Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENGEMBANGAN MATERI AJAR

Penjabaran KI-KD kedalam indikator

KI.1. menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI.2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun,
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3. memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI.4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori

Tujuan Materi
Kompetensi Dasar IPK
Pembelajaran Pembelajaran
3.1. memahami Q.S 1. Siswa dapat menganalisa Setelah melaksanakan Q.S Al Mujadalah
Al Mujadalah Q.S Al Mujadalah (58) : 11 pembelajaran (58) : 11, hadits
(58) : 11 dan sesuai dengan kaidah tajwid diharapkan siswa tentang menuntut
hadits tentang dan makharijul huruf dan mampu membaca dan ilmu dan penjabaran
menuntut ilmu hadits tentang menuntut memahami Q.S Al ilmu dalam Islam
ilmu Mujadalah (58) : 11
2. Siswa dapat menjelaskan dan hadits tentang
pengertian ilmu dalam islam menuntut ilmu serta
3. Siswa dapat menganalisa pengertian, sumber
sumber-sumber ilmu dalam dan keutamaan
islam menuntut ilmu
4. Siswa dapat
mengidentifikasi keutamaan
menuntut ilmu

4.1. Melafadzkan Q.S 1. Siswa dapat membaca Q.S Al Dengan belajar Membaca dan
Al Mujadalah Mujadalah (58) : 11 sesuai mandiri dan menghafalkan Q.S Al
(58) : 11 dan dengan kaidah tajwid dan berdiskusi kelompok Mujadalah (58) : 11,
hadits tentang makharijul huruf diharapkan siswa hadits tentang
menuntut ilmu 2. Siswa mampu dapat melafadzkan menuntut dan
mendemonstrasikan hafalan hafalan Q.S Al presentasi materi
Q.S Al Mujadalah (58) : 11 Mujadalah (58) : 11 ilmu dalam Islam
dengan fasih dan lancar dan hadits tentang
3. Siswa dapat menyajikan menuntut ilmu dan
antara perintah berlapang mempresentasikan
dalam majelis dengan materi tentang ilmu
semangat menuntut ilmu
sesuai dengan pesan Q.S Al
Mujadalah (58) : 11
Penjabaran Materi Ilmu sesuai QS. Al Mujadalah : 11

A. Dalil Menuntut Ilmu


1. Dalam Al Qur’an
Firman Allah SWT :
‫اّللُ الَّ ِذيْ َن آ َمنُ ْوا‬ ِ ِ ْۚ ٓ ‫س فَافْسحوا ي ْفس ِح‬ ِ ِ ِ ِ
ٰٓ ‫اّللُ لَ ُك ْم َواذَا قْي َل انْ ُش ُزْوا فَانْ ُش ُزْوا يَ ْرفَ ِع‬ٰ َ َ ْ ُ َ ِ ‫ٓاٰيَيُّ َها الَّذيْ َن آ َمنُْاوا اذَا قْي َل لَ ُك ْم تَ َف َّس ُح ْوا ِِف الْ َم ٓجل‬
ِ ٓ ‫ِمنْ ُك ْۙم والَّ ِذين اُوتُوا الْعِلْم در ٓج ٍۗت و‬
‫اّللُ ِبَا تَ ْع َملُ ْو َن َخبِ ْير‬
ٰ َ ََ َ ْ َْ َ ْ
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan
di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah
akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al Mujadalah : 11)

Terjemah per kata QS. Al Mujadalah : 11

Arti Ayat Arti Ayat


niscaya Allah akan
mengangkat (derajat) ٰٓ ‫يَ ْرفَ ِع‬
ُ‫اّلل‬
Wahai orang-orang yang
beriman
‫ٓاٰيَيُّ َها الَّ ِذيْ َن آ َمنُْاوا‬
orang-orang yang beriman ‫الَّ ِذيْ َن آ َمنُ ْوا‬ Apabila dikatakan
kepadamu
‫اِذَا قِْي َل لَ ُك ْم‬
ْۙ ِ ِ‫تَ َف َّس ُح ْوا ِِف الْ َم ٓجل‬
di antaramu ‫ِمنْ ُك ْم‬ Berilah kelapangan di
dalam majelis-majelis
‫س‬
dan orang-orang yang diberi
ilmu
‫َوالَّ ِذيْ َن اُْوتُوا الْعِلْ َم‬ maka lapangkanlah ‫فَافْ َس ُح ْوا‬
niscaya Allah akan ْۚ ٓ
beberapa derajat ‫َد َر ٓج ٍۗت‬ memberi kelapangan ‫اّللُ لَ ُك ْم‬
ٰ ‫يَ ْف َس ِح‬
untukmu
Dan Allah ٰٓ ‫َو‬
ُ‫اّلل‬
Dan apabila dikatakan,
“Berdirilah kamu”
‫َواِذَا قِْي َل انْ ُش ُزْوا‬
ِ
‫ِبَا تَ ْع َملُ ْو َن َخبِ ْير‬
Mahateliti apa yang kamu
kerjakan
maka berdirilah ‫فَانْ ُش ُزْوا‬

2. Hadits Nabi Muhammad SAW :


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫علَى ُك ِِّل ُم ْسلِم‬ َ ‫طلَبُ ْالع ِْل ِم فَ ِر ْي‬
َ ٌ ‫ضة‬ َ
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah)

B. Pengertian ilmu
Secara bahasa kata ilmu berasal dari bahasa Arab ‘ilm (‘alima-ya’lamu-‘ilm), yang
berarti pengetahuan (al-ma’rifah), kemudian berkembang menjadi pengetahuan
tentang hakikat sesuatu yang dipahami secara mendalam. Dari asal kata ‘ilm ini
selanjutnya di-Indonesia-kan menjadi ‘ilmu’ atau ‘ilmu pengetahuan.’
Dalam perspektif Islam, secara istilah ilmu merupakan pengetahuan mendalam
hasil usaha yang sungguh-sungguh (ijtihād) dari para ilmuwan muslim
(‘ulamā’/mujtahīd) atas persoalanpersoalan duniawī dan ukhrāwī dengan bersumber
kepada wahyu Allah.
Dalam Islam, kita mengetahui adanya ilmu syar’i, ilmu syar’i adalah ilmu yang akan
menjadikan seorang mukallaf mengetahui kewajibannya berupa masalah-masalah
ibadah dan muamalah, juga ilmu tentang Allah dan sifat-sifatNya, hak apa saja yang
harus dia tunaikan dalam beribadah kepada-Nya, dan mensucikan-Nya dari berbagai
kekurangan.

C. Pembagian Ilmu
Imam al-Ghazali, ia mengelompokkan ilmu pengetahuan jenis pertama
dikategorikan sebagai ilmu fardu ‘ain (tugas perseorangan) yang bisa dan harus
dipelajari oleh setiap umat Islam. Sedangkan kategori kedua berkaitan dengan fisik dan
objek-objek yang berhubungan dengannya, yang bisa dicapai melalui penggunaan daya
intelektual dan jasmaniah. Ia bersifat fardu kifayah (kewajiban secara berkelompok)
dalam perolehannya. Ilmu yang termasuk fardu kifayah ini kemudian dibagi lagi menjadi
ilmu- ilmu agama (syar’iyyah), yang diambil dan berkisar tentang wahyu Allah dan
Sunnah Rasulullah SAW, seperti ilmu Tafsir, Hadits, Fiqh, Usul Fiqh dll.
Yang kedua ilmu non agama (ghairu syar’iyyah), berasal dari hasil penalaran akal
manusia, pengalaman, dan percobaan, seperti kedokteran, matematika, ekonomi,
astronomi, dll. Meskipun terlihat ada kategori di situ, sejatinya keduanya punya
hubungan dan relasi, yakni menuju kepada penghambaan dan keridhoan Allah Ta’ala.
No Kategori Ilmu Macam Ilmu
1 Ilmu Fardhu ‘Ain a. Al-Quran ( tafsir dan ta’wilnya),
b. Sunnah (kehidupan Nabi SAW, sejarah dan risalah
nabi-nabi terdahulu, hadist dan periwayatannya).
c. Syariah (fiqih dan hukum, prinsip-prinsip dalam
islam),
d. Teologi (Tuhan, Dzat-Nya, Sifat, Nama dan
Perbuatan-Nya),
e. Metafisika Islam (at-Tasawuf, Psikologi.
Kosmologi dan ontologi),
f. Ilmu Bahasa (Bahasa Arab, tata bahasanya,
leksikografi dan sastra),
2 Ilmu fardhu Kifayah Ilmu kemanusiaan, matematika, ekonomi, ilmu alam,
ilmu terapan,ilmu teknologi, perbandingan agama,
kebudayaan barat, ilmu linguistic, dan sejarah

D. Sumber Ilmu dalam Islam


Sumber ilmu primer dalam epistimologi Islam adalah wahyu yang diterima oleh
nabi yang berasal dari Allah SWT, sebagai sumber dari segala sesuatu. Al-Wahyu atau
wahyu merupakan masdar (infinitive) yang memberikan dua pengertian dasar, yaitu
tersembunyi dan cepat.
Epistimologi Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah juga mengambil
sumber ilmu lainnya, yaitu Akal ('aql) dan hati (qalb) serta indra -indra yang terdapat
dalam diri manusia.

E. Keutamaan Menuntut Ilmu


1. Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu di akhirat dan di dunia
Di akhirat, Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu beberapa derajat
berbanding lurus dengan amal dan dakwah yang mereka lakukan. Sedangkan di
dunia, Allah meninggikan orang yang berilmu dari hamba-hamba yang lain sesuai
dengan ilmu dan amalan yang dia lakukan.
Allah Ta’ala berfirman,
‫ين أُوتُوا الْعِْل َم َد َر َجات‬ ِ َّ ِ ِ َّ َّ ‫ي رفَ ِع‬
َ ‫ين آَ َمنُوا مْن ُك ْم َوالذ‬
َ ‫اّللُ الذ‬ َْ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS Al Mujadalah: 11)
2. Ilmu adalah Warisan Para Nabi
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah mewariskan harta kepada
umatnya, akan tetapi beliau mewariskan ilmu, yang berupa Al Qur’an dan Hadits yang
digunakan sebagai petunjuk dan pedoman kehidupan manusia.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ظ َوافِر‬
ٰ َ‫َخ َذ ِِب‬ ِ ‫إِ َّن األَنْبِياء ََل ي وِرثُوا ِدينَارا والَ ِدرََها إََِّّنَا وَّرثُوا الْعِْلم فَمن أ‬
َ ‫َخ َذ بِه أ‬
َ َْ َ َ ًْ َ ً ٰ َُ ْ َ َ
“Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah
mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, maka dia telah memperoleh
keberuntungan yang banyak.” (HR Abu Dawud no. 3641 dan Tirmidzi no. 2682.)
3. Orang yang Berilmu yang Akan Mendapatkan Seluruh Kebaikan
Setiap orang yang Allah menghendaki kebaikan padanya pasti akan diberi
kepahaman dalam masalah agama. Sedangkan orang yang tidak diberikan kepahaman
dalam agama, tentu Allah tidak menginginkan kebaikan dan bagusnya agama pada
dirinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫اّللُ بِِه َخ ْ ًيا يُ َف ِٰق ْههُ ِِف ال ِٰدي ِن‬
َّ ‫َم ْن يُِرِد‬
“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan
memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Orang yang paling takut kepada Allah SWT
Orang yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para
ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha
Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang
sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih
memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya
Allah berfirman :
ِ ِ ِ ِ َّ ‫إََِّّنَا ََيْ َشى‬
ُ‫اّللَ م ْن عبَاده الْعُلَ َماء‬
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah
ulama” (QS. Fathir: 28).
5. Ilmu Menyebabkan Dimudahkannya Jalan Menuju Surga
Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ْ ‫ َس َّه َل هللاُ لَهُ بِِه طَ ِريْ ًقا إِ ََل‬،‫س فِْي ِه ِعلْ ًما‬
‫اْلَن َِّة‬ ِ ِ َ َ‫َم ْن َسل‬
ُ ‫ك طَريْ ًقا يَلْتَم‬
“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
6. Ilmu Akan Kekal Dan Akan Bermanfaat Bagi Pemiliknya Walaupun Dia Telah
Meninggal
Seorang yang berilmu, beramal dengannya, dan mengajarkan dan menyebarkanya
kepada orang lain, kelak akan menjadi amal jariyah yang tidak akan terputus
walaupun ia meninggal dunia. Disebutkan dalam hadits,
ِ ‫ أَو ولَد‬،‫ أَو ِعلْم ي ْن ت َفع بِِه‬،‫ ص َدقَة جا ِرية‬:‫اْلنْسا ُن انْ َقطَع عملُه إَِّال ِمن ثَََلث‬
ِ َ ‫إِذَا َم‬
ُ‫صالح يَ ْدعُو لَه‬
َ َ ْ ُ َُ ْ َ َ َ ْ ُ ََ َ َ ْ ‫ات‬

“Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah
jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang berdoa untuknya” (HR. Muslim).
Penentuan Model Pembelajaran

No. Kompetensi Model Pembelajaran Keterangan

1 3.1. memahami Q.S Al Mujadalah Inquiry KD.3.1 menitikberatkan pada


(58) : 11 dan hadits tentang pemahaman
menuntut ilmu konseptual dan
prosedural

2 4.1. Melafadzkan Q.S Al Inquiry Pernyataan pada KD 4.1


Mujadalah (58) : 11 dan tersebut pada taksonomi
hadits tentang menuntut ilmu ketrampilan konkret pada
gradasi ‘mahir’ mempraktikkan
pelafadzan Q.S Al Mujadalah
(58) : 11 dan hadits tentang
menuntut ilmu
Proses berpikir saintifik pada mapel PAI

KI.3. memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI.4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
Proses Berfikir Ilmiah (Saintifik)
1. Mengumpu Mengomunikasi
Mengamati
Kompetensi Menanya/ lkan Menalar
IPK Tujuan Fase model Tahapan Mengadakan kan
Dasar Tahapan eksperimen Merumuskan
penyajian Mengadakan anal
verifikasi dan penjelasan isa inquiry
masalah data pengumpula
n data
3.1. 1. Siswa dapat Setelah Inquiry Learning 1. Siswa Guru Siswa 1. Siswa 1. Siswa
memahami menganalisa melaksanaka 1. Tahapan mengamat menugasi diminta berdiskusi menyampaikan
Q.S Al Q.S Al n penyajian i tayangan siswa untuk untuk dengan teman hasilnya di
Mujadalah Mujadalah pembelajaran masalah video/ identifikasi mencari data yang lain depan kelas
2. Tahapan verifikas
(58) : 11 dan (58) : 11 diharapkan gambar masalah yang untuk 2. siswa lain
i data
hadits tentang sesuai siswa mampu 3. Mengadakan eks tentang utama dalam diperlukan menentukan memberikan
menuntut dengan membaca perimen dan penuntut mengentaska di dalam pilihan tanggapan
ilmu kaidah tajwid dan pengumpulan ilmu n kebodohan buku paket, pernyataan 3. perbaikan
dan memahami data 2. siswa pegangan yang tepat kesimpulan
makharijul Q.S Al 4. Merumuskan membaca atau web dan sesuai
huruf dan Mujadalah penjelasan buku 2. siswa
5. Mengadakan anal
hadits (58) : 11 dan materi membuat
isis inquiry
tentang hadits sebagai bahan
menuntut tentang bagian presentasi
ilmu menuntut dari
2. Siswa dapat ilmu serta literasi
menjelaskan pengertian,
pengertian sumber dan
ilmu dalam keutamaan
islam menuntut
3. Siswa dapat ilmu
menganalisa
sumber-
sumber ilmu
dalam islam
4. Siswa dapat
mengidentifik
asi
keutamaan
menuntut
ilmu
4.1. 1. Siswa dapat Dengan Inquiry Learning Siswa Guru Siswa Siswa 1. Siswa
Melafadzkan membaca Q.S belajar mengamat menugasi diminta berdiskusi menyampaikan
Q.S Al Al Mujadalah mandiri dan 1. Tahapan i video siswa untuk untuk dengan teman hasilnya di
Mujadalah penyajian para identifikasi mencari data yang lain
(58) : 11 berdiskusi depan kelas
(58) : 11 dan masalah penuntut masalah yang untuk
hadits tentang sesuai kelompok 2. siswa lain
2. Tahapan verifikas ilmu dalam diperlukan menentukan
menuntut dengan diharapkan i data agama melafadzkan di dalam pilihan memberikan
ilmu kaidah tajwid siswa dapat 3. Mengadakan eks Islam Al Quran buku paket, jawaban yang tanggapan
dan melafadzkan perimen dan surah Al pegangan tepat 3. perbaikan
makharijul hafalan Q.S Al pengumpulan Mujadalah : atau web kesimpulan
huruf Mujadalah data 11 dan proses
4. Merumuskan menuntut
2. Siswa mampu (58) : 11 dan penjelasan ilmu
mendemonst hadits 5. Mengadakan anal
rasikan tentang isis inquiry
hafalan Q.S Al menuntut
Mujadalah ilmu dan
(58) : 11 mempresenta
dengan fasih sikan materi
dan lancar tentang ilmu
3. Siswa dapat
menyajikan
antara
perintah
berlapang
dalam majelis
dengan
semangat
menuntut
ilmu sesuai
dengan pesan
Q.S Al
Mujadalah
(58) : 11

Surakarta, 11 Mei 2022

(Anwar Sulistyanto, S.Pd.I)

Anda mungkin juga menyukai