Pembelajaran


Elearning Center Berbasis Web Menurut Tanggapan
Guru

NO Indikator/Aspek Penilaian Praktisi 1 Praktisi 2


Skor % Skor %
1 Aspek Kemudahan dalam 11 91.6% 12 100%
penggunaan menu
2 Aspek Pengaruh terhadap 11 91.6% 12 100%
penguasaan materi
3 Aspek Motivasi Belajar 8 100% 8 100%
Siswa
4 Aspek pelaksanaan evaluasi 8 100% 7 87.5%
Total Skor 38 39
Persentase 95,45% 97,72%
Keterangan Sangat Sangat
Praktis Praktis

Berdasarkan table diatas terlihat bahwa terdapat empat

indicator yang menjadi penilaian kepraktisan guru, yang selanjutnya

keempat indicator tersebut dikembangkan menjadi sebelas pertanyaan,

adapun hasil dari penilain praktisi (guru) terhadap kepraktisan media

pembelajaran elearning center berbasis web, antara lain sebagai

berikut:

Hasil penilaian kepraktisan media pembelajaran elearning

center berbasis web oleh kedua praktisi (Guru Matematika SMPN 1

Ranah Pesisir) dapat dinyatakan sangat praktis. Hasil penilaian dari

praktisi pertama dengan skor 38 dengan persentase kepraktisan

95.45% maka dapat dinyatakan sangat praktis. Selanjutnya hail

penilaian dari praktisi kedua memperoleh skor 39 dengan persentase

kepraktisan 97.72%, maka dapat dinyatakan sangat praktis. Dari

kedua penilaian kepraktisan oleh dua orang praktisi (Guru Matematika

SMPN 1 Ranah Pesisir), maka dapat di simpulkan bahwa media


121

pembelajaran elearning center berbasis web sangat praktis jika

digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran

matematika kelas VIII.

Selain penilain diatas, para praktisi juga memberikan saran

serta masukan untuk kebaikan media pembelajaran elearning center

berbasis web agar kedepannya menjadi lebih baik. Saran dan masukan

diberikan oleh praktisi pertama dan praktisi kedua. Praktisi pertama

yaitu bapak Jamarukis, S.Pd menyarankan agar media pembelajaran

elearning center berbasis web dapat direalisasikan pemakaiannya

pada SMPN 1 Ranah Pesisir. Beliau mengungkapkan, media

pembelajaran elearning center berbasis web dapat membantu guru

dalam memudahkan pekerjaan guru dalam menjelaskan materi.

Sementara praktisi kedua, yaitu Bapak Joni Afrianto, S.Pd

menyarankan agar materi pada media pembelajaran elearning center

berbasis web, dapat dikembangkan lebih banyak lagi, sehingga bisa

dimanfaatkan tidak hanya untuk pembelajaran matematika kelas VIII

semester ganjil,namun dapat pula hendaknya menfasilitasi semua

pembelajaran matematika untuk semua jenjang pada SMPN 1 Ranah

Pesisir ini, atau bahkan jika berharap lebih media pembelajaran

elearning center berbasis web dapat dimanfaatkan untuk menfasilitasi

belajar seluruh mata pelajaran.

Dari seluruhan instrument pengumpulan data praktikalitas

media pembelajaran elearning center berbasis web yang telah

diuraikan diatas, yaitu baik data yang diperoleh melalui lembar angket
122

siswa dalam maupun lembar angket guru, maka dapat disimpulkan

media pembelajaran elearning center berbasis web praktis untuk

digunankan bagi siswa maupun guru.

2. Analisis Data Efektivitas

Data efektifitas elearning center berbasis web diperoleh dari

perbandingan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan

elearning center dengan penerapan metode drill terhadap hasil belajar

matematika siswa yang sebelumnya dengan pembelajaran secara

konvensional pada kelas VIII 1 sebagai kelas yang akan dianalisis.

Untuk mendapatkan hasil analisis yang valid berdasarkan aturan

statistika maka dalam pelaksanaan analisis ini perlu adanya uji prasyarat

analisis data. Adapun langkah- langkahnya sebagai berikut :

a. Uji Normalittas Kelas Populasi

Dalam melakukan uji normalitas kelas populasi, sample data

yang digunakan adalah nilai ulangan matematika harian ke 2 pada

seluruh kelas VIII SMP Negeri 1 Ranah Pesisir dengan tujuan apakah

sample yang akan diambil dalam populasi serta akan digunakan dalam

penelitian berdistribusi normal atau tidak. Maka pengujian normalitas

kelas populasi menggunakan salah satu metode yaitu One Sample

Kolmogorov-Smirnov Test dengan dasar pengambilan keputusan

adalah:

1) Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari α = 0.05 maka data

sample berdistribusi normal


123

2) Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil dari α = 0.05 maka data

sample tidak berdistribusi normal.

Hasil dari perhitungan uji normalitas menggunakan SPSS 25

dengan data pada lampiran ..... seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 10.

Pada hasil perhitungan masing – masing kelas populasi, untuk

kelas VIII 1 nilai sig. (2-tailed) yaitu 0.200, untuk kelas VIII 2 nilai

sig. (2-tailed) yaitu 0.200, untuk kelas VIII 3 nilai sig. (2-tailed) yaitu

0.200, untuk kelas VIII 4 nilai sig. (2-tailed) yaitu 0.200 dan untuk

kelas VIII 5 nilai sig. (2-tailed) yaitu 0.200. Dengan didapatnya nilai

signifikasi ke lima kelas populasi besar dari nilai α = 0.05 maka dapat

dinyatakan bahwa kelas populasi berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi

mempunyai varian yang homogen atau tidak. Sebagai kriteria

pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan

bahwa populasi mempunyai varian yang homogen. Sudjana (2005:

250), uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji levene dengan


124

syarat data populasi harus berdistribusi normal. Karena data populasi

sudah berdistribusi normal maka peneliti disini menggunakan uji

levene Statistic untuk melihat apakah populasi mempunyai varian

yang homogen atau tidak. Berikut hasil uji homogenitas dengan SPSS

25.

Gambar 11.

Dari hasil uji yang di lakukan terhadap hasil belajar kelas populasi di

atas diperoleh angka Levene Statistic untuk Based On mean sebesar

0.602 dengan signifikansi atau probalitas (Sig) 0.662. Karena nilai

signifikan 0.662 besar dari 0.05, dapat disimpulkan bahwa ke lima

kelas populasi mempunyai varian yang homogen.

c. Analisis Varians

Uji analisis varians digunakan untuk melihat kesamaan rata-

rata kelas populasi. Dalam uji uni menggunakan One Way Anova

dengan kriteria pengujian jika nilai signifikasi between groups besar

dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kesamaan rata –

rata kelas populasi. Adapun hasil uji seperti pada gambar di bawah ini:
125

Gambar 12.

Dari hasil uji analsisi kesamaan rata – rata kelas populasi

menggunakan spss 25 dengan pengujian One Way Anova didapatkan

nilai signifikansi kelas populasi terdiri dari 5 kelas VIII yaitu 0.408

untuk between groups, maka nilai signifikansi lebih besar dari α 0,05,

berarti dapat di simpulkan bahwa terdapat kesamaan rata – rata kelas

populasi

d. Kelas Sample Uji Coba Test

Untuk mendapatkan soal test yang valid, perlu diadakannya

validasi terhadap soal test tersebut, dalam hal ini peneliti membuat 25

soal yang sudah dikonsultasikan kepada ahli materi dan guru

matematika sebelum dilakukannya uji coba terhadap soal test. Untuk

menentukan kelas uji coba soal, maka peneliti berpatokan terhadap

hasil uji normalitas, homogenitas dan analisi varians kelas populasi,

berdasarkan uji tersebut didapatkan bahwa kelas populasi berdistribusi

normal, terdapat varians populasi yang homogen dan kelas populasi

memiliki kesamaan rata – rata. Dari hasil hasil uji tersebut maka

dalam menentukan kelas uji coba soal test dapat dilakukan secara acak

terhadap kelas yang akan dijadikan sebagai tempat melaksanakan uji

coba soal test. Dalam uji coba soal test ini peneliti memilih kelas VIII
126

2 dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang siswa sebagai tempat

dilaksanakannya uji coba soal test. Pelaksanaan uji coba soal test

dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2019 menggunakan elearning

center dan uji coba secara online. Adapun hasil uji coba soal test

tersebut diukur tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan

daya pembedanya . Apabila soal uji coba tes tersebut telah memenuhi

kriteria, maka soal test layak untuk digunakan.

e. Deskripsi data hasil uji coba soal test

Pada analisis uji coba soal tes yang terdiri dari 25 butir soal

setelah dianalisis di peroleh 20 butir soal yang valid dan 5 butir soal

yang tidak valid. Soal yang valid selanjutnya digunakan untuk ujian

online materi persamaan garis pada kelas VIII 1 yang melaksanakan

pembelajaran dengan elearning center dengan penerapan metode drill.

Hasil perhitungan uji validitas soal diperolah nilai rtabel= 0,396, soal

yang dikriteriakan valid adalah soal yang mendapatkan nilai rxy lebih

besar dari rtabel yaitu 0.396. Soal yang termasuk kriteria valid adalah

soal 2 dengan nilai rxy sebanyak 0.70, soal 5 dengan nilai rxy

sebanyak 0.70, soal 6 dengan nilai rxy sebanyak 0.74, soal 7 dengan

nilai rxy sebanyak 0.72, soal 8 dengan nilai rxy sebanyak 0.77, soal 9

dengan nilai rxy sebanyak 0.81, soal 10 dengan nilai rxy sebanyak

0.84, soal 11 dengan nilai rxy sebanyak 0.81, soal 12 dengan nilai rxy

sebanyak 0.75, soal 13 dengan nilai rxy sebanyak 0.59, soal 14 dengan

nilai rxy sebanyak 0.75, soal 15 dengan nilai rxy sebanyak 0.82, soal

16 dengan nilai rxy sebanyak 0.86, soal 17 dengan nilai rxy sebanyak
127

0.83, soal 18 dengan nilai rxy sebanyak 0.81, soal 19 dengan nilai rxy

sebanyak 0.78, soal 20 dengan nilai rxy sebanyak 0.79, soal 21 dengan

nilai rxy sebanyak 0.70, soal 22 dengan nilai rxy sebanyak 0.70, soal

24 dengan nilai rxy sebanyak 0.70. karena terdapatnya soal yang tidak

valid, maka soal – soal yang tidak valid tersbut dibuang. Contoh

perhitungan validitas untuk butir soal uji coba test dapat di lihat pada

lampiran ..... setelah diketahui soal –soal yang valid maka dapat

dilanjutkan dengan menguji realibilitas soal.

Kemudian dilakukan analisis realibilitas diperoleh r11 = 0,95,

dilihat terhadap tabel interval koefisien tingkat hubungan, maka r11

berada pada interval 0.800 sampai dengan 1.00 dengan kategori

mempunyai realibilitas yang sangat tinggi, sehingga dapat

disimpulkam bahwa instrument soal uji coba test tersebut dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data hasil belajar

efektivitas karena instrument soal uji coba tes tersebut sudah baik.

Untuk perhitungan realibilitas soal uji coba tes dapat dilihat pada

lampiran.... Selanjutnya peneliti melakukan analisis tingkat kesukaran

soal uji coba tes

Analisis tingkat kesukaran soal uji coba soal tes didapatkan

data untuk soal yang dapat digunakan sebagai soal tes akhir materi

pada kelas yang menerapkan pembelajaran elearning center dengan

menggunakan metode drill adalah untuk soal 2,5,6,21,22 dan 24

dengan nilai indeks berada pada interval 0,71 sampai 1,00 termasuk

kategori mudah, soal 9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,dan 20 dengan


128

nilai indeks berada pada interval 0,31 sampai 0,70 termasuk kategori

sedang, soal 7 dan 8 berada pada interval 0,00 sampai 0,30 termasuk

kategori sukar. Untuk hasil lengkap perhitungan analisis tingkat

kesukaran soal dapat dilihat pada lampiran .... Selanjutnya peneliti

melakukan analisis daya pembeda soal

Analisis daya pembeda soal yang didapatkan setelah

dilakukannya uji coba dengan kriteria baik yaitu soal 2 dengan nilai

indeks 0,50, soal 5 dengan nilai indeks 0,50 ,soal 13 dengan nilai

indeks 0,50, soal 21 dengan nilai indeks 0,50, soal 22 dengan nilai

indeks 0,50 dan soal 24 dengan nilai indeks 0,50, untuk kriteria baik

sekali soal 6 dengan nilai indeks 0,75, soal 7 dengan nilai indeks 0,88,

soal 8 dengan nilai indeks 1.00, soal 9 dengan nilai indeks 1.00, soal

10 dengan nilai indeks 1.00, soal 11 dengan nilai indeks 0.88, soal 12

dengan nilai indeks 0.88, soal 14 dengan nilai indeks 0.75, soal 15

dengan nilai indeks 0.88, soal 16 dengan nilai indeks 1.00, soal 17

dengan nilai indeks 1.00, soal 18 dengan nilai indeks 1.00, soal 19

dengan nilai indeks 0.88, dan soal 20 dengan nilai indeks 1.00.

perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran.. ..

f. Tahapan Analisis Hasil Belajar

1) Analisis hasil pembelajaran metode konvensional

Analisis hasil pembelajaran metode konvensional pada kelas VIII

1 terhadap nilai UH 2 yang sudah dilaksanakan oleh guru

matapelajaran bapak Joni Aprianto, Analisis dilakukan

menggunakan spss 25 dengan analisis Descriptive Statistic


129

Frequency. Adapun hasil yang diperoleh seperti gambar dibawah

ini:

Gambar 13.

Gambar 14.
130

Berdasarkan hasil analisis spss 25 di atas didapatkan nilai mean

70,26, Std Deviasi 9,622, nilai minimum 56 dan nilai maximum

90.

2) Analisis hasil pembebelajaran elearning center web base metode

drill

Analisis hasil pembelajaran elearning center web base metode

drill pada kelas VIII 1 terhadap nilai UH 3 yang sudah

dilaksanakan oleh peneliti dan bapak Joni Aprianto dilakukan

menggunakan SPSS 25 dengan analisis Descriptive Statistic

Frequency. Adapun hasil yang diperoleh seperti gambar dibawah

ini:

Gambar 15.
131

Gambar 16.

Berdasarkan hasil analisis SPSS 25 di atas didapatkan nilai mean

85,37, Std Deviasi 10,089, nilai minimum 65 dan nilai maximum

100.

3) Analisis Perbandingan Hasil Pembelajaran

Dalam perbandingan hasil pembelajaran dalam kelas yang

sama dengan perlakukan berbeda, maka akan dilakukan dengan

analisis uji Paired Sample T-test. Uji ini merupakan uji statistik

parametrik. Persyaratan utama dalam melakukan uji statistik

parametrik adalah data harus berdistribusi normal. Maka

dilakukan uji normalitas menggunakan One Sample

Kolmogorov–Smirnov Test dengan SPSS 25. Pengambilan

keputusan untuk uji ini jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) besar dari

0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Berikut

hasil uji yang dilakukan dengan SPSS 25.


132

Gambar 17.

Berdasarkan tabel output spss di atas diketahui nilai

Asymp. Sig (2-tailed) untuk pembelajaran dengan metode

konvensional sebesar 0.200 lebih besar dari 0.05. Selanjutnya

nilai Symp. Siq (2-tailed) untuk pembelajaran elearning center

web base metode drill sebesar 0.200 lebih besar dari 0.05. Maka

sesuai dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas One

Sample Kolmogorov–Smirnov Test diatas dapat disimpulkan

bahwa kedua data hasil pembelajaran berdistribusi normal. Jadi

untuk menentukan apakah ada perbedaan hasil belajar

menggunakan metode konvensional dengan pembelajaran yang

menggunakan metode elearning center beserta penerapan metode

drill dengan Uji Paired Sample T-test terpenuhi.

Uji paired Sample T-test Singgih Santoso (2014: 265),

pedoman pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi


133

Sig. (2-tailed) jika nilai Sig. (2-tailed) < 0.05 maka terdapat

perbedaan, jika nilai Sig. (2-tailed) > 0.05 maka tidak terdapat

perbedaan. Adapun hasil uji output dengan SPSS 25 sebagai

berikut :

Gambar 18.

Pada output gambar Paired Sample Statistics dari kedua

hasil pembelajaran untuk nilai konvensional test diperoleh rata-

rata hasil belajar atau Mean sebesar 70.26. Sedangkan untuk nilai

elearning center web base metode drill test diperoleh rata-rata

hasil belajar atau Mean sebesar 85.37. Jumlah siswa yang

mengikuti pembelajaran yaitu sebanyak 27 siswa. Untuk nilai Std.

Deviation ( standart deviasi) pada konvensional sebesar 9.622 dan

elearning center web base metode drill sebesar 10.089. Nilai

terakhir adalah nilai Std. Error mean untuk konvensional 1.852

dan untuk elearning center web base metode drill sebanyak 1.942.

Karena nilai rata-rata hasil belajar pada konvensional

70.62 < elearning center web base metode drill 85.37, maka itu

artinya secara deskriptif ada perbedaan rata-rata hasil belajar

antara konvensional dengan elearning center web base metode

drill. Selanjutnya untuk melihat apakah sample data berpasangan


134

atau terdapat hubungan atau tidak. Maka kita lihat hasil Paired

Samples Correlations gambar di bawah ini.

Gambar 19.

Berdasarkan output di atas nilai koefisien korelasi

(Correlation) sebesar 0.964 dengan nilai signifikansi (Sig.) 0.000.

karena nilai Sig. 0.000 < probabilitas 0.05 maka dapat dikatakan

bahwa ada hubungan antara variabel konvensional dengan

variabel elearning center web base metode drill. Selanjutnya pada

output ketiga yaitu gambar dibawah ini.

Gambar 20.

Pada output ketiga ini terdapat jawaban apakah adanya

pengaruh elearning center web base metode drill terhadap hasil

belajar matematika siswa kelas VIII 1, dengan hipotesis H0 tidak

adanya perbedaan rata-rata hasil belajar, artinya tidak adanya

pengaruh penggunaan elearning center web base metode drill


135

dalam meningkatkan hasil belajar siswa. H1 adanya perbedaan

rata-rata hasil belajar, artinya adanya pengaruh penggunaan

elearning center web base metode drill dalam meningkatkan hasil

belajar siswa. Singgih Santoso (2014: 265), Pedoman

pengambilan keputusan uji paired samples T-tes berdasarkan nilai

signifikansi (Sig.). Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0.05, maka tolak H0

dan H1 diterima. Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0.05, maka terima H0

dan Tolak H1. Berdasarkan hasil output SPSS di atas nilai Sig. (2-

tailed) sebesar 0.000 < 0.05 berarti berdasarkan hipotesis yang di

ajukan maka tolak H0 dan terima H1. Dengan artian bahwa

adanya pengaruh elearning center web base metode drill terhadap

hasil belajar siswa.

Setelah diketahui adanya pengaruh penggunaan elearning

center web base metode drill terhadap hasil belajar siswa. Maka

selanjutnya menghitung seberapa besar efektivitas pengaruh

penggunaan elearning center web base metode drill terhadap

hasil belajar siswa menggunakan SPSS dengan mencari N-Gain

Score.

4) N-Gain scors efektivitas elearning center web base metode drill

Dalam pengambilan keputusan hasil efektivitas

penggunaan elearning center web base metode drill, Hake R.R

(1999) mengkategorisasikan tafsiran efektivitas N-Gain seperti

tabel dibawah ini :


136

Tabel 18. Kategori Tafsiran Efektivitas N-Gain Scors

Kategori Tafsiran Efektivitas N-Gain


Presentase (%) Tafsiran
< 40 Tidak Efektif
40 - 55 Kurang Efektif
56 - 75 Cukup Efektif
> 76 Efektif

Berdasarkan output spss terhadap perhitungan ngain

efektivitas elearning center web base metode drill yang

mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut :

Gambar 21.

Hasil output group statistic diatas diketahui nilai

Ngain_Persen Mean 57.5769. Jika dibulatkan menjadi 57.6.

Berdasarkan tabel kategori efektivitas N-Gain berada di antara 57

sampai 75. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan elearning

center web base metode drill cukup efektive dalam meningkatkan

hasil belajar siswa.


137

C. Pembahasan

1. Validitas Media Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web

Dengan Penerapan Metode Drill Matapelajaran Matematikan Kelas

VIII SMP Semester 1

Berdasarkan analisis data dari validator, maka validitas Media

Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web sebagai media pembelajaran

pada mata pelajaran Matematika dinyatakan valid. Proses validasi Media

Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web divalidasi oleh dua orang

ahli, yaitu ahli media dan ahli konten. Adapun hasil validasi Media

Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web yang diperoleh dari validasi

dengan kedua ahli tersebut antara lain sebagai berikut : (1) dari ahli media

Media Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web memperoleh skor

174 dan persentase kevalidan 77.67% dengan keterangan valid. Setelah

dilakukkannya revisi serta perbaikan sesuai saran yang di berikan oleh

validator, maka diperoleh hasil validasi dengan skor 204 dan persentase

kevalidan 91% dengan keterangan sangat valid. Selanjutnya dari ahli

konten, Media Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web memperoleh

skor 82 dan persentase kevalidan 73,2% dengan keterangan sangat valid.

Setelah dilakukkannya revsi serta perbaikan sesuai saran yang di berikan

oleh validator, maka diperoleh hasil validasi dengan skor 104 dan

persentase kevalidan 92,8% dengan keterangan sangat valid.

Sebelumnya telah ada penelitian terdahulu mengenai

“Pengembangan Media Pembelajaran E-learning Moodle dengan

menggunakan model Drill pada materi biologi Kelas XI SMA Negeri


138

Pekanbaru tahun ajaran 2015/2016 yang dilakukan oleh Suryati Sefita

Ferazona (2015). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Suryati, maka

dapat diketahui bahwa validasi dari validator media menunjukkan bahwa

Aspek Rekayasa Perangkat Lunak Kategori Sangat Tinggi (3,72), Aspek

Komunikasi Audio Visual Kategori Tinggi (3,87). Untuk Validasi Materi

untuk Kelayakan Isi Kategori Sangat Tinggi (3,88). Selanjutnya untuk Uji

Kelayakan Siswa Ada Aspek Media Pembelajaran Sangat Tinggi (3,53),

Aspek Materi Kategori Tinggi (3,73), Aspek Manfaat Kategori Sangat

Tinggi (3,64). Dapat disimpulkan bahwa dari ketiga Validasi Media,

Validasi Materi dan Uji Kelayakan semua dalam kategori sangat tinggi.

Penelitian yang dilakukan oleh Suryati menginformasikan kepada

kita bahwa Pengembangan Media Pembelajaran E-learning Moodle

dengan menggunakan model Drill pada materi biologi Kelas XI SMA

Negeri Pekanbaru tahun ajaran 2015/2016 sangat valid. Jika Suryati

menfokuskan penelitiannya pada materi biologi Kelas XI SMA, maka

peneliti menfokuskan penelitian ini pada matapelajaran matematika kelas

VIII SMP.

Sebagaimana ketentuan dari penelitian pengembangan, bahwa

dalam penelitian dan pengembangan, produk yang dikembangkan harus

memenuhi kriteri valid. Hal ini sejalan dengan yang pendapat Akker

(1999:126) yang mengungkapkan “untuk membuat konsep kualitas yang

lebih transparan, maka ada tiga kriteria kualitas suatu produk yaitu

kevalidan (keabsahan), kepraktisan dan keefektifan. Selanjutnya, Akker

juga menjelaskan mengenai karakteristik yang berkaitan dengan kriteria


139

kualitas produk, (Akker, 1999:127), salah satu nya yaitu : Selama bahan

yang bersangkutan berkualitas baik, maka bahan itu harus

dipertimbangkan dengan baik. Komponen bahan harus didasarkan pada

validitas isi ( pengetahuan) dan semua komponen dihubungkan dengan

konsisten data dengan lainnya (validitas konstruk). Produk yang

memenuhi persyaratan ini maka akan dianggap valid/ sah.

2. Praktikalitas Media Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web

Dengan Penerapan Metode Drill Matapelajaran Matematikan Kelas

VIII SMP Semester 1

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan dalam mengukur

kepraktisan Media Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web, maka

Media Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web dapat dinyatakan

praktis. Proses pengukuran kepraktisan Media Pembelajaran Elearning

Center Berbasis Web diperoleh dari bebrapa teknik pengambilan data.

Data pertama mengenai kepraktisan Media Pembelajaran

Elearning Center Berbasis Web diperoleh dari lembar kuisioner yang

diberikan kepada siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan Media Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web pada

mata pelajaran Matematika semester ganjil. Responden yang mengisi

angket sejumlah 27 orang siswa. Jumlah pernyataan yang terdapat pada

kuisioner berjumlah 10 butir. Sedangkan alternatif jawaban dari

pernyataan terdiri dari empat jawaban, yaitu : nilai 4 untuk penilaian

sangat praktis, 3, untuk penilaian praktis, 2 untuk penilaian kurang praktis,

dan 1 untuk penilian tidak praktis.


140

Hasil dari lembar kuisioner yang diisi oleh siswa terhadap

kepraktisan Media Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web yang

tertuang pada aspek penilaian pada lembar angket Media Pembelajaran

Elearning Center Berbasis Web dapat dijabarkan sebagai berikut : yaitu

yaitu aspek kemudahan dalam penggunaan media, diperoleh persentase

hasil sebanyak 93.82% maka dapat interpertasikan pada aspek ini

diperoleh penilaian sangat praktis. Selanjutnya pada aspek Pengaruh

terhadap penguasaan materi, diperoleh persentase hasil sebanyak 89%

maka dapat interpertasikan pada aspek ini diperoleh penilaian praktis.

Aspek berikutnya yaitu Motivasi Belajar Siswa diperoleh persentase hasil

sebanyak 90.5% maka dapat interpertasikan pada aspek ini diperoleh

penilaian sangat praktis. Sementara untuk aspek Soal Latihan diperoleh

persentase hasil sebanyak 88.8% maka dapat interpertasikan pada aspek

ini diperoleh penilaian sangat praktis.

Data berikutnya mengenai kepraktisan Media Pembelajaran

Elearning Center Berbasis Web diperoleh melalui lembar kuisioner yang

diisi oleh guru. Data diperoleh dari dua orang praktisi. Dua orang praktisi

disini yaitu dua orang guru Matematika SMPN 1 Ranah Pesisir. Angket

berisikan deretan pertanyaan yang harus dijawab oleh guru dengan

memilih salah sau jawaban yang telah disediakan. Setiap guru memberikan

penilaian terhadap kepraktisan Media Pembelajaran Elearning Center

Berbasis Web yaitu dengan mengisi angket yang telah disusun oleh

peneliti. Guru memberikan penilain dengan cara memberikan tanda

centang (√) pada kolom yang telah disediakan. Hasil penilaian dari
141

masing-masing aspek yang diberikan oleh tiap guru dilakukan

perhitungan, yaitu dengan cara melakukan perhitungan mencari jumlah

persentase penilaian menurut aspek penilaian yang telah ditetapkan.

Hasil penilaian kepraktisan Media Pembelajaran Elearning Center

Berbasis Web oleh kedua praktisi (guru Matematika SMPN 1 Ranah

Pesisir) dapat dinyatakan praktis. Adapun hasil perhitungan angket kedua

guru, antara lain sebagaia berikut: Hasil penilaian dari praktisi pertama

dengan skor 38 dengan persentase kepraktisan 95.45% maka dapat

dinyatakan sangat praktis. Selanjutnya hail penilaian dari praktisi kedua

memperoleh skor 39 dengan persentase kepraktisan 97.72%, maka dapat

dinyatakan sangat praktis. Dari kedua penilaian kepraktisan oleh dua

orang praktisi ((guru Matematika SMPN 1 Ranah Pesisir), maka dapat di

simpulkan bahwa Media Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web

sangat praktis jika digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran pada

mata pelajaran Matematika Kelas VIII.

Kepraktisan penggunaan Metode Drill Dalam Pembelajaran

Matematika pernah dilakukan Penelitian yang dilakukan oleh Nida

Wahyuni (2012) dengan judul “Penggunaan Metode Drill Dalam

Pembelajaran Matematika”. Dari penelitian yang dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa penerapan metode drill pada proses pembelajaran

matematika pada materi integral dapat meningkatkan hasil belajar

matematika siswa XII IPS1 SMA Negeri 1 Palopo. Selain itu penggunaan

Metode Drill Dalam Pembelajaran Matematika dapat dikatakan praktis

untuk merangsang kehadiran, keaktifan, dan perhatian siswa dalam


142

pembelajaran matematika. Dimana kehadiran, keaktifan, dan perhatian

siswa mengalami peningkatan dari pertemuan pertama sampai dengan

pertemuan-pertemuan selanjutnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Nida Wahyuni dapat dijadikan

acuan bagi penulis sebagai landasan berpikir dalam mengembangkan

penelitian ini. Melalui penelitian Nida Wahyuni, penulis mendapatkan

contoh konkrit tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika

dengan menggnakan metode Drill. Nida Wahyuni menfokuskan

penelitiannya pada mata pelajaran matematika di kelas XII SMA,

sementara peneliti menfokuskan penelitian ini pada mata Matematika

dikelas VIII SMP.

Sebuah produk dikatan praktis yaitu apabila produk tersebut mudah

digunakan. Sebagaimana yang dijelaskan pada Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2002), praktikalitas berarti bahwa bersifat praktis, artinya

mudah dan senang memakainya. Hal ini sejalan dengan pendapat Akker

(1999: 10) yang mengungkapkan bahwa kepraktisan mengacu pada tingkat

bahwa pengguna (atau pakar-pakar lainnya) memperimbangkan intervensi

dapat digunakan dan disukai dalam kondisi normal.

Media Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web merupakan

sebuah media pembelajaran yang dapat digunakan dalam mempermudah

proses pelaksanaan pembelajaran. Media Pembelajaran Elearning Center

Berbasis Web tidak hanya mudah digunakan bagi siswa dalam memahami

materi, namun Media Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web juga


143

mepermudah guru dalam menjelaskan matri dan memberikan contoh

konkrit kepada siswa pada saat proses pembelajaran.

Jika dikaitkan hasil uji praktikalitas yang telah dipaparkan diatas

diperoleh melalui beberapa data penelitian, maka dapat disimpulkan Media

Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web praktis digunakan, yaitu

praktis digunakan oleh siswa, dan juga praktis digunakan oleh guru. Serta

data praktikalitas dapat dipertanggung jawabkan.

3. Efektivitas Media Pembelajaran Elearning Center Berbasis Web

Dengan Penerapan Metode Drill Matapelajaran Matematikan Kelas

VIII SMP Semester 1

Syarat sebuah produk yang dikembangkan dalam penelitian

pengembangan selain harus memenuhi validitas, dan praktikalitas, produk

juga harus memenuhi syarat efektivitas. Dalam penelitian ini, penenliti

memperoleh data mengenai kefektivan elearning center web base metode

drill dari hasil belajar siswa yang menggunakan elearning center dalam

pembelajaran yang dilakukan pada kelas VIII 1 SMP Negeri 1 Ranah

Pesisir.

Adapun data yang diperoleh setelah melakukan proses pembelajaran

menggunakan elearning center web base metode drill pada kelas VIII 1

SMP Negeri 1 Ranah Pesisir, dapat diketahui bahwa elearning center web

base metode drill efektiv meningkatkan hasil belajar siswa dengan

persentase Ngain Score 57.6 % yang diartikan cukup efektive dalam

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.


144

Berdasarkan pemaparan diatas, elearning center web base metode

drill telah memenuhi persyaratan ketiga yaitu syarat efektif. Keefektifan

penggunaan elearning berbasis web untuk meningkatkan hasil belajar

siswa juga pernah diteliti oleh Mawar Ramadhani dengan judul

“Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Web

Pada Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Hasil

Belajar Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kalasan”. Hasil penelitian ini

memaparkan bahwa efektivitas media Elearning Berbasis Web masuk

dalam kriteria sedang yaitu dengan nilai indeks normlized gain sebesar

0.54 atau 54 % tentang perbandingan hasil belajar yang menggunakan

elearning berbasis web dengan pembelajaran yang dilaksanakan secara

konvensional. Penelitian ini menyarankan tentang bagaiamana

pelaksanaan penilaian formatif dan bagaimana komputerisasi dapat

dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pembalajaran sehari-harinya.

Penelitian yang dilakukan oleh Anna C, dkk menjelaskan bahwa

pelaksanaan tes dengan mengguakan computer lebih efektif dibandingkan

dengan pelaksanaan tes yang dilaksanakan secara konvensional.

Sebuah produk dikatakan efektif apabila produk yang dikembangkan

dapat mencapai dan memenuhi tujuan yang menjadi dasar dilakukannya

pengembangan produk tersebut. Keefektivan dapat dinilai dari kesesuaian

antara produk yang ditujukan dengan pengalaman yang diperoleh serta

ketercapaian tujuan dengan penggunaan produk pembelajaran.

Reigeluth (dalam Rochmad, 2011) berpendapat bahwa aspek yang

paling penting dalam keefektifan adalah untuk mengetahui tingkat atau


145

derajat penerapan teori, atau model dalam suatu situasi tertentu. Berkaitan

dengan keefektifan dalam penelitian pengembangan, Akker (1999: 10)

menyatakan : “Effectiveness refer to the extent that the experiences and

outcomes with theintervention are consistent with the intended aims.”

Artinya, keefektifan mengacu pada tingkatan bahwa pengalaman dan hasil

intervensi konsisten dengan tujuan yang dimaksud. Dari pendapat diatas,

maka dapat diketahui bahwa suatu produk dikatakan efektif apabila

produk tersebut tepat guna dalam pemakaian dan pemanfaatannya

Anda mungkin juga menyukai