Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN AKHIR

SOFTKILL X: KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI B

Disusun oleh:

Saniyya Yumna Abiyya

20/461249/EK/23205

UNIVERSITAS GADJAH MADA

D.I. YOGYAKARTA

2021
PT. CITRA GAMA SAKTI
Spatial research – Consultants – Training

Jl. Afandi (Gejayan) CT.X/ 76 Deresan Santren, Caturtunggal, Depok, Sleman, DIY

Telp./Fax. : (0274) 4531432, Email : citra_gama_sakti@yahoo.com

Website: www.citragamasakti.com

SURAT KETERANGAN

Nomor : 193.5/Dir-CGS/VII/19

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Gatot Kurniawan S.Si., M.Si

Jabatan : Direktur Utama

Institusi : PT. Citra Gama Sakti

Atas nama PT Citra Gama Sakti menerangkan bahwa ;

Nama : Saniyya Yumna Abiyya

NIM : 20/461249/EK/23205

Program Studi : Manajemen

Fakultas : Universitas Gajah Mada

Telah selesai melaksanakan Mentoring Leadership and Communication pada :

Hari, Tanggal : Rabu, 29 September 2021

Tempat : PT Citra Gama Sakti (Studio)

ii
Demikian Surat Keterangan Mentoring ini diberikan untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 30 September 2021

Gatot Kurniawan S.Si., M.Si

Direktur Utama

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang melimpah, sehingga

kegiatan sesi coaching pada mata kuliah Softskills X : kepemimpinan dan

komunikasi dapat terselesaikan dengan baik.

Laporan ini dibuat guna menjabarkan seluruh kegiatan yang telah saya lakukan

selama periode coaching. Di samping itu juga untuk memenuhi persyaratan tugas

mata kuliah Softskill X: Kepemimpinan dan Komunikasi di Fakultas Ekonomika

dan Bisnis program studi manajemen Universitas Gadjah Mada.

Dalam penyusunan laporan pelatihan ini, tentu tak lepas dari pengarahan dan

bimbingan pleh berbagai pihak. Maka saya ucapkan rasa hormat dan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu antara lain sebagai berikut:

1. Bu Naya Hapsari, S.E., M.Sc. dan Bapak Dr. Rangga Almahendra, S.T.,

M.M. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Softskill X: Kepemipinan

dan Komunikasi

2. Bapak Gatot Kurniawan, S.Si., M.Si selaku mentor saya selama periode

mentoring.

iv
Karena kebaikan oleh pihak yang telah saya sebutkan tadi maka saya bisa

menyelesaikan laporan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya. Laporan akhir

ini memang masih jauh dari kesempurnaan, tapi saya sudah berusaha sebaik

mungkin. Semoga laporan ini dapat menjadi kebermanfaatan bagi kita

semua.

Yogyakarta, 5 Oktober 2021

Saniyya Yumna Abiyya

v
DAFTAR ISI
Surat Keterangan Mentoring ................................................................................... ii
Kata Pengantar ....................................................................................................... iv
Daftar Isi................................................................................................................. vi
iBAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pelatihan ....................................................................................... 2
1.4 Manfaat Pelatihan ..................................................................................... 3
BAB II TEORI KEPEMIMPINAN ........................................................................ 4
2.1 Teori Kepemimpinan Umum.................................................................... 4
2.2 Kepemimpinan Dalam Konteks Spesifik ................................................. 6
BAB III PROFIL MENTOR ................................................................................... 7
3.1 Pendidikan ................................................................................................ 7
3.2 Karir.......................................................................................................... 7
3.3 Organisasi ................................................................................................. 8
BAB IV HASIL WAWANCARA .......................................................................... 9
4.1 Teori Intra-Individu .................................................................................. 9
4.2 Teori Diadik ........................................................................................... 10
4.3 Teori Tingkat Grup ................................................................................. 11
4.4 Teori Tingkat Organisasi ........................................................................ 11
BAB V REFLEKSI DIRI ...................................................................................... 13
5.1 Deskripsi Pengalaman Pelatihan ............................................................ 13
5.2 Keterampilan Dan Pengetahuan Yang Diperoleh................................... 13
5.3 Pemahaman Budaya Kerja ..................................................................... 14
5.4 Pemahaman Etika Profesi ....................................................................... 14
5.5 Aspirasi Karir Masa Depan .................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16
LAMPIRAN .......................................................................................................... 17

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepemimpinan (leadership) sudah lama menjadi salah satu isu dalam

manajemen yang cukup menarik untuk dibahas, mulai dari pengertian

kepemimpinan itu sendiri, sifat-sifat dan skill dalam kepemipinan, hingga

pembagian konsep dan tipe-tipenya. Dilansir dari buku Leadership in Organization

oleh Gary Yukl, kepemimpinan didefinisikan berdasar prespektif dari masing-

masing individu. Secara umum, kepemimpinan diartikan sebagai sebuah proses

dimana pengaruh yang diberikan seseorang untuk membimbing, menyusun, dan

memfasilitasi kegiatan dan hubungan dalam kelompok atau organisasi.

Peran kepemimmpinan yang strategis dan penting bagi pencapaian suatu

organisasi, merupakan salah satu motif yang mendorong manusia untuk selalu

menyelidiki hal-hal terkait dengan kepemimpinan. Sosok pemimpin sangat

dibutuhkan di seluruh aspek kehidupan. Dari lingkungan terdekat, seperti keluarga,

hingga lingkungan profesional seperti dalam lingkungan kerja ataupun organisasi.

Seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat dan keterampilan tertentu. Contohnya

sifat kritis, bijaksana dan bertanggung jawab, sedangkan keterampilan dari

pemimpin adalah keterampilan teknis, keterampilan interpersonal, dan

keterampilan konseptual.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dalam

hal ini penulis aan merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara menerapkan kepemimpinan berdasar teori intra-

individu?

2. Bagaimana cara menerapkan kepemimpinan berdasar teori

diadik?

3. Bagaimana cara menerapkan kepemimpinan berdasar teori

tingkat grup?

4. Bagaimana cara menerapkan kepemimpinan berdasar teori

tingkat organisasi?

1.3 Tujuan Pelatihan

Tujuan dari diadakannya pelatihan ini adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan gambaran yang komperhensif mengenai

kepemimpinan dalam dunia kerja.

2. Memahami aplikasi teori dan pratik kepemimpinan dan

komunikasi di dunia kerja.

3. Mengenal, mengetahui, dan menganalisis kondisi lingkungan

dunia kerja.

4. Memperoleh tambahan pengetahuan yang mendukung persiapan

mahasiswa untuk memasuki dunia kerja dengan lebih

profesional.

2
1.4 Manfaat Pelatihan

Manfaat dari diadakannya pelatihan ini adalah sebagai berikut:

1. Menambah kemampuan memimpin dalam suatu grup atau

organisasi.

2. Menambah kemampuan bekerja dalam sebuah tim.

3. Menambah pemahaman terkait kepemimpinan dan komunikasi.

4. Menambah kemampuan untuk memahami pengetahuan

manajemen.

5. Lebih memahami etika dalam sebuah grup atau organisasi.

6. Lebih siap untuk masuk dalam dunia kerja yang profesional.

3
BAB II

TEORI KEPEMIMPINAN

2.1 Teori Kepemimpinan Umum

Selama sesi e-learning, kami mempelajari 4 pendekatan terkait

kepemimpinan. Pendekatan pertama adalah leadership trait and behaviour

(karakteristik dan perilaku kepemimpinan) yang meliputi sifat dan perilaku

pemimpin itu sendiri. Dimensi sifat meliputi nilai-nilai kepriadian keutuhan

motivasi dan sikap. Ciri-ciri pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang energik,

memiliki tingkat toleransi yang tinggi, kematangan emosi, integritas kepercayaan

diri yang tinggi, dan keutuhan afiliasi yang relatif rendah. Jadi untuk

mengendalikan atau memimpin suatu kelompok seorang pemimpin harus terleih

dahulu mampu mengendalikan dirinya sendiri..

Pendekatan kedua adalah power-influence approach (pengaruh pendekatan

kekuasaan) yang meliputi kekuasaan dan pengaruh pemimpin. Hubungan

kekuasaan dan pengaruh di sini berarti tentang seberapa mampu seorang pemimpin

mempengaruhi pengikutnya. Contoh kekuasaan yang dimaksud di sini adalah

kekuasaan antara lain kekuasaan politik, kekuasaan hukum, kekuasaan informasi,

dan kekuasaan ekologi. Pemimpin dengan kekuatan tersebut seringkali berhasil

mempengaruhi pengikutnya sehingga hasilnya adalah pengikut yang setia,

berdedikasi, dan patuh.

Pendekatan ketiga adalah situational approach (pendekatan situasional),

yaitu pendekatan yang menekankan pentingnya faktor kontekstual serta

mempengaruhi proses kepemimpinan. Variabel situasional utama meliputi

4
karakteristik pengikut, sifat pekerjaan yang dilakukan oleh unit pemimpin, jenis

organisasi, dan sifat lingkungan eksternal.

Pendekatan keempat adalah value-based approach (pendekatan berasis

nilai) yang mengemangkan antusiasme dan komitmen dengan membangkitkan

emosi yang kuat dan menghubungkan kebutuhan dengan kebutuhan, nilai, harapan,

dan aspirasi harapan bawahan. Beberapa hal dasar yang dipedulikan kebanyakan

orang adalah keinginan seseorang atau bawahan untuk menjadi penting merasa

berguna menghargai nilai mereka mencapai sesuatu yang berharga memenuhi

prestasi luar iasa menjadi anggota terbaik tim atau terlibat dalam upaya yang

menarik untuk memuat segalanya lebih baik. Oleh karena itu, pendekatan ini leih

menekankan pada hubungan antara pemimpin dan bawahan agar membuahkan hasil

yang baik karena bawahan setia kepada pemimpinnya.

5
2.2 Kepemimpinan Dalam Konteks Spesifik

Pada salah satu sesi e-learning, telah dibahas suatu topik mengenai korelasi

antara autentisitas dengan kepemimpinan. Auntentisitas merupakan sebuah

kelebihan dari kepemimpinan. Pemimpin otentik selalu berupaya memahami tujuan

kepemimpinannya, sehingga dia bisa mengajak orang-orang di sekitarnya untuk

menuju tujuan bersama. Organisasi yang mendorong perilaku autentik lebih

cenderung memiliki karyawan yang terlibat, antusias, termotivasi, dan budaya yang

aman secara psikologis. Sebaliknya, ketidak autentikan sering kali dapat dikenali

oleh orang lain dan menjadi kekuatan negatif yang mengganggu, menambah

ketidakpastian dan ketidakpercayaan. Contoh dari sifat dan perilaku pemimpin

yang autentik adalah pemimpin yang telah mengetahui dan menguasai dirinya

sendiri, fokus pada misi jangka panjang yang telah ditetapkan juga pada hasilnya,

dan memimpin dengan caranya sendiri.

6
BAB III

PROFIL MENTOR

Sesi pelatihan saya laksanakan dengan mewawancarai sosok pemimpin

yang sudah memiliki banyak pengalaman, yaitu Bapak Gatot Kurniawan S.Si.,

M.Si. Bapak Gatot Kurniawan merupakan seorang alumni Fakultas Geografi,

Kartografi dan Pengindraan Jauh Universitas Gajah Mada dan kini menjabat

sebagai direktur utama di sebuah perusahaan swasta yang bergerak pada bidang jasa

konsultasi, PT Citra Gama Sakti. Beliau juga menjabat sebagai Ketua HDCI

Yogyakarta sejak tahun 2010 dan sebagai Komisi Kode Etik HDCI Pusat sejak

tahun 2021.

3.1 Pendidikan

Bapak Gatot Kurniawan, S.Si., M.Si merupakan salah satu alumni Fakultas

Geografi, Kartografi dan Pengindraan Jauh Universitas Gajah Mada. Beliau

menyelesaikan pendidikan S1 nya di Fakultas Geografi pada tahun 1999. Lalu,

Pendidikan S2 juga beliau selesaikan di Universitas Gajah Mada Fakultas Geografi,

Penginderaan Jauh pada tahun 2005.

3.2 Karir

Pada tahun 1999, setelah lulus S1 hingga saat ini, Bapak Gatot menduduki

jabatan sebagai koordinator penelitian dan kerjasama di PUSPICS UGM.

Kemudian, Setelah lulus S2 pada tahun 2005, Bapak Gatot mendirikan perusahaan

jasa konsultansi Bernama PT Citra Gama Sakti dan menjabat sebagai direktur

utama perusahaan. PT Citra Gama Sakti bergerak di berbagai bidang, terutama pada

kegiatan survey dan penelitian, kajian dan studi kelayakan, perencanaan,

7
pengawasan, inventarisasi, monitoring dan evaluasi sumberdaya alam serta

pengembangan wilayah dan Sistem Informasi Geografis (SIG).

Di samping menjadi direktur utama PT Citra Gama Sakti, beliau juga

sempat menduduki jabatan sebagai koordinator penelitian dan kerjasama Pusat

Studi Agrokeologi UGM pada tahun 2007-2015 serta koordinator penelitian dan

kerjasama PUSTEK Kelautan UGM pada tahun 2014-2018 .

3.3 Organisasi

Bapak Gatot Kurniawan, selain berpengalaman dalam karirnya, beliau juga

sangat aktif dalam beberapa organisasi. Beliau menduduki jabatan sebagai Ketua

HDCI Yogyakarta sejak tahun 2010 hingga saat ini. Di samping itu, mulai tahun

2021 ini, Bapak Gatot juga tergabung sebagai Komisi Kode Etik HDCI Pusat

Jakarta.

8
BAB IV

HASIL WAWANCARA

Saya melaksanakan sesi coaching ini secara individu dan hanya dalam satu

kali pertemuan dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh mentor saya,

Bapak Gatot Kurniawan. Pada saat wawancara, saya menanyakan mengenai empat

level dari konsep kepemimpinan, yang terdiri dari teori intra-individu, teori diadik,

teori tingkat grup, dan teori tingkat organisasi.

4.1 Teori Intra-Individu

Teori ini mencakup pengaruh dari proses antar individu. Namun teori ini

juga membahas tentang pembuat keputusan, kemampuan dan keterampilan, dan

kognisi untuk menjelaskan perilaku dari seorang pemimpin.

Pada saat wawancara, Bapak Gatot mengatakan bahwa sifat dan nilai

individu sangatlah penting bagi seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus

mampu untuk mentransfer nilai-nilai yang ia punya kepada sekitarnya. Sebagai

direktur utama sekaligus pendiri dari PT Citra Gama Sakti, Bapak Gatot memulai

membangun perusahaannya ini dengan modal ‘keterbatasan’. “Seseorang yang

memiliki keterbatasan akan mencoba berusaha mendalami jiwa leadership dengan

effort yang lebih, tetapi bukan berarti seseorang yang berkecukupan itu tidak

memiliki jiwa leadership yang tidak lebih baik.”, begitu kata beliau.

Kemampuan dari seorang pemimpin sangat penting dan berpengaruh

terhadap caranya memimpin organisasinya. Bapak Gatot sebagai pendiri PT Citra

Gama Sakti tentu saja memiliki jiwa analis yang sangat baik. Sehingga sebagai

9
pemimpin perusahaan yang fokus pada bidang jasa konsultasi, Bapak Gatot sangat

dihormati dan disegani oleh rekan-rekan kerjanya.

Selain kejelian dalam memanage kebaragman karakter bawahannya, Bapak

Gatot juga mengatakan bahwa sebagai leader yang baik harus mampu mempelajari

hal-hal dasar agar nantinya bisa mentransfer ilmunya kepada bawahanya.

4.2 Teori Diadik

Teori ini fokus pada hubungan antara seorang pemimpin dengan individu

lainnya, biasanya dengan bawahannya. Berdasarkan teori ini, hubungan baik antara

pemimpin dan bawahannya bisa mempengaruhi motivasi kerja dan komitmen kerja

baik bagi bawahan maupun bagi pemimpin itu sendiri.

Pada saat wawancara, Bapak Gatot mengatakan bahwa sebagai seorang

pemimpin beliau selalu mendekatkan diri dengan bawahannya dan menipiskan

batas antara dirinya dengan bawahannya tanpa menghilangkan respect karyawan

terhadap pimpinan perusahaannya. Bapak Gatot mengatakan bahwa kedekatan

tersebut dapat membangun lingkungan kerja yang nyaman, sehingga bawahannya

selalu termotivasi untuk bekerja.

Selain itu, Bapak Gatot juga mengatakan bahwa penting bagi seorang leader

untuk mengerti bagaimana cara agar mereka mampu memonitor perusahaannya

secara hirarki. Hirarki di sini artinya seorang pemimpin itu dianggap sebagai bapak

atau ibu yang menopang, mengayomi, dan menjadi teladan bagi anak buahnya.

10
4.3 Teori Tingkat Grup

Teori ini fokus pada sifat dan peran pemimpin dan bagaimana seorang

pemimpin berkontribusi pada keefektivitas kelompok. Banyak anggota kelompok

dalam dunia kerja berasal dari berbagai daerah. Dari hal ini terjadi banyak

perbedaan pada setiap anggota kelompok. Namun, menurut Bapak Gatot sendiri

perbedaan-perbedaan itu bukanlah suatu jambatan bagi kefektivitas kelompok,

bahkan Bapak Gatot melihatnya sebagai keuntungan. Bapak Gatot mengatakan

bahwa hal itu bisa memberikan sudut pandang yang berbeda-beda dalam

kelangsungan aktivitas perusahaannya, baik dalam menciptakan inovasi maupun

dalam memecahkan masalah.

Untuk menjaga keefektivitas pekerjaan suatu kelompoknya, Bapak Gatot

sebagai pemimpin tahu kapan harus terlibat dan kapan harus mempercayakan

bawahannya untuk memimpin suatu permasalahan pada saat beliau tahu bahwa

beliau tidak harus iku campur secara detail. Selain itu, Bapak Gatot juga

mengatakan bahwa kedekatan atau bonding antar anggota kelompok juga penting

dalam menjaga keefetivitas kerja pada kelompok itu sendiri. Karena jika ada

keegoisan antar anggota, itu tidak akan bisa menghasilkan sesuatu yang terbaik.

4.4 Teori Tingkat Organisasi

Teori ini mendeskripsikan kepemimpinan sebagai proses yang terjadi pada

lingkup yang lebih luas yang terdiri dari beberapa kelompok. Pada teori ini

dijelaskan mengenai bagaimana pemimpin tingkat puncak mengorganisir pekerjaan

pada pemimpin-pemimpin di tingkat lainnya seperti pamimpin tingkat menegah

atau pemimpin tingkat pertama.

11
Bapak Gatot sendiri melihat aspek kemampuan dan kapasitas untuk

menentukan seseorang yang cocok sebagai pemimpin pada setiap tingkatnya.

Bapak Gatot selalu untuk tetap terbuka dan mengikuti sistem yang sudah disepakati

sejak awal untuk mengangkat seseorang sebagai pemimpin. Contohnya pada saat

Bapak Gatot melihat ada bawahannya yang baru untuk menjadi pemimpin, beliau

tidak langsung mengangkat bawahan itu sebagai pemimpin, Bapak Gatot tetap

mengikuti prosedur yang ada sehingga bawahan tersebut tetap berupaya untuk

menaiki jenjang karirnya.

Dalam proses pengangkatan pemimpin tadi, Bapak Gatot juga mengatakan

bahwa kesabaran pemimpin juga penting untuk dijaga agar keadilan bagi setiap

bawahan tetap terjaga dan tidak terjadi lompatan karir yang begitu jauh bagi

bawahan yang masih baru itu. Nantinya, jika ada karyawannya yang sudah mampu

“dilepas” sebagai pemimpin yang sesungguhnya, dengan segala pertimbgangan,

Bapak Gatot mendirikan perusahaan baru lalu menempatkan karyawan tersebut

sebagai direktur utamanya. Akan teapi, perusahaan baru yang dibuat tetap berada

di bawah naungan perusahaan utama serta tetap dalam jangkauan pimpinan Bapak

Gatot. Dengan demikian, setiap karyawan akan mempunyai kesempatan yang sama

untuk menjadi pemimpin pada tingkat-tingkatyang sesuai dengan porsi mereka.

12
BAB V

REFLEKSI DIRI

5.1 Deskripsi Pengalaman Pelatihan

Sesi mentoring bersama Bapak Gatot kurniawan selaku direktur utama PT

Citra Gama Sakti ini memberikan saya pengalaman yang sangat bernilai. Meskipun

hanya dalam satu kali pertemuan langsung dengan beliau, saya mendapat banyak

insight terkait leadership & communication. Melalui cerita dari Bapak Gatot

mengenai dunia kerja, pengalaman karir, dan kepemimpinan yang beliau sampaikan

telah memberikan saya gambaran tentang dunia kerja yang sesungguhnya.

Bagaimana car amemulai suatu usaha, merintis dari awal, lika-liku yang akan

dilewati nantinya, hingga bagaimana cara kita mengelola serta menjaga kualitas

usaha kita agar bisa terus bertahan dan mencapai tujuan.

5.2 Keterampilan dan Pengetahuan Yang Diperoleh

Selama sesi mentoring bersama Bapak Gatot, Saya memperoleh

keterampilan dan pengetahuan kepemimpinan terkait dengan motivasi. seperti apa

itu motivasi baik bagi pemimpin maupun bawahan, pentingnya motivasi,

bagaimana cara memotivasi bawahan dengan baik dan benar, dan perilaku

pemimpin yang seharusnya terhadap bawahannya. Cara memotivasi yang saya

dapatkan dari Bapak Gatot adalah memotivasi dengan tindakan, tidak hanya dari

lisan saja. Contohnya dalam mengajak bawahan untuk melanjutkan pendidikannya,

seorang pemimpin tidak hanya mengajak secara lisan, namun juga memberikan

informasi dan koneksi tentang pendidikan lanjutan itu sendiri.

13
5.3 Pemahaman Budaya Kerja

Budaya kerja yang kurang lebih saya pahami selama sesi wawancara dengan

Bapak Gatot, yaitu dalam dunia kerja, seorang pemimpin harus selalu mampu untuk

memotivasi bawahannya. Karena motivasi kepada bawahan itu sendiri merupakan

motivasi bagi diri pemimpin itu. Jika bawahan kehilangan motivasi, pemimpinnya

merasa tidak termotivasi juga melihat bawahannya. Maka dari itu, sudah kewajiban

bagi seorang pemimpin untuk menjaga dan meningkatkan motivasi kerja

bawahannya.

5.4 Pemahaman Etika Profesi

Etika profesi yang saya pahami selama sesi mentoring bersama Bapak Gatot

adalah bagaimana sikap antara seorang pemimpin terhadap bawahannya, pun

sebaliknya. Seorang pemimpin boleh merasa lebih superior, namun tidak sampai

membatasi dirinya dengan bawahnnya. Sebaliknya, bawahan boleh merasa dekat

dengan pemimpinnya, namun tidak menghilangkan rasa hormat dan segan kepada

pemimpinnya. Perilaku, sikap, dan etika pamimpin maupun bawahan itu harus

sesuai dengan situasi dan kondisi. Maka dari itu, menempatkan diri pada situasi dan

kondisi adalah kunci dari etika dalam dunia kerja.

Saya juga memahami bahwa first impression itu adalah hal penting yang

tidak boleh disepelekan dalam dunia kerja. Pemimpin harus mampu menciptakan

first impression yang baik kepada bawahannya karena hal tersebut akan menjadi

moment yang memorable bagi karyawan serta partner-partner kerjanya. Selain itu,

penting juga bagi mereka how to manage themselves well as a great leader.

14
5.5 Aspirasi Karir Masa Depan

Saya berharap kedepannya, saat saya memasuki dunia kerja, saya bisa

menginterpretasikan ilmu yang sudah diberikan oleh Bapak Gatot selama sesi

mentoring ini. Menjadi sosok pemimpin yang peduli terhadap bawahannya

sehingga perusahaan yang nantinya akan saya bangun bisa memiliki loyalitas dan

kepercayaan kepada sosok pemimpinnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Center for Leadership. (2020, November 17). Authentic Leadership: What It Is,
Why It Matters. Retrieved from Center for Creative Leadership Web site:
https://www.ccl.org/articles/leading-effectively-articles/authenticity-1-
idea-3-facts-5-tips/
PT. Citra Gama Sakti. 2021. PT. Citra Gama Sakti. [online] Available at:
<http://www.citragamasakti.com/> [Accessed 9 October 2021].

2021. Company Profile Pt Citra Gama Sakti 2015 - [PDF Document]. [online] Available at:
<https://cupdf.com/document/company-profile-pt-citra-gama-sakti-
2015.html> [Accessed 11 October 2021].

Kruse, K. (2013, Mei 12). What Is Authentic Leadership? Retrieved from Forbes
Web site: https://www.forbes.com/sites/kevinkruse/2013/05/12/what-is-
authentic-leadership/?sh=58349114def7
Yukl, G. A. (2013). Leadership in Organization. Pearson.

16
LAMPIRAN

Lampiran 1: Report Video

Link Youtube: https://youtu.be/fMm-Gc6-CT8

17
Lampiran 2: Infografis

Link infografis:

https://wadrive.google.com/file/d/1OlQ2QPlzYe0G7V0fDiCwKiH830GVOlkY/

view?usp=sharing

18
Lampiran 3: Infografis post

Link Post Instagram:

https://www.instagram.com/p/CXdAzUQBa7CVRafeT9G3mHmSXZnSw7J

xJkepAU0/?utm_medium=copy_link

19
Lampiran 4: Dokumentasi Wawancara

20
Lampiran 5: Gatot Kurniawan, S.Si., M.Si

21
Lampiran 6: Dokumentasi Chat Permohonan Pengisian Form
Evaluasi

22
Lampiran 7: Dokumentasi Ucapan Terima Kasih

23

Anda mungkin juga menyukai