Anda di halaman 1dari 15

Belenggu tak terlihat

©️Naefromnai

Andaikata nafas terus terembus

Meraung sakit tanpa terendus

Makin hari makin kurus

Meludah, mendengus

Andaikan langit telah biru

Suara kendaraan menderu-deru

Dan kamu masih berburu

Matilah kamu tertusuk

Oh, Si Malang sayang


Miris bukan kepalang

Pada kaca ia asing

Bertanya siapa di seberang?

Matanya jauh memandang

Berfikir untuk menghilang

23 April 2021
Terlanjur Basah

©️Pramita Widya

Aku dan kamu sempat menjadi “kita”

Pada waktu yang sementara

Bahkan belum ada kata pisah

Belum tersampaikan kasih dan kisah

Pisau cinta tumpul, tak diasah

Kamu pergi : aku terlanjur basah

Denpasar, 10 Januari 2021

6 Februari 2021

Telah Renggut
©️Nurhasesi

Masa pertama kali

Hebat dirobek murni

Tumpah darah negeri

Fase saat diuji

Pudar?Tak akan terjadi

Biar merebak biak meniti

Tetap nyala kobaran api

Semangat!!!Empat puluh lima

Dirgahayu Indonesia

Lekas sembuh negeriku tercinta

18 Agustus 2020

Tak Kasat Mata

©️Tikanuraminii
Bukan kita yang buta

Mereka memang tak kasat mata

Mengusik riuh dunia

Merampas damai jiwa

Mereka musuh tak bersenjata

Menyebar menduduki jagad raya

Bukan lemah jikalau mendekam

Yang lengah yang diterkam

Dunia sudah kehilangan gemerlapnya

Pergilah tanpa mengenal kembali

Biarkan kami terbebas dari senyap

Cukuplah mencipta resah dan perih

5 Mei 2020
Bersumpah ku cintaimu

©️eamanda

Aku mampu bernarasi

Aku mampu berimaji

Aku juga mampu berpuisi

Menuangkan segala kata hati

Padamu aku mencintai

Luasnya benua, tak seluas harapanku

Indahnya senja sama indahnya dengan puisiku

Aku lumpuh jika aku kehilangan

Kehilangan segala lurusan bait juga kehilangan cinta sepertimu

5 Mei 2020
ibu

©️Indrabs

ibu

dadaku sesak

rindu ini menghujam hati

air mata terus berderai

aku hanya ingin bertemu

memelukmu sepajang waktu

ibu

hadir mu selalu ku nanti

meskipun lewat mimpi

aku hanya ingin bercerita

setelah kau pergi aku tak lagi ceria.

5 Mei 2020

Sesal yang indah

©️Indra jaya
Bukanlah tiada perasaan malu yang hadir

Tiada pula rasa kesal dan sesal

Karena semua hadir tanpa kehendak yang disengaja

Namun,

Jika semua harus berakhir

Janganlah berakhir dengan pualam tak bergeming…

Sebenarnya tiada kerinduan

yang berubah emosi

Tiada kasih sayang

yang berubah amarah

Tiada kelembutan

yang berubah dendam

Semua harus dihadapi, bukan disesalin

5 Mei 2020

Kemustahilan Itu Kamu


©️Syahdan Hafidh

Aku adalah detak detik jam yang semakin

bertambah nilainya dan kembali lagi ke satu

lalu dua dan berlanjut,

Dan engkau adalah angka fana tiga belas

yang tak kunjung ada dalam perjalananku,

Seberapa banyak ku berputar,

Tak ada engkau bukan ?

22 April 2020

Rindu mulai berkata


©️Eamanda

senja menghipnotis mata melemahkan hati pada denting yang miris melawan sunyi

pada ladang yang mengakar menyelumit ilalang

dari petang ke petang, cahaya senja semakin menjadi-jadi

lalu ku cari dirimu

suatu ketika rinduku menyeruak pada sekam yang menari bersama angin derai hujan membasah
rodra, lalu ku terus mencarimu, kau dimana?

22 April 2020

Segenang Petang
©️Abrar Rabbani

matahari melorot sepinggang bukit

dan hujan jingga yang tiada habisnya mengguyur

menggelar banjir di sepanjang aspal selurus rumahmu

asap rokokkku asyik berenang renang

sedang aku tenggelam muram

kulirik spion motor tuaku

kuharap kita hanyut berdua

22 April 2020

Teman Khayalan

©️Tiara_Biru
Banyak waktu yang telah ku lalui

Dalam sebuah ruang yang tak pernah terkunci

Aku… selalu sendiri disini

Bersama kertas dan pena yang menemani

Kehadiranmu menyejukkan hati

Melengkapi ruangan ini yang tak ramai

Membuat kesepian ku terasa hilang

Meski hanyalah khayalan belaka

19 April 2020

Antara wabah dan Rindu

©️Putri Padiah

Ini hanya sementara,


Kupikir begitu.

Namun ternyata,

Isyarat rindu berbeda.

1 hari bagaikan 1 pekan,

1 bulan bagaikan 1 tahun.

Sampai kapan wabah ini akan berakhir,

Hingga Memisahkan kita begitu lama.

Pemasukan Masyarakat menjadi sedikit,

Rindu menjadi lebih karena tak kunjung temu.

Masyarakat menjadi hemat,

Namun Rindu menjadi boros.

Baiklah aku mencoba bersabar,

Sampai pertemuan menanti kita.

19 April 2020

Kerinduan sang Buana

©️Audy Gilang Listiandini

Jika tuhan menciptakanmu


Mungkin ini surat dari tuhan

Atas ulah para penghuni buana

Yang selalu tamak

Rasanya buana ini ingin menangis

Buana ini merasa kesepian

Bahkan masjid di buana ini menangis

Menangis karena ulahmu

Yang membuat semua terlihat hampa

Masjidpun rindu

Rindu akan sosok para jamaah

Yang bersujud menghadap sang kuasa

Ya Allah lindungilah kami

15 April 2020

Ruang rindu

©️Nuraini Rahmadani
rinduu…

sejak rintik merapat tangis kemarau

serupa ngerimis ujung matamu

mengintip asa sekedar berharap

semoga esok masih bersemi

kala rindu menyala kembali

sepi permainkan warna

menggoyak kesucian yang terluka

di bujung rayu lepas rindu

rindu itu

sudah tersesat dalam hati

tidak tau akan kandas atau mati

rindu membuat luka yang amat perih

15 April 2020

Pengorbananmu

©️Makena

Fajar menyingsing
Pagi menyapa

Seulas senyum kala tugas terlaksana

Tak kenal lelah meski penat menerpa

Tekadmu tak berujung

Sampai kini tetap berjuang

Demi kami, waktu kau korbankan

Kesembuhan kami, kau utamakan

Tiada kata yang dapat menggambarkan

Terima kasih tak sekadar ucapan

Jasamu sangat bermakna

Lelahmu tidak ternilai harganya

Cirebon, 09 April 2020

9 April 2020

Anda mungkin juga menyukai