DISUSUN OLEH:
Mentor Coach
i
LEMBAR PENGESAHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II
KABUPATEN MANOKWARI SELATAN
PROVINSI PAPUA BARAT
LAPORAN AKTUALISASI
EDUKASI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN(PMT) KEPADA ORANG
TUA BAYI/BALITA GIZI KURANG DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS
RANSIKI
Disusun Oleh :
Nama Peserta : Faina, A.Md. Gz
NIP : 199403032021042001
NDH/Kelas : 17 / II A
Jabatan : Nutrisionis Terampil
Tempat Aktualisasi : Wilayah Kerja Puskesmas Ransiki, Kabupaten
Manokwari Selatan
COACH,
MENTOR,
Seterina Dowansiba
NIP.19821015 2010042 001
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan penyertaannya
sehingga penulis mampu menyelesaikan Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan di
tempat penulis bertugas yakni di Kabupaten Manokwari Selatan.
1. Bapak Markus Waran, ST. Msi. Dan Bapak Wempy W. Rengkung, selaku Bupati
dan Wakil Bupati Kabupaten Manokwari Selatan,
2. Bapak dr. Hengky Veky Tewu, M.PH selaku Sekretaris Daerah Kabupaten
Manokwari Selatan
3. Kepala SATUAN RINDAM XVIII Kasuari beserta Jajarannya yang telah
memberikan tempat bagi kami dalam mengikuti Pelatihan Dasar CPNS
4. Bapak Drs. Eduard Nunaki, M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Papua Barat.
5. Bapak Obeth Kawyan, SE selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Manokwari Selatan
6. Bapak Natan T. Lande, SE,M.A.P selaku Coach yang telah banyak membimbing
membagi ilmu dan pengalamannya dalam penyusunan rancang aktualisasi ini.
7. Ibu Santice Mandacan, SKM selaku PLH Puskesmas Ransiki Kabupaten
Manokwari Selatan
8. Ibu Ade Grace Airori, selaku mentor yang telah banyak membimbing membagi
ilmu dan pengalamannya dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
9. Segenap Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar dan Panitia Penyelenggara
LATSAR CPNS BPSDM Provinsi Papua Barat dan BKPSDM Kabuapten Manokwari
Selatan.
10. Keluargaku tercinta yang telah memberikan dukungan doa kepada saya selama
proses pelaksanaan LATSAR CPNS.
iii
11. Seluruh rekan-rekan peserta LATSAR Golongan II & III T.A 2018
Kabupaten Manokwari Selatan.
Menyadari rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari kekurangan, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan agar rancangan aktualisasi ini nantinya dapat
memberi manfaat dalam bidang pekerjaan dan penerapannya di organisasi perangkat daerah
serta mampu dikembangkan lebih lanjut.
Faina , A.Md. Gz
NIP.19940303 202104 2 001
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................v
DAFTAR TABEL...............................................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................................1
B. Tujuan Dan Manfaat
1. Tujuan.................................................................................................................................................3
2. Manfaat..............................................................................................................................................4
C. Tempat Dan Waktu Aktualisasi
1. Tempat Pelaksanaan......................................................................................................................4
2. Waktu Pelaksanaan........................................................................................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
v
b.Whole Of Government.........................................................................................................23
c. Pelayanan Public...................................................................................................................23
Rencangan Kegiatan Aktulisasi .....................................................................................................................26
Jadwal Kegiatan..................................................................................................................................................41
Kegiatan 1 ............................................................................................................................................................43
Kegiatan 2 49
Kegiatan 3 ............................................................................................................................................................55
Kegiatan 4 ............................................................................................................................................................67
Kegiatan 5 ............................................................................................................................................................71
BAB V PENUTUP
KESIMPULAN.....................................................................................................................................................74
SARAN...................................................................................................................................................................74
DAFTAR TABEL
vi
Tabel 2.1 APKL...................................................................................................................................................9
Gambar 4.13 Pemberian makanan tambahan pada bayi/balita Gizi Kurang ................62
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah dikemukakan
bahwa tugas pemerintah adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Maka untuk menjalankan tugas dengan maksimal dalam melayani
masyarakat, pemerintah harus meningkatkan kinerja dalam pelayanan-pelayanan publik
secara profesional.
Fungsi pegawai Aparatur Sipil Negara dalam UU No 5 tahun 2014 yaitu sebagai:
pelaksana kebijakan publik , pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa, maka
pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintah dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang professional,bebas dari intervensi politik serta bersih dari
praktik korupsi , kolusi dan nepotisme.
Guna menciptakan dan melahirkan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri
Sipil (PNS) yang berkualitas, berdaya saing , profesional dan berintegritas tinggi serta
memiliki etika yang baik dan bebas dari tindak korupsi, maka diharapkan melalui
pembentukan karakter dan penguatan kompetensi sesuai dengan bidang tugas melalui
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipilin diharapkan dapat menciptakan Aparatur
1
Sipil Negara yang mampu menerapkan atau mengaktualisasi sikap nilai-nilai dasar
ANEKA, yaitu : Akuntabilitas, Nasionalisme ,Etika Publik ,Komitmen Mutu serta Anti
Korupsi di tempat kerjanya masing-masing.
Wilayah Kabupaten Manokwari Selatan seluas 2.812,44 km2 yang terbagi kedalam 6 (enam)
distrik dengan Distrik Ransiki yang memiliki wilayah paling luas .Ratio luas wilayah
per/distrik terhadap luas wilayah Kabupaten Manokwari Selatan dapat dilihat pada tabel
berikut.
wilayah )sebanyak 41,96 persen , serta jumlah kampung sebanyak 13. Distrik MomiWaren
2
memiliki luas wilayah ( ) 440,00 dengan presenta seluas wilayah (%) sebanyak 15,64 ,
serta jumlah kampong sebanyak 7. Distrik Nenei memiliki luas wilayah ( ) 436,18
dengan presentase luas wilayah (%) sebanyak 15,51 dengan jumlah kampung 7. Distrik
Tahota memiliki luas wilayah ( ) 178,22 dengan presenta seluas wilayah (%) sebanyak
6,34 dengan jumlah kampung 4. Distrik Dataran Isim memiliki luas wilayah ( ) 214,89
dengan presentase luas wilayah (%) sebanyak 7,64 dengan jumlah kampung 12. Distrik
Oransbari memiliki luas wilayah ( ) 362,95 dengan presentase luas wilayah (%) sebanyak
12,91 dengan jumlah kampung 14.Sehingga apabila ditotal secara keseluruhan Kabupaten
manokwari selatan memiliki luas wilayah sebesar 2.812,44 , dengan presentase luas
wilayah (%) 100,00 serta memiliki jumlah kampong sebanyak 57(Sumber: Kabupaten
Manokwari Selatan DalamAngka , 2015 ).
Dengan demikian melalui kegiatan pelatihan dasar CPNS ini dapat diterapkan nilai-nilai
dasar ANEKA dalam melaksanakan tugas dan pelayanan penulis selama masa habituasi,
terutama terkait dengan kegiatan dalam “ Edukasi Pemberian Makanan Tambahan Kepada
Orang Tua Bayi/Balita Gizi Kurang DiWilayah Kerja Puskesmas Ransiki ”.
3
(ANEKA) dalam setiap pelaksanaan kegiatan sehingga dapat menjadi suatu
kebiasaan atau karakter diri ideal sebagai seorang ASN.
2. Memperoleh pengalamannya tentang penerapan Agenda Kedudukan dan Peran
PNS dalam NKRI yang mencakup WOG, Manajemen ASN dan Pelayanan
Publik.
3. Mampu Melaksanakan Edukasi Dan Pemberian makanan tambahan kepada orang
tua bayi/balita Gizi Kurang DiWilayah Kerja Puskesmas Ransiki dengan baik
b. Manfaat Aktualisasi
Adapun manfaat dari kegiatan aktualisasi ini yaitu sebagai berikut :
1. Mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA sehingga memiliki tanggung jawab dan
integiritas terhadap tugas dan jabatan.
2. Memberikan pengetahuan serta wawasan kepada orangtua bayi/balita gizi kurang
tentang pentingnya pemberian makanan tambahan melalui edukasi
3. Dengan dilaksanaknannya edukasi dan pemberian makanan tambahan di
harapkan dapat menekan angka bayi/balita gizi kurang diwilayah kerja
Puskesmas Ransiki
2. Waktu Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilakukan berdasarkan kalender Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II oleh Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) Provinsi Papua Barat. Kegiatan aktualisasi ini dilakukan selama 30
hari efektif dimulai pada tanggal 12 Oktober s/d 12 November 2021.
4
5
BAB II
6
Fungsi
Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat
Membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan hidup sehat
Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerja.
c. Nilai-Nilai Organisasi
Aman berarti mengutaman prilaku tanpa diskriminasi, bebas dari
ancaman, merasa terlindungi dan terhindar dari rasa takut
7
Damai , adalah sebuah keadaan yang tenang, emosi dalam diri yang
terkontrol serta hubungan sosial yang harmonis tanpa adanya
perseteruan dan konflik
Mandiri, adalah sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung
pada orang lain dalam menyelesaikan tangguangjawab , mengutamakan
kompetensi dan kreatif
Religius berarti penghargaan tertinggi yang di berikan masyarakat
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kerohanian yang bersifat mutlak
dan abadi
Sejahtera, berarti menunjuk kepada mewujudkan keadaan yang baik
dan makmur dalam keadaan sehat dan damai.
8
3) Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang di kelola oleh
lembaga masyarakat dan swasta, puskesmas juga menjalin kerjasama
termaksud penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang di
selenggarakan.
4) Dengan Jaringan Pelayananan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, puskesmas menjalin kerja sama yang erat dengan
berbagai pelayanan kesehatan rujukan.
5) Dengan Lintas Sektor
Tanggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksa teknis adalah
menyelenggarakan sebagai tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan
oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota.
6) Dengan Masyarakat
Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan
diwilayah kerja, puskesmas membutuhkan dukungan aktif dari masyarakat
sebagai objek dan subjek pembangunan .
B. Identifikasi Isu
Dari berbagai masalah yang ada di Kabuapten Manokwari Selatan, saya
mengidentifikasi ada 5 isu yang bisa saya sampaikan, antara lain:
1. Kurangnya partisipasi ibu dalam posyandu sebagai upayah peningkatan kesehatan
bayi/balita di wilayah kerja Puskesmas Ransiki
2. Kurang optimalnya edukasi dan pemberian PMT(makanan tambahan) kepada orangtua
bayi/balita gizi kurang diwilayah kerja Puskesmas Ransiki
3. Kurang optimalnya penyuluhan gizi seimbang bagi bayi/balita di posyandu, wilayah
kerja Puskesmas Ransiki
4. Kurangnya sosialisasi petugas, akan pentingnya pemberian tablet tambah darah bagi
remaja putri
5. Kurangnya pengetahuan keluarga dalam mendukung keberhasilan ASI Ekslusif
9
C. Analisis APKL
Dari isu yang telah diidentifikasi diatas, maka dalam kriteria pemilihan isu dilakukan
dengan menggunakan tabel APKL sebagai berikut
Kriteriaisu
No Isu strategis Nilai Total Rangking
A P K L
1 Kurangnya partisispasi ibu dalam 5 3 3 3 14 III
posyandu sebagai upayah peningkatan
kesehatan bayi/balita diwilayah kerja
Puskesamas Rasiki
2 Kurang optimalnya edukasi Pemberian
makanan tambahan kepada orangtua
5 5 4 4 18 II
bayi/balita gizi kurang diwilayah kerja
Puskesmas Ransiki
3 Kurang optimalnya penyuluhan gizi
seimbang bayi/balita kepada orang tua
5 5 5 5 20 I
di posyandu, wilayah kerja Puskesmas
Ransiki
4 Kurangnya sosialisasi petugas, akan
pentingnya pemberian tablet tambah 5 3 2 3 13 IV
darah bagi remaja putri
5 Kurangnya pengetahuan keluarga
dalam mendukung keberhasilan ASI 3 1 1 1 6 V
Ekslusif
Keterangan :
A : Aktual (yang sedang hangat dibicarakan)
P : Problematik (paling mendesak dipecahkan)
K : Kekhalayakan (mengenai hajat hidup orang banyak)
L : Layak (logis, pantas, realistis, dan dapatdibahas)
Rentang Nilai : 5-1
10
D. Memilih Isu Dan Penetapan Isu
Setelah menetapkan isu-isu stategis, maka perlu ditetapkan isu paling teraktual yang
terjadi di lokus kegiatan seperti pada table 2.2 berikut ini
11
4. Kurangnya sosialisasi petugas akan pentingnya pemberian tablet tambah darah
bagi remaja putri
5. Kurangnya pengetahuan keluarga dalam mendukung keberhasilan ASI Ekslusif.
12
13
BAB III
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
a) Akuntabilitas
14
Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda atau orang.
Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan
dan kapasitas.
Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.
b) Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme
memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya.
Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan
menanamkan nilai-nilai pancasila, pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung
didalamnya, setiap penyelenggara negara baik dipusat maupun didaerah(LAN RI,
2015)
Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa. Nilai ini mengandung adanya
pengakuan dan keyakinan terhadap adanya tuhan sebagai pencipta alam
semesta. Nilaiini menyatakan bahwa bangsa indonesia merupakan bangsa
religius, bukan bangsa atheis.
Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila kedua memiliki
konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti menjadi pedoman
negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia.
Ini berarti Negara menjalankan fungsi “melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
15
asal akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya, yang menjalani
satu kesatuan riwayat, yang membangkitkan persatuan karakter dan
kehendak untuk hidup bersama dalam suatu wilayah geopolitik nyata .
c) Etika Publik
Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada perbedaan antara
keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau benar.Sedangkan
moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Etika juga dipandang sebagai karakter atau etos
individu/kelompok berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur. Etika publik
merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik Kode etik
adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok
khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan tertulis. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana
tercantum dalam undang- undang ASN, yakni sebagai berikut:
16
Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
d) Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang
apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi,
inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu
Efektif, Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
17
Efisiens, Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang
ke luar alur.
e) Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar
biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam
ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
Jujur, Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas.
Peduli, Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki
sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
18
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang
yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
Mandiri, Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
Disiplin, Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan
selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
Tanggung Jawab, Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia.
Kerja Keras, Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya, demi terwujudnya kemanfaatan publik yang
sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk
melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan
mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
Sederhana, Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa
berlebih-lebihan.
Berani, Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas.
Adil, Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang
dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan.
19
b) Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional ,memiliki nilai dasar , etika profesi , bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No.5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara .
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
c) Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut:
Pelaksana Kebijakan Public;
Pelayan Public dan
Perekat Dan Pemersatu Bangsa
20
Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas,
Mempererat Persatuan Dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
21
11) Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
12) Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan
13) Mengunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengan sebaik-
baiknya
14) Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat
15) Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas
16) Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier
17) Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
22
11) Melakukan Suatu Tindakan Atau Tidak Melalukan Suatu Tindakan
Yang Dapat Menghalangi Atau Mempersulit Salah Satu Pihak Yang
Dilayani Sehingga Mengakibatkan Kerugian Bagi Yang Dilayani
12) Menghalangi Berjalanya Tugas Kedinasan
23
a) Menejemen ASN
Menejemen adalah proses memperdayakan sejumlah sumber daya organisasi
agar lebih efektif dan efisiensi dalam mencapai tujuan.
Menejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi,bebas dari intervensi politik dan bersih dari praktik
KKN.
Menejemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit, dimana Sistem
Merit merupakan kebijakan dan menejemen ASN berdasarkan kualifikasi
kompetensi kinerja yang adil tanpa membedakan latarbelakang politik,
ras/warna kulit, agama, asal usul, jenis kelaamin, status umum dan kondisi
kesehatan.
1) Asas Menejemen ASN meliputi :
Kepastian hukum
Profesionalitas
Proporsionalitas
Keterpaduan
Delegasi
Netralitas
Akuntabilitas
Efektif dan efesien
Keterbukaan
Non diskriminatif
Persatuan dan kesatuan
Keadilan dan kesetaraan
Kesejateraan
2) Ruang lingkup Menejemen ASN meliputi :
o Penyusunan dan penetapan kebutuhan
o Pengadaan
o Pangkat dan jabatan
o Pengembangan karier
o Pola karier
o Promosi
o Mutasi
24
o Penilaian kinerja
o Penggajian dan tunjangan
o Penghargaan
o Displin
o Pemberhentian
o Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
o Perlindungan
b) Whole Of Government
Whole of Government (WoG) menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik
berkerja lintas batas atau lintas sector guna mencapai tujuan bersama dan
sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu. WoG merupakan
pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat
yang selama ini terbangun.
c) Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang
publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan
Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah , dalam rangka upaya
pemenuhan kebutuhan maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan.
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
Pelayanan publik adalah kegiatan atau kebutuhan pelayanan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Secara Umum pelayanan publik adalah merupakan suatu kegiatan pelayanan yang
dilakukan oleh pemberi pelayanan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang
harus digerakkan dan disosialisasikan secara terbuka.
25
Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik
26
Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi
publik. Yang dapat dibedakan lagi menjadi 2 (dua) yaitu:
27
TABEL 3.1
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
No KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN TERGHADAP PENGUATAN NILAI
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTASI MATA
KEGIATAN VISI-MISI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
28
n Lingkar indikator memberikan khususnya selalu berjalan
Lengan dalam pelayanan dari bayi/balita wilayah dengan baik,
Atas penentuan setiap aspek kerja Puskesmas sehingga sangat
(LILA) status gizi kesehatan. Ransiki agar diharapkan
o Melalui Melakukan mendapatkan partisipasi
pengukuran pengukuran pelayanan kesehatan orangtua dalam
tinggi dan tinggi dan yang maksimal kegiatan posyandu
panjang panjang badan melalui kegiatan dalam menunjang
badan bayi/balita yang posyandu. kesehatan
bayi/balita merupakan salah bayi/balita.
kita dapat satu indikator Kegiatan
mengetahui dalam penetuan aktualisasi ini
dan menilai status gizi, bertujuan untuk
pertumbuha karena masalah mewujudkan
n gizi kurang keadaan yang
bayi/balita merupakan baik, makmur dan
sesuai permasalahan sejaterah demi
dengan usia yang harus di mewujudkan
dan sebagai atasi sehingga derajat kesehatan
salah satu kita dituntut khususnya
indikator dapat berkerja terhadap
dalam dan bayi/balita gizi
29
penentuan mempertanggung kurang, terutama
status gizi. jawabkan setiap melalui kegiatan
o Melalui tindakkan dan (posyandu).
pengukuran kinerja kita
lingkar kepada
lengan atas masyarakat.
ini dapat Pengukuran
menggambar lingkar lengan
kan apakah atas pada
anak bayi/balita dapat
memgalami menggambarkan
kondisi kondisi energi
KEP(Kurang dan protein yang
Energi di miliki
Protein) bayi/balita
khususnya sehingga dapat
pada menetukan
bayi/balita status gizi
dan sebagai sehingga dapat
indikator membuat
dalam keputusan
penentuan berdasarkan
30
status gizi. prinsip keahlian.
31
makanan stribusikan Inovasi dan meningaktkan
tambahan o Dokumentasi kreatif,efektifita derajat kesehatan
yang akan terlampir s membuat hal bayi/balita gizi
dibagikan baru dalam kurang.
Membuat mengedukasi Daftar tanda
daftar melalui terima makanan
Tanda media(poster) tambahan(biskuit
terima (Komitmen balita) dapat
PMT mutu) dijadikan bukti
Mempersiapkan bahwa pembagian
makanan makanan
tambahan(biskui tambahan(biskuit
t balita) dan balita) tepat
membagikan sasaran demi
kepada hidup yang
bayi/balita gizi sejaterah.
kurang pada saat
kunjungan
rumah,karena itu
merupakan
tanggungjawab
kita sebagai
32
tenaga gizi
puskesmas
(akuntabilitas)
Mempersiapkan
makanan
tambahan(biskui
t balita) dan
dibagikan sesuai
dengan jumlah
bayi/balita gizi
kurang
Membuat daftar
tanda terima
sebagai bukti
bahwa
pembagian MT
sesuai dengan
target
merupakan
tanggungjawab
dal menunjang
kinerja dan
33
profesi(anti
korupsi)
Dengan adanya
tangan orangtua
bayi/balita gizi
kurang dalam
daftar tanda
terima, kita
telah
menjalankan
tugas secara
profesional(etik
a publik)
34
Memberika o Orang tua penjelasan edukasi pada orang langsung
n edukasi bayi/balita tentang maksud tua bayi/balita ini mengunjungi
tentang dapat mampu dan tujuan sesuai dengan orang tua
Pemberian memahami inovasi berupa Meningkatkan bayi/balita
Makanan edukasi edukasi sebagai derajat kesehatan melalui
Tambahan yang pengetahuan masyarakat dan juga kunjungan rumah.
bagi diberikan kepada orang tua memberikan Membina
bayi/balita o Orang tua bayi/ balita pengetahuan hubungan sosial
gizi bayi/balita selain itu - Meningkatkan yang harmoni
kurang menerima memberikan keamanan bagi sehingga
Memberika makanan makanan masyakat mansel kunjungan rumah
n makanan tambahan tambahan sebagai tolak ukur dilakukan secara
tambahan yang di kepada kerja tenang tanpa ada
untuk bagikan bayi/balita gizi emosi dan
bayi/balita o Menandatang kurang konflik
gizi i daftar jujur dan Kegiatan
kurang tanda terima bertanggung aktualisasi ini
Menandata Makanan jawab, dengan bertujuan untuk
ngani Tambahan membagikan mewujudkan
daftar o Dokumentas makanan keadaan yang
tanda i terlampir tambahan untuk baik, makmur dan
balita gizi demi
35
terima kurang ,karena mewujudkan
pemberian itu merupakan derajat
makanan hak mereka, kesehatan
tambahan kementrian khususnya
oleh kesehatan terhadap
orangtua memberikan bayi/balita
bayi/balita bantuan ditambah dengan
Berpamita makanan pemberian
n kepada tersebut,sehingg makanan
orang tua a kami tambahan(biskuit
bayi/balita membantu ) kepada
mendistribusika bayi/balita gizi
n,sesuai dengan kurang
jumlah Sikap dan
bayi/balita gizi prilaku yang
kurang dalam tidak mudah
memenuhi tergantung pada
kebutuhan gizi. orang lain dan
Tanda tangan juga
orangtua menyelesaikan
bayi/balita tanggungjawab,
dalam daftar dalam
36
tanda terima memberikan
makan pengetahuan
tambahan(biskui kepada orangtua
t balita) sebagai bayi/balita
bukti bahwa melalui edukasi
pemberian kurang.
makanan
tambahan(biskui
t balita) tepat
sasaran yaitu
bayi/balita gizi
kurang.
37
mentor laporan rancangan Apratur Sipil berjalan dengan
tentang kegiatan Negara lancar.
hasil sehingga - Meningkatkan Sikap dan
kegiatan mendapatkan derajat kesehatan prilaku yang
aktualisasi hasil kegiatan. Masyarakat tidak mudah
Musyawarah Manokwari Selatan tergantung pada
dalam membahas orang lain dan
hasil kegiatan juga
Inovasi, kreaktif menyelesaikan
dan evektifitas tanggungjawab,
membuat hal terhadap tugas
baru dalam yang diberikan.
setiap rancangan
kegiatan
sehingga
mendapatkan
hasil kegiatan
sesuai.
Hasil kegiatan
di sampaikan
secara
transparan
38
seperti kendala
dan tantangan
yang dihadapi
selama
melaksanakan
kegiatan.
39
sesuai dengan bagi Aparatur Sipil terhadap tugas
saran dan arahan Negara yang dibeerikan
dari mentor Pada saat proses
Selalu konsisten mempersiapkan
dalam proses laporan hasil
penyusunan aktualisasi dalam
laporan hasil keadaan yang
kegiatan tenang, emosi
aktualisasi dalam diri yang
Musyawarah terkontrol serta
dalam hubungan sosial
mengkonsultasika yang harmoni
n hasil laporan tanpa adanya
kegiatan perseteruan dan
aktualisasi konflik.
kepada couch.
Penyampaian
hasil kegiatan
dilakukan secara
transparan
sehingga couch
dapat memberikan
40
saran dalam
laporan hasil
aktualisasi.
41
TABEL 3.2
42
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
Adapun rincian realisasi aktualisasi secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah
ini :
43
Output dari kegiatan 3 adalah orang
tua bayi/balita mengerti maksud dan
tujuan kami atas kegiatan kunjungan
rumah dan bersedia diberikan
edukasi/pengetahuan disertai dengan
3. Melakukan kunjungan rumah 3.
dokumentasi diharapkan
orangtua bayi/balita mampu memahami
kegiatan edukasi yang di laksanakan
disertai dengan dokumentasi
44
Realisasi Kegiatan/Output Melalui penimbangan berat badan bayi/balita
kita dapat mengetahui berat badan bayi/balita sebagai salah satu indikator
dalam penentuan status gizi dengan output sebagai berikut :
Gambar 4.1 pada tahapan 4.1.1 yaitu melakukan penimbangan berat badan
bayi/balita
45
Tahapan 4.1.2 Melakukan Pengukuran Tinggi/Panjang Badan
Tinggi/ panjang badan adalah tolak ukur penting untuk mengetahui seberapa
baik tumbuh kembang seorang anak.
46
Tahapan 4.1.3 Melakukan Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Pengukuran lingkar lengan atas merupakan gambaran cadangan lemak
keseluruhan dalam tubuh. Mengukur lingkar lengan atas atau LILA adalah
salah satu cara yang dapat digunakan untuk menetukan status gizi anak.
Gambar 4.3 pada tahapan 4.1.3 yaitu melakukan pengukuran lingkar lengan
atas bayi/balita
b. Keterkaitan Substansi Dengan Mata Pelatihan
Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar ASN pada kegiatan 1 adalah sebagai
berikut :
1. Tahapan 4.1.1
Menjalankan tugas secara efisiesien demi mencapai hasil yang
maksimal dengan melakukan penimbangan kita dapat mengetahui berat
badan bayi/balita sehingga dapat menjadi indikator dalam menetukan
status gizi bayi/balita.
47
Melakukan penimbangan berat badan yang dilaksanakan setiap bulan,
merupakan tugas dan tanggungjawab kita sebagai tenaga kesehatan
dalam memberikan pelayanan dari setiap aspek kesehatan.
Melaksanakan penimbangan berat badan bayi/balita secara tidak
langsung kita telah memberikan pelayanan kepada masyarakat/publik
secara jujur,tanggap, cepat, tepat, akurat dan berdayaguna.
2. Tahapan 4.1.2
Melakukan pengukuran tinggi dan panjang badan bayi/balita kita dapat
merupakan salah satu indikator dalam penetuan status gizi
bayi/balita,dan wajib dilaksanakan secara rutin setiap bulan dan secara
tidak langsung kita telah melaksanakan tugas secara profesional dan
penuh tanggungjawab .
Pengukuran tinggi dan panjang badan bayi/balita sebagai salah satu
indikator dalam penetuan status gizi bayi balita sehingga kita sebagai
tenaga kesehatan dapat membuat keputusan berdasarkan pada
prinsip keahlian.
Melakukan pengukuran tinggi dan panjang badan bayi/balita yang
merupakan salah satu indikator dalam penetuan status gizi, karena
masalah gizi kurang merupakan permasalahan yang harus di atasi
sehingga kita dituntut dapat berkerja dan mempertanggungjawabkan
setiap tindakkan dan kinerja kita kepada masyarakat.
3. Tahapan 4.1.3
Pengukuran Lingkar lengan atas pada bayi/balita bisa menjadi indikator
awal status gizi anak yang mudah di lakukan sehingga kita sebagai ahli
gizi tetap bisa konsisten dalam menetukan status gizi bayi/balita.
Pengukuran lingkar lengan atas pada bayi/balita dapat menggambarkan
kondisi energi dan protein yang di miliki bayi/balita hingga dapat
menetukan status gizi sehingga dapat membuat keputusan
berdasarkan prinsip keahlian.
48
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Manokwari Selatan yang aman,
damai, mandiri, religius dan sejaterah
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Manokwari
Selatan khususnya bayi/balita wilayah kerja Puskesmas Ransiki agar
mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal melalui kegiatan
posyandu.
49
2. Kegiatan 2
Tanggal 28-30 Oktober 2021
a. Mempersiapkan Alat Dan Bahan. Alat adalah sesuatu yang digunakan untuk
membuat sesuatu berupa benda, sedangkan bahan adalah suatu yang diperlukan
dan merupakan bagian dari suatu yang akan dibuat. beberapa tahapan kegiatan
2 adalah sebagai berikut:
T ahapan 4.2.1 Mengumpulkan dan Penginputan data bayi/balita
Pengumpulan dan penginputan hasil penimbangan bayi/balita Untuk dapat
mengetahui status gizi, kemudian di pisahkan data bayi/balita gizi kurang
3 bulan terakhir
50
Realisasi Kegiatan/Output Melalui tahapan 4.2.2 membuat media untuk
edukasi kepada orangtua bayi/balita dengan harapan orangtua dapat mampu
memahami edukasi yang diberikan dengan output sebagai berikut:
51
Gambar 4.7 pada kegiatan 2 tahapan 4.2.2 yaitu proses mempersiapkan
poster
52
Gambar 4.8 kegiatan 2 tahapan 4.2.3 yaitu mempersiapkan makanan
tambahan(biskuit balita) untuk dibagikan kepada bayi/balita gizi kurang
53
Gambar 4.9 membuat daftar tanda terima makanan tambahan(biskuit
balita)
b. Keterkaitan Substansi Dengan Mata Pelatihan
Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar ASN pada kegiatan 2 adalah sebagai
berikut :
1. Tahapan 4.2.1
Mengumpulkan data dengan kejelasan target dimana target atau
sasaran dalam kegiatan ini ada keluarga yaitu orang tua dan anak
dan juga transparan tanpa ada yang ditutup-tutupi.
Mampu mempertanggujawabkan tindakan dan kinerja serta membuat
keputusan berdasarkan keahlian
2. Tahapan 4.2.2
Inovasi dan kreatif,efektifitas membuat hal baru dalam
mengedukasi melalui media,dengan maksud agar orang tua lebih
mampu memahami serta mengefektivitas waktu.
Meningkatkan kualitas hasil kerja demi terwujudnya kemanfaatan
publik dengan mencurahkan tenaga dan kemapuan ,sehingga dengan
adanya media poster orangtua bisa dan mampu memahami tujuan adanya
edukasi.
3. Tahapan 4.2.3
Menyiapkan makanann tambahan(biskuit balita) bagi bayi/balita gizi
kurang dan membagikan pada saat dilaksanakan kunjungan
rumah,merupakan tugas kita sebagai tenaga gizi puskesmas dalam
malaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab .
54
Mempersiapkan makanan tambahan(biskuit balita) dan akan membagikan
pada saat kegiatan kunjungan rumah,sesuai dengan bayi/balita gizi
kurang,dan ada 13 bayi/balita gizi kurang(kurus) tahapan ini
menggambarkan tingkat ketercapaian target yang direncanakan secara
efektivitas .
4. Tahapan 4.2.4
Dengan membuat daftar tanda terima makanan tambahan(biskuit balita)
dapat dijadikan bukti bahwa pembagian biskuit balita memang diberikan
pada balita gizi kurang karena itu merupakan tanggungjawab dalam
menunjang kinerja dan profesi
Dengan membuat daftar tanda terima biskuit balita ini, orangtua
bayi/balita gizi kurang menandatanganinya sehingga secara tidak
langsung kita sudah menjalankan tugas secara profesional .
55
E. Manfaat Dan Dampak
Dalam mengumpulkan dan mengelolah data bayi/balita gizi
kurang,sehingga dari kegiatan mempersiapkan makanan tambahan dan
juga memberikan edukasi kepada orangtua bayi/balita yang selanjutnya
dapat meningkatkan derajat kesehatan bayi/balita gizi kurang serta
adanya daftar tanda terima makanan tambahan(biskuit balita) dapat
dijadikan bukti bahwa pembagian makanan tambahan tepat sasaran.
Jika kegiatan 2 tidak dilaksanakan orangtua bayi/balita tidak mengetahui
akan pentingnya edukasi, dan pemberian makanan tambahan(biskuit
balita) dalam meningkatkan derajat kesehatan bayi/balita khususnya gizi
kurang dan dalam pengumpulan serta pengelolaan data bayi/balita gizi
kurang tidak ada tindakan yang diambil dalam menindaklanjuti masalah
gizi kurang.
3. Kegiatan 3
Tanggal 01-06 November 2021
a. Melaksanakan kunjungan rumah adalah upaya untuk mendeteksi kondisi
keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan anak atau individu. Dalam
kegiatan kunjungan rumah ada 13 bayi/balita gizi kurang(kurus) yang akan di
kunjungi,dan pada kegiatan 3 ini ada beberapa tahapan yaitu sebagai berikut :
56
57
58
Gambar 4.10 pada tahapan 4.3.1 memberikan salam kepada tuan rumah
(orangtua bayi/balita)
59
Gambar 4.11 pada tahapan 4.3.2 memberitahukan maksud dan tujuan
60
61
Gambar 4.12 pada tahapan 4.3.3 memberikan edukasi kepada orangtua
bayi/balita gizi kurang
62
Gambar 4.13 pada tahapan 4.3.4 pemberian makanan tambahan bagi
bayi/balita gizi kurang.
63
menandatangi daftar tanda terima sebagai bukti bahwa, telah diberikan
makanan tambahan(biskuit balita) yaitu sebagai berikut :
64
Gambar 4.14 pada tahapan 4.3.5 orangtua bayi/balita gizi kurang
menandatangani daftar tandah terima makanan tambahan(biskuit balita).
Berpamitan
Pada tahapan 4.3.6 adalah berpamitan kepada orangtua bay/balita, setelah
melaksanakan kunujungan rumah.
65
Gambar 4.15 pada tahapan 4.3.6 izin pamit kepada orangtua bayi/balita
.
b. Keterkaitan Substansi Dengan Mata Pelatihan
Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar ASN pada kegiatan 3 adalah sebagai
berikut :
1. Tahapan 4.3.1
Pada saat sebelum masuk rumah memberikan salam kepada tuan
rumah(orangtua balita) merupakan sikap sopan santun
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
2. Tahapan 4.3.2
Menjelaskan maksud dan tujuan dari kunjungan rumah orangtua
bayi/balita secara transparansi(keterbukaan) tidak ada yang ditutup-
tutupi
Menjelaskan maksud dan tujuan secara tidak langsung kita telah
memberikan pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap,cepat,
akurat, berdayaguna dan juga santun
Menyampaikan maksud dan tujuan dengan harapan mencapai hasil sesuai
dengan target secara efektif.
2. Tahapan 4.3.3
Melaksanakan edukasi secara tidak langsung kita menjukkan sikap
peduli kepada masalah gizi yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas
Ransiki
Dalam pelaksanaan edukasi ini secara langsung terjalin
komunikasi,konsultasi dan kerjasama yang baik dengan orangtua
bayi/balita gizi kurang.
66
4. Tahapan 4.3.4
Jujur dan bertanggung jawab, dengan membagikan makanan
tambahan untuk balita gizi kurang ,karena itu merupakan hak mereka,
kementrian kesehatan memberikan bantuan makanan tersebut,sehingga
kami membantu mendistribusikan,sesuai dengan jumlah bayi/balita gizi
kurang yaitu 13 anak dalam memenuhi kebutuhan gizi.
Pemberian makanan tambahan (biskuit balita) merupakan program
pemerintah dalam mengatasi permasalahan gizi pada bayi/balita dan kita
sebagai tenaga gizi mejalankan kegiatan dan memiliki kemampuan
dalam melaksanakan kebijakan pemerintah.
5. Tahapan 4.3.5
Tanda tangan orangtua bayi/balita dalam daftar tanda terima makanan
tambahan(biskuit balita) oleh orangtua bayi/balita merupakan bukti
bahwa pemberian makanan tambahan(biskuit balita) tepat sasaran yaitu
bayi/balita gizi kurang(kurus)
Lembar tanda tangan daftar tanda terima makanan tambahan(biskuit
balita) merupakan tanggungjawab yang terlaksana dalam tindakan
yang diambil yaitu pembagian makanan tambahan(biskuit balita) melalui
kegiatan kunjungan rumah.
6. Tahapan 4.3.6
Setelah melaksanakan edukasi dan pembagian makanan tambahan kepada
orangtua balita, berpamitan terlebih dahulu sebelum mengakhiri kegiatan
kunjungan rumah merupakan sikap sopan santun
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
67
d. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang terkandung dalam kegiatan 3 adalah sebagai
berikut:
o Tidak ada perilaku diskriminasi dalam berinteraksi dan memberikan
kebebasan sehingga bisa langsung mengunjungi orang tua bayi/balita
melalui kunjungan rumah.
o Membina hubungan sosial yang harmoni sehingga kunjungan rumah
dilakukan secara tenang tanpa ada emosi dan konflik
o Kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk mewujudkan keadaan yang
baik, makmur dan demi mewujudkan derajat kesehatan khususnya
terhadap bayi/balita ditambah dengan pemberian makanan
tambahan(biskuit) kepada bayi/balita gizi kurang
o Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dan
juga menyelesaikan tanggungjawab, dalam memberikan pengetahuan
kepada orangtua bayi/balita melalui edukasi.
4. Kegiatan 4
Tanggal 8-9 November 2021
a. Evaluasi adalah proses identifikasi untuk mengukur/menilai apakah sebuah
kegiatan atau program dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan berhasil
mencapai tujuan atau tidak. Dari kegiatan evaluasi ada beberapa tahapan yaitu
sebagai berikut :
Menunjukkan Semua Hasil Kegiatan Pada Mentor
68
Pada tahapan 4.4.1 adalah semua hasil kegiatan mulai dari rancangan
sampai hasil kegiatan berserta dokumentasi di tunjukkan kepada mentor
untuk selanjutnya di berikan pendapat tentang semua hasil kegiatan.
Gambar 4.16 pada tahapan 4.4.1 menunjukkan semua hasil kegiatan pada
mentor.
.
69
Gambar 4.17 pada tahapan 4.4.2 meminta pendapat mentor tentang hasil
kegiatan
70
Musyawarah dalam membahas hasil kegiatan bersama dan mentor
memberi masukkan dalam penyusunan laporan hasil aktualisasi.
Penyampaian hasil kegiatan dilakukan secara transparansi sehingga mentor
dapat memberikan saran dalam penyusunan laporan hasil aktualisasi.
c. Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi
Kontribusi kegiatan 4 dalam Visi Dan Misi adalah sebagai berikut :
Meningkatkan keamanan bagi masyarakat mansel sebagai tolak ukur
kerja
Membangun birokrasi pemerintah yang efektif bagi Apratur Sipil
Negara
Meningkatkan derajat masyarakat Kesehatan Kabupaten Manokwari
Selatan
71
5. Kegiatan 5
Tanggal 10-12 November 2021
a. Pada kegiatan 5 adalah Menyiapkan Laporan Hasil Aktualisasi mulai dari
menyusun rancangan kegiatan hingga hasil kegiatan. Berikut ini merupakan
beberapa tahapan dalam mempersiapkan hasil laporan aktualisasi yaitu sebagai
berikut :
72
Gambar 4.19 pada tahapan 4.5.2 mengkonsultasikan hasil aktualisasi
kepada couch
73
c. Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi
Kontribusi kegiatan 5 dalam Visi Dan Misi adalah sebagai berikut :
Terwujudnya masyarakat kabupaten manokwari selatan yang aman,
damai, mandiri, religius dan sejahtera
Membangun birokrasi pemerintahan yang efisien dan efektif bagi
Aparatur Sipil Negara
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
ASN (Aparatur Sipil Negara) merupakan suatu profesi yang dalam proses
kerjanya seseorang dituntut bekerja secara profesional sehingga menghasilkan
pelayanan publik yang berkualitas.
Dengan tenaga gizi yang memiliki pendidikan Diploma III mampu memberikan
pelayan yang prima kepada masyarakat, melalui kegiatan diklat latsar di Rindam
X Kasuari dan kegiatan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) ini telah
mampu meningkatkan kinerja peserta diklat dalam menjalankan tugas dan fungsi
di instansi tempat bekerja sebagai seorang tenaga gizi yang profesional dan
memiliki integritas dalam mewujudkan pelayanan pada masyarakat khususnya di
wilayah kerja Puskesmas Ransiki, dengan melakukan 5 kegiatan yang merupakan
satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan orangtua bayi/balita dalam
pemberian makanan tambahan untuk balita gizi kurang melalui edukasi dan
pembagian makanan tambahan.
B. Saran
Saran yang penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
Kepada kepala Puskesmas Ransiki untuk selalu mendukung setiap kegiatan
yang dilakukan, dalam hal meningkatkan kesehatan masyarakat
Peserta diklat diharapkan dapat terus menerapkan profesionalisme kerja
sesuai dengan nilai-nilai ANEKA di tempat tugas masing-masing.
Panitia diklat selaku penyelenggara kiranya dapat terus mengembangkan
pelatihan dan bimbingan yang berkualitas mengimplementasikan diri peserta
diklat di dunia kerja sesuai dengan nilai-nilai ANEKA .
75
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administras i Negara. (2017). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan II I
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil . Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administras i Negara. (2017). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan II I :
Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras i Negara. (2017). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I I dan III :
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I I dan
III :Etika Publik . Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras i Negara. (2017). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I I dan III :
Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras i Negara. (2017). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III :
Anti Korupsi . Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik .
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras i Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras i Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan
Dasar CPNS Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi Negara .
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II &III.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan Publik
76
DAFTAR LAMPIRAN
77
KARTU KENDALI MENTOR
78
28-30 Mempersiapkan alat dan
oktober bahan
o Mengumpulkan data
bayi/balita gizi kurang dalam
kurung waktu 3 bulan
terakhir didengan
mengunakan aplikasi
EPPGBM
o Mebuat poster
o Mempersiapkan makanan
tambahan yang akan
dibagikan
o Membuat daftar serah terima
PMT
79
o Memberikan makanan
tambahan untuk bayi/balita
gizi kurang
o Menandatangani daftar tanda
terima pemberian makanan
tambahan oleh orangtua
bayi/balita
o Berpamitan kepada orang tua
bayi/balita
80
10-12 Menyiapkan Laporan Aktualisasi
november o Menyusun laporan
o Mengkonsultasikan kepada
mentor
Mentor,
81
KARTU KENDALI COUCH
82
28-30 Mempersiapkan alat dan
oktober bahan
o Mengumpulkan data
bayi/balita gizi kurang dalam
kurung waktu 3 bulan
terakhir didengan
mengunakan aplikasi
EPPGBM
o Membuat poster
o Mempersiapkan makanan
tambahan yang akan
dibagikan
o Membuat daftar serah terima
PMT
83
bagi bayi/balita gizi kurang
o Memberikan makanan
tambahan untuk bayi/balita
gizi kurang
o Menandatangani daftar tanda
terima pemberian makanan
tambahan oleh orangtua
bayi/balita
o Berpamitan kepada orang tua
bayi/balita
84
10-12 Menyiapkan Laporan Aktualisasi
november o Menyusun laporan
o Mengkonsultasikan kepada
mentor
Coach,
Natan T. Lande,SE,M.A.P
NIP.19661115 199503 1 002
85
86
87
88
89
90
91
92
Melakukan Konsultasi Kepada Pimpinan
93
Melakukan Konsultasi Kepada Mentor
94
BIODATA PENULIS
Agama : Islam
Status : Menikah
No. Hp : 085348609395
Email : ruslanlanlan92617@gmail.com
NIP : 199403032021042001
Golongan/pangkat : IIC
95